BAB I PENDAHULUAN BAB II Perencanaan dan Perjanjian...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN BAB II Perencanaan dan Perjanjian...
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Struktur Organsasi
1.3 Tugas Pokok Dan Fungsi
1.4 Tujuan Dan Maksud
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kerja
2.1 Rencana Strategis 2016-2021
2.2 Penetapan Kinerja Tahun 2017
2.3 Rencana Kinerja Tahunan 2017
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDAGKOP & UKM
3.1 Pengukuran Kinerja
3.2 Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran
3.3 Analisis Pencapaian Kinerja Keuangan
BAB IV PENUTUP
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik (Good Governance)
merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Kepemerintahan yang baik
(Good Governance) memberikan nuansa peran dan fungsi yang seimbang antara
pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip-prinsip yang mendasarinya
antara lain: transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Dalam rangka itu diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur
dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini juga memudahkan Institusi
Pemerintah dalam melaksanakan pemerintahan dan mempertanggungjawabkan
kinerjanya kepada masyarakat.
Pelaksanaan Pembangunan berbasis Kinerja yang diimplementasikan
melalui program dan kegiatan Pembangunan sangat membutuhkan perencanaan
yang matang dengan dilandasi analisis SWOT Faktor lingkungan internal dan
eksternal agar Program dan kegiatan menjadi tepat sasaran dan memperoleh hasil
optimal dengan dukungan seluruh sumber daya yang ada pada lingkungan
organisasi.
Perencanaan pembangunan pada Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bangka Barat mengacu kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) dan ditindaklanjuti melalui
Renstra Dinas yang merupakan penjabaran program pembangunan RPJM dengan
tahapan – tahapan kegiatan setiap tahunnya berdasarkan skala prioritas.
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kabupaten Bangka Barat sebagai Perangkat Daerah yang membidangi Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dengan SDM terbatas dan dana
yang relatif kecil berupaya melaksanakan program dan kegiatan yang telah
direncanakan dengan harapan secara sinergis dengan dinas – dinas yang lain dapat
mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bangka Barat.
Berdasarkan Inpres Nomor : 07 tahun 1999, tentang Kewajiban
Institusi Pemerintah Unit Kerja Eselon II untuk menyampaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ), maka Dinas Koperasi, Usaha
Kecil Menengah danPerindustrian Kabupaten Bangka Barat menyusun LAKIP Tahun
2017 sebagai evaluasi Kebijakan dan sarana dalam proses peningkatan Kinerja
Pembangunan dimasa yang akan datang.
3
Laporan tersebut di atas memberikan gambaran mengenai tingkatan
pencapaian kinerja, sasaran, program/kegiatan serta indikator makro, baik
keberhasilan maupun ketidakberhasilan kinerja yang telah dicapai pada
periode/tahun tertentu. Selain hal tersebut LAKIP Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah danPerindustrian Kabupaten Bangka Barat ini juga merupakan bahan
untuk penyusunan LAKIP Pemerintah Kabupaten Bangka Barat sebagai bahan
evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat.
1.2 Tujuandan Maksud
Tujuan dan Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah
danPerindustrian Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017 yaitu sebagai salah satu cara
untuk mewujudkan Pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel dan
merupakan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Bupati Bangka Barat Tahun 2016 - 2021.
Sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Strategi Dinas Koperasi,
Usaha Kecil Menengah danPerindustrian Kabupaten Bangka Barat, tujuan yang ingin
dicapai dengan program dan kegiatan pembangunan adalah :
1. Meningkatan Akuntabilitas kinerja Perangkat Daerah.
2. Mengembangkan sistem agribisnis / agorindustri.
3. Mengembangkan Usaha Mikro, Industri kecil dan menengah yang mandiri.
Sedangkan sasaran yang harus dicapai oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah danPerindustrian Kabupaten Bangka Barat melalui tindakan nyata berupa
program kerja dan kegiatan adalah :
1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah.
2. Berkembangnya sistem agribisnis / agroindustri.
3. Berkembangnya jumlah unit dan kapasitas umi, industri kecil dan menengah
yang mandiri.
4. Berkembangnya ragam usaha produk umi, industri kecil dan menengah yang
berdaya saing.
Program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah danPerindustrian Kabupaten
Bangka Barat secara umum dapat terlaksana dengan baik ( Aparatur maupun Publik ).
1.3 Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiDinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah
danPerindustrianKabupaten Bangka Barat adalah berdasarkan Peraturan
BupatiKabupaten Bangka Barat Nomor 68 Tahun 2017 tentang kedudukan, susunan
4
Organisasi, tugas dan fungsi serta Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah
dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat.
Susunan organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah
danPerindustrian terdiri Kepala Dinas, Sekretariat, 3 (tiga) Bidang, 7 (tujuh) seksi, 2
(dua) Subbagian, Kelompok Jabatan Fungsional dan Unit Pelaksana Teknis Daerah
yaitu :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) SubbagianPenyusunan Program dan Keuangan;;
2) Subbagian Umum dan perlengkapan;
c. Bidang Industri, terdiri dari :
1) Seksi Industri Kerajinan;
2) Seksi Industri Kimia Agro dan Aneka;
d. Bidang Perdagangan, terdiri dari :
1) Seksi Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri;
2) Seksi Metrologi.
e. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, terdiri dari :
1) Seksi Kelembagaan Koperasi dan Pengawasan Koperasi;
2) Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi;
3) Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
g. Unit Pelaksana Teknis Daerah.
Sedangkan tugasdari masing – masing bidang adalah sebagai berikut
1. SEKRETARIAT
1.1. Tugas
Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai
tugas melakukan koordinasi penyusunan program dinas,
pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, rumah tangga,
perlengkapan, hubungan masyarakat dan surat menyurat dinas,
protokol serta pembuatan laporan dinas.
1.2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat menyelenggarakan
fungsi :
5
1) pelaksanaan perencanaan atau Perumusan pengelolaan dan
pelaksanaan urusan Kepegawaian, keuangan, Perlengkapan
serta urusan administrasi umum;
2) pengkoordinasian penyusunan program dinas, pengumpulan
dan pengelolaan data serta pelaporan;
3) pelaksanaan pengendalian/pengawasan urusan rumah tangga
dinas serta pengadaan barang inventaris milik dinas, urusan
penataan Kepegawaian, dan urusan administrasi umum;
4) pengkoordinasian kegiatan sub-sub bagian di lingkungan
sekretariat Dinas;
5) pelaksanaan pembinaan kedisiplinan kepegawaian;
6) pengevaluasian kegiatan urusan Kepegawaian, keuangan,
Perlengkapan urusan administrasi umum, protokoler dan surat
menyurat;
7) pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi dengan kepala-kepala
bidang dinas dan instansi terkait;
8) pelaksanaan pengambilan keputusan/kebijaksanaan di
lingkungan dinas apabila dianggap perlu kecuali hal-hal yang
bersifat prinsipil.
1) Subbagian Umum dan Perlengkapan.
Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas:
a. membuat perencanaan kebutuhan perlengkapan serta
barang barang inventaris dinas;
b. melakukan perawatan terhadap inventaris dinas;
c. melakukan konsultasi dengan sekretaris dinas dalam
pelaksanaan urusan kepegawaian, perlengkapan dan
Administrasi umum;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. merencanakan peningkatan sumber daya manusia;
f. merencanakan dan melaksanakan peningkatan
kesejahteraan pegawai;
g. melaksanakan evaluasi kegiatan urusan Perlengkapan
urusan Kepegawaian serta administrasi umum;
h. melakukan konsultasi dengan sekretaris dinas dalam
pelaksanaan urusan kepegawaian;
i. melaksanakan tugas lainnyayang diberikan oleh
kepala dinas.
2. Subbagian Penyusunan Program dan Keuangan
Dipimpin oleh Kepala Subbagian Keuangan dan
Kepegawaian, yang mempunyai tugas :
6
a. merumuskan rencana strategis Pembangunan secara
menyeluruh dengan berkoordinasi dengan bidang
bidang di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Perindustrian;
b. merumuskan dan mengendalikan rencana tahunan
Program maupun lintas sektoral;
c. menyusun TAPKIN, Renja, RKA, DPA dan Anggaran
Perubahan;
d. melaksanakan Evaluasi/Review Tahunan Program
pembangunan;
e. menyusun Profil, LPPD, LKPJ dan LAKIP;
f. melaksanakan Pengelolaan keuangan di lingkungan
dinas meliputi perbendaharaan,akuntansi,verifikasi
keuangan;
g. melaksanakan pembinaan dan pengawasan keuangan
di lingkungan dinas;
h. melaksanakan penataan dan pelaporan administrasi
keuangan;
i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh
kepala dinas.
BIDANG INDUSTRI
2.1. Tugas
Dipimpin oleh Kepala Bidang Industri yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian urusan Dinas Koperasi dan UKM,
Perindustrian di bidang perindustrian.
2.2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Industri mempunyai
fungsi:
a. pembinaan terhadap pertumbuhan, pengembangan usaha
perindustrian;
b. penyuluhan dan Peralihan, perizinan, pengembangan izin
usaha;
c. fasilitasi sarana, prasarana, permodalan, pemasaran teknologi
dan informasi;
d. pengawasan mutu,penerapan standar industri;
e. pengujian mutu hasil industri;
f. penelitian, pengembangan industri dan rekayasa industri;
g. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis, penyuluhan,
bimbingan industri;
7
h. pembinaan dan penyelenggaraan pameran promosi hasil
industri;
i. pengawasan, penataan, pengendalian usaha industri sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
1) Seksi Industri Kerajinan
Dipimpin oleh Kepala Seksi Industri Kerajinan yang mempunyai
tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Industri
Kerajinan;
b. mengembangkan produk kerajinan barang seni berbasis
warisan budaya dan bahan baku lokal;
c. meningkatkan penggunaan bahan baku dan bahan
pembantu yang ramah lingkungan;
d. mengamankan jaminan pasokan bahan baku;
e. meningkatkan mutu, desain dan diversifikasi produk dengan
pendekatan promosi, pemasaran dan fasilitas;
f. meningkatkan kompetensi sdm dan menumbuhkan
wirausaha baru;
g. mengembangkan kemasan siap pakai untuk produk
kerajinan barang seni;
h. melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi,
pembinaan dan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis
serta pelayanan umum pada jenis industri kerajinan sesuai
dengan urusan industri;
i. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis
pembinaan dan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan industri kerajinan;
j. melaksanakan pembinaan staff;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2) Seksi Industri Agro Mesin dan Aneka mempunyai tugas:
Dipimpin oleh Kepala Seksi Industri Agro Mesin dan Aneka yang
mempunyai tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Industri Agro
Mesin dan Aneka;
b. mengembangkan teknologi pengolahan yang lebih maju
terhadap produk Industri Agro Mesin dan Aneka;
8
c. melaksanakan program pembinaan dan pengembangan
industri logam mesin dan aneka;
d. meningkatkan kemampuan industri dan peralatan Industri
Agro Mesin dan Aneka;
e. meningkatkan kualitas dan desain kemasan produk;
f. menerapkan Standar mutu produk industri;
g. mempercepat penggunaan teknologi modern yang
mengadopsi keunggulan dan keunikan lokal;
h. meningkatkan nilai tambah dan diversifikasi produk;
i. meningkatkan kemampuan penyediaan mesin dan peralatan
pendukung usaha;
j. melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi,
pembinaan dan pengembangan, pengendalian dan
pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis
serta pelayanan umum pada jenis Industri Agro Mesin dan
Aneka sesuai dengan urusan industri;
k. melaksanakan pembinaan staff;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. BIDANG PERDAGANGAN
3.1. Tugas
Dipimpin oleh Kepala Bidang Perdagangan yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian urusan Dinas Koperasi dan UKM,
Perindustrian di bidang perdagangan.
3.2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Perdagangan
mempunyai fungsi :
a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perdagangan;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis dan rencana
kerja tahunan di bidang perdagangan;
c. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga
dan/atau asosiasi dunia perdagangan baik dalam negeri
ataupun luar negeri;
d. pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan pengawasan
kelembagaan di bidang perdagangan;
e. pelaksanaan monitoring dan fasilitasi kegiatan distribusi bahan
kebutuhan pokok dan ekspor impor;
f. penyelenggaraan kegiatan promosi di bidang usaha
perdagangan;
9
g. pelaksanaaan kegiatan kemetrologian dan pengawasan
penerapan standar di bidang perdagangan serta perlindungan
konsumen;
h. pelaksanaan pengumpulan analisis dan desiminasi data serta
pengawasan monitoring dan evaluasi kegiatan pasar dalam
rangka penyediaan informasi pasar dan stabilisasi harga;
i. pemantauan perkembangan harga barang dan jasa;
j. pelaksanaan fasilitasi operasional Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK);
k. pemberian pertimbangan teknis perijinan di bidang
perdagangan.
1) Seksi Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri
Dipimpin oleh Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri dan Luar
Negeri yang mempunyai tugas :
a. melaporkan data Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat
Izin Tempat Usaha (SITU), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ke
provinsi;
b. memeriksa fasilitasi penyimpanan bahan berbahaya dan
pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan
berbahaya;
c. membangun dan mengelola sarana distribusi perdagangan;
d. membina pengelola sarana distribusi perdagangan masyarakat;
e. menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang
penting di tingkat daerah;
f. memantau harga dan stok barang kebutuhan pokok dan
barang penting ditingkat pasar daerah;
g. melakukan operasi pasar dalam rangka stabilitasi harga
pangan pokok yang dampaknya dalam daerah;
h. melakukan pengawasan pupuk dan pestisida tingkat Daerah
dalam melakukan pelaksanaan pengadaan, penyaluran dan
penggunan pupuk bersubsidi di wilayah kerja;
i. menyelenggarakan promosi perdagangan melalui pameran
dagang nasional pameran dagang lokal dan misi dagangan bagi
produk ekspor unggulan;
j. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan peningkatan
penggunaan produksi dalam negeri;
k. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembinaan
penyelenggaraan perlindungan konsumen;
l. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pelayanan dan
penanganan penyelesaian sengketa konsumen;
10
m. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan Pembinaan dan
Pemberdayaan Motivator dan Mediator Perlindungan
Konsumen;
n. Menyiapkan bahan pengkajian untuk pengusulan
pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
kepada pemerintah berkoordinasi dengan provinsi dan fasilitasi
operasional BPSK;
o. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan koordinasi dan
kerjasama dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan
perlindungan konsumen.
p. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan evaluasi implementasi
penyelenggaraan perlindungan konsumen;
q. melakukan pelaksanaan dan pelaporan sistem informasi
perdagangan dan penyusunan potensi usaha disektor
perdagangan;
r. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
2) Seksi Metrologi
Dipimpin oleh Kepala Seksi Metrologi yangmempunyai tugas:
a. melaksanaan kegiatan metrologi legal, tera dan tera ulang;
b. melaksanakan pembinaan serta pengendalian Sumber Daya
Manusia (SDM) metrologi;
c. memfasilitasi standar ukuran dan laboratorium metrologi legal;
d. melakukan pelayanan tera dan tera ulang Ukur, Takar,
Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) setelah melalui
penilaian standar ukuran dan laboratorium metrologi legal
oleh pemerintah;
e. memasilitasi penyelenggaraan kerjasama metrologi legal;
f. melaksanakan penyuluhan dan pengamatan Ukur, Takar,
Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP), Barang Dalam
Kemasan Terbungkus (BDKT) dan Satuan Internasional (SI);
g. melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh atasan.
