BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/55780/3/BAB II.pdf6 BAB II...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/55780/3/BAB II.pdf6 BAB II...
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Shinta dkk., (2015) tentang “Analisis
Sistem Dan Prosedur Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Dalam Upaya
Meningkatkan Pengendalian Intern Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk
Malang” dengan kesimpulan penelitian bahwa sistem akuntansi penjualan kredit
yang dilakukan oleh perusahaan secara garis besar sudah sangat baik dimana
pencatatan kedalam catatan akuntansi telah didasarkan pada dokumen yang
lengkap dan penggunaan dokumen-dokumen dengan nomor urut telah diterapkan
sehingga penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. Pada segi pengendalian
intern perusahaan masih ditemukan beberapa kelemahan diantaranya otorisasi
persetujuan kredit tidak dilakukan oleh fungsi keuangan, tidak ada tanda tangan
bagian penjualan pada saat penerimaan sales order, dan lainnya. Sedangkan
perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa pada
pnelitian sebelumnya membahas masalah pengendalian iintern secara detail
sedangkan dalam penelitian ini tidak dibahas secara detail.
Penelitian oleh Krisnawati, Any dkk., (2013) tentang “Analisis Sistem
Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas (Studi Pada Penjualan
Speedy PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kandatel Malang” dengan
kesimpulan bahwa pelaksanaan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas
telah dilakukan oleh perusahaan masih terdapat kelemahan yang diantaranya pada
sistem dan prosedur penjualan belum terdapat sistem online pada berita acara
7
instalasi sehingga tidak efektif. Selain itu pengiriman data yang dilakukan
dalam sistem informasi penerimaan kas tidak hanya dilakukan dengan online
tetapi manual juga sehingga tidak praktis dan juga efisien. Sedangkan dalam
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat perbedaan yang mana pada
penelitian sebelumnya pembahasan menganai penjualan dan penerimaan kas nya
dilakukan agar pengendalian intern nya dapat berjalan dengan baik, sedangkan
pada penelitian ini hanya membahas masalah penjualan tunai serta kredit dan
penerimaan kas nya saja.
Penelitian yang dilakukan oleh Wardani dkk., (2014) tentang “Analisis
Sistem Dan Prosedur Penjualan Dan Penerimaan Kas Dalam Upaya
Meningkatkan Pengendalian Intern Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Anugerah
Cendrawasih Sakti Motor Malang”. Hasil penelitian dengan kesimpulan bahwa
manager masih membawahi fungsi keuangan, akuntansi, pembelian lokal dan juga
impor. Pada sistem dan prosedur penjualan sparepart secara tunai, bagian
administrasi merangkap bagian kasir juga sehingga hal ini dalam pengendalian
intern tidak diperkenankan.
Sedangkan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat
persamaan yakni dalam hal penerimaan kas maupun penjualannya dan
perbedaannya adalah pada penelitian sebelumnya hanya dilakukan penelitian pada
penjualan tunai saja tanpa membahas penjualan kreditnya. Maka dari itu pada
penelitian ini dibahas pula dalam segi penjualan kreditnya.
8
B. Tinjauan Pustaka
1. Definisi Sistem
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2010:5).
Sedangkan menurut Romney Dan Steinbart (2014:3) mendefinisikan sistem
adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Menurut Susanto (2013:22) sistem adalah kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu.
2. Definisi Sistem Informasi
Mulyadi (2010:3) mendefinisikan Sistem Akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen dalam
pengelolaan.
Romney dan Steinbart (2014:10) menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan sistem informasi akuntasi merupakan sebuah sistem yang
mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan juga memproses data menjadi
informasi yang berguna dalam membantu proses pengambilan keputusan.
Jadi menurut beberapa pengertian diatas dapat disimpulakn bahwa
sistem informasi akuntansi adalah suatau proses mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, maupun memproses data sehingga dapat dihasilkan data atau
9
informasi yang akurat dan juga berguna untuk pengambilan keputusan.
