BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau...
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
2.1.1. Pengertian Akuntansi
Pengendalian dan pengelolaan keuangan baik untuk anggaran keuangan
pemerintah, organisasi, badan, atau perusahaan, bahkan untuk hal terkecil, yaitu
anggaran keuangan rumah tangga sebuah keluarga pun memerlukan pengelolaan
yang benar dengan menggunaka ilmu akuntansi.
Terdapat dua sudut pandang pengertian akuntansi. Pertama adalah dari
sudut pendang proses kegiatannya, secara teoritis akuntansi adalah suatu proses
pencatatan, pengolongan, pengikhtisaran, serta peringkasan data-data transaksi
yang menghasilkan output berupa sajian informasi keuangan yang bermanfaat
bagi para pihak-pihak yang berkepentingan.
Sedangkan pengertian akuntansi berdasarkan sudut pandang pengguna jasa
akuntansi atau keuangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan maksud
atau tujuan menyediakan informasi dalam rangka meingkatkan efektifitas kinerja,
serta bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan transaksi keuangan perusahaan.
Menurut American Accounting Association dalam Hasanuh (2011:1)
memberikan batasan bahwa, “Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut”.
6
Menurut Wild & Kwok dalam Sukrisno (2013:1) mengemukakan bahwa,
“Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
2.1.2. Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip dasar akuntansi merupakan suatu hal atau prinsip-prinsip yang
mendasari bagaimana cara atau darimana proses akuntansi yang pasa dasarnya
adalah suatu proses pencatatan hingga pembuatan laporan keuangan harus
dilakukan, supaya proses akuntansi dapat berjalan lancar sehingga dapat
menghasilkan informasi yang akurat dan terpercaya.
Beberapa macam prinsip akuntansi, diantaranya yaitu:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) merupakan prinsip akuntansi
dimana perusahaan, lembaga, atau organisasi diwajibkan untuk melaporkan
serta mencatat besarnya aktiva dan pasiva yang dimiliki sesuai dengan harga
akuisisi yang berlaku. Oleh sebab itu prinsip ini dikenal dengan nama prinsip
biaya historis, karena pada prinsip ini digunakan pencatatan harga perolehan
dalam mencatat aktiva, modal, biaya, dan utang.
Harga perolehan yang dimaksud di sini adalah merupakan harga pertukaran
yang menyangkut aktiva, modal, biaya, utang, serta transaksi-transaksi lainnya
dimana pertukaran tersebut telah disepakati atau disetujui oleh kedua belah
pihak yang bersangkutan. Namun, pada transaksi atas harga perolehan ini
haruslah dilakukan oleh kedua belah pihak yang bebas.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
7
Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) merupakan
pendapatan atau aliran dana yang masuk dari hasil penukaran barang atau jasa
oleh perusahaan atau badah usaha dalam satu periode yang telah ditentukan.
Prinsip ini biasanya diakui sebagai pendapatan ketika sudah direalisasikan,
dengan terjadinya peristiwa penukaran barang atau jasa tersebut. Untuk
mengukur besarnya pendapatan yang diperoleh dari hasil penukaran tersebut,
dapat dilihat dari besarnya jumlah kas yang telah diterima dari hasil transaksi
yang dilakukan kedua belah pihak yang bebas.
Pendapatan ini diakui ketika transaksi berlangsung atau terjadi. Pada saat
terjadinya transaksi, akan dapat dipastikan seberpa besar pendapatan yang akan
diterima. Pendapatan yang termasuk ke dalam pengakuan pendapatan ini di
antaranya adalah pendapatan sewa, pendapatan dari laba penjualan, dan
pendapatan lainnya. Namun ada pengecualian yang membuat pendapat tidak
termasuk ke dalam pengakuan pendapatan, yaitu pada saat proses produksi,
pada saat kas diterima, dan pada saat proses produksi telah selesai.
3. Prinsip Penandingan (Matching Principle)
Pada Prinsip Penandingan (Matching Principle) berguna sebagai penentu besar
kecilnya jumlah pendapatan atau penghasilan bersih untuk setiap periodenya.