4. BIDANG KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
4.1. Tugas
Dipimpin oleh Kepala Bidang Koperasi yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian urusan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
11
4.2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah memiliki fungsi:
1. pelaksanaan fasilitasi proses pengesahan dan pangadministrasian badan
hukum koperasi serta perijinan usaha simpan pinjam dan konsultasi
hukum;
2. penyusunan, perumusan dan penjabaran kebijakan teknis, pembinaan,
pemberdayaan serta pengembangan koperasi dan usaha mikro;
3. pengawasan organisasi dan manajemen kepada koperasi dan pelaku
usaha mikro;
4. pelaksanaan pembinaan kelembagaan, permodalan usaha dan
pelatihan;
5. pelaksanaan penyuluhan, dan bimbingan teknis bagi koperasi dan
usaha mikro;
6. pelaksanaan fasilitasi dalam pengembangan usaha, permodalan dan
pemasaran bagi koperasi dan usaha mikro;
7. pelaksanaan pengawasan organisasi dan manajemen kepada koperasi
dan pelaku usaha mikro serta konsultasi hukum tentang pelaksanaan
peraturan perundang-undangan.
1) Seksi Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi
Dipimpin oleh Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi yang
mempunyai tugas :
a. melaksanakan kebijakan pembentukan, penggabungan, peleburan,
pembubaran koperasi dan perijinan usaha simpan pinjam;
b. melaksanakan fasilitasi proses pengesahan badan hukum dan perijinan
usaha simpan pinjam dalam wilayah daerah;
c. melaksanakan fasilitasi proses perubahan yang menyangkut
penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi dalam
wilayah daerah;
d. memfasilitasi pelaksanaan pembubaran koperasi dalam wilayah daerah;
e. membina dan melakukan pengawasan terhadap koperasi di tingkat
daerah;
f. memfasilitasi pelaksanaan tugas dalam pengawasan dan evalusasi
terhadap koperasi dan perijinan usaha simpan pinjam di tingkat daerah;
g. melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang Koperasi dan UMKM dalam
pelaksanaan urusan Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
12
2) Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi.
Dipimpin oleh Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi yang
mempunyai tugas :
a. melaksanakan kebijakan pemberdayaan dan pengembangan koperasi;
b. menciptakan dan mengembangkan usaha simpan pinjam yang sehat di
tingkat daerah;
c. melaksanakan bimbingan dan penyuluhan koperasi dalam pembuatan
laporan tahunan koperasi dalam wilayah daerah;
d. mengembangkan iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan dan
pemasyarakatan koperasi dalam wilayah daerah;
e. memberikan bimbingan dan kemudahan koperasi dalam wilayah daerah;
f. memberikan perlindungan kepada koperasi dalam wilayah daerah;
g. melakukan konsultasi dengan Kepala Bidang Koperasi dan UMKM dalam
pelaksanaan urusan Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi;
8. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
1) Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro
Dipimpin oleh Kepala Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro yang mempunyai
tugas :
a. menetapkan kebijakan pemberdayaan usaha mikro dalam pertumbuhan
iklim usaha bagi usaha mikro di tingkat daerah;
b. melaksanakan fasilitasi pendanaan/penyediaan sumber dana, tata cara
dan syarat pemenuhan kebutuhan dana;
c. meningkatkan daya saing usaha mikro;
d. melaksanakan fasilitasi bantuan prasarana dan informasi bagi
pengembangan usaha mikro;
e. melaksanakan fasilitasi kemitraan usaha bagi usaha mikro;
f. melaksanakan fasilitasi peningkatan sumber daya manusia, permodalan
dan pemasaran dalam Pengembangan usaha mikro di tingkat daerah;
g. melaksanakan konsultasi dengan Kepala Bidang Koperasi dan UKM
dalam pelaksanaan urusan pemberdayaan usaha mikro;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
1. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1.1. Pada Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian dapat ditetapkan jabatan
fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai
dengan prosedur ketentuan yang berlaku;
1.2. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perundang-
Undangan.
13
1.3. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditunjuk sebagai koordinator Pejabat Fungsional
Tertentu.
1.4. Koordinator Pejabat Fungsional Tertentu berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalu Sekretaris Dinas.
1.5. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
5.1. Jumlah jabatan fungsional berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
5.2. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
14
15
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, UKM DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BANGKA BARAT
SEKRETARIS
---
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA DINAS
---
SUB BIDANG
METROLOGI
---
---
UPTD
SEKSI PEMBERDAYAAN
USAHA MIKRO
---
SEKSI PEMBERDAYAAN &
PENGEMBANGAN
KOPERASI ---
SEKSI KELEMBAGAAN
DAN PENGAWASAN
KOPERASI ---
SUB BIDANG PERDAGANGAN
DALAM NEGERI DAN
LUAR NEGERI
---
SEKSI INDUSTRI AGRO,
MESIN & ANEKA
---
SEKSI INDUSTRI
KERAJINAN
---
BIDANG KOPERASI
---
BIDANG INDUSTRI
---
BIDANG PERDAGANGAN
---
---
SUB BAGIAN UMUM
&PERLENGKAPAN
---
SUB BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM &KEUANGAN
16
Sumber daya Kepegawaian yang berkualitas dengan jumlah yang
memadai merupakan faktor utama dalam kelancaran pelaksanaan tugas pada Dinas
Koperasi dan UKM, Perindustrian Kabupaten Bangka Barat. Mengingat akan
pentingnya peranan Sumber Daya Kepegawaian tersebut maka Dinas Koperasi dan
UKM, Perindustrian Kabupaten Bangka Barat berusaha memenuhinya, adapun
komposisi yang telah tersedia terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Harian
Lepas.
Sumber daya manusia yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM,
PerindustrianKabupaten Bangka Barat per 30 Desember 2017berjumlah 71 orang,
yang terdiri dari:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 26 orang;
2. Pegawai Harian Lepas (PHL) sebanyak 45 orang (14 diantaranya adalah
Penyuluh Lapangan Koperasi)
Rincian pegawai PNS dan CPNS dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Jumlah Pegawai Struktural
No. Jabatan Struktural Jumlah
(Orang) Ket
1. Kepala Dinas 1
2. Sekretaris 1
3. Kepala Bidang Perindustrian 1
4. Kepala Bidang Perdagangan 1
5. Kepala Bidang Koperasi Dan UKM 1
6. Kepala UPT Pasar -
7. Kepala Subbag Penyusunan Program dan Keuangan 1
8. KepalaSubbag Umum dan Perlengkapan 1
9. Kepala Seksi Industri Kerajinan 1
10. Kepala Seksi Agro Mesin dan Aneka 1
11. Kepala Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi 1
12. Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi 1
13. Kepala Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro 1
14. Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri 1
15. Kepala Seksi Metrologi 1
16. Staf Kesekretariatan 3
17. Staf bidang Perindustrian 2
18. Staf Bidang Perdagangan 3
19. Staf Bidang Koperasi dan UKM 3
20. Staf UPT Pasar 1
Total 26
17
2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Eselon
No. Eselon Jumlah
(Orang) Keterangan
1. II a -
2. II b 1
3. III a 1
4. III b 3
5. IV a 9
6. IV b -
7. V -
8. Non Eselon 12
Total 26
3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan
No. Pangkat Golongan /
Ruang
Jumlah
(Orang)
Keterangan
1. Juru Muda I/a -
2. Juru Muda Tk. I I/b -
3. Juru I/c -
4. Juru Tk. I I/d -
5. Pengatur Muda II/a -
6. Pengatur Muda Tk. I II/b -
7. Pengatur II/c 2
8. Pengatur Tk. I II/d 1
9. Penata Muda III/a 5
10. Penata Muda Tk. I III/b 5
11. Penata III/c 4
12. Penata Tk. I III/d 6
13. Pembina IV/a 2
14. Pembina Tk. I IV/b -
15. Pembina Utama Muda IV/c 1
16. Pembina Utama Madya IV/d -
17. Pembina IV/e -
Total 26
4. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah
(Orang) Keterangan
1. Laki-laki 15
2. Perempuan 11
18
Total 26
5. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
(Orang) Keterangan
1. SD -
2. SLTP -
3. SLTA 2
4. DI -
5. DII -
6. DIII 2
7. S1 22
8. S1 Profesi -
9 S2 -
Total 26
Adapun untuk pegawai harian lepas (PHL) dapat diklasifikasikan
berdasarkan jenis kelamin, pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Jumlah PegawaiHarian Lepas (PHL) Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah
(Orang) Keterangan
1. Laki-laki 27
2. Perempuan 18
Total 45
2. Jumlah PegawaiHarian Lepas (PHL) Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
(Orang) Keterangan
1. SD -
2. SLTP 2
3. SLTA 19
4. DI -
5. DII -
6. DIII 6
7. S1 18
8. S1 Profesi -
Total 45
Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian tugas pokok dan
fungsi, Dinas Koperasi, UKMdan PerindustrianKabupaten Bangka Barat dilengkapi
dengan sarana dan prasarana berupa aktiva tanah dan bangunan, inventaris kantor,
19
kendaraan dinas serta fasilitas perlengkapan lainnya. Sarana dan prasarana tersebut
sebagian besar dalam kondisi baik dan sebagian lagi dalam kondisi kurang baik,
namun diharapkan semuanya dapat dimanfaatkan secara optimal.
1.4 Tugas, Pokok dan Fungsi
Tugas, pokok, dan fungsi Dinas Koperasi, UKMdan Perindustrian
Kabupaten Bangka Barat adalah berdasarkan Peraturan BupatiKabupaten Bangka
Barat Nomor 68 Tahun 2017 tentang kedudukan, susunan Organisasi, tugas dan
fungsi serta Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bangka Barat.
Berdasarkan Perbup tersebut, Dinas Koperasi, UKMdan
PerindustrianKabupaten Bangka Barat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Dinas Koperasi, UKMdan
Perindustrianyang bersifat wajib maupun pilihan serta mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya.
20
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
2.1 Rencana Strategis 2016-2021
Sesuai tugas pokok dan fungsi, Dinas Koperasi, UKMdan
PerindustrianKabupaten Bangka Barat mempunyai rencana strategis yang berorientasi
pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2016 –
2021 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau
mungkin muncul. Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKMdan
PerindustrianKabupaten Bangka Barat yang mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran
serta cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan dalam bab ini.
Kemudian sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2017 akan dijelaskan dalam
Rencana Kinerja 2017.
2.1.1 Visi Dan Misi
Pada hakekatnya membentuk visi organisasi adalah menggali
gambaran bersama mengenai masa depan berupa komitmen berdasarkan
realitas secara rasional. Visi adalah mental model masa depan, dengan
demikian visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota
organisasi dan masyarakat (stakeholder). Dalam konsep kehidupan
berorganisasi, visi memainkan peran yang menentukan dalam dinamika
perubahan lingkungan sehingga organisasi pada umumnya dan organisasi
pemerintah pada khususnya dapat bergerak maju menuju masa depan yang
lebih baik dan fokus. Visi Dinas Koperasi, UKMdan Perindustrian Kabupaten
Bangka Barat merupakan Visi Kabupaten Bangka Barat Tahun 2016 – 2021
yakni Visi Bupati Tahun 2016 – 2021. Adapun Visi Bupati terpilih tahun
2016 – 2021 adalah “Menuju Bangka Barat Hebat 2021’’.
Misi Dinas Koperasi, UKMdan PerindustrianKabupaten Bangka Barat
untuk mewujudkan visi pembangunan yang telah ditetapkan pemerintah
Daerah dan harus mempunyai misi yang jelas. Misi merupakan pernyataan
yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai,
pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Untuk mencapai
visi dimaksud, Dinas Koperasi, UKMdan PerindustrianKabupaten Bangka
Barat mengemban misi sebagai berikut :
1) Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel untuk Pelayanan
Publik yang Berkualitas;
2) Membangun Perekonomian yang Berbasis Sumber Daya Lokal dan
Berdaya Saing Tinggi;
3) Membangun Masyarakat yang Maju dan Berkualitas; dan
4) Mewujudkan Kelestarian Lingkungan untuk Mendukung Pembangunan
yang Berkelanjutan.
21
2.1.2 Tujuan dan Sasaran
Dalam jangka menengah 2016-2021 visi dan misi Dinas Koperasi,
UKMdan Perindustrian dijabarkan kedalam tujuan dan sasaran
pembangunan prindustrian, perdagangan, Koperasi & UKM.
a. Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Adapan dalam hal
ini kaitan tujuan yang ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan
visi dan misi yang telah ditetapkan berdasarkan pada isu-isu strategis.
Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang
ingin dicapai dari masing-masing misi.
Adapun tujuan yang relevan untuk setiap misi Dinas Koperasi,
UKMdan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat adalah :
Tujuan Misi 1 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel
untuk Pelayanan Publik yang Berkualitas
a. Menguatkan system tata kelola pemerintahan daerah yang efektif;
Tujuan Misi 2 : Membangun Perekonomian yang Berbasis Sumber Daya
Lokal dan Berdaya Saing Tinggi
a. Mengembangkan agribisnis/agroindustri;
b. Mengembangkan usaha mikro, industri kecil, dan menengah yang
mandiri.
b. Sasaran Jangka Menengah
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang
lebih pendek dari tujuan. Sasaran diusahakan dapat diukur dalam
bentuk kuatitatif. Oleh karena itu, sasaran harus menggambarkan hal
yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan.
Adapun yang menjadi sasaran Dinas Koperasi, UKMdan
Perindustrian Kabupaten Bangka Barat adalah :
Misi 1 Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel untuk
Pelayanan Publik yang Berkualitas
Tujuan : Meningkatkan akuntabilitas kinerja perangkat daerah.
Sasaran : Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah
22
Misi 2 : Membangun Perekonomian berbasis Sumber Daya Lokal dan Bersaing
Tinggi
Tujuan : 1. Mengembangkan agribisnis/agroindustri;
2. Mengembangkan usaha mikro, industri kecil, dan menengah yang
mandiri.
Sasaran : 1.1 Berkembangnya sistem agribisnis/agroindustri.
1.2 Berkembangnya jumlah unit dan kapasitas umi, industri kecil
dan menengah yang mandiri.
1.3 Berkembangnya ragam usaha produk umi, industri kecil dan
menengah yang berdaya saing.
2.1.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-
program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi guna mencapai sasaran
dan tujuan yang ingin diraih, Strategi pembangunan Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian dalam rangka pencapaian sasaran Tahun 2016–2021,
sebagai berikut :
1. Mengembangkan kemampuan sumber daya koperasi dan UMKM;
2. Mengembangkan kemampuan sumber daya aparatur;
3. Penerapan teknologi industri;
4. Penguatan struktur industri;
5. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;
6. Peningkatan perlindungan konsumen;
7. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada para pelaku usaha dan
koperasi.
Arah kebijakan pembangunan sektor Koperasi, UKM dan
Perindustrian Kab. Bangka Barat disusun sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur;
2. Memfasilitasi serta memberikan bantuan usaha dan perkuatan modal
bagi UKM/IKM;
3. Pembinaan IKM/UKM dan koperasi untuk memperkuat jaringan kluster
IKM/UKM;
4. Penyiapan regulasi terhadap perlindungan pelaku usaha;
5. Pemberian kemudahan perizinan bagi IKM/UKM dan koperasi;
6. Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat;
7. Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap terhadap peredaran
barang dan jasa;
23
8. Meningkatkan kinerja koperasi dan UMKM agar memiliki daya saing
dan produktifitas yang tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan
bagi pelaku usaha;
9. Meningkatkan peran IKM dalam perekonomian masyarakat;
10. Mengembangkan kemitraan perdagangan;
11. Meningkatkan promosi produk daerah IKM/UKM.
2.2 Penetapan Kinerja Tahun 2017
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah.
Nilai SAKIP daerah 61
Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
2. Berkembangnya sistem
agribisnis/agroindustri.
Persentase peningkatan jumlah
usaha dalam rantai agribisnis (hulu hingga hilir) 0.6%
3. Berkembangnya jumlah unit dan
kapasitas umi, industri kecil dan menengah yang mandiri.
Persentase peningkatan unit
usaha umi (%) 2%
Persentasi peningkatan unit industri kecil dan menengah 5%
Peningkatan skala usaha umi 1,5%
Peningkatan kapasitas usaha industri kecil dan menengah
unggulan
3.132,18 Ton/thn
172,492
Unit/thn
4. Berkembangnya ragam usaha
produk umi, Industri Kecil dan Menengah yang berdaya saing.
