BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi...

26
18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur adalah informasi indrawi dari lingkungan sosial, serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain (Sarwono dan Meinarno, 2009: 24). Gambar 2.1 Empat Aspek dalam Persepsi Sosial (Sumber: Baron dan Byrne, 2004: 38-39) Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957 (dalam Walgito, 1991: 53) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat, Komunikasi nonverbal Atribusi Karakateristik pembentukan kesan Mengelola kesan atau presentasi diri

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Persepsi

1. Definisi Persepsi

Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses perolehan, penafsiran,

pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang

diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur adalah informasi indrawi dari

lingkungan sosial, serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain

(Sarwono dan Meinarno, 2009: 24).

Gambar 2.1 Empat Aspek dalam Persepsi Sosial

(Sumber: Baron dan Byrne, 2004: 38-39)

Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957 (dalam Walgito, 1991:

53) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.

Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut

tidak berhenti di situ saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan

oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya

merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas

dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang

mendahului terjadinya persepsi. Proses penginderaan terjadi setiap saat,

Komunikasi

nonverbal Atribusi Karakateristik

pembentukan kesan

Mengelola kesan

atau presentasi

diri

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

19

yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya

melalui alat indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu

dengan dunia luarnya. Disini persepsi tokoh masyarakat sangat dibutuhkan

oleh masyarakat sekitar dalam menafsirkan suatu kejadian yang sudah

terlihat oleh panca indera dengan tindakan yang sesuai dengan nilai agama

dan hukum moral yang ada.

Menurut Leavitt (dalam Sobur, 2003: 445), Persepsi (percepstion)

dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat

sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu

bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Menurut De Vito (dalam Sobur, 2003: 445-446), persepsi adalah

proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang

mempengaruhi indera kita. Yusuf (dalam Sobur, 2003: 446) menyebutkan

persepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”. Gulo (dalam Sobur,

2003: 446) mendefinisikan persepsi sebagai proses seseorang menjadi

sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang

dimilikinya.

Menurut Desiderato (dalam Rakhmat, 1994: 51) menyatakan bahwa

persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli

indrawi (sensory stimuli).

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

20

Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu

untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka

agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (Robbins, 2001: 88).

Persepsi pada intinya merupakan suatu interpretasi dari hasil panca

indera dalam suatu objek walaupun hasilnya berbeda dan dalam keadaan

sadar. Di sini objek yang dimaksud adalah remaja hamil diluar nikah,

sehingga persepsi tokoh masyarakat yang sesuai dalam masalah ini sangat

berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekitar untuk memahami

bagaimana hukum pernikahan tersebut serta apa tanggapan langsung dari

tokoh masyarakat yang secara spontan dilakukan sesuai dengan hukum

agama Islam dan kebudayaan timur sebagai bentuk sanksi moral.

2. Indikator Persepsi

Menurut Walgito (1989: 54) ada beberapa hal yang di perlukan agar

persepsi dapat disadari oleh individu yaitu:

a. Adanya objek yang dipersepsikan. Objek menimbulkan stimulus yang

mengenai alat indera atau reseptor stimulus dapat datang dari luar

langsung mengenai alat indera (reseptor), dapat datang dari dalam yang

langsung mengenai syaraf penerima (sensoris) yang bekerja sebagai

reseptor.

b. Alat indera atau reseptor. Yaitu merupakan alat untuk menerima

stimulus, disamping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat

untuk meneruskan stimulus yang di terima reseptor ke pusat syaraf

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

21

yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk mengadakan

respon diperlukan syaraf motoris.

c. Adanya perhatian. Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi

terhadap sesuatu diperlukan adanya perhatian yang merupakan langkah

pertama sebagai suatu kesiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa

perhatian tidak akan terjadi persepi.

Jadi indikator persepsi dapat disimpulkan dimana objek yang

menimbulkan stimulus yaitu remaja hamil di luar nikah kemudian

mengenai alat indera berupa mata, telinga, hidung, kulit, mulut, akal, dan

hati yang diterima oleh tokoh masyarakat kemudian kemudian ke pusat

syaraf yang dilakukan secara sadar sehingga menimbulkan sebuah

perhatian yang terpusat pada remaja yang hamil di luar nikah tersebut.

