BAB I PENDAHULUAN A. Latar...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar...
- 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Daerah merupakan salah satu sub sistem dari
pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang ditujukan untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat
jati diri serta kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional dan global.
Dalam perspektif perencanaan pembangunan, Pemerintah Daerah harus
memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah
pembangunan ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan dan
lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan
diikuti oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (Good Governance).
Kepemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu
dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi misi pembangunan daerah dan
aspirasi serta cita–cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan terukur, sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,
berhasil guna, serta bebas dari korupsi, kolusi
Salah satu tuntutan publik pada saat ini adalah adanya transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya
adalah terselenggaranya tata kepemerintahan yang baik (Good Governance),
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung-jawab serta bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
- 2
Sejalan dengan hal tersebut dalam rangka pelaksanaan Tap. MPR RI
Nomor IX/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, maka diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam ketentuan tersebut dinyatakan bahwa azas-
azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib
penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas
proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Dari 7 (tujuh) azas-azas
umum penyelenggaraan negara tersebut dinyatakan bahwa azas akuntabilitas
merupakan azas yang paling utama yang mensyaratkan bahwa setiap kegiatan
dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah
sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang
dipercayakan padanya berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) yang
dirumuskan sebelumnya. Pertanggungjawaban dimaksud disampaikan kepada
atasan masing-masing, kepada lembaga-lembaga pengawasan dan penilai
akuntabilitas yang berkewenangan, dan akhirnya kepada Presiden selaku Kepala
Pemerintahan serta dilakukan melalui sistem akuntabilitas dan media
pertanggungjawaban yang harus dilaksanakan secara periodik dan melembaga.
B. Gambaran Umum Organisasi
a. Susunan Kepegawaian
- 3
Dinas Kesehatan Kota Jambi dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas-
Dinas Daerah Kota Jambi. Dinas Kesehatan Kota Jambi merupakan unsur
pelaksana Pemerintah Kota Jambi yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Walikota Jambi, mempunyai tugas pokok melaksanakan
perencanaan, pembinaan, pengendalian, pengawasan, pelayanan dan
pengembangan di bidang kesehatan yang meliputi :
1. Kesekretariatan,
2. Upaya Pelayanan Kesehatan,
3. Upaya Pengendalian Masalah Kesehatan,
4. Upaya Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat,
5. Upaya Jaminan Kesehatan, Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi
Kesehatan,
6. Penyelenggaraan Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD).
Fungsi Dinas Kesehatan Kota Jambi sebagaimana pasal 5 Peraturan
Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Dinas-Dinas Daerah Kota Jambi, adalah sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kesehatan;
3. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas di bidang
kesehatan;
4. Pengkoordinasian hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah
maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Jambi terdiri dari: Kepala
Dinas, Sekretaris, 4 (empat) Kepala Bidang, 3 (tiga) Kepala Sub Bagian, 12
(dua belas) Kepala Seksi, 20 (dua puluh) UPTD Puskesmas, 1 (satu) UPTD
Instalasi Farmasi, dan kelompok Jabatan Fungsional, dengan rincian sebagai
berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris,
- 4
Terdiri dari : 1) Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Penyusunan Program
3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
3. Bidang Pelayanan Kesehatan,
Terdiri dari : 1) Seksi Upaya Kesehatan Dasar
2) Seksi Upaya Kesehatan Khusus dan Rujukan
3) Seksi Farmasi dan Akreditasi
4. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan,
Terdiri dari : 1) Seksi Pengendalian Penyakit dan Wabah
2) Seksi Pemberantasan Penyakit
3) Seksi Penyehatan Lingkungan
5. Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat,
Terdiri dari : 1) Seksi Pemeliharaan Kesehatan Keluarga
2) Seksi Pelayanan Gizi
3) Seksi Promosi Kesehatan
6. Bidang Jaminan Kesehatan, Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi
Kesehatan
Terdiri dari : 1) Seksi Jaminan Kesehatan
2) Seksi Sarana dan Prasarana
3) Seksi Sistem Informasi Kesehatan
7. UPTD :
Terdiri dari : - Instalasi Farmasi
- Puskesmas (20 Unit)
- Puskesmas Pembantu (39 Unit)
8. Kelompok Jabatan Fungsional :
Terdiri dari :
1) Dokter
2) Dokter Gigi
3) Apoteker
4) Sarjana Kesehatan Masyarakat
5) Bidan
6) Perawat
- 5
7) Kesehatan Lingkungan
8) Analis Kimia
9) Perawat Gigi
10) Sanitarian
11) Asisten Apoteker
12) Penyuluh Kesehatan
13) Pekarya Kesehatan
14) Pengatur Gizi
15) Pranata Komputer
16) Pustakawan
17) Arsiparis
Tugas Pokok Dinas Kesehatan (Pasal 6) adalah membantu Kepala
Daerah dalam melaksanakan perencanaan, pembinaan, pengendalian,
pengawasan, pelayanan dan pembangunan dibidang kesehatan yang meliputi;
upaya pelayanan kesehatan masyarakat, pencegahan penyakit menular,
penyehatan lingkungan, kesehatan keluarga, promosi kesehatan,
penyelenggaraan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan ketatausahaan
serta melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan Kepala Daerah sesuai
dengan bidang tugasnya.
Selanjutnya tugas pokok dan fungsi masing-masing Sub Dinas dan
Kabag Tata Usaha dilaksanakan sesuai dengan Surat Keputusan Walikota
Jambi Nomor 55 Tahun 2007 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Kesehatan Kota Jambi.
Dinas Kesehatan Kota Jambi memiliki Sumber Daya Aparatur Sipil
Negara , Pekerja Tidak Tetap (PTT) kementerian Kesehatan,Honor Daerah
serta Tenga Kontrak SKPD sebanyak 1.052 orang, 129 orang (12,26%) yang
bertugas pada Dinas Kesehatan, dan 913 orang (86,79%) bertugas di
Puskesmas dan 10 orang (0,95.%) bertugas di Instalasi Farmasi. Sebanyak
129 orang staf yang bertugas pada Dinas Kesehatan, diantaranya 22 orang
merupakan Pejabat Struktural, dan selebihnya merupakan staf pelaksana,
tenaga PTT Kementerian Kesehatan,Tenga Kontrak SKPD
- 6
Berdasarkan analisis beban kerja, jumlah pegawai sudah cukup memadai
untuk kebutuhan, sedangkan ditinjau dari kualitas dan ketrampilan masih
perlu adanya peningkatan pengembangan wawasan dan ketrampilan dengan
mengikutsertakan staff dalam pendidikan dan pelatihan-pelatihan di masa
yang akan datang. Proporsi distribusi ketenagaan pada Dinas Kesehatan
berdasarkan latar belakang pendidikan sebagaimana pada tabel 1, dan
distribusi ketenagaan berdasarkan unit pelayanan sebagaimana pada tabel
1.1 berikut ini.
- 7
Tabel : 1.1. Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Kota Jambi
Berdasarkan Kepangkatan dan Eselon Tahun 2016
NO Uraian Kepegawaian Jumlah (Orang)
- Kantor Dinas Kesehatan 149
- Puskesmas 970
- Instalasi Farmasi 8
Jumlah 1.127
I Jenis kepegawaian
1. PNS 929
2. PTT
a. Dokter 0
b. Dokter Gigi 0
c. Bidan 19
3. Tenaga Kontrak SKPD 197
4. Honor Daerah 1
II Jenjang Kepangkatan
1.Golongan IV 67
2.Golongan III 643
3.Golongan II 218
4.Golongan I 2
III Jenjang Eselon
1.Eselon II 1
2.Eselon III 5
3.Eselon IV 56
IV Jenjang Pendidikan
1. Strata 2 15
2. Strata 1
a. Medis 229
b. Non Medis 14
3. Diploma 3
a. Medis 479
b. Non Medis 1
4. SLTA
a. Medis 262
b. Non Medis 99
5. SLTP
a. Pekarya Kesehatan 3
b. Umum 15
6. SD 10
- 8
Tabel : 1.2. Jumlah Pegawai Negeri dan PTT Dinas Kesehatan Kota Jambi
Berdasarkan Pendidikan Tahun 2016
NO Jenis Pendidikan Jumlah %
1. Dokter Spesialis
a. Kandungan 0 0
b. Anak 0 0
2. Pasca Sarjana 15 1,33
3. Dokter Umum 73 6,48
4. Dokter Gigi 26 2,31
5. Apoteker 8 0,71
6. Sarjana Kesehatan Masyarakat 68 6,03
7. Ners 5 0,44
8. Sarjana Keperawatan 29 2,57
9. Sarjana Farmasi 5 0,44
10. Sarjana Gizi 5 0,44
11. D-IV Bidan 5 0,44
12. D-IV Gigi 5 0,44
13. Sarjana Non Kesehatan 14 1,24
14. Sarjana Muda Kesehatan
a. AKPER 118 10,47
b. AKZI 9 0,80
c. APK/AKL 33 2,93
d. AKBID 221 19,61
e. AKFAR 38 3,37
f. AKG 33 2,93
g. ATG 1 0,09
h. AAK 26 2,31
15. Sarjana Muda Non Kesehatan 1 0,09
16. Bidan/D1 100 8,87
17. Perawat/SPK 53 4,70
18. SMF/SAA 25 2,22
19. SPAG 10 0,89
20. SMAK 29 2,57
21. SPRG 20 1,77
22. SPPH 25 2,22
23. SMA 81 7,19
24. SMK 0 0,00
25. PCPPM Crass Program 3 0,27
26. Pekarya Kesehatan (LCPK) 18 1,60
27. SMP 15 1,33
28. SD 10 0,89
1.127 100Jumlah
- 9
Tabel 1.3. Rincian Sumber Daya Aparatur Dinas Kesehatan Kota Jambi
Tahun 2016
No URAIAN
PENDIDIKAN
S2 S1 D3 SLTA
SLTP SD Jumlah
I.
1.
2. 3. II. 1.
2.
Pegawai Dinas Kesehatan Struktural - Kepala Dinas - Sek.Dinas - Kepala Bidang - Ka Sub bag/Kasi. -Kepala Gudang Farmasi Non Struktural / Staf Tenaga Kontrak SKPD Pegawai Puskesmas : Struktural : - Kepala Puskesmas - Kepala Tata Usaha Non Struktural : - Staff - PTT - Tenaga Kontrak SKPD - Honor Daerah
1 2 5 2 0 1 0 4 0 0 0
1 2 9 1
38 14
19 3
126 0 28 0
19 13 0 2
363 18 66 0
1
32 15 0 15
281 1 20 0
1 0 0 2 0 13 1
1 0 0 0 0 7 0
1 1 4 15 1
91 44
20 20
776 19 134 1
Jumlah 15 241 481 365 17 8 1.127
b. Sarana Prasarana
1. Sarana dan Prasarana Kantor
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya Dinas Kesehatan Kota
Jambi menempati 3 (tiga) unit sarana gedung, diantaranya :
a) Gedung Dinas Kesehatan Jalan H Agus Salim, yang ditempati untuk Kepala
Dinas, Sekretaris Dinas, 3 Bidang (Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang
- 10
Pemberdayaan Kesehatan, Bidang Jaminan Kesehatan, Sarana dan
Informasi Kesehatan).
b) Gedung Dinas Kesehatan Jalan Jendral Basuki Rakhmat yang ditempati
untuk Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan dan Sarana Laboratorium.
c) Instalasi Farmasi Jalan Zainir Havis Kotabaru.
Untuk menunjang kelancaran dari penyelenggaraan upaya kesehatan,
Dinas Kesehatan Kota Jambi dilengkapi oleh beberapa sarana, baik yang ada
pada kantor Dinas kesehatan maupun pada Puskesmas diantaranya:
2. Sarana dan Prasarana Publik
Sarana publik untuk pelayanan kesehatan masyarakat yang menjadi
tanggung jawab Dinas Kesehatan meliputi :
a) Puskesmas Non Perawatan : 17 Unit
b) Puskesma Perawatan : 3 Unit
c) Puskesmas Pembantu : 39 Unit
d) Poskesdes : 7 Unit
NoSarana Jumlah Satuan Ket
1 Kendaraan Roda Empat 75 unit
2 Kendaraan Roda dua 222 unit
3 Komputer PC 101 unit
4 Laptop 30 unit
5 LCD 5 unit
6 Printer 28 unit
7 Peralatan Kesehatan 20 PKM
- 11
C. Fungsi Strategis SKPD .
a. Visi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang sistim
Perencanaan Pembangunan Nasioanal dan Peraturan Pemerintah RI Nomor
8 tahun 2008 tentang tahapan, Tata cara Penyusunan,Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah serta Peraturan
Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,tata cara
Penyusunan,pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Berkenan dengan dasar aturan yang menjadi acuan dalam penyusnan
dokumen perencanaan pembangunan khususnya Rencana strategi SKPD
Kesehatan , Maka Dinas Kesehatan Kota Jambi selama kurun waktu 2013-
2018 telah menetapkan Visi yaitu:
”Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Menuju
Masyarakat Kota Jambi Sehat dan Mandiri tahun 2018”
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang bermutu:
Sesuai dengan issu tentang kesehatan yakni pelayanan kesehatan maka
pelayanan kesehatan harus ditingkatkan dengan meningkatkan mutu
didalam pemberian pelayanan baik dengan meningktkan mutu tenaga,
maupun peralatan.
