BAB I skripsi

7/17/2019 BAB I skripsi

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-skripsi-568bd5c24b3a9 1/49

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSalah satu ciri makhluk hidup termasuk manusia adalah berkembang biak

atau melakukan reproduksi. Manusia berkembang biak dengan cara seksual dan

dimulai dengan pembelahan sel (Suyitno, 2005). Pembelahan sel pada manusia

terdiri dari pembelahan secara mitosis dan meiosis. Mitosis adalah proses

pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang mempunyai sifatsifat

genetik yang sama, sedangkan meiosis adalah pembelahan sel yang akan

menghasilkan sel kelamin atau gamet. Meiosis berlangsung dalam dua tingkatan

yaitu meiosis ! dan meiosis !! (Suryo, 200").

Pembentukan sel gamet pada #anita disebut oogenesis, berlangsung di

dalam indung telur atau o$arium. Proses oogenesis dia#ali sel oogonium yang

bermitosis men%adi oosit primer yang terbentuk saat lahir. &osit primer

mengandung ' kromosom, yaitu '' autosom dan 2 kromosom kelamin. &osit

primer selan%utnya melakukan pembelahan meiosis ! men%adi oosit sekunder saat

seorang #anita memasuki masa pubertas, ratarata pada umur 2 tahun (Suryo,

200"). &osit sekunder tersebut berisi 2 inti yang masingmasing mengandung 2*

kromosom. Meiosis !! ter%adi %ika oosit sekunder dibuahi oleh sperma, dan

selan%utnya akan menghasilkan o$um (+ampbell, 200).Pembentukan o$um dapat terganggu karena perkembangan oosit yang

tidak normal, seperti ter%adinya gangguan maturasi oosit. angguan

perkembangan oosit dapat diakibatkan karena faktor nutrisi, obesitas, stress saat

dan sebelum kehamilan, olahraga terlalu berat, dan gaya hidup (-arghese et al.,

20). Perkembangan gaya hidup dipengaruhi oleh aman dan teknologi yang ada.

Perkembangan tersebut dapat memberikan efek postif dan negatif. Salah satu

1



contoh gaya hidup yang memberikan efek negatif adalah kebiasan merokok.

Merokok dapat menyebabkan terganggunya sistem reproduksi #anita, yaitu dapat

meningkatkan resiko keguguran, kelahiran bayi yang belum cukup bulan

(premature), dan berat badan bayi lahir rendah. Merokok %uga dapat

mempengaruhi perkembangaan oosit pada #anita (/llen et al., 200). Satu dari

enam #anita berusia " tahun merupakan perokok aktif, menurut penelitian yang

dilakukan oleh /merican +ancer Society. Semakin rendah tingkat pendidikan

yang dimiliki seorang #anita, semakin besar potensinya untuk men%adi perokok

aktif. Merokok lebih sering dilakukan oleh #anita#anita berusia muda dibanding

#anita berusia tua. 1elapan belas persen dari #anita berusia 2' '' tahun

merupakan perokok. aya hidup dapat mempengaruhi usia #anita untuk

merokok, mayoritas kasus mulai merokok saat usia di ba#ah " tahun. (+amlin et

al ., 20'3 /merican +ancer Society, 20').

Merokok mempunyai efek antiestrogen pada #anita (1usko$a et al .,

20'), padahal estrogen berfungsi dalam pembentukan ketebalan dinding rahim,

men%aga kualitas dan kuantitas cairan di dalam dinding rahim dan $agina sehingga

sesuai kondisinya untuk fertilisasi (Sher#ood, 202). 4omponen utama yang

terdapat dalam rokok adalah nikotin, sebesar 50. 6ikotin dapat membentuk

radikal bebas, dan memberikan efek buruk karena mempengaruhi organel sel

mikrotubulus dan mikrofilamen yang terdapat dalam oosit selama proses meiosis

kedua organel sel tersebut berperan dalam pergerakan kromosom saat pembelahan

sel (Sloane, 200'). /danya nikotin dapat menyebabkan terganggunya proses

meiosis yaitu tahap metafase ! (Metria, et al., 20*).

2



angguan perkembangan oosit tidak hanya bisa ditemukan pada #anita

yang merokok secara aktif, tetapi %uga pada #anita yang merupakan perokok

pasif. 7anita tersebut adalah #anita yang tidak senga%a terpapar asap rokok dari

lingkungan, baik di lingkungan rumah atau ker%a. Presentasi gangguan

perkembangan oosit lebih besar didapatkan pada #anita yang merokok secara

aktif, karena %umlah nikotin yang terpapar ke dalam tubuh mereka lebih besar

(&#%, et al., 20083 /merican Society of 9eproducti$e Medicine, 200).

:aktor sosial merupakan alasan yang paling sering dilakukan oleh #anita

untuk merokok, mereka merasa dengan merokok saat bersosialisasi dengan

temantemannya akan memuat suasana men%adi lebih menyenangkan dan dapat

meningkatkan daya interaksi sosial mereka. Perokok #anita merasa bah#a rokok

merupakan salah satu cara untuk menghilangkan stress yang dialaminya, dan

timbul perasaan men%adi lebih tenang. /lasan yang membuat para #anita sulit

untuk berhenti merokok adalah ketakutan mereka terhadap peningkatan berat

badan yang biasanya ter%adi pada #anita yang berhenti merokok (/llen et al.,

2003 !rish +ancer Society, 202).

9asulullah S/7 mengan%urkan umatnya untuk men%aga kesehatan

sebagaimana dikatakan 9asulullah S/7, salah satunya adalah menghindari

perilaku perilaku yang dapat merusak diri. /gama !slam memandang bah#a

penggunaan bahan yang mengandung nikotin mempunyai efek yang buruk karena

dapat merugikan diri sendiri dan orang lain serta lingkungan. Penggunaan bahan

yang mengandung nikotin pada #anita dapat mempengaruhi perkembangan oosit

sehingga dapat menyebabkan keguguran. ;al ini bertentangan dengan syariat

3



!slam yang menyatakan bah#a manusia harus memelihara %i#a seseorang dari

yang masih di dalam kandungan sekalipun (Sulaiman, 200).<erdasarkan hal tersebut, dalam skripsi ini penulis tertarik untuk

membahas =Pengaruh Nikotin Terhadap Maturasi Oosit pada anita

Merokok Ditin!au dari "edokteran dan Isla#>.

1.$ Per#asalahan

. /pa efek nikotin terhadap proses oogenesis?

2. /pa efek nikotin terhadap kesuburan pada #anita merokok?

*. <agaimana pandangan !slam mengenai pengaruh nikotin terhadap

maturasi oosit pada #anita merokok ditin%au dari kedokteran dan

!slam?

1.% Tu!uan

.*. @mum

@ntuk mengetahui efek nikotin terhadap maturasi oosit pada #anita

merokok.

.*.2 4husus

.*.2. Mengetahui efek nikotin terhadap ptoses oogenesis.

.*.2.2 Mengetahui efek nikotin terhadap kesuburan pada #anita

merokok.

.*.2.* Mengetahui pandangan !slam pada pengaruh nikotin

terhadap maturasi oosit pada #anita merokok.

1.& Man'aat

.'. <agi penulis, diharapkan akan menambah pengetahuan mengenai efek

nikotin terhadap maturasi oosit pada #anita merokok ditin%au dari

kedokteran dan !slam serta cara penulisan ilmiah yang baik dan

benar.

.'.2 <agi @ni$ersitas A/9S!, diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat

sebagai masukan bagi ci$itas akademika @ni$ersitas A/9S!

khususnya :akultas 4edokteran.

4



.'.* <agi masyarakat, diharapkan skripsi ini dapat menambah pengetahuan

masyarakat mengenai efek nikotin terhadap maturasi oosit ditin%au

dari kedokteran dan !slam.

