BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi...

22
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Agensi (Agency Theory) Jensen dan Meckling (1976) teori keagenan menunjukkan adanya interaksi yang timbul dari adanya sebuah kontrak antar pihak agen dengan principal, dimana pihak prinsipal memiliki kewenangan untuk mendelegasikan pekerjaan dan pengambilan keputusan pihak agen. Dimana pihak prinsipal termotivasi untuk mendapatkan profitabilitas sedang agen termotivasi untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan ekonominya pada saat memperoleh pinjaman, investasi, ataupun kontrak kompensasi. 1 Teori agensi menjelaskan adanya hubungan kontraktual antara manajer (agent) dengan pemilik perusahaan (principal), dimana pemilik perusahaan memberikan tanggung jawab kepada manajer dalam pengambilan keputusan. Pemisahan antara pemilik perusahaan dengan manajer tentu akan menimbulkan masalah karena masing-masing pihak ingin memaksimalkan kepentingannya. Adanya teori keagenan diharapkan dapat memberikan kepercayaan pada investor bahwa investor akan menerima return sesuai dengan dana yang telah diinvestasikan. 2 1 Linda Budi Utami (2015), “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Dengan Good Corporate Governanc Sebagai Variabel Moderating”, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, hlm. 19 2 Helfina Rimardhani, dkk (2016), “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2014)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.31, No.1. Universitas Brawijaya Malang, hlm.168

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) teori keagenan menunjukkan adanya

interaksi yang timbul dari adanya sebuah kontrak antar pihak agen dengan

principal, dimana pihak prinsipal memiliki kewenangan untuk mendelegasikan

pekerjaan dan pengambilan keputusan pihak agen. Dimana pihak prinsipal

termotivasi untuk mendapatkan profitabilitas sedang agen termotivasi untuk

memenuhi kebutuhan psikologis dan ekonominya pada saat memperoleh

pinjaman, investasi, ataupun kontrak kompensasi.1

Teori agensi menjelaskan adanya hubungan kontraktual antara manajer

(agent) dengan pemilik perusahaan (principal), dimana pemilik perusahaan

memberikan tanggung jawab kepada manajer dalam pengambilan keputusan.

Pemisahan antara pemilik perusahaan dengan manajer tentu akan

menimbulkan masalah karena masing-masing pihak ingin memaksimalkan

kepentingannya. Adanya teori keagenan diharapkan dapat memberikan

kepercayaan pada investor bahwa investor akan menerima return sesuai

dengan dana yang telah diinvestasikan.2

1Linda Budi Utami (2015), “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage dan

Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Dengan Good Corporate Governanc Sebagai Variabel

Moderating”, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, hlm. 19 2Helfina Rimardhani, dkk (2016), “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di BEI Tahun

2012-2014)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.31, No.1. Universitas Brawijaya Malang, hlm.168

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Salah satu tujuan utama perusahaan, yaitu memaksimalkan laba para

pemegang saham. Oleh karena itu, manajemen harus bertindak untuk

kepentingan pemegang saham.3 Manajemen laba timbul karena adanya teori

agensi. Sebagai agent, manajer secara moral bertanggung jawab untuk

mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai imbalannya

akan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak.4

2. Manajemen Laba

a. Pengertian Manajemen Laba

Manajemen Laba adalah suatu tindakan yang dilakukan manajer

untuk merekayasa angka-angka dalam laporan keuangan atau

memanipulasi laba pada suatu perusahaan untuk proses pelaporan

keuangan sehingga menyebabkan pelaporan keuangan suatu perusahaan

bukan berdasarkan keadaan yang sebenarnya dengan tujuan memperoleh

keuntungan yang diharapkan.5

b. Tujuan Manajemen Laba

Subramanyam dan Wiki (2010) menyatakan bahwa manajemen laba

sebagai intervensi manajemen dengan sengaja dalam memenuhi tujuan

3Hikmatuz Zahro (2017) “Pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan

dengan kinerja keuangan sebagai variabel intervening”, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya, hlm.5 4Putu Nita Mintria Dewi, dkk (2019), “Pengaruh Good Corporate Governance dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2018”, Jurnal Program Studi Akuntansi Universitas Mahasarawati Denpasar,

hlm.512 5Winda Amelia dan Erna Hernawati (2016), “Pengaruh Komisaris Independen, Ukuran

Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba” Jurnal.Vol.10,No.1. UPN Veteran

Jakarta, hlm.65

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

pribadi. Terdapat tiga jenis strategi manajemen laba yang sering kali

digunakan oleh manajer untuk mencapai tujuan manajemen laba jangka

panjang:6

1. Manajer meningkatkan laba (income increasing) periode kini.

2. Manajer melakukan “mandi besar” (big bath) melalui pengurangan laba

periode ini.

3. Manajer mengurangi fluktuasi laba dengan perataan laba (income

smoothing).

c. Pengukuran Manajemen Laba

Manajemen laba diproksikan dengan menggunakan nilai akrual

dikresioner diukur menggunakan Model Modifikasi Jones (Modifed Jones

Model) dengan Rumus:

Manajemen Laba = DAC =TAC

TAit−1 – NDAC

3. Leverage

a. Pengertian Leverage

Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai

dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan

perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori Extrem

6Yofi Prima Agustia dan Elly Suryani (2018), “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur

Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba, Jurnal Aset (Akuntansi

Riset), hlm.65-66

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

leverage (utang ekstrem) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang

yang tinggi dan sulit melepaskan beban utang tersebut.7

Leverage sering disebut dengan rasio solvabilitas yang merupakan

suatu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka panjangnya, seperti pembayaran bunga atas hutang,

pembayaran pokok akhir atas hutang dan kewajiban tetap lainnya8

b. Jenis-Jenis Leverage

Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis Leverage Ratio yang

sering digunakan perusahaan. Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam

Leverage Ratio menurut Kasmir, (2016):9

1. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain,

seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa

besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

2. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan

antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.

Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan

peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. dengan kata lain, rasio

7Harmono, Manajemen Keuangan: Berbasis Balances Socrecard Pendekatan Teori, Kasus

dan Riset Bisnis. (Jakarta: Bumi Aksara 2014), hlm.127 8Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers 2016), hlm.151 9Ibid., hlm.155-165

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang

dijadikan untuk jaminan utang.

3. Long term Debt to Equity Ratio

Long term Debt to Equity Ratio menurut rasio antara utang jangka

panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur

berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan

utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh

perusahaan.

4. Time Interest Earned

Time Interest Earned merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana

pendapatan dapat menurun tanpa membuat perusahaan merasa malu

karena tidak mampu membayar biaya bunga tahunannya.

5. Fixed Charge Coverage

Fixed Charge Coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang

menyerupai time interest earned ratio. Hanya saja perbedaannya adalah

rasio ini dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka

panjang atau menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa.

c. Pengukuran Leverage

Dalam penelitian ini rasio leverage yang digunakan adalah Debt to

Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang

digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan

cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan

seluruh ekuitas. Dengan Rumus:

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Leverage = Total Utang

Total Ekuitas

4. Kepemilikan Institusional

a. Pengertian Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah saham yang dimiliki pemerintah,

institusi berbadan hukum, dana perwalian, institusi asing, dan lain

sebagainya yang dapat memonitor manajemen dalam pengelolaan

perusahaan. Pihak institusi merupakan pemegang saham mayoritas yang

memiliki sumber daya besar. Kepemilikan institusional dapat di ukur dari

persentase jumlah saham pihak institusi dari seluruh jumlah saham

perusahaan.10

b. Kelebihan Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional akan melakukan pengawasan yang lebih

optimal terhadap kinerja manajemen. Kepemilikan institusional memiliki

beberapa kelebihan antara lain:

1. Memiliki profesionalisme dalam menganalisis informasi sehingga

dapat menguji keandalan informasi dari suatu perusahaan.

