BAB II Cadangan Devisa Pengertian Cadangan Devisa official...

47
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Cadangan Devisa 2.1.1. Pengertian Cadangan Devisa Dalam perkembangan ekonomi nasional Indonesia dikenal dua terminologi cadangan devisa, yaitu official foreign exchange reserve dan country foreign exchange reserve, yang masing-masing mempunyai cakupan yang berbeda. Pertama, merupakan cadangan devisa milik negara yang dikelola, diurus, dan ditatausahakan oleh bank sentral, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh UU No. 13 Tahun 1968. Kedua, mencakup seluruh devisa yang dimiliki badan, perorangan, lembaga, terutama lembaga keuangan nasional yang secara moneter merupakan bagian dari kekayaan nasional (Halwani Hendra, 2005). Bank sentral dalam pengolahan devisa, selain memperhatikan jumlah devisa yang benar-benar ada dalam administrasi juga diperhitungkan semau potensi asset yang akan diperoleh serta kewajiban atau utang yang ada maupun yang akan dating, sehingga neto akhirnya dapat diperkirakan besarnya cadangan devisa. Untuk mengukur suatu cadangan devisa dianggap memadai atau tidak, maka dipakai kriteria jumlah besarnya kemampuan cadangan devisa tersebut untuk menutup impor minimal selama 3 bulan. Cadangan devisa (Foreign Exchange Reserves) adalah simpanan oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan (aset/aktiva) bank sentral yang pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now! “Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA Universitas Sumatera Utara

Transcript of BAB II Cadangan Devisa Pengertian Cadangan Devisa official...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Cadangan Devisa

2.1.1. Pengertian Cadangan Devisa

Dalam perkembangan ekonomi nasional Indonesia dikenal dua terminologi

cadangan devisa, yaitu official foreign exchange reserve dan country foreign

exchange reserve, yang masing-masing mempunyai cakupan yang berbeda. Pertama,

merupakan cadangan devisa milik negara yang dikelola, diurus, dan ditatausahakan

oleh bank sentral, sesuai dengan tugas yang diberikan oleh UU No. 13 Tahun 1968.

Kedua, mencakup seluruh devisa yang dimiliki badan, perorangan, lembaga, terutama

lembaga keuangan nasional yang secara moneter merupakan bagian dari kekayaan

nasional (Halwani Hendra, 2005).

Bank sentral dalam pengolahan devisa, selain memperhatikan jumlah devisa

yang benar-benar ada dalam administrasi juga diperhitungkan semau potensi asset

yang akan diperoleh serta kewajiban atau utang yang ada maupun yang akan dating,

sehingga neto akhirnya dapat diperkirakan besarnya cadangan devisa. Untuk

mengukur suatu cadangan devisa dianggap memadai atau tidak, maka dipakai kriteria

jumlah besarnya kemampuan cadangan devisa tersebut untuk menutup impor minimal

selama 3 bulan.

Cadangan devisa (Foreign Exchange Reserves) adalah simpanan oleh bank

sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan (aset/aktiva) bank sentral yang

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

tersimpan dalam beberapa (mata uang cadangan) (reserve currency) seperti dollar,

euro, yen dan digunakan untuk menjamin (kewajibannya) yaitu mata uang lokal yang

diterbitkan dan cadangan berbagai (bank) yang disimpan dalam bentuk mata uang

asing melainkan dalam bentuk surat-surat berharga ataupun logam mulia.

Cadangan devisa merupakan posisi aktiva luar negeri pemerintah dan bank-

bank devisa yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Dalam

mengelola cadangan devisa, Bank Indonesia telah mengutamakan tercapainya tujuan

likuiditas dan keamanan daripada keuntungan yang tinggi. Namun demikian, Bank

Indonesia selaku otoritas moneter Indonesia tetap mempertimbangkan perkembangan

yang terjadi di pasar internasional sehingga tidak tertutup kemungkinan terjadinya

pergeseran dalam portofolio komposisi jenis penempatan cadangan devisa.

Cadangan devisa bertambah ataupun berkurang tampak dalam neraca lalu

lintas moneter. Cadangan devisa disimpan dalam neraca pembayaran (BOP).

Cadangan devisa lazim diukur dengan rasio cadangan resmi terhadap impor, yakni

jika cadangan devisa cukup untuk menutupi impor suatu negara selama 3 bulan, lazim

dipandang sebagai tingkat yang aman, dan jika hanya 2 bulan atau kurang maka akan

menimbulkan tekanan terhadap neraca pembayaran (Rustian Kamaluddin, 1998).

Laju ekspor yang tinggi akan menghasilkan hard currency yang dapat

memperkuat cadangan devisa, namun mengakibatkan apresiasi domestik currency,

yang kemudian menambah jumlah uang beredar melalui NFA (Net Foreign Asset)

yang pada akhirnya dapat mendorong inflasi. Ini merupakan suatu siklus ekonomi

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

yang berkesinambungan dan erat kaitannya dalam proses pertahanan pengolahan

cadangan devisa.

Dalam rumus cadangan devisa dapat dilihat sebagai berikut:

Keterangan:

Cdvt 1 = Cadangan devisa sebelumnya

Tbt = Transaksi berjalan

Tmt = Transaksi modal

Selain pengaruh kegiatan ekspor-impor, posisi cadangan devisa banyak

dipengaruhi masuknya investasi, hibah asing, perolehan dan pembayaran pinjaman

luar negeri. Selain itu, cadangan devisa negara juga merupakan instrumen BI dalam

melakukan stabilisasi rupiah melalui operasi pasar terbuka (OPT).

Menurut Bank Dunia, peranan cadangan devisa adalah:

1. Untuk melindungi negara dari guncangan eksternal. Krisis keuangan pada

akhir 1990 an membuat para pembuat kebijakan memperbaiki pandangannya

atas nilai dari cadangan devisa sebagai proteksi dalam melindungi dari krisis

mata uang.

2. Tingkat cadangan devisa merupakan faktor penting dalam penilaian kelayakan

kredit dan kredibilitas kebijakan secara umum, sehingga negara dengan

tingkat cadangan devisa yang cukup dapat memberi pinjaman dengan kondisi

yang lebih nyaman.

CCdvt = ( Cdvt 1 + Tbt + Tmt )

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

3. Kebutuhan likuiditas untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar.

Munculnya kebijakan Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) beberapa

waktu lalu tidak lain sebagai upaya pemerintah untuk mengendalikan penggunaan

devisa maupun komitmen lainnya, yang dapat membawa implikasi negatif tentang

neraca pembayaran serta cadangan devisa dikemudian hari. Namun, yang masih tetap

sulit dihindari adalah ketidaksiplinan ataupun langkah/kegiatan para usahawan, yang

karena naluri bisnisnya tidak menghiraukan etika maupun kepentingan nasional,

sehingga berlakunya rezim devisa bebas dianggap sebagai karunia yang

menguntungkan mereka.

Menurut Santoso dan Iskandar (1999), kebijakan moneter yang ekspansif

berpengaruh terhadap cadangan devisa yang dapat dibedakan pada dua situasi:

1. Situasi Perfect Capital Mobility

Dalam situasi demikian, kebijakan moneter yang ekspansif akan menurunkan

suku bunga dan mendorong investasi sehingga pendapatan riil masyarakat meningkat.

Meningkatnya pendapatan akan mendorong impor sehingga menghasilkan defisit

keseluruhan keseimbangan neraca pembayaran atau deficit overall balance of

payment (BOP).

Selain itu, dengan asumsi perfect capital mobility, menurunnya suku bunga

akan mendorong aliran modal keluar sehingga menambah deficit overall BOP.

Keseimbangan jangka panjang memerlukan zero balance of overall balance of

payment. Oleh karena itu nilai tukar harus dipertahankan konstan, maka defisit BOP

tersebut harus dibiayai dengan cadangan devisa sehingga jumlah uang beredar

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

menurun. Menurunnya jumlah uang beredar akan mendorong suku bunga kembali

bergerak pada posisi semula yang lebih tinggi dan mengakibatkan kontraksi kegiatan

ekonomi. Dalam situasi demikian, kebijakan moneter kemungkinan masih efektif

apabila elastisitas suku bunga terhadap investasi lebih besar daripada elastisitas suku

bunga terhadap aliran modal internasional. Kebijakan fiskal dalam sistem nilai tukar

tetap dalam perfect capital mobility justru efektif karena ekspansifnya pengeluaran

pemerintah akan meningkatkan suku bunga dan investasi sehingga pendapatan riil

masyarakat bertambah. Naiknya suku bunga akan mendorong aliran modal masuk

dan overall BOP menjadi surplus sehingga cadangan devisa meningkat dan jumlah

uang beredar bertambah. Kebijakan fiskal semakin kurang efektif jika elastisitas

aliran modal internasional semakin kecil terhadap suku bunga dalam negeri.

