BAB I Privacy

3
BAB I DEFINISI Rahasia kedokteran diatur dalam beberapa peraturan/ketetapan yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 dan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1963 untuk dokter gigi yang menetapkan bahwa tenaga kesehatan termasuk mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaaan, pengobatan, dan/atau perawatan diwajibkan menyimpan rahasia kedokteran. Pasal 22 ayat (1) b Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan diatur bahwa bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien. Kode Etik Kedokteran dalam pasal 12 menetapkan: “setiap dokter wajib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia”. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Dan pasal 51 huruf c Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 adanya kewajiban merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia. Berkaitan dengan pengungkapan rahasia kedokteran tersebut diatur dalam pasal 10 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III /2008 Tentang Rekam Medis sebagai berikut: Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal : 1. untuk kepentingan kesehatan pasien

description

Pendahulian Privacy Pasien

Transcript of BAB I Privacy

Page 1: BAB I Privacy

BAB I

DEFINISI

Rahasia kedokteran diatur dalam beberapa peraturan/ketetapan yaitu Peraturan Pemerintah

Nomor 10 Tahun 1966 dan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1963 untuk dokter gigi yang

menetapkan bahwa tenaga kesehatan termasuk mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam

lapangan pemeriksaaan, pengobatan, dan/atau perawatan diwajibkan menyimpan rahasia kedokteran.

Pasal 22 ayat (1) b Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan diatur bahwa

bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk menjaga

kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien. Kode Etik Kedokteran dalam pasal 12

menetapkan: “setiap dokter wajib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita

bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia”. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk

kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan

hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Dan pasal 51 huruf c

Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 adanya kewajiban merahasiakan segala sesuatu yang

diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia. Berkaitan dengan

pengungkapan rahasia kedokteran tersebut diatur dalam pasal 10 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 269/Menkes/Per/III /2008 Tentang Rekam Medis sebagai berikut: Informasi tentang identitas,

diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :

1. untuk kepentingan kesehatan pasien

2. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hokum atas perintah

pengadilan;

3. permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;

4. permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan

5. untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak menyebutkan

identitas pasien.

Mengenai rahasia kedokteran dikenal adanya trilogi rahasia kedokteran yang meliputi persetujuan

tindakan kedokteran, rekam medis dan rahasia kedokteran karena keterkaitan satu sama lain. Jika

menyangkut pengungkapan rahasia kedokteran maka harus ada izin pasien (consent) dan bahan rahasia

kedokteran terdapat dalam berkas rekam medis.

Page 2: BAB I Privacy

Privasi pasien adalah interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau

situasi tertentu.

Privasi anamnesa adalah suatu proses dalam melakukan wawancara klinis dengan memperhatikan

lingkungan yang terjaga.

Privasi Pemeriksaan fisik adalah suatu proses dari seorang ahli medis dalam memeriksa tubuh pasien

secara tertutup untuk menentukan tindakan klinis penyakit dan harus memastikan ruangan dalam keadaan

aman dan nyaman.

Privasi pemberian terapi adalah suatu proses berjangka panjang yang berkenaan dengan rekontruksi

pribadi agar terjaga privacy pasien saat pemberian terapi.

Transportasi adalah suatu cara memindahkan orang atau pasien dari suatu tempat ke tempat yang lain

Mengidentifikasi harapan pasien adalah cara untuk menilai tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan

yang diberikan sesuai harapan pasien

Menghormati privasi pasien adalah suatu interaksi atau keterbukaan yang di kehendaki pada suatu kondisi

atau situasi tertentu yang menumbuhkan kepercayaan dan saling menghargai. Semua tenaga kesehatan

melindugi / menghormati kerahasiaan atas informasi dan data kesehatan, agar tidak di salah

gunakan/hilang.

Kebutuhan privasi adalah pelayanan yang diberikan dengan menjaga dan melindungi kerahasiaan pasien

terhadap pasien lain, karyawan rumah sakit dan anggota keluarganya serta pihak lain yang tidak

berkepentingan.

Privasi merupakan suatu proses yang sangat penting dalam hidup manusia. Privasi berarti dorongan untuk

melindungi ego seseorang dari gangguan yang tidak dikehendakinya.