BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas...

17
8 BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajar Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan- ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan ketrampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitiandan melaksanakan eksperimen.Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar”(Sardiman, 2001:93). Aktivitas belajar disini adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar baik keadaan fisik maupun psikis, di sini keadaan fisik adalah keadaan yang berupa ketrampilan dasar, sedangkan keadaan psikis adalah ketrampilan mengidentifikasi variabel , mengolah data merancang ,dan melaksanakan. aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas(2005 : 31) segala kegiatan yang berlangsung dalam proses belajar mengajar yang terdapat interaksi antara guru dengan siswa , tapi penekanan dalam aktivitas belajar disini lebih di khususkan terhadap siswa sebab apabila aktivitas siswa baik maka situasi pada proses belajar mengajar akan lebih aktif.sehingga akan tercipta aktivitas belajar yang baik dalam proses belajar mengajar. Menurut usman (Iis Indraeni 2009:11) aktivitas belajar siswa adalah bergerak aktif secara berkala yang melibatkan fisik, fikiran dan semua indera yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Oeh sebab itulah aktivitas dikatakan asas yang sangat penting dalam pembelajaran.

Transcript of BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas...

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

8

BAB II

KAJIAN TEORI

1.1.Kajian Teori

A. Aktivitas belajar

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai

dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-

ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi.

Ketrampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi,

mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan ketrampilan

terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data,

menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel,

mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis,

mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitiandan

melaksanakan eksperimen.Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada

belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang

sangat penting dalam interaksi belajar mengajar”(Sardiman, 2001:93).

Aktivitas belajar disini adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar

mengajar baik keadaan fisik maupun psikis, di sini keadaan fisik adalah keadaan

yang berupa ketrampilan dasar, sedangkan keadaan psikis adalah ketrampilan

mengidentifikasi variabel , mengolah data merancang ,dan melaksanakan.

aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses

interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang

dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti

yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas(2005 : 31)

segala kegiatan yang berlangsung dalam proses belajar mengajar yang

terdapat interaksi antara guru dengan siswa , tapi penekanan dalam aktivitas

belajar disini lebih di khususkan terhadap siswa sebab apabila aktivitas siswa baik

maka situasi pada proses belajar mengajar akan lebih aktif.sehingga akan tercipta

aktivitas belajar yang baik dalam proses belajar mengajar.

Menurut usman (Iis Indraeni 2009:11) aktivitas belajar siswa adalah bergerak

aktif secara berkala yang melibatkan fisik, fikiran dan semua indera yang

berhubungan dengan proses pembelajaran. Tidak ada belajar kalau tidak ada

aktivitas. Oeh sebab itulah aktivitas dikatakan asas yang sangat penting dalam

pembelajaran.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

9

Hampir sama dengan pemikiran sardiman, (Iis Indraeni 2009:11) juga

mengemukakan bahwa aktivitas belajar adalah semua aktivitas yang melibatkan

fisik maupun fikiran dan semua yang berhubungan dengan proses

pembelajaran.fisik disini adalah semua anggota tubuh yang ikut serta dalam

proses belajar mengajar, sedangkan indra penghubung dan fikiran juga harus ikut

serta agar proses belajar berjalan dengan baik.

Berdasarkan dari tiga pakar teori tentang aktivitas belajar dapat disimpulkan

bahwa aktivitas belajar adalah interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan

guru yang berlangsung dalam proses pembelajaran yang meliputi ketrampilan

dasar dan ketrampilan terintregasi.ketrampilan dasar terdiri dari mengobservasi,

mengklasifikasi,memprediksi,mengukur,menyimpulkan,dan mengkomunikasikan

sedangkan ketrampilan terintregrasi terdiri darimengidentifikasi variable, memuat

tabulasi data,menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan

antar variable,mengumpulkan dan mengolah data menganalisis

data,mengidentifikasi data menganalisa data, menganalisis penelitianmenyusun

hipotesis, mendefinisikan variable secara operasional, merancang penelitiandan

melaksanakan penelitian.aktivitas belajar disini terdiri dari beberapa aspek yaitu

mengobservasi didni mempunyai arti menggali informasi atau menaganalisis

informasi, indentifikasi variable disini mengidentifikasi fariabel, kemudian

menyusun hipotesis atau menyusun dugaan sementara dari informasi yang

diperoleh, devinisi variabel, eksperimen, mengumpulkan data artinya

mengumpulkan informasi yang telah diperoleh. Emudian mengelola,

mengklasifikasikan, mennyajikan data disini adalah menyajikan dat dari informasi

yang diperoleh, kemudian mengkomunikasikan atau mempresentasikan hasil dari

informasi yang diperoleh. Untuk lebih jelasnya disajikan langkah – langkah

aktivitas sebagai berikut :

