BAB II - ELT: SYAHRIAL Z. | English School Jambi … · Web viewSebagai acuan bagi guru dalam...
Transcript of BAB II - ELT: SYAHRIAL Z. | English School Jambi … · Web viewSebagai acuan bagi guru dalam...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SDN.No 116/X adalah SD inti yang terletak di desa lambur 2
Kec.Ma.Sabak Kab.Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. SD ini memiliki 9
kelas,1 ruang Kepala Sekolah dan 1 ruang Perpustakaan yang bersebelahan
dengan kantor.Jumlah guru di SD 116/X adalah 15 orang guru termasuk Kepala
Sekolah dan penjaga Sekolah yang merangkap sebagai TU. Jumlah siswa di SD
tersebut adalah sebanyak 300 orang siswa dan rata-rata usia siswa kelas satu
adalah 6 tahun dan siswa kelas 6 berusia 12 tahun. Sebagian besar siswa di SD
tersebut berasal dari keluarga kurang mampu dimana mata pencaharian orang tua
mereka adalah sebagai petani.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD 116/X berbagai usaha yang
dilakukan guru, mulai dari cara mengajar menerangkan materi, memberi contoh
hingga memberikan tugas latihan kepada siswa. Guru juga memiliki buku
pegangan pada setiap mata pelajaran, silabus, program dan kurikulum yang sesuai
dengan KTSP. Berbagai usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
mutu dan kualitas guru yaitu dengan melakukan seminar pendidikan dan
penataran.
Dalam KBM guru membimbing siswa dalam belajar, guru menerangkan
materi dengan berbagai contoh, siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan
soal dipapan tulis, siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya tentang
pelajaran yang belum di mengerti siswa kemudian guru memberikan tugas latihan.
1
Siswa kelas lV termasuk siswa yang jarang bertanya, mereka juga jarang
melakukan kerja kelompok /diskusi didalam kelas.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan pihak Sekolah juga mendapat
bantuan dari pemerintah berupa buku-buku pelajaran untuk membantu belajar
siswa.setiap siswa dipinjamkan buku-buku pelajaran untuk membantu
kelangsungan proses belajar siswa. Siswa dibimbing guru dalam melakukan
pembelajaran matematika mulai dari menjelaskan materi dengan berbagai contoh
yang diamati siswa ,siswa juga ditunjuk untuk mengerjakan soal latihan didepan
kelas. Siswa pun diberi kesempatan untuk bertanya tentang pelajaran matematika
yang belum dipahami siswa. Namun tidak satupun siswa yang mau bertanya
seputar pelajaran tersebut, mereka kebanyakan diam disaat diberikan kesempatan
untuk bertanya,dan mereka suka ribut saat pelajaran matematika berlangsung.
Dari cara guru dan siswa yang diterangkan diatas timbul masalah-masalah
dalam pembelajaran matematika antara lain:
1. Kurangnya minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
2. Siswa suka ribut saat proses pelajaran berlangsung
3. Siswa malas untuk mengikuti pelajaran matematika
4. Siswa takut untuk bertanya
Dari keterangan masalah diatas, masalah yang paling penting dan paling
berbahaya adalah masalah “KURANGNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA”. Ciri-cirinya adalah:
1. Siswa jarang mengerjakan tugas/pr yang diberikan guru
2. Siswa tidak kosentrasi saat belajar matematika
3. Siswa malas kesekolah jika ada pelajaran matematika
2
Indikator dari masalah diatas adalah:
1. Mengetahui mengapa siswa tidak mengerjakan tugas/pr dirumah
2. Mengetahui penyebab siswa tidak kosentrasi saat belajar matematika
3.Mengetahui alasan siswa mengapa malas untuk mengikuti pelajaran
matematika
Penyebab dari masalah diatas dikarenakan beberapa hal:
1. Menurut pandangan bidang studi matematika sangat sulit dipahami
2. Kurangnya perhatian guru
3.Siswa merasa bosan dengan cara menerangkan guru yang kurang menarik
bagi siswa.
Alternatif guru untuk meningkatkan minat siswa pada pelajaran matematika di
kelas IV adalah:
1. Guru harus merubah system atau cara mengajar yang selama ini membosankan
dengan media pembelajaran yang dapat membangun semangat belajar siswa
dengan media pembelajaran
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
Bagaimana strategi menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam pelajaran
matematika dengan media pembelajaran.
