BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program...

23
BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Sesuai dengan hakikat pekerjaan bimbingan dan konseling yang berbeda dari pekerjaan pengajaran, maka sasaran pelayanan bimbingan dan konseling berbeda dari sasaran evaluasi dalam pengajaran. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang evaluasi program bimbingan dan konseling, terlebih dahulu perlu dibahas dan dikaji pengertian evaluasi program bimbingan dan konseling. Yusuf (dalam Tohirin, 2009:60) mengemukakan bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan program bimbingan dan konseling yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Prasetyo (2010:50) evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling adalah usaha penelitian dengan cara mengumpulkan data secara sistematis, menarik kesimpulan atas dasar data yang diperoleh secara objektif, mengadakan penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan, pengembangan dan pengarahan staf. Nurihsan (2005:35) evaluasi program bimbingan dan konseling merupakan suatu proses pengumpulan informasi untuk mengetahui dan menentukan efektivitas dari program bimbingan dan konseling dalam membantu para siswa untuk mengetahui serta memahami kebutuhan-kebutuhan dan kelemahannya.

Transcript of BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program...

Page 1: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

BAB II

KAJIAN TEORETIS

2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

Sesuai dengan hakikat pekerjaan bimbingan dan konseling yang berbeda

dari pekerjaan pengajaran, maka sasaran pelayanan bimbingan dan konseling

berbeda dari sasaran evaluasi dalam pengajaran. Untuk mendapatkan gambaran

yang jelas tentang evaluasi program bimbingan dan konseling, terlebih dahulu

perlu dibahas dan dikaji pengertian evaluasi program bimbingan dan konseling.

Yusuf (dalam Tohirin, 2009:60) mengemukakan bahwa evaluasi program

bimbingan dan konseling merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan

program bimbingan dan konseling yang dilakukan melalui pengumpulan data,

pengolahan data serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat

keputusan.

Prasetyo (2010:50) evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan

konseling adalah usaha penelitian dengan cara mengumpulkan data secara

sistematis, menarik kesimpulan atas dasar data yang diperoleh secara objektif,

mengadakan penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan,

pengembangan dan pengarahan staf.

Nurihsan (2005:35) evaluasi program bimbingan dan konseling

merupakan suatu proses pengumpulan informasi untuk mengetahui dan

menentukan efektivitas dari program bimbingan dan konseling dalam membantu

para siswa untuk mengetahui serta memahami kebutuhan-kebutuhan dan

kelemahannya.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

Sedangkan menurut Winkel (dalam http://tenblog-

bimbingankonseling.blogspot.com/bimbingan dan konseling) di akses 26 April

2013 Pukul 10.00 Wita, evaluasi program bimbingan dan konseling mencakup

usaha menilai efesiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi

peningkatan mutu program bimbingan dan konseling. Pelaksanaan evaluasi

menuntut diadakan penelitian, dengan mengumpulkan data secara sistematis,

mengadakan penafsiran dan merencanakan langkah-langkah perbaikan. Sejalan

dengan itu, Suherman (2009:79) mengemukakan pendapatnya bahwa evaluasi

program bimbingan dan konseling merupakan suatu proses yang sistematis dalam

mengumpulkan data untuk menentukan nilai dari suatu program dalam membantu

pengelolaan, perencanaan program, latihan staf dan peningkatannya, agar

memperoleh pertimbangan yang sebaik-baiknya tentang efektivitas dan efisiensi

tidaknya suatu program.

Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi

program bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang sangat penting,

karena berdasarkan hasil evaluasi itulah dapat diambil suatu kesimpulan apakah

kegiatan yang telah dilakukan itu mencapai sasaran yang diharapkan secara efektif

dan efesien atau tidak, serta apakah kegiatan tersebut perlu diteruskan atau tidak.

