BAB I PENDAHULUAN -...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.1.1 LATAR BELAKANG EMPLOYEE ENGAGEMENT
Jumlah karyawan yang banyak, karyawan yang sudah bekerja 8 jam, tujuan
perusahaan yang sudah jelas, dan berbagai hal lainnya yang sudah dilakukan oleh
perusahaan, terkadang masih belum memberikan performa yang baik terhadap
perusahaan tersebut. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi banyak perusahaan
untukmenemukan faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada performa perusahaan
mereka, baik secara langsung ataupun tidak langsung, internal maupun
eksternal.Salah satu faktor yang diperhitungkan adalah pada sumber daya manusia
yang mengelola perusahaan itu sendiri, yakni karyawan.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi performa kerja karyawan sehingga
perusahaan tidak bisa hanya memperhitungkan pekerjaan karyawan berdasarkan
jumlah gaji semata. Baik atau buruknya performa karyawan tidak lagi hanya dinilai
dari jumlah jam kerja karyawan, tapi juga sudah mempertimbangkan banyak faktor
lainnya yang dapat mempengaruhi efektivitas karyawan di dalam kantor, antara lain
seperti komitmen karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan, kepuasan karyawan
mengenai hak yang memang sepatutnya diterima, suasana kantor yang kondusif serta
sarana prasarana yang mendukung pekerjaan karyawan dan faktor – faktor lain yang
2
tidak dapat disebutkan satu per satu karena kedinamisan manusia sebagai makhluk
yang paling sempurna. Pendekatan employee engagement banyak dilakukan oleh
perusahaan belakangan ini karena sadarnya perusahaan akan banyaknya faktor yang
mempengaruhi sumber daya manusia yang bekerja dalam setiap perusahaan.
Secara awam, dapat dikatakan employee engagement adalah bagaimana
menggambarkan tingkat keterikatan antara karyawan dengan perusahaan, dimana
karyawan bukan hanya bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan, namun juga
memiliki keinginan dari diri karyawan untuk memberikan yang terbaik untuk
perusahaan, disertai keinginan agar perusahaan tempat mereka bekerja dapat
berkembang menjadi lebih baik. Menurut Burke (2011), employee engagement
merepresentasikan hubungan antara karyawan dengan pekerjaan itu sendiri.
Engagement dalam hal ini lebih mengarah pada keterlibatan karyawan dan bukan
hanya sekedar mengenai kepuasan terhadap pekerjaan, melainkan juga mencakup
komitmen terhadap perusahaan, pengembangan karir, dan hubungan kerja antara
manajer, tim, dan juga pelanggan.
Employee engagement tidak hanya berlaku untuk perusahaan yang bergerak
di bidang produksi, tapi juga untuk segala organisasi yang bergerak di bidang apapun,
baik di bidang produk ataupun jasa. Salah satu dari jenis usaha yang perlu
memperhatikan employee engagement adalah industri pendidikan.
3
1.1.2 LATAR BELAKANG INDUSTRI PENDIDIKAN INDONESIA
Indonesia merupakan negara yang pada saat ini memiliki perkembangan
yang cukup tinggi dan untuk ke depannya dapat menjadi salah satu negara kuat dunia,
dengan pertumbuhan tahun ke tahun 6,8% dan diperkirakan pada tahun 2050 akan
memiliki produk domestik bruto sebesar 14 triliun dollar, yaitu peringkat 4 di dunia.
(Jenkins, 2011).Salah satu faktor penting untuk mencapai hal tersebut adalah dengan
adanya sistem pendidikan yang baik.Untuk mencapai tingkat pendidikan yang baik,
diperlukan banyak lembaga pendidikan tingkat tinggi untuk menghasilkan generasi
pemimpin Indonesia selanjutnya.
