BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data...

42
35 BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI PASAR KLIWON SURAKARTA Pada bab ini, nama marga keturunan Arab Hadhrami KPKS dianalisis dari segi morfologi yang kemudian menentukan makna yang tercermin dari bentuk- bentuk marga tersebut. Adapun, data yang dianalisis pada bab kategorisasi ini berdasarkan bentuk nama marganya. Bentuk marga ini ditinjau dari segi jumlah kata dan polanya (wazan). Dari segi jumlah kata ini terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, marga yang terdiri dari satu huruf (charf). Kedua, marga yang terdiri dari satu kata (mufrad). Ketiga, marga yang terdiri dari dua kata (murakkab). Analisis nama marga ini merujuk dari kata dasar marga yang sudah ditransliterasi menurut transliterasi Arab-latin yang telah dipaparkan dalam bagian pedoman transliterasi Arab-latin. Hal ini juga didasari karena adanya perbedaan antara data yang diperoleh di lapangan dengan kitab rujukan pedoman nasab keturunan Alawiyyin yang berjudul al-Mu'jamu’l-Lathif karya Asy-Syathiri (1989). Selain itu, tujuannya untuk mendapatkan suatu hasil analisis yang sesuai dengan kaidah yang berlaku. Data yang ditransliterasi tersebut kemudian dicari pola-pola yang kemudian menjadi dasar pemaknaan nama marga keturunan Arab Hadhrami.

Transcript of BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data...

Page 1: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

35

BAB II

KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI

PASAR KLIWON SURAKARTA

Pada bab ini, nama marga keturunan Arab Hadhrami KPKS dianalisis dari

segi morfologi yang kemudian menentukan makna yang tercermin dari bentuk-

bentuk marga tersebut. Adapun, data yang dianalisis pada bab kategorisasi ini

berdasarkan bentuk nama marganya.

Bentuk marga ini ditinjau dari segi jumlah kata dan polanya (wazan). Dari

segi jumlah kata ini terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, marga yang terdiri dari

satu huruf (charf). Kedua, marga yang terdiri dari satu kata (mufrad). Ketiga,

marga yang terdiri dari dua kata (murakkab).

Analisis nama marga ini merujuk dari kata dasar marga yang sudah

ditransliterasi menurut transliterasi Arab-latin yang telah dipaparkan dalam bagian

pedoman transliterasi Arab-latin. Hal ini juga didasari karena adanya perbedaan

antara data yang diperoleh di lapangan dengan kitab rujukan pedoman nasab

keturunan Alawiyyin yang berjudul al-Mu'jamu’l-Lathif karya Asy-Syathiri

(1989). Selain itu, tujuannya untuk mendapatkan suatu hasil analisis yang sesuai

dengan kaidah yang berlaku. Data yang ditransliterasi tersebut kemudian dicari

pola-pola yang kemudian menjadi dasar pemaknaan nama marga keturunan Arab

Hadhrami.

Page 2: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

36

A. Berdasarkan Jumlah Kata Penyusun

Jumlah kata penyusun marga keturunan Arab Hadhrami di KPKS

bervariasi. Ada yang terdiri dari satu huruf (charf), satu kata (mufrad), dan dua

kata (murakkab). Pada bagian ini, analisis terhadap nama marga tersebut

memanfatkan metode agih dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Teknik

ini digunakan guna membagi komponen penyusun marga berdasarkan tiga bagian,

yaitu morfem dasarnya, partikel, dan afiksasi. Adapun pembahasannya sebagai

berikut.

1. Satu Huruf (Charf)

Marga keturunan Arab Hadhrami yang terdiri dari satu huruf termasuk

dalam kategori (ismul-‘alam charf). Adapun, marga yang termasuk dalam kategori

ini yaitu marga al-Ka>f.

a. al-Ka>f

Tabel 2.1 Komponen Penyususun Marga al-Ka>f

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

الكاف

/al-Ka>f/

ك

/k/

ال

/al/

-

Page 3: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

37

Ditinjau dari jumlah katanya, marga al-Ka>f tersusun atas satu huruf.

Adapun bila ditinjau secara morfemis, marga ini terdiri dari satu morfem bebas

dan satu morfem terikat. Morfem bebas dari marga ini ditunjukkan dengan adanya

huruf hijaiyah kaf sebagai morfem dasar dari marga ini. Adapun morfem

terikatnya yaitu partikel al di awal. Redaksional marga ini menggunakan konsep

nama huruf (asmaul-churuf). Konsep asmaul-churuf ditunjukkan dengan adanya

huruf tambahan alif dan fa>’. Jadi, marga al-Ka>f diambilkan dari salah satu nama

huruf Arab yaitu konsonan k.

2. Satu Kata (Mufrad)

Nama yang terdiri dari satu kata dikenal dengan istilah ismul-‘alam

mufrad (al-Ghulayaini, 2007: 84). Kata adalah satuan atau bentuk ‚bebas‛ dalam

tuturan (Verhaar, 2010: 96). Marga keturunan Arab Hadhrami KPKS yang

termasuk dalam kategori ini yaitu marga: „Adniyy, ’Aidi>d, al-‘Aththa>s, al-

Chabsyiyy, al-Chadda>d, al-Cha>mid, al-‘I>>>>daru>s, al-Jufriyy, al-Junaid, al-Masyhu>r,

as-Saqqa>f, Ba>’aqi>l, Bashriyy, Musa>wa>, Syaha>b, dan Sya>thiriyy. Adapun

penjelasannya sebagai berikut

a. ’Adniyy

Tabel 2.2 Komponen Penyususun Marga „Adniyy

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

عدنيّ

/’Adniyy/

عدن

/’Adn/

- Sufiks : ّي

Page 4: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

38

Dilihat dari jumlah penyusun katanya, marga „Adniyy tergolong dalam

ismul-‘alam mufrad karena terdiri atas satu kata. Ditinjau secara morfemis, marga

„Adniyy tersusun atas satu morfem bebas dan satu morfem terikat. Adapun,

morfem bebas pada marga ini yaitu, ’adn yang merupakan kata dasar dari marga

ini. Di samping itu, morfem terikatnya berupa sufiks ya>’ musyaddadah. Partikel

ya>’ musyaddadah ini dikenal dengan istilah nisbah. Keberadaan partikel ya>’

nisbah ini menyebabkan adanya perubahan vokal pada konsonan sebelum akhir,

yaitu nu>n yang semula bervokal /u/ berubah menjadi nu>n yang bervokal /i/. Ya>’

nisbah pada kata „Adniyy disandarkan pada suatu kota di Yaman, yaitu Kota Adn.

b. ’Aidi>d

Tabel 2.3 Komponen Penyususun Marga ’Aidi>d

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

عيديد

/’Aidi>d/

عيديد

/’Aidi>d/

- -

Dilihat dari jumlah penyusun katanya, marga ’Aidi>d tergolong dalam

ismul-‘alam mufrad. Secara morfemis, marga ini hanya tersusun atas satu morfem

bebas saja. Adapun, morfem bebas pada marga ini yaitu, ’Aidi>d yang merupakan

kata dasar dari marga ini. Marga ’Aidi>d tersusun atas lima fonem. Keseluruhan

fonem penyusun marga ’Aidi>d adalah fonem asli, yaitu: ‘ain, ya>’, da >l, ya>’ dan da>l.

