Bab i Uci Agustina

14
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia (SDM) antara lain ditentukan dua faktor yang satu sama lain saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung yakni pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Oleh karena itu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. (Handayani, 2011)

Transcript of Bab i Uci Agustina

9

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar BelakangKualitas sumber daya manusia (SDM) antara lain ditentukan dua faktor yang satu sama lain saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung yakni pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Oleh karena itu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. (Handayani, 2011)Jumlah anak sekolah diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta orang. Dengan jumlah sebesar ini, anak usia sekolah perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Penyakit yang sering dialami anak SD usia 12 tahun diantaranya kecacingan sebesar 60-80%, penyakit karies dan periodontal sebesar 74,4% dan biasanya berkaitan dengan kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan kegiatan untuk mewujudkan sekolah sehat di Indonesia. Adapun 75% kesehatan dibangun oleh lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). (Hidayatullah, 2008)Munculnya sebagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pedekatan usaha kesehatan Sekolah (UKS). (Neraca, 2012)Institusi pendidikan dipandang sebagai sebuah tempat yang strategis untuk mempromosikan kesehatan sekolah juga merupakan institusi yang tepat untuk mewujudkan pendidikan kesehatan dimana peserta didik dapat diajarkan tentang maksud perilaku sehat dan tidak sehat serta konsekuensinya. Selain itu usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai PHBS dan berpotensi sebagai agent of change untuk mempromosikan PHBS baik dilingkungansekolah, keluarga maupun masyarakat.Era globalisasi menyebabkan informasi mudah di akses sehingga berpengaruh pada pengetahuan dan prilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ).Sekolah merupakan salah satu sasaran dalam dalam program promosi kesehatan selain rumah tangga dan tempat kerja.(Krist, 2010)Ragam dari metode dalam memberikan penyuluhan tidak terbatas. Penyuluh bebas menggunakan berbagi metode yang sesuai dengan kondisi sasaran penyuluhannya . Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode Ceramah. Tantangan ahli promosi kesehatan adalah merancang penggunaan metode ceramah secara tepat atau mengkombinasikan dengan metode lainnya sehingga meningkatkan efektifitasnya. (Sukma, 2004)Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan pengetahuan siswa tentang Perilaku hidup bersih dan sehat akan meningkat dan diiringi juga dengan perubahan perilaku siswa untuk menerapkan PHBS di sekolah. Karena jika perilaku hidup bersih dan sehat ini tidak diterapkan maka penyakit yang sering menimpa anak-anak akan teus meningkat dan itu akan mengganggu kenyamanan dan proses belajar pada anak.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan konsep sekolah sehat atauHealthPromoting School( Sekolah yang mempromosikan kesehatan ). Health Promoting School adalah sekolah yang telah melaksanakan UKS dengan ciri-ciri melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, ada kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. (Rusli, 2010)Hasil penelitian London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM) menunjukkan dua dari tiga (76.6%) anak usia sekolah dasar (5-15 tahun) mengalami sakit harian setiap dua bulan sekali. Selain itu Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) 2010 menunjukkan persentase rumah tangga yang memenuhi kriteria PHBS dengan kategori baik secara rata-rata nasional hanya 35,7%. (Neraca, 2012)Data penyakit yang di derita oleh anak sekolah (SD) terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sebagai berikut: Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare. Sedangkan menurut data Departemen Kesehatan diantara 1000 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun. Berdasarkan data profil Departemen Kesehatan 2005 didapatkan angka kecacingan pada anak sebesar 40-60%, anemia sebesar 23,2%. (Mustofa, 2007)Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi nasional) menyebutkan sekitar 3% anak-anak mulai merokok sejak kurang dari 10 tahun Persentase orang merokok tertinggi (64%) berada pada kelompok umur remaja (15-19 tahun). (Majalah Interaksi, 2007)Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Lampung, angka kesakitan pada anak akibat buruknya PHBS sebanyak 84.634 orang pada tahun 2008 dan sebanyak 87.660 orang. (Dinkes Lampung 2009).Dari data hasil survey PHBS Kota bandar Lampungtahun 2009 yaitu, anak usia sekolah yang merokok sebesar 10%, yang masih tidak menggunakan air bersih sebesar 10%, yangjambannya masih belum memenuhi syarat kesehatan sebesar 10% (DinkesKota Balam, 2009:9).Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 26 Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung, didapatkan bahwa angka ketidakhadiran siswa di SDN 3RAJABASA 10,2% tiap bulannya, SDN 4 RAJABASA 12,7% tiap bulannya dan SDN 1RAJABASA 15,6% tiap bulannya. Dari datar tersebut maka SDN 1RAJABASA adalah yang paling tinggi tingkat ketidakhadiran siswanya perbulan. Penyebab ketidakhadiran tersebut adalah karena sakit. Sakit yang diderita siswa-siswa tersebut adalah demam, diare, sakit gigi, dll.Berdasarkan pada data-data dan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh dari pemberian pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah ilustratif terhadap peningkatan pengetahuan siswa kelas V tentang PHBS di SDN 1 RAJABASA , Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung tahun 20121. Masalah dan Rumusan Masalah1. Identifikasi Masalah 1. Jumlah anak sekolah diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta orang1. Penyakit yang sering dialami anak SD usia 12 tahun diantaranya kecacingan sebesar 60-8 0%, penyakit karies dan periodontal sebesar 74,4% dan biasanya berkaitan dengan kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan.1. Data penyakit yang di derita oleh anak sekolah (SD) terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sebagai berikut: Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare. Sedangkan menurut data Departemen Kesehatan diantara 1000 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun1. Hasil prasurvey yang dilakukan menunjukkan bahwa siswa-siswa di SDN 1 RAJABASA Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung belum menerapkan PHBS1. Rumusan Masalah1. Bagaimana gambaran pengetahuan tentang PHBS pada siswa kelas V SDN 1 RAJABASA , Bandar Lampung sebelum dan sesudah dilakukannya metode ceramah ilustratif di SDN 1 RAJABASA , Bandar Lampung ?1. Adakah pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan metode ceramah ilustratif terhadap pengetahuan tentang PHBS siswa kelas V SDN 1 RAJABASA , Bandar Lampung ?

1. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan metode Ceramah Ilustratif terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

1. Tujuan Khusus1. Mengetahui gambaran pengetahuan tentang PHBS pada siswa kelas V SDN 1 RAJABASA , Bandar Lampung sebelum dan sesudah dilakukannya metode ceramah ilustratif di SDN 1 RAJABASA , Bandar Lampung 1. Mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan dengan metode ceramah ilustratif terhadap pengetahuan tentang PHBS siswa kelas V SDN 1 RAJABASA , Bandar Lampung

1. Manfaat PenelitianPenelitia n ini memiliki manfaat sebagai berikut:3. Manfaat teoritisa. Sebagai bahan masukan bagi instansi pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan siswab. Sebagai masukan untuk lebih meningkatkan kegiatan promosi kesehatan dengan berbagai metode salah satunya dengan menggunakan metode ceramah ilustratif.3. Manfaat aplikatifa. Menumbuhkan kesadaran bagi siswa tetntang pentingnya prilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolahb. Merupakan alternatif bagi sekolah untuk memodifikasi metode ceramah yang selama ini digunakan sehingga pembelajaran dengan metode ceramah lebih interaktif.

1. Ruang Lingkup PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian Pre Eksperimen dengan desain penelitian one group pre-test post test, yaitu dengan memberikan perlakuan secara tidak langsung kepada responden dengan observasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Objek pada penelitian ini adalah pengetahuan tentang PHBS sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode pembelajaran Ceramah Ilustratifpada responden. Sedangkan subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 1 RAJABASA Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2012.

Pengaruh Penggunaan Metode Belajar Ilustratif Terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa Kelas V Tentang PHBS Di SDN 1 RAJABASA Bandar Lampung

PROPOSAL

DisusunOlehUCI AGUSTINANPM : 11340134

FAKULTAS KEDOKTERAN JURUSAN DIV KEBIDANANUNIVERSITAS MALAHAYATIBANDAR LAMPUNG2014