BAB II

35
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sejarah Olahraga Dayung Secara umum, sejarah olahraga dayung itu sendiri tidak bisa ditentukan bangsa mana yang pertama kali menemukan olahraga tersebut. Hal tersebut dikarenakan sejarah olahraga dayung sudah ada sejak zaman kuno sampai modern, dimana pada masa itu manusia belum mengenal tulisan, sehingga sangat sulit para ahli sejarah olahraga dayung untuk mengungkapkan dengan secara pasti dari negara mana olahraga dayung berasal. Dayung sudah ada sejak dulu, karena dasarnya dari kapal yang dikayuh dengan dayung. Hanya saja, belum ada balapan atau lomba seperti sekarang. Catatan orang mesir pada 1430 sebelum Masehi, menyatakan bahwa pejuang Amenhotep atau Amenopis II terkenal dalam hal mendayung. Di kepulauan Aenea, para gadis melakukan salah satu acara pemakaman yang dibuat oleh Aeneas untuk menghormati ayahnya. Pada abad ke 13, orang

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB IIKAJIAN TEORITIS

2.1 Sejarah Olahraga Dayung

Secara umum, sejarah olahraga dayung itu sendiri tidak bisa ditentukan

bangsa mana yang pertama kali menemukan olahraga tersebut. Hal tersebut

dikarenakan sejarah olahraga dayung sudah ada sejak zaman kuno sampai

modern, dimana pada masa itu manusia belum mengenal tulisan, sehingga sangat

sulit para ahli sejarah olahraga dayung untuk mengungkapkan dengan secara pasti

dari negara mana olahraga dayung berasal. Dayung sudah ada sejak dulu, karena

dasarnya dari kapal yang dikayuh dengan dayung. Hanya saja, belum ada balapan

atau lomba seperti sekarang. Catatan orang mesir pada 1430 sebelum Masehi,

menyatakan bahwa pejuang Amenhotep atau Amenopis II terkenal dalam hal

mendayung. Di kepulauan Aenea, para gadis melakukan salah satu acara

pemakaman yang dibuat oleh Aeneas untuk menghormati ayahnya. Pada abad ke

13, orang Venesia mengadakan festival Regata yang didalamnya terdapat balap

perahu antara satu dengan yang lain.

Dalam penelitian ini, penulis mengklasifikasikan sejarah olahraga dayung

ke dalam dua bagian, yaitu sejarah olahraga kuno dan sejarah olahraga modern.

2.1.1Sejarah Olahraga Dayung Kuno

Olahraga Canoe dan kayak adalah secara relatif baru. Meskipun pengunaan

jenis-jenis perahu ini kembali mengenang pada zaman batu. Kayak kemungkinan

berasal dari Greenland. Dimana suku Eskimo telah mengunakannya untuk berburu

Page 2: BAB II

dan transportasi selama berabad-abad. Kata kayak/ Ki-ak/ bermakna” perahu–

manusia” dalam bahasa Eskimo, juga mendukung bahasa asli Greenland.

Penjelajah Inggris Burrough, yang menjelajahi Siberian Samoyeds, menggunakan

kayak tahun 1556.

Ini hampir mustahil untuk menjelaskan perbedaan Evolusioner antara Canoe

dan kayak. Orang Eskimo menggunakan dayung tunggal untuk “umiak” mereka,

tetapi dayung ganda dan tunggal kedua-duanya digunakan untuk kayak, juga

bentuk dasar dan luas penutup geladak dari perahu mereka ini tidak ditemui

dewasa ini baik canoe maupun kayak. Ada perahu-perahu yang berbentuk kayak

dan canoe dengan penutup terbuka semuanya.

Canoe dibuat untuk perdagangan, pelayaran-pelayaran dan peperangan.

Dalam semua ukuran, digunakan berbagai materi. Sebuah perahu kuno perang

suku Maori dipamerkan di Selandia Baru dengan panjang 117 kaki dan diawaki

oleh 80 orang pendayung. Kulit rusa dan kulit pohon salak adalah digunakan oleh

Indian utara, alang-alang lontar digunakan oleh Bangsa Mesir kunoe dan kayu

balok digunakan oleh bangsa Polinesia untuk membuat Canoe.

Kita bisa menemukan perahu canoe asli diberbagai belahan dunia, dari

Bolivia sampai ke Mongolia, Selandia Baru dan Amerika Utara. Kata canoe

kemungkinan berasal dari kata “Canoas” yang mana didalam bahasa Arawak

digunakan untuk sebuah perahu yang dibuat dari balok tunggal. Dalam sejarah

modern penyebutan kata Canoas yaitu oleh Columbus, yang meninjau sebuah

armada kecil dari canoe yang mengelilingi kepulauan Bahama pada tanggal 12

Oktober 1492. Kemudian, deskripsi tekhnis pertama dari canoe adalah ditulis oleh

Page 3: BAB II

W.P. Stephens, didalam bukunya : canoe dan pembuatan perahu untuk para amatir

pada tahun 1880-an. Dia mendefinisikan canoe sebagai sebuah perahu yang

panjang dan berproporsi sempit, runcing di kedua ujungnya dan digerakan oleh

dayung yang digenggamkan pada tangan, tanpa ada sebuah fulcrum yang tetap,

pesertanya menghadap kedepan.

