BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 ......Sedangkan pengertian sederhana...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 ......Sedangkan pengertian sederhana...
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Akuntansi
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
B. Rommey dan Steinbart (2016:10) mengemukakan bahwa “sistem informasi
akuntansi merupakan suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan
mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambilan keputusan”.
1. Pengertian Sistem
Menurut B. Rommey dan Steinbart (2016:10) mengemukakan bahwa “sistem
(system) adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan”.
Menurut Hutahaean (2014:2) menyatakan bahwa “sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan sasaran yang tertentu”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem ini berperan
sangat penting bagi kelangsungan suatu perusahaan. Selain itu sistem ini jadi
prosedur tetap yang dapat mengatur jalannya perusahaan dan dapat berubah kapan
pun sesuai kebijakan yang dibuat oleh manajemen di perusahaan yang bersangkutan.
Secara umum sistem memiliki 3 tujuan yang diantaranya:
a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen
b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen
c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan
Sedangkan secara khusus tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan
yang ditangani namun semua yang dilakukan demi menuju keunggulan kompetitif
yaitu mampu bersaing dan mengungguli pesaingnya.
6
2. Pengertian Informasi
Menurut B. Rommey dan Steinbart (2016:2) menyatakan bahwa “informasi
adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki
proses pengambilan keputusan”.
Sedangkan menurut Hutahaean (2014:2) menyatakan bahwa “informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya”.
Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu
organisasi. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Pada dasarnya informasi dapat
memberikan kontribusi yang besar terhadap pengambilan keputusan oleh pihak-
pihak yang berkompeten, Agar informasi mampu memberikan dukungan kepada
proses pengambilan keputusan manajerial dan agar aplikasinya tepat, informasi yang
dibutuhkan oleh suatu organisasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi harus
memenuhi persyaratan kelengkapan, kemutakhiran, kehandalan, harus terolah
dengan baik, tersimpan dengan rapi, dan mudah ditelusuri dari tempatnya apabila
diperlukan. Persyaratan-persyaratan tersebut akan dapat terpenuhi apabila data yang
dikumpulkan didapat dari sumber-sumber yang tepat serta dengan mutu yang tinggi.
Seperti telah diketahui data tidak memiliki nilai intristik dalam proses pengambilan
keputusan, sehingga data harus diolah terlebih dahulu agar sifatnya berubah menjadi
informasi yang memiliki nilai sebagai alat pendukung dalam proses pengambilan
keputusan.
7
2.1.2 Pengertian Akuntansi
Menurut Bahri (2016:2) menyatakan bahwa akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara
sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui umum.
Akuntansi berasal dari kata asing yaitu Accounting yang artinya menghitung
atau mempertanggungjawabkan, akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan
usaha atau bisnis diseluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut
sebagai bahasa bisnis.
Sedangkan pengertian sederhana Akuntansi menurut Badriyah (2015:15)
adalah “suatu proses yang meliputi : pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan
pelaporan transaksi keuangan perusahaan yang terjadi dalam suatu periode tertentu “
Beberapa pengertian akuntansi menurut para ahli dalam (Badriyah, 2015:17):
a. Menururt Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison : Akuntansi adalah
sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi
laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil
keputusan.
b. Menurut Soemarso S.R: Akuntansi adalah suatu disiplin yang
menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya
pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara sistem.
c. Menurut Rudianto: Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan
laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi suatu badan usaha.
Pengertian menurut proses kegiatannya yaitu “proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu
organisasi”. Pengertian ini menunjukan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas
8
yang kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan. Pada dasarnya
akuntansi harus dapat mengidentifikasi data yang berkaitan atau relevan dengan
keputusan yang akan diambil, memproses dan menganalisis data yang relevan,
mengubah data menjadi informsi yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Sedangkan akuntansi dari sudut pemakainya dapat didefinisikan sebagai “suatu
disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi”. Informasi yang
dihasilkan akuntansi ini diperlukan untuk hal-hal beriku:
a. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan
keputusan oleh manajemen.
b. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan
pemerintahan dan sebagainya.
Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi
keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan dan
dikomunikasikan.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi
diselenggarakan dalam suatu organisasi atau perusahaan dan informasi yang
dihasilkan adalah informasi tentang perusahaan atau organisasi tersebut. Dimana
informasi ini sangat penting dalam proses pengambilan keputusan intern, juga untuk
mengambil keputusan oleh pihak ekstern.