B. Proses terjadinya Persepsi

Schermerhorn, dkk (1994: 153-155) proses persepsi secara umum

terbagi dalam 4 tahap, yaitu:

1. Perhatian dan Seleksi (Attention and Selection)

Pemilihan informasi secara selektif hanya memberikan kesempatan pada

proporsi yang kecil dari seluruh informasi yang ada. Proses seleksi ini

berasal dari proses terkontrol, yaitu individu secara sadar memutuskan

informasi mana yang akan diperhatikan dan mana yang akan diabaikan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

22

2. Organisasi (Organization)

Pada tahap ini, seluruh informasi yang telah masuk seleksi pada tahap

sebelumnya akan diorganisasikan. Adapun cara untuk mengorganisasi

informasi secara efisien adalah schema. Schema adalah kerangka kognitif

yang menggambarkan pengetahuan yang diorganisasi dengan pemberian

konsep atau stimulus yang dibangun melalui pengalaman.

3. Interpretasi (Interpretation)

Setelah perhatian digambarkan pada stimulus tertentu dan informasi telah

diorganisasi, maka individu akan mencoba untuk memperoleh jawaban

tentang makna dari informasi tersebut. Tahap ini sangat dipengaruhi oleh

causal attribution, yaitu sebuah percobaan untuk menjelaskan mengapa

sesuatu terjadi dengan seperti itu.

4. Pencarian Kembali (Retrieval)

Informasi yang telah tersimpan dalam sebuah memori harus dicari kembali

bila informasi tersebut digunakan. Individu akan lebih mudah

mendapatkan kembali informasi yang telah tersimpan bila telah terskema

dan terorganisir dengan baik.

Secara sederhana, Goldstein (dalam Feldman, 2003: 101) memberikan

gambaran terbentuknya persepsi.

Gambar 2.2, Recognize The Letter R

(Sumber: Goldstein, 1984 dalam Feldman, 2003: 101)

Stimulus Sensasion Freature Detection

High Level Analysis Integration Perception

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

23

Proses persepsi bermula dari diterimanya stimulus yang berasal dari

lingkaran luar. Stimulus tersebut akan menghasilkan sensasi pada panca

indera. Sensasi yang diterima oleh panca indera tersebut kemudian diteruskan

menuju ke detektor bentuk. Pada detektor bentuk, sensasi dianalisis dengan

tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Analisis ini dilakukan dengan

lebih mendalam dan mendetail. Hasil analisis kemudian dikirim ke otak dan

selanjutnya diintegrasikan untuk membentuk suatu persepsi yang utuh tentang

stimulus tersebut.

Jadi proses persepsi diawali dengan perhatian dan seleksi terhadap

informasi yang ada yaitu remaja hamil di luar nikah, kemudian informasi

yang telah terseleksi tersebut diorganisir agar tidak terjadi sebuah fitnah

belaka atau informasi yang semu, kemudian mulailah tahap interpretasi, yaitu

individu mencoba memahami makna informasi tersebut. Ketika individu

membutuhkan informasi tersebut, maka dilakukan tahap pencarian kembali

dari tokoh masyarakat ketika terjadi kembali remaja yang hamil di luar di

Desa Genukwatu.

C. Bentuk-bentuk Persepsi

Menurut Walgito (2004: 118) bentuk-bentuk persepsi adalah sebagai

berikut:

1. Persepsi melalui Indera Penglihatan

Alat indera merupakan alat utama dalam individu mengadakan

persepsi. Seseorang dapat melihat dengan matanya tetapi mata bukanlah

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

24

satu-satunya bagian hingga individu dapat mempersepsi apa yang

dilihatnya, mata hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian yang

menerima stimulus, dan stimulus ini dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke

otak, hingga akhirnya individu dapat menyadari apa yang dilihat.

Apabila seseorang melihat sesuatu objek maka stimulus yang

mengenai mata bukanlah objeknya secara langsung, tetapi sinar yang

dipantulkan oleh objek tersebut yang bekerja sebagai stimulus yang

mengenai mata. Sinar yang mengenai mata mempunyai sifat gelombang,

ada yang bergelombang pendek dan ada juga yang bergelombang panjang.

Di samping itu sinar juga mempunyai sifat kekuatan atau intensitas

gelombang yang bermacam-macam. Perbedaan dalam soal intensitas akan

membawa perbedaan dalam soal terang tidaknya sinar yang diterima.