2.2 Tujuan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

Stone (dalamhttp://akhmadsudrajat.wordpress.com/evaluasi program

bimbingan dan konseling) di akses 26 April 2013 Pukul 10.00 Wita,

merekomendasikan enam tujuan evaluasi program bimbingan dan konseling,

diantaranya:

Page 3: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

a. Mengukur keefektivan dari keseluruhan program dan kegiatannya

b. Mengumpulkan data yang akan menentukan apakah memerlukan modifikasi

program

c. Menentukan tingkatan penerimaan program dan dukungan dari stakeholders

d. Memperoleh informasi yang dapat digunakan oleh publik

e. Mengumpulkan data untuk staf evaluasi

f. Menganalisis biaya program dan membandingkannya dengan kebutuhan

program ke depan.

Sedangkan menurut Hastuti (dalam Sukardi, 2008:86) evaluasi program

bimbingan dan konseling memiliki tujuan umum dan tujuan khusus, diantaranya :

a. Tujuan umum

Secara umum, penyelenggaraan evaluasi program bimbingan dan

konseling bertujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang

telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.

2. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan program

bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu

tertentu.

3. Secara operasional penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program

bimbingan dan konseling ditujukan untuk:

a) Meneliti secara berkala pelaksanaan program bimbingan dan

konseling.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

b) Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan

atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan.

c) Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha

menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan

konseling.

b. Tujuan khusus

Sedangkan secara khusus, penyelenggaraan evaluasi program bimbingan

dan konseling bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling apakah

sudah ada atau belum diberikan kepada siswa di sekolah ( madrasah ).

2. Untuk mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu dimasukkan

kedalam program bimbingan dan konseling untuk perbaikan layanan yang

diberikan.

3. Untuk membantu kepala sekolah ( madrasah ), guru-guru termasuk

pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata kerja mereka

dalam memahami dan memenuhi kebutuhan tiap-tiap siswa.

4. Untuk mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari program bimbingan

yang perlu diadakan perbaikan-perbaikan.

5. Untuk mendorong semua personil bimbingan dan konseling agar bekerja

lebih giat dalam mengembangkan program-program bimbingan dan

konseling di sekolah.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

Berdasarkan penjelasan mengenai tujuan dari pelaksanaan evaluasi

program bimbingan dan konseling di sekolah, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa yang tujuan pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling di

sekolah adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan dari pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling, sehingga mampu untuk mendorong semua

personil bimbingan dan konseling di sekolah agar lebih giat dalam

mengembangkan program layanan bimbingan dan konseling.

2.3 Prinsip Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

Untuk mencapai tujuan dan terlaksananya program bimbingan dan

konseling dengan baik, maka pelaksanaannya harus dikelola seefisien dan

seefektif mungkin selaras dengan pinsip-prinsip suatu program. Gibson dan

Mitchell (dalam Prasetyo, 2010:80) mengemukakan beberapa prinsip yang harus

diperankan dalam penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan

konseling, yaitu sebagai berikut:

a. Evaluasi yang efektif menuntut pengenalan terhadap tujuan-tujuan program.

Adapun tujuan dari program bimbingan dan konseling yakni untuk

menghasilkan tenaga professional dalam bidang bimbingan dan konseling

yang menguasai konsep-konsep layanan bimbingan dan konseling, serta

terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan

tentang bimbingan dan konseling.

b. Evaluasi yang efektif memerlukan kriteria pengukuran yang jelas.

c. Evaluasi melibatkan berbagai unsur yang professional.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

d. Evaluasi yang efektif hendaknya terencana dan berkesinambungan. Hal ini

bahwa evaluasi program bimbingan dan konseling bukan merupakan kegiatan

yang bersifat insidental, melainkan proses kegiatan yang sistematis dan

berkesinambungan.

Berdasarkan prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi tersebut, maka dapat

ditarik suatu kesimpulan bahwa keefektifan pelaksanaan evaluasi program

bimbingan dan konseling haruslah menuntut adanya umpan balik (feed back) dan

tindak lanjut (follow-up) dari pelaksanaan evaluasi, sehingga hasilnya dapat

digunakan untuk membuat kebijakan / keputusan.

