BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun...

27
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia, yang menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, terlibat dalam kerjasama-kerjasama bilateral maupun multilateral dengan negara-negara lain di kancah internasional. Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik bilateral maupun multilateral tersebut tentunya tidak terlepas dari tujuan politik luar negeri Indonesia yang memiliki kepentingan nasional di dalamnya. Dengan demikian, Indonesia dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari kerjasama yang dilakukan, khususnya ketika kerjasama dilaksanakan dengan negara-negara yang memiliki kemampuan lebih dalam bidang politik, ekonomi ataupun keamanan. Amerika Serikat, dalam konteks ini menjadi salah satu partner penting dalam kerjasama bilateral yang dilakukan Indonesia. Hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat telah lama terjalin, bahkan sejak awal kemerdekaan Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, walaupun dengan adanya pasang surut dalam hubungan bilateral tersebut. Hubungan Indonesia Amerika Serikat dapat dianalogikan seperti “when love and hate collide” dimana hubungan kedua negara ini mengalami pasang surut dan perbedaan yang cukup signifikan pada masa pemerintahan presiden-presiden Indonesia. Pada masa Presiden Soekarno, Indonesia Amerika Serikat memiliki hubungan yang tidak begitu harmonis karena adanya isu komunisme di Indonesia. Namun pada masa Presiden Soeharto, Amerika Serikat dengan perantara IMF membantu Indonesia bangkit dari krisis moneter. Pasang surut hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat itu pun terus terjadi hingga saat ini. Pada masa

Transcript of BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia, yang menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, terlibat dalam

kerjasama-kerjasama bilateral maupun multilateral dengan negara-negara lain di

kancah internasional. Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

bilateral maupun multilateral tersebut tentunya tidak terlepas dari tujuan politik luar

negeri Indonesia yang memiliki kepentingan nasional di dalamnya. Dengan demikian,

Indonesia dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari kerjasama yang dilakukan,

khususnya ketika kerjasama dilaksanakan dengan negara-negara yang memiliki

kemampuan lebih dalam bidang politik, ekonomi ataupun keamanan.

Amerika Serikat, dalam konteks ini menjadi salah satu partner penting dalam

kerjasama bilateral yang dilakukan Indonesia. Hubungan bilateral Indonesia dan

Amerika Serikat telah lama terjalin, bahkan sejak awal kemerdekaan Indonesia pada

masa pemerintahan Presiden Soekarno, walaupun dengan adanya pasang surut dalam

hubungan bilateral tersebut. Hubungan Indonesia – Amerika Serikat dapat

dianalogikan seperti “when love and hate collide” dimana hubungan kedua negara ini

mengalami pasang surut dan perbedaan yang cukup signifikan pada masa

pemerintahan presiden-presiden Indonesia.

Pada masa Presiden Soekarno, Indonesia – Amerika Serikat memiliki

hubungan yang tidak begitu harmonis karena adanya isu komunisme di Indonesia.

Namun pada masa Presiden Soeharto, Amerika Serikat dengan perantara IMF

membantu Indonesia bangkit dari krisis moneter. Pasang surut hubungan bilateral

Indonesia-Amerika Serikat itu pun terus terjadi hingga saat ini. Pada masa

Page 2: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

2

pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hubungan Indonesia – Amerika

Serikat lebih kepada penciptaan citra positif, terlebih semenjak peristiwa 9/11 dimana

Indonesia kemudian dianggap sarang teroris. Penciptaan citra positif ini ditujukan

demi tercapainya kepentingan nasional yang lebih luas khususnya dalam aspek politik,

ekonomi dan keamanan.

Pada hakekatnya prinsip kerjasama, baik bilateral maupun multilateral, adalah

saling menguntungkan, saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain

tanpa melihat besar kecilnya atau mampu tidaknya suatu negara. Dengan demikian

hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat dimaksudkan untuk mempererat

kerjasama di bidang tertentu dengan prinsip saling menghargai, menghormati dan

menguntungkan. Tujuan akhir dari hubungan bilateral yang didasari prinsip-prinsip

tersebut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di masing-

masing negara.

Hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat merupakan hubungan

bilateral yang istimewa dikarenakan adanya beberapa kesamaan dan perbedaan antara

Indonesia dan Amerika Serikat. Indonesia dan Amerika Serikat memiliki jumlah

penduduk yang sangat besar, yaitu kurang lebih sekitar 250 juta jiwa dan terus

meningkat dari tahun ke tahun. Selain luas wilayah kedua negara juga sangat besar,

keduanya merupakan negara yang multikultur dan multietnis. Perbedaannya terdapat

pada segi politik pemerintahan dimana Indonesia adalah negara republik sedangkan

Amerika Serikat adalah negara federal. Dan dari segi ekonomi, Amerika Serikat

Page 3: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

3

merupakan negara donor dengan pendapatan per kapita yang lebih besar dibandingkan

dengan Indonesia.1

Terdapat dua poin utama mengapa Amerika Serikat menjadi penting bagi

Indonesia. Pertama, dengan menjaga dan memperkuat hubungan bilateral Indonesia –

Amerika Serikat, Indonesia dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya.

Hal ini dapat dicapai dengan peningkatan mobilitas masyarakat Indonesia ke Amerika

dengan tujuan sharing experience and knowledge yang dapat digunakan untuk

membangun bangsa. Kedua, Amerika Serikat tidak dipungkiri memiliki peran penting

dalam perekonomian global dan percaturan dunia. Jika hubungan bilateral Indonesia-

Amerika Serikat terjaga stabilitasnya maka akan berdampak pada peningkatan

pembangunan perekonomian Indonesia. Tidak hanya itu, Indonesia juga dapat

menjadikan dukungan Amerika Serikat sebagai kesempatan untuk meningkatkan peran

sentralnya baik di kancah regional ataupun internasional. Peningkatan hubungan

Indonesia dengan Amerika Serikat juga akan berdampak pada peningkatan

pembangunan ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, tidak hanya bagi

Indonesia, namun juga Amerika Serikat baik pada tingkat regional maupun

internasional. Hal ini dikarenakan Indonesia berperan penting dalam geopolitik Asia,

Indonesia menjadi pintu masuk Amerika dalam meloloskan kepentingannya di

wilayah tersebut. Selain itu Indonesia juga menjadi partner strategis Amerika dalam

pemberantasan terorisme.2

Pada hakikatnya, alat untuk mencapai tujuan politik luar negeri adalah dengan

menggunakan diplomasi. Namun, di era globalisasi ini, dimana mobilitas masyarakat

