BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang...

12
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagian dari pondasi awal seorang individu dapat membentuk karakter, untuk itu perlu dilakukan kajian mendalam tentang pendidikan, sehingga mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan. Menurut Trianto (2011: 3) secara universal pendidikan sebagai cara untuk pengembangan kemampuan manusia secara utuh dan memberikan nilai-nilai sosial budaya yang ditanamkan serta dipercaya masyarakat, sehingga mampu menjalani hidup secara layak. Sedangkan pada UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 menerangkan bahwa pendidikan yakni cara yang sadar dan terencana untuk menciptakan konsep belajardi kelas untuk mengembangkan kemampuan peserta didik agar mempunyai ilmu spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Peningkatan program dalam pendidikan terlihat sangat menonjol di tingkat sekolah dasar dengan menerapkan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik yaitu cara belajar anak yang menyatukan mata pelajaran (integrated intruction) secara maupun kelompok untuk menemukan konsep dan prinsip keilmuan secara utuh, berarti, dan berbeda dengan yang lain (Majid, 2014: 80). Pembelajaran tematik diberikan kepada peserta didik dengan membuat jaring-jaring tema yang diakitkan dengan beberapa mata pelajaran. Pembelajaran yang bermanfaat bagi peserta didik memerlukan sumber belajar yang inovatif, menarik dan menyesuaikan kebutuhan siswa. Sumber belajar yang

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan bagian dari pondasi awal seorang individu dapat membentuk

karakter, untuk itu perlu dilakukan kajian mendalam tentang pendidikan, sehingga

mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan. Menurut Trianto (2011: 3) secara

universal pendidikan sebagai cara untuk pengembangan kemampuan manusia

secara utuh dan memberikan nilai-nilai sosial budaya yang ditanamkan serta

dipercaya masyarakat, sehingga mampu menjalani hidup secara layak. Sedangkan

pada UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1

menerangkan bahwa pendidikan yakni cara yang sadar dan terencana untuk

menciptakan konsep belajardi kelas untuk mengembangkan kemampuan peserta

didik agar mempunyai ilmu spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Peningkatan program dalam pendidikan terlihat

sangat menonjol di tingkat sekolah dasar dengan menerapkan pembelajaran

tematik.

Pembelajaran tematik yaitu cara belajar anak yang menyatukan mata

pelajaran (integrated intruction) secara maupun kelompok untuk menemukan

konsep dan prinsip keilmuan secara utuh, berarti, dan berbeda dengan yang lain

(Majid, 2014: 80). Pembelajaran tematik diberikan kepada peserta didik dengan

membuat jaring-jaring tema yang diakitkan dengan beberapa mata pelajaran.

Pembelajaran yang bermanfaat bagi peserta didik memerlukan sumber belajar

yang inovatif, menarik dan menyesuaikan kebutuhan siswa. Sumber belajar yang

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

2

dimanfaatkan saat belajar tematik salah satunya yaitu bahan ajar. Bahan ajar yaitu

media yang berupa informasi dalam wujud tulisan atau teks yang dibuat secara

terstruktur dan menampilkan bentuk yang berhubungan sesuai dengan capaian

kompetensi peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar yang memotivasi

keikutsertaan peserta didik secara aktif (Prastowo, 2014: 139). Contoh-contoh

bentuk bahan ajar seperti buku pelajaran, buku pendamping, modul, LKS,

handout, maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan lain sebagainya.

Tujuan dalam penyusunan bahan ajar adalah untuk membantu siswa dan

guru dalam memperoleh alternatif buku teks yang sulit diperoleh dalam proses

pembelajaran, serta penyusunannya yang disesuaikan dengan karakteristik

lingkungan belajar siswa (Depdiknas, 2008: 9). Tujuan dari bahan ajar tersebut

tidak terlepas dari karakteristik yang terdapat pada bahan ajar. Adapun

karakteristik dalam bahan ajar terdapat empat macam, yaitu aktif, menarik atau

menyenangkan, terpadu dan memberikan pengalaman langsung (Prastowo, 2014:

142).