Adapun Langkah kegiatan dari aktivitas yaitu:

1. Mengobservasi

2. Identifikasi variable

3. Menyusun hipotesis

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

10

4. Devinisi variable

5. Exsperimen

6. Mengumpulkan data

7. Mengelola / menganalisis

8. Klasifikasi

a. Tabulasi data

b. Prediksi

c. Menyimpulkan

d. Menyajikan data

e. Hubungan antar variable

9. Mengkomunikasikan

B. Model Pembelajaran Group investigation

Menurut Huda (2011) Group investigation adalah suatu metode

pembelajaran yang dikembangkan oleh Sharan dan Sharan ini lebih menekankan

pada pilihan dan kontrol siswa daripada menerapkan tehnik-tehnik pengajaran di

ruang kelas. Selain itu juga memadukan prinsip belajar demokratis dimana siswa

terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran baik dari tahap awal sampai

akhir pembelajaran termasuk di dalamnya siswa mempunyai kebebasan untuk

memilih materi yang akan dipelajari sesui dengan topik yang sedang dibahas.

Huda(2011)mengemukakan bahwa model pembelajaran ini lebih menekankan

pada pilihan dan kontrol siswa daripada PBM di dalam kelas. dan disini model

pembelajaran ini lebih menekankan pada demokratis sehingga siswa akan terlihat

aktif dalam mengikuti PBM mulai dari awal pembelajaran sampai akhir

pembelajaran, sehingga siswa mempunyai kebebasan memilih materi sesuai

dengan topik pembelajaran.

Menurut Suprijono (2011) mengemukakan bahwa dalam penggunaan metode

Group investigation maka setiap kelompok akan bekerja untuk melakukan

investigasi sesuai dengan masalah yang mereka pilih. Sesuai dengan pengertian-

pengertian tersebut maka dapat diketahui maka pembelajaran dengan metode

Group investigation adalahpembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa dan

tentu akan membangkitkan semangat serta motivasi siswa untuk belajar.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

11

Hampir sama dengan pemikiran yag dikemukakan oleh huda,suprijono juga

mengemukakan bahwa model group investigation ini adalah pembelajaran dengan

sistem kelompok yang melakukan investigasi sesuai masalah yang mereka pilih.

Disini siswa juga dituntut untuk selalu aktif sehingga akan membangkitkan

senangat serta motivasi siswa untuk belajar, sehingga siswa tidak akan bosan

dalam mengikuti pembelajaran.

Narudin (2009) group Investigationn merupakan salah satu bentuk metode

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa

untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui

bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari

melalui internet.

Narudin (2009) juga mengemukakan bahwa group investigation adalah model

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi siswa dalam proses

belajar mengajar untuk membangkitkan aktivitas belajar siswa,selain itu siswa

juga harus mencari jawaban sendiri tentang masalah tyang sudah dipilih oleh

siswa.dalam hal ini pembelajaranm ini tridak menfokuskan pada buku saja tapi

juuaga dapat melalui internet.

Dari beberapa definisi tentang pengerian gruop investigasi dapat disimpulkan

bahwa strategi belajar kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam kelompok

untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa metode Group Investigasi mempunyai fokus utama untuk

melakukan investigasi terhadap suatu topik atau objek khusus. Selain itu

pembelajaran tidak hanya mengunakan buku saja tapi jugha dapat mencari melalui

internet.

D.langkah langkah pembelajaran group investigasi

Slavin (2010) mengemukakan enam langkah pembelajaran menggunakan

Model Group investigation yaitu:

1. Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok)

2. Planning (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari,

siapa melakukan apa).

3. Investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi,

mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat inferensi).

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

12

4. Organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan presentasi

laporan, penentuan penyaji,moderator, dan notulis).

5. Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati,

mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan).

6. Evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan

masing-masing).

Menurut slavin (2011)mengemukakan bahwa ada 6 dalam langkah dalam

melakukan model group investigation ini,tapi dalam hal ini slavin lebih

menakan kan pada presentasi, diman dalam presentasi ini kelompok bekerja

dari awal sampai ahir,yaitu membuat,merencanakan,presentasi laporan

sehingga semua yang terdapat dalam model group investigation ini semua

aktif dalam PBM,sehingga aktivitas belajar dapat berjalan dengan baik.