10Helfina Rimardhani, dkk (2016), “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

Terhadap Profitabilitas Perusahaan (StudimPada Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di BEI

Tahun 2012-2014”, Jurnal Fakultas llmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, hlm.169

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2. Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan pengawasan lebih

ketat atas aktivitas yang terjadi di dalam suatu perusahaan.11

c. Pengukuran Kepemilikan Institusional

Kepemlikan institusional merupakan proporsi kepemilikan saham

yang diukur dalam persentase saham yang dimiliki oleh investor institusi

dalam suatu perusahaan dibagi denngan jumah saham yang beredar.

Dengan Rumus:

Kepemilikan Institusional = Jumlah Saham Institusional

Jumlah Saham Beredar

5. Profitabilitas

a. Pengertian Profitabilitas

Setiap perusahaan pasti ingin mendapatkan laba atau keuntungan

yang maksimal. Profitabilitas yaitu suatu indikator rasio yang bertujuan

untuk mengetahui tingkat laba yang diperoleh pada perusahaan tersebut.

Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas

manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat

keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam hubungannya dengan

penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitasnya maka

11Mohammad Ali (2019), “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham

Publik, Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas Dengan Jumlah Bencana Alam Sebagai

Moderasi”, Jurnal Magister Akuntansi Trisakti, Vol.6, No.1, hlm.75

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

menggambarkan kemampuan tingginya dalam memperoleh keuntungan

perusahaan.12

Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas yaitu hasil

pengembalian atas aset atau disebut dengan Return On Assets merupakan

rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam

menciptakan laba bersih.13 Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk

mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap

rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Rasio ini dihitung dengan

membagi laba bersih terhadap total aset. Return On Assets menunjukkan

kemampuan suatu perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang

dipergunakan.14

Dengan demikian, bahwa profitabilitas ialah kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan dengan

memanfaatkan sumber daya perusahaan yang dapat mengukur efisiensi

dan efektivitas kinerja perusahaan. profitabilitas sering digunakan investor

dapat mengukur kinerja suatu perusahaan. kinerja yang baik akan

ditunjukan pada keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba

perusahaan serta dapat menyampaikan laporan keuangan dengan tepat

waktu.

12Irham Fahmi, Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Edisi Pertama

(Jakarta: Mitra Wacana 2014), hlm.81 13Aryanti dan Mawardi (2016), “Pengaruh ROA, ROE, NPM dan CR Terhadap Retun

Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di JII” Jurnal. Vol.2 14Dinnul Alfian Akbar, Rika Lidyah, Mismiwati dan Fernando Africano (2017),

“Pengujian Kausalitas NPF, FDR, BOPO, CAR, Inflasi, dan Nilai Tukar Terhadap Return On Asset

Bank Umum Syariah”, Jurnal, Palembang: STMIK,Politeknik PalComTech.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

b. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Menurut Hanafi dan Halim (2016) 15, ada tiga rasio yang sering

dibicarakan, yaitu:

1. Profit Margin

Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa

dilihat secara langsung pada analisis common size untuk laporan laba

rugi. Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan

perusahaan menekan biaya-biaya di perusahaan pada periode tertentu.

2. Return On Assets

Return On Assets mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu.

3. Return On Equity

Return On Equity mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran

profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

c. Pengukuran Rasio Profitabilitas

Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah Return On Asset

(ROA), karena semakin tinggi rasio ini semakin baik produktivitas aset

dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan

meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya

15Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim, Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kelima

(Yogyakarta: UPP STIM YKPN 2016), hlm.81-82

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati oleh

investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga

akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar

modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh

terhadap harga saham perusahaan.16 Dengan Rumus:

