Landasan teori memuat dasar-dasar teori yang dipergunakan ...
BAB II DASAR TEORI 2.1 RUANG SERVER
Transcript of BAB II DASAR TEORI 2.1 RUANG SERVER
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 5 14201008
BAB II
DASAR TEORI
2.1 RUANG SERVER
Ruang server adalah suatu jenis ruang yang berisi instalasi komputer
server atau tempat perangkat utama komputer server diletakkan[1]. Suhu
ruang server merupakan suatu sistem yang berguna untuk monitoring suhu
ruang server. Hal tersebut penting karena server adalah pusat data yang
penting dalam sebuah sistem, karena data- data tersebut memiliki nilai yang
tinggi. Sistem pemantauan suhu ruang server yang ada membutuhkan peran
administrator yang cukup besar, karena administrator harus berada pada
lokasi dimana sistem tersebut bekerja. Hal ini menimbulkan
ketidakefisienan waktu dan tempat terutama bagi administrator ruang
server. Hal tersebut membuat pengaturan dan pengontrolan seluruh ruang
server menjadi kurang efektif[1].
Ruang server sangat rentan terhadap temperatur yang tinggi. Oleh
sebab itu harus diperhatikan panas pada server dan juga suhu ruangan yang
normal adalah 250C[2]. Untuk itu diperlukan sistem pendingin yang baik.
Sejak mulai awal pembangunan ruang server hendaknya sudah
diperhitungkan berapa kapasitas yang diperlukan untuk membuat suhu
ruang server tetap normal. Ruang server Institut Teknologi Telkom
Purwokerto dengan ukuran bangunan yang panjangnya 10 meter dan lebar
5 meter untuk monitoring suhu ruang server. Monitoring tersebut
menggunakan sensor suhu yang dipasang di ruang server,sehingga
perangkat dalam ruang server bekerja dengan baik. Meningkatnya suhu
dapat diatasi dengan penambahan kipas angin. Pada dasarnya hal ini
bergantung dari banyaknya jumlah peralatan yang ada ruang server seperti
komputer dan kapasitas ruangan yang dapat menampung berapa banyak
server, kebutuhan menormalkan suhu ruang server[3].
2.2 SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)
Short Message Service (SMS) merupakan fitur GSM yang banyak
diaplikasikan dalam sistem komunikasi wireless, yang memungkinkan
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 6 14201008
untuk mengirimkan dan menerima pesan text dalam bentuk alphanumeric.
SMS adalah sebuah layanan peyimpanan (store) dan penstransmisian
(forward). Dengan kata lain, SMS tidak langsung mengirimkan pesan ke
penerima melainkan dikirim ke sebuah entity yang disebut Service Center
(SC) kemudian ditransmisikan ke pengguna. Hal ini merupakan
karakteristik yang sangat penting, karena jika penerima tidak tersedia, pesan
disimpan pada SC dan jaringan akan menyimpan menjadi pending message.
Ketika penerima telah tersedia, jaringan akan menghubungi SC dan pesan
ditransmisikan pada penerima.
Adapun arsitektur dari Short Message Service (SMS) adalah :
1. Terminal Equipment (TE) adalah perangkat output dari Mobile Station
(MS), menawarkan layanan ke pengguna.
2. Mobile Station (MS) merupakan perangkat yang digunakan oleh
pelanggan untuk melakukan komunikasi. Terdiri atas :
a. Mobile Equipment (ME) merupakan perangkat yang ada pada
pengguna sebagai terminal tranceiver untuk berkomunikasi dengan
perangkat lain.
b. Subcriber Identity Module (SIM) merupakan perangkat yang berisi
seluruh informasi pelanggan dan informasi pelayanan.
3. Base Station System (BSS) terdiri atas :
a. Base Tranceiver Station (BTS) adalah perangkat GSM yang
berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim
dan penerima sinyal.
b. Base Station Controller (BSC) adalah perangkat yang mengontrol
BTS yang berada dibawahnya dan sebagai penghubung ke MSC.
