BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileSumber: ... 1. Teknologi lama, dihubungkan dengan...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileSumber: ... 1. Teknologi lama, dihubungkan dengan...
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan komputer
Sofana (2017:03), definisi dari jaringan komputer adalah suatu himpunan
interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam Bahasa yang populer dapat
dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan
perangkat lain seperti router, switch, dan sebagainya) yang paling terhubung satu
sama lain melalui media perantara.
Tujuan dari penggunaan jaringan komputer dapat sebagai media
komunikasi, pembagian pemakaian perangkat hardware, dan akses informasi
didalam suatu jaringan tersebut.
2.1.1 PAN (Personal Area Network)
Tanenbaum (2007:18), PAN adalah jaringan komputer dengan skala
paling kecil yang dibentuk oleh beberapa buah komputer ataupun komputer
dengan hardware non-komputer dengan menggunakkan Bluetooth seperti
printer, mesin fax, headset telepon genggam.
Sumber: http://www.imaginatifzone.com/2013/08/jenis-jenis-jaringan-komputer.html
Gambar II.1 Jaringan Komputer PAN
6
2.1.2 LAN (Local Area Network)
Sofana (2017:04), LAN adalah jaringan local yang dibuat pada area
terbatas. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. Kadangkala
jaringan local disebut juga jaringan personal atau privat. LAN biasa
digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resource secara
bersama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media
penyimpanan secara bersama, dan sebagainya.
Sumber : http://www.imaginatifzone.com/2013/08/jenis-jenis-jaringan-komputer.html
Gambar II.2 Jaringan Komputer LAN
2.1.3 MAN (Metropolitan Area Network)
Sofana (2017:5a), MAN menggunakan metode yang sama dengan LAN
namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bias satu RW,
beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu/beberapa desa,
satu/beberapa kota. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN.
MAN juga merupakan jaringan yang ukurannya berada diantara LAN
dan WAN. Didesain untuk pelanggan yang membutuhkan kecepatan yang tinggi
yang biasanya untuk akses internet dan akses jaringan yang ada pada sebuah
kota. Jarak jangkauan MAN bisa mencapai 10km sampai 50km.
7
Sumber:http://www.golekilmu.com/wpcontent/uploads/2013/07/jaringankomputer-MAN.jpg
Gambar II.3 Jaringan Komputer MAN
2.1.4 WAN (Wide Area Network)
Sofana (2017:5b), WAN cakupannya lebih luas dari pada MAN.
Cakupanya meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu dunia.
Metode yang digunakan WAN hamper sama dengan LAN dan MAN.
Umumnya WAN dihubungkan dengan jaringan telepon digital. Namun media
transmisi lain pun dapat digunakan.
Sumber:http://webexplorations.com/web/secretOfTheWeb/01Www/tutor/clientServer/images/pic
007.jpg
Gambar II.4 Jaringan Komputer WAN
8
2.2 Topologi Jaringan
Topologi dapat diartikan sebagai layout atau arsitektur atau diagram
jaringan komputer. Topologi merupakan suatu aturan/rules bagaimana
menghubungkan komputer (node) secara fisik. Topologi berkaitan dengan cara
komponen-komponen jaringan (seperti : server, workstation, router, switch)
saling berkomunikasi melalui media transmisi data. Ketika kita memutuskanuntuk
memilih suatu suatu topologi maka kita perlu mengikuti spesifikasi yang
diberlakukan atas topologi tersebut. Sofana (2017:07)
Sebenarnya, susunan topologi jaringan tidak hanya secara fisik saja. Karena
menurut gambarannya topologi jaringan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu topologi
fisik dan topologi logik.
2.2.1 Topologi Fisik
Yang dimaksud dengan Topologi Fisik adalah gambaran topologi jaringan
berdasarkan penempatan dari berbagai variasi komponen dari sebuah jaringan,
termasuk lokasi perangkat atau tempat meletakan perangkat dan instalasi kabel.