Page 5: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

39

c. al-‘Aththa>s

Tabel 2.4 Komponen Penyususun Marga al-‘Aththa>s

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

العط اس

/al-‘Aththa>s/

عطس

/’Athasa/

ال

/al/

Infiks : ط,ا

Dilihat dari jumlah kata penyusunnya, marga al-‘Aththa>s terdiri dari satu

kata (ismul-‘alam mufrad). Secara morfemis, kata al-‘Aththa>s tersusun atas tiga

morfem terikat dan satu morfem bebas. Morfem bebas tersebut ditunjukkan

dengan adanya kata dasar ’Athasa. Adapun, morfem terikatnya yang pertama

yaitu, berupa partikel al di awal sebagai penanda ma’rifah (ketakrifan). Penanda

ketakrifan ini berfungsi untuk mengkhususkan referen kata. Pengkhususan

tersebut yaitu, merujuk pada salah satu nama marga itu sendiri, bukan pada arti

kata ‘aththa>s secara umum yaitu, „orang yang bersin dengan keras‟. Morfem

terikat yang kedua dan ketiga yaitu, infiks alif dan tha>’ sebagai penanda

shiyaghul-muba>laghah.

Page 6: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

40

d. al-‘I>>>>daru>s

Tabel 2.5 Komponen Penyususun Marga al-‘I>>>>daru>s

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

العيدروس

/al-‘I>>>>daru>s/

عتيرس

/‟utairas/

ال

/al/

-

Marga al-‘I>>>>daru>s tergolong dalam kategori ismul-‘alam mufrad karena

tersusun atas satu kata. Bila ditinjau dari segi morfem penyusunnya, marga al-

‘I>>>>daru>s tersusun atas satu mofrem bebas dan satu morfem terikat. Adapun,

morfem bebas tersebut yaitu, nomina ’utairas yang merupakan kata dasar dari

marga ini. Di samping itu, morfem terikatnya berupa partikel al yang merupakan

penanda definit.

Ditinjau dari secara fonologis, terdapat perubahan bunyi pada marga al-

‘I>>>>daru>s, yaitu berupa desimilasi, metatesis dan anaftikis epentesis. Adapun,

fenomena metatesis pada pembentukan marga ini, yaitu huruf ya>’ yang semula

menjadi huruf urutan ke tiga berubah menjadi huruf urutan kedua. Menurut Chaer

(2009: 104) metatesis yaitu, perubahan urutan bunyi fonemis pada suatu kata. Di

samping itu, terjadi pula proses anaftiksis berupa epentesis. Epentesis yaitu

penambahan bunyi pada tengah kata (Chaer, 2009: 105). Adapun, penambahan

bunyi tersebut disebabkan karena terdapat tambahan huruf waw. Selain itu,

terdapat pula fenomena desimilasi berupa perubahan fonem ta> menjadi da>l.

Fenomena tersebut terjadi karena kedua fenomena tersebut titik artikulasinya

Page 7: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

41

berdekatan, yaitu di gigi dan lengkung kaki gigi (alveolum). Bunyi yang terbentuk

darinya dinamakan denti-alveolar.

e. al-Chabsyiyy

Tabel 2.6 Komponen Penyususun Marga al-Chabsyiyy

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

الحبشىّ

/al-Chabsyiyy/

ةحبش

/chabasyah/

ال

/al/

Sufiks : ّّي

Ditinjau dari jumlah katanya, marga al-Chabsyiyy tersusun atas satu kata

(ismul-‘alam mufrad). Secara morfemis, marga ini tersusun atas satu morfem

bebas dan dua morfem terikat. Morfem bebas tersebut ditunjukkan dengan kata

chabasyah yang merupakan morfem dasar dari marga ini. Adapun, morfem

terikatnya yaitu, berupa partikel al di awal yang berfungsi sebagai penanda

ma’rifah. Morfem terikat yang lainnya berupa sufiks ya>’ musyaddadah. Partikel

ya>’ musyaddadah ini dikenal dengan istilah nisbah. Keberadaan partikel ya>’

nisbah menyebabkan adanya perubahan harakat dan konsonan, yaitu ta>’ marbutah

berubah menjadi ya>’ bertasydi>d. Di samping itu, adanya penanda ya>’ nisbah ini

menyebabkan pula terjadinya perubahan vokal dari konsonan syi>n yang semula

bervokal /u/ berubah menjadi /i/. Ya>’ nisbah pada marga al-Chabsyiyy

disandarkan pada suatu tempat, yaitu negara Abyssina (Ethiopia).

Page 8: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

42

f. al-Chadda>d

Tabel 2.7 Komponen Penyususun Marga al-Chadda>d

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

ادالحدّ

/al-Chadda>d/

حدّ

/chadda/

ال

/al/

Sufiks : ّا dan د

Ditinjau dari jumlah kata penyusunnya, marga al-Chadda>d tergolong

dalam ismul-‘alam mufrad. Hal tersebut dikarenakan jumlah kata penyusun dalam

marga ini hanya terdiri dari satu kata. Bila ditinjau secara morfemis, marga al-

Chadda>d terdiri dari tiga morfem terikat dan satu morfem bebas. Morfem bebas

tersebut adalah verba chadda yang merupakan kata dasar marga ini. Adapun,

morfem terikatnya yang pertama berupa partikel al yang merupakan penanda

ketakrifan sebagai bentuk pengkhususan terhadap suatu referen. Morfem terikat

yang kedua dan ketiga yaitu berupa, sufiks alif dan da>l yang merupakan penanda

shiyaghul-muba>laghah.

g. al-Cha>mid

Tabel 2.8 Komponen Penyususun Marga al-Cha>mid

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

مداالح

/al-Cha>mid/

حمد

/Chamida/

ال

/al/

Infiks : ا

Page 9: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

43

Ditinjau dari jumlah katanya, marga al-Cha>mid terdiri dari satu kata

(ismul-‘alam mufrad). Adapun jika dilihat dari morfem penyusunnya, maka marga

al-Cha>mid terdiri dari satu morfem bebas dan dua morfem terikat. Adapun,

morfem bebasnya berupa kata chamida sebagai kata dasar dari marga ini. Morfem

terikat yang pertama pada marga ini yaitu berupa partikel al sebagai bentuk

ketakrifan (ma’rifah) yang berfungsi sebagai penujuk pada suatu referen yang

semula bentuknya umum berubah menjadi khusus/tertentu. Referen tertentu

tersebut, merujuk pada salah marga keturunan Arab Hadhrami Alawiyyin, yaitu

al-Cha>mid. Morfem terikat kedua yaitu berupa infiks alif yang merupakan

penanda bentuk ismul-fa>’il.

h. al-Jufriyy

Tabel 2.9 Komponen Penyususun Marga al-Jufriyy

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

الجفرىّ

/al-Jufriyy/

جفر

/jafara/

ال

/al/

Sufiks : ّ ّي

Ditinjau dari segi jumlah kata penyusunnya, marga al-Jufriyy terdiri dari

satu kata (ismul-‘alam mufrad). Dilihat dari morfem penyusunnya, marga al-

Jufriyy terdiri dari satu morfem bebas dan dua morfem terikat. Morfem bebas dari

marga ini yaitu, jafara yang merupakan kata dasar dari marga tersebut. Adapun,

morfem terikatnya yang pertama yaitu, berupa partikel al di awal sebagai bentuk

kekhususan (definit). Kedua, berupa sufiks ya>’ musyaddadah yang berfungsi

Page 10: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

44

untuk menyandarkan (nisbah) pada suatu referen, yaitu sifat kegemukan. Adanya

bentuk ya>’ nisbah mengakibatkan harakat ra>’ yang semula bervokal /u/ (al-Jufru)

berubah menjadi /i/ (al-Jufriyy).

i. al-Junaid

Tabel 2.10 Komponen Penyususun Marga al-Junaid

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

الجنيد

/al-Junaid/

جنيد

/Junaid/

ال

/al/

Sufiks : -

Marga al-Junaid tergolong dalam ismul-‘alam mufrad karena terdiri dari

satu kata (ismul-‘alam mufrad). Apabila ditinjau dari segi morfemnya, marga al-

Junaid terdiri dari satu morfem bebas dan satu morfem terikat. Adapun, morfem

bebasnya yaitu, junaid yang seluruh huruf penyusunnya adalah huruf asli. Di

samping itu, morfem terikat pada marga al-Junaid yaitu berupa partikel al yang

merupakan bentuk ma’rifah (definit) yang merujuk pada salah satu nama marga

Alawiyyin yaitu marga al-Junaid itu sendiri.