Data dari DIKTI (2009) dan PTS Online (2011) berikut menunjukkan jumlah
lembaga pendidikan tinggi yang terdapat di Indonesia:
Tabel 1. Jumlah Lembaga Pendidikan Menurut Status di Tiap Propinsi 2010/2011
PTS PTN Total Sumatera Nanggroe Aceh Darussalam 89 6 95 Sumatera Utara 234 6 240 Bengkulu 16 1 17 Jambi 33 1 34 Riau 67 2 69 Sumatera Barat 101 8 109 Sumatera Selatan 94 3 97
4
Lampung 77 4 81 Kepulauan Bangka‐Belitung 15 3 18 Kepulauan Riau 25 2 27 Jawa Banten 95 2 97 Jawa Barat 383 7 390 Jakarta 317 7 324 Jawa Tengah 242 6 248 Jawa Timur 315 13 328 Daerah Istimewa Yogyakarta 126 4 130 Nusa Tenggara Bali 47 4 51 Nusa Tenggara Barat 40 1 41 Nusa Tenggara Timur 33 3 36 Kalimantan Kalimantan Barat 37 4 41 Kalimantan Selatan 36 2 38 Kalimantan Tengah 22 1 23 Kalimantan Timur 57 4 61 Sulawesi Gorontalo 11 1 12 Sulawesi Selatan 195 7 202 Sulawesi Tenggara 30 1 31 Sulawesi Tengah 27 1 28 Sulawesi Utara 46 3 49 Sulawesi Barat 19 0 19 Maluku dan Papua Maluku 18 3 21 Maluku Utara 12 1 13 Irian Jaya Barat 15 1 16 Papua 38 1 39 Indonesia 2912 113 3025
Sumber: www.pts.co.id & www.dikti.go.id
5
Dari tabel di atas dapat terlihat jumlah perguruan tinggi yang ada di
Indonesia pada saat ini adalah sejumlah 3025 perguruan tinggi, dengan 324 perguruan
tinggi di propinsi DKI Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi saat ini
sudah merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia, dan untuk sesama
perguruan tinggi sendiri akan saling bersaing untuk meningkatkan mutu masing-
masing agar dapat terus berkembang.
1.1.3 BINUS UNIVERSITY DI MATA DUNIA
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Webometrics (2011), apabila
dilihat dari jumlah universitas yang menempati peringkat 1000 teratas di dunia, maka
Indonesia menempati peringkat ke 46 dengan adanya 4 universitas yang memiliki
ranking di bawah 1000, yaitu Universitas Indonesia (UI) yang menempati peringkat
562, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menempati peringkat 632, Universitas
Gadjah Mada (UGM) yang menempati peringkat 817, dan Universitas Gunadarma
yang menempati peringkat 845.
Selain itu, Webometrics (2011) juga memiliki data peringkat universitas
yang menempati peringkat 12000 teratas di dunia, dimana di antaranya ada 149
universitas yang berasal dari Indonesia.
