BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A.eprints.umm.ac.id/49876/3/BAB II.pdf · dari harga...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A.eprints.umm.ac.id/49876/3/BAB II.pdf · dari harga...
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini, terutama dalam
Corporate social Responsibility (CSR), Profitabilitas, Leverage dan nilai
perusahaan telah banyak dilakukan. Terdapat beberapa perbedaan antara
penelitian satu dengan penelitian lain, baik dari segi Objek, variable yang
digunakan, maupun hasil dari penelitiannya. Hasil penelitian yang berbeda
menunjukkan adanya kontra antara peneliti satu dengan peneliti lainnya.
Berikut tabel ringkasan yang menunjukkan penelitian tentang pengaruh CSR,
Profitabilitas dan Leverage dari peneliti sebelumnya.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama Judul Permasalahan Hasil Perbedaan
Evelyn Stacia
dan Juniarti
(2015)
Pengaruh
Pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility
terhadap Nilai
Perusahaan di
Sektor
Pertambangan
Peneliti ingin
mengetahui
pengaruh
pengungkapan
Corporate
sosial
Responsibility
terhadap Nilai
Perusahaan.
Hasil dari
penelitian ini
membuktikan
bahwa Corporate
Social
Responsbility
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan;
ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan;
market share
berpengaruh
signifikan
Menggunakan
objek dan tahun
yang berbeda
yaitu pada
perusahaan di
sektor consumer
and goods
industry tahun
2016-2018.
Menambakan
variabel
profitabilitas dan
leverage.
Menambahkan
CSRIj : Indeks
CSR
perusahaan,
yaitu dengan
melihat jumlah
item yang
8
9
terhadap nilai
perusahaan; dan
debt to equity
ratio tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
sesungguhnya
diungkapkan
oleh perusahaan.
Devina et al.
(2016)
Pengaruh
Price
Earnings
Ratio, Debt
To Equity
Ratio dan
Dividen
Payout Ratio
terhadap Nilai
Perusahaan.
Peneliti ingin
mengetahui
pengaruh Debt
to Equity Ratio
terhadap Nilai
Perusahaan.
Pada
perusahaan
BUMN yang
terdaftar di
BEI periode
2011-2014.
Hasil Penelitian
menunjukkan
Price earnings
ratio
berpengaruh
terhadap Nilai
perusahaan,
sedangkan Debt
to equity ratio
dan Dividend
payout ratio tidak
berpengaruh
terhadap Nilai
perusahaan.
Menggunakan
objek dan tahun
yang berbeda
yaitu perusahaan
sektor consumer
and goods
industry periode
2016-2018.
Setiawan dan
Lim (2018)
Analisis
Pengaruh
Profitabilitas,
Struktur
Modal dan
Leverage
Terhadap
Nilai
Perusahaan
Peneliti ingin
mengetahui
pengaruh
profitabilitas,
dan leverage
terhadap Nilai
Perusahaan.
Hasil penelitian
ini menunjukkan
bahwa
profitabilitas,
ukuran
perusahaan,
leverage, dan
pengungkapan
sosial
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Menggunakan
objek dan tahun
yang berbeda
dimana
penelitian
setiawan dan lim
menggunakan
81 perusahaan
industry
manufaktur yang
ada di BEI
periode 2011-
2015.
Sedangkan
penelitian saya
menggunakan
objek
perusahaan
sektor consumer
and goods
industry periode
2016-2018.
Farida et. Al
(2018)
Pengaruh
Kinerja
Peneliti ingin
mengetahui
Hasil penelitian
penelitian ini
Menggunakan
objek dan tahun
10
Keuangan
Terhadap
Nilai
Perusahaan
Pada
Perusahaan
Makanan dan
Minuman
Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia
Tahun 2014-
2016
pengaruh
profitabilitas
yang
diproksikan
dengan
menggunakan
rasio Return
On Assets
(ROA)
terhadap Nilai
Perusahaan.
menunjukkan
bahwa
profitabilitas
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan,
solvabilitas tidak
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan, dan
likuiditas tidak
berpengaru
terhadap nilai
perusahaan
yang berbeda
yaitu perusahaan
sektor consumer
and goods
industry periode
2016-2018. Dan
dalam penelitian
saya
menambahkan
CSR sebagai
variabel
Independen
dalam penelitian
ini.
