BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak...

16
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Suku Bunga Bank Indonesia 2.1.1. Pengertian Suku Bunga Bank Indonesia Menurut Marsuki (2010:99) BI Rate adalah “suku bunga instrument sinyal” Bank Indonesia yang ditetapkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) triwulan yang berlaku selama triwulan berjalan, kecuali ditetapkan berbeda oleh RDG. BI Rate diumumkan ke publik segera setelah ditetapkan dalam RDG sebagai sinyal stance kebijakan moneter yang lebih jelas dan tegas guna merespon prospek pencapaian sasaran inflasi IHK.BI Rate berbunga tenor satu bulan yang diumumkan Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu. BI Rate ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan operasi pengendalian moneter untuk mengarahkan agar Rata-Rata Tertimbang (RRT) Suku Bunga SBI 1 bulan hasil lelang OPT (Operasi Pasar Terbuka) berada disekitar 9,5-10,5 persen. Menurut Raharjo dan Elida (2015:43) “BI rate adalah suku bunga kebijakan BI yang mencerminkan sikap (stance) kebijakan moneter yang ditetapkan oleh BI. BI rate diumumkan kepada masyarakat agar masyarakat dapat menjadikan acuan di dalam mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi”. 2.1.2. Tujuan Penetapan BI Rate Tujuan akhir dari pengendalian BI rate adalah untuk menentukan dan mengendalikan tingkat inflasi.Tingkat inflasi harus terkendali oleh BI agar

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Suku Bunga Bank Indonesia

2.1.1. Pengertian Suku Bunga Bank Indonesia

Menurut Marsuki (2010:99) BI Rate adalah “suku bunga instrument sinyal”

Bank Indonesia yang ditetapkan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) triwulan yang

berlaku selama triwulan berjalan, kecuali ditetapkan berbeda oleh RDG.

BI Rate diumumkan ke publik segera setelah ditetapkan dalam RDG sebagai

sinyal stance kebijakan moneter yang lebih jelas dan tegas guna merespon

prospek pencapaian sasaran inflasi IHK.BI Rate berbunga tenor satu bulan yang

diumumkan Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu. BI

Rate ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan operasi pengendalian

moneter untuk mengarahkan agar Rata-Rata Tertimbang (RRT) Suku Bunga

SBI 1 bulan hasil lelang OPT (Operasi Pasar Terbuka) berada disekitar 9,5-10,5

persen.

Menurut Raharjo dan Elida (2015:43) “BI rate adalah suku bunga kebijakan BI

yang mencerminkan sikap (stance) kebijakan moneter yang ditetapkan oleh BI. BI rate

diumumkan kepada masyarakat agar masyarakat dapat menjadikan acuan di dalam

mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi”.

2.1.2. Tujuan Penetapan BI Rate

Tujuan akhir dari pengendalian BI rate adalah untuk menentukan dan

mengendalikan tingkat inflasi.Tingkat inflasi harus terkendali oleh BI agar

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

2

perekonomian dapat berjalan dengan stabil dan tanpa guncangan yang berarti (Raharjo

dan Elida, 2015:55).

2.1.3. Mekanisme BI Rate

Menurut Raharjo dan Elida (2015:55) mekanisme BI didalam mengendalikan

inflasi dengan menggunakan BI rate dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. BI akan menaikkan BI rate apabila diprediksi inflasi pada bulan-bulan ke depan

akan melewati sasaran inflasi yang telah ditetapkan.

2. BI akan menurunkan BI rate apabila diprediksi inflasi pada bulan-bulan ke depan

akan berada dibawah sasaran unflasi yang telah ditetapkan.

Mekanisme perubahan BI rate sampai dapat memengaruhi inflasi disebut

mekanisme transmisi kebijakan moneter. Mekanisme-mekanisme tersebut dapat

dilakukan melalui berbagai jalur. Beberapa jalur di antaranya adalah jalur suku bunga,

jalur kredit, jalur nilai tukar, jalur harga asset dan jalur ekspektasi.

2.1.4. Pengaruh Penetapan BI Rate

Menurut Raharjo dan Elida (2015:55) perubahan BI rate akan memengaruhi hal-

hal sebagai berikut:

1. Suku Bunga, perubahan BI rate akan memengaruhi suku bunga deposito dan suku

bunga kredit perbankan. Apabila pertumbuhan ekonomi menurun (memburuk), BI

dapat menurunkan BI rate. BI rate yang menurun akan menurunkan suku bunga

kredit. Suku bunga kredi yang menurun akan mendorong permintaan akan kredit

dari perusahaan dan rumah tangga. Penurunan suku bunga kredit juga akan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

3

menurunkan biaya modal perusahaan untuk melakukan investasi. Hal ini akan

meningkatkan aktivitas konsumsi dan investasi sehingga aktivitas perekonomian

semakin bergairah.