Menurut Huda (2011) langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode

Group investigation terdiri dari:

1. Siswa dibentuk kedalam kelompok kecil secara heterogen

2. Masing-masing kelompok diberi tugas/ proyek

3. Setiap anggota berdiskusi dan menentukan informasi apa yang akan

dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, bagaimana menelitinya, dan

bagaimana menyajikan hasil penelitiandidepan kelas.

4. Selama proses penelitianatau investigasi siswa akan terlibat dalam aktivitas

berpikir tingkat tinggi, seperti sintesis, meringkas, hipotesis, dan kesimpulan.

5. Menyajikan laporan akhir

Hampir sama dengan langkah – langkah yang dikemukakan oleh slavi, huda

juhga memaparkan langkah dalam pembelajaran dengan model ini semua

siswa dibagi menjadi beberapa kelompok,setipa kelompok berdiskusi untuk

memecahkan masalah yang telah dipilih.setelah semua jadi siswa akan

mempresentasikan atau mendemonstrasikan hasil kerja kelompok di depan

kelas sehingga akan memperoleh aktivitas belajar yang terdapat timpal balik.

Agus Suprijono dalam bukunya yang berjudul “Cooperative Learning”, juga

mengemukakan langkah - langkah pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran group investigation yaitu :

1. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh guru

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

13

2. Guru beserta siswa menentukan atau memilih topik-topik tertentu dengan

permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik tersebut.

3. Guru dan siswa menentukan metode penelitianan yang dikembangkan

untuk memecahkan masalah.

4. Setiap kelompok bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah di

rumuskan

5. Para siswa mempresentasikan hasil investigasinya oleh masing-masing

kelompok.

6. Evaluasi. Evaluasi dapat masuk asasmen individual maupun kelompok

Agus Suprijono juga mengemukakan tentang langkah dalam model group

investigation ini ada beberapa langkah yang harus di lakukan dalam model ini

yaitu dengan pembagian kelompok,setiapkelompok mennganalisis tugas

kelompok masing – masing dan mempresentasikan hasil kerjanya di depan

kelas, selain itu juga dilakukan evaluasi baik kelompok maupun individu.

Jadi, dari beberapa langkah yang sudah dijabarkan oleh para ahli,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran GI mempunyai 6

langkah dalam pelaksanaanya, yaitu :

1. pembentukan kelompok beranggotakan 2 – 6 kelompok.

2. memilih topik permasalahan.

3. merencanakan tugas (metode penelitianan)

4. investigasi : a. mengumpulkan informasi

b.menganalisis data terdiri dari klasifikasi, klarifikasi,

sintesis

c.membuat simpulan

5. membuat laporan.

6. presentasi hasil investigasi.

7. evaluasi hasil investigasi yang berupa diskusi kelas dan presentasi baik

secara individu maupun kelompok.

C. Penilaian autentik

Asesmen otentik atau penilaian autentik merupakan sebuah penilaian proses

yang di dalamnya melibatkan berbagai kinerja yang mencerminkan bagaimana

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

14

peserta didik belajar, capaian hasil, motivasi, dan sikap yang terkait dengan

aktivitas pembelajaran (Callison, 2009).

Disini calison mengemukakan bahwa penilaian autentik adalah penilaian

proses bagaimana siswa mencapai hasil, motivasi, dan sikap yang terkait dengan

aktivitas pembelajaran, berarti disini penilaian autentik tersebut penilaian nyata

atau wujud yang menggambarkan aktivitas belajar siswa.

Penilaian otentik merupakan konsep besar yang meliputi sistem pengukuran

hasil belajar dalam bentuk “produk intelektual yang bernilai, signifikan, dan

bermakna”. Bilamana guru menerapkan model penilaian otentik untuk

menghimpun informasi mengenai prestasi siswa, maka guru menerapkan

berbagai kriteria yang berkenaan dengan „ konstruksi ilmu pengetahuan, disiplin

dalam melakukan pekerjaan , serta nilai-nilai yang dapat siswa kuasai sesuai

dengan harapan sekolah (Wikipedia, 2010)

Hampir sama pemikiran dengan callison wekipedia juga mengemukakan

bahwa penilaian autentik merupakan konsep besar yang meliputi sistem

pengukuran hasil belajar dalam bentuk produk atau berwujud seperti lembar

portofolio bagi anak. Dan bagaimana guru menerapkan model penilaian autentik

ini berarti guru melakukan penilaian aktivitas siswa dalam proses blajar

mengajar.