Page 11: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

45

j. al-Masyhu>r

Tabel 2.11 Komponen Penyususun Marga al-Masyhu>r

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

المشهور

/al-Masyhu>r/

شهر

/Syahara/

ال

/al/

Konfiks : م dan و

Dilihat dari jumlah kata penyusunnya, marga al-Masyhu>r terdiri dari satu

kata (ismul-‘alam mufrad). Secara morfemis, marga al-Masyhu>r tersusun oleh

empat morfem yaitu, satu morfem bebas dan tiga morfem terikat. Pertama,

morfem bebasnya ditunjukkan dengan kata syahara yang merupakan kata dasar

dari marga ini. Kedua, morfem terikatnya berupa partikel al yang merupakan

penanda ketakrifan (definit). Ketiga morfem terikat berupa konfiks mi>m dan wau

yang merupakan penanda dari bentuk ismul-maf’u>l.

k. as-Saqqa>f

Tabel 2.12 Komponen Penyususun Marga as-Saqqa>f

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

افالسقّ

/as-Saqqa>f/

سقف

/Saqafa/

ال

/al/

Infiks : ا dan ق

Page 12: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

46

Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan

yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya terjadi pengucapan konsonan

/q/ menjadi /g/. Bila di analisis secara fonogisnya, memang sudah menjadi dialek

khas orang-orang Yaman selatan yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit yang

mengucapkan /q/ menjadi /g/. Fenomena ini di kenal dengan istilah lenisi. Lenisi

menurut Kridalaksana (2008: 143) adalah bunyi yang terjadi karena pernapasan

lembut dan otot kendur. Hal ini disebabkan, pengucapan /g/ yang berada di daerah

velar dirasa lebih ringan daripada /q/ yang berada di daerah uvula.

Dilihat dari jumlah kata penyusunnya, marga as-Saqqa>f terdiri dari satu

kata (ismul-‘alam mufrad). Secara morfemis, marga ini terdiri dari satu morfem

bebas dan tiga morfem terikat. Morfem bebas pada marga ini yaitu, kata saqafa

sebagai kata dasar dari marga ini. Adapun, morfem terikatnya yaitu berupa

partikel al di awal yang merupakan penanda ma’rifah (ketakrifan). Dalam konteks

ini, penanda ma’rifah pada marga as-Saqqa>f merupakan suatu bentuk

pengkhususan terhadap suatu referen, dalam hal ini yaitu, marga Alawiyyin yang

bernama as-Saqqa>f itu sendiri, bukan kata saqqa>f yang bermakna „orang yang

mengayomi‟ secara luas. Selain itu, terdapat morfem tambahan berupa infiks qa>f

dan alif yang merupakan penanda bentuk shiyaghul-muba>laghah.

Page 13: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

47

l. Ba>’aqi>l

Tabel 2.13 Komponen Penyususun Marga Ba>’aqi>l

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

عقيلبا

/ba>’aqi>l/

عقل

/’aqil/

ا dan ب

/ba>/ dan /alif/

Infiks : ي

Ditinjau dari jumlah kata penyusunnya, marga Ba>’aqi>l termasuk dalam

kategori ismul-‘alam mufrad karena hanya tersusun atas satu kata. Dilihat dari

morfem penyusunnya, marga Ba>’aqi>l tersusun dari satu morfem bebas dan tiga

morfem terikat. Adapun, morfem bebasnya yaitu ’aqil yang merupakan akar kata

dari marga ini. Selain itu, morfem terikatnya yaitu berupa partikel ba>’ dan alif

yang memiliki arti ibn ‘anak laki-laki‟ (as-Syatri, 1989: 137). Adapun, morfem

terikat lainnya yaitu infiks ya>’ yang merupakan penanda shifah musyabbahah bi

ismil-fa>il.

m. Bashriyy

Tabel 2.14 Komponen Penyususun Marga Bashriyy

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

بصرىّ

/Bashriyy/

بصرة

/Bashrah/

- Sufiks : ّ ّي

Page 14: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

48

Ditinjau dari jumlah kata penyusunnya, marga Bashriyy termasuk dalam

ismul-‘alam mufrad. Bila ditinjau secara morfemis, marga ini terdiri dari satu

morfem bebas dan satu morfem terikat. Adapun, morfem bebasnya yaitu kata

bashrah yang merupakan kata dasar dari marga ini. Selain itu, morfem terikat pada

marga Bashriyy yang pertama yaitu berupa partikel ya>’. Keberadaan sufiks ya>’ ini

menyebabkan terjadinya perubahan konsonan akhir dari kata dasar dari marga ini.

Adapun, perubahan tersebut yaitu, yang semula terdapat huruf ta>’ marbutah di

akhir (sufiks) berubah menjadi ya>’ bertasydid. Fenomena perubahan morfem

tersebut dikenal dengan istilah nisbah. Nisbah adalah menambahkan ya>’

bertasydid pada akhir suatu ism dan huruf sebelum ya>’ tersebut di-kasrah (al-

Ghulayaini, 2007: 210). Perubahan tersebut dibertujuan untuk menisbahkan

pemilik marga ini dengan Kota Bashrah yang dikenai objek penyandaran.

n. Musa>wa>

Tabel 2.15 Komponen Penyususun Marga Musa>wa>

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

مساوى

/Musa>wa>/

مساوى

/Musa>wa>/

- -

Dilihat dari jumlah katanya, marga Musa>wa> terdiri dari satu kata (ismul-

‘alam mufrad). Secara morfemis, marga ini tersusun atas morfem bebas tanpa

disertai morfem terikat. Adapun, morfem bebas tersebut yaitu, kata Musa>wa> yang

sekaligus merupakan kata dasar dari marga ini. Hal ini dikarenakan seluruh

Page 15: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

49

fonem penyusun dari marga ini yaitu, mi>m, si>n, alif, wau dan ya>’ adalah huruf

asli.

o. Syaha>b

Tabel 2.16 Komponen Penyususun Marga Syaha>b

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

شهاب

/Syaha>b/

شهب

/syahiba/

- Infiks : ا

Dilihat dari jumlah kata penyusunnya, marga Syaha>b termasuk dalam

kategori ismul-‘alam mufrad karena tersusun atas satu kata. Apabila ditinjau dari

segi morfemnya, marga ini tersusun atas satu morfem bebas dan satu morfem

terikat. Adapun, morfem bebas tersebut yaitu, syahiba sebagai kata dasar dari

marga ini. Selain itu, morfem terikatnya yaitu berupa infiks alif sebagai penanda

shiyaghul-muba>laghah.

p. Sya>thiriyy

Tabel 2.17 Komponen Penyususun Marga Sya>thiriyy

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

شاطرىّ

/Sya>thiriyy/

شطر

/syathara/

-

Infiks : ا

Sufiks : ّي

Page 16: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

50

Ditinjau dari jumlah kata penyusunnya, marga Sya>thiriyy terdiri dari satu

kata (ismul-‘alam mufrad). Secara morfemis, marga Sya>thiriyy terdiri dari tiga

morfem, yaitu satu morfem bebas dan dua morfem terikat. Pertama, morfem

bebasnya yaitu, kata syathara yang merupakan kata dasar dari marga ini. Kedua,

morfem terikat berupa berupa infiks alif yang menujukkan penanda ismul-fa>’il.

Ketiga, morfem terikat berupa sufiks ya’ musyaddadah yang merupakan penanda

nisbah, untuk menyandarkan kepada sesuatu.