2.1.3 Pihak-pihak Akuntansi
Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak baik
intern maupun ekstern, pihak-pihak itu diantaranya :
9
1. Manager
Manager perusahaan menggunakan akuntansi untuk menyusun perencanaan
perusahaannya, mengevaluasi kemjuan yang dicapai dalam usaha mencapai
tujuan dan melakukan tindakan-tindakan joreksi yang diperlukan.
Keputusan yang diambil oleh manager berdasarkan informasi akuntansi.
2. Investor
Para investor melakukan penanaman modal dalam perusahaan dengan
tujuan untuk mendapat hasil yang sesuai dengan harapannya. Oleh karena
itu sebelum melakukan penanaman modal mereka mengevaluasi pendapatan
yang diperkirakan akan dapat diperoleh dari investasinya. Semua itu dapat
dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh para akuntan-akuntan
perusahaan.
3. Kreditur
Kreditur merupakan pihak yang memberikan pinjaman kepada pihak
perusahaan. Namun sebelum kreditur memberikan pinjaman, calon kreditur
harus mengetahui apakah perusahaan calon penerima akan mampu
membayar pinjaman tepat waktu atau tidak. Dengan begitu pihak kreditur
harus meminta laporan keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan.
4. Intansi Pemerintahan
Badan-badan pemerintah tertentu membutuhkan informasi keuangan dari
perusahaan-perusahaan wajib pajak atau perusahaan yang menjual
sahamnya melalui pasar modal. Informasi akuntansi merupakan sumber
utama bagi badan pemerintahan untuk dapat menetapkan pajak perusahaan
atau mengawasi perusahaan.
10
5. Organisasi Nirbala
Organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba seperti organisasi
keagamaan, yayasan, atau lembaga pendidikan juga membutuhkan
informasi akuntansi. Walaupun organisasi ini tidak mencari laba tapi tetap
berurusan dengan transaki-transaksi keuangan karena merka harus
mempunyai anggaran, membayar listrik, tenaga kerja, sewa serta urusan
keuangan lainnya. Semuanya bersangkutan dengan kegiatan akuntansi.
6. Pemakai lainnya
Informasi akuntansi juga dibutukan oleh pihak-pihak lain untuk kepentingan
tertentu. Contohnya organisasi buruh membutuhkan informasi tentang laba
perusahaan dan informasi keuangan lainnya.informasi semacam ini penting
bagi para buruh dalam rangka mengajukan kenaikan gaji atau tunjangan-
tunjangan lainnya.
2.1.4 Persamaan Dasar Akuntansi
Bahri (2016:13) menyatakan persamaan dasar akuntansi akan menunjukan
bahwa aktiva sama dengan pasiva. Pasiva terdiri dari utang dan modal. Sedangkan
aktiva terdiri dari lima akun yaitu harta, piutang, ekuitas, pendapatan dan beban-
beban.
Proses persamaan dasar akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut :
HARTA (ASSETS) = HUTANG + MODAL
Aktiva merupakan sumber daya yang dimilki perusahaan, contohnya kas,
tanah, bangunan, peralatan, dan lain-lain. Sumber daya tersebut diperoleh dari hutang
(liability) dan modal (equity). Dengan demikian antara aktiva dengan utang dan
modal harus memiliki jumlah yang sama. Kondisi tersebut digambarkan dengan jelas
dalam persamaan dasar akuntansi.
11
2.1.5 Pengertian Rekening Dan Penggolongan Rekening
Menurut Bahri (2016:20) rekening adalah alat dasar untuk menampung
perubahan saldo pada tiap-tiap elemen laporan keuangan yang mempunyai dua alat
yaitu debet dan kredit.
Tujuan dari penggunaan akun atau rekening sendiri adalah untuk mencatat data
yang akan menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Rekening akan memberikan
informasi tentang operasi perusahaan. Kumpulan dari rekening-rekening itu
dinamakan buku besar.
Rekening-rekening yang terdapat dalam akuntansi dikelompokan pada dua
golongan yaitu:
1. Rekening/Akun Rill
Rekening rill adalah rekening-rekening yang terdapat pada laporan
keuangan neraca. Rekening rill berisi rekening aktiva, utang dan ekuitas.
2. Rekening/akun Nominal atau Sementara
Rekening nominal adalah rekening-rekening yang terdapat pada laporan
keuangan laba rugi. Rekening ini terdiri dari pendapatan dan beban.
