BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA...

51
37 BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA LINTANG SONGO PAGERGUNUNG SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL A. Letak Geografis Pondok Pesantren Nama Ponpes : Lintang Songo (ISC Aswaja Lintang Songo) Alamat : RT 01 Pagergunung 1, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta Telpon : (0274) 4353154, 085743703780, 085643073580 No.Piagam : B.07234 NSP : 5 1234 0212 069 Email : [email protected] . Website : www.lintang9.blogspot.com 59 Pondok Pesantren Lintang Songo terletak di Dusun Pagergunung Sitimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta. Tempat pesantren ini merupakan dusun yang letaknya strategis. Adapun batas-batasnya sebagai berikut: Sebelah Utara : Dusun Karadenan. Sebelah Timur : Persawahan Warga Dusun Pagergunung 1 di kaki Pegunungan Ngelo, Srimulyo. Sebelah Selatan : Dusun Nganyang. Sebelah Barat : Sungai Opak dan Dusun Karanggayam. 60 59 Data diambil dari dokumen profil Pondok Pesantren pada tanggal 7 Maret 2018 60 Diambil dari profil Pondok Pesantren pada tanggal 7 Maret 2018 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Transcript of BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA...

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

37

BAB II

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN

ISC ASWAJA LINTANG SONGO PAGERGUNUNG SITIMULYO

PIYUNGAN BANTUL

A. Letak Geografis Pondok Pesantren

Nama Ponpes : Lintang Songo (ISC Aswaja Lintang Songo)

Alamat : RT 01 Pagergunung 1, Sitimulyo, Piyungan, Bantul,

Yogyakarta

Telpon : (0274) 4353154, 085743703780, 085643073580

No.Piagam : B.07234

NSP : 5 1234 0212 069

Email : [email protected].

Website : www.lintang9.blogspot.com59

Pondok Pesantren Lintang Songo terletak di Dusun Pagergunung

Sitimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta. Tempat pesantren ini merupakan

dusun yang letaknya strategis. Adapun batas-batasnya sebagai berikut:

Sebelah Utara : Dusun Karadenan.

Sebelah Timur : Persawahan Warga Dusun Pagergunung 1 di kaki

Pegunungan Ngelo, Srimulyo.

Sebelah Selatan : Dusun Nganyang.

Sebelah Barat : Sungai Opak dan Dusun Karanggayam.60

59 Data diambil dari dokumen profil Pondok Pesantren pada tanggal 7 Maret 2018 60 Diambil dari profil Pondok Pesantren pada tanggal 7 Maret 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

38

Pondok Pesantren Lintang Songo sebagai instansi keagamaan yang

letaknya sangat strategis di pinggir jalan, lokasi itu sangat mudah

dijangkau oleh masyarakat baik dengan jalan kaki, kendaraan roda dua,

bahkan dengan mobil sekaligus. Dengan demikian masyarakat dengan

mudah datang ke Pondok Pesantren Lintang Songo secara cepat dan aman.

Lokasi Pondok Pesantren ini, dikelilingi dengan daerah persawahan dan

perkebunan milik pesantren juga milik warga, dan juga berdekatan dengan

hutan lindung yang membuat suasana cukup mendukung dan kondusif

dalam belajar santri. Luas tanah Pondok Pesantren saat ini 1.500 M2.

Pondok Pesantren Lintang Songo dapat dikunjungi dari berbagai

arah. Apabila dari arah utara, dimulai dari jalan Wonosari kemudian

setelah mendapat perempatan sampaan belok kanan kurang lebih 10 KM.

Sampai pada dua jembatan, yang memasuki dusun Pagergunung

Sitimulyo Piyungan Bantul. Dari jembatan tersebut belok kiri, dan akan

ditemukan sebuah gapura bertuliskan Pagergunung Piyungan Bantul. Di

samping gapura tersebut, terdapat plang yang bertuliskan Pondok

Pesantren “ISC” Aswaja Lintang Songo, selanjutnya lurus ke timur ambil

arah kanan, dengan jalan sedikit menanjak dan nantinya akan ada plang

yang bertuliskan “Pondok Pesantren Lintang Songo”.61

Kondisi geografis yang demikian, menjadikan Pondok Pesantren

Lintang Songo salah satu lembaga pendidikan nonformal yang dipilih oleh

masyarakat. Pandangan masyarakat tersebut wajar karena dengan letaknya

61 Data diperoleh dari hasil observasi dalam dokumen tentang profil Madin Lintang Songo, pada tanggal 7 Maret 2018.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

39

yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana prasarana

pendidikan yang memadai dapat memaksimalkan pengaplikasian fikih

lingkungan secara maksimal sehingga mampu membentuk kesadaran

lingkungan santri dengan baik.

B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Lintang Songo

Awal mula didirikannya Pondok Pesantren ini dimulai pada tahun

1991 oleh Pak Heri, panggilan akrab dari Drs. H. Heri Kuswanto M.Si bin

KH.Muhammad Zaidan, beliau pernah menjabat sebagai Ketua GP Ansor

Piyungan, Mabarrot NU DIY, KNPI Piyungan, Maarif NU Kabupaten

Bantul, anggota MUI Kabupaten Bantul dan Anggota/Pimpinan DPRD

Kabupaten Bantul dua periode (1999-2009).50

Mei 2006, oleh Professor Dr.Ir. H. San Afri Awang M.Sc, seorang

kawan dosen & Ketua Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan

UGM , bersama pak Heri melaunching nama ISC (Islamic Studies Centre)

yang kemudian oleh masyarakat disebut sebagai Pondok Pesantren yang

kemudian diberi nama Aswaja Lintang Songo, sehingga Nama lengkapnya

adalah Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo.51

Tanggal 23 Desember 2006, Bapak Heri Kuswanto bersama-sama

KH Haris Gufron (PP Al Imam Wonokromo), KH. Faurozi Afiq (PP

Nurussalam Krapyak) dari RMI (Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyyah) dan

KH. Drs Habib Masyhur Ridlo Al Hisny mengupayakan mendirikan

50 Dokumentasi Profil Bapak Heri Kuswanto, dicatat pada tanggal 7 Maret 2018 51 Diambil dari Profil Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo pada tanggal 7 Maret

2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

40

gedung dan berusaha menjalin kemitraan dengan pihak lain. Salah

satunnya adalah dengan AIP (Australia-Indonesian Patrnership/kemitraan

Indonesia dan Australia). Dengan adanya kerjasama ini, pondok pesantren

kemudian disurvei oleh AIP, yang dilakukan oleh Mr. Andrew, Mr. Allan,

dan Mr. Bill sebagai perwakilan dari AIP, dan pada akhirnya dibantu

gedung senilai Rp 580.000,00 berupa 5 lokal gedung (2 ruang kelas, 1

kantor, 1 perpustakaan dan 1 dapur) berikut perabotnya serta 4 unit toilet

yang diresmikan 3 Nopember 2007 oleh Kedutaan Australia dan Bupati

Bantul.52

Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo mempunyai 13 unit kegiatan

(jahit, roti, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pembuatan

pupuk organik, pembuatan emping, pembuatan air RO (Reserve Osmosis),

kerajinan dari barang bekas, pembibitan sayur, dan budidaya jamur,

pembuatan sabun), namun ada beberapa unit yang sedang tidak

memproduksi yaitu budidaya jamur, dan pembuatan roti dikarnakan faktor

permintaan pasar dan tanaman jamur yang musiman. di tahun 2010

mendapatkan penghargaan tingkat nasional seperti : Penghargaan juara

Nasional Ketahanan Pangan diberikan penghargaan oleh Presiden SBY di

istana Negara, lalu penghargaan oleh Menteri Pertanian dan Kepala Pusat

Badan Ketahanan Pangan di Departemen Pertanian RI, serta pemenang

Nasional Ecosystem Pesantren dari Menteri Kehutanan.

52 Diambil dari Profil Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo pada tanggal 7 Maret

2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

41

Adapun kerjasama yang dilakukan oleh Pondok Pesantren ISC

Aswaja Lintang Songo ini meliputi kerjasama dengan akademisi dari

berbagai Fakultas di UGM,UIN, UCY serta berbagai dinas dan instansi

baik di tingkat pusat, propinsi DIY dan Kabupaten Bantul sampai Muspika

Kecamatan Piyungan. Dengan demikian didirikannya Pondok Pesantren

Lintang Songo sejak awal memang dirancang sebagai pusat studi untuk

mengolah skill sebagai bekal untuk berwirausaha.53

C. Visi, Misi dan Tujuan

1. Visi

Menjadikan Santri yang berkualitas, mandiri dan bermanfaat bagi

masyarakat.54

2. Misi

a. Mendidik santri agar mempunyai pemahamaan tentang Islam yang

mendalam

b. Mendidik santri agar mempunyai keterampilan sehingga dapat hidup

mandiri

c. Mendidik santri agar mempunyai kepedulian sosial yang tinggi.55

3. Tujuan

a. Secara umum: meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT

dengan jalan mendalami, mengkaji, membaca Alqurān, kitab kuning

53 Data diperoleh dari hasil observasi dalam dokumen tentang profil Pondok Pesantren ISC

Aswaja Lintang Songo, pada tanggal 7 Maret 2018. 54 Data diambil dari profil PP. “ISC” Aswaja Lintang Songo pada tanggal 7 Maret 2018. 55 Data diambil dari profil PP. “ISC” Aswaja Lintang Songo pada tanggal 7 Maret 2018.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

42

(kitab-kitab klasik) dan buku pengetahuan agama dan menjadikan

insan muslim secara utuh (kaffāh) dalam tata kehidupannya sehari-

hari.56

b. Secara khusus:

1). Memberi wadah, media, wahana bertukar ilmu untuk mengkaji,

atau transfer ilmu-ilmu agama kepada santri utamanya para

generasi muda pada tataran golden age atau usia emas, usia

cemerlang, kuat badan dan fisiknya, pemuda yang masih banyak

kesempatan, pemuda calon penerus estafet perjuangan orang tua

untuk bergabung dengan kesungguhan dan kesiapan menjadi

generasi berkualitas sholih-sholihah dengan menempa ilmu-ilmu

agama yang telah ditargetkan dan dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan dan kemajuan zaman.