4. Network Sub System (NSS) terdiri atas :
a. Home Location Register (HLR) berfungsi sebagai sebagai database
untuk menyimpan semua data dan informasi pelanggan secara
permanen.
b. Mobile Switching Center (MSC) merupakan network elementcentral
pada jaringan GSM, sebagai inti dari jaringan seluler dimana MSC
berperan sebagai interkoneksi hubungan.
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 7 14201008
Short Message Service (SMS) adalah sebuah alat yang berfungsi
sebagai pengolahan pesan, dimana SMS ini menangani banyak pertukaran
SMS dalam sebuah perangkat lunak. Prinsip kerjanya adalah
storeandforward, sehingga pesan yang masuk akan ditampung tanpa melihat
status keberadaan tujuan. Jika nomor tidak terjangkau SMS akan
mengulanginya sampai terkirim dalam batas waktu yang ditentukan. Pada
gambar 2.1 adalah arsitektur Short Message Service (SMS) pada GSM[4].
Gambar 2.1 Arsitektur SMS[4]
2.3 PERANGKAT KERAS
2.3.1 Arduino Uno
Arduino Uno merupakan singleboard mikrokontroler yang
dibuat untuk keperluan proyek elektronika supaya lebih mudah
diwujudkan[5]. Desain dari hardware Arduino terdiri dari 8-bit Atmel
AVR mikrokontroler, atau 32-bit Atmel ARM dimana desain tersebut
bersifat terbuka (open-source hardware). Arduino Uno software
terdiri dari compile bahasa pemograman standar dan sebuah boot
loader yang dieksekusi dalam mikrokontroler. Software Arduino yang
digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa
software lain yang sangat berguna selama pengembangan Arduino.
Integrated Development Environment (IDE) suatu program khusus
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 8 14201008
untuk suatu komputer agar dapat membuat suatu rancangan program
untuk papan Arduino
Pada gambar 2.2(A) dan gambar 2.2(B) menjelaskan bagian-
bagian dari Arduino Uno yaitu:
1. 14 pin input/output digital (0-13)
Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh
program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga
berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output dapat
diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 –
255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
2. USB
Berfungsi untuk memuat program dari komputer ke dalam
papan, komunikasi serial antara papan dan komputer, dan memberi
daya listrik kepada papan Arduino.
3. Sambungan SV1
Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan,
apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan
ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino.
4. Quartz Crystal Oscillator (Q1-kristal)
Jika mikrokontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka
kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan
detak-detak yang dikirim kepada mikrokontroler agar melakukan
sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang
berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).
5. Tombol Reset S1
Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari
awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus
program atau mengosongkan mikrokontroler.
6. In-Circuit Serial Programming (ICSP)
Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram
mikrokontroler secara langsung, tanpa melalui bootloader.
Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP
tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 9 14201008
7. IC 1-Mikrokontroler Atmega
Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat
CPU, ROM dan RAM.
8. X1-Sumber Daya Eksternal
Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan
Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.
9. 6 pin input analog (0-5)
Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang
dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat
membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu
mewakili nilai tegangan 0 – 5V[5].
Gambar 2.2(A) Arduino Uno[6]
Gambar 2.2(B) Bagian Arduino Uno[6]
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 10 14201008
2.3.2 Mikrokontroler AVR ATmega328
Mikrokontroler merupakan sebuah prosesor yang digunakan
untuk kepentingan kontrol[7]. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh
lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mini frame,
mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama.
Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang
mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya,
bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah
program itu sendiri. Program ini menginstruksikan komputer untuk
melakukan tugas yang lebih kompleks yang akan diinginkan. Pada
gambar 2.3(A) dan adalah mikrokontroler ATmega328[7].
Gambar 2.3(A)Mikrokontroler ATmega328[8]
Gambar 2.3(B) Diagram Blok ATmega328[5]
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 11 14201008
Pada gambar 2.3(B) adalah diagram blok sederhana dari
mikrokontroler ATmega328 yaitu:
1. Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART)adalah antar
muka yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-
232, RS-422 dan RS-485.