2.4 Lingkup Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah

Lingkup evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah mencakup

empat komponen, sebagaimana yang dikemukakan Tohirin (2009:53) yakni:

a. Evaluasi peserta didik (input)

Evaluasi jenis ini dimulai dari layanan pengumpulan data pada saat peserta

didik diterima oleh sekolah yang bersangkutan.

Menurut Sukardi (2003:250) jenis data yang dikumpulkan dari peserta

didik dapat berupa: kemampuan sekolastik, bakat, minat, kepribadian, prestasi

belajar, riwayat kependidikan, riwayat hidup, citia-cita pendidikan atau jabatan,

hobi dan penggunaan waktu luang, kebiasaan belajar, hubungan sosial, keadaan

fisik dan kesehatan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan minat terhadap mata

pelajaran sekolah.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

b. Evaluasi program

Evaluasi program ini dilakukan demi untuk peningkatan mutu program

bimbingan dan konseling di sekolah. Menurut Prayitno (2004:59) bahwa

penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dikelompokkan menjadi

beberapa kegiatan layanan, yakni sebagai berikut :

1. Layanan kepada peserta didik.

2. Layanan kepada guru.

3. Layanan kepada kepala sekolah.

4. Layanan kepada orang tua siswa atau masyarakat.

c. Evaluasi proses

Dalam evaluasi proses, yang dievaluasi yakni proses pelayanan bimbingan

dan konseling secara keseluruhan dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan.

Menurut Syamsul (dalam Suherman, 2009:89) dalam evaluasi proses, banyak

faktor yang perlu diperhatikan berhubungan dengan proses pelaksanaan program

bimbingan dan konseling diantaranya :

1. Organisasi dan administrasi program bimbingan.

2. Personal / petugas pelaksana bimbingan dan konseling.

3. Fasilitas dan perlengkapan bimbingan dan konseling.

4. Kegiatan bimbingan dan konseling.

5. Partisipasi guru/personil sekolah lainnya.

6. Anggaran pembiayaan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

d. Evaluasi hasil

Untuk mendapatkan gambaran tentang hasil dari pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling yang telah dijalankan, maka harus dilihat bagaimana

perkembangan dalam diri siswa yang mendapatkan layanan bimbingan dan

konseling itu sendiri. Dengan kata lain, evaluasi terhadap hasil pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling ditujukan pada pencapaian tujuan program baik

jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

Sejalan dengan itu Hallen (dalam Prayitno, 2004:29) mengemukakan

bahwa lingkup evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di

sekolah, diantaranya:

a. Evaluasi Peserta Didik (raw-input)

Untuk mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan dan

konseling maka pemahaman terhadap peserta didik (konseli) yang mendapat

bimbingan dan konseling penting dan perlu. Pemahaman mengenai (raw input)

peserta didik perlu dilakukan sedini mungkin, dengan pemahaman terhadap raw

input dapat dipakai mempertimbangkan hasil pelaksanaan program bimbingan dan

konseling bila dibandingkan dengan produk yang dicapai.

Evaluasi raw-input dimulai dari pelayanan himpunan data pada saat

peserta didik (konseli) diterima di sekolah bersangkutan.

b. Evaluasi Program

Evaluasi program pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah harus

disesuaikan dengan pola dasar pedoman operasional pelayanan bimbingan dan

Page 9: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

konseling. Kegiatan operasional dari masing-masing pelayanan hendaknya

disusun dalam suatu sistematika yang rinci, diantaranya:

1. Tujuan Khusus pelayanan bimbingan dan konseling

2. Kriteria keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling

3. Lingkup pelayanan bimbingan dan konseling

4. Rincian kegiatan dan jadwal kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling

5. Hubungan antara kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling dengan

kegiatan luar sekolah

6. Metode dan teknik layanan bimbingan dan konseling

7. Sarana pelayanan bimbingan dan konseling

8. Evaluasi dan penelitian pelayanan bimbingan dan konseling

9. Evaluasi terhadap program bimbingan dan konseling dan butir-butir di atas

memerlukan alat-alat/instrumen evaluasi yang baik.

c. Evaluasi Proses

Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan dalam program

pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, dituntut proses pelaksanaan

bimbingan dan konseling yang mengarah pada tujuan yang diharapkan. Dalam

pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak faktor yang

terlibat yang perlu dievaluasi, terutama yang terkait dengan pengelolaan

pelayanan bimbingan dan konseling.