2). Bersama-sama meningkatkan kualitas, kiprah dan perjuangan

untuk mencapai ridho Allah, dengan lebih dari mengkaji ilmu

agama, yaitu kemungkinan-kemungkinan lain dalam berbagai

bidang usaha yang sesuai syariat Islam sehingga dapat

menyongsong dan menjalani hidup dengan tegak dan penuh

kemandirian.

3). Menyiapkan alumni sebagai kader ulama yang berjiwa ikhlas,

tangguh dan biasa berfikir serta memikirkan kemajuan agama

56 Data diambil dari profil PP. “ISC” Aswaja Lintang Songo pada tanggal 7 Maret 2018.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

43

dengan syiar dan melestarikan sumber hukum agama Islam

dimanapun mereka berada.57

Visi, misi serta tujuan yang dipaparkan di atas salah satunya adalah

memahami Islam secara mendalam serta melestarikan sumber hukum

Islam dimanapun mereka berada tentu mampu mendidik santriwan

santriputri untuk memiliki kesadaran lingkungan dan memegang teguh

syariat dimanapun mereka berada.

D. Struktur Organisasi

Gambar I

SUSUNAN KEPENGURUSAN

PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA LINTANG SONGO

PAGERGUNUNG 1 SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL.58

57 Data diambil dari profil Pondok Pesantren “ISC” Aswaja Lintang Songo. Tanggal 7

Maret 2016 58 Data diambil dari Data Madrasah Diniyah Lintang Songo pada tanggal 24 Maret 2018.

Pengawas Drs. H. Kasmad Hidayat

Ketua

Drs. KH. Heri Kuswanto, M.Si

Sekretaris Rubiman

Bendahara Dra. Hj. Siti Hidayati

Ustadz/Ustadzah

(Seksi-seksi)

Santri Putri Santri Putra

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

44

Gambar 1. Bagan Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren

Lintang Songo.

Bagan diatas menjelaskan, bahwa struktur organisasi Pondok

Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo terdiri dari pengawas, ketua,

sekertaris, bendahara, ustadz-ustadzah, santri putra dan santri putri. Bapak

khasmad Hidayat sebagai pengawas membawahi bapak Heri Kuswanto

sebagai ketua, kemudian bapak Heri Kuswanto membawahi bapak

Rubiman sebagai sekertaris, ibu siti Hidayati sebagai bendahara, ustadz-

ustadzah, santri putra dan santri putri.

E. Daftar Pengurus Pesantren

Pengawas : Drs. H. Kasmad Hidayat

Ketua : Drs. H. Heri Kuswanto M.Si

Sekretaris : Rubiman

Bendahara : Dra. Hj. Siti Hidayati

Seksi

Pertanian : Candra

Peternakan : Trianto

Kehutanan : Kardi

Perikanan/P3A : Muhammad Syifa’ UsSyarif

Koppontren : Siti Yasiroh

Madin : Dra. Hj. Isti Munawaroh

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

45

PAUD : Ayu Ashari

Poskestren : Anik Rumilah AMK

Perpustakaan : Riswan Candra

Orsos : Fendi Nugroho

Perlengkapan : Suyatmi59

Terciptanya koordinasi, komunikasi, kerjasama yang baik antar

berbagai pihak serta semangat kekeluargaan yang dibangun oleh

pengasuh, semua kegiatan di Pondok Pesantren Lintang Songo dapat

berjalan dengan baik dan mampu memberikan tauladan yang baik bagi

santri-santrinya dalam membentuk jiwa kewirausahaan.

F. Jenis ketrampilan, Sarana dan Prasarana

Berikut ini merupakan daftar jenis ketrampilan,sarana dan

prasarana Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo.60

1. Jenis Ketrampilan yang ada : Menjahit

Perikanan

Kehutanan

Peternakan

Pembuatan roti

Giling tepung

Parut Kelapa

Pertanian

Pembuatan sabun

Home industry

59 Data diambil dari Data Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo pada tanggal 24

Maret 2018. 60 Data diambil dari dokument Pondok Pesantren pada tanggal 24 Maret 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

46

2. Musholla : Ada

3. Aula : Ada

4. Ruang Workshop : Ada

5. Ruang Belajar : Ada (5 ruang kelas)

6. Ruang Poliklinik/Pos Kesehatan/PPPK : Ada (Poskestren)

7. Tempat tinggal Kyai : Ada (Ndalem)

8. Koperasi Pondok Pesantren : Ada

9. PAUD : Ada

10. Olah raga : Bulu Tangkis,sepakbola,

footsal

11. Seni : Hadroh

12. Kajian Kitab : Ada

13. Asrama : Ada 33 (Putra dan Putri)

Jenis ketrampilan, sarana dan prasarana merupakan fasilitas

pendukung yang dapat membantu jalannya Edupreneurship di Pondok

Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo.

G. Keadaan Ustaz

Ustaż sebagai pendidik dan pembimbing sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan suatu proses ta’līmul muta’alīm atau belajar

mengajar di suatu lembaga pendidikan keagamaan khususnya Pondok

Pesantren.

Seorang ustadż biasanya direkrut dari santri-santri senior atau

santri yang telah menyelesaikan program pendidikan di Pesantren dan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

47

biasa disebut mutakhorijīn61 sebagai bentuk pengabdian atau khidmah

kepada kiai atau pengasuhnya selama beberapa tahun. Selain itu, ustaż bisa

juga direkrut dari kerabat dan sahabat kiai yang memiliki kompetensi atau

syahādah62 serta ikhlas untuk ikut membantu mengajar santri-santri.

Adapun nama-nama ustaz-ustazah yang ada di Pondok Pesantren

Lintang Songo sebagai berikut:

Tabel I

Daftar Nama Asatidz Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo.63

N0 NAMA PENDIDIKAN TUGAS MENGAJAR 1 Drs. H. Heri

Kuswanto M.Si S2 IAIN-UGM Fiqih-Ibadah

2 Dra. Hj. Siti Hidayati S1IKIP Muh Aqidah –Akhlak,Hadits

3 Sabilan Anwar Pesantren/MA Tajwid,Bahasa Arab 4 Ahmad sofiyuddin S2 UGM Kaligrafi, ahlak 7 Rubiman UIN Hadroh,Hadits 8 Haidar Muttaqin IIQ An-nur Qur’an , Tajwid

Tabel diatas, menjelaskan bahwa jumlah keseluruhan asatiz ada

delapan, dan masing-masing asatiz memiliki riwayat pendidikan yang

relatif tinggi. Dengan jumlah ustaz dan ustazah yang mendukun

pembelajaran di Pesantren serta kompetensi yang dimiliki, Ustaz-ustazah

di Pondok Pesantren Lintang Songo mampu memberikan teladan yang

baik dalam membentuk santri yang berwawasan agama serta memiliki

jiwa kewirausahaan .64

61 Mutakhorijin ialah santri yang telah lulus pendidikan dalam Pesantren dan telah

dianggap mampu menjadi ustadz dalam pesantren. 62 Syahadah ialah bentuk pengakuan / persetujuan. 63 Data di ambil dari dokumen pondok pesantren 24 Maret 2018 64 Data diambil dari Data PP. ISC Aswaja Lintang Songo pada tanggal 24 Maret 2018.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

48

H. Jadwal Kegiatan Santri

1. Jadwal kegiatan santri di Pondok Pesantren

Tabel II

Jadwal kegiatan Santri.65

HARI WAKTU PELAJARAN KETERANGA

N

Senin

Subuh Jamaah Subuh Pesolatan dan Quran

Semua santri Santri senior

Asar

Jamaah Asar Bantu Ngajar TPA

Semua Santri Santri senirr

Magrib Jamaah maghrib Kajian kitab Aqidah (Jawahirul Kalamiyah)

Semua santri Ust. Heri Kuswanto

Isyak Jamaah isya Kajian kitab Tajwid

Semua santri Ust. Haidar

Selasa

Subuh Jamaah subuh Pesolatan dan Quran

Semua santri Santri senior

Asar Jamaah asar Mengurus Sawah (pertanian) dan Kebersih

Semua santri di bimbing oleh pengasuh Pondok Pesantren

Magrib Jamaah Maghrib Kajian Kitab Durotun Nasihin

Semua santri Ust. Heri kuswanto

Isyak Jamaah Isya Kajian kitab Fathul Qorib

Semua santri Ust. Heri Kuswanto

Rabu

Subuh Jamaah subuh Pesolatan dan Quran

Semua santri Santri senior

65 Data diambil dari dokumen Pondok Pesantren 24 Maret 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

49

Asar Jamaah Asar Bantu Ngajar TPA

Semua santri

Magrib Jamaah Magrib Hadis/ ke-Nuan

Semua santri Ust. Heri/ ust. Rubiman

Isyak Jamaan Isya Kajian kitab Taisirul Kholaq

Semua santri Ust. Sofi

Kamis

Subuh Jamaah Subuh Pesolatan dan Quran

Semua santri Santri senior

Asar Jamaah asar Mengurus sawah/ kebersihan

Semua santri dibimbing oleh Pengasuh

Magrib Jamaah asar Yasinan (latihan Mc, baca Quran, solawat, rois, kultum)