BINUS University sendiri menempati peringkat ke-30 terbaik se-Indonesia,
dengan peringkat 2600 sedunia. Untuk peringkat 30 universitas terbaik di Indonesia
menurut versi Webometrics (2011) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
6
Tabel 2. Daftar 30 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometric (2011)
INDONESIAN RANK
WORLD RANK
UNIVERSITY SIZE VISIBILITY RICH FILES
SCHOLAR
1 562 University of Indonesia 247 827 538 460
2 632 Institute of Technology Bandung 293 715 929 845
3 817 Universitas Gadjah Mada 258 805 1,255 1,643
4 845 Gunadarma University 411 971 326 1,908
5 1180 Bogor Agricultural University 995 1,105 985 1,653
6 1218 Universitas Negeri Malang 1,088 1,397 760 1,673
7 1260 Petra Christian University 448 3,323 606 1,681
8 1264 Universitas Muhammadiyah Malang
1,282 2,135 638 1,588
9 1274 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 467 1,474 1,760 1,609
10 1294 Diponegoro University 230 2,267 1,619 1,624
11 1348 Andalas University 2,458 1,603 598 1,729
12 1361 Universitas Sebelas Maret 434 1,526 1,277 1,978
13 1388 Airlangga University 875 2,837 577 1,881
14 1473 Universitas Sriwijaya 879 2,385 1,298 1,812
15 1477 Brawijaya University 986 1,248 1,224 2,480
16 1540 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2,069 1,140 2,158 1,835
17 1580 Universitas Islam Indonesia 1,074 1,373 2,956 1,809
18 1604 Universitas Muhammadiyah Surakarta
984 3,184 1,246 1,912
19 1671 Universitas Sumatera Utara 1,290 2,969 2,584 1,614
20 1760 Universitas Mercu Buana 1,498 2,388 1,266 2,238
21 1850 Indonesia University of Education 1,009 1,976 1,957 2,707
22 1912 Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya
2,253 2,280 1,782 2,062
23 1950 Universitas Padjadjaran 978 2,339 2,374 2,490
24 2043 Yogyakarta State University 2,174 2,408 3,114 1,836
25 2083 Universitas Lampung 1,897 4,056 1,296 2,308
26 2162 Informatics and 2,758 2,914 2,938 1,805
7
Computer College Stmik Amikom
27 2226 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
2,372 2,469 2,752 2,139
28 2373 Universitas Negeri Semarang 1,596 3,721 4,490 1,811
29 2553 Universitas Tarumanagara 3,988 7,322 1,697 1,761
30 2600 Bina Nusantara University 2,236 2,956 1,710 5,165
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa BINUS University
menempati peringkat ke-30 se-Indonesia, dengan jumlah scholar terbanyak
dibandingkan dengan 29 universitas lainnya, yaitu sejumlah 5165 orang.
Dilihat dari peringkat dan kondisi BINUS University saat ini, employee
engagament sudah seharusnya dianggap penting agar dapat terus bersaing dengan
universitas-universitas yang lainnya.Selain itu, visi BINUS University untuk menjadi
sebuah universitas world class juga tentunya memerlukan perhatian yang kuat dalam
hal employee engagement.
1.1.4 EMPLOYEE ENGAGEMENT DI BINUS UNIVERSITY
BINUS University merupakan sebuah universitas yang saat ini sangat pesat
perkembangannya. Tentunya dalam sebuah universitas, terdapat sumber daya
manusia di dalamnya untuk menjalankan fungsi-fungsi dan proses kerja di setiap
departemennya untuk menghasilkan sebuah lingkungan belajar-mengajar yang
kondusif dan mengatur jalannya kegiatan di BINUS University ini.
8
Apabila kita dapat melihatnya dalam skala yang lebih luas, dapat dikatakan
BINUS University ini juga merupakan sebuah perusahaan yang di dalamnya ada
sistem kesepakatan antara karyawan dan pemberi kerja. Karyawan di dalam BINUS
University sendiri mencakup karyawan tetap dan tidak tetap, di luar dosen dan
karyawan outsource, yang terikat perjanjian kerja dengan BINUS University itu
sendiri. Sedangkan pemberi kerja di sini adalah BINUS University itu sendiri.
Dengan skala tersebut, BINUS University berkewajiban tidak hanya melihat
kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung di dalamnya dan menjaga kualitas dari
pendidikan itu sendiri namun juga memikirkan dengan seksama berbagai hal yang
berhubungan dengan karyawan yang terikat perjanjian kerja dengan pihak BINUS
University yang bersama menjalankan fungsi untuk menjalankan semua kegiatan
dalam universitas. Untuk hal inilah BINUS University perlu melakukan employee
engagement agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan tujuan
meningkatkan performa kerja BINUS University baik sebagai tempat pendidikan
maupun sebagai perusahaan.