Menurut Syahril (dalam Surya, 2006:56) faktor pengelolaan yang perlu di

evaluasi, diantaranya:

1. Organisasi dan administrasi program pelayanan bimbingan dan konseling

Page 10: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

2. Petugas pelaksanaan atau personel (tenaga profesional) dan bukan

profesional.

3. Fasilitas dan perlengkapan seperti; fasilitas teknis yang terdiri dari : tes,

inventory, dan instrumen evaluasi lainnya.

4. Fasilitas fisik seperti; ruang kerja konselor, ruang konseling, ruang tunggu,

ruang pertemuan, ruang adminisrasi, ruang penyimpanan instrumen, ruang

penyimpanan data.

5. Perlengkapan seperti; meja, kursi, filling kabinet, files, lemari dan

sebagainya.

6. Anggaran biaya

Anggaran biaya yang perlu dipersiapkan adalah untuk pos-pos

seperti; honorarium pelaksana, pengadaan dan pemeliharaan sarana fisik

dan perlengkapan, biaya operasional (perjalanan, kunjungan rumah,

penilaian dan penelitian)

d. Evaluasi Hasil

Untuk memperoleh gambaran tentang keberhasilan dari pelaksanaan

program bimbingan dan konseling di sekolah dapat dilihat dari hasil yang

diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah.

Dengan memperhatikan lingkup evaluasi program bimbingan dan

konseling tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan evaluasi

program bimbingan dan konseling akan terlaksana dengan baik jika

memperhatikan empat komponen yang berkaitan dengan jenis-jenis evaluasi

seperti; evaluasi peserta didik sebagai objek atau sasaran pelayanan bimbingan

Page 11: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

dan konseling, evaluasi program sebagai acuan untuk mengembangkan mutu

program pelayanan bimbingan dan konseling, evaluasi proses sebagai usaha untuk

menentukan efektivitas dan efisiensi pelayanan program bimbingan dan

konseling, kemudian yang terakhir dan terpenting dari ketiga jenis evaluasi

program bimbingan dan konseling yakni evaluasi terhadap hasil pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling yang berfungsi sebagai dasar untuk perbaikan

dan pengembangan program nantinya.

2.5 Aspek-Aspek Yang Perlu Dievaluasi Dalam Program Bimbingan dan

Konseling

Menurut Surya (2006:32) aspek-aspek program bimbingan dan konseling

yang perlu dievaluasi adalah sebagai berikut :

a. Dasar atau acuan penyusunan program seperti ; produk hukum dalam bentuk

undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan dan kebijakan baik berasal

dari pemerintah maupun sekolah.

b. Proses penyusunan program dengan melihat bagaimana program bimbingan

dan konseling diwujudkan, apakah melalui penelaahan kebutuhan, melihat

kondisi sekolah, melibatkan tim pengembang atau hanya pekerjaan

perseorangan.

c. Kurikulum layanan seperti ; layanan dasar, perencanaan individual, layanan

responsif, dan dukungan sistem.

Sedangkan menurut Tohirin (2009:88) aspek-aspek yang perlu dievaluasi

dalam program bimbingan dan konseling yaitu :

a. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan layanan,

Page 12: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

b. Keterlaksanaan program yang telah direncanakan,

c. Dampak layanan bimbingan dan konseling terhadap kegiatan belajar

mengajar,

d. Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan

bimbingan dan konseling

e. Kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan, pencapaian tugas-

tugas perkembangan, dan hasil belajarnya.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling yaitu

partisipasi/aktivitas dan pemahaman siswa, kegunaan layanan menurut siswa,

perolehan siswa dari layanan, minat siswa terhadap layanan lebih lanjut,

perkembangan siswa dari waktu ke waktu, perolehan guru pembimbing,

komitmen pihak-pihak terkait, serta kelancaran dan suasana penyelenggaraan

kegiatan layanan. Deskripsi tentang aspek yang dievaluasi tersebut mencerminkan

sejauh mana proses penyelenggaraan layanan/pendukung memberikan sesuatu

yang berharga bagi kemajuan dan perkembangan layanan serta memberikan

kemudahan untuk kegiatan layanan terhadap siswa.

2.6 Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

Menurut Surya (2006:40) dalam mengadakan evaluasi terhadap

pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah harus melalui prosedur-

prosedur evaluasi yakni sebagai berikut:

a. Identifikasi tujuan yang akan dicapai dalam program pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling

Page 13: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

Melakukan identifikasi terhadap tujuan yang ingin dicapai sangatlah

penting karena memberikan arah terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan,

artinya selama melakukan evaluasi tetap mengacu pada tujuan yang telah

ditetapkan.

b. Pengembangan rencana evaluasi program bimbingan dan konseling

Pengembangan rencana evaluasi merupakan langkah lanjutan setelah

menetapkan tujuan yang ingin dicapai.

Zikri (dalam Surya, 2006:42) mengemukakan bahwa komponen-

komponen rencana evaluasi program bimbingan dan konseling yang perlu

dikembangkan adalah :

1. Data atau informasi yang dibutuhkan

2. Alat pengumpulan data yang digunakan

3. Sumber data atau informasi yang dapat dihubungi

4. Personil pelaksanaan

5. Waktu pelaksanaan

6. Kriteria penilaian dan

7. Bagaimana pelaporan serta pada siapa laporan disampaikan.

c. Proses pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling

Setelah rencana disusun dan disetujui, pelaksanaan evaluasi program

bimbingan dan konseling bergantung pada metode yang digunakan.

Prinsip pelaksanaan evaluasi perlu memperhatikan faktor-faktor yang telah

direncanakan sehingga terjadi interaksi antara faktor yang satu dengan lainnya dan

dapat membantu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

d. Pelaporan dan pemanfaatan hasil evaluasi program bimbingan dan konseling

Pelaporan dan pemanfaatan hasil evaluasi dianggap sangat penting sebab

langkah ini merupakan bentuk konkrit sikap akuntabilitas atas program dan hasil

kegiatan yang telah dilakukan seorang guru bimbingan dan konseling sekolah

beserta staf lainnya.

Sedangkan menurut Nurihsan (2007:53) dalam melaksanakan evaluasi

program bimbingan dan konseling ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan

oleh guru pembimbing di sekolah, diantaranya :

1. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

evaluasi program bimbingan dan konseling. Karena tujuan evaluasi adalah

untuk memperoleh data yang diperlukan untuk mengambil keputusan,

maka guru pembimbing (konselor) perlu mempersiapkan pertanyaan-

pertanyaan yang terkait dengan hal-hal yang akan dievaluasi. Pertanyaan-

pertanyaan itu pada dasarnya terkait dengan dua aspek pokok yang

dievaluasi seperti ; tingkat keterlaksanaan program (aspek proses), dan

tingkat ketercapaian tujuan program (aspek hasil).

2. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data. Untuk

memperoleh data yang diperlukan, yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan

dan ketercapaian program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang

relevan dengan kedua aspek tersebut.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

Instrumen itu diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara,

pedoman observasi, dan studi dokumentasi. Setelah data diperoleh maka data itu

dianalisis, yaitu menelaah tentang program apa saja yang telah dan belum

dilaksanakan, serta tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai.

3. Melakukan tindak lanjut (Follow Up). Berdasarkan temuan yang

diperoleh, maka dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut.

Stone (dalam Suherman, 2009:56) tahap tindak lanjut dalam prosedur

evaluasi meliputi dua kegiatan, yaitu a) memperbaiki hal-hal yang dipandang

lemah, kurang tepat, atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, dan

(b) mengembangkan program, dengan cara merubah atau menambah beberapa hal

yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas program.

Dengan melihat prosedur-prosedur pelaksanaan evaluasi tersebut, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa berhasil atau tidaknya pelaksanaan evaluasi juga

ditentukan oleh penggunaan prosedur evaluasi yang baik sesuai apa yang telah

direncanakan. Sehingga pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling

dapat dipertanggung jawabkan dengan baik, serta dapat menghasilkan suatu

layanan bimbingan dan konseling yang ideal.

2.7 Metode Pendekatan dalam Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan

dan Konseling

Pendekatan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling dapat

dilakukan dengan berbagai cara dan kegiatan. Sebagaimana yang dikemukakan

Sukardi (2008:257) bahwa metode yang digunakan untuk menyelenggarakan

evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling yaitu :

Page 16: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

a. Metode survei

Metode survei lebih sering menggunakan metode evaluasi dalam setting

sekolah. Metode ini dimaksudkan guna mendapatkan data tentang lingkungan,

pengelolaan sikap serta pandangan personil sekolah lainnya, dan sikap serta

pandangan siswa terhadap program bimbingan dan konseling.

Jadi, metode survei ini merupakan usaha untuk mengenal keadaan

sesungguhnya dari suatu sekolah secara menyeluruh sebagaimana adanya. Hal

tersebut sangat berguna untuk menentukan kegiatan sekolah selanjutnya dalam

rangka memperbaiki hal-hal yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa,

melengkapi kebutuhan yang belum terpenuhi, dan memperbaiki hubungan antara

unsur-unsur yang mendukung kehidupan sekolah tersebut.

b. Metode observasi

Sebelum melaksanakan observasi dibutuhkan suatu rencana yang terinci,

yang mencakup perilaku-perilaku siswa yang diamati seperti; kapan akan

diamati?, oleh siapa akan diamati?, akan direkam dengan cara yang bagaimana?,

dan akan diberi interpretasi evaluatif menurut apa?.

Oleh karena itu, sebelum observasi dilaksanakan, observer perlu membuat

pedoman atau kriteria terlebih dahulu agar data yang diperoleh lebih terarah dan

tepat.

c. Metode eksperimental

Metode eksperimental dimaksudkan untuk mempelajari satu kelompok

atau lebih yang menyangkut apakah tujuan layanan yang diharapkan dapat

tercapai atau belum, apakah layanan tersebut efektif dan efisien atau tidak.

Page 17: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

Metode ini harus dilaksanakan dalam periode waktu yang cukup lama,

supaya pengaruh perbedaan layanan bagi kedua kelompok dapat dibandingkan.

d. Metode studi kasus

Metode studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data mengenai

keadaan seorang siswa yang dijadikan objek studi kasus.

Sebelum melakukan studi kasus perlu ditetapkan hal-hal yang dianggap

penting tentang diri siswa yang berkaitan dengan usaha layanan-layanannya.

Metode studi kasus cukup banyak memakan waktu, akan tetapi dapat

menghasilkan informasi yang dapat dijadikan sebagai data yang objektif.

Sehubungan dengan penjelasan tentang metode yang digunakan dalam

evaluasi program bimbingan dan konseling, Prasetyo (2010:89) mengemukakan

pendapat yang sama bahwa metode atau pendekatan yang digunakan dalam

evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah di antaranya:

a. Pendekatan Survei

Pendekatan ini merupakan suatau usaha untuk mengenal keadaan

sesungguhnya dari suatu sekolah secara menyeluruh sebagaimana adanya. Hal

tersebut sangat berguna untuk menentukan kegiatan sekolah selanjutnya dalam

rangka memperbaiki hal-hal yang tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik,

melengkapi kebutuhan yang belum terpenuhi, memperbaiki hubungan antara

unsur-unsur yang mendukung kehidupan sekolah tersebut.

b. Pendekatan Eksperimental

Pada pendekatan ini dibentuk dua kelompok peserta didik. Kelompok

pertama dijadikan kelompok instrumen yaitu yang mendapat pelayanan

Page 18: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

bimbingan dan konseling. Kelompok kedua merupakan kelompok kontrol yaitu

yang tidak mendapat layanan bimbingan dan konseling.

Dalam suatu periode tertentu kemudian keduanya diperbandingkan. Dari

hasil perbandingan akan diketahui sejauh mana program bimbingan dan konseling

itu dapat membantu peserta didik.

c. Pendekatan Kelompok Tunggal

Prosedur ini ialah dengan menghilangkan kelompok kontrol, dan

menggantinya dengan penilaian terhadap kelompok yang sama sebelum dan

segera sesudah pelayanan bimbingan diberikan kepada kelompok itu.

d. Penilaian oleh Klien (Peserta didik)

Prosedur yang sederhana adalah dengan mengumpulkan pendapat kepada

peserta didik yang telah mendapat pelayanan bimbingan dan konseling mengenai

kegunaan dan faedah pelayanan bimbingan dan konseling yang diterimanya.

Hal ini mempunyai kelemahan bahwa pendapat peserta didik kurang teliti.

Pendapatnya akan sangat dipengaruhi oleh masalah yang diusahakan untuk

dipecahkan dalam rangka pelayanan yang diperolehnya yang sangat

mempengaruhi penilaian yang diberikannya.

e. Studi Lanjutan (Follow-up Study)

Studi lanjutan ini mempunyai nilai evaluatif terhadap program bimbingan

konseling yang sudah dan atau sedang berjalan.

f. Penilaian Para Ahli

Prosedur ini dilakukan dengan meminta kepada para ahli bimbingan dan

konseling yang tidak turut serta dalam memberikan pelayanan bimbingan dan

Page 19: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

konseling di sekolah yang bersangkutan, untuk memberikan penilaian tentang

pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

g. Penilaian Diri Oleh Konselor (Counselor Self-Evaluation)

Prosedur ini pada dasarnya sama dengan penilaian oleh para ahli. Dalam

hal ini konselor dianggap sebagai ahli, akan tetapi ahli yang turut mengambil

bagian di dalam penyelenggaraan program bimbingan dan konseling di sekolah

yang bersangkutan. Dengan demikian faktor subjektif kurang dapat dihindarkan,

tetapi informasi dapat terkumpul lebih memadai dan lebih dapat dipercaya.

2.8 Sumber Data dan Kriteria Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan

dan Konseling

a. Sumber data evaluasi

Untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat dalam melakukan evaluasi

program bimbingan dan konseling, maka diperlukan sumber data yang relevan.

Adapun sumber data yang perlu dihubungi, sangat bergantung pada jenis data atau

informasi yang diperlukan. Menurut Prayitno (2004:33) sumber data yang dapat

dihubungi, yaitu :

1. Kepala sekolah

2. Wakil kepala sekolah

3. Koordinator bimbingan dan konseling

4. Konselor sekolah

5. Guru mata pelajaran

6. Personil sekolah lainnya

7. Siswa dan teman terdekatnya

Page 20: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

8. Orang tua dan masyarakat

9. Para ahli atau lembaga-lembaga terkait

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dapat

bertindak sebagai evaluator terutama yaitu koordinator bimbingan dan konseling,

kepala sekolah dan konselor sekolah.

b. Kriteria evaluasi

Penetapan kriteria sebagai patokan dalam evaluasi program bimbingan dan

konseling sudah lama merupakan persoalan yang belum terpecahkan secara

tuntas. Patokan untuk mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan

dan konseling di sekolah mengacu pada terpenuhi tidaknya kebutuhan-kebutuhan

peserta didik dan pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak

langsung. Menurut Stone (dalamhttp://akhmadsudrajat.wordpress.com/evaluasi

program bimbingan dan konseling) di akses 26 April 2013 Pukul 10.00 Wita,)

kriteria yang dapat dijadikan langkah awal dalam menilai efektif dan efisiennya

suatu program bimbingan dan konseling adalah :