Koor. M Sifak diikuti seluruh santri

Isyak

Jamaah Isya Kajian kitab Akhlaqul Banin/Banat

Semua santri Ust. Anwar

Jumat Subuh Jamaah subuh Pesolatan dan Quran

Semua santri Santri senior

Asar Jamaah asar Mengurus sawah/kebersihan

Semua santri dibimbing oleh pengasuh pondok

Magrib Jamaah magrib Kajian kitab Ta’lim muta’alim

Semua santri Ust. Heri

Isyak Jamaah isya Kajian kitab Bidayatul Hidayah

Semua santri Ust. Anwar

Sabtu

Subuh Jamaah subuh Pesolatan dan Quran

Semua santri Santri senior

Asar Jamaah asar Mengurus sawah/kebun

Semua santri dibimbing oleh pengasuh

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

50

pondok Magrib Jamaah magrib Semua santri Isyak Jamaah isya Semua santri

Ahad Subuh Jamaah subuh Pesolatan dan Quran

Semua santri Santri senior

Asar Jamaah asar Mengurus sawah/kebun

Semua santri Di bimbing oleh pengasuh

Magrib Jamaah magrib Kajian kitab Mabadi

Semua santri Ust. M fendi

Isyak Jamaah Isya Barzanji

Semua santri Ustz. Diyah

Tabel di atas, menjelaskan bahwa setiap kegiatan dilakukan setelah

melakukan jemaah salat lima waktu kecuali pada salat duhur. Pada setiap

harinya, kajian al-quran yang dilakukan dengan sorogan66 selalu di

laksanakan setelah salat subuh berjemaah dengan bimbingan santri senior

sebagai ustaz dan ustazah, selanjutnya untuk jadwal kajian kitab fikih,

akhlak, tajwid dan tauhid dilakukan setelah jamaah salat magrib dan isya,

dan untuk kegiatan mengurus sawah/kebun dilakukan setiap harinya

kecuali pada hari Senin dan Rabu setelah melakukan salat asar. Untuk hari

Senin dan Rabu seterlah berjamaah shalat asar kegiatan yang dilakukan

adalah membantu mengajar TPA bagi santri senior. Dari semua kegiatan

tersebut, merupakan bagian dari Edupreneurship di Pondok pesantren ISC

Aswaja Lintang Songo.

66 Sorogan adalah setoren membaca al-quran yang dilakukan oleh setiap santri dengan

ustadz

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

51

I. Keadaan Santri

Berikut ini merupakan data 33 santri Putra Putri tahun ajaran

2017/2018 Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo Piyungan,

Bantul beserta alamat asal dan jenjang pendidikannya.

Tabel III

Daftar santri putri Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo.67

No Nama Alamat Pendidikan

1 Ayu Azhari Lampung Tengah S1

2 Rika Nur Azizah Aceh S1

3 Laila Nuzlifah Gunungkidul SMA

4 Nuke Nindi Kania Gunungkidul S1

5 Yusra Tri Rahayu Yogyakarta S1

6 Jovanka Yogyakarta SMA

7 Ulistiyana Widi Subekti Bengkulu S1

8 Ani Rahmawati Riau SMP

9 Linsururoh Lampung S1

10 Denok Setyaningsih Bantul SMA

11 Nur Islami Yogyakarta SMA

12 Siti Nur Khofifah Yogyakarta SMA

Tabel IV

Daftar santri putra Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo.68

67 Diambil dari dokumen Pondok Pesantren Lintang Songo pada 24 Maret 2018 68 Diambil dari dokumen Pondok Pesantren Lintang Songo pada 24 Maret 2018

No Nama Alamat Pendidikan

1 Fendi Susilo Bantul S1

2 Syafiq Waliyudin Ahmad Bantul S1

3 Robi Irawan Dwi Aditya Bantul MTs

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

52

Tabel diatas, menjelaskan bahwa jumlah santri putri adalah dua

belas orang, lima orang berasal dari luar pulau jawa dan tujuh orang

berasal dari Yogyakarta. Sedangkan untuk jenjang pendidikan, enam orang

sedang menempuh pendidikan S1 dan enam orang lainnya adalah SMA.

Untuk santri putra, seluruhnya berjumlah duapuluh satu yang mayoritas

berasal dari Yogyakarta dan Jawa Tengah, sedangkan untuk jenjang

pendidikan yang ditempuh adalah lima orang S1, dua orang yang sudah

bekerja, lima orang menempuh jenjang SMA/SMK, dan delapan orang

menempuh jenjang SMP/MTs.

4 Bobi Irawan Dwi Aditya Bantul MTs

5 Thoyib Budi Santoso Nglenges SMK

6 Heri Tri Purwanto Kaligatuk Bekerja

7 Tri Sutrisno Prambanan SMA

8 Muhammad Fajar Sidiq Nglenges MTs

10 Fani Cahyo Nugroho Piyungan SMK

11 Tifan Desantoro Boyolali Bekerja

12 Muhammad Abdul Rouf Gunungkidul MTs

13 Tegar Saputra Kradenan MTs

14 Hadi Moekti Piyungan SMP

15 Vitok Aji Saputra Piyungan S1

16 Riswan Candra Jerapa S1

17 Muhammad Syifa’ UsSyarif Prambanan S1

18 Haris Budi Sulistyo Ngelnges MTs

19 Muslih Ahmad Payak SMK

20 Rifa’i Nur Ramadhan Ngayang SMP

21 Muhammad Yazid Jakarta SMK

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

53

BAB III

PEMBENTUKAN JIAWA KEWIRAUSAHAAN

MELALUI EDUPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN

A. Pelaksanaan Edupreneuship di Pondok Pesantren ISC Aswaja

Lintang Songo Piyungan Bantul

Eduprneurship atau pendidikan kewirausahaan pada dasarnya

adalah upaya untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada peserta didik,

sehingga terbentuk sikap yang mandiri, kreatif, berani mengambil risiko,

memiliki jiwa kepemimpinan, kerja keras, jujur, disiplin, inovatif,

tanggung jawab, mampu mencari peluang serta menemukan solusi dan

pantang menyerah, agar mereka siap menghadai hidup ditengah-tengah

masyarakat serta mampu mengaktualisasikan sikap tersebut kedalam dunia

usaha. Adanya Edupreneurship di Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang

Songo ini tidak lain adalah memiliki tujuan yang sama dengan apa yang

telah disebutkan di atas.

Perkembangan Edupreneurship di pondok ini dimulai sejak awal

mendirikan lembaga tersebut, Bapak K.H Heri Kuswanto selaku pendiri

dan pengasuh pondok pesantren ISC Aswaja Lintang Songo

mengungkapkan bahwa :

”Ada tiga hal yang yang menjadi pondasi berdirinya pondok

pesantren ISC Aswaja Lintang Songo yang tidak dapat dipisahkan

yang pertama adalah Agama, pengetahuan umum, dan ketrampilan

atau wirausaha (Edupreneurship).69

69

Hasil wawancara dengan pengasuh Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo pada

tanggal 24 Desember 2017

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

54

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa ada tiga hal yang menjadi

pedoman dalam pelaksanaan dan perkembangan kegiatan di pondok

tersebut yang bertujuan untuk menciptakan lulusan pondok pesantren yang

unggul dalam ilmu agama, ilmu pengetahuan umum, dan memiliki skills

atau ketrampilan yang dapat menjadi bekal di kehidupan masadepan yaitu

dengan berwirausaha.70

Tujuan tersebut diwujudkan dengan kurikulum Pondok Pesantren

ISC Aswaja Lintang Songo yang dirancang sesuai dengan prinsip awal

didirikannya pondok tersebut yaitu mencakup kegiatan-kegiatan yang

mendukung pembentukan jiwa kewirausahaan pada santri, seperti mengaji,

kewajiban piket, dan praktik wirausaha.71

Kegiatan-kegiatan tersebut

merupakan bentuk dari Edupreneusrship di pondok pesantren ISC Aswaja

Lintang Songo. Untuk pendidikan umum dari pondok pesantren belum

menyediakan sekolah umum, namun pihak pengasuh yaitu bapak Heri

Kuswanto mengupayakan setiap santri pondok pesantren ini semuanya

mendapatkan pendidikan umum sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Upaya tersebut salah satunya adalah memberikan/mencarikan beasiswa

untuk santri khususnya yang tidak mampu dalam segi biaya.72

Hal ini

berdasarkan pernyataan bapak Heri:

“ ...untuk sekolah umum, dari pondok juga mengupayakan semua santri yang berumur pelajar itu sekolah semua, kami biasanya akan

mengajukan beasiswa miskin untuk mereka ke sekolah, untuk saat

70

Hasil wawancara dengan bapak Heri Kuswanto tanggal 24 Desember 2017 71

Hasil wawancara dengan bapak Heri Kuswanto tanggal 24 Desember 2017 72

Hasil wawancara dengan pengasuh Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo pada

tanggal 24 Desember 2017

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

55

ini kami juga membiayai 2 orang santri yang satu kuliah,dan yang

satu masih SMK.”73

Selanjutnya untuk pembelajaran keagamaan, seperti pondok

pesantren pada umumnya, pondok pesantren Lintang Songo juga mengkaji

kitab-kitab klasik yang meliputi kitab fikih, akhlak, tajwid serta tauhid.

