Bab ii kehidupan awal manusia di indonesia

download Bab ii kehidupan awal manusia di indonesia

If you can't read please download the document

Transcript of Bab ii kehidupan awal manusia di indonesia

  • 1. BAB IIKEHIDUPAN AWALMASYARAKAT INDONESIA

2. D. Peta Penemuan Manusia dan Hasil Budayanya.1. Gambar Peta penemuan Manusia Purba.1. Sangiran2. Sambungmacan3. Sonde4. Trinil5.Ngandong7. Kedung Brubus8. Kalibeng9. Kabuh10.Pucangan11 . Mojokerto (Jetis-Perning) 3. 2. Hasil Budaya Manusia PurbaBerdasarkan Hasil Penelitian Para ahli, dibedakan menjadidua, Yaitu zaman batu dan zaman logam.Zaman Batu1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)Zaman ketika alat-alat dari batu masih kasar(belum diasah halus).Zaman ini diperkirakan pada zaman plestosin 600.000 tahun yanglalu. Di Indonesia pada zaman ini diperkirakan dihuni oleh manusiasetengah kera yang disebut dengan manusia purba. Adapunpenduduk pada zaman palaeolithikum antara lain sebagaiberikut :a. Meganthropus Palaeo JavanicusManusia purba ini dianggap jenis yang tertua. Makanan utamamakhluk ini adalah sejenis tumbuh-tumbuhan. Yang artinyamanusiabesar tertua dari pulau jawa. Fosilnya ditemukan VonKoeningswald. 4. di Sangiran pada tahun 1936 dan tahun 1941.b. PithecanthropusYang termasuk Pithecanthropus, adalah sebagai berikut.1) Pitecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalantegak. Fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun1890 di Trinil dekat Ngawi.2) Pithecanthropus robustus, artinya manusia kera yang besarkuat tubuhnya. Fosilnya ditemukan oleh G.H.R VonKoeningswald dan F Weidenreich pada tahun 1939 dilembah bengawan solo.3) Pithecanthropus mojokertensis, artinya manusia kera darimojokerto. Fosilnya ditemukan pada tahun 1936 di Perningmojokerto oleh Duyfjes,G.H.R Von Koeningswald dan CokroHandoyo.c. HomoJenis manusia ini lebih sempurna dibandingkan denganmeganthropus dan pithecanthropus. 5. 1) Homo soloensismanusia jenis ini, fosilya banyak ditemukan di sepanjang aliransungai bengawan solo, yaitu Ngandong, Sambung Macan, danSangiran. Fosilnya ditemukan pada tahun 1931-1934 oleh TeerHaar dan Oppennorth, serta diselidiki oleh G.H.R Von Koeningswald.2) Homo wajakensisFosilnya ditemukan oleh Von Reischoten dan Eugene Duboispada tahun 1888 dan 1889 di desa Campurdarat, Wajak,Tulungagung. Bentuk fisiknya mirip dengan penduduk asliAustralia (Suku Aborigin). Oleh karena itu, Eugene Duboismenggolongkan jenis manusia ini ke dalam golonganAustraloid.Pada zaman ini berlangsung sangat lama, yaitu kira-kira600.000 tahun. 6. 1. Kebudayaan PacitanAlat-alat kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Von Koeningswaldpada tahun 1935. Alat-alat batu yang dihasilkan masih sangat kasar.Alat-alat tersebut berbentuk kapak. Karena kapak tersebut tidakmenggunakan tangkai maka disebut kapak genggam (chopper) ataukapak perimbas disebut juga kapak penetak. Kapak tersebut digunakanuntuk membelah, menggali, bereburu, menusuk.Selain itu juga dikenal alat serpih (flakes) yang berfungsi untukmenguliti binatang buruan, mengiris daging dan memotong ubi-ubian.Alat ini banyak ditemukan di Sumatra Selatan dan Timor.Alat-alat ini diperkirakan berasal dari lapisan Trinil (pleistosin tengah).Pendukung utama kebudayaan ini adalah Pithecanthropus erectus.2. Kebudayaan NgandongAlat-alat yang ditemukan dalam kebudayaan Ngandong adalah alat-alat dari batu,alat-alat dari tulang semacam penusuk, tanduk rusa yang 7. Mengorek ubi dan keladi. Alat ujung tombak dengan gigi-gigi yangpada sisinya digunakan untuk menangkap ikan, flakes yangterbuatbatu yang indah yang disebut dengan calsedon. Alat kebudayaanNgandong berasal dari pleistosin atas. Manusia purba pendukungkebudayaan ini adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.2. Zaman Batu Tengah( Mesolithikum)Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun. Alat-alatkebudayaan hampir sama dengan zaman palaelothikum, tetapilebih mengalami kemajuan. Di Indonesia zaman palaeolithikumditandai dengan kebudayaan kyokkenmoddinger dan kebudayaanabris sous roche. Ras pendukung kebudayaan mesolithikumadalah ras papua melanesoid. 