BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SumberData -...
Transcript of BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SumberData -...
BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1 SumberData
Data-data untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari sumber-
sumber sebagai berikut:
- Pencarian data literatur melalui buku, artikel, dan website yang ada hubungannya
dengan materi yang dibahas.
- Wawancara dengan narasumber dari pihak yang terkait.
- Penelitian langsung ke lapangan.
Setelah data-data tersebut dikumpulkan dan diolah, maka diperoleh hal-hal yang
dapat dijadikan informasi untuk membantu perancangan strategi promosi. Hal-hal
tersebut adalah:
2.1.1 Sejarah Piala Dunia
Piala Dunia tercetus pada 1904 di Paris saat kongres pertama FIFA. Pada 1928
,hasil usaha FIFA dan presiden Persatuan Sepak Bola Prancis, Jules Rimet dan rekannya
Henry Delaunay, peserta kongres di Amsterdam memutuskan untuk melaksanakan ide
tersebut. Setahun kemudian, FIFA secara resmi mempersiapkan sebuah kejuaran World
Cup yang akan berlangsung setiap empat tahun.Pada kongres FIFA 17-18 Mei 1929 di
Barcelona,Spanyol, Uruguay mendapat dukungan dari 23 peserta kongres dan secara
resmi terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia pertama menyingkirkan ambisi
Hungaria,Italia,Belanda,Spanyol,dan Swedia.Uruguay ditunjuk menjadi tuan rumah
karena prestasinya menjadi juara Olimpiade tahun 1924 dan 1928. Piala Dunia pertama
ini hanya diikuti oleh 13 negara, 4 negara dari benua Eropa dan 9 negara dari benua
Amerika. Minimnya peserta dari negara Eropa disebabkab oleh perjalanan panjang yang
harus ditempuh untuk mencapai benua Amerika.
Pada Piala Dunia perdana ini tuan rumah Uruguay keluar sebagai juara, setelah
mengalahkan kesebelasan Argentina dengan skor 4-2 di babak final. Dan ini menjadikan
Uruguay sebagai negara pertama yang berhak atas trofi Piala Dunia.
Untuk mengenang jasa pencetus Piala Dunia, trofi yang diperebutkan di Piala
Dunia dinamakan Jules Rimet Cup. Sebelumnya sebutan trofi tersebut adalah Coupe du
Monde de Football Association, atau Piala Dunia Sepakbola. Baru pada konggres FIFA
yang berlangsung di Luksemburg tahun 1946, nama Jules Rimet disepakati menjadi
nama resmi trofi tersebut. Trofi berbentuk seorang Dewi Kemenangan yang bernama
Nike (dewi Yunani purba) sedang memanggul cawan ini dirancang oleh pematung
Perancis Abel Lafleur, dan mempunyai tinggi 35 cm dan berat 3,8 kg, dimana kepala
tropi terbuat dari perak dan emas, sementara di bagian bawah terbuat dari semi batu
mulia dan dilapisi lazuli. Sebagai negara yang berhasil memenangkan Piala Dunia tiga
kali, Brasil berhak memiliki trofi ini untuk selamanya, sayang pada tahun 1983, saat
disimpan di Bank Sentral di Rio de Janeiro, trofi tersebut hilang dan dilebur oleh para
pencurinya.
Gambar 2.1.1 Piala Jules Rimet
Sejak Jules Rimet Cup menjadi milik abadi Brasil pada Piala Dunia ke-9, FIFA
akhirnya memutuskan untuk membuat trofi baru. Pada Piala Dunia tahun 1974 di Jerman
Barat, FIFA telah mengusung trofi baru rancangan seniman Italia Silvio Gazzaniga.
Piala ini mempunyai tinggi 36 cm, berat 4,97 kg dan dibuat dari emas 18 karat.
Sementara tatakannya terdiri dari dua lapis semi batu mulia malachite dan menjadi
tempat 17 plat nama pemenang sampai Piala Dunia 2038. Trofi ini akhirnya dinamakan
World Cup, meskipun sempat ada usul untuk mengabadikan Presiden FIFA periode
1961 - 1974 Sir Stanley Rous. Namun usulan ini kurang mendapat persetujuan.
