Bab II Perubahan Adaptasi Dan Psikologis ibu hamil

29
MAKALAH ASUHAN KEBIDANA DALAM KEHAMILAN " Perubahan dan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan" KELOMPOK II SEMESTER II/ NON REGULER 1A NAMA KELOMPOK: 1. Ainunnisa Kuswardani (P3.73.24.2.14.041) 2. Eka Elida Puspita (P3.73.24.2.14.050) 3. Istin Nur Farida (P3.73.24.2.14.057)

description

kebidanan

Transcript of Bab II Perubahan Adaptasi Dan Psikologis ibu hamil

MAKALAH ASUHAN KEBIDANA DALAM KEHAMILAN" Perubahan dan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan"

KELOMPOK II

SEMESTER II/ NON REGULER 1A

NAMA KELOMPOK:

1. Ainunnisa Kuswardani (P3.73.24.2.14.041)

2. Eka Elida Puspita

(P3.73.24.2.14.050)

3. Istin Nur Farida

(P3.73.24.2.14.057)

4. Rizka Amelia

(P3.73.24.2.14.068)

5. Anggi Permata Sari

(P3.73.24.2.14.080)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

JAKARTA III

2014/2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangWanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan masa kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini merupakan proses sosial dan kognitif kompleks yang didasarkan pada naluri tetapi dipelajari (rubbin, affonso). Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus beradaptasi dari perasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang melakukan perawatan. Sebaliknya seorang dewasa harus mengubah kehidupan rutin yang dirasa mantap menjadi suatu kehidupan yang tidak dapat diprediksi, yang diciptakan seorang bayi (mercer 1981). Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak dan multipara wanita yang memiliki anak menjadi wanita yang memiliki anak anak. (lederman 1984). Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut mengubah konsep dirinya supaya ia siap menjadi orang tua begitu pula sama halnya dengan suami. Suami siap siap untuk menjadi seorang ayah. Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal. Wanita hamil secara ekstrim rentan. Dia takut mati baik dirinya maupun bayinya, ini membuat banyak wanita lebih bergantung dan menuntut. Inilah waktu paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti mencari dukungan baru. Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahan- perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberi dukungan dan memperhatikan keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan- pertanyaan.

1.2. Rumusan Masalah1. Bagaimana perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I?

2. Bagaimana perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II?

3. Bagaimana perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester III?1.3. Tujuan Penulisan1. Mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I

2. Mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II

3. Mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester III

BAB IIPEMBAHASAN

Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan

2.1 Pada Kehamilan Trimester I Perubahan yang terjadi pada Trimester I1. Ketidakyakinan atau KetidakpastianAwal minggu kehamilan, ibu sering merasa tidak yakin dengan kehamilannya. Setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang bervariasi terhadap ketidakyakinan kehamilannya dan terus berusaha untuk mencari kepastian bahwa dirinya hamil. Kondisi ini mendorong dia semakin takut atas kehamilan yang terjadi, bahkan sebagian dari mereka berharap tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya tidak hamil.

2. AmbivalenAmbivalen menggambarkan suatu konflik perasaan yang bersifat simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau keadaan. Setiap wanita hamil memiliki sedikit rasa ambivalen dalam dirinya selama masa kehamilan. Ambivalen merupakan respon normal individu ketika akan memasuki suatu peran baru. Beberapa wanita merasa kondisi ini tidak nyata dan bukanlah saat tepat untuk hamil, walaupun hal ini telah direncanakan atau diidamkan sebelumnya. Wanita yang sudah merencanakan hamil sering berfikir bahwa dirinya membutuhkan waktu yang lama untuk menerima kehamilan, sehingga merasa khawatir dengan bertambahnya tanggung jawab dan perasaan akan ketidakmampuannya untuk menjadi orangtua yang baik, serta takut jika kehamilan ini akan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.

Beberapa factor yang menyebabkan perasaan ambivalensi pada ibu-ibu hamil ialah menyangkut pada perubahan kondisi dirinya sendiri, berusaha untuk menghadapi pengalaman kehamilan yang buruk, terutama bagi ibu hamil yang pernah mengalami sebelumnya, dampak dari kehamilan terhadap kehidupannya kelak (terutama bagi ibu-ibu yang bekerja atau memiliki karir), perubahan terhadap tanggung jawab yang baru atau tambahan yang akan ditanggungnya dan kecemasan yang berhubungan dengan kemampuannya menjadi ibu, masalah keuangan dan sikap penerimaan dari orang-orang terdekat selama kehamilanya.

