Bab i Simulasi
-
Upload
ririk-riyanti -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
description
Transcript of Bab i Simulasi
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Hasil Diagnosis dan Intervensi dengan judul “PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP
PERSALINAN YANG DIBANTU OLEH PARAJI PADA KELUARGA BINAAN KAMPUNG
SUKA SARI RT 002 / RW 04, DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA,
KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN PERIODE 3 AGUSTUS – 4 SEPTEMBER
2015” telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu
tugas Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, Agustus 2015
Pembimbing,
dr. Dini Widianti, MKK
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur kami senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga Laporan Diagnosis
dan Intervensi Komunitas yang berjudul “PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP
PERSALINAN YANG DIBANTU OLEH PARAJI PADA KELUARGA BINAAN KAMPUNG
SUKA SARI RT 002 / RW 04, DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA,
KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN PERIODE 3 AGUSTUS – 4 SEPTEMBER
2015 ” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 3 Agustus-
4 September 2015. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi
pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, sehingga dapat memberikan
manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar,
serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Dini Widianti, MKK, selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat dan juga
selaku Koordinator Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
2. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
3. Ibu Rifda Wulansari SP., M.Kes selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku sekretaris Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
ii
5. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes, dekan dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
6. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, Dr. Dian Mardhiyah, M.KK Dr. Citra Dewi,
M.Kes, Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, Dr. Yusnita, M.Kes, selaku staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. Dr. Taufit Wirawan selaku Kepala Puskesmas Tegal Angus
8. Drg. Dewi Puji L.; dan seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Tegal Angus yang
telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses penulisan
laporan ini.
9. Seluruh Rekan Sejawat Fakultas Kedokteran YARSI yang telah bekerja sama dalam
menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Diagnosis dan
Intervensi Komunitas ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun
sebagai perbaikan. Kami mengharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak
terkait.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Agustus 2015
Tim Penulis
iii
BAB ILATAR BELAKANG
1.1 GAMBARAN UMUM DESA SECARA GEOGRAFIS
1.1.1 Situasi Keadaan Umum
Desa Pangkalan terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Propinsi Banten. Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang,
Propinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,631 Km2), terdiri
dari luas daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari
permukaan laut 2-3 meter. Desa Pangkalan merupakan salah satu desa binaan dari
Puskesmas Tegal Angus. Terdapat enam desa binaan Puskesmas :
a. Desa Lemo
b. Desa Tanjung Pasir
c. Desa Tanjung Burung
d. Desa Pangkalan
e. Desa Tegal Angus
f. Desa Muara
4
Gambar 1.1 Peta Desa Pangkalan
Batas Wilayah
Batas – batas wilayah Desa Pangkalan seperti yang terlihat pada gambar adalah
sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegal Angus
2. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lemo dan Kampung Besar
3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalibaru
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu Barat
Gambar 1.2 Peta Batas Wilayah Desa Pangkalan
1.2 GAMBARAN UMUM DESA SECARA DEMOGRAFI
1.2.1.1 Situasi Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Pangkalan sampai dengan tahun 2013 tercatat
sebanyak 15.378 jiwa, terdiri dari laki-laki 7672 jiwa dan perempuan 7706
jiwa. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus yang tersebar di 6 desa
seperti yang tercantum di tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus 2013
5
Tabel 1.2 Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
1.2.1.2 Kondisi Sosial Ekonomi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran
budaya asli Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah
Tangerang dan sekitarnya.
6
Tabel 1.3 Jumlah Pemeluk Agama di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus Th
2013
No. Agama Jumlah Pemeluk
1 Islam 45481
2 Budha 3059
3 Kristen 671
4 Khatolik 105
5 Khonghucu 27
6 Hindu 1
Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus,2013
Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus cukup beragam, hal
ini berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat persawahan dan
berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan akses ke daerah Jakarta. Sebagian
besar wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus belum berkembang secara ekonomi. Mata
pencaharian penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan buruh dengan pendapatan yang
tidak tetap. Jumlah penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus pada tahun
2013 adalah 31.914 jiwa yaitu 59.7 % dari jumlah penduduk 53.444 jiwa. Hal ini
menunjukkan hampir separuh dari jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas.
Tabel 1.4 Lapangan pekerjaan penduduk
No. Lapangan Kerja Penduduk Jumlah
1. Petani pemilik 13316
2. Petani penggarap 6063
3. Buruh 4592
4. Nelayan 386
5. Pedagang 6373
6. Industri rakyat 13536
7. Buruh industri 13757
7
8. Pertukangan 4109
9. PNS 222
10. TNI/POLRI 65
11. Pensiunan PNS 45
12. Pensiunan TNI/POLRI 43
13. Perangkat Desa 141
14. Pengangguran 4004
1.2.1.3 Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk
sikap dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga
pendidikan sangat berperan dalam pembangunan kesehatan
Tabel 1.5 Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
NO
NAMA DESAJUMLAH SEKOLAH
PAUD TK RA SD MI SMP MTS SMA SMK MA
1 Pangkalan 1 2 0 5 1 2 1 0 1 0
2Tanjung Burung 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0
3 Tegal Angus 0 1 0 2 2 2 1 1 0 0
4 Tanjung Pasir 0 2 0 2 1 0 1 0 0 0
5 Muara 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
6 Lemo 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
PUSKESMAS 1 3 0 12 4 2 2 1 0 0
Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari jumlah
53.444 penduduk hanya sebagian kecil yang mengenyam pendidikan.
