BAB I. retinopati diabetik

6
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Retinopati diabetik merupakan komplikasi jangka panjang diabetes mellitus yang cukup penting. Hal ini disebabkan karena insidennya yang cukup tinggi dan prognosisnya yang buruk terhadap penglihatan dan banyak yang menyebabkan kebutaan yang menetap. Kadar glukosa darah yang tinggi dan jangka waktu menderita diabetes mellitus yang cukup lama berpengaruh terhadap derajat retinopati diabetik. Hiperglikemia dalam jangka waktu lama akan menyebabkan perubahan-perubahan seluler pada membrana basalis sel-sel retina melalui berbagai jalur, komponen sistem imun dan sistem trombosit sehingga terbentuk aterosklerosis pada pembuluh darah retina dan terjadilah komplikasi. 1 Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati progresif yang ditandai dengan kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh darah halus. 2 Kelainan patologik yang paling dini adalah penebalan membran basal endotel kapiler dan penurunan jumlah perisit. Progresivitas retinopati diabetik berbeda-beda pada tiap penderita. Komplikasi mikrovaskular yang terjadi umumnya pada pasien dengan diabetes dan mendadak, serta kelemahannya berdampak pada ketajaman visus, dan secepatnya mendorong ke arah kebutaan. 3

description

pendahuluan retinopati diabetik

Transcript of BAB I. retinopati diabetik

Page 1: BAB I. retinopati diabetik

1

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Retinopati diabetik merupakan komplikasi jangka panjang diabetes

mellitus yang cukup penting. Hal ini disebabkan karena insidennya yang cukup

tinggi dan prognosisnya yang buruk terhadap penglihatan dan banyak yang

menyebabkan kebutaan yang menetap. Kadar glukosa darah yang tinggi dan

jangka waktu menderita diabetes mellitus yang cukup lama berpengaruh terhadap

derajat retinopati diabetik. Hiperglikemia dalam jangka waktu lama akan

menyebabkan perubahan-perubahan seluler pada membrana basalis sel-sel retina

melalui berbagai jalur, komponen sistem imun dan sistem trombosit sehingga

terbentuk aterosklerosis pada pembuluh darah retina dan terjadilah komplikasi.1

Retinopati diabetik adalah suatu mikroangiopati progresif yang ditandai

dengan kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh darah halus.2 Kelainan

patologik yang paling dini adalah penebalan membran basal endotel kapiler dan

penurunan jumlah perisit. Progresivitas retinopati diabetik berbeda-beda pada tiap

penderita. Komplikasi mikrovaskular yang terjadi umumnya pada pasien dengan

diabetes dan mendadak, serta kelemahannya berdampak pada ketajaman visus,

dan secepatnya mendorong ke arah kebutaan.3

Retinopati ini dapat dibagi dalam dua kelompok berdasarkan klinis yaitu

retinopati diabetik non proliferatif dan retinopati diabetik proliferatif, dimana

retinopati diabetik non proliferatif merupakan gejala klinik yang paling dini

didapatkan pada penyakit retinopati diabetik.2,3

Kasus retinopati diabetik merupakan penyebab paling sering dari kebutaan

terutama di Negara barat.2 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2004

melaporkan, 4,8 persen penduduk di seluruh dunia menjadi buta akibat retinopati

diabetik. Dalam urutan penyebab kebutaan secara global, retinopati diabetik

menempati urutan ke-4 setelah katarak, glaukoma, dan degenerasi makula.

Prevalensi dari semua tipe retinopati diabetik meningkat pada populasi penderita

diabetes mellitus berdasarkan lamanya menderita diabetes mellitus dan usia

Page 2: BAB I. retinopati diabetik

2

pasien. Retinopati diabetik jarang ditemui pada anak-anak dibawah usia 10 tahun.

Resiko menderita retinopati diabetik meningkat setelah masa pubertas.4

The Wisconsin Epidemiologic Study of Diabetic Retinopathy (WESDR)

adalah sebuah studi epidemiologi yang sedang mempelajari mengenai

progrestivitas dari RD, termasuk pengukuran tingkat visual acuity pada populasi

besar penderita diabetes.4

WESDR mengidentifikasi semua pasien diabetes yang mendapatkan

perawatan dari dokter di 11 negara Wisconsin bagian selatan, antara tahun 1979

dan 1980, 1210 pasien diabetes tipe 1 dan 1780 pasien dengan diabetes tipe 2.