Jumlah ragam usaha umi 100
Jumlah ragam industri kecil dan menengah
46
Jangkauan pasar produk umi DK=100%
Jangkauan pasar produk unggulan industri kecil dan
menengah
DK=100%
Kontribusi umi industri kecil
dan menengah terhadap PDRB 9,23%
Demi terwujudnya komitmen yang telah dituangkan melalui penetapan
kinerja instansi pemerintah, Dinas Koperasi, UKM dan PerindustrianKabupaten
Bangka Barat mengacu kepada Rencana Pembangunan yang ditetapkan pemerintah
daerah sehingga setiap program dan kegiatan yang dijalankan pertahun dan yang
dicita-citakan selama 5 (lima) Tahun dapat berjalan berkesinambungan dan sesuai
dengan visi dan misi Kabupaten Bangka Barat. Untuk mencapai tujuan Instansi Dinas
24
Koperasi, UKM dan Perindustrian, perencanaan mutlak diperlukan. Sebagai suatu
wilayah pemekaran, Kabupaten Bangka Barat memiliki banyak permasalahan dalam
upaya melaksanakan pembangunan ekonomi dan wilayahnya. Untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi regionalnya, fungsi perencanaan merupakan faktor terpenting
dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam upaya peningkatan pembangunan perekonomian, sektor Dinas
Koperasi, UKM dan Perindustrianmerupakan sektor terpenting bagi Kabupaten
Bangka Barat. Perkoperasian, Usaha Kecil Menengahdan sektor industri kecil menjadi
salah satu roda penggerak utama bagi bergeraknya pembangunan menuju
kemandirian perekonomian kerakyatan mandiri dapat berhasil optimal.
Menindaklanjuti hal tersebut pada sektor Perkoperasian, Usaha Kecil Menengah dan
industri kecil diarahkan pembangunan menuju peningkatan perekonomian
kerakyatan yang mandiri yang dapat menjadi motor penggerak utama dalam
pengembangan sektor perekonomian untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat
dengan lebih baik dan terarah melalui perkoperasian yang notabene adalah
penggerak perekonomian yang paling dekat dengan kehidupan masyakarat secara
mandiri. Selain itu hal ini berguna untuk mensejahterakan masyarakat yang ada di
wilayah Kabupaten Bangka Barat.
Setiap potensi wilayah yang ada harus menjadi perhatian dalam perencanaan
sehingga dapat diolah secara optimal dan memperoleh hasil yang memuaskan.
Beberapa diantaranya adalah potensi industri baik skala kecil dan menengah, potensi
sektor perdagangan barang dan jasa serta sektor perkoperasian dan Usaha Kecil
Mikro yang merupakan garis depan perekonomian masyarakat. Salah satu faktor
terpenting untuk mendukung suatu kegiatan dibidang Koperasi, UKMdan
Perindustrian adalah faktor perkoperasian, Perdagangan, Usaha kecil Mikro dan
industri kecil yang memberikan kontribusi besar terhadap suksesnya kegiatan
tersebut. Selain potensi industri, perdagangan, perkoperasian dan Usaha Kecil
Menengah, potensi sumberdaya manusia dan teknologi yang berkembang di wilayah
Bangka Barat menjadi faktor pendukung menuju berhasilnya pembangunan di
wilayah tersebut. Di wilayah Kabupaten Bangka Barat usaha disektor industri masih
dilakukan dengan metode tradisional dan sebagian besar skala industri kecil masih
merupakan industri skala rumah tangga berskala kecil.
Berbagai kendala dan tantangan yang harus dihadapi dalam peningkatan
pembangunan perekonomian di wilayah Bangka Barat menjadi salah satu dasar untuk
menetapkan kinerja yang tepat sehingga program dan kegiatan tepat sasaran. Selain
produktivitas yang masih rendah, pengembangan produk dan perdagangan belum
berkembang cukup baik ditambah pemanfaatan bahan baku serta penerapan
teknologi yang masih sederhana. Penanganan pasca produksi yang belum efektif serta
varietas produk unggulan yang belum diusahakan secara maksimal juga menjadi
permasalahan yang menghambat pembangunan perekonomian kerakyatan mandiri
selama ini. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat setiap
25
tahunnya, kebutuhan perekonomian di wilayah Bangka Barat terus meningkat. Hal
ini harus dapat ditanggulangi secara berkala dengan program dan kegiatan yang
tepat sasaran oleh Dinas, Koperasi, UKMdan Perindustrian sebagai perpanjangan
tangan Pemerintah Daerah.
Setelah potensi, kendala dan tantangan yang menjadi faktor penentu
terpenting suatu perencanaan dan penetapan kinerja adalah peluang seperti adanya
pangsa pasar domestik dan regional yang relatif mapan untuk produk unggulan
sektor industri dan Usaha Kecil Mikroserta kecenderungan harga pasar lebih stabil
menjadi salah satu peluang atau modal dasar dalam melakukan optimalisasi
pengembangan pangsa pasar bagi produk unggulan.
Dalam perencanaan pembangunan Dinas, Koperasi, UKM dan Perindustrian
yang dimulai di Tahun 2016 hingga Tahun 2021 diarahkan pada pengembangan
potensi sektor industri Kecil, usaha kecil Mikro, perkoperasian dan
perdagangan.Dalam upaya mewujudkan ekonomi kerakyatan yang mandiri serta
menjadi pondasi dasar perekonomian yang tangguh dan mandiriDinas, Koperasi,
UKM dan Perindustriandengan lebih menonjolkan subsektor perkoperasian dan
Usaha Kecil Mikro sebagai roda penggerak utamanya sedangkan untuk
mengembangkan industri rumahan dengan menonjolkan pengolahan hasil produksi
masyarakat sektor pertanian, Perkebunan dan Perikanan dan sektor kerajinan dengan
pengembangan dan peningkatan kapasitas industri Kecil masyarakat . Adapun
penetapan kinerja Dinas, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat
Tahun 2017 adalah sebagimana terlampir (lampiran 4).
2.3 Rencana Kinerja Tahun 2017
Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis,
yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.
Rencana Kinerja meliputi penetapan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh
indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan Rencana
Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran
serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang: Sasaran yang ingin
dicapai dalam tahun yang bersangkutan; Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana
Capaiannya; Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana
Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan dan
kegiatan pendukung lainnya yang merupakan kegiatan program khusus. Penetapan
Indikator Kinerja Kegiatan didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan
memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus
diorganisir.
26
Rencana kinerja tahunan Dinas, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten
Bangka Barat pada Tahun Anggaran 2017, telah menetapkan beberapa Program
melalui Anggaran APBD. Program – Program tersebut diantaranya adalah :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Dijabarkan dalam kegiatan :
- Penyediaan jasa surat menyurat
- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
- Penyediaan jasa keamanan kantor
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perijinan Kendaraan dinas / Operasional
- Penyediaan jasa administrasi keuangan
- Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
- Penyediaan alat tulis kantor
- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
- Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
- Penyediaan bahan logistik kantor
- Penyediaan makanan dan minuman
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
- Penyediaan jasa pengamanan pasar
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Dijabarkan dalam kegiatan :
- Pengadaan Kendaraan dinas/operasional
- Pengadaan perlengkapan gedung kantor
- Pengadaan peralatan gedung kantor
- Pengadaan pameran pembangunan
- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Dijabarkan dalam kegiatan :
- Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.
- Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Dijabarkan dalam kegiatan :
- Penyusunan laporan capaian kinerja & ikhtisar realisasi kinerja SKPD
- Penyusunan pelaporan keuangan semesteran SKPD
- Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran SKPD
- Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun SKPD
27
- Penyusunan LAKIP, LKPJ,TAPKIN,LPPD
- Penyusunan renstra, renja dan RKA
- Penyusunan DALEV dokumen perencanaan SKPD
e. Program Penciptaan Iklim Usaha-Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
Dijabarkan dalam kegiatan :
- penyelenggaraan pengembangan usaha kecil menengah
- penyelenggaraan pengamanan kawasan usaha kecil menengah
- penyelenggaraan promosi produk usaha mikro (umi)
- pengembangan sarana pemasaran produk usaha mikro (umi)
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan
f. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Dijabarkan dalam kegiatan :
- pelatihan bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber
daya
- Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster
industri
- Fasilitasi Dekranasda
- Pemberdayaan klinik kemasan
- Monev IKM
g. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Dijabarkan dalam kegiatan :
- Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa melalui
penyelenggaraan pasar murah
- Monevkebutuhan perkembangan harga dan stock kebutuhan pokok
masyarakat
- Pelaksanaan metrologi legal
- Peningkatan kompetensi SDM bidang perdagangan (ahli tera, PPBJ)
- Penyuluh kemetrologian
- Kalibrasi alat-alat UTTP
h. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Dijabarkan dalam kegiatan :
- Pembangunan/revitalisasi pasar (DAK)
- Penarikan Retribusi Pasar
- Rehabilitasi Bangunan Petak Toko
i. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Dijabarkan dalam kegiatan :
- Pengembangan dan pelayanan teknologi industri
j. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
Dijabarkan dalam kegiatan :
- Kegiatan pembinaan organisasi pedagang kaki lima dan asongan
28
- Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan
k. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Dijabarkan dalam kegiatan :
- Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi
- Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi
- Pembinaan, pengawasan dan perhargaan koperasi berprestasi
- Pembinaan tenaga penyuluh koperasi &UKM tingkat kecamatan
- Pembinaan bagi Koperasi dan RAT koperasi
l. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Dijabarkan dalam kegiatan :
- Pengembangan potensi unggulan daerah melalui promosi perdagangan
Internasional Sumatera Expo
- Pengembangan potensi unggulan daerah melalui promosi perdagangan
daerah pameran tingkat propinsi
- Nusantara Expo dan forum Tahun 2017
Untuk pencapaian kegiatan tersebut Dinas Koperasi, UKM danPerindustrian
Kabupaten Bangka Barat pada TA 2017 mendapat alokasi anggaran APBD Kabupaten
Bangka Barat sebesar Rp.6.439.691.000,00
Penjabaran Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 disajikan tersendiri
dalam lampiran 1, dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
pertanggungjawaban ini.
29
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
DINAS KOPERASI, UKM DAN PERIDUSTRIAN
KABUPATEN BANGKA BARAT
Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres No.7 Tahun 1999 dan
Keputusan Kepala LAN No. 239 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja. Laporan Kinerja DinasKoperasi, UKMdan
PerindustrianKabupaten Bangka Barat diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Kinerja
Sasaran, Program/Kegiatan serta Indikator Makro. Untuk mengetahui gambaran
mengenai tingkat Pencapaian Kinerja Sasaran, Program/Kegiatan dilakukan melalui media
Rencana Kinerja yang kemudian dibandingkan dengan realisasinya.
Pencapaian Kinerja Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan
Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan yang terdiri dari Input, Output, Outcome, Benefit, dan
Imfact. Sedangkan pencapain Indikator Makro dilakukan dengan membandingkan target
dan Realisasi Indikator Makro. Media pengukuran kinerja menggunakan instrument :
- Formulir PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan)
- Formulir PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran)
Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk
mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategik yang terkait dengan
Visi Daerah di DinasKoperasi, UKMdan PerindustrianKabupaten Bangka Barat menjadikan
“Terwujudnya Bangka Barat Hebat tahun 2021 dengan Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah, Pemberdayaan Koperasi dan UKM dengan Menciptakan Daya Saing serta
Sistem Perdagangan Yang Kondusif”. Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian
sasaran, program /kegiatan serta Indikator Makro diberlakukan penggunaan nilai disertai
makna dari nilai tersebut yaitu:
- 80 – 100 = baik
- 50 – 79 = Cukup
- < 50 = Kurang
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian kinerja
untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau
tidaknya kinerja yang diharapkan.
1.1 Pengukuran Kinerja
Kelompok indikator kinerja yang digunakan adalah kinerja input, output dan
outcome. Keseluruhan kelompok indikator kinerja tersebut telah dapat dirumuskan,
walaupun untuk indikator kinerja benefit dan impact belum dapat diukur tingkat
pencapaiannya. Indikator kinerja input yang digunakan adalah dana dengan satuan
rupiah, tenaga kerja/SDM dengan satuan orang dan kelompok, sarana/prasarana
dengan satuan paket, alsintan dengan satuan unit. Indikator output yang digunakan
bervariasi tergantung pada jenis sasaran yang ditetapkan, seperti jumlah pelatihan
30
yang dilakukan (kali), peningkatan pendapatan pelaku usaha (persen), sarana
prasarana (paket). Seperti juga pada indikator output, indikator kinerja outcome yang
digunakan juga bervariasi tergantung pada sasaran yang ingin dicapai. Namun
demikian terdapat satu kesamaan dalam merumuskan indikator kinerja outcome ini,
yaitu indikator tersebut menggambarkan sejauhmana Dinas Koperasi, UKM dan
Perindustrian Kabupaten Bangka Barat melaksanakan fungsinya dalam melayani
masyarakat. Dari hasil pengukuran pencapaian sasaran (PPS) Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017, maka dapat diketahui dari
4(empat) sasaran strategis yang ditetapkan dalam renstra, pada dasarnya telah dapat
dicapai dengan baik. Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan disajikan pada Lampiran 3.
1.2 Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran
Sasaran kinerja dan pelaksanaannya yang telah ditetapkan dalam dalam
Renstra Dinas Koperasi, UKM dan PerindustrianKabupaten Bangka Barat tahun 2016 –
2021 dapat dijelaskan sebagai berikut :
I. Meningkatnyaakuntabilitas kinerja perangkat daerah
Adapun indikator yang menjadi tanggung jawab DinasKoperasi, UKM dan
Perindustrian Kabupaten Bangka Barat adalah Nilai SAKIP daerah dengan target
nilai 61.
Capaian indikator kinerja untuk sasaran tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah
INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN CAPAIAN
TAHUN 2016
TARGET
TAHUN 2017
REALISASITAT
TAHUN 2017
CAPAIAN
SASARAN
1. Nilai SAKIP daerah Nilai 61,07 61
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa Nilai SAKIP Dinas Koperasi, UKM dan
perindustrian melebihi target yang telah ditetapkan. Target nilai SAKIP daerah
dari tahun 2017 yaitu nilai61, sedangkan realisasi pada tahun 2017 yaitu
.....Sehingga capaian sasaran sebesar ...... %.
II. Berkembangnya Sistem agribisnis/agroindustri
Adapun indikator yang menjadi tanggung jawab DinasKoperasi, UKM dan
Perindustrian Kabupaten Bangka Barat adalah persentase peningkatan jumlah
31
usaha dalam rantai agribisnis (hulu hingga hilir) dengan target 0,6% usaha
mikro yang tumbuh.
Capaian indikator kinerja untuk sasaran tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Berkembangnya Sistem agribisnis dan agroindustri
INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN CAPAIAN
TAHUN 2016
TARGET
TAHUN 2017
REALISASITA
HUN 2017
CAPAIAN
SASARAN
Persentase peningkatan
jumlah usaha dalam rantai
agribisnis (hulu hingga hilir)
Umi 0,5% 0,6% 0,6% 100%
Sasaran strategis “Berkembangnya Sistem agribisnis dan agroindustri” memiliki
Indikator kinerja sasaran yaitu Persentase peningkatan jumlah usaha dalam
rantai agribisnis (hulu hingga hilir)dengan target persentase peningkatan jumlah
usaha bertambah sebanyak 0,6 % unit usaha. Dapat dilihat pada tabel bahwa
jumlah usaha pada tahun 2017 mengalami peningkatan sesuai dengan target
yang di tetapkan yaitu 0,6%.
III. Berkembangnya jumlah unit dan kapasitas umi, industri kecil dan menengah
yang mandiri
Adapun indikator yang menjadi tanggung jawab DinasKoperasi, UKM dan
Perindustrian Kabupaten Bangka Barat dalam melaksanakan sasaran
Berkembangnya jumlah unit dan kapasitas umi, industri kecil dan menengah
yang mandiri adalah Persentase peningkatan unit usaha umi (%) dengan target
2% peningkatan usaha mikro, Persentase peningkatan unit industri kecil dan
menengah dengan target peningkatan sebanyak 2%, peningkatan sekala umi
dengan target peningkatan sebanyak 1,5% dan peningkatan kapasitas usaha
industri kecil dan menengah unggulan dengan target peningkatan sebanyak
3,132,18 ton/thn dan 172,492 unit/thn
Capaian indikator kinerja untuk sasaran tersebut adalah sebagai berikut.
