BAB I PENDAHULUAN - Bina Sarana Informatika · menyebarluaskan informasi seputar kegiatan,...

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hubungan Masyarakat (Humas) saat ini sangat populer di Indonesia. Banyak orang yang kini bercita-cita menjadi humas yang handal atau staf humas, sehingga profesi ini pun dengan cepat menjadi profesi atau pekerjaan yang membanggakan. Perkembangan humas di Indonesia demikian pesat sehingga bermunculan humas di pemerintahan, perusahaan swasta, Badan Milik Usaha Negara (BUMN), organisasi nirlaba atau lembaga swadaya masyarakat. Kesan menjadi staf humas yang hanya bertugas menangani pers atau media massa mulai pupus. Hal tersebut hanyalah salah satu bagian dari tugas-tugas yang diemban seorang humas. Bukan hanya menangani media atau wartawan, tugas staf humas itu bukan pula sekadar menjadi juru bicara organisasi belaka. Seorang humas dalam dunia pemerintahan bertugas menjalankan kebijakan publik seperti memberikan berbagai informasi tentang kebijakan yang harus diketahui oleh masyarakat, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tugas-tugas tersebut dapat dijalankan melalui kegiatan, kampanye dan program jangka panjang. Dewasa ini, tingginya intensitas akan kebutuhan infromasi dan perkembangan teknologi secara global memunculkan istilah era masyarakat informasi. Era ini dapat terlihat dari pola pikir masyarakat yang semakin berkembang dan semakin kritis dalam mendapatkan informasi dan menilai isu atau masalah, khususnya yang

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - Bina Sarana Informatika · menyebarluaskan informasi seputar kegiatan,...

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Hubungan Masyarakat (Humas) saat ini sangat populer di Indonesia. Banyak

    orang yang kini bercita-cita menjadi humas yang handal atau staf humas, sehingga

    profesi ini pun dengan cepat menjadi profesi atau pekerjaan yang membanggakan.

    Perkembangan humas di Indonesia demikian pesat sehingga bermunculan humas di

    pemerintahan, perusahaan swasta, Badan Milik Usaha Negara (BUMN), organisasi

    nirlaba atau lembaga swadaya masyarakat. Kesan menjadi staf humas yang hanya

    bertugas menangani pers atau media massa mulai pupus. Hal tersebut hanyalah salah

    satu bagian dari tugas-tugas yang diemban seorang humas. Bukan hanya menangani

    media atau wartawan, tugas staf humas itu bukan pula sekadar menjadi juru bicara

    organisasi belaka.

    Seorang humas dalam dunia pemerintahan bertugas menjalankan kebijakan

    publik seperti memberikan berbagai informasi tentang kebijakan yang harus diketahui

    oleh masyarakat, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tugas-tugas

    tersebut dapat dijalankan melalui kegiatan, kampanye dan program jangka panjang.

    Dewasa ini, tingginya intensitas akan kebutuhan infromasi dan perkembangan

    teknologi secara global memunculkan istilah era masyarakat informasi. Era ini dapat

    terlihat dari pola pikir masyarakat yang semakin berkembang dan semakin kritis

    dalam mendapatkan informasi dan menilai isu atau masalah, khususnya yang

  • 2

    berkembang dalam lingkup pemerintahan. Semakin majunya teknologi juga

    menyebabkan masyarakat semakin cepat dan mudah mengakses informasi tersebut,

    sehingga pemerintah dituntut untuk menjamin hak warga dan negara dalam

    memberikan pelayanan informasi dengan baik khususnya mengenai program dan

    kebijakan.

    Peran humas akan terlihat apabila instansi ingin menyampaikan informasi

    tentang suatu kebijakan dan kegiatan yang perlu diketahui oleh publik. Humas

    sebagai representasi dari instansi tersebut untuk menyampaikan isi pesan secara

    menyeluruh dengan jelas dan sebaik mungkin. Pada umumnya humas berusaha

    menghasilkan publisitas dengan maksud untuk memperoleh tanggapan, dan

    membentuk citra dibenak publik, sehingga tercipta tata kelola pemerintah yang baik

    (good governance). Pesan ini dapat disampaikan melalui media informasi humas

    seperti: company profile, website, majalah, newsletter, buletin dan masih banyak lagi,

    sebagai alat publikasi yang efektif dan dikelola oleh humas dalam menjalin hubungan

    baik kepada publiknya.

    Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dalam memberikan dan

    menyebarluaskan informasi seputar kegiatan, kebijakan, dan isu yang berkembang

    juga menggunakan media informasi humas yang dicetak dan dikemas dalam bentuk

    majalah. Terdapat beberapa jenis majalah yang dikelola langsung oleh Humas

    Kementerian Perindustrian, seperti: Majalah Media Industri, KINA, dan Fact and

    Figures, dimana Majalah Media Industri yang menjadi objek riset pada penelitian

    Tugas Akhir. Majalah Media Industri pertama kali terbit pada tahun 2011 dan terus

    terbit hingga sekarang, dengan frekuensi penerbitan triwulan. Khalayak utama yang

  • 3

    menjadi sasaran majalah ini yaitu para stakeholder atau pihak-pihak yang masih

    berkepentingan dengan Kementerian Perindustrian. Majalah ini memang tidak

    diperjualbelikan, sehingga apabila masyarakat umum ingin mengetahui dan membaca

    majalah Media Industri dapat mengunduh di laman (website) resmi Kementerian

    Perindustrian, karena selain terdapat versi cetak, majalah-majalah yang dikelola oleh

    humas juga dibuat versi online.

    Apabila dilihat dari pemaparan diatas, timbul rasa keingintahuan penulis

    seperti apa strategi Humas Kementerian Perindustrian dalam menghasilkan publisitas

    melalui Majalah Media Industri, bagaimana mengemas dan menyajikan majalah

    tersebut agar tidak hanya informatif serta menarik tetapi informasi yang ingin

    disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada publik khususnya para

    stakeholder yang membacanya. Sehingga, judul Tugas Akhir tersebut adalah

    “Strategi Publisitas Humas Kementerian Perindustrian Melalui Majalah Media

    Industri Sebagai Media Informasi Stakeholder”.

    1.2. Maksud dan Tujuan

    1.2.1. Maksud

    Maksud dari penelitian Tugas Akhir ini, penulis ingin mengetahui seperti

    apa Strategi Publisitas Humas Kementerian Perindustrian Melalui Majalah Media

    Industri Sebagai Media Informasi Stakeholder.

  • 4

    1.2.2. Tujuan

    Tujuan penelitian Tugas Akhir ini untuk memenuhi salah satu syarat

    kelulusan Program Diploma Tiga (D-III) Program Studi Hubungan Masyarakat

    Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika.

    1.3. Metode Penelitian

    1.3.1. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dan harus

    diperhatikan dalam penelitian dengan tujuan mengumpulkan data. Penulis

    menggunakan 4 teknik pengumpulan data, yaitu:

    1. Observasi

    Mills mendefinisikan, “Obeservasi adalah sebuah kegiatan yang terencana dan

    terfokus untuk melihat dan mencatat serangkaian perilaku atau apapun jalannya

    sebuah sistem yang memiliki tujuan tertentu, serta mengungkap apa yang ada di balik

    munculnya perilaku dan landasan suatu sistem tersebut”. (Herdiansyah, 2015)

    Menurut Ardianto observasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

    a. Observasi langsung (Direct Obeservations)

    Pada kegiatan obeservasi langsung. Peneliti langsung terjun ke lapangan

    sebagai sasaran penelitian untuk melihat keadaan atau fenomena yang terjadi

    disana. Dengan begitu, peneliti dapat lebih mengenal karakteristik lokasi,

    fenomena, dan juga subjek penelitian, dalam hal ini adalah masyarakat yang

    hendak diteliti.