Topologi digambarkan secara fisik dan biasa digunakan ada 5 (lima), yaitu:
1. Topologi Bus
Pada topologi bus terdapat satu buah kabel tunggal yang
menghubungkan seluruh node dalam jaringan yang disebut trunk atau
backbone biasanya menggunakan kabel BNC. Dua ujung kabel tunggal
harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barrel Connector dapat digunakan
9
untuk memperluas jaringan. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan
dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernet sepanjang kabel.
Instalasi topologi bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri
atas 5-7 kopmuter. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan
terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan
jika salah satu node putus amaka akan mengganggu kinerja dan trafik
seluruh jaringan.
Ciri-Ciri :
1. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris.
2. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal /
komputer
3. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer,
karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer.
4. Kabel “cut” dan digunakan konetor BNC tipe T
5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
Keunggulan:
1. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru
dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation
lain.
2. Hemat kabel
3. Layout kabel sederhana
10
Kelemahan:
1. Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka
keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
2. Kepadatan pada jalur lalu lintas.
3. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
Sumber: http://sarangilmu.com/pengertian-topologi-bus-kelebihan-dan-kekurangannya/
Gambar II.5. Topologi Bus
2. Topologi Cincin (Ring)
Adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-
masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian rupa hingga membentuk
lingkaran atau cincin.
Pada topologi cincin, sebuah kabel menghubungkan komputer yang
pertama dengan komputer kedua, kemudian sebuah kabel lain
menghubungkan komputer kedua dengan komputer ketiga, dan begitu
seterusnya hingga komputer terakhir dihubungkan lagi dengan komputer
pertama. Masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan
memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing
perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat
11
sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses
menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh token.
Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik
mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan
mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam
secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan bahkan saat
komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.
Ciri-Ciri :
1. Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan
bentuk jaringan seperti lingkaran.
2. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
3. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan)
sehingga collision dapat dihindarkan
4. Masalah yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu; jika salah satu
node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan
tersebut.
Keunggulan :
1. Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan.
2. Memiliki performa yang lebih baik dari topologi bus, bahkan untuk aliran
data yang berat sekalipun.
3. Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
12
4. Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam
jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point.
5. Hemat kabel.
Kelemahan :
1. Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node
mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat
diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
2. Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan
mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
Sumber:https://ztekno.com/topologi-cincin-kelebihan-dan-kekurangan-topologi-ring/
Gambar II.6. Topologi Cincin (Ring)
3. Topologi Bintang (Star)
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Tiap node atau
komputer terhubung ke hub dengan koneksi point to point. Jadi, bisa
dibilang topologi bintang tidak langsung terhubung satu sama lain secara
langsung, tetapi melalui hub.
13
Hub berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data. Sehingga tiap
pengiriman data harus melalui hub. Kemudian diteruskan hingga ke
komputer tujuan.
Ciri-Ciri :
1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (hub).
2. Bila setiap pake data yang masuk ke hub kemudian di broadcast ke
seluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32
port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
3. Sangat mudah dikembangkan.
4. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel putus,
keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi.
Keunggulan :
1. Menambahkan komputer baru ke dalam jaringan cukup mudah
tanpa mengganggu jaringan yang sedang berlangsung.
2. Tingkat keamanan termasuk tinggi.
3. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
4. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan
mudah.
Kelemahan :
1. Boros dalam pemakaian kabel.
2. Hub/Switch menjadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
3. Peran hub sangat sensitive sehingga ketika terdapat masalah
dengan hub jaringan tersebut akan down.
14
4. Jaringan tergantung pada terminal pusat.
Sumber: http://www.pintarkomputer.com/ciri-karakteristik-kelebihan-dan-kekurangan-topologi
Gambar II.7. Topologi Bintang (Star)
4. Topologi Pohon (Tree)
Topologi pohon adalah kombinasi karakteristik antar topologi bintang
dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang
dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau
backbone.
Topologi ini mempunyai susunan jaringan yang mirip dengan pohon
karena memiliki banyak cabang dan memiliki batang utama layaknya
pohon. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub dan
perangkat lainnya di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Keunggulan :
1. Topologi ini mudah di manajemen karena adanya pusat node
dalam tingkatan masing-masing.
2. Dapat menjangkau jarak yang jauh dengan adanya sifat repeater
yang dimiliki hub.