Perbedaan panjang pendeknya gelombang akan membawa perbedaan

dalam warna yang dilihat. Apabila seseorang melihat suatu benda, maka

dari benda itu dapat dilihat bentuknya, jaraknya, warnanya, ukurannya,

dan kadang-kadang geraknya.

2. Persepsi melalui Indera Pendengaran

Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengaran, yaitu

telinga. Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat mengetahui sesuatu

yang ada di sekitarnya. Telinga dapat dibagi atas beberapa bagian yang

maisng-masing mempunyai fungsi atau tugas sendiri-sendiri, yaitu:

a. Telinga bagian luar, yaitu merupakan bagian yang menerima stimulus

dari luar.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

25

b. Telinga bagian tengah, yaitu merupakan bagian yang meneruskan

stimulus yang diterima oleh telinga bagian luar, jadi bagian ini

merupakan transformer.

c. Telinga bagian dalam, yaitu merupakan reseptor yang sensitif yang

merupakan syaraf-syaraf penerima.

Seperti halnya dalam penglihatan, dalam pendengaran individu dapat

mendengar apa yang mengenai reseptor sebagai suatu respon terhadap

stimulus tersebut. Kalau individu dapat menyadari apa yang didengar,

maka dalam hal ini individu dapat mempersepsi apa yang didengar, dan

terjadilah suatu pengamatan atau persepsi.

3. Persepsi melalui Indera Pencium

Orang dapat mencium bau sesuatu melalui alat indera pencium yaitu

hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah

dalam. Stimulusnya berwujud benda-benda yang bersifat khemis atau gas

yang dapat menguap, dan mengenai alat-alat penerima yang ada dalam

hidung, kemudian diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak, dan sebagai

respon dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang diciumnya

yaitu bau yang diciumnya.

4. Persepsi melalui Indera Pengecap

Indera pengecap terdapat di lidah. Stimulusnya merupakan benda

cair. Zat cair itu mengenai ujung sel penerima yang terdapat pada lidah,

yang kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga

akhirnya orang dapat menyadari atau mempersepsi tentang apa yang

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

26

dikecap itu. Mengenai rasa ini ada empat macam rasa pokok yaitu rasa

pahit, manis, asin, asam. Masing-masing rasa ini mempunyai daerah

penerima rasa sendiri-sendiri pada lidah.

5. Persepsi melalui Indera Peraba (Kulit)

Indera ini dapat merasakan rasa sakit, rabaan, tekanan dan

temperatur. Tetapi tidak semua bagian kulit dapat menerima rasa-rasa ini.

Pada bagian-bagian tertentu saja yang dapat untuk menerima stimulus-

stimulus tertentu. Rasa-rasa tersebut di atas merupakan rasa-rasa kulit yang

primer, sedangkan di samping itu masih terdapat variasi yang bermacam-

macam.

Dalam hal tekanan atau rabaan, stimulusnya langsung mengenai

bagian kulit bagian rabaan atau tekanan. Stimulus ini akan menimbulkan

kesadaran akan lunak, keras, halus, kasar.

Stimulus yang dapat menimbulkan rasa sakit dapat bersifat khemis

maupun electrical dan sebangsanya yang pada pokoknya stimulus itu

cukup kuat menimbulkan kerusakan pada kulit, dan hal ini menimbulkan

rasa sakit.

Bentuk persepsi pada intinya merupakan persepsi yang tidak hanya

dilakukan oleh penglihatan saja, namun dengan alat indera secara lengkap

agar menghasilkan suatu data yang maksimal dan sesuai dengan kenyataan

yang ada di lapangan, dimana stimulus itu bersifat kuat maka hasil yang

didapat agar lebih spesifik. Dan dalam hal ini stimulus yang dimaksud

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

27

adalah remaja hamil di luar nikah dan seseorang yang melihat kemudian

memberikan persepsi adalah tokoh masyarakat.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Gibson, dkk (dalam Jenny, 2012), faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal

dan Faktor Eksternal.

1. Faktor internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang

terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :

a. Fisiologis

Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang

diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk

memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera

untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi

terhadap lingkungan juga dapat berbeda.

b. Perhatian

Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk

memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas

mental yang ada pada suatu objek. Energi tiap orang berbeda-beda

sehingga perhatian seseorang terhadap objek juga berbeda dan hal ini

akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu objek.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

28

c. Minat

Persepsi terhadap suatu objek bervariasi tergantung pada seberapa

banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk

mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan

seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat

dikatakan sebagai minat.

d. Kebutuhan yang Searah

Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu

mencari objek-objek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai

dengan dirinya.

e. Pengalaman dan Ingatan

Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh

mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk

mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.

f. Suasana Hati

Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini

menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat

mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, berreaksi dan

mengingat.