Bahan ajar dirancang untuk memudahkan guru dalam memberikan

pengalaman belajar kepada siswa, sehingga melibatkan proses pembelajaran

secara kognitif, afektif, dan psikomotornya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

menyusun bahan ajar yang yang dapat meningkatkan interaksi antara peserta didik

dengan pendidik, lingkungan bermain dan kebutuhan belajar lainnya untuk

mencapai kompetensi yang diharapkan tesebut. Bahan ajar yang dipakai dalam

pembelajaran tematik yakni buku teks tematik guru dan siswa yang dicetak

langsung dari kementerian pendidikan dan kebudayaan. Buku teks tersebut

digunakan sekolah dasar di Indonesia sebagai buku acuan pelaksanaan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

3

pembelajaran tematik yang sudah dilengkapi LKS, langkah-langkah strategi

pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Namun dibeberapa

permasalahan, guru perlu melakukan pengembangan terhadap bahan ajar yang

menyesuaikan kemampuan peserta didik dan mendukung KBM.

Pernyataan tersebut diperkuat dalam Permendikbud nomer 20 tahun 2016

tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah yang mengatur tentang

penyusunan dan pengembangan RPP yang kontekstual. Elemen dalam

pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran terletak pada sumber

belajarnya yaitu bahan ajar (Kemendikbud, 2016: 2). Dengan demikian, secara

tidak langsung guru perlu mengembangkan bahan ajar yang disesuaikan dengan

ciri-ciri kemampuan peserta didik baik dilihat dari perkembangan psikologisnya

maupun dari latarbelakang sosialnya. Karena pembelajaran dengan bahan ajar

yang relevan dapat menghasilkan pengalaman belajar yang autentik melalui

pemakaian pendekatan belajar yang dititik beratnya adalah peserta didik.

Alternatif untuk mengembangkan bahan ajar yang autentik yaitu dapat melalui

penggunaan pendekatan belajar yang dititik beratkan pada peserta didik.

Pendekatan belajar yang membuat peserta didik aktif dan pembelajaran menarik

adalah pendekatan Cooperative Learning.

Cooperative Learning yakni pembelajaran yang berfokus dengan belajar

bersama kelompok dengan nilai-nilai karakter yakni bekerjasama, tolong-

menolong, mengkonstruksikan konsep, menyelesaikan masalah (Ngalimun, 2014:

161-162). Pendekatan pembelajaran ini merupakan pendekatan yang tepat

diterapkan pada siswa sekolah dasar untuk membekali kesiapan siswa secara

kompetensi dan mental melalui pengalaman belajar berkelompok, sehingga

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

4

meningkatkan rasa percayaan diri, hubungan sosial serta mampu bekerjasama. Hal

tersebut dapat menghindarkan siswa dari perselisihan antara peserta didik.

Hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada 4 Desember 2017 di

salah satu salah satu sekolah yang baru menerapkan kurikulum 2013 yaitu MI

Hidayatul Mubtadiin, guru kelas menjelaskan penggunaan bahan ajar di kelas

hanya menggunakan bahan ajar tematik dari pemerintah yaitu buku guru dan buku

siswa serta masih menggunakan buku paket ktsp untuk menunjang materi. Karena

bahan ajar dari pemerintah dirasa kurang memfasilitasi secara mendalam kepada

siswa. Permasalahan lainnya adalah pembelajaran ini masih bersifat individual

karena dalam buku tematik siswa tidak dilengkapi dengan langkah-langkah siswa

untuk berkelompok, sehingga siswa dalam berkelompok masih kerja sendiri-

sendiri. Oleh sebab itu, pendidik perlu melakukan inovasi pembelajaran dengan

mengembangkan bahan ajar tematik yang berbasis kelompok sebagai buku

pendamping saat belajar di kelas. Inovasi bahan ajar tematik yang berbasis

kelompok dapat diterapkan melalui cooperative Learning.

