BAB II LANDASAN TEORI · kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu...
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
Konsep dasar sistem merupakan sekelompok komponen berbasis
komputer yang dibuat oleh manusia dalam mengelola data, menyimpan,
menghimpun kerangka kerja serta mengkoordinasikan sumber daya manusia dan
komputer untuk mengubah sistem masukan menjadi sistem keluaran untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Di dalam konsep dasar ini, penulis menambahkan beberapa teori pendukung dari
para ahli yang berkitan dengan tema penyusunan tugas akhir ini.
A. Sistem
Menurut (Hutaheaan, 2015) mengemukakan bahwa “sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang
tertentu”.
Karakterisitik suatu sistem menurut (Hutaheaan, 2015), adalah:
1. Komponen atau elemen (components)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan
bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat
berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem
2. Batas Sistem (Boundary)
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau
dengan lingkungan luar dinamakan dengan batasan sistem. Batasan sistem
7
ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar subsistem (Environtment)
Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem
tersebut dinamakan dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang
bersifat menguntungkan wajib dipelihara dan yang merugikan harus di
kendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Media penghubung diperlukan untuk mengalirkan sumber-sumber daya
dari sub sistem ke sub sistem lainnya dinamakan dengan penghubung
sistem.
5. Masukan Sistem (input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dinamakan dengan masukan
system (input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini
berfungsi agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi
yang diproses untuk menghasilkan keluaran (output).
6. Keluaran Sistem (output)
Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dinamakan dengan keluaran sistem (output). Informasi
merupakan contoh keluaran sistem.
7. Pengolah Sistem (process)
Untuk mengolah masukan menjadi keluaran diperlukan suatu pengolah
yang dinamakan dengan pengolah sistem.
8
8. Sasaran Sistem (objekive)
Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input
yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan.
Menurut Abdussomad, dkk (2016:113) mengemukakan bahwa “suatu
sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
B. Informasi
Menurut Romney dan Steinbart (2015:4) mengemukakan bahwa
“Informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk
memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana
perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan
kualitas dari peningkatan informasi“.
C. Sistem Informasi
Menurut (Ambo & Hati, 2019) Menjelaskam bahwa “Sistem informasi
adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan
laporan-laporan yang dibutuhkan”
D. Akuntansi
Sedangkan menurut (Pranoto et al., 2014) menjelaskan bahwa, “Definisi
akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa
akuntansi dan dari sudut proses kegiatannya”.
9
Menurut Hery, (2015:8) mengemukakan bahwa “Akuntansi merupakan
sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna
informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap
hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan”.
E. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mardi (2014:4) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi
Akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan yang berintegrasi yang menghasilkan
laporan dibentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga menjadi
sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya”.
Tiga tujuan sistem informasi akuntansi menurut Mardi, (2014:4) yaitu:
1. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan
kepada seseorang (to fulfill obligations relating to stewardship).
2. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi
pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal
decision makers).
3. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional
perusahaan sehari-hari (to support the-day-to-day operations).
F. Kas
Menurut (Ambo & Hati, 2019) mengemukakan bahwa “Pengertian kas
adalah segala sesuatu “baik yang berbentuk uang atau bukan” yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran atau alat pelunasan kewajiban. Beberapa yang
termasuk kas adalah rekening giro di bank “cash in bank” dan uang kas yang ada
diperusahaan “cash on hand”, kas dalam perusahaan merupakan harta yang paling
10
lancar, sehingga dalam neraca ditempatkan paling atas dalam kelompok paling
atas”.
G. Biaya
Menurut Mulyadi, (2015:8) mengemukakan bahwa “Biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi,
sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.”
H. Jurnal Umum
Menurut Sudrajat, dkk (2016:1249) “Jurnal umum adalah sebuah daftar
khusus untuk mencatat setiap aktivitas transaksi yang dilakukan suatu usaha
secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus didebet dan
dikredit. Jurnal umum merupakan tempat pertama kali untuk mencatat transaksi”.