Menuju Masyarakat Kota Jambi sehat dan Mandiri
- 12
Masyarakat kota Jambi di harapkan lima tahun kedepan akan menjadi
masyarakat sehat hal ini ditandai dengan meningkatnya Umur Harapan
Hidup. Menurunya Angka Kematian IBU, Menurunya angka Kesakitan.
Kemudian meningkatknya kemandirian(peran serta Masarakat) masyarakat
dalam mengatasi masalah –masalah kesehatan
b. Misi
Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran
organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kota Jambi, yang bertanggung
jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan kesehatan Kota Jambi. Untuk mewujudkan misi 4 (empat)
yang diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan dimasing – masing
jenjang administrasi pemerintahan, yaitu :
1. Menjadikan pembangunan daerah yang berwawasan kesehatan
Pembangunan berwawasan kesehatan mengandung makna bahwa setiap
upaya pembangunan harus berkontribusi terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Upaya tersebut harus dapat menekan sekecil mungkin dampak negative
yang merugikan kesehatan masyarakat beserta lingkungannya. Dengan
demikian, keberhasilan pembangunan kesehatan sesungguhnya
ditentukan oleh peranserta segenap komponen bangsa.
2. Meningkatkan keterjangkuan masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan
yang adil dan berkualitas
Salah satu tanggung jawab seluruh jajaran kesehatan adalah menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau
- 13
oleh setiap individu, keluarga dan masyarakat luas. Pelayanan kesehatan
yang berkualitas, merata dan terjangkau dimaksud diselenggarakan
bersama oleh pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta
3. Meningkatkan Peran serta Masyarakat serta mengembangkan Kemitraan
di bidang Kesehatan.
Penyelenggaraan upaya kesehatan mengutamakan upayaupaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang didukung oleh
upaya-upaya pengobatan segera dan pemulihan kesehatan. Agar dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat diperlukan lingkungan yang kondusif untuk terciptanya
kemandirian dan peran serta masyarakat serta adanya kerjasam dengan
berbagai pihak guna mendukung program kesehatan.
4. Membudayakan Prilaku Hidup bersih dan Sehat berbasis Masyarakat
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,
keluarga, masyarakat, Pemerintah dan swasta. Apapun yang akan
dilakukan pemerintah dalam pembangunan kesehatan, tidak akan ada
artinya bila tidak disertai kesadaran setiap individu, keluarga dan
masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatannya masing-
masing secara mandiri. Upaya pemerintah untuk terus memperluas
cakupan pembangunan kesehatan dan meningkatkan kualitasnya harus
disertai upaya mendorong kemandirian individu, keluarga dan
masyarakat luas untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
- 14
c. Tujuan
Adapun Tujuan dari Pembangunan Kesehatan Kota Jambi adalah sebagai
berikut:
1) Mendorong pembangunan daerah yang berwawasan Kesehatan
Pembangunan berwawasan kesehatan mengandung makna bahwa setiap
upaya pembangunan harus berkontribusi terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Upaya tersebut harus dapat menekan sekecil mungkin dampak negatif
yang merugikan kesehatan masyarakat beserta lingkungannya. Dengan
demikian, keberhasilan pembangunan kesehatan sesungguhnya
ditentukan oleh peranserta segenap komponen bangsa, yang ditandai
dengan:
a) Meningkatnya Umur Harapan Hidup
b) Menurunnya AKB
c) Menurunnya AKI melahirkan.
d) Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita.
e) Menurunnya prevalensi penyakit akibat kondisi lingkungan yang buruk
2) Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,
Keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun yang akan
dilakukan pemerintah dalam pembangunan kesehatan, tidak akan ada
artinya bila tidak disertai kesadaran setiap individu, keluarga dan
masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatannya masing-
masing secara mandiri. Upaya pemerintah untuk terus memperluas
- 15
cakupan pembangunan kesehatan dan meningkatkan kualitasnya harus
disertai upaya mendorong kemandirian individu, keluarga dan
masyarakat luas untuk berperilaku hidup bersih dan sehat yang ditandai
dengan:
a) Meningkatnya sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat
b) Meningkatnya pengetahuan kesehatan pada masyarakat sejak usia
dini
3) Terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan terjangkau
Salah satu tanggung jawab seluruh jajaran kesehatan adalah menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau
oleh setiap individu, keluarga dan masyarakat luas.Pelayanan kesehatan
yang berkualitas, merata dan terjangkau dimaksud diselenggarakan
bersama oleh pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta, yang
ditandai dengan :
a) Meningkatnya pemerataan dan kualitas Puskesmas
b) Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
c) Meningkatnya pemerataan dan kualitas fasilitas kesehatan dasar
4) Terwujudnya kemandirian dan peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan mengutamakan upaya-upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang didukung oleh
upaya-upaya pengobatan segera dan pemulihan kesehatan. Agar dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
- 16
masyarakat diperlukan lingkungan yang kondusif untuk terciptanya
kemandirian dan peran serta masyarakat, yang ditandai dengan:
a) Meningkatnya jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin
b) Meningkatnya dan berperannya forum musyawarah kesehatan
masyarakat pada kelurahan siaga
c) Meningkatnya peran masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah
kesehatan dan bencana.
d. Sasaran
Dari visi dan empat misi Dinas Kesehatan Kota Jambi dan tujuan yang telah
ditetapkan diatas, maka dijabarkan masing-masing sasaran sebagai berikut
:
a.) Menurunnya angka kematian absolut ibu dari 1 kasus kematian akibat
melahirkan di tahun 2013 menjadi 0 kasus kematian pada tahun 2018.
b.) Menurunnya angka kematian absolut bayi dari 1 kelahiran mati pada tahun
2013 menjadi 0 pada tahun 2018,
c.) Menurunnya Angka Kesakitan Demam Berdarah atau Insidens Rate (IR)
dari 56,23 pada tahun 2013 menjadi .47 per 100.000 penduduk pada
tahun 2018
d.) Menurunnya angka Balita dengan gizi buruk dari .0,03 % pada tahun 2013
menjadi 0,01 %, pada tahun 2018
e.) Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional.
f.) Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana kesehatan di Puskesmas dan
jaringannya
e. Startegis
- 17
Dalam analisis strategi, dibutuhkan upaya pengenalan terhadap lingkungan
internal maupun eksternal. Adapun strategi dalam rencana strategik ini
sdalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan advokasi dan kemitraan kepada seluruh stakeholders
dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berwawasan
kesehatan.
2. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan melalui peningkatan
aksesabilitas dan jangkauan pelayanan kesehatan.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui kemitraan dengan
unit pelayanan kesehatan milik Pemerintah / Swasta.
5. Pemantapan kapasitas dan mutu pelayanan kesehatan melalui
pendayagunaan potensi seluruh sumberdaya yang ada dengan
pendekatan Paradigma Sehat.
6. Memantapkan Sistim Informasi Manajemen Kesehatan di Kabupaten
dan Puskesmas, sehingga setiap pengambilan keputusan selalu
berdasarkan fakta.
7. Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan serta pemberian
otonomi fungsional pada unit pelayanan kesehatan terutama yang
berada di lini depan, dengan berorientasi kepada pelanggan.
8. Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Program Pembangunan
Kesehatan melalui peningkatan kualitas manajemen dan
pengembangan kesehatan.
- 18
9. Meningkatkan Kemampuan dalam Pemberantasan Penyakit melalui
upaya preventif dan pemberdayaan masyarakat secara partisipasif
10. Mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan yang serasi.
11. Pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan pendekatan keluarga
menuju kemandirian masyarakat yang bertumpu pada potensi yang
ada.
f. Kebijakan
Sesuai arah kebijakan umum pembangunan daerah sebagaimana tertuang
dalam RPJM Kota Jambi 2013 - 2018, Pembangunan Bidang Kesehatan
yaitu meningkatkan mutu tenaga medis dan paramedic, meningkatkan
sarana prasarana kesehatran serta meningkatkan pelayanan kesehatan
serta kebijakan pembangunan Kesehatan oleh Kementerian Kesehatan
yakni meningkatkan kualitas kesehatan dengan mengupayakan
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat yang berhasil dan berdaya
guna, meliputi usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
dukungan sarana dan prasarana. Dalam pelaksanaan kebijakan
pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk, Secara Umum adalah
sebagai-berikut :
1. Meningkatkan Umur Harapan Hidup
2. Menurunkan AKB
3. Menurunkan AKI
4. Menurunkan prevalensi gizi kurang pada balita.
5. Meningkatkan jumlah jaringan dan kualitas Puskesmas
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
- 19
7. Mengembangkan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin
8. Meningkatkan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat
9. Meningkatkan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini
10. Meningkatkan pemerataan dan kualitas fasilitas kesehatan dasar
11. Meningkatnya dan berperannya forum musyawarah kesehatan
masyarakat pada kelurahan siaga
12. Meningkatnya peran masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah
kesehatan dan bencana.
Secara spesifik kebijakan kesehatan 2013-2018 dijabarkan sebagai berikut :
1. Mengembangkan isu strategis, kinerja dan standar pelayanan minimal di
bidang kesehatan
2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kesehatan
3. Meningkatkan tertib administrasi di bidang kesehatan
4. Mengoptimalkan pelaksanaan peraturan di bidang kesehatan
5. Pendistribusian pegawai sesuai dengan kebutuhan
6. Meningkatkan kemampuan pemberian pelayanan kesehatan dasar yang
optimal sesuai dengan Protap
7. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan meningkatkan SDM di
bidang farmasi dan pengobatan
8. Mengoptimalkan pelaksanaan peraturan-peraturan yang ada di bidang
yankes pada masyarakat
9. Meningkatkan pembinaan dan pemantauan terhadap kegiatan program
10. Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus
11. Pemeriksaan dan pengamatan kesehatan haji
- 20
12. Mengoptiomalkan kinerja tim Forum Kota Sehat
13. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan lintas program
14. Mengoptimalkan pelaksanaan peraturan-peraturan yang ada di bidang
kesehatan lingkungan
15. Meningkatkan pembinaan dan pemantauan terhadap kegiatan
16. Meningkatkan jangkauan dan pelayanan imunisasi : eradikasi polio,
eliminasi TN, reduksi campak.
17. Meningkatkan kerjasama LP dan LS melalui Tim Pemantauan Wilayah
18. Meningkatkan penanganan DBD Chikungunya sesuai standar / SOP
19. Meningkatkan pemeriksaan Sediaan Darah malaria dan Memberikan
pengobatan cepat dan tepat
20. Akselerasi Rabies
21. Meningkatkan pelaksanaan strategi DOTS
22. Eliminasi Kusta
23. Menyebarluaskan tatalaksana diare di Rumah Tangga,Sarkes
,masyarakat yang tepat dan benar melalui manajemen KLB yang efektif
dan efisien .
24. Melaksanakan deteksi dini ,pengobatan yang tepat ,pencegahan
komplikasi dan rujukan
25. Meningkatkan kerjasama LS melalui KPAK untuk kegiatan pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS
26. Eliminasi Filariasis
27. Surveilance AFP ,Campak dan TN
- 21
28. Pemantauan penyakit menular di puskesmas dan rumah sakit serta lokasi
resiko tinggi
29. Terlaksananya Penangulangan KLB
30. Tertanggulangi masalah kesehatan pra ,saat dan Pasca bencana
31. Pengamatan penyakit tidak menular
32. Memberdayakan masyarakat dengan menjalin kemitraan dalam upaya
pengembangan kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
33. Mengembangkan sarana dan metode penyuluhan kesehatan
34. Meningkatkan Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
Lima tatanan
35. Meningkatkan kerjasama LS dan LP melalui Pokjanal Posyandu dan tim
terpadu
36. Meningkatnya kualitas pelayanan ANC dan persalinan oleh tenaga
kesehatan
37. Meningkatkan cakupan deteksi tumbuh kembang balita dan pra sekolah
38. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan remaja
39. Meningkatkan cakupan pelayanan usuia lanjut
40. Menurunnya prevalensi gizi kurang
41. Meningkatkan mutu sarana dan prasarana kesehatan.
42. Mengembangkan sistem informasi kesehatan daerah
D. Permasalahan Utama yang dihadapi
1. Masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan secara komprehensif.
- 22
2. Masih rendahnya kualitas laporan data dan informasi kesehatan di tingkat
Puskesmas.