Prinsip ini membuat perbandingan antara pendapatan dengan biaya sehingga
diperoleh jumlah pendapatan tersebut. Biaya yang dibandingkan tersebut
merupakan biaya langsung yang digunakan untuk mendpatkan perolehan
pendapatan. Biaya ini dapat dibandingkan apabila dapat diterapkan secara
rasional atau masuk akal. Karena pembebanan biaya tergantung dari pengakuan
8
pendapatan yang diperoleh, maka biaya dan pendapatan tersebut harus
dibandingkan.
Namun ada beberapa kesulitan dalam menerapkan prinsip ini, yakni ketika
terdapat biaya yang kejelasannya kurang akurat atau tidak diketahui, maka
akan ada kesulitan dam membandingkan biaya-biaya tersebut dengan
pendapatan, akan tetapi hal ini tidaklah menjadi masalah yang besar karena
biaya-biaya tersebut dapat dibebankan ke periode saat keluarnya biaya tersebut.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)
Pada Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle) ini, biasanya
dipakai atau digunakan ketika informasi disajikan dan dijadikan sebagai bahan
pengambilan keputusan. Oleh karena itu sajian informasi keuangan dapat
dinilai layak untuk dijadikan bahan pengambilan keputusan, pada saat telah
disajikan.
Sajian informasi yang dijadikan bahan pengambilan keputusan ini merupakan
suatu rangkaian transaksi yang telah disusun rapi menjadi sebuah laporan
keuangan. Ketika laporan keuangan disusun, banyak sekali data-data transaksi
yang terjadi dalam suatu periode maka tidak semua nama-nama rekening
tercantum ke dalam laporan keuangan, oleh karena itu dicatatlah sebagian
rekening-rekening tersebut kedalam footnote (catatan kaki).
5. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) merupakan prinsip konsistensi
dalam akuntansi yang harus diterapkan dengan tujuan melakukan perbandingan
antara laporan keuangan periode sekarang dengan periode pada tahun
9
sebelumnya, supaya metode-metode keuangan dapat diterapkan secara
konsisten pada periode berikutnya.
Namun dalam prinsip ini bukan berarti melarang untuk menerapkan cara lain
atau adanya perubahan metode dalam suatu periode, akan tetapi apabila terjadi
perubahan metode maka harus ada keterangan atau kejelasan mengenai
penerpan metode baru tersebut. Hal ini dilakukan supaya tidak ada
kesalahpahaman dalam penggunaan dua metode yang berbeda, dan dapat
dilihat adanya perbedaan antara periode yang satu dengan periode yang
lainnya.
2.1.3. Persamaan Dasar Akuntansi
1. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) adalah sistematika pencatatan yang
menggambarkan suatu hubungan yang ada pada perusahaan, yaitu pengaruh
transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan yang meliputi harta (aktiva)
dengan sumber dananya. Harta yang diperoleh dari pemilik perusahaan disebut
modal (ekuitas), sedangkan harta yang diperoleh dari pihak lain disebut
kewajiban (utang).
Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) adalah sebagai berikut.
HARTA = MODAL
Pada awal pendirian perusahaan, pemilik menyetor sejumlah dana sebagai
investasi kedalam perusahaan. Dalam perjalanannya harta perusahaan dapat
diperoleh dari pihak lain, yang biasa disebut kewajiban (utang). Sehingga
bentuk persamaan dasar akuntansinya akan menjadi:
10
HARTA = UTANG + MODAL
2. Unsur-Unsur Persamaan Dasar Akuntansi
Unsur-unsur persamaan dasar akuntansi terdiri dari:
a. Harta atau Aktiva (assets), merupakan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan yang akan memberikan nilai ekonomis pada masa yang akan
datang. Harta terdiri dari:
1. Harta Lancar (current assets), adalah semua harta yang diharapkan dapat
dicairkan (diuangkan) tidak lebih dari satu tahun/satu siklus akuntansi.