Selain kajian tauhid, seluruh santri juga diwajibkan untuk menghafal Al-

quran. Hal ini di sampaikan oleh salah satu pengurus putri pondok

pesantren yaitu :

“...kajian kitab disini mencakup pelajaran fikih, tajwid, tauhid, dan

Akhlak. Sekarang juga diwajibkan menghafal mbak, dimulai dari

juz ama dan disetorkan kepada bapak Haidar, atau santri senior.”74

Cara untuk mentertibkan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah

adanya peraturan yang harus ditaati yaitu apabila santri tidak melakukan

kewajidan dari salah satu kegiatan yang sudah dijadwalkan, maka santri

tersebut akan membayar denda sebesar 500 rupiah untuk satu kali

pelanggaran, dan dibayar satu minggu sekali pada malam jumat. Denda

tersebut dimaksudkan untuk memberikan efek jera kepada santri sehingga

santri menjadi lebih tertib melaksanakan kewajibannya di pondok

pesantren dan tidak melanggarnya lagi.75

Sedangkan untuk pembelajaran ketrampilan pada santri, pondok

pesantren ISC Aswaja Lintang Songo menyediakan beberapa unit

73

Hasil wawancara dengan bapak Heri pada tanggal 19 April 2018 74

Haasil wawancara dengan mas Pendi sebagai santri senior pada tanggal 19 April 2018 75

Hasil wawancara dengan Ulis dan Riska selaku santri senior pada tanggal 19 April

2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

56

ketrampilan yang dikategorikan kedalam enam bidang, yaitu bidang

pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, dan home

industry.76

Dengan disediakannya enam bidang tersebut, bapak Heri

bertujuan supaya santri putra maupun putri dapat memiliki ketrampilan

yang dapat digunakan di masa depan sebagai bekal untuk memulai usaha

sehingga dapat mencukupi kebutuhan ekonomi di masa yang akan datang.

Bapak Heri mengungkapkan:

“.... saya sangat berharap santri-santri lulusan sini bisa memiliki

bekal untuk mensejahterakan hidupnya di masa depan, sehingga

dakwah dalam mengajarkan ajaran islam juga dapat berjalan

dengan lancar. Wong salah satu faktor pendukungnya ya ekonomi

itu to mbak....”77

Berdasarkan pernyataan tersebut, jelas bahwa Bapak Heri

Kuswanto selaku pengasuh pondok pesantren sangat ingin mencetak

generasi muda yang tidak hanya paham ilmu agama, atau ilmu umum saja,

namun beliau berharap supaya generasi muda memiliki kedua duanya

ditambah dengan bekal ketrampilan. Seperti filosofi yang beliau

ungkapkan yaitu tiga H:

“...head, heart, hand. Head Yaitu kepala yang maksudnya otak/

ilmu pengetahuan, heart itu maksudnya hati adalah pemahaman

keagamaan, dan hand itu tangan maksudnya ya... ketrampilan itu

..”. 78

Edupreneurship di pondok pesantren lintang songo pada dasarnya

merupakan pengintegralan nilai-nilai kewirausahaan pada santri yang

dilaksanakan melalui pengembangan diri yaitu melalui kegiatan-kegiatan

76

Hasil wawancara dengan bapak Heri pada tanggal 24 Desember 2017 77

Hasil wawancara dengan bapak Heri pada tanggal 19 April 2018 78

Hasil wawancara dengan bapak Heri pada tanggal 20 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

57

rutin santri, keteladanan dari santri senior serta pengasuh, kegiatan spontan

yaitu dengan teguran, dan pengkondisian yaitu dengan adanya enam

bidang ketrampilan yang dapat mendukung Edupreneurship di pondok

pesantren ISC Aswaja Lintang Songo.79

B. Langkah-langkah pembentukan jiwa kewirausahaan melalui

Edupreneurship pada santri Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang

Songo Piyungan Bantul

Pembentukan jiwa kewirusahaan adalah, proses atau cara dalam

membentuk seseorang untuk memiliki kekuatan, sikap, dan jiwa

wirausaha. Sesorang dikatakan memiliki jiwa kewirausahaan jika ia

memiliki karakter seorang wirausaha. Karakter yang ada dalam seorang

wirausaha meliputi kepercayaan diri, orientasi tugas dan hasil,

pengambilan resiko, originalitas, kepemimpinan, dan orientasi kedepan.

Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo merupakan salah

satu lembaga pendidikan Islam yang mengupayakan pembentukan jiwa

kewirausahaan. Dalam hal ini, upaya yang digunakan oleh Pondok

Pesantren adalah melalui Edupreneurship, seperti yang telah dijelaskan

pada pembahasan sebelumnya, konsep Edupreneurship yang berada di

pondok Lintang Songo adalah dengan melalui pengembangan diri.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembentukan jiwa kewirausahaan

pada santri pondok pesantren ISC Aswaja Lintang Songo melalui

Eduprneurship meliputi 3 tahap yaitu:

79

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Heri Kuswanto pada tanggal 24 Desember, dan

observasi pada tanggal 19, 20,21 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

58

1. Tahap Perencanaan

Sejak awal mendirikan Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang

Songo pada tahun 2006, memang sudah dirancang sebagai pondok

pesantren yang menyediakan tiga aspek pendidikan dan ilmu

pengetahuan yaitu ilmu pengetahuan umum, ilmu pengetahuan agama

islam, serta Edupreneurship sebagai ketrampilan khusus. Terdapat

beberapa unsur yang ada dalam prencanaan Edupreneurship di Pondok

Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo antara lain adalah :

a. Fungsi dan tujuan

Fungsi Edupreneurship di pondok pesantren ISC Aswaja

Lintang Songo adalah mebantu santri agar dapat Bersama-sama

meningkatkan kualitas, kiprah dan perjuangan untuk mencapai ridho Allah,

dengan lebih dari mengkaji ilmu agama, yaitu kemungkinan-kemungkinan

lain dalam berbagai bidang usaha yang sesuai syariat Islam sehingga dapat

menyongsong dan menjalani hidup dengan tegak dan penuh kemandirian.80

Tujuan Eduprenership di Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang

Songo adalah untuk membentuk santri-santri yang tidak hanya ahli

dalam perkara dan pengetahuan agama, tetapi juga ahli dalam ilmu

pengetahuan umum serta memiliki keahlian berwirausaha sebagai

bekal untuk kehidupan di masa depan.81

80

Data diambil dari profil Pondok Pesantren “ISC” Aswaja Lintang Songo. Tanggal 7

Maret 2016 81

Diambil dari data Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo dan wawancara

dengan bapak Heri pada tanggal 7 Maret 2018.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 23: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

59

b. Program dan pelaksanaan

Perencanaan program dan pelaksanaan Edupreneruship di

pesantren Lintang Songo ini meliputi pendidikan kewirausahaan

melalui pengembangan diri.82

Dalam hal ini, pengintegrasian nilai-

nilai kewirausahaan dilakukan dalam kegiatan seperti : pertama,

kegiatan rutin pondok pesantren. Kedua, kegiatan spontan. Ketiga,

pengkondisian. Keempat, keteladanan.83

1). Kegiatan rutin meliputi bangun pagi, berjemaah salat 5 waktu,

piket, mengaji, dan mengurus sawah/kebun serta membuat

sabun.

2). Kegiatan spontan meliputi teguran dan pujian

3). Pengkondidisian meliputi penyediaan bidang ketrampilan

sebagai sarana santri untuk praktik kewirausahaan.

4). Keteladanan meliputi pemberian contoh yang baik dari keluarga

pengasuh, dan santri senior.84

c. Ketentuan dan aturan

Ketentuan dan aturan Edupreneurship di Pondok Pesantren ISC

Aswaja Lintang Songo adalah seluruh santri putra maupun putri

wajib mengikuti kegiatan yang sudah dijadwalkan, baik untuk santri

senior maupun santri junior jika mengikuti maka akan didenda 500

82

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan bapak Heri Kuswanto pada tanggal 20

April 2018. 83

Hasil wawancara dengan Bapak Heri pada tanggal 20 April 2018. 84

Berdasarkan observasi pada tanggal 19, 20, dan 21 Maret 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 24: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

60

rupiah untuk satu kali ketidak hadiran dalam satu kegiatan, denda

akan di bayarkan satu kali seminggu pada malam Jumat.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada dasarnya, pelaksanaan Edupreneurship di Pondok Pesantren

ISC Aswaja Lintang songo ini adalah pengintegralan nilai-nilai

kewirausahaan yang dilakukan melalui pengembangan diri pada santri.

Dengan demikian, jiwa kewirausahaan pada santri pondok pesantren

lintang songo dapat terbentuk dengan baik. Edupreneurship yang

dilakukan melalui pengembangan diri pada santri Pondok Pesantren

ISC Aswaja Lintang Songo, dilakukan dengan melakukan kegiatan-

kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan rutin Pondok Pesantren

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan oleh santri

secara terus menerus dan konsisten. Kegiatan tersebut antara lain

adalah bangun pagi, berjemaah, sekolah, mengaji, praktik bidang

pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, Home Industry, dan

peternakan. Kegiatan tersebut sudah diatur dalam jadwal sehari

hari Pondok Pesantren yang telah dikemukakan pada bab dua

jadwal ini berlaku untuk semua santri yang berada di pondok

pesantren artinya untuk santri yang memiliki kegiatan di luar

pesantren misalnya sekolah atau kuliah maka tidak diwajibkan

mengikuti kegiatan pada jam tersebut.85

85

Berdasarkan wawancara dengan bapak Heri pada tanggal 20 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 25: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

61

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pelaksanaan

kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan oleh para santri dan nilai-

nilai kewirausahaan yang diintegrasikan melalui kegeiatan tersebut

antara lain adalah :

1). Bangun pagi

Santri-santri Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo

dibiasakan untuk bangun pagi yaitu sekitar pukul 04:20 WIB,86

yaitu untuk melakukan salat subuh berjemaah di musala,

kemudian diteruskan dengan melakukan kajian sesuai jadwal.

Nilai kewirausahaan yang diintegrasikan dalam kegiatan

ini adalah kedisiplinan dan tanggung jawab, yaitu tindakannya

menunjukan perilaku tertib dengan jadwal keseharian serta

tertib melaksanakan salat tepat waktu dan tanggung jawab

dengan melaksanakan tugas dan kewajibannya untuk bangun

pagi.

