BAB II LANDASAN TEORI...5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1. Sejarah Singkat...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI...5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1. Sejarah Singkat...
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
2.1.1. Sejarah Singkat Akuntansi
Menurut Samryn (2014:25) Permulaan akuntansi selalu dihubungkan dengan
hasil kerja Luca Pacioli seorang ahli matematika Renaissance Italia. Luca Pacioli
merupakan sahabat dekat dan guru bagi Leonardo da Vinci. Dalam bukunya Summa
de Arithmetica, Geometria, Proportione et Proportionalite, tahun 1494 Pacioli
menjelaskan sebuah sistem untuk menjamin bahwa informasi keuangan dicatat secara
efisien dan akurat.
Dalam sistem akuntansi ini dikenal sistem akuntansi berpasangan di mana
setiap transaksi selalu mempengaruhi dua akun atau lebih dalam laporan keuangan,
sebagai sisi debet dan sisi kredit. Cara ini tentu saja menjadi lebih kompleks di
banding dengan sistem pencatatan tunggal yang hanya berupa daftar transaksi.
Namun demikian, nanti tahun 1600-an baru mulai dikenal adanya laporan keuangan.
Dengan kedatangan revolusi industri abad ke-18 dan kemudian bertumbuhnya
industri besar, pemisahan pemilik dari manajer bisnis mulai terjadi. Akibatnya,
kebutuhan atas pelaporan keuangan untuk perusahaan menjadi lebih penting, untuk
meyakinkan bahwa manajer sesuai dengan keinginan pemilik. Juga, transaksi antara
perusahaan menjadi lebih kompleks , memerlukan peningkatan pendekatan untuk
melaporkan informasi keuangan.
6
Dunia industri saat ini sudah memasuki abad informasi yang di tandai dengan
banyaknya produk jasa informasi. Salah satunya adalah jasa informasi akuntansi.
Komputer telah mendorong lahirnya abad informasi ini. Sampai pasca-kemerdekaan
1945, perusahaan-perusahaan di indonesia menggunakan tata buku yang merupakan
sistem akuntasni versi belanda pada waktu itu. Akuntansi sangat luas ruang
lingkupnya, diantaranya menyangkut teknik pembukuan dan jenis informasi yang
harus disajikan. Setelah tahun 1960-an, akuntansi cara Amerika mulai diperkenalkan
di indonesia. Sistem akuntansi ini sekarang dipakai dan konsepnya berkembang
sesuai dengan tuntutan dunia usaha di Indonesia.
2.1.2. Siklus Akuntansi
Menurut Harahap (2011:18) untuk mengenal lebih jauh ataupun untuk
mengulang apakah dipelajari dalam akuntansi, berikut ini akan dibahas siklus
akuntansi sebagai dasar yang sangat penting dalam memahami proses kelahiran
laporan keuangan. Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya
transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagi dasar terjadinya
transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini maka di-input ke proses
pengolahan data sehingga menghasilkan out put berupa informasi laporan keuangan.
Stettler (1978) menggambarkan elemen umum yang dipakai dalam setiap pengolahan
data (tanpa komputerisasi penuh) seperti terlihat pada Gambar II.1
Kemudian, akuntansi dalam proses pengolahan datanya menggunkan arus,
siklus atau proses akuntansi yang dimulai dari transaksi sampai pada tahap pelaporan.
7
Siklus akuntansi atau disebut juga proses akuntansi konvensional digambarkan oleh
Smith dan Skousen dalam Harahap (2011:19) seperti terlihat pada Gambar II.2
Kegiatan yang dilalui siklus ini kita jelaskan sebagai berikut.
Sumber :Harahap (2011:19)
Gambar II.1 Elemen Pengolahan Data
Transaksi disetujui
(Tertulis/Lisan)
Transaksi dilaksanakan
Transaksi dicatat
(mnual/mekanis EDP)
Catatan transaksi secara
kronologis
Catatan diklasifikasikan
Informasi dilaporkan
8
Sumber : Harahap (2011:20)
Gambar II.2 Proses Siklus Akuntansi Konvensional
1. Transaksi/Bukti
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan (kekayaan,
utang, dan modal) dan hasil usaha perusahaan/lembaga. Kejadian yang terrjadi dalam
perusahaan yang tidak mempengaruhi posisi harta/utang/modal dan hasil usaha
perusahaan bukan merupakan transaksi yang dicatat dalam akuntansi. Kejadian yang
dicacat dan dibukukan hanya kejadian yang dapat dikategorikan sebagai transaksi
yang mengubah posisi harta, kewajiban modal, pendapatan, dan biaya.
Setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence). Dari segi lain bukti transaksi
dapat dibagi dua, yaitu:
9
a. Bukti yang menyangkut uang seperti kwitansi, kas bon, faktur. Dalam auditing
hal ini disebut juga temporary file.
b. Bukti yang bukan bersifat kaitan dengan uang seperti akta notaris, daftar tugas,
struktur organisasi , hasil rapat, dan pedoman akuntansi. Dalam auditing bukti ini
disebut juga permanenet file.
Dari segi kekuatannya (kompetensi) bukti dapat dibagi tiga, yaitu :
1) Bukti yang diperoleh dari pihak yang independen di luar perusahaan di
anggap lebih kuat dari pada bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan.
2) Bukti yang diperoleh dari perusahaan yang sistem pengawasan internnya kuat
lebih kompeten dari pada bukti yang diperoleh dari sistem pengawasan intern
yang lemah.
3) Bukti yang diperoleh langsung oleh akuntan melalui pemerikasaan fisik,
pengamatan, dan perhitungan sendiri lebih kuat dari pada bukti yang diperoleh
secara tidak langsung.
2. Buku Harian Jurnal
Dalam sistem pembukuan belanda, transaksi dicatat secara kronologis dalam
buku harian. Tanpa melakukan klasifikasi atau penjelasan lain terhadap transaksi
tersebut. Dalam sistem akuntansi amerika,pencatatan transaksi itu di lakukan ke buku
yang disebut jurnal dan buku jurnal ini sekaligus telah dilakukan penggolongan, mana
yang di kelompokkan sebagai yang mempengaruhi perkiraan debet dan mana yang
akan perkiraan sebelah kredit, sehingga buku harian dan jurnal di gabungkan dalam
satu buku yang disebut jurnal. Dalam melakukan jurnal ini.
10
a. Perusahaan hanya memiliki satu jenis jurnal yang disebut generak jurnal. Dalam
sistem ini semua transaksi dimasukkan ke satu buku jurnak ini saja.
b. Perusahaan menggunakan dua jenis jurnal, yaitu
1) Jurnal khusus
2) Jurnal umum (serba-serbi)
Jurnal khusus berfungsi sebagai jurnal untuk mencatat transaksi- transaksi sejenis
yang banyak ditemukan perusahaan. Transaksi sejenis yang mempengaruhi
perkiraan yang sama dikelompokan dalam satu jurnal yang di sebut jurnal
khusus.
Buku jurnal khusus ini biasanya untuk :
a) Mencatat transaksi penjualan kredit saja dibuat jurnal penjualan (Sales
Journal).
b) Mencatat transaksi pembelian kredit saja dibuat jurnal pembelian
(purchases Journal).
c) Mencatat transaksi penerimaan kas di buat jurnal penerimaan kas (Cash
Receipts Journal).
d) Mencatat transaksi pengeluaran kas dibuat pengeluaran kas (Cash
Disbursment , journal).
e) Apabila di luar jurnal khusus ini ada lagi transaksi yang tidak tertampung,
dapat di buat jurnal tersendiri yang disebut jurnal umum atau jurnal serba-
serbi (General Journal).