Pengembangan bahan ajar dipilih berdasarkan kondisi lapang di sekolah

MI Hidayatul Mubtadiin Geneng yang merupakan sekolah yang baru

melaksanakan kurikulum 2013 selama kurang lebih 3 tahun, jadi ketersediaan

bahan ajar untuk mendukung pembelajaran dirasa kurang lengkap. Bahan ajar

termasuk pondasi utama dalam pelaksanaan pembelajaran, karena bahan ajar

memuat materi dan kegiatan-kegiatan pembelajaran. Peneliti memilih Kelas IV

Sekolah Dasar untuk uji coba produk pengembangan bahan ajar dikarenakan kelas

IV adalah kelas peralihan, dimana siswa yang dulu dikategorikan sebagai siswa

kelas rendah (kelas I sampai kelas III) yang masih dibimbing lebih dominan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

5

secara individu seperti saat menulis, membaca, dan mengerjakan tugas mulai

diajarkan untuk lebih mandiri seperti mulai mengatur kelompok kecil dan

berdiskusi antar kelompok.

Analisis kebutuhan dari wawancara yang dilaksanakan oleh peneliti di MI

Hidayatul Mubtadiin adalah keterbatasan penggunaan bahan ajar yang hanya

menggunakan bahan ajar tematik dari pemerintah yaitu buku guru dan buku siswa

serta masih menggunakan buku paket ktsp untuk menunjang materi sehingga

peneliti membuat produk pengembangan berdasarkan analisis KD dan indikator

yang disesuaikan dengan pembelajaran tematik khususnya tema 7 subtema 1 Aku

dan Cita-citaku pada pembelajaran 1 dan 2 yang berupa pengembangan buku

pendamping tematik berbasis cooperative learning. Bahan ajar dibutuhkan untuk

mendukung pembelajaran tematik yakni bahan ajar yang inovatif dan sesuai

dengan karakter siswa. Untuk kelas IV buku pendamping tematik ini dirasa cocok

untuk dikembangkan karena berbasis cooperative learning yang mengajarkan

siswa untuk dapat belajar secara berkelompok sehingga siswa mampu melakukan

manajemen kelompok atau mengatur kelompoknya untuk bersama-sama belajar

dan mengerjakan tugas sesuai dengan intruksi yang terdapat pada buku

pendamping tematik yang dikembangkan oleh peneliti.

Berdasarkan pemaparan terkait pengembangan bahan ajar cooperative

learning sebagai buku pendamping mengacu pada pengembangan skripsi dari Isna

Rahmawati pada tahun 2017 dalam penelitiannya “ Pengembangan Bahan Ajar

Buku Pendamping Pada Pembelajaran Tematik Berbasis Pendidikan Karakter

Siswa Kelas 4 SD “. Penelitian diatas menerapkan model pengembangan Borg

and Gall. Uji coba produk pada kelas IV mendapatkan hasil 90,9% dengan taraf

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

6

baik pada SD Muhammadiyah 08 DAU Malang. Perbedaan penelitian

pengembangan yang dilaksanakan peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu

yaitu buku pendamping yang dibuat oleh peneliti sekarang menggunakan

pendekatan kooperatif dan memakai model penelitian Pengembangan ADDIE

(Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) sedangkan peneliti

terdahulu menggunakan model pengembangan Borg and Gall dan dipusatkan pada

pendidikan karakter. Persamaan penelitian pengembangan yang dilaksanakan oleh

peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu yaitu membuat pengembangan bahan

ajar sebagai buku pendamping.

Pemaparan di atas perlu dilakukan penelitian pengembangan mengenai

buku pendamping tematik pada tema 7 subtema 1aku dan cita-citaku. Tema ini

dipilih peneliti sebagai pengembangan bahan ajar tematik berbasis Cooperative

Learning karena guru kelas merasa di tema 7 subtema 1 materinya terdapat

berbagai macam kegiatan di buku tematik tetapi pengemasannya belum terlalu

inovatif . Oleh sebab itu, dilakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan

Bahan Ajar Buku Pendamping Tematik pada Tema 7 Subtema 1Aku dan Cita-

citaku Berbasis Cooperative Learning untuk Kelas IV Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengembangan bahan ajar buku pendamping tematik pada

tema 7 subtema 1Aku dan Cita-citaku berbasis Cooperative Learning

untuk kelas IV sekolah dasar?