15
Kelemahan :
1. Jika ada node yang rusak, maka node yang berada dibawahnya
akan mengalami kesulitan untuk mengirim data ke node yang
jauh atau tetangganya.
2. Topologi ini diperlukan perecanaan yang matang dalam
pembangunannya, karena tidak memilik bentuk yang pasti dan
menggunakan kabel yang cukup banyak.
3. Sering terjadi collision.
Sumber : http://eridesktop.com/wp-content/upload/2012/topologi-jaringan-tree.jpg
Gambar II.8. Topologi Pohon (Tree)
5. Topologi Jala (Mesh)
Topologi jala atau mesh adalah suatu bentuk hubungan antar
perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat
lainnya yang ada di dalam jaringan. Sehingga dalam topologi ini setiap
perangkat dapat berkomunikasi secara langsung dengan perangkat yang
dituju (dedicated links).
16
Ciri-Ciri :
1. Tidak ada client-server, semuanya bisa bertindak sebagai client dan
juga server.
2. Peer to peer.
3. Bentuk yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat
masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.
4. Topologi ini memiliki hubungan yang berlebihan antara perangkat-
perangkat yang terhubung didalamnya. (karena semua yang terhubung
dapat bertindak sebagai server).
5. Semua peralatan dan perangkat yang ada di dalam jaringan saling
terhubung satu sama lain.
Keunggulan :
1. Topologi ini bersifat fault tolerance (sistem dapat melanjutkan
tugasnya dengan benar meskipun terjadi kegagalan perangkat
keras dan lunak).
2. Lebih mudah untuk melakukan troubleshooting.
3. Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki
hubungan yang berlebih.
4. Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan
ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya
sehingga komunikasi dan berbagi pakai data lebih cepat.
17
5. Memiliki sifat robust, apabila terjadi gangguan kabel pada
komputer A dengan komputer B, maka gangguan tersebut tidak
akan mempengaruh koneksi komputer A dengan komputer
lainnya.
Kelemahan :
1. Instalasi dan konfigurasi ulang saat peralatan-peralatan yang
terhubung banyak akan semakin sulit dan memakan waktu lama.
2. Biaya sangat besar karena diperlukan banyak kabel dan port.
3. Perlu ruangan besar.
Sumber: https://www.utopicomputers.com/model-topologi-jaringan-komputer-yang-sering-
digunakan/
Gambar II.9. Topologi Jala (Mesh)
2.2.2 Topologi Logika
Jika topologi fisik (atau seting disebut topologi saja) mudah dilihat dari
bentuk dan peralatan yang digunakan, maka topologi logika tidak terihat oleh
mata. Topologi logika berkaitan dengan bagaimana dara mengalir pada jaringan.
Jaringan yang tampak dari luar seperti topologi bus mungkin saja “isinya”
18
berbeda. Topologi logika sangat erat kaitanya dengan Media Access Control dan
protocol. Sofana (2017:56)
Topologi logika atau logical topology merupakan rules communication
yang dipakai setiap node untuk komunikasi dalam jaringan. Sebagai contoh,
bagaimana melakukan pengiriman data, bagaimana menerima data, bagaimana
mengatur kecepatan transfer data, bagaimana mendeteksi kemungkinan error, lalu
melakukan pengiriman data ulang, dan hal-hal lain.
Ada beberapa sumber yang menganggap topologi logika sama dengan
metode akses atau network access. Sehingga topologi logika dikelompokkan
berdasarkan metode akses. Sebagai contoh, pada sebuah jjaringan bus dikenal
beberapa metode akses, seperti,
1. CSMA/CD (Carrier Sanse Multiple Access Methods with Collisioan
Detection) yang digunakan pada jaringan Ticknett dan Thinnet.
2. CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access Methods with Collision
Avoidance) yang digunakan pada jaringan komputer Apple atau
AppleTalk.
3. Token Bus yang digunakan oleh ARCNET pada implementasi
jaringan bus.
2.3 Perangkat Keras Jaringan
Perangkat keras jaringan adalah perangkat yang digunakan untuk
membangun sebuah jaringan. Tanpa perangkat-perangkat keras ini, maka jaringan
tidak akan terbangun.
