BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang...

30
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kanker a. Definisi dan Patofisiologi Kanker Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali secara normal yaitu multiplikasi dan menyebar (PIN Dietetik II, 2005). Pembelahan sel normal (A) menjedi sel rusak atau sel tua (2), sel yang rusak mengalami apoptosis (1). Sel kanker (B) menghindari apoptosis dan terus membelah diri, dapat dilihat pada gambar 1. GAMBAR 1 PERKEMBANGAN SEL NORMAL MENJADI SEL KANKER Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, 2012

Transcript of BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang...

Page 1: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Kanker

a. Definisi dan Patofisiologi Kanker

Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel

yang tidak terkendali secara normal yaitu multiplikasi dan menyebar

(PIN Dietetik II, 2005).

Pembelahan sel normal (A) menjedi sel rusak atau sel tua (2),

sel yang rusak mengalami apoptosis (1). Sel kanker (B) menghindari

apoptosis dan terus membelah diri, dapat dilihat pada gambar 1.

GAMBAR 1PERKEMBANGAN SEL NORMAL MENJADI SEL KANKER

Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, 2012

Page 2: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

8

Dalam Wikipedia bahasa Indonesia (2012), yang dimaksud

kanker atau puru ayal atau neoplasma ganas adalah penyakit yang

ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang mempunyai kemampuan

untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas

normal), menyerang jaringan biologis didekatnya, dan berimigrasi ke

jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik

yang disebut metastase. Kanker adalah kelas penyakit beragam yang

sangat berbeda penyebab dan biologisnya. Semua makhluk hidup atau

organisme dapat terkena kanker, seperti pada manusia, hewan maupun

pada tumbuhan.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal

menjadi sel kanker adalah hyperplasia, dysplasia, dan neoplasia, dapat

dilihat pada gambar 2.

GAMBAR 2PERUBAHAN SEL NORMAL MENJADI SEL KANKER

Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, 2012

Page 3: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

9

Sampai saat ini, penyebab penyakit kanker masih sulit

dijelaskan dengan pasti dan masih merupakan hipotesa. Dikatakan

bahwa penyebab penyakit kanker adalah multifaktorial, tetapi sering

dikaitkan dengan faktor lingkungan (polusi, bahan kimia, dan virus)

dan makanan yang mengandung zat karsinogen (PIN Dietetik II,

2005).

Hampir semua jenis kanker yang dikenal muncul secara

bertahap, baik saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker maupun

pada sel anak-anaknya (lihat gambar mekanisme perkembangan sel

normal menjadi sel kanker). Setiap sel yang bereplikasi memiliki

kemungkinan cacat (mutasi), kecuali jika ada pencegahan dan

perbaikan kecacatan ditangani dengan baik. Kecacatan itu mungkin

tetap ada dan akan diwariskan ke sel anang (Daughter cell). Biasanya,

tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai cara atau

metode, seperti apoptosis, adanya molekul pembantu (polymerase

DNA), adanya penuaan sel (Senescense), dan lain-lain.

b. Penyebab Munculnya Sel Kanker

Makanan atau zat-zat gizi tertentu dalam makanan dapat

berperan pada tahap-tahap karsinogenis, seperti pada tahap inisiasi

sebagai inisiator maupun sebagai promotor pada tahap promosi, atau

dapat pula berperan sebagai inhibitor. Selain zat karsinogen yang dapat

memicu munculnya kanker, beberapa zat gizi lain dalam makanan juga

dapat mendorong munculnya kanker. Beberapa penelitian mengatakan

Page 4: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

10

bahwa lemak dapat mendorong perkembangan kanker. Secara spesifik

asam linoleat, Omega-6 dari minyak nabati dapat mempercepat

perkembangan kanker pada binatang percobaan, tetapi Omega-3 dari

minyak ikan justru dapat menghambat perkembangan kanker (PIN

Dietetik II, 2005).

Makanan atau zat gizi dalam makanan selain dapat memicu

atau mendorong penyebaran kanker, makanan dapat juga mencegah

munculnya atau menghambat penyebaran kanker. Ada penelitian yang

membuktikan adanya keterkaitan antara rendahnya konsumsi sayuran

dan buah-buahan dengan terjadinya kanker kolon. Serat dalam sayur

dan buah-buahan membantu mempercepat transit time makanan dalam

kolon, sehingga dinding kolon tidak terlalu lama kontak dengan zat

karsinogen. Selain serat dalam sayur dan buah-buahan, protein dan zat

antioksidan juga dapat melindungi sel dari kerusakan dan kanker (PIN

Dietetik II, 2005).

Dalam Anonim (2012), sel kanker muncul karena adanya mutasi

sel normal yang disebabkan oleh zat – zat karsinogen. Zat Karsinogen

memicu terjadinya karsinogenesis. Karsinogenesis yaitu transformasi

sel normal menjadi sel kanker atau mutasi gen. Karsinogenesis ada 3

tahap, yaitu :

1) Tahap inisiasi, yaitu kontak pertama sel normal dengan zat

karsinogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel ganas.

Page 5: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

11

2) Tahap promosi, yaitu sel ganas membentuk klon melalui

pembelahan (poliferasi).

3) Tahap progresi, yaitu sel yang telah mengalami poliferasi

mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas.

Sel kanker mempunyai beberapa karakteristik cara pertumbuhan

dan cara penyebarannya Dalam anonim (2012), menyebutkan

beberapa karakteristik sel kanker adalah sebagai berikut :

1) Growth Signal Autonomy

Sel kanker mampu memproduksi Growth Factor dan Growth

Factor Receptors sendiri utnuk pertumbuhan dan pembelahan.

Dalam pembelahannya, sel kanker tidak tergantung pada sinyal

pertumbuhan normal.

1) Evasion Growth Inhibitory Signals

Sel kanker tidak mengenal dan tidak merespon sinyal penghambat

pertumbuhan untuk istirahat.

2) Evasion of Apoptosis Signals

Sel kanker tidak mengenal mekanisme pengurangan jumlah sel

yang mengalami kerusakan DNA yang tidak bisa direparasi.

3) Unlimited Replicative Potential

Sel kanker mempunyai mekanisme untuk menjaga telomere tetap

panjang, sehingga tetap dapat membelah diri.

Page 6: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

12

4) Angiogenesis ( Formation of Blood Vessels)

Sel kanker dapat membuat pembuluh darah baru disekitar

jaringannya. Pembentukan pembuluh darah baru ini bertujuan

untuk survival dan mengekspansi ke bagian lain dari tubuh

(metastase).

5) Invantion and Metastatis

Sel kanker dapat berpindah dari lokasi primernya ke lokasi

sekunder atau tersiernya.Ini merupakan factor utama penyebab

kematian.

c. Cara Penyebaran dan Klasifikasi Kanker

Cara penyebaran kanker dari satu organ tubuh ke organ tubuh

yang lainnya dapat melalui :

1) Rongga tubuh, seperti usus, ovarium, dan sebagainya.

2) Aliran Limfe

3) Aliran darah

Penyebaran melalui pembuluh darah merupakan hal yang paling

ditakuti, karena dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh lain, baik

dekat maupun jauh.

Adapun Klasifikasi kanker menurut Wikipedia bahasa

Indoneisa (2012), pada umumnya dirujuk berdasarkan jenis organ atau

sel tempat terjadinya. Ada 4 klasifikasi kanker, yaitu :

Page 7: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

13

1) Karsinoma

Kanker yang terjadi pada jaringan terluar atau terdalam dari

permukaan tubuh, seperti kulit, permukaan saluran gastro intestinal,

dan bagian dalam pembuluh darah.Contoh : kanker kulit, kanker

lambung, kanker tiroid, kanker testiskuler, dan sebagainya.

2) Sarkoma

- Kanker yang terjadi pada tulang, seperti osteosarkoma

- Kanker pada tulang rawan, seperti kondrosarkoma

- Kanker pada jaringan otot, seperti rabdomiosarkoma

- Kanker pada jaringan adipose

3) Leukimia

Kanker ynag terjadi akibat sel darah dalam sumsum tulang

belakang tidak matang dan cenderung berakumulasi di dalam

sirkulasi darah.

4) Limpoma

Kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam sistem

kekebalan tubuh.

d. Terapi Diit Tinggi Energi Tinggi Protein pada Penyakit Kanker

Bagi tubuh, protein berfungsi sebagai zat pertumbuhan dan

pemelihara jaringan tubuh, pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh,

mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, mengangkut

zat-zat gizi, serta berfungsi sebagai sumber tenaga atau sumber energi.

Jadi, bila tubuh kekurangan energi yang berasal dari lemak dan hidrat

Page 8: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

14

arang, maka protein dapat berperan sebagai energi. Apabila keadaan

kekurangan energi dari lemak dan hidrat arang berlangsung terus-

menerus dalam jangka waktu relatife lama akan mengakibatkan PCM

(Protein Calori Malnutrition) atau KEP (Kurang Energi Protein).

Peningkatan kebutuhan gizi pada penderita kanker menurut

Wilkes (2000) disebabkan oleh (1) cedera pada sel serta jaringan yang

berhubungan dengan terapi seperti pembedahan, kemoterapi dan

radioterapi; (2) komplikasi terapi seperti infeksi; (3) keadaan

hipermetabolik; dan (4) penggunaan nutrien yang tidak efektif.

Peningkatan penggunaan protein dalam diit diperlukan untuk

perbaikan jaringan akibat luka pembedahan; pembentukan jaringan

untuk menggantikan sel berpoliferasi cepat yang rusak karena

kemoterapi, seperti sel mukosa gastrointestinal serta sel sumsum

tulang; dan mencegah katabolisme simpanan protein visceral dan

rangka.

Malnutrisi merupakan keadaan yang sering terjadi pada

penderita kanker. Keadaan ini dapat meningkatkan morbiditas dan

mortalitas serta kualitas hidup penderita, sehingga membutuhkan

nutrisi yang baik sebagai bagian dari terapi penderita kanker.

Malnutrisi pada penderita kanker disebabkan oleh kakeksia.

Karakteristik umum dari kakeksia yaitu anoreksia, keadaan mudah

kenyang, penurunan berat badan yang tidak dikehendaki, kehilangan

Page 9: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

15

simpanan otot dan lemak, kelemahan, anemia, edema dan gangguan

kekebalan (Ottery,1994).

Prevalensi malnutrisi pada penderita kanker bervariasi menurut

jenis tumor, organ yang terlibat, stadium penyakit dan respon terhadap

pengobatan, disamping adanya penyakit penyerta, seperti diabetes

mellitus. Dari penelitian multisenter terhadap 12 jenis kanker dengan

prevalensi penurunan berat badan sebesar 33 – 40% untuk kanker

payudara, kanker darah dan sarcoma; 54 – 64% untuk kanker kolon,

kanker prostat dan kanker paru; dan >80% untuk kanker pancreas dan

lambung (Perkeni, 2006).

Dalam pamantauan di rumah sakit, sebagian besar

menunjukkan status nutrisi yang lebih jelek akibat efek samping dari

kemoterapi dan radioterapi.Pada penderita kanker rawat jalan juga

mengalami penurunan berat badan. Dari 186 penderita dengan

berbagai jenis tumor yang mendapat kemoterapi di klinik jalan

MSKCC (Memorial Sloan-Ketting CancerCenter), sebanyak 25%

mengalami penurunan berat badan (Perkeni, 2012).

1). Penentuan Status Gizi Penderita Kanker

Penentuan status gizi pada penderita kanker berdasarkan atas

anamnesa, yaitu meliputi :

Page 10: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

16

a). Pemeriksaan fisik/klinis, meliputi :

- Keadaan umum, kulit kering, bersisik, dan atropi otot

mengecil (muscle wasting), adanya edema, penurunan

kekuatan otot, penurunan cadangan lemak.

- Rongga mulut, gigi, stomatitis.

- Perubahan berat badan, yaitu berat badan sebelum dan

berat badan akhir (dalam waktu ± 3 bulan). Penurunan berat

badan terakhir >10% menunjukkan adanya malnutrisi kalori

protein.

b). Pemeriksaan antropometri, meliputi :

- Pemeriksaan berat badan

Untuk mengetahui berat badan ideal sesorang dapat

menggunakan rumus Brocca, yaitu :

BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)

Keterangan :

BBI : berat badan ideal (kg)

TB : tinggi badan (cm)

- Pengukuran rasio berat badan/tinggi badan

Untuk memantau status gizi orang dewasa yang berkaitan

dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, dapat

digunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT).

Berat badan (kg)IMT = --------------------------

Tinggi badan (m²)

Page 11: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

17

Dalam buku Penilaian Status Gizi (2001), kategori IMT

(Indek Massa Tubuh) dapat dilihat pada Tabel 1, berikut ini:

TABEL 1KATEGORI INDEK MASSA TUBUH

Kategori IMT- Kurus - Kekurangan BB tingkat

berat- Kekurangan BB tingkat

ringan

< 17,9

17,0 – 18,5

- Normal >18,5 – 25.0

- Gemuk- Kelebihan BB tingkat

ringan- Kelebihan BB tingkat

berat

>25,0 – 27,0

>27,0

Sumber : WHO, 2000

- Otot dan rangka lemak : LLA, Tebal lemak, ketebalan otot

lengan (Triceps Skinfold Thickness).

c). Pemeriksaan laboratorium/biokimia dalam buku Terapi Diet

dan Nutrisi (1997) , meliputi :

- Penentuan kadar protein serum : Albumin, Transferin,

Prealbumin, Hemoglobin.

- Sistem imun : tes sensitive kulit, hitung limfosit total,

leukosit.

- Keseimbangan nitrogen

- Fungsi saluran cerna, untuk mengetahui adanya malabsorpsi

zat gizi

2). Pemberian Terapi Diit

Dalam pemberian makanan atau nutrisi pada pasien kanker

masih banyak perbedaan pendapat. Ada yang menganjurkan diet

Page 12: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

18

Tinggi Energi Tinggi Protei (TETP), kaya vitamin dan mineral.

Sebagian ada juga yang mengatakan pemberian energi dan protein

yang terbatas dapat mengurangi pemecahan sel-sel tumor.Akan

tetapi dengan adanya kemajuan pengobatan kanker dengan

kemoterapi yang dapat menghambat pemecahan sel-sel tumor,

maka pemberian makanan TETP untuk pasien kanker dapat

diterima.

a). Tujuan terapi diit

- Mempertahankan atau memperbaiki status gizi

- Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan

- Mencegah timbulnya infeksi

- Memenuhi kecukupan nutrien

b). Syarat diit :

- Energi tinggi menurut Sunita Almatsir (2004), yaitu :

• Laki-laki :

36 kkal/kg BB/hari untuk pasien dengan keadaan

gizi cukup.

40 kkal/kg BB/hari untuk pasien dengan keadaan

gizi kurang.

• Perempuan :

32 kkal/kg BB/hari untuk pasien dengan keadaan

gizi cukup.

Page 13: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

19

36 kkal/kg BB/hari untuk pasien dengan keadaan

gizi kurang.

- Protein tinggi menurut Tatik Mulyati dalam“Pelatihan

Perawatan Pasien Kemoterapi” ( 2003), yaitu :

• 1 – 1,5 gram/kg BB/hari untuk mempertahankan kondisi

tubuh yang baik.

• 1,5 – 2 gram/kg BB/hari bila banyak jaringan yang rusak.

- Vitamin dan mineral cukup.

- Porsi makan disesuaikan dengan keadaan pasien, porsi

besar diberikan bila nafsu makan baik.

- Konsistensi makanan tergantung keadaan dan kemampuan

pasien. Makanan cair dapat digunakan sebagai suplemen

untuk menambah asupan gizi.

3).Bahan Makanan Sumber Protein

Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang

baik, dalam jumlah maupun mutunya, seperti telur, susu, ikan,

daging, unggas dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang-

kacangan dan hasil olahannya, seperti tempe dan tahu, dan

sebagainya. Padi-padian dan hasil olahannya, relatif rendah dalam

protein, tetapi karena dimakan dalam jumlah banyak akan memberi

sumbangan besar terhadap konsumsi protein sehari (Almatsier,

2002).

Page 14: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

20

Dalam merencanakan diit pada penderita kanker, kita harus

memperhatikan jumlah maupun mutu protein dalam makanan.

Protein hewani pada umumnya mempunyai susunan asam amino

yang paling sesuai untuk kebutuhan manusia. Dalam penelitian ini,

asupan protein pasien dihitung dari diit rumah sakit maupun

makanan dari luar.

e. Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menunda,

memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Menurut Kochhar

dan Rossell (1990), antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau

mencegah terjadinya reaksi oksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid.

1). Bahan Makanan Sumber Antioksidan

Sumber antioksidan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

antioksidan sintetik (antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa

reaksi kimia) dan antioksidan alami (antioksidan hasil ekstraksi

bahan alami).

Beberapa contoh antioksidan sintetik yang diijinkan

penggunaannya untuk makanan dan sering digunakan, yaitu Butil

Hidroksi Anisol (BHA), Butil Hidroksi Toluen (BHT), Propil Galat,

Tert-butil Hidroksi Quinon (TBHQ), dan Tokoferol. Antioksidan-

antioksidan tersebut merupakan antioksidan alami yang telah

diproduksi secara sintetis untuk tujuan komersial.

Page 15: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

21

Menurut Pratt (1992), antioksidan alami di dalam makanan

dapat berasal dari (a) senyawa antioksidan yang sudah ada dari satu

atau dua komponen makanan, (b) senyawa antioksidan yang

terbentuk dari reaksi-reaksi selama proses pengolahan, (c) senyawa

antoksidan yang diisolasi dari sumber alami dan ditambahkan ke

makanan sebagai bahan tambahan pangan. Senyawa antioksidan

yang diisolasi dari sumber alami umumnya berasal dari tumbuhan.

Kingdom tumbuhan Angiosperm memiliki kira-kira 250000 sampai

300000 spesies, dan yang telah dikenal dan telah dijadikan bahan

pangan manusia sebanyak 400 spesies.Isolasi antioksidan alami

telah dilakukan dari tumbuhan yang dapat dimakan, tetapi tidak

selalu dari bagian tumbuhan yang dapat dimakan. Antioksidan

alami terbesar dibeberapa bagian tanaman, seperti pada kayu, kulit

kayu, akar, daun, buah, bunga, biji, dan serbuk sari.

Senyawa antioksi dan alami pada tumbuhan umumnya adalah

senyawa fenolik atau polifenolik yang berupa golongan flafonoid,

turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol, dan asam-asam organic

polifungsional. Golongan flavonoid yang mempunyai aktivitas

antioksidan meliputi flavon, flavonol, isoflavon, kateksin, dan

kalkon. Turunan asam sinamat meliputi asam kafeat, asam ferulat,

asam klorogenat, dan lain-lain (Anonim, 2012).

Senyawa antioksidan tersebut terdapat pada bahan makanan

yang banyak mengandung vitamin A, vitamin C atau vitamin E.

Page 16: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

22

Selain itu, mineral Selenium dan Zink juga merupakan antioksidan

yang dapat mengurangi resiko kanker. Contoh bahan makanan

sumber vitamin A, seperti sayuran hijau, atau buah yang berwarna

kuning. Contoh bahan makanan sumber vitamin C, seperti jeruk,

tomat, stroberi, apel, sirsak, dan sebagainya. Contoh bahan makanan

sumber vitamin E, yaitu biji gandum, padi, minyak kacang, minyak

jagung, minyak biji kapas, kecambah, susu, daging, mentega, susu

dan sebagainya. Contoh bahan makanan sumber selenium, yaitu

makanan laut (kerang, udang, cumi-cumi, dan sebagainya), hati,

ginjal, daging dan unggas.Contoh bahan makanan sumber zink,

yaitu sayuran hijau, daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, dan

serelia tumbuk (Almatsier, 2002).

2). Mekanisme Kerja Antioksidan

Mekanisme kerja antioksidan mempunyai dua fungsi. Fungsi

pertama merupakan fungsi yang utama dari antioksidan, yaitu

sebagai pemberi atom hydrogen. Antioksidan (AH) disebut sebagai

antioksidan primer atau fungsi utama. Senyawa ini akan

memberikan atom hydrogen ke radikal lipida (R*, ROO*) atau

mengubahnya ke bentuk yang lebih stabil, sementara turunan

radikal antioksidan (A*) tersebut lebih stabil dibanding radikal

lipida. Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder dari antioksidan,

yaitu memperlambat laju autooksidasi. Mekanisme kerjanya diluar

Page 17: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

23

mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan

radikal lipida ke bentuk lebih stabil ( Anonim, 2012 ).

Menurut Gorgon(1990), penambahan antioksidan (AH)

primer dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat menghambat

atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak. Penambahan

tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi

maupun propagasi.Radikal-radikal antioksidan (A*) yang terbentuk

relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk bereaksi

dengan molekul lipida lain untuk membentuk radikal lipida baru.

Reaksi penghambatan antioksidan primer terhadap radikal

lipida dapat dilihat pada gambar 3.

GAMBAR 3REAKSI ANTIOKSIDAN PRIMER DENGAN RADIKAL BEBAS

Inisiasi : R* + AH→ RH+ A*

Radikal lipida

Propagasi : ROO* + AH → ROOH + A*

Sumber : Anonim, Antioksidan dan Manfaatnya, 2012

Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat

mempengaruhi laju oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas

antioksidan grup fenolik sering lenyap, bahkan bisa terjadi

prooksidan. Pengaruh jumlah konsentrasi terhadap laju oksidasi

tergantung pada struktur antioksidan, kondisi dan sampel yang diuji.

Reaksi antioksidan sekunder bertidak sebagai prooksidan

pada konsentrasi tinggi dapat dilihat pada gambar 4.

Page 18: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

24

GAMBAR 4REAKSI ANTIOKSIDAN SEKUNDER

AH + O₂ → A* + HOO*

AH + ROOH → RO* + H₂O + A*

Sumber : Anonim, Antioksidan dan Manfaatnya, 2012

3). Peranan Antioksidan pada Kanker

Proses penuaan dan penyakit degeneratife, seperti kanker,

kardiovaskuler, penyumbatan pembuluh darah yang meliputi

hiperlipidemik, arterosklerosis, stroke, dan tekanan darah tinggi

serta terganggunya sistem imun tubuh dapat disebabkan oleh stress

oksidatif. Stress oksidatif adalah keadaan tidak seimbangnya jumlah

oksidan dan prooksidan dalam tubuh. Pada kondisi ini, aktivitas

molekul radikal bebas atau Reactive Oxygen Species (ROS) dapat

menimbulkan kerusakan seluler dan genetika. Kekurangan zat gizi

terutama zat antioksidan dan adanya senyawa xenobiotik dari

makanan (zat karsinogen) atau lingkungan yang terpolusi akan

memperparah keadaan tersebut (Anonim, 2012).

Peran positif antioksidan terhadap penyakit kanker banyak

diteliti oleh ilmuwan. Banyak ilmuwan setuju bahwa penyakit ini

berawal dari mutasi gen atau DNA sel. Perubahan mutasi gen yang

disebabkan oleh mekanisme kesalahan replikasi dan kesalahan

genetika sebanyak 10 – 15%. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh

faktor dari luar yang merubah struktur DNA, seperti virus, polusi,

Page 19: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

25

radiasi, dan senyawa xenobiotik dari konsumsi pangan sebesar 80 –

85%. Radikal bebas dan reaksi oksidasi berantai yang dihasilkan

sangat berperan pada proses mutasi. Resiko ini dapat dikurangi

dengan mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup

(Anonim, 2012).

4). Manfaat Vitamin A Sebagai Antioksidan Bagi Kanker

Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang larut lemak,

yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan.

Terdapat beberapa senyawa yang tergolong dalam kelompok

vitamin A, seperti retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Secara

luas , vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua

retinoid dan prekursor/ provitamin A/ karotenoid yang mempunyai

aktivitas biologik sebagai retinol (Almatsir, 2002).

Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi

organisme asing, seperti bakteri patogen. Mekanisme pertahanan ini

termasuk kedalam system imun eksternal, karena berasal dari luar.

Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah putih

dan antibodi di dalam tubuh. Sehingga tubuh menjadi lebih resisten

terhadap senyawa toksin maupun terhadap serangan

mikroorganisme parasit, sepertibakteri patogen dan virus

(Wikipedia Bahasa Indonesia, 2012).

Beta karoten merupakan salah satu bentuk vitamin A yang

berfungsi sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal

Page 20: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

26

bebas. Senyawa radikal bebas banyak berasal dari reaksi oksidasi di

dalam tubuh maupun dari polusi di lingkungan. Antioksidan di

dalam tubuh dapat mencegah kerusakan pada materi genetik ( DNA

dan RNA ) yang disababkan oleh radikal bebas, sehingga laju

mutasi dapat ditekan. Penurunan laju mutasi akan menurunkan

resiko pembentukan sel kanker dan pencegahan proses penuaan sel

kulit (Wikipedia Bahasa Indonesia, 2012).

Kebutuhan vitamin A berbeda menurut jenis kelamin dan

golongan umur. Angka Kecukupan Gizi ( AKG ) vitamin A yang

dianjurkan dapat dilihat pada Tabel 2.

TABEL 2ANGKA KECUKUPAN GIZI VITAMIN A

Jenis Kelamin Golongan Umur AKG(RE)

Pria 10-12 th13-15 th16-19 th20-45 th46-59 th≥60 th

500600700700700600

Wanita 10-12 th13-15 th16-19 th20-45 th46-59 th≥60 th

500500500500500500

Sumber : Prinsip Dasar Ilmu Gizi,2002

Page 21: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

27

Vitamin A tahan terhadap panas cahaya dan alkali, tetapi

tidak tahan terhadap asam dan oksidasi. Pada cara memasak biasa

tidak banyak vitamin A yang hilang. Suhu tinggi saat menggoreng

dapat merusak vitamin A, begitupun dengan oksidasi pada minyak

yang tengik (Almatsir, 2002).

Sumber vitamin A banyak terdapat pada pangan hewani,

sedang karoten banyak terdapat dalam pangan nabati. Sumber

vitamin A pada bahan makanan hewani adalah hati, kuning telur,

susu, dan mentega. Sumber vitamin A pada bahan makanan nabati

adalah sayuran berwarna hijau tua, kuning, jingga, seperti :

kangkung, bayam, daun singkong, brokoli, wortel, labu kuning,

jagung kuning, tomat, dan sebagainya. Disamping pada sayuran,

vitamin A juga terdapat pada buah-buahan yang berwarna kuning,

jingg atau merah, seperti : papaya, semangka, jeruk, mangga masak,

dan sebagainya (Almatsir, 2002).

5). Manfaat Vitamin C Sebagai Antioksidan Bagi Kanker

Vitamin C merupakan antioksidan yang paling efektif dan

kuat, serta termasuk vitamin yang larut dalam air, sehingga vitamin

C tersebar diseluruh bagian tubuh.Vitamin C dipercaya oleh banyak

ahli sebagai unsur pelindung utama terhadap kanker lambung.

Kanker lambung adalah salah satu jenis kanker yang paling

berbahaya dan paling sulit dideteksi, dan sering kali sudah terlambat

ketika terdiagnosa (Robert Youngson, 2005).

Page 22: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

28

Kebutuhan vitamin C akan meningkat pada kasus yang

mengalami infeksi, cedera, luka bakar, kelainan rematik dan setelah

pembedahan. Kadar vitamin C menurut AKG (Angka Kecukupan

Gizi) adalah 60 mg sehari, dan tubuh dapat menyimpan 1500 mg

vitamin C bila konsumsi mencapai 100 mg sehari (Almatsier, 2002).

Pada penderita kanker yang menjalani pembedahan atau

pengangkatan tumornya, menjalani kemoterapi dan radioterapi

sangat membutuhkan vitamin C yang sangat banyak untuk

penyembuhan luka atau infeksi paska bedah dan kerusakan sel

akibat kemoterapi dan radioterapi. Pada pasien kanker yang

mendapatkan pengobatan kanker juga sering mengalami sariawan

atau scurvy, sehingga membutuhkan asupan vitamin C yang tinggi

pula.

Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penurunan

kekebalan tubuh, karena adanya perubahan pada fungsi imunitas

seluler dan kemampuan sel-sel neurofil serta makrofag untuk

membunuh bakteri (Chandra, 1990).

Vitamin C banyak terdapat pada bahan makanan nabati,

seperti jeruk, nanas, rambutan, pisang, apel, tomat, papaya, dan

sebagainya (Almatsir, 2002).

6). Manfaat Vitamin E Sebagai Antioksidan Bagi Kanker

Vitamin E adalah nama umum dari molekul tocopherol (α, β,

δ, dan γ) dan tocotrienol (α, β, δ, dan γ) yang mempunyai aktivitas

Page 23: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

29

vitamin E dalam nutrisi. Kata “tocopherol” berasal dari bahasa

Yunani tocos yang artinya kelainan dan pherein berarti

menyebabkan. Vitamin E adalah vitamin yang larut lemak dan

dalam sebagian pelarut organik. Vitamin E berada di dalam lapisan

fosfolipida membran sel dan memegang peranan biologik utama

dalam melindungi asam lemak jenuh ganda dan komponen

membran sel lain dari oksidasi radikal bebas (Almatsir, 2002).

Beberapa manfaat Vitamin E bagi tubuh, yaitu : (a)

Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stress,

meningkatkan kesuburan, meminimalkan resiko kanker dan

penyakit jantung koroner; (b) Kesehatan kulit, yaitu menjaga,

meningkatkan elasttisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses

penuaan dini, melindungi kulit radiasi sinar ultraviolet, serta

mempercepat penyembuhan luka; (c) Sebagai antioksidan; dan (d)

Melindungi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh

tubuh dari kerusakan (Wikipedia bahasa Indonesia, 2012).

Angka kecukupan vitamin E yang dianjurkan untuk berbagai

golongan umur dan jenis kelamin di Indonesia dapat dilihat pada

Tabel 3.

Page 24: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

30

TABEL 3ANGKA KECUKUPAN GIZI VITAMIN E

Jenis Kelamin Golongan Umur AKG(mg/hr)

Pria 10-12 th13-15 th16-19 th20-45 th46-59 th≥60 th

101010101010

Wanita 10-12 th13-15 th16-19 th20-45 th46-59 th≥60 th

888888

Sumber : Prinsip Dasar Ilmu Gizi, 2002

Sumber vitamin E banyak terdapat pada minyak tumbuh-

tumbuhan, sayur dan buah-buahan. Contoh sumber dari minyak

tumbuhan: minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak jagung,

dan sebagainya. Vitamin E dapat rusak karena pemanasan

(penggorengan) dan oksidasi. Sumber vitamin E diutamakan dari

bahan makanan segar atau tidak terlalu mengalami pemrosesan.

Karena vitamin E tidak larut air, maka vitamin E tidak hilanh

selama dimasak dengan air (Almatsir, 2002).

2. Albumin

Albumin (bahasa Latin: albus, white) adalah istilah yang digunakan

untuk merujuk ke segala jenis proteinmonomer yang larut dalam air dan

larutan garam, dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. Substansi

yang mengandung albumin, seperti putih telur, disebut albuminoid.

Page 25: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

31

Pada manusia, albumin diproduksi oleh retikulum endoplasma di

dalam hati dalam bentuk prealbumin, kemudian oleh badan GolgI

disekresi memenuhi sekitar 60% jumlah serum darah dengan konsentrasi

antara 30 hingga 50 g/L dengan waktu paruh sekitar 20 hari. Sehingga

kalau kadar albumin menurun, maka penurunan ini menunjukkan bahwa

defisiensi protein sudah berlangsung lama dan berat (Dudak, 1993).

Prealbumin mempunyai waktu paruh 2 hari, sehingga lebih disukai.

Didalam tubuh albumin mempunyai beberapa fungsi yang utama,

yaitumemelihara tekanan onkotik (tekanan onkotik yang ditimbulkan oleh

albumin akan memelihara fungsi ginjal dan mengurangi edema pada

saluran pencernaan dan dimanfaatkan dengan metode hemodilusi untuk

menangani penderita serangan stroke akut); membawa hormon lain,

khususnya yang dapat larut dalam lemak; membawa asam lemak menuju

hati; membawa obat-obatan dan memperpendek waktu paruh obat

tersebut; membawa billirubin; mengikat ion Ca²+; sabagai larutan

penyangga; dan sebagai protein radang fase-akut negative (konsentrasi

albumin akan menurun sebagai pertanda fase akut respon kekebalan tubuh

setelah terjadi infeksi, namun bukan karena tubuh sedang dalam keadaan

kekurangan nutrisi).

Dalam buku yang berjudul Penuntun Diit, Sunita Almatsir (2004),

kadar albumin normal adalah 4 gr% - 5,2 gr%. Jika kadar albumin kurang

dari 3,4 gr% dinyatakan hipoalbumin atau pasien dengan resiko sedang.

Sedang kadar albumin normal menurut Maxwell (1981) adalah 3,5 – 5,0

Page 26: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

32

gr/dl dan kadar ini dipertahankan oleh keseimbangan antara sintesis

albumin dalam hepar, distribusi serta penguraiannya.