1. Terdapat seorang tenaga ahli bimbingan dan konseling untuk setiap orang

siswa, dengan alasan bahwa rasio ini pada umumnya memungkinkan

konselor untuk melayani populasi siswa secara memadai

2. Tenaga-tenaga bimbingan mempunyai kualifikasi yang memadai dalam

hal pendidikan prajabatan bidang bimbingan dan konseling

3. Terdapat sistem kartu pribadi (commutative record) yang memuat data

relevan tentang siswa, yang dikelola dengan baik dan digunakan secara

aktual dalam memberikan layanan kepada siswa

Page 21: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

4. Terdapat sumber-sumber informasi pendidikan dan jabatan (career

information) yang lengkap, mudah untuk dimanfaatkan dan secara berkala

diperbarui

5. Tersedia sarana-sarana material dan teknis yang memadai

6. Tersedia dana finansial yang cukup, sehingga kegiatan-kegiatan dapat

berjalan dan tidak sering mengalami kemacetan karena tidak tersedia dana.

2.9 Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Evaluasi Program Bimbingan

dan Konseling

Ada beberapa hambatan yang dialami dalam pelaksanaan evaluasi

program bimbingan dan konseling, sebagaimana yang dikemukakan Sukardi

(2008:253) yaitu sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan evaluasi program bimbingan dan konseling membutuhkan

banyak waktu dan biaya. Tidak dapat diragukan lagi untuk memulai evaluasi

tampaknya memerlukan biaya yang cukup mahal dan perlu biaya yang

banyak.

b. Belum adanya guru inti atau instruktur bimbingan dan konseling yang ahli

dalam bidang evaluasi programa bimbingan dan konseling di sekolah.

Kebanyakan yang terlibat dalam bidang ini adalah perguruan tinggi yang

sudah tentu konsep dan kerangka kerjanya tidak berorientasi pada kepentingan

sekolah.

c. Perumusan kriteria keberhasilan evaluasi program bimbingan dan konseling di

sekolah belum tegas dan baku sampai saat ini.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

Dengan memperhatikan pendapat tentang hambatan-hambatan dalam

pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling tersebut, dapat

disimpulkan bahwa pekerjaan evaluasi bukan merupakan suatu persoalan yang

mudah. Olehnya itu, perlu adanya tenaga ahli yang betul-betul memahami konsep

tentang evaluasi program bimbingan dan konseling sehingga akan tercipta sebuah

program bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.

2.10 Upaya-Upaya Penanggulan Masalah Dalam Pelaksanaan Evaluasi

Program Bimbingan dan Konseling

Menurut Mitchell (dalam Sukardi, 2003) bahwa upaya penanggulan

masalah dalam pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan konseling yakni :

a. Memberikan tindak lanjut “singkat dan segera” misalnya berupa pemberian

penguatan (reinforcement) dan penugasan kecil (siswa diminta melakukan

sesuatu yang berguna bagi dirinya).

b. Menempatkan atau mengikutsertakan siswa yang bersangutan dalam jenis

layanan tertentu (misalnya dalam layanan bimbingan kelompok atau konseling

kelompok).

c. Membentuk program satuan layanan atau pendukung yang baru, sebagai

kelanjutan atau pelengkap dari layanan sebelumnya.

Berdasarkan penjelasan tentang upaya-upaya penanggulangan masalah

dalam pelaksanaan evaluasi, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa guru

pembimbing atau konselor harus tanggap dalam merespon masalah yang terjadi

pada peserta didiknya.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Evaluasi Program …eprints.ung.ac.id/1802/3/2013-1-86201-111409007-bab2... · pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak

Hal tersebut dilakukan agar proses pelayanan bimbingan dan konseling

dapat mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan, meskipun begitu banyak

hambatan-hambatan yang di alami guru pembimbing atau konselor dalam

melaksanakan program bimbingan dan konseling di sekolah