BAB I SPM

7
BAB I PENDAHULUAN I.1 . La tar Bel aka ng Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1947 menerangkan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera sempurna fisik, mental, dan sosial, yang tidak terbatas pada bebas penyakit atau kelemahan saja. Namun batasan seha t ya ng disebutkan oleh WHO di pe rl ua s da la m Un da ng -Und ang Keseha tan No.23 tahun 1992 yang menyebutk an bahwa sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Menurut Undang-Undang Kesehatan No.36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisi k, men tal , spr itu al mau pun sos ial yan g memung kin kan seti ap ora ng untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Myrnawati, 2004). Se cara umum, ke seha tan di ke lomp ok ka n me nj adi du a, ya kn i keseh at an indi vi du da n keseh at an agregat (kumpulan indi vi du) atau kesehatan masyarakat. Ilmu yang mempelajari kesehatan individu adalah ilmu kedokteran (medicine), sedangkan ilmu yang mempelajari kesehatan agregat adalah ilmu kesehatan masyarakat (public health) (Notoadmodjo, 2007). Kes eha tan masy arak at mer upa kan sala h satu mod al pok ok dal am rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu yang mempelajari kombinasi teori dan praktek yang bertujuan unt uk mencegah pen yak it, memper pan jang hid up, dan men ing kat kan 1

description

SPM IKM

Transcript of BAB I SPM

7/16/2019 BAB I SPM

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-spm-5634f719c4955 1/7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1947 menerangkan bahwa

sehat  adalah keadaan sejahtera sempurna fisik, mental, dan sosial, yang

tidak terbatas pada bebas penyakit atau kelemahan saja. Namun batasan

sehat yang disebutkan oleh WHO diperluas dalam Undang-Undang

Kesehatan No.23 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa sehat adalah suatu

keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap

orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Menurut Undang-Undang

Kesehatan No.36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara

fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Myrnawati, 2004).

Secara umum, kesehatan dikelompokkan menjadi dua, yakni

kesehatan individu dan kesehatan agregat (kumpulan individu) atau

kesehatan masyarakat. Ilmu yang mempelajari kesehatan individu adalah

ilmu kedokteran (medicine), sedangkan ilmu yang mempelajari kesehatan

agregat adalah ilmu kesehatan masyarakat (public health) (Notoadmodjo,

2007).

Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam

rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Ilmu Kesehatan Masyarakat

adalah ilmu yang mempelajari kombinasi teori dan praktek yang bertujuan

untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan

1

7/16/2019 BAB I SPM

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-spm-5634f719c4955 2/7

2

kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat

untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit menular,

 pendidikan kesehatan, dan sebagainya yang bertujuan untuk mencegah

 penyakit, memperpanjang usia hidup, dan meningkatkan kesehatan

 penduduk.

Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak 

hanya oleh orang per orang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan

oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak 

hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai

 peranan yang cukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

Tujuan yang ingin dicapai adalah agar penyelesaian berbagai masalah

kesehatan yang ditemukan di masyarakat dapat lebih efektif dan efisien.

Menurut Kepmenkes RI N0. 128/ Menkes/ SK II/ 2004, puskesmas

merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

 bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan, puskesmas

 bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan per orangan dan

upaya kesehatan masyarakat, yang ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional

merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Kegiatan pokok 

 puskesmas mencakup kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana, gizi,

kesehatan lingkungan, promosi kesehatan, pencegahan dan pemberantasan

 penyakit menular, dan pengobatan(Depkes RI, 2009).

Puskesmas memiliki fungsi sebagai pusat penggerak pembangunan

 berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat

7/16/2019 BAB I SPM

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-spm-5634f719c4955 3/7

3

 pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas memiliki tiga upaya

kesehatan yaitu upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan,

dan upaya kesehatan penunjang. Visi puskesmas adalah masyarakat sehat

yang mandiri dan berkeadilan.

Dalam mewujudkan visi, menjalankan fungsi, dan melaksanakan

upaya kesehatan puskesmas memiliki sistem manajemen. Manajemen

adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai suatu

tujuan atau meneyelesaikan pekerjaan. Manajemen kesehatan masyarakat

adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan

masyarakat sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah

sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Sistem pelayanan kesehatan

masyarakat adalah struktur atau gabungan dari subsistem di dalam suatu

unit atau di dalam suatu proses untuk mengupayakan pelayanan kesehatan

masyarakat baik preventif, kuratif, promotif, maupun rehabilitative.

Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara

sistematis untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien.

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas

membentuk fungsi-fungsi manajemen (Depkes RI, 2006).

Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang dikenal yaitu

 perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan, serta

 pertanggungjawaban. Perencanaan meliputi perencanaan upaya kesehatan

wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Pelaksanaan dan pengendalian

meliputi pengorganisasian, penyelenggaraan dan pemantauan. Pengawasan

mencakup monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi merupakan

7/16/2019 BAB I SPM

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-spm-5634f719c4955 4/7

4

 bagian yang penting dari proses manajemen karena dengan evaluasi akan

diperoleh umpan balik terhadap program atau pelaksanaan kegiatan. Untuk 

dapat mengevaluasi suatu program/sistem kita harus tahu terlebih dahulu

elemen-elemen penting yang ada pada sistem tersebut (Gambar 1). Tanpa

adanya monitoring dan evaluasi, sulit rasanya untuk mengetahui sejauh

mana tujuan yang direncanakan telah mencapai tujuan atau belum (Hartoyo,

2012).