Rekening nominal dikatakan rekening sementara karena pada akhir periode
saldonya harus di tutup atau di nol kan,
Penggolongan rekening dapat dilihan dalam gambar berikut:
12
Gambar II.1 Penggolongan Rekening
2.1.6 Saldo Normal Rekening
Saldo normal rekening adalah saldo normal pada masing-masing rekening
dengan tujuan untuk menunjukan keadaan secara umum saldo dari rekening-rekening
tersebut.
Jumlah sisi penambahan dalam satu akun bisa lebih besar dari pada sisi
pengurangannya, akan tetapi hampir semua akun pada umumnya bersaldo positif
(penambahan lebih besar dari pada pengurangannya). Aturan pendebetan dan
pengkrditan serta saldo-saldo normalnya dari berbagai jenis rekening dapat dilihat
pada ikhtisar berikut ini:
13
Tabel II.1
Tabel Saldo Rekening
2.1.7 Elemen-Elemen Laporan Keuangan
1. Aktiva (Asset)
a. Aktiva Lancar (Current Asset)
1. Kas (Cash), yaitu uang tunai atau alat pembayaran yang siap
digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
2. Piutang wesel (note receivable), yaitu tagihan kepada kreditur
disertai dengan surat kesanggupan untuk melunasinya.
3. Piutang usaha (account receivable), yaitu tagihan yang timbul
dari transaksi penjualan dagang ataupun jasa.
4. Persekot atau beban dibayar dimuka (prepaid expense), yaitu
beban yang telah dibayar namun belum semuanya digunakan
atau dimanfaatkan sebagai beban pada aktivitas perusahaan,
melainkan dapat menjadi beban pada periode berikutnya.
5. Perlengkapan (supplies), yaitu perlengkapan yang habis dipakai
dalam satu periode.
14
b. Aktiva Tetap Berwujud (Fixed asset)
1. Tanah
2. Bangunan
3. Kendaraan
4. Peralatan
c. Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Asset)
1. Hak cipta, yaitu hal istimewa atas suatu barang yang diberikan
oleh pemerintah kepada perusahaan.
2. Hak paten, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang
diberikan kepada oleh pemerintah kepada perusahaan.
Contohnya hak cipta lagu
3. Goodwill, yaitu nama baik perusahaan yang melekat pada
perusahaan itu sendiri. Dengan adanya goodwill, barang yang
diprodukasi mendapata kepercayaan dan dibeli oleh masyarakat.
2. Kewajiban atau Utang (Liabilities)
a. Utang Jangka Pendek (Current Asset)
1. Utang usaha (Account Payable), yaitu kewajiban perusahaan
kepada kreditur yang timbul karena adanya transaksi pembelian
barang atau jasa secara kredit.
2. Utang wesel (Note Payable), yaitu kewajiban perusahaan
kepada kreditur yang disertai dengan surat kesanggupan untuk
melunasinya.
3. Utang gaji (salaries payable), yaitu kewajiban yang timbul
karena terdapat karyawan yang sudah bekerja tapi belum
mendapat pembayaran gaji oleh perusahaan.
15
4. Utang pajak (tax payable), yaitu utang yang timbul karena
perusahaan sudah saatnya membayar pajak penghasilan namun
karena suatu hal lain sehingga belum bisa membayarnya.
5. Pendapatan diterima dimuka (Revenue In Advance), yaitu
pendapatan yang telah diterima pada periode berjalan tapi belum
memberikan haknya kepada pembeli. Contohnya sewa dibayar
dimuka.
b. Utang jangka panjang (Long Term Debt)
Obligasi (Bon Payable), yaitu kewajiban jangka panjang dari suatu
perusahaan untuk pemerintahan yang disertai dengan sertifikat
tanda terutang dan baru tertulis diatas materai.
3. Ekuitas
1. Modal, yaitu bagian dari hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih
antara aktiva dan utang.
2. Prive, yaitu pengambilan pribadi oleh pemilik perusahaan.
3. Modal saham, modal berupa jumlah lembar saham yang
dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Agio saham atau disagio saham, yaitu selisih antara nilai normal
saham dengan jual saham (jumlah yang diterima perusahaan).
5. Laba ditahan, yaitu laba yang tidak diberikan kepada pemegang
saham.