3. Masih terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga pelayanan kesehatan di
tingkat dasar.
4. Kurangnya pemahaman dan kesadaran terhadap perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) di berbagai tatanan.
5. Masih adanya penyakit lokal spesifik dan berkembangnya penyakit menular
serta berpotensi terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa).
6. Rendahnya peran serta masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam
kemitraan kesehatan.
7. Rendahnya pelayanan kesehatan anak dan lansia dan penyehatan
lingkungan.
8. Masih ditemukannya balita gizi kurang yang berpotensi menjadi gizi buruk.
9. Masih kurangnya ketersediaan sarana prasarana, pada puskesmas dan
jaringannya
E. Sistematika Penyajian
Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan, memuat latar belakang, gambaran umum Organisasi,
Fungsi Strategis SKPD, Permaslahan Utama yang dihadapi,Sitimatika
penulisan LKJ Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016.
2. Bab II Perjanjian Kinerja SKPD Dinas Kesehatan Kota Jambi.
- 23
3. Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 yang memuat Pengukuran Kinerja
Kegiatan,Pengukuran Capaian sasaran,Akuntabilitas keuangan dan Evaluasi
dan analisis akuntabilitas
4. Bab IV Penutup yang memuat tentang Tinjauan umum capaian kinerja,
strategis untuk peningkatan kinerja di masa datang
- 24
BABA II PERENCANAAN KINERJA
Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 ini, mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan tatacara review atas laporan kinerja instansi pemerintah
2.1 Rencana Strategis
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Jambi adalah merupakan
dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan serta
merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan
terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang
bersangkutan, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Jambi telah menyusun Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kota Jambi yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (
lima ) tahun yaitu dari tahun 2013 – 2018 .
Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola
pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan /kebijakan bahwa
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Jambi dibuat pada masa jabatannya,
dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi
akuntabel.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Jambi tersebut ditujukan untuk mewujudkan
visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalamRencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Jambi Tahun 2013 - 2018. Disamping itu
pula, Renstra Dinas Kesehatan Kota Jambi diharapkan dapat mewujudkan
sinkronisasi dengan Renstra Kementerian Kesehatan , Bappenas dan Dinas
- 25
Kesehatan Provinsi Jambi sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan
nasional.Untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Jambi
Tahun 2013 – 2018 maka perencanaan strategik Dinas Kesehatan Kota Jambi
dalam RPJMD dituangkan dalam Misi ke 3 yaitu Mewujudkan msayarakat Kota
Jambi yang berkualitas,berakhlak,berbudaya dan berdaya saing seperti pada tabel
dibawah ini :
Tabel 2.1 MISI 3 RPJMD KOTA JAMBI
“MEWUJUDKAN MAYARAKAT KOTA JAMBI YANG BERKUALITAS,BERAKHLAK, BERBUDAYA DAN BERDAYA SAING”
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kota Jambi telah melalui tahapan
- tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Jambi Tahun
2013 – 2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD,
sehingga Renstra Dinas Kesehatan Kota Jambi merupakan hasil kesepakatan
bersama antara Dinas Kesehatan Kota Jambi dan stakeholder.
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Jambi juga
melakukan review terhadap , Visi, Misi, tujuan, sasaran dan Indikator Kinerja, baik
tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam
Tujuan Sasaran Startegi Arah Kebijakan
1 2 3 4
Peningkatan Pelayanan
kesehatan dan revitalisasi
inprasstruktur kesehatan
Tercapainya peningkatan
derajat kesehatan
masyarakat untuk semua
Peningkatan mutu dan
akses kesehatan
1.Meningkatkan mutu
tenaga medis dan non
medis
2.Meningkatkan sarana
parasaraana kesehatan
3. Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan
- 26
melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-
isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Jambi setelah dilakukan review dapat
dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini :
Tabel 2.2 Visi,Misi,Tujuan,sasaran,Startegi dan Arah kebijakan
SKPD Dinas Kesehatan kota Jambi
Visi Misi Tujuan sasaran Strategi Arah kebijakan
Terwujudnya
Pelayanan
Kesehatan Yang
Bermutu Menuju
Masyarakat Kota
Jambi Sehat dan
Mandiri tahun 2018
Menjadikan
pembangunan
daerah yang
berwawasan
kesehatan
Mendorong
pembangunan
daerah yang
berwawasan
Kesehatan
Meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat dan
mengurangi
dampaik negatip
terhadap
kesehatan dari
adanya
pembangunan
Meningkatkan
advokasi dan
kemitraan kepada
seluruh
stakeholders dalam
mewujudkan
pembangunan
daerah yang
berwawasan
kesehatan.
Mengoptimalkan
pelaksanaan
peraturan di bidang
kesehatan
Mengoptimalkan
pelaksanaan
peraturan-peraturan
yang ada di bidang
kesehatan
lingkungan
Meningkatkan
keterjangkuan
masyarakat
terhadap
Pelayanan
Kesehatan yang
adil dan
berkualitas
Meningkatnya
pemerataan
dan kualitas
Puskesmas
baik dari segi
Sumber daya
manusia
maupun
fasilitas
kesehatannya
Meningkatnya
ketersediaan
sarana prasarana
kesehatan di
Puskesmas dan
jaringannya
Meningkatkan
pemerataan
pelayanan
kesehatan melalui
peningkatan
aksesabilitas dan
jangkauan
pelayanan
kesehatan
Meningkatkan
kualitas sarana dan
prasarana
kesehatan serta
meningkatkan
pelayanan
kesehatan
puskesmas 24 jam
Meningkatkan
kuantitas dan
kualitas SDM
Pendistribusian
pegawai sesuai
dengan kebutuhan
Meningkatkan
kualitas pelayanan
kesehatan melalui
kemitraan dengan
unit pelayanan
kesehatan milik
Pemerintah /
Swasta.
Mengoptimalkan
pelaksanaan
peraturan-peraturan
yang ada di bidang
yankes pada
masyarakat
Pemantapan
kapasitas dan mutu
pelayanan
kesehatan melalui
pendayagunaan
potensi seluruh
sumberdaya yang
ada dengan
pendekatan
Paradigma Sehat.
Meningkatkan
kemampuan
pemberian
pelayanan
kesehatan dasar
yang optimal sesuai
dengan Protap
Meningkatkan
Peran serta
Masyarakat serta
mengembangkan
Kemitraan di
bidang
Kesehatan.
Terwujudnya
kemandirian
dan peran
serta
masyarakat
dalam
pembangunan
kesehatan
Meningkatnya
jaminan kesehatan
terutama bagi
penduduk miskin
Mengembangkan
sistem pembiayaan
kesehatan yang
serasi
Meningkatkan
jaminan kesehatan
bagi masyarakat
tidak mampu dan
meningkatkan
kemandirian
masyarakat untuk
mendapatkan
jaminan kesehatan.
- 27
2.2 Indikator Kinerja utama
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata
pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya peraturan Menteri Negara
Pendahayagunaan aparatur Negara nomor PER/09/M.PAN/5/2007 Tentang
Pedoman Umum Penetepan Indikator Kinerja Utama Lingkungan Instansi
Pemerintah, indikator kinerja utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan dan ssaran strategis pemeritah.
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Kesehatan Kota Bandung
juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama,dalam melakukan review
dengan memperhatikan capaian kinerja,permasalahan dan isu-isu strategis yang
sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.
Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama DinasKesehatan Kota Jambi
tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Meningkatnya
peran masyarakat
dalam mengatasi
masalah-masalah
kesehatan dan
bencana
Meningkatkan
Kemampuan dalam
Pemberantasan
Penyakit melalui
upaya preventif dan
pemberdayaan
masyarakat secara
partisipasif
meningkatkan
survailance penyakit
menulr dan
mrniurunkan kasus
penyakit menular
lainnya
Meningkatnya dan
berperannya forum
musyawarah
kesehatan
masyarakat pada
kelurahan siaga
Pemberdayaan
masyarakat dengan
menggunakan
pendekatan
keluarga menuju
kemandirian
masyarakat yang
bertumpu pada
potensi yang ada.
Memberdayakan
masyarakat dengan
menjalin kemitraan
dalam upaya
pengembangan
kesehatan yang
mempunyai daya
ungkit tinggi
terhadap
peningkatan derajat
kesehatan
masyarakat.
Membudayakan
Prilaku Hidup
bersih dan Sehat
berbasis
Masyarakat
Terwujudnya
masyarakat
yang
berperilaku
hidup bersih
dan sehat
Meningkatnya
sosialisasi
kesehatan
lingkungan dan
pola hidup sehat
serta peningkatan
pengetahuan
kesehatan pada
masyarakat sejak
usia dini
Peningkatan
penyuluhan dan
advokasi tentang
kesehatan dan pola
Hidup sehat
kepada masyarakat
Meningkatkan
Pembinaan Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) pada
Lima tatanan dan
peningkatan
pengetahuan
kesehatan
- 28
Tabel.2.3 Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Kota Jambo Tahun 2016
2.3.Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan kinerja/kesepakatan
kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan, dalam hal ini penetapan
kinerja antara Walikota Jambi dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh
pemerintah dan Dinas Kesehatan Kota Jambi. Perjanjian kinerja ini ditetapkan
pada awal tahun 2016 sehingga masih mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan
tahun 2014-2018.