3
1.3 Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui cara mengajar siswa agar lebih termotivasi dalam mata
pelajaran matematika
2) Untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa tentang pelajaran matematika
3) Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika
1.4 Manfaat Atau Hasil
1. Sebagai acuan bagi guru dalam melakukan pengajaran agar siswa dapat
tertarik pada pelajaran tersebut
2. Sebagai masukan bagi guru untuk memotivasi belajar siswa pada pelajaran
matematika yang dianggap sulit bagi siswa
3. Menambah ilmu dan wawasan bagi guru, pembaca dan penulis sendiri
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
A. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat di artikan sebagai
daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan
sebagai suatu kondisi kesiap siagaan. Adapun menurut Mc.Donald (dalam
Sardiman,1986), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan.
Dari yang di kemukan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri
pokok dalam motivasi, yakni motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi,
ditandai dengan adanya feeling, dan di rangsang karena adanya tujuan. Dalam
kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan
arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai.
Motivasi sangat di perlukan dalam kegiatan belajar sebab seseorang yang
tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar. Ada 3 komponen utama dalam motivasi yaitu :
1. Kebutuhan
2. Dorongan
3. Tujuan
5
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa
yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil
belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran lengkap. Ia merasa
memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar.
Waktu belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil
belajar yang baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa
mengubah cara-cara belajarnya. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk
melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan
kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian
tujuan.
Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi
ada dua yaitu:
(1) Motivasi intrinsik
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan orang lain. Motivasi ini sering disebut “ motivasi
murni” atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri siswa,
misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu,
mengembangkan sikap untuk berhasil, dan sebagainya.
(2) Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagi akibat pengaruh dari luar individu, apakah
karena ada ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik di
perlukan disekolah sebab pembelajaran disekolah tidak semua menarik
minat atau sesuai dengan kebutuhan siswa kalau keadaan seperti ini, dan
6
guru harus berusaha membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan
keadaan siswa itu sendiri.
B. Fungsi Motivasi
Guru bertanggung jawab melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil
dengan baik. Keberhasilan ini bergantung pada upaya guru membangkitkan
motivasi belajar siswa. Secara garis besar Oemar Hamalik (1992) menjelaskan,
ada tiga fungsi motivasi yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak di capai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Nampak jelas di sini bahwa motivasi sebagi pendorong, pengarah, dan
sekaligus sebagai penggerak prilaku seseorang untuk mencapai suatu
tujuan.
7
C. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar
Pembelajaran tidak akan bermakna jika para siswa tidak termotivasi untuk
belajar. Dengan demikian, guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk
meningkatkan motivasi belajar siswanya. Beberapa strategi yang dapat
dikembangkan oleh guru dalam upaya untuk menumbuhkan dan membangkitkan
motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke siswa. Pada permulaan pembelajaran
seharusnya terlebih dahulu guru menjelaskan mengenai tujuan
pembelajaran khusus yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan
maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan
memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di asmping
itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk mengejar siswa
yang berprestasi. Ada bermacam-macam hadiah, yaitu ada yang berbentuk
simbul, penghargaan, kegiatan, dan benda.
Salah satu contoh penghargaan adalah memberikan applause kepada siswa
setiap selesai beraktivitas, misalnya setelah siswa melaksanakan kegiatan
bermain peran, simulasi, komunikasi interaktif ataupun ketika menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru ataupun pertanyaan teman dalam diskusi,
dan lain-lain.
3. Saingan/kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara
siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki
hasil prestasi yang telah di capai sebelumnya.
8
4. Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berpresatsi untuk di berikan
penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang sifatnya membangun.
5. Hukuman. Hukuman bukan alat untuk menakut-nakuti anak, tetapi untuk
merubah cara berfikir anak. Bahwa setiap pekerjaan (baik atau buruk)
memiliki konsekwensi yang tidak menyenangkan menyertai prilaku
tertentu. Misalnya, bila ada seseorang siswa yang tidak mengerjakan tugas
yang di berikan oleh guru, maka guru dapat memberikan hukuman
kepadanya, namun hukuman itu sebagai konsekwensi tidak di
selesaikannya tugas tersebut. Hukuman ini di berikan dengan harapan agar
siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi
belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. Strateginya adalah
dengan memberikan perhatian maksimal kepada siswa.