Harta lancar antara lain terdiri dari:
a. Kas (cash), adalah semua harta yang tersedia dalam kas perusahaan
maupun yang disimpan di bank, yang dapat diambil setiap saat.
b. Surat berharga (marketable securities), adalah kepemilikan saham atau
obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara, yang sewaktu-waktu
dapat dijual kembali.
c. Piutang dagang (accounts receivable), adalah tagihan perusahaan
kepada pihak lain (debitur) yang terjadi karena melakukan transaksi
penjualan secara kredit.
d. Piutang wesel (notes receivable), adalah surat perintah membayar
kepada seseorang atau badan untuk membayar sejumlah uang pada
tanggal yang telah ditentukan pada orang yang namanya disebut dalam
surat.
e. Piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima
(accrued receivable), adalah pendapatan yang telah menjadi hak
perusahaan, tetapi belum diterima pembayarannya.
11
f. Persekot beban atau beban yang dibayar di muka (prepaid
expense), adalah pembayaran beban yang dibayar di muka, tetapi belum
menjadi kewajiban pada periode yang bersangkutan.
g. Perlengkapan (supplies), adalah seluruh perlengkapan yang dipakai
demi kelancaran usaha, yang sifatnya habis dipakai.
h. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory), adalah barang
yang dibeli dengan tujuan dijual kembali, dengan harapan mendapat
laba.
2. Investasi jangka panjang (long term investment), adalah penanaman modal
pada perusahaan lain dalam jangka waktu yang panjang. Selain untuk
memperoleh laba, investasi ini juga untuk mengontrol perusahaan tersebut.
3. Harta tetap berwujud (fixed asset), adalah kekayaan yang dimiliki
perusahaan yang pemakaiannya (umur ekonomisnya) lebih dari satu tahun,
digunakan untuk operasi dan tidak untuk dijual. Harta tetap berwujud
antara lain terdiri dari:
a. Tanah
b. Gedung atau Bangunan
c. Mesin
d. Peralatan Toko dan Alat Angkut
4. Harta tetap tak berwujud (intangible fixed assets), adalah hak istimewa
yang dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai namun tidak mempunyai
bentuk fisik. Harta tidak berwujud antara lain terdiri dari:
a. Goodwill, adalah nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan karena
keistimewaan tertentu.
12
b. Hak paten, adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada
seseorang atau badan karena penemuan tertentu.
c. Hak cipta, adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada
seseorang atau badan karena hasil karya seni atau tulisan/karya
intelektual.
d. Merek dagang, adalah hak yang diberikan pemerintah kepada suatu
badan untuk menggunakan nama atau lambing bagi usahanya.
e. Franchise, adalah hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau
badan dari pihak lain untuk mengomersialkan formula, teknik atau
produk tertentu.
f. Hak sewa, adalah hak untuk menggunakan harta tetap pihak lain dalam
jangka waktu yang panjang sesuai dengan kesepakatan.
5. Utang (Liabilities), Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak
selain pemilik.
1. Utang lancar (current liabilities) adalah utang yang harus dilunasi
dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Utang lancar antara lain terdiri
dari:
a. Utang dagang atau utang usaha (account payable), adala hutang
yang muncul akibat adanya transaksi pembelian barang atau jasa
secara kredit yang tidak disertai perjanjian tertulis.
b. Utang wesel atau wesel bayar (notes payable), adalah janji tertulis
untuk membayar kepada pihak lain dalam jumlah tertentu yang
ditetapkan.
13
c. Utang beban atau beban terutang atau beban yang harus dibayar
(accrued expense), adalah utang karena perusahaan sudah
mendapatkan manfaat tetapi perusahaan belum membayar.
d. Utang pendapatan atau pendapatan yang diterima di muka (unearned
revenue), adalah pendapatan yang belum menjadi hak tetapi uangnya
sudah diterima.
2. Utang jangka panjang (long term liabilities), adalah utang yang jangka
waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang antara
lain terdiri dari:
a. Kredit investasi, adala hutang dari lembaga keuangan yang
digunakan untuk pelunasan usaha.
b. Utang hipotek (mortgage payable), adalah utang jangka panjang
dengan jaminan harta tetap/tidak bergerak, seperti tanah dan
bangunan.
c. Utang obligasi (bonds payable), adalah utang jangka panjang yang
timbul akibat perusahaan menjual surat obligasi kepada masyarakat.