2. Bagaimana keterterapan bahan ajar buku pendamping tematik pada tema 7

subtema 1Aku dan Cita-citakuberbasis Cooperative Learning untuk kelas

IV sekolah dasar?

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

7

C. Tujuan Penelitian Pengembangan

Berdasarkan Rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengembangan bahan ajar buku pendamping tematik pada tema 7

subtema 1Aku dan Cita-citakuberbasis Cooperative Learning untuk kelas

IV sekolah dasar.

2. Untuk mengetahui keterterapan bahan ajar buku pendamping tematik pada

tema 7 subtema 1Aku dan Cita-citakuberbasis Cooperative Learning untuk

kelas IV sekolah dasar.

D. Spesifikasi Produk yang diharapkan

Produk penelitian yang akan dihasilkan berupa bahan ajar buku pendamping

tematik pada tema 7 subtema 1Aku dan Cita-citakuberbasis Cooperative Learning

untuk kelas IV sekolah dasar. Spesifikasi dari bahan ajar yang dikembangkan

adalah sebagai berikut:

1. Konsep

Bahan ajar ini akan dilengkapi dengan materi dan lembar kerja siswa

yang pelaksanaannya secara berkelompok dan disesuaikan dengan

kompetensi yang ingin dicapai, serta dilengkapi dengan karakter kartun

untuk memotivasi siswa agar tertarik untuk membaca buku pendamping

tematik tersebut. Kelebihan lain bahan ajar ini juga menggunakan basis

pendekatan kooperatif yaitu berkelompok yang cocok sekali untuk proses

pembelajaran di kelas IV SD. Siswa akan lebih bersemangat dengan belajar

di kelas bersama teman-temannya yang menemukan konsep dan

memecahkan permasalah yang ada pada bahan ajar tersebut, sehingga

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

8

pembelajaran lebih didominasi siswa dan guru sebagai fasilitator atau

mendampingi proses pembelajaran siswa secara berkelompok. Pembelajaran

tematik akan lebih menyenangkan bagi siswa dan memudahkan guru dalam

mengkontruksikan konsep pada kompetensi yang akan dicapai.

Bahan ajar buku pendamping ini mempunyai beberapa konsep yaitu

a. Sistematika

1) Berbentuk bahan ajar cetak (Buku pendamping)yang berisipetunjuk

penggunaan untuk guru dan lembar kegiatan dan materi secara cooperative

untuk siswa.

2) Bahan ajar dirancang dengan menyesuaikan kompetensi pada tema 7

subtema 1 kelas IV SD.

3) Bahan ajar menekankan pada materi-materi yang disesuaikan dengan

kompetensi yang dicapai dan terdapat lembar latihan untuk dikerjakan

secara berkelompok.

4) Penyusunan bahasa dalam bahan ajar ini disusun dengan pemilihan kata

yang mudah dipahami oleh siswa.

5) Terdapat karakter kartun untuk memotivasi siswa.

b. Kegiatan

Kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam bahan ajar ini yaitu kegiatan

dengan berbasis Cooperative learning diantaranya adalah pembelajaran

yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang sifatnya

hterogen sehingga dalam pembelajaran siswa dapat bekerja secara

kelompok untuk saling diskusi dan bertukar pendapat.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

9

2. Konten (Isi)

Materi di dalam bahan ajar ini merupakan pengembangan dari kompetensi

dasar beserta indikator yang menyesuaikan sesuaikan dengan buku teks tematik

tema 7 subtema 1 (Aku dan Cita-citaku).