  • 5

    b. Observasi tidak langsung (Indirect Obesevations)

    Observasi tidak langsung merupakan kegiatan pengamatan yang tidak

    dilakukan pada tempat atau lokasi yang telah ditentukan oleh peneliti. Peneliti

    dapat menggunakan media, seperti internet, media cetak, rekaman audio

    visual, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang memiliki latar

    permasalahan yang sama dengan yang akan diteliti. (Maudi & Susilowati,

    2018)

    Observasi yang dilakukan oleh penulis pada tahap ini adalah dengan

    mengamati langsung bagaimana proses produksi Majalah Media Industri pada tahap

    penyusunan layout atau desain, yang dilakukan oleh tim desain. Sehingga, jenis

    observasi yang digunakan adalah observasi langsung (Direct Obeservations).

    2. Wawancara

    Menurut Herdiansyah, wawancara yaitu:

    sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya sebuah

    proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas

    dasar ketersediaan dan dalam setting alamiah, di mana arah pembicaraan

    mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan trust

    sebagai landasan utama dalam proses memahami”. (Herdiansyah, 2015)

    Menurut Ardianto mengenai pengertian wawancara yaitu:

    Alat penelitian yang paling sosiologis dari semua teknik-teknik penelitian

    sosial karena bentuknya berasal dari interaksi verbal antara peneliti dan

    responden. Banyak yang mengatakan bahwa cara yang paling baik untuk

    menentukan mengapa seseorang bertingkah laku adalah dengan bertanya

    langsung. Wawancara adalah suatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan

    mendapatkan informasi. Disamping akan mendapatkan gambaran yang

    menyeluruh, juga akan mendapatkan informasi yang penting.

    (Ardianto, 2014)

    Ardianto menambahkan, wawancara terdiri dari dua jenis:

    a. Wawancara tak berstruktur

  • 6

    Wawancara tak berstruktur sangat sedikit memberi arahan pada

    pewawancara tentang hakikat permasalahan umum yang ada, juga tentang

    pertanyaan yang diajukan.

    b. Wawancara terstruktur

    Wawancara terstruktur, yaitu peneliti menjaga beberapa kontrol dalam

    konteks wawancara. (Ardianto, 2014)

    Dalam teknik wawancara terdapat dua jenis sumber informasi, yaitu:

    a. Key Infoman

    Ruslan mendifinisikan “Key Informan adalah orang utama yang

    merupakan kunci diharapkan menjadi narasumber atau informan kunci

    dalam suatu penelitian.” (Maudi & Susilowati, 2018)

    b. Informan

    Fontan dan Frey menyatakan bahwa “Informan adalah seseorang yang

    bertindak sebagai pembantu peneliti, tetapi ia berasal dari atau menjadi

    anggota kelompok yang diteliti.” (Maudi & Susilowati, 2018)

    Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi sebagai basis data

    kualitatif yang digunakan penulis dalam Tugas Akhir. Jenis wawancara yang

    digunakan adalah wawancara terstruktur dengan 3 narasumber. Key Informan adalah

    Bapak Habibi Yusuf Sarjono S.T, M.Han sebagai Kepala Sub Bagian Publikasi

    Kementerian Perindustrian sekaligus Redaktur Pelaksana Majalah Media Industri,

    kemudian Informan 1 yaitu Ir. Setia Utama selaku Kepala Biro Humas Kementerian

    Perindustrian, dan Informan 2 adalah Bapak Bilal Ahmadi sebagai Kepala

    Perpustakaan Politeknik APP Jakarta.

  • 7

    3. Kepustakaan

    Ruslan menyatakan “Kepustakaan adalah mencari data atau informasi riset

    melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku refrensi, dan bahan-bahan publikasi yang

    tersedia di perpustakaan.” (Maudi & Susilowati, 2018)

    Menurut Ruslan, Kepustakaan adalah “mencari data atau informasi riset

    melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku refrensi, dan bahanbahan publikasi yang

    tersedia di perpustakaan.” (Maudi & Susilowati, 2018)

    Pada penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mencari sumber rujukan atau

    referensi yang terkait dengan teori dari buku-buku mengenai Public Relations,

    Komunikasi, Metodelogi Penelitian Kualitatif, dimana buku-buku tersebut sebagian

    milik pribadi dan sebagian diperoleh dari Perpustakaan Bina Sarana Informatika

    Cabang Pemuda dan Fatmawati. Tambahan lainnya juga diperoleh dari Jurnal

    Komunikasi dosen AKOM Bina Sarana Informatika, serta hasil membaca dan

    mencermati portofolio Tugas Akhir angkatan terdahulu yang tersedia di perpustakan-

    perpustakaan BSI.