6. Deviden, yaitu hak pemegang saham atas laba perusahaan atau laba
yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham.
7. Saldo Laba, merupakan kumpulan dari laba tahun-tahun
sebelumnya.
16
8. Simpan wajib, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
9. Simpan pokok, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya yang
wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat menjadi
anggota.
4. Pendapatan (Revenues)
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.
Pendaptana dapat dibedakan menjadi 2, diantaranya:
1. Pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha.
2. Pendapatan diluar usaha, yaitu pendaptan yang tidak berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha, misalnya sebuah perusahaan
dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk
kegiatan usaha pihak lain.
5. Beban (Exspenses)
Beban adalah biaya yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha
untuk memperoleh pendapatan. Beban disini dapat dibedakan menjadi:
1. Beban usaha, yaitu biaya langsung yang berhubungan dengan
kegiatan usaha.
2. Beban lain-lain, yaitu biaya yang tidak langsung berhubungan
dengan kegiatan pokok usaha, misalnya beban bunga yang
dibayarkan oleh perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang
diperoleh dari bank.
17
2.1.8 Siklus Akuntansi
Menurut Shatu (2016:17) menyatakan bahwa siklus akuntansi yaitu proses
penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan serta
diterima secara umum prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi, prosedur-prosedur,
metode-metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang
lingkup akuntansi dalam suatu periode tertentu.
Dari pengertian diatas penulis menarik kesimpulan bahwa siklus akuntansi
adalah proses yang dimulai dari pencatatan hingga pelaporan secara sistematis yang
dapat memberikan informasi untuk mengambil keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Menurut Pura (2014:18) secara rinci, kegiatan kegiatan yang membentuk siklus
akuntansi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menganalisis transaksi perusahaan dan menyiapkan bukti pembukuan
(dokumen transaksi)
2. Mencatat akun ke buku jurnal
3. Memposting akun ke buku besar
4. Menyusun neraca saldo
5. Membuat jurnal penyesuaian (jika ada)
6. Menyusun neraca lajur atau kertas kerja
7. Menyusun laporan keuangan (laporan laba rugi, laporan perubahan modal
atau laporan laba ditahan, dan laporan neraca)
8. Membuat jurnal penutup dan neraca saldo penutup
9. Membuat jurnal penyesuaian kembali (jurnal pembalik)
18
Gambar II.2 Siklus Akuntansi
Tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi sebagai berikut:
1. Dokumen atau bukti transaksi
Sebelum melakukan kegiatan dalam siklus akuntansi, terlebih dahulu
dilakukan analisis terhadap bukti transaksi dan memastikan bahwa setiap
transaksi memiliki bukti-bukti sah. Bukti transaksi dapat berupa cek, kwitansi,
faktur penjualan dan pembelian, tanda terima barang, daftar gaji, tanda setoran,
surat keputusan komisaris, nota pengiriman barang, dan sebagainya.
2. Jurnal
Transaksi divatat pertama kali yang dibesbut buku harian (jurnal)jurnal dapat
memberikan informasi sebagai berikut:
a. Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan
kapan terjadinya transaksi.
b. Nama perkiraan
c. Kolom debet, menunjukan jumlah yang didebet
d. Kolom kredit, menunjukan jumlah yang dikredit
Kegiatan-kegiatan diatas adalah untuk mempermudah penelusuran
apabila terjadi kesalahan ketika menganalisis terjadinya suatu transaksi.
19
Menurut Bahri (2016:240) jurnal dapat dibagi menjadi:
a. Jurnal khusus
Untuk mencatat transaksi yang terjadi berulang-ulang, masing masing
transaksi memiliki buku tersendiri pada jurnal khusus, yaitu:
1. Jurnal pembelian berfungsi mencatat segala pembelian secara
kredit.
2. Jurnal penjualan berfungsi untuk mencatat segala penjualan secara
kredit.
3. Jurnal pengeluaran kas berfungsi mencatat seluruh transaksi
pengeluaran kas.
4. Jurnal penerimaan kas berfungsi mencatat seluruh transaksi
penerimaan kas.
b. Jurnal Umum
Transaksi-transaksi lainnya yang tidak termasuk pada keempat jurnal
khusus.