INDIKATOR KINERJA SASARAN
1. Persentase peningkatan unit
usaha umi (%)
2. Persentase peningkatan unit
industri kecil dan menengah
3 Peningkatan skala usaha
4 Peningkatan kapasitas usaha
industri kecil dan menengah
Sasaran strategis “
menengah yang mandiri
Indikator yang pertama yaitu
1. persentas
yang di tetapkan
unit usaha umi (%)
% dari tahun 2016 sebesar 2% artinya melebihi target yang di tetapkan
sebesar 2%
tahun 2015
Menengah kewenangannya di provinsi maka di adakan pendataan ulang
terkait jumlah umi di Bangka Barat dan di tahun 2017 terdapat 22,731 UMI
yang ada di Bangka Barat.
5000
10000
15000
20000
25000
Tabel 3.3
Capaian empat Indikator Kinerja Sasaran
INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN CAPAIAN
TAHUN 2016
TARGET
TAHUN 201
Persentase peningkatan unit umi 0
Persentase peningkatan unit
industri kecil dan menengah ikm 5%
Peningkatan skala usaha umi umi 1,32% 1,5%
Peningkatan kapasitas usaha
industri kecil dan menengah
Ton 3.127,18
Ton/thn
3.132,18
Ton/thn
ikm 162,492
Unit/thn
172
Unit/thn
Sasaran strategis “berkembangnya jumlah unit dan kapasitas umi, industri kecil
menengah yang mandiri” memiliki empat indikator yang berbeda.
Indikator yang pertama yaitu :
persentase peningkatan unit usaha umi sebesar 165% dari
yang di tetapkan. Dapat dilihat pada tabel bahwa
unit usaha umi (%) pada tahun 2017 mengalami peningkatan
dari tahun 2016 sebesar 2% artinya melebihi target yang di tetapkan
sebesar 2%. Data ini diambil dari jumlah perhitungan dari data awal UMI di
tahun 2015 sebesar 22.006, di tahun 2016 karna kewenangan Usaha Kecil
Menengah kewenangannya di provinsi maka di adakan pendataan ulang
terkait jumlah umi di Bangka Barat dan di tahun 2017 terdapat 22,731 UMI
yang ada di Bangka Barat.
Gambar 1 tabel 3.3
0
5000
10000
15000
20000
25000
2015 2016 2017
Tahun
Jumlah Usaha Mikro(Unit)
32
Indikator Kinerja Sasaran
TARGET
TAHUN 2017
REALISASITA
HUN 2017
CAPAIAN
SASARAN
2% 3,29 % 165%
5% 7,43% 148,6%
1,5% 0 0%
3.132,18
Ton/thn
3.133,75
Ton/thn 100,1%
172,492
Unit/thn
192,852
unit/thn 111,8%
unit dan kapasitas umi, industri kecil
indikator yang berbeda.
e peningkatan unit usaha umi sebesar 165% dari target 2 persen
. Dapat dilihat pada tabel bahwa persentase peningkatan
alami peningkatan sebesar 3.29
dari tahun 2016 sebesar 2% artinya melebihi target yang di tetapkan
Data ini diambil dari jumlah perhitungan dari data awal UMI di
sebesar 22.006, di tahun 2016 karna kewenangan Usaha Kecil
Menengah kewenangannya di provinsi maka di adakan pendataan ulang
terkait jumlah umi di Bangka Barat dan di tahun 2017 terdapat 22,731 UMI
Gambar 1 tabel 3.3
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah Usaha Mikro
Berdasarka
terbanyak terdapat di Kecamatan Kelapa
sektor UMi terbanyak yang digeluti oleh masyarakat adalah sektor pertanian
sebesar 68,32% dari total 20 jenis sektor UMi
Jumlah Usaha Mikro Sektor Pertanian per Kecamatan
Sumber :
2. Indikator yang kedua yaitu
menengah deng
peningkatan 147%
bahwa unit
peningkatan ya
dari data pendukung unit Industri Kecil dan Menengah di tahun 2015,
2016 dan 2017 yaitu tahun 2015 ada 2.028 IKM, tahun 2016 2289 IKM
dan tahun 2016 ada 2479 IKM. Peningkatan
pemanfaatan Sumberdaya alam untuk dijadikan makanan olahan maupun
kerajinan industri rumahan sebagai nilai tambah penghasilan masyarakat.
2017
Berdasarkan sebaran UMi di Kabupaten Bangka Barat, jumlah UMi
terbanyak terdapat di Kecamatan Kelapa (gambar 2 tabel 3.3)
sektor UMi terbanyak yang digeluti oleh masyarakat adalah sektor pertanian
sebesar 68,32% dari total 20 jenis sektor UMi
Gambar 2 tabel 3.3
Gambar 3 tabel 3.3
Jumlah Usaha Mikro Sektor Pertanian per Kecamatan
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017
Sumber :Bidang Koperasi UKM Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, 2018
ndikator yang kedua yaitu Persentase peningkatan unit industri kecil dan
menengah dengan target peningkatan di tahun 2017 sebanyak 5
peningkatan 147% dari target yang di tetapkan
bahwa unit industri kecil dan menengah
peningkatan yaitu 7,43 % dari tahun 2016. Persentase capaian ini di ambil
dari data pendukung unit Industri Kecil dan Menengah di tahun 2015,
2016 dan 2017 yaitu tahun 2015 ada 2.028 IKM, tahun 2016 2289 IKM
dan tahun 2016 ada 2479 IKM. Peningkatan
pemanfaatan Sumberdaya alam untuk dijadikan makanan olahan maupun
kerajinan industri rumahan sebagai nilai tambah penghasilan masyarakat.
Grafik 4 tabel 3.3
Jumlah Industri Kecil Menengah per Kecamatan
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017
Muntok SP. Teritip Kelapa Jebus
2017 1717 4340 7381 3216
33
n sebaran UMi di Kabupaten Bangka Barat, jumlah UMi
(gambar 2 tabel 3.3). Sementara
sektor UMi terbanyak yang digeluti oleh masyarakat adalah sektor pertanian
sebesar 68,32% dari total 20 jenis sektor UMi (gambar 3 tabel 3.3).
Gambar 2 tabel 3.3
Jumlah Usaha Mikro Sektor Pertanian per Kecamatan
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, 2018
peningkatan unit industri kecil dan
an target peningkatan di tahun 2017 sebanyak 5% dan ada
dari target yang di tetapkan. Dapat dilihat pada tabel
industri kecil dan menengah pada tahun 2017 mengalami
Persentase capaian ini di ambil
dari data pendukung unit Industri Kecil dan Menengah di tahun 2015,
2016 dan 2017 yaitu tahun 2015 ada 2.028 IKM, tahun 2016 2289 IKM
dan tahun 2016 ada 2479 IKM. Peningkatan ini disebabkan bertambahnya
pemanfaatan Sumberdaya alam untuk dijadikan makanan olahan maupun
kerajinan industri rumahan sebagai nilai tambah penghasilan masyarakat.
Jumlah Industri Kecil Menengah per Kecamatan
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017
ParittigaTempilan
g
1953 4124
Sumber :
Pertumbuhan dan Jumlah IKM di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
Sumber : Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
3. Indikator yang ke
peningkatan sebanyak 1,5%
peningkatan s
tahun 2016 data umi masih di gabung dengan data usaha kecil menengah
dan berkenaan d
provinsi maka di tahun 2017 baru dilaksanakan pendataan ulang berapa
jumlah UMI beserta data lengkap yang ada di Kabupaten Bangka Barat
untuk dijadikan data awal di tahun 2017.
No.
1
2
3
4
5
6
Sumber : Bidang Koperasi UKM
Sumber : Bidang Perindustrian Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, 2018
Grafik 5 tabel 3.3
Pertumbuhan dan Jumlah IKM di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014
Sumber : Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, 2018
ndikator yang ketiga yaitu peningkatan s
peningkatan sebanyak 1,5%. Dapat dilihat pada tabel
peningkatan skala umi tidak ada data yang bisa di tampilkan karena di
tahun 2016 data umi masih di gabung dengan data usaha kecil menengah
dan berkenaan dengan pengalihan kewenangan pembinaan UKM ke
provinsi maka di tahun 2017 baru dilaksanakan pendataan ulang berapa
jumlah UMI beserta data lengkap yang ada di Kabupaten Bangka Barat
untuk dijadikan data awal di tahun 2017.
Tabel 6 Tabel 3.3
Omset Usaha Mikro per Kecamatan Tahun 2017
KECAMATAN JUMLAH UMi
Muntok 1717
Simpangteritip 4340
Kelapa 7381
Jebus 3216
Parittiga 1953
Tempilang 4124
TOTAL 22731
Bidang Koperasi UKM Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, 2018
16872028
2289
64,42
20,2112,87
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2014 2015 2016
jumlah Pertumbuhan
34
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, 2018
Pertumbuhan dan Jumlah IKM di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014-2017
katan skala umi dengan target
. Dapat dilihat pada tabel bahwa di tahun 2017
kala umi tidak ada data yang bisa di tampilkan karena di
tahun 2016 data umi masih di gabung dengan data usaha kecil menengah
engan pengalihan kewenangan pembinaan UKM ke
provinsi maka di tahun 2017 baru dilaksanakan pendataan ulang berapa
jumlah UMI beserta data lengkap yang ada di Kabupaten Bangka Barat
Mikro per Kecamatan Tahun 2017
OMSET
79.879.840.000
87.399.084.000
138.314.476.000
26.393.011.000
73.052.330.000
17.734.133.333
422.772.874.333
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, 2018
2459
7,430
20
40
60
80
2017
Pertumbuhan
4. Indikator yang ke
menengah unggulan dengan target peningkatan sebanyak
dan 172,492 unit/thn
usaha industri kecil dan menengahunggulan
yaitu 3.133,75
sebesar 100,1% dan 111,8% dari target yang di t
IV. Berkembangnya ragam usaha produk umi, industri kecil dan menengah yang
berdaya saing.
Adapun indikator yang menjadi tanggung jawab
Perindustrian
3122
3124
3126
3128
3130
3132
3134
140000
150000
160000
170000
180000
190000
200000
ndikator yang keempat yaitu peningkatan kapasitas us
menengah unggulan dengan target peningkatan sebanyak
172,492 unit/thn. Dapat dilihat pada tabel
usaha industri kecil dan menengahunggulan dari
3.133,75 ton/thn dan 192,852 unit/thn
sebesar 100,1% dan 111,8% dari target yang di t
Berkembangnya ragam usaha produk umi, industri kecil dan menengah yang
berdaya saing.
Adapun indikator yang menjadi tanggung jawab
Perindustrian dalam melaksanakan sasaran Berkembangnya ragam usaha produk
3122
3124
3126
3128
3130
3132
3134
2015 2016 2017
Tahun
Kapasitas Usaha Industri Kecil dan
Menengah Unggulan (Ton/tahun)
140000
150000
160000
170000
180000
190000
200000
2015 2016 2017
Tahun
Kapasitas Usaha Industri Kecil dan
Menengah Unggulan (Unit/tahun)
35
peningkatan kapasitas usaha industri kecil dan
menengah unggulan dengan target peningkatan sebanyak 3,132,18 ton/thn
Dapat dilihat pada tabel ada peningkatan kapasitas
dari tahun 2016ke tahun 2017
/thn, masing-masing meningkat
sebesar 100,1% dan 111,8% dari target yang di tetapkan.
Berkembangnya ragam usaha produk umi, industri kecil dan menengah yang
Adapun indikator yang menjadi tanggung jawab DinasKoperasi, UKM dan
dalam melaksanakan sasaran Berkembangnya ragam usaha produk
Kapasitas Usaha Industri Kecil dan
Menengah Unggulan (Ton/tahun)
Kapasitas Usaha Industri
Kecil dan Menengah
Unggulan
Kapasitas Usaha Industri Kecil dan
Menengah Unggulan (Unit/tahun)
Kapasitas Usaha Industri
Kecil dan Menengah
Unggulan
36
umi, industri kecil dan menengah yang berdaya saing Kabupaten Bangka Barat
adalah Jumlah ragam usaha umi dengan target 100, Jumlah ragam industri kecil
dan menengah dengan target 45, Jangkauan pasar produk umi dengan target
DK=100%, Jangkauan pasar produk unggulan industri kecil dan menengah
dengan target DK=100% dan Konstribusi umi industri kecil dan menengah
terhadap PDRB dengan target 9,23%.
Capaian indikator kinerja untuk sasaran tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4
Capaian Lima Indikator Kinerja Sasaran
INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN CAPAIAN
TAHUN 2016
TARGET
TAHUN 2017
REALISASITA
HUN 2017
CAPAIAN
SASARAN
1. Jumlah ragam usaha umi umi 86 100 100 100%
2 Jumlah ragam industri kecil
dan menengah Ikm 44 46 46 100%
3 Jangkauan pasar produk umi Pasar DK=100 DK=100 DK=100 100%
4
Jangkauan pasar produk
unggulan industri kecil dan
menengah.
Pasar DK=100 DK=100 DK=100 100%
5
Konstribusi umi industri
kecil dan menengah
terhadap PDRB
Ikm 9,06% 9,23% 9,26% 100,33%
Sasaran strategis “Berkembangnya ragam usaha produk umi, industri kecil dan
menengah yang berdaya saing” memiliki indikator yaitu :
1. Jumlah ragam usaha umi dengan target 100 ragam usaha. Dapat dilihat pada
tabel bahwa Jumlah ragam usaha umi pada tahun 2017 mengalami peningkatan
14 ragam usaha UMI dari tahun 2016 .Capaian ini sesuai dengan target pada
tahun 2017 yaitu 100 ragam usaha umi, sehingga capaian sasaran sebesar 100%.
Data pendukung dari indikator ragam usaha UMI adalah jumlah UMI di tahun
2015, 2016 dan 2017 yaitu di tahun 2015 ada 86 IKM, tahun 2016 ada 86 IKM
dan di tahun 2017 ada 100 IKM. Ragam usaha terbanyak ada di sektor pertanian
yakni petani karet dengan jumlah 9.261 usaha serta sebaran terbanyak ada di
kecamatan kelapa dengan jumlah 5.842 usaha ( gambar ragam usaha UMI ).