3. Utang lain-lain, adalah utang yang tidak termasuk ke dalam kedua
utang tersebut di atas. Contoh: uang pinjaman yang diterima dari
pelanggan.
4. Modal (owners equity)
Modal adalah hak pemilikan atas harta perusahaan yang merupakan
kekayaan bersih, yaitu selisih harta dengan utang. Pemberian nama akun
modal atau modal tergantung jenis perusahaannya.
14
5. Pendapatan (revenue), adalah aliran masuk atau peningkatan lain atas
aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan sebagai akibat dari aktivitas
penyerahan/penjualan atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas lain yang
merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus-
menerus.
6. Beban (Expenses), adalah arus keluar atau penggunaan lain atas aktiva
atau peningkatan kewajiban karena adanya penyerahan atau pembuatan
barang, jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama
perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.
7. Prive (Drawing), adalah pengambilan aset (kas) perusahaan oleh pemilik
untuk kepentingan pribadinya.
2.1.4. Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi merupakan satu priode dari sebuah pencatatan
pembukuan keuangan yang di mulai dari jurnal dan berakhir pada laporan
keuangan. Hal itu adalah definisi secara singkat saja. Jadi ketika kita bertanya,
bagaimana silkus akuntansi dan bagaimana memulainya, maka penjelasan di atas
sudah mampu menjawab pertanyaan tersebut.
Siklus akuntansi jika di lihat dari kegiatannya maka akan di peroleh beberapa poin
sebagai berikut:
1. Pencatatan
2. Penggolongan
3. Pengiktisaran
4. Laporan Keuangan
15
Sumber : akuntansi-id.com
Gambar II.1 Siklus Akuntansi
1. Transaksi
Transaksi adalah mengumpulkan bukti transaksi dalam satu periode tertentu.
2. Jurnal Umum
Disini terjadi pengelompokan atas semua transaksi. Maksudnya adalah dalam
satu periode terjadi transaksi penjualan yang tidak hanya sekali, misalnya
terjadi setiap hari. Makanya semua transaksi penjualan itu di kelompokkan
dalam satu akun atau perkiraan yaitu Akun Penjualan. Sehingga semua
penjualan akan terlihat jelas dan di ketahui berapa saldo selama satu periode
siklus akuntansi.
3. Buku Besar
16
Buku besar adalah proses untuk mengetahui saldo secara rill atas semua akun
atauperkiraan. Akan ada perkiraan yang terjadi debet kredit untuk dijadikan
sebuah neraca percobaan atau neraca saldo. Semua Jurnal dalam Akuntansi
akan mempengaruhi buku besar (Garis putus-putus)
4. Neraca Saldo atau Neraca Percobaan
Di sebut neraca saldo karena semua nilai nominal dalam neraca tersebut adalah
gambaran dari saldo yang tertera pada buku besar masing-masing akun atau
perkiraan. Atau juga di sebut neraca percobaan adalah untuk mengetahui
bahwa saldo semua akun pada buku besar posisi seimbang debet dan kredit-
nya, jika tidak seimbang kemungkinan ada salah input data.
5. Jurnal Penyesuaian
Membuat jurnal atas akun yang tidak memiliki bukti transaksi, atau lupa di
buku-kan (Jurnal Umum) Contohnya sisa persediaan baru di hitung saat akan
melakukan perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP), perlengkapan ATK di
hitung akhir periode.
6. Neraca Lajur
Neraca lajur atau work sheet adalah lembar kerja melakukan akumulasi atas
Neraca saldo dan Jurnal Penyesuaian dan menghasilkan neraca setelah di
sesuaikan. Kemudian dalam neraca lajur terbentuklah Neraca dan Rugi Laba
sebagai dasar pembuatan laporan keuangan.
7. Laporan keuangan
Laporan keuangan yang pertama di buat adalah laporan Rugi laba, kemudian
laporan Perubahan Modal dan terakhir adalah Neraca. Ada pula laporan
tambahan tentang Laporan Arus Kas.
17
8. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan (HPP) adalah menghitung secara rill tentang kebenaran
data persediaan (jurnal penyesuaian) atas HPP dan mencocokkan data
penghasilan dengan laporan rugi laba.
