BAB I PENDAHULUAN -...

12
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia cukup pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan fisik di Indonesia. Beberapa diantaranya fasilitas umum seperti hotel, gedung perkantoran, rumah sakit, dan lain-lain. Perkembangan konstruksi diikuti juga dengan perkembangan teknologi konstruksi. Teknologi yang sedang berkembang dan mulai banyak digunakan saat ini salah satunya perkembangan jenis material untuk mendapatkan konstruksi yang lebih baik. Material yang dipakai umumnya berupa struktur beton bertulang, sedangkan pemakaian struktur baja belum begitu banyak. Padahal baja sebagai material mempunyai keunggulan dibandingkan material yang lain. Baja merupakan material yang memiliki kekuatan dan kekakuan yang tinggi, sehingga dapat memikul beban dengan baik dibanding dengan beton, juga baja memiliki keseragaman dan lebih mudah dalam pengerjaan. Struktur baja yang dipadukan dengan beton akan menghasilkan struktur komposit baja-beton yang memiliki banyak keuntungan. Keuntungan dari struktur komposit baja-beton yaitu (1) mereduksi berat profil baja, (2) mengurangi tinggi profil baja, (3) meningkatkan kekakuan lantai, dan (4) menambah panjang bentang layan (Setyawan, 2008). Pada umumnya bangunan yang didesain dengan menggunakan struktur komposit baja-beton merupakan bangunan gedung yang tinggi dan mempunyai bentang yang cukup panjang. Sehingga jika bangunan tersebut menggunakan struktur baja biasa diperlukan dimensi profil baja yang besar. Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba untuk mendesain ulang sebuah bangunan Hotel Riss Gowongan Kidul 5 lantai menjadi struktur balok-pelat komposit baja-beton dan kolom baja. Perancangan mengacu pada peraturan-

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia cukup pesat. Hal ini ditandai

dengan banyaknya pembangunan fisik di Indonesia. Beberapa diantaranya

fasilitas umum seperti hotel, gedung perkantoran, rumah sakit, dan lain-lain.

Perkembangan konstruksi diikuti juga dengan perkembangan teknologi

konstruksi. Teknologi yang sedang berkembang dan mulai banyak digunakan saat

ini salah satunya perkembangan jenis material untuk mendapatkan konstruksi

yang lebih baik.

Material yang dipakai umumnya berupa struktur beton bertulang,

sedangkan pemakaian struktur baja belum begitu banyak. Padahal baja sebagai

material mempunyai keunggulan dibandingkan material yang lain. Baja

merupakan material yang memiliki kekuatan dan kekakuan yang tinggi, sehingga

dapat memikul beban dengan baik dibanding dengan beton, juga baja memiliki

keseragaman dan lebih mudah dalam pengerjaan.

Struktur baja yang dipadukan dengan beton akan menghasilkan struktur

komposit baja-beton yang memiliki banyak keuntungan. Keuntungan dari struktur

komposit baja-beton yaitu (1) mereduksi berat profil baja, (2) mengurangi tinggi

profil baja, (3) meningkatkan kekakuan lantai, dan (4) menambah panjang

bentang layan (Setyawan, 2008).

Pada umumnya bangunan yang didesain dengan menggunakan struktur

komposit baja-beton merupakan bangunan gedung yang tinggi dan mempunyai

bentang yang cukup panjang. Sehingga jika bangunan tersebut menggunakan

struktur baja biasa diperlukan dimensi profil baja yang besar.

Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba untuk mendesain ulang sebuah

bangunan Hotel Riss Gowongan Kidul 5 lantai menjadi struktur balok-pelat

komposit baja-beton dan kolom baja. Perancangan mengacu pada peraturan-

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

2

peraturan yang berlaku dan diharapkan dapat diperoleh struktur yang lebih efisien

tanpa mengabaikan keselamatan dan fungsi bangunan tersebut.

B. Tujuan Evaluasi

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu :

1. Memodelkan dan menganalisis struktur balok-pelat komposit baja-beton dan

kolom baja menggunakan program SAP2000,

2. Merencanakan struktur utama yang meliputi balok, kolom, dan pelat, serta

sambungan yang disesuaikan dengan SNI yang berlaku.

C. Manfaat Evaluasi

Manfaat dari Tugas Akhir ini yaitu dari hasil perencanaan ini dapat dijadikan

acuan untuk perencanaan gedung menggunakan struktur komposit baja-beton

pada struktur balok-pelat dan baja pada kolom, dengan studi kasus bangunan

Hotel Riss Gowongan Kidul.

D. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini yaitu :

1. Pemodelan struktur tiga imensi, input beban dan analisis struktur menggunakan

program SAP2000,

2. Pembebanan yang diberikan pada stuktur berupa beban mati, beban hidup dan

beban gempa,

3. Tangga, dinding (termasuk jendela dan pintu) tidak dimodelkan, hanya

diperhitungkan sebagai beban struktur,

4. Perencanaan gedung ini dimaksudkan sebagai bahan studi dan tidak

mempertimbangkan aspek ekonomi gedung,

5. Peraturan yang diacu yaitu :

a. SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk

Bangunan Gedung,

b. SNI 03-1726-2002 tentang Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk

Struktur Bangunan Gedung,

c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG)

1987.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

3

E. Data Teknis Eksisting

Data struktur bangunan gedung Hotel Riss Gowongan Kidul adalah sebagai

berikut:

1. Lokasi Bangunan

Proyek Pembangunan Hotel Riss Gowongan Kidul ini terletak di Jl.