Sebaran UMi untuk Ragam Usaha Petani karet per Kecamatan
Sumber :
2. Jumlah ragam industri Kecil dan Menengah di hitung sesuai dengan data
pendukung berupa
2016 dan 2017 yaitu di tahun 2015 ada 44 ragam, tahun 2016 ada 44 ragam
dan di tahun 2017 ada 46 ragam shingga di
sebesar 46 di bagi target yang di tetapkan yaitu 46 ragam di tahun 2017 sehingga
terealisasinya 100%.
industri kue basah dengan jumlah 793 IKM serta sebaran terbanyak
kecamatan kelapa dengan jumlah 170 IKM
75
80
85
90
95
100
gambar ragam usaha UMI Sebaran UMi untuk Ragam Usaha Petani karet per Kecamatan
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017
Sumber : Bidang Koperasi dan UMI Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, 201
Jumlah ragam industri Kecil dan Menengah di hitung sesuai dengan data
pendukung berupa jumlah ragam indutri Kecil dan Menengah di tahun 2015,
2016 dan 2017 yaitu di tahun 2015 ada 44 ragam, tahun 2016 ada 44 ragam
dan di tahun 2017 ada 46 ragam shingga di hitung berdasarkan jumlah realisasi
sebesar 46 di bagi target yang di tetapkan yaitu 46 ragam di tahun 2017 sehingga
terealisasinya 100%. Ragam usaha terbanyak ada pada direktori pangan yakni
industri kue basah dengan jumlah 793 IKM serta sebaran terbanyak
kecamatan kelapa dengan jumlah 170 IKM (Gambar direktori Pangan)
2015 2016 2017
Tahun
Jumlah Ragam Usaha UMI
12
1843
5842
8728
1449
Muntok SP.Teritip Kelapa
Jebus Parittiga Tempilang
37
gambar ragam usaha UMI Sebaran UMi untuk Ragam Usaha Petani karet per Kecamatan
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, 2017
Jumlah ragam industri Kecil dan Menengah di hitung sesuai dengan data
umlah ragam indutri Kecil dan Menengah di tahun 2015,
2016 dan 2017 yaitu di tahun 2015 ada 44 ragam, tahun 2016 ada 44 ragam
hitung berdasarkan jumlah realisasi
sebesar 46 di bagi target yang di tetapkan yaitu 46 ragam di tahun 2017 sehingga
Ragam usaha terbanyak ada pada direktori pangan yakni
industri kue basah dengan jumlah 793 IKM serta sebaran terbanyak ada di
(Gambar direktori Pangan)
Jumlah Ragam Usaha UMI
Jumlah Ragam Usaha UMI
Kelapa
Tempilang
3. Pada Tahun 201
kabupaten. Realisasi Tahun 2017 untuk jangkauan pasar produk UMi di Dalam
Kabupaten (DK) = 99,62%, Antar Kabupaten (AK) = 0,04%, Antar Provinsi (AP) =
0,34%. Kalau dilihat dari reali
jangkauan pemasaran bagi produk UMi di Kabupaten Bangka Barat yaitu sebanyak 8
UMi telah menjangkau antar kabupaten, 78 UMi telah menjangkau antar provinsi.
4. Pada Tahun 201
dalam lingkup kabupaten.
pada Tahun 2017 untuk Dalam Kabupaten (DK) = 95,41%, Antar Kabupaten (AK) =
0,43%, Antar Provinsi (AP) = 4,16%. Dilihat dari realisasi tersebut, terjadi p
jangkauan pemasaran di Tahun 2017.
Kabupaten Bangka Barat
Produk unggulan IKM yang dimaksud adalah untuk jenis kerajinan dan makanan
olahan. Ada p
Bangka Barat s
IKM telah menjangkau antar provinsi.
5. Kontribusi UMi dan IKM terhadap PDRB pada Tahun 201
9,23% dan terealisasi sebesar 9,26% dengan capaian indikator kinerja sebesar
100,33%. Nilai PDRB diambil dari sektor industri pengolahan yang terdiri dari
subsektor industri makanan dan minuman; industri tekstil dan pakaian jadi; industri
43
43,5
44
44,5
45
45,5
46
Gambar Direktori Pangan
Sebaran IKM untuk Ragam usaha industri kue basah
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017
Sumber : Bidang Industri Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian
Pada Tahun 2017 jangkauan pasar produk UMi ditargetkan
Realisasi Tahun 2017 untuk jangkauan pasar produk UMi di Dalam
Kabupaten (DK) = 99,62%, Antar Kabupaten (AK) = 0,04%, Antar Provinsi (AP) =
0,34%. Kalau dilihat dari realisasi Tahun 2017 tersebut terdapat peningkatan
jangkauan pemasaran bagi produk UMi di Kabupaten Bangka Barat yaitu sebanyak 8
UMi telah menjangkau antar kabupaten, 78 UMi telah menjangkau antar provinsi.
Pada Tahun 2017 jangkauan pasar produk unggulan IKM
dalam lingkup kabupaten. Realiasi jangkauan pemasaran bagi produk unggulan IKM
pada Tahun 2017 untuk Dalam Kabupaten (DK) = 95,41%, Antar Kabupaten (AK) =
0,43%, Antar Provinsi (AP) = 4,16%. Dilihat dari realisasi tersebut, terjadi p
jangkauan pemasaran di Tahun 2017. Hal ini dikarenakan produk
Kabupaten Bangka Barat sudah dipasarkan secara berkelanjutan ke luar kabupaten.
Produk unggulan IKM yang dimaksud adalah untuk jenis kerajinan dan makanan
olahan. Ada peningkatan jangkauan pemasaran bagi produk IKM di Kabupaten
Bangka Barat sebanyak 8 (delapan) IKM telah menjangkau antar kabupaten, dan 78
IKM telah menjangkau antar provinsi.
Kontribusi UMi dan IKM terhadap PDRB pada Tahun 201
dan terealisasi sebesar 9,26% dengan capaian indikator kinerja sebesar
Nilai PDRB diambil dari sektor industri pengolahan yang terdiri dari
subsektor industri makanan dan minuman; industri tekstil dan pakaian jadi; industri
43
43,5
44
44,5
45
45,5
46
2015 2016 2017
Tahun
Jumlah Ragam Industri Kecil dan
Menengah
38
Direktori Pangan
Sebaran IKM untuk Ragam usaha industri kue basah
di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, 2017
ditargetkan 100% untuk lingkup
Realisasi Tahun 2017 untuk jangkauan pasar produk UMi di Dalam
Kabupaten (DK) = 99,62%, Antar Kabupaten (AK) = 0,04%, Antar Provinsi (AP) =
sasi Tahun 2017 tersebut terdapat peningkatan
jangkauan pemasaran bagi produk UMi di Kabupaten Bangka Barat yaitu sebanyak 8
UMi telah menjangkau antar kabupaten, 78 UMi telah menjangkau antar provinsi.
jangkauan pasar produk unggulan IKM ditargetkan 100% masih
Realiasi jangkauan pemasaran bagi produk unggulan IKM
pada Tahun 2017 untuk Dalam Kabupaten (DK) = 95,41%, Antar Kabupaten (AK) =
0,43%, Antar Provinsi (AP) = 4,16%. Dilihat dari realisasi tersebut, terjadi perluasan
Hal ini dikarenakan produk unggulan IKM di
dipasarkan secara berkelanjutan ke luar kabupaten.
Produk unggulan IKM yang dimaksud adalah untuk jenis kerajinan dan makanan
eningkatan jangkauan pemasaran bagi produk IKM di Kabupaten
ebanyak 8 (delapan) IKM telah menjangkau antar kabupaten, dan 78
Kontribusi UMi dan IKM terhadap PDRB pada Tahun 2017 ditargetkan sebesar
dan terealisasi sebesar 9,26% dengan capaian indikator kinerja sebesar
Nilai PDRB diambil dari sektor industri pengolahan yang terdiri dari
subsektor industri makanan dan minuman; industri tekstil dan pakaian jadi; industri
Jumlah Ragam Industri Kecil dan
Jumlah Ragam Industri
Kecil dan Menengah
39
kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan
sejenisnya; industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media
rekaman; industri kimia, farmasi dan obat tradisional; industri furniture dan industri
pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan. Capaian
untuk indikator Kontribusi UMi dan IKM terhadap PDRB pada Tahun 2017
bersumber dari PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Barat Tahun
2016 yang dipublikasi oleh BPS pada Tahun 2017.
3.5 Capaian Kenerja Eselon 3 dan 4
Pencapaian kinerja eselon 3 dan 4 di dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian di
tetapkan dalam Penetapan Kinerja Eselon 3 dan 4 yang terdiri dari 3 orang Kepala
Bidang dan 1 orang sekretaris dan ada 9 orang eselon 4. Untuk pencapaian kinerja
eselon 3 dan 4 bisa di lihat dari uraian berikut:
1. Mulyono,SKM
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Sekretaris Dinas Koperasi,
UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat maka mengukur kinerja di
tetapkan dalam Dokumen Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan
target dan capaian dari Program yang ada di Penetapan Kinerja Sekretaris:
No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
kinerja
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Meningkatnya
akuntabilitas kinerja
perangkat daerah
Persentase pemenuhan layanan
Administrasi Perkantoran 100% 100% 100%
Optimalnya disiplin aparatur 100% 100% 100%
Persentase sarana dan
prasarana aparatur dalam
kondisi baik
100% 100% 100%
Tersedianaya Laporan capaian
kinerja dan keuangan 100% 100% 100%
Sasaran “Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah” memiliki
indikator yaitu :
1. Persentase pemenuhan layanan administrasi perkantoran.
Indikator Persentase pemenuhan layanan administrasi perkantoran ada 15
kegiatan yang dilaksanakan masing masing kegiatan telah dilaksanakan 100%,
secara keuangan indikator ini trealisasi 93,70% hal ini disebabkan oleh
adanya PHL yang masuk di pada bulan April di DKUP berpendidikan SMA
sedangkan anggaran direncanakan untuk S I dan juga ada rasionalisasi
anggaran di anggaran Perubahan.
2. Optimalnya disiplin aparatur
40
Pada indikator Optimalnya disiplin aparatur ada dua kegiatan yang
dilaksanakan yaitu pengadaan Pakaian dinas beserta perlengkapannya untuk
pegawai ASN dan PHL serta pengadaan pakaian hari-hari tertentu untuk
kegiatan PHBN kegiatan ini maupun keuangannya dilaksanakan 100%.
3. Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik.
Indikator Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik ada 6
kegiatan yang dilaksanaka, kegiatan yang dilaksanakan bersifat pengadaan
dan pemeliharaan. Kegiatan ini dilaksanakan 100% dan keuangannya
trealisasi sebesar 92,73%.
4. Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan
Indikator Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan ada 7 kegiatan
yang dilaksanakan, kegiatan ini merupakan kegiatan perencanaan dan
pelaporan di DKUP kegiatan ini telah dilaksanakan 100% dengan realisasi
keuangan 98.88% karna pada kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan
akhir tahun yang tidak trealisasi yakni biaya perjalanan dinas bagi ASN tahun
2016 terkait predikat WTP untuk Pemerintah Daerah Bangka Barat di tahun
2017.
2. Agus Setyadi,ST
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kabid Indistri Kabupaten
Bangka Barat maka untuk mengukur kinerja di tetapkan dalam Dokumen
Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan target dan capaian dari
Program dan Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kabid Industri:
No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Berkembangnya indutri
kecil dan menengah
Jumlah IKM yang
mendapat penyuluhan
pelatihan bantuan teknis
dan pendampingan
3 Jenis 6 Jenis 200%
2
Meningkatnya
kemampuan Teknologi
Industri
Penerapan teknologi
terhadap peningkatan
produk usaha IKM
4 Jenis 8 Jenis 200%
Sasaran “Berkembangnya indutri kecil dan menengah dan Meningkatnya
kemampuan Teknologi Industri” memiliki indikator yaitu :
1. Indikator Jumlah IKM yang mendapat penyuluhan pelatihan bantuan teknis
dan pendampingan
IndikatorJumlah IKM yang mendapat penyuluhan pelatihan bantuan teknis
dan pendampingan merupakan kegiatan pelatihan dan penyuluhan bagi
pelaku Industri Kecil dan Menengah di wilayah Bangka Barat. Pada indikator
ini ada 3 Jenis makanan dan kerajinan menjadi target program dan terealisasi
41
6 jenis makanan dan kerajinan yaitu Kemplang, Pempek, Kue Basah, kue
kering, kerajinan kayu dan kerajinan bambu dengan realisasi kegiatan 200%.
2. Penerapan teknologi terhadap peningkatan produk usaha IKM
Indikator Penerapan teknologi terhadap peningkatan produk usaha IKM
merupakan kegiatan peningkatan teknologi olahan terhadap peningkatan
mutu olahan IKM dari 4 jenis target yang di tetapkan terealisasi sebanyak 8
jenis yaitu Madu, Olahan Ikan, Olahan buah, olahan sayur, Produk
fermentasi, sirup buah, kripik dan olahan daging. Kegiatan ini terealisasi
200%.
3. A,ad Tirta Fujaka, S.Sos.I
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kabid Koperasi dan UKM,
maka untuk mengukur kinerja di tetapkan dalam Dokumen Perjanjian kinerja
tahun 2017. Berikut di jelaskan target dan capaian dari Program dan Kegiatan
yang ada di Penetapan Kinerja Kabid Koperasi dan UKM :
No Program Indikator Program Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Meningkatnya Iklim Usaha-
Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif
Jumlah UMKM yang produktif
200 Usaha Mikro
200
Usaha
Mikro
100%
2
Berkembangnya
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
Jumlah wirausaha baru 50 usaha mikro
150
usaha
mikro
300%
3 Meningkatnya Kualitas
Kelembagaan Koperasi Persentase Koperasi Aktif
89,66% 107% 118%
Sasaran “Meningkatnya Iklim Usaha-Usaha Kecil Menengah yang Kondusif,
Berkembangnya Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Menengah dan Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Koperasi ” memiliki
indikator yaitu :
1. Jumlah IKM yang mendapat penyuluhan pelatihan bantuan teknis dan
pendampingan.
Indikator ini adalah indikator peningkatan usaha kecil dan menengah yang
produktif dari target yang di tetapkan sebanyak 200 usaha mikro trealisasi
200 usaha mikro sehingga target capaiannya 100%
2. Jumlah wirausahawan baru
Indikator ini adalah jumlah wirausaha baru yang unggul kompetitif berdaya
saing dari target 50 usaha baru terealisasi 150 usaha baru sehingga capaian
kerjanya 300%
3. Persentase Koperasi Aktif
42
Indikator Persentasi Koperasi Aktif merupakan kegiatan persentasi koperasi
aktif yang ada di Bangka Barat dengan target 89,66% . kondisi awal tahun
2016 jumlah koperasi ada 109 koperasi dan yang aktif 97 dan tahun 2017
ada 104 koperasi dan ada 100 koperasi aktif dengan persentase 107 % dengan
capaian realisasi 118%.
4. Miwani,SE
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kabid Perdagangan
Kabupaten Bangka Barat, maka untuk mengukur kinerja di tetapkan dalam
Dokumen Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan target dan capaian
dari Program dan Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kabid Perdagangan:
No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Terlindunginya Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan
% Pasar tertib ukur 20% 10% 50%
Jumlah konsumen berdaya
beli rendah yang terbantu 5200 5200 100%
2
Meningkatnya Efisiensi
Perdagangan Dalam Negeri
Jumlah Nilai pedagangan
barang jasa (dalam juta
rupiah)
1,135.184 1,135.184 100%
3
Tembinanya Perdagangan kaki
lima dan asongan
% kawasan pedagang kaki
lima dan asongan yang
tertata dan tertib
16.67% 19,46% 116%
4 Meningkat dan Pengembangan
Ekspor
Cakupan produk UKM yang
dipromosikan 5 UKM
15 UKM 300%
Sasaran “Terlindunginya Konsumen dan Pengamanan Perdagangan,
Meningkatnya Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Tembinanya Perdagangan
kaki lima dan asongan dan Meningkat dan Pengembangan Ekspor” memiliki
indikator yaitu:
1. % Pasar tertib ukur
Indikator % Pasar tertib ukur merupakan indikator dimana jumlah alat UTTP
yang ada di masyarkat sudah dilaksanakan tera ulang terhadap timbangan
dari target yang di tentukan 20% Cuma trealisasi 10% sehingga capaiannya
Cuma 50 % hal ini di sebabkan rendahnya kesadaran masyarakat untuk
melakukan tera ulang terhadap alat timbang yang mereka gunakan dalam
bertransaksi.
2. Jumlah konsumen berdaya beli rendah yang terbantu
Indikator Jumlah konsumen berdaya beli rendah yang terbantu merupakan
kegiatan bantuan subsidi barang berupa sembako dan daging Sapi yang di
berikan Pemda Bangka Barat lewat kegiatan Pasar murah di DKUP.dan
terlaksana 100%
3. Jumlah Nilai pedagangan barang jasa (dalam juta rupiah)
43
Indikator Jumlah Nilai pedagangan barang jasa (dalam juta rupiah) adalah
nilai jumlah perdagangan barang dan jasa di masyarakat dari nilai target yang
di tentukan realisasinya tercapai 100%.
4. % kawasan pedagang kaki lima dan asongan yang tertata dan tertib
Indikator ini menentukan sejauhmana ketertiban pedagang kaki lima dan
asongan dalam melaksanakan kegiatan di tempat mereka berjualan dari
persentase 16,67% yang di tentukan sebagai targetnya terealisasi 19,46%
sehingga capaian kerjanya 116%.