Jika terjadi kekurangan kalori dan protein akibat kakeksia kanker,

pasokan asam amino dalam hati tidak dapat mencukupi, sehingga terjadi

penurunan kadar serum albumin. Penurunan kadar albumin memiliki

korelasi dengan kakeksia dan indikator mortalitas. Pada perawatan kanker,

komplikasi pascabedah ternyata 2,5 kali lebih sering pada pasien-pasien

dengan kadaralbumin serum < 3,0 gr/dl (Mullen et al, 1979).

1. Limfosit

Dalam buku Patofisiologi (1994), limfosit merupakan bagian dari

sel darah putih (leukosit) tanpa granula dalam sitoplasma. Sel darah putih

(leukosit) adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini

berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi

sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak

berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat

menembus dinding kapiler / diapedesis

Pembagian sel-sel darah dalam darah (silsilah) dapat dilihat pada

gambar 5 berikut ini :

Page 27: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

33

GAMBAR 5PEMBAGIAN SEL-SEL DARAH

Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, 2012.

Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Dalam Wikipedia Bahasa

Indonesia (2012), darah mempunyai tiga jenis limfosit, yaitu sel B, sel T

dan sel natural killer:

a. Sel B : sel B membuat antibodi yang mengikat pathogen dan kemudian

menghancurkannya. Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat

mengikat pathogen, tetapi juga dapat mempertahankan kemampuannya

dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sisitem memori.

b. Sel T , ada dua jenis :

- CD4+ atau sel pembantu, yaitu sel T yang mengkoordinir

tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) dan

penting untuk menahan bakteri intraseluler.

- CD8+ atau sitotoksik, yaitu sel T yang membunuh sel yang

terinfeksi virus.

Page 28: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

34

c. Sel Natural Killer (sel NK) atau sel pembunuh, yaitu sel yang dapat

membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak

boleh dibunuh karena terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.

Tipe, gambar dan komposisi limfosit dalam tubuh dapat dilihat

pada gambar 6, berikut ini :

GAMBAR 6TIPE, GAMBAR DAN KOMPOSISI LIMFOSIT DALAM TUBUH

TIPE GAMBAR DIAGRAM %DALAMTUBUH

MANUSIA

Limfosit

25%

Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, 2012

Kadar limfosit menggambarkan besarnya pertahanan tubuh dalam

melawan segala macam benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Ketika

kadar limfosit tidak normal atau turun, maka tubuh akan mudah terkena

berbagai macam penyakit infeksi dan aktivitas sel dalam sistem kekebalan

terhambat. Demikian juga pada penderita kanker, penurunan kadar limfosit

akan menimbulkan pengaruh yang merugikan pada fungsi kekebalan

tubuh. Pada pasien kanker lanjut memperlihatkan jumlah limfosit yang

rendah dan anergi.

Page 29: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

35

Total leukosit normal adalah 4000/mm³ – 11000/mm³, sedang total

limfosit dalam keadaan normal adalah 22% - 40% dari total leukosit darah

(Laboratorium RS Roemani, 2012).

B. Kerangka Teori

C. Kerangka Konsep

AA

Asupan BahanMakananSumber

Vitamin A, Vitamin Cdan Vitamin E

• Kadar Albumin

• Kadar Limfosit

Asupan Protein

• Psikologis

• Pengobatan

• Jenis tumor

• Lokasi

kanker

• Stadium

Penyakit

• Penyakit

penyerta

Asupan diit

pasien kanker

energi

protein

karbohidrat

lemak

Vitamin danmineral (vitaminA, vitamin C dan

vitamin E)

Status gizi

pasien kanker

IMT

Kadar Hb

Kadaralbumin

Kadarleukosit

Kadarlimfosit

Page 30: BAB II A. Tinjauan Teori Kanker adalah penyakit yang ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-maghfirohn... · Malnutrisi pada penderita kanker ... stadium penyakit

36

D. Hipotesis

1. Ada hubungan asupan protein dengan kadar albumin pasien kanker di

Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.

2. Ada hubungan asupan protein dengan kadar limfosit pasien kanker di

Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.

3. Ada hubungan asupan bahan makanan sumber vitamin A dengan kadar

albumin pasien kanker di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah

Semarang.

4. Ada hubungan asupan bahan makanan sumber vitamin A dengan kadar

limfosit pasien kanker di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah

Semarang.

5. Ada hubungan asupan bahan makanan sumber vitamin C dengan kadar

albumin pasien kanker di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah

Semarang.

6. Ada hubungan asupan bahan makanan sumber vitamin C dengan kadar

limfosit pasien kanker di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah

Semarang.

7. Ada hubungan asupan bahan makanan sumber vitamin E dengan kadar

albumin pasien kanker di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah

Semarang.

8. Ada hubungan asupan bahan makanan sumber vitamin E dengan kadar

limfosit pasien kanker di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah

Semarang.