19
Berikut adalah beberapa perangkat keras yang biasa digunakan untuk
membangun sebuah jaringan :
2.3.1 Hub
Ethernet Hub atau bisa disebut dengan hub, adalah perangkat keras jaringan
untuk menghubungkan beberapa perangkat ethernet dan menjadikannya menjadi
satu segmen jaringan. Semua perangkat yang dihubungkan ke hub melalui port
dapat berkomunikasi satu sama lain secara langsung dengan memasukkan TCP/IP
atau IP Address terlebih dahulu.
Hub tidak hanya menghubungkan komputer saja, hub bisa menghubungkan
perangkat-perangkat lain yang mendukung pemakaian konektor RJ45 contohnya
printer dan scanner, serta perangkat jaringan lain seperti switch dan router untuk
membangun jaringan lebih lanjut. Jumlah perangkat yang terhubung tergantung
dengan jumlah port yang disediakan oleh hub itu sendiri.
Sumber: http://www.allwhitebackground.com/network-hub.html
Gambar II.10. Ethernet Hub
2.3.2 Switch
Switch hampir sama dengan hub, fungsinya adalah menghubungkan
beberapa perangkat menjadi satu dalam jaringan, dengan menggunakan packet
switching untuk menerima, memproses dan forward data ke perangkat yang
20
dituju. Berbeda dengan hub, switch melakukan forward data atau pengiriman data
hanya ke perangkat yang dituju, tidak mengirimkan semua data ke tiap-tiap port
yang disediakan.
Sumber: https://www.netgear.com/business/products/switches/
Gambar II.11Switch
2.3.3 Router
Router adalah perangkat jaringan yang mengirim paket data antar jaringan
komputer. Router menggunakan fungsi traffic directing di internet. Paket data
dikirim dari router satu ke router lainnya melalui jaringan yang mendirikan
internetwork hingga data sampai ke node tujuan.
Menurut Irawan (2013: 11) menyatakan bahwa : “ Router mempunyai
kemampuan yang sama dengan bridge , namun lebih pintar. Router
menerjemahkan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain dan akan mencari
jalur yang terbaik untuk menyampaikan informasi tersebut.”
21
Router sering digunakan untuk menghubungkan pengguna-penggunak LAN
hingga WAN dengan koneksi internet. Router adalah device physical yang
menghubungkan antar network atau jaringan, seperti gateway.
Sumber: http://www.cisco.com/c/en/us/products/routers/800-series-routers/index.html
Gambar II.12 Router
2.3.4 Modem
Modem atau modulater-demodulator adalah perangkat jaringan yang
mengatur satu atau lebih gelombang sinyal carrier untuk mengkode (encode)
informasi digital untuk transmisi dan mengatur kembali sinyal untuk membaca
kembali kode atau mengartikan ulang (decode) informasi yang tertransmisi.
Tujuannya untuk menghasilkan sinyal yang bisa di transmisikan dengan mudah
dan di decode untuk mengembalikan data digital yang asli.
Sumber: http://content.us.dlink.com/wp-content/uploads/2014/03/DSL-2740B-Front.png
Gambar II.13. Modem
22
2.3.5 NIC (Network Interface Card)
NIC adalah perangkat keras komputer yang berada pada PC dan terpasang
di motherboard yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke jaringan
dengan media kabel yang memiliki konektor RJ45.
Sumber : https://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/09/41h6m1jrN-L._SX355_.jpg
Gambar II.14. NIC (Network Interface Connector)
2.3.6 Wireless Adapter
Wireless Adapter adalah perangkat keras jaringan komputer yang digunakan
untuk menangkap sinyal jaringan wireless (tanpa kabel). Hampir sama dengan
NIC, hanya saja ini untuk wireless.
Sumber: http://www.tp-link.co.id/products/details/cat-11_TL-WN881ND.html
Gambar II.15. Wireless Adapter
23
2.3.7 Personal Computer (PC)
Personal Computer (PC) addalah komputer yang ukuran, kapabilitas, dan
harganya sesuai untuk individu dan biasa digunakan sebagai client dalam
jaringan. Walaupun ada beberapa orang yang menjadikan PC sebagai server,
namun kapabilitasnya jauh dari server sehingga jaringan yang menggunakan PC
sebagai server mungkin akan mengalami gangguan. Namun, PC dengan
spesifikasi tinggi bisa diandalkan sebagai server dan bekerja dengan cepat sebagai
client.