Perjanjian kinerja, diantaranya memuat kegiatan yang akan dilaksanakan
pada tahun 2016 untuk mencapai target dari indikator kinerja, yang merupakan
ukuran keberhasilan dari sasaran strategis yang telah ditetapkan. Berikut diuraikan
sasaran strategis, program dan kegiatan yang mendukung untuk tahun 2016,
yaitu :
TARGET
2016
1
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan dan reviltalisasi
Infrastruktur Kesehatan1
Tercapainya peningkatan derajat
Kesehatan masayarakat untuk
semua1 Jumlah Puskesmas dengan Pelayanan 24 Jam UNIT 5
No MISI SASARAN Indikator Kinerja Utama Satuan
- 29
Tabel.2.4 Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Jambi
Tahun 2016
SKPD : Dinas Kesehatan Kota Jambi
TA : 2016
1 2 4
I 1. Terlaksananya kebijakan kesehatan yang 1. Terealisasinya pelaksanaan kebijakan dan penyusunan
menjamin tercapainya sistem kesehatan yang program kesehatan 100%
berkesinambungan 2. Terbentuknya tim kerja yang tertuang dalam surat keputusan 100%
2. Terlaksananya kebijakan dan rencana 3. Ratio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk:
pengembangan tenaga kesehatan a. Dokter 12,22
3. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan b. Dr. Spesialis
tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan c. Dokter gigi 4,364
profesionalisme d. Apoteker 4,364
4. Terlaksananya pendistribusian alat kesehatan e. Sarjana Kesehatan Masyarakat 20,95
medis dan tersedianya peralatan non medis. f. Bidan 61,1
5. Terdapatnya administrasi keuangan dan g. Perawat 61,1
perlengkapan yang efisien dan fleksibel. h. Ahli gizi 4,364
i. Ahli Sanitasi 20,95
4. Tenaga fungsional
a. Pranata laboratorium 8,729
b. Administrator kesehatan
c. Penyuluh kesehatan 4,364
d. Epidemiologi
e. Entomologi
f. Perawat gigi 12,22
g. Perekam medis
h. Radiografer
i. Teknisi elektromedis
j. Arsiparis
k. Pranata komputer
l. Asisten Apoteker 12,22
m. Akreditasi tenaga fungsional kesehatan
5. Persentase anggaran kesehatan dalam APBD 8%
6 Tersedianya Laporan Keuangan 1
7 Tersedianya Renstra, Lakip, Laporan tahunan,RKT Kesehatan
dan RKA Kesehatan 4
II
1. Meningkatnya jangkauan dan mutu pelayanan 1. Persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas 15%
upaya kesehatan dasar. 2. Persentase cakupan rawat inap 1%
2. Meningkatnya Pembinaan Keperawatan 3. Persentase puskesmas yang menerapkan standar pelayanan 100%
Kesehatan Masyarakat medik dasar
3. Meningkatnya pembinaan dan pengawasan 4. Persentase puskesmas yang melaksanakan Jaminan Mutu 100%
upaya kesehatan tradisional/ Komplementer (QA)
alternatif 5. Jumlah puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Perkesmas 20 pkm
4. Meningkatnya pelayanan kefarmasian dan / PHN
perbekalan kesehatan 6. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan Tradisional yg melaksa 50%
5. Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus nakan pelayanan sesuai pedoman
6. Meningkatnya pelayanan perizinan. 7. Jumlah fasilitas kesehatan yang memiliki izin 65%
7. Meningkatnya Pelayanan Unit Transpusi Darah PMI 8. Persentase puskesmas dengan pelaksanaan penggunaan 60%
obat rasional
9. Persentase puskesmas dengan pelaksanaan pelayanan 15%
informasi obat
10. Persentase institusi yang dilakukan pembinaan pelayanan 70%
kefarmasian
11. Terlaksananya perizinan farmasi 100%
12. Cakupan pelayanan kesehatan haji 100%
13. Cakupan pelayanan kesehatan indera penglihatan dan telinga 35%
14. Cakupan pelayanan kesehatan laboratorium dasar 60%
15. Cakupan pelayanan kesehatan kerja 60%
16. Cakupan pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas 12%
17. Cakupan gangguan rawat jalan gigi 15%
18. Cakupan Kantong Darah
19. Jumlah puskesmas dengan pelayanan 24jam
III 60%
1. Kota sehat 1 Persentase kecamatan atau kelurahan yang melaksanakan kawasan Sehat 75%
2. Air Minum 2 Persentase dan Cakupan penduduk yang memiliki akses terhadap air minum
berkualitas.61%
3. Tempat-Tempat Umum (TTU) 3 Persentase Tempat-Tempat Umum Yang memenuhi Syarat Kesehatan 90%
Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman (TPM) 4 Persentase tempat pengelolaan makanan & minuman yang memenuhi syarat kesehatan
Tempat Pengelolaan dan Penjualan (TP2) Pestisida 5 Persentase Tempat Pengelolaan dan Penjualan (TP2) Pestisida yang memenuhi syarat 80%4. Sanitasi Perumahan dan Lingkungan 6 Persentase Rumah Sehat
Kelurahan melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
7 Jumlah kelurahan yang melaksanakan STBM
75%
5. Terpenuhinya persyaratan kesehatan tempat- 8. Cakupan kelurahan UCI 90%tempat pengelolaan makanan dan minuman 9. Cakupan anak sekolah yang diimunisasi campak, TT, DT 100%
6. Terpenuhinya persyaratan kesehatan tempat 10. Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk 95%
umum dan Industri 11. Penderita malaria yang ditangani 14%
7. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan 12. Persentase penderita klinis malaria yang diperiksa mikroskopik 100%
TP2 Pestisida 13. Persentase ibu hamil dan balita yang tidur dalam kelambu 100%
8. Menanggulangi dan mencegah terjadi berinsektisida
penyakit menular dan tidak menular (degeneratif) 14. Persentase ibu hamil yang diskrining malaria 50%
9. Menurunnya angka kesakitan, kematian 15. Angka penderita tb Paru per 100.000 penduduk 100%
dan kecacatan akibat penyakit menular 16. Persentase penemuan penderita tb paru BTA (+) baru 160
10. Mengamati dan memantau kecendrungan 17. Persentase kasus baru penderita TB baru BTA (+) yang 80%
penyakit menular disembuhkan
11. Memantau peningkatan penyakit degeneratif 18. Jumlah puskesmas yang menyediakan OAT 90%
3
TargetNo SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN
- 30
19. Persentase penderita BTA (+) yang diobati OAT 100%
20. Meningkatnya pengobatan Kusta yang dihentikan (Adekuat) 100%
(RFT Rate)
21. Angka penderita HIV per 100.000 penduduk 0%
22. Persentase penduduk umur >15 tahun mempunyai penge >0,5
tahuan tentang HIV/AIDS
23. Persentase pelaksanaan sero survei 95%
24. Persentase ODHA yang mendapatkan obat anti retroviral
25. Persentase penderita gigitan binatang terinfeksi rabies 90%
dengan VAR
26. Angka penderita rabies / kematian 100%
27. Angka penemuan penderita pneumonia balita dan diobati 0
28. Angka penemuan penderita diare dan diobati sesuai standar 100%
29. Penemuan kasus AFP pada anak umur <15 tahun 100%
per 100.000 anak
30. Angka prevalensi campak per 10.000 balita >1
31. Persentase Penurunan angka kematian akibat campak (CFR) <1
32. Angka penemuan penderita filariasis dan diberikan pengo 0
batan standar
33. Penemuan Penderita DBD dan Chikunguya dan diberikan peng 100%
obatan standar
34. Persentase lingkungan penderita DBD yang mendapatkan 100%
Fogging Fokus 90%
35. Angka penderita Tetanus Neonatorum per 1.000 kelahiran
hidup 0
36. Terpantaunya penyakit menular dan tidak menular di
Puskesmas dan Rumah Sakit
37 Persentase Kejadian Luar Biasa atau bencana di Kelurahan 100%
yang ditanggulangi kurang dari 24 jam
38 Persentase Pelayanan PTM di Posbindu 100%
39 persentase masyarakat yg mendapatkan layanan deteksi dini Ca Cervix 70%
DM dan jantung 30%
40 Persentase penderita ca cervix yang mendapatkan penanganan crio terapy 30%
41 Pelaksanaan sero survey dlm satu tahun 30%
42 persentase ibu hamil yang diskrining hevatitis B 1
43 Persentase bayi yang discrinning hevatitis B dari ibu hamil yang hevatitis B 100%
100%
IV
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, 1. Persentase rumah tangga PHBS
swasta dalam pembangunan 2. Persentase Desa Siaga Aktif 65%
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang 3. Persentase SD yang mempromosikan kesehatan 77%
merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan 4. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri 100%
serta berbasis bukti dengan keutamaan 5. Persentase Poskestren melaksanakan PHBS 55%
promotif dan preventif 6. Persentase bumil mendapatkan pelayanan (K1) 60%
3. Meningkatnya penyelenggaraan komunikasi dan 7. Persentase bumil mendapatkan pelayanan(K4) 100%
publikasi kesehatan 8. Persentase bulin ditolong oleh nakes terlatih 95%
4. Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan 9. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) 92%
pelayanan kesehatan yang.. 10. Cakupan pelayanan kesehatan pada ibu Nifas (KF) 96%
5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi 11. Cakupan fasilitas Kesehatan yg memberikan pelayanan KB sesuai standar 92%
masyarakat 12. Persentase bumil, bulin dan bufas yang mendapatkan 16 pkm
6. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan penanganan komplikasi kebidanan 82%
Sehat (PHBS) 13. Cakupan Rawat Inap yang mampu Poned
7. Meningkatnya perilaku kesehatan anak 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu Berbasis Gender termasuk 4 pkm
didik dan lingkungan sekolah yang sehat penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak 5 pkm
8. Meningkatnya status kesehatan reproduksi 15. Cakupan penanganan neonatal komplikasi
Wanita Usia Subur, Bumil dan Busui 16. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 82%
9. Meningkatnya status kesehatan anak dan 17. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita 91%
remaja 18. Cakupan SD/MI yang melaksanakan penjaringan siswa kls 1 91%
19. Jumlah puskesmas yang mampu melaksanakan Pelayanan 100%
Kesehatan Peduli remaja (PKPR)
20. Jumlah puskesmas yang mampu tatalaksana kasus kekerasan 8 PKM
Terhadap Anak (KTA)
21. Jumlah puskesmas santun usila 5 PKM
22. Cakupan pelayanan Lansia 5 pkm
23. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 75%
24. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) 100%
25. Persentase usia 0 - 6 bulan mendapat ASI eksklusif 68%
26. Persentase usia 6 - 59 bulan dapat kapsul vitamin A 65%
27. Persentase bumil mendapatkan Fe 90 tablet 85%
28. Persentase puskesmas melaksanakan surveilance gizi 95%
29. Cakupan MP-ASI 6-24 bln dan PMT bumil dari keluarga miskin 100%
30. Cakupan PMT Anak Sekolah 100%
31. Cakupan KB aktif (CFR) 10%
32. Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium 78%
V
1. Meningkatkan Pengembangan Sistem Informasi 1. Persentase puskesmas yang melaksanakan manajemen Data
Kesehatan 2. Persentase Puskesmas dengan pelaporan satu pintu dan memiliki Bank data 100%
2. Meningkatkan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 3. Persentase Puskesmas dengan ketersediaan dokumen data kesehatan 100%
3. Terwujudnya peningkatan sarana prasarana 4. Persentase Puskesmas dengan ketersediaan dokumen ketenagaan kesehatan 100%
kantor, Rumah dinas dokter, bidan, perawat, 5. Persentase ketersediaan buletin sistim informasi kesehatan 100%
puskesmas dan jaringannya yang akomodatif 6. Persentase Puskesmas yang memilki data terpilah menurut jenis kelamin 100%
dan representatif 7. Persentase masyarakat miskin terjamin oleh Jamkesmasda 100%
8. Persentase masyarakat miskin terjamin oleh Jamkesmas 80%
9. Persentase masyarakat terjamin melalui jaminan kesehatan 100%
mandiri 10%
10. Meningkatkan sarana dan prasarana Kantor Dinas Kesehatan
Kota Jambi 20%
11. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas
12. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas pembantu 50%
- 31
13. Meningkatkan prasarana Rumah Dinas Dokter 50%
14. Meningkatkan prasarana Rumah Dinas Perawat 15%
15. Meningkatkan prasarana Rumah Dinas Bidan 10%
16. Jumlah Puskesmas Rawat Jalan Menjadi Puskesmas Perawatan 10%
17. Jumlah Puskesmas Baru 0
18. Jumlah Pustu Baru 3 PKM
2pkm
VI
1. Meningkatnya penyediaan pelayanan 1. Persentase Ketersediaan obat sesuai kebutuhan
kefarmasian di bidang obat dengan 2. Persentase pengadaan obat esensial 90%
terpenuhinya pelayanan penyediaan obat 3. Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan tingkat 100%
dan perbekalan kesehatan yang bermutu ketersediaan, keterjangkauan serta kecukupan kebutuhan
baik di unit pelayanan kesehatan secara obat dan PERBEKKES
tepat jenis, tepat jumlah dan tepat waktu 4. Persentase pengadaan obat generik 100%
serta digunakan secara rasional 5. Persentase penulisan resep generik 100%
90%
2. Meningkatnya mutu pelayanan farmasi 1. Persentase sarana pelayanan farmasi komunitasdan Rumah sakit yg melaksanakan
komunitas dan Rumah Sakit pelayanan kefarmasian sesuai standar 20%
Program Anggaran Ket
1 Program Administrasi Perkantoran 1.638.828.175Rp 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 1.974.381.500Rp 3 Program Peningkatan Disiplin aparatur 376.400.000Rp
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 141.596.000Rp
5 Program Perencanaan SKPD 20.000.000Rp
6
Program Peningkatan pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5.000.000Rp
7
Program Pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan Daerah 132.511.000Rp
8
ProgramPeningkatan Akses dan Mutu Pelayanan
Kesehatan 59.101.261.725Rp
Jumlah 63.389.978.400Rp
- 32
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016
A. Capaian Kinerja Organisasi
Dinas Kesehatan Kota Jambi selaku pengemban amanah
masyarakatmelaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bandung yang dibuat
sesuaiketentuan yang diamanatkan tentang Perbaikan Pedoman
PenyusunanPelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerjadan Tatacara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian
target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam
dokumen renstra Tahun 2013-2018 maupun Renja Tahun 2016. Sesuai dengan
ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,sasaran yang
ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.
3.1 Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya
akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).