Setiap perusahaan dapat membuat jurnal khususnya sendiri-sendiri bila ada
sesuatu transaksi yang kejadiannya banyak sekali, dapat dibuat jurnal khusus
11
tersendiri yang mencatat transaksi sejenis itu. Misalnya transaksi dengan
cabang, transaksi pembayar telepon, transaksi dana pensiun, dan bunga
deposito.
3. Buku besar (Ledger)
Buku besar sering juga disebut perkiraan, akun, item, pos, dan lain-lain. Buku
ini adalah merupakan tempat penampungan seluruh transaksi yang telah
diklasifikasikan melalui jurnal. Jadi seluruh jurnal dimasukkan kedalam buku
besar dengan cara memindah bukukan jurnal (posting) kebuku besar tadi.
Beberapa klasifikasi perkiraan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Klasifikasi menurut laporan keuangan
1) Perkiraan aktiva, yaitu semua perkiraaan yang mencatat aktiva (Asset
Accounts)
2) Perkiraan utang/kewajiban (Liabilities Accounts)
3) Perkiraan modal (Capital Accounts)
4) Perkiraan biaya (Expense Accounts)
5) Perkiraan penghasilan (Revenue Accounts)
b. Klasifikasi menurut perlakuan jurnal
Perkiraan Aktiva dan Perkiraan Biaya dapat dikelompokkan dalam satu
golongan apabila ditinjau dari segi perlakuan jurnal. Apabila perkiraan ini
bertambah, dibukukan sebelah debet dan sebaliknya, apabila berkurang di
bukukan sebelah kredit.
Perkiraan Utang, Perkiraan Modal, dan Perkiraan Pengahasilan di perlakukan
sebaliknya. Jadi, apabila perkiraan ketiga jenis ini bertambah harus dibukukan
12
kesebelah kredit dan sebelahnya, apabila berkurang harus dibukukan ke
sebelah debet.
c. Dilihat dari segi pemecahannya dibagi dua,yaitu
1) Perkiraan kontrol (Controlling/General Ledger Account)
2) Perkiraan pembantu (subsidiary Account).
General/Controling Account perkiraan induk yang dapat dibagi/dipecah
kebeberapa perkiraan pembantu. Contoh : perusahaann memilik piutang
sebesar Rp 10.000,00. Piutang ini berasal dari si A,B,C dan D masing-masing
Rp 4.000.00, Rp 3.000.00, Rp 2.000.00, dan 1.000.00. Apabila dibuat satu
buku piutang sebagai kumpulan seluruh piutang, perkiraan tersebut disebut
perkiraan umum atau perkiraan kontrol, sedangkan apabila kita membukukan
buku-buku piutang untuk si A,B,C, dan D. Dengan jumlah masing-masing
diatas, buku besar ini disebut buku tambahan. Total buku tambahan ini harus
sama dengan saldo-saldo perkiraan piutang (perkiraan kontrol) diatas tadi.
d. Sering juga kita mengenal perkiraan netral (Neutral Account). Perkiraan ini
merupakan perkiraan yang tidak sampai disajikan laporan keuangan. Ini hanya
dipakai sewaktu proses akuntansi sebagai perkiraan yang dipakai dalam
proses penyusunan laporan keuangan.
Nominal Account adalah perkiraan yang terdapat dalam Daftar Laba Rugi
seperti perkiraan penjualan, dan Biaya Kantor. Sedangkan real account adalah
perkiraan yang terdapat di Neraca seperti Kas, Piutang, Utang. Mixed Account
atau perkiraan campuran, yaitu perkiraan yang terdapat dalam Laba Rugi dan
juga terdapat di Neraca, misalnya Perkiraan Persediaan.
13
4. Neraca Lajur (Worksheet)
Untuk menyusun laporan keuangan biasanya untuk memudahkan penyususnan
laporan keuangan tadi di pakai neraca lajur. Neraca lajur mempunyai beberapa
lajur yang masing-masing dapat dipakai, yaitu ada yang 8 lajur, 10 lajur atau 12
lajur yang masing-masing berisi 2 lajur :
a. Neraca Percobaan (Trial Balance)
Neraca Percobaan, yaitu neraca yang menggabungkan seluruh perkiraan
dengan memasukan jumlah debet, kredit setiap buku besar. Disebut Neraca
Percobaan karena disini merupakan tempat pertama untuk mencoba apakah
proses pemindahbukuan benar atau salah. Apabila jumlah debet tidak sama
dengan jumlah kredit, sudah pasti ada kesalahan. Sebaliknya, kalau
penjumlahan debet dan kredit sama, hal ini merupakan petunjuk bahwa proses
penempatan dan pemindahbukuan sudah benar walaupun belum mutlak benar.
b. Neraca Saldo
Neraca saldo, yaitu neraca yang mnemuat semua perkiraan, tetapi yang
dimaksukkan hanya saldo akhirnya saja.
c. Jurnal Penyesuaian (Adjustment)
Disini dimuat semua jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan/meng-
uptodate-kan posisi masing-masing perkiraan sehingga sesuai dengan
posisinya pada tanggal laporan.
d. Lajur Laba Rugi
14
Semua perkiraan yang mempengaruhi perhitungan Laba Rugi perusahaan
ditempatkan dilajur ini.
e. Lajur Laba ditahan
Semua perkiraan dan angka yang mempengaruhi Laba Ditahan di buat dilajur
ini. Laba Ditahan ini dapat juga dipindah langsung ke neraca.
f. Lajur Neraca
Semua perkiraan neraca dipindahkan ke lajur ini.
Berdasarkan neraca lajurnya di atas, kita dapat dengan mudah menyusun
laporan keuangan. Pembuatan neraca lajur ini tidak mutlak. Kita dapat
menggunakan dan juga tidak menggunkannya. Kemajuan komputer sebagai
pengolah data memungkinkan kita tidak perlu lagi menggunakan neraca lajur
ini dan bahkan jurnal atau buku besar. Namun, ilmu akuntansi itu sendiri
mutlak dan belum dapat di geser oleh komputer terutama bagi desain software
atau analis.
5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebenarnya banyak, namaun laporan keuangan utama ada tiga,
yaitu:
a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu
tanggal tertentu.
b. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya , dan
laba/rugi perusahaan pada periode tertentu.
c. Laporan arus kas. Di sini dimuat sumber dan penggunaan kas perusahaan
selama satu periode.
15
Ikhtisar Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar dibagi dalam kelompok-
kelompok berikut.
1) Kegiatan Operasi, yaitu kas yang berasal dari transaksi opersional yang
mempengaruhi laba rugi, aktiva, dan utang lancar.
2) Kegiatan Investasi, yaitu kas yang berasal dari kegiatan investasi seperti
penambahan aktiva tetap atau penjualannya.
3) Kegiatan Keuangan, yaitu kas yang berasal dari penerimaan dana dari utang,
modal jangka panjang, pembayaran deviden, dan sebagainya.
Orang sering memberikan jenis laporan keuangan lain seperti :
1) Daftar Laba Ditahan (Retained Earning Statement).
2) Daftar Perubahan Modal (Capital Statement).
3) Daftar Perhitungan Harga Pokok (Cost of Good Manufactured Statetment) dan
lain-lain.
2.1.3. Pengenalan Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Menurut Rudianto (2012:4) akuntansi adalah sistem informasi yang
menghasilkan informasi keuangan kepada pihak pihak yang berkepentinagn
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.
