BAB I PENDAHULUAN · Penyelenggaraan pelayanan medisdanpenunjang medik sertanonmedis; 2. ......
Transcript of BAB I PENDAHULUAN · Penyelenggaraan pelayanan medisdanpenunjang medik sertanonmedis; 2. ......
1LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGSebagai salah satu Instansi perangkat pemerintahan yang dalam kegiatannya masih
dibiayai dari anggaran negara maka RSUD Soreang diwajibkan untuk menyusun LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagai laporan yang memuat tingkatkeberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan.
LKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dibuat sebagai implementasiberdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi No. 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan PelaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disebutkan bahwa laporan akuntabilitas kinerja adalahlaporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapaitujuan/sasaran strategis instansi.
Sehubungan dengan itu, maka RSUD Soreang yang merupakan salah satu Satuan KerjaPerangkat Daerah di Kabupaten Bandung berkewajiban membuat Laporan Akuntabilitas InstansiPemerintah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban mengenai capaian kinerja danakuntabilitas yang menyajikan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan tugas danfungsinya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2016.
B. DASAR HUKUM1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1988 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.3. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemensebagaimana telah dua kali dirubah, terakhir dengan keputusan Presiden Nomor 46 Tahun2002.
4. Keputusan Presiden RI Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon ILembaga Pemerintahan Non Departemen sebagai mana telah dua kali dirubah, terakhirdengan Keppres No. 48 Tahun 2002.
5. Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan.6. Instruksi Presiden RI No. 9 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur
Negara.
2LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
7. Keputusan Kepala LAN Nomor 1049A/IX/6/4/2001 tentang Organisasi dan Tata KerjaLembaga Administrasi Negara sebagaimana telah dirubah dengan keputusan Kepala LANNomor 171/IX/6/4/2001.
8. Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman PenyusunanPelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
9. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah.
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Apartur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata CaraReviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
11. Peraturan Bupati Bandung Nomor 47 tahun 2016 tentang Kebijakan Transisi Dalam RangkaPenataan Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung TentangPembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI RSUD SOREANG1. Kedudukan
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang adalah merupakan unsur pendukung tugas KepalaDaerah di bidang pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutanDirektur, yang berkedudukan dan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melaluiSekretaris Daerah dan secara teknis operasional dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.
2. Tugas Pokok RSUD SoreangMelaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna denganmengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadudengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan,melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
3. Fungsi RSUD SoreangDalam melaksanakan tugas pokok di atas, RSUD Soreang mempunyai fungsi sebagai berikut :1. Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medik serta non medis;2. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan serta pelayanan rujukan;3. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan;4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
D. STRUKTUR ORGANISASI RSUD SOREANGBerdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bandung, susunan Organisasi RSUD Soreang, terdiri dari :
1. Direktur;
2. Bagian Tata Usaha, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;
b. Sub Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM;
c. Sub Bagian Program dan Kehumasan.
3. Bidang Kemedikan, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi:
a. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik;
b. Seksi Rekam Medik.
4. Bidang Keperawatan, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi :
a. Seksi Perawatan Rawat Inap;
b. Seksi Perawatan Rawat Jalan dan Khusus.
5. Bidang Keuangan, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi:
a. Seksi Mobilisasi Dana;
b. Seksi Pengeluaran dan Akuntansi.
6. Satuan Pengawas Intern (SPI);
7. Kelompok Jabatan Fungsional, yang meliputi :
a. Komite Medik;
b. Staf Medik Fungsional;
c. Komite Keperawatan;
d. Staf Keperawatan Fungsional;
e. Instalasi.
f. Jabatan Fungsional Lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Bagan struktur organisasi RSUD Soreang dapat dilihat pada halaman berikut ini :
4LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
GAMBAR 1.1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD SOREANG KABUPATEN BANDUNG
DIREKTUR
dr.H. Iping Suripto W, Sp.A,MH.Kes
BAGIAN TATA USAHA
Dedi Ruswandi, SH,MM
SUB.BAGIAN UMUM &PERLENGKAPAN
H. Asep Juanda, S.Sos
SUB.BAGIAN KEPEG &PENGEMBANGAN SDM
Yofans Dwiaprihandijat,S.Sos,MSi
SUB.BAGIAN PROGRAM &KEHUMASAN
Mahendrawan Ismono, BSc
BIDANG KEMEDIKAN
Drg. Gina Permatasari
SEKSIYANMED & JANGMED
dr. Deni Jaeni
SEKSIREKAM MEDIK
dr. Luh Putu Yunita Anggreni
BIDANG KEPERAWATAN
Hj.E. Susilawati, SKM,SKep,MSi
SEKSIPERAWATAN RAWAT INAP
Nuh Ali Azkia, S.Kep
SEKSIPERAWATAN RAJAL & RAKHUS
Jajat Sudrajat, AMK.An
BIDANG KEUANGAN
Sukirwan, SE.AK
SEKSIMOBILISASI DANA
Ika Sartika, BSc
SEKSIPENGELUARAN & AKUNTANSI
Sofyan Setiawan
BERDASARKAN :Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 25 Tahun 2009 tentangPerubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun2008 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung
Ka. Inst. Ranap
dr. Diantinia, SpM
Ka. Inst. Lab
dr.Hj. Jenny SW, SpPK
Ka. Inst. Radiologi
dr. Yulia Halim, SpR
Ka. IBS
dr.Henry Moesfairil, Sp.B
Ka. Inst. Farmasi
Dra. Utari Kamawati
Ka. Inst. Gizi
Ade Sri Tita,SKM
Ka. IPSRS
Koswara, BE
Ka. Inst. Rajal
Dian Verdiani, S.Kep
Ka. IGD
dr.Dik Adi Nugraha,Sp.B
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
KOMITE MEDIK
dr.H. Seno M.Kamil, SpPD
KOMITE KEPERAWATAN
Leobinus Irawan W, S.Kep,NERS
Ka. Unit SIM RS
drg. Cahya Kustiawan
Ka. Unit Bank Darah
dr. Irvan Agusta
SATUAN PENGAWASAN INTERN
Ketua : dr.H. Marsudi, SpKJSekretaris : Siti Mulyani, SEAnggota : 1. Cece Rachmat M,SKM
2. Dori Mustopa
5LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
E. SEKILAS TENTANG RSUD SOREANGRumah Sakit Umum Daerah Soreang yang masih merupakan rumah sakit tipe C
keberadaannya di Kabupaten Bandung mempunyai peranan penting dalam upaya memberikanpelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai bentuk organisasi pelayanan kesehatan yangbersifat komprehensif, yang mencakup berbagai aspek antara lain promotif (mempromosikan),preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan).