1 World Bank Data. 2013. United States of America – Indonesia Comparison Data. http://databanksearch.worldbank.org/DataSearch/LoadChart.aspx?db=2&cntrycode=USA,IDN&sercode=&yrcode=#. Diakses tanggal 20 Oktober 2014 2 Sukma, Rizal. 2010. Insight: Strategic Significance of Indonesia-US Relations. The Jakarta Post 10 November 2010.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

4

telah semakin tinggi dan kesadaran politik bernegara di seluruh aspek masyarakat juga

semakin meningkat, diplomasi yang dilakukan tidak cukup pada diplomasi

konvensional. Hal ini dikarenakan diplomasi konvensional tersebut hanya melibatkan

aktor pemerintah dan hanya fokus pada relasi government to government. Oleh karena

itu, diperlukan strategi diplomasi yang mampu menginklusi seluruh aspek masyarakat

untuk berperan aktif. Disinilah diplomasi publik kemudian mengambil peran. Dengan

diplomasi publik relasi antara pemerintah dengan masyarakat dapat lebih terakomodir

karena fokus aktivitas diplomasinya adalah pada tataran government to people contact

dan people to people contact.

Perkembangan teknologi informasi di era ini juga menjadi alasan tak

terelakkannya keterlibatan masyarakat dalam aktivitas diplomasi. Terlebih dengan

perkembangan isu-isu domestik dan internasional yang menuntut pemerintah untuk

membuka keterlibatan publik karena pemerintah tidak dapat menyelesaikan seluruh

permasalahan dari isu-isu tersebut jika bergerak sendirian. Perkembangan teknologi

informasi dan media ini, dalam konteks diplomasi publik, justru memberikan alternatif

instrumen dalam menjalankan diplomasi. Oleh karena itu, diplomasi publik menjadi

salah satu alternatif dalam praktek diplomasi untuk menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi oleh negara baik dalam konteks hubungan bilateral atapun multilateral.

Sebagai jawaban dari tantangan globalisasi dan diplomasi yang semakin

kompleks, Indonesia secara inisiatif membentuk Dirjen Diplomasi Publik di

Kementerian Luar Negeri pada tahun 2002. Direktorat Diplomasi Publik diarahkan

untuk menampilkan wajah Indonesia yang moderat, demokratis, dan progresif, serta

membangun konstituen diplomasi dengan bekerjasama dan merangkul semua

Page 5: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

5

pemangku kepentingan hubungan luar negeri.3 Pembentukan Dirjektorat Jenderal

Informasi dan Diplomasi Publik dipelopori oleh Menteri Luar Negeri Dr. Nur Hassan

Wirajuda. Kebijakan dipomasi publik luar negeri Indonesia memiliki dua sasaran.

Sasaran pertama adalah menampilkan wajah Indonesia baru yang moderat, demokratis

dan progresif, sedangkan sasaran kedua membangun konstituen diplomasi dengan

bekerjasama dan merangkul semua kalangan seperti ulama, cendekiawan dan

masyarakat umum. Misi diplomasi Indonesia sekarang telah meluas menjadi kontak

antar masyarakat Indonesia ke masyarakat di negara lain.

Diplomasi publik menjadi penting bagi Indonesia dalam peningkatan hubungan

bilateral, terhadap Amerika Serikat khususnya, karena dengan diplomasi publik

Indonesia dapat memberikan pemahaman mengenai kebijakan luar negeri dan

aktivitas-aktivitas politik atau diplomasinya kepada publik domestik ataupun

internasional dengan lebih mudah. Hal ini ditunjang dengan diplomasi publik yang

menawarkan berbagai instrumen yang dapat digunakan secara efektif dalam upaya

mempengaruhi opini publik, baik domestik maupun internasional. Selain itu,

diplomasi publik juga dapat membentuk mutual understanding antara publik Amerika

Serikat dan Indonesia yang pada akhirnya dapat memberikan dampak pada hubungan

bilateral yang lebih terjaga dan pencegahan konflik juga pencapaian kepentingan

nasional yang lebih luas. Hal tersebut dapat tercapai karena adanya dukungan dari

publik dan citra positif yang telah dibangun yang juga dapat membentuk kepercayaan

dalam menjalin kerjasama bilateral yang lebih matang dan komprehensif.

Diplomasi publik merupakan bagian penting dari soft power. Lain halnya

dengan hard power yang menggunakan kekuatan militer atau ekonomi demi mencapai

3 Hadi, Umar. 2007. Diplomasi Publik Menjembatani Persepsi Domestik dan Internasional. Tabloid Diplomasi Edisi Desember 2007. http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/55-desember-2007/535-diplomasi-publik-menjembatani-persepsi-domestik-dan-internasional.html. Diakses tanggal 20 Oktober 2014.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

6

tujuan, soft power mengedepankan kepercayaan dan kerjasama melalui hal-hal seperti

nilai-nilai atau kebudayaan agar negara lain tertarik untuk mendukung atau sejalan

dengan negara kita.4 Disinilah kemudian diplomasi publik dapat menjadi alat

diplomasi soft power karena instrumen-instrumen diplomasi publik menggunakan

nilai-nilai dan kekhasan suatu negara dengan tujuan membentuk mutual

understanding antar negara.

Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam

menjalankan politik luar negeri Indonesia pendekatan yang dilakukan menekankan

pada pendekatan diplomasi soft power. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

menekankan bahwa abad 21 ini adalah abad soft power dimana keutamaan akan

kepercayaan dan kerjasama antar negara patut ditingkatkan. Sebagaimana yang

diutarakan dalam pidato beliau di Universitas Harvard “The first imperative is to make

the 21st century the century of soft power. ...The more we exchange cultures and share

ideas, the more we learn from one another, the more we cooperate and spread

goodwill, the more we project soft power and place it right at the heart of

international relations, the closer we are to world peace.5 Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono juga menginstruksikan untuk menekankan soft power dalam bentuk

kebudayaan, nilai-nilai, kebijakan, value dan achievement yang telah dicapai oleh

bangsa Indonesia.6 Hal-hal tersebut dapat berupa kebudayaan Indonesia seperti batik,

alat musik dan tarian tradisional, juga ideas seperti Indonesia as a peacekeeper,

Indonesia sebagai negara dimana agama dan demokrasi dapat berjalan beriringan dan

lain-lain. Diplomasi yang dilakukan melalui hal-hal tersebut sebagai bagian dari

4 Nye Jr, Joseph S. 2004. Soft Power: The Means to Success in World Politics. Public Affairs: New York. Pg.11

5 Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 2009. Towards Harmony Among Civilizations. John F. Kennedy School Of Government Harvard University: Boston. http://www.presidenri.go.id/index.php/eng/pidato/2009/09/30/1228.html. Diakses Tanggal 29 Agustus 2014. 6 Direktorat Diplomasi Publik. 2010. “Presiden RI: Soft Power Memperkuat Formula Diplomasi”. Tabloid

Diplomasi No. 28 Tahun III. Direktorat Diplomasi Publik RI: Jakarta.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

7

diplomasi publik menjadikan soft power sebagai penguat formula diplomasi Indonesia.