BAB II

PEN(A)UH NI"OTIN TE)HADAP MATU)A*I OO*IT PADA ANITA

ME)O"O" DITIN+AU DA)I "EDO"TE)AN

$.1 Oogenesis

2.. 1efinisi

&ogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin atau gamet pada

#anita yang berlangsung di dalam indung telur atau o$arium (Suryo,

200"). &$arium sebagai organ reproduksi primer #anita, %uga berfungsi

mengeluarkan hormonhormon seks #anita seperti estrogen dan

progesteron. Bstrogen pada #anita berfungsi untuk pematangan o$um, dan

sebagai transport sperma dari $agina ke tempat pembuahan di tuba uterina

dan membentuk karakteristik seks sekunder pada #anita. Progesteron

berperan penting dalam mempersiapkan lingkungan yang sesuai untuk

memelihara %anin (+ampbell, 200)

5



Pembelahan sel dalam oogenesis berlangsung secara mitosis dan

meiosis (+ampbell, 200). Mitosis adalah proses pembelahan satu sel

untuk menghasilkan dua sel anak yang secara genetis identik dengan sel

induk (ambar ). Sedangkan meiosis adalah pembelahan sel yang ter%adi

untuk menghasilkan gamet pria dan #anita, yaotu masingmasing sperma

dan sel telur (Sadler, 200).

ambar . <erbagai Cahap Mitosis (Sadler, 200)

Pematangan oosit dimulai sebelum lahir. Pada #anita, sel

germinati$um primordial akan berdiferensiasi men%adi oogonia (ambar

2). Selsel oogonia terus mengalami se%umlah pembelahan mitosis. Selsel

tersebut tersusun dalam kelompokkelompok yang dikelilingi oleh suatu

lapisan epitel gepeng, fenomena ini mulai terlihat pada akhir bulan ke*

(ambar *). Sebagian besar oogonia terus membelah dengan cara mitosis,

tetapi pembelahan sebagian diantaranya terhenti pada tahap profase

6



meiosis ! dan membentuk oosit primer (ambar 2 dan *). Dumlah oogonia

akan meningkat pesat selama beberapa bulan selan%utnya. Dumlah total sel

germinati$um di o$arium akan mencapai maksimal, sekitar 8 %uta sel pada

akhir bulan ke5. &ogonia serta oosit primer mulai men%adi atresia pada

bulan ini. Semua oosit primer yang masih bertahan, bersama dengan sel

epitel gepeng disekitarnya disebut dengan folikel primordial (9us#ana,

20053 Sadler, 200)

ambar 2. 1iferensiasi sel germinati$um primordial (Sadler, 200)

Semua oosit primer memulai proses profase meiosis !, namun tidak

langsung melan%utkan ke tahap pembelahan metafase melainkan masuk ke

dalam tahap istirahat dalam proses profase yang ditandai oleh adanya %ala

%ala kromatin men%elang kelahiran (ambar *). &osit primer akan terus

bertahan pada tahap profase dan tidak akan menuntaskan proses

pembelahan meiosis pertama mereka sebelum pubertas ter%adi. 4eadaan

tersebut ter%adi karena adanya Oocyte Maturation Inhibitor (OMI), yaitu

suatu peptida yang dikeluarkan oleh sel folikular. Dumlah total oosit primer

7



saat lahir diperkirakan mencapai 00.000 "00.000, namun selama masa

anakanak sebagian oosit men%adi atretik dan hanya sekitar '00.000

%umlah oosit yang tersisa pada permulaan masa pubertas. 4eadaan oosit

primer sangat mudah mengalami kerusakan terutama pada #anita yang

tua, hal ini dibuktikan dengan tingginya kasus kelainan kromosom yang

dialami #anita hamil pada usia lebih dari *5 tahun (Speroff, 200053

Sadler, 200)

ambar *. &$arium pada berbagai tahap perkembangan (Sadler, 200)

Eima belas sampai dua puluh folikel memulai proses pematangan,

dan mele#ati tiga stadium, yaitu primer atau preantral, sekunder atau

antral, dan preo$ulasi atau folikel de raaf setiap bulannya. Saat folikel

primer mulai tumbuh dan berkembang, selsel folikel di sekitar berubah

dari gepeng men%adi bentuk kuboid dan berproliferasi untuk membentuk

8



epitel berlapis yaitu, sel granulosa dan membentuk folikel primer. Sel

granulosa terletak pada membrana basalis yang memisahkan sel ini dari sel

stroma di sekitarnya yang membentuk teka folikuli. Selsel granulosa dan

oosit %uga mengeluarkan satu laapisan glikoprotein di permukaan oosit,

membentuk ona pelusida. Seiring pertumbuhan folikel, selsel teka

folikuli tersusun membentuk lapisan teka interna dan teka eksterna.

Se%umlah folikel mulai berkembang tetapi hanya satu yang

mencapai kematangan sempurna, yang lain akan berdegenerasi dan

men%adi atretik pada setiap siklus o$arium,. 4etika folikel sekunder

matang maka akan ter%adi peningkatan E; ( Luteinzing Hormon), dan

memicu fase pertumbuhan preo$ulasi. Saat proses meiosis ! selesai, akan

terbentuk dua sel anakan dengan ukuran yang berbeda, masingmasing

dengan 2* kromosom berstruktur ganda. Satu sel oosit sekunder akan

mendapatkan sebagian besar sitoplasma, sedangkan badan polar tidak

mendapatkan sitoplasma sama sekali. Sel kemudia masuk ke dalam proses

meiosis !! tetapi terhenti pada tahap metafase, sekitar tiga %am sebelum

o$ulasi. Meiosis !! tuntas ter%adi %ika oosit dibuahi, %ika tidak maka sel

akan mengalami degenerasi sekitar 2' %am setelah o$ulasi (Sadler, 200)

9



ambar '. Proses &ogenesis (Sher#ood, 202)

2..2 4romosom

4romosom adalah 16/ atau bahan genetik yang tersusun di dalam

nukleus manusia. Sel somatik manusia normal bersifat diploid, dengan '

kromosom yang terdiri dari 22 pasang autosom, dan pasang kromosom

kelamin. 4romosom kelamin pada #anita adalah FF, sedangkan pada pria

adalah FA.

4romosom mempunyai komposisi atau bagianbagian yaituG

a. 4romatinG 4ombinasi dari 16/ protein pada kromosom.

b. CelomerG Segmen 16/ yang terletak di u%ung sel. :ungsi utama telomer

adalah melindungi 16/ dari kerusakan dan mempertahankan kestabilan

10



kromosom. Celomer %uga terkait dengan aging dan proses penuaan.

ambar 5. <agianbagian kromosom (!ndiana @ni$ersity)

c. SentomerG Merupakan bagian yang membagi kromosom men%adi dua

lengan dan berfungsi sebagai tempat melekatnya benang plasma dari

gelendong inti atau spindle. Eetak sentromer dapat membagi kromosom

men%adi beberapa bentuk, yaituG

a. Metasentris

/pabila sentromer berada ditengah kromosom sehingga membagi

kromosom men%adi dua lengan sama pan%ang.

b. Submetasentris

/pabila sentromer terletak submedian, atau lebih kearah salah satu

u%ung lengan kromosom sehingga lengan kromosom men%adi tidak

sama pan%ang.

c. /krosentris

11



/pabila sentromer terletak di subterminal salah satu lengan

kromosom, sehingga sentromer sulit untuk diamati, namun masih

ada.

d. Celosentrik

/pabila sentromer terletak di u%ung lengan kromosom sehingga

hanya terdapat satu buah lengan kromosom.