Gambar 2.1.2 Piala Dunia
Meskipun sampai tahun 2006 Piala Dunia sudah diselenggarakan 18 kali, namun
baru tujuh negara yang pernah merasakan menjadi juara dunia. Dalam hal ini, Brasil
adalah negara yang paling banyak meraih juara dunia, yakni sebanyak 5 kali, disusul
Italia sebanyak 4 kali dan Jerman sebanyak 3 kali, Argentina dan Uruguay 2 kali serta
Inggris dan Perancis masing-masing 1 kali.
2.1.2 Sejarah PSSI
PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) yang dibentuk 19 April 1930 di
Yogyakarta. Sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda,
Kelahiran PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. Jika
meneliti dan menganalisa saat- saat sebelum, selama dan sesudah kelahirannya, sampai 5
tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, jelas sekali bahwa PSSI lahir,
karena dibidani politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak, menentang
penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada pemuda-
pemuda Indonesia.
PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo.
Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg,
Jerman pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Soeratin menyadari
sepennhnya untuk mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan dalam pertemuan
para pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) Soeratin melihat sepakbola
sebagai wahana terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda, sebagai
tindakan menentang Belanda.
Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil - wakil dari VIJ
(Sjamsoedin - mahasiswa RHS); wakil Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond
(BIVB) Gatot; Persatuan Sepakbola Mataram (PSM) Yogyakarta, Daslam Hadiwasito,
A.Hamid, M. Amir Notopratomo; Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo Soekarno;
Madioensche Voetbal Bond (MVB), Kartodarmoedjo; Indonesische Voetbal Bond
Magelang (IVBM) E.A Mangindaan (saat itu masih menjadi siswa HKS/Sekolah Guru,
juga Kapten Kesebelasan IVBM) Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB)
diwakili Pamoedji. Dari pertemuan tersebut maka, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga
Seloeroeh Indonesia) nama PSSI ini diubah dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang juga menetapkan Ir. Soeratin sebagai
Ketua Umum PSSI. Karena kekuatan dan kesatuan PSSI yang kian lama kian bertambah
akhirnya NIVB pada tahun 1936 berubah menjadi NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal
Unie) dan mulailah dirintis kerjasama dengan PSSI. Sebagai tahap awal NIVU
mendatangkan tim dari Austria "Winner Sport Club " pada tahun 1936.
Pada tahun 1938 atas nama Dutch East Indies, NIVU mengirimkan timnya ke
Piala Dunia 1938, namun para pemainnya bukanlah berasal dari PSSI melainkan dari
NIVU walaupun terdapat 9 orang pemain pribumi / Tionghoa. Hal tersebut sebagai aksi
protes Soeratin, karena beliau menginginkan adanya pertandingan antara tim NIVU dan
PSSI terlebih dahulu sesuai dengan perjanjian kerjasama antara mereka, yakni perjanjian
kerjasama yang disebut "Gentelemen's Agreement" yang ditandatangani oleh Soeratin
(PSSI) dan Masterbroek (NIVU) pada 5 Januari 1937 di Yogyakarta. Selain itu, Soeratin
juga tidak menghendaki bendera yang dipakai adalah bendera NIVU (Belanda). Dalam
kongres PSSI 1938 di Solo, Soeratin membatalkan secara sepihak Perjanjian dengan
NIVU tersebut.
Pasca Soeratin ajang sepakbola nasional ini terus berkembang walaupun
perkembangan dunia persepakbolaan Indonesia ini mengalami pasang surut dalam
kualitas pemain, kompetisi dan organisasinya. Akan tetapi olahraga yang dapat diterima
di semua lapisan masyarakat ini tetap bertahan apapun kondisinya. PSSI sebagai induk
dari sepakbola nasional ini memang telah berupaya membina timnas dengan baik,
menghabiskan dana milyaran rupiah, walaupun hasil yang diperoleh masih kurang
menggembirakan. Dalam perkembangannya PSSI sekarang ini telah memperluas jenis
kompetisi dan pertandingan yang dinaunginya. Kompetisi yang diselenggarakan oleh
PSSI di dalam negeri ini terdiri dari :
• Divisi utama yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non
amatir.
• Divisi satu yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non
amatir.
• Divisi dua yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non
amatir.
• Divisi tiga yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus amatir.