Dengan kata lain diplomasi publik dapat menjadi penunjang diplomasi yang dilakukan

dalam tingkat formal atau first track diplomacy yang pada akhirnya membantu

meningkatkan dan menjaga long term relationship dalam hubungan bilateral yang

dijalin oleh Indonesia dengan negara lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengapa Indonesia melakukan diplomasi publik secara aktif dalam hubungan

bilateralnya dengan Amerika Serikat?

b. Bagaimana diplomasi publik berperan dalam memperkuat hubungan bilateral

Indonesia dengan Amerika Serikat?

1.3 KAJIAN PUSTAKA

Sejauh ini, berdasarkan pengamatan peneliti, telah terdapat beberapa penelitian

dan publikasi mengenai diplomasi publik. Beberapa penelitian tersebut dapat dijadikan

acuan dalam penelitian ini. Tujuannya tidak hanya untuk meneruskan penelitian-

penelitian yang telah ada tersebut namun juga mengembangkan pengetahuan yang

dihasilkan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian ini. Sebanyak pengamatan

peneliti, dalam penelitian-penelitian diplomasi publik yang telah ada penelitian

diplomasi publik yang fokus pada diplomasi publik Indonesia masih sangat sedikit.

Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

mengevaluasi aktivitas diplomasi publik yang dilakukan Indonesia agar dapat

dikembangkan dan ditingkatkan.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

8

Penelitian pertama berjudul Public Diplomacy in ASEAN and the Cases of

Vietnam and Singapore. Penelitian ini merupakan sebuah disertasi yang ditulis oleh

Anh Dung Bui pada tahun 2011. Penelitian ini membahas diplomasi publik yang

dilakukan oleh ASEAN sebagai sebuah organisasi multilateral dan juga meneliti dan

mengkomparasi aktivitas diplomasi publik yang dilakukan oleh dua anggota ASEAN

yaitu Vietnam dan Singapura dalam arena ASEAN. Fokus dalam penelitian adalah

melihat karakteristik dari diplomasi publik ASEAN dan perbedaan instrumen

diplomasi publik yang dilakukan oleh Vietnam dan Singapura dalam tiga dimensi

diplomasi publik.

Hasil dari penelitian Anh Dung Bui menunjukkan tiga dimensi yang digunakan

ASEAN dalam diplomasi publiknya. Dimensi pertama adalah mengkomunikasikan

tujuan dan norma ASEAN. ASEAN secara aktif memperkenalkan dan

mengkomunikasikan tujuan dan kebijakan-kebijakannya kepada dunia internasional

khususnya kepada mitra – mitra kerjasama organisasi tersebut dengan tujuan agar

terdapat mutual understanding diantara mereka. Kedua, menggunakan media dialog

dan pertukaran dengan mengadopsi multi-track diplomacy demi tercapainya hubungan

yang lebih baik antar anggota ASEAN ataupun internasional. Ketiga, mengadakan

program atau proyek ASEAN dengan bekerjasama dengan para stakeholders. Ketiga

dimensi tersebut memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan bargaining position

ASEAN baik dalam lingkup anggotanya ataupun internasional.7

Selain melihat dimensi diplomasi publik ASEAN, Anh Dung Bui juga

mengkomparasi diplomasi publik yang dilakukan dua anggota ASEAN yaitu Vietnam

dan Singapura. Hasil dari komparasi aktivitas diplomasi publik oleh Vietnam dan

Singapura menunjukkan bahwa kedua negara lebih banyak menggunakan instrumen

7 Dung Bui, Anh. 2011. Public Diplomacy in ASEAN and the Cases of Vietnam and Singapore. A Dissertation. Institute of Communication Studies: University of Leeds.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

9

budaya dalam melakukan diplomasi publiknya. Instrumen budaya ini dilakukan

dengan melibatkan aktor negara maupun non-negara. Perbedaan mendasar dari

aktivitas diplomasi publik kedua negara terletak pada tujuannya. Vietnam melakukan

diplomasi publik dengan tujuan untuk mendapatkan pengakuan dan dipandang dalam

dunia internasional. Sedangkan Singapura lebih kepada ingin mendapatkan posisi vital

dalam kancah regional.8

Manfaat dari penelitian Anh Dung Bui ini bagi peneliti adalah untuk melihat

dan menilai dimensi-dimensi diplomasi publik ASEAN apakah juga digunakan oleh

Indonesia dalam aktivitas diplomasi publiknya atau tidak. Selain itu, peneliti juga

dapat melihat relevansi dari instrumen diplomasi publik yang digunakan oleh Vietnam

dan Singapura dengan instrumen diplomasi publik Indonesia.

Penelitian kedua yang menjadi acuan dalam penelitian ini berjudul

Understanding Social Media’s Contribution to Public Diplomacy: How Embassy

Jakarta’s Facebook Outreach Illuminates the Limitations and Potential for the State

Department’s Use of Social Media yang ditulis oleh Melani Ciolek pada tahun 2010.

Fokus dari penelitian yang dilakukan oleh Melanie Ciolek adalah melihat kontribusi

dari media sosial sebagai salah satu instrumen diplomasi publik. Penelitian ini

mendeskripsikan aktivitas diplomasi publik Kedutaan Besar Amerika Serikat yang

menggunakan media sosial Facebook dalam membentuk opini publik Indonesia.

Kontribusi signifikan media sosial yang ditunjukkan dari hasil penelitian ini adalah

media sosial mampu membentuk aktivitas komunikasi informal dengan target

audience. Penggunaan media sosial ini ditujukan untuk mempengaruhi opini publik

8 Ibid.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

10

Indonesia mengenai Amerika Serikat yang akan memberikan kemudahan ketika

Amerika Serikat ingin meloloskan kepentingannya di Indonesia.9

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pendekatan yang

dilakukan harus perlu dicermati dan dievaluasi jika ingin menggunakan media sosial

sebagai instrumen diplomasi publik. Hal ini dikarenakan sosial media tidak memiliki

batasan audience dan respon dari audience-nya masih sukar untuk diprediksi.