5. Cakupan produk UKM yang dipromosikan
Indikator Cakupan produk UKM yang dipromosikan adalah indikator jumlah
produk IKM yang di promosikan di Pameran yang diikuti dari target 5 produk
UKM trealisasi 15 Produk UKM sehingga capaian kinerjanya 300%
5. Yuzi Kawtsar, SE
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kasi Pemberdayaan dan
Pengembangan Koperasi Kabupaten Bangka Barat, maka untuk mengukur kinerja
di tetapkan dalam Dokumen Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan
target dan capaian dari Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kasi
Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi:
No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Meningkatanya jumlah
koperasi dan UMKM
yang berkualitas sehat
dan berprestasi
Jumlah Koperasi yang
mendapat
penghargaan tk
Kabupaten
2 Kegiatan 2 Kegiatan 100 %
Jumlah Lokasi tenaga
penyuluh Koperasi 6
Kecamatan 6
Kecamatan 100%
Jumlah Koperasi yang
melaksanakan RAT
Koperasi
36 Koperasi
60 Koperasi 166%
Sasaran “Meningkatanya jumlah koperasi dan UMKM yang berkualitas sehat dan
berprestasi” memiliki indikator yaitu:
1. Jumlah Koperasi yang mendapat penghargaan tingkat Kabupaten.
Indikator Jumlah Koperasi yang mendapat penghargaan tingkat Kabupaten
merupakan kegitan penghargaan bagi Koperasi berprestasi di Kabupaten
Bangka Barat kegiatan ini ada dua kegiatan yakni kegiatan Jalan santai dan
kegitan pemberian reward bagi 6 koperasi berprestasi yaitu KUD Bina tani
Sejahtera Kec.Tempilang, Koperasi Karya Mukti Kec. Muntok, KSU Mitra
bersama Kec Kelapa, KKSU Maju Kencana Kec. Tempilang, KPKS Sejahtra
Bersama Kec.Tempilang, Koptan Tugang Jaya desa tugang Kec. Kelapa,kegiatan
ini terlaksana100% realisasi keuangannya trealisasi 94.89%.
2. Jumlah Lokasi tenaga penyuluh Koperasi
44
Indikator Jumlah Lokasi tenaga penyuluh Koperasi merupakan indikator yang
berisi kegiatan Fasilitasi terhadap penyuluh Koperasi di 6 kecamatan di
Kabupaten Bangka Barat. Kegiatan ini terlaksana 100 % dengan realisasi
keuangan sebesar 98,84%.
3. Jumlah Koperasi yang melaksanakan RAT Koperasi
Indikator Jumlah Koperasi yang melaksanakan RAT Koperasi merupakan
indikator kegiatan fasilitasi terhadap Rapat Anggota Tahunan bagi 36 koperasi
yang di targetkan di wilayah Kabupaten Bangka Barat dan terealisasi sebanyak
60 Koperasi dengan realisasi keuangan sebesar 82,75%
6. Esti Wijayanti, SE
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kasi Kelembagaan dan
Pengawasan Koperasi Kabupaten Bangka Barat, maka untuk mengukur kinerja di
tetapkan dalam Dokumen Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan
target dan capaian dari Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kasi Kelembagaan
dan Pengawasan Koperasi:
No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Meningkatnya
jumlah koperasi dan
UMKM yang
berkualitas sehat dan
berprestasi
Jumlah pengurus
Koperasi/KUD yang
terampil
25 orang 25 orang 100%
Jumlah Pelaksanaan
rapat koordinasi,
Jumlah peserta dan
jumlah konsultasi
4 kali rakor(120 org dn 3
PNS)dan 2 kl Konsultasi
ke kementrian
Jumlah Pelaksanaan
sosialisasi
Kegiatan
ditiadakan 0
Sasaran “ Meningkatnya jumlah koperasi dan UMKM yang berkualitas sehat dan
berprestasi “ memiliki indikator yaitu:
1. Jumlah pengurus Koperasi/KUD yang terampil.
Indikator Jumlah pengurus Koperasi /KUD yang terampil merupakan kegiatan
pelatihan dan pembinaan bagi pengurus koperasi sebanyak 25 orang dan
terlaksana 100% dengan realisasi keuangan sebesar 89,15%
2. Jumlah Pelaksanaan rapat koordinasi, Jumlah peserta dan jumlah konsultasi.
Indikator Jumlah Pelaksanaan rapat koordinasi, Jumlah peserta dan jumlah
konsultasi merupakan kegiatan rapat koordinasi pengurus koperasi se Bangka
Barat yang dilaksanakan sebanyak 4 kali kegiatan sesuai target yang di
tetapkan dan terealisasi 100% dan kegiatan konsultasi ke kementrian terkait
sebanyak 2 kali dengan realisasi keuangan sebesar 84,45%
3. Jumlah Pelaksanaan sosialisasi.
Indikator Jumlah Pelaksanaan sosialisasi ini merupakan kegiatan sosialisasi
tentang perkoperasian dan tidak dilaksanakan karna kegiatannya di hapus.
45
7. Abdillah, SE
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kasi Pemberdayaan Usaha
Mikro Kabupaten Bangka Barat, maka untuk mengukur kinerja di tetapkan dalam
Dokumen Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan target dan capaian
dari Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kasi sebagai Kasi Pemberdayaan
Usaha Mikro:
No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Terfasilitasinya
Pengembangan Usaha
Kecil Mikro
Jumlah Lokasi
Tersedianya tenda
Pasar Ramadan
6 Kec. 6 Kecamatan 100%
2
Terfasilitasinya
pengamanan kawasan
usaha kecil menengah
Jumlah sertifikat Izin
dan tanah UKM
100
Sertifikat,
600 usaha
mikro kecil
yg terdata
Tidak
dilaksanakan
provinsi
0
3 Meningkatnya informasi
permodalan di masyarakat
Jumlah kegiatan 2 kali
Kegiatan di
tiadakan 0
4
Meningkatanya
pertumbuahn ekspor
melalui promosi dan
pemasaran produk-
produk UMKM
Jumlah pameran dan
jumlah UMI yang
mengikuti Pameran
1 keg 1 Keg 100%
Jumlah pameran dan
jumlah UMI yang
mengikuti Pameran
6 Umi 6 Umi 100%
6
Tersedianya informasi
database koperasi dan
UMKM
Jumlah Lokasi
Dokumen UKM 6 Kec. 6 Kec 100%
Sasaran “Pengembangan Usaha Kecil Mikro, Terfasilitasinya pengamanan kawasan
usaha kecil menengah, Meningkatnya informasi permodalan di masyarakat,
Meningkatanya pertumbuahn ekspor melalui promosi dan pemasaran produk-
produk UMKM, Tersedianya informasi database koperasi dan UMKM “ memiliki
indikator yaitu:
1. Jumlah Lokasi tersedianya Tenda Pasar Ramadan
Indikator Jumlah Lokasi tersedianya Tenda Pasar Ramadan merupakan kegiatan
fasilitasi bagi UMI yang akan melakukan kegiatan berjualan menu berbuka
puasa di bulan ramadan kegiatan ini dilaksanakan di 6 Kecamatan dan telah
dilaksanakan 100% dengan realisasi keuangan sebesar 95,32%
2. Jumlah sertifikat Izin dan tanah UKM.
Indikator ini tidak terlaksana oleh Pemerintah Provinsi sehingga kegiatan
fasilisitasi ini tidak dilaksanakan.
3. Jumlah kegiatan.
Indikator ini tidak terlaksana karna adanya Pemangkasan anggaran sehingga
kegiatan ini di tiadakan.
4. Jumlah pameran dan jumlah UMI yang mengikuti Pameran
46
Indikator Jumlah pameran dan jumlah UMI yang mengikuti Pameran
merupakan kegiatan keikutsertaan UMI yang di fasilisitasi oleh DKUP dalam
melaksanakan Pemeran di Jakarta kegiatan ini dilaksanakan 100% dengan
realisasi keuangan sebesar 95,32%
5. Jumlah pameran dan jumlah UMI yang mengikuti Pameran.
Indikator Jumlah pameran dan jumlah UMI yang mengikuti Pameran
merupakan indikator kegiatan fasilitasi UMI dalam melaksanakan kegiatan
pameran yang dilaksanakan di Batam kegiatan ini di ikuti oleh 6 Umi dan
sudah dilaksanakan dengan baik denga realisasi keuangan sebesar 99,43 %.
6. Jumlah Lokasi Dokumen UKM
Indikator Jumlah Lokasi Dokumen UKM merupakan indikator kegiatan berupa
pendataan Koperasi dan UKM di bangka barat dengan realisasi keuangan
78,65%
8. Heriyansyah, ST
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kasi Agro Mesin dan Aneka
, maka untuk mengukur kinerja di tetapkan Indikator Kinerja dalam Dokumen
Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan target dan capaian dari
Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kasi sebagai Kasi Agro Mesin dan Aneka :
No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Terbinanya sentra industri dan
pemasaran
Jumlah Produk
yang di hasilkan 2produk 1produk 50%
2
Meningkatnya kemampuan
teknologi dan mutu produk
industri serta industri kreatif
yang bernilai tambah
Jumlah IKM
terfasilitasi 30 IKM
terfasilitasi
78 IKM
terfasilitasi 260%
Jumlah Dokumen
Monev 1 Laporan 1 Laporan 100%
Sasaran “ Terbinanya sentra industri dan pemasaran dan Meningkatnya
kemampuan teknologi dan mutu produk industri serta industri kreatif yang bernilai
tambah ”memiliki indikator yaitu :
1. Jumlah produk yang di hasilkan.
Indikator Jumlah produk yang di bina adalah indikator tentang jumlah Produk
IKM yang di olah oleh Industri kecil menengah untuk dijadikan
produkunggulan di desa kegiatan ini direncanakan di dua desa yaitu desa Air
Nyatoh dan Desa Tanjung Niur sesuai dengan target yang di tetapkan yaitu 2
produk OVOP. Realisasi pelaksanaan kegiatan hanya dilaksanakan di desa Air
Nyatoh Kecamatan Simpang Teritip dengan produk unggulan berupa industri
kerajinan Ikan Tri sedangkan di desa Tanjung Niur tidak dilaksanakan karna
adanya pengurangan anggaran di kegiatan Pembinaan Industri Kecil dan
Menengah dalam memperkuat jaringan kluster Industri. Realisasi keuangan
kegiatan ini sebesar 93,01%
2. Jumlah IKM terfasilitasi.
47
Indikator Jumlah IKM terfasilitasi merupakan kegiatan fasilitasi pembinaan dan
pelatihan terkait pembuatan kemasan bagi IKM dalam membuat kemasan hasil
olahan makanan dan produk lainnya, kegiatan ini terfasilitasi sebanyak 78 IKM
Pangan dengan desain label keasan sebanyak 161 Label hal ini melebihi target
yang di tetapkan sebanyak 30 IKM sehingga realisasinya sebesar dengan
realisasi keuangan 74,44%.
3. Jumlah Dokumen Monev
Indikator Jumlah Dokumen Monev adalah indikator berisi kegiatan Monitoring
dan evaluasi terkait dengan didapatkannya informasi tentang kemajuan dan
kendala yang menjadi hambatan para pelaku IKM yang ada di Bangka Barat
kegiatan ini dilakukan kepada pelaku IKM dibidang Sandang, Makanan,
Bengkel, Pertukangan, Air minum dan kerajinan terlaksana 100% dengan
realisasi keuangan 99,78%.
9. Ratih Widiati, SE
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kasi Industri Kerajinan ,
maka untuk mengukur kinerja di tetapkan Indikator Kinerja dalam Dokumen
Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan target dan capaian dari
Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kasi sebagai Kasi Industri Kerajinan :
No Kegiatan Indikator Kegiatan Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Meningkatnya Kemampuan
teknologi dan mutu produk
industri serta industri kreatif
yang bernilai tambah
Jumlah IKM yang
terlatih 70 orang 70 orang 100%
Jumlah IKM Fasilitasi
Dekranasda 40 IKM 40 IKM 100%
Produk makanan
bersertifikat halal 10 IKM 0 0
Jumlah narasumber 2 orang 2 orang 100%
Sasaran “Meningkatnya Kemampuan teknologi dan mutu produk industri serta
industri kreatif yang bernilai tambah” memiliki indikator yaitu:
1. Jumlah IKM yang terlatih.
Indikator Jumlah IKM yang terlatih merupakan indikator berisi kegiatan
pelatihan bagi IKM sebanyak 70 orang IKM kegiatan ini 100 %. Pelaksanaan
kegiatan ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu pelatihan kerajinan limbah kayu di
ikuti 20 peserta, Pelatihan Akrilik dengan peserta 20 orang dan kegiatan
pelatihan Kerajinan Bambu dengan peserta 30 orang kegiatan ini
dilaksanakan selama 4 hari di rumah kebun oleh 2 orang tenaga ahli dari
48
Balai Besar Kerajinan Yogyakarta sebagai narasumber Pelatihan, kegiatan ini
dilaksanakan dengan realisasi keuangan 99.71%
2. Jumlah IKM Fasilitasi Dekranasda.
Indikator Fasilitasi Dekranasda indikator kegiatan berupa kegiatan fasilitasi
Dewan Kerajinan Nasional Daerah berupa kegiatan Pembinaan IKM kerajinan,
Rapat Kerja Nasional dan Pameran produk hasil kerajinan kegiatan ini telah
dilaksanakan dengan baik dengan realisasi keuangan 88,01%
3. Produk makanan bersertifikat halal.
Indikator Produk makanan bersertifikat halal tidak dilaksanakan karna
kegiatan ini juga dilaksanakan oleh Pemprov Bangka Belitung.
4. Jumlah Narasumber
Indikator Jumlah Narasumber adalah kegiatan Pembinaan terhadap IKM yang
dilakukan oleh 2 orang narasumber dari Balai Besar kerajinan Jogjakarta
kegiatan ini dilaksanakan di workshop desa dendang dan dusun belit desa
dendang, kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari dengan realisasi keuangan
98,64%.
10. Seviliana, S.AN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kasi Perdagangan dan Luar
Negeri , maka untuk mengukur kinerja di tetapkan Indikator Kinerja dalam
Dokumen Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan target dan capaian
dari Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kasi sebagai Perdagangan dan Luar
Negeri:
No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Meningkatnya perlindungan
konsumen sesuai ketentuan
yang berlaku ( UU No 8 tahun
1999 tentang perlindungan
konsumen dan mengendalikan
ketidakstabilan harga bahan
makanan).
Jumlah Paket
sembako pasar
murah.
5200 Paket 5200 Paket 100%
Jumlah Dokumen
updating harga dan
stock kebutuhan
pokok masyarakat.