7. Memberian angka. Angka merupakan simbol prestasi yang di peroleh
siswa. Beri penjelasan kepada anak bahwa prestasi belajar anak dapat
terprestasikan dalam simbol angka.
8. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, upayakan untuk menyelipi
dengan humor dan atau cerita-cerita lucu.
9. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.
10. Menggunakan metode yang bervariasi.
11. Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Setiap siswa memiliki kemampuan indera yang tidak sama,
baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan
berbicara. Ada yang lebih senang membaca, dan sebaliknya. Dengan
9
variasi penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki oleh setiap
siswa dapat dikurangi. Untuk menrik perhatian anak misalnya, guru dapat
memulai terlebih dahulu, kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan
dengan melihat contoh konkrit. Dengan variasi seperti itu dapat memberi
stimulus terhadap indera siswa.
D. Pengertian Metamatika.
Marris Kline(1981:172) mengemukakan bahwa: Matematika merupakan
bahasa simbolis dan ciri utama dari matematika adalah pengunaan bernalar
deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara belajar induktif. Janet W. Lerner
(1988:430) mengemukakan bahwa matematika di samping sebagai bahasa
simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia
memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan
kuantitas.
E. Pengertian Media Pembelajaran
Agar tujuan pendidikan bisa tercapai, maka perlu diperhatikan segala
sesuatu yang mendukung keberhasilan program pendidikan-pendidikan itu. Dari
sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat dominan. Untuk itu perlu
sekali dalam proses pembelajaran diciptakan suasana yang kondusif, agar siswa
benar-benar tertarik dan ikut aktif dalam proses tersebut.
Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif, media
merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan pembelajaran.
10
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harviah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dengan kata lain, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Gearlach & Ely (1971) dalam Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno
(2007) mengatakan bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Atwi Suparman (1997) mendefinisikan, media sebagai alat yang
digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada
penerima pesan. Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai
sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan siswa.
F. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, hadirnya media sangat diperlukan sebab
mempunyai peranan yang sangat besar yag berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran. Hal ini dikarenakan belajar tidak selamanya hanya
bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya.
Bahkan dalam realitanya belajar sering kali bersentuhan dengan hal-hal
yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu media
memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal
yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan materi pelajar an dapat dibantu
dengan menghadirkan mediadapat mewakili kekurangan guru dalam
mengkomunikasikan materi pelajaran.
11
Ada beberapa fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran, diantaranya:
1. Menarik perhatian siswa
2. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran
3. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan)
4. Mengatasi keterbatasan ruang
5. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif
6. Waktu pembelajaran bisa di kondisikan
7. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar
8. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan
gairah belajar
9. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta
10. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran
Contoh sederhana, guru akan membelajarkan masalah kepadatan
penduduk sebuah kota. Ia menggunakan berbagai media pembelajaran antara lain
gambar atau foto suatu kota yang padat penduduknya dengan segala
permasalahannya. Gambar dan foto tersebut akan lebih menarik bagi siswa
dibanding dengan cerita guru tentang padatnya pendudk kota tersebut. Kemudian
guru menyajikan suatu grafik pertumbuhan jumlah penduduk kota dari tahun ke
tahun, sehingga jelas betapa jelasnya pertumbuhan penduduk kota tersebut.
Tayangan grafik dapat memperjelas pemahaman siswa terhadap
pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun. Para siswa dapat melakukan analisis
data penduduk, melakukan proyeksi jumlah penduduk tahun berikutya, dan aspek
12
lain dari grafik tersebut. Ia juga dapat membuat grafik penduduk dan memberi
interprestasi. Ini berarti kegiatan belajar siswa lebih banyak dan lebih mendalam.
Sementara itu, guru lebih mudah mengatur dan memberi petunjuk kepada
siswa apa yang harus di lakukannya dari media yang digunakannya, sehingga
tugasnya tidak semata-mata menetukan bahan melalui ceramah. Penggunaan
gambar dan foto serta grafik dalam contoh adalah salah satu penyampaian materi
dengan media pembelajaran.
Perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila
penggunaannya tidak sejalan dengan esensi tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Karena itu tujuan pembelajaran harus dijadikan sebagai pangkal
acuan untuk menggunakan media. Manakal diabaikan, maka media abukan lagi
sebagai sesuatu yang dapat membantu proses pembelajaran, tetapi sebagai
penghambat dalam pencapaian tujuan.
G. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pemilihan Media Pembelajaran
Pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional. Karena itu diperlukan
kemampuan. Kemampuan itu dapat dilihat dari kesanggupan dan kemapuannya
dalam menjalankan perannya sebagai guru. Salah satu kemampuannya itu adalah
penguasaan materi pelajaran dan ilmu mendidik. Penguasaan ilmu mendidik,
diantaranya adalah kemampuan/penguasaan media pembelajaran. Agar media
pembelajaran yang dipilih itu tepat dan sesuai prinsip-prinsip pemilihan, perlu
juga memperhatikan faktor-faktor, berikut ini:
13
1. Objektivitas. Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru,
melainkan keperluan sistem belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.
2. Program pembelajaran. Program pembelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik
menyangkut isi, struktur, maupun kedalamannya.
3. Sasaran program. Media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya
dengan tingkat perkembangan siswa, baik dari segi bahasa, simbol-simbol
yang digunakan, cara dan kecepatan penyajian maupun waktu
penggunaannya.
4. Situasi dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan
ruangan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan maupun
ventilasinya, situasi serta kondisi siswa yang akan mengikuti pelajaran
baik jumlah, motivasi, dan kegairahannya.
5. Kualitas teknik. Barangkali ada rekaman suara atau gambar-gambar dan
alat-alat lainnya yang perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Misalnya
suaa atau gambar yang kurang jelas, keadaannya telah rusak,
ketidaksesuaian dengan alat yang lainnya.
2.2 Kerangka Berfikir
Berdasarkan uraian di atas maka terdapat secara teori sebab akibat
(langsung) antara variabel independen dengan variabel dependen. Jika media
mengajar menarik, mudah di pahami, tidak membosankan, maka motivasi belajar
siswa akan meningkat.
14
Hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dapat
digambarkan dengan diagram berikut :
2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian teori dan kerangka berfikir di atas maka hipotesis
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apabila media pembelajaran yang digunakan menarik dan tidak membosankan
maka motivasi belajar anak akan meningkat
15
Strategi Menumbuhkan motivasi belajar
Media pembelajaran
menarik
Mutu belajar meningkat
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD 116/X Lambur II. Subjek penelitian
adalah siswa kelas IV. Kelas IV berjumlah tiga puluh delapan orang, dua belas
orang laki-laki dan dua puluh enam orang siswa perempuan. Siswa kelas IV
berumur rata-rata antara 8 tahun sampai 9 tahun. Siswa kelas IV SD 116/X
Lambur II memiliki kecerdasan menengah dengan nilai rata-rata kelas (enam)
untuk mata pelajaran matematika. Siswa kelas IV berasal dari keluarga
prasejahtera. Mereka rata-rata berasal dari keluarga yang sederhana.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian PTK ini akan dilaksanakan selama 3 siklus. Setiap siklus terdiri
dari empat fase: perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi.
3.2.1 Perencanaan
Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan 6 (enam) kegiatan utama:
meneliti kelas untuk menentukan dan merumuskan penelitian, menentukan
tindakan, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran perbaikan, membuat
lembar observasi, menentukan jadwal penelitian dan membuat matrik metodologi
penelitian.
16
a. Meneliti Kelas
Dalam tahap pertama ini, peneliti menemukan beberapa masalah yaitu :
- Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
- Siswa suka ribut saat proses pelajaran berlangsung
- Siswa malas mengikuti pelajaran matematika
- Siswa takut untuk bertanya
Berdasarkan masalah-masalah tersebut peneliti mengambil salah satu
masalah yaitu: 6 (enam) orang siswa kelas IV dari 38 orang siswa. SD 116/X
Lambur II kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
b. Menentukan Tindakan
NO Kegiatan 1 2 3 41.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perencanaan
Pelaksanaan
Absensi
Motivasi penjajakan siswa dengan
memberi pertanyaan tentang pelajaran
yang sudah
Informasi kompetensi yang akan dicapai
Kegiatan inti
- Guru memberi pemjelasan tentang
materi yang sedang diajarkan
- Pemberi tugas diskusi kepada
siswa
- Presentasi hasil diskusi oleh siswa
Kegiatan akhir
- Guru memberikan evaluasi kepada
siswa
17
c. Membuat Rancangan Pembelajaran (RPP)
Penelitian ini akan dilaksanakan berlangsung 3 siklus, namun RPP
baru I siklus, RPP siklus I dibuat berdasarkan analisa dan data awal.