2. 2KB RAM pada memori kerja bersifat hilang saat daya dimatikan
(volatile), digunakan oleh variabel-variabel di dalam program.
3. 32KB RAM flash memori bersifat non-volatile, digunakan untuk
menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program,
flash memori juga menyimpan bootloader. Bootloader adalah
program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat
daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya
program di dalam RAM akan dieksekusi.
4. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan
data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan
pada papan Arduino.
5. Central Processing Unit (CPU), bagian dari mikrokontroler untuk
menjalankan setiap instruksi dari program.
6. Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau
analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog[5].
2.3.3 Sensor LM35
Sensor LM35 yaitu komponen elektronika yang memiliki fungsi
untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk
tegangan[9]. Sensor LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa
komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National
Semiconductor. Sensor LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang
lain, Sensor LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah
dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan
dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan
lanjutan[9].
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 12 14201008
Sensor LM35 adalah sensor temperatur paling banyak
digunakan untuk praktek. Selain harganya cukup murah, sensor suhu
LM35 tidak membutuhkan kalibrasi eksternal yang menyediakan
akurasi ±¼°C pada temperatur ruangan dan ±¾°C pada kisaran -55°C
hingga +150°C. Sensor LM35 dimaksudkan untuk beroperasi pada -
55° hingga +150°C, sedangkan sensor LM35C pada -40°C hingga
+110°C, dan sensor LM35 pada kisaran 0°C-100°C. Sensor LM35
umunya akan naik sebesar 10mV setiap kenaikan 1°C (300mV pada
30°C). Sensor LM35 mempunyai 3 pin, masing-masing pin
mempunyai fungsi yang berbeda, pin 1 berfungsi sebagai sumber
tegangan kerja dari sensor LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai
tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0V sampai
dengan 1,5V dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat
digunakan antar 4V sampai 30V. Pin 3 berfungsi sebagai ground.
Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10mV setiap derajad Celcius
sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :
VLM35 = Suhu * 10 mV
Secara prinsip sensor LM35 akan melakukan penginderaan pada
saat perubahan suhu setiap suhu 1ºC akan menunjukan tegangan
sebesar 10mV. Pada penempatannya sensor LM35 dapat ditempelkan
dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi
suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01ºC karena terserap pada
suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih
antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor
LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya
jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka
sensor LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara
disekitarnya[10].
Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35 dan bisa
dilihat pada gambar 2.4 yaitu:
1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara
tegangan dan suhu 10 mV/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung
dalam Celcius.
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 13 14201008
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25
ºC.
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai
150 ºC.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30V.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu
kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban
1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC[11].
Gambar 2.4 Sensor LM35[11]
2.3.4 Module GSM SIM900
Module Global System for Mobile Communication (GSM)
SIM900 dapat digunakan untuk melakukan fungsi seperti halnya
sebuah perangkat komunikasi yang mampu mengirimkan SMS
maupun melakukan panggilan layaknya telepon konvensional pada
umumnya[4]. Module ini dihubungkan dengan perangkat pengendali
utama Arduino Uno melalui komunikasi serial sehingga mampu
menerima data maupun mengirimkan perintah. Dalam penggunaanya,
modul ini mempunyai beberapa bentuk perintah untuk melakukan
komunikasi dengan perintah AT Commands. Icomsat GSM/GPRS
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 14 14201008
shield merupakan sebuah modul GSM/GPRS untuk Arduino dan
berbasis modul quad-band GSM/GPRS yang bekerja pada frekuensi
GSM 850/900/1800/1900MHz[4].
Berikut keterangan dari module GSM SIM900 yang terdapat
pada gambar 2.5 dibawah ini sebagai berikut :
1. Sepenuhnya kompatibel dengan Arduino Uno dan Mega.
2. Sambungan port serial gratis, port hardware serial port (D0 / D1)
atau software serial. Port (D2 / D3) mengendalikannya.
3. SIM900 semua pin breakout. Bukan hanya port UART dan port
debug saja yang tata letak, tetapi juga semua pin pada module
SIM900.
4. Pasokan daya kapasitor super untuk RTC.
5. EFCom tidak hanya bisa menggunakan tombol POWER/ON, tapi
juga bisa menggunakan pin digital Arduino untuk menyalakannya
ON dan RESET module SIM900.
6. Quad-Band 850/900/1800/1900 MHz.
7. Kelas multi-slot GPRS 10/8.
8. Suhu operasi: -40 ° C sampai +85 ° C.
9. Dimensi: 68.33x53.09mm (dimensi yang sama dari papan utama
Arduino)[12].
Gambar 2.5 Module GSM SIM900[12]
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 15 14201008
2.3.5 Liquid Cristal Display (LCD)2x16 M1632
Liquid Crystal Display (LCD) merupakan perangkat display
yang paling umum dipasangkan ke mikrokontroler, mengingat
ukurannya yang kecil dan kemampuan menampilkan karakter atau
grafik yang lebih baik dibandingkan display 7 segment ataupun
alphanumeric[10]. Pada pengembangan sistem embedded, LCD
mutlak diperlukan sebagai sumber pemberi informasi utama, misalnya
penampil jam, penampil suhu dan lainnya. LCD adalah modul
penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD
yang paling banyak digunakan saat ini adalah LCD M1632 karena
harganya cukup murah. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan
tampilan (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah.
Karena LCD sudah dilengkapi perangkat pengontrol sendiri
yang menyatu dengan LCD, maka kita ikuti aturan standar yang telah
disimpan dalam pengontrol tersebut.LCD telah dilengkapi dengan
mikrokontroler HD44780 yang berfungsi sebagai pengendali. LCD ini
juga mempunyai Character Generator Read Only Memory
(CGROM), Character Generator Random Access Memory (CGRAM)
dan Display Data Random Access Memory (DDRAM)[9].
Adapun fungsi dari pin-pin pada rangkaian LCD dapat dilihat
pada gambar 2.6 sebagai berikut:
1. Pin data dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain
seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
2. Pin Register Select (RS) berfungsi sebagai indikator atau yang
menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah.
Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan
logika high menunjukan data.
3. Pin Read Write (R/W) berfungsi sebagai instruksi pada module jika
low tulis data, sedangkan high baca data.
4. Pin Enable (E) digunakan untuk memegang data baik masuk atau
keluar[13].
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 16 14201008
Gambar 2.6 Pin LCD 2x16 M1632[13]
Untuk mengetahui konfigurasi pin untuk LCD 2x16 M1632
bisa di lihat di Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Konfigurasi PinDari LCD 2x16 M1632[14]
NO Nama Pin Deskripsi Port
1 VCC + 5V VCC
2 GND 0 V GND
3 VEE Tegangan KontrasLCD VEE
4 RS Register Select,
0=Input Instruksi,
1=Input Data
PD7
5 R/W 1= Read ; 0=Write PD5
6 E Enable Clock PD6
7 D4 Data Bus 4 PC4
8 D5 Data Bus 5 PC5
9 D6 Data Bus 6 PC6
10 D7 Data Bus 7 PC7
11 Anoda Tegangan Positifbacklight
12 Katoda Tegangan Negatif backlight
2.3.6 Power Supply/ Catu Daya
Catu daya adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk
menyediakan daya[15]. Rangkaian ini menggunakan komponen utama
yaitu transformator. Salah satu sifat transformator adalah mengubah nilai
suatu tegangan. Pengubah tegangan yang banyak terdapat di pasaran adalah
pengubah tegangan Alternating Current (AC) ke Direct Current (DC).