Jurnal umum yang terjadi diantaranya:
1. Jurnal untuk mencatat penerimaan kas
Kas xxx
Kas di bank xxx
2. Jurnal untuk mecatat pengeluaran kas
Biaya Lain-lain xxx
Kas xxx
I. Program
Menurut Sukamto dan Shalahuddin, (2016:67) mengemukakan bahwa
“Pemrograman terstruktur adalah konsep paradigma atau sudut pandang
pemrograman yang membagi-bagi program berdasarkan fungsi-fungsi atau
prosedur-prosedur yang dibutuhkan program komputer”.
11
Berikut contoh bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman
berorientasi objek menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:101), adalah:
1. Bahasa Pemrograman Smalltalk
2. Bahasa Pemrograman Eiffel
3. Bahasa Pemrograman C++
4. Bahasa Pemrograman (web) PHP
5. Bahasa Pemrograman Java
J. Java
Menurut Enterprise (2015:17) mengemukakan bahwa “Java dapat
didefinisikan sebagai sebuah kumpulan objek-objek yang saling berkomunikasi
dengan cara memanggil method-method yang dimiliki masing-masing objek”.
Berikut ini penjelasan singkat mengenai kelas, objek, method, dan variable
instance yang ada dilingkungan java menurut Enterprise (2015:17), adalah :
1 Objek: Objek memiliki state (keadaan) dan behavior (perilaku).
2. Kelas: Sebuah kelas dapat didefinisikan sebagai sebuah template/blue prints
yang mendeskripsikan perilaku/keadaan yang didukung oleh objek merupakan
tipe kelas tersebut.
3. Method: Method pada dasarnya adalah sebuah perilaku. Sebuah kelas dapat
memiliki banyak method. Penulisan logika, manipulasi data dan eksekusi dari
aksi lainnya semuanya dilakukan didalam method.
4. Variabel Instance: Setiap objek memiliki variabel uniknya sendiri. Keadaan
sebuah objek dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dimasukkan dalam variable
instance-nya.
12
K. NetBeans
Menurut Enterprise (2016:75) menjelaskan bahwa, “NetBeans merupakan
IDE (Integreted Decelopment Environment) untuk membuat aplikasi dengan Java,
PHP, C, C++, dan HTML5. Secara garis besar, NetBeans IDE bekerja menyerupai
Microsoft Visual Studio atau Dreamwaver dalam konteks sebagai aplikasi yang
memiliki lingkungan kerja lengkap untuk membangun aplikasi lain”.
L. Sistem Basis Data
Menurut (Sutardi & Subardin, 2016) menjelaskan bahwa, “Pada intinya
basis data adalah media untuk penyimpanan data agar dapat diakses dengan
mudah dan cepat”.
Kebutuhan basis data dalam sistem informasi menurut Sukamto dan M.
Shalahuddin (2014:44), meliputi:
1. Memasukkan, menyimpan dan mengambil data
2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data
ataupun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Manajemen System.
Menurut Priyadi(2014:81)menjelaskan bahwa, “implementasi menjadi
suatu tabel fisik, dengan menggunakansuatu struktur bahasa yang sudah standar
untuk membangun basis datanya, yaitu Structured Query Language”.
Perintah SQL dibagi menjadi tiga jenis menurut Priyadi(2014:82), yaitu
sebagai berikut:
1. Data Definition Language (DDL) merupakan perintah SQL yang
digunakan untuk melakukan definisi awal suatu basis data dan tabel pada
13
konsep RDBMS. Secara sederhana, penulisan perintah SQL pada
kelompok ini terdiri dari create, alter, dan drop.
2. Data Manipulation Language (DML) merupakan perintah AQL yang
sigunakan untuk melakukan pengolahan record atau manipulasi record
pada tabel dalam suatu basis data. Secara sederhana, penulisan perintah
SQL pada kelompok ini terdiri insert, select, update, dan delete.