Rekor pertama perlombaan perahu layar kayak-canoe dalam sejarah modern

di organisasikan di Inggris pada tahun 1715 oleh seorang aktor Inggris, Thomas

Dogget. Peningkatan besar dalam adu kecepatan dan pelayaran kayak masuk

pada tahun 1890-an. Seorang Skotlandia John McGregor, sering dianggap sebagai

Bapak Kayak Modern yang telah membuat, Rob Roy nya dengan panjang 4 meter,

lebar 75 Cm, dan beratnya 30 Kg. Antara tahun 1864 dan 1867 ia melakukan tour

keperairan Inggris, kemudian ke Prancis, Jerman, Swedia dan bahkan ke Palestina

dengan menggunakan perahu kayak. Setelah kembali ke Inggris ia membuat

organisasi The Royal Canoe Club. Pada tahun 1890-an canoe dan kayak menjadi

popular di seluruh Benua Eropa.

Klub canoe pertama di Amerika adalah diorganisasikan secara hampir

bersamaan, dengan klub canoe kerajaannya, dibawa nama klub canoe New York,

pada tahun 1871.

Setelah pergantian abad konstruksi dan rancangan perahu kayak meningkat

secara dramatis. Alfred Heinreich membuat “Foltboat” pertama, Delphin, pada

tahun 1904. ”Foltboat” menjelaskan suatu jenis konstruksi perahu yang masih

digunakan untuk perahu kayak rekreasional: sebuah kanvas yang berlapis karet

yang melapisi sebuah kerangka kayu yang dapat dibentangkan dan dilipat

Page 4: BAB II

kembali dengan mudah. Hanya dua tahun kemudian, pada tahun 1906, Hans

Klepper mulai membuat “Foltboat” berskala besar di Jerman. Perahu kayak

pertama dengan geladak kanvas dan lambungnya yang keras, bernama Rodny,

dibuat secara ekslusif untuk perlombaan di Swedia pada tahun 1910. Pada tahun

1913 sepuluh rancangan-rancangan perahu kayak yang berbeda-beda di jelaskan

didalam buku otoratif pertamanya The Kenufurer yang ditulis oleh Alfret Korn.

Secara komersial tentang membuat perahu-perahu canoe juga, yang diikuti oleh

prinsip-prinsip rancangan yang sama: kain kanvas yang dibentangkan diatas

kerangka kayu, yang diikuti oleh lapisan yang padat. Pengenalan aluminium yang

sangat bertegangan tinggi terhadap daya tahan perahu kanoeng yang ringan, pada

akhir Perang Dunia II.

Pembentukan organisasi Internasional pertama untuk canoe dan pada saat

ini perahu kayak dinyatakan secara tidak langsung dan diinspirasikan oleh seorang

Amerika W.Van B. Claussen. Alhasil dari pekerjaan ini International

Representanten Shaft Des kanusport/ IRK/ dengan kerjasama 19 negara, di

Copenhagen, Denmark, 20 Januari 1924. Pada tahun yang sama Olimpiade VIII,

diselenggarakan di Paris, termasuk event-event perlombaan kayak dan canoe.

Olimpiade selanjutnya di selenggarakan di Berlin, kedua-duanya perlombaan

kayak dan canoe menjadi event-event yang permanen. Setelah Perang Dunia II

IRK diposisikan kembali oleh International Canoe Federation/ ICF/, yang

mensuplai beberapa jenis canoeing dan kayak di Olimpiade pada tahun 1948, di

London. Olimpiade-olimpiade dan kejuaraan-kejuaraan dunia perlombaan perahu

kayak setelah perang dunia adalah didominasi oleh Negara Swedia, Denmark,

Page 5: BAB II

Finlandia dan Chekoslowakia. Sejak Kejuaraan Dunia pada tahun 1954, Rusia,

Hungaria, Rumania, Jerman Timur dan Bulgari menjadi negara-negara paling

sukses diperlombaan Internasional. Namun kemenangan diraih oleh Negara

Polandia, Inggris, Selandia Baru, Amerika serikat, Australia dan negara-negara

lain di Era 80-90an. Misalnya Norwegia, Swedia, Spanyol, Prancis, Portugal,

Firlandia, dan belakangan China juga. Ini ironis bahwa meskipun canoe dan kayak

sebagai suatu olahraga yang dikembangkan oleh barat ia telah mendapatkan

penerimaan yang luas di negara-negara Eropa Timur yang memperoleh kekuasaan

yang mereka nikmati secara International. Dewasa ini Federasi Canoe

Internasional meliputi lebih dari 80 negara gabungan, dari setiap benua. Dewasa

ini yang menguasai olahraga adalah atlet-atlet berbakat dari berbagai negara.

2.1.2 Sejarah Olahraga Dayung Modern

Olahraga Dayung sudah dikenal sejak zaman sebelum masehi, tetapi baru

pada abad ke-16 diresmikan sebagai bentuk olahraga. Menurut catatan sungai

Thames di Ingris sering menimbulkan kecelakaan karena dipakai sebagai sarana

lalu lintas. Raja Hendri VIII mengeluarkan peraturan, hanya pendayung yang

memiliki izin yang boleh melewati perairan Thames.