1 Laporan 1 Laporan 100%
2
Terwujudnya Revitalisasi dan
pengembangan pasar-pasar
serta peningkatan PAD
Retribusi Pasar
Jumlah Pasar baru
yang terbangun 1 Lokasi 1 Lokasi 100%
Jumlah Lokasi Objek
Retribusi 6 Kec 5 Kec
83%
Jumlah Bangunan
Petak Toko
50 Petak, 2 lokasi
(Tempilang dan Jebus)
50 Petak, 2 lokasi
(Tempilang dan Jebus)
100%
3
Meningkatnya disiplin
pedagang kaki lima terhadap
peraturan dan ketentuan yang
berlaku
Jumlah PKL yang
terbina 1
Kelompok 1
Kelompok 100%
Jumlah lokasi
bantuan grobak 1 Lokasi 1 Lokasi 100%
49
Bozem
4
Meningkatnya pertumbuhan
ekpor melalui promosi dan
pemasaran produk-produk
UMKM
Jumlah Pameran
yang diikuti 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
Jumlah Pameran
yang diikuti 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
Jumlah Pameran
yang diikuti 1 Kegiatan 1 Kegiatan 100%
Sasaran “Meningkatnya perlindungan konsumen sesuai ketentuan yang berlaku (
UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan mengendalikan
ketidakstabilan harga bahan makanan), Terwujudnya Revitalisasi dan
pengembangan pasar-pasar serta peningkatan PAD Retribusi Pasar, Meningkatnya
disiplin pedagang kaki lima terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku dan
Meningkatnya pertumbuhan ekpor melalui promosi dan pemasaran produk-
produk UMKM” memiliki indikator yaitu :
1. Jumlah Paket sembako pasar murah.
Indikator Jumlah Paket sembako pasar murah merupakan indikator kegiatan
berisi kegiatan pembagian paket sembako dan pembagian paket daging sapi
murah untuk warga yang kurang mampu di desa-desa di wilayah Bangka
Barat. Realisasi keuangan kegiatan ini 93,46%
2. Jumlah Dokumen updating harga dan stock kebutuhan pokok masyarakat.
Indikator Jumlah Dokumen updating harga dan stock kebutuhan pokok
masyarakat merupakan indikator kegiatan pendataan harga dan stock
kebutuhan pokok masyarakat yang dilakukan secara rutin yaitu 1 bulan 4 kali
melakukan kegiatan monitoring dan menyampaikan laporan secara periodik ke
Bupati sebagai bahan untuk mengambil kebijakan tentang harga dan stock
kebutuhan pokok. Realisasi keuangan kegiatan ini sebesar 89,65%
3. Jumlah lokasi Pasar baru yang terbangun.
Indikator Pasar baru yang terbangun merupakan kegiatan yang bersumber dari
dana DAK. Pembangunan Pasar ini merupakan revitalisasi pasar di Pasar
Kelapa. Realisasi keuangan kegiatan ini 90,05%
4. Jumlah Lokasi objek Retribusi.
Indikator Jumlah Lokasi objek retribusi merupakan indikator kegiatan untuk
kegiatan pemungutan retribusi pasar di 5 Kecamatan yaitu Muntok, Simpang
Teritip, Jebus, Parittiga dan Tempilang sedangkan kecamatan Kelapa masih
dalam tahap revitalisasi pasar dan pada tahun 2018 baru masuk lokasi pajak
retribusi sehingga kegiatan ini trealisasi 83% Realisasi pajak retribusi di tahun
2017 sebesar Rp.321.963.000,00 atau 115% dari target yang ditetapkan yaitu
Rp.280.000.000.00, realisasi keuangan kegiatan ini 91,45%
5. Jumalah Bangunan Petak Toko.
50
Indikator Jumlah Bangunan Petak Toko merupakan indikator kegiatan
rehabilitasi petak toko di 2 lokasi yaitu pasar Jebus dan Pasar tempilang
masing-masing ada 25 petak toko. Realisasi keuangan kegiatan ini 95,72%.
6. Jumlah PKL yang terbina.
Indikator Jumlah PKL yang terbina merupakan kegiatan pembinaan terhadap
Pedagangn Kaki Lima dan Asongan kegiatan pembinaan ini untuk 1 kelompok
pedagang kaki lima dan sudah100% dilaksanakan dengan realisasi keuangan
sebesar 92,12%
7. Jumlah Lokasi bantuan grobak Bozem.
Indikator Jumlah Lokasi bantuan grobak Bozem merupakan indikator kegiatan
pemberian bantuan grobag Bozem kepada pedagangn kaki lima dan asongan,
kegiatan ini dilaksanakan di Teluk Rubiah Kelurahan Tanjung Kecamatan
Muntok. Realisasi keuangan kegiatan in 94,12%
8. Jumlah Pameran yang diikuti.
Indikator Pameran yang diikuti adalah kegiatan pameran sumatera Ekspo
tahun 2017 yang dilaksanakan di Batam selama 4 hari dengan
mengikutsertakan 6 orang pelaku IKM realisasi keuangan kegiatan ini 99,96%
9. Jumlah Pameran yang diikuti.
Indikator ini merupakan kegiatan Pameran Babel fair yang dilaksanakan di
Pangkalpinang selama 4 hari dengan mengikutsertakan 6 orang Pelaku IKM.
Kegiatan ini realisasi keuangannya 98,57%
10. Jumlah Pameran yang diikuti
Indikator ini merupakan kegiatan Pameran Expo dan Forum tahun 2017
dilaksanakan selama 5 hari dengan mengikutsertakan 6 orang pelaku IKM dan
dilaksanakan di DKI Jakarta. Realisasi keuangan kegiatan ini 96%.
11. Andriyansyah, SE
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kasi Industri Kerajinan ,
maka untuk mengukur kinerja di tetapkan Indikator Kinerja dalam Dokumen
Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan target dan capaian dari
Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kasi sebagai Kasi Industri Kerajinan :
No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Meningkatnya
perlindungan
konsumen sesuai
ketentuan ( UU No 8
Tahun 1999 tentang
perlindungan
Konsumen dan UU No
2 Tahun 10981
tentang Metrologi
Sidang tera di pasar
dan objek timbang 500 UTTP 565 UTTP 113%
Jumlah peserta yang
mengikuti Diklat Tera
dan Diklat SDM
4 orang 4 orang 100%
Jumlah Pelaku usaha
yang paham
kemetrologian dan tera
ulang
30 orang 30 orang 100%
51
Legal. Jumlah alat UTTP yang
dikalibrasi 33 buah 101 buah 306%
Pengadaan alat2
tambahan 3 paket 0 0%
Sasaran “ Meningkatnya perlindungan konsumen sesuai ketentuan ( UU No 8
Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen dan UU No 2 Tahun 10981 tentang
Metrologi Legal ” memiliki indikator yaitu:
1. Sidang tera di pasar dan objek timbang.
Indikator Sidang tera di pasar dan objek timbang merupakan kegiatan tera
ulang terhadap timbangan yang digunakan untuk jual beli di Pasar dan toko-
toko, realisasi kegiatan ini 565 UTTP yang di tera atau 115% sehingga melebihi
target yang di tetapkan yakni 500 UTTP kegiatan ini dilaksanakan disetiap
kecamatan. Realisasi keuangan kegiatan ini 85%.
2. Jumlah peserta yang mengikuti Diklat Tera dan Diklat bidang SDM
Indikator ini merupakan kegiatan Diklat Teknis bidang Penera yang
dilaksanakan 3 x di bidang Penera dan 1 kali Diklat SDM Kegiatan ini
dilaksanakan di Bandung dengan realisasi keuangan 84.04%
3. Jumlah Pelaku usaha yang paham kemetrologian dan tera ulang.
Inikator Jumlah Pelaku usaha yang paham kemetrologian dan tera ulang adalah
kegiatan pelatihan di bidang tera yang dilaksanakan sebanyak 6 kali
penyuluhan dengan peserta 30 orang peserta dari kecamatan Muntok dan
Parittiga.
4. Alat UTTP yang dikalibrasi.
Indikator Alat UTTP yang dikalibrasi adalah kegiatan kalibrasi alat-alat UTTP
dengan target 33 buah alat-alat UTTP dengan realisasi 101 buah alat UTTP
dengan realisasi keuangan 81,31%
5. Pengadaan alat2 tambahan.
Indikator Pengadaan alat2 tambahan kegiatannya di tiadakan.
12. Mailan, S.IP
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kasubag Penyusunan
Program dan Keuangan , maka untuk mengukur kinerja di tetapkan Indikator
Kinerja dalam Dokumen Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan target
dan capaian dari Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kasubag sebagai
Penyusunan Program dan Keuangan :
No Kegiatan Indikator Kegiatan Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Terwujudnya pelaporan
capaian kinerja dan
keuangan OPD tepat
Jumlah laporan capaian
kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja Tersusun.
4 Dok 4 Dok 100%
52
waktu dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Jumlah laporan keuangan
semesteran Tersusun 2 Dok 2 Dok 100%
Jumlah laporan prognosis
realisasi anggaran
Tersusun.
1 Dok 1 Dok 100%
Jumlah laporan keuangan
akhir tahun tersusun. 1 Dok 1 Dok 100%
Jumlah LAKIP,TAPKIN,
LKPJ dan LPPD di susun. 3 Dok 3 Dok 100%
Jumlah Dokumen Renstra,
Renja dan RKA SKPD yang
di susun
3 Dok 3 Dok 100%
Jumlah laporan DALEV
Dokumen Perencanaan
SKPD yang di susun.
3 Jenis 3 Jenis 100%
Sasaran “Terwujudnya pelaporan capaian kinerja dan keuangan OPD tepat waktu
dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku” mempunyai indikator yaitu:
1. Jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja yang tersusun.
Indikator Jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja yang
tersusun merupakan kegiatan penyusunan laporan kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja dinas DKUP dan kegiatan ini sudah 100% dilaksanakan dengan realisasi
keuangan sebesar 100%.
2. Jumlah pelaporan keuangan semesteran yang tersusun.
Indikator Jumlah pelaporan keuangan semesteran yang tersusun merupakan
kegiatan penyusunan laporan keuangan semester dinas DKUP dan kegiatan ini
sudah 100% dilaksanakan dengan realisasi keuangan sebesar 100%.
3. Jumlah pelaporan prognosis realisasi anggaran yang tersusun.
Indikator Jumlah pelaporan prognosis realisasi anggaran yang tersusun
merupakan kegiatan penyusunan laporan prognosis realisasi anggaran dinas
DKUP dan kegiatan ini sudah 100% dilaksanakan dengan realisasi keuangan
sebesar 100%.
4. Jumlah pelaporan keuangan akhir tahun yang tersusun.
Indikator Jumlah pelaporan keuangan akhir tahun yang tersusun merupakan
kegiatan penyusunan laporan pelaporan keuangan akhir tahun dinas DKUP dan
kegiatan ini sudah 100% dilaksanakan dengan realisasi keuangan sebesar
100%.
5. Jumlah Laporan LAKIP,TAPKIN, LKPJ dan LPPD yang di susun.
IndikatorTersusunnya pelaporan LAKIP,TAPKIN, LKPJ dan LPPDmerupakan
kegiatan penyusunan laporan pelaporan LAKIP,TAPKIN, LKPJ dan LPPD dinas
53
DKUP dan kegiatan ini sudah 100% dilaksanakan dengan realisasi keuangan
sebesar 100%.
6. Jumlah Dokumen Renstra, Renja dan RKA yang di susun.
Indikator Jumlah Dokumen Renstra, Renja dan RKA yang di susun merupakan
kegiatan penyusunan Renstra, Renja dan RKA dinas DKUP dan kegiatan ini
sudah 100% dilaksanakan dengan realisasi keuangan sebesar 100%.
7. Jumlah laporan DALEV Dokumen Perencanaan SKPD yang di susun.
Indikator Jumlah laporan DALEV Dokumen Perencanaan SKPD yang di susun
merupakan kegiatan penyusunan DALEV Dokumen Perencanaan SKPD dinas
DKUP dan kegiatan ini sudah 100% dilaksanakan dengan realisasi keuangan
sebesar 100%.
13. Masnah
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Kasubag Umum dan
Perlengkapan , maka untuk mengukur kinerja di tetapkan Indikator Kinerja dalam
Dokumen Perjanjian kinerja tahun 2017. Berikut di jelaskan target dan capaian
dari Kegiatan yang ada di Penetapan Kinerja Kasubag sebagai Kasubag Umum dan
Perlengkapan :
No Kegiatan Indikator Kegiatan Target Realisasi Capaian
Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Meningkatnya
layanan
administrasi
perkantoran
Jumlah PHL yang tergaji
selama 12 bulan
4 PHL/12
bulan
4 PHL/12
bulan 100%
Jumlah biaya telepon, listrik
dan internet 12 Bulan 12 Bulan 100%
Jumlah pembayaran pajak
kendaraan Dinas dan
perpanjangan STNK serta
pembayaran Honorarium PHL
2 PHL Sopir, 3 mobil/5
motor
2 PHL Sopir, 3 mobil/5
motor 100%
Jumlah PHL yang tergaji
selama 12 bulan. 9 PHL/12
bulan 9 PHL/12
bulan 100%
Jumlah PHL yang tergaji
selama 12 bulan. 4 PHL/12
bulan 4 PHL/12
bulan 100%
Jumlah peralatan kerja 11 jenis/12 bulan
11 jenis/12 bulan
100%
Jumlah jenis Alat tulis kantor 73 Jenis 73 Jenis 100%
Jumlah jenis Barang Cetakan
dan Penggandaann kantor. 15 Jenis 15 Jenis 100%
Jumlah jenis Komponen
Instalasi listrik/penerangan
kantor
5 Jenis 5 Jenis 100%
Jumlah jenis bahan bacaan 2 jenis/buku
1 paket
2 jenis/buku
1 paket 100%
Jumlah jenis bahan logistik
kantor 2 jenis 2 jenis 100%
Jumlah jenis makan dan 5 jenis 5 jenis 100%
54
minum rapat dan kantor
Jumlah bulan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi
dalam dan luar daerah
12 bulan 12 bulan 100%
Jumlah PHL yang tergaji
selama 12 bulan. 2 PHL 2 PHL 100%
Jumlah SATPAM yang tergaji
selama 12 bulan. 12 PHL 12 PHL 100%
2
Terwujudnya
sarana dan
prasarana
aparatur dalam
kondisi baik
Jumlah kendaraan dinas
Operasional roda dua 5 Unit 5 Unit 100%
Jumlah jenis perlengkapan
kantor 4 jenis 4 jenis 100%
Jumlah peralatan gedung
kantor 6 enis 6 enis 100%
Jumlah paket terpeliharanya
gedung kantor. 2 paket 2 paket 100%
Jumlah kendaraan bermotor 3 mobil/7 motor
3 mobil/7 motor
100%
Jumlah stand yang di buat 2 stand 2 stand 2 stand
3 Meningkatanya
tingkat disiplin
aparatur
Jumlah pakaian dinas beserta
perlengkapannya 61 stell 61 stell 100%
Jumlah Pakaian Khusus Hari
Hari Tertentu 25 stell 25 stell 100%
Sasaran “Meningkatnya layanan administrasi perkantoran, Terwujudnya sarana
dan prasarana aparatur dalam kondisi baik dan Meningkatanya tingkat disiplin
aparatur “mempunyai indikator yaitu :
1. Jumlah PHL yang tergaji selama 12 bulan.
Indikator Jumlah PHL yang tergaji selama 12 bulan merupakan kegiatan
pembayaran PHL sebanyak 4 orang selama 12 bulan dan terlaksana 100%
dengan realisasi keuangan 99.99%
2. Jumlah biaya telepon listrik dan internet.
Indikator Jumlah biaya telepon listrik dan internet merupakan kegiatan biaya
operasional kantor yakni untuk membayar telpon, listrik dan internek kantor
dengan realisasi anggaran 95.80%
3. Jumlah Pembayaran pajak kendaraan dinas dan perpanjangan STNK serta
pembayaran honorarium PHL.
Indikator Jumlah Pembayaran pajak kendaraan dinas dan perpanjangan STNK
serta pembayaran honorarium PHL merupakan kegiatan pembayaran 2 orang
PHL sopir dan pembayaran 3 mobil operasional dan 5 kendaraaan roda 2 dan
terlaksana 100% sedangkan realisasi keuangan kegiatan ini 98,84%
4. Jumlah PHL yang tergaji selama 12 bulan.
55
Indikator Jumlah PHL yang tergaji selama 12 bulan merupakan kegiatan
pembayaran 9 orang PHL di DKUP dan terlaksana 100% dengan realisasi
keuangan 100%.
5. Jumlah PHL yang tergaji selama 12 bulan.
Indikator Jumlah PHL yang tergaji selama 12 bulan merupakan kegiatan
pembayaran PHL untuk kebersihan kantor di DKUP dan terlaksana 100%
dengan realisasi keuangan 92,31 Hal ini di karenakan ada PHL tamatan SMA.
6. Jumlah peralatan kerja.
Indikator Jumlah peralatan kerja merupakan kegiatan perbaikan peralatan kerja
yang rusak seperti Laptop, Komputer, Printer dan Perbaikan AC realisasi
keuangan kegiatan ini 99,75%.