Profitabilitas = Laba Bersih Setelah Pajak

Total Aset

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama, Tahun

dan Sumber

Penelitian

Judul

Penelitian

Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Diana Savitri

(2019),

Jurnal

Nominal,

Vol.VIII, No.2

Pengaruh

Leverage

Terhadap

Manajemen

Laba Dengan

Corporate

Governance

Sebagai

Variabel

Pemoderasi

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Sektor Aneka

Industri Yang

Terdaftar Di

Independen:

Leverage

Dependen:

Manajemen

Laba

Moderasi:

Good

Corporate

Governance

Leverage

berpengaruh negatif

terhadap Manajemen

Laba, Dewan

Komisaris

Independen,

Kepemilikan

Institusional dan

Kualitas Editor tidak

berpengaruh

terhadap hubungan

Leverage dengan

Manajemen Laba

16Lidia Desiana dan Fernando Africano, “Analisis Laporan Keuangan”, (Noer Fikri,

Palembang: CV Amanah, 2017), hlm.216

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BEI Periode

2013-2016

2 Putu Nita

Mintria Dewi,

dkk (2019),

Jurnal Program

Studi

Akuntansi,

Fakultas

Ekonomi dan

Bisnis,

Universitas

Mahasaraswati

Denpasar

Pengaruh

Good

Corporate

Governance

dan Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Manajemen

Laba Pada

Perusahaan

Yang Terdaftar

Di Bursa Efek

Indonesia

Tahun 2015-

2018

Independen:

Good

Corporate

Governance

dan Ukuran

Perusahaan

Dependen:

Manajemen

Laba

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional, Ukuran

Perusahaan tidak

berpengaruh

terhadap Manajemen

Laba. Komisaris

Independen dan

Komite Audit

berpengaruh negatif

terhadap Manajemen

Laba

3 Debby Ayu

Puspita (2018),

Jurnal Ilmu

Manajemen,

Jurusan

Manajemen

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Negeri

Surabaya,

Vol.6, No.1

Pengaruh

Perputaran

Modal Kerja,

Ukuran

Perusahaan,

Leverage, dan

Likuiditas

Terhadap

Profitabilitas

Perusahaan

Animal Feed

Di BEI Periode

2012-2015

Independen:

Perputaran

Modal Kerja,

Ukuran

Perusahaan,

Leverage, dan

Likuiditas

Dependen:

Profitabilitas

Perputaran Modal

Kerja dan Likuiditas

berpengaruh positif

terhadap

Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan

berpengaruh negatif

terhadap

Profitabilitas,

Leverage tidak

berpengaruh

terhadap

Profitabilitas

4 Ni Wayan Tia

Deviyanti, I

Putu Sudana

(2018),

E-Jurnal

Akuntansi

Universitas

Udayana,

Vol.23.2

Pengaruh

Bonus, Ukuran

Perusahaan,

dan Leverage

pada

Manajemen

Laba

Independen:

Bonus, Ukuran

Perusahaan,

dan Leverage

Dependen:

Manajemen

Laba

Bonus tidak

berpengaruh pada

Manajemen Laba,

Ukuran Perusahaan

berpengaruh negatif

pada Manajemen

Laba, Leverage

berpengaruh positif

pada Manajemen

Laba

5 Yofi Prima

Agustia, Elly

Suryani

(2018),

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan,

Umur

Independen:

Ukuran

Perusahaan,

Secara Simultan

Ukuran Perusahaan,

Umur Perusahaan,

Leverage dan

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Jurnal Aset

(Akuntansi

Riset), 10(1)

Perusahaan,

Leverage dan

Profitabilitas

Terhadap

Manajemen

Laba (Studi

Pada

Perusahaan

Pertambangan

yang Terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia

Umur

Perusahaan,

Leverage dan

Profitabilitas

Dependen:

Manajemen

Laba

Profitabilitas

berpengaruh

signifikan terhadap

Manajemen Laba,

secara parsial

Ukuran Perusahaan

dan Profitabilitas

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

Manajemen Laba,

Umur Perusahaan

dan Leverage

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap Manajemen

Laba

6 Dendi

Purnama

(2017),

Jurnal JRKA

Vol.3, Isue.1

Pengaruh

Profitabilitas,

Leverage,

Ukuran

Perusahaan,

Kepemilikan

Institusional

dan

Kepemilikan

Manajerial

Terhadap

Manajemen

Laba

Independen:

Profitabilitas,

Leverage,

Ukuran

Perusahaan,

Kepemilikan

Institusional

dan

Kepemilikan

Manajerial

Dependen:

Manajemen

Laba

Profitabilitas

berpengaruh positif

terhadap Manajemen

Laba, Leverage dan

Kepemilikan

Institusional tidak

berpengaruh

terhadap Manajemen

Laba, Ukuran

Perusahaan,

Kepemilikan

Manajerial

berpengaruh negatif

terhadap Manajemen

Laba

7 Dwi Fuzie

Lestari, dkk

(2017),

Jurnal Fakultas

Ekonomi

Universitas

Maritim Raja

Ali Haji

(UMRAH)

Pengaruh

Pengungkapan

Corporate

Social

Responsibility

(CSR), Ukuran

Perusahaan,

Struktur

Modal, dan

Struktur

Kepemilikan

Terhadap

Profitabilitas

Pada

Independen:

Pengungkapan

Corporate

Social

Responsibility

(CSR), Ukuran

Perusahaan,

Struktur

Modal, dan

Struktur

Kepemilikan

Pengungkapan CSR

dan Kepemlikan

Institusional tidak

berpengaruh

terhadap ROA,

Ukuran Perusahaan

dan Struktur Modal

berpengaruh

terhadap ROA.

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

(CSR), Ukuran

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Perusahaan

Manufaktur

Yang

Berkategorikan

High Profile

Yang Terdaftar

Di Bursa Efek

Indonesia

Periode 2013-

2015

Dependen:

Profitabilitas

Perusahaan, Struktur

Modal, dan

Kepemilikan

Institusional

berpengaruh

terhadap ROA

8 Dewa Gede

Yudha

Dananjaya,

Putu Agus

Ardiana

(2016),

E-Jurnal

Akuntansi

Universitas

Udayana,

Vol.15.2

Proporsi

Dewan

Komisaris

Independen

Sebagai

Pemoderasi

Pengaruh

Kepemilikan

Institusional

Pada

Manajemen

Laba

Independen:

Kepemilikan

Institusional

Dependen:

Manajemen

Laba

Moderasi:

Proporsi

Dewan

Komisaris

Independen

Kepemilikan

Institusional

berpengaruh positif

terhadap Manajemen

Laba, Proporsi Dewa

Komisaris

Independen mampu

memoderasi

(melemahkan)

pengaruh positif

Kepemilikan

Institusional pada

Manajemen Laba

9 Dian Masita

Dewi (2016),

Jurnal Bisnis

dan Ekonomi,

Vol.23, No.1

Pengaruh

Likuiditas,

Leverage,

Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Kebijakan

Dividen Tunai

Dengan

Profitabilitas

Sebagai

Variabel

Intervening

Independen:

Likuiditas,

Leverage,

Ukuran

Perusahaan

Dependen:

Kebijakan

Dividen Tunai

Intervening:

Profitabilitas

Likuiditas tidak

berpengaruh

terhadap

profitabilitas,

Leverage dan

Ukuran Perusahaan

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

Profitabilitas.

Profitabilitas,

likuiditas, Leverage

dan Ukuran

Perusahaan tidak

berpengaruh

terhadap Kebijakan

Dividen Tunai.