(<ickmore 2003 Suryo 200"3 Pur#aningsih, 2023 S#anson et al., 202)

ambar . Denis%enis sentromer (S#anson et al.,, 202)

2..* Mitosis

Mitosis adalah salah satu bagian dari siklus sel, yaitu proses

pembelahan sel yang menghasil kan dua sel anakan yang mempunyai sifat

sifat genetik yang sama dengan induknya. Sel mengalami suatu fase

persiapan yang disebut !nterfase. Sebelum ter%adi mitosis sel membuat

salinan kromosom sebagai persiapan untuk pembelahan sel. Pada fase ini

proses interfase dibagi men%adiG

a. :ase adalah fase sel untuk tumbuh

b. :ase S adalah fase sel tumbuh sambil menyalin kromosom

kromosom

c. :ase 2 adalah fase dimana sel terus tumbuh sambil

menyelesaikan persiapan untuk membelah.

12



ambar 8. Siklus sel (+ampbell, 200)

Setelah ketiga fase diatas ter%adi maka akan dilan%utkan dengan fase M

atau mitosis. Mitosis terbagi men%adi 5 tahap, yaituG

. Profase !

a. 6ukleolus lenyap

b. elendong mitotik a#al mulai terbentuk. elendong ini terdiri atas

sentrosom dan mikrotubulus yang men%ulur dari sentrosom.

2. Prometafase

a. Selaput nucleus terfragmentasi

13



b. Masingmasing dari kedua kromatid pada setiap kromosom memiliki

kinetokor. 4inetokor merupakan pengait pada benang benang

mikrotubulus.

*. Metafase

a. Sentrosom kini berada pada kutub kutub sel yang berseberangan

b. 4romosom ber%e%er pada lempeng metafase atau bidang ekuator

'. /nafase

a. 4edua sel anakan mulai bergerak menu%u u%ungu%ung kutub yang

berla#anan saat mikrotubulus kinetokor memendek.

b. Sel meman%ang saat mikrotubulus nonkinetokor meman%ang.

5. Celofasea. 1ua nukleus anakan terbentuk dalam sel.

b. 6ukleolus muncul kembali.

(+ampbell, 200)

ambar ". Proses Mitosis (+ampbell, 200)

2..' Meiosis

14



Meiosis adalah pembelahan sel yang mengurangi %umlah set

kromosom dari diploid men%adi haploid. Meiosis ter%adi secara dua kali

yaitu meiosis ! dan meiosis !!. Pada meiosis ! ter%adi pemisahan dari

pasangan kromosom homolog menghasilkan dua sel haploid. Proses

meiosis ! terdiri dari fase profase !, metafase !, anaphase !, dan telofase !

(+ampbell, 200).

Profase !Profase ! merupakan fase paling lama pada proses meiosis !. :ase

ini ditandai dengan kromatin yang terduplikasi. Setiap kromosom terdiri

dari dua kromatid bersaudara yang terkait secara dekat. Pada profase !

ter%adi proses sinapsis. Proses sinapsis berfungsi memba#a kromosom

yang berpasangan membentuk tetrad, dua kromosom dan empat kromatid,

dengan satu kromosom diperoleh dari masingmasing orangtua. Selain

proses sinapsis, pada profase ! ter%adi %uga proses pindah silang atau

crossing over , yaitu suatu pertukaran bahan genetik dari satu kromatid

suatu kromosom dengan daerah bersangkutan dari kromosom

homolognya. 1aerah tempat kromosom homolog terikat dan ter%adi pindah

silang disebut kiasmata. Crossing over berguna untuk meningkatkan

$ariabilitas genetic yang menyebabkan redistribusi bahan genetic, dan

melalui distribusi acak kromosom homolog ke sel anak (Sadler, 2003

+ampbell, 200).

Metafase !

Pasangan kromosom homolog tersusun pada lempeng ekuatorial

metafase, dengan satu kromosom pada setiap pasangan menghadap ke

15



kutub yang berbeda. 4edua kromatid dari satu homolog melekat ke

mikrotubulus kinetokor dari salah satu kutub. 4romatid homolog yang

satu lagi melekat ke mikrotubulus dari kutub yang berseberangan.

/nafase !

Setiap pasangan kromosom homolog berpisah dan bergerak

menu%u kutub yang berla#anan.

Selan%utnya pada fase telofase !, terbentuk dua sel haploid yang

masing masing kromosom terdiri dari dua kromatid saudara. Pada proses

telofase ! %uga terbentuk lekukan pembelahan.

4romatid saudara akhirnya memisah, dan menghasilkan empat sel

anakkan haploid pada proses meiosis !!. Masing masing dari keempat sel

anakan berbeda secara genetik dari selsel anakan lain dan %uga dari sel

induk (+ampbell, 2003

ambar . Proses Meiosis ! dan Meiosis !! (+ampbell, 200)

16



2..5 Struktur &$arium dan Proses :olikulogenesis

7anita pada umumnya mempunyai 2 indung telur atau o$arium,

kanan dan kiri. &$arium berukuran kurang lebih sebesar ibu %ari tangan

dengan pan%ang 'cm dan tebal ,5cm.

Struktur o$arium terdiri atasG

a. 4orteks

<agian luar yang diliputi oleh epithelium germinati$um

berbentuk kubik dan di dalamnya terdiri atas stroma serta

folikelfolikel primordial.

b. Medula

<agian yang terdapat di dalam korteks. Cempat terdapatnya

stroma dengan pembuluhpembuluh darah, serabutserabut saraf,

dan sedikit otot polos.

Cerdapat 00.000 folikel primer diperkirakan pada #anita, yang

akan keluar satu setiap bulannya, dan pada akhirnya akan men%adi folikel

de raaf. :olikel de raaf yang matang mengandung hormon estrogen dan

siap untuk bero$ulasi.

:olikel de raaf yang matang terdiri atasG

a. &$um

Sel yang mempunyai anyaman kromatin yang %elas dan terdapat

nukleus di dalamnya

b. Stratum granulosum

Cerdiri atas selsel granulosa, yaitu selsel berbentuk bulat kecil

dan inti yang terlihat %elas %ika dilakukan pe#arnaan. Selsel

tersebut mengelilingi o$um.

c. Ceka interna

17



Merupakan suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum,

dengan ukuran sel yang lebih kecil daru stratum granulosum.d. Ceka eksterna

Eapisan di luar tek interna yang terbentuk oleh stroma o$arium

yang terdesak.

&$arium normal akan memproduksi satu folikel dominan yang

akan mengalami o$ulasi pada setiap siklus menstruasi. Siklus menstruasi

terdiri dari dua fase yaitu, fase folikular dan fase luteal. Pada fase

folikular, folikel akan memproduksi estradiol yang nantinya akan berubah

men%adi hormon estrogen. :ase luteal ter%adi setelah proses o$ulasi, folikel

akan berubah men%adi korpus luteum yang berfungsi untuk menghasilkan

progesteron. Bstrogen dan progesteron berguna untuk mempersiapkan

uterus sebagai tempat tumbuhnya %anin bila ter%adi pembuahan (Sher#ood,

202)

18



ambar 0. &$arium dan folikelfolikel dalam berbagai tingkat perkembangan

(DunHueira, 20*)

19



:olikulogenesis merupakan proses pertumbuhan dan

perkembangan folikel yang di dalamnya ter%adi proses oogenesis.Cerdapat dua fase pada proses folikulogenesis, yaituG

. :ase preantral

:ase ini ditandai dengan pertumbuhan dan diferensiasi dari

oosit, dan dipengaruhi oleh faktorfaktor pertumbuhan yang

diproduksi melalu mekanisme pelepasan hormon. :ase preantral

dibagi men%adi tiga stadium yaitu stadium folikel primordial,

folikel primer, dan folikel sekunder.

2. :ase antral (raaf)

:ase ini ditandai dengan pertambahan ukuran dari folikel

sampai kirakira 25mm, dan diatur oleh Follicle Stimullating

Hormone (:S;) dan Luteinizing Hormone (E;). :ase antral

terbagi men%adi empat stadium, yaitu folikel kecil, folikel

sedang, folikel besar, dan preo$ulasi stadium folikel raaf.