3. Buku Pembantu
Buku pembantu adalah mencatat perubahan hutang atau piutang secara
terpisah, sesuai dengan nama orang atau perusahaan tempat dilakukannya
transaksi. Berikut macam-macam buku pembantu:
a. Akun piutang usaha, yaitu mencatat apabila terjadi penjualan ata
pembelian jasa maka dijurnal.
b. Akun hutang usaha, yaitu mencatat apabila terjadi pembelian atau
pemberian jasa maka dijurnal.
20
4. Buku Besar
Buku besar adalah suatu catatan berisi kumpulan akun-akun yang merupakan
suatu kesatuan tersendiri dan saling berhubungan. Dalam buku besar, akun-akun
sudah diklasifikasikan sehingga lebih jelas diketahui perubahan saldo pada
setiap akun secara kronologis.
5. Neraca saldo
Neraca saldo suatu laporan yang memuat daftar akun beserta saldo-saldonya,
baik itu yang bersaldo debet ataupun kredit. Jumlah saldo debet harus sama
dengan jumlah saldo kredit. Jika terjadi perbedaan berarti terjadi kesalahan.
6. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah tempat pencatatan data-data transaksi pada akhir
periode demi menyesuaikan jumlah rupiah yang terdapat tiap akun terhadap
kenyataan pada akhir periode. Unsur-unsur penyesuaian trdiri dari:
a. Selisih kas kecil.
b. Taksiran kerugian piutang usaha.
c. Biaya pemakaian perlengkapan (perlengkapan terpakai)
d. Biaya dibayar dimuka.
e. Penyusutan aset tetap.
f. Biaya yang masih harus dibayar (utang beban).
7. Neraca lajur
Neraca lajur adalah kertas kerja (worksheet) dan berupa lembaran kertas
berkolom-kolom yang berisi semua unsur-unsur akun, baik akun riil maupun
akun nominal, yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan laporan keuangan.
21
8. Laporan keuangan
Setelah transaksi diringkas dan digolongkan, laporan keuangan harus disusun
berdasarkan data-data transaksi tersebut. Laporan dari perhitungan akuntansi
menyediakan beberapa informasi yang dinamakan laporan keuangan (financial
reporting).
Jenis-jenis laporan keuangan diantaranya:
a. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang sistematis tentang pendapatan dan
beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan laba rugi ini
akhirnya memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu
laba/rugi bersih, yang merupakan hasil pendapatan dikurangi beban.
b. Laporan neraca
Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan
kondisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca
menyajikan akun riil yaitu aset, kewajiban, dan modal.
c. Laporan perubahan modal (ekuitas) atau laporan laba ditahan
Setelah mengetahui laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan, laporan
keuangan selanjutnya adalah perubahan modal, disini kitan akan melihat
perbandingan investasi usaha diawal sebelum usaha peroperasi dengan
usaha berjalan.
d. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menggambarkan lalu
lintas keuangan baik dari sisi kas masuk maupun dari sisi kas keluar.
22
9. Jurnal penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat diakhir periode akuntansi dengan
maksud untuk memindahkan saldo akun nominal atau akun sementara ke
akun modal atau laba ditahan bagi perusahaan berbentuk perorangan terbatas,
sehingga saldo akun modal menunjukan saldo akhir yang tercantum dalam
neraca akhir.
Langkah-langkah menyusun jurnal penutup :
a. Menutup semua akun pendapatan, dengan cara mendebet akun
pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar rugi laba.
b. Menutup semua akun beban, dengan mendebet akun ikhtisar rugi laba dan
mengkredit akun beban.
c. Menutup akun prive atau deviden, dengan cara mendebet akun modal atau
laba ditahan dan mengkredit akun prive atau deviden.
10. Jurnal balik
Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk
membalik penyesuaian tertentu.
Akun-akun yang dapat dujurnal balik diantaranya:
a. Pendapatan yang masih harus diterima
b. Beban dibayar dimuka (jika diakui sebagai beban)
c. Beban yang masih harus dibayar
d. Penghasilan diterima dimuka (jika diakui sebagai pendapatan)
2.1.9 Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan memerlukan ukuran yang baisa disebut dengan
istilah rasio. Rasio memiliki pengertian alat yang dinyatakan dalam arithmetical
terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua macam data financial.