Profitabilitas tidak

mampu menjadi

variabel intervening

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

untuk menjembatani

Likuiditas, Leverage,

dan Ukuran

Perusahaan dengan

Kebijakan Dividen

Tunai

10 Helfina

Rimardhani,

dkk (2016),

Jurnal

Administrasi

Bisnis, Vol.31,

No.1

Pengaruh

Mekanisme

Good

Corporate

Governance

Terhadap

Profitabilitas

Perusahaan

(Studi Pada

Perusahaan

BUMN Yang

Terdaftar Di

BEI Tahun

2012-2014)

Independen:

Mekanisme

Good

Corporate

Governance

Dependen:

Profitabilitas

Kepemilikan

Institusional

berpengaruh positif

signifikan terhadap

ROA, Dewan

Komisaris

Independen

berpengaruh negatif

signifikan terhadap

ROA, Dewan

Direksi dan Komite

Audit tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

ROA. Dan secara

Simultan

Kepemilikan

Institusional, Dewan

Komisaris

Independen, Dewan

Direksi dan Komite

Audit berpengaruh

signifikan terhadap

Profitabilitas

11 I Gusti Bagus

Angga

Prataman, I

Gusti Bagus

Wiksuana

(2016),

E-Junal

Manajemen

Unud, Vol.5,

No.2

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan

dan Leverage

terhadap Nilai

Perusahaan

dengan

Profitabilitas

sebagai

Independen:

Ukuran

Perusahaan

dan Leverage

Dependen:

Nilai

Perusahaan

Mediasi:

Ukuran Perusahaan,

Leverage dan

Profitabilitas

berpengaruh positif

signifikan terhadap

Nilai Perusahaan.

Ukuran Perusahaan

dan Leverage

berpengaruh posititf

signifikan terhadap

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

variabel

mediasi

Profitabilitas Profitabilitas.

Profitabilitas tidak

mampu memediasi

pengaruh Ukuran

Perusahaan dan

Leverage terhadap

Nilai Perusahaan

12 Ni Luh

Floriani Ria

Dimarcia,

Komang Ayu

Krisnadewi

(2016),

E-Jurnal

Akuntansi

Universitas

Udayana,

Vol.15.3

Pengaruh

Diversifkasi

Operasi,

Leverage,

Kepemilikan

Manjerial Pada

Manajemen

Laba

Independen:

Diversifkasi

Operasi,

Leverage,

Kepemilikan

Manjerial

Dependen:

Manajemen

Laba

Diversifikasi

Operasi, Leverage

tidak berpengaruh

pada Manajemen

Laba, dan

Kepemilikan

Manajerial

berpengaruh negatif

pada Manajemen

Laba

13 Ni Putu Linda

Ayu Utari,

Maria M.

Ratna Sari

(2016),

E-Jurnal

Akuntansi

Universitas

Udayana,

Vol.15.3

Pengaruh

Asimetri

Informasi,

Leverage,

Kepemilikan

Institusional

Pada

Manajemen

Laba

Independen:

Asimetri

Informasi,

Leverage,

Kepemilikan

Institusional

Dependen:

Manajemen

Laba

Asimetri dan

Leverage

berpengaruh positif

pada Manajemen

Laba, Kepemilikan

Manajerial dan

Kepemilikan

Institusional

berpengaruh negatif

pada Manajemen

Laba

14 A.A. Wela

Yulia Putra,

Ide Bagus

Badjra (2015),

E-Jurnal

Manajemen

Unud, Vol.4,

No.7

Pengaruh

Leverage,

Pertumbuhan

Penjualan dan

Ukuran

Perusahaan

Terhadap

Profitabilitas

Independen:

Leverage,

Pertumbuhan

Penjualan dan

Ukuran

Perusahaan

Dependen:

Profitabilitas

Leverage

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap

Profitabilitas,

Pertumbuhan

Penjualan dan

Ukuran Perusahaan

berpengaruh negatif

dan tidak signifikan

terhadap

Profitabilitas

15 Wildarman,

dkk (2015),

Pengaruh

Profitabilitas,

Independen: Profitabilitas dan

Leverage

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Jurnal Jurusan

Akuntansi

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Bung Hatta

Leverage, dan

Asimetri

Informasi

Terhadap

Manajemen

Laba

Profitabilitas,

Leverage, dan

Asimetri

Informasi

Dependen:

Manajemen

Laba

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap Tindakan

Manajemen Laba,

Asimetri Informasi

tidak memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

Tindakan

Manajemen Laba

Sumber: Data yang telah di olah, 2020

C. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan penjelasan yang bersifat sementara terhadap

masalah penelitian, kejadian atau peristiwa yang sudah atau akan terjadi. Hipotesis

disebut sebagai dugaan atau jawaban sementara yang mana keberadaanya masih

harus di uji secara empiris yang hasilnya bisa diterima atau ditolak. Berdasarkan

deskripsi teoritis, kerangka berfikir dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang

relevan di atas maka dapat di tarik hipotesis penelitian yang telah di rumusakan

sebagai berikut:

1. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas

Berdasrkan teori Agensi, leverage adalah cerminan dari besae atau

kecilnya jumlah pemakaian hutang oleh perusahaan yang digunakan untuk

membiayai aktivitas operasionalnya. Financial leverage dianggap

mengguntungkan jika laba yang diperoleh lebih besar dari beban tetap yang

timbul akibat penggunaan hutang tersebut. Menurut Febria (2013) penggunaan

hutang dalam bentuk investasi yang digunakan untuk mendanai aktiva

perusahaan diharpkan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dari pada

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

hanya dengan menggunakan modal sendiri yang jumlahnya lebih terbatas.

Apabila aktiva perusahaan yang dikelola dengan baik dan maksimal maka laba

yang akan didapat menjadi maksimal pula. Hal tersebut dikarenakan aktiva

perusahaan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan

yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas. Berdasarkan uraian

tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Leverage berpengaruh positif terhadap Profitabilitas

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas

Berdasrkan teori Agensi, Kepemilikan institusional memiliki peran

penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi diantara

pemegang saham dengan manajer. Kepemilikan institusional memiliki arti

penting dalam memonitor manajemen, karena dengan adanya kepemilikan

institusional dapat mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal.

Proporsi kepemilikan institusional yang besar dapat meningkatkan usaha

pengawasan oleh pihak institusi. Sehingga dapat meningkatkan profitabilitas.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap

Profitabilitas

3. Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba

Berdasrkan teori Agensi, Leverage dapat menjadi tolak ukur mengenai

manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Perusahaan dengan tingkat

leverage yang tinggi berarti memiliki liabilitas yang lebih besar jika

dibandingkan dengan aset yang dimiliki, hal ini mengakibatkan rasio dan

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

tekanan yang besar pada perusahaan. Watss dan Zimmerman (dalam

Lupitasari, 2012) menyatakan bahwa manajer di perusahaan yang berutang

kemungkinan meningkatkan laba yang dilaporkan untuk meningkatkan daya

tawar perusahaan dalam negoisasi utang, mengurangi kekhawatiran kreditur

dan untuk mendapat kelonggaran batas kredit. Shanti dan Yudhanti (2007) ,

Tarjo (2008) dan Chien et al. (2009) menemukan bahwa perusahaan yang

memiliki financial leverage tinggi akibat besarnya liabilitas dibandingkan aset

yang dimiliki perusahaan. diduga melakukan manajemen laba karena

perusahaan terancam default, yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban

membayar liabilitas pada waktunya. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba

4. Pengaruh Kepemilikan Institusonal terhadap Manajemen Laba

Berdasarkan teori keagenan investor institusional merupakan

pemegang saham yang memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan karena

kepemilikan sahamnya yang besar. Dalam hubungannya dengan fungsi

monitor, investor institusional diyakini memiliki kemampuan untuk mmonitor

tindakan manajemen lebih baik dibandingkan investor individual. Kepemilikan

institusional dapat berperan sebagai salah satu mekanisme corporate

governance dalam mengurangi praktik manajemenn laba. Investor institusional

diasumsikan sebagai investor yang berpengalaman dan dapat melakukan

analisa yang lebih baik sehingga tidak mudah diperdaa oleh manipulasi

manajemen, oleh karena itu manajer akan menghindari tindakan manajemen

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

laba yang dihasilkan akan lebih berkualitas. Berdasarkan uraian tersebut maka

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4 : Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif terhadap