:olikel akan mengandung oosit primer yang tertahan pada

profase dari meiosis ! sampai memasuki stadium preo$ulasi.

Ealu pada saat stadium lan%utan dari preo$ulasi, oosit akan

melan%utkan proses meiosis dan men%adi oosit sekunder yang

tertahan pada metafase !! (Sher#ood, 202)

20



ambar 0. Tahapan perkembangan folikel ovarium (<yer et al.,

)

Seluruh folikel primordial dibentuk pada saat umur gestasi antara

bulan ke sampai bulan ke. &leh karena itu, seluruh oosit yang terdapat

dalam siklus reproduksi #anita telah ada di dalam o$arium se%ak lahir.

Selan%utnya, perkembangan folikel primer dipengaruhi oleh meningkatnya

kadar :S; di dalam plasma. Peningkatan kadar :S; dalam plasma %uga

berpengaruh terhadap peningkatan ukuran oosit. :olikel sekunder yang

normal terdiri dari oosit yang tumbuh sempurna dikelilingi oleh ona

21



pelusida, sel granulose, lamina basalis, sel theca interna dan theca eksterna

yang mengandung pembuluh darah kecil (9us#ana, 2005).

2.. Siklus &$arium

. :ase :olikular

:ase ini belangsung pada hari ke sampai ke'. Pada a#al

siklus, kadar :S; dan E; akan meningkat dan memacu

perkembangan 020 folikel dengan satu folikel dominan.

:olikel dominan tersebut akan terlihat saat fase mi!"ollicular ,

yaitu saat sisa folikel lain mengalami atresia. Cingginya kadar

:S; dan E; mempengaruhi penurunan hormon estrogen dan

progesteron pada akhir siklus.

2. &$ulasi

Cer%adi pada hari ke '. :ase o$ulasi merupakan fase dimana

ter%adi pembesaran folikel secara cepat, dan terlepasnya o$um

yang matang melalui kapsul o$arium. E; sangat meningkat

pada fase ini.

*. :ase Euteal

<erlangsung pada hari ke 5 2". Pada fase ini sel granulosum

mengalami luteinisasi men%adi korpus luteum. 4orpus luteum

merupakan sumber utama hormon seks steroid. 4orpus luteum

meningkatkan produksi estradiol dan progesteron. Selama fase

luteal, kadar n9; (#onaotro$ine %eleasing Hormone)

menurun dan akan tetap rendah kadarnya sampai ter%adi regresi

korpus luteum pada hari 2 2" dan akan menyebabkan haid.

22



Dika ter%adi pembuahan, maka korpus luteum tidak mengalami

regresi karena n9; akan mempertahankannya.

(9us#ana, 2005)

2..8 Poros ;ipotalamus ;ipofisis

:ungsi oosit dipengaruhi oleh sistem hormonal, dan pengaturan

hormonal oosit dilakukan oleh hipofisis. Peran hipofisis %uga dikendalikan

oleh hipotalamus. ;ipotalamus mensekresi n9;, yang terdiri dari

Follicle Stimulating Hormone!%eleasing Hormone (:S;9;) dan

Luteinizing Hormone!%eleasing Hormone (E;9;), keduanya berfungsi

merangsang hipofisis anterior untuk mengeluarkan :S; dan E;

(Sher#ood, 202).

Follicle Stimulatting Hormome (:S;)

:S; berfungsi untuk memacu pematangan folikel selama fase

folikular pada #anita. :S; %uga membantu E; untuk memacu sekresi

hormone steroid, terutama estrogen oleh sel granulose dari folikel yang

matang (Pra#irohard%o, 200). 4adar :S; akan meningkat saat #anita

mengalami fase o$ulasi. Pemeriksaan :S; dapat digunakan untuk

menge$aluasi %ika siklus haid tidak teratur, infertilitas, menopause,

mendeteksi penyebab organ organ seksual tidak berkembang dengan baik,

pubertas yang terlambat, dan %uga dapat mendeteksi apakah ada kelainan

kelen%ar, seperti tumor.

4adar :S; normal pada #anita yaituG

a. Sebelum pubertasG 0 ',0 m!@Iml

b. PubertasG 0,* 0,0 m!@Iml

c. 1e#asaG ',8 2,5 m!@Iml

23



d. Setelah menopauseG 25," *'," m!@Iml

4adar :S; yang tinggi pada #anita, dapat disebabkan karena

beberapa faktor, beberapa diantaranya adalah #anita tersebut sudah

memasuki masa menopause, sedang melakukan terapi hormone, atau

terdapat tumor di kelen%ar hipofisis. 4adar :S; yang rendah pada #anita

dapat disebabkan karena #anita tersebut kekurangan berat badan atau

mengalami penurunan berat badan yang tiba tiba, hipotalamus atau

kelen%ar hipofisis tidak memproduksi %umlah :S; yang cukup, dank arena

#anita tersebut sedang mengalami kehamilan

(Storck, 20* 3 7ebM1 Medical 9eference, 20').

Luteinizing Hormone (E;)

:ungsi E; pada #anita tidak %auh berbeda dengan :S;, yaitu

mengatur siklus menstruasi dan o$ulasi, selain itu E; %uga merangsang

produksi progesterone oleh korpus luteum (Pra#irohard%o, 200). E; dan

:S; meningkat dan menurun secara bersamaan selama siklus menstruasi.

4adar E; normal pada #anita de#asa yaituG

a. Sebelum menopausG 5 25 !@IE

b. Setelah menopausG ',2 52,* !@IE

4adar E; yang lebih dari normal dapat ditemukan pada #anita usia

subur yang tidak mengalami o$ulasi, ketidakseimbangan hormon seksual

24



karena sindrom hormonal, dan pada #anita yang sudah memasuki masa

menopaus. Pada anakanak peningkatan E; ter%adi pada a#al masa

pubertas (<ora#ski, 20).

ambar 2. Poros ;ipofisis ;ipotalamus (1ipiro et al ., 200")

2.." Bfek 6ikotin Cerhadap &ogenesis

1i dalam sebatang rokok diperkirakan terdapat '".000 karsinogen,

terbagi men%adi %enis gas dan %enis partikel. Sebelas diantaranya adalah

karbondioksida, hydrogen sianida, ammonia, benene, formaldehid,

nikotin, nitrosamine, timah, cadmium, polonium20. 6ikotin merupakan

kandungan rokok yang paling banyak memberikan dampak negatif

terhadap kesehatan manusia (@.S. 1epartment of ;ealth and ;uman

Ser$ices, 200). 6ikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulan dan

pada dosis tinggi bersifat racun bagi tubuh. 6ikotin memberikan efek

25



adiktif dan psikoaktif (P1PB9S!, 200). 6ikotin merupakan senya#a

yang terdapat dalam &icotoana tabacum, an &icotiana rustica.

ambar *. Struktur 4imia 6ikotin (S+B6!;9, 200)9isiko untuk kecanduan nikotin tergantung pada asupan nikotin

yang dihirup setiap harinya. 1emikian pula toksisitas yang disebabkan

oleh nikotin tergantung pada durasi dan frekuensi asupan rokok (@.S.

1epartment of ;ealth and ;uman Ser$ices, 20')

6ikotin memberikan efek negatif terhadap reproduksi #anita,

seperti tergganggunya perkembangan folikel, penurunan %umlah folikel,

dan terganggunya proses penebalan endometrium. Penebalan endometrium

berfungsi agar %anin yang terdapat dalam rahim dapat terlindungi dengan

baik, namun %ika penebalan endometrium mengalami gangguan, maka

akan nidasi sulit ter%adi. 6idasi merupakan peristi#a masuknya atau

tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Paparan nikotin

menyebabkan proses meiosis akan terhenti pada tahap tertentu, sehingga

oosit yang dihasilkan tidak memiliki kromosom yang sesuai. ;al tersebut

mengakibatkan akibatnya adalah bertambahnya %umlah oosit yang

dio$ulasikan dalam keadaan metafase ! dan masih dalam bentuk diploid,

keadaan ini merupakan indicator adanya penurunan maturasi oosit

(Jenes, 2005).