23
Terdapat banyak rasio analisis yang dapat dibuat menurut kebutuhan
penganalisa, yang biasa digunakan diantaranya:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban finansial jangka pendek. Rasio likuiditas dapat dihitung
berdasarkan informasi modal kerja, pos-pos aktiva lancar, dan hutang
lancar. Beberapa jenis rasio likuiditas dan rumus perhitungannya dapat
dilihat sebagai berikut:
- Current Ratio = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
- Cash Ratio = (Kas + Efek) / Kewajiban Lancar
- Quick Ratio = ( Kas + Efek + Piutang) / Kewajiban Lancar
- Working Capital to Total Assets = (Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar)
/ Jumlah Aktiva
2. Rasio Solvabilitas
Rasio Leverage (Rasio Hutang), Rasio ini digunakan untuk mengukur
seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh
pihak luar. Data yang dipergunakan untuk analisis laverage adalah Neraca
dan Laporan Laba Rugi. Rasio laverage diantaranya:
- Total Debt to Equity Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri
- Total Debt to Capital Assets = Total Hutang / Aktiva
3. Rasio Profitabilitas
Adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait
penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. Rasio
Profitabilitas diantaranya adalah:
24
- Gross Margin Ratio = Laba Kotor (penjualan –HPP)/(Total Penjualan)
- Net Margin Ratio = Laba Bersih Setelah Pajak / Total Penjualan
- Operating Ratio = (HPP + Biaya Operasional) / Total Penjualan
- Return on Equity = Laba Bersih Setelah Pajak / Modal Sendiri
- Return on Assets = Laba Bersih Setelah Pajak/ Total Aset
2.2. Tools Aplikasi
Dalam penerapan sistem informasi akuntansi pada perusahaan UD. Istana
Kusen penulis menggunakan software Zahir Accounting Standart Versi 5.1. penulis
berpendapat bahwa akuntansi keuangan dapat dikerjakan menggunakan aplikasi ini
meskipun bukan oleh seorang akuntan.
2.2.1 Teori Zahir Accounting
Zahir Accounting merupakan software akuntansi yang dibuat secara terpadu.
Software zahir accounting dibuat oleh PT. Zahir Internasional dan dibuat pertama
kali pada tahun 1996 dengan Zahir Accounting versi 1.0. kemudian dikembangkan
sehingga muncul versi 2.0 pada tahu 1997. Zahir mulai dipasarkan pada tahun 1999,
dimana hingga saat ini Zahir accounting sudah mencapai versi 5.1.
Beberapa jurnal yang terdapat dalam Zahir accounting standart versi 5.1:
1. Jurnal penjualan untuk menginput transaksi penjualan yang terjadi, baik
transaksi dengan pembayaran kredit maupun cash.
2. Jurnal pembelian untuk menginput transaksi pembelian dan retur pembelian
yang terjadi, baik transaksi pembayaran kredit maupun cash.
3. Jurnal kas masuk untuk menginput transaksi pemasukan kas
4. Jurnal kas keluar untuk menginput pengeluaran kas
25
5. Jurnal pembayaran piutang usaha untuk menginput transaksi pemasukan kas
yang berasal dari pembayaran piutang usaha dari pelanggan
6. Jurnal pembayaran hutang usaha untuk menginput transaksi pengeluaran kas
yang digunakan untuk pembayaran hutang usaha kepada supplier
7. Jurnal pengembalian kelebihan pembayaran piutang usaha untuk menginput
transaksi pengembalian kelebihan pembayaran piutang usaha.
8. Jurnal penerimaan kelebihan pembayaran hutang usaha untuk menginput
transaksi penerimaan kelebihan pembayaran hutang usaha yang telah
dibayarkan kepada supplier.
9. Jurnal penyesuaian persediaan untuk menginput transaksi penyesuaian
persediaan, seperti penggunaan bahan baku menjadi harga pokok penjualan,
dan lain-lain.
10. Jurnal pemindahan barang untuk menginput transaksi pemindahan
persediaan, seperti transaksi pengunaan bahan baku menjadi barang jadi.
11. Jurnal umum untuk menginput transaksi keuangan yang tidak memiliki
jurnal tersendiri seperti adjusting.
12. Transfer kas digunakan untuk membuat jurnal pemindahan kas dari satu
akun kas ke akun kas lainnya dengan menggunakan jurnal umum.
13. Stock opname digunakan untuk membuat jurnal penyesuaian persediaan saat
melakukan perhitungan saldo persediaan tiap akhir bulan.
Transaksi-transaksi dasar tersebut yang terdapat pada zahir accounting untuk
mempermudah pembukuan, dimana seluruh jurnal akuntansi dan laporan keuangan
dibuat secara otomatis.