3 Tampilan

a. Bahan ajar cetak berukuran A4

b. Desain cover dibuat menarik dengan gambar, font, warna dan sesuai dengan

tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative.

c. Terdapat daftar isi, langkah penggunaan buku dan jaring konsep di awal

pembelajaran.

d. Materi-materi dalam buku dikemas secara padat sehingga mudah dimengerti

siswa.

e. Terdapat kegiatan-kegiatan dalam buku yang harus dikerjakan secara

berkelompok.

f. Terdapat soal latihan dan soal evaluasi secara berkelompok.

g. Terdapat kesimpulan dalam 1 pembelajaran untuk siswa secara individu.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu :

a. Memberikan sumbangan pemikiran melalui produk pengembangan bahan ajar

buku pendamping tematik berbasis Cooperative Learningsesuai dengan

karakteristik siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

10

b. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

yaitu inovasi penggunaan bahan ajar buku pendamping tematik berbasis

Cooperative Learninguntuk kelas IV Sekolah Dasar.

c. Sebagai reverensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan

dengan pengembangan produk bahan ajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Buku pendamping tematik pada tema 7 subtema 1aku dan cita-citaku ini

dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi dalam pembelajaran

tematik yang diajarkan terutama dengan tugas-tugas dalam buku pendamping

yang disajikan secara kooperatif sehingga mengajarkan siswa untuk saling

mengungkapkan pendapat dan bekerja secara berkelompok.

b. Bagi Sekolah/Guru

Buku pendamping tematik tema 7 subtema 1 aku dan cita-citaku bermanfaat

bagi sekolah dan guru sebagai referensi buku ajar untuk pembelajaran tematik

di sekolah tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

c. Bagi Pengembang

Penelitian ini memberikan manfaat bagi peneliti yaitu tentang pembuatan

buku pendamping serta implementasinya pada pembelajaran tematik sehingga

hal ini menjadi pengalaman untuk menjadi guru nantinya.

F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1. Asumsi

a. Bahan ajar buku pendamping tematik ini dapat membantu siswa untuk

lebih memahami pembelajaran yang disampaikan.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

11

b. Bahan ajar buku pendamping tematik ini dapat digunakan untuk

pembelajaran secara berkelompok karena kemampuan siswa untuk

berdiskusi kurang lebih sama.

c. Bahan ajar buku pendamping tematik ini diperuntukkan kelas IV SD dan

sebagai referensi untuk guru dalam menyampaikan materi pembelajaran

tematik.

2. Keterbatasan Pengembangan

a. Bahan ajar buku pendamping tematik ini hanya memuat tema 7 subtema 1

pembelajaran 1 dan 2 untuk kelas IV SD saja.

b. Bahan ajar buku pendamping tematik ini berbentuk bahan ajar cetak

(hardware).

c. Bahan ajar buku pendamping tematik ini hanya hanya diujicobakan di satu

sekolah yaitu kelas IV MI Hidayatul Mubtadiin Geneng Ngawi.

G. Definisi Operasional

1. Penelitian Pengembangan adalah proses perwujudan suatu gagasan atau

konsep menjadi karya yang dapat dipergunakan secara nyata.

2. Bahan Ajar yaitu bahan yang berbentuk informasi yang berwujud tulisan

atau teks yang disusun secara sistematis dan menampilkan bentuk yang utuh

dari kompetensi yang harus dicapai peserta didik melalui kegiatan belajar

yang memotivasi keikutsertaan peserta didik aktif dan menghibur.

3. Buku pendamping adalah salah satu jenis bahan ajar yang berfungsi sebagai

pendamping buku utama dalam kegiatan pembelajaran.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/38925/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · tema yang terdapat didalamnya dan sesuai dengan pembelajaran cooperative. c. Terdapat daftar

12

4. Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran yang menggabungkan beberapa

mata pelajaran menjadi satu kesatuan sehingga penyampaiannya menjadi

satu dalam pembelajaran.

5. Pendekatan Cooperative Learning adalah pembelajaran yang berkelompok

yang sifatnya hterogen sehingga dalam pembelajaran siswa dapat bekerja

secara kelompok untuk saling diskusi dan bertukar pendapat.