RSUD Soreang yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bandung berdiri tahun 1996merupakan pengembangan dari Puskesmas DTP Soreang dengan dasar Surat Keputusan BupatiKepala Daerah TK. II Bandung Nomor: 445/4056/Tapra tahun 1996 perihal Persetujuan PrinsipPeningkatan Puskesmas DTP Soreang menjadi Rumah Sakit Kelas D. Pada tahun 1997, RSUDSoreang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Daerah Kelas C berdasarkan Surat Keputusan MenteriKesehatan RI Nomor: 1409/MENKES/SK/XII/1997.
Rumah Sakit Umum Daerah Soreang secara geografis terletak di Kabupaten Bandungberada pada 6°,41’ – 7°,19’ Lintang Selatan dan diantara107°22’ – 108°5’ Bujur Timur denganluas wilayah 176.239 Ha. RSUD Soreang berada di Ibukota Kabupaten Bandung yaitu di KotaKecamatan Soreang Jln. Alun-alun Utara No. 1 Soreang Kabupaten Bandung. Batas UtaraKabupaten Bandung Barat; Sebelah Timur Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut; SebelahSelatan Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat; dibagian Tengah Kota Bandung dan Kota Cimahi. Kabupaten Bandung terdiri atas 31 kecamatan,266 Desa dan 9 Kelurahan. Dengan jumlah penduduk sebesar 3.943.283 jiwa (Hasil Analisis2013) dengan mata pencaharian yaitu di sektor industri, pertanian, pertambangan, perdagangandan jasa.
RSUD Soreang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) PemerintahDaerah Kabupaten Bandung memiliki tupoksi utama memberikan pelayanan kesehatan rujukan diKabupaten Bandung. Luas tanah RSUD Soreang semula sebesar 7.398 M2 dengan luasbangunan fisik RSUD Soreang yang berdiri diatas lahan tersebut adalah 7381 M2. Wilayahcakupan RSUD Soreang meliputi beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung yaitu :Soreang, Ciwidey, Rancabali, Pasir Jambu, Cimaung, Pangalengan, Kertasari, Baleendah,Arjasari, Banjaran, Pameungpeuk, Katapang, Margahayu, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang,disamping menerima kunjungan pasien dari luar Kabupaten Bandung antara lain KabupatenBandung Barat, Kabupaten Cianjur Bagian Selatan dan Garut Selatan.
RSUD Soreang memiliki sarana fisik/gedung yang terdiri dari (1) Gedung PerawatanTerpadu yang digunakan untuk kegiatan Kamar Operasi, Intensive Care Unit, Instalasi Gizi,Ruang Laundry, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana RumahSakit, Unit Bank Darah, (2) Gedung Manajemen dengan lantai I digunakan untuk Instalasi
6LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
Radiologi dan Instalasi Laboratorium serta lantai dasar yang digunakan untuk IGD sedangkanlantai II dan III untuk kantor serta (3) Gedung Pelayanan Kesehatan terpadu Terpadu untukPelayanan Kesehatan Rawat Jalan.
Kegiatan pelayanan RSUD Soreang dilaksanakan melalui instalasi-instalasi pelayanankesehatan rujukan dan yang tersedia antara lain sebagai berikut :
1. Pelayanan Rawat Jalan :Klinik kesehatan yang tersedia di RSUD Soreang meliputi :1. Klinik Penyakit Dalam2. Klinik Kesehatan Anak3. Klinik Bedah4. Klinik Obgyn (Kandungan dan Kebidananan)5. Klinik Penyakit Saraf6. Klinik Rehabilitasi Medik7. Klinik Gigi8. Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin9. Klinik Mata10. Klinik THT
11. Klinik Psikiatri12. Klinik DOTS13. Klinik Umum14. Klinik Khusus (Klinik Aster)15. Klinik Orthopaedi16. Klinik Bedah Mulut17. Klinik Gizi18. Klinik Pelayanan HIV (Kemuning)19. Klinik Jantung
2. Pelayanan Rawat InapPada tahun 2015 Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap denganjumlah Tempat Tidur sebesar 213 dan di tahun 2016 Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit UmumDaerah Soreang memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap dengan jumlah 221 buahtempat tidur dengan rincian yang sebagai berikut :1. Kelas III : 100 Tempat Tidur2. Kelas II : 48 Tempat Tidur3. VIP : 7 Tempat Tidur4. Kelas I : 16 Tempat Tidur5. Perinatologi : 37 Tempat Tidur6. ICU : 3 Tempat Tidur7. VK (Kebidanan) : 10 Tempat Tidur
3. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan PONEKPelayanan Instalasi Gawat Darurat dan PONEK meliputi berbagai jenis pelayanan antara lainbayar sendiri (umum), BPJS PBI, Non PBI, PBI, GAKINDA, SKTM, KONTRAKTOR,JAMKESMAS dan lain sebagainya. Sebagaimana kita ketahui Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan
7LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
PONEK RSUD Soreang merupakan pintu gerbang utama pelayanan kesehatan Rumah Sakituntuk melayani pasien dalam kasus-kasus yang bersifat darurat dengan didukung oleh dokterdan perawat serta bidan yang profesional bersertifikasi di bidang penangananankegawatdaruratan. Namun sampai saat ini pelayanan yang diberikan belum optimal karenaketerbatasan lahan maupun sarana dan prasarana dimana jumlah tempat tidur di ruang IGD yaitusebanyak 20 tempat tidur untuk penanganan pasien gawat darurat.
4. Pelayanan PenunjangPelayanan penunjang kesehatan di RSUD Soreang antara lain sebagai berikut.a. Intensive Care Unit (ICU)b. Instalasi Bedah Sentralc. Instalasi Radiologid. Instalasi Patologi klinik (Laboratorium)e. Instalasi Farmasi
f. Instalasi Unit Bank Darahg. IPSRSh. Unit SIM-RSi. Unit Laundry
5. Sumber Daya ManusiaDalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan di RSUD Soreang perlu ditunjang denganketersediaan SDM yang memadai baik SDM kesehatan maupun SDM non kesehatan, sehinggapelayanan kesehatan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. RSUD Soreang sebagaiinstansi pemerintah yang melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan kepada masyarakatkhususnya di wilayah Kabupaten Bandung ditunjang dengan ketersediaan tenaga yang sesuaidengan kebutuhan meliputi :Tenaga Struktural, Tenaga Medis,Tenaga Non Medis dan TenagaAdmnistrasi dan TeknisStatus kepegawaiannya terbagi menjadi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Non PNS (TenagaKerja Kontrak (TKK) serta Tenaga Harian Lepas (THL)) dengan jumlah tenaga di RSUD Soreangsampai dengan 31 Desember 2016 sebagai berikut :a. Tenaga PNS sebanyak 324 orangb. Tenaga PTT / TKK sebanyak 169 orangc. Tenaga THL sebanyak 47 orang
Jumlah 540 orangJumlah pegawai RSUD Soreang yang pada awal berdirinya tahun 1996 hanya 47 orang,
namun sampai dengan akhir tahun 2016 jumlahnya menjadi 540 orang dengan berbagai macamlatar belakang profesi seperti dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, paramediskeperawatan/non keperawatan, tenaga kesehatan lainnya serta tenaga non kesehatan.
8LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
Tabel 1.1 Jumlah SDM RSUD Soreang berdasarkan Kelompok Jabatan
No Nama JabatanJumlah
PNS TKK THL Total1 Tenaga Struktural 14 14
2 Tenaga Dokter Spesialis 20 2 22
3 Tenaga Dokter Umum 7 5 12
4 Tenaga Dokter Gigi 3 3
5 Tenaga Keperawatan 131 58 189
6 Tenaga Kebidanan 16 22 38
7 Tenaga Gizi 18 4 22
8 Tenaga Farmasi 9 18 27
9 Tenaga Laboratorium 8 10 16
10 Tenaga Bank Darah 4 4
11 Tenaga Radiologi 3 3 6
12 Tenaga IPSRS 11 11
13 Tenaga Fisioterapi 1 1
14 Tenaga Administrasi dan Teknis 80 44 124
15 Tenaga Unit SIMRS 2 2
16 Cleaning Service 28 28
17 Security 19 19
Jumlah 324 169 47 540
F. ISU – ISU STRATEGISPembangunan di Kabupaten Bandung pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJM
Daerah tahun 2016 – 2021 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapipermasalahan yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi perubahanyang muncul di masa yang akan datang.
Berbagai isu global dan nasional serta kedaerahan pun perlu dipertimbangkan dalammenyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat.Isu yang dihadapi Kabupaten Bandung antara lain : masih terbatasnya jaminan pendidikan dankesehatan bagi masyarakat sehingga prioritas pembangunan lebih ditekankan kepadapeningkatan cakupan pelayanan dan kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan disamping ituisu lainnya yaitu masih perlunya penanggulangan kemiskinan serta masih kurangnya saranapelayanan publik yang aman bagi wanita, anak-anak, lansia dan difabel.
9LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang sertamempertimbangkan isu yang ada di Kabupaten Bandung, maka visi Pemerintah DaerahKabupaten Bandung sesuai RPJMD 2016 - 2021 adalah :
“Memantapkan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya saing melaluitata kelola Pemerintahan yang baik dan pemantapan pembangunan pedesaan, berlandaskanreligius, kultural dan berwawasan lingkungan”.
Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensipemanfaatan potensi yang dimiliki, maka ditetapkan misi RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2016 –2021 yang mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Adapun Misi KabupatenBandung tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan.2. Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan.3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur dasar yang terpadu dengan tata ruang wilayah serta
memperhatikan aspek kebencanaan.4. Menciptakan pembangunan ekonomi yang memliki keunggulan kompetitif.5. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup.6. Meningkatkan kemandirian desa.7. Meningkatkan reformasi birokrasi.8. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah.9. Meningkatkan kesejahteraan social masyarakat.
Adapun lima (5) Program Prioritas Pembangunan Kabupaten Bandung antara lain yaitu :1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia2. Memantapkan pembangunan infrastruktur3. Peningkatan kualitas lingkungan4. Peningkatan perekonomian yang berdaya saing5. Peningkatan ketahanan pangan
Dalam melaksanakan tupoksi serta menjabarkan visi dan misinya maka RSUD Soreangberpedoman pada visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021khususnya misi ke dua “Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan”.sedangkan dalam menunjang lima (5) program prioritas pembangunan Kabupaten Bandung lebihditekankan kepada segi peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam hal pelayanan kesehatan
Adapun untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung makadiperlukan identifikasi berbagai faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan RSUD Soreangagar Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung tersebut dapat berjalan searah dengan rencanapengembangan jangka menengah RSUD Soreang sesuai dengan tupoksinya dan menjadi bagian dari
10LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
kontribusi pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Bandung.Dalam pelaksanaan kegiatan relokasi RSUD Soreang tahun 2016, telah dilaksanakan
program pembangunan rumah sakit berupa (3) tiga paket kegiatan pekerjaan Program Pengadaan,Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru /Rumah Sakit Mata antara lain :1. Jasa Konsultasi Pengawasan / MK2. Pekerjaan Pematangan Lahan RSUD Soreang (Relokasi)3. Pekerjaan Infrastruktur (Pekerjaan DPT, Pagar dan Saluran)
RSUD Soreang diproyeksikan harus mampu menyediakan pelayanan kesehatan rujukanbagi masyarakat Kabupaten Bandung dengan kriteria yang menjadi isu-isu strategispengembangan RSUD Soreang sebagai berikut :1. Melanjutkan proses relokasi pembangunan gedung rumah sakit ke tahap fisik2. Mempunyai sumber dana untuk relokasi pembangunan gedung rumah sakit3. Memiliki peralatan medis, penunjang medis dan non medis yang memadai4. Memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dengan jumlah yang memadai sesuai
bidangnya5. Mampu melaksanakan pemantauan dan penjagaan mutu pelayanan kesehatan.6. Terakreditasinya RSUD Soreang oleh Badan Akreditasi yang kompeten7. Mampu melakukan pengelolaan sumber daya secara mandiri dalam bentuk BLUD.8. Meningkatkan tipe kelas Rumah Sakit menjadi Rumah Sakit Tipe B
Adapun permasalahan utama yang sedang dihadapi RSUD Soreang antara lain sebagaiberikut :1. Sulitnya RSUD Soreang untuk memberikan pelayanan secara paripurna kepada masyarakat
dengan kondisi RSUD Soreang yang ada sekarang2. Adanya keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang kurang baik di RSUD Soreang3. Jumlah anggaran untuk relokasi pembangunan RSUD Soreang masih banyak kekurangannya
jika ingin segera mewujudkan RSUD Soreang yang lebih representatif
11LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja RSUD Soreang diadalamnya tertuang tujuan, sasaran dan indikatorkinerja sasaran serta indikator kinerja utama. Adapun perencanaan kinerja RSUD Soreang dapatkami sampaikan seperti tabel di bawah ini
PERENCANAAN KINERJA RSUD SOREANGTUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya kualitasmanagemen pelayanankesehatan
2. Meningkatnya kualitas saranadan prasarana pelayanankesehatan RS
3. Meningkatnya kapasitas dankapabilitas SDM Internal
1. Meningkatkan kualitaspelayanan kesehatan
2. Peningkatan kualitas dankualitas sarana danprasarana pelayanankesehatan
3. Meningkatkan tata kelolarumah sakit
1. Persentase peningkatanindeks kepuasanmasyarakat (IKM)
2. Capaian BOR3. Nilai AKIP4. Persentase Aset RS
dalam kondisi baik
Adapun yang dijadikan Indikator Kinerja Utama RSUD Soreang pada tahun 2016 yaituIndeks Kepuasan Masyarakat (IKM), capaian Indeks Kepuasan Masyarakat dijadikan perjanjiankinerja RSUD Soreang tahun 2016 seperti tabel di bawah ini :
PERJANJIAN KINERJA RSUD SOREANG TAHUN 2016SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatkan kualitas pelayanankesehatan
2. Peningkatan kualitas dan kualitassarana dan prasarana pelayanankesehatan
3. Meningkatkan tata kelola rumahsakit
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 77,50
Jumlah Pasien Rawat Inap danRawat Jalan
124.950 Orang
BOR 60 – 85
No Program AnggaranProgram Pengadaan, Peningkatan Sarana danPrasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / RumahSakit Paru-Paru / Rumah Sakit Mata :
1 Jasa Konsultasi Pengawasan / MK Rp 360.000.000,-2 Pekerjaan Pematangan Lahan RSUD Soreang (Relokasi) Rp 6.913.561.000,-3 Pekerjaan Infrastruktur (Pekerjaan DPT, Pagar dan Saluran) Rp 5.086.439.000,-
JUMLAH Rp 12.360.000.000,-
12LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
Perjanjian kinerja tahun 2016 yang telah dibuat tersebut harus mengacu kepada RencanaStrategis RSUD Soreang tahun 2016-2021. Rencana Strategis RSUD Soreang merupakan suatuproses awal dalam usaha menuju tujuan yang ingin dicapai, tujuan ini dibuat dalam upayamendukung Visi dan Misi Kabupaten Bandung yang termaktub pada RPJMD tahun 2016-2021terkait dengan pembangunan kesehatan.
Berikut ini penjabaran implementasi dari Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PelayananRSUD Soreang tahun 2016-2021 yang tertuang pada tabel di halaman berikut ini :
Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis RSUD SoreangPERENCANAAN KINERJA RSUD SOREANG
TUJUAN SASARAN INDIKATORKINERJA
TARGET2016 2017 2018 2019 2020
1) Meningkatnyakualitasmanagemenpelayanankesehatan
2) Meningkatnyakualitas saranadan prasaranapelayanankesehatan RS
3) Meningkatnyakapasitas dankapabilitas SDMInternal
1) Meningkatkankualitaspelayanankesehatan
2) Peningkatankualitas dankualitassarana danprasaranapelayanankesehatan
3) Meningkatkantata kelolarumah sakit
1) Persentasepeningkatanindekskepuasanmasyarakat(IKM)
2) Capaian BOR60-85
3) Nilai AKIP
4) PersentaseAset RS dalamkondisi baik
77.50
82,01
Jmlstandar
80 %
76.00
85,91
Jmlstandar
85 %
77.00
85,98
Jmlstandar
90 %
78.00
86,48
Jmlstandar
95 %
79.00
85,00
Jmlstandar
99 %
Adapun strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran diatas dilaksanakan melalui AnalisaSWOT untuk mengetahui posisi RSUD Soreang saat ini dengan membandingkan antara faktoreksternal ; peluang (Opportunies) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal ; kekuatan(Strengths) dan kelemahan (Weakneses).
A. Internal Rumah Sakit :1. Kekuatan :
jumlah SDM yang banyak dan disiplin ilmu yang berbeda
Ketersediaan anggaran untuk biaya operasional
Aspek legal PEMDA mendukung pengembangan RS
Status hukum RS yang sudah menjadi BLUD memiliki ruang untuk otonomi pengelolaankeuangan
Tercapainya akreditasi untuk 15 pelayanan
Kekuatan kompetensi tenaga medis dan paramedis
Kekompakan antara karyawan
Dukungan masyarakat terhadap keberadaan RSUD Soreang.
Lokasi RS yang berdekatan dengan Pemerintah Kabupaten Bandung
13LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
2. Kelemahan :
Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang pelayanan
Jumlah tenaga Medis spesialis yang terbatas
Masih terdapat kualitas SDM yang rendah
Kurangnya dedikasi dan disiplin SDM yang berpengaruh pada Budaya kerja belum optimal
Masih adanya penempatan SDM belum sesuai disiplin ilmu
Luas tanah masih kurang untuk melakukan pengembangan sehingga berpengaruh padaRencana pengembangan RS yang belum matang
Pemeliharaan sarana prasarana yang belum optimal
Sistem pelayanan kurang baik
Sistem Pemasaran yang belum optimal
Remunerasi belum sebanding dengan beban kerja yang diterima
Reward dan punishment belum berjalan dengan tegas
Adanya kenaikan tarif layanan
Masih adanya Pandangan negatif masyarakat tentang kinerja RS
Pemanfaatan teknologi belum maksimal.
Lambatnya pencairan BPJS, Jamkesda, SKTM
B. Eksternal Rumah Sakit1. Peluang :
Dengan adanya sistem informasi lewat media internet memberi kemudahan dalam mengaksesinformasi dengan cepat dan mudah.
Potensi peningkatan pendapatan dan pertumbuhan pasar yang cukup tinggi seiring denganpertumbuhan penduduk dan industri.
Adanya kerjasama dengan pihak ketiga dalam upaya peningkatan pelayanan dan kemitraan.
Adanya beberapa kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan rumah sakit antaralain UU kesehatan, BLU, Akreditasi RS dan UU tentang Pemerintahan daerah yangmenempatkan kesehatan pada urutan kedua dari kewenangan wajib.
Lokasi Rumah Sakit Daerah Soreang yang strategis.
Aspek legal PEMDA mendukung pengembangan RS.
UU Nomor 36 Tahun 2009 Kesehatan dan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.2. Ancaman :
Persaingan dengan institusi pelayanan kesehatan lainnya baik swasta maupun pemerintahyang semakin ketat.
Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah
14LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
UU No.38 tahun 2014 tentang Keperawatan
Masih adanya pasien SKTM yang tidak sesuai prosedur.Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama RSUD Soreang
No Tujuan Indikator Kinerja Utama(IKU)
Target2020
1. Meningkatnya kualitas managemen pelayanankesehatan
2. Meningkatnya kualitas sarana dan prasaranapelayanan kesehatan RS
3. Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas SDMInternal
Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)
79.00
15LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA RSUD SOREANGPengukuran kinerja RSUD Soreang mengacu kepada RPJMD 2016-2021 sebagai tolak ukurkeberhasilan kinerja yang telah dilaksanakan dimana capaian kinerja diukur dengan caramembandingkan antara target dengan realisasi masing - masing indikator sasaran. Tingkatcapaian kinerja masing – masing indikator disajikan pada tabel pengukuran kinerja sasaranstrategis tahun 2016. Pengukuran kinerja ini dianalisis dan digunakan sebagai dasar untukmenilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program atau kegiatan pada tahun 2016sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.Adapun capaian indikator kinerja utama dari RSUD Soreang tahun 2016 yaitu sebagai berikut :
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %1 1. Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan2. Peningkatan kualitas dan
kualitas sarana danprasarana pelayanankesehatan
3. Meningkatkan tata kelolarumah sakit
- Indeks KepuasanMasyarakat
77.50 75.20 96,78
- Jumlah Pasien Rawat Inapdan Rawat Jalan
124.950orang
139.519orang
112
BOR : 60– 85 BOR : 60– 85 BOR: 82,92 > 96
Pembangunan Rumah Sakit Paket 2 paket 2 paket
1. Jasa KonsultasiPengawasan / MK
Terselenggaranya jasakonsultasi pengawasan/MK
Rp.360.000.000 Rp.270.533.500 75,14
2. Pekerjaan PematanganLahan RSUD Soreang(Relokasi)
Terealisasinya PekerjaanPematangan Lahan RSUDSoreang (Relokasi)
Rp.6.913.561.000 Rp.6.474.075.000 93,64
3. Pekerjaan Infrastruktur(Pekerjaan DPT, Pagardan Saluran)
Terealisasinya PekerjaanInfrastruktur (PekerjaanDPT, Pagar dan Saluran)
Rp.5.086.439.000 Rp.4.803.800.700 94,44
16LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis Capaian kinerja merupakan uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatandengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan dan misi serta visisebagaimana ditetapkan dalam rencana stratejik. Dalam analisis ini pula diuraikan perkembangankondisi pencapaian sasaran secara efisien dan efektif sesuai dengan kebijakan, program, dankegiatan yang telah ditetapkan.
Analisis dan evaluasi capaian kinerja masing-masing sasaran tahun 2016 RSUD Soreangdapat dijelaskan sebagai berikut:
- Capaian keberhasilan tiga (3) Sasaran ini didukung oleh tiga (3) indikator kinerja antara lain(1)Tercapainya Indeks Kepuasan Masyarakat, (2)Terlayaninya Pasien Rawat Inap dan RawatJalan, dan (3)Pencapaian BOR yang ideal di RSUD Soreang didukung oleh program upaya
kesehatan masyarakat yang tercatum dalam DPA 2016 adapun untuk analisis dan evaluasipenjelasan kegiatan-kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut :1. Tercapainya Indeks Kepuasan Masyarakat
Untuk menilai sejauh mana pelayanan publik telah mampu memenuhi harapan masyarakat,maka diperlukan upaya-upaya untuk selalu memperbaiki pelayanan sehingga sesuai denganperkembangan jaman dan harapan masyarakat pada saat ini. Salah satu bentuk evaluasiperbaikan pelayanan publik adalah melakukan survai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh darihasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperolehpelayanan dari aparatur penyelenggara pubik dengan membandingkan antara harapan dankebutuhan.
Adapun capaian Indeks Kepuasan Masyarakat di RSUD Soreang dapat kami laporkanseperti pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat
Indikator Kinerja TargetCapaianKinerja
%
- Tercapainya Indeks Kepuasan Masyarakat 77.50 75.20 96,78
Sasaran :1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan2. Peningkatan kualitas dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan3. Meningkatkan tata kelola rumah sakit
17LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
Analisis dan evaluasiUntuk lebih jelasnya tentang pengukuran IKM di RSUD Soreang berikut ini proses
pengukuran terhadap capaian IKM tersebut dimana kegiatan survey Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) RSUD Soreang dilakukan terbatas diunit pelayanan yang ada sebanyak 150
responden dengan berbagai karakteristik Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan responden,
Pekerjaan responden dan Karakterisik jawaban responden yang diharapkan memberikangambaran mengenai kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparatur Rumah Sakit kepadaMasyarakat.
Gambar 3.1. Gambar Grafik Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan
Tabel 3.2Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konfersi IKM
Mutu Pelayanan dan Kinerja Pelayanan.
NilaiPersepsi
Nilai IntervalIKM
Nilai IntervalKonversi IKM
MutuPelayanan
Kinerja UnitPelayanan
1. 1,00 – 1,75 25 – 43, 75 D Tidak Baik
2. 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik
3. 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
4. 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik
Responden yang diteliti di RSUD Soreang sebanyak 150 orang paling banyak berasal darikelompok umur antara 21-30 tahun dan 31-40 tahun, dengan jenis kelamin mayoritas perempuan,
18LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
berpendidikan mayoritas Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dan kebanyakan berstatus IRT atau tidakmemiliki pekerjaan tetap atau lainnya (masyarakat kalangan bawah / ekonomi lemah).
Dari seluruh item pertanyaan pada kuesioner penilaian terhadap (14) empat belas unsurpelayanan dapat dikatakan sebagai berikut : nilai rata-rata keadilan mendapatkan nilai rata-ratatertinggi sebesar 3.15 dan unsur prosedur pelayanan mendapatkan nilai rata-rata terendah sebesar2.88.1. Keadilan mendapatkan pelayanan yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan
golongan/status masyarakat yang dilayani dengan nilai 3.15 termasuk dalam interval IKM2.51 – 3.25 dengan kinerja unsur pelayanan yang baik.
2. Kecepatan pelayanan yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telahditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.07dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
3. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugasdalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan mempunyai nilai ratarata 3.12. Unsur inidisimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
4. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugasdalam memberikan / menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat. Unsur ini mempunyai nilairata-rata sebesar 3,11 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilaiinterval IKM 2.51 – 3.25.
5. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikanpelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya) mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.04. Unsur ini disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilaiinterval IKM 2.51 – 3.25.
6. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikanpelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai danmenghormati Unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.1 dan disimpulkan mempunyaikinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
7. Kedisiplinan petugas pelayanan,yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayananterutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Unsur inimempunyai nilai rata-rata sebesar 3.13 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena beradadiantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
8. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untukmendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya dengan nilai sebesar 2,99. Unsurini disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
19LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
9. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besamya biaya yangditetapkan oleh unit pelayanan Unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.05 dandisimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
10.Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggarapelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untukmendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayananunsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.11 dan disimpulkan mempunyai kinerja baikkarena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
11.Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yangtelah ditetapkan, dengan nilai sebesar 3.09 unsur ini memiliki nilai baik karena termasuk didalam nilai interval IKM 2.51 – 3.25
12.Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan Unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 2.96 dan disimpulkanmempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
13.Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, danteratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan Unsur inimempunyai nilai rata-rata sebesar 3.02 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena beradadiantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
14.Prosedur pelayanan yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakatdilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan, dengan nilai 2.88. Unsur ini disimpulkanmempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.