26
2.2.2 Kelebihan Zahir Accounting versi 5.1
Zahir accounting adalah program/software akuntansi keuangan yang dibuat atas
dasar 5 tipe transaksi dasar, yaitu:
a. Penjualan produk dan jasa
b. Pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa, dan aset tetap dari supplier
c. Penerimaan kas
d. Pengeluaran kas pada supplier
e. Pengeluaran kas gaji karyawan
Atas dasar kelima transaksi dasar tersebut, zahir accounting dirancang untuk
mempermudah pembukuan, dimana seluruh jurnal akuntansi dan laporan keuangan
dibuat secara otomatis tanpa perlu mengerti teori akuntansi secara mendalam. Zahir
juga memudahkan pengguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis, karena
dilengkapi dengan berbagai analisa laporan keuangan perusahaan, seperti analisa
rasio, analisa break even point, grafik, dan laporan lainnya.
Berikut kelebihan Zahir Accounting dari program lain:
a. Mudah digunakan
b. Design interface yang menarik dan mudah dipahami
c. Faktur dan laporan dapat diedit
d. Laporan dapat diemail dan di-export ke berbagai format
e. Menggunakan database client server
f. Fasilitas dan kapasitas dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan
g. Laporan dapat diklik untuk melihat detail transaksi (audit trial)
h. Seluruh transaksi dapat diedit dan dihapus (sesuai kewenangan
akses/password)
i. Penyedia fasilitas laporan dan analisa bisnis yang lengkap
27
2.2.3 Jenis-jenis Zahir Accounting
Zahir accounting adalah sebuah program akuntansi keuangan berbahasa
indonesia, fleksibel, berfasilitas lengka dan berdayaguna tinggi yang dirancang agar
tepat dengan kebutuhan usaha kecil dan menengah di Indonesia. Aplikasi ini
dibangun dengan konsep bahwa akuntansi keuangan merupakan hal yang mudah dan
menggunakan aplikasi akuntansi keuangan merupakan pengalaman yang
menyenangkan meskipun untuk pengguna baru.
Berikut jenis-jenis zahir accounting:
a. Zahir small business accounting 5.1
Zahir jenis ini dapat digunakan pada usaha kecil yang bergerak dibidang
jasa dan perdagangan, organisasi, nirlaba, dan perorangan yang
memerlukan pembukuan sederhana seperti mengelola uang, piutang,
tagihan dan laporan keuangan yang lengkap.
b. Zahir Flexy Money 5.1
Jenis zahir ini merupakan yang dapat digunakan pada jenis usaha kecil
yang bergerak dibidang jasa, nirbala, dan perorangan. Usaha sejenis ini
memerlukan laporan yang praktis, lengkap, mengelola uang, giro, piutang,
tagihan, dan laporan keuangan.
c. Zahir Flexy Trade 5.1
Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak dibidang perdagangan yang
memerlukan pembukuan praktis dan lengkap untuk mengelola keuangan.
d. Zahir Accounting Personal 5.1
Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang usaha jasa dan
organisasi nirlaba yang ingin mengelola usaha dengan mudah dan lengkap,
untuk usaha yang menerima order dengan sistem proyek, mengelola dan
28
menghitung penyusutan fixed asset, sesuai untuk bidang advertising,
kontraktor, dan lain-lain.
e. Zahir Standar 5.1
Digunakan untuk usaha kecil menengah dalam bidang perdagangan,
konstruksi, retail dagang, yang ingin mengelola usaha dengan mudah,
memberikan kemudahan dalam mengelola proyek, menghitung penyusutan
aktiva tetap, sesuai untuk bidang usaha konstruksi, real estate, pabrik kecil,
retail, dan lain-lain.
f. Zahir Enterprise
Dengan database client server yang mampu menangani data yang lebih
besar dan lebih handal, berbagai fasilitas baru seperti multi level pricing,
komisi dengan penjualan, laporan yang dapat didesain sendiri, laporan
dapat di drill down (dapat di klik) untuk menampilkan detail laporan, dan
lain-lain.
g. Zahir Point Of Sale (POS) 5.1
Software Point of Sale yang simpel dan mudah digunakan, sebagai software
kasir yang khusus mencatat penjualan harian dengan kecepatan input
transaksi yang tinggi. Beberapa fasilitas yang dimiliki antara lain,
penjualan tunai dan kredit, pencarian barang per suku kata, dapat
menggunakan bar code reader, customer display, dan lain-lain.