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 17 14201008
Sedangkan untuk jenis yang lain jarang dijumpai dalam di pasaran. Seperti
pengubah DC ke DC, dalam penggunaannya untuk mengubah tegangan DC
ke DC dengan nilai tegangan yang berbeda. Misalnya, Jika mempunyai
rangkaian dengan tegangan sumber +5V, dapat dikembangkan dengan
menggunakan pengubah DC ke DC untuk menghasilkan tegangan sumber
+15V. Sehingga mempunyai tegangan sumber untuk sistem tersebut +5 V
dan+15 V. Keluaran tegangan dari adaptor yang digunakan adalah dari
1.5V, 3V, 4.5V, 6V, 7.5V, 9V dan 12V, karena rangkaian membutuhkan
tegangan 5V maka harus memakai tegangan dari 6V−12V[16]. Pada
gambar 2.7 adalah gambar rangkaian catu daya
Gambar 2.7 Rangkain Catu Daya[15]
Arduino Uno dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan
sebuah power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis.
Suplai eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC
ke DC atau battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan
sebuah center-positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke power jack
dari board. Kabel lead dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam
header/kepala pin Ground (GND) dan pin Vin dari konektor POWER.
Board Arduino Uno dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6
sampai 20 V. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya
pin 5 V mungkin mensuplai kecil dari 5 V dan board Arduino Uno
bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari
besar 12 V, voltage regulator bisa kelebihan panas dan
membahayakan board Arduino Uno[17].
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 18 14201008
2.3.7 Relay
Relay merupakan salah satu komponen elektronika yang
berfungsi sebagai saklar[15]. Kontrol elektrik diterapkan untuk
mendapatkan gerakan mekanik. Sebagai elektrik adalah komponen
yang dikendalikan oleh arus. Pada dasarnya, relay terdiri dari lilitan
kawat pada suatu inti besi lunak berubah dari magnet yang menarik
atau menolak suatu pegas sehingga kontak pun menutup atau
membuka. Ada banyak tipe relay yang kontruksinya juga berbeda
tergantung jenis kontaknya.
Berdasarkan gambar 2.9, maka ada beberapa jenis relay yaitu:
1. Relay Single Pole SingleThrough (SPST)
Relay dengan satu induk saklar dengan satu saluran kontak
(normally closed).
2. Relay Double Pole SingleThrough (DPST)
Sama seperti SPST tetapi mempunyai dua buah saklar terpisah
yang bekerjanya serentak/bersamaan dan satu saluran kontak
(normally closed) untuk tiap saklar.
3. Relay Single Pole Double Through (SPDT)
Merupakan relay yang mempunyai satu induk saklar untuk
menghubungkan dua saluran kontak (normally closed dan normally
open) yang dihubung bergantian.
4. Relay Double Pole Double Through (DPDT)
Sama seperti SPDT tetapi mempunyai dua buah saklar terpisah
yang bekerja serentak dan dua saluran kontak (normally closed dan
normally open) untuk tiap saklar[18].
(A) SPST (B) DPST (C) SPDT (D) DPDT
Gambar 2.8 Simbol Relay[18]
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 19 14201008
Relay maupun kontaktor magnet memiliki kumparan (coil) yang
apabila di aliri arus listrik DC maka besi sebagai inti dari kumparan
akan menjadi magnet, sehingga batang bergerak yang sama sama
terbuat dari besi akan di tarik sehingga lengket pada inti besi. Hal ini
mengakibatkan kontak Normaly Close (NC) akan berubah menjadi
kontak Normally Open (NO). Di sebuah relay sederhana terdiri dari 4
komponen dasar yaitu :
1. Coil (Electromagnet)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
Berdasarkan gambar 2.9 dibawah ini adalah cara kerja relay.
Sebuah besi (Iron Core) yang dililit oleh kumparan coil yang
berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut. Apabila kumparan coil
diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet yang
kemudian menarik Armature untuk berpindah dari posisi sebelumnya
NC ke posisi baru NO sehingga menjadi saklar yang dapat
menghantarkan arus listrik di posisi barunya NO. Posisi dimana
armature tersebut berada sebelumnya NC akan menjadi OPEN atau
tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, armature akan
kembali lagi ke posisi awal NC. Coil membutuhkan arus listrik yang
relatif kecil untuk mengaktifkan elektromagnet dan menarik contact
poin ke posisi CLOSE[19].