9. Jurnal Penutup
Menutup semua perkiraan yang mempengaruhi laporan rugi laba dan
perubahan modal. Yaitu penjualan, pembelian, biaya dan prive pada laporan
perubahan modal.
10. Jurnal Pembalik.
Melakukan pembalik atas akun yang masih memiliki saldo tetapi harus di catat
sebagai beban yang telah di pakai, misalnya pembayaran beban di bayar
dimuka.
11. Neraca Akhir atau Neraca Awal Periode Berikutnya.
Neraca yang dijadikan sebagai hasil dari penutupan yang juga harus sesuai
dengan saldo buku besar.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2010:4) mengemukakan bahwa: Sistem informasi
akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan,
dan mengoperasikan bisnis. Untuk dapat menghasilkan informasi yang diperlukan
oleh para pembuat keputusan, sistem informasi akuntansi harus melaksanakan
tugas-tugas sebagai berikut.
1. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke dalam sistem.
18
2. Memproses data transaksi.
3. Menyimpan data untuk keperluan di masa mendatang.
4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau
memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di
komputer.
5. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang
dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.
2.2. Tool Aplikasi
2.2.1. Pengertian Zahir Accounting
Menurut Yuswanto dan Hanafi (2013:1) “Zahir Accounting adalah software
akuntansi yang digunakan untuk membuat laporan keuangan, mempunyai fasilitas
yang terpadu (integrated)”. Software Zahir Accounting pertama dibuat pertama
kali pada tahun 1996 dengan Zahir Accounting versi 1.0 kemudian dikembangkan
sehingga muncul versi 2.0 pada tahun 1997. Zahir Accounting mulai dipasarkan
pada tahun 1999, di mana hingga pada saat ini Zahir Accounting sudah mencapai
versi 5.1 dan telah memperoleh penghargaan indonesia.
Hingga saat ini, Zahir Accounting telah digunakan di perusahaan kecil
maupun perusahaan besar dengan 6000-an user di Indonesia, dan telah
memperoleh beberapa penghargaan di tingkat nasional. Dalam
perkembangannya, Zahir Accounting terus mengalami perbaikan dan
penyempurnaan dimana saat ini versi terbaru yang telah dirilis adalah Zahir
Accounting versi 5.1 build 10.
19
Perbaikan dan penyempurnaan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan
perkembangan teknologi dan kebijakan yang diterapkan sehingga Zahir
Accounting selalu up to date. Zahir Accounting adalah sebuah program akuntansi
keuangan berbahasa Indonesia, fleksibel, berfasilitas lengkap dan berdayaguna
tinggi, yang dirancang agar tepat dengan kebutuhan usaha kecil dan menengah di
Indonesia.
Aplikasi ini dibangun dengan konsep bahwa akuntansi keuangan adalah
mudah dan menggunakan aplikasi akuntansi keuangan adalah sebuah pengalaman
yang menyenangkan, bahkan oleh pengguna yang baru mulai mempelajari
komputer dan akuntansi. Sebagian besar input transaksi yang dilakukan pengguna
menggunakan formulir yang mudah dipahami dan sering ditemui dalam
keseharian, sehingga pengguna tidak perlu takut salah dalam menginput transaksi,
tidak perlu bingung mana yang debet dan mana yang kredit, program secara
otomatis akan melakukannya untuk Anda.
Zahir Accounting memiliki beberapa jenis produk, antara lain :
1. Zahir Small Business Accounting 5.1
Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang jasa dan
perdagangan, organisasi nirlaba dan perorangan, yang memerlukan
pembukuan sederhana, mengelola uang, piutang, tagihan dan pelaporan yang
lengkap namun dengan harga sangat terjangkau, dan lain-lain.
2. Zahir Flexy Money 5.1
Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang jasa, organisasi nirlaba
dan perorangan, yang memerlukan pembukuan praktis dan lengkap, mengelola
20
uang, giro, piutang, tagihan dan pelaporan secara mudah dan cepat, dan lain-
lain.