BINUS University melihat employee engagement sebagai satu faktor yang
cukup penting bagi kemajuan organisasi. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana
BINUS University melakukan survei terhadap topik-topik yang berhubungan dengan
kepuasan karyawan dan employee engagement pada periode 2 tahun sekali. Survei ini
pun sudah dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2008 dan juga 2010, serta
akan melakukan lagi survei tersebut pada tahun 2012, dengan terus-menerus
dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
9
Selain melakukan survei, BINUS University juga tentunya menindaklanjuti
segala hasil dari survei tersebut, antara lain dengan mengadakan pelatihan,
memperbanyak aktivitas karyawan, dan juga meningkatkan komunikasi.
1.1.5 SEJARAH BINUS UNIVERSITY
BINUS University pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer
jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern
Computer Course. Berkat landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi
yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang.
Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya
pertumbuhan, lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi Akademi
Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi
Informasi.Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat
status Terdaftar dan berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan
Komputer (AMIK) Jakarta. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, dibuka jurusan
Komputerisasi Akuntansi, dan pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta
berganti nama menjadi AMIK BINA NUSANTARA.
Dalam usia mudanya, sebuah prestasi emas ditoreh AMIK BINA
NUSANTARA dengan terpilih sebagai Akademi Komputer Terbaik oleh Depdikbud
melalui Kopertis Wilayah III Jakarta pada tanggal 17 Maret 1986.
Berkat makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga-tenaga andal
dalam bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986, Sekolah Tinggi
10
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) BINA NUSANTARA didirikan
dengan Program Strata-1 (S1) jurusan Manajemen Informatika dan Teknik
Informatika. Bersamaan dengan itu juga dibuka jurusan Teknik Komputer (S1).
Pada tanggal 9 November 1987, AMIK BINA NUSANTARA dilebur ke
dalam STMIK BINA NUSANTARA sehingga terbentuk sebuah lembaga yang
menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1). STMIK BINA
NUSANTARA berhasil memperoleh status "Disamakan" untuk semua jurusan dan
jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan pada tanggal 10 Mei 1993 mendapat
kepercayaan untuk membuka Program Magister Manajemen Sistem Informasi, salah
satu Program Pascasarjana pertama di Indonesia di bidang tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1996, BINUS UNIVERSITY berdiri dan secara sah
diakui oleh pemerintah. STMIK BINA NUSANTARA kemudian melebur ke dalam
BINUS UNIVERSITY pada tanggal 20 Desember 1998, sehingga BINUS
UNIVERSITY memiliki: Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas
Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.
1.1.6 VISI DAN MISI BINUS UNIVERSITY
BINUS University, sebagai lembaga pendidikan mempunyai visi BINUS
20/20:
A World-class Knowledge Institution ... in continuous pursuit of innovation
and enterprise
11
Visi kelompok usaha Bina Nusantara menggambarkan bahwa tujuan mereka
tertuang dalam 4 kata kunci, yaitu:
1. World class, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara
bertujuan menjadi suatu organisasi yang dikenal secara internasional sebagai
organisasi yang melakukan best practice.
2. Knowledge institution, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina
Nusantara bertujuan menjadi organisasi yang mengembangkan pengetahuan
untuk memberikan nilai-nilai ekonomi melalui kompetensi yang dimilikinya.
3. Innovation, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara
bertujuan untuk menggunakan ilmu yang baru dan yang saat ini ada untuk
merambah nilai kepada para stakeholdernya.
4. Enterprise, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina Nusantara
bertujuan untuk menjadi penentu dalam perubahan positif melalui kemampuan
individu dan organisasi.