Tabel 1.6 Penduduk 10 tahun keatas menurut jenjang Pendidikan di wilayah
kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
8
Jumlah penduduk yang tidak/belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat SD masih
cukup besar yaitu 12.598 jiwa atau 25.5 % dari jumlah penduduk. Hal ini merupakan
tantangan dalam pembangunan kesehatan, pelaksanaan program-program puskesmas
harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan dari penduduk yang menjadi sasaran
agar lebih diterima.
1.2.1.4 Kesehatan
Sepuluh Besar Penyakit
Berdasarkan hasil laporan bulanan Penyakit (LB1) Puskesmas Tegal Angus
didapatkan gambaran pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal Angus pada
tahun 2013 menurut golongan semua umur seperti grafik berikut ini
Grafik 1.1. Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus th 2013
9
No.
Jenjang Pendidikan Jumlah
1. Tidak/belum tamat SD 12598
2. SD/MI 15738
3. SLTP/MTS 4060
4. SLTA/MA 3601
5. AK/Diploma 159
6. Universitas 130
Sumber : Data surveillance Puskesmas Tegal Angus,2013
Penyakit terbanyak adalah penyakit-penyakit menular seperti ISPA, disusul dengan penyakit batuk dan demam. Penyakit tidak menular (PTM) yang masuk dalam sepuluh besar penyakit adalah hipertensi dan myalgia.
Sarana KesehatanBerikut sarana kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 :
Tabel 1.7. Sarana Kesehatan Yang ada di Puskesmas Tegal Angus
Tahun 2013
No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
1. a. Puskesmas 1
b. Puskesmas Pembantu 1
c. Poskesdes 1
2. Rumah Sakit Pemerintah 0
3. Rumah Sakit Swasta 0
4. Rumah Bersalin Swasta 0
5. Balai Pengobatan Swasta 2
6. Praktek Dokter Umum Swasta 5
7. Praktek Bidan Swasta 8
8. Dokter Gigi praktek swasta 0
9. Laboratorium Klinik Swasta 0
10
. Apotik
0
11
. Optikal
0
12
. Gudang Farmasi
0
13
. Posyandu
45
14
. Toko Obat
2
15
. Pos UKK
0
10
No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
16 Polindes 0
Sumber : Puskesmas Tegal Angus
Dari tabel diatas sarana kesehatan dan faktor pendukung yang ada di Puskesmas
Tegal Angus masih kurang.
Upaya Kesehatan
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, dalam hal ini, antara
lain :
1 Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita
yang ada di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.
2 Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio bagi
balita, pemberian vitamin A.
3 Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah Dengue, Flu
Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.
4 Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu dan
makanan yang bernutrisi.
5 Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan
dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.
6 Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman Obat
Keluarga (TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.
7 Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya program
senam LANSIA dan POSBINDU
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat di Puskesamas dilakukan
melalui program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat dapat menggambarkan
derajat kesehatan wilayah tersebut hal ini dapat disajikan dengan indikator
PHBS,adapun dari hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal angus pada Tahun
2013 dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 1.8. Indikator PHBS Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014
INDIKATOR
Nama Desa Jumlah KK % Persalinan yang dibantu tenaga kesehatan
11
Pangkalan 210 57.6
Berdasar kajian PHBS diatas didapat ada beberapa yang cakupannya masih rendah hal
ini dikarenakan :
Penduduk miskin masih banyak, sehingga yang mepunyai akses air bersih dan
jamban sehat sedikit
Tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga kurangnya kesadaran tentang
ASI Eksklusif, aktifitas fisik, merokok dalam rumah
Kurangnya kader jumantik sehingga kegiatan pemeriksaan jentik berkala
kurang optimal
Untuk meningkatkan pencapaian rumah tangga ber PHBS dilakukan
penyuluhan tentang PHBS yang terus menerus,meningkatkan kerjasama lintas
program dan lintas sector.
Salah satu indikator PHBS adalah Persalinan di bantu oleh tenaga
kesehatan. Indikator tersebut merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan
derajat kesehatan ibu dan bayi demi menuju masyarakat dan keluarga yang lebih baik.
Berikut ini upaya upaya peningkatan kualitas bagi kesehatan yang
dilakukan di Puskesmas Tegal Angus :
Tabel 1.9. Data Resiko Tinggi Ibu Hamil di Desa Pangkalan Bulan Januari –
Juli 2015
12
13
No Bulan Nama Resiko
1.