Gowongan Kidul No. 33-43 RT. 02 RW. 01 Yogyakarta.

2. Jenis Konstruksi

Konstruksi proyek pembangunan gedung Hotel Riss Gowongan Kidul ini

menggunakan struktur utama berupa beton bertulang biasa, dan diidealiasasikan

sebagai struktur rangka terbuka.

3. Spesifikasi Bangunan

a. Fungsi gedung sebagai hotel

b. Gedung berada pada wilayah gempa 3 (Yogyakarta)

c. Struktur dibangun di atas tanah sedang

4. Mutu Bahan

Mutu bahan yang digunakan dalam proyek pembangunan gedung Hotel Riss

Gowongan Kidul ini adalah sebagai berikut:

a. Mutu beton : fc’ = 25 MPa

b. Mutu baja : fy = 400 MPa (BJTP 40) ( > 12 mm)

fy = 240 MPa (BJTP 30) ( < 12 mm)

5. Denah dan dimensi tipikal struktur gedung dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan

Tabel 1.1.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

4

Gambar 1.1 (a) Denah Arsitektural Basement RISS Hotel Yogyakarta

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

5

Gambar 1.1 (b) Denah Arsitektural Ground Floor RISS Hotel Yogyakarta

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

6

Gambar 1.1 (c) Denah Arsitektural 1st Floor RISS Hotel Yogyakarta

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

7

Gambar 1.1 (d) Denah Arsitektural 2nd

Floor RISS Hotel Yogyakarta

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

8

Gambar 1.1 (e) Denah Arsitektural 3rd

Floor RISS Hotel Yogyakarta

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

9

Gambar 1.1 (f) Denah Arsitektural 4th

floor RISS Hotel Yogyakarta

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

10

Tabel 1.1 Dimensi dan Elemen Kolom Balok (Eksisting)

Tipe

Elemen

Dimensi

Elemen

Tipe Elemen Dimensi

Elemen

Tipe

Elemen

Dimensi

Elemen

B1 300x650 BA1 200x550 K1 600x850

B2 300x600 BA2 200x550 K2 600x800

B3 300x500 BA3 200x400 K3 700x700

B4 300x650 BA4 200x600 K4 600x750

B5 300x650 BA5 200x400 K5 300x300

B6 250x650 BA6 250x400 K6 250x250

B7 300x400 BA7 250x400 K7 400x800

B8 300x800 BA8 200x300 K8 400x1000

B9 300x850 BA9 250x450 K9 500x50

B10 300x450 BA10 120x300 K10 400x400

B11 300x800 BA11 150x250 K11 500x650

B12 200x350 BA12 300x400 K12 650x650

B13 250x600 BA13 200x500 K13 200x200

B3’ 300x350 BA14 200x250 K14 500x800

BA5’ 200x400 K15 300x350

BA6’ 250x400 K16 450x800

BA8’ 200x300

BA12’ 300x400

SW1 250

SW2 200

LP1 100x1450

LP2 80x500

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

11

F. Metode Evaluasi

Metode yang dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Tugas Akhir ini

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam perancangan meliputi fungsi utama

bangunan, denah rencana arsitektural dan struktural bangunan, jenis tanah,

wilayah gempa, serta data bahan material bangunan.

2. Studi Literatur

Studi awal yang dilakukan yaitu mencari dan mengumpulkan referensi yang

menjadi acuan dalam pengerjaan Tugas Akhir yang berkaitan dengan perancangan

struktur rangka komposit baja-beton.

3. Preliminary Design

Pemodelan awal dengan bentuk 3D menggunakan program SAP2000

mengacu pada desain beton bertulang Hotel Riss, kemudian diperhitungkan

dengan menggunakan struktur komposit baja-beton untuk balok dan pelat serta

baja untuk kolom.

4. Perhitungan Pembebanan dan Analisis Struktur

Perhitungan pembebanan dilakukan sesuai dengan peraturan PPPURG 1987.

Dengan perhitungan beban yang di input pada program SAP2000 diantaranya

beban mati, beban hidup dan beban gempa.

5. Perancangan Elemen Struktural

Elemen struktural bangunan didesain berdasarkan gaya-gaya dalam

maksimum yang terjadi pada masing-masing tipe elemen struktural.

6. Kontrol Desain

Bagan alir pengerjaan Tugas Akhir yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar

1.2

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/66723/potongan/S1-2013... · c. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG) 1987.

12

Gambar 1.2 Bagan Alir Penelitian

Penyusunan Laporan

Selesai

Mulai

Pengumpulan Data

Studi Literatur

Preliminary Design

Perhitungan Pembebanan

Perancangan Elemen

Struktural

Kontrol

Desain

Belum

memenuhi