Sejak saat itu, banyak masyarakat yang ingin tampil menjadi pendayung

yang baik. Kemudian munculnya berbagai perlombaan untuk memperebutkan

gelar-gelar pendayung terbaik selanjutnya, berkembang kegiatan ini menjadi suatu

cabang olahraga. Perlombaan-perlombaan mulai menjamur. Sekitar abad ke-19,

para mahasiswa Inggris mulai tertarik dengan olahraga ini, terutama kalangan

Cambridge dan Ocford yang secara rutin setiap tahun mengadakan perlombaan

Page 6: BAB II

dayung. Lalu muncullah perkumpulan-perkumpulan dayung diseluruh dunia,

seperti Yale dan Harvard di Amerika (Husni,1990:98).

Pada tahun 1990, olahraga ini sudah diikutsertakan dalam Olympiade Paris.

Ketika itu baru 7 negara yang ambil bagian dalam perlombaan tingkat dunia

tersebut. Rekor pertama perlombaan perahu layar kayak-canoe dalam sejarah

modern di organisasikan di Inggris pada tahun 1715 oleh seorang aktor Inggris,

Thomas Dogget. Peningkatan besar dalam adu kecepatan dan pelayaran kayak

masuk pada tahun 1890-an. Seorang Skotlandia John McGregor, sering dianggap

sebagai Bapak Kayak Modern yang telah membuat, Rob Roy nya dengan panjang

nya 4 meter, lebar 75 cm, dan beratnya 30 kg. Antara tahun 1864 dan 1867 ia

melakukan tour keperairan Inggris, kemudian ke Prancis, Jerman, Swedia dan

bahkan ke Palestina dengan menggunakan perahu kayak. Setelah kembali ke

Inggris ia membuat organisasi The Royal Canoe Club. Pada tahun 1890-an canoe

dan kayak menjadi popular diseluruh Benua Eropa.

Pembentukan organisasi Internasional pertama untuk canoe dan pada saat

ini perahu kayak dinyatakan secara tidak langsung dan diinspirasikan oleh seorang

Amerika W.Van B. Claussen. Alhasil dari pekerjaan ini International

Representanten Shaft Des kanusport/ IRK/ dengan kerjasama 19 negara, di

Copenhagen, Denmark, 20 Januari 1924. Pada tahun yang sama Olimpiade VIII,

di selenggarakan di Paris, tarmasuk event-event perlombaan kayak dan canoe.

Olympiade selanjutnya di selenggarakan di Berlin, kedua-duanya perlombaan

kayak dan canoe menjadi event-event yang permanen. Setelah Perang Dunia II

IRK di posisikan kembali oleh International Canoe Federation/ ICF/, yang

Page 7: BAB II

mensuplai beberapa jenis canoeing dan kayak di Olympiade pada tahun 1948, di

London. Olympiade-olympiade dan kejuaraan-kejuaraan dunia perlombaan perahu

kayak setelah Perang Dunia adalah di dominasi oleh Negara Swedia, Denmark,

Finlandia dan Chekoslowakia.

2.2 Perkembangan Olahraga Dayung

Sesuai perkembangan zaman, olahraga dayung dari waktu ke waktu

mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut terdiri dari beberapa tinjauan

yaitu, perkembangan dayung dunia, dayung Indonesia dan perkembangan dayung

di Kabupaten Simeulue.

2.2.1 Perkembangan Olahraga Dayung Dunia

2.2.1.1 Olimpiade ke-VIII

Olympiade ke-VIII diselenggarakan pada tanggal 13-15 Juli 1924, di Sungai

Seine, Paris Prancis. Bersamaan dengan event-event dayung, The Exhibition of

the Canadian Canoe diselenggarakan. Jumlah perwakilan dari berbagai Negara

dibatasi. Kanada dan Amerika serikat mengirim peserta mereka untuk

diperlombakan didalam 6 event. Perlombaan yang berjarak 800 meter dan

termasuk single, double dan empat. Menariknya perahu-perahu yang sama

digunakan untuk kedua perlombaan kayak dan canoe. Peserta Kanada

memenangkan semua event-event perlombaan canoe.

2.2.1.2 Olympiade ke-XI

Olympiade ke-XI diselenggarakan pada tanggal 7-8, tahun 1936, diluar

Berlin yaitu di Grunau, Jerman. Ini adalah olympiade canoe perdana. Semua

Page 8: BAB II

Negara kecuali Brazil yang menggabungkan diri dengan I.C.F. hadir, jumlahnya

20 Negara peserta. Peresmian perlombaan perahu layar ini adalah sebuah

kesuksesan komplet dalam kedua partisipasi dan organisasi tekhnis yang

berstandar tinggi. Sehingga, kanoe mendapatkan kedudukan yang kuat dalam

program olympiade.

2.2.1.3 Olympiade ke-XIV

Olympiade ke-XIV diselenggarakan pada tanggal 11-12-1948, Henley di

Sungai Thames, 50 km dari London, Inggris. Pertandingan olympiade pasca

perang pertama adalah menggunakan langkah-langkah persetujuan peraturan-

peraturan pertandingan dari Fedrasi Canoe Internasional yang baru dibentuk.

Disebabkan adanya perang tersebut, hanya 17 Negara yang mengirimkan

pesertanya. Untuk pemenangan pertandingan ini, dia di hadiahi sebuah medali

oleh I.O.C dan I.C.F. Tidak mengikutsertakan Jepang dan Jerman dan I.C.F

mengeluarkan mereka, karena mereka telah “melanggar hak azasi dasar manusia.”