Walaupun dalam diplomasi publik terdapat berbagai macam instrumen yang bisa

digunakan, media sosial merupakan instrumen yang dapat dikatakan paling mudah dan

murah untuk dilakukan, terlebih dengan semakin berkembangnya teknologi informasi.

Oleh karena itu, penelitian dari Melanie Ciolek ini juga dapat menjadi acuan dalam

melihat konribusi dari instrumen media sosial yang digunakan oleh Indonesia dalam

praktek diplomasi publiknya terhadap Amerika Serikat. Namun instrumen media

sosial yang dilihat tidak hanya dari media sosial Facebook saja namun dalam skala

yang lebih luas.

Sukawarsini Djelantik dilain sisi dalam penelitiannya yang berjudul Diplomasi

Publik Indonesia terhadap Denmark dalam Kasus Pemuatan Karikatur Nabi

Muhammad di Harian Jylland Posten (2005-2006), meneliti mengenai strategi

diplomasi publik yang dilakukan Indonesia terhadap Denmark. Penelitian ini

menunjukkan bahwa strategi diplomasi publik yang dilakukan Indonesia mampu

menjadi penjembatan untuk menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Denmark

terkait pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW di salah satu Pers Denmark.

Strategi diplomasi publik Indonesia dalam konteks ini adalah dengan menggunakan

9 Ciolek, Melani. 2010. Understanding Social Media’s Contribution to Public Diplomacy: How Embassy

Jakarta’s Facebook Outreach Illuminates the Limitations and Potential for the State Department’s Use of Social Media. University of Southern California Center on Public Diplomacy: Annenberg School.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

11

instrumen media dan multi-track diplomacy yaitu track 1. Government dan track 2.

Non-Government.10

Strategi diplomasi publik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia meliputi

pelaksanaan dialog antar agama dan dialog media global yang juga melibatkan pers

Indonesia sehingga dapat meredam emosi publik Indonesia dan Denmark yang

berujung pada normalisasi hubungan bilateral kedua negara. Strategi diplomasi publik

Indonesia yang melibatkan multi-track diplomacy dimana aktor negara dan non-negara

bekerjasama secara aktif memberikan fasilitas dialog dan komunikasi kepada

masyarakat dinilai efektif dalam penyelesaian koflik dan harmonisasi hubungan

Indonesia - Denmark. Oleh karena itu, keterlibatan diplomasi multi jalur dalam

aktivitas diplomasi publik Indonesia dapat menjadi acuan demi terciptanya efektivitas

praktek diplomasi publik dalam pencapaian kepentingan nasional yang lebih luas.

Selain kajian mengenai penelitian diplomasi publik, kajian mengenai hubungan

bilateral Indonesia-Amerika Serikat juga menjadi acuan dalam penelitian ini. Smith

dalam penelitiannya yang dimuat di Contemporary Southeast Asia Journal yang

berjudul A Glass Half Full: Indonesia-US Relations in the Age of Terror mengkaji

tentang hubungan Indonesia-Amerika Serikat khususnya mengenai kerjasama militer

dan terkait dengan kebijakan war on terrorism Amerika.11 Hubungan Indonesia-

Amerika Serikat mengalami masa yang kompleks khususnya pasca peristiwa serangan

teroris pada 11 September 2001. Opini publik Indonesia terhadap Amerika pun

10

Djelantik, Sukawarsini. 2008. Trend in Diplomacy; Indonesian Diplomacy Toward Denmark; The Jylland

Posten Case. Conference Paper. World International Studies Conference (WISC). Ljubljana University: Ljubljana, Slovenia.

11 Smith, Anthony L, (2003). “A Glass Half Full: Indonesia-US Relations in the Age of Terror”, dalam

Contemporary Southeast Asia Journal, 25 (3): 449-472.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

12

didominasi ketidakpercayaan terhadap kebijakan Amerika terutama karena invasi dan

serangan-serangan Amerika terhadap Afghanistan dan Irak yang dianggap melanggar

hak asasi manusia. Walaupun begitu, terdapat kerjasama yang baik antara Indonesia-

Amerika Serikat dalam memberantas terorisme. Pada masa Presiden Megawati,

Indonesia dibantu oleh Amerika untuk menyelesaikan masalah terorisme di Indonesia,

khususnya setelah serangan bom Bali pada tahun 2002. Indonesia menjadi partner

strategis Amerika Serikat dalam kebijakan war on terror dan kerjasama dibidang ini

terus meningkat.

Namun, persepsi anti Amerika masih tetap ada di publik Indonesia. Hal-hal

yang menjadi latar belakang adanya persepsi anti Amerika ini adalah Amerika

anggapan bahwa kebijakan war on terror ini adalah cara Amerika untuk melemahkan

Islam dan ketidakpercayaan atas bantuan Amerika terhadap upaya pembangunan

Indonesia. Di lain sisi, opini publik Amerika juga mengarah ke arah yang negatif

dimana peristiwa-peristiwa terorisme di Indonesia seperti bom Bali dan bom Hotel

J.W. Marriot menjadikan Indonesia dipandang sebagai negara yang tidak aman.

Ketidakpercayaan dari publik masing-masing negara menjadi tantangan besar bagi

harmonisasi hubungan Indonesia-Amerika Serikat. Oleh karena itu, Smith

menegaskan dalam penelitiannya, strategi winning hearts and minds menjadi penting

jika Amerika ingin memenangkan kebijakan war on international terrorism. Selain

itu, dalam konteks Indonesia khususnya, kerjasama militer juga dapat membantu

meningkatkan hubungan Indonesia-Amerika Serikat namun perlu diseimbangkan

dengan penguatan demokrasi dan peningkatan hak asasi manusia demi perbaikan dan

pembentukan opini publik yang positif bagi Amerika di Indonesia.12

12

Ibid.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

13

Dari penelitian tersebut terlihat bahwa opini publik suatu negara menjadi salah

satu hal yang crucial dalam upaya pencapaian kepentingan politik luar negeri suatu

negara. Dalam konteks ini Indonesia dan Amerika Serikat pasca peristiwa 9/11 berupa

membangun kerjasama untuk mendukung kebijakan war on terror Amerika. Amerika

pun berupaya menggandeng Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim

terbanyak di dunia13 sebagai partner strategis. Untuk memperoleh dukungan atas

kebijakan tersebut Amerika melakukan upaya-upaya diplomasi dengan strategi

diplomasi soft power yang bertujuan untuk mempengaruhi opini publik Indonesia.

