BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara...

18
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otak 2.1.1. Pengertian otak “Otak manusia adalah struktur yang sangat menakjubkan, jagat dari kemungkinan dan struktur yang tak terbatas” (David, 2012). Struktur otak manusia memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf (sumber Wikipedia Bahasa Indonesia) atau neuron dimana otak merupakan pusat pengaturan fungsi tubuh manusia meliputi perilaku, gerakan maupun mengatur tekanan darah, detak jantung dan suhu tubuh. Tidak hanya itu, pusat pemikiran manusia juga dari otak. Segala aktivitas manusia diatur oleh otak. Emosi, ingatan, kemampuan motorik dan fungsi lainnya melibatkan kerja otak. 2.1.2. Perkembangan otak anak usia 5 6 tahun Perkembangan otak anak ini diambil dari artikel Pondok Ibu (2011) a. Usia 5 tahun Perkembangan otak anak usia 5 tahun terjadi di limbik kanan bagian dalam. Dimana perkembangannya sangat melibatkan perasaan anak usia ini. Mereka belajar merangkai kata-kata yang ia gunakan untuk berkomunikasi dan lebih peka. Mereka ingin mendapatkan perhatian, pujian dan penghargaan.

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Otak

2.1.1. Pengertian otak

“Otak manusia adalah struktur yang sangat menakjubkan, jagat dari

kemungkinan dan struktur yang tak terbatas” (David, 2012). Struktur

otak manusia memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta

sel saraf (sumber Wikipedia Bahasa Indonesia) atau neuron dimana otak

merupakan pusat pengaturan fungsi tubuh manusia meliputi perilaku,

gerakan maupun mengatur tekanan darah, detak jantung dan suhu

tubuh. Tidak hanya itu, pusat pemikiran manusia juga dari otak. Segala

aktivitas manusia diatur oleh otak. Emosi, ingatan, kemampuan motorik

dan fungsi lainnya melibatkan kerja otak.

2.1.2. Perkembangan otak anak usia 5 – 6 tahun

Perkembangan otak anak ini diambil dari artikel Pondok Ibu (2011)

a. Usia 5 tahun

Perkembangan otak anak usia 5 tahun terjadi di limbik kanan bagian

dalam. Dimana perkembangannya sangat melibatkan perasaan anak

usia ini. Mereka belajar merangkai kata-kata yang ia gunakan untuk

berkomunikasi dan lebih peka. Mereka ingin mendapatkan

perhatian, pujian dan penghargaan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

7

Keinginan untuk memimpin terlihat ketika mereka bergaul dengan

teman sebayanya. Mereka tahu arti ditinggalkan, tidak disukai

temannya dan kehilangan.

b. Usia 6 tahun

Ketika memasuki usia enam tahun, kemampuannya berkembang

dengan kreativitas yang mereka miliki, termasuk daya imajinasi di

dalam otak mereka. Berkhayal dan mempunyai impian-impian ke

masa depan. Mereka juga mampu mencari dalang ketika temannya

berbuat salah maupun mengganggunya.

Perkembangan otak kanan pada usia ini tergolong cepat. Mereka

mampu menunjukkan rasa percaya diri mereka. Kreativitasnya bisa

terlihat ketika ia mampu mencipta bentuk dan tidak hanya sekedar

mewarnai dengan satu warna saja tetapi dengan bermacam-macam

warna. Terlihat juga mereka sudah berani mengeluarkan pendapat.

2.2. Brain Gym

2.2.1. Pengertian brain gym

Menurut Dennison (2002) Brain gym adalah serangkaian gerak

sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh para murid di

Educational Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan kemampuan

belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Sedangkan

Lucas, Bill (2001) berpendapat bahwa senam otak adalah melatih

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

8

dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak

secara sadar sehingga bermanfaat.

Brain Gym menurut Tom Manguire (2000) dalam Shufia (2010)

adalah serangkaian latihan yang dirancang untuk membantu pelajar

mengkoordinasikan otak dan tubuh mereka lebih baik. Pendapat lain

dari Yanuarita, Andri (2012) mengatakan bahwa senam otak atau brain

gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana.