Dari definisi diatas dapat disimpulakan bahwa Asesmen otentik merupakan

sebuah penilaian proses yang di dalamnya melibatkan berbagai kinerja yang

mencerminkan bagaimana peserta didik belajar, capaian hasil, motivasi, dan

sikap yang terkait dengan aktivitas pembelajaran yang dapat dinilai dengan

mengunakan portofolio.

D. Langkah – langkah penilaian autentik (penilaian kinerja)

Menurut Glencoe (1994) dan Hibbard (1995) dalam Ibrahim, langkah

implementasi penilaian kinerja termasuk penilaian kinerja yang autentik.

1. Pilih daftar penilaian tugas yang akan dinilai

2. Tunjukkan dan diskusikan tugas sejenis yang berkualitas. Kaitkan unsur-

unsur dalam tugas yang akan dilakukan siswa dengan daftar penilaian

tugas

3. Mintalah siswa menyelesaikan tugas dengan dibimbing oleh daftar

penilaian tugas

4. Mintalah siswa melakukan penilaian diri dengan bantuan daftar penilaian

tugas

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

15

5. Mintalah siswa melakukan revisi atas pekerjaan berdasar penilaian diri.

6. Nilai proses, produk, dan penilaian diri dengan bantuan daftar penilaian

tugas

7. Diskusikan penilaian ini dengan siswa secara individual Secara periodik

nilailah keseluruhan pekerjaan siswa dengan rubrik

Menurut (Grounld 1982:2) ada bebrapa langlkah dalam membuat penilaian

autentik, langkah tersbut adalah :

1. Mengidentifikasi standar

2. Memilih suatu tugas topik.

3. Mengidentifikasi criteria untuk tugas (tasks)

4. Menciptakan standar criteria atau rubrik (rubric)

Langkah group investigation dengan aktivitas

1. Membentuk kelompok 2 sampai 6 orang

2. Mengobservasi

3. Mengidentivikasi variable

4. Memilih topik masalah

5. Menyusun hipotesis

6. Merancang penelitianan

a. Definisi variable

b. Mengumpulkan informasi / melakukan exsperimen

7. Investigasi

8. Menganalisis data

a. Klasifikasi

b. Tabulasi data

c. Prediksi

d. Hubungan antar variable

e. Kesimpulan

9. Membuat laporan dan menyajikan data

10. Mengkomunikasikan (mempresentasikan) hasil investigasi

11. Evaluasi

E. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli

IPS atau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

16

dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.

Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang

masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari

berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi,

ekonomi, sosiologi, antropologi, politik pemerintahan, dan aspek psikologi sosial

yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk memperoleh

gambaran yang lebih luas tentang IPS, maka penting untuk dikemukakan

beberapa pengertian social studies dan IPS menurut para ahli. Moeljono

Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu

pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah,

geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk

tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah

dipelajari.

Nu‟man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu

sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan

SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat

kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi

pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah

dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka

cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi

pelajaran yang mudah dicerna.

S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi

atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS

merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran

manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah,

ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.

Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi

yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang

berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benarbenar

dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

17

bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian

disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolahsekolah.

Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang

dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak

menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam

mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang

bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masingmasing.

Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang

terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dalam

lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa

sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa dan siswi yang

mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan

tentang masa lampau umat manusia. Dengan bertolak dari uraian di depan,

kegiatan belajar mengajar IPS membahas manusia dengan lingkungannya dari

berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau, sekarang, dan masa mendatang,

baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh dari siswa dan

siswi. Oleh karena itu, guru IPS harus sungguh-sungguh memahami apa dan

bagaimana bidang studi IPS itu.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial

IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep, generalisasi yang berkaitan dengan isu social serta berfungsi untuk

mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan siswa tentang

masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia. Sedangkan menurut (Sumantri,

2001:89) IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin

ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur

filsafat ilmu, disiplin ilmu, maupun ilmu pendidikan.

Seperti telah disinggung diatas pada hakekatnya IPS adalah telaah

tentang manusia dan dunianya. Manusia selalu hidup bersama dengan

sesamanya, dengan berpusat pada pembahasan tentang manusia IPS

memperkenalkan kepada peserta didik bahwa manusia dalam hidup bersama

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

18

dituntut rasa tanggung jawab social. Berbagai cara dan tehnik pembelajaran

dikaji untuk memungkinkan konsep-konsep abstrak agar mudah dipahami

oleh anak.

IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu social,

seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi social, sejarah, geografi,

ekonomi, ilmu politik dan sebagainya. Pengajaran IPS lebih bersifat

perkenalan mengenai “seni kehidupan”. Landasan pengkajian dari berbagai

aspek kehidupan ini diambil dari berbagai sumber ilmu social yaitu: Sosial

Budaya, Geografi, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Sejarah. Pengajaran IPS di

kelas rendah disajikan dalam pendekatan tematik, sedangkan IPS pelajaran

mandiri mulai deprogram pada kelas empat keatas, oleh karena itu

pengajaran IPS lebih banyak dititik beratkan kepada dunia siswa dan

lingkungannya.

b. Fungsi dan Tujuan IPS

Mata Pelajaran IPS di SD berfungsi untuk menguasai konsep dan

manfaat IPS dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan

pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah.

Dalam kurikulum IPS (2006) untuk tingkat SD menyatakan bahwa

a. Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang

berguna dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial

yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi

dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan

serta berbagai keahlian.

d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang

positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi

bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

19

e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan

kehidupan.

c. Materi dan Ruang Lingkup IPS

Materi yang disajikan dalam pengajaran IPS (Kurikulum IPS, 2006)

untuk tingkat SD adalah sebagai berikut :

a. Bahan untuk kelas I ialah tentang kehidupan di rumah dan

sekitarnya yang menyangkut hubungan sosial. Termasuk

kekeluargaan, sopan-santun, kegotongroyongan, tanggungjawab

dan tata tertib di jalan, sekolah dan sekitarnya, hari besar agama,

proklamasi, dan lain sebagainya.

b. Di kelas II mengenai kehidupan desa, kota, tertib lalu lintas, arah,

waktu sehari, ceritera rakyat, dan ceritera pahlawan.

c. Di kelas III mempelajari keadaan penjuru angin, kecamatan,

petilasan di tempat, pemerintahan, dan tokoh daerah.

d. Kelas IV sudah mempelajari seluruh tanah air, termasuk propinsi-

propinsi. Tokoh-tokoh proklamasi dan pemerintahan daerah.

e. Kelas V tentang tanah air diteruskan. Negara tetangga sudah

dipelajari secara sistematik. Yang lainnya ialah sejarah Pergerakan

Nasional, proklamasi dan sesudahnya. Masalah sosial dan

pancasila dikaji pula.

f. Kelas VI sudah lebih meluas walaupun tanah air tetap dikaji.

Pengenalan negara tetangga diteruskan. Bahan belajar lain ialah

migrasi, pembangunan nasional, asal usul bangsa, perjuangan

mempertahankan dan memelihara tanah air, PBB dan dunia.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

c. Sistem Sosial dan Budaya

d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

20

Jadi Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar adalah program yang

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. mata pelajaran IPS dirancang untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis

terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan

bermasyarakat yang dinamis. Penanaman konsep-konsep IPS di SD dengan

benar dan tepat akan berpengaruh terhadap penguasaan materi IPS ditingkat

selanjutnya.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar

Pencapaian tujuan pembelajaran IPS dapat dimiliki oleh kemampuan

peserta didik yang standar dinakmakan dengan Standar Kompetensi (SK) dan

dirinci ke dalam Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi dasar ini merupakan

standar minimum yang secara nasioanl harus dicapai oleh siswa dan menjadi

acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian

SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun

kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

Secar rinci SK dan KD untuk amat pelajaran IPS yang ditunjukkan untuk siswa

kelas 6 SD disajikan dalam table 2.1 berikut ini (KTSP,2006).

Tabel 2.1

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mata pelajaran IPS Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2.Memahami gejala alam

yang terjadi di indonesia

dan sekitarnya

2.2 mengenal cara – cara menghadapi

bencana alam

2.2 kajian penelitianyang relevan

Rahayu, Murti (2011) melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar

IPS Melalui Model Group Investigation Bagi Siswa Kelas IV SD N Soso 03

Gandusari Kabupaten Blitar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model grup

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

21

investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang terlihat dari peningkatan

perolehan pra tindakan sampai pada siklus kedua yang mencapai peningkatan

sebesar 13% dari 16 siswa yang tuntas 14 siswa dan belum tuntas 2 siswa. Kelebihan

: model group investigation adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang

sulit untuk diterapkan, namun peneliti mampu meningkatkan hasil belajar secara

maksimal. Kelemahan : sayang sekali masih ada 2 siswa yang belum tuntas dalam

pembelajaran menggunakan grup investigation. Cara mengatasi kelemahan tersebut

dengan lebih memaksimalkan pembelajaran ini, karena 2 siswa yang belum tuntas ini

sangat disorot oleh pembaca.