2. Situasi Perfect Capital Immobility

Dalam situasi demikian, kebijakan moneter tidak efektif karena tidak dapat

meningkatkan pendapatan riil masyarakat. Kebijakan moneter yang ekspansif akan

menurunkan suku bunga dan mendorong investasi dan menaikkan pendapatan riil

masyarakat. Namun karena suku bunga tidak elasitis sempurna terhadap aliran modal,

maka penurunan suku bunga tersebut tidak mengakibatkan aliran modal keluar.

namun meningkatkanya pendapatan tersebut dapat mendorong masyarakat untuk

membeli barang-barang impor sehingga overall balance of payment (keseluruhan

keseimbangan neraca pembayaran) mengalami defisit. Sampai seberapa jauh

kenaikan pendapatan tersebut akan menyebabkan keseluruhan keseimbangan neraca

pembayaran defisit tergantung pada marginal propensity to import (MPI). Semakin

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

bersar rasio MPI, semakin besar pula defisit BOP yang akan terjadi, oleh karena

sistem nilai tukar harus dipertahankan, maka defisit keseluruhan keseimbangan

neraca pembayaran tersebut harus dibiayai dengan cadangan devisa. Akibatnya

cadangan devisa menurun dan jumlah uang beredar juga menurun yang pada

gilirannya mengakibatkan kontraksi pada kegiatan ekonomi. Menurunnya jumlah

uang beredar akan mengembalikan suku bunga pada posisi semula sehingga

kebijakan moneter kemungkinan masih efektif apabila elastisitas suku bunga terhadap

investasi lebih besar daripada rasio marginal propensity to import (MPI).

Tabel 2.1. Komponen Standar Cadangan Devisa

Emas moneter

Hak tarik khusus (SDR)

Posisi cadangan di

IMF (RPF) Cadangan

dalam valuta asing Uang dan simpanan

Pada otoritas moneter Pada bank

Surat Berharga

Obligasi Instrumen pasar uang

Derivatif Finansial

Tagihan lainnya

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2. Neraca Pembayaran Indonesia (Juta US Dollar)

Rincian1) 2004 2005 2006 2007 2008 2009*

1. Transaksi Berjalan 1.564 278 10.859 10.492 126 10.582 A. Barang (Neraca Perdagangan),

bersih 20.152 17.534 29.660 32.754 22.916 35.197

1. Ekspor (f.o.b) 70.767 86.995 103.528 118.014 139.606 119.513 2. Impor (f.o.b) -50.615 -69.462 -73.868 -85.260 -116.690 -84.316 B. Jasa-jasa, bersih -8.811 -9.122 -9.874 -11.841 -12.998 -14.155 C. Pendapatan, bersih -10.917 -12.927 -13.790 -15.525 -15.155 -15.331

D. Transfer berjalan, bersih 1.139 4.793 4.863 5.104 5.364 4.871 II. Transaksi Modal dan

Finansial 1.852 345 3.025 3.592 -1.876 3.673

A. Transaksi Modal � 333 350 547 294 69 B. Transaksi Finansial 1.852 12 2.675 3.045 -2.170 3.577

1. Investasi Langsung -1.512 5.271 2.188 2.253 3.419 2.313 2. Investasi Portofolio 4.409 4.190 4.277 5.567 1.721 10.103 3. Investasi Lainnya -1.045 -9.449 -3.790 -4.775 -7.309 -8.838

III. Jumlah (I + II) 3.415 623 13.885 14.085 -1.750 14.225 IV. Selisih Perhitungan Bersih -3.106 -179 625 -1.369 -195 -1.749 V. Neraca Keseluruhan (III+IV) 309 444 14.510 12.715 -1.945 12.506 VI. Cadangan Devisa yang

Terkait -309 -444 -14.510 -12.715 1.945 -12.506

a. Perubahan Cadangan Devisa 674 663 -6.902 -12.715 1.945 -12.506 b. Pinjaman IMF -938 -1.107 -7.608 0 0 0 Memorandum:

1. Posisi Cadangan Devisa Setara Impor dan Pembayaran

36.320 34.724 42.586 56.920 51.639 66.105

Utang Luar Negeri Pemerintah (%)

5,7 4.0 4.6 5.8 4.0 6.5

2. Transaksi Berjalan/PDB (%) 0,6

0.1 2.9 2.4 0.0 1.9

1) Sejak 2004 NPI memakai format baru. 2) Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit. Sejak triwulan pertama 2004, perubahan

cadangan devisa untuk data realisasi hanya mencakup data transaksi. 3) Sejak 2000 posisi cadangan devisa memakai konsep International Reserve and Foreign

Currency Liquidity (IRFCL) menggantikan Gross Foreign Assests (GFA). * Angka sementara

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Pengertian Ekspor, Impor dan Ekspor Neto

Mankiw (2003) Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam

negeri dan dijual di luar negeri.

Impor adalah barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan dijual

di dalam negeri.

Ekspor neto (net export) adalah nilai ekspor suatu negara dikurangi nilai

impornya. Karena ekspor neto memberitahu kita apakah sebuah negara menjadi

pembeli atau penjual di pasar dunia, maka ekspor neto disebut juga neraca

perdagangan (trade balance).

Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor, impor dan ekspor neto suatu negara

adalah:

1. Selera konsumen terhadap barang-barang produksi dalam negeri dan luar

negeri.

2. Harga barang-barang di dalam dan luar negeri.

3. Kurs yang menentukan jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk

membeli mata uang asing.

4. Pendapatan konsumen di dalam negeri dan di luar negeri.

5. Ongkos angkutan barang antarnegara.

6. Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasional.

Menurut Rusman (Harian Republika, 2010: Harga Komoditas Picu Ekspor)

�Ekspor komoditas berbasis sumber daya alam masih menjadi penyumbang dominan

ekspor di tanah air. Ekspor tertinggi terjadi pada ekspor lemak dan minyak nabati

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

atau CPO dengan kenaikan sebesar US$ 1,09 miliar. Kenaikan selanjutnya diikuti

oleh kelompok komoditas biji, kerak, dan abu logam, serta tembaga yang

kenaikannya mencapai US$ 284,04 juta. Bahan bakar mineral atau batu bara naik

US$ 268,84 juta. Tiga barang yang umumnya resources-based menolong ekspor kita

sepanjang 2009 sehingga peningkatan ekspor terjadi hampir ke semua negara mitra

dagang kecuali Australia. Hal ini menjadi sinyal positif pemulihan ekonomi dunia

yang mulai tampak sejak Oktober atau kuartal IV/2009�.

Menurut (BPS/Data Republik, 2010) arti penting ekspor, yaitu:

1. Berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

2. Menopang tenaga kerja di dalam negeri.

3. Mampu meningkatkan pendapatan perkapita.

4. Akselerasi pembangunan.

5. Daya saing produk nasional.

Dan penyebab turunnya ekspor RI, yaitu:

1. Krisis global.

2. Pasar yang jenuh.

3. Tak ada difersivikasi pasar ekspor.

4. Daya beli rendah.

5. Praktik-praktik proteksionisme di negara lain.

6. Kontrak kerja sama tak diperpanjang.

7. Pasar makin kompetitif.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.3. Sektor Ekspor dan Impor 2009 (%)

EKSPOR

Industri 63,03 Tambang 16,89 Migas 16,33 Pertanian 3,75

IMPOR

Bahan Baku 77,92 Barang Konsumen 6,97 Barang Modal 21,11

Sumber: BPS/Data Republika

2.2.1. Peran Ekspor Neto

Dalam perekonomian terbuka, sebagian output dijual untuk domestik dan

sebagian diekspor keluar negeri. Kita bisa memilah pengeluaran atas output pada

perekonomian terbuka Y menjadi empat komponen:

1. Cd, konsumsi barang dan jasa domestik.

2. Id, investasi dalam barang dan jasa domestik.

3. Gd, pembelian pemerintah atas barang dan jasa domestik.

4. EX, ekspor barang dan jasa domestik.

Pembagian pengeluaran menjadi empat komponen tersebut ditunjukkan dalam

identitas:

Y = Cd + Id + Gd + EX (2.1)

Jumlah dari tiga komponen pertama, Cd + Id + Gd , adalah pengeluaran

domestik atas barang dan jasa domestik. Komponen keempat, EX, adalah

pengeluaran luar negeri atas barang dan jasa domestik.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Sedikit manipulasi dapat membuat identitas ini lebih berguna. Untuk itu

pengeluaran domestik atas seluruh barang dan jasa adalah jumlah pengeluaran

domestik untuk barang dan jasa domestik serta barang dan jasa mancanegara. Karena

itu, konsumsi total C sama dengan konsumsi barang dan jasa domestik Cd ditambah

konsumsi barang dan jasa mancanegara Cf; investasi total I sama dengan investasi

dalam barang dan jasa domestik Id ditambah investasi dalam barang dan jasa

mancanegara If, dan belanja pemerintah total G sama dengan belanja pemerintah atas

barang dan jasa domestik Gd ditambah belanja pemerintah atas barang dan jasa

mancanegara Gf. Jadi,

C = Cd + Cf (2.2)

I = Id + If (2.3)

G = Gd + Gf (2.4)

Kita substitusikan persamaan tersebut ke dalam identitas di atas:

Y = (C � Cf) + (I � If) + (G � Gf) + EX (2.5)

Kita bisa ubah persamaan tersebut menjadi

Y = C + I + G + EX � (Cf + If + Gf) (2.6)

Jumlah pengeluaran domestik atas barang dan jasa mancanegara (Cf + If + Gf) adalah

pengeluaran untuk impor (IM). Jadi kita bisa menuliskan identitas perhitungan

pendapatan nasional di atas menjadi

Y = C + I + G + EX � IM (2.7)

Karena pengeluaran untuk impor dimasukkan ke dalam pengeluaran domestik (C + I

+ G), dan karena barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri bukanlah bagian dari

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

output suatu negara, maka persamaan itu harus dikurangi dengan pengeluaran untuk

impor. Dengan mendefinisikan ekspor neto (net exports) sebagai ekspor dikurangi

impor (NX = EX � IM), identitas tersebut menjadi:

Y = C + I + G + NX (2.8)

Persamaan itu menyatakan bahwa pengeluaran atas output domestik adalah

jumlah dari konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor neto. Ini adalah

bentuk identitas perhitungan pendapatan nasional yang paling umum.

Identitas perhitungan pendapatan nasional yang menunjukkan hubungan

antara output domestik, pengeluaran domestik, dan ekspor neto. Dengan demikian,

NX = Y � (C + I + G) (2.9)

Ekspor Neto = Output � Pengeluaran Domestik

Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka, pengeluaran

domestik tidak perlu sama dengan output barang dan jasa. Jika output melebihi

pengeluaran domestik, kita mengekspor perbedaan itu; ekspor neto adalah positif.

Jika output lebih kecil dari pengeluaran domestik, kita mengimpor perbedaan itu;

ekspor neto adalah negatif.

2.2.2. Arus Modal Internasional dan Neraca Perdagangan

Dalam perekonomian terbuka, seperti dalam perekonomian tertutup, pasar

uang dan pasar barang sangatlah terkait. Identitas perhitungan pendapatan nasional

dalam bentuk tabungan dan investasi dimulai dengan identitas

Y = C + I + G + NX (2.10)

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Kurangi C dan G dari kedua sisi untuk mendapatkan

Y � C � G = I + NX (2.11)

Bahwa Y � C � G adalah tabungan nasional S, jumlah tabungan perseorangan, Y � T

� C, dan tabungan masyarakat, T � G, di mana T adalah pajak. Karena itu,

S = I + NX (2.13)

Dengan menguarangi I dari kedua sisi persamaan tersebut, kita bisa menulis identitas

perhitungan pendapatan nasional sebagai

S � I = NX (2.14)

Bentuk perhitungan pendapatan nasional ini menunjukkan bahwa ekspor neto suatu

perekonomian harus selalu sama dengan selisih antara tabungannya dan investasinya.

Bagian yang mudah adalah sisi sebelah kanan, NX, yang merupakan ekspor neto dari

barang dan jasa. Nama lain untuk ekspor neto adalah neraca perdagangan (trade

balance), karena menunjukkan bagaimana perdagangan barang dan jasa melenceng

dari tolok ukur kesamaan ekspor dan impor.

Sisi sebelah kiri dari identitas itu adalah selisih antara tabungan domestik dan

investasi domestik, S � I, yang disebut arus modal keluar neto (net capital inflow).

(Terkadang disebut juga investasi asing neto (net foreign investment). Arus modal

keluar neto adalah jumlah dana yang dipinjamkan orang asing kepada kita. Jika arus

modal keluar neto kita positif, maka tabungan kita melebihi investasi dan kita

meminjamkan kelebihannya kepada pihak asing. Jika arus modal keluar neto kita

negatif, perekonomian mengalami arus modal masuk: investasi melebihi tabungan,

dan perekonomian membiayai investasi ekstra ini dengan meminjam dari luar negeri.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Jadi arus modal keluar neto ini mencerminkan area dana internasional untuk

membiayai akumulasi modal.

Identitas perhitungan pendapatan nasional menunjukkan bahwa arus modal

keluar neto selalu sama dengan neraca perdagangan, yaitu,

Arus Modal Keluar Neto = Neraca Perdagangan

S � I = NX (2.15)

Jika S � I dan NX adalah positif, kita memiliki surplus perdagangan (trade surplus).

Dalam kasus ini, kita adalah negara donor di pasar uang dunia, dan kita mengekspor

lebih banyak barang serta jasa daripada mengimpornya. Jika S � I dan NX adalah

negatif, kita memiliki defisit perdagangan (trade deficit). Dalam hal ini, kita adalah

negara pengutang di pasar uang dunia, dan kita lebih banyak mengimpor barang dan

jasa dari pada mengekspornya. Jika S � I dan NX adalah 0, kita dikatakan memiliki

perdagangan berimbang (balanced trade) karena nilai impor sama dengan nilai

ekspor. Tabel di bawah ini menunjukkan tiga hal yang dapat dialami oleh

perekonomian terbuka.

Tabel 2.4. Ikhtisar Arus Barang dan Modal Internasional

Surplus Perdagangan Perdagangan Berimbang Defisit Perdagangan Ekspor > Impor Ekspor Neto > 0 Y > C + I + G Tabungan > Investasi Arus Modal Keluar Neto > 0

Ekspor = Impor Ekspor Neto = 0 Y = C + I + G Tabungan = Investasi Arus Modal Keluar Neto = 0

Ekspor < Impor Ekspor Neto < 0 Y < C + I + G Tabungan < Investasi Arus Modal Keluar Neto < 0

Perdagangan internasional akan terjadi pada suatu perbandingan harga

tertentu yaitu antara harga ekspor dan harga impor yang sering disebut nilai tukar

perdagangan (terms of trade, TOT). Nilai tukar perdagangan besar sekali

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

pengaruhnya terhadap kesejahteraan suatu bangsa dan juga sebagai pengukur posisi

perdagangan luar negeri suatu bangsa. TOT yang disimbolkan dengan N dihitung

sebagai perbandingan antara indeks harga ekspor (Px) dengan indeks harga impor

(Pm) atau N = Px/Pm (Nopirin 1992: 71). Kenaikan N menunjukkan perbaikan

di dalam Terms of Trade. Perbaikan terms of trade ini dapat timbul sebagai akibat

nilai perubahan harga ekspor yang lebih besar realatif terhadap harga impor.

Perbaikan terms of trade akan meningkatkan pendapatan negara tersebut dari

perdagangan demikian sebaliknya. Selain mempengaruhi pendapatan negara,

pergerakan TOT juga mempengaruhi nilai tukar riil, (Mankiw, 2000: 195). Upaya

untuk mengatasi pengaruh memburuknya terms of trade terhadap nilai tukar ini dapat

menggunakan cadangan devisa (international reserves) yang dimiliki negara yang

bersangkutan. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Aizenman and Crichton (2006),

menyebutkan bahwa negara-negara yang mengekspor barang-barang sumberdaya

alam memiliki volatilitas terms of trade yang 3 kali lebih volatil dibandingkan

negara-negara yang mengekspor barang manufaktur. Selain besaran pergerakan TOT,

volatilitas ini juga mempengaruhi nilai tukar riil suatu Negara. Pada dasarnya

international reserves berfungsi sebagai buffer stock untuk berjaga-jaga guna

menghadapi ketidakpastian keadaan yang akan datang. Sehingga, apabila terjadi

depresiasi nilai tukar riil akibat memburuknya terms of trade maka disitulah

international reserves berfungsi sebagai penstabil. Perbaikan terms of trade akan

meningkatkan aliran modal masuk sehingga akan kembali mendorong apresiasi nilai

tukar riil.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

2.3. Nilai Tukar (Kurs)

Kurs valuta asing akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan permintaan

dan penawaran valuta asing. Permintaan valuta asing diperlukan guna melakukan

pembayaran ke luar negeri (impor), diturunkan dari transaksi debit dalam neraca

pembayaran internasional. Suatu mata uang dikatakan �kuat� apabila transaksi

autonomous kredit lebih besar dari transaksi autonomous debit (surplus neraca

pembayaran), sebaliknya dikatakan lemah apabila neraca pembayarannya mengalami

defisit, atau bisa dikatakan jika permintaan valuta asing melebihi penawaran dari

valuta asing (Nopirin, 2000).

Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati

penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan (Mankiew, 2007).

2.3.1. Kurs Nominal dan Riil

Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Sedangkan kurs

riil adalah harga relatif dari barang-barang diantara dua negara (Mankiew, 2007).

Secara umum kurs dapat ditulis dalam perhitungan tingkat harga di mana kita

memperdagangkan barang domestik dengan barang luar negeri tergantung pada harga

barang dalam mata uang lokal dan pada tingkat kurs yang berlaku. Hal ini dapat

dilihat dalam perhitungan di bawah ini:

Perhitungan kurs riil untuk barang tunggal ini menjelaskan bagaimana

seharusnya kita mendefenisikan kurs riil untuk kelompok barang yang lebih luas. kita

nyatakan e sebagai kurs nominal (jumlah rupiah per dollar), P adalah tingkat harga

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

di Amerika Serikat (diukur dalam dolar), dan P* adalah tingkat harga di Indonesia

(diukur dalam rupiah). Maka kurs riil adalah:

Kurs Riil Kurs Nominal Rasio Tingkat Harga e (P/P*)

Kurs riil di antara kedua negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat harga dikedua

negara. Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar negeri relatif lebih murah, dan

barang-barang domestik relatif lebih mahal. Jika kurs riil rendah, barang-barang luar

negeri relatif lebih mahal, dan barang-barang domestik relatif lebih murah.

Kita menulis hubungan diantara kurs riil dan ekspor neto sebagai

NX NX( )

2.3.2. Kebijakan Ekonomi Mempengaruhi Kurs Riil

2.3.2.1. Kebijakan fiskal dalam negeri

Apa yang terjadi dengan kurs riil jika pemerintah mengurangi tabungan

nasional dengan meningkatkan belanja pemerintah atau memotong pajak?

Gambar 2.1. Penetapan Kurs Riil

Kurs Riil Ekuilibrium

Kurs Riil,

NX( )

Ekspor Neto, NX

S - I

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Kurs riil ditetapkan oleh perpotongan garis vertikal yang menunjukkan

tabungan dikurangi investasi dengan skedul ekspor � neto yang memiliki kemiringan

negatif. Pada perpotongan ini jumlah dolar yang ditawarkan untuk arus modal keluar

neto sama dengan jumlah dollar yang diminta untuk ekspor barang dan jasa neto.

Seperti yang sudah diketahui bahwa pengurangan dalam tabungan ini

mengurangi S � I, sekaligus NX yaitu, penurunan dalam tabungan menyebabkan

defisit perdagangan.

Gambar 2.2. Dampak Kebijakan Fiskal Ekspansioner dalam Negeri terhadap Kurs Riil

Gambar di atas menunjukkan bagaimana kurs riil ekuilibrium berubah karena

penurunan NX. Perubahan kebijakan tersebut menggeser garis vertikal I � S ke kiri,

mengurangi persediaan dollar yang akan diinvestasikan ke luar negeri. Persediaan

dollar yang lebih sedikit ini menyebabkan kurs riil ekuilibrium meningkat dari 1 ke

2 dan dollar menjadi lebih berharga. Karena kenaikan dalam nilai dollar itu, barang-

NX2 NX1

Kurs riil,

NX(

S2 - I S1 - I

1. Penurunan tabungan mengurangi persediaan

2�yang meningkatkan kurs riil�

2

3� dan mengurangi ekspor netto..

Ekspor Neto, NX

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

barang domestik menjadi relatif lebih mahal dibanding barang-barang impor, yang

menyebabkan ekspor turun dan impor naik. Perubahan ekspor dan impor ini akan

mengurangi ekspor neto.

Kebijakan fiskal ekspansioner dalam negeri, seperti peningkatan belanja

pemerintah atau pemotongan pajak, mengurangi tabungan nasional. Akibatnya

pengurangan tabungan menurunkan jumlah dolar yang ditukarkan menjadi mata uang

asing turun dari S1 � I ke S2 � I. Pergeseran ini meningkatkan kurs riil ekuilibrium

dari 1 ke 2.

2.3.2.2. Kebijakan fiskal luar negeri

Gambar 2.3. Dampak Kebijakan Fiskal Ekspansioner Luar Negeri terhadap Kurs Riil

Perubahan kebijakan fiskal ini akan mengurangi tabungan dunia dan

menaikkan tingkat bunga dunia. Kenaikan tingkat bunga dunia akan mengurangi

investasi domestik I, yang meningkatkan S � I dan NX, sehingga menyebabkan

NX1 NX2

Kurs riil,

NX(

1. kenaikan tingkat bunga dunia mengurangi investasi, yang meningkatkan penawaran dolar

2�menyebabkan kurs turun�

1

3� dan meningkatkan ekspor netto..

Ekspor Neto, NX

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

surplus perdagangan. Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan kebijakan ini

akan menggeser garis vertikal S � I ke kanan, meningkatkan persediaan dollar yang

diinvestasikan ke luar negeri. Kurs riil ekuilibrium akan turun. Dollar menjadi kurang

berharga, dan barang-barang domestik menjadi relatif lebih murah terhadap barang-

barang luar negeri.

2.4. Pertumbuhan Mendorong Ekspor

Implikasi penemuan terhadap strategi perdagangan luar negeri, terutama

strategi promosi ekspor yang dianut oleh negara berkembang yaitu pengembangan

industri yang berorientasi ekspor dapat menimbulkan misallocation of resources,

yang sama parahnya seperti yang terjadi dalam pengembangan industri substitusi

impor, bahkan lebih parah seandainya tidak secara tepat memperhitungkan domestic

resources cost yang berkaitan dengan industri ekspor yang akan dikembangkan.

Akhirnya perlu dikemukakan di sini bahwa proses perkembangan ekonomi

yang jitu ialah proses perkembangan ekonomi yang mampu menimbulkan situasi

bahwa pertumbuhan mendorong ekspor, bukan sebaliknya. Ekspor merupakan ujung

proses pertumbuhan, bukan pangkalnya. Dengan kata lain, proses perkembangan

ekonomi yang jitu adalah proses perkembangan ekonomi yang mendukung hipotesis

pertumbuhan intern mendorong pertumbuhan ekspor atau mendukung internally

generated export hypothesis (Halwani Hendra, 2005).

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

2.5. Investasi Asing Langsung (FDI)

Untuk keperluan statistik, istilah investasi asing kita gunakan definisi dari

IMF Balance of Payment Manual (edisi keempat), yang juga digunakan oleh Bank

Indonesia. Definisi tersebut adalah: �investasi langsung mengacu pada investasi

untuk memperoleh manfaat yang cukup lama dalam kegiatan perusahaan dalam suatu

perekonomian di luar tempat penanaman modal tersebut, sementara tujuan

penanaman modal adalah untuk memperoleh pengaruh secara efektif dalam

pengelolaan perusahaan tersebut.� Istilah �manfaat yang cukup lama� tersebut

merupakan investasi yang pengelolaannya memerlukan sedikit pengawasan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal, Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk

melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh

penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun

yang berpatungan dengan peranan modal dalam negeri.

Salah satu ciri negara berkembang adalah �modal kurang� atau tabungan yang

rendah dan investasi yang rendah. Rata-rata investasi kotornya hanya mencapai 5%

sampai dengan 6% dari GNP, padahal untuk negara maju berkisar antara 25% sampai

dengan 20%. Laju pertumbuhan yang rendah ini sudah barang tentu tidak cukup

untuk menghadapi pertumbuhan penduduk mencapai 2-2,5% per tahun, apalagi untuk

investasi ke dalam proyek-proyek baru. Upaya memobilisasi tabungan domestik

melalui perpajakan dan pinjaman masyarakat tidak cukup untuk meningkatkan laju

pertumbuhan modal, malahan langkah tersebut menyebabkan merosotnya standar

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

daya konsumsi dan daya beli masyarakat, sehingga justru membuat masyarakat

menderita. Dalam hal ini kiranya PMA dapat membantu kekurangan tabungan

domestik melalui peralatan modal dan bahan mentah, sehingga menaikkan laju

tabungan marjinal dan laju pembentukan modal.

Demikian menurut Jhingan (1990), negara berkembang tidak sanggup

mengawali industri dasar dan industri kunci secara sendiri-sendiri. Sekali lagi melalui

modal asinglah mereka dapat mendirikan pabrik baja, alat-alat mesin, pabrik

elektronika berat dan kimia, dan lain-lain. Lebih dari itu, penggunaan modal asing

pada suatu industri akan dapat mendorong perusahaan setempat dengan mengurangi

biaya pada industri-industri lain yang dapat mengarah pada perluasan mata rantai

industri terkait lainnya. Dalam hal ini modal asing akan membantu

mengindustrialisasikannya.

Modal asing dapat membantu menekan laju inflasi sebagai akibat kesenjangan

antara penawaran dan permintaan. Di samping itu keuntungan lain dari pemanfaatan

modal asing adalah dapat membantu mengatasi kesulitan neraca pembayaran yang

dialami oleh negara berkembang akibat tidak serasinya antara ekspor dan impor.

Melalui modal asing negara berkembang dapat memenuhi semua keperluan impornya

pada saat yang sama menghindarkan kesulitan dalam neraca perdagangan dan

sekaligus menambah devisa untuk membayar utang luar negeri.

Investasi asing di Indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu investasi

portofolio dan investasi langsung. Investasi portofolio dilakukan melalui pasar modal

dengan instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan investasi

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

langsung dikenal dengan penanaman modal asing (PMA), merupakan bentuk

investasi dengan jalan membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan.

Arus modal asing dalam bentuk investasi bisa investasi langsung atau jangka

panjang, yang disebut foreign direct investment (FDI) atau penanaman modal asing

(PMA), atau investasi tidak langsung atau jangka pendek, yang umum disebut

investasi portofolio. Dalam hal PMA, dalam dua dekade belakangan ini semakin

banyak perusahaan-perusahaan yang berbasis di suatu negara melakukan investasi

jangka panjang di negara-negara lain, yang dilandasi oleh berbagai motivasi seperti

pasar yang luas dan ketersediaan sumber daya produksi di negara-negara tujuan

investasi. Perkembangan ini dengan sendirinya meningkatkan arus PMA antarnegara,

yang terefleksi dalam peningkatan pangsa dari PMA sebagai suatu persentase dari

investasi total dunia.

2.5.1. Jenis-jenis Penanaman Modal

2.5.1.1. Investasi langsung (direct investment)

Investasi langsung (Direct Investment) merupakan investasi yang melibatkan

pihak investor secara langsung dalam operasional usaha yang akan dilaksanakan,

sehingga dinamika usaha yang menyangkut kebijakan perusahaan yang di tetapkan,

tujuan yang hendak dicapai, tidak lepas dari pihak yang berkepentingan (investor

asing). Investasi langsung, langsung diperjualbelikan di pasar uang (money market),

pasar modal (capital market) dan pasar turunan (derivative market).

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

2.5.1.2. Investasi tidak langsung (portofolio)

Investasi tidak langsung (portofolio) merupakan investasi keuangan yang

dilakukan di luar negeri. Investor membeli uang atau ekuitas, dengan harapan

mendapat manfaat finansial dari investasi tersebut. Bentuk investasi portofolio yang

sering ditemui adalah pembelian obligasi/perusahaan asing, tanpa kontrol manajemen

di perusahaan investasi.

Secara lebih rinci, kategori tipe investasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

(1) Investasi langsung, merupakan kategori investasi internasional yang

mencerminkan tujuan penduduk suatu negara (direct investor) dalam

memperoleh manfaat dalam jangka panjang pada suatu perusahaan yang

merupakan penduduk di negara lainnya (direct investment enterprise).

Hubungan investasi langsung diantara direct investor dan direct investment

enterprise dianggap ada jika direct investor memiliki minimal 10% saham

perusahaan investasi langsung.

(2) Investasi portofolio, merupakan investasi pada saham dan surat utang (yang

tidak termasuk dalam investasi langsung dan cadangan devisa).

(3) Derivatif finansial, mencakup instrumen finansial yang dikaitkan dengan

instrumen finansial tertentu, indikator, atau komoditas; dan melalui instrumen

finansial ini risiko, finansial tertentu (seperti risiko suku bunga dan nilai

tukar) dapat diperdagangkan di pasar finansial.

(4) Investasi lainnya merupakan kategori residual yang mencakup transaksi yang

tidak diklasifikasikan sebagai investasi langsung, investasi portofolio,

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

derivatif finansial, atau cadangan devisa. Investasi lainnya meliputi utang

dagang, pinjaman, uang dan simpanan, dan aset/kewajiban finansial lainnya.

(5) Cadangan devisa mengacu pada aset finansial luar negeri yang tersedia bagi

dan di bawah kontrol otoritas moneter (Bank Indonesia) untuk membiayai

atau mengatur ketidakseimbangan pembayaran.

Klasifikasi utama untuk investasi langsung adalah arah investasi, yaitu

investasi langsung ke luar negeri (direct investment abroad) dan investasi langsung

di Indonesia (direct investment in Indonesia). Selanjutnya dalam masing-masing arah

investasi tersebut dicatat data aset dan kewajiban investasi asing langsung secara

terpisah. Investasi langsung Indonesia ke luar negeri merupakan selisih (netting)

antara klaim investor langsung Indonesia dengan kewajibannya terhadap perusahaan

investasi langsungnya di luar negeri. Sementara investasi langsung di Indonesia

merupakan selisih antara kewajiban perusahaan investasi langsung di Indonesia

dengan klaimnya terhadap investor langsungnya di luar negeri. Untuk investasi

portofolio, derivatif finansial, dan investasi lainnya, klasifikasi utama didasarkan

pada aset dan kewajiban. Sementara untuk cadangan devisa hanya terdiri dari aset.

2.5.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi Asing Langsung

Arus modal yang berasal dari investasi asing langsung berubah ketika kondisi

disuatu negara mengubah keinginan perusahaan untuk menjalankan bisnis di negara

tersebut. Beberapa faktor umum yang mungkin mengubah daya tarik suatu negara

untuk investasi asing langsung, yaitu: (Madura Jeff, 2006)

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

1. Perubahan Batasan. Suatu negara menurunkan batasan untuk investasi asing

langsung, karenanya membuka peluang untuk menambah investasi di negara

tersebut.

2. Privatisasi yaitu penjualan beberapa usaha mereka pada perusahaan atau investor

lain. Tren kearah privatisasi tidak diragukan lagi akan meningkatkan pasar global

yang lebih kompetitif.

3. Potensi pertumbuhan ekonomi. Negara yang memiliki potensi pertumbuhan

ekonomi yang lebih tinggi akan lebih menarik investasi asing langsung karena

perusahaan yakin dapat memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut

dengan beroperasi di negara itu.

4. Tarif Pajak. Negara yang mengenakan tarif pajak relatif rendah atas laba

perusahaan akan lebih menarik investasi asing langsung. Saat menilai

kemungkinan melakuan investasi, perusahaan mengestimasi arus kas setelah

pajak yang dapat diperoleh dari investasi tersebut.

5. Nilai tukar yaitu perusahaan lebih suka melakukan investasi di negara yang mata

uangnya diperkirakan akan menguat dibandingkan mata uang investor.

2.6. Utang Luar Negeri

Sejak krisis utang luar negeri (ULN) dunia pada awal 1980-an, masalah utang

luar negeri yang dialami oleh banyak negara sedang berkembang (NSB) tidak

semakin baik. Banyak NSB semakin terjerumus ke dalam krisis ULN sampai negara-

negara pengutang besar terpaksa melakukan program-program penyesuaian struktural

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

terhadap ekonomi mereka atas desakan dari Bank Dunia dan Dana Moneter

Internasional (IMF), sebagai syarat utama untuk mendapat pinjaman baru atau

pengurangan terhadap pinjaman lama (Tambunan, 2001).

Tingginya ULN dari banyak NSB disebabkan terutama oleh tiga jenis defisit:

defisit transaksi berjalan (TB) atau di dalam literatur umum disebut trade gap, yakni

ekspor (X) lebih sedikit daripada impor (M), defisit investasi atau I-S gap, yakni dana

yang dibutuhkan untuk membiayai investasi (I) di dalam negeri lebih besar daripada

tabungan nasional atau domestik (S), dan defisit fiskal (fiscal gap). Dari faktor-faktor,

defisit TB sering disebut di dalam literatur sebagai penyebab utama membengkaknya

ULN dari banyak NSB. Besarnya defisit TB melebihi surplus neraca modal (CA)

(kalau saldonya memang positif) mengakibatkan defisit neraca pembayaran (BoP),

yang berarti juga cadangan devisa (CD) berkurang. Apabila saldo TB setiap tahun

negatif, maka CD dengan sendirinya akan habis jika tidak ada sumber-sumber lain

(misalnya modal investasi dari luar negeri), seperti yang dialami oleh negera-negara

paling miskin di benua Afrika. Padahal devisa sangat dibutuhkan terutama untuk

membiayai impor barang-barang modal dan pembantu untuk kebutuhan kegiatan

produksi di dalam negeri.

Defisit TB yang terjadi terus-menerus membuat banyak NSB harus tetap

bergantung pada pinjaman luar negeri (PLN), terutama negara-negara berkembang

yang kondisi ekonominya tidak menggairahkan investor-investor asing, sehingga sulit

bagi negara-negara tersebut untuk mensubstitusikan PLN dengan investasi, misalnya

dalama bentuk penanaman modal asing (PMA).

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Sejak pemerintahan Orde Baru hingga saat ini tingkat ketergantungan

Indonesia pada ULN tidak pernah menyusut, bahkan mengalami suatu akselerasi

yang pesat sejak krisis ekonomi 1997/98, karena pada periode tersebut pemerintah

Indonesia terpaksa membuat utang baru dalam jumlah yang besar dari IMF untuk

membiayai pemulihan ekonomi. Pada masa normal selama pemerintahan Soeharto,

ULN dibutuhkan terutama untuk membiayai defisit investasi, defisit TB, dan

beberapa komponen dari sisi pengeluaran di dalam APBN.

Ketiga defisit tersebut, yang berkaitan satu sama lainnya (Dornbusch, 1980),

dapat disederhanakan di dalam sebuah model yang terdiri atas beberapa persamaan

berikut:

TB (X-M) + F (2.16)

Di mana X = ekspor barang dan jasa, M = impor barang dan jasa, dan F = transfer

internasional atau arus modal masuk neto.

S � I = Sp + Sg � I = (Sp � I) + (T � G) (2.17)

di mana: S = tabungan, I = investasi atau pembentukan modal tetap bruto, Sp =

tabungan individu/rumah tangga dan perusahaan, Sg = tabungan pemerintah, T =

pendapatan pemerintah (pajak dan non pajak) dan G = pengeluaran pemerintah.

S = Sp + Sg (2.18)

Sg = T � G (2.19)

Ekonomi domestik dalam kondisi keseimbangan (saat permintaan agregat =

penawaran agregat), di mana setiap tabungan domestik neto (=S � I) tercermin dalam

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

akumulasi aset luar negeri neto (X + F � M), maka identitas TB dapat ditulis sebagai

berikut.

S � I = X + F � M (2.20)

Atau (Sp � I + (T � G) = X � M (2.21)

Berdasarkan persamaan (1.2), surplus dalam anggaran pendapatan dan belanja

negara atau APBN (yaitu T-G>0) dapat dianggap sebagai bagian dari surplus

tabungan � investasi (S-I>0), atau defisit anggaran pemerintah, atau fiscal gap (Ty-

G<0) adalah sebagian dari defisit S-I. Persamaan (1.5) menunjukkan bahwa surplus

TB (X-M>0) sama dengan surplus S-I di dalam negeri, yang memberi pengertian

bahwa defisit dalam cadangan devisa (CD) merupakan bentuk dari S dari luar negeri.

Persamaan (1.6) memperlihatkan bahwa surplus TB sama dengan perbedaan S swasta

yang melebihi I ditambah surplus APBN.

Arus modal masuk terdiri atas arus PLN atau ULN dan Investasi. Arus ULN

terdiri atas utang jangka panjang, ULNLR (lebih dari 1 tahun), dan utang jangka

pendek ULNSR (kurang dari atau hingga satu tahun). Arus investasi dari luar negeri

bisa dalam bentuk PMA (disebut investasi langsung atau jangka panjang) dan

investasi portofolio (disebut investasi tidak langsung atau jangka pendek). Perubahan

CD (R � R-1) dapat didefinisikan sebagai perubahan saldo TB ditambah perubahan

CA (Current Account) atau perubahan jumlah ULN dan arus investasi, atau:

ULNLR + ULNSR + PMA + IP + TB = R � R-1 (2.22)

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Apabila ULNLR diistilahkan sebagai persediaan (stok), sebut L, dan tidak ada

tunggakan (Alun, 1992), maka jumlah ULNLR pada tahun, misalnya 2003, adalah

perubahan stok pada tahun tersebut, atau:

L � L-1 = ULNLR (2.23)

maka dapat diperoleh:

(L � L-1) � (R � R-1) = -TB � ULNSR � PMA � IP (2.24)

Selain itu, perkembangan ULN dapat dianalisis melalui pendekatan

permintaan dan penawaran utang. Dasar teorinya adalah sebagai berikut: derajat

keterutangan luar negeri dari sebuah negara ditentukan oleh tingkat optimalisasi

dalam penggunaan dana yang ada oleh masyarakat di negara tersebut dengan

kesempatan yang ada untuk meminjam uang dari pasar internasional dan pilihan yang

ada antara mengonsumsi dan menanam modal (Alun, 1992). Selanjutnya berdasarkan

kerangka teori mikro mengenai model optimasi dua periode, analisis optimalisasi

dapat juga diterapkan pada tingkat makro. Analisis diawali dengan persamaan

mengenai identitas pendapatan.

Y = C + I + G + X � M (2.25)

Di mana Y = pendapatan nasional, dan C = konsumsi rumah tangga (variabel-variabel

lainnya telah dijelaskan di atas).

Seperti di dalam model optimasi, korelasi antara investasi (I) dan tingkat suku

bunga (r) adalah negatif: semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin mahal biaya

alternatif dari investasi, semakin kecil nilai investasi, sedangkan relasi antara

investasi dan pendapatan (Y) adalah positif: semakin besar investasi, variabel-

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

variabel lainnya dari permintaan agregat tetap tidak berubah, semakin tinggi tingkat

pendapatan. Namun relasi antara investasi dan pendapatan (output agregat) bisa dua

arah. Dari arah yang lain, semakin tinggi pendapatan, semakin besar kemampuan

negara bersangkutan melakukan investasi. Korelasi antara variabel r dan variabel Y

dengan variabel I dapat dirumuskan sebagai berikut.

I = i1Y � I2r (2.26)

Selanjutnya, dengan asumsi bahwa pengeluaran domestik (konsumsi dan

investasi) adalah suatu fungsi positif dari pendapatan, maka defisit APBN (G �T) dan

ULN neto:

A = a1Y + a2(G-T) + a3ULN (2.27)

atau relasinya bisa juga sebagai berikut:

ULN = b1Y + b2A + b3(G-T) (2.28)

Relasi dalam persamaan (2.13) dapat dijelaskan dengan suatu contoh sebagai

berikut. Kenaikan pendapatan dan selanjutnya belanja masyarakat cenderung

menaikkan impor, baik barang konsumsi maupun barang modal dan penolong (atau

umum disebut produk-produk antara) serta bahan baku untuk keperluan industri dan

kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya di dalam negeri. Dibanyak NB, impor selalu lebih

besar daripada ekspor, sehingga kenaikan impor cenderung menaikkan ULN.

Kenaikan defisit APBN juga cenderung meningkatkan arus ULN. Terkecuali jika

pemerintah tidak mempunyai akses ke pasar uang internasional atau bantuan dari

pemerintah negara lain.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Menurut Sachs (1981, 1982) negara yang mempunyai masalah dalam

pelunasan ULN-nya cenderung untuk tidak menunda membayar utangnya karena

pilihan menunda akan menghadapi resiko gangguan dalam perdagangan internasional

dan arus modal masuk. Oleh karena itu, kenaikan dalam pelunasan utang (LS)

cenderung menaikkan ULN. Jadi, mengikuti Alun (1992), persamaan (2.13) menjadi:

ULN = c1Y + c2A + c3G + c4LS (2.29)

Selain variabel-variabel di atas, permintaan ULN juga ditentukan oleh tingkat

suku bunga di pasar uang internasional atau lebih tepatnya selisih (SP), yaitu margin

di atas LIBOR ( ). Jadi, persamaan permintaan ULN dari NB dapat ditulis sebagai

berikut.

ULNd = d1Y � d2X + d3M + d4G + d5LS � d6SP (2.30)

dan persamaan penawaran ULN ke NB:

ULNs = e1Y + e2X � e3M � e4G + e5LS + e6SP + e7PK (2.31)

Di mana PK adalah peringkat kredit negara bersangkutan.

Idealnya, jika sebuah negara telah mencapai suatu tingkat pembangunan

tertentu atau pada tahap �akhir� dari suatu proses pembangunan, ketergantungan

negara tersebut terhadap PLN akan lebih rendah dibandingkan pada saat negara itu

baru mulai membangun. Proksi yang umum digunakan untuk mengukur tingkat

pembangunan sebuah negara adalah tingkat pendapatan (atau PDB) dalam nilai riil

perkapita, sedangkan indikator-indikator makro yang umum digunakan untuk

mengukur tingkat ketergantungan sebuah negara terhadap bantuan atau ULN adalah

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

misalnya rasio ULN � PDB, rasio ULN terhadap nilai total dari perdagangan luar

negeri (X + M) atau rasionya terhadap nilai ekspor.

2.7. Jumlah Uang Beredar

2.7.1. Konsep dan Pengertian

Jumlah Uang Beredar (JUB) adalah uang yang berada di tangan masyarakat.

Ada dua definisi JUB yang banya dipakai baik di Negara maju maupun Negara

Sedang Berkembang (NSB). Kedua definisi itu disusun berdasarkan dua pendekatan,

yaitu:

a. Pendekatan Transaksional (Transactional Approach)

Pendekatan ini memandang JUB yang dihitung merupakan jumlah uang yang

diperlukan untuk transaksi dengan pendekatan bahwa JUB yang dimaksud merupakan

jumlah uang dalam arti sempit (narrow money = M1). Di Indonesia, yang tergolong

dalam M1 adalah uang kartal dan uang giral.

b. Pendekatan Likuiditas (Liquidity Approach)

JUB dalam pendekatan ini merupakan jumlah uang yang dibutuhkan untuk

transaksi ditambahkan dengan uang kuasa (quasy money). Dalam prakteknya,

pendekatan ini digunakan untuk menghubungkan jumlah uang dalam arti luas (board

money) yang dikenal sebagai M2 yang merupakan penjumlahan dari M1 dan uang

kuasi. Uang kuasi merupakan simpanan valuta maupun valas milik penduduk pada

sistem moneter yang untuk sementara waktu kehilangan fungsinya sebagai alat tukar.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Uang kuasi terdiri atas simpanan berjangka dan tabungan penduduk pada bank umum

bbaik dalam bentuk rupiah maupun valuta asing.

2.7.2. Jumlah Uang Beredar dalam Arti Sempit (M1)

Yang termasuk dalam M1 adalah uang kartal dan uang giral. Uang kartal

terdiri atas uang kertas dan uang logam di mana secara hukum uang tersebut masih

berlaku dan berada di tangan masyarakat. Namun, uang kertas yang ada di Kantor

Perbendaharaan dan Kas Negara dan bank umum bukanlah termasuk dalam JUB.

Uang kartal adalah uang kertas dan uang logam yang digunakan untuk

transaksi sehari-hari yang umumnya untuk transaksi yang tidak terlalu besar. Jika

transaksi yang dilakukan terlalu besar maka pihak yang bertransaksi umumnya akan

menggunakan giro untuk pembayaran. Penyediaan uang kertas dan uang logam

merupakan pertimbangan atas pemenuhan salah satu syarat uang, yaitu dapat dipecah-

pecah menjadi nilai nominal yang lebih kecil.

Uang giral terdiri dari rekening giro, kiriman uang, simpanan berjangka dan

tabungan dalam rupiah yang telah jatuh tempo, yang seluruhnya merupakan milik

penduduk dalam rupiah dalam sistem moneter (Manurung dan Rahardja, 2004).

2.7.3. Jumlah Uang Beredar dalam Arti Luas (M2)

JUB dalam arti luas (M2) merupakan M1 ditambahkan dengan uang kuasi

yang di Indonesia merupakan deposito berjangka. Uang kuasi terdiri dari simpanan

berjangka dan tabungan penduduk pada bank umum baik dalam rupiah maupun valas.

Perkembangan M2 tidak terlepas dari kemajuan tingkat perekonomian suatu negara.

dengan meningkatnya M2 secara langsung maupun tidak langsung telah

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

mencerminkan perekonomian yang semakin makmur. Hal ini disebabkan karena

masyarakat hanya dapat menyimpan uangnya dalam bentuk deposito berjangka disaat

pendapatannya lebih besar dari tingkat konsumsinya.

Salah satu alasan yang mendorong seseorang untuk menabung adalah tingkat

suku bunga yang diharapkan. Dalam hal ini, apabila suku bunga nominal lebih rendah

dibandingkan dengan inflasi maka sebenarnya tingkat bunga riil akan negatif di mana

nilai uang yang disimpan di bank tersebut memiliki daya beli yang semakin rendah.

Pada kondisi ini, penabung akan memindahkan dananya dalam bentuk lain seperti

pembelian emas, tanah dan sebagainya. Hal ini akan membawa perekonomian pada

kondisi kekurangan modal dalam negeri. Untuk itu, otoritas moneter hendaknya

menjaga suku bunga riil yang positif untuk merangsang minat menabung masyarakat

(Manurung dan Rahardja, 2004).

2.8. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia

2.8.1. Pengertian dan Sejarah Penerbitan SBI

SBI pada prinsipnya adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek

dan diperjualbelikan dengan diskonto.

SBI diterbitkan oleh Bank Indonesia pada 1 Februari 1984 dengan tujuan:

(i) Sebagai instrumen kebijakan moneter khususnya untuk kontraksi moneter,

(ii) sebagai instrumen pasar uang dan (iii) sebagai alternatif kemungkinan bagi bank-

bank untuk melakukan investasi atas kelebihan dana sementara. Setelah

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

dikeluarkannya kebijaksanaan yang memperkenalkan bank-bank menerbitkan

sertifikat deposito pada tahun 1972, dengan terlebih dahulu memperoleh izin dari

Bank Indonesia. Oleh karena itu SBI sebenarnya hanya sempat beredar kurang lebih

dari satu tahun, namun sejalan dengan berubahnya pendekatan kebijakan moneter,

maka Bank Indonesia kembali menerbitkan SBI sebagai instrument kebijakan Operasi

Pasar Terbuka (OPT) terutama kontraksi moneter.

Selain sebagai piranti operasi pasar terbuka, penggunaan SBI pada dasarnya

sama dengan penggunaan Treasury Bill (T-Bills) di pasar uang AS. Melalui

penggunaan SBI tersebut, BI dapat secara tidak langsung mempengaruhi tingkat suku

bunga di pasar uang dengan cara mengumumkan Stop Out Rate (SOR). SOR adalah

suatu tingkat suku bunga yang diterima Bank Indonesia atas penawaran tingkat suku

bunga dari peserta lelang. Selanjutnya SOR tersebut akan dapat dipakai sebagai

indikator bagi tingkat suku bunga transaksi di pasar uang pada umumnya.

2.8.2. Tujuan Penerbitan SBI

Sebagai otoritas moneter, BI berkewajiban memelihara kestabilan nilai rupiah.

Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang primer (uang kartal ditambah uang giral

di Bank Indonesia) yang berlebih dapat mengurangi kestabilan nilai rupiah. SBI

diterbitkan dan dijual oleh Bank Indonesia untuk mengurangi kelebihan uang

tersebut.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

2.8.3. Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia

Adapun Karakteristik SBI dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Jangka waktu maksimum 12 bulan dan sementara waktu hanya diterbitkan

untuk jangka waktu 1 bulan dan 3 bulan.

b. Dinominasi dari yang terendah Rp. 50 juta sampai tertinggi Rp. 100 miliar.

c. Pembelian SBI oleh masyarakat minimal Rp. 100 juta dan selebihnya dengan

kelipatan Rp. 50 juta.

d. SBI diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto.

e. Pembelian SBI didasarkan pada nilai tunai yang diperoleh dengan rumus:

f. Nilai diskonto dihitung sebagai berikut:

Nilai diskonto = Nilai Nominal � Nilai Tunai

2.9. Inflasi

2.9.1. Pengertian Inflasi

Inflasi adalah proses kenaikan harga umum barang-barang secara terus-

menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan

persentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah bersamaan.

Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang secara terus-menerus selama

suatu periode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja bukanlah merupakan

inflasi.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Kenaikan harga ini diukur dengan Index Harga. Beberapa index yang sering

digunakan untuk mengukur inflasi antara lain:

a. Indeks Biaya Hidup (consumer price index).

b. Harga yang diharapkan (rational expectation).

c. GNP Deflator.

2.9.2. Jenis Inflasi Menurut Sifatnya

1. Moderat Inflation (laju inflasinya sekitar 0-10%) adalah inflasi yang ditandai

dengan harga-harga yang meningkat secara lambat.

2. Galloping Inflation adalah inflasi ganas (tingkat laju inflasinya adalah 10-100%)

yang dapat menimbulkan gangguan-gangguan serius terhadap perekonomian dan

timbulnya distorsi-distorsi besar dalam perekonomian. Hal ini ditandai dengan

uang yang kehilangan nilainya begitu cepat, sehingga orang tidak suka memegang

uang atau lebih baik memegang barang.

3. Hyper Inflation, adalah inflasi yang tingkat inflasinya sangat tinggi (di atas

100%). Inflasi ini sangat mematikan kegiatan perekonomian masyarakat.

2.9.3. Jenis Inflasi Menurut Sebabnya

1. Demand-pull Inflation, inflasi ini terjadi kaarena adanya kenaikan permintaan

total (agregat demand), sedangkan produksi berada pada kesempatan kerja penuh

(full employment). Dalam keadaan ini, kenaikan agregat demand menyebabkan

kenaikan harga dan produksi (output). Apabila kenaikan ini menyebabkan

kesimbangan GNP berada di atas keseimbangan GNP kesempatan kerja penuh,

maka akan terjadi �inflationary gap�.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

2.9.4. Efek Inflasi

Inflasi yang tinggi tingkatannya tidak akan menggalakkan perkembangan

ekonomi suatu negara. Hal-hal yang mungkin timbul antara lain:

1. Ketika biaya produksi naik akibat inflasi, hal ini akan sangat merugikan

pengusaha dan ini menyebabkan kegiatan investasi beralih pada kegiatan yang

kurang mendorong produk nasional, seperti tindakan spekulan yang ingin

mencari keuntungan sesaat.

2. Pada saat kondisi harga tidak menentu (inflasi) para pemilik modal lebih

cenderung menanamkan modalnya dalam bentuk pembelian tanah, rumah dan

bangunan. Pengalihan investasi ini akan menyebabkan investasi produktif

berkurang dan kegiatan ekonomi menurun.

3. Inflasi menimbulkan efek yang buruk pada perdagangan dan mematikan

pengusaha dalam negeri. Hal ini dikarenakan kenaikan harga menyebabkan

produk-produk dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produk negara lain

sehingga kegiatan ekspor turun dan impr meningkat.

4. Inflasi menimbulkan efek yang buruk pula pada neraca pembayaran. Karena

menurunnya ekspor dan meningkatnya impor menyebabkan ketidakseimbangan

terhadap aliran dana yang masuk dan keluar negeri. Kondisi neraca pembayaran

akan memburuk.

5. Inflasi akan menurunkan pendapatan riil yang diterima oleh masyarakat, dan ini

sangat merugikan orang-orang yang berpenghasilan tetap. Pada saat inflasi,

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

kenaikan tingkat upah tidak secepat kenaikan harga barang yang diperlukan dan

dijual di pasar.

2.10. Penelitian Terdahulu

Agung Lisyanto, (2006) dalam penelitiannya yaitu Analisis Faktor-faktor

Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia. Metode estimasi dilakukan

dengan menggunakan Ordinary Least Square. Penelitian ini menemukan bahwa

cadangan devisa secara bersama oleh kurs rupiah, tingkat suku bunga, ekspor neto

non migas sebesar 90,12%. Perubahan cadangan devisa dipengaruhi oleh variabel

tersebut secara signifikan pada tingkat kepercayaan 99%. Kurs rupiah berpengaruh

positif terhadap cadangan devisa. Hal ini berarti bahwa cadangan devisa Indonesia

akan meningkat dengan meningkatnya nilai kurs secara stabil. Cadangan devisa

dipengaruhi secara signifikan oleh nilai stabilitas kurs rupiah, SBI, nilai ekspor neto

non migas.