Januari
Ny. Y Riwayat Kejang
2 Ny. S Anemia
3 Ny. M Kurang Energi
Kronis
4 Ny. F Kurang Energi
Kronis
5 Ny. T Kurang Energi
Kronis
6 Ny. M Kurang Energi
Kronis
7 Februari Ny. A Kurang Energi
Kronis
8 Ny. M Kurang Energi
Kronis
9 Ny. Y Kurang Energi
Kronis
10 Ny. A Kurang Energi
Kronis
11 Maret Ny. R Kurang Energi
Kronis
12 Ny. Y Kurang Energi
Kronis
13 April Ny. B Grande Multipara
14 Ny. S Grande Multipara
15 Ny. K Grande Multipara
16 Mei Ny. L Kurang Energi
Kronis
17 Ny. M Kurang Energi
Kronis
18 Ny. S Kehamilan
dibawah usia 20
tahun
19 Juli Ny.P Kehamilan
dibawah usia 20
tahun
20 Juli Ny. O Grande Multipara
Tabel 1.10. Data Resiko Tinggi Neonatus di Desa Pangkalan Bulan Januari – Juli 2015
14
No Bulan Nama Resiko
1 Januari By. Ny. H BBLR
2 By. Ny. L BBLR
3 By. Ny. S Asfiksia
4 Februari By. Ny. S Hiperbilirubinemia
5 By. Ny. S Hiperbilirubinemia
6 By. Ny. R Pustul
7 Maret By. Ny. T BBLR
8. By. Ny. H Hiperbilirubinemia
9 By. Ny. Y Hiperbilirubinemia
10 By. Ny. M Pustul
11 April By. Ny. M BBLR
12 By. Ny. M BBLR
13 By. Ny. E Hiperbilirubinemia
14 By. Ny. H Hiperbilirubinemia
15 Mei By. Ny. Y Hiperbilirubinemia
16 By. Ny. S Hiperbilirubinemia
17 By. Ny. A Hiperbilirubinemia
18 Juni By. Ny. K BBLR
19 By.Ny. O Pustul
20 By.Ny. Y Hiperbilirubinemia
21 Juli By.Ny. L BBLR
22 By.Ny. P BBLR
23 By.Ny. A BBLR
Tabel 1.11. Data KemaTata Bayi di Desa Pangkalan Bulan Januari – Mei 2015
No Bulan Jumlah KemaTata Bayi
Januari Tidak Ada
2 Februari 1 Orang
3. Maret 1 Orang
4 April Tidak Ada
5. Mei Tidak Ada
6 Juni 1 Orang
7 Juli Tidak Ada
Sumber : Data Bidan Desa Pangkalan
Untuk menjadikan Desa Pangkalan memiliki keluarga serta masyarakat yang
sehat maka Puskesmas mempunyai program kesehatan yang beragam yang terdiri dari
program wajib seperti promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan
anak termasuk KB, Gizi, Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya
pengobatan, serta program pengembangan seperti kesehatan gigi, mata, kesehatan kerja
dan kesehatan masyarakat. Berbagai tugas dan fungsi untuk menjalankan program-
program tersebut membutuhkan sumber daya kesehatan yang berkualitas dan tepat.
Akan tetapi karena keterbatasan sumber daya manusia tidak semua tenaga
kesehatan yang dibutuhkan ada di puskesmas sehingga sering terjadi pemegang
program tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
15
dokter gigi; 1dokter umum; 3
bidan; 8bidan desa; 6
perawat; 4
perawat ptt; 2gizi; 1
honor; 2
Grafik 2.1 Tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal Angus Th.2013
Seperti terlihat pada diagram diatas jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas
Tegal Angus cukup memadai. Jumlah tenaga kesehatan terbanyak adalah bidan. Hal
ini dapat menunjang kegiatan puskesmas yang fokus pada kesehatan ibu dan anak
untuk mendukung tercapainya indikator Indonesia Sehat dan Kabupaten Tangerang
Sehat serta tercapainya millennium development goals (MDGs) namun, pemerataan
penyebaran bidan desa masih belum baik, karena dalam satu desa hanya terdapat satu
bidan dimana hal tersebut menunjang masyarakat untuk mencari alternatif
pengobatan. Demikian pula Puskesmas Tegal Angus masih membutuhkan tenaga
kesehatan lain untuk menunjang kegiatannya seperti tenaga farmasi (apoteker atau
asisten apoteker), sanitarian, tenaga teknis medis seperti analis kesehatan, tenaga
promosi kesehatan,tenaga administrasi dan tenaga tehnik informatika .Dikarenakan
tenaga kesling puskesmas ditarik ke dinas maka perlu tenaga sanitasi lingkungan.
Tidak adanya tenaga kesehatan maupun non kesehatan tersebut menyebabkan banyak
tenaga kesehatan di puskesmas yang mempunyai tugas tidak sesuai pendidikan dan
kompetensinya.