Budiyono, Cendot (2011) melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model

Group Investigation Dipadu Dengan Game Puzzle Untuk Meningkatkan Aktivitas

Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 1 Bondowoso”. Hasil

penelitian ini menujukkan bahwa penerapan metode GI yang dipadu game puzzle,

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dari siklus 1 73,63% dengan

kriteria baik dan pada siklus 2 sebesar 89,57% dengan criteria sangat baik sehingga

terjadi peningkatan sebesar 15,94%. Kelebihan : selain dapat meningkatkan hasil

belajar, model pembelajaran GI juga dapat meningkatkan aktivitas siswa. Kelemahan

: model pembelajaran GI menuntut siswa untuk berfikir aktif dan kritis, kalau ada

siswa yang tidak aktif maka akan menghambat tujuan pembelajaran. Cara mengatasi

kelemahan yaitu dengan melakukan pemantauan secara menyeluruh supaya para

siswa tetap aktif dalam masing-masing kelompoknya.

Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Endarini Sudaromono (2011) dengan judul

“Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Melalui Penerapan Model

Pembelajaran Group Investigation Pada Mata Pelajaran IPA Di SD Sidorejo Lor 02

Salatiga Seester 1 Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajaran GI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa dari siklus I sebesar 77% dan pada siklus II dengan presentase 89%.

Peningkatan aktivitas siswa memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar

yaitu pada ulangan harian siswa dengan nilai rata-rata mencapai 88. Kelebihan :

model GI bisa masuk ke dalam beberapa mata pelajaran sehingga siswa dapat berlatih

berfikir unuk memecahkan suatu masalah. Kekurangan : model pembelajaran GI

sangat komplek sehingga siswa harus berkonsentrasi penuh melakukan investigasi

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

22

terhadap topik yang sudah dipilih. Cara mengatasi kelemahan yaitu dengan melatih

kemampuan berfikir kritis siswa sejak dini.

Kerangka berfikir

Untuk mengatasi pembelajaran yang hanya menekankan pada aktivitas

siswa, maka dalam penelitian ini akan mencoba menggunakan metode Group

Investigation dalam belajar. Hal ini karena metode ini merupakan metode

pembelajaran yang mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran, mulai dari

perencanaan sampai dengan pelaksanaannya, sehingga pembelajaran tidak

hanya didominasi oleh guru, tetapi siswa juga menjadi bagian dalam

pembelajaran. Dalam pembelajaran ini terdapat enam kali tatap muka terhadap

siswa.sehingga aktivitas belajar siswa akan meningkat.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

23

Gambar kerangka berfikir pembelajaran IPS model GI dan aktivitas belajar

Pembelajaran IPS SD

Kompetensi dasar :

2.2 Mengenal cara – cara menghadapi bencana alam

Pembelajaran

Konvensional

Tidak ada Aktivitas

Belajar

Pembelajaran IPS dengan GI dan Aktivitas

KD: cara – cara menghadapi bencana alam

Pengukuran

Aktivitas

Pembentukan kelompok beranggotakan

4 siswa tiap kelompok

Memilih topik cara – cara menghadapi

bencana alam

Merencanakan pengumpulan informasi

cara – cara menghadapi bencana alam

Investigasi :

a. Mengumpulkan Informasi

b. Menganalisis informasi dengan

membuat klasifikasi, klarifikasi sintesis

Presentasi

Aktivitas belajar siswa

meningkat

Rubrik aktivitas

Rubrik aktivitas

topik

Rubrik aktifitas

informasi

Rubrik penilaian Informasi

Rubrik aktivitas analisis informasi

Rubrik Presentasi

Skor aktivitas

belajar siswa

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Kajian Teori A. Aktivitas belajarrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4481/3/T1_292009369_BAB II… · aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah

24

2.3 hipotesis tindakan

Hipotesis dalam penelitiananaan Tindakan Kelas ini adalah melalui model

type group investigation dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa kelas VIB di SDN Wonoyoso Kecamatan

Pringapus Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2012/2013.