Perlombaan olympiade perahu layar Henley menunjukkan sebuah komitmen yang

sungguh-sungguh dengan asosiasi-asosiasi nasional untuk berpartisipasi dalam

pertandingan-pertandingan olympiade di masa-masa yang akan datang.

2.2.1.4 Olympiade ke-XV

Olympiade ke-XV diselenggarakan pada tanggal 27-28-1952, arena canoe

berada di teluk kecil Taivallahati, dekat Helsinki, Finlandia. 21 Negara yang

berkompetisi pada suatu pertandingan khusus yang dipersiapkan dengan jalur-

jalur yang ditandai dengan pelampung berwarna merah. Jumlah perlombaan

event-event yang tidak berubah sebelumnya, dan pertama kalinya Uni Soviet

Page 9: BAB II

mengikutinya. Selama perlombaan olympiade dayung ini, kongres I.C.F

dilaksanakan, dan dua persatuaan Jerman, Jepang, Spanyol, dan Uni Soviet di

akui. Hanyalah perubahan dalam mendesain perahunya itu lebar dari C-1

dikarangi menjadi 75 cm (sekitar 29 inchi). Peserta dari Amerika Utara dan

Skandinavia, dan Chekoslowakia mendominasi perlombaan perahu layar tersebut.

2.2.1.5 Olympiade ke-XVI

Olympiade ke-XVI diselenggarakan Pada tanggal 1 November-30

Desember 1956, di danau Wendouree dekat Ballarat, Australia, 124 Km dari

Melbourne. Meskipun di wilayah belahan bumi selatan, 17 Negara hadir untuk

bertanding. Sebuah desain revolusioner dimunculkan pada jenis K-1: garis dek

yang cekung yang memudahkan pendayung untuk mengkayuh dayungnya.

2.2.1.6 Olympiade ke-XVII

Diselenggarakan pada tanggal 26-28-1960, di danau Albano, 26 Km arah

selatan Roma, Italia. Dua puluh satu negara mengirimkan pesertanya kesana. Para

organisator menyatakan bahwa tidak ada event-event yang diperlombakan di

danau Albano. Secara konsekwen, event-event yang berjarak jauh dikeluarkan

dari program Olympiade, yang telah merugikan besar dunia olahraga. Program ini

terdiri atas tujuh event termasuk ditambah 500 meter K-2 untuk wanita dan 4x

500 meter K-1 secara beranting untuk pria. Sistem adu kecepatan pelampung yang

disempurnakan yang dinamakan Sistem Albano, yang masih digunakan dewasa

ini. Desain K-1 diberi perbedaan-perbedaan dengan garis-garis lekuk/ cekung

dikedua arah garis bujur dan garis lintang.

Page 10: BAB II

2.2.1.7 Olympiade ke-XVIII

Diselenggarakan pada tanggal 20-22 -1964, di danau Sagami, 53 km dari

Tokyo, Jepang. Dua puluh negara ikut ambil bagian dalam olympiade ini. Jumlah

event tinggal tujuh, 500 M untuk K-1 pria secara beranting setuju dihilangkan dari

perlombaan 1.000 M untuk K-4 pria. Panjang C-2 dirubah menjadi 6,50 M

( sekitar 21 inchi), untuk K-2 dan lebarnya 75 Cm (sekitar 29 inchi). Perubahan

ini menciptakan sebuah jenis C-2 yang lebih cepat. Peraturan “Tidak adanya

istilah cekung” dalam pembuatan perahu canoe diadopsi untuk mendesain perahu

kano dan kayak yang standar. Perubahan ini menciptakan canoe dan kayak yang

berbentuk intan yang unik, yang masih ada eksistensinya dewasa ini. Perlombaan

dayung danau Sagami adalah salah satu yang terakhir dalam seminatural sekitar

hingga tahun 1984.

2.2.1.8 Olympiade ke-XIX

Diselenggarakan pada tanggal 22-25-1968, perlombaan Regatta,

Xochimilco dekat kota Meksiko. Dua puluh negara bertanding dalam tujuh event

penting. Yang pertama bangsa Afrika, Ivory Coast, mengirimkan pesertanya, yang

menandai perkembangan dan popularitas canoe. Juga pertama kalinya dalam

sejarah perlombaan canoe, sebuah perlombaan Regatta buatan manusia yang

menempatkan suatu pengorbanan yang besar, yang mencap canoe dan rowing

sebagi olahraga yang termahal pada program olympiade.

2.2.1.9 Olympiade ke-XX

Diselenggarakan pada tanggal 5-9-1972, Perlombaan Regatta,

Oberschleissheim, di luar kota Munich, Jerman. Cabang olahraga yang paling

Page 11: BAB II

popular adalah canoe slalom, yang diselenggarakan pertama kalinya pada tanggal

28-30 Agustus di Augsburg, dan 16 negara ikut serta. Sesudah demonstrasi canoe

slalom yang luar biasa menjadi sebuah olahraga yang favorit yang disaksikan oleh

penonton televisi diseluruh dunia. Sayangnya, sebuah perlombaan buatan manusia

juga mempersiapkan pengorbanan yang besar untuk event ini dan merugikan

pengaruh kelanjutan dayung sebagai sebuah event olympiade.