Selain meningkatkan kerjasama militer dan memberikan bantuan finansial kepada

kepolisian, Amerika juga aktif memberikan pelatihan counterterrorism pada unit

kepolisian Indonesia, Densus 88 (Datasemen Khusus 88), selain itu media Amerika

seperti Voice of America aktif memberitakan upaya Amerika dalam penumpasan aksi

terorisme.14 Hal ini dilakukan untuk memberikan fasilitas dan informasi kepada publik

dengan tujuan menyampaikan kebijakan dan memperoleh dukungan atas kebijakan

tersebut.

Penelitian lain yang juga mengkaji mengenai hubungan bilateral Indonesia-

Amerika Serikat adalah penelitian yang ditulis oleh Murray Hiebert, Ted Osius, dan

Gregory B. Poling yang berjudul A US-Indonesia Partnership for 2020:

Recommendations for Forging a 21st Century Relationship. Tujuan dari penelitian ini

pada dasarnya fokus pada bagaimana Amerika Serikat dan Indonesia dapat

memperkuat hubungan bilateralnya dalam ranah kerjasama komprehensif yang

disepakati oleh kedua negara. Indonesia sebagai negara keempat terbesar di dunia,

negara demokrasi ketiga di dunia dan salah satu negara yang memiliki warga negara

13

Indonesia sebaga negara muslim terbanyak di dunia dapat dilihat dari data Pew Global Research Center.

http://www.pewforum.org/2011/01/27/the-future-of-the-global-muslim-population/ 14

United States Department of State. 2014. Country Reports on Terrorism. Bureau of Counterterrorism. http://www.state.gov/j/ct/rls/crt/index.htm. Diakses tanggal 8 Agustus 2014.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

14

yang sangat pluralistik membuktikan bahwa norma dan nilai demokrasi tidak

bergantung pada budaya, sejarah atau agama. Hal ini menjadikan Indonesia dianggap

sebagai partner strategis bagi Amerika baik dalam konteks regional ataupun

multilateral.15

Comprehensive partnership agreement (CPA) yang disepakati Indonesia-

Amerika Serikat pada tahun 2010 kemudian menjadi titik tolak dari babak baru

hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat. Dalam penelitian ini, penulis

menegaskan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat dapat ditingkatkan

tidak hanya melalui aspek-aspek politik, keamanan dan ekonomi namun juga melalui

relasi antar warga negara (people to people contact). Kerjasama dalam tiga aspek ini

menjadi penting untuk ditingkatkan agar hubungan bilateral Indonesia-Amerika

Serikat tidak stagnan. Kerjasama dalam bidang politik dan keamanan telah dilakukan

oleh Indonesia dan Amerika Serikat sejak awal hubungan bilateral kedua negara

terjalin dan kerjasama dalam bidang ini menjadi pengikat yang cukup kuat dalam

hubungan bilateral kedua negara. Sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama

komprehensif dalam bidang politik dan keamanan, key recommendations yang

diberikan dalam penelitian ini adalah perlunya peningkatan official visits baik antar

presiden atau kabinet-kabinetnya. Hal ini ditujukan untuk pembentukan komitmen

hubungan jangka panjang dan lebih reliable. Selain itu peningkatan kerjasama

pelatihan militer Indonesia-Amerika Serikat dan peningkatan kerjasama trilateral

dengan negara-negara ASEAN serta dukungan atas posisi sentral Indonesia.

Pada bidang ekonomi, rekomendasi yang diberikan adalah pembentukan

mutual trust dan lingkungan yang mendukung untuk kerjasama perdagangan dan

investasi yang lebih baik. Kerjasam di bidang ekonomi adalah kerjasama yang paling

15

Hiebert, Murray et al. 2013. A US-Indonesia Partnership for 2020: Recommendations for Forging a 21st

Century Relationship. Centre for Strategic & Internastional Studies: Washington.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

15

lemah antara Indonesia dan Amerika Serikat namun bidang ini merupakan kunci

kekuatan kerjasama bilateral. Oleh karena itu selain meningkatkan dialog antar

pemrintah terkait perdagangan dan investasi, Indonesia-Amerika Serikat perlu

membentuk dan menjaga long term perspective atas kerjasama perdagangan dan

investasi yang dijalankan. Selain kedua bidang tersebut, people-to-people

collaboration juga menjadi poin penting dalam hubungan bilateral Indonesia-Amerika

Serikat. Hal ini dikarenakan kerjasama dalam bidang ini menjadi kunci untuk

membentuk kerjasama jangka panjang. People-to-people collaboration ini meliputi

kerjasama dalam aspek kebudayaan, pendidikan, lingkungan dan teknologi. Kerjasama

dalam aspek-aspek tersebut akan membangun mutual understanding antar warga

negara yang dapat berpengaruh pada pengambilan kebijakan pemerintah.16

1.4 KERANGKA KONSEPTUAL

1.4.1 PUBLIC DIPLOMACY

Istilah diplomasi publik digunakan pertama kali oleh Dean Edmund

Gullion dari Fletcher School of Law Diplomacy, Universitas Tufts, Amerika

Serikat Serikat, pada tahun 1965;

“Public diplomacy . . . deals with the influence of public attitudes on the formation and execution of foreign policies. It encompasses

dimensions of international relations beyond traditional

diplomacy; the cultivation by governments of public opinion in

other countries; the interaction of private groups and interests in

one country with those of another; the reporting of foreign affairs

and its impact on policy; communication between those whose job

is communication, as between diplomats and foreign

correspondents; and the processes of inter-cultural

communications.17

16

Ibid 17 United States Information Agency Alumni Association, “What Is Public Diplomacy? http://pdaa.publicdiplomacy.org/?page_id=6. Diakses tanggal 16 Oktober 2014

Page 16: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

16

Definisi dari diplomasi publik pada dasarnya sangat beragam namun merujuk

dari definisi diplomasi publik pada awal kemunculannya dapat dikatakan bahwa

diplomasi publik didefinisikan sebagai upaya mencapai kepentingan nasional suatu

negara melalui understanding, informing, and influencing foreign audiences. Dengan

kata lain, jika proses diplomasi konvensional dikembangkan melalui mekanisme

government to government relations, maka diplomasi publik lebih ditekankan pada

government to people relations atau people to people relations. Tujuannya adalah agar

masyarakat internasional mempunyai persepsi tentang suatu negara, sebagai landasan

sosial bagi hubungan dan pencapaian kepentingan politik luar negeri yang lebih luas.