Sumber:https://www.tutorialspoint.com/computer_fundamentals/computer_types.html
Gambar II.16. Personal Computer (PC)
2.3.8 Kabel jaringan
Media transmisi ada beberapa macam, salah satunya adalah kabel. Kabel
pada jaringan komputer digunakan untuk menghubungkan suatu server dengan
workstation atau sebaliknya.berikut macam-macam bentuk kabel yang biasa
digunakan dalam jaringan komputer:
1. Kabel Twisted Pair
Menurut Kurniawan (2007 : 47) menyatakan bahwa “kabel twisted
pair merupakan kabel yang berintikan tembaga berukuran kecil, pada
masing-masing kabel berisikan 8 buah kabel kecil dengan warna bebeda
antara satu dengan yang lainnya”.
24
Twisted pair adalah tipe pengkabelan dimana 2 (dua) konduktor dari
sirkuit tunggal dipilin bersama dengan tujuan agar meminimalisir gangguan
elektromagnetik dari luar.
Twisted pair dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu unshielded twisted pair
(UTP) dan shielded twisted pair (STP) dimana perbedaan dari dua jenis
twisted pair ini hanya terletak pada lapisan pelindungnya dimana UTP tidak
memiliki lapisan pelindung (unshielded) sedangkan STP memiliki lapisan
pelindung (shielded).
2. Kabel fiber optic
Menurut kurniawan (2007 : 47) menyatakan bahwa “kabel fiber optic
merupakan suatu jenis kabel yang berisi serat optik yang sangat halus
digunakan untuk mentransfer data pada jaringan komputer”.
Kabel fiber optic merupakan kabel yang dapat mentransmisi cahaya.
Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainya yang
menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit
tersebut diubah ke bentuk cahaya. Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis,
dikenal sebagai single mode dan multi mode. Kabel single mode dapat
menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu
waktu. Kabel multi mode mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang
bersamaan, Mengirim data pada asudut refraksi yang berbeda pada saat
yang bersamaan. Kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer
sedangkan kabel multimode biasanya hanya mencapai 500 m atau kurang.
Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis konektor model ST yang
25
berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan
kabel ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan.
2.4 Perangkat Lunak Jaringan
1. Mikrotik Router Os
Towidjojo Rendra (2013:1) mendefinisikan bahwa “Perankat jaringanyang
digunakanuntuk menghubungkan beberapa jaringan (network). Dalam jaringan
komplek, Router digunakan untuk memilihkan jalan bagi paket data untuk
mencapai komputer tujuan.
Mikrotik adalah perusahaan kecil yamg berpusat di Latvia, bersebelahan
dengan Rusia. Berikut fitur – fitur Mikrotik : Address list, Asynchronus, Bonding,
Bridge, Data Rate Management, DHCP, Firewall and NAT, Hotspot, Ipsec,ISDN,
M3P, MNDP, Monitoring/Accounting, NTP (Network Time Protocol), PPTP
(Point to Point Tunneling Protocol), Proxy, Routing, SDSL, Simple Tunnels,
SNMP, Synchronus, Tool, UpnP, VLAN, VOIP, VRRP, WinBox
Sumber : http://beibicemerlang.com/index.php/2016/03/01/konsultan-it-dan-jaringan-mikrotik-
bandung-dan-jakarta
Gambar II.17 Mikrotik
26
2. QoS (Quality of Service)
Merupakan mekanisme jaringan yang memungkinkan aplikasi – aplikasi
atau layanan dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Kinerja jaringan
komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah
bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek cukup besar bagi banyak
aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara serta video streaming dapat membuat
pengguna frustasi ketika paket data aplikasi tersebut dialirkan diatas jaringan
dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi,
atau jitter yang berlebih. Fitur Qos (Quality of Service) ini dapat menjadikan
bandwidth, latency dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan
aplikasi yang digunakan dalam jaringan tersebut.
