BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitasrepository.ump.ac.id/2855/3/Dwi Ratna Rahayuni...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitasrepository.ump.ac.id/2855/3/Dwi Ratna Rahayuni...
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-
ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi
dengan hal-hal yang sudah ada relatif berbeda dengan apa yang telah ada
(Suryosubroto, 2009:191-192). Kreativitas memiliki nilai penting dalam
kehidupan, dengan demikian seseorang dapat melakukan pendekatan
secara bervariasi dengan bermacam-macam kemungkinan penyelesaian
terhadap suatu percobaan.Sulistyowati, E (2012:30), berpendapat bahwa
kreatif merupakan berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu untuk mengasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki. Menurut istilah kreativitas diartikan
imajinasi, keaslian, beda pendapat, pendapat baru, ilham, petualangan,
penjajahan, dan penganugrahan. Secara proses pengembangan potensial
kreativitas dimaksud sebagai proses menjadi peka terhadap masalah-
masalah, kekurangan-kekurangan, kesenjangan dalam unsur pengetahuan
yang hilang, ketidakharmonisan dan selanjutnya membuat pemecahan
ataumerumuskan hipotensi-hipotensi tentang kekurangan-kekurangan itu
akhirnya mengomunikasikan hasilnya.
6 Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
7
Menurut Mednick (Suryosubroto, 2009:192), kreativitas
merupakan bagian dari unsur-unsur asosiatifdalam kombinasi baru yang
memenuhi syarat-syarat tertentu atau dengan beberapa cara yang berguna.
Makin jauh timbal balik unsur-unsur kombinasi baru, makin kreatif proses
pemecahan masalah. Kreativitas merupakan hubungan yang erat dengan
kepribadian seseorang.Pengembangan kemampuan kreatif akan
berpengaruh pada sikap mental atau kepribadian seseorang.
Menurut Csikszentmi halyi, 1991, 2000; Lubart & Mouchiroud,
2003; Runco, 1997, 2000, Stenberg & Lubart, 1996 ( Stenberg, 2006:429)
mengemukakan : Creativity as the process off producing something that is
both original and worthwhile. Maknanya kreativitas sebagai proses dari
membuat sesuatu yang di dalamnya terkandung keaslian dan manfaat.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk mencipta dan
berekspresi yang bersifat imajinatif, mampu menciptakan sesuatu yang
belum diciptakan oleh orang lain. Salah satu fungsi pendidikan adalah
membentuk manusia agar memiliki karakter kreatif.Apabila pendidikan
bertujuan membentuk karakter kreatif, tentunya setiap peserta didik
dengan segala potensinya dapat dilatih untuk menggagas ide-ide kreatif
berdasarkan pengalaman hidupnya. Kreativitas atau perbuatan kreatif
banyak berhubungan dengan inteligensi. Seseorang yang kreatif pada
umumnya memiliki inteligensi yang cukup tinggi.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
8
Seorang yang kreatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri
kepribadian tertentu misalnya seperti: mandiri, bertanggung jawab, bekerja
keras, motivasi tinggi, optimis, rasa ingin tahu yang besar, percaya diri,
terbuka, memiliki toleransi, dan kaya akan pemikiran. Pembelajaran
kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk
dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas peserta didik selama
pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan
strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan
pemecahan masalah. Berpikir kreatif harus dikembangkan dalam proses
pembelajaran, agar peserta didik terbiasa untuk mengembangkan
kreativitasnya. Seseorang yang berpikir kreatif memiliki empat tahapan
yaitu sebagai berikut:
1) Tahap pertama: persiapan, yaitu proses pengumpulan berbagai
informasi untuk diuji.
2) Tahap kedua: inkubasi, yaitu suatu rentang waktu untuk merenungkan
hipotesis informasi tersebut sampai diperoleh keyakinan bahwa
hipotesis tersebut rasional.
3) Tahap ketiga: iluminasi, yaitu suatu kondisi untuk menemukan
keyakinan bahwa hipotesis tersebut benar, tepat dan rasional.
4) Tahap keempat: verifikasi, yaitu pengujian kembali hipotesis untuk
dijadikan rekomendasi, konsep, atau teori.
Peserta didik dikatakan kreatif apabila mampu melakukan sesuatu
yang menghasilkan sebuah kegiatan baru yang diperoleh dari hasil berpikir
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
9
kreatif dengan mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya
baru.Kemampuan menyelesaikan berbagai masalah dapat diartikan sebagai
berkembangnya wawasan peserta didik yang akhirnya dapat berimplikasi
terhadap kreativitasnya.Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk mampu
merangsang kreativitas peserta didik, baik dalam mengembangkan
kecakapan berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan. Menurut
Aunillah (2011:87-92) ada beberapa hal yang penting dilakukan oleh guru
agar peserta didik memiliki karakter kreatif, antara lain :
1) Belajar melebihi fakta
Belajar melebihi fakta adalah mempelajari segala sesuatu yang berada
dibalik fakta. Guru harus menyiapkan informasi tambahan mengenai
mata pelajaran yang diajarkan secara lebih kreatif, sehingga
kebiaasaan tersebut dapat diteladani oleh peserta didik.
2) Mempelajari cara berpikir yang benar
Membentuk karakter kreatif pada diri peserta didik tidak terlepas dari
kemampuan guru dalam mengajari tentang cara berpikir yang benar.
Belajar tentang cara berpikir merupakan prinsip paling penting yang
harus dimiliki oleh setiap guru supaya memiliki peserta didik yang
berkarakter kreatif. Peserta didik yang kreatif ialah cara berpikir yang
tepat dan efektif.
3) Belajar mengonstruksi fakta baru
Guru harus memotivasi peserta didik agar belajar menemukan dan
mengonstruksi fakta baru yang dia temukan. Peserta didik diajak
untuk melakukan ekplorasi fakta-fakta masalah.Hal yang perlu
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
10
dilakukan oleh seseorang agar dapat mengeksplorasi fakta pelajaran
adalah memberikan informasi baru, yang dapat dihubungkan dengan
mata pelajaran yang sedang diajarkan.
a. Pengembangan Kreativitas di Lingkungan Sekolah
Kreativitas di lingkungan sekolah dapat dikembangkan
melalui beberapa cara, antara lain:
1) Pengaturan kelas
Pengaturan ruang kelas menjadi ruang sumber yang
mendukung parapeserta didik untuk membaca, menjajaki, dan
meneliti.Misalnya, dipasang gambar-gambar, alat-alat
laboratorium, perpustakaan mini, dan alat-alat yang
memungkinkan peserta didik dapat melakukan kegiatan
konstruktif.
2) Suasana pengajaran yang menyenangkan
Suasana pengajaran yang hangat dan mendukung
keamanan dan kebebasan yang membuat para peserta didik
untuk mengembangkan pikiran-pikiran kreatifnya, sehingga
anak berani untuk mengembangkan pikiran-pikiran yang
bersifat eksploratif.
3) Persiapan guru
Guru harus bertugas mendorong peserta didik untuk
mengembangkan ide, inisiatif dalam menjajaki tugas-tugas
baru. Dalam pengajarannya guru memberi waktu kepada
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
11
peserta didik untuk memikirkan dan mengembangkan ide atau
gagasan kreatif.
4) Sikap guru
Sikap terbuka menerima gagasan dan perilaku peserta
didik dan tidak cepat memberikan kritik, celaan, dan
hukuman.Sikap terbuka yang dapat menerima dan memahami
gagasan-gagasan peserta didik.Memperlakukan peserta didik
dengan adil dan objektif.Ada upaya untuk bersikap positif
terhadap kegagalan yang dihadapi dan berusaha membantu
peserta didik menyadari kesalahan dan sebab kegagalannya.
5) Metode pengajaran
Metode atau teknik belajar kreatif berorientasi pada
pengembangan potensi berpikir peserta didik, yakni
mengaktifkan fungsi berpikir divergen menjadi teknik-teknik
seperti sumbang saran, daftar penulisan gagasan, teknik
pemecahan masalah yang merangsang peserta didik untuk
berpikir tentang berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan.
b. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Nilai Kreativitas
Indikator keberhasilan pendidikan karakter nilai kreativitas
digambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan
dengan mata pelajaran tertentu.Menurut Safari (2005: 114) tes
kreativitas dapat mengukur perilaku meliputi kelancaran,
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
12
keluwesan, keaslian, dan keelaborasian. Adapun indikator
keberhasilannya seperti dalam tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Indikator Kreativitas Pada Materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda
No Indikator pemahaman IPA Kegiatan yang diukur Kegiatan
1. Kelancaran
Peserta didik dapat menjawab soal lebih dari satu jawaban.
1
2. Keluwesan Peserta didik mampu menjawab soal secara beragam / bervariasi.
2
3. Keaslian Peserta didik dapat memberikan jawaban lain dari yang sudah ada.
3
4. Keelaborasian Peserta didik dapat mengembangkan atau memperkaya gagasan jawaban suatu soal.
4
(Safari, 2005: 115)
Penskoran untuk setiap indikator di atas menggunakan skala
5 misalnya untuk indikator “kelancaran”, skor 5= sangat lancar, 4=
lancar, 3= cukup lancar, 2= kurang lancar, 1= tidak lancar. Untuk
indikator “keluwesan” skor 5= sangat luwes, 4= luwes, 3= cukup
luwes, 2= kurang luwes, 1= tidak luwes. Demikian pula seterusnya.
(Safari, 2005: 115)
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
13
c. Menurut Munandar (2009: 71) ciri- ciri afektif kreativitas
meliputi:
1) Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam,
2) Sering mengajukan pertanyaan yang baik,
3) Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah,
4) Bebas dalam menyatakan pendapat,
5) Mempunyai rasa keindahan yang dalam,
6) Menonjol dalam salah satu bidang seni,
7) Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi / sudut
pandang,
8) Mempunyai rasa humor yang luas,
9) Mempunyai daya imajinasi, dan
10) Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan
masalah.
2. Belajar
a. Pengertian Belajar
Memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar
terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian
belajar.Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli
psikologi, termasuk ahli psikologi pendidikan. Belajar merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan proses tingkah laku sebagai
hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh
aspek tingkah laku.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
14
Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut. Belajar
ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
(Slameto, 2010:2).
Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat
disaksikan dari luar.Tentang diri sesorang yang sedang belajar, tidak
dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang
itu.Hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu
melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah
diperoleh melalui belajar.
Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja
maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan
menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar. Perubahan yang
dimaksud adalah perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh
individu.Sedangkan pengalaman merupakan interaksi antara individu
dengan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Jadi, pengertian
belajar disini diartikan sebagai proses perubahan perilaku tetap dari
belum tahu, menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari
kurang terampil menjadi lebih terampil, dan kebiasaan lama menjadi
kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu
itu sendiri. Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
15
individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena
pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik
seseorang sejak lahir.Manusia banyak belajar sejak lahir dan bahkan
ada yang berpendapat sebelum lahir. Bahwa antara belajar dan
perkembangan sangat erat kaitannya.
Definisi-definisi yang dikemukakan itu diberikan oleh ahli-
ahli yang berbeda-beda pendiriannya, berlain-lainan titik tolaknya.
Jika kita menyimpulkan definisi-definisi tersebut dan juga definisi-
definisi yang lain maka kita dapatkan hal-hal pokok sebagai berikut :
1) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavorial
changes, aktual maupun potensial).
2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya
kecakapan baru.
b. Ciri-ciri belajar
Menurut Slameto (2010: 3) ciri-ciri perubahan tingkah laku
dalam pengertian belajar yaitu :
1) Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari
terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan
telah terjadi adanya perubahan dalam dirinya.
2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri
seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
16
Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses
belajar berikutnya.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu
senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu
yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin
banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin
baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif
artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya
melainkan karena usaha individu sendiri.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi
hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air
mata, bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat
digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan
yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah
belajar akan menetap.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi
karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah
kepada peubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
17
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui
suatu proses balajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah
laku.Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan
mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam
sikap, keterampilan, pengetahuan , dan sebagainya
c. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Arifin (2011:12) kata prestasi berasal dari bahasa
belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia
menjadiprestasi yang berartihasil usaha. Istilah prestasi belajar
umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Sepanjang
kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan
kemampuanya.
Menurut Azwar (2010: 164) pengertian prestasi belajar
adalah kemampuan mencapai indikator-indikator belajar. Prestasi
belajar dapat dioprasionalkan dalam bentuk rapor, indeks studi,
angka kelulusan, dan predikat keberhasilan.
Dari pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah keberhasilan mencapai indikator-indikator
pembelajaran. Menurut para pakar pendidikan prestasi belajar di
pengaruhi banyak faktor. Masing-masing pakar pendidikan juga
mempunyai pendapat sendiri-sendiri tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
18
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil
interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri
(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari peserta
didik itu sendiri yang meliputi:
a) Kecerdasan
Slameto (2010: 56) mengatakan peserta didik yang
mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi yang
rendah.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui
bahwa faktor kecerdasan memiliki arti yang penting yang
mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Semakin tinggi
tingkat kecerdasan seseorang akan semakin tinggi pula
prestasi yang diperoleh oleh seseorang.Hal tersebut
jika faktor yang lainnya berpengaruh secara positif karena
faktor intelegensi hanya salah satu faktor saja.
b) Faktor Jasmaniah atau fisiologis
Baik yang bersifat bawaan maupun yangdiperoleh.
Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
19
c) Sikap
Sikap adalah suatu kecenderungan untuk bereaksi
terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak
suka, atau acuh tak acuh. Dalam proses pembelajaran
peserta didik membutuhkan sikap yang positif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Dengan sikap yang positif
peserta didik akan mencapai prestasi yang baik. Sebaliknya
sikap negatif akan membuat peserta didik pasif dalam
pembelajaran dan pada akhirnya akan berpengaruh pada
prestasi belajarnya.
d) Minat
Menurut Slameto (2010 : 57) minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus yang disertai rasa senang. Minat menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar karena
jika peserta didik sudah memiliki minat maka peserta didik
akan berusaha untuk mencapai hasil terbaik.
e) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki
sesesorang untuk mencapai keberhasilan dalam masa yang
akan datang. Setiap peserta didik memiliki bakat tertentu
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
20
yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Bakat inilah
yang mempengaruhi prestasi belajar pada bidang-bidang
tertentu sesuai dengan bakat masing-masing yang dimiliki
oleh peserta didik.
f) Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting
karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong
keadaan peserta didik untuk melakukan belajar. Dengan
demikian peserta didik perlu diarahkan untuk memiliki
motivasi yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran agar
dapat menacapai prestasi belajar yang tinggi.
2) Faktor Eksternal
Menurut Slameto (2010: 60) faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi belajar ada 3 yaitu:
a) Keadaan keluarga
Keluarga yang sehat besar artinya untuk
pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran
besar, yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.
Berdasarkan pendapat tersebut keluarga merupakan
tempat pendidikan yang utama dan pertama bagi anak dan
sangat menentukan pendidikan anak yang selanjutnya.
Sebagai lingkungan pendidikan yang utama dan pertama,
orang tua hendaknya menyadari pentingnya memberikan
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
21
pendidikan yang terbaik kepada anak. Lingkungan keluarga
sangat mempengaruhi kelanjutan pendidikan seseorang
karena dijadikan sebagai dasar pendidikan sebelum anak
mengalami pendidikan di lingkungan yang lebih luas yaitu
sekolah dan masyarakat.
b) Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
pertama yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan belajar peserta didik.Lingkungan sekolah juga
mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Hal ini
dikarenakan dengan lingkungan sekolah yang baik, peserta
didik akan termotivasi untuk belajar dengan lebih rajin
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
c) Lingkungan masyarakat
Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh
terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam
kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul
dengan lingkungan tempat anak berada. Lingkungan
membentuk kepribadian anak karena dalam pergaulan
sehari-hari, seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya
dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya.Dengan
demikian, apabila seorang anak berada di lingkungan
dengan keadaan anak-anak yang rajin belajar maka anak
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
22
tersebut akan terpengaruh untuk rajin belajar.
3. Metode Eksperimen
a. Pengertian Metode Eksperimen
Menurut Roestiyah (2008:80) metode eksperimen adalah suatu
cara mengajar, di mana peserta didik melakukan suatu percobaan
tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil
percobaannya, kemudian hasil pengamatannya disampaikan ke kelas
dan di evaluasi oleh guru.
Metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat
untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya diharapkan makin
efektif pula pencapaian tujuan tersebut, tetapi khususnya dalam
bidang pengajaran di sekolah, ada beberapa faktor lain yang ikut
berperan dalam menentukan efektifnya metode mengajar, antara lain
adalah faktor guru itu sendiri, faktor anak dan faktor situasi
(lingkungan belajar).
Metode Eksperimen adalah metode atau cara di mana guru dan
murid bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan
untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu aksi.Metode
eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang
peserta didik diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi
oleh guru.
Dalam metode ini peserta didik diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
23
proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di
dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan
pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.
Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau
kelompok.Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau
jumlah alat yang tersedia.Percobaan ini dapat dilakukan dengan
demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat
saja.
b. Kebaikan Metode Eksperimen menurut Sagala (2010:220-221)
1) Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri
dari pada hanya menerima kata guru atau buku saja.
2) Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksploratoris tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari
seseorang ilmuwan.
3) Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern, antara
lain:
4) Peserta didik belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri
suatu proses atau kejadian.
5) Peserta didik terhindar jauh dari verbalisme.
6) Memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif
dan realistis.
7) Mengembangkan sikap berpikir ilmiah.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
24
8) Hasil belajar akan tahan lama dan internalisasi.
c. Langkah-langkah pelaksanaan metode eksperimen:
1) Mengajukan pertanyaan masalah
Membuat dan menyusun pertanyaan yang akan
dilaksanakan untuk pelaksanaan eksperimen.
2) Menyusun hipotesa atau dugaan sementara
Menentukan kemungkinan-kemungkinan yang akan
muncul dalam pelaksanaan eksperimen.
3) Identifikasi dan pengendalian variabel
Mengidentifikasi variabel eksperimen agar dalam
pelaksanaan eksperimen ada batasan dan pelaksanaan
eksperimen menjadi terarah.
4) Prosedur eksperimen
Pertama : Membagi menjadi beberapa kelompok dan
persiapan alat yang digunakan selama pelaksanaan
eksperimen.
Kedua : Mencari petunjuk dan informasi tentang tugas-
tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen.
Ketiga : Pelaksanaan eksperimen menggunakan pedoman
yang disusun secara sistematis, sehingga peserta
didik dalam pelaksanaan tidak banyak mendapat
kesulitan.
Keempat : Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen
dilakukan dengan diskusi dan tanya jawab.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
25
Kelima : Kesimpulan.
5) Alat dan bahan
Mempersiapkan alat bantu eksperimen menggunakan
lembar kerja dan pedoman eksperimen, mencari petunjuk dan
informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
eksperimen sehingga pelaksanaan eksperimen dapat berjalan
lancar.
6) Penyajian hipotesis
Membacakan dan melaporkan hasil temuan-temuan
sementara yang diperoleh dalam melakukan eksperimen.
d. Menurut Roestiyah (2008: 81) langkah-langkah eksperimen sebagai
berikut:
1) Perlu dijelaskan kepada peserta didik tujuan eksperimen, mereka
harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui
eksperimen.
2) Kepada peserta didik perlu diterangkan pula tentang:
a) Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam
percobaan.
b) Agar tidak mengalami kegagalan peserta didik perlu
mengetahui variabel-variabel yang harus dikontrol dengan
ketat.
c) Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen
berlangsung.
d) Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
26
dicatat.
e) Perlu menerapkan bentuk catatan atau laporan berupa
uraian, grafik, dan sebagainya.
3) Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi
pekerjaan peserta didik. Bila perlu memberi saran atau
pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
eksperimen.
4) Eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian
peserta didik, mendiskusikan ke kelas, dan tanya jawab.
4. IPA SD
a. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagipeserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
27
sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Menurut Jujun (dalam Trianto 2011:136), Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau
Sainsyang semula berasal dari Bahasa Inggris science. Kata science
berasal dari kata dalam bahasa Latin scientiayang berarti saya tahu.
Science terdiri dari social sciences(Ilmu Pengetahuan Sosial) dan
Natural Science (Ilmu Pengetahuan Alam). Namun, dalam
perkembangannya sciencesering diterjemahkan sebagai sains yang
berarti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja, walaupun pengertian ini
kurang pas dan bertentangan dengan etimologi. Untuk itu, dalam hal
ini kita tetap menggunakan istilah IPA untuk menunjuk pada
pengertian sains yang kaprah yang berarti natural science.
b. Dimensi IPA
Pada hakikatnya IPA dipandang dari segi produk, proses dan
segi pengembangan sikap. Artinya, belajar IPA memiliki dimensi
proses, dimensi hasil (proses) dan dimensi pengembangan sikap
ilmiah. Ketiga dimensi tersebut saling terkait. Ini berarti proses
pembelajaran IPA seharusnya mengandung ketiga dimensi IPA
tersebut. Dimensi-dimensi tersebut diantaranya:
1) IPA Sebagai Produk
IPA sebagai produk merupakan akumulasi hasil upaya
para perintis IPA terdahulu dan umumnya telah tersusun secara
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
28
lengkap dan sistematis dalam bentuk buku teks.Buku teks IPA
merupakan body of knowledge dari IPA. Buku teks memang
penting, tetapi ada sisi lain IPA yang tidak kalah penting yaitu
dimensi proses, maksudnya proses mendapatkan ilmu itu sendiri.
Dalam pengajaran IPA seorang guru dituntut untuk dapat
mengajak peserta didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai
sumber belajar. Alam sekitar merupakan sumber belajar yang
paling otentik dan tidak akan habis digunakan.
2) IPA Sebagai Proses
Proses yang dimaksud disini adalah proses mendapatkan
IPA. Seperti yang kita ketahui IPA disusun dan diperoleh melalui
metode ilmiah. Jadi yang dimaksud proses IPA tidak lain adalah
metode ilmiah. Untuk anak SD, metode ilmiah dikembangkan
secara bertahap dan berkesinambungan, dengan harapan pada
akhirnya akan terbentuk paduan yang lebih utuh sehingga anak
dapat melakukan penelitian sederhana. Disamping itu, tahap
pengembangannya disesuaikan dengan tahapan dari suatu proses
penelitian atau eksperimen, yakni meliputi: 1) observasi; 2)
klasifikasi; 3) interpretasi; 4) prediksi; 5) hipotesis; 6)
mengendalikan variable; 7) merencanakan dan melaksanakan
penelitian; 8) inferensi; 9) aplikasi; dan 10) komunikasi.
Jadi, pada hakikatnya dalam proses mendapatkan IPA
diperlukan 10 ketrampilan dasar. Oleh karena itu, jenis-jenis
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
29
ketrampilan dasar yang diperlukan dalam proses mendapatkan
IPA disebut juga ketrampilan proses. Untuk memahami suatu
konsep, peserta didik tidak diberi tahu oleh guru, akan tetapi
guru memberi peluang kepada peserta didik untuk
mengembangkan ketrampilan dasar melalui percobaan dan
membuat kesimpulan. Mengapa penemuan begitu penting bagi
proses belajar peserta didik? J. Bruner (dalam Sulistyorini, S.
2007: 10) memberikan empat alasan, yaitu:
1) Dapat mengembangkan kemampuan intelektual peserta didik;
2) Mendapatkan motivasi intrinsik;
3) Menghayati bagaimana ilmu itu diperoleh;
4) Memperoleh daya ingat yang lebih lama retensinya.
3) IPA Sebagai Pemupukan Sikap
Sikap pada pengajaran IPA di SD/MI di batasi pengertiannya
pada sikap ilmiah pada alam sekitar. Menurut Wynne Harlend dan
Hendro Darmojo (dalam Sulistyorini, 2007: 10), ada sembilan aspek
dari ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia SD/MI, yaitu:
1) Sikap ingin tahu;
2) Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru;
3) Sikap kerja sama;
4) Sikap tidak putus asa;
5) Sikap tidak berprasangka;
6) Sikap mawas diri;
7) Sikap bertanggung jawab;
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
30
8) Sikap berpikir bebas, dan
9) Sikap kedisiplinan diri.
Sikap ilmiah ini bisa dikembangkan ketika peserta didik
melakukan diskusi, percobaan, simulasi, atau kegiatan di
lapangan.Dalam hal ini, maksud dari sikap ingin tahu sebagai bagian
sikap ilmiah adalah suatu sikap yang selalu ingin mendapatkan
jawaban yang benar dari objek yang diamati.Anak usia SD/MI
mengungkapkan rasa ingin tahunya dengan jalan bertanya: kepada
gurunya, temannya, atau kepada diri sendiri. Melalui kerja
kelompok, maka tembok ketidaktahuan dapat dikuak untuk
memperoleh pengetahuan. Di sini, berlangsungnya kerja sama
dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan lebih banyak. Melalui
kerja sama, anak didik akan belajar bersifat kooperatif dan
menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki orang lain lebih banyak
dan lebih sempurna daripada yang dimilikinya. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan pengetahuannya, peserta didik merasa
membutuhkan kerjasama dengan orang lain.
c. Nilai-nilai IPA
Sebagian besar ilmuan mengatakan bahwa IPA tidak
menjangkau nilai-nilai moral atau etika, juga tidak membahas
keindahan (estetika), Tetapi IPA mengandung nilai-nilai tertentu
yang berguna bagi masyarakat. Yang dimaksud nilai disini adalah
sesuatu yang dianggap berharga yang terdapat dalam IPA dan
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
31
menjadi tujuan yang akan dicapai. Nilai-nilai yang terkandung dalam
IPA bukanlah nilai-nilai non kebendaan, diantaranya:
1) Nilai Praktis
Penerapan dari penemuan-penemuan IPA telah
melahirkan teknologi yang secara langsung dapat dimanfaatkan
masyarakat.Kemudian dengan teknologi tersebut membantu
pula mengembangkan penemuan-penemuan baru yang secara
tidak langsung juga bermanfaat bagi kehidupan.Dengan
demikian, sains mempunyai nilai praktis, yaitu sesuatu yang
bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari.
2) Nilai intelektual
Metode ilmiah yang digunakan dalam IPA banyak
dimanfaatkan manusia untuk memecahkan masalah. Tidak saja
masalah-masalah alamiah, tetapi juga masalah-masalah sosial,
ekonomi dan sebagainya.Metode ilmiah telah melatih
ketrampilan, ketekunan, melatih mengambil keputusan dengan
pertimbangan yang rasional dan menuntut sikap-sikap ilmiah
bagi penggunanya. Keberhasilan memeccahkan masalah
tersebut akan memberikan kepuasan intelaktual.
3) Nilai sosial, budaya, ekonomi dan politik
IPA mempunyai nilai-nilai sosial-ekonomi-politik
berarti kemajuan IPA dan teknologi suatu bangsa, menyebabkan
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
32
bangsa tersebut memperoleh kedudukan yang kuat dalam
peraturan sosial-ekonomi-politik internasional.
4) Nilai kependidikan
Berkembangnya IPA dan teknologi serta diterapkannya
psikologi belajar pada pelajaran IPA, maka IPA diakui bukan
hanya sebagai suatu mata pelajaran melainkan sebagai alat
pendidikan.Artinya pelajaran IPA dan pelajaran lainnya
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Nilai-nilai
tersebut antara lain:
a) Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan
sistematis menurut metode ilmiah.
b) Ketrampilan dan kecakapan dalam mengadakan
pengamatan, dan mempergunakan peralatan untuk
memecahkan masalah.
c) Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan
masalah.
5. Tujuan Mata Pelajaran IPA
Mulyasa (2009:111) mengemukakan mata pelajaran IPA di
SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
33
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-
Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
6. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mulyasa (2009:112) menjelaskan tentang ruang lingkup bahan
kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan
gas.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
34
c. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet
listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
d. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
7. Materi Sifat dan Perubahan Wujud Benda.
Berdasarkan wujudnya, benda dibedakan menjadi benda padat,
benda cair, dan benda gas.
a. Benda Cair
Termasuk benda cair adalah air, sirup, minyak tanah, oli,
tinta, spiritus, darah, kecap, dan getah. Berikut sifat benda cair :
1) Bentuknya mengikuti bentuk wadahnya
2) Permukaan selalu datar atau rata(dalam keadaan tenang).
3) Mengalir ke tempat yang lebih rendah
4) Menekan ke segala arah
5) Meresap melalui celah-celah kecil (kapilaritas)
6) Memiliki massa
7) Massa tetap walau bentuk berubah
8) Menempati ruang
9) Dapat melarutkan berbagai zat,misalnya garam dan gula
10) Dapat berubah wujud bila dipanaskan atau didinginkan
b. Benda Padat
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
35
Termasuk benda padat adalah batu, tanah, kayu, es, pasir,
besi, karet, plastik, dan kapur barus. Berikut sifat benda padat:
1) Bentuk dan besarnya tetap, tidak dipengaruhi oleh bentuk
wadahnya.
2) Memiliki massa
3) Dapat bergerak jika mendapat gaya dorong atau di tarik
4) Dapat diubah bentuknya dengan perlakuaan tertentu, misalnya
dipotong,dipanaskan
c. Benda gas
Benda gas tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan. Berikut
sifat benda gas:
1) Menempati seluruh ruangan
2) Memiliki massa
3) Bentuk berubah sesuai wadahnya
4) Volume tidak tetap
5) Menekan ke segala arah
Kita telah mengenal benda padat, cair, dan gas.Benda-benda
tersebut dapat mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud yang
dipelajari disini adalah perubahan wujud yang dapat kembali.
Beberapa peristiwa perubahan wujud benda, antara lain, mencair
(melebur), membeku, menguap, mengembun, dan menyublim.
Padat Cair
Gas
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
36
Gambar 2.1 Perubahan Wujud Benda
Tabel 2.2Perubahan Wujud Benda
Perubahan Perubahan Wujud Faktor yang
mempengaruhi perubahan
Menghablur Perubahan wujud benda dari gas menjadi padat
Suhu dan waktu
Menyublim Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair
Suhu dan waktu
Mengembun Perubahan wujud benda dari gas menjadi cair
Suhu dan waktu
Menguap Perubahan wujud benda dari air menjadi gas
Suhu dan waktu
Mencair Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair
Suhu dan waktu
Membeku Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat
Suhu dan waktu
1. Membeku dan Mencair
Es merupakan benda padat yang dapat berubah menjadi air
yangberwujud cair.Perubahan wujud benda cair disebut
mencair.Sebaliknya, perubahan wujud dari benda cair menjadi benda
padat disebut membeku.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
37
Sumber: http://juprimalino.blogspot.com/2012/06/perubahan-wujud-benda-mencair-melebur.html ,29 oktober 2012, 14.25,jufrymalyno
Gambar 2.2 Proses mencair
2. Menguap
Air jika dipanaskan akan berubah wujud dari bentuk cair ke
bentuk gas atau dikenal sebagai uap air. Perubahan ini disebut
menguap.Pada saat gelas berisi air es, pada dinding gelas terjadi
titik-titik air.Titik-titik air berasal dari udara yang berwujud gas
berubah menjadi cair.Perubahan ini disebut mengembun.
Sumber:http://guru-ipa-pati.blogspot.com/2012/08/perubahan-wujud-dalam-kehidupan-sehari.html, 5 november 2012, 2.30 WIB,
Slamet Widiantoro Gambar 2.3Proses menguap
3. Mengembun
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi
cair.Jadi, mengembun merupakan kebalikan dari menguap.Pada
waktu gas mengembun, gas melepaskan kalor, misalnya jika
membuat minuman dingin, seperti es teh atau es jeruk.Bila diamati,
bagian luar gelas tempat membuat es teh atau es jeruk menjadi
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
38
basah.Karena uap air dalam udara yang menyentuh gelas
mengembun.Hal ini disebabkan suhu gelas lebih rendah daripada
suhu uap air di sekitar gelas.
Sumber: http://guru-ipa-pati.blogspot.com/2012/08/perubahan-wujud-dalam-kehidupan-sehari.html, 5 november 2012, 2.40 WIB,
Slamet Widiantoro Gambar 2.4Proses mengembun
4. Menyublim
Menyublim adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi gas
atau sebaliknya.Untuk membedakannya, dapat digunakan istilah
melenyap dan mengkristal.Melenyap adalah peristiwa perubahan
wujud padat menjadi gas.Mengkristal adalah perubahan wujud gas
menjadi padat.Contoh melenyap dan mengkristal adalah kapur barus
ataupun kamfer.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
39
Sumber: http://guru-ipa-pati.blogspot.com/2012/08/perubahan-wujud-dalam-kehidupan-sehari.html, 5 november 2012, 2.25 WIB, Slamet
Widiantoro. Gambar 2.5Proses menyublim
B. Penelitian Relevan
Dalam jurnal Redno Kartikasari mahasiswa Fakultas Pendidikan
MIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam penelitian yang
berjudulPenerapan Pendekatan Kontekstual dengan Metode Eksperimen
Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Kelas VIII C SMP Negeri
14 Surakarta, membuktikan bahwa dengan metode eksperimen peserta didik
kelas VIII C yang dilaksanakan pada SMP Negeri 14 Surakarta peningkatan
kemampuan siswa dalam pembelajaran sains dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya pencapaian rata-rata presentase aspek keterampilan proses
sains peserta didik dari 60,75% pada pra siklus menjadi 71,87% pada siklus I
dan meningkat menjadi 78,15% pada siklus II.
C. Kerangka Berpikir
Dalam pelajaran mata pelajaran IPA, guru dituntut dapat menguasai
langkah-langkah pembelajaran IPA dengan baik. Pembelajaran IPA bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan membelajarkan dan melatih peserta
didik berpikir kritis, membawa peserta didik mengenal, memilih dan
memecahkan masalah, melatih peserta didik dalam berpikir sesuai dengan
metode ilmiah dan keterampilan sosial lain yang sejalan dengan model
pembelajaran atau pendekatan interaktif. Sehingga para peserta didik akan
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
40
semakin menyenangi belajar IPA karena gurunya memiliki kemampuan yang
memadai.
Dengan kata lain, peserta didik akan sangat terbantu dalam proses
belajarnya sehingga guru akan mendapat sambutan yang positif dari para
peserta didik. Maka dari itu diperlukan suatu pendekatan yang dapat menarik
perhatian peserta didik dan mengaktifkan kegiatan peserta didik dalam
pembelajaran, yaitu pembelajaran yang mengorganisasikan informasi secara
sistematis sehingga memiliki jawaban terhadap permasalahan. Agar peserta
didik terdorong untuk aktif melakukan pencarian informasi, guru dapat
memberikan stimulus yang menantang kepada peserta didik.
Setiap peserta didik sebenarnya menyukai belajar yang memiliki
tantangan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Tantangan ini
dapat diciptakan guru dengan mengajukan situasi bermasalah agar peserta
didik peka untuk merumuskan dan menentukan cara pemecahan masalahnya.
Pendekatan atau metode pembelajaran yang sesuai untuk digunakan adalah
metodeeksperimen.Dengan menggunakan metode eksperimendiduga dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Petir
Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas tahun pelajaran 2012/2013.
D. Hipotesis Tindakan
Kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan di atas mengandung
praduga bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan
kreativitas danprestasi belajar peserta didik pada pelajaran IPA pokok
bahasansifat dan perubahan wujud benda di kelas IV SD Negeri 1 Petir
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013
41
Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas.
Dari praduga tersebut penulis mengajukan hipotesis. Hipotesis ini
yaitu : Dengan metode eksperimendapat meningkatkan kreativitas dan
prestasi belajar peserta didik pada pelajaran IPA pokok bahasansifat dan
perubahan wujud benda.
Peningkatan Kreativitas dan..., Dwi Ratna Rahayuni, FKIP UMP, 2013