By public diplomacy we understand the means by which

governments, private groups and individuals influence the

attitudes and opinions of other peoples and governments in such

a way as to exercise influence on their foreign policy decisions 18

Kemudian, dari definisi diplomasi publik selanjutnya dapat disimpulkan bahwa

dengan melakukan diplomasi publik, suatu negara dapat mempengaruhi publik

domestik ataupun internasional demi mencapai kepentingan atau kebijakan luar

negerinya. Hal ini mengindikasikan bahwa opini publik juga memiliki peran penting

dalam membentuk kebijakan luar negeri dan juga pengaplikasian kebijakan tersebut.

Selain itu, merujuk pada definisi diplomasi publik menurut kamus istilah hubungan

internasional yang di terbitkan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Serikat

tahun 1987;

Public diplomacy refers to government-sponsored programs

intended to inform or influence public opinion in other countries; its

18 Wolf Jr, Charles & Rosen, Brian. 2004. Public Diplomacy: How to Think About and Improve It. Rand Corporation. http://www.rand.org/. Pg.3

Page 17: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

17

chief instrument are publications, motion pictures, cultural

exchange, radio and television.19

Definisi di atas mengindikasikan diplomasi publik yang dilakukan dengan

berbagai macam instrumen, seperti publikasi, film, pertukaran budaya, radio dan

televise, memerlukan dukungan atau inisatif dari pemerintah. Jadi dalam konteks ini,

peran pemerintah tetap menjadi yang utama dalam aktivitas diplomasi publik.

Walaupun di lapangan yang melakukan aktivitas diplomasi publik adalah aktor-aktor

non pemerintah yang terlibat aktif seperti NGO, individu, atau media

(cetak/elektronik), pemerintah tidak boleh lepas pengawasan.

Diplomasi publik pada dasarnya meliputi seluruh aktivitas yang dilakukan oleh

pemerintah maupun aktor-aktor non pemerintah dalam berkontribusi pada

pemeliharaan dan promosi soft power. Soft power negara dibentuk melalui aktivitas-

aktivitas para aktor dan beragam organisasi yang berpengaruh terhadap publik, baik

para seniman, galeri-galeri seni dan musik, aktivis masyarakat dan Lembaga Swadaya

Masyarakat, politisi, partai dan pakar politik, para penulis dan asosiasi literasi,

wartawan dan kelompok media, para pelaku bisnis, perusahaan dan produknya,

akademisi dan universitas, pemuka dan kelompok agama, dan lain-lain. Hal ini sesuai

dengan yang dinyatakan oleh konsep Soft Power Joseph S. Nye dimana beliau

menyatakan bahwa soft power sebuah negara bersumber dari tiga hal yaitu budaya,

nilai-nilai politik dan politik luar negeri negara tersebut.20 Ketiga sumber dari soft

power tersebut diimplementasikan dalam diplomasi publik melalui aktor-aktor yang

beragam baik dari pemerintah ataupun non-pemerintah.

19 U.S. Department of State. 1987. Dictionary of International Relations Terms, Washington, D.C. Pg. 85 20 Nye Jr, Joseph S. Op.Cit. 2004. Pg.11

Page 18: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

18

Strategi diplomasi publik tidak hanya menempatkan negara pada program-

program pengembangan citra yang positif secara domestik saja tetapi juga

internasional. Interaksi antara pemerintah dengan berbagai aktor di dalam negeri

beperan penting dalam meningkatkan soft power dan implementasinya ke luar negeri.

Hal ini memungkinkan adanya berbagai kegiatan, aktivitas dan program yang dapat

membentuk keberhasilan diplomasi publik. Diplomasi publik merupakan sarana yang

tepat untuk merebut opini publik dengan mempromosikan citra negara. Hal ini

dikarenakan diplomasi publik lebih menekankan kepada hegemoni melalui informasi,

kebudayaan dan pendidikan. Proses pembentukan citra dan persepsi menjadi hal yang

sangat penting karena winning hearts and minds menjadi esensi dan tujuan utama dari

diplomasi publik, yang mana akan berdampak dalam memudahkan pencapaian

kepentingan nasional yang lebih luas.

Dalam konteks ini, konsep diplomasi publik digunakan untuk menganalisis

aktivitas diplomasi publik yang dilakukan oleh Indonesia terhadap Amerika Serikat

berdasarkan beberapa instrumen yang terdapat dalam diplomasi publik. Instrumen-

instrumen dalam diplomasi publik meliputi media sosial, pernyataan publik,

kunjungan resmi, pertukaran budaya atau pendidikan, dan instrumen-instrumen

lainnya yang relevan dengan aktivitas diplomasi publik. Instrumen-instrumen yang

digunakan dalam diplomasi publik tidak memiliki batasan yang pasti dikarenakan

perkembangan dunia sosial, media dan teknologi infomasi yang sangat pesat. Berbagai

macam cara atau media bisa saja dijadikan instrumen dalam aktivitas diplomasi publik

selama tujuannya relevan dengan tujuan diplomasi publik yakni propaganda atau

mempengaruhi opini publik demi tercapainya kepentingan nasional atau implementasi

kebijakan luar negeri.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

19

1.4.2 MULTI-TRACK DIPLOMACY

Dalam upaya melakukan diplomasi publik, diperlukan kerjasama antar aktor

pemerintah dan non-pemerintah yang melibatkan metode diplomasi multi jalur atau

yang biasa disebut dengan multi-track diplomacy. Diplomasi ini memiliki relevansi

dengan diplomasi publik dikarenakan terdapat peran yang signifikan dari pemerintah

hingga media dalam menjalankan diplomasi demi tercapainya kepentingan nasional,

yang dalam konteks ini adalah Indonesia terhadap Amerika Serikat.

Multi-track diplomacy refers to a conceptual framework we design

to reflect the variety of activities that contribute to international

peacemaking and peacebuilding.21

Pada mulanya, Louise Diamond dan John McDonald memperkenalkan konsep

multi-track diplomacy sebagai suatu kerangka berpikir dalam menjalankan diplomasi

dengan tujuan terciptanya perdamaian. Perdamaian akan tercipta jika diplomasi yang

dilakukan oleh suatu negara melibatkan seluruh jalur/track dari diplomasi dan tidak

bergantung pada aktor pemerintah saja. Relevansinya dengan praktek diplomasi publik

adalah diplomasi publik tidak akan dapat berjalan secara efektif jika beban aktivitas

diplomasi publik tersebut hanya pada pemerintah saja. Sejalan dengan tujuan

diplomasi publik yang mengedepankan government to people contact maka pemerintah

hingga media dapat berperan aktif dan bekerjasama dalam aktivitas diplomasi publik.

Kategorisasi tingkatan dalam diplomasi multijalur terbagi menjadi 9, yaitu:

Track One: Government, Track Two: Nongovernment/Professional, Track Three:

Business, Track Four: Private Citizen, Track Five: Research, Training, and Education,

Track Six: Activism, Track Seven: Religion, Track Eight: Funding, Track Nine:

21 Diamond, Louise & McDonald, John. 1996. Multi-Track Diplomacy: A System Approach to Peace, 3rd Ed. Kumarian Press: University of Michigan. Pg: 20

Page 20: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

20

Communications and Media.22

Diagram dibawah ini dapat membantu dalam

memahami kategorisasi kesembilan jalur diplomasi tersebut.

Gambar 1. The Nine Tracks of Multi-track Diplomacy

Sumber: Diamond and McDonald. The Institute for Multi-Track Diplomacy (IMTD). (http://www.beyondintractability.org/essay/multi-track-diplomacy). Diakses tanggal 14 September 2014

Walaupun kesembilan jalur diplomasi tersebut sangat mungkin digunakan

dalam praktek diplomasi publik, namun yang menjadi poin utama dalam praktek

diplomasi publik Indonesia terhadap Amerika dalam penelitian ini adalah peran

pemerintah, non-pemerintah, media dan pembentuk opini publik. Aktor pemerintah

menjadi poin penting karena pemerintah diharapkan tetap mengambil andil besar

dalam pengawasan praktek diplomasi publik. Pemerintah selain menjadi aktor utama

juga dibutuhkan untuk dapat membentuk kesepahaman mengenai kebijakan yang ingin

22 Ibid

Page 21: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

21

dipromosikan dan kepentingan yang ingin dicapai dengan pelaku-pelaku diplomasi

publik. Aktor non-pemerintah, di sisi lain, dapat mengambil peran yang cukup

signifikan baik sebagai think-tank groups ataupun eksekutor dalam proses

pengimplementasian diplomasi publik Indonesia.

Selain itu, perkembangan dunia media massa pada saat ini juga memiliki

pengaruh dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya. Media massa

memberi pengaruh yang cukup signifikan dalam memberikan informasi kepada

publik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya kepentingan individu-individu,

kelompok-kelompok ataupun pemerintah yang mengandung maksud dan tujuan

tertentu disampaikan dengan menggunakan media massa baik cetak maupun

elektronik kepada publik. Dukungan media massa dalam hubungan bilateral

Indonesia-Amerika Serikat dapat memberikan nuansa baru karena media masa mampu

memberikan pengaruh serta memberikan sebuah konstruksi sosial terhadap

masyarakat.

Media massa menjadi alat yang efektif dalam mempengaruhi pemikiran dan

tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pembentukan opini publik baik domestik

ataupun internasional bagi Indonesia akan dapat dimudahkan dengan menggunakan

media massa. Pada era globalisasi ini, audience dari media massa sangatlah tidak

terbatas sehingga diperlukan juga mutual understanding dari pemerintah dan aktor

media dalam pemberitaan atau penyebaran informasi agar tetap berada dijalur

kebijakan luar negeri yang telah diatur atau disepakati demi pembentukan opini publik

yang terarah dan sesuai dengan tujuan politik luar negeri Indonesia.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

22

1.5 ARGUMEN PENELITIAN

Praktek diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono menekankan pendekatan soft power dengan metode diplomasi

publik. Diplomasi publik Indonesia bertujuan untuk menciptakan citra positif

mengenai Indonesia pada publik internasional, khususnya Amerika Serikat, serta

menciptakan mutual understanding antara publik domestik dengan publik

internasional. Penciptaan opini publik yang positif bagi Indonesia dapat memberikan

dampak yang signifikan pada kepentingan politik luar negeri Indonesia dan

memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat.

Kepentingan politik luar negeri Indonesia di Amerika Serikat antara lain

adalah mempengaruhi keputusan kebijakan luar negeri Amerika Serikat agar lebih

memperhitungkan Indonesia dalam kerjasama di bidang ekonomi, keamanan dan

pertahanan dan dukungan pada keterlibatan Indonesia dalam konstelasi politik

internasional. Indonesia melakukan diplomasi publik secara aktif dalam kancah

internasional melalui instrumen-instrumen pertukaran budaya dan pendidikan,

kunjungan resmi dan media massa. Instrumen-instrumen diplomasi publik ini

diimplementasikan dengan melibatkan lebih banyak aktor-aktor non-government, atau

dengan kata lain dengan meningkatkan government to people relations dan people-to-

people relations.

1.6 METODE PENELITIAN

Penelitian ini fokus pada praktek diplomasi publik yang dilakukan Indonesia

terhadap Amerika Serikat dan kontribusinya terhadap kepentingan politik luar negeri

Indonesia. Agar fokus dari penelitian ini tetap terarah maka metode penelitian yang

digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode

Page 23: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

23

kualitatif karena instrumen utama yang diamati berupa aktivitas diplomasi publik yang

kemudian dianalisis secara deskriptif melalui interpretasi logis. Hal ini sejalan dengan

paradigma metode penelitian kualitatif yang dipaparkan oleh Creswell “Research that

is guided by the qualitative paradigm is defined as an inquiry process of

understanding a social or human problem based on building a complex, holistic

picture, formed with words reporting detailed views of informants, and conducted in a

natural setting.”23 Oleh karena itu dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif,

analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan dapat lebih efektif dan

terfokus. Formasi dalam menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini disusun

bertahap secara deduksi untuk menguraikan secara detail masalah yang diangkat.