Menurut Harahap (2011:4) akuntansi adalah bahasa atau alat komunikasi
bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan (ekonomi) berupa
posisi keuangna yang terutang dalam jumlah kekayaan, utang dan modal suatu bisnis
dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu. Dengan informasi ini
16
pembaca laporan tidak perlu lagi mengunjungi suatu perusahaan atau melakukan
interview untuk mengetahui keadaan keuangannya, hasil usahanya maupun
memprediksi masa depan perusahaan ini, cukup dari membaca laporan keuangan.
2. Pengguna Informasi Akuntansi
Menurut Harahap (2011:5) Kebutuhan akan informasi yang berkaitan dengan
aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan tidak hanya muncul dari pihak eksternal
perusahaan, seperti kreditor supplier, pemerintah, atau calon investor, tetapi juga
muncul dari pihak internal organisasi. Pihak manajemen akan membutuhkan
informasi keuangan yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi yang dilakukan
perusahaan, seperti jumlah beban bahan baku yang dikeluarkan, beban tenaga kerja
selama satu periode, beban overhead pada periode terkait, atau beban produksi dalam
satu tahun.
Dalam rangka menjalankan aktivitasnya untuk menghasilkan barang dan jasa,
perusahaan akan berinteraksi dengan berbagai pihak, dan pihak-pihak yang
berhubungan dengan perusahaan tersebut sering kali membutuhkan informasi tentang
keuangan perusahaan. Pihak –pihak yang berhubungan dengan perusahaan adalah :
a. Kreditor, yaitu orang atau perusahaan yang memberikan pinjaman dana kepada
perusahaan, untuk berbagai keperluan usaha. Sebagai pihak yang memberikan
pinjaman dana kepada perusahaan, kreditor membutuhkan informasi untuk
menjamin bahwa uang yang dipinjamkannya akan dibayar beserta bungannya.
Karena itu, informasi yang dibutuhkan mencakup :
1) Besarnya kekayaan perusahaan
17
2) Kemampuan menghasilkan laba usaha
3) Perbandingan utang dan tital kekayaan perusahaan
b. Pemerintah, yaitu lembaga yang memiliki kewenangan untuk membuat
peraturan usaha dan hal-hak yang terkait dengannya. Sebagai pihak yang akan
memungut pajak penghasilan kepada perusahaan, informasi utama yang
diperlukan pemerintah mencakup :
1) Laba usaha yang diperoleh
2) Beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
c. Calon Investor yaitu orang-orang atau lembaga yang akan menanamkan
uangnya dalam suatu perusahaan di masa mendatang. Sebagai pihak yang
akan menanamkan uangnya dalam perusahaan, calon investor harus memilik
keyakinan bahwa perusahaan tersebut dapat meberikan pengembalian yang
memadai dalam jangka panjang. Karena itu, informasi yang diperlukan
investor mencakup :
1) Laba usaha yang diperoleh dalam beberapa tahun terakhir.
2) Pertumbuhaan kekayaan perusahaan
d. Pemasok (supplier), yaitu orang atau perusahaan yang menjual berbagai
barang kepada perusahaan, mulai dari perlatan kantor, mesin, kendaraan,
hingga bahan baku usaha. Sebagai pihak penjual barang secara kredit kepada
perusahaan, pemasok harus memiliki keyakinan bahwa kredit yang
diberikannya kepada perusahaan akan dapat dibayar sesuai kesepakatan.
Karena itu, informasi yang diperlukan mencakup :
1) Besarnya kekayaan perusahaan
18
2) Kemampuan menghasilkan laba usaha
3) Perbandingan utang dan total kekayaan perusahaan
e. Pemilik / pemegang saham, yaitu orang atau lembaga yang telah menanamkan
uang atau kekayaannya pada perusahaan. Sebagai pihak yang telah
menanamkan uanganya dalam perusahaan, pemilik perusahaan harus
memperoleh imbalan atas kekayaan yang telah ditanamkannya tersebut.
Imbalannya dapat berupa pembagian atas sebagian atau seluruh laba usaha
yang telah diperoleh perusahaan. Karena itu, informasi utama yang diperlukan
adalah:
1) Laba usaha yang diperoleh
2) Perubahaan kekayaan perusahaan dalam beberapa tahun
f. Manajer produksi, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan
proses menghasilkan produk dalam suatu perusahaan. Sebagai pihak internal
perusahaan yang bertanggung jawab terhadap proses produksi, manajer
produksi manajer produksi memerlukan informasi tentang keseluruhan biaya
maupun rincian biaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk
perusahaan.
g. Manajer pemasaran, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan proses pemasaran produk perusahaan, mulai dari promosi,
distribusi, hingga pelayanaan purna jual. Sebagai pihak internal perusahaan
yang bertangung jawab atas pemasaran produk perusahaan, manajer
pemasaran memerlukan data biaya produksi dari setiap produknya guna
menentukan harga jual produk tersebut dan rincian biaya pemasaran untuk
19
mencari alternatif biaya pemasaraan yang paling efisen bagi perusahaan tanpa
mengabaikan efektivitas pemasarannya.
h. Berbagai pihak internal perusahaan lainnya yang memerlukan data dan
informasi keuangan lain yang harus disediakan oleh akuntansi.
3. Bidang-Bidang Akuntansi
Pengelompokan profesi akuntansi ke dalam beberapa kelompok profesi didasarkan
pada lembaga mana mereka bekerja. Pengelompokan tersebut merupakan pemilahan
secara kelembagaan yang bersifat umum. Pada masing-masing lembaga tersebut
masih dapat dipilah lagi ke dalam beberapa jenis bidang akuntansi yang lebih khusus,
yaitu:
a. Akuntansi Manajemen, yaitu bidang akuntansi yang berfungsi menyediakan data
dan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen menyangkut operasi
harian dan perencanaan operasi di masa depan. Sebagai contoh, menyediakan data
biaya guna penentuan harga jual produk tertentu dan pertimbangan terkait.
b. Akuntansi Biaya, yaitu bidang akuntansi yang fungsi utamanya adalah sebagai
aktivitas dan proses pengendalian biaya selama proses produksi yang dilakukan
perusahaan. Kegiatan utama bidang ini adalah menyediakan data biaya yang
direncanakan oleh perusahaan.
c. Akuntansi Keuangan, yaitu bidang akuntansi yang bertugas menjalankan
keseluruhan proses akuntansi sehingga dapat menghasilkan informasi keuangan
bagi pihak eksternal, seperti laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan,
20
laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas. Secara umum, bidang akuntansi
keuangan berfungsi mencatat dan melaporkan keseluruhan transaksi serta keadaan
keuangan suatu badan usaha bagi kepentingan pihak -pihak di luar perusahaan.
d. Auditing, yaitu bidang akuntansi yang fungsi utamanya adalah melakukan
pemerikasaan (audit) atas laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Jika
pemerikasaan dilakukan oleh staf perusahaan itu sendiri, maka disebut sebagai
internal auditor. Hasil pemeriksaan tersebut digunakan untuk kepentingan
internal perusahaan itu sendiri. Jika pemerikasaan laporan keuangan dilakukan
oleh pihak diluar perusahaan, maka disebut sebagai auditor independen atau
akuntan publik.
e. Akuntansi Pajak, yaitu bidang akuntansi yang fungsi utamanya adalah
mempersiapkan data tentang segala sesuatu yang terkait dengan kewajiban
dan hak perpajakan atas setiap transaksi yang dilakukan perusahaan. Lingkup
kerja dibidang ini mencakup aktivitas perhitungan pajak yang harus dibayar
dari setiap transaksi yang dilakukan perusahaan, hingga perhitungan
pengembalian pajak (restitusi pajak) yang menjadi hak perusahaan tersebut.