2). Berjemaah

Setiap salat lima waktu, di Pondok Pesantren ISC Aswaja

Lintang Songo diwajibkan untuk melaksanakan salat dengan

berjemaah, untuk santri yang melanggarnya maka akan ada

sanksi yaitu berupa denda sebesar 500 rupiah yang akan di

bayarkan satu minggu sekali pada malam jumat kepada santri

86

Hasil wawancara dengan Ulis dan Ayu dan Observasi pada tanggal 20 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 26: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

62

senior.87

Dalam hal ini, santri yang melanggar menyadari

sendiri kesalahannya dengan mengakui ketidak ikutsertaannya

kepada salah satu santri senior yang ditugaskan untuk mencatat

pelanggaran santri.88

Pelaksanaan salat subuh berjemaah, dilakukan oleh hampir

seluruh santri melakukan salat berjamaah di musala, namun

pada waktu zuhur dan asar, tidak seluruhnya melakukan salat

berjemaah dikarnakan mayoritas santri ada yang sedang

sekolah, berkuliah dan bekerja. Untuk jemaah magrib dan isya

musala kembali penuh dengan santri putra maupun putri.89

Kegiatan ini mencerminkan adanya internalisasi nilai

kedisiplinan, tanggung jawab, jujur, kerja keras.

a) Kedisiplinan terlihat pada tertibnya santri pada peraturan

untuk salat berjemaah.

b) Tanggung jawab tercermin dalam prilaku santri yang

melaksanaakan kewajibannya untuk salat subuh berjemaah

c) Jujur tercermin dalam prilaku santri yang mengakui

pelanggaran dirinya sendiri.

3). Melaksanakan piket

Pelaksanaan piket di pondok pesantren ISC Aswaja

Lintang Songo ini di lakukan setiap harinya oleh semua santri

berdasarkan jadwal piket yang telah ditentukan, meliputi piket

87

Hasil wawancara dengan Ulis dan Pendi pada tanggal 19 April 2018 88

Hasil wawancara dengan Ulis pada tanggal 19 April 2018 89

Hasil observasi pada tanggal 20 dan 21 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 27: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

63

cuci piring, piket masak, membersikan pondok dan ndalem pak

kiai, membersihkan kamar mandi, dan menyapu halaman.

Pelaksanaan piket dilakukan setelah selesai kajian ba’da

salat subuh berjemaah, seluruh santri putra maupun putri

melaksanakan piket dengan tertib.90

Seperti yang disampaikan

oleh Ayu salah satu santri putri yaitu:

“... iya mbak, semua santri putra putri bareng bareng mengerjakan piket, ada yang masak, cuci piring, ngepel,

dan menyapu halaman.”91

Nilai-nilai kewirausahaan yang diinternalisasikan dari

kegiatan tersebut, adalah nilai mandiri, dan komitmen. Mandiri

ditunjukan dengan prilaku santri yang mengerjakan piket tanpa

bantuan orang lain, sedangkan komitmen ditunjukan dari

perilaku para santri yang dengan kesadaran dirinya sendiri

mengerjakan piket yang telah dijadwalkan dan telah disepakati.

4). Mengaji

Jadwal mengaji santri dilakukan setelah salat subuh, salat

magrib, dan salat isya. Setelah berjemaah isya semua santri

putra maupun putri mengaji pesalatan dan Al-quran yang

dilakukan dengan metode deresan92, sorogan dan hafalan

setiap harinya. Kajian yang dilakukan setelah salat berjemaah

magrib yaitu kajian kitab antara lain adalah kitab Jawahirul

90 Hasil observasi pada tanggal 20 dan 21 April

91 Hasil wawancara dengan Ayu tanggal 20 April 2018

92 Deresan adalah metode mengaji yang dilakukan secaa individu yaitu membaca Al-

quran sendiri.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 28: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

64

Kalamiyah di hari senin, kitab zurotun Nafisah di hari selasa,

Hadits/ke-Nu an di hari rabu, yasinan dan selawat di hari

kamis, kitab Ta’lim muta’alim di hari jumat, dan kitab Mabadi

di hari minggu.

Jadwal mengaji yang dilakukan setelah selesai berjemaaah

salat isya adalah kajian kitab tajwid di hari senin, kitab Fathul

Qorib di hari selasa, kitab Taisirul Kholaq di hari rabu, kitab

Akhlaqul Banin/Banat di hari kamis, kitab Bidayatul Hidayah

di hari Jumat, dan Barzanji di hari Minggu.93

Kajian ini dilaksanakan di musala yang diikuti oleh

seluruh santri baik putra maupun putri setiap selesai

melakukan salat berjemaah.94

Nilai kewirausahaan yang di internalisasikan dari kegiatan

tersebut adalah disiplin, kerja keras, komitmen, tanggung

jawab, dan mandiri.

5). Praktik bidang ketrampilan

Pondok pesantren ISC Aswaja Lintang Songo,

menyediakan enam bidang ketrampilan yang dapat digunakan

sebagai bekal berwirauaha di masa depan. Enam bidang

tersebut antara lain adalah bidang pertanian, peternakan,

perkebunan, perikanan, kehutanan, dan home industry. Dari

enam bidang tersebut, seluruh santri memang benar-benar di

93

Diambil dari jadwal kegiatan Santri Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo pada

tanggal 24 Maret 2018 94

Berdasarkan Observasi tanggal 19, 20 dan 21 April

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 29: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

65

ajarkan mengolah dan menjalankan bidang-bidang tersebut. hal

ini dinyatakan oleh bebrapa santri putri maupun putra yaitu

Yusra, Lin, Ulis, Ayu, Pendi, Candra, dan Heru. Enam bidang

inilah yang menjadi inti dari pembentukan jiwa kewirausahaan

pada santri Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo.

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai beberapa

ketrampilan yang digeluti oleh para santri dalam pelaksanaan

Edupreneurship di Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang

Songo:

a) Pertanian95

Lahan yang disediakan dalam bidang pertanian adalah

2 Hektar yang ditanami dengan tanaman padi. Pada proses

bertani padi, seluruh santri melakukan proses tersebut

secara langsung dengan bimbingan bapak Heri dan santri

senior. Adapun proses bertani padi adalah sebagai berikut.

(1) Pengolahan tanah: Pengolahan tanah dilakukan dengan

mentraktor, yang bertujuan untuk menggemburkan

tanah, kemudian diberi pupuk kompos, yang berasal

dari kotoran ternak yang dimiliki pondok. Setelah

pemupukan kemudian sawah diairi secukupnya yaitu

tidak sampai menggenang.

95

Hasil wawancara dengan Candra di kediaman bapak Heri pada tanggal 20 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 30: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

66

(2) Penyiapan bibit: Penyiapan bibit ini dilakukan dengan

menyebarkan benih padi yang telah direndam hingga

tumbuh sedikit tunas. Disebar pada tanah yang

sebelumnya telah diolah, setelah kurang lebih 25 hari,

bibit yang sudah tumbuh kemudian dicabut dari tanah.

(3) Pengolahan tanah kembali: Setelah tanah digunakan

untuk menyiapkan bibit, tanah diolah kembali untuk

digunakan menanam bibit padi, dengan mentraktor dan

mengairi lebih banyak dari air untuk penyebaran benih

tadi.

(4) Menanam bibit: Dalam menanam bibit padi teknik yang

digunakan adalah dengan memberi garis lurus terlebih

dahulu pada tanah sehingga penanaman bibit dapat

membentuk garis lurus, jarak antar bibit satu dengan

yang lain juga di tentukan yaitu sekitar 13-15 cm. Jarak

tanam ini dimaksudkan supaya bibit dapat berkembang

secara maksimal, serta mempermudah pemupukan.

(5) Perawatan: Perawatan tanaman padi dilakukan dengan

beberapa hal yaitu: pertama, pemupukan dan

pemberian nutrisi dengan vitamin dan obat-obatan

lainnya, pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang

dan pupuk kimia, pupuk kandang berasal dari peterakan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 31: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

67

milik pondok pesantren, sedangkan pupuk kimia yang

digunakan adalah pupuk urea.

Pupuk yang digunakan selain untuk kesuburan serta

untuk memperbanyak bulir padi juga digunakan untuk

mencegah tanaman dari penyakit dan hama, pemberian

pupuk dan obat-obatan dilakukan oleh para santri

secara berkala berdasarkan perintah dan bimbingan dari

bapak Heri serta santri senior. Biasanya para santri

akan melakukan kegiatan tersebut di pagi hari setelah

selesai mengaji bagi santri-santri yang tidak memiliki

jadwal sekolah, kuliah maupun kerja.

(6) Masa panen: Setelah kurun waktu 3 bulan paskatanam,

padi biasanya sudah siap dipanen. Pada proses ini, para

santrilah yang memanen padi, dan menjemur padi.

Hasil panen digunakan sebagai bahan makanan untuk

para santri. Setelah masa panen selesai, para santri

mulai mengolah tanah untuk kemudian ditanami lagi.

Setelah selesai panen, bulir padi dipisah dari

pohonnya dengan menggunakan alat khusus. Setelah

terpisah, padi akan di jemur kurang lebih 2-3 hari dan

membersihkan sisa-sisa pohon yang masih ada. Kemudian

setelah kering, padi dimasukan kedalam karung dan

disimpan untuk bahan makanan seluruh santri.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 32: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

68

Sarana yang disediakan oleh pondok pesantren adalah

traktor, cangkul, alat semprot, pupuk dan bibit padi.

b) Peternakan96

Lokasi peternakan ini berada di lokasi perkebunan

dan persawahan dengan luas 1,5 H. Ada tiga jenis hewan

yang diternak disini, yaitu sapi, kambing, dan ayam. Ayam

ini juga memiliki 3 jenis ayam yang diternak yaitu ayam

potong, bangkok, dan ayam jawa. Jumlah sapi ada 25 ekor,

kambing 15 ekor, dan ayam seluruhnya ada 300 ekor.