3. Perubahan Seksual

Selama trimester pertama seringkali keinginan seksual wanita menurun. Factor penyebabnya berasal dari rasa takut terjadi keguguran sehingga mendorong kedua pasangan untuk menghindari aktivitas seks. Apalagi jika wanita tersebut sebelumnya pernah mengalami keguguran. Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang satu dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan libido dan jika pun terjadi diantara mereka harus terlebih dahulu berkomunikasi sebelum melakukannya. Kondisi ini terkadang digunakan suami untuk memberikan kebutuhan kasih saying yang besar dan cinta kasih tanpa seks.

4. Fokus pada Diri Sendiri

Awal kehamilan, pusat pikiran ibu berfokus pada dirinya sendiri, bukan pada janin. Ibu merasa bahwa janin merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri ibu. Kondisi ini mendorong ibu-ibu hamil untuk menghentikan rutinitasnya yang penuh tuntutan social dan tekanan agar dapat menikmati waktu kosong tanpa beban sehingga sebagian besar dari ibu banyak waktu yang dihabiskan untuk tidur.5. Pembesaran Payudara `Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara.Untuk mengatasinya, sebaiknya persiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru ini untuk memberi kenyamanan dan dapat menyokong payudara. Bra yang lama dapat simpan karena payudara akan kembali ke ukuran semula (sebelum kehamilan) setelah berhenti menyusui nanti. Dalam 3 bulan pertama , perubahan juga terjadi pada daerah disekitar putting (areola) dan putting susu yang akan bewarna lebih gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah disekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara.6. Sering Buang Air Kecil

Lebih sering ingin buang air kecil, ini terjadi karena adanya hormon HCG akan meningkatkan aliran darah ke daerah panggul. Ingat jangan mengurangi pemasukan cairan / minum untuk mengatasi masalah ini karena kebutuhan cairan akan lebih banyak pada saat hamil dan tetap jaga kebersihan ibu.

7. Morning Sickness ( Mual Muntah )

Separuh dari wanita hamil mulai mengalami mual dan muntah pada bulan ke 2. Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tersebut. Hal ini karena adanya peningkatan hormonal. Atasilah dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar karena hanya akan membuat mual bertambah. Namun, tak perlu khawatir jika bayi tak tercukupi nutrisinya. Di awal kehamilan ini, kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja yang mengalami peningkatan berat badan dan ini tidak mempengaruhi perkembangan bayi. Dan jangan khawatir karena biasanya keluhan mual-muntah ini akan menghilang pada akhir trimester I

Yang perlu dilakukan adalah makan sedikit namun dalam jumlah yang sering agar kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester I tetap terpenuhi, dan segera menghubungi bidan atau dokter jika mual-muntah menjadi sangat hebat, sehingga tidak dapat makan atau minum apapun juga karena dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi.(Hiperemesisgravidarum).8. Merasa Lelah

Perasaan lelah, ini terjadi karena tubuh sedang bekerja secara aktif untuk menyesuaikan diri baik secara fisik maupun emosional dalam kehamilan ini. Selain itu, peningkatan hormonal dapat mempengaruhi pola tidur sehingga carilah waktu untuk beristirahat sedapat mungkin.9. Sakit Kepala

Sakit kepala yang dialami lebih sering daripada biasanya, hal ini mungkin dikarenakan rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang atau bahkan depresi. Atasilah dengan beristirahat, relaks dan makan sedikit tapi sering. Bila sakit kepala semakin terasa berat disertai dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak secepatnya hubungi dokter atau bidan karena dapat menjadi tanda pre-eklampasi.10. Pusing