- 33
Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro
diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-
masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan
pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil
pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan
membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Kesehatan Kota jambi juga
melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan
review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu
strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.Hasil
pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Kesehatan Kota Jambi tahun
2016 menunjukan hasil sebagai berikut:
Tabel.3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016
Dari tabel tersebut terlihat bahwa indikator kinerja utama Dinas Kesehatan
sudah sesuai target (5 Puskesmas dengan melakukan pelayanan 24 Jam)
atau 100%
2. Capaian Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Jambi
Belum
Mencapai
Target
Mencapai
target
Melampaui
target
1
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan dan reviltalisasi
Infrastruktur Kesehatan
1Tercapainya peningkatan derajat Kesehatan
masayarakat untuk semua 1 Jumlah Puskesmas dengan Pelayanan 24 Jam 5 unit 5 unit
Indikator Kinerja UtamaSASARANMISINo TARGET
HASIL
- 34
Secara Umum Dinas Kesehatan Kota Jambi telah melaksanakan tugas
dalam rangka mencapai Visi Misi,Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam renstra 2013-2018
- 35
Belum
Mencapai
target
Sesuai
target
Melampaui
target
1 2 4
I 1. Terlaksananya kebijakan kesehatan yang 1. Terealisasinya pelaksanaan kebijakan dan penyusunan
menjamin tercapainya sistem kesehatan yang program kesehatan 100% 100%
berkesinambungan 2. Terbentuknya tim kerja yang tertuang dalam surat keputusan 100% 100%
2. Terlaksananya kebijakan dan rencana 3. Ratio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk:
pengembangan tenaga kesehatan a. Dokter 12,22 9,78
3. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan b. Dr. Spesialis
tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan c. Dokter gigi 4,364 3,48
profesionalisme d. Apoteker 4,364 1.071
4. Terlaksananya pendistribusian alat kesehatan e. Sarjana Kesehatan Masyarakat 20,95 9,11
medis dan tersedianya peralatan non medis. f. Bidan 61,1 43,67
5. Terdapatnya administrasi keuangan dan g. Perawat 61,1 27,46
perlengkapan yang efisien dan fleksibel. h. Ahli gizi 4,364 3,21
i. Ahli Sanitasi 20,95 7,77
4. Tenaga fungsional
a. Pranata laboratorium 8,729 7,37
b. Administrator kesehatan
c. Penyuluh kesehatan 4,364 3,88
d. Epidemiologi
e. Entomologi
f. Perawat gigi 12,22 7,9
g. Perekam medis
h. Radiografer
i. Teknisi elektromedis
j. Arsiparis
k. Pranata komputer
l. Asisten Apoteker 12,22 8,44
m. Akreditasi tenaga fungsional kesehatan
5. Persentase anggaran kesehatan dalam APBD 8% 7,44%
6 Tersedianya Laporan Keuangan 1 1 Dokumen
7 Tersedianya Renstra, Lakip, Laporan tahunan,RKT Kesehatan dan RKA Kesehatan 4 Dokumen 4 Dokumen
II 1. Meningkatnya jangkauan dan mutu pelayanan 1. Persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas 15% 41%
upaya kesehatan dasar. 2. Persentase cakupan rawat inap 1% 0,21%
2. Meningkatnya Pembinaan Keperawatan 3. Persentase puskesmas yang menerapkan standar pelayananmedik dasar 100% 100%
Kesehatan Masyarakat 4. Persentase puskesmas yang melaksanakan Jaminan Mutu(QA) 100% 100%
3. Meningkatnya pembinaan dan pengawasan 5. Jumlah puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Perkesmas / PHN 20 pkm 20 pkm
upaya kesehatan tradisional/ Komplementer6.
Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan Tradisional yg melaksanakan pelayanan sesuai
pedoman 50% 28,57%
alternatif 7. Jumlah fasilitas kesehatan yang memiliki izin 65% 99%
4. Meningkatnya pelayanan kefarmasian dan 8. Persentase puskesmas dengan pelaksanaan penggunaanobat rasional 60% 70%
perbekalan kesehatan 9. Persentase puskesmas dengan pelaksanaan pelayanan informasi obat 15% 20%
5. Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus 10. Persentase institusi yang dilakukan pembinaan pelayanan kefarmasian 70% 80%
6. Meningkatnya pelayanan perizinan. 11. Terlaksananya perizinan farmasi 100% 100%
7. Meningkatnya Pelayanan Unit Transpusi Darah PMI 12. Cakupan pelayanan kesehatan haji 100% 100%
13. Cakupan pelayanan kesehatan indera penglihatan dan telinga 35% 30%
14. Cakupan pelayanan kesehatan laboratorium dasar 60% 65%
15. Cakupan pelayanan kesehatan kerja 60% 45%
16. Cakupan pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas 12% 12%
17. Cakupan gangguan rawat jalan gigi 15% 15%
18. Cakupan Kantong Darah 16000 16000
19. Jumlah puskesmas dengan pelayanan 24jam 5 pkm 5 pkm
III 1. Kota sehat 1 Persentase kecamatan atau kelurahan yang melaksanakan kawasan Sehat 75% 80%
2. Air Minum 2 Persentase dan Cakupan penduduk yang memiliki akses terhadap air minum
berkualitas.61% 70%
3. Tempat-Tempat Umum (TTU) 3 Persentase Tempat-Tempat Umum dan TTI memenuhi Syarat Kesehatan 75% 80%
Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman (TPM) 4 Persentase tempat pengelolaan makanan & minuman yang memenuhi syarat kesehatan 80% 80%
Tempat Pengelolaan dan Penjualan (TP2) Pestisida 5
Persentase Tempat Pengelolaan dan Penjualan (TP2) Pestisida yang memenuhi syarat
kesehatan 80% 0
4. Sanitasi Perumahan dan Lingkungan 6 Persentase Rumah Sehat 75% 80%
Kelurahan melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)7 Jumlah kelurahan yang melaksanakan STBM 75% 75%
5. Terpenuhinya persyaratan kesehatan tempat- 8. Cakupan kelurahan UCI 100% 100%
tempat pengelolaan makanan dan minuman 9. Cakupan anak sekolah yang diimunisasi campak, TT, DT 95%
6. Terpenuhinya persyaratan kesehatan tempat 10. Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk 14% 100%
umum dan Industri 11. Penderita malaria yang ditangani 100% 100%
7. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan 12. Persentase penderita klinis malaria yang diperiksa mikroskopik 100% 100%
TP2 Pestisida 13. Persentase ibu hamil dan balita yang tidur dalam kelambu berinsektisida 50%
8. Menanggulangi dan mencegah terjadi 14. Persentase ibu hamil yang diskrining malaria 100% 100%
penyakit menular dan tidak menular (degeneratif) 15. Angka penderita tb Paru per 100.000 penduduk 160 160
9. Menurunnya angka kesakitan, kematian 16. Persentase penemuan penderita tb paru BTA (+) baru 100% 41,50%
dan kecacatan akibat penyakit menular 17. Persentase kasus baru penderita TB baru BTA (+) yang disembuhkan 80% 82,50%
10. Mengamati dan memantau kecendrungan 18. Jumlah puskesmas yang menyediakan OAT 20 pkm 20 pkm
penyakit menular 19. Persentase penderita BTA (+) yang diobati OAT 100% 100%
11. Memantau peningkatan penyakit degeneratif 20. Meningkatnya pengobatan Kusta yang dihentikan (Adekuat) (RFT Rate) 0% 0%
21. Angka penderita HIV per 100.000 penduduk >0,5 >0,5
22. Persentase penduduk umur >15 tahun mempunyai pengetahuan tentang HIV/AIDS 21,50%
23. Persentase pelaksanaan sero survei 1 th 0
24. Persentase ODHA yang mendapatkan obat anti retroviral 90% 90%
25. Persentase penderita gigitan binatang terinfeksi rabies dengan VAR 100% 100%
26. Angka penderita rabies / kematian 0 0
27. Angka penemuan penderita pneumonia balita dan diobati 100% 100%
28. Angka penemuan penderita diare dan diobati sesuai standar 100% 100%
29. Penemuan kasus AFP pada anak umur <15 tahun per 100.000 anak >1 3
30. Angka prevalensi campak per 10.000 balita <1 <1
31. Persentase Penurunan angka kematian akibat campak (CFR) 0 0
32. Angka penemuan penderita filariasis dan diberikan pengo batan standar 100% 100%
33. Penemuan Penderita DBD dan Chikunguya dan diberikan pengobatan standar 100% 100%
34. Persentase lingkungan penderita DBD yang mendapatkan Fogging Fokus 90% 16%
35. Angka penderita Tetanus Neonatorum per 1.000 kelahiran 0 0
36. Terpantaunya penyakit menular dan tidak menular di Puskesmas dan Rumah Sakit
37
Persentase Kejadian Luar Biasa atau bencana di Kelurahan yang ditanggulangi kurang
dari 24 jam 100% 100%
38 Persentase Pelayanan PTM di Posbindu 70% 100%
39 persentase masyarakat yg mendapatkan layanan deteksi dini Ca Cervix DM dan jantung 30% 14,70%
40 Persentase penderita ca cervix yang mendapatkan penanganan crio terapy 30% 100%
53
TargetNo SASARAN STRATEGIS
Tabel.3.2
INDIKATOR SASARAN
Pencapaian Target Indikator Kinerja
Dinas Kesehatan Kota Jambi
Tahun 2016
Tingkat Capaian
- 36
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa indikator Kinerja Dinas Kesehatan
Kota Jambi sebanyak 132 indiktor kinerja,indikator kinerja yang telah melampaui
dari terget kinerja sebanyak 29 Indikator atau 21,97%, indikator kinerja yang
41 Pelaksanaan sero survey dlm satu tahun 1 0
42 persentase ibu hamil yang diskrining hevatitis B 100% 21,84%
43 Persentase bayi yang discrinning hevatitis B dari ibu hamil yang hevatitis B 100% 1,60%
IV 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, 1. Persentase rumah tangga PHBS 65% 57,07%
swasta dalam pembangunan 2. Persentase Desa Siaga Aktif 77% 64,50%
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang 3. Persentase SD yang mempromosikan kesehatan 100% 55%
merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan 4. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri 55% 48,02%
serta berbasis bukti dengan keutamaan 5. Persentase Poskestren melaksanakan PHBS 60% 0%
promotif dan preventif 6. Persentase bumil mendapatkan pelayanan (K1) 100% 94%
3. Meningkatnya penyelenggaraan komunikasi dan 7. Persentase bumil mendapatkan pelayanan(K4) 95% 95,20%
publikasi kesehatan 8. Persentase bulin ditolong oleh nakes terlatih 95% 94%
4. Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan 9. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) 96% 98,25%
pelayanan kesehatan yang.. 10. Cakupan pelayanan kesehatan pada ibu Nifas (KF) 92% 94%
5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi 11. Cakupan fasilitas Kesehatan yg memberikan pelayanan KB sesuai standar 16 pkm 20 PKM
masyarakat 12. Persentase bumil, bulin dan bufas yang mendapatkan penanganan komplikasi kebidanan 82% 86,80%
6. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan 13. Cakupan Rawat Inap yang mampu Poned 4 pkm 3 pkm
Sehat (PHBS) 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu Berbasis Gender termasuk
7. Meningkatnya perilaku kesehatan anak penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak 5 pkm 6pkm
didik dan lingkungan sekolah yang sehat 15. Cakupan penanganan neonatal komplikasi
8. Meningkatnya status kesehatan reproduksi 16. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 82% 55,31%
Wanita Usia Subur, Bumil dan Busui 17. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita 91% 94%
9. Meningkatnya status kesehatan anak dan remaja 18. Cakupan SD/MI yang melaksanakan penjaringan siswa kls 1 91% 98%
19.
Jumlah puskesmas yang mampu melaksanakan Pelayanan Kesehatan Peduli remaja
(PKPR) 100% 94%
20. Jumlah puskesmas yang mampu tatalaksana kasus kekerasan 8 PKM 6 PKM
21. Jumlah puskesmas santun usila 5 PKM 5 PKM
22. Cakupan pelayanan Lansia 75% 79,50%
23. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100%
24. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) 70% 65,89%
25. Persentase usia 0 - 6 bulan mendapat ASI eksklusif 65% 63,97%
26. Persentase usia 6 - 59 bulan dapat kapsul vitamin A 88% 65,61%
27. Persentase bumil mendapatkan Fe 90 tablet 95% 85,40%
28. Persentase puskesmas melaksanakan surveilance gizi 100% 0%
29. Cakupan MP-ASI 6-24 bln dan PMT bumil dari keluarga miskin 100% 100%
30. Cakupan PMT Anak Sekolah 10% 0%
31. Cakupan KB aktif (CFR) 78% 63%
32. Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium 95% 100%
V 1. Meningkatkan Pengembangan Sistem Informasi 1. Persentase puskesmas yang melaksanakan manajemen Data 100% 100%
Kesehatan 2. Persentase Puskesmas dengan pelaporan satu pintu dan memiliki Bank data 100% 100%
2. Meningkatkan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 3. Persentase Puskesmas dengan ketersediaan dokumen data kesehatan 100% 100%
3. Terwujudnya peningkatan sarana prasarana 4. Persentase Puskesmas dengan ketersediaan dokumen ketenagaan kesehatan 100% 0% 100%
kantor, Rumah dinas dokter, bidan, perawat, 5. Persentase ketersediaan buletin sistim informasi kesehatan 100%
puskesmas dan jaringannya yang akomodatif 6. Persentase Puskesmas yang memilki data terpilah menurut jenis kelamin 100% 100%
dan representatif 7. Persentase masyarakat miskin terjamin oleh Jamkesmasda 100% 100%
8. Persentase masyarakat miskin terjamin oleh Jamkesmas 80% 126%
9. Persentase masyarakat terjamin melalui jaminan kesehatan mandiri 10% 20%
10. Meningkatkan sarana dan prasarana Kantor Dinas Kesehatan Kota Jambi 20% 20%
11. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas 50%
12. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas pembantu 50% 50%
13. Meningkatkan prasarana Rumah Dinas Dokter 50% 0%
14. Meningkatkan prasarana Rumah Dinas Perawat 15% 0%
15. Meningkatkan prasarana Rumah Dinas Bidan 10% 0%
16. Jumlah Puskesmas Rawat Jalan Menjadi Puskesmas Perawatan
17. Jumlah Puskesmas Baru 3 PKM 0
18. Jumlah Pustu Baru 2pkm 0
VI 1. Meningkatnya penyediaan pelayanan 1. Persentase Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90% 90%
kefarmasian di bidang obat dengan 2. Persentase pengadaan obat esensial 100% 100%
terpenuhinya pelayanan penyediaan obat 3.
Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan tingkat ketersediaan, keterjangkauan
serta kecukupan kebutuhan obat dan PERBEKKES 100% 100%
dan perbekalan kesehatan yang bermutu 4. Persentase pengadaan obat generik 100% 100%
baik di unit pelayanan kesehatan secara 5. Persentase penulisan resep generik 90% 90%
tepat jenis, tepat jumlah dan tepat waktu
serta digunakan secara rasional
2. Meningkatnya mutu pelayanan farmasi 1. Persentase sarana pelayanan farmasi komunitasdan Rumah sakit yg melaksanakan
komunitas dan Rumah Sakit pelayanan kefarmasian sesuai standar 20% 15%
- 37
sesuai dengan target sebanyak 51 indikator atau 38,64%,dan indiktor kinerja yang
tidak mememnuhi target kinerja sebanyak 52 indiktor atau sebanayak 39,39%.
3.2 Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya
1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Capaian Indikator Kinerja Utama tahun 2015 di bandingkan dengan capaian
indiktor kinerja Utama tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel.3.3 Perbandingan Capaian indiktor Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Jambi
Tahun 2015 dan 2016
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi target Indikator Kinerja
Utama tahun 2015 dan 2016 ( 5 unit puskesmas dengan pelayanan 24 Jam)
tetap dan capaian indiktor juga tetap (100%)
2. Capaian Indiktor Kinerja Dinas Kesehatan Kota Jambi
Secara Umum capaian Indiktor Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tahun 2015
dibandingkan dengan tahun 2016 dapat dilihat dari tabel berikut:
2015 2016 2015 2016 2015 2016
1
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan dan reviltalisasi
Infrastruktur Kesehatan
Tercapainya peningkatan derajat Kesehatan
masayarakat untuk semua Jumlah Puskesmas dengan Pelayanan 24 Jam 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 100% 100%
NoTarget Realisasi Capaian
Indikator Kinerja UtamaSASARANMisi
- 38
Tabel.3.4 Perbandingan Capaian indiktor Kinerja Dinas Kesehatan Kota Jambi
Tahun 2015 dan 2016
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
1 2
1 1. Terlaksananya kebijakan kesehatan yang 17 Indikator 3 13 17,65 76,47 4 4 23,53 23,53 10 0 58,82 0
menjamin tercapainya sistem kesehatan yang
berkesinambungan
2. Terlaksananya kebijakan dan rencana
pengembangan tenaga kesehatan
3. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan
profesionalisme
4. Terlaksananya pendistribusian alat kesehatan
medis dan tersedianya peralatan non medis.
5. Terdapatnya administrasi keuangan dan
perlengkapan yang efisien dan fleksibel.
2 1. Meningkatnya jangkauan dan mutu pelayanan 19 Indikator 2 4 10,53 21,05 14 9 73,68 47,37 3 6 15,79 31,58
upaya kesehatan dasar.
2. Meningkatnya Pembinaan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat
3. Meningkatnya pembinaan dan pengawasan
upaya kesehatan tradisional/ Komplementer
alternatif
4. Meningkatnya pelayanan kefarmasian dan
perbekalan kesehatan
5. Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus
6. Meningkatnya pelayanan perizinan.
7. Meningkatnya Pelayanan Unit Transpusi Darah PMI
3 1. Kota sehat 43 Indikator 10 9 23,26 20,93 25 20 58,14 46,51 8 14 18,60 32,56
2. Air Minum
3. Tempat-Tempat Umum (TTU)
Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman (TPM)
Tempat Pengelolaan dan Penjualan (TP2) Pestisida
4. Sanitasi Perumahan dan Lingkungan
Kelurahan melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
5. Terpenuhinya persyaratan kesehatan tempat-
tempat pengelolaan makanan dan minuman
6. Terpenuhinya persyaratan kesehatan tempat
umum dan Industri
7. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan
TP2 Pestisida
8. Menanggulangi dan mencegah terjadi
penyakit menular dan tidak menular (degeneratif)
9. Menurunnya angka kesakitan, kematian
dan kecacatan akibat penyakit menular
10. Mengamati dan memantau kecendrungan
penyakit menular
11. Memantau peningkatan penyakit degeneratif
4 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, 31 Indikator 11 17 35,48 54,84 6 3 19,35 9,68 14 11 45,16 35,48
swasta dalam pembangunan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan
serta berbasis bukti dengan keutamaan
promotif dan preventif
3. Meningkatnya penyelenggaraan komunikasi dan
publikasi kesehatan
4. Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang..
5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi
masyarakat
6. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
7. Meningkatnya perilaku kesehatan anak
didik dan lingkungan sekolah yang sehat
8. Meningkatnya status kesehatan reproduksi
Wanita Usia Subur, Bumil dan Busui
9. Meningkatnya status kesehatan anak dan remaja
5 1. Meningkatkan Pengembangan Sistem Informasi 16 Indikator 4 6 25,00 37,50 10 8 50,00 56,25 2 2 12,50 12,50
Kesehatan
2. Meningkatkan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
3. Terwujudnya peningkatan sarana prasarana
kantor, Rumah dinas dokter, bidan, perawat,
puskesmas dan jaringannya yang akomodatif
dan representatif
6 1. Meningkatnya penyediaan pelayanan 6 Indikator 0 1 0 16,67 6 5 83,33 100 0 0 0 0
kefarmasian di bidang obat dengan
terpenuhinya pelayanan penyediaan obat
dan perbekalan kesehatan yang bermutu
baik di unit pelayanan kesehatan secara
tepat jenis, tepat jumlah dan tepat waktu
serta digunakan secara rasional
2. Meningkatnya mutu pelayanan farmasi
komunitas dan Rumah Sakit
132 Indikator 30 50 27,73 37,88 65 49 49,24 37,12 37 33 28,03 25,00
Tingkat Capaian
Jumlah
Indiktor Kinerja
3
Melampaui target
Jumlah Indikator Persentase
4
Jumlah Indikator Persentase
5
Belum Mencapai targetSASARAN STRATEGISNo Sesuai target
Jumlah Indikator Persentase
- 39
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa bila dibandingkan capaian inidkator
kinerja dinas Kesehatan Kota Jambi tahun 2015 dibandingkan tahun 2016
terlihat bahwa indiktor kinerja yang belum mencapai terget terjadi
peningkatan, tahun 2015 sebesar 30 indikator atau (27,37%0 sedangkan
tahun 2016 sebesar 50 indiktor atau (37,88%), indiktor kinerja yang sudah
mencapai target terjadi penurunan, tahun 2015 sebesar 65 indikator atau
sebesar (49,24%) sedangkan tahun 2016 indikator 49 atau sebesar
(37,12%), indikator yang melampaui target juga terjadi penurunan, tahun
2015 sebesar 37 Indikator atau sebesar (28,03%) sedangkan tahun 2016
sebanyak 33 indikator atau sebesar (25,00%).
3.3 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Secara Umum capaian Indiktor Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tahun 2015
dibandingkan dengan target dalam rencana strategis Dinas Kesehatan Kota
Jambi dapat dilihat dari tabel berikut:
- 40
Tabel 3.5
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 DIBANDINGKAN TARGET AKHIR RENSTRA
DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN 2018
Realisasi
s/d tahun
2016
Rencana
sesuai
dengan
renstra
2018
Kesenjangan
1 2
I 1. Terlaksananya kebijakan kesehatan yang 1. Terealisasinya pelaksanaan kebijakan dan penyusunan
menjamin tercapainya sistem kesehatan yang program kesehatan 100% 100% 0%
berkesinambungan 2. Terbentuknya tim kerja yang tertuang dalam surat keputusan 100% 100% 0%
2. Terlaksananya kebijakan dan rencana 3. Ratio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk:
pengembangan tenaga kesehatan a. Dokter 9,78 13.966 -4,186
3. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan b. Dr. Spesialis
tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan c. Dokter gigi 3,48 5,237 -1,757
profesionalisme d. Apoteker 1,071 5,237 -4,166
4. Terlaksananya pendistribusian alat kesehatan e. Sarjana Kesehatan Masyarakat 9,11 24.44 -15,33
medis dan tersedianya peralatan non medis. f. Bidan 43,67 68.08 -24,41
5. Terdapatnya administrasi keuangan dan g. Perawat 27,46 68.08 -40,62
perlengkapan yang efisien dan fleksibel. h. Ahli gizi 3,21 5.237 -2,027
i. Ahli Sanitasi 7,77 24.44 -16,67
4. Tenaga fungsional
a. Pranata laboratorium 7,37 10.47 -3,1
b. Administrator kesehatan
c. Penyuluh kesehatan 3,88 5.237 -1,357
d. Epidemiologi
e. Entomologi
f. Perawat gigi 7,9 13.966 -6,066
g. Perekam medis
h. Radiografer
i. Teknisi elektromedis
j. Arsiparis
k. Pranata komputer
l. Asisten Apoteker 8,44 13,966 -5,526
m. Akreditasi tenaga fungsional kesehatan
5. Persentase anggaran kesehatan dalam APBD 7,44% 10% -2.56%
6 Tersedianya Laporan Keuangan 1 Dokumen 1 0
7 Tersedianya Renstra, Lakip, Laporan tahunan,RKT Kesehatan dan RKA Kesehatan 4 Dokumen 4 0
II 1. Meningkatnya jangkauan dan mutu pelayanan 1. Persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas 41% 15% '+26%
upaya kesehatan dasar. 2. Persentase cakupan rawat inap 0,21% 1,50% -1.29%
2. Meningkatnya Pembinaan Keperawatan 3. Persentase puskesmas yang menerapkan standar pelayananmedik dasar 100% 100% 0
Kesehatan Masyarakat 4. Persentase puskesmas yang melaksanakan Jaminan Mutu(QA) 100% 100% 0
3. Meningkatnya pembinaan dan pengawasan 5. Jumlah puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Perkesmas / PHN 20 pkm 20pkm 0
upaya kesehatan tradisional/ Komplementer6.
Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan Tradisional yg melaksanakan pelayanan sesuai
pedoman 28,57% 100% -71.25%
alternatif 7. Jumlah fasilitas kesehatan yang memiliki izin 99% 76% +23%
4. Meningkatnya pelayanan kefarmasian dan 8. Persentase puskesmas dengan pelaksanaan penggunaanobat rasional 70% 70% 0
perbekalan kesehatan 9. Persentase puskesmas dengan pelaksanaan pelayanan informasi obat 20% 15% +5%
5. Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus 10. Persentase institusi yang dilakukan pembinaan pelayanan kefarmasian 80% 70% +10%
6. Meningkatnya pelayanan perizinan. 11. Terlaksananya perizinan farmasi 100% 100% 0
7. Meningkatnya Pelayanan Unit Transpusi Darah PMI 12. Cakupan pelayanan kesehatan haji 100% 100% 0
13. Cakupan pelayanan kesehatan indera penglihatan dan telinga 30% 35% -5%
14. Cakupan pelayanan kesehatan laboratorium dasar 65% 65% 0
15. Cakupan pelayanan kesehatan kerja 45% 70% -25%
16. Cakupan pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas 12% 15% -3%
17. Cakupan gangguan rawat jalan gigi 15% 15% 0
18. Cakupan Kantong Darah 16000 18000 -2000
19. Jumlah puskesmas dengan pelayanan 24jam 20 pkm 20 unit Pkm 0
III 1. Kota sehat 1 Persentase kecamatan atau kelurahan yang melaksanakan kawasan Sehat 80% 90% ;-10%
2. Air Minum 2 Persentase dan Cakupan penduduk yang memiliki akses terhadap air minum
berkualitas.70% 90% -20%
3. Tempat-Tempat Umum (TTU) 3 Persentase Tempat-Tempat Umum dan TTI memenuhi Syarat Kesehatan 80% 100% -20%
Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman (TPM) 4 Persentase tempat pengelolaan makanan & minuman yang memenuhi syarat kesehatan 80% 90%
Tempat Pengelolaan dan Penjualan (TP2) Pestisida 5
Persentase Tempat Pengelolaan dan Penjualan (TP2) Pestisida yang memenuhi syarat
kesehatan 0 90% -90%
4. Sanitasi Perumahan dan Lingkungan 6 Persentase Rumah Sehat 80% 90% -10%
Kelurahan melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)7 Jumlah kelurahan yang melaksanakan STBM 75% 100% -25%
5. Terpenuhinya persyaratan kesehatan tempat- 8. Cakupan kelurahan UCI 100% 100% 0
tempat pengelolaan makanan dan minuman 9. Cakupan anak sekolah yang diimunisasi campak, TT, DT 95% 95% 0
6. Terpenuhinya persyaratan kesehatan tempat 10. Angka penemuan kasus malaria per 1.000 penduduk 100% 16% +94%
umum dan Industri 11. Penderita malaria yang ditangani 100% 100% 0%
7. Terlaksananya pengawasan dan pembinaan 12. Persentase penderita klinis malaria yang diperiksa mikroskopik 100% 100% 0
TP2 Pestisida 13. Persentase ibu hamil dan balita yang tidur dalam kelambu berinsektisida 0 75% -75%
8. Menanggulangi dan mencegah terjadi 14. Persentase ibu hamil yang diskrining malaria 100% 100% 0
penyakit menular dan tidak menular (degeneratif) 15. Angka penderita tb Paru per 100.000 penduduk 160 100 +60
9. Menurunnya angka kesakitan, kematian 16. Persentase penemuan penderita tb paru BTA (+) baru 41,50% 80% -38,5%
dan kecacatan akibat penyakit menular 17. Persentase kasus baru penderita TB baru BTA (+) yang disembuhkan 82,50% 90% -7,5%
10. Mengamati dan memantau kecendrungan 18. Jumlah puskesmas yang menyediakan OAT 20 pkm 20PKM 0
penyakit menular 19. Persentase penderita BTA (+) yang diobati OAT 100% 100% 0
11. Memantau peningkatan penyakit degeneratif 20. Meningkatnya pengobatan Kusta yang dihentikan (Adekuat) (RFT Rate) 0% 0% 0
21. Angka penderita HIV per 100.000 penduduk >0,5 >0,5 0
22. Persentase penduduk umur >15 tahun mempunyai pengetahuan tentang HIV/AIDS 21,50% 95% -73,5%
23. Persentase pelaksanaan sero survei 0 0
24. Persentase ODHA yang mendapatkan obat anti retroviral 90% 90% 0
25. Persentase penderita gigitan binatang terinfeksi rabies dengan VAR 100% 100% 0
26. Angka penderita rabies / kematian 0 0 0
27. Angka penemuan penderita pneumonia balita dan diobati 100% 100% 0
28. Angka penemuan penderita diare dan diobati sesuai standar 100% 100% 0
29. Penemuan kasus AFP pada anak umur <15 tahun per 100.000 anak 3 >1 0
30. Angka prevalensi campak per 10.000 balita <1 <1 0
31. Persentase Penurunan angka kematian akibat campak (CFR) 0 <1 0
32. Angka penemuan penderita filariasis dan diberikan pengobatan standar 100% 100% 0
33. Penemuan Penderita DBD dan Chikunguya dan diberikan pengobatan standar 100% 100% 0
34. Persentase lingkungan penderita DBD yang mendapatkan Fogging Fokus 16% 100% -94%
35. Angka penderita Tetanus Neonatorum per 1.000 kelahiran 0 0 0
36. Terpantaunya penyakit menular dan tidak menular di Puskesmas dan Rumah Sakit 100% 100% 0
37
Persentase Kejadian Luar Biasa atau bencana di Kelurahan yang ditanggulangi kurang
dari 24 jam 100% 100% 0
Rencana
3 4
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN
- 41
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi dari target indiktor tahun 2016
yang belum sesuai dengan renstra 60 indikator atau (45,45%), indiktor yang
38 Persentase Pelayanan PTM di Posbindu 100% 100% 0
39 persentase masyarakat yg mendapatkan layanan deteksi dini Ca Cervix DM dan jantung 14,70% 30% -15,30
40 Persentase penderita ca cervix yang mendapatkan penanganan crio terapy 100% 30% -70%
41 Pelaksanaan sero survey dlm satu tahun 0 1 -1
42 persentase ibu hamil yang diskrining hevatitis B 21,84% 100% -78,16%
43 Persentase bayi yang discrinning hevatitis B dari ibu hamil yang hevatitis B 1,60% 100% -98,40%
IV 1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, 1. Persentase rumah tangga PHBS 57,07% 75% -17,93%
swasta dalam pembangunan 2. Persentase Desa Siaga Aktif 64,50% 85% -20,50%
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang 3. Persentase SD yang mempromosikan kesehatan 55% 100% -45%
merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan 4. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri 48,02% 65% -16,98%
serta berbasis bukti dengan keutamaan 5. Persentase Poskestren melaksanakan PHBS 0% 70% -70%
promotif dan preventif 6. Persentase bumil mendapatkan pelayanan (K1) 94% 100% -6%
3. Meningkatnya penyelenggaraan komunikasi dan 7. Persentase bumil mendapatkan pelayanan(K4) 95,20% 95% +0,20%
publikasi kesehatan 8. Persentase bulin ditolong oleh nakes terlatih 94% 94% 0
4. Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan 9. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) 98,25% 97% +1,25%
pelayanan kesehatan yang.. 10. Cakupan pelayanan kesehatan pada ibu Nifas (KF) 94% 94% 0
5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi 11. Cakupan fasilitas Kesehatan yg memberikan pelayanan KB sesuai standar 20 PKM 18+2pkm 0
masyarakat 12. Persentase bumil, bulin dan bufas yang mendapatkan penanganan komplikasi kebidanan 86,80% 83% +3,80%
6. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan 13. Cakupan Rawat Inap yang mampu Poned 3 pkm 4+1 pkm -2Pkm
Sehat (PHBS) 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu Berbasis Gender termasuk
7. Meningkatnya perilaku kesehatan anak penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak 6pkm 5+7pkm -6pkm
didik dan lingkungan sekolah yang sehat 15. Cakupan penanganan neonatal komplikasi 100% 83% +17%
8. Meningkatnya status kesehatan reproduksi 16. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 55,31% 93% -37,69%
Wanita Usia Subur, Bumil dan Busui 17. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita 94% 93% +1%
9. Meningkatnya status kesehatan anak dan remaja 18. Cakupan SD/MI yang melaksanakan penjaringan siswa kls 1 98% 100% -2%
19.
Jumlah puskesmas yang mampu melaksanakan Pelayanan Kesehatan Peduli remaja
(PKPR) 100% 9+1 pkm 0
20. Jumlah puskesmas yang mampu tatalaksana kasus kekerasan 6 PKM 5+1 pkm 0
21. Jumlah puskesmas santun usila 5 PKM 5pkm 0
22. Cakupan pelayanan Lansia 79,50% 75% +4,5%
23. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% 100% 0
24. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) 65,89% 72% -6,11%
25. Persentase usia 0 - 6 bulan mendapat ASI eksklusif 63,97% 70% -6,03%
26. Persentase usia 6 - 59 bulan dapat kapsul vitamin A 65,61% 88% -22,39
27. Persentase bumil mendapatkan Fe 90 tablet 85,40% 95% -9,60%
28. Persentase puskesmas melaksanakan surveilance gizi 0% 100% -100%
29. Cakupan MP-ASI 6-24 bln dan PMT bumil dari keluarga miskin 100% 100% 0
30. Cakupan PMT Anak Sekolah 0% 10% -10%
31. Cakupan KB aktif (CFR) 63% 79% -16%
32. Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium 100% 95% +5%
V 1. Meningkatkan Pengembangan Sistem Informasi 1. Persentase puskesmas yang melaksanakan manajemen Data 100% 100% 0
Kesehatan 2. Persentase Puskesmas dengan pelaporan satu pintu dan memiliki Bank data 100% 100% 0
2. Meningkatkan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 3. Persentase Puskesmas dengan ketersediaan dokumen data kesehatan 100% 100% 0
3. Terwujudnya peningkatan sarana prasarana 4. Persentase Puskesmas dengan ketersediaan dokumen ketenagaan kesehatan 100% 100% 0
kantor, Rumah dinas dokter, bidan, perawat, 5. Persentase ketersediaan buletin sistim informasi kesehatan 0% 100% -'100%
puskesmas dan jaringannya yang akomodatif 6. Persentase Puskesmas yang memilki data terpilah menurut jenis kelamin 100% 100% 0
dan representatif 7. Persentase masyarakat miskin terjamin oleh Jamkesmasda 100% 100% 0
8. Persentase masyarakat miskin terjamin oleh Jamkesmas 126% 100% +26%
9. Persentase masyarakat terjamin melalui jaminan kesehatan mandiri 20% 10% +10%
10. Meningkatkan sarana dan prasarana Kantor Dinas Kesehatan Kota Jambi 20% 20% 0
11. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas 50% 50% 0
12. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas pembantu 50% 50% 0
13. Meningkatkan prasarana Rumah Dinas Dokter 0% 15% -15%
14. Meningkatkan prasarana Rumah Dinas Perawat 0% 10% -10%
15. Meningkatkan prasarana Rumah Dinas Bidan 0% 10% -10%
16. Jumlah Puskesmas Rawat Jalan Menjadi Puskesmas Perawatan 0% 10% -10%
17. Jumlah Puskesmas Baru 0 0 0
18. Jumlah Pustu Baru 0 1 pkm -1PKM
VI 1. Meningkatnya penyediaan pelayanan 1. Persentase Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90% 90% 0
kefarmasian di bidang obat dengan 2. Persentase pengadaan obat esensial 100% 100% 0
terpenuhinya pelayanan penyediaan obat 3.
Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan tingkat ketersediaan, keterjangkauan
serta kecukupan kebutuhan obat dan PERBEKKES 100% 100% 0
dan perbekalan kesehatan yang bermutu 4. Persentase pengadaan obat generik 100% 100% 0
baik di unit pelayanan kesehatan secara 5. Persentase penulisan resep generik 90% 90% 0
tepat jenis, tepat jumlah dan tepat waktu
serta digunakan secara rasional
2. Meningkatnya mutu pelayanan farmasi 1. Persentase sarana pelayanan farmasi komunitasdan Rumah sakit yg melaksanakan
komunitas dan Rumah Sakit pelayanan kefarmasian sesuai standar 15% 30% -15%
- 42
memenuhi target renstra 58 indikator atau (43,94%) dan indikator yang
melampau target renstra 14 indikator atau (10,41%).
3.4. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar Nasional.
Secara umum realisasi kinerja Dinas Kesehatan Jambi bila akan dibandingkan
dengan standar target nasioanl dapat dilihat dari capaian indiktor SPM seperti
pada Tabel berikut
Tabel 3.6 PENCAPAIAN INDIKTAOR KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI
DIBANDINGKAN DENGAN TARGET NASIONAL TAHUN 2016
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa capaian indiktor kinerja Dinas Kesehatan
yang belum memenuhi target nasional sebanyak 4 indikator atau sebesar
(18,18%), indikator yang sudah mencapai terget sebesar 10 indikator atau
sebesar (45,45%) dan indikator kinerja yang melampau target nasioanl sebesar 8
indikator atau sebesar (36,36%).
NO STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET SPMRealisasi
(%)1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K 4 95% 95,21
2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di tangani 80% 87,41
3 Cakupan pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% 93,79
4 Cakupan Pelayanan Nifas 90% 93,87
5 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 80% 55,34
6 Cakupan Kunjungan Bayi 90% 90,65
7 Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Immunization ( UCI ) 100% 100,00
8 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90% 93,95
9 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miiskin 100% 100,00
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 100,00
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% 98,76
12 Cakupan peserta KB aktif 70% 62,82
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
a. Acute flacid paralysis ( AFP ) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ≥ 2 0,00
b. Penemuan penderita pneumonia balita 100% 100,00
c. Penemuan pasien baru TB BTA positif 100% 100,00
d. Penderita DBD yang ditangani 100% 100,00
e. Penemuan Penderita Diare 100% 100,00
14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 100% 124,47
15 Cakupan Pelayanan kesehatan Rujukan pasien Masyrakat miskin 100% 150,58
16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan ( RS )di kota 100% 100,00
17 Cakupan desa /kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100% 100,00
18 Cakupan Desa Siaga Aktif 80% 75,81
- 43
3.5.Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan/penurunan kinerja serta alternative
solusi yang dilakukan
Adapun faktor penyebab keberhasilan dari capaian indikator kinerja sasaran
pada Dinas Kesehatan kota Jambi
1. Telah dilakukan penelahaan kegiatan yang dilakukan.
2. Kegiatan yang dilakukan fokus pada target –target capaian indikator.
3. Kegiatan yang dilakukan dilaksanakan secara sinergi dengan kegiatan
kegaiatan lain
4. Menganalisa capaian sasaran tahun sebelumnya.
Adapun faktor penyebab kegagalan/penurunan dari indikator kinerja sasaran
pada Dinas Kesehatan Kota Jambi:
1. Kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu ada yang indikatornya tidak
terdapat dalam indikator sasaran kinerja pada renstra Dinas Kesehatan
Kota Jambi tapi ada di Renstranya Kementerian Kesehatan.