3. Mikrotik Manajemen Bandwidth
Mikrotik manajemen bandwidth pada dasarnya mempunyai 2 sistem
manajemen bandwidth, yaitu Simple Queue dan Queue Tree.
Simple Queue sering digunakan sebagai manajemen bandwidth dengan limit IP
address (simple limit), sedangkan Queue Tree lebih spesifik lagi yaitu content
website, misalnya extention dan alamat website.
3.1. Simple Queue.
Simple Queue adalah cara sederhana melakukan limit data rute IP
Address atau subnet. Adapun fitur yang dimiliki antara lain :
1.Peer to peer traffic shoping.
a. Mengizinkan aturan pembuatan Qeueu dengan pemilihan interval waktu.
b. Penggunaan prioritas.
c. Menggunakan multiple paket dengan menggunakan IP firewall mangle
27
d. Limit Traffic dari dua arah (satu limit untuk total upload dan download).
3.2. Queue Tree.
Merupakan limit bandwidth yang cukup kompleks karena proses limit
dapat dikelompokkan berdasarkan protokol, port atau kelompok IP
address.
Sebelum melakukan proses limit, harus ditandai aliran paket
menggunakan suatu tanda mangle (istilah pada mikrotik) agar paket
tersebut dapat dikenal oleh queue tree. Hal ini bertujuan membedakan
paket downlink only atau uplink only .sehingga limit pada bandwidth
dapat bekerja optimal.
4. Aplikasi WinBox
Aplikasi WinBox merupakan aplikasi yang sangat erat hubungannya
dengan mikrotik. WinBox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan
remote ke server mikrotik dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik
dalam text mode melalui pc itu sendiri, maka dalam bentuk mode GUI kita
menggunakan WinBox. Dengan aplikasi ini kita dapat mengkonfigurasi mikrotik
melalui komputer client.
Mengkonfigurasi mikrotik melalui WinBox jauh lebih banyak digunakan,
karena selain penggunaannya yang mudah kita tidak harus menghafal perintah –
perintah console. Fungsi utama WinBox adalah men-setting mikrotik yang ada
dengan kemudahannya melalui tampilan GUI atau desktop.
28
Gambar II.18 WinBox
Sumber : https://mikrotikindo.co.id/2013/02/download-winbox-mikrotik.html
2.5 TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
sekelompok protocol dan utility yang mengatur komunikasi data komputer di
internet. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan
protokol TCP/IP, karena menggunakan bahaa yang sama, perbedaan jenis
komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Jadi, jika sebuah komputer
menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka
komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer di belahan dunia
manapun yang juga terhubung ke internet.
1. Network ID
Network ID adalah bagian dari alamat IP yang mewakili jaringan fisik
dari host. Setiap komputer dalam segment jaringan tertentu akan memiliki
29
Network ID jaringan yang sama karena jika Network ID berbeda maka dapat
dikatakan komputer tersebut mempunyai jaringan yang berbeda dan tidak
bisa saling berkomunikasi.
2. Host ID
Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat,
apabila komputer di segment jaringan memiliki alamat, maka jaringan perlu
mengetahui milik siapa paket data tersebut.
Menurut Sofana Iwan (2013:94) menyatakan bahwa “ IP address adalah
protokol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari satu
komputer ke komputer lain”:
Dengan demikian masing-masing komputer dapat melakukan proses tukar
menukar data/informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatu jaringan
komputer dengan menggunakan protokol TCP/IP.
IP digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu
mesin (komputer). IP Address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang
terbagi menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit yang berarti
memiliki nilai desimal dari 0 sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet.
Bentuk IP address adalah sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
setiap simbol tanda”x” dapat digantikan oleh angka 0 dan 1, misal :
11000000.10101000.00000000.00000001
Atau dengan nilai desimal yaitu :
30
192.168.0.1
IP address dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu host id dan network
id. Host ID berfungsi untuk mengidentifikasi host dalam suatu jaringan,
sedangkan network id berfungsi untuk mengidentifikasi suatu jaringan yang lain.