Gambar 2.9 Konstruksi Relay[19]
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 20 14201008
2.4 PERANGKAT LUNAK
2.4.1 Arduino IDE
Integrated Development Environment IDE dari Arduino tidak
memiliki fitur-fitur canggih seperti debugger atau code completion.
IDE dari Arduino hanya dapat mengubah beberapa preferensi, dan
sebagai aplikasi Java itu tidak sepenuhnya mengintegrasikan ke
desktopmac[20]. Fungsi-fungsi toolbar Arduino IDE yaitu :
1. Dengan tombol verify, yang dapat mengkompilasi program yang
saat ini di editor.
2. Tombol new menciptakan program baru dengan mengosongkan isi
dari jendela editor saat ini. Sebelum hal itu terjadi, IDE
memberikan kesempatan untuk menyimpan semua perubahan yang
belum disimpan.
3. Dengan open dapat membuka program yang ada dari sistem file.
4. Tombol save menyimpan program saat ini.
5. Ketika mengklik tombol upload, IDE mengkompilasi saat ini
program dan upload ke papan Arduino yang telah di pilih di IDE
menu tools>serial port.
6. Arduino dapat berkomunikasi dengan komputer melalui koneksi
serial. Mengklik tombol serial monitor membuka jendela serial
monitor yang memungkinkan untuk melihat data yang dikirim oleh
Arduino dan juga untuk mengirim data kembali.
7. Tombol stop menghentikan serial monitor[20].
Pada gambar 2.10(A) tampilan Arduino IDE dan gambar
2.10(B) toolbar Arduino IDE.
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 21 14201008
.
Gambar 2.10(A) Tampilan Arduino IDE[20]
Gambar 2.10 (B) Toolbar Arduino IDE[20]
2.4.2 AT Command
AT Command adalah program yang digunakan pada handphone
atau GSM/CDMA modem untuk mengirimkan atau menerima SMS.
Komputer maupun mikrokontroler dapat memberikan perintah AT
Command melalui komunikasi data serial atau bluetooth. Antar
perangkat telepon seluler dan GSM/CDMA modem bisa memiliki
perintah AT Command yang berbeda-beda, namun biasanya mirip
antara satu dengan yang lainnya[4]. Dibawah ini terdapat tabel 2.2
adalah beberapa AT Command yang digunakan yaitu:
Laporan Tugas Akhir BAB II
Institut Teknologi Telkom 22 14201008
Tabel 2.2 Perintah AT Command[4]
Perintah Fungsi
AT Mengecek koneksi handphone
AT+CGMF Menetapkan format mode dari terminal
AT+CMGS Mengirim pesan SMS
AT+CMGR Membaca pesan SMS
AT+CMGD Menghapus pesan SMS
2.4.3 Komunikasi Serial
Komunikasi serial merupakan salah satu standar komunikasi
yang umum digunakan oleh komputer maupun perangkat digital untuk
dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan perangkat lain[21].
Terdapat dua metode pada komunikasi serial yaitu sinkron dan tidak
sinkron. Pada komunikasi tak sinkron kecepatan transmisi harus sama
antara pengirim dan penerima. Kecepatan transmisi (baud rate) dapat
dipilih bebas dalam rentang tertentu, baud rate yang umum dipakai
adalah 110, 300, 600, 2400, 9600, 19200 dan 115200. dalam
komunikasi serial baudrate dari kedua alat yang berhubungan harus
diatur pada kecepatan yang sama[21].
Arduino Uno mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi
dengan sebuah komputer, Arduino lainnya atau mikrokontroler
lainnya. Atmega 328 menyediakan serial komunikasi UART TTL
(5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah
Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB
dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer.
Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak
ada driver eksternal yang dibutuhkan. Pada gambar 2.11 adalah
komunikasi serial pada Arduino[17].
Gambar 2.11 Komunikasi Serial[21]