Gambar 3.2 Grafik
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasanmasyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapatmasyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan
20LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Berdasarkan hasil survei IKM di PelayananRawat Jalan RSUD Soreang diperoleh IKM unit pelayanan sebesar 75.20 dengan mutu pelayananB dan kinerja baik, karena berada di nilai interval konversi IKM 62.51 - 81,25.
Dari hasil capaian IKM di RSUD Soreang terlihat bahwa target dari indikator kinerjatercapainya indeks kepuasan masyarakat telah terealisasi hal ini dibuktikan dengan adanya nilaiindeks kepuasan masyarakat di tahun 2016 yaitu sebesar 75,20, walaupun nilainya tidak mencapai100 % atau hanya ± 90 % dari taget 77, 50 berdasarkan hasil survey hal ini terjadi disebabkanadanya keluhan masyarakat terhadap prosedur berobat yang kurang baik di RSUD Soreang, tetapidapat kita kategorikan bahwa kinerja unit pelayanan tergolong baik karena nilai Indeks KepuasanMasyarakat di RSUD Soreang tahun 2016 masih ada dalam kategori interval IKM antara 62.51 –81.25, dengan kesimpulan bahwa mutu pelayanan adalah B, dengan kinerja unit pelayanan Baik.
Dari hasil survei indeks kepuasan masyarakat di RSUD Soreang semua unsur pelayananmempunyai nilai rata – rata unsur pelayanan baik (B). Tentu saja hal tersebut harus dipertahankandan ditingkatkan untuk menjaga kualitas pelayanan publik di Pelayanan Rawat Inap RSUDSoreang, hal penting yang harus dilaksanakan adalah perbaikan terhadap unsur yang mempunyainilai paling rendah yaitu unsur Prosedur pelayanan. Contohnya dengan cara mempermudahtahapan pelayanan sehingga membuat masyarakat yang datang untuk berobat tidak harus pusingatau bingung karena alur pelayanan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh semua kalanganmasyarakat. Selain itu dapat juga disarankan agar adanya petugas yang menjelaskan alurpelayanan kepada masyarakat baik lewat penyuluhan ataupun saat masyarakat datang di kerumah sakit untuk berobat sehingga kepuasan pelayanan sendiri akan meningkat dengansendirinya. Hal ini dinilai penting karena mengingat masyarakat yang datang ke RSUD Soreangadalah orang yang berpendidikan kurang sehingga diperlukan alur pelayanan yang sederhana danmudah dimengerti. Maka dari itu hal ini perlu ditingkatkan. Sebagai tidak lanjut maka RSUDSoreang untuk tahun selanjutnya di dalam DPA Tahun anggaran 2017 mencantumkan ProgramPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kepadamasyarakat dari segi prosedur pelayanan di rumah sakit baik itu untuk sarana dan prasaranaatapun pun pendukung lainnya dengan harapan keluhan masyarakat bisa diminimalisir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan pencapaian pada indikator ini sebagai berikut1) Prosedur pelayanan dianggap rumit khususnya pasien BPJS karena harus melakukan
beberapa tahap dalam menyelesaikan administrasi seperti harus ada rujukan dari puskesmasatau PPK 1.
2) Pasien menganggap jadwal pelaksanaan pemeriksaan pasien di poliklinik tidak sesuai jadwal,hal ini dikarenakan dokter sedang melakukan visite ke ruang rawat inap dulu sehingga waktudatang dokter ke poliklinik tidak sesuai jadwal pelayanan yang ditentukan atau sebaliknya
21LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
dimana pasien di ruang rawat inap tidak sesuai dengan jadwal karena menganggappemeriksaan pasien di poliklinik dulu.
3) RSUD Soreang dalam proses renovasi bangunan sehingga kenyamanan lingkungan di RSUDSoreang akan terganggu.
4) Lahan parkir yang sangat terbatas5) Terbatasnya ruang tunggu pasien
Adapun Strategi pemecahan masalah antara lain sebagai berikut1) Koordinasi dengan pihak ketiga yaitu BPJS.2) Pengaturan jadwal visite dokter ke ruang rawat inap sehingga tidak menyita waktu pelayanan di
poliklinik.3) Penambahan dan perluasan ruang.4) Relokasi
2. Terlayaninya Pasien Rawat Inap dan Rawat JalanDari jumlah target kunjungan pasien Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan yang ditetapkan
yaitu sebesar 124.950 orang pada akhir tahun 2016 ternyata mencapai 139.519 orang,peningkatan ini mencapai sekitar ± 10 %. Kenaikan kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan diRSUD Soreang memberikan gambaran adanya trend positif hal ini terlihat dari data grafik berikutini.
Gambar 3.3 Grafik Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan
Kenaikan tersebut memberikan gambaran adanya peningkatan kuantitas pelayanan dandibarengi juga dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan yang baik. Adapun faktorpendukungnya dapat berupa adanya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM yang berkompetenjuga adanya penambahan sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit baik alat kesehatanmaupun alat kedokteran. Oleh karena itu sebagai strateginya maka rumah sakit setiap tahunnyamemasukan Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit
Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru / Rumah Sakit Mata untuk mendukung terealisasinya peningkatan
22LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
pelayanan kesehatan dibarengi dengan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga pendukungbaik medis ataupun non medis berkompeten yang tersedia di rumah sakit.
3. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan MasyarakatAdapun untuk indikator kinerja meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat
terutama pada capaian persentase BOR (Bed Occupancy Rate) yang ideal di rumah sakitdicapai melalui program upaya kesehatan masyarakat capaiannya seperti terlihat pada tabelberikut ini
Tabel 3.3 Capaian BOR
IndikatorKinerja
TARGETBOR IDEAL
CapaianKinerja 2015
CapaianKinerja 2016
%
BOR BOR : 60-85 86,51 82,92 95,85
Gambar 3.4 Grafik Nilai BOR, LOS, TOI
Sebelum menganalisis capaian indikator ini kita perlu memahami dulu apa itu BOR.Berikut adalah penjelesan mengenai indikator dimaksud : BOR menunjukkan prosentase pemakaian tempat tidur, standarnya 60 – 85%
Berdasarkan pada Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, dan Penyajian Data RumahSakit. Depkes RI.2005. Jakarta : Depkes RI. 2005. Menjelaskan rumusan untuk menghitungcapaian indikator ini sebagai berikut : Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x
Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%Berdasarkan tabel 3.3 capaian BOR di RSUD Soreang, dapat dianalisis bahwa capaian
indikator BOR pada tahun 2016 menurun 4,15 % artinya persentase penggunaan tempat tidurkurang optimal dibandingkan tahun 2015, walaupun demikian capaian nilai BOR sebesar 82,92masih berada dalam angka ideal.
23LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
Faktor Penyebab :- Adanya peningkatan sarana tempat tidur yang tadinya di tahun 2015 hanya 213 tempat
tidur pada tahun 2016 naik menjadi sebesar 221 tempat tidur demikian juga kunjunganpasien yang naik menjadi 139.519 orang dari tahun 2015 yang berjumlah 113591orang
- Adanya Peningkatan Jenis layanan (klinik baru : klinik bedah mulut, klinik gizi, klinikkemuning (HIV) dan klinik jantung), Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia
Realisasi keberhasilan dari sasaran strategis program Program Pengadaan, PeningkatanSarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah SakitMata bentuknya lebih kepada fisik di lapangan, ini terlihat dengan telah diselesaikannya (3) tigakegiatan program pembangunan rumah sakit. Adapun Pagu Anggaran untuk pembangunanRSUD Soreang tahun 2016 sebesar Rp. 12.360.000.000,- dan realisasinya yaitu sebesarRp.11.548.409.200,-. Keberhasilan ini pada prosesnya bukan tidak mendapat hambatan karenaseharusnya telah terealisasi pada pada tahun anggaran 2015. Adapun kendala yang menjadipenyebabnya yaitu adanya proses lelang yang mengalami kegagalan bahkan mencapai (3) tigakali proses lelang. Namun akhirnya di tahun 2016 RSUD Soreang bisa merealisasikan kegiatanprogram pembangunan rumah sakit dengan baik. Untuk lebih jelasnya tentang programpembangunan rumah sakit ini dapat dilihat pada pada tabel di halaman berikut ini :
Tabel 3.4 Capaian Program Pembangunan Rumah Sakit
NO PROGRAM ANGGARAN REALISASI PELAKSANAPEKERJAAN %
Program Pembangunan Rumah Sakit1 Jasa Konsultasi
Pengawasan / MKRp 360.000.000 Rp 270.533.500 PT.
Sangkuriang75,14
2 PekerjaanPematangan LahanRSUD Soreang(Relokasi)
Rp 6.913.561.000 Rp 6.474.075.000 PT. BahanaPrimaNusantara
93,64
3 PekerjaanInfrastruktur(Pekerjaan DPT,Pagar dan Saluran)
Rp 5.086.439.000 Rp 4.803.800.700 PT. SadarKaryaDinamis
94,44
JUMLAH Rp 12.360.000.000 Rp 11.548.409.200 99, 47
Analisis dan evaluasiDari tabel yang telah diberikan tadi cukup jelas bahwa capaian realisasi kinerja programpembangunan rumah sakit dapat terpantau dari data jumlah anggaran yang telah ditetapkandibandingkan dengan realisasi anggaran serta pelaksana pekerjaan pada kegiatan tersebut.
24LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
CAPAIAN KINERJA PELAYANANKeberhasilan pencapaian dari perjanjian kinerja RSUD Soreang tidak lepas dari pencapaian
kinerja pelayanan yang ada di RSUD Soreang di tahun 2016, untuk itu berikut dipaparkan capaiandari kinerja pelayanan yang ada di RSUD Soreang sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN HASIL TAHUN 2016Capaian Kinerja Bidang Pelayanan di RSUD Soreang dapat dilihat dari beberapa cakupanpelayanan kinerja pelayanan kesehatan selama 5 (lima) tahun terakhir seperti pada tabel dibawah ini :
TABEL 3.5 Kinerja Pelayanan
INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016
BOR 85,91 85,98 86,48 86,51 82,92
LOS 3,17 3,31 5,97 5,49 5,12
TOI 0,55 0,53 0,82 0,57 0,76
GDR 24,36 24,87 38,32 19,7 25,95
NDR 9,13 20,95 19,08 5,15 9,44
BTO 93,75 96,14 60,18 86,66 81,83
TT 187 210 209 213 221
Hari Rawat 58,797 66,083 65,973 67,261 64,035
Σ Pasien Masuk 17565 20,018 16,287 18,458 17,267
Σ Pasien Keluar 17,532 20,189 15,932 18,133 16,819
25LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
GAMBAR 3.5 GRAFIK KINERJAPELAYANAN
TABEL 3.6 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan
82,92
29LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
3.9 Tabel Kunjungan Rawat Jalan RSUD Soreang Tahun 2016
NO SUBUNIT
JUMLAH PASIEN PER STATUS BAYARJUMLAH PASIEN PER STATUS
BAYAR SENDIRI
KONTRAK
KONTRAKTORBPJS NON-PBIPNS
NON-PBISWASTA
PBI JAMKESDA SKTM GAKINDA LAMA BARU TOTALPBI
1 Poliklinik Gizi 51 19 79 80 9 7 0 0 230 15 245
2 Klinik Penyakit Dalam 2605 4966 10061 9218 927 614 32 30 26228 2225 28453
3 Klinik Anak 1401 954 221 2680 73 963 2 8 5554 748 6302
4 Klinik Bedah 1927 2975 1305 4187 275 583 6 30 9570 1718 11288
5 Klinik Obsgyn 2475 1710 309 2727 207 394 2 14 5636 2202 7838
6 Klinik THT 2715 480 444 1238 68 73 2 13 2989 2044 5033
7 Klinik Gigi dan Mulut 2227 271 830 1287 67 25 0 9 3648 1068 4716
8 Klinik Mata 1752 1226 1461 2678 214 237 2 22 5283 2309 7592
9 Klinik Saraf 1241 1685 2401 2785 318 150 0 14 7901 693 8594
10 Klinik DOTS 446 275 129 345 13 48 0 1 1189 68 1257
11 Klinik Kulit dan Kelamin 1741 450 646 924 99 33 0 3 2712 1184 3896
12 Klinik Psikiatri 601 1276 504 1231 567 240 24 1 4291 153 4444
13 Rehabilitasi Medik 350 635 2204 1759 125 68 0 6 5098 49 5147
14 Klinik Dokter Umum 483 0 0 0 0 0 0 0 161 322 483
15 Klinik Orthopedi 295 200 272 498 34 33 0 10 1217 125 1342
16 Klinik Bedah Mulut 292 185 160 487 2 55 0 0 969 212 1181
17 Klinik Kemuning 61 73 0 84 1 4 0 0 199 24 223
18 Klinik Jantung 19 30 65 67 0 4 0 0 166 19 185
Total 20682 17410 21091 32275 2999 3531 70 161 83041 15178 98219
31LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
B. REALISASI ANGGARAN
SASARAN STRATEGISINDIKATORKINERJA
TARGET REALISASI %
1. Meningkatkan kualitaspelayanan kesehatan