WESDR melaporkan adanya temuan penting untuk studi epidemiologi, bahwa

lamanya menderita diabetes sangat berhubungan dengan prevalensi retinopati

diabetik pada penderita diabetes.4 Setelah 20 tahun menderita diabetes, hampir

99% penderita diabetes tipe 1 dan 60% penderita diabetes tipe 2 menderita derajat

retinopati diabetik yang sama. Pada 3,6% penderita diabetes tipe 1 dan 1,6%

penderita diabetes tipe 2 ditemukan telah mengalami kebutaan total.4,9

Data Poliklinik Mata RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang tidak

dipublikasikan menunjukkan bahwa retinopati diabetik merupakan kasus

terbanyak yang dilayani di Klinik Vitreo-Retina. Dari seluruh kunjungan pasien

Poliklinik Mata RSCM, jumlah kunjungan pasien dengan retinopati diabetik

meningkat dari 2,4 persen tahun 2005 menjadi 3,9 persen tahun 2006.8

Retinopati di diagnosa secara klinis dengan tanda-tanda oftalmoskopik

seperti mikroaneurisma, perdarahan dan cotton wool spot, tetapi defek fungsional

akan muncul lebih dahulu. Kebutaan yang disebabkan oleh retinopati diabetik

adalah kebutaan yang irreversible, namun dapat dicegah jika dideteksi secara

dini.8

Oleh karena itu, kewaspadaan akan retinopati diabetika pada penderita

diabetes perlu ditingkatkan dan juga perlu waktu yang optimal untuk terapi

sebelum pasien mengeluhkan gejala penglihatan. Mengingat prognosis yang

buruk dari retinopati diabetik dan semakin banyaknya penderita yang mengalami

kebutaan akibat retinopati diabetik, maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk

Page 3: BAB I. retinopati diabetik

3

mengetahui angka kejadian retinopati diabetik di kota Palembang di Poliklinik

Mata Rumah Sakit Dr. Mohammad Husein (RSMH) Palembang.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran umum penderita retinopati diabetik di Poliklinik

Mata RSMH Palembang periode Januari-Desember 2008?

1.3 . Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Menentukan insidensi penderita retinopati diabetik di Poliklinik

Mata RSMH Palembang periode Januari-Desember 2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

i. Mengetahui karakteristik jenis kelamin pada pasien

retinopati diabetik di Poliklinik Mata RSMH Palembang

periode Januari–Desember 2008.

ii. Mengetahui karakteristik usia pada pasien retinopati

diabetik di Poliklinik Mata RSMH Palembang periode

Januari–Desember 2008.

iii. Mengetahui tipe retinopati diabetik yang diderita pasien di

Poliklinik Mata RSMH Palembang periode Januari–

Desember 2008.

iv. Mengetahui tajam penglihatan pada penderita retinopati

diabetik di Poliklinik Mata RSMH Palembang periode

Januari–Desember 2008.

v. Mengetahui gambaran distribusi frekuensi tipe retinopati

diabetik berdasarkan karakteristik sosiodemografi (usia dan

jenis kelamin) dan tajam penglihatan pada penderita

retinopati diabetik di Poliklinik Mata RSMH Palembang

periode Januari-Desember 2008.

Page 4: BAB I. retinopati diabetik

4

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran profil penderita

retinopati diabetik di Poliklinik Mata RSMH Palembang pada periode Januari–

Desember 2008. Untuk keperluan akademik, data-data yang dihasilkan pada

penelitian ini diharapkan dapat berguna menjadi rujukan bagi penelitian yang

akan datang.

Manfaat untuk pasien, agar penderita diabetes mellitus dapat menyadari

dan mewaspadai komplikasi penyakit diabetes mellitus, salah satunya adalah

retinopati diabetik. Manfaat untuk pihak terkait, seperti dokter yang menangani

pasien diabetes mellitus, sehingga mendapat masukkan dalam penanganan pasien

diabetes mellitus.