2.2.1.10 Olympiade ke-XXI

Diselenggarakan pada tnggal 28-31 Juli 1976. Lokasi olympiade di pulau

Notre Dame, Montreal, Kanada. Dua puluh tujuh negara menunjukkan

kebolehannya untuk ikut serta dalam suatu peningkatan program. Pada tanggal 10

Februari 1974, Komite Eksekutif dari I.O.C. menyetujui adanya penambahan

jarak untuk event-event canoe: 500 M untuk K-1, K-2, dan C-1 untuk pria.

2.2.1.11 Olympide ke-XXII

Diselenggarakan pada tanggal 30 Juli sampai 2 Agustus 1980, Perlombaan

Regatta, di Krylatskoje, Moskow, Uni Soviet. Para kompetitor dari 23 negara

ambil bagian meskipun adanya pemboikotan oleh komite-komite olympiade

nasional.

2.2.1.12 Olympiade ke-XXIII

Diselenggarakan pada tanggal 6-11-1984, di danau Casitas, 120 Km barat

laut Los Angeles, Amerika Serikat. Pertama kalinya sejak tahun 1964, sebuah

pengaturan natural adalah digunakan untuk keduanya, Canoe dan Rowing, dan

Page 12: BAB II

komite organisasi mengeluarkan banyak biaya. Dua puluh tujuh negara

mengirimkan peserta canoe mereka meskipun banyak negara-negara barat yang

tidak berpartisipasi. Event K-4 500 M untuk wanita adalah ditambahkan untuk

program resmi sebagai bagian dari sebuah kelanjutan usaha dalam rangka

pengenalan event-event dayung untuk wanita.

2.2.1.13 Olympiade ke-XXIV

Diselenggarakan pada tanggal 26 September sampai dengan 1 Oktober

1988, pada perlombaan di sungai Han, 20 Km Timur Seoul, Korea Selatan. Canoe

dan Rowing akan memiliki sebuah latihan khusus perlombaan buataan manusia,

yang mana akan dilengkapi pada waktu Asian Games di tahun 1986. Korea

Selatan menjadi anggota I.C.F.

2.2.2 Perkembangan Olahraga Dayung Indonesia

Olahraga dayung masuk ke Indonesia sebelum perang dunia II, yang

dibawah oleh militer Belanda. pada mulanya olahraga ini dimainkan oleh orang-

orang tertentu saja (orang kulit putih), namun kemudian meluas ke kalangan

orang-orang pribumi, sehingga muncul klub dayunng seperti Rolidan poras di

Surabaya.

Cabang olahraga dayung dalam perkembangannya di Indonesia, boleh

dikatakan agak ketinggalan dibandingkan dengan cabang-cabang olahraga

lainnya. Hal ini disebabkan cabang olahraga dayung merupakan olahraga yang

baru dikembangkan dan diperlombakan baik dikejuaraan Nasional maupun

Internasional. Sebagaimana yang dikemukakan Soeprapto (1992:5) bahwa:

Page 13: BAB II

”Olahraga dayung baru diperlombahkan dalam kejuaraan nasional pada PON ke-

VIII di Surabaya”.

Dewasa ini olahraga dayung semakin digemari oleh masyarakat. Hal ini

sejalan dengan berdirinya induk organisasi dayung diberbagai propinsi di

Indonesia, termasuk di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, serta dengan

rutinnya kejuaraan-kejuaraan noasional yang diselenggara-kan setiap tahun.

2.2.3 Perkembangan Olahraga Dayung Simeulue

Dalam kiprahnya PODSI Kabupaten Simeulue yang baru berumur jagung

telah mampu memberikan prestasi yang luar biasa dalam mengikuti berbagai

event olah raga dayung. “Kami memang aktif di olahraga dayung sejak 2006, dan

sampai sekarang terus berkiprah di berbagai event,” ujar Budi Derajat.

Pendayung-pendayung Simeulue, sebut Budi, didominasi oleh siswa sekolah

menengah dan masyarakat umum. “Anak-anak Simeulue memang memiliki bakat

luar biasa dalam olahraga dayung. Hingga sekarang, sudah banyak kegiatan yang

kami ikuti, dan Alhamdulillah selalu mendapat juara,” ungkapnya.

Tim Dayung Simeulue asuhan Lettu Budi Derajat langsung memperlihatkan

penampilan terbaiknya dilintasan empat, dengan mencatat waktu 3.04 menit.

Alhasil, penampilan anak-anak “Ate Fulawan” itu pun mendapat pujian dari

pesaing-pesaingnya. “Kami memang mencoba tampil terbaik. Tapi kami harus

mengakui keunggulan Cilacap dan Purwakarta, ”kata Budi Derajat, yang sehari-

hari menjabat Komandan Pos TNI AL di Sinabang.

Adapun prestasi-prestasi yang sudah pernah diperoleh oleh tim dayung

Kabupaten Simeulue, dapat dikelarifikasikan sebagai berikut:

Page 14: BAB II

1. Festival Cisadane 2006 di Kota Tangerang Provinsi Banten tanggal 28

Mei s/d 03 Juni 2006 merai juara harapan I.

2. PORDA X Takengon Aceh Tengah Tanggal 16-21 september 2006

meraih 5 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu.