3. Dua Kata (Murakkab)

Dalam bahasa Arab suatu nama yang tersusun lebih dari satu kata dikenal

dengan istilah ismul-‘alam murakkab. Marga yang terdiri dari dua kata dapat

ditemui pada beberapa marga keturunan Arab Hadhrami KPKS yaitu, marga bin

Sahl, bin Tha>hir, bin Yachya>, dan Maula>khailah.

a. bin Sahl

Tabel 2.18 Komponen Penyususun Marga bin Sahl

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

بن

/bin/

إبن

/ibn/

- -

سهل

/Sahl/

سهل

/sahula/

- -

Page 17: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

51

Ditinjau dari jumlah kata penyusunnya, marga bin Sahl termasuk dalam

kategori ismul-‘alam murakkab karena terdiri dari dua kata. Kata pertama yaitu

bin. Kata bin ini merupakan morfem bebas yang mempunyai morfem dasar ibn.

Huruf hamzah pada awal kata ibn merupakan hamzah washal. Hamzah washal ini

mempunyai aturan apabila hamzah tersebut berada di awal kata, maka di baca,

dan jika berada di akhir kata, maka tidak dibaca.

Kata penyusun kedua dari marga ini yaitu, kata sahl. Secara morfemis,

kata sahl hanya terdiri dari satu morfem bebas saja. Adapun, morfem bebas

tersebut yaitu, kata sahula yang merupakan morfem yang dapat berdiri sendiri,

tanpa memerlukan adanya morfem lain. Marga ini tersusun atas tiga fonem yang

keseluruhannya adalah fonem asli, yaitu: si>n, ha>‟, dan la>m.

b. bin Tha>hir

Tabel 2.19 Komponen Penyususun Marga bin Tha>hir

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

بن

/bin/

إبن

/ibn/

- -

طاهر

/Tha>hir/

طهر

/Thahara/

- Infiks : ا

Page 18: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

52

Ditinjau dari jumlah kata penyusunnya, marga bin Tha>hir termasuk dalam

kategori ismul-‘alam murakkab karena terdiri dari dua kata. Kata pertama yaitu

bin. Kata bin ini merupakan morfem bebas yang mempunyai morfem dasar ibn.

Huruf hamzah pada awal kata ibn merupakan hamzah washal. Hamzah washal ini

mempunyai aturan apabila hamzah tersebut berada di awal kata, maka di baca,

sedangkan jika berada di akhir kata, maka tidak dibaca.

Kata penyususun marga ini yang ke dua yaitu kata Tha>hir. Bila ditinjau

dari segi morfem penyusunnya, kata ini terdiri dari satu morfem bebas dan satu

morfem terikat. Morfem bebasnya ditunjukkan oleh kata thahara. Adapun,

morfem terikatnya yaitu, infiks alif yang merupakan penanda ismul-fa>’il.

c. bin Yachya>

Tabel 2.20 Komponen Penyususun Marga bin Yachya>

Marga

Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

بن

/bin/

إبن

/ibn/

- -

يحيى

/Yachya>/

حيي

/chayiya>/

- Prefiks : ّيّ

Page 19: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

53

Ditinjau dari jumlah kata penyusunnya, marga bin Yachya> termasuk dalam

kategori ismul-‘alam murakkab karena terdiri dari dua kata. Kata pertama yaitu

bin. Kata bin ini merupakan morfem bebas yang mempunyai morfem dasar ibn.

Huruf hamzah pada awal kata ibn merupakan hamzah washal. Hamzah washal ini

mempunyai aturan apabila hamzah tersebut berada di awal kata, maka di baca,

sedangkan jika berada di akhir kata, maka tidak dibaca.

Komponen penyusun yang kedua yaitu kata yachya>. Kata ini bila ditinjau

dari segi unsur penyusun morfemnya, terdiri dari satu morfem bebas dan satu

morfem terikat. Adapun, morfem bebasnya yaitu kata chayiya> yang sekaligus

menjadi morfem dasar dari marga ini. Adapun, morfem terikatnya yaitu, prefiks

ya>’ yang merupakan penanda fi’il mudha>ri’. Fi’il mudha>ri’ adalah fi’il yang

menujukkan suatu perbuatan yang dilakukan pada masa “sekarang” atau “akan

datang”.

d. Maula>khailah

Tabel 2.21 Komponen Penyususun Marga Maula>khailah

Marga Komponen Penyusun

Morfem Dasar Partikel Afiksasi

مولي

/maula>/

ولي

/waliya/

-

Prefiks : ّم

يلةخ

/khailah/

خل

/khala/

-

Infiks :ي

Sufiks : ّةّ

Page 20: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

54

Ditinjau dari jumlah kata penyusunnya, marga Maula>khailah termasuk

dalam kategori ismul-‘alam murakkab karena tersusun atas dua kata yaitu kata

maula> dan khailah. Secara morfemis, kata maula> terdiri atas satu morfem bebas

dan satu morfem terikat. Adapun, morfem bebasnya yaitu kata waliya yang

merupakan kata dasar dari kata maula. Adapun, morfem terikatnya ditunjukkan

dengan adanya prefiks mi>m yang merupakan penanda mashdar mimi. Mashdar

mimi adalah mashdar yang permulaannnya berupa konsonan mi>m.

Komponen penyusun yang kedua yaitu khailah. Secara morfemis kata

khailah terdiri atas satu morfem bebas dan dua morfem terikat. Adapun, morfem

bebasnya yaitu kata khala yang menjadi kata dasar dari khailah. Selain itu,

morfem terikat pada marga ini infiks ya>’ dan adanya sufiks ta>’ marbutah yang

merupakan petanda masdhar. Di samping itu, secara khusus ta>’ marbutah ini

digunakan untuk menyifati kata maula>.

B. Berdasarkan Pola/Wazan

Kategori penyusun marga-marga keturunan Arab Hadhrami di KPKS

bervariasi pola-polanya. Pada bagian ini, marga-marga tersebut dianalisis

menggunakan metode padan refrensial dengan teknik hubung banding

menyamakan. Adapun, alat penentu dari metode ini berupa wazan (pola) dari

nama marga. Setelah telah ditemukan alat penentunya, maka marga tersebut

diklasifikasikan menggunakan teknik hubung banding menyamakan. Adapun dari

analisis data yang telah dilaksanakan, ditemukan delapan pola marga, yaitu

asma>ul-churu>f (nama partikel), ismul-fa>’il (agent noun), shiyaghul-muba>laghah

(superlativeness), ismul-maf’u>l (patient noun), shifah musyabbahah bi ismil-fa>’il

Page 21: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

55

(similar quality), ismu’d-dza>t (concrete noun), masdhar (original noun), dan

ismul-murakkab (composite). Adapun, pembahasan mengenai marga-marga

tersebut sebagai berikut.

1. Nama Partikel (Asma>ul-Churuf)

Bahasa Arab mempunyai variasi konsonan sebanyak dua delapan huruf.

Dalam hal ini, terdapat keturunan Arab Pasar Kliwon yang memakai konsep

asma>ul-churuf sebagai nama marganya. Asma>ul-churuf, yaitu nama dari persatuan

huruf hijaiyyah (Buldani, 2001: 16). Adapun, marga tersebut yaitu marga al-Ka>f.

a. al-Ka>f

Tabel 2.22 Pola Marga al-Ka>f

Marga Akar Kata Pola Makna

الكاف

/al-Ka>f/

ك

/Ka>f/

- Kekuatan

Marga ini menggunakan konsep asma>ul-churuf dengan proses awal yaitu

konsonan kaf dengan pemanfaatan nama hurufnya, kemudian dijadikan suatu

marga yaitu al-Ka>f. Majma’ul-Lughatul-Arabiyyah (2004: 771) mengartikan

konsonan ka>f dengan „urutan ke dua puluh dua dari huruf-huruf hija’iyah‟.