• Kelompok umur yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain:
• Dibawah usia 15 tahun (U-15)
• Dibawah usia 17 tahun (U-17)
• Dibawah Usia 19 tahun (U-19)
• Dibawah usia 23 tahun (U-23)
• Sepakbola Wanita
• Futsal.
Dalam perkembangannya PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1
November 1952 pada saat kongres FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota
FIFA, selanjutnya PSSI diterima pula menjadi anggota AFC (Asian Football
Confederation) tahun 1952, bahkan menjadi pelopor pula pembentukan AFF (Asean
Football Federation) di zaman kepengurusan Kardono, sehingga Kardono sempat
menjadi wakil presiden AFF untuk selanjutnya Ketua Kehormatan.
Lebih dari itu PSSI tahun 1953 memantapkan posislnya sebagai organisasi yang
berbadan hukum dengan mendaftarkan ke Departement Kehakiman dan mendapat
pengesahan melalui SKep Menkeh R.I No. J.A.5/11/6, tanggal 2 Februari 1953,
tambahan berita Negara R.I tanggal 3 Maret 1953, no 18. Berarti PSSI adalah satu -
satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita Negara sejak 8 tahun
setelah Indonesia merdeka.
2.1.3 Proses Bidding FIFA WORLD CUP 2018 dan 2022
Proses Bidding Piala Dunia FIFA 2018 dan 2022 sedang berlangsung.. Yang
akan dipilih merupakan tuan rumah Piala Dunia edisi ke 21 dan 22. Prosedur bidding
keduanya dimulai bulan Januari 2009, dan Asosiasi Sepakbola Negara-negara anggota
FIFA yang berminat dapat mendaftarkan ketertarikan mereka sampai tanggal 2 Februari
2009. Komite Eksekutif FIFA akan mengumumkan keputusan siapa penyelenggara
kedua edisi tersebut pada Desember 2010. Kandidat dapat mendaftar untuk kedua edisi
yakni 2018 dan 2022, tetapi tuan rumah tahun 2022 tidak akan dipilih dari Benua yang
sama dengan tuan rumah 2018
9 negara individu mendaftarkan diri mereka ke panitia bidding FIFA pada masa
tenggang Februari 2009 adalah : Australia, Inggris, Indonesia, Jepang, Qatar, Mexico,
Russia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Belgia dan Belanda mendaftarkan diri
sebagai tuan rumah bersama seperti juga Portugal dan Spanyol. Mexico mengundurkan
diri dari pencalonan pada Maret, dengan Indonesia, Korea Selatan, dan Qatar hanya
mencalonkan untuk Piala Dunia 2022 saja.
Pada Oktober 2007, FIFA mengakhiri sistem rotasi benua, sehingga, wilayah
Afrika tidak berhak ikut serta pada pencalonan 2018 dan Amerika Selatan pada 2018
dan 2022. Faktor lain dalam pemilihan adalah kesediaan infrastruktur, lokasi negara,
serta antusiasme warga negara bersangkutan. Berdasarkan jumlah peserta pencalonan
yang diterima FIFA, Piala Dunia 2018 dan 2022 adalah yang paling sengit
persaingannya, terutama setelah FIFA merevisi kebijakan rotasi FIFA. Dan hasilnya,
Sekjen FIFA Sepp Blatter menyatakan FIFA mungkin mengikuti IOC (International
Olympic Committee) dan memiliki babak penyisihan calon sebelum upacara pengukuhan
akhir.
2.1.4 Visi & Misi Green World Cup 2022 Indonesia
VISI GREEN WORLD CUP INDONESIA 2022
1. Industri, pihak bersangkutan, klub sepakbola dan Piala Dunia adalah bagian yang
saling berkaitan dari system kenegaraan dan ekosistem.
2. Piala Dunia adalah momentum untuk meningkatkan industri sepakbola a untuk
menciptakan nilai dan keuntungan untuk bertahan, pengembangan,persiapan ,dan
kekuatan bersaing negara serta ekosistem global
MISI GREEN WORLD CUP INDONESIA 2022
Melalui piala dunia 2022, dunia industri dan organisasi sepakbola bersama FIFA,
masyarakat dan pemerintah, pasar dan penduduk dunia membangun sebuah mimpi,
strategi, aturan, program, investasi, inovasi, dan kreasi untuk melindungi dan
menyediakan ekosistem global, untuk menjamin keamanan manusia, untuk
mempromosikan perkembangan sosial, solidaritas, sekaligus untuk menciptakan
kedamaian, keadilan, dan mengelola kehidupan.
2.2 Khalayak Sasaran
Yang menjadi target audience dan GREEN WORLD CUP INDONESIA 2022
2.2.1 Sasaran Primer/Utama
1. Demografi
Penggemar Sepakbola dengan kelas ekonomi dari menengah kebawah sampai
kalangan atas
2. Geografi
Masyarakat kota pada umumnya, terutama pada kota penyelenggara
pertandingan.
3. Psikografi
Orang orang yang menggemari sepakbola pada umumnya
2.2.2 Sasaran Sekunder/Lainnya
Penggemar baru sepakbola yang selama ini takut untuk datang ke stadion
2.3 Analisa Produk
Berdasarkan GREEN WORLD CUP INDONESIA 2022 Preparation Strategic
Program PSSI mengembangkan program sebagai berikut:
1. Dukungan Pemerintah
- Dukungan Politik
- Garansi keamanan dan kenyamanan
- Pengembangan Infrastruktur
a. 12 stadion ( kapasitas minimal 40.000 - 80.000 , siaran televisi dan standar FIFA
b. Lapangan latihan
c. Bandar udara
d. Rumah sakit
e. Akses transportasi
f. Telekomunikasi
2. Dukungan Swasta
- Hotel
- Akses transportasi
3. Tim Nasional berlevel dunia
- Infrastruktur dan Camp Latihan modern
- Penunjukkan pelatih kelas dunia mulai tahun 2010
- Tim nasional akan dipenuhi talenta yang mampu bersaing di pertandingan
tingkat tinggi serta mampu masuk ke jajaran lima besar Asia.
4. Program "GOES TO WORLD"
- Proyek Uruguay
Mengirimkan tim bertalenta untuk mendapatkan latihan special di Uruguay -
negara pemegang gelar juara dunia dua kali, kedepannya tim ini juga mendapat
kesempatan bermain di kompetisi professional di Eropa, Amerika Selatan, dan
Australia
- Sekolah bermutu
Pengembangan sekolah bermutu untuk pelajaran khusus terutama untuk pemain
yang memiliki bakat. Target dari pengembangan in! adalah untuk mendukung
tim junior yang saat ini sedang melakukan pelatihan di Uruguay sejak 2007,
pemain memiliki kesempatan untuk bermain di klub professional asing, atau
menjadi bintang di liga professional lokal.
- Pembibitan dan Pengembangan Remaja
Peningkatan kualitas pengembangan remaja melalui kompetisi remaja, seperti
Festival U-13, Kompetisi Liga U-15, Piala Soeratin U-17, dan Kompetisi Liga
Remaja U-19
- Kompetisi Profesional - Standard FIFA/AFC
Peningkatan kualitas kompetisi profesional sesuai standar FIFA/AFC.
- Klub Profesional - Lisensi AFC
Mulai tahun 2008, PSSI mendorong klub profesional untuk meningkatkan
kualitas mereka sesuai standard AFC
Hasilnya Indonesia ditempatkan dipuncak daftar Kompetisi Profesional untuk
Region Asia Tenggara dan sekitarnya Indonesia mendapat satu tiket tambahan untuk
AFC Champions League 2009.
Peningkatan Manajemen Sepakbola Profesional
1. Manajemen Kompetisi
2. Manajemen Klub Profesional
3. Manajemen Administrasi
4. Manajemen Finansial
Pengembangan Informasi dan Teknologi untuk sepakbola
1. Nutrisi dan Kesehatan
2. Ekonomi
3. Psikologi
4. Manajemen Informasi
Perusahaan Kelas dunia
1. Perusahaan sponsor
2. Universitas : Pendidikan dan pelatihan
Ajang pendukung
1. Pencalonan menjadi tuan rumah 2011 World Club Cup, dengan Jakarta dan
Bandung sebagai kota penyelenggara.