2. Nilai tukar, kenaikan BI rate akan mendorong kenaikan selisih antara suku bunga

di Indonesia dengan suku bunga luar negeri. Melebarnya selisih suku bunga

tersebut mendorong investor asing untuk menanamkan modal ke dalam

instrument-instrumen keuangan di Indonesia. Investor asing dapat membeli,

misalnya Sertifikat BI (SBI) karena mereka mendapatkan tingkat pengembalian

yang lebih tinggi daripada membeli SBI di negaranya. Aliran modal masuk asing

ini akan mendorong apresiasi nilai tukar rupiah. Apresiasi rupiah akan

mengakibatkan harga barang impor menjadi lebih murah dan barang ekspor kita

di luar negeri menjadi lebih mahal. Kondisi ini akan mendorong impor dan

mengurangi ekspor. Turunnya netekspor ini, selisih antara nilai ekspor dan impor,

akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi dan kegiatan

perekonomian di Indonesia.

3. Harga asset, perubahan suku bunga BI rate dapat memengaruhi perekonomian

makro melalui perubahan harga asset. Kenaikan BI rate akan menurunkan harga

asset seperti saham dan obligasi. Penurunan harga asset akan mengurangi

kekayaan individu dan perusahaan. Pengurangan kekayaan individu dan

perusahaan akan mengurangi kemampuan mereka untuk melakukan kegiatan

ekonomi seperti konsumsi dan investasi.

4. Ekspektasi masyarakat, perubahan BI rate juga berdampak pada ekspektasi

masyarakat terhadap tingkat inflasi. Hal ini disebut jalur ekspektasi. Penurunan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

4

suku bunga akan mendorong aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi yang terdorong

akan menyebabkan tingkat inflasi meningkat. Tingkat inflasi yang meningkat akan

mendorong pekerja untuk mengantisipasi kenaikan inflasi dengan meminta upah

atau gaji yang lebih tinggi. Kenaikan upah/gaji ini akan mendorong produsen

untuk menaikkan harga-harga barang dan jasa.

2.2. Loan to Deposit Ratio(LDR)

2.2.1. Pengertian Loan to Deposit Ratio

Pandia (2012:128) menjelaskan Loan to Deposit Ratio adalah Rasio yang

menyatakan seberapa jauh bank telah menggunakan uang para penyimpan (depositor)

untuk memberikan pinjaman kepada para nasabahnya.

Dengan kata lain jumlah uang yang dipergunakan untuk memberi pinjaman

adalah uang yang berasal dari titipan para penyimpan. Penilaian kesehatan likuiditas

bank yang berupa loan to deposit, dengan rumus:

𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡

𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑋 100%

Menurut Sudirman (2013:159) dari sisi LDR usaha meningkatkan kesehatan

bank dapat ditempuh langkah:

1. Mengurangi kredit yang disalurkan oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank

dalam jumlah tertentu.

2. Dengan jumlah tertentu, jumlah dana yang diterima oleh bank dinaikkan, diusahakan

peningkatan itu dari modal inti dan pinjaman

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

5

3. Pengurangan atau penambahan kredit lebih dari pengurangan atau penambahan dana

yang diterima oleh bank.

2.2.2. Kelemahan Rasio LDR

Pandia (2012:119) menjelaskan bahwa kelemahan rasio ini adalah sebagai

berikut:

1. Investasi dana bank ke dalam earning assets bukan hanya ke dalam bentuk loan

(pinjaman), tetapi juga dalam bentuk surat berharga (jangka pendek maupun

jangka panjang). Dalam teori ini investasi non loan diabaikan.

2. Dana yang dapat digunakan dalam bentuk kredit tidak hanya bersumber dari dana

pihak ketiga (simpanan masyarakat) tapi juga berasal dari sumber dana lainnya

misalnya modal sendiri, dana yang berasal dari pinjaman antar bank (pasar uang)

dan lain sebagainya.

3. Kurang memperhatikan liquid assets yang segera dapat dicairkan dalam bentuk

uang kas.

4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman.

5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan.