d. Membuat Lembaran Observasi
LEMBAR OBSERVASI SISWA I
NO Nama
Penilaian
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7Perhatian siswa
Keaktifan siswa selama mengerjakan latihan
Kehadiran siswa
Keaktifan siswa dalam bertanya
Keaktifan siswa mengerjakan PR
Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan
Hasil angket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bowo
Akik
Juki
Una
Tiwi
Joko
D
D
D
D
D
D
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
D
D
D
D
D
D
C
C
C
C
C
C
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
D
A→ 80-100
sangat baik
B→ 70-79
baik
C→ 60-69
cukup
D→ 50-59
kurang
E→ 40-49
kurang
18
sekali
LEMBAR OBSERVASI SISWA II
NO Nama
Penilaian
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7Perhatian siswa
Keaktifan siswa selama mengerjakan latihan
Kehadiran siswa
Keaktifan siswa dalam bertanya
Keaktifan siswa mengerjakan PR
Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan
Hasil angket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bowo
Akik
Juki
Una
Tiwi
Joko
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
A→ 80-100
sangat baik
B→ 70-79
baik
C→ 60-69
cukup
D→ 50-59
kurang
E→ 40-49
kurang
sekali
3.2.2 Pelaksanaan Tindakan
19
Penelitian akan dilaksanakan pada hari Senin Tgl 7 Desember 2009 dan
berakhir Tgl 19 Desember 2009.
3.2.3 Observasi
Teknik observasi sistematis yaitu dengan menconteng faktor-faktor yang
dilakukan oleh siswa.
Observasi berlangsung selama 2 hari, observasi di lakukan oleh Sugiati
terhadap siswa SD 116/X Lambur II
3.2.4 Refleksi
1. Tahap kesil dilakukan tiap akhir pelajaran, menganalisa data setiap kali proses
pertemuan berakhir.
2. Refleksi besar di lakukan setiap siklus atau setiap 1 siklus pembelajaran.
20
3.2.5 Matrik Metode Penelitian.
Judul: Kurangnya motivasi siswa SDN No.116/X Lambur II
Nama Peneliti: Sugiati
No
Rumusan
Masalah
Variabel yang
diamati
Devini
si
operasi
onal
variabe
l
Instrum
en
Sumber data Cara
pengambilan
data
Bagaimana
strategi
menumbuh
kan
motivasi
siswa kelas
IV SD
116/X pada
mata
pelajaran
matematika
dengan
media
Siswa kelas
IV SDN
No.116/X
Lambur II
Kec. Ma.
Sabak Kab.
Tanjabtim
Provinsi
Jambi
berjumlah 25
orang
Menu
mbuhk
an
motiva
si
belajar
matem
atika
mengg
unakan
media
pembel
ajaran
-lembar
observas
i
-lembar
tes
Siswa kelas
IV SDN
No.116/X
Lambur II
- Tes
- Pengamatan
21
pembelajara
n
3.2.6 Menentukan Jadwal Penelitian.
NO KEGIATANminggu ke
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
Perencanaan
Persiapan
Pelaksanaan tindakan
Observasi
Evaluasi
Analisis data
Penyusunan hasil
Pelaporan
22
DAFTAR PUSTAKA
Eris Khamjanah, Keterampilan Guru dan Dalam Mengelola Kelas, Penerbit PT Citra Aditya, Bandung, 2005.
Dr. M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran”Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil”, Penerbit PT Prospect, Bandung, 2009.
23
Lampiran 1
ANGKET MOTIVASI SISWA
TERHADAP PELAJARAN
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Kelas/ Semester : IV / II
Hari/tanggal : Kamis/05 Nov 2009
Petunjuk
1. Pada kuesioner ini terdapat 36 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap
pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu
pelajari, dan tentukan kebenaranya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok
dengan pilihanmu..
2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya.
Jawabanmu
jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.
3. Catat respon anda pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-
petunjuk lain
yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. Terima kasih.
Keterangan Pilihan jawaban:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
24
3 = ragu-ragu
4 = setuju
5 = sangat setuju
PERNYATAAN Pilihan Jawaban
1. Pertama kali saya melihat pembelajaran ini,saya percaya 1 2 3 4 5
bahwa pembelajaran ini mudah bagi saya.