Faktor internal pada intinya berupa fisiologis, perhatian, minat,

kebutuhan searah, pengalaman, suasana hati seseorang yaitu tokoh

masyarakat sangat mempengaruhi dalam terjadinya persepsi, karena

hubungan akan hal ini sangat berkaitan erat, walaupun pada kenyataannya

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

29

semua juga tergantung objek (remaja hamil di luar nikah) dan tergantung

energi yang digunakan tokoh masyarakat ketika melihat hal tersebut.

2. Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik

dari linkungan dan objek-objek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen

tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia

sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau

menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

persepsi adalah :

a. Ukuran dan Penempatan dari Objek atau Stimulus

Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu objek,

maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi

persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu objek

individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk

persepsi.

b. Warna dari Objek-objek

Objek-objek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah

dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.

c. Keunikan dan Kekontrasan Stimulus

Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan

sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan

banyak menarik perhatian.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

30

d. Intensitas dan Kekuatan dari Stimulus

Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering

diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan

dari stimulus merupakan daya dari suatu objek yang bisa

mempengaruhi persepsi.

e. Motion atau Gerakan

Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap objek yang

memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan objek

yang diam.

Faktor eksternal pada intinya sangat dipengaruhi oleh objek (remaja

hamil di luar nikah) ketika gerakan dari objek (remaja hamil di luar nikah)

tersebut kuat dan mempunyai kedekatan hubungan maka akan semakin

mudah untuk dipahami daripada objek (remaja hamil di luar nikah) yang

diam, karena objek-objek tersebut memiliki suatu cahaya yang lebih untuk

lebih diperhatikan dengan melihat penampilan yang di luar sangkaan.

E. Perspektif Islam tentang Persepsi

1. Telaah Teks Psikologi tentang Persepsi

a. Sampel Teks Psikologi tentang Persepsi

Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957 (dalam Walgito,

1991: 53) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh

penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatu proses

diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat

indera. Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

31

umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat

susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.

Menurut Desiderato (dalam Rakhmat, 1994: 51) menyatakan

bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli

indrawi (sensory stimuli).

Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses yang ditempuh

individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera

mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (Robbins,

2001: 88).

Persepsi pada intinya merupakan suatu interpretasi dari hasil

panca indera dalam suatu objek walaupun hasilnya berbeda dan dalam

keadaan sadar. Di sini objek yang dimaksud adalah remaja hamil diluar

nikah, sehingga persepsi tokoh masyarakat yang sesuai dalam masalah

ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sekitar untuk

memahami bagaimana hukum pernikahan tersebut serta apa tanggapan

langsung dari tokoh masyarakat yang secara spontan dilakukan sesuai

dengan hukum agama Islam dan kebudayaan timur sebagai bentuk

sanksi moral.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

32

b. Analisis Komponen Teks tentang Persepsi

Tabel 2.1

Analisis Teks Komponen tentang Persepsi

No Komponen Deskripsi

1. Aktor Tokoh masyarakat

2. Aktivitas Memberi pengetahuan, mengamati,

menyimpulkan

3. Proses Seleksi, organisasi, interpretasi, pencarian

kembali

4. Bentuk Penglihatan, pendengaran, penciuman,

pengecap, peraba, akal, hati

5. Faktor Internal: Fisiologis, perhatian, minat,

kebutuhan searah, pengalaman, suasana hati.

Eksternal: Ukuran dan penempatan, warna dari

objek, keunikan stimulus, kekuatan stimulus,

gerakan.

6. Objek Tokoh masyarakat dan remaja hamil di luar

nikah

7. Tujuan (+) Kuat, sehat, soleh

(-) Lemah, sakit, hasud

8. Standart

Norma

Agama dan sosial

9. Efek (+) Beriman, taubat, soleh

(-) Cibiran masyarakat, sanksi moral, dosa

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

33

c. Pola Teks tentang Persepsi

Gambar 2.3

Pola Teks tentang Persepsi

Tokoh

masyarakat

Memberi

pengetahuan,

mengamati,

menyimpulkan

Seleksi,

organisasi,

interpretasi,

pencarian

kembali

Penglihatan,

pendengaran,

penciuman,

pengecap, peraba,

akal, hati

Internal: Fisiologis,

perhatian, minat,

kebutuhan searah,

pengalaman, suasana hati.