3. Tanjung Pinang Dragon Boat Race 2006 di kota Tanjung Pinang Riau

tanggal 23-26 November 2006 meraih juara III kayak putri.

4. Festival Internasional Pemuda dan olahraga bahari ke-2 tahun 2007 di

Padang Sumbar tanggal 12 s/d 15 Agustus 2007 meraih juara II 22

pendayung putri, juara II 12 pendayung putri dan juara III 22 pendayung

putra.

5. Tanjung Pinang Dragon Boat Race ke-VI tanggal 15-18 November 2007

di Kota Tanjung Pinang kepulauan Riau meraih juara III kayak Double

putra dan putri.

6. Sukan Antar Bangsa Teluk Danga Internasional Games 2008 di Johor

Bahru Malaysia tanggal 20-24 februari 2008 meraih 1 medali emas, 2

medali perak dan 5 medali perunggu.

7. Tanjung Pinang Dragon Boat Race ke-VII tahun 2008 meraih juara I cano

tunggal putri.

8. Kejuaraan Sriwijaya Open Dragon Boat Festival 2008 tanggal 27-30

November 2008 di Sungai Musi Palembang meraih juara I 22 pendayung

putra.

9. Lomba Perahu Naga di Sibolga Tapteng ke-V tahun 2009 tanggal 27-28

Mei 2009 meraih juara I.

Page 15: BAB II

10. Lomba Dayung Kolinlamil Dragon Boat Race 2009 tanggal 5-6 Juni 2009

di Danau Sunter Jakarta meraih juara III 12 pendayung putra.

11. Kejurda Dayung Tingkat Provinsi Aceh tanggal 16-17 juni 2009 di Banda

Aceh meraih 6 medali emas, 1 medali perak dan 5 medali perunggu.

12. FIBOB ( Festival Internasional Pemuda Olah raga Bahari ) di Danau Toba

tanggal 18-20 juni 2009 merai juara harapan I.

13. Padang Internasional Dragon Boat Race ke-VII tanggal 30 Juli-2 Agustus

2009 di GOR H. Agus Salim Padang memperoleh juara I 22 pendayung

putri dan juara III 22 pendayung putra .

2.3 Pembinaan Olahraga Dayung

Pemahaman masyarakat akan pembinaan olahraga selalu dikembangkan

dan di artikan dengan pengertian pelatih. Untuk membedakan kedua arti tersebut.

Pengertian pembinaan itu sendiri diartikan oleh Abdullah,A (1985). Adalah

“orang yang melakukan tugas membina, memelihara, mengurus dan

mengembangkan”.

Dari uraian diatas menjelaskan bahwa pembinaan merupakan tugas yang

dilakukan oleh seseorang untuk membina, mengurus dan mengembangkan

tungasnya dengan baik. Sedangkan pengertian pelatih menurut Pate (1993:05)

adalah “ Seoraang professional dan bertugas untuk membantu olahragawan dan

tim dalam memperbaiki penampilan olahraga”.

Pendapat diatas memberi gambaran yang nyata bahwa pengertian Pembina

dan pelatih menujukan perbedaan yang mendasar. Dapat disimpulkan bahwa

Page 16: BAB II

Pembina seseorang yang berkerja dan membina demi mengembangkan organisasi

keolahragawan, artinya seorang Pembina tidak terjun langsung ke dalam lapangan

untuk mengajarkan teknik dan taktik yang dikuasai oleh olahragawan. Sementara

pelatih langsung terjun kelapangan untuk membantu olahragawan mengajarkan

teknik dan taktik untuk memperbaiki penampilannya (performance).

Dari kedua fenomena diatas, antara Pembina dan pelatih jelas bahwa mereka

digolongkan dalam kategori pengurus yang mengurus dan mengelolah suatu

organisasi keolahragaan. Perbedaan dari tampak kedua fenomena diatas bahwa

adalah, jika Pembina tugas utamanya mengatur dan mengarakan. Sedangkan

pelatih merupakan pelaksana terhadap hasil pengaturan yang telah diarahkan oleh

Pembina.

Begitu besar peranan antara Pembina dan pelatih atas keberhasilan yang

dicapai, membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan olahraga

itu sendiri. Bayangkan jika suatu tim olahraga tanpa orang yang mengarahkan dan

mengatur usaha mereka, niscaya mereka akan mengalami kesulitan dalam

mengatur kegiatan dan mungkin akan menjadi bingung dan turun semangatnya

untuk berlatih.

Jika telah lebih mendalam dari tugas dan fungsi Pembina, maka Pembina

juga dapat disebut sebagai pemimpin. Karena fungsi pemimpin hampir sama

dengan fungsi Pembina yaitu mengatur, mengawasi dan mengarahkan kerja orang

lain. Tanggung jawab seperti itu sebut fungsi-fungsi pemimpin”. Dengan

demikian jelas bahwa pengertian Pembina dapat disebut sebagai pemimpin

organisasi keolahragaan yang berfungsi mengatur mengawasi dan mengarahkan

Page 17: BAB II

olahragawan menuju prestasi puncak, dengan tujuan organisasi keolahragaan itu

sendiri.

2.3.1 Pengurus

Pengertian pengurus dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai orang

yang mengurus atau memimpin suatu perkumpulan dalam suatu organisasi

pemerintah maupun organisasi non pemerintah. Abdullah, A (1985). Mengatakan

pengurus adalah “Orang yang melakukan tugas Pembina, memelihara, mengurus

dan mengembangkan”.