Tabel 1.12 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan
Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan dan Puskesmas Tegal Angus
2013
16
1.3 GAMBARAN KELUARGA BINAAN
1.3.1 Lokasi Keluarga Binaan
Keluarga binaan berada di RT 002/RW 04 Kampung suka sari, Desa Pangkalan,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Gambar 1.3. Denah Jalan Keluarga Binaan
17
1.3.2 Gambaran Keluarga Binaan
Pada Gambar 1.3 terdapat 5 rumah, dimana rumah pertama merupakan rumah
keluarga Tn. Ade lalu, Tn. Udin kemudian, Tn. Joko dan yang terakhir, Tn.Tata,
1.3.2.1. Keluarga Tn. Ade
Data Dasar Keluarga Tn. Ade
Keluarga binaan pertama adalah keluarga Tn. Ade. Terdapat empat orang
anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keempat anggota keluarga
tersebut adalah:
Tabel 1.13. Tabel Keluarga Tn. Ade
No Nama Status
keluarga
Jenis
kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. Ade Kepala
keluarga
Laki-laki 36 SD Supir
2 Ny. Tati Istri Wanita 34 SD Ibu
Rumah
Tangga
3 Dewi Anak Perempuan 12 SMP Pelajar
4 Dira Anak Perempuan 8 SD Pelajar
Keluarga Tn. Ade tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02
RW 04. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan kedua orang anaknya. Tn. Ade sebagai
kepala keluarga, berusia 36 tahun dan bekerja sebagai supir, sedangkan Ny. Tati
sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga berusia 34 tahun dengan latar belakang
18
RUANG KELUARGA
MUSHOLLAKAMAR ORANGTUA
DAPURTOILET
pendidikan terakhir sekolah dasar. Tn. Ade dan Ny. Tati memiliki dua orang anak
bernama An. Dewi dan An. Dira.
Tn. Ade bekerja sebagai supir dengan penghasilan dalam sebulan sebesar Rp.
1.500.000,00. Pendapatan Tn. Ade digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, seperti makanan, minuman, pengobatan dan lain-lain. Tn. Ade dapat
membaca dan menulis. Istrinya, Ny. Tati dapat bekerja sebagai ibu rumah tangga serta
secara sukarela menjadi kader di desa Pangkalan. Pasangan ini menikah saat Tn. Ade
berumur 24 tahun dan Ny. Ani berusia 20 tahun. Saat hamil, Ny. Tati memeriksakan
kehamilannya di posyandu dan saat melahirkan kedua anaknya dibantu oleh bidan.
a. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Ade tinggal di lingkungan padat penduduk, jarak antar rumah
kurang lebih 3 meter.dan menempati sebuah rumah bangunan permanen diatas
tanah seluas 60 m2 dengan luas bangunan 9 m x 6 m. Rumah ini merupakan
rumah peninggalan keluarga Tn. Ade. Bangunan rumah ini tidak bertingkat,
dinding rumah terbuat dari batu bata, lantai menggunakan semen dan keramik.
Atap rumah menggunakan genteng dan plafon. Rumah Tn. Ade terdiri dari dua
buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu dapur, memiliki kamar mandi dengan
jamban. Tn. Ade membuat jamban didalam rumahnya yang disertai dengan keran
air dan pembuangannya di alirkan ke kali.
Ruang keluarga berukuran 2 x 3 m2 beralaskan semen dan keramik, terdapat
TV dan lemari dan meja untuk penyimpanan buku, jendela diruangan tersebut
cukup baik, ventilasi udara cukup, dan dapat dilewati cahaya matahari. Pada ruang
tidur, ventilasi udara kurang baik dan lembab berukuran 30 cm x 40 cm. Dapur
terlihat padat dan kurang rapih. Kamar mandi yang disertai jamban dan keran,
cukup bersih. Sumber air bersih menggunakan air PAM, air berwarna keruh dan
berbau. Tn. Ade memiliki dua buah motor, satu buah televisi, dua buah kipas
angin.
19
Jendela
Gambar 1.4 Denah rumah keluarga Tn. Ade
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Ade terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapak, di depan dan belakang rumah berbatasan dengan rumah
tetangga.
c. Pola Makan
Keluarga Tn. Ade memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari.
Biasanya menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, sayur, dan ikan. Ny. Tati
mencuci bahan makanan serta peralatan memasak dengan air keran dan ia memasak
masakannya sampai matang.
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Tn. Ade dan Ny. Tati memiliki 2 orang anak. Anak yang pertama, seorang
perempuan bernama An. Dewi saat ini berusia 14 tahun, yang sekarang bersekolah
SMP. Proses kelahirannya ditolong oleh bidan setempat bernama bidan Ranti. Sejak
lahir An. Dewi tidak dibawa ke posyandu dan tidak mendapatkan imunisasi.
Anak kedua seorang perempuan bernama An. Dira yang sekarang berusia 7
tahun, proses kelahiran juga dibantu oleh bidan Ranti. An. Dira juga mendapatkan
imunisasi tidak lengkap. Dari kedua anak Tn. Ade dan Ny. Tati semua nya
mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan dan minuman tambahan.
Sebagai salah satu kader Desa Pangkalan, Ny. Tati selalu memeriksakan
kandungannya di Bidan selama mengandung kedua anaknya.