Antoro dan
Hermuningsih
(2018)
Kebijakan
Dividen Dan
BiRate
sebagai
Pemoderasi
Likuiditas,
Profitabilitas,
Dan Leverage
Terhadap
Nilai
Perusahaan
Perbankan
Yang
Terdaftar Di
BEI Tahun
2011-2017
Peneliti ingin
mengetahui
pengaruh
profitabilitas
dan leverage
terhadap Nilai
perusahaa.
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa:1)
Likuiditas dan BI
Rate tidak
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan, 2)
profitabilitas dan
Deviden
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan. 3)
Leverage
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan tetapi
5) Likuiditas,
profitabilitas dan
leverage yang
dimoderasi oleh
dividen dan BI
Rate tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Menggunakan
objek dan tahun
berbeda yaitu
perusahaan
sektor consumer
and goods
industry periode
2016-2018.
Penelitian
Antoro
mengunakan
analisis data
SPSS 17 dan
SmastPLS 3.2.7.
sedangkan
penelitian saya
menggunakan
SPSS 22.
11
B. Tinjauan Pustaka
1. Teori Keagenan
Menurut Jensen dan Meckling (1976) Teori Keagenan membahas
hubungan antara manajemen perusahaan sebagai agen dan pemegang saham
sebagai principal. Pemegang saham memberikan tugas terhadap manajemen
perusahaan untuk mengelola dana yang diberikan kepada perusahaan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan sehingga manajemen perusahaan harus
bertanggung jawab atas dana dan kepercayaan yang telah diberikan oleh
pemegang saham terkait pengelolaan dana untuk mencapai tujuan perusahaan
tersebut.
Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba atau
profitabilitas, tetapi terdapat konflik antara agen dan principal terkait dengan
profitabilitas yang dihasilkan dimana perusahaan sebagai agen menginginkan
laba yang dihasilkan perusahaan agar digunakan kembali untuk kegiatan
operasional perusahaan dalam bentuk laba ditahan, tetapi principal
menginginkan agar laba tersebut dibagikan kepada investor atau pemilik saham
dalam bentuk deviden. Untuk itu perusahaan yang masih membutuhkan dana
untuk kegiatan operasional perusahaan mencari tambahan dana dari hutang.
Adanya hutang di perusahaan akan membuat agen menjadi terpacu untuk
meningkatkan kinerja perusahaan agar laba yang dihasilkan dapat digunakan
untuk membayar hutang serta bunga pinjaman, serta adanya bonus yang
diberikan oleh principal apabila perusahaan mampu mengelola dana yang
diperoleh dari hutang tersebut dengan maksimal.
12
2. Nilai Perusahaan
Salah satu tujuan dari pendirian suatu perusahaan adalah untuk
memaksimalkan nilai perusahaan yang dicerminkan melalui harga saham
perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dapat dijadikan cerminan nilai dari
pendapatan yang diinginkan perusahaan dimasa yang akan datang dan dapat
dijadikan indikator bagi pasar dalam menilai perusahaan tersebut secara
keseluruhan. Selain itu, nilai perusahaan dapat dijadikan persepsi investor
terhadap tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mengelola sumber daya
pada akhir tahun berjalan yang tercermin pada harga saham atau dapat diukur
dari harga saham (Hermuningsih dan Wardhani, 2009).
Kekayaan yang dimiliki para pemegang saham dan perusahaan dapat
dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari
keputusan investasi, pendanaan dan manajemen asset, nilai perusahaan juga
dapat dianalisa melalui kemampuan perusahaan dalam membayar deviden
(Farida et al., 2018). Nilai perusahaan yang sangat tinggi dapat membuat pasar
percaya tidak hanya terletak pada kinerja perusahaan saat ini melainkan
prospek yang dilakukan perusahaan dimasa yang akan datang (Evelyn dan
juniarti, 2015). Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang
sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatkan nilai
perusahaannya kesejahteraan para pemilik saham juga akan meningkat.
13
3. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengungkapan Corporate Social Responsibility atau Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan adalah pertanggungjawaban atas kegiatan-kegiatan yang
dilakukan perusahaan sebagai bentuk keperdulian perusahaan terhadap
Kesejahteraan Masyarakat, para pekerjanya dan Lingkungan sekitar
Perusahaan yang terkena dampak negative dari aktivitas oprasional
perusahaan.
Menurut Awuy et al. (2016) CSR merupakan bentuk kerja sama antara
perusahaan dengan stakeholders yang secara langsung maupun tidak langsung
berinteraksi dengan perusahaan untuk tetap menjamin kelangsungan hidup
usaha perusahaan tersebut. Pengertian tersebut sama dengan Tanggung Jawab
Sosial Lingkungan, yaitu merupakan komitmen perseroan untuk berperan
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dan setiap perusahaan yang
beroprasi harus bisa berkontribusi dengan pembangunan ekonomi untuk
meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi
perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.
4. Profitabilitas
Brigham dan Houstan (2006) menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil
bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Dhani dan Utama, 2017).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas perusahaan merupakan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang
14
dilakukan pada suatu periode akuntansi. Angka profitabilitas dinyatakan antara
lain dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan
per saham, dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran bagi
kesehatan perusahaan, maka wajar apabila profitabilitas menjadi perhatian
utama para analis dan investor.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan,
terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat
dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat
perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau
kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Hasil pengukuran
ini dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini.
Rasio profitabilitas memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak
pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusaahaan,
terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan
perusahaan.
5. Leverage
Ketika memutuskan untuk mengembangkan potensinya, perusahaan akan
membutuhkan modal yang cukup besar, dan modal tersebut dapat berasal dari
hutang maupun ekuitas. Hutang memiliki dua keunggulan penting. Pertama,
bunga yang dibayarkan dapat menjadi pengurangan pajak. Kedua, kreditor
akan mendapatkan pengembalian dalam jumlah tetap, sehingga pemegang
15
saham tidak harus membagi keuntungannya jika bisnis berjalan dengan sangat
baik. Menurut Kasmir (2012), leverage merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan
seluruh kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang).
Leverage Ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar dana
proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Berdasarkan
para ahli, banyak rasio yang digunakan dalam perhitungan Leverage seperti
Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Long Term Debt to Equity Ratio.
Namun dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah Debt to Equity Ratio.
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
hutang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang
disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain,
rasio ini berfungsi untuk mengetahui modal sendiri yang dijadikan untuk
jaminan hutang.
16
C. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Nilai Perusahaan
Pada dasarnya perusahaan tidak hanya memandang laba sebagai satu-
satunya tujuan dari perusahaan tetapi ada tujuan yang lain seperti tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat. Perusahaan
memiliki tanggung jawab yang luas dibanding dengan hanya mencari laba
untuk pemegang saham (Situmorang, 2014). Selain kinerja keuangan yang
akan dilihat oleh para investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut, adanya pengungkapan item CSR dalam laporan keuangan
perusahaan diharapkan dapat menjadi nilai plus tersendiri bagi perusahaan
yang akan menambah kepercayaan investor, bahwa perusahaan tersebut akan
berkembang dan berkelanjutan.
Semakin banyak bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan oleh
perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat, perusahaan tersebut akan
mendapatkan respon baik dari masyarakat dan loyalitas konsumen kepada
perusahaan akan semakin tinggi sehingga penjualan produk perusahaan akan
semakin meningkat. Dari uraian ini dapat dilihat bahwa para konsumen akan
lebih mengapresiasi perusahaan yang mengungkapkan Corporate Sosial
Responsibility (CSR) dibanding dengan perusahaan yang tidak
mengungkapkan Corporate Sosial Responsibility (CSR), mereka akan
membeli produk perusahaan yang mengungkapkan CSR yang sebagian laba
dari produk tersebut disisihkan untuk kepentingan sosial lingkungan, misalnya
17
untuk beasiswa, pembangunan fasilitas masyarakat, berbagai program
pelestarian lingkungan, dan lain sebagainya. Hal ini perusahaan akan
mendapatkan dampak positif, selain membangun image yang baik dimata para
investor dan masyarakat karena keperdulian perusahaan terhadap lingkungan
dan masyarakat, juga akan menaikkan laba perusahaan melalui penjualan
perusahaan. Pelaksanaan CSR akan meningkatkan nilai perusahaan dilihat dari
harga saham dan laba perusahaan sebagai akibat dari para investor yang
menanamkan saham diperusahaan.
Didukung oleh penelitian Suhartati et.al. (2011), Wardoyo dan Veronica
(2013). Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
𝐻1: Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh
signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas merupakan kemampuan dari perusahaan dalam memperoleh
maupun menghasilkan laba dengan menggunakan sejumlah modal pada
periode waktu yang ditentukan (Dhani dan Utama, 2017). Sebuah perusahaan
dikatakan lebih efisien menggunakan modalnya daripada perusahaan lain
apabila mampu menunjukkan rasio profitabilitas yang tinggi. Hal ini akan
membuat investor tertarik menanamkan modal atau berinvestasi diperusahaan
karena salah satu alasan investor menanamkan modal adalah untuk mencari
keuntungan dengan melihat laba yang tinggi tersebut. Semakin banyak investor
yang ingin menanamkan modal diperusahaan membuat permintaan saham
18
semakin meningkat hal ini dapat memicu kenaikan harga saham yang semakin
tinggi dan semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan semakin besar
pula kemampuan perusahaan dalam membayarkan devidennya.
Profitabilitas dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan Return On
Assets (ROA). ROA merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimiliki
dalam aktivitas oprasionalnya (Marfuah dan Wahasusmiah, 2014). Semakin
banyak laba yang diperoleh dan semakin mampu perusahaan dalam
memanfaatkan aktivanya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada
investor. Seiring dengan meningkatnya permintaan saham dari para investor
akan menyebabkan nilai perusahaan juga meningkat (Pratiwi dan Pratama,
2012).
Penelitian ini di dukung dengan hasil penelitian Ayuningtias (2013), Dhani
dan Utama (2013), Lubis et al. (2017) dan Labelaha dan Saerang (2016)
melakukan penelitian dimana profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
𝐻2: Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
3. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan
Leverage merupakan analisis yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
perusahaan dalam menggunakan pendanaan melalui utang. Semakin besar
tingkat leverage perusahaan menunjukkan semakin besar jumlah hutang yang
digunakan dan semakin besar pula resiko bisnis yang dihadapi oleh perusahaan
19
apabila kondisi perusahaan memburuk. Nilai pemegang saham bukan hanya
bergantung pada putusan investasi yang baik ataupun operasi usaha yang
menguntungkan, melainkan juga pada putusan pembiayaan. Ketika perusahaan
meminjam uang, akan disertai kewajiban membayar utang dan bunga dari
utang tersebut. Tingkat suku bunga sudah ditentukan dari awal dilakukannya
peminjaman dana. Ketika peningkatan laba terjadi, return yang diterima
investor akan semakin besar juga. Sebaliknya, jika terjadi penurunan laba,
return yang diterima investor juga akan semakin kecil. Bahkan, ketika
perusahaan tidak lagi sanggup membayar utang dan bangkrut, investor akan
mengalami kerugian dan kehilangan seluruh investasinya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rasio Debt to Equity Ratio
(DER) untuk menghitungnya. DER merupakan jumlah utang yang didanai dari
modal perusahaan pada akhir tahun, dimana semakin besar nilai rasio ini maka
menunjukkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan (Mahaputra dan
Wirawati, 2014). Semakin tinggi nilai DER maka perusahaan akan semakin
beresiko dalam membayar semua kewajiban ketika jatuh tempo. Apabila harga
saham perusahaan menurun maka nilai perusahaan dimata investor juga akan
menurun. Didukung oleh penelitian Irayanti dan Tumbel (2014); Putra (2014);
Ogolmagai (2013); Labelaha dan Saerang (2016).
𝐻3: Leverage berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan.
20
D. Kerangka pemikiran
Berdesarkan penjelasan dari hubungan antar variabel diatas, untuk jauh
lebih jelasnya mengenai pengaruh yang diberikan pengungkapan CSR,
profitabilitas, dan leverage terhadap nilai perusahaan sekaligus sebagai
penentu arah persoalan agar sepadan dengan tujuan penelitian maka kerangka
pemikiran dapat digambarkan sebagaimana dibawah ini:
𝐻1
𝐻2
𝐻3
Gambar 2.1 Hubungan Pengungkapan CSR, Profitabilitas dan Leverage
terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas (𝑋2)
Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR)
(𝑋1)
Nilai Perusahaan (Y)
Leverage (𝑋3)