Merasa pusing sering terjadi pada awal kehamilan, hal ini terjadi karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga sewaktu merubah posisi dari tidur ke duduk atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, membuat sistem sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi. Bila rasa pusing tetap timbul ketika meskipun dalam posisi duduk, ini biasanya disebabkan karena menurunnya level gula darah. Oleh karena itu, makanlah sedikit- sedikit tapi sering. Bila sering merasa seperti ingin pingsan segera periksalah ke bidan atau dokter dengan kemungkinan terjadi anemia.11. Kram PerutPada trimester awal ini, mengalami kram perut atau kram seperti saat menstruasi atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan tidak menetap, terjadi karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim. Yang harus diingat apabila kram perut yang timbul disertai perdarahan yang keluar melalui vagina, segera hubungi dokter, karena kedua tanda ini berhubungan dengan terjadinya keguguran.12. Meludahair ludah menjadi agak berlebih, hal ini biasa terjadi pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Atasi dengan sikat gigi, berkumur atau menghisap permen yang mengandung mint, karena dipercaya dapat mengurangi air ludah.13. Peningkatan Berat BadanPada akhir trimester I ini, kesulitan untuk memasang kancing rok/celana panjang bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak, tetapi bisa dimunkinkan karena perkembangan rahim yang memerlukan ruang, dan ini semua karena pengaruh dari hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progesteron yang menyebabkan tubuh menahan air.14.Konstipasi K Kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien saat proses pencernaan. Tablet Zat Besi (iron) yang dikonsumsi biasanya juga menyebabkan masalah konstipasi selain akan membuat warna feses menjadi kehitaman, tetapi jangan kuatir. Atasilah dengan banyak minum air, makanan yang berserat tinggi (sayuran dan buahan) serta olahraga.

15. Perubahan EmosionalPerubahan emosional pada trimester I ditandai dengan adanya penurunan kemauan seksual karena letih dan mual, perubahan suasana hati, seperti depresi atau khawatir, ibu mulai berpikir mengenai bayi dan kesejahteraannya dan kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik.16. Goncangan PsikologisKejadian goncangan jiwa diperkirakan lebih kecil terjadi pada trimester pertama dan lebih tertuju pada kehamilan pertama. Menurut Kumar dan Robson (1978) diperkirakan ada sekitar 12% wanita yang mendatangi klinik menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan kandungan. Perubahan psikologis yang terjadi pada fase kehamilan trimester pertama lebih banyak berasal pada pencapaian peran sebagai ibu. Kehamilan pada trimester pertama cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya (taking on stage). Ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya memang hamil, sehingga dia lebih memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Perutnya yang masih kecil dinilai sebagai rahasia seorang ibu yang akan diberitahukannya kepada suaminya.16. StresKemungkinan stress yang terjadi pada kehamilan trimester pertama bias berdampak negative dan positif, dimana kedua stress ini dapat memengaruhi perilaku ibu. Terkadang stress tersebut bersifat intrinsic dan ekstrinsik. Stress intrinsic berhubungan dengan tujuan pribadi ibu, dimana dia berusaha untuk membuat sesempurna mungkin kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya. Stress ekstrinsik timbul karena factor eksternal seperti sakit, kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi. Menurut Burnard (1991) stress selama masa reproduksi berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengatasi stress, stress yang bersumber dari pihak lain, stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan social. Stress seorang ibu hamil yang berasal dari dalam diri berkenaan dengan perasaan gelisah terhadap kemampuannya untuk bisa beradaptasi dengan kondisi kehamilannya. Adaptasi yang dapat dilakukan

Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas. Beberapa tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu :1. Taking On

Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.2. Taking InSeorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan3. Letting GoWanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya.Seimbangkan kondisi psikologi yaitu dengan cara :a. Ibu hamil Trimester I mencari informasi seputar kehamilan, perubahan yang terjadi dalam diri ibu, dan hal-hal yang perlu dihindari agar janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa mengurangi rasa cemas yang sering muncul karena ketidaktahuan mengenai apa yang terjadi.b. Membicarakan perubahan selama kehamilan dengan suami, sehingga tahu serta diharapkan bisa berempati dan mampu memberi dukungan psikologis yang dibutuhkan. Menggalih perasaan yang dialami pasangan sehubungan dengan kehamilan ini serta mencari titik temu guna mengantisipasi perubahan yang bisa memunculkan masalah.c. Ibu lebih sering memeriksakan kehamilannya secara teratur, dan mencari informasi dari dokter atau bidan terpercaya mengenai kehamilan bersama suami.