Adapun, marga al-Kaf dalam bahasa Hadramaut dimaknai dengan „kekuatan

seseorang‟ (Aidid, 1999: 63). Dari pembahasan di atas, marga al-Kaf yang

mempunyai sifat kebahasaan kuat, sehingga dapat dimaknai dengan „kekuatan‟.

Page 22: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

56

2. Ismul-fa>’il (Agent Noun)

Ismul-fa>’il adalah ism (nomina) yang menunjukkan atas pelaku suatu

melakukan pekerjaan (Ni‟mah, 1988: 83). Adapun, marga yang termasuk ke

dalam kategori ismul-fa>’il yaitu marga al-Cha>mid, dan Sya>thiriyy.

a. al-Cha>mid

Tabel 2.23 Pola Marga al-Cha>mid

Marga Akar Kata Pola Makna

مداالح

/al-Cha>mid/

حمد

/Chamida/

لعاف

/fa>’il/

Orang yang

bersyukur

Marga al-Cha>mid merupakan bentuk ismul-fa>’il dari akar kata chamida.

Kata chamida merupakan bentuk fi’il tsula>tsi mujarrad yang berarti „bersyukur‟

(Munawwir, 2002: 294). Marga al-Cha>mid mengikuti pola fa>’il (cha>mid). Pola

fa>’il merupakan pola dari bentuk ismul-fa>’il. Akar kata chamida yang berderivasi

menjadi bentuk ismul-fa>’il cha>mid menjadikan marga ini mempunyai konsep

pemaknaan pelaku sifat bersyukur. Dari pembahasan di atas, maka marga al-

Hamid dapat dimaknai dengan „orang yang bersyukur‟.

b. Sya>thiriyy

Tabel 2.24 Pola Marga Sya>thiriyy

Marga Akar Kata Pola Makna

شاطرىّ

/Sya>thiriyy/

شطر

/syathara/

فاعل

/fa>’il/

Orang yang

membagi dua

harta

Page 23: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

57

Marga Sya>thiriyy merupakan hasil derivasi yang berbentuk ismul-fa>il dari

akar kata syathara. Kata syathara merupakan bentuk fi’il tsula>tsi mujarrad yang

dapat diartikan „membagi dua‟ (Munawwir, 2002: 719). Pada hakikatnya, marga

Sya>thiriyy mengikuti pola fa>’il (sya>thir). Pola fa>’il merupakan pola bentuk ismul-

fa>’il yang menujukkan sesuatu yang melakukan pekerjaan (subjek). Dari

pembahasan di atas, marga Sya>thiriyy yang merupakan bentuk ismul-fa>il dapat

dimaknai dengan „orang yang membagi dua‟.

Jika diruntut dari proses morfemisnya, maka terjadi berbagai perubahan

bentuk dalam pembentukan marga Syatri. Adapun, prosesnya yaitu, dari akar kata

syathara berderivasi menjadi syathir yang merupakan betuk mashdar. Setelah itu,

kata syathir diberi tambahan infiks alif sehingga menjadi bentuk sya>thir yang

merupakan bentuk ismul-fa>il. Kemudian ditambahi ya>’ musyadaddah di akhir

(sufiks) yang dikenal dengan istilah nisbah. Fenomena nisbah ini menyebabkan

harakat huruf sebelum ya>’ tersebut di-kasrah sehingga menjadi Sya>thiriyy.

3. Shiyaghul-Muba>laghah (Superlativeness)

Shiyaghul-muba>laghah adalah bentuk lain dari ismul-fa>’il yang

mempunyai spesifikasi khusus untuk menguatkan arti (Ni‟mah, 1988: 42).

Adapun, marga yang termasuk ke dalam kategori shiyaghul-muba>laghah yaitu: al-

‘Attha>s, al-Chadda>d, as-Saqqa>f, Ba’aqi>l, dan Syaha>b.

Page 24: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

58

a. al-‘Aththa>s

Tabel 2.25 Pola Marga al-‘Aththa>s

Marga Akar Kata Pola Makna

العط اس

/al-‘Attha>s/

عطس

/’Athasa/

فع ال

/fa’’a>l/

Orang yang bersin

dengan keras

Marga al-‘Aththa>s merupakan bentuk shiyaghul-muba>laghah dari akar

kata ’Athasa. Kata ’Athasa merupakan bentuk fi’il tsula>tsi mujarrad yang arti

„bersin‟ (Munawwir, 2002: 943). Marga al-‘Aththa>s ini mengikuti pola fa’’a>l

(‘Aththa>s). Pola fa’’a>l merupakan salah satu bentuk dari shiyaghul-muba>laghah

yang berfungsi untuk menunjukkan arti sangat (Busyro, 2007:194). Dari

pembahasan di atas, marga al-‘Aththa>s yang berpola shiyaghul-muba>laghah dapat

dimaknai dengan „orang yang bersin dengan keras‟.

b. al-Chadda>d

Tabel 2.26 Pola Marga al-Chadda>d

Marga Akar Kata Pola Makna

ادالحدّ

/al-Chadda>d/

حدّ

/chadda/

فع ال

/Fa’’a>l/

Pandai besi

Page 25: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

59

Marga al-Chadda>d merupakan bentuk shiyaghul-muba>laghah dari akar

kata chadda. Kata chadda merupakan bentuk fi’l tsula>tsi mujarrad yang

mempunyai arti „membatasi‟ (Munawwir, 2002: 243). Marga al-Chadda>d

mengikuti pola fa’’a>l (chadda>d). Pola fa’’a>l merupakan salah satu pola dari bentuk

shiyaghul-muba>laghah yang berfungsi menguatkan arti. Jadi, marga al-Chadda>d

yang mengikuti pola shiyaghul-muba>laghah ini dapat dimaknai dengan‘pandai

besi’.

c. as-Saqqa>f

Tabel 2.27 Pola Marga as-Saqqa>f

Marga Akar Kata Pola Makna

السق اف

/as-Saqqa>f/

سقف

/saqafa/

الفعّ

/Fa’’a>l/

Sebenar-benarnya

pengayom

Marga as-Saqqa>f merupakan bentuk shiyaghul-muba>laghah dari akar kata

saqafa. Kata saqafa merupakan bentuk fi’l tsula>tsi mujarrad yang mempunyai arti

„mengatapi‟ (Munawwir, 2002: 641). Dilihat dari segi polanya, marga as-Saqqa>f

mengikuti pola fa’’a>l (saqqa>f). Pola fa’’a>l merupakan bentuk shiyaghul-

muba>laghah yang berfungsi untuk menguatkan arti. Jadi, marga as-Saqqa>f dapat

dimaknai dengan „sebenar-benarnya pengayom.

Page 26: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

60

d. Ba’aqi>l

Tabel 2.28 Pola Marga Ba’aqi>l

Marga Akar Kata Pola Makna

باعقيل

/Ba’aqi>l/

عقل

/’Aqala/

ليفع

/fa’i>l/

Orang yang

terhormat

Marga Ba’aqi>l didahului partikel berupa ba>’ yang bermakna ibn ‘anak

laki-laki’ (as-Syatri, 1989: 137). Adapun, kata aqi>l merupakan bentuk shiyaghul-

muba>laghah dari akar kata ‘aqala. Kata ‘aqala merupakan bentuk fi’l tsula>tsi

mujarrad yang mempunyai arti ‘mengikat’ (Munawwir, 2002: 956). Dilihat dari

bentuk katanya, marga Ba’aqi>l mengikuti pola fa’i>l (’aqi>l). Pola fa’i>l merupakan

salah satu dari pola shiyaghul-muba>laghah. Fungsi pola ini dalam marga Ba’aqi>l

yaitu agar makna aqil (tanpa disertai infiks ya>’) „berakal‟ berubah menjadi aqi>l

(disertai infiks ya>’) ‘orang yang sangat berakal’. Dari pembahasan di atas, maka

marga Ba’aqi>l dapat memaknai dengan „orang yang terhormat‟, karena orang

yang terhormat mempunyai daya intelektual dan kedewasaan yang tinggi.