Serta misi:
BINA NUSANTARA commits to deliver excellence in education and research
for the global community:
• Providing a learning experience that encourages and rewards innovation
• Creating high impact applied knowledge
• Pursuing a positive contribution to the quality of life
• Contributing to outstanding leadership
• Leading corporate entrepreneurship
12
Misi kelompok usaha Bina Nusantara menggambarkan bahwa untuk mencapai
tujuannya, maka kelompok Bina Nusantara akan melakukan beberapa program yang
tertuang dalam 5 kata kunci, yaitu:
1. Learning experience, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina
Nusantara memberikan proses pengajaran melalui inovasi
2. High impact applied knowledge, menggambarkan bahwa kelompok usaha
Bina Nusantara membuat pengetahuan yang memiliki efek positif yang tinggi
3. Positive contribution to the quality of life, menggambarkan bahwa kelompok
usaha Bina Nusantara berusaha untuk memberikan kontribusi yang positif
untuk meningkatkan kualitas hidup
4. Outstanding leadership, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina
Nusantara berusaha membentuk pemimpin yang maksimal
5. Corporate entrepreneurship, menggambarkan bahwa kelompok usaha Bina
Nusantara senantiasa membuat kesempatan bisnis yang inovatif dan sukses
untuk meningkatkan kualitas sustainable competitive advantage.
B
1.1.7 STR
Berikut adal
RUKTUR
lah penjabara
Gambar
ORGANIS
an dari struk
1. Struktur O
SASI BIN
ktur organisa
Organisasi B
NUS UNIV
asi di BINUS
BINUS Univ
VERSITY
S University
ersity 2011
y.
13
14
1.2 RUMUSAN PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan sebelumnya, penulisan tesis
ini bertujuan untuk membantu pihak manajemen BINUS University pada umumnya
dan HRD (Human Resources Development) atau biasa disebut TM (Talent
Management) pada khususnya.Hasil dari tesis ini adalah terbentuknya model
employee engagement yang baru dan juga saran-saran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan efektivitas karyawan, dimana efektivitas di BINUS University lebih
diarahkan kepada performa dari setiap karyawan.
Hasil dari tesis ini diharapkan mampu membangun semangat dalam setiap
individu karyawan, memberikan nilai tambah dalam setiap karyawan seperti
menambah pengetahuan dan kemampuan karyawan, menciptakan suasana dan sarana-
prasarana yang kondusif dalam bekerja sehingga meningkatkan produktifitas dari
karyawan dan juga menarik orang-orang untuk menjadi calon karyawan baru di
BINUS University. Selain itu, dari pihak Talent Management BINUS University juga
ingin mengetahui seberapa efektif survei yang sudah dilakukan selama ini dan
perubahan apa yang diperlukan untuk membuatnya menjadi lebih baik lagi. Berbagai
hal tersebut diharapkan dapat mendukung terbentuknya employee engagement antara
pihak BINUS University dan pihak karyawan.
Untuk menghasilkan dan membangun employee engagement diperlukan
beberapa analisa mengenai nilai-nilai mana saja yang berada dalam BINUS
University yang perlu dipertahankan dan dikembangkan baik dari luar maupun dari
15
dalam organisasi. Hasil analisa inilah yang akan menjadi pertimbangan BINUS
University dalam mengambil tindakan dalam penyusunan strategi untuk membentuk
sumber daya manusia yang diinginkan perusahaan yang paralel dengan visi jangka
panjang perusahaan.
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah
1. Mencari dan menganalisa keadaan karyawan BINUS University saat ini
meliputi: suasana dan lingkungan kerja, kepemimpinan, hubungan kerja,
komunikasi, tujuan lembaga, penghargaan dan kompensasi, pelatihan dan
pengembangan karir, serta kebersamaan dan keberagaman, sehingga dapat
mengetahui permasalahan dan hambatan yang ada.
2. Mempelajari secara mendalam metodeemployee engagement yang sudah
diimplementasikan dalam BINUS University dan menemukan faktor-faktor
yang dapat membuat penerapan employee engagement menjadi lebih
optimal.
3. Mencetuskan solusi yang dapat dijadikan pilihan bagi manajemen BINUS
University untuk meningkatkan employee engagement dalam lingkup kerja
di dalamnya.