d. Ibu memahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi perkembangan janin. Menghindari konsumsi bahan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Serta menjauhi zat berbahaya seperti gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi perkembangan kecerdasan.e. Ibu sudah mengupayakan berbagai cara agar terhindar dari stres, mengatasi kecemasan maupun emosi negatif lainnya, dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian, berzikir, yoga, dan bentuk relaksasi lainnya.f. Melakukan latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur yang bermanfaat untuk ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisi psikologis bisa lebih stabil.2.2 Pada Kehamilan Trimester II Perubahan yang terjadi pada trimester IIBeberapa perubahan fisik yang terjadi pada kehamilan trimester kedua:1. Perut Semakin MembesarSetelah usia kehamilan 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Pembesaran perut setiap individu akan berbeda-beda tetapirata-rata wanita akan mulai tampak pembesaran perutnya pada kehamilan 16 minggu.

2. Rasa Nyeri Di Ulu HatiRasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas, hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Nilai positif dari relaksasi otot saluaran cerna adalah gerakan makanan menjadi lebih lambat sehingga nutrisi terserap lebih banyak. Atasi dengan jangan makan dalam jumlah besar terutama sebelum mau tidur. Jauhi makanan yang pedas, berminyak dan berlemak. Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala anda sehingga asam lambung tak dapat naik ke esophagus.

3. Pertumbuhan Rambut Dan KukuPerubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh rambut lebih banyak dan kadang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan seperti diwajah atau perut. Akan tetapi hal ini tidak menetap dan akan hilang setelah bayi lahir.

4. Sakit Di Perut Bagian BawahPada kehamilan 18-24 minggu ibu akan merasakan nyeri diperut bagian bawah seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri hanya sebentar dan tak meneta, atasi dengan duduk atau berbaring dengan posisi yang nyaman.

5. PusingPusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester keduahal ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan-lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.

6. MendengkurPeningkatan aliran darah selama kehamilan akan menyebabkan sesak dan pembengkakan membrane mukosa yang menimbulkan mendengkur saat tidur.

7. Perubahan KulitGaris kecoklatan mulai dari pusar (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini dapat menjadi petunjuk kurang asam folat. Strecth mark terjadi karena perengangan kulit yang berlebih biasanya pada perut dan payudara.

8. PayudaraPayudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut colostrums. Putting dan sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan besar dan bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu merupakan kelenjar kulit..

9. Kram Pada KakiKram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup kalsium. Bila terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, coba untuk menggerakan jari-jari kaki kearah atas.

10. Pembengkakan KakiPembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena peningkatak hormone yang menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada kaki. Hal ini sering karena posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama. Pada keadaan ringan, kaki bengkak dapat diatasi saat tidur posisi kaki lebih tinggi.11. Merasakan Gerakan Bayi

Pada usia kehamilan 17-20 minggu, ibu hamil sudah dapat merasakan pergerakan bayi mereka. Apabila intensitas janin sedang kuat/aktif dan jumlah gerakannya lebih dari 10 berarti janin itu sehat. apabila jumlah gerakan dibawah 10 kali dalam kurun waktu 12 jam atau juga terdapat gerakan yang sangat pelan dan atau mungkin juga tidak ada pergerakan itu pertanda gerakan janin lemah. Pada kondisi ini ibu lebih baik memeriksanya agar mengetahui kondisi janin dan mengetahui jika terdapat masalah pada janin

12. Varises

Kehamilan dapat mengakibatkan pelebaran pembuluh darah di seluruh tubuh dan timbulah varises.Cara pencegahan varises bukan hal yang mudah, ibu perlu mengontrol pertambahan berat badan. Jika semakin besar berat yang harus disangga kaki maka semakin banyak timbul varisesnya. Setelah masa kehamilan berlalu, varises dapat berkurang tetapi tak dapat hilang sepenuhnya.13. Berat Badan Bertambah

Kenaikan total berat badan selama kehamilan, normalnya berkisar antara 12-15 kg, sedangkan Memasuki trimester 2 janin tumbuh pesat dengan pertumbuhan kurang lebih 10 gr per hari (minggu ke 16 sekitar 90 gr, minggu ke 20 sekitar 256 gr, minggu ke 24 sekitar 680 gr, minggu ke 27 sekitar 900 gr).14. Keputihan Ibu Hamil