2. Penyelenggara pertandingan Final AFC Champions League
3. Tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan Jakarta, Surabaya, Bali, Palembang
sebagai penyelenggara
4. Mengundang tim - tim elit dari Eropa dan Amerika Latin
2.4 Kompetitor
Piala Dunia adalah ajang global yang menghadirkan keuntungan dari sisi
finansial maupun prestise, oleh karena itu banyak negara berlomba-lomba mengajukan
diri untuk menjadi tuan rumah piala dunia 2022. Negara - negara yang mencalonkan diri
adalah sebagi berikut:
1. Inggris
Pada 31 Oktober 2007, The Football Association resmi mengumumkan bahwa
Inggris akan ikut serta dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018. Pada 24 april
2008 Inggris menyelesaikan 63 halaman pencalonan sebagai tuan rumah Piala Dunia
2018 yang berfokus pada pengembangan sepakbola secara global. Pada 24 Oktober 2008
Ketua Eksekutif FA : chairman Lord Triesman, Sir Dave Richard ( chairman English
Premier League), Lord Mawhinney ( chairman Football League),
David Gill (chief eksekutif Manchester United), Menteri Olahraga, Gerry Sutcliffe,
Simon Johnson, Sir Keith Mills ( Deputi Chairman dari London Organising Committee
for Olympic Games) Baroness Amos dan Sir Martins Sorrell. Pada 27 Januari 2009
Inggris secara resmi mendaftarkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.
Pemerintah Inggris mendukung pencalonan ini, pada November 2005 Calon
perdana menteri (sekarang menjabat) Gordon Brown dan Menteri Olahraga Tessa Jowell
mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki kemungkinan untuk pencalonan. Bulan
itu juga Adrian Bevington, Direktur Komunikasi FA, mengumumkan dukungan
pemerintah dan pendanaan untuk pencalonan ini.
FIFA sendiri menunjukkan ketertarikan kepada Inggris, Wakil Presiden FIFA,
David Will dan Presiden FIFA Sepp Blater mengatakan mereka akan menerima Inggris
sebagai “ Kampung Halaman Sepak Bola”. Pada 16 Desember 2009, Inggris
mengumumkan 12 tempat penyelenggara pertandingan yakni : London ( 3 Stadion;
Wembley, Emirates,Olympic) , Manchester (2 Stadion; Old Trafford, City Of
Manchester), Birmingham ( Villa Park), Bristol(New Bristol City), Leeds (Elland Road),
Milton Keynes ( Milton Keynes), Newcastle ( St. James’s Park), Nottingham( New
Nottingham Forest Stadium), Plymouth (Plymouth Argyle), Sheffield (Hillsborough),
dan Sunderland ( Stadium Of Lights).
2. Australia
Pada September 2007 Federasi Sepakbola Australia mengumumkan bahwa Australia
akan ikut serta dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018.
3. Russia
Russia Mengumumkan akan ikut serta pada pencalonan pada awal 2009, dan segera
mendaftarkan diri ke FIFA.
Empat belas kota ikut disertakan dalam proposal, dan dibagi menjadi lima
wilayah: Satu di utara, Berpusat di St. Petersburg, Wilayah Pusat, berpusat di
Moscow, Wilayah Selatan berpusat di Sochi, dan Sungai Volga. Hanya satu kota
yang terletak dibelakang Pegunungan Ural, Yekaterinburg. Kota Lainnta adalah
Kaliningrad di wilayah utara, Podolsk di Wilayah pusat, Rostov-on-Don dan
Krasnodar di wilayah selatan dan Yaroslavl, Nizhny Novgorod, Kazan, Saransk,
Samara dan Volgograd di wilayah Sungai Volga. Negara ini tidak memiliki stadion
dengan kapasitas 80.000 penonton, tetapi Stadion Luzhniki di Moscow, telah digelari
Stadion Elit UEFA, yang memiliki kapasitas 78.000 tempat duduk.
Russiaberharap lima stadion sesuai dengan regulasi FIFA pada 2013, dua di Moscow
dan masing – masing satu stadion di St. Petersburg, Kazan, dan Sochi yang akan
menyelenggarakan Olimpiade Musim dingin 2014.
4. Amerika Serikat
Federasi Sepakbola Amerika Serikat mengumumkan pencalonan diri pada Februari
2007, Amerika pernah menyelenggarakan Piala Dunia pada 1994, yang mencatatkan
rekor pemasukan financial, penonton, dan rata-rata jumlah penonton.