Manajemen Laba

5. Pengaruh Profitabilitas terhadap Manajemen Laba

Berdasrkan teori Agensi, salah satu tujuan perusahaan adalah untuk

memperoleh laba (profit). Biasanya manajer akan melakukan apa saja agar

perusahaan yang dikelolanya mendapatkan laba sekaligus untuk menarik minat

investor. Karena setiap investor tentunya lebih menyukai berinvestasi pada

perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi. Dengan harapan bahwa

perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan menghasilkan return yang

tinggi pula. Profitabilitas dapat dikatakan sebagai rasio yang menunjukkan

kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba berdasarkan aset

tertentu. Karena semakin banyak aset yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi

tingkat laba yang diperoleh. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Manajemen Laba

6. Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba dengan Profitabilitas

sebagai variabel intervening

Berdasrkan teori Agensi, Leverage sebagai salah satu usaha dalam

peningkatan laba perusahaan, dapat menjadi tolak ukur dalam melihat perilaku

manajer dalam hal manajemen laba. Perusahaan yang mengunakan sumber

dana dari hutang harus mempertimbangkan kemampuannya untuk melunasi

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

kewajiban tetapnya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk menentukan

struktur modal (leverage) yang optimal bagi perusahaan yang dipercaya dapat

meningkatkan manajemen laba dan juga laba yang akan di dapatkan para

pemegang saham. Penelitian ini memprediksikan bahwa profitabilitas

memperkuat hubungan antara Leveage terhadap Manajemen Laba.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H6 : Profitabilitas memediasi Pengaruh Leverage terhadap

Manajemen Laba

7. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba dengan

Profitabilitas sebagai variabel intervening

Berdasarkan teori Agency, Pemilik saham institusional merupakan

pemegang saham mayoritas mengharapkan posisi manajer mampu

meminimalisir manajemen laba, sebab apabila pemegang saham institusional

selaku pemilik mayoritas saham menginginkan manajer melaksanakan

perekayasaan profit guna keuntungan pemilik saham. Dengan demikian,

kepemilikan institusional yang dipercaya dapat meningkatkan manajemen laba

dan juga laba yang akan di dapatkan para pemegang saham. Penelitian ini

memprediksikan bahwa profitabilitas memperkuat hubungan antara

Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba. Berdasarkan penjelasan

tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H7 : Profitabilitas memediasi Pengaruh Kepemilikan Institusional

tethadap Manajemen Laba

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang menggambarkan hubungan antara Leverage dan

kepemilikan institusional terhadap manajemen laba dengan profitabilitas sebagai

variabel intervening adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

H3

H1 H6

H5

H2 H7

H4

Sumber: Dikembangkan dalam penelitian ini, 2020

E. Hipotesis

Dari teori dan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang diajukan

peneliti sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Hipotesis 1 : Leverage berpengaruh positif terhadap Profitabilitas

Hipotesis 2 : Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap

Profitabilitas

Hipotesis 3 : Leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba

Leverage (X1)

((

Manajemen

Laba (Y) Profitabilitas (M)

Kepemilikan

Institusional (X2)

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. …repository.radenfatah.ac.id/7876/2/skripsi BAB II.pdf · 2020. 11. 20. · BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Hipotesis 4 : Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif terhadap Manajemen

Laba

Hipotesis 5 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Manajemen Laba

Hipotesis 6 : Profitabilitas memediasi Pengaruh Leverage terhadap Manajemen

Laba

Hipotesis 7 : Profitabilitas memediasi Pengaruh Kepemilikan Institusional

terhadap Manajemen Laba