Peningkatan hormon saat kehamilan berlangsung menyebabkan meningkatnya produksi cairan vagina. Cairan bening yang berwarna putih, bertekstur encer dan tidak berbau ini bisa dikatakan normal. Namun, waspadai jika keputihan berubah warna, menimbulkan rasa gatal atau iritasi, berbau amis/menyengat, karena bisa jadi terinfeksi jamur atau bakteri. Segera hubungi dokter atau bidan untuk dilakukan pemeriksaan, karena keputihan abnormal dapat mempengaruhi kehamilan dan janin. Adaptasi Psikologis yang dilakukan Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitu prequickeckening (sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut :

1) Fase prequickening

Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester kedua, Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya.Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih saying kepada anak yang akan dilahirkannya.

2) Fase postquickening

Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses persalinan.Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pengenalan pada pergerakkan fetus, pertumbuhan dan pembesaran abdomen, serta gerakan bayi saat di USG, membuat gambaran nyata tentang bayinya.Ibu lebih sering menghabiskan waktu untuk memikirkan janin, membaca buku perkembanganjanin, serta mengkhayalkan kehidupan setelah janin lahir, senang memanggil janin dengan panggilan kesayangan dan menceritakan tentang kepribadian janin yang ada dalam kandungannya.

2.3 Pada Kehamilan Trimester IIITrimester ketiga sering kali disebut periode menunggu / penantian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi.Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu - waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau - kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan juga sudah dipilih. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga - duga tentang jenis kelamin bayinya ( apakah laki- laki atau perempuan ) dan akan mirip siapa. Perubahan Psikologis Trimester III (penantian dengan penuh kewaspadaan)1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya.4. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.5. Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.6. Merasa kehilangan perhatian.7. Perasaan mudah terluka atau sensitif.8. Libido menurun. Mengurangi Dampak Psikologis Ibu Hamil Trimester III

1. Support Keluarga Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang orang terdekat.

2. Suami Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Suami sebagai seorang yang paling dekat, dianggap paling tahu kebutuhan istri. Saat hamil wanita mengalami perubahan baik fisik maupun mental. Tugas penting suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap saat dan setiap masalah yang dialaminya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama mengalami kehamilan. Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan, sudah pasti akan mempermudah dan meringankan pasangan dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya sesosok manusia mungil di dalam perutnya. Bahkan, keikutsertaan suami secara aktif dalam masa kehamilan, menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam artikel berjudul What Your Partner Might Need From You During Pregnancy terbitan Allina Hospitals & Clinics (tahun 2001), Amerika Serikat, keberhasilan seorang istri dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk si bayi kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan suami dalam masa-masa kehamilannya.

Saat hamil merupakan saat yang sensitif bagi seorang wanita, jadi sebisa mungkin seorang suami memberikan suasana yang mendukung perasaan istri, misalnya dengan mengajak istri jalan-jalan ringan, menemahi istri ke dokter untuk memeriksakan kehamilannya serta tidak membuat masalah dalam komunikasi. Diperoleh tidaknya dukungan suami tergantung dari keintiman hubungan, ada tidaknya komunikasi yang bermakna, dan ada tidaknya masalah atau kekhawatiran akan bayinya.

Menurut penelitian di Indonesia dukungan suami yang diharapkan istri:

Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan istri.

Suami senang mendapat keturunan.

Suami menunjukkan kebahagian pada kehamilan ini.

Suami memperhatikan kesehatan istri yakni menanyakan keadaan Istri/janin yang dikandung.

Suami tidak menyakiti istri.

Suami menghibur/ menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi istri.

Suami menasihati istri agar istri tidak terlalu capek bekerja.

Suami membantu tugas istri.

Suami berdoa untuk kesehatan istrinya dan keselamatannya.

Suami menungu ketika istri melahirkan.

Suami menunggu ketika istri di operasi.3. Keluarga

Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun lingkungan tempat tinggal yang kondusif sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi ibu hamil. Wanita hamil sering kali mempunyai ketergantungan terhadap orang lain disekitarnya terutama pada ibu primigravida. Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.