Pengetahuan dalam berternak meliputi :

(1) Mempersiapkan kandang : Dalam hal ini yang perlu

diperhatikan adalah ukuran kandang serta kebersihan

kandang. Untuk kapasitas 15 kambing, ukuran

kandang ±23 m², untuk 1 sapi ± 6 m² dengan ketinggian

3 m, untuk kandang ayam panjang 2m, lebar 3m, dan

tinggi 2m.

(2) Peralatan ternak : Peralatan yang dibutuhkan adalah

tempat makan, tempat minum, alat kebersihan, dan alat

mencari makan ternak.

(3) Pemeliharaan ternak : Dalam pemeliharaan ternak hal-

hal yang harus diperhatikan adalah, pemberian makan

dan minum, vaksin, dan pemberian vitamin.

96

Wawancara dengan Pendi pada tanggal 21 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 33: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

69

Pondok Pesantren juga melakukan kerjasama dalam

bidang peternakan ini dengan beberapa pihak diantaranya

adalah untuk hewan sapi bekerjasama dengan PP Al

Mahalli Brajan Pleret Bantul dalam perihal pemeliharaan.

Dan bekerja sama dengan Herbafarm sidomuncul dalam hal

teknologi obat/pakan. Peran santri dalam bidang peternakan

ini adalah memelihara hewan ternak, meliputi pemberian

makan, dan vitamin. Sarana yang disediakan oleh pondok

pesantren adalah tempat makan, tempat minum, tong, sabut

dan batok kelapa, LPG, dan sapu.

c) Perikanan97

Pondok Pesantren menyediakan 5 kolam ikan yang

terletak terpisah untuk bidang perikanan, 2 kolam berada di

area persawahan dan perkebunan, 3 kolam berada di area

sebelah mushola. Jenis ikan yang dibiakkan meliputi ikan

nila, ikan lele, dan gurame.98

Di bidang perikanan ini

pondok pesantren bekerja sama dengan dinas perikanan,

yang memberikan sumber pengetahuan dalam bidang

perikanan melalui PPL (petugas penyuluhan lapangan).

Selain bekerjasama dengan Dinas perikanan, bapak Heri

beserta beberapa santri juga melakukan kunjungan ke

97

Wawancara dengan Bapak Haidar pada Tanggal 21 April 2018 98

Wawancara dengan Bapak Haidar pada tanggal 21 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 34: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

70

beberapa peternakan ikan di Yogyakarta untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman dalam bidang perikanan.

Pengelolaan bidang perikanan ini sepenuhnya

dilakukan oleh santri, melalui bimbingan Bapak Heri

Kuswanto. Praktik yang mereka lakukan yaitu pertama,

perawatan air kolam, yaitu dengan menguras

kolam/membersihkannya ketika air sudah sangat keruh,

kedua memberikan makan ikan setiap hari, ketiga memanen

ikan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bidang

perikanan yaitu Penyiapan kolam, Pengaturan air kolam,

Perawatan ikan, dan Pengelolaan air kolam. Untuk ukuran

kolam 1m² kapasitas ikannya mencapai 200 ekor,

sedangkan untuk kedalamannya adalah 80 cm. Pemberian

pakan dilakukan setiap 2 kali sehari di pagi dan sore hari,

pakan yang digunakan adalah pellet, bekatul, dan sayur-

sayuran yang jelek. Sarana yang disediakan oleh pondok

pesantren meliputi bibit ikan, air daur ulang, tempat pakan

ikan, dan pakan ikan

d) Kehutanan

Pondok Pesntren menanam sekitar 200 pohon jati

yang ditanam di area tepian sawah untuk bidang

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 35: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

71

kehutanan,.99

dalam bidang kehutanan ini, Pondok

Pesantren melakukan kerjasama dengan fakultas Kehutanan

UGM, yang memberikan penyuluhan mengenai bidang

kehutanan.100

Pelaksanaan praktik bidang kehutanan ini tidak

dilakukan secara rutin oleh semua santri, karena pohon yang

ditanam di bidang kehutanan ini tidak memerlukan

perawatan khusus yang terus menerus dilakukan seperti

pada bidang pertanian maupun perkebunan.

e) Home Industry

Pondok Pesantren menyediakan beberapa unit usaha

dalam bidang home industri diantaranya adalah usaha

pembuatan roti dan kue, usaha parutan kelapa dan gilingan

tepung, usaha pembuatan es, laudry, konveksi, dan

pembuatan sabun cuci piring. Namun, unit usaha yang saat

ini aktif dan di jalankan adalah usaha pembuatan sabun. Hal

ini dikarenakan pada bidang home industry pelaksanaannya

itu mengikuti tren/minat masyarakat.101

Dalam proses

pembuatan sabut cuci piring seluruhnya dilakukan oleh

semua santri, mulai dari pembuatan, pengemasan,

pelabelan, dan pemasaran juga di lakukan oleh santri.

99

Wawancara dengan bapak Heri pada tanggal 21 April 2018 100

Hasil wawancara dengan bapak Heri Kuswanto pada tanggal 21 April 2018 101

Hasil wawancara dengan bapak Heri di kediamannya pada tanggal 19 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 36: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

72

Proses pembuatan sabun yang dilakukan oleh santri

adalah : santri mulai memasukan bahan-bahan kimia yang

meliputi garam 1500 gr, coto 5 kg, foambaster 300 gr,

sodium 250 gr, LAS 1750 gr, enzim AR 40 gr, Trilon 24 gr,

Devisil 44 gr, pewarna 24 gr, dan parfum 75 gr. Bahan-

bahan tersebut dicampur dan diaduk dengan mencampurkan

garam dan air 10 liter terlebih dahulu ke dalam mesin

khusus. Setelah tercampur sempurna, selanjutnya didiamkan

paling sedikit satu hari satu malam. Semakin lama

didiamkan maka hasilnya akan semakin bagus.102

Setelah proses pembuatan, proses selanjutnya adalah

pengemasan sabun cuci dimasukan kedalam botol bekas air

mineral ukuran 600 ml, ditutup kemudian disegel dan diberi

label merek yang di pasang di bagian badan botol dengan

merek sabun cuci piring “Lintang Songo”. Proses

selanjutnya adalah pemasaran, penjual yang meliputi

masyarakat sekitar, dan santri akan mengambil sabun cuci

dari pondok yang di bandrol seharga 5000 rupiah untuk satu

botol sabun cuci piring, biasanya penjual akan memasang

harga berkisar antara 7000-10.000 rupiah.103

Rangkaian proses pembuatan sabun akan dilakukan

ketika persediaan sabun sudah mulai habis, biasanya dalam

102

Diambil dari data komposisi dan bahan pembuatan sabun Pondok Pesantren ISC

Aswaja Lintang Songo pada tanggal 21 April 2018 103

Hasil wawancara dengan Heru di kediaman bapak Heri pada tanggal 21 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 37: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

73

semiggu pembuatan sabun bisa dilakukan sebanyak 3

kali.104

Sarana yang disediakan pondok dalam pembuatan

sabun cuci piring adalah botol kemasan, label merek, segel

kemasan, dan bahan-bahan kimia.

f) Perkebunan105

Perkebunan ini terletak disebelah satu area dengan

peternakan dan pertanian. Luas lahan yang digunakan untuk

perkebunan adalah 2 H yang ditanami dengan sayur-

sayuran, beberapa buah dan tanaman bumbu. Jenis sayur

yang ditanami adalah terong, gambas, cabai, kacang

panjang, bayam, dan sawi, untuk tanaman buah yang

ditanami adalah jambu, jeruk, sirsak, dan pepaya, dan

selebihnya yaitu tanaman bumbu yang meliputi kunyit, jahe,

bawang merah, dan daun serei.

Pengelolaan perkebunan ini dilakukan sepenuhnya

oleh santri dengan bimbingan bapak Heri Kuswanto. Hal-

hal yang harus diperhatikan dalam mengelola perkebunan

memiliki kesamaan dengan bidang pertanian, yaitu meliputi

pengolahan tanah pra-tanam, penyiapan bibit, penanaman

bibit, pemberian pupuk, perawatan tanaman, dan proses

pemanenan. Perbedannya terletak pada kadar air, pemberian

104

Hasil wawancara dengan Heru di kediaman bapak heri pada tanggal 21 April 2018 105

Hasil wawancara dengan Candra pada tanggal 20 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 38: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

74

pupuk dan perawatan tanaman. Berikut ini adalah

penjelasan tentang tahap-tahap dalam pengelolaan bidang

perkebunan

(1) Menyediakan kebutuhan berkebun: Sebelum memulai

berkebun, hal yang pertama dilakukan adalah

menyediakan berbagai kebutuhan dalam berkebun

antara lain adalah bibit atau benih tanaman, pupuk yang

terdiri dari pupuk tanah, humus, dan kompos kemudian

menyiapkan berbagai macam perlatan seperti cangkul,

sekop, alat penyemprot, dan traktor. Alat tersebut sudah

tersedia di Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang

Songo. Sedangkan tanaman atau bibit yang di pilih

adalah bibit terong, cabai, kacang panjang, dan sawi.

(2) Pengolahan tanah: Sebelum tanah ditanami, dilakukan

pengolahan tanah untuk membuat tanah menjadi

gembur dan subur, dengan menggunakan

cangkul/traktor. Kemudian tanah diberi pupuk

secukupnya, pupuk yang di gunakan adalah pupuk

kandang yang berasal dari kotoran ternak milik pondok

pesantren serta pupuk organik yang disediakan oleh

pondok pesantren.

Tanah di bentuk menjadi bedengan-bedengan

setelah selesai memberi pupuk, untuk membantu

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 39: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

75

drainase air yang tingginya sekitar 20-25 cm untuk

tanaman terong, kacang panjang dan sawi, sedangkan

tinggi bedengan 25-40 cm untuk tanaman cabai,

kemudian jarak antar bedengan ±40 cm.