Ny. Tati tidak pernah menggunakan KB.
e. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya memilih
berobat ke bidan.
f. Riwayat Penyakit
20
KAMAR ANAK
Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Ade adalah batuk pilek dan
gatal-gatal yang sering dialami oleh kedua anak Tn. Ade.
h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari
Tn. Ade dapat menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari, ia juga sering
merokok di dalam rumah. Keluarga Tn. Ade terbiasa melakukan cuci tangan sebelum
makan dengan air mengalir dan sabun. Air yang digunakan keluarga Tn. Ade adalah
air PAM dengan warna air keruh dan sedikit berbau alumunium. Keluarga Tn. Ade
melakukan aktifitas mandi di kamar mandi miliknya dengan air tersebut, air PAM
juga digunakan untuk mencuci alat makan dan sayuran tetapi Ny. Tati menyaring air
PAM yang keruh tersebut.
Ny. Tati terbiasa mencuci pakaian seluruh anggota keluarganya di kali
bersama di belakang rumahnya, kali tersebut juga digunakan warga sekitar untuk
membuang air besar dan membuang sampah.
Keluarga Tn. Ade memiliki kebiasaan membakar sampah rumah tangga di
samping rumahnya. Di samping rumah Tn. Ade terdapat selokan tempat
pembuangan limbah rumah tangga dan dialirkan ke kali.
1.3.2.2. Keluarga Tn. Udin
a. Data Dasar Keluarga Tn. Udin
Tabel 1.14. Tabel Keluarga Tn. Udin
No Nama Status Keluarga Jenis
Kelamin
Usia Pendidika
n
Pekerjaa
n
1. Tn. Udin Kepala keluarga Laki-laki 31 tahun SD Supir
2. Ny. Rasih Istri Perempuan 25 tahun SD Ibu
Rumah
Tangga
3. An. Amel Anak pertama Perempuan 4tahun SD Pelajar
21
Keluarga Tn. Udin tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT
002/004. Tn. Joko sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny.
Rasih, mereka memiliki satu orang anak, anak bernama An. Amel,
Tn. Udin berusia 31 tahun dan bekerja sebagai supir dengan penghasilan Rp
1.000.000 perbulan. Pendapatan ini tidak dapat disisihkan untuk menabung karena
habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti bayar listrik, makanan,
bensin motor dan lain-lain. Tn. Udin pernah mengenyam pendidikan di bangku
Sekolah Dasar tetapi tidak sampai tamat. Istrinya, Ny. Rasih berusia 25 tahun bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ny. Rasih hanya sampai tingkat
Sekolah Dasar. Ny.Rasih melahirkan anaknya secara normal dan proses persalinannya
di bantu oleh paraji/dukun beranak setempat.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Udin tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran
100 m2. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari satu ruang keluarga
yang berukuran 2 x 4 m, memiliki dua kamar tidur berukuran 4x3 m dan 2x2 m,
memiliki dapur berukuran 2x2 m, memiliki kamar mandi yang berada di dalam rumah
berukuran 1x2 m dan tidak memiliki jamban di dalamnya.
Seluruh ruangan di dalam rumah ini berlantaikan ubin keramik, beratapkan
genteng, dan berdinding tembok. . Untuk ventilasi, rumah ini hanya memiliki dua
buah jendela di ruang tamu yang masing-masing berukuran 1,5 m x 1 m dan dua buah
jendela di kamar paling depan yang berukuran 1 m x 7,5 m sedangkan ruangan yang
lain tidak memiliki jendela, rumah ini hanya memiliki satu pintu depan. Didalam
rumahnya keluarga Tn. Udin memiliki barang elektronik berupa televisi, VCD player
dan penanak nasi.
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah ini terletak di tengah pemukiman padat penduduk. Rumah tetangga Tn.
Udin menempel dengan rumahnya pada bagian sisi kanan tetangga yang jaraknya ±1
m. Pada bagian depan rumah terdapat sungai yang biasanya digunakan sebagai
tempat untuk mencuci pakaian.
22
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Udin memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Rasih
memasak makanan menggunakan kayu bakar dengan menu seadanya, contoh menu
yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan dan sayur asam. Tn. Udin dan keluarga
jarang mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan dan susu.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Tn. Udin dan Ny. Rasih memiliki satu orang anak. Anaknya seorang
perempuan bernama An. Amel. Ny. Rasih melahirkan An. Amel di paraji/dukun,
cukup bulan, selama kehamilannya Ny. Rasih tidak pernah kontrol ke Bidan, ia juga
tidak kontrol ke paraji/dukun karena memang tidak dijadwalkan oleh dukun tersebut.