2. Ada beberapa Indikator kinerja sasaran yang tidak bisa kita lakukan karena
masih adanya kebiajakan Pemerintah Pusat berupa moratorium penerimaan
pegawai ASN sehingga indikataor rasio ketenagaan sulit di capai.
3. Keterbatasan Kemampuan Keuangan Daerah untuk membiayai kegiatan
guna mencapai indikator sasaran kinerja.
4. Masih adanya kegiatan yang belum mempunyai satrategis guna mencapai
indikator kinerja sasaran.
a. Masih belum optimalnya pengelolaan sumber daya guna
mencapai indikator sasaran kinerja Dinas Kesehatan Kota Jambi
- 44
3.6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Bila dilihat dari efisensi penggunaan sumber daya pada pencapaian
indikator sasaran kinerja Dinas Kesehatan Kota Jambi dapat dilihat dibahaw ini
Tabel 3.7 EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PENCAPAIAN TARGET SASARAN
KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN 2016
Dari tabel diatas terlihat bahwa persentase capaian kinerja Dinas Kesehatan
Kota Jambi yang telah sesuai dengan target dan yang telah melampaui target
adalah sebesar 62,12% sedangkan penyerapan anggaranya sebesar 73,66%
sehingga diperoleh nilai kurang efisiensi sebesar 11,54%
3.7 Analisa Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja
Faktor yang menunjang keberhasil dalam pencapaian target kinerja
1. Pembangunan Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016 diarahkan untuk
meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang saling mendukung dengan
pendekatan paradigma sehat yang memberikan prioritas pada Upaya
Kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabiltasi sejak
dalam kandungan sampai usia lanjut.
2. Pembagunan bidang kesehatan Kota Jambi diarahkan untuk meningkatkan
dan memelihara mutu pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber
Belum
mencapai
target
Sesuai
target
Melampau
targetAnggaran Realisasi %
1
1 132 Indikator 37,88 37,12 25,00 72.158.318.620 53.153.595.521 73,66
Persenatse
2
Jumlah Indiktor
Kinerja
Pendanaan 2016
3 4
No
- 45
daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang
medis termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
Faktor kegagalan dalam pencapaian target kinerja
1. Desentralisasi membawa implikasi perubahan mendasar dalam tatanan
Pemerintahan, sehingga terjadi juga perubahan peran dan fungsi birokrasi
mulai dari tingkat Pusat sampai ke daerah. Perubahan yang mendasar itu
memerlukan juga pengembangan kebijakan yang mendukung penerapan
desentralisasi dalam mewujudkan pembangunan Kesehatan Kota Jambi
2013-2018 sesuai kebutuhan daerah dan diselenggarakan secara
efisien,efektif dan berkualitas
2. Secara Umum SKPD Dinas Kesehatan Kota Jambi belum sepenuhnya
memenuhi seluruh sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana
satrategis (Renstra) .
- 46
B. Realisasi Anggaran
Anggaran dan realisasi keuangan terkait pencapaian kinerja Dinas
Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini
TARGET REALISASIRp Rp
1 2 3 4 5 6
1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air & listrik 804.200.000 741.792.421 92,24
2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan Kendaraan Dinas/Ops 52.600.000 41.650.000 79,18
3 Penyediaan jasa administrasi keuangan 486.600.000 441.059.800 90,64
4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 262.000.000 261.901.000 99,96
5 Penyediaan alat tulis kantor 150.000.000 149.900.600 99,93
6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 97.520.000 89.692.800 91,97
7 Penyediaan komponen instalasi l istrik/penerangan bangunan kantor 10.000.000 9.897.250 98,97
8 Penyediaan makanan dan minuman 50.000.000 50.000.000 100,00
9 Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi perkantoran/teknis 214.100.000 193.100.000 90,19
10Penyediaan jasa pengaman kantor, pengemudi, pramubhakti dan penjaga
malam 369.000.000 364.000.000 98,64
11 Perjalanan Dinas 510.328.175 509.567.100 99,85
12 Pengadaan Kendaraan Dinas/operasional 300.000.000 284.700.000 94,90
13 Pengadaan perlengkapan gedung Kantor 16.200.000 12.150.000 75,00
14 Pengandaan peralatan perkantoran 444.981.500 437.342.900 98,28
15 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Dinas/Ops 933.200.000 870.655.150 93,30
16 Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor 40.000.000 39.720.000 99,30
17 Pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kantor 130.000.000 119.366.600 91,82
18 Rehabilitasi sedang/berat gedung Kantor 120.000.000 119.799.000 99,83
19 Pengadaan Pakaian Dinas dan Perlengkapannya 376.400.000 371.972.000 98,82
20 Pendidikan dan pelatihan formal 54.935.000 54.414.500 99,05
21 Penilaian Angka Kredit 86.661.000 83.435.000 96,28
22 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 5.000.000 4.649.500 92,99
23 Penyusunan Rencana Kerja SKPD 20.000.000 17.175.000 85,88
24 Pengembangan Data/Informasi 132.511.000 112.018.100 84,53
25 Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan 3.695.423.000 3.518.104.150 95,20
26 Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit 178.739.000 176.731.400 98,88
27 Peningkatan kesehatan masyarakat 1.662.235.000 1.646.369.500 99,05
28 Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar 1.220.746.500 1.128.670.750 92,46
29 Peningkatan pelayanan khusus 342.142.000 334.142.000 97,66
30 Penyuluhan dan pengembangan Medis Promosi Kesehatan 656.274.950 620.987.750 94,62
31 Peningkatan dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan 235.479.000 198.396.000 84,25
32 Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 383.673.750 340.508.500 88,75
33 Penyehatan Lingkungan 363.732.400 297.325.550 81,74
34 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 587.840.000 526.939.450 89,64
35Pencegahan Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3i) dan
pengendalian penyakit tidak menular835.903.027 743.810.640 88,98
36 Peningkatan surveillance epideminologi dan penanggulangan wabah 168.708.000 148.675.100 88,13
37 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular langsung 224.185.000 124.088.700 55,35
38 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 8.551.520.000 7.119.873.509 83,26
39 Pembangunan/Rehabilitasi Puskesmas/Pustu 1.280.000.000 1.277.800.000 99,83
40 Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat dan pasien kurang mampu 41.195.480.318 27.049.829.551 65,66
41 Peningkatan pelayanan kesehatan ibu,bayi baru lahir dan keluarga berencana 308.333.000 308.333.000 100,00
42 Peningkatan pelayanan kessehatan anak dan remaja dan lansia 312.667.000 260.229.400 83,23
43 Pembinaan Organisasi PMI Kota Jambi 69.000.000 63.151.000 91,52
44 Bantuan Operasional Kesehatan 4.220.000.000 1.889.670.850 44,78
TOTAL 72.158.318.620 53.153.595.521 73,66
1 Belanja Tidak Langsung (Belanja Gaji Pegawai) 55.277.983.271 53.864.642.296 97,44 TOTAL 127.436.301.891 107.018.237.817 83,98
NO NAMA KEGIATANKEUANGAN
% Ket
- 47
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Secara umum program
kerja Dinas Kesehatan Kota Jambi tahun 2016, jumlah kegiatan meningkat
dari tahun sebelumnya jumlah kegiatan tahun sebelumnya, yaitu dari 40
kegiatan pada tahun 2016 naik menjadi 44 items kegiatan di tahun 2016
hal ini dikarenakan adanya Pengalihan dana BOK yang sebelumnya melalui
dana Tugas Perbantuan sekarang melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non
Fisik. Realisasi dana Belanja langsung maupun Tidak langsung Dinas
Kesehatan Kota Jambi tahun 2016 adalah sebesar Rp.107.018.237.817,-
(83,98%) atau turun sebesar 3,19 %. Dari tahun 2015.
- 48
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan
Kota Kota Jambi Tahun 2016 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas
penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Kesehatan Kota
Jambi Tahun 2016. Pembuatan LAKIP ini merupakan langkah yang baik dalam
memenuhi harapan untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana
diharapkan oleh semua pihak
LAKIP Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016 ini dapat menggambarkan
kinerja Dinas Kesehatan Kota Jambi dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah
dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan
analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.
Dalam tahun 2016 Dinas Dinas Kesehatan Kota Jambi dalam menjalankan
4 misi dengan 132 (seratus tiga puluh dua) indikator kinerja sesuai dengan
Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016 yang
ingin dicapai. Secara Keseluruhan, dari 132 indikator ada 29 indikator yang
melampaui target (21,97%%), 51 indikator (38,64%) sesuai target, 52 indikator
(39,39%) belum mencapai target.
Adapun faktor yang menyebabkan belum pencapaian target kinerja
1. Desentralisasi membawa implikasi perubahan mendasar dalam tatanan
Pemerintahan, sehingga terjadi juga perubahan peran dan fungsi birokrasi
mulai dari tingkat Pusat sampai ke daerah. Perubahan yang mendasar itu
memerlukan juga pengembangan kebijakan yang mendukung penerapan
desentralisasi dalam mewujudkan pembangunan Kesehatan Kota Jambi
- 49
2013-2018 sesuai kebutuhan daerah dan diselenggarakan secara
efisien,efektif dan berkualitas
2. Secara Umum SKPD Dinas Kesehatan Kota Jambi belum sepenuhnya
memenuhi seluruh sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana
satrategis (Renstra) .
3. Pelaksanaan Kegiatan Belum fokus terhadap capaian kinerja yang
ditetapkan karena kemampuan anggaran dan kemampuan inovasi
kegiatan guna mencapai target sasaran yang telah ditetapkan.
Strategi untuk Peningkatan kinerja di masa datang
Problematika perencanaan pembangunan senantiasa berkembang yang
merupakan tantangan bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi dalam upaya untuk
meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Dalam rangka memperkuat pelaksanaan tugas di bidang pelayanan
Kesehatan, perlu kiranya memperkuat peran kelembagaan Dinas Kesehatan
Kota Jambi sehingga dapat lebih efektif dalam merumuskan perencanaan
kesehatan sebagai bentuk memenuhi tuntutan tantangan perencanaan di
masa mendatang, melalui:
a. Terus menerus meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
daya aparatur kesehatan;
b. Memberikan kemudahan bagi aparatur pemerintah untuk meningkatkan
profesionalismenya melalui pendidikan kedinasan maupun diluar
kedinasan;
c. Meningkatkan sarana prasarana Pelayanan Kesehatan
- 50
d. Mengupayakan penerapan “reward dan punishment” secara
proporsional;
e. Meningkatkan kualitas pendataan dan analisa Capaian untuk
mendukung kualitas perencanaan
f. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
kesehatan
2. Diperlukan terobosan baru agar pelaksanaan program kerja dan anggaran
menjadi lebih efektif berupa perubahan mekanisme penyusunan program
kerja/anggaran dari pola “top down” menjadi “bottom up” sehingga
mencerminkan kebutuhan organisasi.
3. Penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan guna pencapaian
target indikator kinerja yang telah ditetapkan akan dilakukan secara lebih
cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat dan
kemampuan sumber daya yang tersedia serta kemampuan yang ada
termasuk berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran
Tahun berjalan, langkah percepatan pelaksanaan kegiatan pada awal
Tahun anggaran dan perkembangan masalah-masalah aktual di bidang
kesehatan
4. Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal
sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka
optimalisasi mekanisme manajemen internal organisasi di lingkungan Dinas
Kesehatan Kota Jambi akan ditingkatkan untuk secara pro aktif memonitor
dan mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan
- 51
5. Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi
terkait baik di pusat maupun daerah akan dilakukan dengan lebih intensif,
mengingat berbagai pencapaian target indikator yang telah ditetapkan
hanya dapat dilakukan dengan melibatkan segenap instansi pemerintah
pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha dan civil society.