Hal ini berarti seluruh host yang tersambung di dalam jaringan yang memiliki
network id yang sama pula.sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP address
Merupakan network ID dan network number, sedangkan sisanya untuk host.
Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap (konstan), tergantung
pada kelas network yang digunakan.
Terdapat beberapa kelas IP address yang digunakan dalam TCP/IP dalam
suatu jaringan,yaitu kelas A,kelas B,kelas C,kelas D dan kelas E.
1. Kelas A
Pada jaringan IP address tersebut adalah angka 0. Bit pertama dan 7bit
berikutnya (8 bit pertama) merupakan network ID,sedangkan 24bit terakhir
merupakan network ID,sedangkan 24 bit terakhir merupakan host ID.maka
pada kelas A hanya dapat 128 network IP address dengan jangkauan dari
0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.
31
Tabel II.1
IP address kelas A
0-126 0-255 0-255 0-255
0nnnnnnn Hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh
n = network
h = host
2. Kelas B
Pada jaringan IP address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah
10. 2 (dua) bit ini dan bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan network
ID, sedangkan 16 bit terakhir merupakan host ID. Maka kelas B terdapat
16.384 network IP address dengan jangkauan dari 128.0.xxx.xxx sampai
191.255.xxx.xxx.
Tabel II.2
IP address kelas B
0-126 0-255 0-255 0-255
10nnnnnn hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh
n = network
h = host
3. Kelas C
Pada jaringan IP address kelas C, 3 bit pertama dari IP Address adalah
110. 3 (tiga) bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan
32
network ID, sedangkan 8 bit terakhir merupakan host ID, maka pada kelas C
terdapat lebih dari 2 juat network IP Address dengan jangkauan dari
192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.
Tabel II.3
IP address kelas C
0-126 0-255 0-255 0-255
110nnnnn hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh
n = network
h = host
4. Kelas D
Pada jaringan IP address kelas D, 4 bit pertama dari IP address adalah
1110. Sedangkan bit sisanya digunakan untuk grup host pada jaringan
dengan range IP antar 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255. IP Address kelas
D digunakan untuk multicasting, yaitu pemakaian aplikasi secara bersama-
sama oleh sejumlah komputer. Salah satu penggunaan multicasting address
pada saat ini adalah aplikasi real-time video conference yang melibatkan
lebih dari 2 host (multipoint) dengan menggunakan multicast backbone.
5. Kelas E
Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini
adalah 1111. IP Address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0 sampai
254.255.255.255. IP Address kelas E merupakan IP Address eksperimen
yang dipersiapkan untuk penggunaan IP Address di masa yang akan datang.
33
2.6 Sistem Keamanan Jaringan
Saat ini hampir semua perusahaan yang berskala kecil, menengah, maupun
besar telah menggunakan jaringan komputer untuk kegiatan sehari-hari karena
keuntungan dan efisiensi kerja yang dirasakan dalam penerapan jaringan
komputer. Seiring perkembangan teknologi informasi, perkembangan ancaman
terhadap keamanan jaringan komputer juga ikut meningkat, berbagai serangan dan
ancaman dapat saja secara tiba-tiba menyerang jaringan komputer yang terhubung
dengan internet.
Antivirus atau biasa dikenal dengan anti-malware software, adalah
perangkat lunak komputer yang digunakan untuk mencegah, mendeteksi dan
menghapus malicious software (perangkat lunak atau software yang
mencurigakan yang mungkin menyebabkan kerusakan). Antivirus merupakan hal
yang biasa digunakan dalam jaringan. Dari skala kecil maupun besar, antivirus
diperlukan sebagai keamanan jaringan saat client ataupun server memiliki
hubungan langsung dengan internet.
Penggunaan firewall juga menjadi pilihan bagi para pengguna jaringan dan
internet karena firewall akan merekam semua aktivitas paket data yang keluar dan
juga masuk dari internet. Firewall tersedia dalam bentuk software maupun
hardware. Untuk versi hardware biasanya harga relatif mahal namun kinerjanya
lebih optimal dan keamanan lebih terjamin. Sedangkan untuk versi software
tersedia yang free ataupun berbayar akan tetapi kinerja belum tentu optimal
seperti versi hardware.