26



&osit yang berkualitas baik adalah oosit yang pada saat proses

metafase ! dan metafase !! memiliki ona pelusida yang %ernih, sedangkan

oosit dengan kualitas yang buruk adalah oosit yang memiliki ona pelusida

keruh dan tidak rata. 1engan demikian oosit yang berkualitas baik

merupakan a#al yang penting dalam perkembangan dan kelangsungan

hidup embrio, serta pertumbuhan %anin (-arghese et al., 20).

Pada penelitian yang dilakukan terhadap percobaaan in vitro atau

bayi tabung menun%ukkan hasil bah#a nikotin dapat mengganggu proses

meiosis terutama pada fase metafase ! (Metria et al., 20*). Pada proses

metafase ! pasangan kromosom homolog tersusun pada lempeng

ekuatorial metafase, dengan satu kromosom pada setiap pasangan

menghadap ke kutub yang berbeda. 6ikotin merupakan senya#a yang

dapat menyebabkan stres oksidatif pada tubuh. Stres oksidatif tersebut

dapat ter%adi di dalam cairan folikel sehingga menyebabkan apoptosis atau

kematian sel granulosa folikel dan mengganggu proses folikulogenesis.

:olikulogenesis terhambat karena ukuran folikel yang kecil dan tidak

berkembang (<ordel, 200). :olikel atrasia yang seharusnya terbentuk

setelaah folikel de raaf, muncul pada semua fase folikulogenesis.

Sehingga folikel yang berkembang akan semakin berkurang dari setiap

fase (Sadeu, 20). 6ikotin pada rokok %uga menghambat maturasi oosit

pada metafase ! meiosis., /kibatnya ter%adi kegagalan kromosom homolog

untuk membelah atau berpisah, dan berakibat pula pada penambahan

%umlah kromosom sehingga dapat di%umpai kromosom yang tidak

berpasangan (-arghese et al., 20).

27



ambar '. Proses :ertilisasi (<iggs et al ., 200")

Merokok %uga dapat mempengaruhi ketebalan dari ona pelusida.

Jona pelusida berfungsi sebagai lapisan pelindung dari oosit sekunder.

6ikotin dalam rokok dapat mempertebal lapisan ona pelusida sehingga

menyulitkan sperma untuk membuahi oosit (Dennings et al., 200).

Merokok %uga berpengaruh terhadap pan%ang poros kutub ke kutub dan

diameter dari lempeng ekuator pada fase metafase. Pan%ang poros kutub ke

kutub men%adi lebih pendek dan, diameter lempeng ekuator men%adi lebih

lebar pada oosit yang terpapar nikotin dibandingkan dengan oosit yang

tidak terpapar oleh nikotin. Susunan kromosom %uga men%adi tidak teratur,

hal ini ter%adi karena kromosom tidak terorientasi di lempeng ekuator.

1engan demikian, oosit yang terpapar oleh nikotin mengalami kelainan

struktur dari kutub dan kelainan dari kromosom. &osit yang mampu

mele#ati proses meiosis ! memiliki kromosom yang abnormal, dengan

demikian dapat berakibat pada banyaknya kromosom yang aneuploid atau

kromosom tidak berpasangan. Peningkatan insiden ke%adian tersebut

28



berhubungan %uga dengan umur #anita saat hamil, dan diperburuk dengan

kebiasan merokok (Dennings et al ., 200 3 +amlin et al., 20').

ambar . Bfek nikotin terhadap oosit (Dennings., et al 200)

@kuran folikel mempengaruhi perkembangan oosit, karena

kemampuan oosit untuk menyelesaikan proses meiosis agar men%adi oosit

yang matang bergantung pada ukuran dari folikel itu sendiri. :olikel yang

tidak tumbuh atau tidak bertambah besar ukurannya, mengakibatkan

proses pematangan folikel akan terhambat. Dumlah oosit yang matang pada

folikel yang berukuran kecil lebih rendah dibanding pada folikel yang

berukuran besar.

29



Selain mempengaruhi sistem reproduksi, nikotin %uga berpengaruh

terhadap steroidogenesis. Steroidogenesis adalah proses untuk membentuk

hormon steroid, salah satu contoh hormon steroid adalah estrogen

(1echanet et al., 20). 6ikotin dan atat lain yang terkandung dalam

rokok mampu menghambat sel granulosa untuk memproduksi enim

aromatase, sehingga menyebabkan penurunkan produksi estrogen dalam

tubuh. Bnim aromatase berfungsi untuk merubah androgen men%adi

estradiol yang selan%utnya akan berubah men%adi estrogen. Bstrogen

merupakan hormon yang meregulasi folikulogenesis dan o$ulasi (/khter,

2023 Sadaat et al., 20').

9okok %uga mempercepat deplesi dari folikel, dan menurunkan

%umlah dari sel telur sehingga dapat menyebabkan menopause ter%adi

empat tahun lebih cepat pada #anita yang merokok. :olikel yang

dihasilkan akan mengalami penurunan diakibatkan karena ter%adi

penurunan dari produksi estrogen, merokok merupakan salah satu

kebiasaan yang dapat mengakibatkan penurunan produksi estrogen lebih

dini (-arghese., et al, 20). Selain itu, risiko ter%adi osteoporosis pada

#anita yang merokok %uga meningkat, dikarenakan rokok menghambat

produksi estrogen yang %uga berguna untuk mempertahankan kepadatan

tulang. 4etika kadar estrogen menurun, kepadatan tulang menurun dengan

cepat (7atanagara, 200)

$.$ In'ertilitas

30



2. 1efinisi

!nfertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah sekurang

kurangnya satu tahun berhubungan seksual sedikitnya empat kali

seminggu tanpa kontrasepsi (Mohan, 200).

Denis infertilitas ada dua yaitu infertilitas primer dan infertilitas

sekunder. !nfertilitas primer adalah %ika seorang #anita belum pernah

hamil #alaupun berhubungan seksual tanpa usaha kontrasepsi. !nfertilitas

sekunder adalah %ika seorang #anita sudah pernah hamil, namun kemudian

tidak ter%adi kehamilan lagi #alaupun berhubungan seksual (

2.2 Btiologi nfertilitas pada #anita

. Primer

a. Masalah $agina

!nfeksi $agina dan disfungsi seksual dapat menyebabkan

lingkungan $agina men%adi sangat asam dan membuat dara

hidup sperma men%adi berkurang sehingga menyebabkan

infertilitas

b. Masalah Ser$iks

c. Masalah @terus

4elainan pada uterus dapat mengganggu implantasi,

pertumbuhan, nutrisi, dan oksigenisasi %anin, sehingga

menyebabkan infertilitas.

d. Masalah Cuba

31



Cuba merupakan saluran telur, yang mempunya fungsi sangat

penting pada proses kehamilan, karena men%adi tempat

bertemunya sperma dan sel telur. Dika terdapat kelainan ada tuba

maka dapat menghambat pergerakan o$um ke uterus. 4elainan

pada tuba dapat disebabkan karena infeksi seperti Pel$ic

!nflammatory 1isease, atau radang panggul. Penyakit ini

menyebabkan timbulnya %aringan parut pada saluran tuba.

e. Masalah &$arium

4elainan o$arium yang paling sering menyebabkan infertilitas

adalah timbulnya kista atau tumor o$arium.

2. Sekunder

a. @sia

:aktor usia sangat berpengaruh pada kesuburan seorang #anita.

Seiring dengan bertambahnya usia, maka kemampuan o$arium

untuk menghasilkan sel telur %uga akan mengalami penurunan.

<erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 6ational +enter for

;ealth Statistic menun%ukan bah#a #anita subur berusia

diba#ah 25 tahun memiliki kemungkinan hamil sebesar 5

dalam setahun, sedangkan saat memasuki usi 25 tahun akan

menurun men%adi " (4asdu, 200G* ).

b. aya hidup

aya hidup dapat berpengaruh terhadap infertilitas seorang

32



#anita. Salah satu contohnya adalah semakin banyak #anita

yang kelebihan berat badan sehingga mereka mengalami

gangguan o$ulasi. 7anita dengan berat badan yang berlebih

dapat mempengaruhi kadar estrogen men%adi lebih rendah.

+ontoh gaya hidup lainnya yang menyebabkan infertilitas

adalah kebiasaan merokok. 4andungan yang terdapat dalam

rokok dapat menyebabkan oosit yang tidak matang sehingga

tidak dapat dibuahi oleh sperma (Metria et al ., 20*).

Penggunaan rokok sebelum, atau saat kehamilan men%adi salah

satu penyebab berkurangnya kesuburan dari seorang #anita.

9okok %uga dapat berpengaruh terhadap peningkatan angka

kematian dan kematian bayi.

2.* Pengaruh 6ikotin Cerhadap !nfertilitas Pada 7anita

9okok berpengaruh terhadap peningkatan angka infertilitas pada

#anita. 7anita yang merokok, meningkatkan risiko keterlambatan

pembuahan, dan infertilitas. Selain itu kebiasaan merokok sebelum dan

atau selama kehamilan tetap %uga dapat meningkatan risiko kesakitan dan

kematian ibu dan %anin (Sadaat et al., 20'3 @S 1epartment and ;uman

Ser$ices, 20').

6ikotin merupakan bahan yang terdapat di dalam rokok yang

presentasinya paling besar, yaitu 50. 6ikotin dapat merusak

mempengaruhi ketebalan dari endometrium dan myometrium, dan berefek

33



langsung terhadap morfologi dari o$um dan kadar estradiol dalam tubuh.

Morfologi dan fungsional dari o$iduk yang terekspos oleh nikotin %uga

dapat mereduksi %umlah sel dan menyebabkan abnormalitas sel pada fetus.

Bfek nikotin dapat terus muncul setelah organogenesis, bahkan bisa

meluas sampai trimester * dan kedua kehamilan (Sadaat et al ., 20').

ambar 2. Cuba falopii normal (a) 3 Cuba :alopii terekspos nikotin (b) (Sadaat et

al., 20')

ambar 8. Bndometrium normal (a) 3 Bndometrium terekspos nikotin (b) (Sadaat

et al ., 20')

Seperti yang sudah di%elaskan sebelumnya, bah#a nikotin

menghambat perkembangan oosit, karena penghambatan tersebut sehingga

oositoosit tersebut berkurang kemampuannya untuk dapat difertilisasi,

dan menurunnya kualitas dari embrio. Cimbulnya akibatakibat tersebut

mengarah kepada kegagalan impantasi, penurunan angka kemungkinan

34



akan kehamilan, dan penurunan angka bayi lahir sehat. 1echanet et al ,

mengatakan bah#a nikotin dapat menyebabkan infertilitas karena

kerusakan $ascular di endometrium. (<enedict et al., 203 1echanet et

al., 20).

Perbedaan angka infertilitas yang ter%adi pada #anita merokok

dengan #anita yang tidak merokok tidak terlalu besar terlihat. Pada

beberapa penelitian, efek infertilitas pada #anita hanya terlihat pada

#anita yang merokok minimal 20 batang perharinya (Che Practice

+ommittee of the /merican Society for 9eproducti$e Medicine, 202).

35



BAB III

PEN(A)UH NI"OTIN TE)HADAP MATU)A*I OO*IT PADA ANITA

ME)O"O" DITIN+AU DA)I I*LAM

%.1 Nikotin dala# Pandangan Isla#

9okok merupakan bahan yang mempunyai efek negatif terhadap

kesehatan manusia. Salah satu kandungan rokok yang berperan besar

terhadap efek negatif tersebut adalah nikotin. Presentase nikotin di dalam

rokok adalah sebesar 50 (Metria et al., '*). 1i dalam /lKurLan dan

/lSunnah tidak dibicarakan secara %elas tentang penggunaan bahan yang

mengandung nikotin. 6amun !slam melarang manusia untuk melakukan

tindakan yang dapat merusak diri dan lingkungan, sehingga penggunaan

bahan yang mengandung nikotin sebenarnya dilarang karena merupakan

contoh dari tindakan yang dapat merusak diri dan lingkungan serta

merupakan contoh dari sifat boros (Sulaiman, 200).

Sebagaimana /llah berfirman dalam surat /l!sraG

/rtinyaG

36



= +an anganlah -amu menghambur!hambur-an hartamu secara

boros. Sesungguhnya $emboros!$emboros itu aalah sauara!sauara

syaitan an syaitan itu aalah sangat ing-ar -e$aa uhannya/ (0.S.12'3!'1)

/yat di atas men%elaskan bah#a /llah adalah Maha pemberi reeki,

dengan demikian /llah menyerukan kepada seluruh hambanya untuk

memanfaatkan reeki yang telah diberikan oleh 6ya di %alan yang benar

dan tidak senantiasa menghamburhamburkan hartanya secara berlebihan

atau boros, dan %uga tidak menghamburkan hartanya untuk sesuatu yang

tidak baik untuk dirinya. 4arena sesungguhnya boros adalah ha#a nafsu

dan disukai oleh syaitan.

<eberapa ulama memfat#akan bah#a rokok hukumnya adalah

haram, diantara ulamaulama tersebut adalah, /lhaali, Mustafa, /l

;ammani (Mesir), :aui Muhammad (Mesir), Syekh /bdurrahman /s

SadL!, /bdul /i bin <a (Saudi /rabia). @lamaulama tersebut

memfat#akan bah#a rokok adalah haram, atau paling tidak makruh

tahrim, yaitu maksudnya adalah perbuatan tersebut sangat dekat dengan

haram dan sangat %auh dari halal (Siregar, 200"). /llah berfirman dalam

surat /l/Lraf

/rtinyaG

4+an 5llah menghalal-an yang bai- bagi mere-a serta

mengharam-an bagi mere-a segala sesuatu yang buru- (0.S. 1261)

1ari ayat tersebut dapat disimpulkan, bah#a /llah tidak menyukai

segala sesuatu yang berdampak buruk terhadap umatnya, sehingga sebagai

37



umat yang baik hendaklah kita untuk senantiasa melakukan perbuatan

yang berdapampak positif terhadap diri kita.Penggunaan bahaan yang mengandung nikotin %uga dapat

menimbulkan asap yang dapat mengganggu orang lain yang tidak

mengkonsumsinya. /sap tersebut %uga dapat menyebabkan dampak buruk

kepada orangorang yang menghirupnya padahal orangorang tersebut

tidak bermaksud untuk mengkonsumsi bahan yang mengandung nikotin,

karena itu rokok bukan hanya berdampak buruk terhadap diri sendiri

namun %uga berdampak buruk bagi orang lain yang tidak senga%a

menghirup asap nikotin tersebut. Ma%elis @lama !ndonesia tahun 200

mengadakan rapat pleno !%tima @lama 4omisi :at#a M@!, dan dicapai

keputusan seperti berikutG

. Seluruh peserta sidang sepakat bah#aG Merokok hukumnya

tidak #a%ib, tidak sunah dan tidak mubah.

2. Peserta sidang berbeda pendapat tentang tingkaat larangan

merokok tersebut, sehingga hukum merokok mena%di khilaf ma

baiyna almakruh #a alharam (perbedaan pendapat antara

haram dan makruh).

*. Seluruh peserta sidang sepakat bah#a merokok hukumnya

haram di tempat umum, bagi anakanak, dan bagi #anita hamil.

