Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI (Studi...
Click here to load reader
-
Upload
irsan-widyawan -
Category
Engineering
-
view
450 -
download
8
Transcript of Bab I Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI (Studi...
Pendahuluan I - 1
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Seluruh dunia saat ini mengalami era globalisasi. Di berbagai bidang terjadi
perkembangan pemakaian teknologi informasi yang sangat signifikan. Hanya
dalam kurun waktu beberapa tahun, perkembangan tersebut terjadi sangat cepat
dan revolusioner serta membuat manusia semakin produktif dalam berkarya.
Salah satu bidang yang bergerak sangat cepat adalah teknologi informasi.
Informasi sudah menjadi bagian keseharian tiap orang dalam era global ini.
Tataran praktis bidang teknologi informasi salah satunya adalah penggunaan
komputer dalam berbagai bidang.
Dalam era globalisasi, penggunaan komputer pun merasuk dalam bidang geografi.
Di jaman dulu, yang biasanya dilakukan secara manual, seperti pemetaan,
penginderaan jarak jauh, pengelolaan sumber daya, investigasi ilmiah atau apapun
yang berhubungan dengan geografis, saat ini sudah beralih menjadi
komputerisasi. Teknologi informasi geografis banyak dimanfaatkan untuk
memudahkan keputusan dalam berbagai perencanan yang menyangkut tata ruang
terutama dalam hal sumber daya alam.
Indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah. Diperlukan informasi
yang akurat dan valid dalam eksplorasi di berbagai daerah. Data geologi sangat
dibutuhkan di suatu daerah yang diteliti. Data titik-titik pengamatan yang telah
diteliti perlu disajikan secara informatif untuk memudahkan proses pengambilan
keputusan dalam melihat daerah eksplorasi.
Hal itulah yang dirasakan pada instansi Pusat Survei Geologi. Tidak maksimalnya
manajemen data yang terjadi saat ini di Pusat Survei Geologi. Selama ini di Pusat
Survei Geologi masih secara manual dalam menyajikan informasi geologi suatu
daerah terutama Lembar Nangapinoh, Kalimantan Barat. Hal ini membuat tidak
Pendahuluan I - 2
praktis maupun tidak efektif dalam penyajian informasi yang ada. Titik
pengamatan maupun lokasi contoh tidak disajikan secara komputerisasi.
Pengambilan keputusan yang berhubungan dengan Lembar Nangapinoh tidak
maksimal dikarenakan perlu waktu yang tidak sedikit untuk menyimpulkan data
yang ada.
Dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan kepada pegawai di Pusat Survei
Geologi, maka dapat diambil kesimpulan :
1. 70% responden menyatakan bahwa di Pusat Survei Geologi “perlu” di
bangun sebuah aplikasi SIG lokasi contoh dan titik pengamatan di
Lembar Nangapinoh, sementara 30% yang lainnya mengatakan
“sangat perlu”.
2. Dilihat dari manfaat aplikasi SIG ini, 90 % dari responden
menyatakan “membantu” dalam mempermudah kinerja Pusat Survei
Geologi sedangkan 10% menyatakan “sangat membantu”.
3. 80% responden menyatakan aplikasi SIG ini “sesuai” bila
diterapkan di Pusat Survei Geologi , sedangkan 20% menyatakan
“sangat sesuai”.
4. 100 % responden menyatakan bahwa SIG ini meningkatkan kinerja
Pusat Survei Geologi dalam pengambilan keputusan tentang Lembar
Nangapinoh.
5. Responden juga menunjukkan harapannya agar SIG ini bisa cepat
terealisasi sehingga bisa mempermudah, membantu, serta
mengoptimalkan kinerja Pusat Survei Geologi, dengan tampilan yang
user friendly dan disertai data yang valid.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang
dirumuskan yaitu bagaimana merancang suatu aplikasi sistem informasi geografis
lokasi contoh dan titik pengamatan dengan studi kasus geologi Lembar
Nangapinoh, Kalimantan Barat.
Pendahuluan I - 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah merancang sistem informasi
geografis untuk menyajikan informasi lokasi contoh dan titik pengamatan yang
akan dipergunakan di Pusat Survei Geologi.
Tujuan dari SIG yang akan dibangun adalah:
1. Menyajikan informasi geologi Lembar Nangapinoh dari titik pengamatan dan
lokasi contoh.