Terence, Chong, Melvin (2008) dalam penelitiannya tentang Dinamika

Nonlinear dari Cadangan Devisa dan Krisis Nilai Tukar. Mereka meneliti bahawa

hubungan dinamis antara cadangan devisa dan krisis nilai tukar dengan menggunakan

data panel 6 negara Asean dari tahun 1990-2003. Mereka menjelaskan persediaan

cadangan devisa yang semakin deras adalah suatu hal yang paling utama sebelum

robohnya sistem nilai tukar. Hasil dari permulaan model autoregressive menyatakan

bahwa ketika cadangan jangka pendek dari hutang jatuh lebih dari 29,1% atau jika

cadangan ratio M2 jatuh lebih dari 24,3% dalam 6 bulan kemungkinan itu berasal

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

dari peningkatan krisis. Model ini menyediakan peringatan yang sangat jelas untuk

pembuat kebijakan untuk mulai bertindak sebelum cadangan sudah mencapai nilai

yang sangat kritis menggembar gemborkan kedatangan dari serangan krisis.

Yi Wu (2007) dalam penelitiannya tentang studi pada manajemen cadangan

devisa di negara Cina: Mengoptimalkan membagi mata uang dalam aset cadangan.

Penelitian ini menjelaskan bahwa akumulasi cadangan devisa di Cina mengalami

kenaikan secara cepat baru-baru ini. Di mana kenaikan tersebut telah

mempertanyakan bagaimana Bank Sentral Cina mengatur jumlah cadangan devisa

yang sangat banyak secara efektif. Ini menyatakan bahwa optimisasi dalam membagi

mata uang pada asset cadangan merupakan salah satu solusinya. Penelitian ini

menunjukkan angka rata-rata yang dinamis � pada kerangka optimsasi yang berbeda

dengan biaya-biaya yang tidak seimbang. Simulasi yang menunjukkan alokasi mata

uang yang optimal pada cadangan devisa di Cina dari tahun 1999 sampai 2007 dan

menambah pembatas yang menggambarkan keinginan dari bank sentral Cina untuk

menahan porsi mata uang yang cukup besar pada taraf ini, utang luar negeri dan

perdagangan internasional. Penelitian ini menghasilkan suatu masukan bahwa: 1.

sebagai referensi dalam membagi mata uang secara optimal yaitu dari mata uang

dollar 47% - 58%. 2. Pembagian yang optimal pada mata uang yen jepang yaitu 13%

- 18% dan 3. Pembagian optimal pada mata uang euro yaitu 8% - 10%.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

2.11. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah:

Keterangan : Eksogen

Endogen

Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran Analisis Determinan Cadangan Devisa Indonesia

Cadev

NX Kurs FDI

Cadevt-1 INF ULN

GDP JUB r

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Dari kerangka pemikiran di atas dapat dilihat adanya kebijakan-kebijakan

ekonomi yang terdapat dalam metode persamaan simultan, yaitu:

1. Kebijakan Moneter

Kebijakan ini dapat dilihat dari variabel jumlah uang beredar dan tingkat suku

bunga. Dalam analisis persamaan simultan ini naiknya jumlah uang beredar

menyebabkan kurs terapresiasi sehingga investasi naik dan cadangan devisa

bertambah sehingga mengakibatkan naiknya net ekspor. Kemudian tingkat suku

bunga SBI yang naik mengakibatkan investasi naik, cadangan devisa bertambah

selanjutnya akan menaikkan net ekspor sehingga kurs terapresiasi, investasi naik dan

selanjutnya kembali lagi dengan adanya investasi yang semakin naik maka cadangan

devisa akan bertambah.

2. Kebijakan Fiskal

Kebijakan ini dapat dilihat dari variabel utang luar negeri. Dalam penelitian

ini utang luar negeri yang semakin bertambah akan menyebabkan semakin

tergerusnya cadangan devisa yang membuat net ekspor semakin naik sehingga

mengakibatkan kurs terapresiasi. Hal ini dapat membuat investasi naik dan

selanjutnya cadangan devisa semakin bertambah.

Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa dalam kebijakan moneter, Bank

Indonesia dapat mengambil kebijakan yaitu menurunkan jumlah uang beredar dan

menurunkan tingkat bunga agar investasi dapat tumbuh dan selanjutnya akan

menambah cadangan devisa sehingga net ekspor dapat naik. Dengan menurunnya

jumlah uang beredar maka akan menekan tingkat inflasi sehingga permintaan

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

masyarakat terhadap barang dan jasa semakin menurun. Oleh karena itu pemerintah

mengambil kebijakan dengan menurunkan tingkat suku bunga SBI akan

menyebabkan penurunan terhadap tingkat bunga bank. Dan bila hal ini terjadi,

masyarakat lebih memilih untuk menginvestasikan uangnya dari pada menyimpannya

di bank dan produksi akan meningkat seiring dengan meningkatnya investasi.

Selanjutnya dari sisi kebijakan fiskal, pengurangan utang luar negeri akan membuat

cadangan devisa tidak tergerus lebih banyak sehingga net ekspor dapat tetap tumbuh.

Tetapi dalam hal ini, naiknya net ekspor akan menyebabkan kurs terdepresiasi

dikarenakan karena meningkatnya nilai mata uang membuat barang-barang domestik

lebih mahal bagi orang asing.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

2.12. Kerangka Pemikiran Kebijakan Fiskal dan Moneter

Berdasarkan dari kerangka pemikiran dari Analalis Determinan Cadangan

Devisa Indonesia di atas maka dapat dibedakan kebijakan ekonomi yang dilakukan

oleh Pemerintah di bawah ini:

Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran Kebijakan Fiskal dan Moneter

Dari kerangka kebijakan fiskal dan moneter di atas dapat dijelaskan bahwa

variabel yang termasuk dalam kebijakan fiskal yaitu utang luar negeri, net ekspor,

gross domestic product, investasi asing langsung dan inflasi. Kebijakan tersebut

mengarah kepada tingkat inflasi dikarenakan salah satu tujuan kebijakan fiskal yaitu

untuk menekan tingkat inflasi yang moderat atau stabilisasi harga.

ULN

NX

GDP

FDI

JUB

r

Kurs

Cadev

Inflasi

Kebijakan Fiskal

Kebijakan Moneter

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

Di sisi fiskal, pemerintah menerapkan prinsip anggaran berimbang, untuk

menerapkan prinsip ini harus selalu menyeimbangkan antara pendapatan pemerintah

dan pengeluaran. Dalam kebijakan fiskal, bila terjadi inflasi maka kebijakan anggaran

surplus perlu dilakukan. Untuk itu pemerintah harus mengelola pemasukan dan

pengeluaran negara agar mencapai pertumbuhan ekonomi yang layak, mengurangi

pengangguran dan menstabilkan harga (inflasi).

Variabel makro ekonomi yang termasuk dalam kebijakan moneter yaitu

jumlah uang beredar, tingkat bunga, kurs, cadangan devisa dan inflasi. Kebijakan

moneter dalam menurunkan jumlah uang beredar dapat menurunkan tingkat inflasi

sehingga pemerintah dapat menurunkan tingkat suku bunga SBI dan akan

menurunkan tingkat bunga pada bank. Pertama, sasaran bank sentral terpusat untuk

menjaga stabilitas nilai mata uang dan inflasi melalui jumlah uang beredar. Perubahan

terhadap kebijakan moneter ini diharapkan dapat mengatasi masalah inflasi yang

sedang terjadi. Krisis keuangan yang terjadi di Indonesia diawali ketika BI diputuskan

untuk menerapkan suatu inflasi yang mengarah pada kebijakan moneter, pada

pertengahan Juli 2005.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara

2.13. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu proporsi, kondisi atau prinsip untuk sementara waktu

dianggap benar dan barangkali tanpa keyakinan supaya bisa ditarik suatu konsekuensi

logis dan dengan cara ini kemudian diadakan pengujian tentang kebenarannya dengan

menggunakan data empiris dari hasil penelitian.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis membuat suatu

hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Utang luar negeri berpengaruh negatif terhadap cadangan devisa Indonesia

sedangkan cadangan devisa tahun sebelumnya dan investasi asing langsung

berpengaruh positif terhadap cadangan devisa Indonesia.

2. Cadangan devisa dan inflasi berpengaruh positif terhadap net ekspor

di Indonesia sedangkan investasi asing langsung berpengaruh negatif terhadap

net ekspor di Indonesia.

3. Net ekspor, jumlah uang beredar dan suku bunga SBI berpengaruh positif

terhadap kurs di Indonesia.

4. Kurs, produk domestik bruto dan suku bunga SBI berpengaruh positif

terhadap investasi asing langsung di Indonesia.

pdfMachine - is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Get yours now!

“Thank you very much! I can use Acrobat Distiller or the Acrobat PDFWriter but I consider your product a lot easier to use and much preferable to Adobe's" A.Sarras - USA

Universitas Sumatera Utara