6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang mempunyai rasio sama besar, tetapi

20% dari titipan bank yang satu berbentuk uang kas atau surat berharga jangka

pendek sedangkan bank yang lain menginvestasikan ke dalam saham, tentu kedua

bank tersebut tidak mempunyai tingkat likuiditas yang sama.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

6

2.2.3. Komponen Loan to Deposit Ratio

1. Kredit

Menurut Kasmir (2012:85) menjelaskan bahwa kredit atau pembiayaan dapat

berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai

kredit untuk pembelian rumah atau kredit. Kemudian adanya kesepakatan antara bank

(kreditor) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai

dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan

kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan

bersama.

Adapun tujuan utama pemberian kredit menurut Kasmir (2012:88) adalah

sebagai berikut:

a. Mencari Keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil

tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank atas balas jasa

dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini

penting untuk kelangsungan hidup bank. Jika bank yang terus-menerus

menderita kerugian, maka besar kemungkinan bank tersebut akan dilikuidasi

(dibubarkan).

a. Membantu usaha nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana,

baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut,

maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

7

b. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yan disalurkan oleh pihak perbankan,

maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya

peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

Keuntungan pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit adalah sebagai

berikut:

a. Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah.

b. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha

baru atau perluasan usaha akan menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.

c. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian besar kredit

yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar

di masyarakat.

d. Menghemat devisa Negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya

diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas

kredit yang ada jelas akan menghemat devisa Negara.

e. Meningkatkan devisa Negara, apabila produk dari kredit yang dimiliki dibiayai

untuk keperluan ekspor.

Menurut Kasmir (2012:91) menyebutkan secara umum jenis-jenis kredit dapat

dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut:

a. Dilihat dari segi kegunaan

1) Kredit investasi

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

8

Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun

proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi

misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Pendek kata

masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama.

2) Kredit modal kerja

Digunakan untuk keperluan meningkatkan keperluan produksi dalam

operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja deberikan untuk membeli

bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan

dengan proses produksi perusahaan

b. Dilihat dari segi tujuan kredit

1) Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau

investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai

contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan

menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian

atau kredit pertambangan akan menghasilkan produk pertambangan atau

kredit industry lainnya

2) Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini

tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang

untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

9

contoh kredit untuk perumahan, kredit untukperumahan, kredit mobil

pribadi, kredit perabotan rumah tangga,dan kredit konsumtif lainnya.

3) Kredit perdagangan

Kredit yang digunakan untuk perdagangan,biasanya untuk membeli barang

dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang

dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-

agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh

kredit ini misalnya kredit ekspor impor.

c. Dilihat dari segi jangka waktu

1) Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau

paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

Contohnya untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jika

kredit untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.

2) Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampi dengan 3 tahun,

biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit pertanian seperti jeruk atau

perternakan kambing.

3) Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit

jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun.

Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet,

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

10

kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif sperti kredit

perumahan.

d. Dilihat dari segi jaminan

1) Kredit dengan jaminan

Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat

berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya

setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang

diberikan si calon debitur.

2) Kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yangdiberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.

Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta

loyalitas atau nama baik si calondebitur selama ini.

e. Dilihat dari segi sektor usaha

1) Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan

atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek

atau jangka panjang.

2) Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan

ayam dan jangka panjang untuk peternakan kambing dan sapi.

3) Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau

besar.

4) Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam

jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

11

5) Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun

sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untukpara

mahasiswa.

6) Kredit profesi, diberikan kepada para professional seperti, dosen, dokter

7) atau pengacara

8) Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau

pembelian perumahan.

9) Dan sektor-sektor lainnya.

2. Dana Pihak Ketiga

Menurut Darmawi (2011:45) dana pihak ketiga adalah “dana simpanan (deposit)

masyarakat merupakan dana terbesar yang paling diandalkan. Deposit ini terdiri dari

berbagai bentuk :

a. Rekening giro

Giro adalah simpanan nasabah pada bank yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan cek, atau surat perintah pembayaran atau

dengan perintah pemindah bukuan, termasuk penarikan melalui ATM. Karena

dapat ditarik setiap waktu, maka simpanan giro merupakan sumber dana yang

sangat labil. Giro merupakan uang giral yang cepat dipakai sebagai alat

pembayaran dengan melalui penggunaan cek.

b. Tabungan

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

12

Tabungan merupakan simpanan masyarakat pada bank, yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat melalui buku tabungan atau melalui ATM. Pada keadaan

normal tabungan merupakan sumber yang stabil karena jumlah penarikan dan

penyetoran hampir sebanding. Namun bahayanya jika suatu saat ketika semua

masyarakat menarik seluruh dananya. Ini bisa terjadi bila masyarakat luntur

kepercayaannya kepada bank yang bersangkutan, atau ada isu devaluasi.