(3) Penanaman bibit: Sebelum menanam bibit atau benih,

yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah membuat

lubang dengan tongkat untuk menaruh bibit dalam

tanah, jarak antar lubang untuk menanam adalah 60-80

cm untuk tanaman kacang panjang, terong, dan cabai.

Sedangkan untuk tanaman sawi jaraknya adalah ±30

cm

(4) Pemberian pupuk: Pupuk yang digunakan oleh santri

adalah pupuk kandang dan pupuk yang berbahan kimia

untuk kesuburan, serta untuk menghasilkan buah yang

lebat dan sehat. Pupuk berbahan kimia yang digunakan

adalah NPK, TSP, KCL, dan ZA.

Menurut Candra selaku koordinator bidang

pertanian dan perkebunan, pemberian pupuk dan

vitamin diberikan sesuai dengan kadar dan dosis yang

dibutuhkan oleh tanaman. Pemberian pupuk dan

vitamin terkadang dengan mencampurkan antara merek

satu dengan merek pupuk yang lainnya. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 40: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

76

(5) Perawatan tanaman: Perawatan tanaman ini dilakukan

setiap hari oleh para santri. Perawatan yang dilakukan

antara lain adalah menyirami tanaman setiap pagi dan

petang, dan menyiangi rumput liar.

(6) Panen: Proses panen dilakukan ketika tanaman

memasuki usia 2.5 sampai 3 bulan setelah proses

penanaman. Untuk sekali tanam, tanaman terong, cabai,

dan kacang panjang mengalami beberpa kali panen

sampai tanaman sudah tidak produktif lagi. Usia

produktif tanaman adalah 8-10 bulan. Sehingga,

sebelum mencapai masa akhir produktif, para santri

telah menyiapkan bibit untuk kemudian kembali di

tanam.

Setiap hari, santri Pondok pesantren ISC Aswaja Lintang

Songo melakukan setiap kegiatan praktik bidang ketrampilan

tersebut, namun waktu pelaksanaan dilakukan dengan

menyesuaikan jadwal sekolah atau jadwal kuliah masing-

masing santri.106

Dan untuk setiap bidang ketrampilan waktu

pelaksanaannya di lakukan secara bersamaan kecuali untuk

pembuatan sabun, dan praktek kehutanan. Hal ini disampaikan

oleh Ayu :

106

Hasil wawancara dengan Bapak Heri Kuswanto pada tanggal 19 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 41: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

77

“... kami, biasanya akan di ajak oleh Bapak107 kesawah mb

biasanya pagi atau gak ya sore, dan yang paling sering itu

ya pas hari libur, disana kadang memanen, menanam

sayuran kaya terong, kacang panjang dan lainnya. Disana

juga ngasi makan ternak, bersihin kolam ikan ngasih

makan ikan, ya banyak lah mb...”108

Rangkaian kegiatan tersebut diatas, menjadikan santri

memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menanam,

merawat, dan memanen hasil perkebunan, serta dapat menjadi

bekal berwirausaha di masa depan. hal ini disampaikan oleh

Yusra sebagai santri junior yang merasa mendapat keuntungan

dari adanya kegiatan praktik bidang ketrampilan ini. Yusra

mengungkapkan :

“...ya seneng si mbak, ra ketang pepanasan tapi jadi tau

bagaimana cara mengolah lahan, cara menanam sayuran

dan merawatnya..”109

b. Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan ini merupakan kegiatan yang dilakukan

secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan ketika

bapak Heri Kuswanto selaku pengasuh, ustadz-ustadz dan santri

senior mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari para

santri yang harus dikoreksi saat itu juga, sehingga santri-santri tidak

akan mengulangi perbuatan tersebut. hal ini disampaikan oleh bapak

Heri.

“... disini itu ndak ada model hukuman-hukuman seperti di

pondok-pondok pada umumnya, jadi misalkan ada anak yang nakal

107

Sebutan untuk bapak Heri Kuswanto selaku pengasuh Pondok Pesantren 108

Hasil wawancara dengan Ayu pada tanggal 19 April 2018 109

Hasil wawancara dengan Yusra pada tanggal 19 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 42: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

78

atau ngeyel gak mau ngaji ya saya tegur langsung, saya bimbing,

dari santri senior juga melakukan hal yang sama...”110

Hal ini terlihat dari cara Ulis sebagai santri senior menegur

Lin yang pulang kerumah tanpa pamit kepada Ibu Nyai dan Bapak

kiyai serta dengan santri senior. Hal ini dianggap sebagai prilaku

yang tidak sopan sehingga Ulis sebagai santri senior memberi

teguran kepada Lin dengan ucapan

“Lin... sesuk meneh nek mau pulang ki pamit jangan asal

begitu..”111

Kegiatan ini mengandung unsur nilai kewirausaahaan yaitu

kepemimpinan dimana para santri senior yang mampu mengarahkan

juniornya untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat.

c. Keteladanan

Keteladanan ini berasal dari seseorang yang dianut yaitu

bapak Heri Kuswanto beserta keluarga dan santri-santri senior. Di

pondok pesantren ISC Aswaja Lintang Songo yang tidak memiliki

aturan dan sanksi layaknya pondok pesantren pada umumnya dimana

segala aturan ditulis dan yang melanggar mendapat sanksi yang telah

di sepakati.

Cara yang dilakukan untuk menanamkan dan membentuk

santri sesuai dengan tujuan awal didirikannya pondok pesantren,

salah satunya adalah dengan keteladanan, keteladan ini di mulai oleh

bapak Heri sekeluarga selaku pengasuh dan panutan para santri.

110

Hasil wawancara dengan bapak Heri pada tanggal 19 April 2018 111

Berdasarkan observasi pada tanggal 20 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 43: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

79

Beliau memberikan contoh untuk selalu shalat berjemaah di masjid,

selalu bangun pagi, mau pergi kesawah untuk mengurus tanaman,

ternak, dan ikan-ikan, berjualan dengan mengiklankan produk sabun

cuci piring, memberi hasil panen kepada tetangga atau tamu,

menebarkan banyak kebaikan dan sebagainya.112

Keteladanan ini menjadi contoh bagi seluruh santri.

Sebagaimana disampaikan oleh Candra :

“... Bapak, itu adalah panutan bagi kami, bapak dan ibu itu

memperlakukan santri-santri seperti anak sendiri...”113

d. Pengkondisian

Pengkondisian maksudnya adalah pengadaan sesuatu yang

dapat mendukung terlaksananya Edupreneurship di pondok

pesantren supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Pondok

pesantren ISC Aswaja Lintang Songo saat ini telah menyediakan

enam bidang ketrampilan yaitu pertanian, peternakan, perikanan,

kehutanaan, perkebunan, dan home industry. Penyediaan enam

bidang ketrampilan ini adalah agar santri-santri dapat praktek

langsung mengenai ketrampilan-ketrampilan tersebut sebagai bekal

berwirausaha di kemudian hari.

Penjelasan mengenai pelaksanaan praktek enam bidang

ketrampilan tersebut sebelumnya telah dijelaskan. Bapak Heri

menyampaikan bahwa :

112

Hasil observasi selama penelitian pada tanggal 19, 20,dan 21 April 2018 113

Hasil wawancara dengan Candra pada tanggal 20 April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 44: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

80

“... tujuan di sediakannya enam bidang kerampilan itu, selain membekali pengetahuan tentang bertani, berkebun dan lainnya

adalah, saya ingin membekali santri-santri tentang kewirausahaan,

memanfaatkan peluang yang ada, disini kan dekat gunung banyak

sawah juga jadi peluang taninya banyak. Tapi, setelah mereka lulus

dari sini, tidak harus menjadi petani atau peternak. Jadi apapun boleh

yang penting dari sini sudah membekali jiwa kewirausahaan pada

mereka...”114

Pernyataan tersebut, menjelaskan bahwa tujuan adanya

praktik bidang kewirausahaan ini adalah untuk membentuk jiwa

kewirausahaan pada santri, sehingga setelah lulus santri-santri dapat

memiliki usaha yang sukses dan tidak kekurangan kebutuhan

ekonomi.

3. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan setiap seminggu sekali yaitu setiap malam

jumat. Teknisnya adalah santri senior melaporkan beberapa hal seperti

laporan keuangan, laporan kegiatan, laporan pelanggaaran, dan laporan

kesulitan.

Selain itu Evaluasi juga dilakukan ketika diperlukan dengan cara

pengamatan pembimbing dan santri senior kepada seluruh santri,

meliputi kedisiplinan dan ketertiban melaksanakan kewajiban sebagai

seorang santri sebagai serta kemajuan penguasaan ketrampilan dalam

melakukan praktik pada seluruh bidang. Dari yang sebelumnya

melanggar, belum menguasai, dan berprilaku buruk menjadi lebih

tertib, lebih menguasai, dan berperilaku lebih baik.