Eksternal: Ukuran dan

penempatan, warna dari

objek, keunikan stimulus,

kekuatan stimulus,

gerakan.

Tokoh

masyarakat dan

remaja hamil di

luar nikah

(+) Kuat, sehat,

soleh (-)

Lemah, sakit,

hasud

Agama dan sosial

(+) Beriman,

taubat, soleh (-)

Cibiran

masyarakat,

sanksi moral,

dosa

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

34

d. Mind Map (Peta Konsep) tentang Persepsi

Gambar 2.4

Mind Map (Peta Konsep) tentang Persepsi

Persepsi

Aktor Tokoh

masyarakat

Aktivitas

Memberi pengetahuan

Mengamati

Menyimpulkan

Proses

Seleksi Organisasi

Interpretasi Pencarian kembali

Bentuk

Penglihatan

Pendengaran

Penciuman

Pengecap

Peraba

Akal

Hati

Faktor

Internal

Fisiologis

Perhatian

Minat Kebutuhan

searah Pengalaman

Suasana hati

Eksternal

Ukuran dan penempatan Warna dari

objek Keunikan stimulus

Kekuatan stimulus

Gerakan Objek

Tokoh masyarakat

Remaja hamil di luar nikah

Tujuan

(+) Kuat, sehat, soleh

(-) Lemah, sakit, hasud

Standart norma

Agama

Sosial

Efek

(+) Beriman, taubat, soleh

(-) Cibiran masyarakat, sanksi moral, dosa

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

35

2. Telaah Teks Islam tentang Persepsi

a. Sampel Teks Islam tentang Persepsi

Menurut dalam kajian Islam, dalam persepsi itu bisa di lihat dari

lafadznya bukan dari sebabnya kenapa remaja bisa hamil di luar nikah,

sehingga orang yang berprasangka itu juga termasuk mendapat dosa.

Dan maksud dari orang yang mendustakan agama disini adalah remaja

yang hamil di luar nikah yaitu remaja yang melakukan perzinaan

sampai mengakibatkan kehamilan. Firman Allah dalam Q.S Al-Hujurat

ayat 12 (Depag, 2012: 517):

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-

sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan

janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah

menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang

suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah

kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

(Q.S Al-Hujurat: 12)

b. Analisis Komponen Teks Islam tentang Persepsi

Tabel 2.2

Analisis Komponen Teks Islam tentang Persepsi

No Komponen Deskripsi

1. Aktor

2. Aktivitas . , ,

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

36

3. Proses

. , , ,

4. Bentuk , , , , ,

. ,

5. Faktor Internal:

, , , ,

. ,

Ekternal:

. , , , ,

6. Objek . ,

7. Tujuan Positif:

. , ,

Negatif:

. , ,

8. Standart

Norma :

( , , , )

: ( )

9. Efek Positif:

. , ,

Negatif:

. , ,

3. Inventarisasi dan Tabulasi Teks tentang Persepsi

Tabel 2.3

Inventarisasi dan Tabulasi Teks tetang Persepsi

No Term Kategori Teks Makna Substansi

Psikologi

Sumber Jml

1. Aktor Tokoh

masyara-

kat

Orang-

orang

yang

beriman

Tokoh

masyarakat

2:97,2:26

,2:62,2:7

6,2:178,2

:104,5:41

,2:3,5:82,

49:12,dst

450

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

37

2. Aktivi-

tas

Memberi

pengeta-

huan,

menga-

mati,

menyim-

pulkan

Pengeta-

huan

Memberi

pengetahuan

40:83,7:1

87,27:42,

7:52,16:4

3,58:11,5

3:35,53:3

0,52:41,4

7:16,dst

67

Perhati-

kanlah

Mengamati

3:137,43:

25,37:73,

30:50,30:

42,29:20,

27:69,27:

51,27:28,

27:14,dst

28

Purba-

sangka

(kecuriga

an)

Menyim-

pulkan

49:12 1

3. Proses Seleksi,

organisa-

si,

interpreta

si,

pencari-

an

kembali

Sebenar-

benar-

nya

Seleksi

1:1,86:16

,86:15,71

:18,50:42

,50:19,39

:20,37:7,

37:2,37:1

,dst

21

Catatan

Organisasi

54:52,81:

10,45:29,

45:28,78:

29,69:19,

69:9,69:8

,50:23,5:

95, dst.

14

Sebab-

sebab

Interpretasi 2:97,2:11

5,13:11,5

:78,6:4,5

1:22,21:1

0,3:152,8

:6,9:7,dst

80

Mencari-

cari

Pencarian

kembali

3:7,4:34,

9:48,9:62

,49:12

5

4. Bentuk Pengliha-

tan,

pendenga

ran,

penciu-

man,

pengecap

, peraba,

akal, hati

Perhati-

kanlah

Penglihatan

3:137,43:

25,37:73,

30:50,30:

42,29:20,

27:69,27:

51,27:28,

27:14,dst

28

Telinga

Pendengaran

2:19,4:11

9,5:45,7:

179,7:19

5,17:46,1

8:11,18:5

7,22:46,4

1:5,dst

14

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

38

Hidung Penciuman

5:45,2:19

6,68:16

3

Katakan-

lah

Pengecap

6:19,13:1

6,2:219,3

:154,39:3

8,6:56,6:

71,49:14,

6:91,17:2

8,dst

310

Kulit

Peraba

4:56,39:2

3,41:21,8

6:2,12:62

,16:80,22

:20,35:13

,38:44,41

:20,dst

13

Akal

Akal

5:58,93:7

,72:4,65:

10,57:3,5

3:6,50:37

,39:21,39

:18,36:68

,dst

19

Hati Hati 3:137,43:

25,37:73,

30:50,30:

42,29:20,

27:69,27:

51,27:28,

27:14,dst

28

5. Faktor Internal:

Fisiolo-

gis,

perhatian

, minat,

kebutu-

han

searah,

pengala

man,

suasana

hati.

Eksternal

: Ukuran

dan

penempa

tan,

warna

dari

objek,

keunikan

stimulus,

kekuatan

stimulus,

gerakan.

Internal

Purba-

sangka

(kecuriga

an)

Fisiologis

49:12

1

Perhatian

Perhatian

2:1,12:9,

23:114.

3

Mengu-

rangi

Minat

4:12,2:28

2,4:24,4:

40,4:46,4

:101,5:13

,9:4,47:3

5,49:14,

dst

13

Menghi-

langkan

Kebutuhan

searah

22:29,10

6:4,94:2,

88:7,39:3

8,35:34,3

3:33,27:6

2,24:43,2

4:33,dst

23

Kejadian Pengalaman

10:102,3

9:6,50:6,

56:1,69:5

,2:87,12:

29

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

39

64,36:68,

32:7,30;8

,dst

Perasaan

Suasana hati

33:10,1;5

,2:262,2:

263,2:26

4,4:148,9

:110,11:5

,29:25

9

Ekster-

nal

Ukuran

Ukuran dan

penempatan

5:48,7:14

3,15:19,1

5:21,20:1

21,23:18,

25:2,29:1

,42:27,54

:49,dst

11

Takut

Warna dari

objek

2:19,24:5

2,4:3,72:

13,6:137,

21:49,27:

10,28:32,

11:70,30:

28,dst

140

Mereka

(remaja

hamil di

luar

nikah)

Keunikan

stimulus

2:76,4:89

,2:115,2:

19,63:4,2

:102,24:3

1,2:97,4:

46,60:10,

dst

475

Sikap

Kekuatan

stimulus

4:128,6:1

11,14:8,1

3:11,47:1

,33:32,29

:10,2:61,

16:125,1

6:61,dst

18

Huku-

man

Gerakan 20:97,3:1

37,44:1,4

:25,40:3,

28:63,24:

22,24:8,2

4:2,8:14,

dst

24

6. Objek Tokoh

masyara-

kat,

remaja

hamil di

luar

nikah

Orang-

orang

yang

beriman

Tokoh

masyarakat

2:97,2:26

,2:62,2:7

6,2:178,2

:104,5:41

,2:3,5:82,

2:177,dst

450

Perempu

an yang

Remaja

hamil di luar

24:3,24:2

2

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

40

berzina

dan laki-

laki yang

berzina

nikah

7. Tujuan (+) Kuat,

sehat,

soleh

(-)