c. Deposito Berjangka

Deposito Berjangka merupakan simpanan masyarakat pada bank yang jangka

waktunya jatuh temponya ditentukan oleh nasabah. Deposito ini hanya bisa

diuangkan kembali pada tanggal jatuh temponya

2.3. Konsep Dasar Perhitungan

2.3.1. Keofisien Korelasi

Menurut Sujarweni (2015:149) Korelasi merupakan salah satu statistik

infarensi yang akan menguji apakah dua variabel atau lebih yang ada mempunyai

hubungan atau tidak.

Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel dapat dilihat

dengan tingkat signifikan, jika ada hubungannya maka akan dicari seberapa kuat

hubungan tersebut. Keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

Tingkat signifikan ini digunakan untuk menyatakan apakah dua variabel

mempunyai hubungan dengan syarat sebagai berikut:

Jika sig > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak terdapat hubungan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

13

Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan

Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur

kekuatan suatu hubungan antar variabel. Koefisien korelasi memiliki nilai antara (-1)

hingga (+1). Sifat nilai korelasi antara plus (+) atau minus (-). Makna sifat korelasi:

a. Korelasi positif (+) berarti bahwa jika variabel x1 mengalami kenaikan maka

variabel x2 juga akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.

b. Korelasi negatif (-) berarti bahwa jika variabel x1 mengalami penurunan maka

variabel x2 akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.

Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

a. 0,00 sampai 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah

b. 0,21 sampai 0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah

c. 0,41 sampai 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat

d. 0,71 sampai 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat

e. 0,91 sampai 0,99 berarti korelasi memilki keeratan kuat sekali

f. 1 berarti korelasi sempurna

Sedangkan menurut Riana (2012:309), derajat hubungan antara variabel-variabel

dikenal dengan analisa korelasi. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat

hubungan, terutama untuk data kuantitatif yang disebut koefisien korelasi.

Persamaan koefisien korelasi (r) ditetukan sebagai berikut :

𝑟 =𝑛(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)

√{𝑛(∑ 𝑥2) − (∑ 𝑥)2} {𝑛(∑ 𝑦2) − (∑ 𝑦)2}

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

14

Bila r mendekati +1 dan -1 maka terjadi korelasi tinggi dan terjadi hubungan

linier yang sempurna antara X dan Y, bila r mendekati 0 hubungan liniernya sangat

lemah atau tidak ada.

2.3.2. Koefisien Determinasi

Menurut Riana (2012:310) “Untuk mengukur tingkat kecocokan/kesempurnaan

model regresi disebut koefisien determinasi (r2)”.

Persamaan koefisien determinasi adalah sebagai berikut :

𝑟2 × 100%

Misal r2 = 0,90 artinya nilai duga regresi yang diperoleh memenuhi model yang

kita hendaki atau 90% nilai Y besarnya ditentukan oleh nilai-nilai variabel X yang

dimasukkan dalam model, sedangkan 10% lagi ditentukan oleh variabel lain atau di

luar model.

2.3.3. Persamaan Regresi

Menurut Riana (2012:297) “persamaan regresi dibentuk untuk menerangkan pola

hubungan variabel-variabel. Variabel yang diduga disebut variabel terikat bisa

dinyatakan dengan variabel Y. Variabel yang menerangkan perubahan variabel terikat

disebut variabel bebas, bisa dinyatakan dengan variabel X”.

Model regresi sederhana adalah y = a + bx, dimana, y adalah variabel tak bebas

(terikat), X adalah variabel bebas, adalah penduga bagi intersap (a), b adalah penduga

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang

15

bagi koefisien regresi (ß), dan a , ß adalah parameter yang nilainya tidak diketahui

sehingga diduga menggunakan statistik sampel.

Rumus yang dapat digunakan untuk mencari a dan b adalah:

𝑎 = ∑ 𝑦

𝑛− 𝑏 [

∑ 𝑥

𝑛]

b= 𝑛.(𝛴 𝑥𝑦)− 𝛴𝑥 𝛴𝑦

𝑛.𝛴𝑥²−(𝛴𝑥)²

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · uang kas. 4. Kurang memperhatikan security daripada pinjaman. 5. Tidak memperhitungkan stabilitas titipan. 6. Mengabaikan assets yang lain. Dua bank yang