Dalam Jurnal Teologi Kontesktual juga dikatakan bahwa Brain Gym

atau dalam bahasa Indonesia senam otak adalah serangkaian latihan

gerak sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian

dengan tuntutan sehari-hari, dan merupakan inti dari Edu-K (Demuth,

2005)

Peneliti dapat menyimpulkan dari beberapa teori di atas bahwa

Brain Gym adalah serangkaian gerakan sederhana dan menyenangkan

untuk mengkoordinasikan seluruh otak sehingga kemampuan belajar

meningkat.

2.2.2. Dasar gerakan brain gym

Dennison (2002), pencipta dan pendiri Brain Gym International

mengembangkan program berdasarkan tiga teori dasar:

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

9

a. Orton’s Theory of Cerebral Dominance:

Penelitian yang dilakukan Samuel Orton pada tahun 1930-an

tentang kesulitan membaca yang terhubung ke belahan otak kanan

dan otak kiri.

b. Doman Delacato Theory of Development

Teori perkembangan Doman Delacato tentang otak individu yang

kehilangan tahap perkembangan dasar dan bagaimana cara untuk

menghubungkan kembali otak tersebut.

c. Perceptual Motor Training

Latihan persepsi motorik yang menunjukkan masalah belajar karena

ketidakmampuan menggabungkan koordinasi keterampilan

sensorik.

2.2.3. Manfaat brain gym

Menurut Dennison (2002), kegiatan brain gym dibuat guna :

a. Menstimulasi dimensi lateralitas ( untuk belahan otak kiri dan

otak kanan)

Lateralitas (sisi) tubuh manusia dibagi dalam sisi kiri dan sisi

kanan. Sifat ini memungkinkan dominansi salah satu sisi misalnya

menulis dengan tangan kanan atau kiri, dan juga untuk integrasi

kedua sisi tubuh (bilateral integration), yaitu untuk menyeberangi

garis tengah tubuh untuk bekerja di “bidang tengah”. Bila

keterampilan ini sudah dikuasai, orang akan mampu memproses

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

10

kode linear, simbol tertulis (misal tulisan) dengan dua belahan otak

dari kedua jurusan: kiri ke kanan atau kanan ke kiri, yang

merupakan dasar kesuksesan akademik.

b. Meringankan dimensi pemfokusan (untuk bagian belakang

otak, brainstem atau batang otak dan bagian depan otak atau

frontal lobes

Fokus adalah kemampuan menyeberangi “garis tengah partisipasi”

yang memisahkan bagian belakang dan depan tubuh, dan juga

bagian belakang (occipital) dan depan otak (frontal lobe). Garis

tengah partisipasi adalah garis bayangan vertikal di tengah tubuh

(dilihat dari samping); tergantung partisipasi batis pada suatu

kegiatan apakah seorang berada di depan atau belakang garis

tersebut.

c. Merelaksasi dimensi pemusatan (untuk sistem limbis atau

midbrain dan otak besar atau cerebral cortex)

Pemusatan adalah kemampuan untuk menyeberangi garis pisah

antara bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari

bagian atas dan bawah otak: bagian tengah sistem limbis yang

berhubungan dengan informasi emosional serta otak besar untuk

berpikir yang abstrak.

Brain gym didasarkan pada tiga pokok yang sederhana (Dennison,

2002):

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

11

a. Belajar adalah kegiatan yang alami dan menyenangkan yang terus

terjadi sepanjang hidup

b. Kesulitan belajar adala ketidakmampuan mengatasi stress dan

keraguan dalam menghadapi suatu tugas yang baru

c. Kita semua mengalami “kesulitan belajar” selama kita telah belajar

untuk tidak bergerak.

2.2.4. Gerakan brain gym untuk keterampilan motorik kasar

Dennison (2002) mengungkapkan gerakan brain gym menjadikan

anak lebih leluasa ketika mengkoordinasikan otak dan badannya

melalui gerakan yang terfokus. Gerakan ini terkait dengan koordinasi

tangan-mata dan kemudahan menyusuri suatu garis, lintasan. Hal ini

sesuai dengan yang dijelaskan oleh Catron, Carol E. & Allen, Jan.