Lemah,

sakit,

hasud

Positif:

Kuat

Kuat

16:92,28:

76,30:54,

2:115,7:1

55,23:41,

57:25,54:

43,53:5,5

1:1,dst

52

Sehat

Sehat

2:18,3:97

,19:10,11

3:1

4

Soleh Soleh 47:2 1

Negatif

Lemah

Lemah

30:54,4:1

27,3:123,

2:282,68:

42,63:8,4

7:35,46:1

1,40:47,3

8:34,dst

52

Sakit

Sakit

5:6,2:196

,113:1,44

:55,38:44

,38:34,37

:145,37:8

9,26:80,2

4:61,dst

22

Dengki Hasud 2:109 1

8. Stan-

dart

Norma

Agama

dan

sosial

:

Agama:

Dan

bertakwa

lah

kepada

Allah

Agama:

Taqwa

2:282,5:2

,2:189,2:

196,4:1,4

:131,33:3

7,8:1,5:4,

65:1,dst

63

Orang-

orang

yang

beriman

Beriman

2:97,2:26

,2:62,2:7

6,2:178,2

:104,5:41

,2:3,5:82,

2:177,dst

450

Dosa

Dosa

3:135,4:3

1,46:31,1

6:25,24:5

2,4:48,29

:12,6:120

,40:11,40

:21,dst

153

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

41

Taubat

Taubat

9:118,2:1

28,4:17,4

:18,9:104

,9:117,2:

160,33:7

3,33:24,2

5:71,dst

38

:

Dunia:

Huku-

man

Sosial:

Sanksi

20:97,3:1

37,44:1,4

:25,40:3,

28:63,24:

22,24:8,2

4:2,8:14,

dst

24

9. Efek (+)Beri-

man,

taubat,

soleh.

(-) Cibir-

an

masyara-

kat,

sanksi

moral,

dosa.

Positif:

Maha

penya-

yang

Beriman

1:1,17:1,

62:1,14:1

,34:1,39:

1,16:1,49

:1,55:1,5

7:1,dst

232

Taubat

Taubat

9:118,2:1

28,4:17,4

:18,9:104

,9:117,2:

160,33:7

3,33:24,2

5:71,dst

38

Orang-

orang

sholeh

Soleh

47:2

1

Negatif:

Menggun

jingkan

Cibiran

masyarakat

49:12

1

Deralah Sanksi moral 24:1,24:2 2

Dosa Dosa

3:135,4:3

1,46:31,1

6:25,24:5

2,4:48,29

:12,6:120

,40:11,40

:21,dst

153

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

42

4. Format Mind Map (Peta Konsep) Teks Islam tentang Persepsi

Gambar 2.5

Format Mind Map (Peta Konsep) Teks Islam tentang Persepsi

Persepsi

Aktor

Aktivitas

Proses

Bentuk

Faktor Internal

Eksternal

Obyek

Tujuan

Positif

Negatif

Standart norma

Efek

Positif

Negatif

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsietheses.uin-malang.ac.id/1838/5/09410034_Bab_2.pdf · 18 BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Persepsi sosial

43

5. Rumusan Konseptual Teks Islam tentang Persepsi

a. Rumusan Global (Ijmali) Teks Islam tentang Persepsi

Persepsi merupakan suatu tindakan seseorang yang ditandai

dengan adanya aktivitas melalui beberapa proses yang dilakukan oleh

panca indera sehingga mempunyai bentuk yang sesuai dengan faktor

internal dan eksternal atas objek yang diteliti berdasarkan standart

norma agama dan sosial dengan tujuan positif atau negatif yang

kemudian menimbulkan efek positif dan negatif juga.

b. Rumusan Partikular (Tafsili, Rinci) Teks Islam tentang Persepsi

Persepsi merupakan suatu tindakan seseorang yaitu yang

ditandai dengan adanya aktivitas , , melalui beberapa

proses berupa , , , yang dilakukan oleh panca

indera ( , , , , , , ) sehingga

mempunyai bentuk yang sesuai dengan faktor internal , ,

, , , dan eksternal , , , ,

atas objek dan yang diteliti berdasarkan

standart norma agama ( ) , , , dan sosial

( ) dengan tujuan positif , , atau negatif

, , yang kemudian menimbulkan efek positif ,

, dan negatif , , juga.