Monitoring adalah kegiatan untuk memantau proses atau jalannya

suatu program atau kegiatan. Sedangkan evaluasi adalah kegiatan untuk 

menilai hasil suatu program/ kegiatan atau secara umum evaluasi adalah

suatu proses untuk menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan yang telah

ditetapkan tercapai. Evaluasi adalah membandingkan hasil yang telah

dicapai oleh suatu program dengan tujuan yang direncanakan. Evaluasi

suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap tiga hal yakni:

1. Evaluasi proses

Evaluasi proses ditujukan untuk terhadap pelaksanaan program yang

menyangkut penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana, dan

fasilitas yang lain.

2. Evaluasi hasil program

Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana program

itu berhasil, yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan

tercapai.

3. Evaluasi dampak program

7/16/2019 BAB I SPM

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-spm-5634f719c4955 5/7

5

Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana

 program ini mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan

masyarakat (Azwar, 1996).

 

Gambar 1. Elemen-elemen penting suatu sistem

Dalam program kesehatan masyarakat, di samping evaluasi dilakukan

 juga monitoring atau pemantauan program. Monitoring dilakukan sejalan

dengan evaluasi, dengan tujuan agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan

dalam rangka mencapai tujuan program tersebut berjalan sesuai dengan

yang direncanakan. Dalam monitoring tidak dilakukan penilaian seperti

 pada evaluasi tetapi hanya mengamati dan mencatat. Apabila terjadi

ketidaksesuaian antara kegiatan dengan yang direncanakan dilakukan

koreksi.

Pada laporan ini akan dibahas tentang pelaksanaan manajemen

 pelayanan Puskesmas Mungkid yang berada di kecamatan Mungkid

kabupaten Magelang. Seperti puskesmas pada umumnya, Puskesmas

Mungkid juga memilki kendala dan permasalahan dalam upaya memenuhi

target standar pelayanan minimal. Oleh karena itu dilakukan evaluasi

manajemen pelayanan di Puskesmas Mungkid yang akan dibahas pada

laporan ini.

UMPAN BALIK 

INPUT OUT PUTPROSES

7/16/2019 BAB I SPM

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-spm-5634f719c4955 6/7

6

I.2. Tujuan

Penulisan laporan kegiatan ini memiliki tujuan umum dan khusus:

1. Tujuan umum

Secara umum mengetahui, menganalisis, dan mengevaluasi manajemen

 pelayanan Puskesmas Mungkid agar menjadi lebih baik.

2. Tujuan khusus:

a. Mengetahui hasil pencapaian standar pelayanan minimal

 puskesmas Mungkid yaitu :

1) KIA dan KB

2) Gizi

3) Kesehatan lingkungan

4) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 

5) Promosi kesehatan

6) Pengobatan

Apakah hal tersebut sudah memenuhi target yang telah ditetapkan

 berdasarkan standar pelayanan minimal atau belum.

 b. Mengetahui proses manajemen Puskesmas Mungkid dan

menganalisis permasalahan manajemen pelayanan puskesmas

Mungkid.

c. Mampu menganalisis dan memecahkan permasalahan manajemen

 pelayanan puskesmas Mungkid dengan metode  problem based 

cycling  meliputi identifikasi permasalahan, penentuan prioritas

masalah, menganalisis penyebab masalah, membuat alternatif,

7/16/2019 BAB I SPM

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-spm-5634f719c4955 7/7

7

 pemecahan masalah, menentukan pemecahan permasalahan

manajemen, monitoring dan evaluasi.

d. Mampu membuat rencana kegiatan pemecahan masalah atau  plan

of action.

e. Mampu membuat suatu kesimpulan dan memberikan saran – saran

dari hasil analisa yang didapat.

I.3. Metodologi

Laporan ini disusun berdasarkan data primer dan sekunder yang

didapatkan selama 6 hari dari tanggal 4 Juni-9 Juni 2012 di Puskesmas

Mungkid. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan

koordinator program dan petugas yang terkait sehingga didapatkan data

mengenai input (5M), pelaksanaan (P1, P2, P3) dan output (cakupan

kegiatan) manajemen puskesmas. Data sekunder di peroleh dari data tertulis

yang ada di puskesmas Mungkid.

Hasil data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif. Kemudian

dilakukan identifikasi masalah dan ditentukan prioritasnya menggunakan

metode Hanlon kuantitatif. Tahap selanjutnya adalah analisa penyebab

masalah, menggunakan metode fishbone. Selanjutnya ditentukan alternatif 

 pemecahan masalah dengan menggunakan kriteria matriks untuk 

selanjutnya dibuat rencana kegiatan ( Plan of Action). Kegiatan yang telah

dilakukan akan dipantau dan kemudian dievaluasi.