Dukungan Keluarga Dapat Berbentuk :

Ayah dan ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini

Ayah dan ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini

Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi

Adanya ritual adat istiadat yang memberikan arti tersendiri yang tidak boleh ditinggalkan

4. Lingkungan

Dukungan Lingkungan Dapat Berupa :

Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu ibu pengajian.

perkumpulan/ kegiatan yang berhubungan dengan sosial/ keagamaan

Membicarakan dan menasehati tentang pengalamaan hamil dan melahirkan.

Adanya diantara mereka yang bersedia mengantarkan ibu untuk periksa.

5. Support Tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan dapat memberikan peranannnya melalui dukungan :

Aktif : melalui kelas antenatal

Pasif : dengan memberikan kesempatan kepada ibu hamil yang mengalami

masalah untuk berkonsultasi

6. Rasa Aman Nyaman Selama Kehamilan Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang wanita hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada kehamilan akan mempererat hubungan antara ayah anak dan suami istri. Dukungan yang diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang dan nyaman dalam kehamilannya. Hal ini akan memberikan kehamilan yang sehat. Dukungan yang dapat diberikan oleh suami misalnya dengan mengantar ibu memeriksakan kehamilan, memenuhi keinginan ibu hamil yang ngidam, mengingatkan minum tablet besi, maupun membantu ibu malakukan kegiatan rumah tangga selama ibu hamil. Walaupun suami melakukan hal kecil namun mempunyai makna yang tinggi dalam meningkatkan keadaan psikologis ibu hamil ke arah yang lebih baik.

BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses kehamilan yang terjadi.

Perubahan yang terjadi pada Trimester I yaitu: Ketidakyakinan atau Ketidakpastian, , selalu memperhatikan setiap perubahan pada tubuhnya, mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil, mengalami gairah seksual yang lebih tinggi tetapi energi libidonya menurun, adanya ketidakstabilan emosi dan suasana hati, perubahan payudara membesar, berat badan naik, mengalami konstipasi (susah buang air besar), mengalami keram perut, sekresi air ludah bertambah, dan emosional meningkat, serta mengalami pusing, mual, muntah.

Perubahan pada Trimester II: Perut ibu semakin membesar, terasa nyeri diulu hati, sakit perut dibagian bawah, mendekur, pusing, terjadi perubahan kulit dan payudara, mengalami kram dan pembengkakan pada kaki, varises, merasakan berat janin, dan mengalami keputihan ibu hamil.

Perubahan pada Trimester III: 1.Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik. 2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu, 3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya, 4. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.3.2 SaranMengingat pentingnya pengetahuan tentang perubahan fisiologi dan psikologi dalam kehamilan serta adaptasinya, maka diharapkan para mahasiswa kebidanan mengetahui dan memahami proses tersebut sehingga dapat memberikan asuhan yang tepat kepada para calon ibu yang sedang menantikan lahirnya sang buah hati.DAFTAR PUSTAKA1. http://www.academia.edu/8222380/Adaptasi_Psikologis_Pada_Kehamilan diakses pada hari Senin 20 April 2015

2.http://www.fk.unair.ac.id/pptfiles/PERUBAHAN%20PSIKOLOGIS%20IBU%20HAMIL%28kel.5%29.ppt. diakses pada hari Rabu 22 April 20153. http://www.lusa.web.id/perubahan-psikologis-kehamilan-trimester-kedua/. diakses pada hari Rabu 22 April 20154.http://www.fk.unair.ac.id/pptfiles/PERUBAHAN%20PSIKOLOGIS%20IBU%20HAMIL%28kel.5%29.ppt. diakses pada hari Minggu 19 April 20155.http://www.tabloid-nakita.com/read/2357/perubahan-fisik-ibu-hamil-di-trimester-2- diakses pada hari Selasa 21 April 2015

6. Berat Badan Ideal Selama Kehamilan - Bidanku.comhttp://bidanku.com/berat-badan-ideal-selama-kehamilan#ixzz3Y0nJWCOs. diakses pada hari Selasa 21 April 2015

7. http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=20. diakses pada hari Selasa 21 April 2015

8. Mengetahui Jumlah Normal Gerakan Janin Selama Kehamilan - Bidanku.comhttp://bidanku.com/mengetahui-jumlah-normal-gerakan-janin-selama-kehamilan#ixzz3Y1tFZbys diakses pada hari Rabu 22 April 2015

9. Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika1