BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a...

21
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini, peneliti akan membahas tentang beberapa hal yang meliputi kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian terdahulu, dan kerangka konsep. Berikut ini akan dijelaskan hal-hal tersebut. A. Kajian Teori 1. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas Munandar,2012( dalam Palint,2014: 8 ) menyatakan bahwa kreativitas bisa didefinisikan dalam dua cara: (1) kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, dan (2) kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas adalah “aktivitas imajinatif yang memenifestasikan kecerdikan dan pikiran yang berdaya untuk menghasilkan sutau produk dan atau menyelesaikan suatu persoalan” Suratno,2005 ( dalam Palint, 2014 : 9 ). Suatu ide-ide kreatif yang disampaikan seseorang tidak terlepas dari aktivitas imajinatif yang merupakan sumber terciptanya produk kreatif yang orisinal atau pun pemecahan suatu masalah. Berpikir kreatif adalah “kemampuan menemukan berbagai kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah terutama pada kemampuan menemukan keragaman dan kualitas, serta ketepatan jawaban” Munandar, 1987 ( dalam Purworujito, 2013:8). Hanya orang kreatif yang mampu menciptakan sesuatu yang baru secara monumental Suryanto, 2000 ( dalam Purworujito, 2013: 8 ). Kreativitas menyangkut

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini, peneliti akan membahas tentang beberapa hal yang meliputi

kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian terdahulu, dan kerangka konsep.

Berikut ini akan dijelaskan hal-hal tersebut.

A. Kajian Teori

1. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Munandar,2012( dalam Palint,2014: 8 ) menyatakan bahwa kreativitas bisa

didefinisikan dalam dua cara: (1) kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu

yang baru, dan (2) kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang

dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk

melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.

Kreativitas adalah “aktivitas imajinatif yang memenifestasikan kecerdikan

dan pikiran yang berdaya untuk menghasilkan sutau produk dan atau menyelesaikan

suatu persoalan” Suratno,2005 ( dalam Palint, 2014 : 9 ). Suatu ide-ide kreatif yang

disampaikan seseorang tidak terlepas dari aktivitas imajinatif yang merupakan

sumber terciptanya produk kreatif yang orisinal atau pun pemecahan suatu masalah.

Berpikir kreatif adalah “kemampuan menemukan berbagai kemungkinan

jawaban terhadap suatu masalah terutama pada kemampuan menemukan keragaman

dan kualitas, serta ketepatan jawaban” Munandar, 1987 ( dalam Purworujito,

2013:8). Hanya orang kreatif yang mampu menciptakan sesuatu yang baru secara

monumental Suryanto, 2000 ( dalam Purworujito, 2013: 8 ). Kreativitas menyangkut

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

11

pemikiran imijanatif, menghayati, mengkhayalkan, dan menemukan kebenaran.

Menurut Suminar, 2007 ( dalam Purworujito, 2013: 9 ) anak yang disebut kreatif

adalah anak yang :

a. Memiliki kemampuan berpikir dari segala arah, mapun melihat permasalahan

dari segala arah

b. Mampu berpikir ke segala arah (devergend thingking) ide dan gagasan

menyebarkan ke segala ara dan berbagai kemungkinan

c. Memiliki fleksibilitas konsep (Conceptual fleksibility), maupun mengganti

kemungkinan pemecahan secara spontan

d. Orisinalitas (Originality), mampu mengungkapkan ide, gagasan pemecahan

yanh mengejutkan, menyimpang, atau tidak lazim

e. Lebih menyukai kompliksitas dari pada siplisitas, suka yang rumit karena lebih

memperkaya wawasan

f. Memiliki banyak minat dan kecakapan (Multiple Skill)

g. Mengelola keingintahuannya dengan baik,giat,dan dinamis

h. Terbuka segala informasi

i. Mandiri, tidak tergantung pada orang lain

j. Menyukai tantangan.

Beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa

kreativitas merupakan suatu kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru

dalam aktivitas imajinatif memanifestasikan kecerdikan dan pikiran yang berdaya

untuk menghasilkan suatu produk atau menyelesaikan suatau persoalan.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

12

b. Pengembangan Kreativitas

Suatu adaptasi kreatif merupakan suatu alternatif bagi suatu bangsa yang

sedang berkembang untuk mengikuti perubahan yang terjadi, dan menghadapi

problema yang semakin komplek. Dalam kaitannya dengan itu, perlu dipikirkan dan

dibentuk cara-cara baru atau diubah cara-cara lama secara kreatif agar dapat

“survive” dan tidak hanyut dalam persaingan antar bangsa.

Menurut Munandar, 2013 ( dalam Purnama, 2014: 12 ) dinyatakan bahwa

kreativitas perlu dipupuk sejak dini, dengan alasan sebagai berikut :

1) Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya. Perwujudan diri

merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam kehidupan manusia.

2) Kreativitas atau berfikir kreatif sebagai suatu kemampuan untuk melihat

bermacam-macam kemungkinan penyelesaian suatu masalah.

3) Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi dan

lingkungannya, tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.

4) Kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya secara

individu serta kualitas seluruh umat manusia.

c. Tahap-tahap Perkembangan Kreativitas

Berdasarkan teori Wallas ( dalam Purworujito, 2013: 10 ). Proses kreatif baik

dalam bidang tari ataupun yang lainnya meliputi beberapa tahap, yaitu :

a. Tahap persiapan, timbulnya ide dari berbagai kemungkinan keterampilan,

keahlian atau ilmu yang lain, dalam tari adalah pada pencarian ide garapan.

b. Tahap inkubasi, masa pemahaman atau kematangan ide yang timbul dengan

latihan yang relevan untuk perluasan dan pendalaman ide.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

13

c. Tahap ilumisasi, yakni pengembangan inspirasi yang sudah dikelola dan

digarap menjadi sebuh produk dengan mengkomunikasikan (konsultasi)

dengan orang yang berkompeten (ahlinya) sehingga akan menyempurnakan

produk kreativitas tersebut.

d. Tahap verifikasi, merupakan tahap akhir yaitu perbaikan dan penyempurnaan

karya tersebut sebelum disebarluaskan kepada masyarakat yang lebih luas.

d. Perilaku Kreatif

Sujiono, 2010 ( dalam Palent, 2013: 10 ) memaparkan bahwa secara umum

karakteristik dari suatu bentuk kreativitas tampak dalam proses berpikir saat

seseorang memecahkan masalah. Adapun proses berpikir kreatif muncul karena

adanya perilaku kreatif tersebut yakni :

1. Kelancaran (Fluency) yaitu kemampuan mengemukakan ide0ide yang serupa

untuk memecahkan suatu masalah.

2. Keluwesan (Flexibility) yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai

macam ide guna memecahkan suatu masalah diluar kategori bisa.

3. Keterperincian (Elaboration) yaitu kemampuan menyatakan pengarahan ide

secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.

4. Keaslian (Originalty) yaitu kemampuan memberikan respon yang unik atau

luar biasa

5. Kepekaan (Sensitivity) yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan

masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

14

e. Ciri- ciri Anak Kreatif

Menurut Munandar ( dalam Purwati, 2008:14 ) ciri-ciri anak yang kreatif atau

kepribadian yang kreatif tampil sejak tahun-tahun pertama dari hidupnya. Ciri-ciri

anak yang kreatif ialah rasa takjub akan keajaiban hidup dan kepekaan dalam

pengamatan.

1. Keterbukaan terhadap emosi-emosi dalam dirinya (spontan, tanpa hambatan)

2. Rasa ingin tahu, ingin menjajagi lingkungannya senang berpetualang

3. Penuh imajinasi

4. Berfikir intuitif, menggunakan firasat dalam pemecahan masalah

5. Berfikir bebeas, tidak menerima begitu saja dari otoritas

6. Keterlibatan pribadi terhadap tugas yang diminati

7. Berfikir divergen, pola berpikir yang mencara macam-macam variasi

8. Originalitas

9. Kecenderungan untuk bermain dengan ide-ide baru.

2. Ekstrakurikuler

a. Pengertian Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah pengembangan pribadi peserta didik melalui

berbagai kegiatan aktifitas yang dilakukan diluar jam pelajaran untuk

mengkembangkan potensi dan bakat yang ada pada siswa. Menurut Lestari, 2016:84

Kegiatan ekstrakurikuler adalah “kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau

universitas di luar jam belajar kurikulum standar” Kegiatan-kegiatan ini ada pada

setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan

ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

15

kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan

secara SWADAYA dari pihak sekolah ataupun siswa-siswi itu sendiri untuk

merintis kegiatan diluar jam pelajaran sekolah. Kegiatan dari ekstrakurikuler ini

sendiri dapat berbentuk kegiatan seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan

kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.

b. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler

Menurut kajian Anifral Hendri ( dalam Lestari , 2016: 85 ), mengenai fungsi

kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan

kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat, dan

minat mereka.

2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana

rileks, mengembirakan, dan menyenangkan bagi peserta didik yang

menunjung proses perkembangan.

3. Persiapan karier, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minta.

c. Prinsip-prinsip ekstrakurikuler

Menurut Oteng Sutisna ( dalam Mukaromah, 2016: 20-21 ) prinsip-prinsip

program ekstrakurikuler antara lain :

1. Semua murid, guru dan semua personalisasi administrasi hendaknya ikut sera

dalam usaha meningkatkan program.

2. Kerja sama dalam tim adalah fudamental.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

16

3. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan.

4. Proses lebih penting dari pada hasil.

5. Program hendaknya cukup komperhensif dan seimbang dapat memenuhi

kebutuhan dan minat semua siswa.

6. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.

7. Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai

pendidikan di sekolah dan efensiensi pelaksanaannya.

8. Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya

bagi pengajar dikelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga

menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan siswa.

9. Kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai integral dari

keseluruhan program pendidikan di sekolah, tidak sekedar tambahan atau

sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.

d. Macam-macam kegiatan ekstrakurikuler

Banyak macam dan jenis kegiatan ekstakurikuler yang dilaksanakan sekolah-

sekolah, yaitu sebagai berikut :

1) Kesenian, tari-tarian, karawitan.

2) Atletik dan olahraga.

3) Organisasi-organisasi yang disponsori secara kerja sama (pramuka dan PMR)

4) Bela diri.

Amir Daien ( dalam Mukaromah, 2016: 24-25 ) mengatakan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler dibagi menjadu dua jenis, yaitu bersifat rutin dan bersifat periodic.

Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin adalah bentuk kegiatan ekstrakurikuler

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

17

yang dilaksanakan terus-menerus. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat

periodec adalah bentuk kegiatan yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja.

e. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler yang diatur dalam peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A tahun 2013 yaitu :

1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotor peserta didik.

2. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta

didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

Adapun tujuan ekstrakurikuler menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Rebuplik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan

Ekstrakurikuler ayat (2) yaitu kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan

tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,

kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung

pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Berdasarkan penjerlasan diatas terlihat jelas bahwa kegiatan ekstrakurikuler

memiliki tujuan yang pada hakekatnya menjelaskan apa yang ingin dicapai semata-

mata untuk kepentingan siswa, baik dalam mengemabangkan kemampuan peserta

didik dan menumbuh kembangkan pribadi siswa yang sehat jasmani dan rohani,

bertakwa kepada Tuhan YME, memiliki keperdulian dan bertanggunh jawab

terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya, serta menanamkan sikap

sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab melalui berbagai kegiatan

positif di bawah tanggung jawab sekolah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

Novan Ardy Wiyani (2013: 108) yang menjelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

18

sangat bermanfaat bagi peserta didik dan merupakan bagian dari proses yang

sistematis dan sadar dalam membudayakan warga negara muda agar memiliki

kedewasaan sebagai bekal hidup nantinya.

f. Kegiatan Ekstrakurikuler di SD

Berdasarkan implementasi kurikulum 2013, telah pula ditertibkan

Permendikbud RI Nomor 62 Tahun 2013 tentang kegiatan ekstrakurikuler pada

pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler ada pada setaip

jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai iniversitas. Kegiatan ekstrakurikuler

ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuanya

diberbagai bidang di luar bidang akademik.

Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni,

olahraga, pengembangan kepribadian, fan kegiatan lain yang bersifat positif untuk

kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri, kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan

penunjang kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler berlangsung di luar dari

jam belajar dan umumnya berlangsung setelah jam pelajaran selesai. Menurut

Permendikbud Nomor 81A Tagun 2013 tentang kegiatan ekstrakurikuler, adapun

beberapa syarat yang mendasari perbentukan ekstrakurikuler terutama pada Sekolah

Dasar yaitu :

1) Adanya pembina atau pembimbing dalam ekstrakurikuler tersebut. Umumnya

pembina atau pembimbing adalah guru disekolah tersebut ealau tidak tertutup

kemungkinan bahwa menggunakan pembina yang bukan guru.

2) Memiliki sejumlah anggota kegiatan ekstrakurikuler harus memiliki anggota

yang cukup agar dapat menjalankan kegiayannya dengan baik. Jumlah anggota

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

19

ini berbeda untuk setiap kegiatan ekstrakurikuler tergantung pada besarnya

kegiatan tersebut.

3) Disetujui oleh sekolah dalam hal ini, disetujui oleh kepala sekolah dan guru-

guru.

3. Seni Tari

a. Pengertian Seni Tari

Seni tari adalah perwujudan suatu macam tekanan emosi yang dituangkan

dalam bentuk gerak seluruh anggota tubuh yang teratur dan berirama sesuai dengan

musik pengiringnya menurut Sulistyo ( dalam Zora Iriani, 2008:114 ). Seni tari

merupakan ciptaan manusia berupa gerak-gerak ritmis yang indah menurut

Sumandiyo. Y ( 2005:13 ). Selain itu, didapati pula unsur-unsur tari yaitu tubuh,

gerak, irama, ekspresi dan ruang. Seni tari yang berkembang dimasyarakat dapat

dibedakan menjadi tari tradional dan tari modern.

Pengertian tradisional dapat dipahami sebagai sebuah tata cara yang berlaku

di sebuah lingkungan etnik tertentu yang bersifat turun-temurun. Berdasarkan

pengertian tersebut, tara tradisional dapat diartikan sebagai sebuah tata cara menari

atau menyelenggarakan tarian yang dilakukan oleh sebuah komunitas etnik secara

turun-temurun dari suatu generasi ke genarasi selanjutnya. Tari tradisional di setiap

daerah banyak mengalami perkembangan sehingga peran seorang penata tari

memungkinkan untuk ikut menjaga eksistensi tarian tersebut agar tetap bertahan den

lestari.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

20

Ditarik sebuah kesimpulan maka seni tari merupakan gerak-gerak ritmis dari

anggota tubuh sebagai ekspresi dan pengungkapan perasaan dari penari yang diikuti

alunan musik yang berfungsi memperkuat maksud yang ingin disampaikan.

b. Jenis – Jenis Seni Tari

Menurut Rahatuningtyas ( 2015:11 ) seni tari yang berkembang di masyarakat

dapat dibedakan menjadi tari tradisional dan tari modern. Ada beberapa jenis tari

yang berkembang di masyarakat pada saat ini menurut perkembangannya,

diantaranta sebagai berikut:

1) Tari Tradisional

Tari tradisional atau tari etnis telah populer di Barat, istilah biasanya adalah

etnic dance ( Sumaryono, 2011:48 ). Secara etnisitas tarian-tarian yang

dikelompokan pada tari tradisional memiliki ciri-ciri tertentu pada motif, ragam, dan

bentuk gerakannya, cara gerkanya serta corak-corak tata busana yang dikenakan

penarinya. Tari-tari tradisional dalam perspektif sejarah dan erkeologi merupakan

artefak-artefak yang mengandung informasi-informasi tentang masa lalu yang

berhubungan dengan pola masyarakat beserta perilaku-perilaku yang menyertainya.

Tari tradisonal yang berkembang diindonesia memiliki fungsi-fungsi ritual yang

dimiliki oleh kelompok-kelompok suku. Gerakan-gerakan pada tari tradisional di

suatu kelompok suku, biasanya mengandung simbol-simbol, atau stilisasi dari

gerakan-gerakan yang dilakukan dan menjadi ciri khas kelompok suku yang

bersangkutan.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

21

2) Tari Modern

Kusdiarja ( 2000:14 ) menjelaskan tari modern adalah tari yang dalam bentuk

watak, jiwa maupun iramanya sama sekali bebas dari ikatan-ikatan, norma-norma

dan hukum-hukum tari yang telah ada. Selain itu menurut Bagong Kussudirja (

2000:14 ) menjelaskan bahwa jika masyarakat Indonesia setalah 17 Agustus 1945

telah bebas dari segala macam belenggu dan ikatan untuk dinyatakan dalam segala

bentuk baik polotis maupun kultural. Tari modern muncul merupakan salah satu

bentuk kreativitas dari seorang pencipta tari yang disebut dengan koreografer.

c. Tari Garuda Nusantara dan Tari Punjari

Tari Garuda Nusantara adalah tari tentang burung garuda yang merupakan

simbol persatuan Negara Keasutuan Republik Indonesia. Gerakanya yang sangat

tangguh dan tegas memberikan rasa tersendiri dam memiliki makna yang mendalam

bagi bangsa Indonesia. Tarian Garuda Nusantara merupakan salah satu tarian

tradisonal yang berasal dari pulau Jawa. Kegagahan, keindahan, serta keberanian

burung yang menjadi simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tampak jelas

dari setai gerakanya.

Hal tersebut ditunjukan dengan tarian burung garuda, yaitu dengan gerakan

berjalan, mengibaskan sayap, teknik bertarung, terbang dan lain sebagainya. Burung

garuda sering dianggap sebagai makhluk setengah dewa yang memiliki karakter

keberanian, kekuatan, kesetiaan, disiplin serta berjiwa bebas. Gerakan tarian ini juga

sebagai perwujudan, bahwa burung garuda adalah raja dari semua burung serta

menunjukan bahwa betapa layaknya burung garuda menjadi burung pelambang

banga Indonesia.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

22

Sedangkan tari Punjari merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari

provinsi Jawa Timur khususnya daerah Banyuwangi yaitu tari Punjari. Tari punjari

diilhami dari keunikan salah satu seorang penari gandrung lanag yang mempunyai

motif gerak-gerak spesifik, sentuhan nilai tersebut diangkat dan dikembangkan

melalui penggarapan tari Punjari.

d. Unsur Seni Tari

Agar tercipta suatu gerakan ritmis yang indah, terdapat beberapa unsur yang

membangunnya. Menurut Rahayuningtyas ( 2015: 5 ) unsur-unsur tersebut yakni

unsur utama. Adapun unsur utama pada seni tari, sebuah gerakan ritmis sikatakan

sebagai tarian apabila sudah mencakup tiga unsur utama seni tari. Jika salah tidak

ada semua atau dalah satu dari unsur tersebut, maka tidak bisa disebut tari. Unsur

utama tersebut adalah :

1) Wiraga (raga). Sebuah seni tari harus menonjolkan gerakan badan, baik dalam

posisi berdiri atau pun duduk.

2) Wirama (irama). Sebuah seni tari harus memiliki gerakan ritmis yang sesuai

dengan irama pengiringnya, baik dari tempo maupun iramanya.

3) Wirasa (rasa). Sebuah seni tari harus mampu menyampaikan pesan perasaan

melalui gerakan sebuah tarian dan ekspresi penarinya.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

23

e. Fungsi Seni Tari

Seni tari tentunya memiliki beberapa fungsi, salah satunya siswa dapat

mengasah kemampuan dan bakat yang dimiliki. Menurut Ayi ( 2014: 5 ) terdapat

beberapa macam fungsi. Beberapa fungsi tersebut diantaranya adalah :

1) Tari pertunjukan, yakni tarian yang dipersiapkan dengan matang untuk

dipentaskan. Tarian ini menekankan pada sisi koreografi artistik, konsep dan ide

yang matang, serta tema dan tujuan yang terstruktur.

2) Tari upacara, yakni tarian yang dilakukan dalam upacara adat maupun

keagamaan. Tarian ini menitik beratkan ada kekhidmatan dan juga keminikasi

pada sang pencipta.

3) Tari pergaulan, yakni tarian yang dilakukan untuk saling berinteraksi dan

berkesenian bersama. Tarian ini bersifat ceria dan lincah serta bersifat

komunikatif, sehingga mampu memberikan interaksi atau timbal balik.

4) Tari kesenian, yakni tarian yang dipertunjukkan untuk melestarikan budaya dan

menghargai warisan budaya tradisional. Tarian ini hanya dipentaskan pada

acara-acara kebudayaan saja.

f. Seni Tari di SD

Tari merupakan salah satu cabang dari seni yang telah tercipta sejak lama. Tari

sebagai karya seni merupakan alat ekspresi dan sarana komunikasi seniman kepada

orang lain (penonton/penikmat). Sebagai alat ekspresi tari mampu menciptakan

untaian gerak yang dapat membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu yang ada

dan terjadi disekitarnya. Tari adalah sebuah ungkapan, pernyataan, dan ekspresi

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

24

dalam gerak yang memuat komentar-komentar mengenai realitas kehidupan, yang

bisa merusak benak penikmatnya setelah pertunjukan selesai ( Jazuli, 2007: 4 ).

Target yang hendak dicapai pada pembelajaran tari di sekolah bukan hanya

menjadikan anak bisa menari, akan tetapi bagaimana bisa menumbuhkan apresiasi

siswa terhadap tari serta tumbunya kepercayaan diri sebagai unsur penting dalam

mengembangkan kepribadian. Tari anak-anak akan memberikan pengaruh terhadap

ketajaman pikiran, kehalusan rasa dan kekuatan kemauan serta memperkuat rasa

kemerdekaan. Mengingat usia anak-anak di tingkat Sekolah Dasar secara umum

harus akan ekspresi dan harus disalurkan dalam pendidikan kesenian sehingga tidak

terjadi penyimpangan dalam penuangan ekspresi ketika anak SD tersebut menginjak

sekolah lanjut.

4. Metode Tutor Sebaya

a. Pengertian Metode Tutor Sebaya

Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk memncapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan

penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah

pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia

tidak menguasai satu pun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para

ahli psikologi dan pendidikan Djamarah, 2010 (dalam Sari, 2015:17). Sedangkan

menurut Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam, 2001: 19

( dalam Julisianti, 2012:44 ) metode berarti cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

25

Menurut Zaini, 2008:62 ( dalam Sari 2015: 22) strategi ini baik digunkaan

menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada temannya.

Jika selama ini ada yang menyatakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah

dengan mengajarkan kepada orang lain, maka strategi ini akan sangat membantu

peserta didik didalam mengajarkan materi kepada teman-teman sekelas. Menurut

Djamarah dan Zain, 2002: 29 ( dalam Wulandari, 2014: 19) tutor sebaya adalah

pembelajaran yang berpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain

yang memiliki status umur yang tidak jauh berbeda dari dirinya. Sedangkan menurut

Erman, 2003: 276 (dalam Wulandari, 2014: 19) mengemukakan bahwa tutor sebaya

ialah siswa yang pandai memberikan bantuan belajar kepada siswa yang kurang

pandai.

b. Penyelanggaraan Metode Tutor Sebaya

Penerapan metode tutor sebaya pada kegiatan pembelajaran dapat berjalan

secara efektif efisien, apabila seorang guru memperhatikan dam melaksanakan

langkah-langkah penyelenggaraan metode tutuor sebaya, sebagai berikut :

1. Menentukan yang akan dijadikan sebagai tutor

Menurut Djamanah, 2010: 25 ( dalam Ningrum, 2015: 81 ) mengemukakan

bahwa dalam memilih tutor perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a) Tutor dapat diterima atau disetujui oleh siswa yang mendapat program

perbaikan sehingga siswa tidak mempunyai ras atakut atau enggan untuk

bertanya kepadanya.

b) Tutor dapat menerangkan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa

yang menerima program perbaikan.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

26

c) Tutor tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama teman.

d) Tutor mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan

bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada temanya.

2. Menyiapkan Tutor

Menurut Suparno, 2007: 140 (dalam Nuryani, 2013: 36) ada beberapa cara

yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan seorang tutor dapat bekerja dengan

optimal, sebagai berikut :

a) Guru memberikan petunjuk kepada tutor bagaimana mendekati temannya

dalam hal memahami materi

b) Guru menyampaikan pesan kepada tutor-tutor agar tidak selalu membimbing

teman yang sama

c) Guru membantu agar semua siswa dapat menjadi tutor, sehingga mereka

merasa dapat membantu teman belajar

d) Tutor sebaiknya bekerja dalam kelompok kecil

e) Guru memonitor terus kapan tutor maupan siswa lain membutuhkan

pertolongan

f) Guru memonitor tutor sebaya dengan berkunjung dan menanyakan kesulitan

yang dihadapi setiap kelompok pada saat mereka diskusi di kelas maupun

oratikum

g) Tutor tidak mengetes temannya untuk grade, karena hal itu harus dilakukan

guru.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

27

3. Membagi Kelompok

Dalam metode tutor sebaya, seorang guru bertindak sebagai pengawas dan

mengatur jalannya program. Sebelum mulai menerapkan metode tutor sebaya, guru

harus membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil. Mengenai berapa

banyaknya anggota setiap kelompok tidak ada ketentuan yang mutlak yang harus

ditaati sebagai pedoman. Kelompok kecil sebaikan beranggotakan 5-6 orang,

dengan pemikiran bahwa makin banyak anggota kelompoknya, keefektifan belajar

tiap angota berkurang. Kelompok-kelompok dalam program tutor sebaya dapat

dibentuk atas dasar minat dan latar belakang, pengalaman, atau preastasi belajar.

Kehangatan atau iklim kelompok yang baik dapat terbentuk berdasarkan adanya

rasa persaudaraan antar anggota.

c. Kelebihaan dan Kekurangan Metode Tutor Sebaya

Setiap penggunaan metode pembelajaran tentunya ada kelebihan dan

kekurangan. Demikian halnya metode tutor sebaya menerut Suryono 1982:51 (

dalam Nuryani, 2013: 37 ) beberapa kelebihan metode tutor sebaya : 1) adanya

susasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara siswa yang dibantu dan siswa

sebagai tutor yang membantu, 2) bagi tutor sendiri, kegiatan remedial ini merupakan

kesempatan untuk pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi

belajar, c) bersifat efisien, artinya bisa lebih banyak yang dibantu, d) dapat

meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.

Adapun kekurangan dari metode tutor sebaya menurut Sawali, 2013: 10 (

dalam Nuryani, 2013:38 ), yaitu : 1) siswa yag dibantu seringkali kurang serius

dalam belajar karena hanya berhadapan dengan teman sendir, sehingga hasilnya

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

28

kurang memuaskan, 2) ada sebgaian siswa yang justru enggan ketika akan bertanya

karena malu kelemahannya deketahui oleh temannya, 3) pada kelas-kelas tertentu,

pekerjaan tutorial sukat dilaksanakan karena adanya perbedaan jenis kelamin antara

tutor dan siswa yang ditutori, dan 4) guru akan mengalami kesulitan dalam

menentukan siswa yang menjadi tutor karena tidak semua siswa yang pandai dapat

mengajarkan kembali kepada teman-temannya.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan tentang kreativitas siswa dalam

seni tari, yaitu :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Kajian yang

Relevan

Persamaan Perbedaan

1 Skripsi yang disusun

oleh Sari Novi

Nurvita (2015)

dengan judul “

Aplikasi Metode

Tutor Sebaya dalam

Ekstrakurikuler Tari

Melalui Sendratari

Ramayana dan

Mahabarata di SMA

PGRI 2 Kayen

Kecamatan Kayen

Kebupaten Pati”

a. Menggunakan

metode Tutor

Sebaya dalam

kegiatan

ekstrakurikuler

tari.

a. Dalam kegiatan

ekstrakurikuler seni

tari punjari dan

garuda nusantara

b. Dilakukan pada siswa

kelas V SD.

2

Jurnal yang di susun

oleh Eka Kristiyasari

(2015)

dengan judul “

Analisis

ekstrakurikuler seni

tradisional reog

terhadap

pembentukan

karakter kreatif

siswa SMA Negeri 2

a. Melaksanakan

kegiatan

ekstrakurikuler

seni tari.

a. Ekstrakurikuler seni

tari punjari dan garuda

nusantara

b. Menggunakan metode

Tutor Sebaya.

c. Dilakukan pada siswa

SD

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

29

Kabupaten Ponorogo

Tahun ajaran

2014/2015”

3 Jurnal yang disusun

oleh Dian Mustika,

dkk. Dengan judul “

Peningkatan

Kreativitas Siswa

dalam Pembelajaran

Seni Tari dengan

Menerapkan Model

Pembelajaran

Cooperative

Learning di SMPN 1

Padang Panjang “

a. Meningkatkan

kreativitas siswa

dalam seni tari

untuk gerakan tari

yang unik.

a. Dalam kegiatan

ekstrakurikuler seni

tari.

b. Menggunakan

metode turor sebaya.

c. Dilakukan pada

siswa SD.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kreativitas a ...eprints.umm.ac.id/37249/3/jiptummpp-gdl-diahnurafr-51160-3-babii.pdf · kreativitas, ekstrakurikuler, seni tari, penelitian

30

C. Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

1. Masih terdapat beberapa siswa yang terlihat kreativitasnya dalam seni tari.

2. Dari 15 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler seni tari ini kemungkinan

hanya ada 1 tau 2 orang yang masih ikut-ikutan saja.

3. Dalam proses kegiatan berlangsung masih ada siswa yang masih susah

diatur saat diminta untuk berbaris, ada juga yang tidak serius dalam

melakukan gerakan, dan juga selalu bercanda dengan teman-temanya.

Teknik pengumpulan

data

1. Observasi

2. Wawancara

3. Dokumentasi

Teknik analisis data

1. Pengumpulan data

2. Reduksi data

3. Menyajikan data

4. Perivikasi dan

penegasan kesimpulan

Kreativitas adalah

merupakan suatu

kemampuan untuk

memberikan gagasan-gasan

baru dalam aktivitas

imajinatif untuk

menghasilkan suatu produk

atau penyelesaian persoalan.

Upaya Membangun Ekstrakurikuler Seni tari Punjari Dan Garuda Nusantara

Pada Kreativitas Siswa Melalui Metode Tutor Sebaya Kelas V SDN

Purwanwantoro 2 Malang

Bagaimana

pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler seni

tari punjari dan garuda

nusantara pada

kreativitas siswa

melalui metode tutor

sebaya kelas V SDN

Purwantoro 2 Malang

Kendala apa saya yang

dihadapi guru dalam

kegiatan

ekstrakurikuler seni tari

punjari dan garuda

nusantara pada

kreativitas siswa

melalui metode tutor

sebaya kelas V SDN

Purwantoro 2 Malang

Bagaimana upaya guru

dalam mengatasi

kendala dalam kegiatan

ekstrakurikuler seni tari

punjari dan garuda

nusantara pada

kreativitas siswa

melalui metode tutor

sebaya Purwantoro 2

Malang

Hasil

Dengan kegiatan ekstrakurikuler seni tari Punjari dan Garuda

Nusantara Melalui Metode Tutor Sebaya maka akan meningkatkan

kreativitas siswa dan kerja sama dalam menari.