BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW ... Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ......
date post
01-May-2021Category
Documents
view
2download
0
Embed Size (px)
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA - UKSW ... Program Bantuan Siswa Miskin 2.1.1. Pengertian Program BSM ......
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab II tentang kajian pustaka ini akan
dibahas tentang konsep-konsep kunci dalam
penelitian, meliputi pengertian program BSM,
pengertian evaluasi program, tujuan dan manfaat
evaluasi program, model evaluasi, hasil penelitian
relevan, dan kerangka berpikir penelitian.
2.1. Program Bantuan Siswa Miskin
2.1.1. Pengertian Program BSM
Program BSM adalah Program tingkat Nasional
yang bertujuan untuk mengurangi siswa miskin
guna memperoleh akses pelayanan pendidikan yang
layak/baik, siswa miskin dapat kembali ke sekolah,
mencegah putus sekolah, membantu siswa untuk
memenuhi kebutuhan dalam kegiatan prose
pembelajaran, mendukung program wajib belajar
pendidikan dasar sembilan tahun, bahkan tingkat
menengah atas, serta membantu kelancaran program
sekolah.(http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-
jawab/klaster-i/program-bantuan-siswa-miskin-
bsm/).
Program BSM adalah bantuan dari Pemerintah
yang diberikan secara langsung kepada siswa dari
http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/program-bantuan-siswa-miskin-bsm/ http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/program-bantuan-siswa-miskin-bsm/ http://www.tnp2k.go.id/id/tanya-jawab/klaster-i/program-bantuan-siswa-miskin-bsm/
10
semua jenjang Pendidikan Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah, Sekeolah Menegah Pertama, Madrasah
Tasanawiyah, Sekolah Menegah Atas, Sekolah
Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah yang berasal
dari keluarga miskin dan kurang mampu sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.(http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/
Juknis_bsm_2014.pdf).
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan bantuan siswa miskin (BSM)
adalah program bantuan dari pemerintah mengenai
kenaikan BBM yang bertujuan untuk membantu
siswa miskin agar tidak putus sekolah serta
mendukung program wajib belajar pendidikan dasar
sembilan tahun dan membantu kelancaran program
sekolah.
Program BSM ini diharapkan anak usia
sekolah dari keluarga miskin atau kurang mampu
dapat meneruskan sekolah, tidak putus sekolah, dan
masa depan yang diharapkan mereka dapat
memutus rantai kemiskinan yang saat ini dialami
orangtuanya. Program BSM mendukung komitmen
pemerintah guna meningkatkan angka partisipasi
pendidikan di Kabupaten/Kota miskin dan terpencil
serta pada kelompok marjinal.
http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/Juknis_bsm_2014.pdf http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/Juknis_bsm_2014.pdf
11
Program ini bersifat bantuan langsung kepada
siswa, karena berdasarkan kondisi ekonomi dari
siswa miskin dan bukan berdasarkan prestasi serta
mempertimbangkan dengan melihat kondisi siswa,
sedangkan beasiswa diberikan dengan
mempertimbangkan prestasi siswa. Di jenjang
pendidikan tinggi, program beasiswa bagi anak
kurang mampu juga digulirkan pemerintah dengan
bantuan belajar mahasiswa ber-IPK 2,5, dan
beasiswa bidik misi. Bidik misi bertujuan untuk
meningkatkan akses dan kesempatan belajar di
perguruan tinggi bagi peserta didik yang berpotensi
akademik memadai dan kurang mampu secara
ekonomi.
Tujuan dari program bantuan siswa miskin ini
antara lain:
Membantu siswa untuk memenuhi kebutuhan
pribadi siswa selama duduk di bangku sekolah.
Mencegah siswa dari kemungkinan putus sekolah
akibat kesulitan ekonomi.
Memberi peluang dan kesempatan yang lebih
besar kepada siswa untuk terus bersekolah hingga
pendidikan SMA atau SMK.
Membantu kelancaran program sekolah.
12
2.1.2. Penyaluran BSM dan Sumber
Pembiayaannya
Program BSM dilaksanakan oleh 2 (dua)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag).
Sumber dana semua bantuan ini adalah dari
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Alokasinya tertuang dalam DIPA di lingkup
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta DIPA
Kementerian Agama (Kemenag).
Penerimaan dan BSM yang dikelola oleh
Kementerian Pendidikan daKebudayaan adalah siswa
miskin yang ada pada Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas
(SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri
dan swasta yang telah memenuhi kriteria sesuai
pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Program BSM yang dikelola oleh Kementerian
Agama (Kemenag) adalah siswa yang bersekolah di
Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs), dan Madrasah aliyah (MA) negeri dan swasta
di seluruh provinsi di Indonesia yang berasal dari
13
keluarga kurang mampu/miskin yang dihitung
berdasarkan proporsi populasi siswa di masing-
masing kabupaten/kota.
2.1.3. Kriteria Dasar Penentuan Penerima BSM
Adapun kriteria penerima program BSM yaitu:
1. Orangtua siswa pemegang Kartu Perlindungan
Sosial (KPS)
2. Siswa yang memegang Kartu Calon Penerima
Bantuan Siswa Miskin
3. Orangtua siswa terdaftar Program Keluarga
Harapan (PKH)
4. Siswa yang terancam putus sekolah karena
kesulitan biaya
5. Siswa yatim, piatu atau yatim piatu
6. Siswa yang berasal dari panti asuhan
7. Siswa berasal dari korban musibah atau
bencana.
2.1.4. Pemanfaatan Dana BSM
Dana BSM dapat dimanfaatkan untuk:
1. Pembelian perlengkapan sekolah berupa buku
pelajaran, alat tulis, sepatu dan tas
2. Biaya transportasi siswa ke sekolah
3. Uang saku siswa untuk sekolah
14
2.2. Evaluasi dan Evaluasi Program
2.2.1 Evaluasi
Anderson (1975) mengatakan evaluasi adalah
sebagai sebuah proses untuk menentukan hasil yang
telah dicapai dari beberapa kegiatan yang
direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
Definisi lain dikemukakan oleh Badrujaman (2011:
15) evaluasi merupakan sebuah proses yang
dilakukan oleh sekelompok ahli yang profesional
terhadap suatu program guna menentukan tindakan
berikutnya. Dua ahli tersebut mengatakan bahwa
evaluasi adalah sebuah proses suatu program yang
direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan
dan menentukan tindakan.
Sukardi (2014:8) mendefinisikan evaluasi
sebagai sebuah proses sistematis pengumpulan data
dan penganalisisan data untuk pengambilan
keputusan. Evaluasi adalah mengukur dan menilai
yang digunakan dalam rangka pengambilan
keputusan. Bahwa hubungan antara pengukuran
dan penilaian saling berkaitan. Mengukur
hakekatnya adalah membandingkan sesuatu dengan
atau atas dasar ukuran atau kriteria tertentu (meter,
kilogram, takaran dan sebagainya), pengukuran
bersifat kuantitatif. Penilaian berarti menilai sesuatu
15
program. Hal ini sejalan dengan hasil yang
dikemukakan oleh Suharsimi (2009:3) bahwa
mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan
satu ukuran yang bersifat kuantitatif, menilai adalah
mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran baik buruk yang bersifat kualitatif,
dan evaluasi meliputi kedua langkah tersebut di
atas. Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
sebuah keputusan. Fungsi evaluasi adalah
menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi
pihak decision maker untuk menentukan kebijakan
yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan peneliti (Suharsimi dan Cepi; 2008: 2).
Dari definisi tentang evaluasi yang telah
dikemukakan beberapa ahli diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa evaluasi merupakan sebuah
proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mencari
informasi guna memperoleh keputusan dari sebuah
program. Keberhasilan program dapat dilihat dari
dampak atau hasil yang dicapai oleh program
tersebut. Karenanya, dalam keberhasilan ada dua
16
konsep yang terdapat didalamnya yaitu efektifitas
dan efisien.
2.2.2 Evaluasi Program
Evaluasi program adalah proses menetapkan
secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektifitas
atau kecocokan sesuatu sesuai kriteria dan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sugiyono, (2014: 741) menyatakan bahwa,
Program evaluation is a systematic method for
collecting, analyzing, and using information to answer
questions about project, policies and programs,
particularly about their effectiveness and efficiency.
Evaluasi program merupakan metode yang sistematis
untuk mengumpulkan data dan analisis data, dan
menggunakan informasi yang diperoleh dari
penelitian tersebut untuk menjawab pertanya