    4. Dokumentasi

    Guba dan Lincoln mendefinisikan “Dokumentasi ialah setiap bahan tertulis

    ataupun film, selain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan

    seorang penyidik”. (Mayasari & Angguntiara, 2018)

    Moleong membagi dokumen atas dua, yaitu dokumen pribadi dan dokumen

    resmi:

    a. Tindakan, pengalaman dan kepercayaan. Diantaranya buku harian, surat pribadi

    dan otobiografi.

  • 8

    b. Dokumen resmi, dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara

    tertulis tentang berbagai atas dokumentasi internal dan dokumen eksternal.

    Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga

    masyarakat tertentu yang digunakan dalam karangan sendiri. Sedangkan dokumen

    eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial,

    misalnya majalah, buletin, pernyataan dan berita yang disiarkan kepada media

    massa. (Mayasari & Angguntiara, 2018)

    Pada penyusunan Tugas Akhir, penulis mendapatkan data berupa dokumen

    internal, antara lain berupa: tujuan pengiriman majalah, memo dinas dan surat

    penyampaian Majalah Media Industri, feedback (lembar konfimasi penerima

    majalah), dan foto-foto observasi saat proses produksi majalah.

    1.3.2. Metode Analisa Data

    1. Pendekatan Kualitatif

    Boglan dan Taylor memberikan definisi tentang pendekatan kualitatif yaitu:

    pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian

    mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari

    suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam konteks

    setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komperhensif dan

    holistic. (Susilowati, 2017)

    Sedangkan Ruslan menguraikan tentang penelitian kualitatif yaitu:

    penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman yang sifatnya

    umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman

    tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan

    analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, dan

    kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang

    kenyataan-kenyataan tersebut. (Susilowati, 2017)

  • 9

    2. Metode Analisa Deskriptif

    Moleong mendefinisikan “Penelitan Deskriptif adalah penelitian dengan cara

    mengumpulkan data yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka

    merupakan suatu jenis pengumpulan data kualitatif-deskriptif. Semua data

    dikumpulkan tersebut merupakan kunci terhadap apa yang sudah diteliti”.

    (Susilowati, 2017)

    Menurut Sevilla “Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau

    peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau

    membuat prediksi. Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi

    tentang keadaan-keadaan nyata yang sekarang berlangsung”. (Maudi & Susilowati,

    2018)

    Menurut Ardianto, data deskriptif yaitu:

    data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif lebih mengambil bentuk

    kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi

    kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti

    presentasi. Data tersebut mencakup transkrip wawancara, catatan lapangan,

    fotografi, video-tape, dokumen pribadi, memo, rekaman-rekaman resmi lainnya.

    Untuk pemahaman, peneliti kualitatif tidak mereduksi halaman demi halaman

    dari narasi dan data lain ke dalam simbol-simbol numerik, tetapi mereka

    mencoba menganalisis data dengan segala kekayaannya dan sedekat mungkin

    dengan bentuk rekaman dan transkripnya. (Ardianto, 2014)

    Berdasarkan teori-teori pendekatan kualitatif diatas, maka penelitian penulis

    bermaksud untuk mengetahui bagaimana strategi publisitas Humas Kementerian

    Perindustrian melalui Majalah Media Industri sebagai media informasi untuk

    stakeholder. Oleh karena itu, dalam penelitian penulis melakukan tatap muka dengan

    Key Informan dan Informan 1 yang berasal dari instansi terkait serta Informan 2

  • 10

    sebagai perwakilan dari stakeholder (pihak yang menerima majalah), untuk

    menanyakan langsung pertanyaan-pertanyaan yang ingin diketahui lebih dalam.

    Berdasarkan teori-teori analisa deskriptif diatas, penulis menafsirkan ulang

    gagasan yang diungkapkan baik oleh Key Informan, Informan 1 dan Informan 2.