8. a. KyokkenmoddingerArtinya sampah dapur, yaitu bukit tumpukan kerang dan siputyangtinggi dan panjang yang telah menjadi fosil. Yang ditemukan disepanjang pantai timur sumatra antara Langsa sampaalamiMedan. Di dalam sampah dapur ditemukan kapak genggam(chopper) yangdiberi nama kapak sumatra atau pebble. Juga ditemukan kapakpendek (hanche court) serta batu penggiling (pipisan) danlandasanya. Batu penggiling tersebut berguna untuk menggilingmakanan dan membuat cat merah yang dioleskan pada badansebagai tolak bala terhadap gangguan yang mungkin di hadapi.Pendukung kebudayaan ini adalah ras papua melanesoid.b. Abris Sous Rocheyang artinya gua-gua sebagai tempat tinggal. Penelitian inidilakukan oleh Von Stein Callenfes (1928-1931) di gua lawa,Sampung, Ponorogo. Alat yang ditemukan dari zamanpalaeolithikum sampai zaman logam, yang berupa flake, batupenggiling, ujung panah dari batu, kapak, alat-alat dari tulang dan 9. Dan tanduk binatang, alat-alat dari perunggu dan besi. Yang palingbanyak alat dari tulang dan tanduk binatang sehingga disebutSampung Bone Culture. Van Heekerm juga mengadakan penelitianabris sous roche di Besuki dan Bojonegoro di Jawa Timur alat-alatyang ditemukan berupa tulang, tanduk, kerang dan pebble.Sedangkan alfred Buhler mengadakan penelitian di Pulau Timordan Pulau Roti alat-alat yang ditemukan berupa flakes, ujungpanah dan calsedhon. Pendukung kebudayaan ini adalah ras PapuaMelanesoid. Mereka diperkirakan berasal dari daratan Asia ,tepatnya di Pegunungan Bascon dan pegunungan Hoabinperbatasan Vietnam dan Cina. Hal ini diperkuat oleh pendapatpeneliti dari Perancis, Medalaine Colari, yang menyatakan BasconHoabinh merupakan salah satu pusat peradaban Mesolithikumdi Asia Tenggara. Di sini ditemukan pebble hache court alat-alatdari tulang dan tanduk serta fosil ras papua melanesoid.Kebudayaan mesolithikum Asia Tenggara masuk ke Indonesia 10. Melalui dua jalur, yaitu :1.indocina-Muangthai-Malaysia-Indonesia. Dengan cirikebudayaan pebble.2.Asia-Jepang-Formosa-Filipina-Sulawesi. Dengan ciri kebudayaanflakes3. Zaman Batu Baru (Neolithikum)Pendukung kebudayaan neolithikum adalah bangsa ProtoMelayu atau Melayu Tua. Yang masuk ke Indonesia kira-kiratahun2000 SM melalui jalan barat dan timur. Bangsa ini berasal dariYunan Cina Selatan yang kemudian menjadi nenek moyangbangsa Indonesia. Termasuk ketutunan bangsa ini adalah sukuBatak, Suku Dayak dan suku Toraja.Pada masa ini terjadi revolusi kebudayaan dan kehidupan diIndonesia. Yaitu kebudayaan nomaden menjadi kebudayaan 11. Kebudayaan menetap. Pada masa ini dapat diaktakan terjadiperubahan kehidupan dari food gathering ke food producing. Ciri-ciri kebudayaan batu baru antara lain alat-alatnya sudahdihaluskan (diumpan) bahkan sudah diberi tangkai,telahmempunyai tempat tinggal menetap, memiliki kemampuanbercocok tanam, telah menganut kepercayaan animisme dandinamisme. Sedangkan wujud kebudayaan neolithikum, berupa :(1)kapak persegi banyak ditemukan di Lahat, Palembang, Bogor,Sukabumi, Kerawang, Tasikmalaya, Pacitan. Penyebaran kapakpersegi adalah daratan Asia-Sumatra-Jawa-Bali-Nusa Tenggara-Sulawesi.(2) kapak lonjongbanyak ditemukan di Irian, kepulauan Tanimbar. Di luarIndonesia kapak lonjong banyak ditemukan di Birma, Cina,Jepang. Sehingga diperkirakan penyebaran kapak lonjong di 12. Dari daratan Asia-Jepang-Philipina-Minahasa-Irian Jaya.(3) Alat Serpih, alat ini digunakan untuk memotong, gurdi/penusuk(4) Gerabah. Benda-benda ini dibuat dari tanah liat yang dibakar.Jenis benda yang dibuat antara lain kendi, mangkuk, periukbelanga dan manik-manik.(5) perhiasan. Biasanya dibuat dari batu, tembikar dan kulit kerang.Banyak ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jenisnyaberupagelang, kalung, manik-manik dan anting-anting.4. Zaman Batu Besar (Megalithikum)Masa ini menggunakan batu besar untuk bangunan khususnyakepentingan rohani. Hasil kebudayaanya berupa :(1) Menhir, yaitu tugu batu yang berfungsi sebagai tandaperingatan suatu peristiwa atau tempat pemujaan roh nenekmoyang. Banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengahdan Kalimantan. 13. 2. Dolmen, meja batu yang berfungsi untuk meletakan sesajiuntuk roh nenek moyang. Banyak ditemukan di Bondowoso.3. Sarkofagus atau keranda. Peti batu besar yang bentuknyaseperti lesung dan diberi tutup. Fungsinya sebagai kuburanpeti mayat. Banyak ditemukan di Bali4. Kubur batu, seperti sarkofagus tetapi keempat sisinya terbuatdari lempengan batu, banyak ditemukan di Kuningan Jawa Barat5. Punden berundak-undak, tempat pemujaan ronh nenekmoyang yang bangunanya dibuat bertingkat-tingkat6. Waruga, kubur batu yang berbentuk kubus ditemukan diSulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.7. Arca dari batu dibuat untuk pemujaan roh nenek moyang.