2.3.2 Pengorganisasian

Pengelolaan menurut Lutar, Rusli, dkk (1992). Merupakan : “proses

melakukankegiatan tertentu dengan mengerahkan tenaga orang lain termasuk

proses membantu, merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi”.

Dengan pengorganisasian yang jelas dan baik, maka segalah sesuatu yang

telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai. Fungsi organisasi dalam suatu cabang

olahraga sangat penting sebagaimana yang dikemukakan oleh Soegiarto yang

dikutip Baley,A. James (1986). Sebagai berikut:

Organisasi merupakan wadah yang sangat menentukan apakah pembinaan–pembinaan yang berjalan secara teratur dan secara terus menerus yang berarti pula tidak dapat dibinah secara serampak. Didalam organisasi ini harus bisa mengatasi persoalan-persoalan yang kadang sangat rumit. Sedangkan keluar organisasi harus juga mampu mengikuti perkembangan dunia olahragaq.

Kutipan di atas jelas bahwa tugas organisasi selain harus mengurusimasalah

internal juga harus mampu mengikuti perkembangan zaman.

Page 18: BAB II

Ada beberapa tugas yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi sebagaimana yang

dikemukahkan Baley,A. James (1986) Yaitu :

1. Organisasi harus mempunyai perencanaan umum dan perencanaan pembinaan yang mantap sehingga setiap usaha yang dijalankan akaan terlihat apakah sedah sesui dangan apa yang teklah direncakan, dari sini sekaligus dapat dilakukan penelitian dan penilaian seksama.

2. Organisasi harus menyusun ketentuan-ketentuan tentang olahraga mana yang akan dibinah yang sesuai dangah jkebutuhan.

3. Organisasi harus menentukan sampi seberapa jauh wewenang pelatih dalkam menangani olahraga dalam rangka pembinaan.

4. Organisasi harus menentukan siapa yang akan ditujuk sebagai pelatih beserta pembantunya untuk menangani pembinaan olahraga tersebut.

5. Organisasi harus memperhitungkan fasilitas-fasilitas untuk menunjang agar pelaksanaan pembinaan dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Pengorganisasian yng baik dan rapi akan membawa mamfaat bagi

kelancaran dan kemakmuran klub, kerjasama dengan pengurus akan terlihat,

demikian juga dengan peningkatan aktifitas meningkat dan pemain akan lebih giat

lagi dalam mengikuti latihan-latihan yang telah terprogram.

2.3.3 Perlombaan dan Penyeleksian

Perlombaan dan penyeleksian merupakan cara atau metode dalam usaha

mengambangkan olahraga untuk lebih lanjut. Dengan adanya penyeleksian dan

perlombaan, maka akan segerah terlihat seberapa jauh keberhasilan para

pembinah dalam membinah olahraga dayung yang telah dijalani selama ini.

Untuk mengikuti suatu perlombaan maka sebuah klub harus mempersiapkan

diri sebaik mungkin. Salah satu carah adalah dengan menyeleksi, baik seleksi

yang dilakukan secarah ketat maupun secara biasa saja. Artinya, setiap seleksi

tergantung kepada sejumlah parah pemain cukup professional, maka perlu

Page 19: BAB II

dilakukan penyeleksian yang ketat. Jika pemain relatif sedikit, maka

penyeleksiannya boleh dilakukan secara sedehana saja.

Seleksi dan perlombaan olahraga atletik sangat perlu dilaksanakan, tidak

hanya mencoba prestasi saja akan tetapi juga tempat berlatih dan belajar.

Melalui perlombaan akan dicoba ketahanan, keuletan dan sportifitas.

Disamping itu perlombaan juga akan dapat berfungsi sebagai alat pembinaan yang

ampuh terhadap masing-masing klub dalam membawa nama baik klubnya sendiri.

2.3.4 Upaya-upaya Pembinaan peningkatan prestasi Olahraga Dayung

Upaya untuk meningkatkan prestasi olahraga dayung, tidak cukup dengan

semangat berlatih saja. Namun semua aspek harus diperhatikan,terutama

pembinaan intensif dan menyeluruh dari rangkaian-rangkaian pembinaan yang

teratur dan berkeseimbangan.

Dalam meningkatkan, membina dan melatih para atlet diperlukan kerjasama

dari berbagi pihak serta perencanaan yang matang dan pelaksanaanyang intensif.

Adapun faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam mempersiapkan dan

mengembangkan suatu cabang olahraga seperti yang dijelaskan oleh Soekarman

(1989:11) adalah :

Informasi, penentuan tujuan latihan, pekerjaan, pembuatan hipotesis, penentuan prosedur latihan, pengukuran hasil penelitian. Faktor-faktor tersebut merupakan daur yang berulang sampai prestasi yang tinggi dapat dirai.

2.3.4.1 Informasi

Sebelum suatu latihan itu dinilai maka diperlukan informasi yang lengkap

mengenai calon yang akan dilatih.

Page 20: BAB II

Dari setiap calon diketahui kondisi umum, minat, keterampilan yang sudah ada

serta pengetahuan mengenai keolahragaan.

