BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/33645/3/BAB I.pdf · anak diminta untuk...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGeprints.ums.ac.id/33645/3/BAB I.pdf · anak diminta untuk...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Dr. Yuliani Nuraini Sujiono (2009:6) Anak Usia Dini adalah sosok
individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan
fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Menurut NAEYC (National Association
for te Education of Young Children) (Aisyah, 2009:1.3) anak usia dini berada pada
rentang usia 0-8 tahun. Menurut Berk (1992:18) dalam Yuliani (2009:6) pada masa
usia dini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang
mengalam masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak
dalam rentang usia tertentu yang sedang menjalani perkembangan dan pertumbuhan
dengan pesat. Untuk itu agar anak usia dapat tumbuh dan berkembang dengan
optimal anak perlu mendapatkan bimbingan atau arahan, bimbingan atau arahan
tersebut dapat di peroleh anak salah satunya melalui pendidikan anak usia dini.
Pendidikan anak usia dini menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal pada pasal 1 ayat 14
menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut (Aisyah,2009:1.3). pendidikan anak usia dini merupakan
salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada
peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik
halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan
spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui
2
oleh anak usia dini (http:id.wikipedia.org/wiki/pendidikan dalam Yuliani Nuraini
Sujiono) (2009:6-7).
Berdasarkan Permendiknas No. 58 tahun 2009 menyatakan bahwa, tingkat
pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang
diharapakan dicapai anak pada rentang usia tertentu. Perkembangan anak yang
dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman nilai agama dan moral, fisik,
kognitif, bahasa dan sosioemosional. (Latif, 2013:71). Berdasarkan kutipan tersebut
bahwa salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki atau distimulasi pada diri
anak usia dini adalah motorik halus. Motorik halus adalah gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil tetapi diperlukan
koordianasi yang cermat. (Soetjiningsih.2012:117). Kemampuan motorik halus
sangat penting bagi perkembangan anak TK karena anak TK dipersiapkan untuk
masuk SD, sehingga diharapkan anak masuk SD sudah dapat melakukan kegiatan
menulis, menggambar, menjumput dan lain sebagainya dengan baik. Dalam
kemampuan anak dapat menulis ini kemampuan dasar yang perlu dikembangankan
adalah motorik halus anak. Sehingga kemampuan motorik halus sangat berperan
besar untuk anak bisa menulis dan menggambar serta kegiatan lain yang berkaitan
dengan motorik halus.
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan anak kelompok A di TK
Pertiwi 04 Ngringo, kemampuan motorik halusnya masih berkembang kurang baik.
Hal ini di disebabkan dari 2 faktor yaitu dari faktor murid dan faktor guru. Dari
faktor murid yaitu tangan anak masih kaku bila anak diminta untuk menulis,
mewarnai, melipat kertas atau membentuk dengan plastisin. Ketika pembelajaran
anak diminta untuk menuliskan satu huruf abjad, anak merasa kesulitan karena
tangannya masih kaku dan sulit untuk mengkoordinasikan mata dan tangannya,
begitu juga pada kegiatan pembelajaran melipat kertas anak masih kesulitan
mengkoordinasikan mata dan tangannya sehingga banyak anak yang lipatannya
kurang tepat.
3
Faktor penyebab dari segi guru, selama ini pembelajaran yang dilakukan di TK
Pertiwi 04 Ngringo berupa pembelajaran klasikal yang kegiatannya terpaku pada
lembar kerja yang ada di majalah dan ketika mengerjakan anak banyak di bantu
oleh guru dan orang tuanya yang menungguinya dan ketika anak sudah capek atau
bosan kegiatan akan diselesaikan orang tuanya atau gurunya sehingga kemampuan
motorik halus anak kurang bisa berkembang dengan baik.
Oleh karena mengingat begitu pentingnya kemampuan motorik halus anak
untuk dapat menulis dan mengkoordinasikan mata dan tangan dengan baik untuk
bisa cakap dan mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Untuk itu penulis
berkeinginan untuk dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak melalui
penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik
Halus Melalui Senam Irama Pada Anak Kelompok A di Tk Petiwi 04 Ngringo
Tahun Ajaran 2014/2015.”
B. RUMUSAN MASALAH
“Apakah Senam Irama Jari sehat ceria dapat meningkatkan kemampuan
motorik halus anak kelompok A di TK Pertiwi 04 Ngringo tahun ajaran
2014/2015?”
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus anak
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus anak melalui senam irama pada kelompok A di TK Pertiwi 04
Ngringo Jaten Karanganyar tahun 2014/2015.
4
D. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah wacana manfaat kegiatan senam irama dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus.
b. Sebagai dasar dalam penelitian kegiatan senam irama dalam upaya
peningkatan kemampuan motorik halus.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi anak didik
Memberikan pengalaman baru pada anak didik serta untuk dapat
mengkoordinasikan mata dan tangan dengan baik.
b. Bagi guru
Membantu guru untuk mendapatkan petunjuk sebagai alternative dalam
upaya meningkatkan motorik halus pada anak.