2.2.4 Modul Program Zahir Accounting Versi 5.1
Berikut penjelasan dari modul-modul yang terdapat pada Zahir Accounting
versi 5.1 diantaranya.
29
1. Menu Data-data
Menu ini berisi fasilitas untuk memulai penginputan informasi secara umum
mengenai perusahaan yang bersangkutan.
Gambar II.3 Fasilitas menu pada modul Data-data
Gambar II.4 Fasilitas menu pada modul Data-data
Beberapa Fasilitas yang ada di modul Data-data
a. Data Nama Alamat
b. Data Rekening
c. Data Produk
d. Satuan Pengukuran
30
e. Data Proyek
f. Data Harta Tetap
g. Data Pajak
h. Data Mata Uang
2. Modul Buku Besar
Modul ini digunakan untuk melakukan transaksi jurnal umum, membuat
daftar akun, dan membuka buku besar perakun. Untuk menampilkan modul buku
besar bisa dengan cara klik Buku Besar.
Gambar II.5 Fasilitas menu pada modul Buku Besar
Fasilitas yang terdapat pada modul Buku Besar
a. Data Rekening Perkiraan
b. Transaksi Jurnal Umum
c. Buku Besar
d. Daftar Transaksi Jurnal
3. Modul Penjualan
Penjualan adalah proses dimana kita mengeluarkan barang atau jasa untuk
customer sebagai bentuk pendapatan dimana proses pembayarannya bisa secara
31
tunai ataupun kredit. Apabila pembayarannya dengan cara kredit maka akan
menjadi piutang untuk kita. Berikut tampilan dari modul penjualan.
Gambar II.6 Fasilitas menu pada modul Penjualan
Adapun fasilitas yang terdapat pada modul Penjualan:
a. Input penjualan
b. Daftar piutang usaha
c. Pembayaran piutang usaha
d. Pengembalian kelebihan (Kredit)
4. Modul Pembelian
Pembelian merupakan proses penerimaan barang atau jasa dari supplier/vendor
dimana cara pembayarannya bisa dengan tunai atau kredit. Apabila menggunakan
cara kredit maka akan menambah hutang kita. Berikut tampilan dari modul
pembelian.
32
Gambar II.7 Fasilitas menu pada modul Pembelian
Adapun fasilitas dari modul pembelian
a. Input pembelian
b. Daftar hutang usaha
c. Pembayaran hutang usaha
d. Penerimaan kembalian (Debet)
5. Modul Kas dan Bank
Kas dan bank digunakan untuk transaksi yang berkaitan dengan rekening kas
atau bank, seperti transfer antar rekening bank/ kas, kas/bank masuk, kas/bank
keluar. Untuk kas masuk atau keluar adalah transaksi diluar penginputan
penerimaan pembayaran piutang maupun pengeluaran pembayaran hutang.
Berikut tampilan dari modul kas dan bank.
33
Gambar II.8 Fasilitas menu pada modul Kas dan Bank
Adapun fasilitas yang terdapat pada modul kas dan bank:
a. Transfer kas
b. Kas masuk
c. Kas keluar
d. Rekonsiliasi bank
6. Modul Persediaan
Modul ini digunakan untuk mengelola persediaan yang terdapat diperusahaan
yang dinilai sebagai aktiva perusahaan. Pada modul ini dapat dibuat data barang,
barang keluar diluar penjualan, pembuatan proses produksi, stock opname. Modul
persediaan ini juga berkaitan dengan penerimaan barang yang ada di modul
pembelian dan pengiriman barang yang ada pada modul penjualan. Setiap ada
penjualan yang menyebabkan barang keluar, secara otomatis zahir akan
membentuk jurnal penyesuaian persediaan barang berdasarkan metode yang
digunakan. Berikut tampilan dari modul persediaan.
34
Gambar II.9 Fasilitas menu pada modul Persediaan
Adapun fasilitas yang terdapat pada modul persediaan:
a. Pemakaian/penyesuaian barang
b. Pemindahan barang
c. Stock opname
d. Perakitan
7. Modul Laporan
Modul ini digunakan untuk melihat semua laporan hasil penginputan modul-
modul sebelumnya. Berikut tampilan dari modul laporan.
Gambar II.10 Fasilitas menu pada modul Laporan