16
Sedangkan yang menjadi manfaat dari tesis ini adalah:
1. Bagi BINUS University
Dengan meningkatnya employee engagement dalam lingkungan kerja
BINUS University diharapkan
• Meningkatkan kinerja dan performa kerja karyawan.
• Meningkatkan produktivitas karyawan.
• Meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
• Dalam jangka panjang, meningkatkan pendapatan BINUS University.
2. Bagi pembaca
• Mengetahui secara mendetail tentang pengelolaan sumber daya manusia
di BINUS University.
• Mengetahui pendekatan serta metodologi penelitian yang digunakan
dalam membuat strategi employee engagement di BINUS University.
• Membuka wawasan tentang employee engagement serta pengaruhnya
terhadap performa produktivitas perusahaan.
3. Bagi peneliti lain
• Memberikan referensi penelitian mengenai masalah employee
engagement.
4. Bagi penulis
• Mengetahui secara mendalam dan mendetail serta pengaplikasian dari
teori employee engagement secara khusus di BINUS University.
17
1.4 RUANG LINGKUP
Penelitian employee engagement ini akan mencakup karyawan BINUS
University dari beberapa divisi, yaitu Library & Knowledge Center (LKC), BINUS
Career, Instructional Development Center (IDC), Software Laboratory Center(SLC),
Academic Operation Center (AOC), dan Student Registration And Service Center
(SRSC), dimana karyawan dalam pengertian BINUS University adalah seluruh
karyawan yang bekerja baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak, namun tidak
termasuk dosen dan juga karyawan outsource. Penelitian sendiri akan dilakukan di
BINUS University, yaitu di wilayah Kemanggisan, Jakarta Barat, dan akan
berlangsung selama bulan November 2011 sampai bulan Maret 2012.
1.5 STRUKTUR PENULISAN
Yang menjadi struktur dari penulisan ini akan dipaparkan sebagai berikut.
Bab 1: PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mendasari
penulisan ini baik secara global maupun secara khusus dari sebuah perusahaan, yakni
BINUS University. Serta melihat permasalahan yang terjadi dalam perusahaan yang
menjadi studi kasus dari penulisan untuk dianalisa dan memberikan rekomendasi
nantinya.
18
Bab2: LANDASAN TEORI
Pada bagian Landasan Teori akan dipaparkan secara mendetail yang menjadi
teori yang mendasari segala proses, analisa, serta keputusan dalam penulisan ini
mulai dari teori yang bersifat global sampai dengan teori khusus yang dapat
diterapkan dalam pengambilan keputusan.
Bab 3: METODOLOGI PROYEK
Bagian ini akan menjelaskan mengenai proses pengambilan data pada
penelitian yang dilakukan penulis untuk mengambil keputusan. Bermula dari
penyusunan waktu yang diperlukan dalam proses pengumpulan dan pengambilan data,
pemilihan penggunaan sampel yang akan digunakan, faktor-faktor yang perlu diukur
dan diketahui untuk analisa lanjut yang mempengaruhi juga pada penyusunan
kuesioner, cara pengambilan data serta cara menganalisa data yang bersangkutan
sehingga dapat menghasilkan analisa data menjadi informasi dan pengetahuan yang
dapat digunakan selanjutnya.
Bab 4: HASIL
Data-data yang telah terkumpul pada bab sebelumnya selanjutnya akan
digunakan sebagai sumber analisa ditambah dengan data-data lama yang didapatkan
dari kuesioner yang pernah dijalankan oleh BINUS University dalam melakukan
survei terhadap karyawannya. Dari analisa akan didapatkan beberapa nilai, dari nilai
tersebut dapat dilihat faktor-faktor yang berperan penting mendukung employee
engagement di BINUS University.
19
Bab 5: KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi employee engagement
dalam BINUS University, akan diambil strategi dan kebijakan yang berhubungan erat
dengan faktor tersebut dan diharapkan employee engagement dalam BINUS
University meningkat yang tentunya juga berperan dalam performa perusahaan dalam
jangka waktu ke depannya.