Data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data-data sekunder

yang diperoleh melalui teknik studi kepustakaan (Library research). Data sekunder

diperoleh dengan membaca dan mempelajari sejumlah buku, literatur, jurnal ilmiah,

artikel online dan berita media massa yang terkait dengan diplomasi publik dan

hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat. Kemudian, peneliti juga melakukan

pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dengan beberapa key

informans, yaitu orang-orang yang kompeten dari pihak akademisi dan praktisi yang

memahami permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

Wawancara pertama dan kedua dilaksanakan di Kementerian Luar Negeri RI,

dengan Bapak Siauaji Raja dan Bapak Mulyanto Sastrowiranu selaku Staff Direktorat

Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI. Wawancara membahas tentang

aktivitas diplomasi publik Indonesia terhadap Amerika beserta program-program yang

dicanangkan oleh Direktorat Diplomasi Publik dan kerjasama bilateral Indonesia-

Amerika Serikat yang relevan dengan aktivitas diplomasi publik. Wawancara ketiga

23 Creswell, John W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches, 2nd

ed. Sage Publications: University of Nebraska, Lincoln. Pg:20-21

Page 24: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

24

dilaksanakan dengan Ibu Angela, selaku Staff Direktorat Amerika dan Eropa,

Kementerian Luar Negeri RI. Wawancara ini membahas mengenai hubungan bilateral

Indonesia – Amerika Serikat, dinamika hubungan bilateral tersebut dan perjanjian-

perjanjian yang telah disepakati antara Indonesia-Amerika Serikat.

Kemudian wawancara keempat dilaksanakan di Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan RI, yaitu dengan Bapak Restu selaku Ketua subbidang Diplomasi

Budaya, Direktorat Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

yang membahas mengenai praktek diplomasi budaya sebagai bagian dari diplomasi

publik yang dicanangkan oleh pemerintah, khususnya di Amerika Serikat. Selain itu

wawancara juga dilakukan dengan pihak akademisi yaitu dengan Bapak Tonny Dian

Effendi, Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang dan

penulis buku Diplomasi Publik Jepang: Perkembangan dan Tantangan. Wawancara

ini membahas diplomasi publik secara umum dan bagaiamana Indonesia dapat

menggunakan diplomasi publik tersebut sebagai media diplomasi yang efektif dalam

pencapaian politik luar negeri. Wawancara-wawancara mendalam tersebut dilakukan

dengan tujuan untuk memahami lebih jauh praktek diplomasi publik yang dilakukan

Indonesia dan aktor-aktor yang terlibat di dalamnya hingga tantangan dari diplomasi

publik tersebut.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

1.7.1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I meliputi Pendahuluan yang terdiri dari (a) Latar Belakang Masalah,

berisi pendeskripsian sejarah dan dinamika hubungan Indonesia-Amerika Serikat,

ulasan singkat mengenai upaya-upaya diplomasi yang dilakukan Indonesia pada masa

pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mengenai alasan ketertarikan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

25

peneliti mengenai pentingnya diplomasi publik bagi Indonesia. (b) Rumusan Masalah,

(c) Kajian Pustaka, mengulas reviu dari beberapa penelitan mengenai diplomasi publik

dan hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat yang menjadi acuan dalam

penulisan penelitian ini, (d) Kerangka Konseptual, berisi tinjauan teori dan konsep

yang relevan untuk kebutuhan analisis penelitian ini, (e) Argumen Penelitian, sebagai

argumen sementara yang akan dibuktikan keabsahannya pada analisis dalam penelitian

ini, (f) Metode Penelitian, mendeskripsikan metode kualitatif deskriptif yang menjadi

metode yang dipilih dalam analisis penelitian ini dan (g) Sistematika Penulisan, berisi

deskripsi singkat dari keseluruhan substansi dalam penelitian.

1.7.2 BAB II DINAMIKA HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-

AMERIKA SERIKAT

Bab II berisi pembahasan mengenai: (a) Pasang Surut Hubungan Bilateral

Indonesia-Amerika Serikat. Subbab ini menguraikan tentang dinamika hubungan

Indonesia dengan Amerika Serikat sejak awal kemerdekaan dan di masa-masa

pemerintahan presiden Indonesia. (b) Hubungan Bilateral Indonesia-Amerika Serikat

di bawah Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, pada subbab ini akan diuraikan

mengenai dinamika dan perkembangan hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika

Serikat secara lebih spesifik yakni pada dua periode masa pemerintahan Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono. Pembahasan dalam subbab ini juga termasuk hal-hal

yang membedakan dengan pemerintahan presiden-presiden Indonesia sebelumnya

serta pencapaiannya dalam kaitannya dengan perjanjian-perjanjian yang dibentuk

selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

26

1.7.3 BAB III DIPLOMASI PUBLIK INDONESIA DI BAWAH

PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Pada Bab ke-III pembahasan yang diulas adalah jawaban dari pertanyan

penelitian pertama yakni mengenai: (a) Konsep Diplomasi Publik Indonesia, pada

subbab ini akan diuraikan mengenai pandangan dan tujuan umum Indonesia dalam

melakukan diplomasi publik, khususnya pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono, (b) Tujuan Diplomasi Publik Indonesia di Amerika Serikat yang

membahas tentang apa saja yang menjadi titik fokus hubungan bilateral Indonesia

dengan Amerika Serikat dan melatarbelakangi alasan mengapa Indonesia melakukan

diplomasi publik.

1.7.4 BAB IV PERAN DIPLOMASI PUBLIK DALAM MEMPERKUAT

HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-AMERIKA SERIKAT

Bab IV berisi uraian detail yang menjawab pertanyaan penelitian kedua yaitu

mengenai (a) Instrumen yang digunakan Indonesia dalam proses aktivitas diplomasi

publiknya dan alasan dari pemilihan instrumen-instrumen diplomasi publik tersebut.

Instrumen diplomasi publik disini diuraikan dalam beberapa kategori yaitu, exchanges

(educational, cultural, etc), official visits, online/social media networking. (b)

Implikasi Diplomasi Publik Indonesia terhadap Hubungan Bilateral Indonesia –

Amerika Serikat, yang mendeskripsikan kontribusi diplomasi publik yang telah

dilakukan oleh Indonesia dalam memperkuat hubungan bilateralnya dengan Amerika

Serikat. Selain itu juga menguraikan pencapaian politik luar negeri Indonesia sebagai

dampak dari aktivitas diplomasi publik yang telah dilakukannya.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN kerjasama-kerjasama bilateral maupun ...etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75133/potongan/S2-2014... · Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik

27

1.7.5 BAB V KESIMPULAN

Bab V merupakan bab terakhir dalam penelitian ini yang berisi kesimpulan

dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam bab ini diutarakan hasil dari

penelitian yang menjadi penemuan penting dan juga memberi masukan bagi

pemerintah dan akademisi dalam pengembangan praktek diplomasi publik Indonesia

yang lebih efektif demi pencapaian kepentingan nasional yang lebih luas.