Ny. Rasih mengaku bahwa saat persalinan robekan dan perdarahan tidak dijahit,
paraji/dukun tersebut juga menangani Ny. Rasih tanpa perlindungan apapun seperti
sarung tangan steril.
f. Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Ny. Rasih, ketika ada anggota keluarga yang sakit,
keluarga ini biasanya langsung membeli obat warung.
g. Riwayat Penyakit
Penyakit yang sering diderita Tn. Udin dan Keluarga adalah batuk-pilek, dan
gatal-gatal. Ny. Rasih pernah mengalami demam tinggi sehabis melahirkan anak
kedua, ia memeriksakan ke puskemas.
h. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari
Tn. Udin melakukan aktifitas sehari-harinya sebagai buruh pabrik. Tn. Udin
memiliki kebiasaan merokok. Aktivitas sehari-hari Ny. Rasih yaitu memiliki
kebiasaan melakukan aktifitas rumah tangga seperti mencuci, memasak serta
mengurus suami dan anak. Aktifitas Amel sehari-hari setelah sepulang sekolah ialah
bermain bersama teman-teman disekitar rumahnya. Keluarga Tn. Udin tidak ada yang
memiliki kebiasaan berolahraga.
Keluarga Tn. Udin memiliki sumber air yang berasal dari PAM. Air ini
ditampung dalam sebuah ember besar, digunakan untuk beberapa keperluan, seperti
memasak, dan mencuci alat masak. Rumahnya tidak memiliki jamban, sehingga jika
23
hendak buang air besar mereka harus pergi ke jamban umum atau dipinggir kali yang
jaraknya hanya ± 100 m dari rumah.
Sampah rumah tangga dibuang oleh Tn. Udin ke samping rumahnya, ketika
sudah tertimbun akan dibakar. Pembuangan limbah rumah tangga ia alirkan ke kali
depan rumah nya.
Belakang
Dapur WC
Kamar Ruang
Tidur TV
Ruang
Tamu Kamar Tidur
= Jendela
Depan
Gambar 1.5 Denah keluarga Tn. Udin
1.3.2.3. Keluarga Tn. Joko
a. Data Dasar Keluarga Tn. Joko
Tabel 1.15. Tabel Keluarga Tn. Joko
No Nama Status
keluarga
Jenis
kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. Joko Kepala
keluarga
Laki-laki 25 tahun SD Serabutan
2 Ny. Marianih Istri Wanita 19 tahun SD Ibu Rumah
Tangga
5 M. Abdila Anak Pria 2 bulan Bayi -
24
Keluarga Tn. Joko tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT
002/004. Tn. Joko sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny.
Marianih.
Tn. Joko berusia 25 tahun dan bekerja serabuta.Tn Joko tidak menentu
mendapat penghasilan tergantung ada atau tidaknya pekerjaan. Pendapatan ini tidak
dapat disisihkan untuk menabung karena habis untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari seperti bayar listrik, makanan, bensin motor dan lain-lain. Tn. Joko pernah
mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar tetapi tidak sampai tamat. Istrinya,
Ny. Marianih berusia 19 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Tn. Joko memiliki satu orang anak laki laki, tetapi anak Tn.Joko meninggal
pada umur 2 bulan karena diare yang tidak tertangani.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Joko tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran
80 m2 dan tidak bertingkat. Rumah ini terdiri dari satu kamar tidur yang masing-
masing berukuran 2,5 m x 2,5 m, ruang keluarga berukuran 3 m x 2 m,dan kamar
mandi yang menjadi satu dengan dapur berukuran 4 m x 2,5 m.
Rumah Tn. Joko ini terletak di daerah pemukiman padat penduduk. Rumah ini
berlantaikan semen. Atap rumah terbuat dari seng, menurut Ny. Marianih terkadang
jika hujan besar rumahnya bisa terkena bocor. Sedangkan seluruh dinding rumah
terbuat dari bilik bambu. Jalan umum menuju rumah Tn. Joko sudah bisa di akses
dengan kendaraan. Untuk ventilasi, rumah ini tidak memiliki ventilasi. Rumah ini
sudah difasilitasi listrik berdaya 450 watt, dengan fasilitas lima buah lampu dan satu
buah televisi.
Keluarga ini memiliki kamar mandi tanpa jamban yang bergabung dengan
dapur. Oleh karena lahan yang tidak mencukupi di rumah tersebut sehingga untuk
aktivitas buang air besar keluarga ini dilakukan di jamban umum yang terdapat di
pinggir kali yang juga digunakan untuk mencuci pakaian.
Menurut keluarga Tn. Joko jamban umum yang biasa digunakan kurang
nyaman dan tidak bersih karena dindingnya terbuat dari kain terpal, tanpa atap dan
lantai yang terbuat dari bambu untuk berpijak dengan luas 1 m x 1,5 m. Selain itu,
tidak terdapat pula sumber air yang digunakan untuk membersihkan kotoran. Mereka
25
harus kembali kerumah untuk membersihkan sisa kotoran dengan menggunakan air
sumur sendiri dari rumah.
Belakang
Gambar 1.6 Denah keluarga Tn. Joko
c. Pola Makan
Keluarga Tn.Joko memiliki kebiasaan makan 2 kali sehari. Ny.Marni
memasak makanan menggunakan kompor gas dengan menu secukupnya, contoh
menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, tahu, tempe dan telur. Tn. Joko dan
keluarga jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur.