5. Jepang
Jepang mencalonkan diri sebagai negara asia pertama yang menjadi tuan rumah dua
kali.
6. Korea Selatan
Seperti juga Jepang, Korea Selatan mendaftarkan diri pada Agustus 2009
7. Qatar
Negara yang hanya berpopulasi 1, 3 juta orang ini, mendaftarkan diri menjadi tuan
rumah Piala Dunia 2022. Qatar berharap menjadi negara Arab pertama yang
menyelenggarakan Piala Dunia, dan mengharapkan dukungan dari negara-negara
Arab lainnya, dan dengan kesempatan ini dapat menghapuskan jarak antara Arab dan
dunia Barat
Negara yang mengajukan Joint Application
1. Spanyol dan Portugal
Spanyol dan Portugal mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia, dengan 12
kota penyelenggara, 8 di Spanyol dan 4 di Portugal.
2. Belanda dan Belgia
Belanda dan Belgia sebelumnya juga pernah bekerja sama pada penyelenggaraan
Piala Eropa 2000. Faktor yang menghangi mereka adalah kekurangan stadion dengan
kapasitas 80.000, namun pemerintah kota Rotterdam memberikan izin pembangunan
stadion baru dengan kapasitas 90.000 tempat duduk. Pada November 2009, kota
penyelenggara ditunjuk, 7 di Belgia yakni: Antwerp, Bruges, Brussels, Charleroi,
Genk, Ghent dan Liege.
Belanda lima kota: Amsterdam, Eindhoven, Enschede, Heerenven dan Rotterdam.
Tetapi Amsterdam dan Rotterdam akan menyediakan dua stadion, sedangkan
Eindhoven akan bertindak sebagai ‘Ibu Kota’.
LOGO RESMI CALON TUAN RUMAH PIALA DUNIA 2018 dan 2022
1. Inggris
Gambar 2.4.1
Logo Bidding Inggris
2. Australia
Gambar 2.4.2
Logo Bidding Australia
3. Russia
Gambar 2.4.3
Logo Bidding Russia 4. Amerika Serikat
Gambar 2.4.4
Logo Bidding Amerika Serikat
5. Jepang
Gambar 2.4.5
Logo Bidding Jepang
6. Korea Selatan
Gambar 2.4.6
Logo Bidding Korea Selatan
7. Qatar
Gambar 2.4.7
Logo Bidding Qatar
8. Portugal dan Spanyol
Gambar 2.4.8
Logo Bidding Portugal dan Spanyol
9. Belgia dan Belanda
Gambar 2.4.1
Logo Bidding Belgia dan Belanda
2.5 Analisa TOWS
Threat (Ancaman)
- Banyaknya negara maju yang ikut serta dalam pencalonan menjadi Tuan rumah
Piala Dunia 2022
Opportunity (Kesempatan)
- Menjadi negara dari kawasan Asia Tenggara pertama yang mampu
mengajukan diri menjadi tuan rumah, serta mengusung tema GREEN WORLD
CUP yang menunjukkan kepedulian kepada bumi. Dengan tema itu pula,
Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia adalah paru-paru dunia.
Weakness (Kelemahan)
- Kurangnya Infrastruktur yang memadai untuk.
- Belum adanya logo promosi dan elemen promosi. Indonesia sangat
ketinggalan dari negara peserta lainnya yang telah memiliki logo dan elemen
promosi lainnya
- Masyarakat Indoesia sendiri banyak belum mengetahui mengenai
pencalonan Indonesia menjadi tuan rumah
- Kondisi keamanan yang masih labil akibat serangan teroris
- Kepercayaan dari masyarakat dan dunia yang masih meragukan kemampuan
Indonesia
- Kemampuan pendanaan yang masih tanda tanya
- Fanatisme berlebihan suporter sepakbola Indonesia yang sangat bertolak
belakang dengan semangat Fair Play FIFA
Strength (Kekuatan)
- Antusiasme suporter di Indonesia yang sangat besar
- Kesuksesan sebagai tuan rumah Piala Asia
- Negara Asia Tenggara pertama yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah
Piala Dunia