2. Mempermudah Pusat Survei Geologi untuk mengubah atau mengupdate data
geologis Lembar Nangapinoh.
1.4 Batasan Masalah
Untuk mempermudah dalam perancangan sistem informasi geografis lokasi
contoh dan titik pengamatan geologi ini diperlukan suatu pembatasan masalah
sehingga dapat diketahui ruang lingkup yang ada, yaitu :
1. Menyajikan informasi hasil penelitian laboratorium dari suatu titik
pengamatan di Lembar Nangapinoh. Informasi itu antara lain :
a. Informasi persentase komposisi Thin-Section
b. Informasi persentase komposisi kandungan mineral dari batuan
vulkanik
c. Informasi hasil analisis kimia
d. Informasi K-Ar Geochronology
e. Informasi kandungan fosil, era fosil berasal dan lingkungan fosil
berasal
f. Informasi analisis Pan-Concentrate dan Stream-Sediment
g. Informasi batuan
h. Informasi peta lokasi dan foto-foto
2. Adanya interaksi antara pengguna dengan aplikasi dalam penyajian
informasi.
Pendahuluan I - 4
1.5 Metode Penelitian
Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan dan memahami permasalahan
yang dihadapi maka metode penelitian yang diterapkan sebagai berikut :
1.5.1 Tools Perancangan Perangkat Lunak
Dalam pengembangan perangkat lunak sistem informasi geografis ini,
digunakan tools Unfied Modelling Language (UML). Sedangkan konsepsi
dasar dari UML itu sendiri antara lain :
a. Use Case Diagram : menggambarkan fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem. Maksud yang ditekankan adalah
“apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use
case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan
sistem.
b. Class Diagram : spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari
pengembangan dan desain berorientasi objek. Class
menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
(metoda/fungsi).
c. Statechart Diagram : menggambarkan transisi dan perubahan
keadaan (dari satu state ke state lainnya)suatu objek pada sistem
sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya
statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat
memiliki lebih dari satu statechart diagram).
d. Activity Diagram : menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam
sistem yang sedang dirancang,bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses
paralel yang mungkin terjadi padabeberapa eksekusi.
e. Sequence Diagram : menggambarkan interaksi antar objek di
dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan
Pendahuluan I - 5
sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.
Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi
horizontal (objek-objek yang terkait).
f. Collaboration Diagram : menggambarkan interaksi antar objek
seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran
masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian
message.
g. Component Diagram : menggambarkan struktur dan hubungan
antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan
(dependency) di antaranya.
h. Deployment Diagram : menggambarkan detail bagaimana
komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana
komponen akan terletak, bagaimana kemampuan jaringan pada
lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat
fisikal
1.6 Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini menyajikan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan
secara garis besar yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi
masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan teori-teori yang berhubungan langsung dengan sistem
informasi yang dirancang.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bagian ini berisi analisis dan perancangan sistem. Analisis sistem
terdiri dari analisis prosedur dan dokumen sistem, perangkat keras,
Pendahuluan I - 6
perangkat lunak, pengguna sistem yang berjalan saat ini, dan pengguna
sistem yang diajukan saat ini. Perancangan sistem terdiri dari
perancangan model proses, perancangan model data, yaitu diagram
relasi entitas dan struktur tabel, dan perancangan user interface serta
jaringan semantik.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bagian ini menyajikan tentang implementasi sistem yang sudah
dirancang dan selanjutnya dilakukan pengujian pada aplikasi sistem
informasi geografis yang telah dibuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini berisi kesimpulan pelaksanaan tugas akhir dan saran
terhadap pengembangan sistem informasi geografis ini.
Pendahuluan I - 6
perangkat lunak, pengguna sistem yang berjalan saat ini, dan pengguna
sistem yang diajukan saat ini. Perancangan sistem terdiri dari
perancangan model proses, perancangan model data, yaitu diagram
relasi entitas dan struktur tabel, dan perancangan user interface serta
jaringan semantik.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bagian ini menyajikan tentang implementasi sistem yang sudah
dirancang dan selanjutnya dilakukan pengujian pada aplikasi sistem
informasi geografis yang telah dibuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini berisi kesimpulan pelaksanaan tugas akhir dan saran
terhadap pengembangan sistem informasi geografis ini.