2. Pada awal pembelajaran, ada sesuatu yang menarik bagi 1 2 3 4 5 saya.
3. Materi pembelajaran ini lebih sulit dipahami daripada yang 1 2 3 4 5 saya
harapkan.
4. Setelah membaca informasi pendahuluan, saya yakin bahwa 1 2 3 4 5
mengetahui apa yang harus saya pelajari dari pembelajaran ini.
5. Menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran ini membuat 1 2 3 4 5 saya
merasa puas terhadap hasil yang telah saya capai.
6. Jelas bagi saya bagaimana hubungan materi pembelajaran ini dengan apa yang
telah saya ketahui. 1 2 3 4 5
7. Materi pembelajaran ini sangat menarik perhatian.
8. Terdapat cerita, gambar atau contoh yang menunjukkan 1 2 3 4 5 kepada saya
bagaimana manfaat materi pembelajaran ini 1 2 3 4 5 bagi beberapa orang.
9. Menyelesaikan pembelajaran dengan berhasil sangat penting bagi saya. 1 2 3 4
5
10. Pembelajaran ini sangat abstrak sehingga sulit bagi saya 1 2 3 4 5 untuk tetap
mempertahankan perhatian saya. 1 2 3 4 5
11. Selagi saya bekerja pada pembelajaran ini, saya percaya bahwa saya dapat
mempelajari isinya. 1 2 3 4 5
25
12. Saya sangat senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin mengetahui
lebih lanjut pokok bahasan ini. 1 2 3 4 5
13. Halaman-halaman pembelajaran ini kering dan tidak menarik. 1 2 3 4 5
14. Isi pembelajaran ini sesuai dengan minat saya.
15. Terdapat penjelasan dan contoh-contoh bagaimana manusia menggunakan
pengetahuan dalam pembelajaran ini. 1 2 3 4 5
16. Tugas-tugas latihan pada pembelajaran ini terlalu sulit.
17. Pada pembelajaran ini ada hal-hal yang merangsang rasa ingin tahu saya. 1 2 3
4 5
18. Saya benar-benar senang mempelajari pembelajaran ini. 1 2 3 4 5
19. Jumlah pengulangan pada pembelajaran ini kadang-kadang membosankan
saya. 1 2 3 4 5
20. Isi dan gaya tulis pada pembelajaran ini memberi kesan 1 2 3 4 5 bahwa isinya
bermanfaat untuk diketahui.
21. Saya telah mempelajari sesuatu yang sangat menarik dan tak 1 2 3 4 5 terduga
sebelumnya.
22. Setelah mempelajari pembelajaran ini beberapa saat, saya 1 2 3 4 5 percaya
bahwa saya akan berhasil dalam tes.
23. Pembelajaran ini tidak relevan dengan kebutuhan saya sebab 1 2 3 4 5
sebagian besar isinya tidak saya ketahui.
24. Kalimat umpan balik setelah latihan, atau komentar1 2 3 4 5 komentar lain
pada pembelajaran ini, membuat saya merasa mendapat penghargaan bagi upaya
saya. 1 2 3 4 5
26
25. Saya dapat menghubungkan isi pembelajaran ini dengan hal-hal yang telah
saya lihat, saya lakukan, atau saya pikirkan di 1 2 3 4 5 dalam kehidupan sehari-
hari. 1 2 3 4 5
26. Saya merasa bahagia menyelesaikan dengan berhasil 1 2 3 4 5 pembelajaran
ini.
27. Isi pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya. 1 2 3 4 5
28. Sedikitpun saya tidak memahami materi pembelajaran ini.
PENGGOLONGAN PERNYATAAN DALAM ANGKET MOTIVASI
BERDASARKAN KRITERIA DAN KONDISI
No. KondisiAngket Motivasi
Nomor Pernyataan Positif Nomor Pernyataan Negatif
1 Perhatian (Atention 2, 7, 8, 9, 17, 20, 21, 23, 24,
28
10, 13, 15, 19, 22, 29
2 Relevansi
(Relevance)
4, 6, 14, 15, 18, 25, 27, 30,
33
23, 26, 31
3 Perhatian
(Atention)
2, 7, 8, 17, 20, 21 12, 15, 22,
29
4 Percaya Diri
(Confidence)
1, 11, 22 3, 16
5 Kepuasan
(Satisfaction)
5, 9, 12, 18, 24, 26 28
27
Rekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam Angket.