Page 27: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

61

e. Syaha>b

Tabel 2.29 Pola Marga Syaha>b

Marga Akar Kata Pola Makna

شهاب

/Syaha>b/

شهب

/syahiba/

فعال

/fa’a>l/

Orang yang

diibaratkan seperti

susu yang

sepertiganya air

Marga Syaha>b merupakan marga yang berbentuk shiyaghul-muba>laghah

dari akar kata syahiba. Kata syahiba merupakan bentuk fi’l tsula>tsi mujarrad yang

mempunyai arti „berwana kelabu‟ (Munawwir, 2002: 746). Kata Syaha>b sendiri

dapat diartikan „susu yang sepertiganya air‟ (Munawwir, 2002: 746). Marga

Syaha>b mengikuti pola fa’a>l (syaha>b) dari bentuk shiyaghul-muba>laghah. Bentuk

shiyaghul-muba>laghah pada marga ini berfungsi untuk menyangatkan arti. Dari

pembahasan di atas, ada suatu penyerupaan (metafora) antara pemilik marga

Syaha>b dengan susu yang sepertiganya air. Bila ditarik benang merah, maka

marga Syaha>b dapat dimaknai dengan „orang yang diibaratkan seperti susu yang

sepertiganya air‟.

4. Ismul-Maf’u >l (Patient-noun)

Ismul-maf’u>l adalah nomina yang dibentuk dari fi’l mabni majhu>l untuk

menunjukkan kepada sesuatu yang menimpa kepadanya perbuatan (Ni‟mah, 1988:

48). Adapun, marga yang termasuk dalam kategori ismul maf’u>l yaitu: al-

Masyhu>r.

Page 28: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

62

a. al-Masyhu>r

Tabel 2.30 Pola Marga al-Masyhu>r

Marga Akar Kata Pola Makna

المشهور

/al-Masyhu>r/

شهر

/Syahara/

مفعول

/maf’u>l/

Orang yang

terkenal

Marga al-Masyhu>r adalah bentuk ismul-maf’u>l yang berasal dari akar kata

syahara. Kata syahara merupakan bentuk fi’l tsula>tsi mujarra>d yang berarti

„menjadikan masyhur‟ (Munawwir, 2002: 747). Marga al-Masyhu>r mengikuti

pola maf’u>l (masyhu>r). Pola maf’u>l merupakan bentuk ismul-maf’u>l yang

berfungsi untuk menunjukkan sesuatu yang dikenai pekerjaan (objek) (Busyro,

2007: 196). Dari uraian di atas, marga al-Masyhu>r yang mengikuti pola dari

ismul-maf’u>l dapat dimaknai dengan „orang yang terhormat‟.

5. Shifah Musyabbahah bi Ismil-Fa>il (Similar Quality)

Shifah musyabbahah bi ismil-fa>il adalah ism (nomina) yang dibentuk dari

fi’l (kata kerja) yang tidak memiliki maf’u>l bih (fi’l tsula>si lazim) yang memiliki

arti sifat yang tetap dimiliki oleh fa>’il (Ni‟mah, 1988: 46). Adapun, marga yang

termasuk dalam kategori ini yaitu: al-Jufriyy.

Page 29: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

63

a. al-Jufriyy

Tabel 2.31 Pola Marga al-Jufriyy

Marga Akar Kata Pola Makna

الجفرىّ

/al-Jufriyy/

جفر

/jafara/

فعل

/fu’l/

Orang yang

berbadan gemuk

Marga al-Jufriyy merupakan bentuk shifah musyabbahah bi ismil-fa>il dari

akar kata jafara. Kata jafara merupakan bentuk fi’l tsula>tsi mujarrad yang

mempunyai arti „besar perutnya‟ (Munawwir, 2002: 197). Dilihat dari segi pola

katanya, marga al-Jufriyy mengikuti pola fu’l (jufr). Pola fu’l merupakan salah

satu pola dari shifah musyabbahah bi ismil-fa>il. Shifah musyabbahah bi ismil-fa>il

merupakan kata sifat (ajektiva) yang diserupakan dengan ismul-fa>’il (Busyro,

2007: 194). Dari pembahasan di atas, maka marga al-Jufriyy dapat dimaknai

dengan „orang yang berbadan gemuk‟.

6. Ismu’d-Dza>t (Concrete Noun)

Ismu’d-dza>t adalah nomina yang tidak diambil dari kata kerja itu

maknanya (Ni‟mah, 1988: 33). Adapun, marga yang termasuk dalam kategori

ismul-dza>t, yaitu: ’Aidi>d, al-‘I>>>daru>s, al-Junaid, dan Musa>wa>.

Page 30: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

64

a. ’Aidi>d

Tabel 2.32 Pola Marga ’Aidi>d

Marga Akar Kata Pola Makna

عيديد

/’Aidi>d/

عيديد

/’Aidi>d/

-

Orang Dusun

Aidid

Marga ’Aidi>d diambil dari nama suatu Dusun di Kota Tarim, Hadramaut

yang bernama „Dusun Aidid‟ (Aidid, 1999: 40). Secara bentuk, marga ini

tergolong dalam kategori ismu’d-dza>t karena marga ini bersifat kaku atau asal

katanya tidak diambil dari kata lain. Dari penjelasan di atas, maka marga ’Aidi>d

dapat dimaknai dengan ‘orang Dusun Aidid’.

b. al-‘I>>>daru>s

Tabel 2.33 Pola Marga al-‘I>>>daru>s

Marga Akar Kata Pola Makna

العيدروس

/al-‘I>>>daru>s/

عتيرس

/‟utairus/

- Pemberani

Marga al-‘I>>>daru>s diambil dari kata ‘utayrus yang bermakna „macan atau

singa‟ (Aidid, 1999: 39). Selain itu, kata al-‘I>>>daru>s juga mempunyai makna „sifat

ganasan dan keperkasaan dari singa‟ (as-Syatri, 1989: 140). Marga al-‘I>>>daru>s

merupakan nomina yang tidak terbentuk dari kata lain, atau biasa disebut ismu’d-

Page 31: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

65

dza>t. Dari pembahasan di atas, marga al-‘I>>>daru>s dapat dimaknai dengan

„pemberani‟.

c. al-Junaid

Tabel 2.34 Pola Marga al-Junaid

Marga Akar Kata Pola Makna

الجنيد

/al-Junaid/

جنيد

/Junaid/

- Pengikut Junaid

Marga al-Junaid adalah marga yang dinisbahkan kepada nama seseorang

Sayid Atthaifah al-Sufiyah, yang bernama „Djunaid bin Muhammad (al-Masyhur,

2013: 207). Marga al-Junaid termasuk ke dalam kategori ismud-dza>t karena kata

ini tidak dapat diderivasi atau tidak berasal dari kata kerja. Dari pembahasan di

atas, marga al-Junaid dapat dimaknai dengan „pengikut Junaid‟ karena marga ini

disandarkan pada nama ulama‟ yang dijadikan panutan dalam kehidupan mereka.

d. Musa>wa>

Tabel 2.35 Pola Marga Musa>wa>

Marga Akar Kata Pola Makna

مساوى

/Musa>wa>/

مساوى

/Musa>wa>/

-

Pengikut

Musawa’

Page 32: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

66

Marga Musa>wa> diambil dari nama seorang guru besar di Yaman (al-

Masyhur, 2013: 249). Marga ini tergolong dalam ismu’d-dza>t karena penamaan

marga ini tidak diambil dari kata kerja atau tidak dapat derivasi. Marga Musa>wa>

disandarkan pada nama seorang tokoh, yaitu nama guru mereka yang bernama

Musa>wa>. Dari pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, marga

Musa>wa> dapat dimaknai ‘pengikut Musawa‟.