7. Jumlah jenis Alat tulis kantor.
Indikator Jumlah jenis Alat tulis kantor merupakan kegiatan pegadaan alat-alat
tulis kantor sebanayak 73 jenis kegatan ini 100% terlaksana dengan realisasi
keuangan 100%.
8. Jumlah Barang Cetakan dan Penggandaan kantor.
Indikator Jumlah Barang Cetakan dan Penggandaan kantor merupakan kegiatan
cetak dan penggandaan kegiatan di DKUP dengan realisasi keuangan 99,99%.
9. Jumlah jenis Komponen Instalasi listrik/penerangan kantor.
Indikator Jumlah jenis Komponen Instalasi listrik/penerangan kantor
merupakan kegiatan penyediaan komponen instalasidan penerangan kantor
sebanyak 5 jenis dengan realisasi keuangan 99,98%.
10. Jumlah jenis bahan bacaan.
Indikator tersedianya bahan bacaan merupakan kegiatan pengadaan buku
bacaan dan media cetak 2 jenis yaitu Koran Bangka Pos dan Koran Babel Pos
dengan realisasi keuangan 92,42%.
11. Jumlah jenis bahan logistik kantor.
Indikator Jumlah jenis bahan logistik kantor merupakan kegiatan pengadaan
alaat logistik kantor berupa pengadaan gas 12 kg dan galon air mineral untuk
keperluan di DKUPdengan realisasi keuangan 100%.
12. Jumlah jenis makan dan minum rapat dan kantor.
Indikator Jumlah jenis makan dan minum rapat dan kantor merupakan
kegiatan penyediaan makan dan minum untuk kegiatan rapat-rapat yang
diselenggarakan di kantor serta makan dan minum untuk tamu, ada 5 jenis
makanan yang di sediakan dengan realisasi keuangan 97,99%.
13. Jumlah bulan Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan luar daerah.
Indikator Jumlah bulan Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan luar daerah
merupakan kegiatan penyediaan anggaran untuk rapat-rapat yang
diselenggaran didalam daerah maupun di luar daerah terutama untuk kegiatan
konsultasi serta dalam menghadiri undangan kementrian terkait dengan
realisasi kauangan 80%.
56
14. Jumlah PHL yang tergaji selama 12 bulan.
Indikator Jumlah PHL yang tergaji selama 12 bulan yaitu pembayaran gaji 2
orang PHL petugas jaga malam dikantor Dinas Koperasi, UKM dan
Perindustrian realisasi keuangan kegiatan ini 100%
15. Jumlah SATPAM yang tergaji selama 12 bulan.
Indikator kondisi pasar yang aman merupakan kegiatan pembayaran gaji untuk
12 orang Satpam Pasar di Pasar Muntok, Pasar Jebus dan Pasar Parittiga.
Realisasi keuangan kegiatan ini 94,73, realisasi keuangan tidak 100%
dikarnakan ada Satpam pasar yang masuk di bulan maret serta mengundurkan
diri di bulan november.
16. Jumlah kendaraan dinas operasional roda dua.
Indikator Jumlah kendaraan dinas operasional roda dua merupakan kegiatan
pengadaan kendaraan Dinas untuk operasionalpejabat eselon 3 dan 4 di DKUP
sebanyak 5 unit kendaraan dengan realisasi keuangan 99,90%.
17. Jumlah jenis perlengkapan gedung kantor.
Indikator Jumlah jenis perlengkapan gedung kantor adalah indikator kegiatan
pengadaan perlengkapan gedung kantor sebanyak 4 jenis perlengkapan yaitu
teralis, gordyn, filing kabinet dan tv led, seterlah ada pngurangan anggaran
menjadi 3 jenis dengan pengurangan gordyn dengan realisasi keuangan
81,78%.
18. Jumlah peralatan gedung kantor.
Indikator Jumlah peralatan gedung kantor merupakan kegiatan penyediaan 6
jenis peralatan gedung kantor yaitu stabilizer, speaker toa, AC 2 PK, Komputer
PC,Note Book dan Printer. Realisasi keuangan kegiatan ini 95,09%.
19. Jumlah paket Terpeliharanya gedung kantor.
Indikator Jumlah paket Terpeliharanya gedung kantor merupakan kegiatan
pemeliharaan rutin Gedung Kantor DKUP dan pemeliharaan UPT Pasar Muntok
dengan realisasi keuangan 98,36%.
20. Jumlah Kendaraan Bermotor.
Indikator Jumlah Kendaraan Bermotor kegiatan pemeliharaan rutin 7 motor
dan 3 mobil dengan realisasi keuangan 90,06%.
21. Jumlah stand yang di buat.
Indikator Jumlah stand yang dibuat merupakan kegiatan pameran
pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Bangka Barat. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh DKUP dengan mengikutsertakan pelaku UKM dan IKM
dengan menampilkan 2 stand Pameran. Realisasi keuangan pada kegiatan ini
100%.
22. Jumlah pakaian dinas beserta perlengkapan.
57
Indikator Tersedianya pakaian dinas beserta perlengkapan merupakan kegiatan
penyediaan pakaian Dinas bagi Pegawai ASN dan PHL di DKUP dengan realisasi
keuangan 100%
23. Jumlah Pakaian Khusus Hari Hari Tertentu.
Indikator Tersedianya Pakaian Khusus Hari Hari Tertentu kegiatan pengadaan
pakaian untuk kegiatan perayaan Hari Besar Nasional, realisasi keuangan
kegiatan ini 100%.
3.6 Analisis Pencapaian Kinerja
Ikhtisar Pencapaian Sasaran Kinerja Keuangan Dinas Koperasi, UKM
danPerindustrian, per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
No Uraian
Anggaran
Setelah
Perubahan
Realisasi
Anggaran
Di Atas (Di Bawah)
Rp %
1 2 3 4 5 6
I PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
Pendapatan Retribusi Daerah 280.000.000 321,963.000 41,963,000 115%
II BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai/Personalia 3.733.055.000 3.241.075.813 (491.979.187) 87%
Belanja Barang dan Jasa 3.604.348.000 3.297.357.139 (306.990.861) 91%
III BELANJA MODAL 1.702.288.000 1.538.807.180 (163.480.820)
Belanja Peralatan 500.000.000 457.311.580 42.688.420 91,46
Belanja Gedung dan Bangunan 1.667.140.000 1.536.717.924 130.422.076 92,18
BELANJA TAK TERDUGA 0,00 0,00 0,00 0,00
TOTAL BELANJA 9.039.691.000 8.080.958.132 (958.732.868) 89,39%
Jumlah pendapatan Hasil Retribusi Dinas Koperasi, UKM danPerindustrian
selama tahun 2017 adalah sebesar Rp 321.963.000,00 atau 115 % melebihi target
anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp 280.000.000,00. Jumlah realisasi belanja
selama tahun 2017 adalah sebesar Rp.8.080.958.132,00 atau 89,39% jika
dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp 9.039.691.000,00.
Adapun berdasarkan urusan, program prioritas Dinas Koperasi, UKM
danPerindustrian Kabupaten Bangka Barat terdiri dari urusan wajib dan Pilihan.
Berikut ini adalah realisasi pencapaian program Dinas Koperasi, UKM
danPerindustrian Kabupaten Bangka Barat.
58
No Uraian
Anggaran
Setelah
Perubahan
Realisasi
Anggaran
Sisa Anggaran
Rp %
1 2 3 4 5 6
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 1,081,575,000 1.010.321,727 71.253.273 93 %
Penyediaan Jasa Surat Menyurat 81,300,000 81,298,000 2,000 99,99%
Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber
Daya Air dan Listrik 63,000,000 60.356.112 2.643.888 95,80%
Penyediaan Jasa Keamanan Kantor 37,400,000 37,400,000 0 100%
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional
49,300,000 48.731.900 568.100 98,84%
Penyediaan Jasa Administrasi
Keuangan 205,275,000 205,275,000 0 100%
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 79,000,000 72.931.000 6.069.000 92,31%
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan
Kerja 10,000,000 9.975.000 25.000 99,75%
Penyediaan Alat Tulis Kantor 40,000,000 40,000,000 0 100%
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 54,750,000 54.749.500 500 99,99%
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik / Penerangan Bangunan Kantor 5,000,000 4.999.000 1000 99,98%
Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-Undangan 8.000,000 7.394.280 605.720 92,42%
Penyediaan logistik kantor 2.550.000 2.550.000 0 100%
Penyediaan Makanan dan Minuman 25,000,000 24.498.000 502.000 97,99%
Rapat-Rapat Koordinasi dan
Konsultasi ke Luar Daerah 250,000,000 201.163.935 48.836.065 80%
Penyediaan Jasa Pengamanan Pasar 171,000,000 159.000.000 12.000.000 93 %
2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 334,670,000 310.372.557 24.297.443 92,73%
Pengadaan kendaraan
dinas/operasional 55,000,000 54.500.000 500.000 99,90%
Pengadaan perlengkapan gedung
kantor 42,500,000 34.757.000 7.743.000 81,78%
Pengadaan peralatan gedung kantor 85,100,000 80.924.000 4.176.000 95,09%
Pengadaan Pameran Pembangunan 20,000,000 20,000,000 0 100%
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor 15,000,000 14.754.957 245.043 98,36%
Pemeliharaan Rutin / Berkala
Kendaraan Dinas / Operasional 117,070,000 105.436.600 11.633.400 90,06%
3 Program Peningkatan Disiplin
Aparatur 43,000,000 43,000,000 0 100%
Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapan 30,500,000 30,500,000 0 100%
Pengadaan Pakaian Khusus Hari Hari
Tertentu 12,500,000 12,500,000 0 100%
4
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
44,000,000 43,510,585 489,415 98,88%
59
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2,000,000 2,000,000 0 100%
Penyusunan Laporan Keuangan
Semesteran OPD 2,000,000 2,000,000 0 100%
Penyusunan Pelaporan Prognosis
Realisasi Anggaran OPD 2,000,000 2,000,000 0 100%
Penyusunan Pelaporan Keuangan
Akhir Tahun OPD 32,000,000 31.510.585 489.415 98,47%
Penyusunan Pelaporan LAKIP, LKPJ,
TAPKIN dan LPPD 2,000,000 2,000,000 0 100%
Penyusunan Renja dan RKA SKPD 2,000,000 2,000,000 0 100%
Panyusunan DALEV Dokumen
Perencanaan SKPD 2,000,000 2,000,000 0 100%
5 Penciptaan Iklim Usaha Kecil
Menengah yang Kondusif 418,390,000 365,045,400 53,344,600 87,25%
Penyelenggaraan Pengembangan
Usaha Kecil Menengah 130,000,000 123.927.600 6,072,400 95,32%
Penyelenggaraan Pengamanan
kawasan Usaha Kecil Menengah 28,840,000 1.520.000 27.320.000 0,52%
Penyelenggaraan promosi produk
usah mikro (umi) 115,000,000 105.219.800 9.780.200 91,49%
Pengembangan sarana pemasaran
produk Usaha Mikro (umi) 99,550,000 98.983.000 567.000 99,43%
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 45,000,000 35.395.000 9.605.000 78,65%
6 Program Pengembangan Industri
Kecil dan Menengah 494.417,000 455,306,071 39,110,929 92,08%
Pelatihan bagi industri kecil dan
menengah terhadap pemanfaatan
Sumber daya
149,915,000 149.491.840 423.160 99,71%
Pembinaan Industri Kecil dan
Menengah Dalam Memperkuat
Jaringan Klaster Industri
29,705,000 27.628.800 2.076.200 93,01%
Fasilitasi Bagi Dewan Kerajinan
Nasional Daerah ( Dekranasda ) 249,500,000 219.598.431 29.901.569 88,01%
Fasilitasi Klinik Kemasan 25,925,000 19.300.000 6.625.000 74,44%
Monev IKM 39,372,000 39.287.000 85.000 99,78%
7 Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan 1,168,165,000 1,067,837,480 100,327,520 91,41%
Peningkatan Pengawasan Peredaran
Barang dan Jasa Melalui
Penyelenggaraan Pasar Murah
828,000,000 773.871.000 54.129.000 93,46%
Monitoring dan Evaluasi Kebutuhan
Perkembangan Harga dan Stock
Kebutuhan Pokok Masyarakat
73,165,000 65.593.700 7.571.300 89,65%
Pelaksanaan Metrologi legal 70,000,000 59.500.000 10.500.000 85%
Peningkatan Kualitas SDM Bidang
Perdagangan (Ahli Tera, PPBJ) 90,000,000 75.643.400 14.356.600 84,04%
Penyuluhan Kemetrologian 50,000,000 46.882.500 3.117.500 93,76%
Kalibrasi UTTP 57,000,000 46.346.880 10.653.120 81,31%
8 Peningkatan Efisiensi Perdagangan
Dalam negeri 1.649,918,000 1,492,032,226 157,885,774 90,43%
Pembangunan/Revitalisasi Pasar
(DAK) 1,516,488,000 1.365.731.900 150.756.100 90,05%
60
Penarikan Retribusi Pasar 33,430,000 30.575.000 2.855.000 91,45%
Rehabilitasi Bangunan Petak Toko 100,000,000 95.725.326 4.274.674 95,72%
9 Peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri 26.398.000 26,040,170 357,830 98,64%
Pengembangan dan pelayanan
Teknologi Industri 26.398.000 26.040.170 357,830 98,64%
10 Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan
Asongan 142,582,000 133,727,000 8,855,000 93,78%
Kegiatan Pembinaan Tempat
Berusaha Bagi Pedagang Kaki Lima
dan Asongan
24,202,000 22.297.000 1.905.000 92,12%
Kegiatan Penataan tempat berusaha
bagi pedagang kaki lima dan asongan 118,380,000 111.430.000 6.950.000 94,12%
11 Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi 720,800,000 682,846,796 37,953,204 94,73%
Peningkatan kapasitas kelembagaan
Koperasi KUD 60,0000,000 53.491.900 6.508.100 89,15%
Koordinasi pelaksanaan kebijakan
dan program pembangunan Koperasi 65,800,000 55.570.340 10.229.660 84,45%
Pembinaan, Pengawasan dan
Penghargaan Koperasi Berprestasi 180,000,000 170.814.556 9.185.444 94,89%
Fasilitasi Tenaga Penyuluh Koperasi &
UKM Tingkat Kecamatan 370,000,000 365.730.000 4.270.000 98,84%
Pembinaan bagi koperasi dan RAT
Koperasi 45,000,000 37.240.000 7.760.000 82,75%
12 Peningkatan dan Pengembangan
Ekspor 315,776,000 309.979.307 5.796.693 98,16%
Pengembangan Potensi Unggulan
Daerah Melalui Promosi Perdagangan
internasional Sumatera Expo
119,000,000 118.953.507 46.493 99,96%
Pengembangan Potensi unggulan
daerah melelui promosi perdagangan
daerah Pameran Tingkat Propinsi
69,561,000 68.568.800 992.200 98,57%
Nusantara Expo dan forum Tahun
2017 127,215,000 122.457.000 4.758.000 96,25%
JUMLAH ANGGARAN, REALISASI
DAN SISA PAGU ANGGARAN DARI
SELURUH PROGRAM
6,439,691,600 5,943,019,319 496,671,681 92 %
61
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Koperasi, UKMdan PerindustrianKabupaten
Bangka Barat Tahun 2017 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan Tahun Anggaran 2017 dan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor
7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Koperasi, UKMdan
Perindustrian Kabupaten Bangka Barat Tahun 2017 dapat dilaksanakan dengan baik,
namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diharapkan akan
mendapat masukan yang berguna bagi perbaikan Kinerja dan Perkembangan dimasa –
masa yang akan datang kearah yang lebih effektif, efisien dan akuntabel.
Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat dan semoga Allah Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberi bimbingan dan petunjuk serta kekuatan kepada kita
semua dalam melanjutkan pembangunan Bangsa.
KEPALA DINAS DKUP
KABUPATEN BANGKA BARAT
Drs. MUHAMMAD ZAKARIA
NIP. 19610311 198503 1 008