Informasi diperlukan untu mengadakan klasifikasi dari pada atlet dan dapat

digunakan untuk menetukan tujuan yang hendak dicapai dari masing-masing

kelompok atau individu. Untuk keperluan informasi perlu diadakan pengukuran

seperti tinggi, berat badan, pengukuran antropometris lainnya, kekuatan otot, daya

tahan, serta keadaan fisik. Dari hasil-hasil pengukuran dapat ditentukan secara

objektif. Pengukuran dapat dilakukan dalam laboratorium sedangkan apa yang

hendak diukur ditentukan leh pelatih.

2.3.4.2 Penentuan Tujuan latihan

Tujuan latihan ditentukan oleh pelatih. Tujuan itu merupakan apa yang

hendak dicapai. Pada umumnya tujuan latihan permulaan bersifat umum. Tujuan

latihan sebaiknya dibuat bertingkat, yaitu tingkat umum sampai akhirnya

ketingkat khusus untuk mencapai prestasi tertinggi. Tujuan latihan selanjutnya

dibuat sesudah hipotesis, prosedur latihan dan evaluasi yang dapat diketahui

beberapa persen dari tujuan untuk dicapai dan selanjutnya informasi itu digunakan

untuk menentukan tujuan latihan lanjutan.

Tujuan latihan lanjutan itu sudah lebih konkrit. Tujuan latihan lanjutan ini

sudah mengarah kedalam cabang olahraga tertentu. Sebagai contoh, umpamanya

dalam olahraga dayung. Pada latihan dasar para calon harus mempunyai

pengetahuan dan keterampilan untuk perlombaan olahraga dayung. Pada latihan

lanjutan para calon harus dapat melakukan dayung maju dan dayung mundur.

Page 21: BAB II

Tujuan latihan harus meliputi bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

Tujuan latihan kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa,

sintesis dan evaluasi. Tujuan latihan afektif meliputi penerimaan tanggung jawab,

penghargaan dan sifat terhadap cabang olahraga yang digelutinya.

Sedangkantujuan latihan psikomotorik meliputi gerakan umum, gerakan khusus

dan kreasi gerakan serta perubahan sikap.

2.3.4.3 Penentuan Prosedur Latihan

Prosedur ini dibuat dalam bentuk instruksi. Dengan berpedoman pada

informasi, tujuan latihan, maka intruksi yang dibuat lebih terarah.

2.3.4.4 Pengukuran Hasil Latihan

Pengukuran sebaiknya dilakukan berulang-ulang, apabila tujuan yang telah

ditetapkan hendak tercapai. Pengukuran dan latihan merupakan suatu daur yang

tidak terputus dan selalu berulang. Sesudah perlombaanpun pengukuran perlu

dilakukan untuk mendapatkan informasi baru. Jadi pengukuran pertama yang

dilakukan merupakan awal dari pengukuran lain yang akan menyusul. Sesudah

pengukuran tentunya akan ditentukan kebijaksanaan yang akan dipekerjakan

untuk memperbaiki kondisi yang ditemukan.

Adapun yang menjadi tujuan dalam pengukuran hasil latihan menurut

Soekarman (1987 : 14) adalah :1. Mengetahui kondisi atlet pada waktu itu.2. Penentuan dalam kelompok-kelompok yang mempunyai kondisi yang

sama.3. Penentuan beban latihan selanjutnya.4. Mengetahui kemajuan para atlet.5. Membangkitkan motifati atlet, dengan mengetahui tingkat

kemampuannya, maka si atlet melihat dimana letak darinya dibandingkan teman-temannya.

2.3.4.5 Evaluasi Hasil Latihan

Page 22: BAB II

Hasil pengukuran harus dibandingkan dengan tujuan latihan untuk

mengetahui keberhasilan dari prosedur latihan yang telah yang telah ditetapkan

berdasarkan hipotesis. Evaluasi ini harus dilakukan terus menerus, juga sesudah

pertandingan sehingga kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat diperbaiki, dari

evaluasi dapat diketahui apakah tujuan latihan itu wajar atau tidak wajar. Bila

tujuan latihan itu ternyata harus diubah maka hipotesis atau prosedur akan turut

diubah juga. Evaluasi dapat dilakukan pelatih sendiri maupun konsultasi dengan

para ahli dalam bidang olahraga, seperti dokter olahraga, ahli gizi, psikologi dan

lain-lain. Dari evaluasi didapatkan informasi yang baru dan digunakan untuk

menentukan tujuan latihan yang baru.

Siklus ini harus diulang beberapa kali sehingga prestasi yang tinggi dapat

dicapai. Apabilah siklus ini dapat diterapkan dan dimulai sejak dini, sejak anak-

anak dan diterapkan setiap cabang dalam olahraga maka tentu hasil prestasiyang

akan dicapai akan lebih baik. Soekarman (1987:20) menjelaskan “dalam

pembinaan atlet, siklus ini juga diterapkan dan diikuti terus pada masa sebelum

pertandingan”.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan pembinaan yang

dilakukan sejak dini dengan mengikuti siklus pembinaan tersebut, maka prestasi

olahraga dapat menunjukkan perkembangan gerafik meningkat.

Untuk perkembangan dan kemajuan olahraga khususnya olahraga dayung

kiranya parah pembinah olahraga dayung Kabupaten Simeulue melakukan upaya-

upaya tersebut seperti yang dijeskan diatas.