7. Mashdar (Original Noun)

Mashdar atau bisa juga di sebut ismul-ma’na> adalah sesuatu yang

menunjukkan peristiwa atau kejadian yang tidak disertai dengan penunjukkan

waktu (Ni‟mah, 1988: 33). Marga yang termasuk dalam kategori mashdar, yaitu:

’Adniyy, al-Chabsyiyy, dan Bashriyy.

a. ’Adniyy

Tabel 2.36 Pola Marga ’Adniyy

Marga Akar Kata Pola Makna

عدنيّ

/’Adniyy/

عدن

/’Adn/

فعل

/fa’l/

Orang Adn

Marga ’Adniyy diambil dari nama Kota yaitu Adn. Adn adalah nama kota

pelabuhan di negeri Yaman (Munawwir, 2002: 907). Marga ’Adniyy merupakan

bentuk masdhar dari akar kata ‘adana. Kata ‘adana merupakan bentuk fi’l tsula>tsi

mujarrad yang mempunyai arti „merabuk‟ (Munawwir, 2002: 907). Ditinjau dari

segi polanya, marga ’Adniyy mengikuti pola fa’l (adn). Pola fa’l merupakan salah

Page 33: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

67

satu pola dari bentuk mashdar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa marga ’Adniyy

dapat dimaknai dengan ‘orangّAdn’.

b. al-Chabsyiyy

Tabel 2.37 Pola Marga al-Chabsyiyy

Marga Akar Kata Pola Makna

الحبشىّ

/al-Chabsyiyy/

ةحبش

/chabasyah/

فعل

/fa’l/

Orang Habasyah

Marga al-Chabsyiyy merupakan bentuk mashdar yang diambil dari kata

chabasyah. Kata chabasyah dapat diartikan dengan negara Abyssina (Munawwir,

2002: 231). Negara Abyssina sekarang dikenal dengan negara Etiopia di Afrika.

Kata chabasyah mempunyai akar kata chabasya. Kata chabasya merupakan

bentuk fi’l tsula>tsi mujarrad yang mempunyai arti „mengumpulkan‟ (Munawwir,

2002: 231). Secara bentuk, marga al-Chabsyiyy mengikuti pola fa’l (Chabsy).

Pola fa’l merupakan salah satu pola dari bentuk mashdar yang menunjukkan ada

suatu kejadian/peristiwa (al-Ghulayaini, 2007: 123). Dari penjelasan di atas, dapat

disimpulakan bahwasannya marga al-Chabsyiyy yang merupakan bentuk mashdar

dapat dimaknai dengan „orang Habasyah‟.

Page 34: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

68

c. Bashriyy

Tabel 2.38 Pola Marga Bashriyy

Marga Akar Kata Pola Makna

بصرىّ

/Bashriyy/

بصرة

/Bashrah/

فعل

/fa’l/

Orang Basrah.

Marga Bashriyy diambil dari nama Kota yaitu Basrah. Basrah adalah nama

salah satu kota di Negeri Iraq (Munawwir, 2002: 88). Marga Bashriyy merupakan

bentuk masdhar dari akar kata bashura. Kata bashura merupakan bentuk fi’l

tsula>tsi mujarrad yang mempunyai arti „melihat‟. Ditinjau dari polanya, marga

Bashriyy mengikuti pola fa’l (bashr). Pola fa’l merupakan salah satu pola dari

bentuk mashdar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa marga Bashriyy dapat dimaknai

dengan ‘orang Bashrah’.

8. Ismul-Murakkab (Composite)

Ismul-Murakkab adalah suatu ucapan yang tersusun dari dua kata atau

lebih serta mempunyai makna (al-Ghulayaini, 2007: 17). Penggabungan kata atau

pemajemukan merupakan salah satu proses pembentukan kata. Chaer (2007),

Kridalaksana (1989) menyebutnya dengan istilah komposisi. Komposisi adalah

hasil dan proses penggabungan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang

terikat, sehingga terbentuk sebuah kontruksi yang memiliki identitas leksikal

yang berbeda, atau yang baru (Chaer, 2007: 185). Suatu proses komposisi

menghasilkan suatu bentuk kata yang disebut kata majemuk. Kridalaksana (2008:

111) mengartikan kata majemuk gabungan leksem dengan leksem yang

Page 35: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

69

seluruhnya bersetatus sebagai kata yang memiliki pola fonologis, gramatikal, dan

semantis yang khusus menurut kaidah bahasa yang bersangkutan. Komposisi kata

dalam marga-marga keturunan Arab Hadhrami KPKS terbagi menjadi dua bentuk,

yaitu ismul-murakkab idha>fi> (kata majemuk kompositum koordinatif) dan ismul-

murakkab isna>di> (kata majemuk subordinatif substantif).

a. Ismul-murakkab idha>fi> (kata majemuk kompositum koordinatif)

Ismul-murakkab idha>fi adalah suatu susunan kata yang terdiri dari mudha>f

dan mudha>f ilaih (al-Ghulayaini, 2007: 18). Disisi lain, menurut Kridalaksana

(1989: 140) kata majemuk kompositum koordinatif adalah kata majemuk yang

urutan komponennya tetap dan tidak dapat dibalikkan atau ditukar posisinya.

Adapun, marga yang termasuk kategori tersebut yaitu marga: bin Sahl, bin Tha>hir,

dan bin Yachya>.

1) bin Sahl

Tabel 2.39 Pola Marga bin Sahl

Marga Akar Kata Pola Makna

بن

/bin/

إبن

/ibn/

- Anak laki-laki

سهل

/Sahl/

سهل

/Sahula/

فعل

/Fa’l/

Orang yang

dimudahkan

Page 36: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

70

Marga bin Sahl terdiri dari dua kata, yaitu; bin dan Sahl. Kata yang

pertama yaitu bin. Kata bin berasal dari kata ibn yang mempunyai arti

„anak laki-laki‟. (Munawwir, 2002: 112). Di samping itu, kata bin juga

dapat diartikan dengan „anak laki-laki kandung‟ (Ma‟luf, 2008: 50). Kata

bin merupakan bentuk mashdar dari akar kata banna. Kata banna

merupakan bentuk fi’l tsula>tsi mujarrad yang berarti ‘berdiam’

(Munawwir, 2002: 111). Ditinjau dari dari bentuk katanya, kata bin

termasuk ke dalam kategori ismul-ma’na> karena pembentukan katanya

tidak disertai keterkaitan makna dengan akar katanya. Dari pembahasan di

atas, maka kata bin dapat dimaknai ‘anak laki-laki’.

Kata Sahl merupakan bentuk shifah musyabbahah bi ismil-fa>il dari

akar kata sahula. Kata sahula merupakan bentuk fi’il tsulatsi mujarrad

yang mempunyai arti „mudah‟ (Munawwir, 2002: 672). Kata sahl

mengikuti pola fa’l (sahl). Pola fa’l merupakan salah satu pola dari bentuk

shifah musyabbahah bi ismil-fa>il yang berfungsi sebagai bentuk pensifatan

terhadap mereka yang diberi suatu kemudahan. Dari pembahasan di atas,

maka marga ini dapat dimaknai dengan „orang yang dimudahkan‟.

Secara bentuk, apabila dua komponen penyusun marga ini

digabungkan, maka marga bin Sahl termasuk dalam kategori kata

majemuk kompositum koordinatif. Penggolongan tersebut didasarkan

karena urutan kata antara kata bin dan Sahl tidak dapat balik urutannya.

Jadi, jika kedua kata tersebut digabungkan, maka marga bin Sahl dapat

dimaknai dengan „anak laki-laki yang dimudahkan‟.