f. Sistem Akuntansi, yaitu bidang akuntansi yang berfokus pada aktivitas
mendesain dan mengimplementasikan prosedur serta pengamanan data
keuangan perusahaan. Tujuan utama dari setiap aktivitas bidang ini adalah
mengamankan harta yang dimiliki perusahaan.
g. Akuntansi Anggaran, yaitu bidang akuntansi yang berfokus pada pembuatan
rencana kerja perusahaan di masa depan, dengan menggunakan data aktual
masa lalau. Disamping menyusun rencana kerja, bidang ini juga bertugas
21
mengendalikan rencana kerja tersebut, yaitu seluruh uapaya untuk menjamin
agar aktivitas operasi harian perusahaan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat.
h. persoalan-persoalan akuntansi yang terkait dengan transaksi internsaional
(transaksi yang melintasi batas negara) yang dilakukan oleh perusahaan
multinasional. Hal-hal yang tercakup dalam bidang ini adalah seluruh upaya
untuk memahami hukum atau aturan perpajakan setiap negara di mana
perusahaan multinasional beroperasi.
i. Akuntansi Sektor Publik, yaitu bidang akuntansi yang berfokus pada
pencatatan dan pelaporan transaksi organisasi pemerintahan dan organisasi
nirlaba lainnya. Hal ini diperlukan karna organisasi nirlaba adalah organisasi
yang didirikan dengan tujuan bukan mengahasilkan laba usaha, sebagaimana
perusahaan komersial lainnya. Contohnya mencakup pemerintahaan, rumah
sakit, yayasan sosial , panti jompo dan sebagainya.
2.1.4. Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi adalah persamaan yang menunjukan jumlah harta
kekayaan perusahaan yang selau sama dengan jumlah liabilitas & ekuitas perusahaan
tersebut. Dengan rumus lainnya berarti jumlah aset yang dimiliki perusahaan
dikurangi dengan jumlah liabilitasnya (kewajibannya) sama dengan jumlah ekuitas.
Aset (Harta) = Kewajiban (Utang) + Ekuitas
Aset (Harta) – Kewajiban (Utang) = Ekuitas
22
Dengan demikian, unsur di sisi kiri yang disebut debet mencereminkan
sumber daya yang dikuasai entitas tertentu, sedangkan yang di sisi kanan yang
disebut kredit mencerminkan hak atau klaim atas sumber daya tersebut. Persamaan
akuntansi dapat digunakan untuk melihat pengaruh semua transaksi yang dilakukan
perusahaan terhadap posisi keuangan perusahaan pada suatu saat. Dengan persamaan
akuntansi, kita dapat mengetahui pergerakan kondisi keuangan suatu perusahaan
akibat berbagai transaksi yang dilaukannya setiap saat. Jika aset suatu perusahaan
bertambah (sisi debet), pada saat yang sama sisi kredit juga akan bertambah.
Penambahan disisi kredit dapat terjadi di bagian kewajiban atau dibagian ekuitas,
tergantung pada dari mana aset tersebut berasal. Jika penambahan aset berasal dari
pinjaman pihak kreditor (misalnya, pembelian kendaraan secara kredit), maka bagian
kewajiban akan bertambah sebesar jumlah yang sama dengan kenaikan jumlah
dibagian aset. Jika penambahan aset berasal dari setoran modal pemilik (misalnya,
penyerahan uang dari pemegang saham), maka bagian ekuitas (Modal Saham) akan
bertambah sebesar jumlah yang sama dengan kenaikan jumlah dibagian aset.
Penambahan aset dapat juga berasal dari pendapatan akibat penjualan produk
perusahaan. Jika penambahan aset tersebut terjadi karena kenaikan pendapatan, maka
bagian Ekuitas (Laba Ditahan) akan bertambah sebesar jumlah yang sama dengan
kenaikan dibagian Aset
23
Sumber : Rudianto (2012:28)
Gambar II.3 Persamaan Akuntansi
2.1.4. Laporan Keuangan
Menurut harahap (Harahap 2011: 205) laporan keuangan merupakan output
dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan
informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan
keputusan. Di samping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai
pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus menggambarkan indikator
kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Menurut Samryn (2014 : 30) secara umum laporan keuangan meliputi
ikhtisar-ikhtisar yang menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
serta perubahan ekuitas sebuah organisasi dalam satu periode waktu tertentu. Tiap
ikhtisar tersebut di buat dalam satu format sendiri secara terpisah. Ikhtisar posisi
24
keuangan tercermin dalam laporan keuangan yang disebut neraca. Laporan ini
mengikhtisarkan status atau posisi sumber daya pada suatu saat tertentu.
Hasil usaha tercermin dalam laporan laba rugi. Ikhtisar arus kas menunjukan
sumber kas dan penggunaan kas. Ikhtisar perubahan ekuitas menunjukan saldo awal
ekuitas, mutasi tahun berjalan dan saldonya pada akhir periode yang dilaporkan.
Laporan-laporan ini menunjukan kinerja dari arus sumber daya dari waktu ke waktu.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus
kas, laporan perubahan modal / ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Tiap
laporan keuangan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Karakteristik
umum tiap laporan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Neraca
Neraca merupakan suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva,kewajiban, dan
ekuitas.
2. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan suatu ikhtisar yang menggambarkan total
pendapatan dan total biaya, serta laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode akuntansi tertentu. Laba atau rugi yang dihasilkan dari ikhtisar ini
menjadi bagian dari kelompok ekuitas dalam neraca.
3. Laporan arus kas
Laporan arus kas menunjukan saldo kas akhir perusahaan yang dirinci atas
arus kas bersih dari aktivitas operasi, arus kas bersih dari aktivitas investasi,
25
serta arus kas bersih dari aktivitas pendanaan. Hasil penjumlahan ketiga
kelompok arus kas tersebut dijumlahkan dengan saldo awal kas akan
menghasilkan saldo kas pada akhir periode akuntansi yang dilaporkan. Saldo
kas menurut lapiran ini harus sama dengan saldo kas yang ada dalam
kelompok aktiva dalam neraca. Laporan ini dapat dibuat dengan
menggunakan data dari laporan laba rugi tahun berjalan dan perubahan saldo
akun neraca sebuah perusahaan dari dua periode akuntansi yang disajikan
secara komparatif.
4. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan ikhtisar yang menunjukan perubahan
modal dari awal periode akuntansi menjadi saldo modal akhir tahun setelah
ditambah dengan laba tahun berjalan dan dikurangi dengan pembagian laba
seperti prive dalam perusahaan perorangan atau deviden dalam perusahaan
yang berbentuk perseroan terbatas. Perubahan juga bisa bersumber dari
pengaruh koreksi kesalahan dan perubahan metode akuntansi yang digunakan.
Laba atau rugi yang dihasilkan dari lapaoran laba rugi pada periode yang sama
juga menjadi bagian dari laporan perubahan modal. Catatan atas laporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya memuat catatan atas
laporan keuangan yang menjelaskan tentang gambaran perusahaan, kebijakan
akuntansi perusahaan, serta penjelasan serta penjelasan atas pos-pos signifikan
dari laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, dalam laporan-laporan
keuangan hasil audit atau yang dipublikasikan secara resmi selalu terdapat
catatan di bawahnya yang berbunyi : “Catatan atas laporan keuangan
26
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.”