(1999) dalam Artikel Media Pendidikan (2014) bahwa domain

perkembangan motorik meliputi koordinasi mata tangan, kemampuan

lokomotor, kemampuan non lokomotor, kemampuan pengendalian dan

pengaturan tubuh. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Gerakan silang (cross crawl)

Gerakan silang mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan

merupakan gerakan pemanasan untuk semua keterampilan yang

memerlukan penyeberangan garis tengah bagian lateral tubuh.

Gerakan ini dilakukan dengan cara menyentuh kaki dan tangan

yang berlawanan melalui belakang tubuh. Jadi hubungan gerakan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

12

ini dengan motorik kasar adalah gerakan ini akan menstimulasi

gerakan berdiri dengan dua kaki dan menyentuh tangan secara

berlawanan sambil geleng-geleng.

b. Olengan pinggul (the rocker)

Olengan pinggul mengendorkan punggung bawah dan tulang

kelangkang (sacrum) dengan memijat kelompok otot gluteus (otot-

otot di paha dan sekitar pantat); juga menstimulasi syaraf di

pinggul yang melemah karena terlalu lama duduk. Gerakan ini

dilakukan dengan cara menyangga badan dengan tangan sewaktu

mengangkat kaki dan bergoyang. Hubungan gerakan ini dengan

kegiatan motorik kasar pada saat anak menirukan gerakan orang

mengayuh sepeda.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

13

c. Pengisi energi (energizer)

Pada gerakan ini, tujuannya mengaktifkan otak untuk mampu

menyeberangi garis tengah dan sistem syaraf pusat yang relaks.

Hubungan gerakan ini dengan kegiatan anak pada saat menirukan

gerakan ikan berenang karena gerakan ini dilakukan dengan cara

mengangkat kepala maupun menundukkan kepala menghadap lantai

dengan posisi tengkurap sementara pinggang dan tubuh bagian

bawah menempel di lantai.

d. Tombol imbang (balance buttons)

Tombol imbang dengan segera menyeimbangkan ketiga dimensi

kiri-kanan, atas-bawah, dan belakang-depan. Mengembalikan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

14

keseimbangan ke bagian belakang otak (occiput) dan daerah telinga

bagian dalam membantu memulihkan keseimbangan tubuh secara

keseluruhan. Hubungan gerakan ini dengan motorik kasar adalah

pada saat anak berjaan ke depan dengan tumit karena gerakan ini

dilakukan dengan cara Anak mampu menyentuhkan 2 jari tangan ke

belakang telinga dan letakkan tangan satunya di pusar yang

divariasikan dengan gerakan berjalan maju dengan tumit.

e. Tombol angkasa (space buttons)

Tombol imbang mengaktifkan otak untuk relaksasi sistem syaraf

pusat dan mengaktifkan garis-garis tengah dari ketiga dimensi

tubuh.

Hubungan gerakan ini sama dengan tombol imbang. Pada

gerakannya diberi tambahan gerakan maju ke depan dengan tumit

pada saat menyentuhkan 2 jari tangan di atas bibir dan tangan yang

lain pada tulang ekor sambil digosok-gosok.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

15

2.2.5. Langkah dasar kesiapan untuk brain gym

Demuth (2005) berpendapat bahwa ada 4 langkah dasar kesiapan

untuk belajar yang disebut PACE (Positif-Aktif-Clear-Energetik).

PACE sebaiknya dibuat tiap pagi sebelum pelajaran dimulai dan setiap

saat bila diperlukan perhatian dan konsentrasi. Langkah-langkah

tersebut yaitu :

a. Minum air putih secukupnya

b. Pijat saklar otak

c. Gerakan silang

d. Kait relaks

Pada gambar di bawah menunjukkan gerakan PACE yang dilakukan

anak di pagi hari :

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

16

2.3. Keterampilan Motorik

2.3.1. Pengertian keterampilan motorik kasar

Zulkifli (1986) yang dimaksud dengan motorik ialah segala sesuatu

yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Hurlock (1980)

mengatakan bahwa perkembangan motorik berarti perkembangan

pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf urat syaraf,

dan otot yang terkoordinasi.