Page 37: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

71

2) bin Tha>hir

Tabel 2.40 Pola Marga bin Tha>hir

Marga Akar Kata Pola Makna

بن

/bin/

إبن

/ibn/

- Anak laki-laki

طاهر

/Tha>hir/

طهر

/Thahara/

فاعل

/fa>’il/

Orang yang

senantiasa

mensucikan diri‟

Marga bin Tha>hir terdiri dari dua kata, yaitu: bin dan Tha>hir. Kata

yang pertama yaitu bin. Kata bin berasal dari kata ibn yang mempunyai

arti „anak laki-laki‟. (Munawwir, 2002: 112). Di samping itu, kata bin juga

diartikan dengan „anak laki-laki kandung‟ (Ma‟luf, 2008: 50). Kata bin

merupakan bentuk mashdar dari akar kata banna. Kata banna merupakan

bentuk fi’l tsula>tsi mujarrad yang berarti ‘berdiam’ (Munawwir, 2002:

111). Ditinjau dari dari bentuk katanya, kata bin termasuk ke dalam

kategori masdhar karena pembentukan katanya katanya tidak disertai

keterkaitan makna dengan akar katanya. Dari pembahasan di atas, maka

kata bin dapat dimaknai ‘anak laki-laki’.

Page 38: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

72

Kata tha>hir merupakan bentuk ismul-fa>’il dari akar kata thahara.

Kata thahara merupakan bentuk fi’l tsula>tsi mujarrad yang berarti „suci

atau bersih‟ (Munawwir, 2002: 869). Kata tha>hir mengikuti pola fa>’il.

Pola fa>’il merupakan pola dari bentuk ismul-fa>’il yang merupakan pola

yang menujukkan arti pelaku suatu pekerjaan. Jadi, akar kata thahara

yang berderivasi menjadi bentuk ismul-fa>’il tha>hir menjadikan kata ini

mempunyai konsep pemaknaan pelaku kebersihan. Dari pembahasan di

atas, maka kata tha>hir dapat dimaknai dengan „orang yang senantiasa

bersuci‟.

Apabila dua komponen penyusun marga ini digabungkan, maka

marga bin Tha>hir termasuk dalam kategori kata majemuk kompositum

koordinatif. Penggolongan tersebut didasarkan karena urutan kata antara

kata bin dan Tha>hir tidak dapat balik urutannya. Jadi, jika kedua kata

tersebut digabungkan, maka marga bin Tha>hir dimaknai dengan „orang

yang senantiasa mensucikan diri‟.

Page 39: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

73

3) bin Yachya>

Tabel 2.41 Pola Marga bin Yachya>

Marga Akar Kata Pola Makna

بن

/bin/

إبن

/ibn/

- Anak laki-laki

يحيى

/Yachya>/

حيي

/chayiya/

يفعل

/yaf’alu/

Yahya „alaihsi-

salam

Marga bin Yachya> tersusun atas dua kata, yaitu bin dan yachya>.

Kata bin berasal dari kata ibn yang bermakna „anak laki-laki‟ (Ma‟luf,

2008: 50). Kata bin merupakan bentuk mashdar dari akar kata banna. Kata

banna merupakan bentuk fi’l tsula>tsi mujarrad yang memiliki arti

‘berdiam’ (Munawwir, 2002: 111). Ditinjau dari bentuk katanya, kata bin

termasuk ke dalam kategori bentuk masdhar. Penggolongan tersebut

didasari karena pembentukan kata bin tidak disertai keterkaitan makna

dengan akar katanya. Dari pembahasan di atas, maka kata bin dapat

dimaknai ‘anak laki-laki’.

Unsur penyusun yang kedua dari marga ini yaitu, yachya>. Kata

yachya>. merupakan bentuk fi’l mudha>ri’ yang berasal dari akar kata

chayiya. Kata chayiya merupakan bentuk fi’l-ma>dhi> yang memiliki arti

„hidup‟ (Munawwir, 2002: 315). Pada hakikatnya, kata yachya> mengikuti

Page 40: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

74

pola yaf’alu \ fi’l tsula>tsi mujarrad. Kata yachya> merupakan fi’l tsula>tsi

mujarrad yang berjenis mu’tal naqish. Fi’il mu’tal naqis adalah fi’il

mu’tal yang lam fi’il-nya berupa huruf illat (Busyro, 2007: 213). Dalam

kontek ini, kata yachya> disandarkan pada nama seorang Nabi dari agama

Islam. Dari pembahasan di atas, maka kata yachya> dapat dimaknai ‘Nabi

Yahya „alaihsi-salam’.

Apabila dua komponen penyusun marga ini digabungkan, maka

marga ini termasuk dalam kategori kata majemuk kompositum koordinatif.

Penggolongan tersebut didasari karena urutan kata antara kata bin dan

yachya> tidak dapat ditukar. Jadi, jika kedua kata tersebut digabungkan,

maka marga bin Yachya> dapat dimaknai dengan „anak pengikut Nabi

Yahya „alaihsi-salam.

b) Ismul-murakkab isna>di> (kata majemuk subordinatif substantif)

Ismul-murakkab isna>di> adalah berisi penyandaran suatu hukum, yang

dihukumi disebut musnad sedangkan yang menghukumi disebut musnad ilaih (al-

Ghulayaini, 2007: 17). Di sisi lain, menurut Kridalaksana (1989: 109) kata

majemuk subordinatif substantif adalah kata majemuk yang status antar

komponen-komponen penyusunnya berlainan kedududukannya. Adapun, marga

yang termasuk dalam kategori ini yaitu Maula>khailah.

Page 41: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

75

1) Maula>khailah

Tabel 2.42 Pola Marga Maula>khailah

Marga Akar Kata Pola Makna

مولي

/maula>/

ولي

/waliya>/

-

Tuan

خيلة

/khailah/

خل

/khala/

فيلة

/fai‟lah/

Pegunungan

Khailah

Marga Maula>khailah merupakan marga yang tersusun dari dua

kata, yaitu kata maula> dan khailah. Kata maula> merupakan mashdar yang

berasal dari kata waliya>. Kata waliya> adalah bentuk fi’l tsula>tsi mujarrad

yang mempunyai arti ‘dekat dengan’. Adapun, kata maula> mempunyai arti

‘tuan‟ (Munawwir, 2002: 1583). Dari pembahasan di atas, maka, kata

maula> yang dapat dimaknai dengan ‘tuan‟.

Kata penyusun kedua dari marga ini yaitu, kata khailah. Kata

khailah merupakan bentuk mashdar dari akar kata kha>la. Kata kha>la

merupakan bentuk fi’il tsula>tsi mujarrad yang memiliki arti „menyangka‟

(Munawwir, 2002: 380). Kata khailah mengikuti pola fai’al. Pola fai’al

merupakan bentuk ismul-ja>mid ma’na> (masdhar) yang pembentukan

katanya tidak disertai keterkaitan makna dengan akar katanya. Kata

Page 42: BAB II KATEGORISASI MARGA KETURUNAN ARAB HADHRAMI … · Terjadi perbedaan antara transkripsi data di lapangan (Assegaf) dengan yang transliterasi baku (as-Saqqa>f). Perbedaannya

76

khailah sendiri merupakan nama pegunungan yang berada di sebelah barat

kota Tarim (Aidid, 1999: 47). Jadi, kata khailah dapat dimaknai dengan

‘pegunungan khailah’.

Secara bentuk, marga Maula>khailah termasuk dalam kategori

ismul-murakkab isna>di> (kata majemuk subordinatif substantif).

Penggologan tersebut didasari karena status komponen-komponen

penyusunnya berlainan atau tidak setara (Kridalaksana, 1989: 109). Jadi,

bila dilihat dari prespektif makna, maka marga Maula>khailah dapat

dimaknai dengan „tuan pegunungan Khailah‟.