3. Data Control Language (DDL) merupakan perintah SQL yang digunakan
untuk melakukan pengaturan hak akses suatu objek data para pengguna
dalam basis data. Secara sederhana, perintah SQL pada kelompok ini
terdiri dari grant dan revoke.
Menurut Fridayanthie dan Tias, (2016:129) menjelaskan bahwa “XAMPP
adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP
dan menggunakan pengolah data MYSQL di komputer lokal”.
Sebagai informasi menurut Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2016:129)
kata XAMPP merupakan singkatan dari:
X : berarti program ini dapat dijalankan diberbagai platform, misalnya
Windows, Linux, mac OS, dan Solaris.
A : Apache, merupakan aplikasi web server, dan bertugas untuk
menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang
dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan kode
PHP yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu
(misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.
M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Pengembangnya disebut
Structured Query Language (SQL). SQL merupakan bahasa terstruktur yang
14
digunakan untuk mengolah database beserta isinya. Pengguna dapat
memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data
yang berada dalam database.
P : PHP, bahasa pemrograman lainnya yang serupa, dan lain sebagainya.
2.2. Peralatan Pendukung ( Tools System)
A. Konsep Dasar Unitified Modelling Language(UML)
Menurut Puspitasari, (2017:2 ) mengemukakan bahwa “ UML
adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk
visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.
Menurut Akil, (2018:4) mengemukakan bahwa “UMLadalah
bahasa pemodelan visual yang digunakan untuk menspesifikasikan,
memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan rancangan dari
suatu sistem perangkat lunak”.
B. Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:155) “Use Case atau
diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan
dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja
yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak
menggunakan fungsi-fungsi itu”.
15
C. Activity Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:161) mengatakan bahwa
“Diagram aktivitas atau activity diagram (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal
berikut menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2015:161), adalah:
1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang
digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface dimana
setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka
tampilan.
3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan
sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
D. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Rinawati, 2018) menjelaskan bahwa, “Entity
Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk memodelkan secara
konseptual hubungan antara entitas yang terjadi di dalam sistem informasi.
Entitas yang terlibat serta relasi yang muncul disini selanjutnya akan
dipakai dalam merancang kebutuhan database yang diperlukan“.
16
E. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Puspitasari (2016:229) mengemukakan bahwa “LRS merupakan
sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan
mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konversi
LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan-aturan tertentu”.
Menurut Eduardie (2014:326) memberikan batasan bahwa, “LRS adalah
sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan
mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan konvensi
ke LRS”.
F. Sequence Diagram
Menurut Tohari (2015:101) mengemukakan bahwa “Sequence diagram
menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu”.
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2014:165) menjelaskan bahwa,
“Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek”.
Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak
pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use
case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada
diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka
diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak. Oleh karena itu untuk
menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat
dlam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang
diinstansiasi menjadi objek itu.
17
G. Deployment Diagram
Menurut Tohari (2014:134) menjelaskan bahwa, “Diagram deployment
menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik. Diagram ini akan
menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian
hardware yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan
ketehubungan antara komponen-komponen hardware tersebut”.
Ada beberapa hal yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu menurut
Tohari (2014:135), yaitu:
1. Menentukan node.
2. Hubungan antar node.
Menurut Sukamto dan Salahuddin (2015:154) mengemukakan bahwa
“Diagram deployment atau deployment diagram menunjukan konfigurasi
komponen dalam proses eksekusi aplikasi”.
H. User Interface
Menurut (Rinawati, 2018) menjelaskan bahwa “Desain antarmuka
(interface) meliputi struktur menu, perancangan input, dan perancangan output
meliputi frekuensi laporan, sisi laporan, bentuk laporan, dan laporan yang
ditampilkan pada layar atau perlu dicetak”.
I. Konsep Dasar Black Box Testing
Menurut (A.S et al., 2015) mengemukakan bahwa “yaitu menguji
perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa penguji desain dank ode
program. Pengujian di maksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,
masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang di
butuhkan.”