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Pada kehamilannya yang pertama Ny. Marianih, ia tidak pernah kontrol satu
kali pun. Ia melahirkan anak di paraji/dukun. Saat persalinan, Ny. Marianih
mengatakan bahwa paraji/dukun tersebut tidak memakai pelindung seperti sarung
tangan, ia juga mengatakan merasa sakit ketika paraji/dukun tersebut menekan
perutnya untuk mengeluarkan ari-ari, Ny. Marianih mengaku tidak mengalami
pendarahan setelah persalinan.
e. Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Ny. Marianih, ketika ada anggota keluarga yang sakit,
keluarga ini biasanya berobat ke dukun terlebih dahulu, namun ketika keadaan tidak
kunjung membaik, keluarga ini segera berobat ke puskesmas.
f. Riwayat Penyakit
Pada keluarga Tn. Joko mereka sering mengalami batuk pilek.
g. Perilaku dan Aktifitas Sehari- hari
26
Kamar Tidur
Ruang Keluarga
Ruang
TV
WC
Dapur
Tn. Joko memiliki aktifitas sehari-hari yaitu bekerja sebagai pedagang. Tn.
Joko biasa berangkat bekerja pagi hari dan kembali kerumah sore hari.
Tn. Joko memiliki kebiasaan merokok sejak usia 17 tahun, Tn. Joko merokok
baik di dalam rumah maupun di luar rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang
lebih satu bungkus dalam sehari. Aktifitas sehari-hari Ny. Marianih yaitu melakukan
kegiatan rumah tangga yaitu mencuci, memasak dan suami.
Keluarga Tn.Joko biasa mencuci pakaian menggunakan air di sungai setelah
selesai baru dibilas menggunakan air sumur. Keluarga Tn. Joko memiliki sumber air
sendiri yaitu air sumur yang digunakan untuk minum, memasak, mandi dan mencuci
peralatan dapur.
Keluarga Tn. Joko biasa membuang sampah di pekarangan sekitar rumah dan
membakarnya. Untuk pembuangan limbah cair maupun padat keluarga Tn. Joko
biasa membuangnya ke tanah disekitar perkarangan rumah..
1.3.2.4. Keluarga Tn. Tata
a. Data Dasar Keluarga Tn. Tata
Keluarga binaan adalah keluarga Tn. Tata memiliki 2 orang anak, adalah:
Tabel 1.16. Tabel Keluarga Tn. Tata
No Nama Status
keluarga
Jenis
kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. Tata Kepala
keluarga
Laki-laki 36 SD Pedagang
2 Ny. Narsih Istri Wanita 29 SD Ibu Rumah
Tangga
3 Sutiwi Anak Wanita 6 SD Pelajar
4 M. Hanum Anak Pria 4
Keluarga Tn. Tata tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT
02/04. Keluarga ini terdiri dari Satu kepala keluarga, satu orang istri dan 2 orang
anak. Tn. Tata sebagai pemilik rumah, berusia 36 tahun dan bekerja pedagang,
sedangkan Ny. Narsih sebagai istri berusia 29 tahun dengan latar belakang pendidikan
27
terakhir sekolah dasar. Sutiwi sebagai anak pertama yang berusia 6 tahun yang saat ini
masih SD. Anak kedua yaitu M. Hanum yang berusia 4 tahun dan belum bersekolah.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Tata tinggal disebuah rumah bangunan permanen diatas tanah
seluas 15 x 10 m2. Dinding rumah terbuat dari semen dan batu bata, lantai
menggunakan keramik. Atap rumah menggunakan genteng dan terdapat plafon.
Rumah Tn. Tata terdiri dari 3 buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu ruang tamu,
satu dapur, dan satu kamar mandi. Ruang tamu berukuran 2 x 2 m2 beralaskan
keramik dan terdapat sofa sebanyak 3 buah dan 1 meja. Ditengah terdapat ruang
keluarga, dimana terdapat TV, diruangan tersebut tidak terdapat jendela yang dapat
dilewati cahaya matahari pada sisi rumah Tn. Tata terdapat adanya ventilasi udara
yang cukup. Pada ruang tidur terdapat ventilasi.
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Tn. Tata terletak di daerah yang padat penduduk dengan jarak
antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri dan di depan terdapat empang yang
berjarak 5 meter dari rumahnya. Keluarga Tn. Tata memiliki kebiasaan membuang
sampah di dekat kali.
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Tata memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari.
Biasanya menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, dan telur. Tn. Tata memiliki
kebiasaan merokok. Seluruh anggota keluarga mengaku jarang melakukan olahraga.
Tn. Tata dan seluruh anggota keluarga tidak mengetahui tentang mencuci tangan yang
baik dan benar, sehingga mereka hanya melakukan cuci tangan dengan air bersih saja.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak
Tn. Tata dan Ny. Narsih memiliki dua orang anak. Keduanya ia lahirkan di
paraji/dukun. Ny. Narsih mengatakan paraji/dukun tersebut tidak terlatih,ia
mengatakannya karena ia tahu paraji/dukun tersebut belum dilatih oleh puskesmas.