114

Wawancara dengan bapak Heri pada tanggal 24 Desember 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 45: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

81

Evaluasi akan diberikan pada santri secara langsung melalui tanya

jawab, teguran, keteladanan dan pemberian solusi secara langsung. Hal

ini memudahkan santri maupun pembimbing dalam memperbaiki dan

menyempurnakan jalannya kegiatan Edupreneurship di Pondok

Pesantren Lintang Songo.115

C. Hasil yang Diperoleh dari Pembentukan Jiwa Kewirausahaan Melalui

Edupreneurship Pada Santri Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang

Songo Piyungan Bantul

Pembentukan jiwa kewirausahaan melalui Edupreneurship pada

santri Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo ini menghasilkan

santri yang memiliki karakter dan nilai-nilai seorang wirausaha. Karakter

dan nilai-nilai tersebut adalah :

1. Percaya Diri: percaya diri, ketidaktergantungan, dan optimis

Percaya diri merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang

dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Hal ini tercermin dalam

kegiatan santri yaitu ketika santri mengerjakan tugas untuk mengolah

lahan pertanian, merawat tanaman, memanen, merawat ternak,

mengiklankan produk sabun cuci piring, menjual produk sabun cuci

piring dan rangkaian kegiatan lainnya.116

Para santri secara tidak langsung dilatih untuk yakin dan percaya

pada diri mereka masing-masing bahwa mereka sanggup dan bisa

115

Wawancara dengan Ulis dan Ayu pada tanggal 19 April 2018 116

Berdasarkan wawancara dengan Ulis, dan Yusra, serta observasi pada Tanggal 19, 20

April 2018

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 46: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

82

melaksanakan tugas tersebut dengan tekun serta mengupayakan hasil

yang maksimal ketika menjalankan tugas tersebut.

2. Orientasi tugas dan hasil

Seorang wirausaha juga harus mimiliki perilaku yang berorientasi

pada tugas dan hasil, hal ini di tunjukan dengan sikap kedisiplinan,

berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi. Kegiatan

santri yang mencerminkan hal tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama, setiap santri menjalankan pekerjaan yang menjadi tugas

masing-masing yaitu bangun pagi, mengaji, berjamaah, memberi makan

ikan, memasak, pergi sekolah, kesawah, memanen, dan lainnya. Kedua,

melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang sudah ditentukan, sekolah

pada jam sekolah, mengaji pada jam yang sudah di tentukan, kesawah

dan berkebun pada jam berkebun dan rangkaian kegiatan lainnya.

Ketiga, menanyakan tentang sesuatu yang belum diketahui kepada

pembimbing, santri akan bertanya sesuatu yang belum mereka mengerti

kepada pembimbing baik itu tentang cara berkebun,bertani budidaya

ikan dan lainnya. Keempat, menyegerakan melakukan perintah

pembimbing, ketika santri mendapatkan perintah dari pembimbing

yaitu Bapak Heri santri dengan cekatan melaksanakannya. Kelima,

selalu antusias dan semangat dalam setiap kegiatan, pada setiap

kegiatan seluruh santri mengikuti tanpa terkecuali baik putra maupun

putri saling membantu. Keenam,selalu mau berusaha memperbaiki

pekerjaan yang dikoreksi oleh pembimbing, yaitu ketika praktik

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 47: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

83

seringkali santri melakukan kesalahan khususnya bagi santri junior,

sehingga mendapatkan koreksi dari pembimbing maupun santri senior,

namun darikesalahan itu mereka belajar untuk memperbaiki sehingga

dapat memberikan hasil yang memuaskan.

3. Pengambilan risiko

Keberanian mengambil risiko tercermin pada prilaku seseorang

yang menyukai usaha-usaha menantang untuk mencapai kesuksesan.

kemauan dan kegigihan santri dalam melakukan setiap kegiatan dimana

yang mereka lakukan itu bukan merupakan sesuatu yang lazim

dilakukan oleh kawan-kawan seumuran mereka. Mentraktor sawah,

menanam benih, merawat tanaman, mencarikan pakan ternak, dan

rangkaian kegiatan yang sudah di jelaskan sebelumnya merupakan

kegiatan-kegiatan yang menantang bagi mereka.

Oleh sebab itu, santri-santri juga ditantang untuk membagi waktu

antara waktu belajar, mengaji, dan berwirausaha. Pembelajaran tentang

kerugian yang di alami ketika gagal panen merupakan salah satu

pembelajaran yang dapat membentuk karakter pengambilan resiko pada

setiap santri.

4. keorisinilan: kreatif, inovatif, luwes, punya banyak sumber, banyak

tahu, dan serba bisa

Seluruh kegiatan Edupreneurhip yang sudah dijelaskan

mencerminkan perbuatan yang sikap kreatif, inofatif, luwes, punya

banyak sumber, banyak tahu dan serba bisa.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 48: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

84

Sikap kreatif dan inovatif tercermin ketika pengasuh pondok

pesantren yaitu bapak Heri yang merupakan, bersama para santri

memutuskan untuk membuat sabun cuci piring dengan menggunakan

merek pondok pesantren. Kegiatan ini mengajarkan dan melatih

kreatifitas dan sikap inovatif para santri.

5. Kepemimpinan: bertingkahlaku pemimpin, dapat bergaul dengan orang

lain dan dapat menerima saran dan kritik

Kegiatan yang mencerminkan karakter tersebut adalah santri senior

yang membimbing juniornya dalam setiap kegiatan, santri junior yang

menerima saran serta kritik pada setiap perbuatan yang masih kurang

benar. Begitu seterusnya ketika santri junior suatu hari juga akan

menjadi senior dan mengajari serta membimbing juniornya.

Kepemimpinan juga tercermin pada prilaku setiap santri yang

mampu mengatur jadwal dirinya sendiri dengan baik dan

melaksanakannya dengan disiplin.

6. Orientasi kedepan: pandangan ke masa depan dan prespektif.

Hal ini tercermin ketika para santri mendapatkan motivasi serta

bimbingan dari pengasuh pondok pesantren yaitu bapak Heri Kuswanto

tentang pentingnya berwirausaha pada diri setiap santri, kemudian

beliau realisasikan dengan melakukan Edupreneurship.

Seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan santri bertujuan untuk

membentukan jiwa kewirausahaan pada santri. Hal ini berdasarkan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 49: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

85

kepada apa yang di kemukakan oleh Bapak Heri selaku pengasuh,

beliau mengatakan bahwa:

“santri tidak harus memiliki bidang usaha yang sama dengan apa

yang mereka pelajari di pesantren, tetapi paling tidak mereka

memiliki karakter-karakter yang kuat yang dapat mereka gunakan

untuk bekal mendirikan usahanya masing-masing berbekal dari

pengalaman yang mereka dapatkan di pondok pesantren ini”.117

Pernyataan tersebut menunjukan bahwa sejak awal didirikannya

pondok pesantren ISC Aswaja Lintang Songo dengan Edupreneurship

adalah untuk membentuk jiwa kewirausahaan pada santri sehingga

diharapkan santri dapat menjadi seorang wirausaha sehingga dapat

membantu kebutuhan ekonomi mereka di masa depan.

Pembentukan jiwa kewirausahaan di Pondok Pesantren ISC

Aswaja Lintang Songo berhasil menumbuhkan keinginan santri-santri

untuk menjadi seorang wirausaha di masa depan hal ini di sampaikan oleh

Candra, Ulis, Yusra, Ayu, Pendi, Heru, Nuke, Afifah, Lin, dan Fani.118

D. Faktor Pendukung dan Penghambat yang Berpengaruh Dalam

Pembentukan Jiwa Kewirausahaan Melalui Edupreneurship Pada

Santri Pondok Pesantren ISC Aswaja Lintang Songo Piyungan Bantul

Pelaksanaan pembentukan jiwa kewirausahaan melalui

Edupreneurship di pondok pesantren Lintang Songo, tentu saja memiliki

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jalannya pelaksanaaan kegiatan

117

Wawancara dengan bapak Heri Kuswanto di rumahnya pada tanggal 24 Desember

2018 118

Wawancara dengan santri-santri PP ISC Aswaja Lintang Songo Piyungan Bantul

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 50: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

86

tersebut. Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu ada yang bersifat

mendukung dan menghambat jalannya pelaksanaan. Berikut ini

merupakan faktor pendukung dan penghambat yaitu :

1. Faktor pendukung

a. Faktor internal

1) Dorongan dari dalam diri santri untuk menjadi seorang wirausaha

yang mandiri dan sukses di masa depan.

2) Ketekunan santri dalam melaksanakan semua kegiaatan

Edupreneurship.

b. Faktor eksternal

1) Bapak Heri Kuswanto yang selalu membangkitkan semangat

santri dengan kesabaran, dan keteladanan yang beliau berikan.

2) Penyediaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan

Edupreneurship yang sudah mencukupi.

3) Adanya kerjasama antar pihak dalam upaya meningkatkan

kualitas dan hasil dalam pelaksanaan Edupreneurship.

4) Adanya ketekunan dan kesabaran dari santri senior dalam

membimbing pelaksanaan Edupreneurship

5) Adanya kerjasama dan bantuan dari masyarakat secara individual

ataupun melalui organisasi atau lembaga-lembaga dalam

membina kemandirian santri.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)

Page 51: BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ISC ASWAJA …digilib.uin-suka.ac.id/34317/2/11120090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB...39 yang mudah diakses, lingkungan yang mendukung, serta sarana

87

6) Adanya kajian agama islam dengan kitab-kitab klasik yang

membantu dalam membentuk karakter serta jiwa kewirausahaan

pada santri.

2. Faktor penghambat

a. Faktor internal

1) Latar belakang santri yang memiliki watak dan karakter pemalas

dan sulit diatur sehingga membutuhkan kesabaran dalam

membimbing dan membina santri dalam melaksanakan

Edupreneurship.

2) Masih rendahnya kesadaran santri terhadap pelaksanaan

Edupreneurship.

b. Faktor eksternal

1) Terbatasnya dana yang dimiliki pesantren sehingga rencana

pengembangan usaha dalam rangka membina pengetahuan santri

di bidang kewirausahaan mengalami hambatan.

2) Pelaksanaan Eduprenership yang masih belum efektif dan

terstruktur.

3) Kurikulum Edupreneurship yang masih memiliki banyak

kekurangan sehingga hasil yang diharapkan belum maksimal.

4) Belum adanya peraturan dan sanksi tertulis bagi santri yang

belum atau tidak melaksanakan kewajibannya.

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (21.02.2019)