    Dalam menafsirkan ulang, penulis menyampaikan gagasan dari ketiga narasumber

    sesuai dengan pembahasan yang terekam dalam percakapan antara penulis dan

    narasumber.

    1.3.3. Waktu Penelitian

    Penelitian dimulai dari tanggal 7 Mei 2018 sampai tanggal 9 Juli 2018 di

    Kementerian Perindustrian RI pada unit kerja Biro Hubungan Masyarakat. Hal yang

    ingin diketahui dan diteliti oleh penulis adalah bagaimana Strategi Publisitas Humas

    Kementerian Perindustrian melalui Majalah Media Industri sebagai Media Informasi

    Stakeholder.

    Majalah Media Industri Kementerian Perindustrian terbit sejak tahun 2011

    sampai dengan sekarang. Frekuensi penerbitan Majalah Media Industri setiap tiga

    bulan (triwulan) dengan tema dan edisi yang berbeda dalam setiap terbitnya.

    1.4. Ruang Lingkup

    Pada penyusunan Tugas Akhir ini, penulis hanya fokus pada Media Informasi

    yaitu majalah Media Industri yang dikelola langsung oleh Biro Humas Kementerian

    Perindustrian dalam menghasilkan publisitas untuk memberikan dan

    menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan pemerintah, program, kinerja dan

    kegiatan-kegiatan dari Kementerian Perindustrian. Adapun konsep yang digunakan

  • 11

    berkaitan dengan Humas yaitu Pengertian Public Relations, Ruang Lingkup Public

    Relations, Tugas Public Relations, Fungsi Public Relations, Peran Public Relations,

    dan Tujuan Public Relations. Kemudian untuk studi literatur adalah Humas

    Pemerintah, Strategi Public Relations, Publisitas, House Journal, Media Informasi,

    dan Stakeholder.

    1.5. Permasalahan Pokok

    Seiring kemajuan teknologi, media informasi cetak seperti majalah tidak

    dipungkiri eksistensinya mulai tergantikan dengan media informasi digital atau

    elektronik. Hal ini adalah salah satu isu yang sering diperbincangkan oleh instansi

    atau organisasi termasuk Kementerian Perindustrian yang masih mengandalkan

    media informasi cetak sebagai sarana untuk menyampaikan dan memberikan

    informasi mengenai kebijakan, kegiatan serta kinerja yang harus diketahui oleh

    publik khususnya para stakeholder, dan humas sebagai representasi dari instansi

    untuk dapat menyampaikan informasi tersebut,

    Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diungkap penulis

    pada penelitian Tugas Akhir ini adalah “Bagaimana Strategi Publisitas Humas

    Kementerian Perindustrian melalui Majalah Media Industri sebagai Media Informasi

    Stakeholder”.

    1.6. Sistematika Penulisan

    Pada penyusunan Tugas Akhir ini terdiri atas 4 (empat) bab dengan perincian

    sebagai berikut:

  • 12

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi penjelasan penulis mengenai latar belakang, maksud dan

    tujuan, metode penelitian (teknik pengumpulan data, metode analisa

    data, waktu penelitian), ruang lingkup, permasalahan pokok dan

    sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisi landasan teori umum mengenai Public Relations

    (pengertian, ruang lingkup, peran, tugas, fungsi, dan tujuan) serta studi

    literatur (humas pemerintah, strategi humas, publisitas, media

    informasi, house journal, stakeholder).

    BAB III PEMBAHASAN

    Bab ini berisi penjelasan penulis tentang tinjauan instansi Kementerian

    Perindustrian, proses pengerjaan Majalah Media Industri sebagai

    Media Informasi Humas meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan

    evaluasi, serta kendala dan pemecahan yang dihadapi oleh humas

    instansi dalam proses pembuatan Majalah Media Industri serta segala

    sesuatu yang penulis hadapi saat menyusun Tugas Akhir.

    BAB IV PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang diberikan oleh penulis

    untuk Humas Kementerian Perindustrian yang berkaitan dengan objek

    penelitian.