Ny Narsih juga mengatakan bahwa Ny. Narsih diberitahu oleh keluarga
besarnya untu melahirkan dengn dukun/paraji, karena mereka juga melahirkan di
dukn/paraji.
28
Ny. Narsih saat bersalin di paraji/dukun mengatakan tindakan yang dilakukan
oleh paraji/dukun tersebut tidak bersih karena tidak memakai sarung tangan dan
persalinan dilakukan dirumah tanpa alat-alat yang bersih.
Ny. Narsih mengatakan tidak mengalami pendarahan dan infeksi saat dan
setelah bersalin di paraji/dukun ketika melahirkan kedua anaknya.
e. Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Tn. Tata ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga
ini biasanya langsung membeli obat warung.
f. Riwayat Penyakit
Penyakit yang sering diderita Tn. Udin dan Keluarga adalah batuk-pilek, dan
gatal-gatal.
g. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari
Tn. Tata memiliki kebiasaan merokok, sehari dapat menghabiskan sebungkus
rokok. Di rumah Tn. Tata terdapat WC ( jamban ) dan di sebelah dapur dan dalam
ruang tidur utama. Dapur Tn. Tata menggunakan kompor gas. Untuk sumber air
bersih menggunakan air sumur. Keluarga Tn. Tata terbiasa melakukan cuci tangan
sebelum makan, tetapi tidak menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan,
keluarga Tn. Tata terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan dari bak
tempat penampungan air dikamar mandi rumahnya.
29
RUANG KELUARGA
Gambar 1.7 Denah keluarga Tn. Tata
1.3. PENENTUAN AREA MASALAH KESEHATAN
1.3.1. Alasan Pemilihan Area Masalah
Sebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan
menganalisis laporan tahunan Puskesmas mengenai data-data penderita 10
penyakit terbesar yang ada di wilayah Puskesmas Tegal Angus.
Kemudian informasi tersebut dibandingkan dengan laporan kader desa
setempat. Setelah mengamati, mewawancarai, dan melakukan observasi masing-
masing keluarga binaan di Kampung Suka Sari, Desa Pangkalan terdapat berbagai
area permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu:
Perilaku melahirkan di tenaga non-medis atau dukun
Kurangnya kesadaran berobat ke tenaga kesehatan
Penyakit diare dalam keluarga
Penyakit ISPA dalam keluarga
Kurangnya pencahayaan dan ventilasi udara di dalam rumah
Ketidaktersediaan jamban keluarga dan pembuangan air limbah rumah tangga
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga yang tidak memadai
Tidak ada nya sumber air bersih langsung didalam rumah
Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah
Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan
Kebiasaan merokok di dalam rumah
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, diputuskan untuk
mengangkat permasalahan “PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP
PERSALINAN YANG DIBANTU OLEH PARAJI PADA KELUARGA
BINAAN KAMPUNG SUKA SARI RT 002 / RW 04, DESA PANGKALAN”.
Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai
pertimbangan, yaitu:
Selama melakukan kunjungan beberapa kali ke rumah keluarga binaan,
didapatkan keeempat keluarga binaan memiliki riwayat persalinan di paraji.
30
Hal ini dikarenakan sudah menjadi kepercayaan warga sekitar untuk
melakukan persalinan di paraji tanpa mempedulikan kesehatan ibu dan bayi.
Persalinan yang dilakukan di paraji yang tidak terlatih dapat membuat resiko
tinggi untuk terjadinya komplikasi seperti, perdarahan, kejang, infeksi hingga
dapat menyebabkan kemaTata. Begitu pula bayi yang dilahirkan di paraji tidak
terlatih juga dapat terjadi komplikasi seperti infeksi, asfiksia dan penanganan
bayi dengan berat badan lahir rendah serta dapat pula menyebabkan kemaTata.
Terdapat satu keluarga binaan yang mengalami demam paska melahirkan di
paraji/dukun.
Pada keluarga binaan yang melakukan persalinan di paraji yang tidak terlatih
juga tak melakukan kontrol kehamilan setiap bulan dimana hal tersebut juga
sebagai salah satu bentuk pencegahan komplikasi pada ibu dan bayi
Besar masalah perilaku persalinan dengan tenaga non kesehatan adalah
sebesar 83.3%
Perilaku ibu yang bersalin di paraji yang tidak terlatih berhubungan dengan
penyakit ibu antara lain perdarahan paska persalinan dan infeksi, serta
penyakit pada bayi yaitu asfiksia dan infeksi. Dari data sekunder yang di dapat
kan terdapat PHBS yang diperlihatkan dalam tabel berikut :
Tabel 1.18 Laporan PHBS di wilayah Puskesmas Tegal Angus pada Tahun 2013
Dari data tabel diatas, presentase ibu bersalin yang dibantu oleh tenaga kesehatan
belum mencapai angka keberhasilan 75%
INDIKATOR
Nama Desa Jumlah KK % Persalinan yang dibantu tenaga kesehatan
Pangkalan 210 57.6
31
Grafik 3.1 Data 10 Besar Penyakit di Puskesmas Tegal Angus
32