1alam surat /l/hab /llah berfirman

/rtinyaG

38



4+an sesungguhnya orang!orang yang mengganggu atau

menya-iti orang!orang mu-min la-i!la-i an $erem$uan tan$a -esalahan

yang mere-a $erbuat, ma-a mere-a telah memi-ul -ebohongan an osa yang nyata/ (0.S. **267)

1alam ayat di atas /llah menyiratkan bah#a mengganggu orang

lain padahal orang tersebut tidak berbuat suatu kesalahan merupakan dosa

yang nyata dan sama sa%a dengan dosa berbohong. Mengkonsumsi nikotin

di tempat umum membahayakan kesehatan diri sendiri dan orang lain yang

men%adi penghirup asap tersebut secara tidak senga%a. 1engan

mengkonsumsi nikotin di tempat umum artinya orang tersebut

membahayakan tidak hanya dirinya sendiri tetapi %uga orang lain yang ada

di lingkungan tersebut. 1ari /bu Shirmah 9adhiallahu /nhu %uga berkata,

bah#a 6abi Muhammad S/7 pernah bersabdaG

=<arangsiapa yang memudharatkan (merusak) seorang muslim yang lain,

maka /llah akah memudharatkannya, barang siapa yang menyulitkan

orang lain maka /llah akan menyulitkan orang itu.> (;9. /bu 1aud dan

/t Cirmidi).

6ikotin mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan,

diantaranya adalah penyakit paru, penyakit %antung koroner, penyakit di

daerah mulut, penyakit impotensi, dan penyakit organ reproduksi. 1engan

itu dapat disimpulkan bah#a penggunaan bahan yang mengandung nikotin

merupakan suatu hal yang dapat membahayakan tubuh kita dan bisa sa%a

membunuh kita (Prasetya, 20).

%.$ Maturasi Oosit dala# Isla#

&osit merupakan asal muasal makhluk hidup, ia akan berkembang

men%adi o$um atau sel telur dan %ika /llah menghendaki maka akan ter%adi

pembuahan. @ntuk mendapatkan kualitas sel telur yang baik, maka

39



seorang #anita harus memelihara kesehatannya dan men%auhi halhal yang

dapat menyebabkan kualitas oosit atau sel telurnya menurun. 4arena %ika

kualitas dari sel telur menurun dapat menyebabkan keguguran, padahal

!slam menga%arkan umatnya untuk memelihara %i#a dari se%ak masih di

dalam kandungan sekalipun. Seorang ibu #a%ib men%aga kandungannya

se%ak dari a#al kehamilan hingga ter%adi persalinan (Canta#i, 200).

Proses kehidupan di%elaskan /llah dalam surat /l;a%%

/rtinyaG

4Hai manusia, i-a -amu alam -eraguan tentang -ebang-itan

(ari -ubur), ma-a (-etahuilah) sesungguhnya 8ami telah menai-an

-amu ari tanah, -emuian ari setetes mani, -emuian ari segum$al

yang tia- sem$urna, agar 8ami elas-an -e$aa -amu an 8ami

teta$-an alam rahim, a$a yang -amu -ehena-i sam$ai 9a-tu yang

suah itentu-an, -emuian 8ami -eluar-an -amu sebagai bayi,

-emuian (engan berangsur!angsur) -amu sam$ailah $aa -ee9asaan

an i antara -amu aa yang i9a"at-an an (aa$ula) i antara -amu

yang i$anang-an umurnya sam$ai $i-un, su$aya ia tia- mengetahui

lagi sesuatu$un yang ahulunya telah i-etahuinya. +an -amu lihat bumi

ini -ering, -emuian a$abila telah -ami turun-an air i atasya, hiu$lah

40



bumi itu an suburlah an menumbuh-an berbagai macam tumbuh!

tumbuhan yang inah. (0.S. ''26)

/yat di atas men%elaskan bagaimana proses kehidupan manusia

dari a#al yaitu dari setetes mani lalu dikeluarkan sebagai bayi, hingga

akhirnya mengalami pikun dan #afat.

!slam sangat menghargai kehidupan, bahkan ketika masih dalam

bentuk %anin. &leh karena itu #a%ib hukumnya bagi #anita yang sedang

mengandung untuk memelihara %anin yang ada didalam perutnya agar

tidak ter%adi halhal yang membahayakan (Juhroni, 202). Pengakhiran

kehamilan boleh dilakukan karena alasan bah#a kehamilan yang ter%adi

membahayakan ibunya, atau alasan %anin cacat fisik, mental atau cacat

ba#aan dari orangtua, atau merupakan kehamilan akibat pemerkosaan

yang dapat membuat kondisi stress terhadap yang mengandung dan

kekha#atiran terhadap masa depan anak hasil perkosaan tersebut.

Penguguran kandungan dapat dilakukan bila mendapat persetu%uan dari

ketiga belah pihak yaitu, pihak yang mengandung, medis, dan ulama

(:ariyanto, 200).

4eguguran atau aborsi merupakan hal yang harus dihindari. /llah

berfirman dalam /lKurLan surat /lMaidah

41



/rtinyaG

4Oleh -arena itu 8ami teta$-an (suatu hu-um) bagi :ani Israil,

bah9a2

:arang sia$a yang membunuh seorang manusia bu-an -arena

-erusuhan i mu-a bumi, ma-a sea-an!a-an ia telah membunuh manusia

seluruhnya. +an barang sia$a yang memelihara -eselamatan nya9a seorang

manusia, ma-a seolah!olah ia telah memelihara -eselamatan nya9a

manusia semuanya./ (0.S. 62*')

Menurut ayat tersebut dikatakan bah#a adalah suatu dosa besar

bila menggugurkan kandungan dan dosanya sama seperti membunuh manusia

seluruhnya.

;ukum menggugurkan kandungan masih merupakan kontradiksi

antara satu dan lain. Secara garis besar, hukum aborsi dapat

diklasifikasikan dalam tiga kelompok pendapat, yaituG (Juhroni, 202)

. olongan yang mengharamkan pengguguran pada setiap tahap

tahap pertumbuhan %anin sebelum diberi nya#a (6uthfah,

/laHah, dan Mudghah). 4elompok ini mengharamkan aborsi

se%ak nutfah (igot) menetap dalam rahim. Mereka yang

berpendapat demikian, antara lain dikemukakan oleh sebagian

@lama ;anafiyah, sebagian @lama Malikiyah, !mam /l

haali dari kalangan @lama Syafiiyyah, dan !bnual Daui.

42



/lasannya antara lain karena terdapat hadits 6abi yang

menyatakanG4+ira9ayat-an ari 5bullah bin Mas;u ra., ia ber-ata2

%asulullah S5< $ernah mencerita-an -e$aa -ami, beliau

seorang yang benar serta a$at i$ercaya (beliau bersaba)

bah9a -eaian -alian i-um$ul-an i alam $erut ibunya

selama em$at $uluh hari. 8emuian ia menai ala=ah selama

em$at $uluh hari, an -emuian menai mughah selama

em$at $uluh hari, -emuai 5llah S< mengutus malai-at

untu- meniu$-an roh>/(H%. al!:u-hari).

2. olongan yang membolehkan pengguguran pada salah satu

tahap dan melarang pada tahantahap yang lain. Cerdapat tiga

hukumnya, yaitu

a. Makruh pada tahap nuthfah dan haram pada tahap alaHah

dan mughah, dengan syarat pengguguran itu dilakukan atas

iin suami.

b. 1ibolehkan pada tahap nuthfhah dan haram pada tahap

alaHah dan mudghah.

c. <oleh pada tahap nuthfhah dan alaHah, tetapi haram pada

tahap mudghah.

*. olongan yang membolehkan abortus pada setiap fase sebelum

pemberian nya#a. !ni merupakan pendapat dari ulama

;anafiyah. /lasannya adalah sebagai berikutG

a. Setiap yang belum diberi nya#a tidak akan dibangkitkan

/llah di hari kiamat. Setiap yang tidak dibangkitkan artinya

keberadaanya tidak diperhitungkan. 1engan demikian tidak

ada larangan untuk menggugurkannya,

b. Danin yang belum diberi nya#a tidak tergolong sebagai

manusia. Maka tidak ada larangan baginya, yang berarti

boleh digugurkan.