3. Zahir Flexy Trade 5.1
Digunakan untuk usaha kecil bidang perdagangan yang memerlukan
pembukuan praktis dan lengkap, untuk mengelola uang, persediaan barang
dagangan, piutang, tagihan dan pelaporan secara mudah dan cepat, dan lain-
lain.
4. Zahir Accounting Personal 5.1
Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang usaha jasa dan
organisasi nirlaba yang ingin mengelola usaha dengan mudah dan lengkap,
untuk usaha yang menerima order dengan sistem proyek, mengelola dan
menghitung penyusutan fixed asset, sesuai untuk bidang usaha advertising,
kontraktor, dan lain-lain.
5. Zahir Standar 5.1
Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang
perdagangan, konstruksi, retail sedang, yang ingin mengelola usaha dengan
mudah, memberikan kemudahan dalam mengelola proyek, menghitung
penyusutan aktiva tetap, sesuai untuk bidang usaha kontraktor, real estate,
pabrik kecil, retail, dan lain-lain.
6. Zahir Enterprise 5.1
Dengan database Client Server yang mampu menangani data yang lebih besar
dan lebih handal, berbagai fasilitas baru seperti multi level pricing, komisi
bagian penjualan, laporan yang dapat didesain sendiri, laporan dapat di drill
down (dapat di klik) untuk menampilkan detail laporan, dan lain-lain.
21
7. Zahir Point of Sale (POS) 5.1
Software Point of Sale yang simpel dan mudah digunakan, sebagai software
kasir yang khusus mencatat penjualan harian dengan kecepatan input transaksi
yang tinggi. Beberapa fasilitas yang dimiliki, antara lain : penjualan tunai dan
kredit, pencarian barang per suku kata, dapat menggunakan Bar Code Reader,
Drawer, Customer Display, dan lain-lain.
Terdapat Beberapa pengelompokan modul pada aplikasi Zahir Accounting
5.1 yaitu:
Gambar II.2 Modul Zahir Accounting 5.1
Modul ini di gunakan untuk membuat data master dan data kerja.
a. Data-data
b. Buku besar
c. Penjualan
d. Pembelian
e. Kas & Bank
f. Persediaan
g. Laporan
22
2.2.2. Pengenalan Antar Muka
1. Modul data-data
Gambar II.3 Modul data-data
Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data:
a. Data nama alamat
b. Data rekening
c. Data produk
d. Satuan pengukuran
e. Data proyek
f. Data harta tetap
g. Data pajak
h. Data mata uang
23
2. Modul buku besar
Gambar II.4 Modul buku besar
Beberapa fasilitas yang terdapat pada modul buku besar:
a. Data rekening perkiraan
b. Transaksi jurnal umum
c. Buku besar
d. Daftar transaksi jurnal
3. Modul penjualan
Gambar II.5 Modul penjualan
24
Beberapa fasilitas yang ada di modul penjualan:
a. Pemesanan barang
b. Pengiriman barang
c. Retur penjualan
d. Daftar piutang usaha
e. Pembayaran piutang usaha
f. Pengembalian kelebihan (kredit)
4. Modul pembelian
Gambar II.6 Modul pembelian
Beberapa fasilitas yang ada di modul pembelian:
a. Purchase Order
b. Penerimaan barang (Invoicing)
c. Retur pembelian
25
d. Daftar hutang usaha
e. Pembayaran hutang usaha
f. Penerimaan kembalian (Debit)
5. Modul Kas & Bank
Gambar II.7 Modul kas & bank
Beberapa fasilitas yang ada dimodul kas dan bank:
a. Transfer kas
b. Kas masuk
c. Kas keluar
d. Rekonsiliasi bank
26
6. Persediaan
Gambar II.8 Modul persediaan
Beberapa fasilitas yang ada di modul persediaan:
a. Pemakaian atau penyesuaian barang
b. Pemindahan barang
c. Stock opname
d. Perakitan
27
7. Modul Laporan
Gambar II.9 Modul laporan
Beberapa fasilitas yang ada di modul laporan:
a. Analisa Bisnis
b. Laporan Keuangan
c. Laporan Penjualan dan Piutang
d. Laporan Pembelian dan Hutang
e. Laporan Barang
f. Laporan Lainnya