2. Peningkatan kualitasdan kualitas saranadan prasaranapelayanan kesehatan
3. Meningkatkan tatakelola rumah sakit
- Indeks KepuasanMasyarakat
77.50 75.20 96,78
- Jumlah PasienRawat Inap danRawat Jalan
124.950orang
139.519orang
112
BOR : 60– 85 BOR : 60– 85 BOR: 82,92 > 96
Pembangunan RumahSakit
Paket 2 paket 2 paket
1. Jasa KonsultasiPengawasan / MK
Terselenggaranyajasa konsultasipengawasan/MK
Rp.360.000.000 Rp.270.533.500 75,14
2. PekerjaanPematangan LahanRSUD Soreang(Relokasi)
TerealisasinyaPekerjaanPematanganLahan RSUDSoreang(Relokasi)
Rp.6.913.561.000 Rp.6.474.075.000 93,64
3. PekerjaanInfrastruktur(Pekerjaan DPT,Pagar dan Saluran)
TerealisasinyaPekerjaanInfrastruktur(Pekerjaan DPT,Pagar danSaluran)
Rp.5.086.439.000 Rp.4.803.800.700 94,44
Adapun untuk capaian target kinerja RSUD Soreang Tahun 2016 dapat kita lihat pada tabeldi halaman berikut ini :
32LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
Tabel 3.10 Capaian Target Kinerja RSUD Soreang Tahun 2016
Kode Rek Urusan/Program/Kegiatan IndikatorKinerja
Kinerja Keuangan % SKPDTarget Realisasi Target Realisasi1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 02 1 02 03 02 Program Peningkatan SaranaDan Prasarana Aparatur
ProsentasepemeliharaanRutin /BerkalaKendaraanDinas/Operasional
100 % 100 % RSUDSoreang
1 02 1 02 03 02 24 Kegiatan Pemeliharaan rutinberkala kendaraan dinasoperasional
17 unit 17 unit 109.317.434 78.874.028 72,15
1 02 1 02 03 24 Program Pelayanan KesehatanPenduduk Miskin
SKTM 12 bulan 12 bulan RSUDSoreang
1 02 1 02 03 24 11 Kegiatan Pelayanan KesehatanDasar Dan Rujukan BagiMasyarakat Miskin
1Kegiatan(SKTM)
1Kegiatan(SKTM)
11.531.855.800 9.216.475.240 79,92
1 02 1 02 03 26 Program Pengadaan,Peningkatan Sarana DanPrasarana Rumah Sakit / RumahSakit Jiwa / Rumah Sakit Paru -Paru / Rumah Sakit Mata
Realisasipembangunanrumah sakit,tersedianyaalat-alatkesehatanrumah sakit
14.870.000.000 14.789.571.602 RSUDSoreang
1 02 1 02 03 26 01 a. Kegiatan pembangunan RS 2 paket 2 paket 11.610.000.000 11.548.409.200 99,471 02 1 02 03 26 27 b. Kegiatan pengadaan alat-alat
RS (DAK Pendamping)10 Unit 10 Unit 1.710.000.000 1.693.893.247 99,06
1 02 1 02 03 26 30 c. Kegiatan pengadaan alat-alatKesehatan RS
4 Jenis 4 Jenis 1.550.000.000 1.547.449.155 99,84
1 02 1 02 03 16 Program upaya kesehatanmasyarakat
12 Bulan 12 Bulan
1 02 1 02 03 26 32 Kegiatan peningkatan mutupelayanan kesehatan masyarakat
3 kegiatan 3 kegiatan 91.633.117.567 75.201.331.776 82,03
Sumber : Bidang Keuangan RSUD Soreang
33LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
P E N U T U P
A. KESIMPULANCapaian kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Soreang tahun anggaran 2016 dapat
dikatakan baik hal ini dibuktikan dari tercapainya target pendapatan Rumah Sakit Umum DaerahSoreang di akhir tahun 2016 bahkan nilainya melebihi dari target yang telah di tetapkan sebelumnyaselain itu kegiatan pekerjaan yang telah ditetapkan di tahun 2016 juga terealisasi.
B. PERMASALAHAN1. Realisasi hasil kinerja RSUD Soreang pada tahun 2016 bidang Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata masih belum sesuai dengan kebutuhan rumah sakit apalagi ekspektasimasyarakat sebagai konsumen daripada RSUD Soreang, hal ini dikarenakan oleh kurangnyasarana dan prasarana pendukung serta Sumber Daya Manusianya pun masih belum memadai.
2. Sumber Daya Manusia yang berkualitas masih kurang seperti tenaga pendukung baik teknismaupun non teknis dan perlunya pembinaan pegawai yang berkesinambungan baik itu berupapendidikan formal dan non formal, juga perlu adanya pelatihan yang berkorelasi denganbidangnya.
3. Masih kurangnya alokasi dana pembangunan RSUD Soreang sehingga mengakibatkanpembangunan menjadi terhambat.
C. TINDAK LANJUT1. Sebagai upaya RSUD Soreang bidang Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata dalamhal pemenuhan alat-alat kesehatan yang belum terpenuhi, maka RSUD Soreangmemprioritaskan kepada alat-alat yang mempunyai urgentivitas yang tinggi disesuaikan dengananggaran yang telah ditetapkan.
2. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia perlu didukung olehbanyaknya tenaga pendukung baik teknis maupun non teknis yang ada di rumah sakit danperlunya pembinaan pegawai yang berkesinambungan baik itu berupa pendidikan formal dannon formal, juga adanya pelatihan yang berkorelasi dengan bidangnya yang nantinya diharapkansemua pegawai mempunyai kompetensi yang baik sebagai tindak lanjut, maka RSUD Soreangmengusulkan penambahan tenaga sesuai kebutuhan yang dibarengi dengan usulananggarannya.
34LKIP RSUD Soreang Tahun 2016
3. Dianggarkannya kembali biaya untuk kegiatan relokasi pembangunan RSUD Soreang denganharapan segera memperoleh sumber dana sesuai dengan kebutuhan untuk relokasipembangunan RSUD Soreang.
4. Belanja modal gedung dan bangunan sudah terealisasi dan pelaksanaannya selesai tepat waktuuntuk tahap selanjutnya meneruskan ke tahap selanjutnya sesuai dengan rencana yangditetapkan.
Soreang, Januari 2017Direktur RSUD Soreang
Dr. H. IPING SURIPTO W, SpA, MH. KesNIP. 19610102 198803 1 007