Minat Siswa dan Angket Motivasi Siswa dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk pernyataan dengan kriteria positif: 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak
setuju, 3 = ragu-ragu, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.
2. Untuk pernyataan dengan kriteria negatif: 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 =
raguragu, 4 = tidak setuju, dan 5 = sangat tidak setuju.
3. Mengitung skor rata-rata gabungan dari kriteria positif dan negatif tiap kondisi,
kemudian menentukan katagorinya dengan ketentuan skor rata-rata 1,00-1,49 =
tidak baik, 1,50-2,49 = kurang baik, 2,50-3,49 = cukup baik, 3,50-4,49 = baik, dan
4,50-5,00 = sangat baik.
28
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV/1 (satu)
Alokasi waktu :1 x 30 menit
Standar kompetensi : menggunakan pengukuran berat dan panjang dalam
pecehan masalah
Kompetensi dasar : memilih alat ukur yang sesuai dengan fungsinya.
Indikator : memilih alat yang sesuai dengan benda yang di ukur
Materi pokok : alat ukur
Tujuan pembelajaran : setelah selesai melakukan pembelajaran siswa dapat :
1). Memilih alat ukur yang sesuai dengan benda yang di
ukur
Metode pembelajaran : - informasi
- demontrasi
- pemberian tugas
Langkah-langkah pembelajaran
1). Pendahuluan
Kegiatan awal
Berdoa
29
Absenasi
Appersepsi
Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang harus di capai.
2). Kegiatan inti
Guru menjelaskan materi tentang alat ukur beserta contohnya.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Siswa diberikan tugas latihan tentang alat ukur (timbangan, mistar, dan
meteran.
Pengumpulan tugas latihan oleh siswa.
3). Kegiatan akhir
Kesimpulan
4). Alat dan sumber
Buku matematika kelas IV penerbit bumi aksara halaman 53-55
Mistar, timbangan dan meteran.
5). Penilaian
Lisan : ~ keberanian membuat laporan dan informasi yang di dapat dan
memecahkan masalah
Tertulis : ~ penugasan latihan
Soal
Pasangkan alat ukur dan benda yang akan di ukur di bawah ini dengan
menyilangkannya !
1). Timbangan a). Beras
2). Meteran b). Cabe
3). Mistar c). Buku
30
d). Meja
e). Pintu
Jawab
1). Timbangan a). Beras
2). Meteran b). Cabe
3). Mistar c). Buku
d). Meja
e). Pintu
31
Model Pembelajaran Matematika 4
Problem Based Introduction (PBI)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV/1 (satu)
Alokasi waktu :1 x 30 menit
Standar kompetensi : menggunakan pengukuran berat dan panjang dalam
pecehan masalah
Kompetensi dasar : memilih alat ukur yang sesuai dengan fungsinya.
Indikator :memilih alat yang sesuai dengan benda yang di ukur
Materi pokok : alat ukur
Tujuan pembelajaran : setelah selesai melakukan pembelajaran siswa dapat :
1). Memilih alat ukur yang sesuai dengan benda yang di
ukur
Metode pembelajaran : - informasi
- demontrasi
- pemberian tugas
- tanya jawab
Langkah-langkah pembelajaran
1). Pendahuluan
32
Berdoa
Absensi
Appersepsi
Guru memulai materi dengan berbicara dan menjelaskan tujuan yang harus
di capai dalam pembelajaran.
Guru memberikan materi kepada siswa untuk terlibat aktif dalam
memecahkan masalah.
2). Kegiatan inti
Siswa membantu guru untuk melakukan percobaan pembelajaran dengan
alat ukur (timbangan, mistar dan meteran) serta menyebutkan dari hasil
percobaan mereka.
Setiap siswa harus mengumpulkan informasi serta belajar memecahkan
masalah yang merek temukan dengan mengaitkan proses pembelajaran.
Siswa di haruskan membuat laporan dan informasi yang telah di
kemukakan dan meminta mereka berbagi tugas dengan teman sebangku.
Melakukan evaluasi dari laporan siswa dan memberikan latihan.
3). Kegiatan penutup
Memberikan nilai laporan siswa dan tugas latihan
4). Alat dan sumber
Buku matematika kelas IV penerbit bumi aksara halaman 53-55
Mistar, timbangan dan meteran.
5). Penilaian
Lisan : ~ keberanian membuat laporan dan informasi yang di dapat dan
memecahkan masalah
33
Tertulis : ~ penugasan latihan
Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1). Untuk mengatahui berat kita menggunakan.....................