43



Ma%elis @lama !ndonesia pada Mei 2005, mengeluarkan fat#a

tentang aborsi. 1alam fat#a tersebut dikatakan bah#a boleh melalukan

tindakan aborsi %ika adanya uur, darurat, atau ha%at. :at#a tersebut adalah

sebagai berikutG (Juhroni, 202)

/. 4etentuan @mum

. 1aruratG adalah suatu keadaan dimana sesorang apabila tidak

melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan atau

hampir mati.

2. ;a%atG adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak

melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan

mengalami kesulitan besar.

<. 4etentuan ;ukum. /borsi haram hukumnya se%ak ter%adinya implantasi blastosis

pada dinding rahim ibu (nidasi).

2. /borsi diperbolehkan karena adanya uur, baik yang bersifat

darurat ataupun ha%at.

a. 4eadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilan yang

membolehkan aborsi adalah perempuan hamil menderita

sakit fisik yang berat, seperti kanker stadium lan%ut, dan

penyakitpenyakit berat lainnya yang harus ditetapkan

oleh tim medis atau dokter. /tau dengan kata lain

kehamilan tersebut dapat mengancam nya#a si ibu.

b. 4eadaan ha%at yang berkaitan dengan kehamilan yang

dapat membolehkan aborsi. 4eadaan tersebut antara lain

yaitu %anin yang dikandung dideteksi menderita cacat

44



genetic yang %ika lahir nanti akan sulit disembuhkan.

4eadaan lainnya adalah kehamilan yang diakibatkan

karena perkosaan, yang ditetapkan oleh tim yang

ber#enang yang didalamnya terdiri antara lain oleh

korban, dokter, dan ulama.

c. 4ebolehan aborsi sebagaimana dimaksud harus dilakukan

sebelum %anin berusia '0 hari

*. /borsi haram hukumya dilakukan pada kehamilan yang

ter%adi akibat ina.

6amun nabi Muhammad S/7 tidak pernah mengan%urkan aborsi.

<ahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, 6abi sangat

men%un%ung tinggi kehidupan. Cidak ada kehamilan yang merupakan

kecelakaan atau kebetulan. Setiap %anin yang terbetuk adalah merupakan

rencana /llah. /llah menciptakan manusia dari tanah, kemudian men%adi

segumpal darah dan men%adi %anin. Semua ini tidak ter%adi secara

kebetulan. 1alam /lKurLan surat /t Caghabun /llah berfirman

/rtinyaG

4ia- aa suatu musibah $un yang menim$a seseorang -ecuali engan

izin 5llah, an barangsia$a yang beriman -e$aa 5llah niscaya ia a-an

memberi $etunu- -e$aa hatinya. +an 5llah maha mengetahui segala

sesuatu/ (0.S. 3?2)

45



1alam ayat tersebut /llah berkata bah#a apapun yang menima

umatnya adalah atas dasar iin dari6ya. !a adalah yang maha mengetahui

segala sesuatu yang tidak di ketahui hamba6ya.

%.% Pandangan Isla# Terhadap Pengaruh Nikotin pada Maturasi Oosit

4esehatan merupakan rahmat yang sangat besar dari /llah S7C, karena

itu agama !slam menekankan agar manusia men%aga dirinya agar tetap sehat, dan

mencegah penyakit adalah lebih baik daripada mengobati (Juhroni, 200*).

Mengalami gangguan dalam proses pematangan oosit akan berdampak

pada sulitnya mendapat keturunan dan itu bukan merupakan hal yang

menyenangkan. !slam menilai hal tersebut sebagai suatu u%ian atau cobaan bagi

umatnya sebagaimana firman /llah dalam surat /l/nbiyaG

/rtinyaG

>ia$!tia$ yang beri9a a-an merasa-an mati. 8ami a-an mengui -amu

engan -eburu-an an -ebai-an sebagai cobaan (yang sebenar!benarnya) an

hanya -e$aa 8amilah -amu i-embali-an/

/yat tersebut di atas men%elaskan bah#a u%ian memang akan datang

kepada seluruh hambahamba /llah. /llah akan mengu%i mereka dengan apa yang

mereka cintai dan mereka benci, dan bagaimana mereka berlaku sabar

menghadapai apa sa%a yang mereka tidak sukai (4asim, 20*).

46



Penggunaaan bahan yang mengandung nikotin dapat mempengaruhi

maturasi oosit dan berdampak pada keguguran kandungan sehingga berpengaruh

terhadap kesuburan #anita. ;al ini berarti dapat memutus keturunan dan

bertentangan dengan syariat !slam yang mengharuskan pernikahan untuk memiliki

keturunan (Juhroni, 200). 1asar dilaksanakannya suatu pernikahan adalah dalam

rangka melakukan sunatullah, sebagaimana sabda 9asulullah S/7 yang

diri#ayatkan oleh ;9. <ukhari dan Muslim 4@erni-ahan aalah sunah-u,

barangsia$a yang benci -e$aa sunah-u, ma-a ia bu-an termasu- golongan

umat-u/

Sebagaimana pula telah di%elaskan oleh /llah dalam surat /n6ur, yaitu

/rtinyaG

4+an ni-ahlah orang!orang yang senirian iantara -amu an mere-a

yang ber$e-erti bai-, termasu- hamba!hambaa sahayamu yang $erem$uan (0.S.

'?2*')

Maksud /llah disini adalah barangsiapa diantara umatumatnya yang

mengetahui saudaranya yang masih belum menikah dan ia bersifat baik maka

hendaklah membantu saudaranya tersebut agar dapat melaksanakan pernikahan

Menurut ;adits 9i#ayat Curmudi /bu <akar /sShiddiH pernah berdiri

di atas mimbar, kemudian ia menangis, ia berkata, 9asulullas S/7 pernah berdiri

pada tahun pertama di atas mimbar, kemudian ia menangis lalu bersabda

47



4Mintalah -alian am$unan an -esehatan, tia- aa anugerah yang iberi-an

-e$aa seseorang setelah -eya-inan yang lebih bai- ari -esehatan./

4esehatan adalah rahmat /llah yang sangat besar oleh karena itu !slam

sangat menekankan pentingnya men%aga kesehatan. Penggunaan bahan yang

mengandung nikotin dapat berefek buruk terhadap kesehatan karena dapat

menimbulkan berbagai macam penyakit, sebagaimana /llah berfirman dalam

surat /n6isaG

/rtinyaG

4+an belana-anlah harta benamu i alan 5llah, an anganlah

-amu menatuh-an irimu seniri -e alam -ebinasaan, an berbuat

bai-lah, -arena sesungguhnya 5llah menyu-ai orang orang yang berbuat

bai-/(0.S. '2A6)

/rtinyaG

4+an anganlah -alian membunuh iri!iri -alian, sesungguhnya

5llah itu Maha @enyayang -e$aa -alian/ (0.S. 12'A)

48



1ari ayat tersebut /llah memerintahkan kepada umat !slam agar

senantiasa men%aga dirinya dari sesuatu yang berbahaya. Seperti

penggunaan bahan yang mengandung nikotin, adalah suatu perbuatan yang

dilarang /llah karena sama sa%a seperti membunuh diri secara perlahan

lahan, karena penggunaan bahan yang mengandung nikotin dapat

memperburuk kondisi kesehatan seseorang. /llah %uga memerintahkan

agar umat !slam senantiasa men%aga kesehatan dirinya dengan tidak

mengkonsumsi bahan bahan yang beracun seperti nikotin. 4arena dengan

mengkonsumsi nikotin sama sa%a seperti membunuh dirinya sendiri.

BAB I skripsi

Documents

Transcript of BAB I skripsi