Menurut Kirkendall (1980) kemampuan motorik merupakan

kemampuan yang dikembangkan melalui belajar gerak dan merupakan

faktor fisik. Secara umum, Olvista (2012) mengemukakan kemampuan

motorik dibedakan menjadi dua yaitu:

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

17

a. Keterampilan motorik kasar

Adalah kemampuan mengkoordinasi gerakan otot-otot besar yaitu

tangan, kaki dan keseluruhan anggota tubuh. Santrock dalam bukunya

Perkembangan anak menegaskan bahwa keterampilan motorik kasar

merupakan keterampilan motorik yang melibatkan aktivitas otot yang

besar, seperti berjalan. Keterampilan motorik kasar dapat terlihat pada

aktivitas normal seperti berjalan, berlari, melompat, berguling,

memukul, bergantungan dan berayun, mendorong dan menarik, naik

tangga dan turun tangga, melempar dan menangkap, menendang,

mengubah posisi seperti: berbaring, duduk, jongkok, membungkuk,

merentangkan tangan).

b. Keterampilan motorik halus

Adalah kemampuan mengkoordinasi gerakan otot kecil dari anggota

tubuh. Keterampilan motorik halus terutama melibatkan jari tangan,

dan biasanya dengan koordinasi mata. Dan Santrock (2002)

mengatakan bahwa keterampilan motorik halus melibatkan gerakan

yang diatur secara halus. Keterampilan motorik halus terlihat pada saat

anak memegang, menulis, menggunting, dan lain sebagainya.

2.3.2. Gerakan motorik kasar

Ada 3 macam gerakan motorik kasar (Setiowargo, 2010),

diantaranya yaitu :

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

18

a. Gerakan Lokomotor

Gerakan ini menggunakan otot-otot besar untuk berpindah atau

menggunakan seluruh anggota tubuh, seperti kegiatan melompat,

meloncat, berlari cepat, berjingkrak, dan meluncur.

b. Gerakan Non-lokomotor

Pada gerakan ini, yang digunakan hanya bagian anggota tubuh

tertentu (kepala, kaki, tangan dll) tanpa melakukan perpindahan.

Kegiatan ini dapat berupa gerakan mendorong, menarik,

mengayun, meliuk, memutar, peregangan, mengangkat,

membungkuk, angkat satu kaki, dst.

c. Gerakan Manipulatif

Gerakan ini memerlukan benda sebagai medianya.. Alat atau media

ini dapat diperlakukan dengan cara dilempar, diayun, diangkat,

ditarik, digulirkan, dihentakkan, atau dengan cara lainnya.

2.3.3. Cara pengukuran keterampilan motorik kasar

Berdasarkan gerakan brain gym menurut Dennison (2002),

instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan motorik kasar

adalah sebagai berikut :

CHECKLIST KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK

USIA 5 – 6 TAHUN

Nama :

Kelas :

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

19

Beri tanda check (√) yang sesuai dengan kemampuan anak.

Jika Ya, nilai : 1

Jika Tidak, nilai : 0

Ket. : KMK (Keterampilan Motorik Kasar)

No Indikator Ya Tidak

1 Anak mampu menyentuh kaki dan tangan yang

berlawanan melalui belakang tubuh

KMK: Berdiri dengan dua kaki dan menyentuh

tangan secara berlawanan sambil geleng-geleng

2 Anak mampu menyangga badan dengan tangan

sewaktu mengangkat kaki dan bergoyang

KMK: Menirukan gerakan orang mengayuh sepeda

3 Anak mampu mengangkat kepala maupun

menundukkan kepala menghadap lantai dengan

posisi tengkurap sementara pinggang dan tubuh

bagian bawah menempel di lantai

KMK: Menirukan gerakan ikan berenang

4 Anak mampu menyentuhkan 2 jari tangan ke

belakang telinga dan letakkan tangan satunya di

pusar

KMK: Berjalan ke depan dengan tumit

5 Anak mampu menyentuhkan 2 jari tangan di atas

bibir dan tangan yang lain pada tulang ekor sambil

digosok-gosok

KMK : Berjalan ke depan dengan tumit

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

20

2.3.4. Fungsi keterampilan motorik kasar

Menurut Cahaya Abadi (2011), fungsi keterampilan motorik kasar

adalah sebagai berikut :

a. Keterampilan bantu diri (self help)