Secara skematis, hubungan antara laporan keuangan diatas dapat
disederhanakan seperti terlihat pada Tabel II.1 – II.4 di bawah ini. Perhatikan anak
panah yang menunjukan angka-angka dari nama akun yang menjadi penghubung
pada tiap laporan keuangan. Hubungan antar laporan keuangan sebagai berikut :
PENDAPATAN 15.000.000
BEBAN 7.000.000
LABA RUGI 8.000.000
LAPORAN LABA RUGI
Tabel II.1
Laporan laba rugi
MODAL AWAL TAHUN 3.500.000
LABA / RUGI 8.000.000
PRIVE / DEVIDEN 500.000
7.500.000
11.000.000
LAPORAN MODAL
Tabel II.2
Laporan modal
27
Arus kas bersih dari aktivitas:
Operasi 8.000.000
Investasi (3.500.000)
Pendanaan (2.000.000)
Surplus / defisit kas 2.500.000
Saldo kas awal tahun 3.500.000
Saldo kas akhir tahun 6.000.000
LAPORAN ARUS KAS
Tabel II.3
Laporan arus kas
KAS 6.000.000 KEWAJIBAN 2.000.000
AKTIVITAS LAIN 8.000.000 EQUITAS 11.000.000
TOTAL AKTIVA 14.000.000 TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS 13.000.000
NERACA
Tabel II.4
Laporan neraca
Dua laporan yang sangat penting bagi para pemula dalam bidang akuntansi keuangan
adalah neraca dan laporan laba rugi. Dalam tiap lapoarn ini terdapat nama-nama akun
yang perlu dihafalkan namanya, serta dipahami penempatan dan pengelompokannya
dalam proses akuntansi. Pembuatan jurnal sampai dengan penyusunan laporan
28
keuangan dalam proses akuntansi dilakukan dengan menggunakan nama-nama akun
dalam laporan ini. Dari neraca dan laporan laba rugi ini selanjutnya dapat dibuat
lapoan arus kas dan laporan perubahan ekuitas, dan analisis laporan keuangan
selanjutnya.
2.1.5. AKTIVA
Aktiva merupakan kelompok akun yang disajikan dalam neraca pada bagian
sebelah kiri. Aktiva terbagi dalam kelompok aktiva lancar untuk kekayaan yang
diharapkan dapat dikonsumsi atu dikonverensi menjadi kas dalam waktu kurang dari
1 tahun. Aktiva yang tidak memenuhi syarat ini dikelompokkan sebagai aktiva tetap
atau aktiva lain-lain.
1. Kas dan setara kas. Akun ini digunakan untuk mencatat dan melaporkan kekayaan
perusahaan dalam bentuk uang tunai, saldo rekening koran di bank, atau alat
pembayaran lain yang dapat digunakan tanpa pembatasan. Setara kas harus
memenuhi kriteria:
a. Siap ditukar menjadi sejumlah kas tertentu
b. Tanggal jatuh tempo cukup dekat sehingga nilai pasarnya relatif tidak sensitif
terhadap perubahan tingkat bunga. Tanggal jatuh tempo biasanya paling lama 3
bulan.
2. Piutang. Akun ini digunakan untuk mencatat dan melaporkan jumlah tagihan
perusahaan kepada pihak lain. Jika tagihan tersebut bersumber dari penyerahan
barang atu jasa berkaitan dengan perolehan pendapatan dari kegiatan utama
perusahaan, maka piutang tersebut dikelompokkan sebagai piutang usaha. Jika
29
piutang bersumber dari pemberian pinjaman selain untuk kegiatan normal maka
dikelompokan sebagai piutang lain-lain.
3. Persediaan digunakan untuk mencatat dan melaporkan kekayaan perusahaan dalam
bentuk barang yang siap dijual. Jika terdapat kelompok persediaan selain
persediaan untuk dijual maka persediaan dibagi dalam dua kelompok menjadi
persediaan barang dagangan dan kelompok pesediaan lain-lain, masing-masing
mempunyai akun buku besar tersendiri.
4. Pembayaran dimuka. Pembayaran di muka meliputi pembayaran – pembayaran
terutama untuk biaya, uang muka pembelian, uang muka pajak, atau pembayaran
dimuka lainnya. Pembayaran ini disebut pembayaran dimuka karena atas
pembayaran ini belum habis di konsumsi masa manfaatnya.
5. Aktiva tetap. Aktiva tetap merupakan kelompok aktiva perusahaan yang
mempunyai kriteria sebgai berikut :
a. Mempunyai masa manfaat, atau umur ekonomi lebih dari 1 tahun.
b. Dimiliki dengan tujuan untuk digunakan dalam membantu aktivitas peusahaan.
Dalam pengertian dimiliki bukan untuk dijual atau digunakan sebagai bahan
untuk melangkapi produk.
c. Fisik barangnya dapat dilihat dan diraba, sehingga bisa juga disebut aktiva tetap
berwujud.
d. Biasanya mempunyai nilai perolehan yang relatif besar.
Untuk mengalokasikan harga atau perolehan aktifa tetap kepada periode akuntansi
dimana aktiva yang bersangkutan memberikan manfaat maka digunakan mekanisme
30
penyusutan. Penyusutan aktiva tetap dapat dilakukan dengan berbagai metode secara
konsisten. Berkaitan dengan penyusutan tersebut dalam akuntansi akiva tetap dikenal
istiah – istilah beban penyusutan, akumulasi penyusutan, nilai buku, nilai residu, dan
harga perolehan aktiva tetap.
6. Aktiva lain-lain. Kelompok aktiva lain-lain digunakan untuk mencatat dan
melaporkan aktiva perusahaan yang memilik umur lebih dari 1 tahun , tetapi tidak,
sepenuhnya memenuhi syarat seperti aktiva tetap berwujud.
2.1.6. Pendapatan Dan Beban
Pendapatan dan beban merupakan dua akun utama dalam laporan laba
rugi perusahaan. Pendapaatn merupakan sumber dana sementara beban
merupakan objek pembiayaan yang menyebabkan pengeluaran kas atau
pengorbanan aktiva lainnya, atau timbul utang baru.
Pendapatan. Dalam laporan laba rugi terdapat dua kelompok pendapatan yang
terdiri dari pendapatan utama dan pendapatan lain-lain. Pendapatan utama
bersal dari kegiatan utama perusahaan. Pendapatan lain-lain berasal dari
pendapatan yang tidak merupakan kegiatan utama perusahaan. Misalnya,
pendapatan bunga bagi perusahaan perdagangan. Selain itu, juga dalam
beberapa kasus terdapat pendapatan dan kerugian dari pos luar biasa.
Secara konseptual pendapatan dapat diartikan sebagai aliran masuk
aktiva atau pengurangan utang yang diperoleh dari hasil penyerahan barang
atau jasa kepada para pelanggan. Termasuk aktiva dalam konteks ini dapat
31
berupa kas, piutang, aktiva tetap atau aktiva lain. Dalam praktiknya,
pendapatan sering berupa penerimaan kas atau timbulnya tagihan (piutang)
kepada pelanggan sebagai akibat menjual barang atau menyerahkan jasa
tertentu kepada pelanggan. Dalam akuntansi pendapatan tidak selalu sama
dengan laba.
Beban sebagaimana pendapatan, beban juga dapat dikelompokan
dalam tiga kategori besar tersebut dalam perusahaan jasa terdapat kelompok
biaya usaha, biaya lain-lain, dan pos luar biasa untuk mencatat kerugian yang
terjadi dengan cara yang tidak terduga dan bahkan perusahaan tidak
menginginkan terjadinya.
Laba atau rugi. Hasil pengurangan biaya atas pendapatan perusahaan
menghasilkan laba jika pendapatan lebih besar dari biayanya. Sebaliknya
selisih tersebut akan menghasilkan rugi jika biayanya lebih besar dari total
pendapatan. Dalam laporan laba rugi single step semua pendapatan dan biaya,
masing-masing dikumpulkan dalam satu kelompok dan totalnya dikurangkan
untuk menghasilkan jumalah laba atau rugi. Dalam pendekatan ini hanya
dikenal laba bersih.
Dalam penyusunan laporan laba rugi dengan pendekatan multiple step akan
ditemukan laba bruto untuk menunjukkan selisih pendapatan utama dengan
harga pokok penjualan, laba usaha untuk melaporkan selisih laba bruto denan
biaya usaha, laba sebelum pajak untuk menunjukkan laba usaha setelah
ditambah atau dikurangin selisih antara pendapatan dan beban lain-
lain.Sesudah itu terdapat laba setelah pajak untuk menunjukkan laba bersih
32
setelah dikurangkan dengan pajak penghasilan yang terutang menurut
undang–undang perpajakan penghasilan. Dalam laporan laba rugi perusahaan
jasa tidak terdapat laba bruto, tetapi langsung laba usaha karena tidak
mempunyai harga pokok penjualan.
2.1.7. Jurnal
Menurut Sumarsan (2013 : 68) jurnal transaksi dapat disajikan secara
sederhana seperti di bawah ini untuk kalangan akademis. Akan tetapi pada
umumnya perusahaan menggunakan formulir khusus untuk mencatat transaksi
– transaksi keuangan perusahaan yang sering disebut buku jurnal atau buku
harian. Bentuk jurnal dapat berbeda kolom pada setiap perusahaan tergantung
pada keperluan sebuah perusahaan. Akan tetapi, secara umum jurnal dapat
dibedakan menjadi jurnal umum dan jurnal khusus pada buku satu ini hanya
membahas jurnal umum. Jurnal khusus terdiri dari jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal pembayaran kas dan jurnal umum.
Jurnal umum digunakan untuk mencatat seluruh transaksi perusahaan. Bentuk
jurnal ini terdiri dari dua kolom, yaitu kolom debet dan kolom kredit seperti
berikut :
33
Nama Perusahaan
Jurnal Umum Halaman: A
Nomor
Bukti CTanggal B Keterangan D Ref E Debit F Kredit G
Tabel II.5
Jurnal Umum
Dari gambar diatas, jurnal umum terdiri dari beberapa kolom untuk
mencatat berbagai informasi. Pada jurnal diatas telah diberi nama (A) sampai
(G) yang dicetak tebal untuk diberi penjelasan lebih lanjut.
Penjelasan itu menyangkut hal – hal yang harus diisi pada jurnal, yaitu
sebagai berikut.
(A) Pada setiap halaman jurnal diberi nomor urut halaman. Pada saat pemindah
bukuan (posting), nomor halaman ini ditulis pada buku besar untuk
menunjukkan sumber pencatatan dari jurnal sehingga jika diperlukan untuk
melihat kembali apa yang dicatat/dijurnallebih mudah.
(B) Pada kolom tanggal diisikan tahun, bulan, dan tanggal terjadinya transaksi.
Tahun hanya dicantumkan sekali saja pada baris pertama kolom ini dan
hanya diganti jika tahun transaksi berganti, demikian juga halnya bulan dan
tanggal. Bulan dan tanggal juga diganti jika terjadi perubahan bulan dan
tanggal transaksi.
34
(C) Kolom ini diisi dengan nomor bukti transaksi yang dijadikan dasar
pencatatan. Bukti transaksi dapat berupa nomor kwitansi, nomor bukti
pengeluaran kas, bukti faktur pembelian, bukti faktur penjulan.
(D) Pada kolom ini diisi dengan keterangan yang singkat tapi informatif, seperti
nama perkiraan yang di debet dan perkiraan yang di kredit serta keterangan
tentang terjadinya transaksi, seperti pembayaran gaji, beli mobil, dan lain
sebagainya.
(E) Kolom ref. (referensi/acuan) ini digunakan untuk menandai bahwa
perkiraan tersebut sudah dipindah bukukan ke buku besar.
(F) Kolom ini untuk mencatat nilai transaksi yang di debet pada sebuah
perkiraan
(G) Kolom ini untuk mencatat nilai transaksi yang di kredit pada sebuah
perkiraan.
2.2 Tools Aplikasi Zahir accounting 5.1
2.2.1 Pengenalan Aplikasi Akuntansi Zahir Accounting
Menurut himayati (2008 : 2) “Zahir accounting adalah sebuah program
akuntansi yang didesain khusus untuk mengelola keuangan perusahaan secara
mudah, fleksibel, yang berfasilitas lengkap dan dapat digunakan untuk
berbagai macam perusahaan. Baik perusahaan jasa maupun perusahaan
dagang. Aplikasi ini dibangun dengan semboyan bahwa akuntansi keuangan
adalah hal yang mudah, dan menggunakan aplikasi akuntansi keuangan adalah
sebuah pengalaman yang menyenangkan”.
35
Selain memberikan kemudahaan dalam pencatatan transaksi dan pembuatan
laporan, tanpa harus mempelajari teori akuntansi keuangan terlebih dahulu.
Zahir accounting juga dirancang untuk dapat membantu pengguna dalam
pengambilan keputusan bisnis dengan cepat dan akurat, melalui kelengkapan
berbagai macam grafik yang disediakan.
Dengan desai dan program struktur data yang sistematis, program ini akan
tetap setabil walaupun volume transaksi sangat tinggi, karena fasilitas
maintenance data yang akurat, feature yang disediakan di Zahir terbilang
lengkap. Fasilitas dan keunggulan dari “Zahir Accounting Versi 5.1”, antara
lain “
1. Pencatatan jurnal umum, Penjualan, Pembelian,Kas Masuk, Kas Keluar, yang
dikaitkan dengan departemen dan proyek serta fasilitas „Transaksi Berulang‟
untuk pembuatna jurnal dari transaksi yang sering berulang, yang diikuti
dengan penggunaan mata uang asing pada saat transaksi.
2. Laporan Neraca, Laba Rugi, Buku Besar (dengan pilihan mata uang yang
ada), Neraca Lajur,Aliran Kas, Hutang-Piutang (analisa,buku besar, dan
lainnya), Departement dan proyek (aktivitas , laba-rugi,dan lainnya.
3. Pencatatan biaya proyek yang lengkap dan terperici, sehingga penerapan
akuntansi biaya di perusahaan akan sangat mudah dan mendukung sistem
“Activity Based Costing”.
4. Pencatatan persediaan yang lengkap, dengan sistem biaya : FIFO,LIFO, dan
Average Costing (rata-rata), fasilitas pembuatan jurnal otomatis seperti Auto
Build dan Stock Opname, serta fasilitas untuk penentuan harga jual.
36
5. Pembuatan jurnal penyesuaian persediaan dan cadangan penghapusan piutang
secara otomatis saat pembuatan jurnal penjualan.
2.2.2 Aplikasi Akuntansi Zhir Accounting versi 5.1
Dalam sisitem pencatatan akuntansi manual, setiap jurnal transaksi dibuat ke
dalam bentuk jurnal umum berdasarkan formulir transaksi (seperti faktur penjualan).
Dalam Zahir Accounting Versi 5.1 pengguna akan lebih banyak bekerja dengan
mengisi formuliar transaksi seperti keadaan sebenarnya, tanpa perlu mengetahui cara
membuat jurnalnya.
Setiap kali pengguna membuat jurnal transaksi dengan mengisi formulir
transaksi, program akan membuat kan jurnal umumnya secara otomatis. Jurnal yang
dibuat secara otomatis tersebut dapat berjumlah lebih dari satu, misalnya jurnal
penjualan kredit akan dibuatkan tiga jurnal, yaitu jurnal penjualan, jurnal pembayaran
uang muka, dan jurnal pencadangan pengahapusan piutang, demikian juga untuk
jurnal-jurnal lainnya.
Berikut beberapa jurnal transaksi yang terdapat Zahir Accounting Versi 5.1 :
1. Jurnal penjualan
2. Jurnal retur penjualan
3. Jurnal pembelian
4. Jurnal retur pembelian
5. Jurnal kas masuk
6. Jurnal kas keluar
37
7. Jurnal pembayaran piutang usaha
8. Jurnal pembayaran hutang usaha
9. Jurnal pengembalian kelebihan pembayaran piutang usaha
10. Jurnal penerimaan kelebihan pembayaran utang usaha
11. Junal penyesuaian persediaan
12. Jurnal pemindahan barang
13. Jurnal umum
Dengan desain program dan struktur data yang sistematis, tetap stabil walaupun
volume transaksi sangat tinggi, ditunjang failitas maintenance data yang akurat, fitur
yang ada di zahir di bilang sangat lengkap dan profesional. Fasilitas dan keunggulan
dari Zahir Accounting Versi 5.1 adalah :
1. Pencatatan jurnal umum, penjualan, pembelian,kas masuk dan kas keluar, yang
dikaitkan dengan dpartemen dan proyek serta fasilitas transaski berulang untuk
membuat jurnal dari transaksi yang sering berulang, yang diikuti penggunaan
mata uang asing pada saat transaksi
2. Laporan neraca, laba-rugi, buku besar (dengan pilihan mata uang yang ada),
neraca lajur, aliran kas, hutang-piutang, (analisa, buku besar, dan lainnya),
departemen dan proyek (aktivitas, laba-rugi, dan lainnya).
3. Pencatatan biaya proyek yang lengkap dan terinci, sehingga penerapan akuntansi
biaya di perusahaan akan sangat mudah, dan mendukung sistem “Acivity Based
Costing”.
38
4. Pencatatan persedian yang lengkap dengan sistem biaya : FIFO, LIFO, dan
Average Costing (rata-rata), fasilitas pembuatan jurnal otomatis seperti Auto
Build dan Stock Opname, Serta fasilitas untuk penentuan harga jual.
5. Pembuatan jurnal penyesuaian persediaan dan cadangan penghapusan piutang
secara otomatis saat pembuatan jurnal penjualan.
6. Pencatatan persediaan dengan kemampuan mengaitkan tarnsaksi kepada suatu
kelompok barang.
7. Laporan persediaan dari data persediaan, analisa persediaan, nilai persediaan
kartu stock, dan lainnya.
8. Pengelolaan harta tetap, dengan fasilitas penentuan beban penyusutan dengan
beragam metode, serta pembuatan jurnal penyusutan otomatis saat tutup buku
bulanan.
9. Pencetakan faktur penjualan, pembelian, faktur pajak, dan dokumen lainnya
dengan kemudahan untuk mengkustomisasi layout faktur sesuai keinginan
pengguna.
10. Analisa keuangan yang menampilkan rasio-rasio keuangan penting, dan laporan
penting lainnya secara terpadu.
11. Giro mundur, laporan aliran kas, proyeksi kas, dan rekonsiliasi bank.
12. Pengelolaan departemen secara terperinci sehingga diketahui aktivitas dan rugi
labanya.
13. Perhitungan otomatis selisih kurs setiap bulannya pada saat tutup bulanan dan
tahunan.
39
14. Multi user, multi compan, multi tax, multi gudang, multi level password, dan
lainnya.
15. Sinkronisasi data antar cabang, ada kantor pusat dan ada cabang kantor
cabang/gedung. Masing –masing membuat data sendiri, setiap hari atau sesuai
waktu yang diinginkan masing-masing secara otomatis mengirim data melalui
internet, upload ke FTP server. Data yang di upload hanya data modifikasi
terakhir saja, sehingga sangat kecil dan cepat, kemudian diimpor dan posting
secara otomatis juga, sangat mudah dan cukup cepat.
16. Ada fasilitas serial number, lot number dan expire date untuk mengontrol produk
dengan nomor seri, serta obat-obatan atau makanan yang terdapat expired date
nya.
17. Semua laporan dapat didesain sendiri oleh user dan dapat dilakukan export
report ke format lain.
18. Database andal sangat kecil kemungkinan crash/corrupt, bisa berjalan 24 jam
tanpa berhenti sama sekali, bahkan saat backup tidak perlu stop server, user bisa
terus input. Dilengkapi pula dengan security yang jauh lebih baik.
19. Analisa grafis untuk menampilkan produk terlaris, paling menguntungkan,
pelanggan tertinggi omsetnya, dan sebagainya.
20. Adanya field debit/credit memo disetiap form jual/beli/retur, sehingga bila ada
transaksi retur bisa langsung di rujukkan ke invoice aslinya, sehingga tidak ada
lagi invoice negtif yang harus di cross secara manual.
21. Auto purchase order recommendation, dapat membuat PO secara otomatis bila
barang mencapai lavel minimum, di mana lavel minimum dan jumlah yang akan
40
dibeli, dibuat berdasarkan parameter yang ditentukan sendiri berdasarkan historis
data dan proyekisi penjualan. Program membuat proyeksi penjualan untuk satu
bulan kedepan berdasarkan data penjualan 5 bulan sebelumnya (untuk produk
non musiman), dan berdaasarkan data satu tahun yang lalu untuk produk
musiman.
22. Fasilitas multi lavel price dan hitung komisi penjualan (otomatis membuat jurnal
komisi lawan hutang komisi).
23. Intuitif, jelas , dan nyaman digunakan. Tersaji dengan tampilan grafis menarik
yang di desain khusu untuk lebih memudahkan pengguna pemula dalam bidang
komputer-komputer maupun akuntansi.
Untuk mengaktifkan program Zahir Acconting. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut.
Untuk mengaktifkan program Zahir Accounting, Langkah-langkah nya adalah
sebagai berikut :
1. Pilih menu Start, Klik Program Zahir Edisi Pendidikan System Ver.5.1
Gambar II.4
Membuka Program Zahir Accounting
41
2. Selanjutnya pada layar komputer akan muncul logo Zahir Accounting seperti
gambar dibawah ini.
Gambar II.5
Gambar Logo Program Zahir Accounting
3. Setelah proses membuka program sukses, akan muncul tampilan utama program
Zahir Accounting seperti gambar dibawah ini.
Gambar II.6
Gambar Tampilan Awal Zahir Accounting versi 5.1
42
Setelah program Zahir Accounting berhasil terbuka seperti gambar II.6, berikut
adalah penjelasan dari menu utama dan juga modul utama dalam program Zahir
Accounting.
Gambar II.7
Gambar Menu Utama Zahir Accounting versi 5.1
Keterangan Gambar II.7 :
1) Versi Program
2) Administrasi data keuangan (membuat, membuka, membackup data)
3) Registrasi
4) Website Zahir Accounting
5) Panduan penggunaan
6) History data
7) Edisi software
43
Gambar 11.8
Gambar modul utama Zahir Accounting versi 5.1
Keterangan Gambar 11.8
1) Menu Data-data (untuk master data)
2) Menu Buku Besar (buku besar per rekening)
3) Menu Penjualan (input penjualan)
4) Menu Pembelian (input pembelian)
5) Menu Kas & Bank (input transaksi & Bank)
6) Menu Persediaan (input data persediaan)
7) Menu Laporan (menghasilkan laporan keuangan)
Setelah program Zahir Accounting berhasil terbuka pada gambar II, lalu pilih
membuat data baru. Isi semua data yang di perlukan sampai selesai, dan di bawah ini
adalah gambar tampilan nya.
44
Gambar II.9
Gambar Informasi Perusahaan
Gambar II.10
Gambar Periode Akuntansi
45
Gambar II.11
Gambar Konfirmasi Akhir
Gambar II.12
Gambar Proses Pembuatan Data Baru (1)
46
Gambar II.13
Gambar Jenis Usaha
Gambar II.14
Gambar Pilih Jenis Usaha
47
Gambar II.15
Gambar Proses Pembuatan Data Baru (2)
Gambar II.16
Gambar Pilih Mata Uang
48
Gambar II.17
Gambar Proses Isi Data Baru Selesai
Gambar II.18
Gambar Tampilan Awal Data Perusahaan pada Zahir Acoounting Versi 5.1
5. Modul
Program
1. Menu Program
3. Area Kerja
2. Panel Samping
4. Navigasi Halaman
49
Keterangan Gambar II.18
1. Menu Program
Menu Program berguna untuk mengakses fungsi-fungsi program yang tidak
terkait ke master data dan transaksi. Melalui menu ini pengguna dapat membuat
data keuangan baru, membuat data, kembali ke menu utama, membackup data,
memperbaiki data, mengatur konfigurasi program, melakukan tutup buku, dll.
2. Panel Samping
Panel samping menampilkan informasi yang bervariasai sesuai dengan konteks
form yang sedang terbuka. Untuk pertama kali akan ditampilkan shortcut ke
menu analisa, data-data dan daftar transaksi penting. Selanjutnya, jika sedang
membuka buku besar maka disini akan ditampilkan informasi tentang waktu
penginputan, waktu pengeditan dan nama penginputan taransaksi, jika sedang
melakukan rekonsiliasi bank maka disini akan ditampilkan informasi yang terkait
dengan rekonsiliasi bank, dsb.
3. Area Kerja
Disini merupakan area dimana Zahir akan menampilkan pilihan menu, daftar atau
list data, formulir transaksi, dll. Contohnya adalah Menu Kas dan Bank akan
tampil jika pengguna klik modul program Kas dan Bank.
4. Navigasi Halaman
Klik tombol bergambar segitiga disebelah kiri untuk menuju halaman sebelumnya
dan disebelah kanan untuk menuju halaman selanjutnya. Jika penggunaan telah
membuka beberapa form sekaligus maka tombol ini akan memudahkan pengguna
untuk pindah dari satu form ke form lainnya.
50
5. Modul Program
Modul Program mengelompokan fasilitas program berdasarkan data, jenis
transaksi dan laporan.contoh untuk menginput nama pelanggan baru atau
menginput data barang, klik menu data-data, sedangkan untuk menginput
transaksi penjualan, klik menu penjualan, untuk menampilkan laporan klik menu
laporan.
Berikut adalah modul-modul yang terdapat pada program Zahir Accounting.
Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data :
a. Modul Data-data
Modul data ini berisi data master yang akan digunakan dalam modul-modul lain.
Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data :
1) Data nama dan alamat
2) Data Perkiraan Rekening
3) Data Produk
4) Data Satuan Pengukuran
5) Data Proyek
6) Data Harta Tetap
7) Data Pajak
8) Data Mata Uang
9) Klasifikasi Alamat dan Tabel komisi Penjualan
10) Kelompok dan Grup Produk
11) Data Pendukung
12) Fixed Asset
51
13) Data Proyek
14) Catatan Transaksi
Gambar II.19
Gambar Modul Data-Data (1) pada Zahir Acoounting versi 5.1
Gambar II.20
Gambar Modul Data-Data (2) pada Zahir Accounting versi 5.1
52
b. Modul Data-Data
Modul buku besar merupakan tempat dimana pengguna bisa membuat atau
mengedit rekening perkiraan, menginput transaksi jurnal umum, menampilkan
buku besar per rekening, dan menampilkan transaksi jurnal umum. Beberapa
fasilitas yang ada di modul buku besar :
1) Data Rekening Perkiraan
2) Transaksi Jurnal Umum
3) Buku Besar
4) Daftar Transaksi Jurnal
Gambar II.21
Gambar Buku Besar pada Zahir Accounting
53
c. Modul Penjualan
Modul penjualan berisi segala fasilitas pencatatan yang berhubungan dengan
aktivitas penjualan baik tunai maupun kredit. Beberapa fasilitas yang ada di
modul penjualan :
1) Sales Order
2) Pengiriman Barang (Invoicing)
3) Retur Penjualan
4) Daftar Piutang Usaha
5) Pembayaran Piutang Usaha
Gambar II.22
Gambar Modul Penjualan (1) pada Zahir Accounting versi 5.1
54
Gambar II.23
Gambar Modul Penjulan (2) pada Zahir Accounting versi 5.1
d. Modul Pembelian
Modul pembelian ini berisi segala fasilitas yang terkait dengan aktivitas pembelian
baik tunai maupun keredit.beberapa fasilitas yang ada di modul pembelian :
1) Purchase Order
2) Pengiriman Barang (invoicing)
3) Retur Pembelian
4) Daftar Hutang Usaha
5) Pembayaran Hutang usaha
55
Gambar II.24
Gambar Modul Pembelian (1) pada Zahir Accounting versi 5.1
Gambar II.24
Gambar Modul Pembelian (2) pada Zahir Accounting versi 5.1
56
e. Modul Kas dan Bank
Modul kas & bank ini berisi semua fasilitas yang berhubungan dengan kas dan
bank, baik transaksi keluar masuk kas/bank. Beberapa fasilitas yang ada di modul
kas & bank :
1) Transfer Kas
2) Kas Masuk
3) Kas keluar
4) Rekonsiliasi Bank
Gambar II.26
Gambar Modul Kas dan Bank pada Zahir Acconting Modul kas & bank ini
berisi semua fasilitas yang berhubungan dengan kas dan bank, baik transaksi
keluar masuk kas/bank. Beberapa fasilitas yang ada di modul kas & bank :
5) Transfer Kas
6) Kas Masuk
57
7) Kas keluar
8) Rekonsiliasi Bank
Gambar II.26
Gambar Modul Kas dan Bank pada Zahir Acconting versi 5.1
f. Modul Persediaan
Modul persediaan ini berisi semua fasilitas yang berhubungan dengan
persediaan. Beberapa fasilitas yang ada di modul persediaan :
1) Pemakaian/Penyesuaian Barang
2) Pemindahan Barang
3) Transfer Barang Antar Gudang
4) Stock Opname
5) Perakitan
6) Disassenbly
58
7) Penerimaan Barang Konsinyasi
8) Retur Barang Konsinyasi
9) Data Produk
10) Kegiatan
11) Data Transaksi dan Cetak Faktur
Gambar II.27
Gambar Modul Persediaan pada Zahir Accounting versi 5.1
g. Modul Laporan
Modul laporan ini menampilkan berbagai laporan dan juga analisa grafik. Di sisi
sebelah kiri terdapat kategori-kategori laporan, sedangkan sisi sebelah kanan
terdapat daftar laporan yang tersedia untuk kategori tsb. Beberapa fasilitas yang
ada di modul pembelian :
59
1) Analisa Bisnis
2) Laporan Keuangan
3) Laporan Penjualan dan Piutang
4) Laporan Pembelian dan Hutang
5) Laporan Barang
6) Laporan Lainnya
Gambar II.28
Gambar Modul Laporan (1) pada Zahir Accounting versi 5.1
60
Gambar II.29
Gambar Modul Laporan (2) pada Zahir Accounting versi 5.1