3. Definisi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Menurut Mulyadi dalam bukunya, penjualan adalah kegiatan yang
terdiri dari penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun secara
tunai.
a. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
1) Fungsi Yang Terkait
Beberapa fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan menurut
Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut :
a) Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggungjawab sebagai penerima kas dari
pembeli.
b) Fungsi Gudang
Fungsi gudang berfungsi untuk menyediakan barang yang
diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum dalam
tembusan faktur penjualan yang diterima dari fungsi penjualan.
c) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi
penjualan dan penerimaan kas dan pembuatan laporan
penjualan.
d) Fungsi Pengiriman
Fungsi pengiriman berfungsi untuk menyerahkan barang yang
kuantitas, mutu, dan spesifikasinya sesuai dengan yang
10
tercantum dalam tembusan faktur penjualan yang diterima dari
fungsi penjualan.
2) Dokumen yang Digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
penjualan, menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi adalah
sebagai berikut :
a) Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi
yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan
tunai.
b) Bukti Setor Bank
Dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank
c) Rekap Harga Pokok Penjualan
Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok
produk yang dijual selama satu periode.
3) Catatan yang Digunakan
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,
catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan adalah:
a) Jurnal Khusus
Jurnal Khusus, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
transaksi tertentu yang terjadi berulang-ulang.
b) Jurnal Umum
Jurnal Umum, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu.
11
c) Kartu Persediaan.
Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku
pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
b. Jenis-Jenis Penjualan
Terdapat dua jenis penjualan yakni :
1. Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2013:455) mengatakan bahwa penjualan tunai
dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli
melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang
diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.
2. Penjualan Kredit
Pengertian Penjualan Kredit menurut Mulyadi (2013:201) menyatakan
bahwa Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara
mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli
dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan
kepada pembeli tersebut.
4. Prosedur Penjualan
a. Prosedur Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2013:476) prosedur penjualan tunai adalah ssebagai
berikut :
1) Bagian Order Penjualan
Bagian order penjualan menerima order dari pembeli lalu membuat
faktur penjualan tunai rangkap tiga. Lembar pertama untuk diserahkan
12
ke bagian kasa, lembar kedua untuk tembusan ke bagian gudang pada
saat pengiriman dan lembar ketiga untuk disimpan oleh perusahaan.
2) Bagian Kas
Bagian Kas menerima faktur penjualan tunai untu mengetahui berapa
harga yang harus diterima dari pembeli dan menerima uang tunai dari
pembeli sesuai dengan yang tertulis di lembar faktur penjualan tunai.
Bagian kasa mengoprasikan register kas untuk mendapatkan pita
register yang akan digunakan sebagai bukti penerimaan kas.
3) Bagian Gudang
Bagian gudang menerima faktur penjualan sebagai informasi barang
apa saja yang telah diorder. Mencatat pengurangan pada persediaan di
kartu gudang dan memberikan barang yang di order oleh pembeli
bersamaan dengan faktur penjualan tunai ke bagian pengiriman
barang.
4) Bagian Pengiriman
Bagian pengiriman menerima faktur penjualan tunai dan pita register
kas dari bagian kasa untuk bukti bahwa pembeli telah melakukan
pembayaran secara tunai serta menerima faktur penjualan tunai lembar
kedua dari bagian gudang, hal tersebut untuk mencocokan dari kedua
bagian tersebut. Setelah keduanya cocok, bagian pengiriman
memberikan barang yang di order oleh pembeli beserta faktur
penjualan tunai lembar kedua.
13
5) Bagian Jurnal
Bagian jurnal menerima faktur penjualan tunai lalu membuat jurnal
pada jurnal penjualan, menerima bukti setoran bank untuk membuat
jurnal pada jurnal penerimaan kas.
14
b. Flowchart Penjualan Tunai
Sumber : Mulyadi (2010)
Gambar 2.2 Flowchart Penjualan Tunai
15
c. Prosedur Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2013:211) prosedur penjualan kredit adalah ssebagai
berikut :
1) Bagian Order Penjualan
Bagian order penjualan dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima
order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat
order dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat faktur
penjualan kartu kredit dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi
yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan
kontribusi dalam melayani order dari pembeli.
2) Bagian Gudang
Bagian gudang dalam prosedur ini fungsi gudang menyiapkan barang
yang telah di order oleh pelanggan/pembeli dan mempersiapkan
penge-pack-an barang untuk barang tersebut di kirimkan oleh bagian
pengiriman.
3) Bagian Pengiriman
Bagian pengiriman dalam prosedur ini fungsi pengiriman
mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang
tercantum dalam faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari
fungsi gudang. Pada saat penyerahan barang, fungsi pengiriman
meminta tanda tangan penerimaan barang dari pemegang kartu kredit
di atas faktur penjualan kartu kredit.
16
4) Bagian Pencatatan Piutang
Bagian pencatatan piutang dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat
tembusan faktur penjualan kartu kredit kedalam kartu piutang.
5) Bagian Penagihan
Bagian penagihan dalam prosedur ini fungsi penagihan menerima
faktur penjualan kartu kredit dan mengarsipkannya menurut abjad.
Secara periodik fungsi penagihan membuat surat tagihan dan
mengirimkanya kepada pemegang kartu kredit perusahaan, dilampiri
dengan faktur penjualan kartu kredit.
6) Bagian Pencatatan Penjualan
Bagian pencatatan penjualan dalam prosedur ini fungsi akuntansi
mencatat transaksi penjualan kartu kredit ke dalam jurnal penjualan.
d. Flowchart Penjualan Kredit
Sumber : Mulyadi (2010)
Gambar 2.3 Flowchart Penjualan Kredit
17
5. Dokumen yang digunakan dalam penjualan
a. Dokumen Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2013:463) dokumen yang digunakan dalam penjualan
tunai adalah sebagai berikut :
1. Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi
yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.
Jika dilihat kembali daftar informasi yang diperlukan oleh manajemen
mengenai transaksi penjualan tunai tersebut diatas, maka formulir
faktur penjualan tunai dapat digunakan untuk merekam data mengenai
nama pembeli dan alamat pembeli, tanggal transaksi, kode dan nama
barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode
wiraniaga, otoritas terjadinya berbagai tahap transaksi.
Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang
berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi
kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi
penjualan ke dalam penjualan. Tembusan faktur ini dikirimkan oleh
fungsi penjualan kepada fungsi pengiriman sebagai perintah
penyerahan barang kepada pembeli yang telah melaksanakan
pembayaran harga barang ke fungsi kas.
Tembusan faktur ini juga berfungsi sebagai slip pembungkus
(packing slip) yang ditempelkan oleh fungsi pengiriman di atas
pembungkus, sebagai alat pendeteksi bungkusan barang.
18
2. Pita Register Kas (Cash Register Tape)
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoprasikan
mesin register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan
bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan
merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat
dalam penjualan.
b. Dokumen Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2013:214) dokumen-dokumen yang digunakan dalam
penjualan kredit adalah sebagai berikut :
1. Surat Order Pengiriman
Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk memproses
penjualan kredit kepada pelanggan.
2. Faktur Penjualan dan Tembusan
Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar
untuk mencatat timbulnya piutang tembusan surat order pengiriman
terdiri dari:
a. Faktur penjualan merupakan lembar pertama yang dikirim oleh
fungsi penagihan kepada pelanggan.
b. Tembusan piutang merupakan tembusan faktur yang dikirim oleh
fungsi penagihan dan akuntansi sebagai dasar untuk mencatat
piutang kedalam buku besar.
19
3. Rekapitulasi Harga Pokok Penjulan
Merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung
total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi. Data
yang dicantumkan dalam rekapitulasi harga pokok penjualan berasal
dari kartu persediaan. Secara periodik harga pokok yang dijual selama
jangka waktu tertentu dihitung dalam rangka rekapitulasi harga pokok
penjualan dan kemudian dibuatkan dokumen sumber berupa bukti
memorial untuk harga pokok produk yang dijual dalam periode
akuntansi tertentu.
4. Bukti Memorial
Merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan kedalam jurnal
umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial merupakan
dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk yang dijual
dalam periode akuntansi tertentu.
6. Definisi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa
uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara
digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai,
pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas
perusahaan. “Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang
berasal dari transaksi penjualan tunai” (Mulyadi,2003:455).
20
Penerimaan kas bisa berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari
penjualan Tunai, Penjualan Aktiva Tetap, Pinjaman baik dari Bank maupun
dari Wesel, Setoran Modal Baru.
Tetapi penerimaan kas perusahaan biasanya berasal dari 2 sumber
utama yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari
penjualan kredit.
a. Pengertian sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
Definisi menurut Mulyadi (2008:455), sumber penerimaan kas
terbesar suatu perusahaan dagang adalah berasal dari transaksi penjualan
tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
1) Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank
dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir
untuk melakukan internal check.
2) Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu
kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan
penerimaan kas.
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Penjualan / Kasir
Fungsi ini bertugas untuk membuat Laporan Penerimaan Kas
b. Fungsi Keuangan
Menerima LPK dan membuat Laporan Penjualan Tunai
21
c. Pimpinan Menerima LPT
Dokumen yang digunakan dari sistem penerimaan kas penjualan tunai
adalah :
(1) Data Pembayaran
Berisi semua data2 yang dibayarkan oleh pelanggan
(2) Laporan Penerimaan Kas
Berisi laporan2 penerimaan kas
(3) Laporan Penjualan Tunai
Berisi semua transaksi penjualan tunai
b. Pengertian sistem penerimaan kas dari penjualan kredit
Menurut Mulyadi (2008:493), dijelaskan bahwa untuk menjamin
diterimanya kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang
mengharuskan:
1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara
pemindahbukuan melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan
hanya menerima kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan , akan
menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro
bank perusahaan. Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan
penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan.
2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke
bank dalam jumlah penuh.
Dokumen yang digunakan dalam penerimaan kas dari piutang
menurut Mulyadi (2001:488) adalah:
22
1. Surat Pemberitahuan.
Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud
pembayaran yang dilakukan. Surat pemberitahuan biasanya berupa
tembusan bukti kas keluar oleh debitur, yang disertakan dengan cek
yang dikirimkan oleh debitur melalui penagih perusahaan atau pos.
2. Daftar Surat Pemberitahuan.
Daftar surat pemberitahuan merupakan rekapitulasi penerimaan kas
yang dibuat oleh fungsi secretariat atau fungsi penagihan. Jika
penerimaan kas dari piutang perusahaan dilaksanakan melalui pos,
fungsi sekretariat bertugas membuka amplop surat memisahkan surat
pemberitahuan dengan cek, dan membuat daftar surat pemberitahuan
yang diterima setiap hari.
3. Bukti Setor Bank.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang
diterima dari piutang ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan
oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas piutang ke bank.
4. Kuitansi.
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan
bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran uang mereka. Kuitansi
sebagai tanda penerimaan kas dibuat dalam sistem perbankan yang tidak
mengembalikan cancelled check kepada check insuer.
Sedangakan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
penerimaan kas dari piutang adalah:
23
1. Buku Besar Piutang.
Berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debitur.
2. Jurnal Penerimaan Kas.
Catatan ini digunakan untuk mencatat adanya penerimaan kas yang
berasal dari pelunasan para debitur
7. Elemen-Elemen Dari Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar Dan Hopwood (2004:175) elemen-elemen atau komponen
dari sistem pemrosesan transaksi meliputi :
1. Input
Dokumen sember, seperti pesanan pelanggan, slip penjualan, faktur,
pesanan pembelian, atau jam kerja karyawan adalah uatau bukti fisik dari
masukan ke dalam sistem pemrosesan transaaksi.
2. Proses
Pemrosesan melibatkan penggunaan jurnal atau daftar untuk memberikan
catatan permanen dan kronologis dari masukan.
3. Output
Terdapat berbagai macam output atau keluaran dari sebuah sistem
pemrosesan transaksi. Suatu dokumen yang dibuat dalam sistem adalah
sebuah keluaran, beberapa dokumen masukan dan keluaran. Keluaran
umumnnya dari sistem pemrosesan adalah neraca saldo, laporan
keuangan, pembayaran cek, surat jalan, dan cek voucher (pembayaran ke
pemasok).