2). Untuk mengetahui panjang kayu, maka kita dapat menggunakan alat
ukur ........
3). Sebutkan alat ukur yang kalian ketahui saat ini?
4). Penggaris merupakan alat ukur..............
5). Apa kegunaan timabangan itu ?
34
Model Pembelajaran JIGSAW (Model Tim Ahli)
Model pembelajaran MTK Kelas IV
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV/1 (satu)
Alokasi waktu :2 x 30 menit
Standar kompetensi : menggunakan pengukuran berat dan panjang dalam
pemecahan masalah
Kompetensi dasar : memilih alat ukur yang sesuai dengan fungsinya.
Indikator : memilih alat yang sesuai dengan benda yang di ukur
Materi pokok : alat ukur
Tujuan pembelajaran : setelah selesai melakukan pembelajaran siswa dapat :
1). Memilih alat ukur yang sesuai dengan benda yang di
ukur
Metode pembelajaran : - informasi
- demontrasi
- pemberian tugas
- tanya jawab
Langkah-langkah
35
Pendahuluan
Kegiatan awal
- berdoa
- absensi
- appersepsi
Kegiatan Inti
- siswa dibagi menjadi empat kelompok dalam tiap tim oleh guru.
- Tiap siswa dalam tim diberi materi yang berbeda dan diberi bagian materi
yang ditugaskan
- Siswa menyebutkan jenis-jenis alat ukur yang mereka ketahui
- Guru menjelaskan tentang alat ukur (meteran, timbangan, dan jam) serta
fungsi dan kegunaannya.
- Siswa dari masing-masing kelompok membentuk tim kelompok baru
sebagai kelompok ahli dan mendiskusikan sub yang sama yang telah
dipelajari mereka.
- Setelah mendiskusikan sub tersebut kelompok ahli kembali ke kelompok
asal dan mengajarkan materinya kepada teman kelompok asalnya.
- Siswa membuat presentasi dari hasil diskusi mereka
Kegiatan penutup
- guru memberikan pelatihan objektif sebagai bentuk evaluasi
- pengumpulan hasil evaluasi kepada guru
). Alat dan sumber
Buku matematika kelas IV penerbit bumi aksara halaman 53-55
Mistar, timbangan dan meteran.
36
Penilaian
Kinerja/perbuatan: keaktifan siswa dalam kerja kelompok atau diskusi
Tertulis: soal-soal evaluasi tertulis dalam bentuk isian maupun pilihan ganda.
Soal Objektif
1). Di bawah ini terdapat jenis alat ukur ; kecuali...............
a). Mistar b). Termometer c). Timbangan d). Meteran
2). Untuk mengukur panjang pintu kita menggunakan
a). Meteran b). Timbangan c). Mistar d). Termometer
3). Ibu membeli cabe 1kg, untuk mengetahui cabe itu 1kg maka pemilik warung
menggunakan...........
a). Timbangan b). Termometer c). Mistar d). Meteran
4). Kegunaan mistar adalah............
a). Mengukur panjang
b). Mengukur panjang jalan raya
c). Mengetahui berat
d). Mengetahui tinggi dan panjang pintu dan meja
5). Ibu membeli ayam di toko, untuk mengetahui berat ayam tersebut maka
pemilik toko menggunakan..........
a). Meteran b). Termometer c). Timbangan d). Mistar
Jawaban
1). a
2). b
37
3). a
4). a
5). C
Soal Esay
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar
1). Pernahkah kamu melihat orang mengukur kayu, menggunakan apa mereka ?
2). 1kag cabe dapat di ketahui dengan.........
Jawaban
1). Menggunakan alat meter
2). Menggunakan timbangan
38
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................3
1.4 Manfaat atau Hasil.................................................................................4
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis dan Empiris...................................................................5
2.2 Kerangka Berfikir.................................................................................12
2.3 Hipotesis Tindakan...............................................................................13
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian..................................................................................14
3.2 Prosedur Penelitian...............................................................................14
3.2.1 Perencanaan.................................................................................14
3.2.2 Pelaksanaan Tindakan.................................................................28
3.2.3 Observasi.....................................................................................28
3.2.4
Refleksi........................................................................................29
39
3.2.5 Matrik Metode Penelitian............................................................29
3.2.6 Jadwal Penelitian.........................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
40