Keterampilan ini bertujuan agar anak mampu segala sesuatu untuk

dirinya sendiri, misalnya makan, berpakaian dan mandi.

b. Keterampilan bantu sosial (social help)

Dalam keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar anak harus mampu

menjadi anggota kooperatif yaitu membantu pekerjaan rumah atau

sekolah.

c. Keterampilan bermain

Jika anak mempunyai keterampilan bermain dengan teman

sebayanya maka anak akan dapat diterima oleh teman-temannya.

d. Keterampilan sekolah

Semakin banyak dan semakin baik keterampilan yang dimiliki

seorang anak di sekolah, semakin baik pula prestasi yang dimiliki

khususnya di bidang non akademik.

2.4. Tingkat Perkembangan Anak Usia 5 – 6 Tahun

Menurut Permendiknas No.58 Tahun 2009 bahwa Standar Tingkat

Pencapaian Perkembangan Motorik Kasar Kelompok Usia 5 - ≤ 6 tahun

adalah :

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

21

a. Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan,

keseimbangan, dan kelincahan.

b. Melakukan koordinasi gerakan kaki tangan- kepala dalam menirukan

tarian atau senam.

c. Melakukan permainan fisik dengan aturan.

d. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.

e. Melakukan kegiatan kebersihan sendiri.

f. Melompat dengan kaki yang saling bergantian.

g. Mengendarai sepeda roda dua.

h. Melakukan lemparan dengan wajar dan teliti.

i. Menangkap bola dengan menggunakan tangan.

2.5. Kajian Penelitian yang relevan

Berikut ini adalah penelitian yang relevan dengan judul “Peningkatan

keterampilan motorik kasar pada anak usia 5 – 6 tahun di TK Negeri Pembina

Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung” :

a. Sudiarto, Rinik Eko Kapti, Puguh Sigit P (2013) pada penelitian yang

berjudul “Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) terhadap peningkatan

motorik halus anak usia 4 -5 tahun di Raudotul Athfal Baitul Mu’minin

(Muslimat 17) Gunungrejo-Malang” mengatakan bahwa desain penelitian

ini adalah quasy experimental dan hasilnya adalah ada pengaruh senam

otak terhadap peningkatan motorik halus anak usia 4 -5 tahun di Raudotul

Athfal Baitul Mu’minin (Muslimat 17) Gunungrejo-Malang.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

22

b. Santika Ratna Wulan (2013) pada penelitian yang berjudul “Pengaruh

Brain Gym terhadap Motorik Kasar Anak Taman Kanak-kanak”

mengatakan bahwa penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen

dengan pendekatan kuantitatif dan hasilnya pada kelompok kontrol tidak

mengalami peningkatan yang signifikan sedangkan pada kelompok

eksperimen yang menggunakan metode brain gym mengalami

peningkatan.

2.6. Kerangka Berpikir

Brain Gym merupakan latihan gerak sederhana untuk memudahkan

kegiatan belajar dan sangat bermanfaat bagi manusia, termasuk juga anak-

anak. Salah satu manfaat brain gym adalah untuk koordinasi seluruh tubuh

yang merupakan bagian dari motorik kasar.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berfikir dari penelitian ini

adalah seperti pada bagan di bawah ini :

Brain Gym

Keterampilan Motorik Kasar

Koordinasi Seluruh Tubuh

Gerakan Brain Gym

Cross Crawl, The Rocker, Energizer, Balance Buttons, Space Buttons

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otakrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7685/3/T1...8 dengan cara tertentu agar dapat menciptakan pola aktivitas di otak secara sadar sehingga bermanfaat.

23

2.7. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir di atas, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah ada peningkatan yang signifikan

keterampilan motorik kasar pada anak usia 5 – 6 tahun melalui Brain Gym di

TK Negeri Pembina Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung.