BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I.pdfPDF filesunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima...
date post
03-Aug-2019Category
Documents
view
212download
0
Embed Size (px)
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I.pdfPDF filesunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kita adalah sebagai manusia yang merupakan salah satu mahluk ciptaan
Allah SWT, dimana Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah
kepadanya, didalam Al-Quran telah dijelaskan dalam surat Az-Zariyat ayat 56
yang berbunyi :
Aku menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah
kepadaku.1
Dalam garis besar ibadah itu terletak pada rukun islam yang lima yaitu
syahadat, shalat, puasa, zakat, haji bagi yang mampu. Adapun ibadah nomor dua
yang diwajibkan kepada kita adalah shalat, Sedangkan shalat menurut arti bahasa
adalah doa, Adapun Shalat menurut terminologi adalah ibadah yang terdiri dari
perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan
salam dengan syarat-syarat tertentu. Imam Taqiyuddin Abi Bakar Bin Muhammad
Al-Husaini dalam kitabnya kifayah Al-Akhyar menjelasakan :
1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahanya For Woman, ( Jakarta: PT Sygma
Arkandeleema, 2009 ) hlm 523
1
2
Shalat menurut syara adalah ungkapan tentang beberapa perkataan
dan perbuatan tertentu yang di mulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam dengan beberapa syara.2
Shalat merupakan salah satu sarana ibadah yang di butuhkan oleh hamba
Allah SWT untuk mendekatakan diri (Taqarrub) kepadanya, rasa dekat seorang
hamba Allah SWT sebagai pencipta Alam semesta akan memberikan rasa tenang
dan damai di dalam dirinya karena dia merasa yakin bahwa Allah SWT adalah
tempat segala mahluk bergantung / berharap.3
Para ulama telah sepakat Bahwa shalat itu kewajiban yang harus dipenuhi
oleh setiap orang muslim yang telah baligh, Hukumnya adalah fardhu ain.
Selama ia masih bisa menghirup udara, selama itu pula kewajiban shalat masih
melekat pada dirinya , karena Allah SWT sudah berfirman dalam Al-Quran surat
Al-Hajj ayat 77 yang berbunyi:
2 Imam Taqiyuddin Abi Bakar Muhammad Al-Husaini, Kifayah Al-Akhyar, Juz
1(Surabaya: Darul Ilmu) hlm 82.
3. Abdul Kadir Nuhuyan et.al, Pedoman dan tuntutan shalat lengkap , ( jakarta : Gema
Insani Press, 2002 ) hlm 1.
3
Wahai orang-orang yang beriman, Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah
tuhanmu dan berbuat baiklah agar kamu beruntung.4
Shalat merupakan ibadah yang istimewa dan mempunyai kedudukan yang
amat tinggi dalam syariat islam , shalat juga merupakan wujud iman dan takwa
seseorang kepada Allah SWT, dan shalat merupakan sebuah sarana yang di
jadikan hamba Allah untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT sebagai dzat
yang suci, tentunya seorang hamba harus menempuh jalan dan tata cara yang telah
ditentukan olehnya, yaitu dengan beribadah kepadanya, yang paling utama adalah
melalui shalat.5
Shalat itu dibagi menjadi dua yaitu Shalat fardhu dan shalat sunnah,
adapun shalat sunnah itu tidak wajib dikerjakan karena yang dinamakan shalat
sunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah
merupakan bahasa populer dari shalat tathowwu, artinya shalat tathowwu adalah
4 . Departermen Agama RI.Op.Cit, hlm 341
5 . M.Khalilur rohman.Buku Pintar shalat,( Jakarta: Wahyu Media, tt) hlm 55
4
melakukan sesuatu dengan kerelaan hati, yakni melakukan sesuatu kebaikan yang
bukan merupakan kewajiban.6
Di dalam satu tahun kita menemui bulan yang penuh berkah ,bulan yang
terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu bulan ramadhan,
bulan ramadhan adalah karunia terbesar yang diberikan Allah kepada umat islam,
bulan ramadhan bukan saja mulia, karena Allah SWT mewajibkan puasa kepada
umatnya dan mensunnahkan qiyamul al-lail, di dalam bulan ramadhan qiyamul
lail biasanya disebut dengan shalat tarawih .7
Bulan ramadhan adalah merupakan bulan suci, bulan yang dimuliakan
oleh Allah SWT , bulan penuh Maghfiroh (ampunan) berkahnya, bulan di mana
pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat, syaiton-
syaiton di belenggu, bulan dimana jiwa menjadi tenang dan hati menjadi tentram,
sebab itu rasullulloh mengajak umatnya agar meningkatkan ibadah, termasuk
didalamnya beliau menggalakkan tuntunannya dalam melaksanakan shalat di
malam bulan ramadhan yang dinamakan dengan shalat tarawih.8
Landasan sunnahnya menjalankan shalat qiyamul-lail pada bulan
ramadhan atau disebut shalat tarawih adalah sebagai berikut:
6 . Abdul kadir nuhuyan, et al .Op.Cit. Hlm 68
7 Azhari Akmal Tarigan,40 pesan Ramadhan, ( Jakarta : Siraja ,2008 ), hlm 3
8 Ibid,hlm 5
5
,
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata Rasullulloh Saw menganjurkan untuk shalat sunnah di malam ramadhan tanpa memerintahkannya secara tegas, beliau bersabada Barang siapa
bangun untuk shalat di malam ramadhan karena iman dan mencari ridha
Allah maka di ampuni dosannya yang telah berlalu.(HR. Muslim).9
Shalat sunnah qiyamu ramadhan hukumnya adalah sunnah muakadah,
Sunnah yang lebih utama dikerjakan dengan berjamaah seperti halnya hadis di
bawah ini :
,
, , ,
, , ,
,
,
Dan dari Aisyah, sesungguhnya Nabi SAW, Shalat di masjid. Lalu
orang-orang pada shalat seperti Shalat Nabi itu, kemudian ia shalat
pada malam keduanya maka orang-orang bertambah banyak kemudian
mereka pada berkumpul pada malam ketiganya atau keempatnya, tetapi
Rasullulloh SAW tidak keluar ke hadapan mereka, Kemudian tatkala
9 .Al-Mundziri, Ringkasan Hadits Shahih Muslim (Jakarta : Pustaka Amani,1994) hlm
229
6
pagi-pagi ia bersabda : Aku tahu apa yang kamu kerjakan, namun
tidak (satu pun hal) yang menghalangi aku keluar pada kepada kamu,
melainkan karena aku khawatir bahwa (shalat ini) akan diwajibkan atas
kamu peristiwa ini terjadi pada bulan ramadhan.10
Di dalam shalat tarawih, Rasullulloh SAW hanya memberikan contoh
dan tuntunan dan tidak memberikan batasan dalam jumlah rakaatnya hal tersebut
dan tentunya memberikan kebebasan, kelonggaran kepada umatnya untuk
menentukan sendiri pilihannya dengan melihat kondisi dan kemampuan, dengan
demikian ini adalah merupakan rahmat baginya Allah telah berfirman dalam Al-
Quran surat Albaqoroh ayat 289:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau
hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami,
janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
10 Ibid,hlm 228
7
Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak
sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami
terhadap kaum yang kafir.".11
Ada beberapa pendapat tentang Rakaat shalat tarawih ada pendapat yang
mengatakan bahwa shalat tarawih ini tidak ada batasnya bilangannnya yaitu boleh
dikerjakan dengan 20 rakaat, 8 rakaat, 36 rakaat, ada pula yang mengatakan 8
rakaat, 20 rakaat adapula yang mengatakan 36 rakaat, sedangkan Shalat tarawih
pada masa Nabi dan Abu Bakar ada dua macam yaitu 8 rakaat tarawih dan 3 witir
atau 10 tarawih dan dengan 1 witir,sedangkan pada masa Umar, Usman dan Ali
dilaksanakan 20 rakaat shalat tarawih, dengan 1 witir.12
Kalau kita amati atau fahami di tengah-tengah masyarakat mulai sejak
zaman rasullulloh hingga sekarang ini masih banyak perbedaan tentang berapa
banyak rakaat shalat tarawih itu, pada hal nabi juga tidak pernah memberi
petunjuk tentang berapa jumlah rakaat shalat tarawih, akan tetapi kalau kita
memperhatikan hadits dibawah ini :
11 Departemen RI, Op Cit, hlm 49
12 Muhammad Sholikin,Mukjizat dan Misteri Lima Rukun Islam,( Yogyakarta : Mutiara
media,2008), hlm 136
8
,
, , ,
( )
Diriwayatkan dari Abi Saalamah Ibn Abd al-Rahman, ia bertanya kepada Aisyah radhiyallahu Anhu: Bagaimana Rasullulloh SAW shalat pada bulan ramadhan? lalu aisyah menceritakan bahwa
rasullulloh SAW tidak pernah menambah shalatnya baik dalam bulan
ramadhan maupun di luarnya dari sebelas rakaat, beliau tidak shalat
empat rakaat. Janganlah anda tanyakan bagaimana baik dan lamanya
,kemudian beliau shalat empat rakaat lagi, janganlah engkau tanyakan
bagaimana baik dan lamanya, setelah itu beliau shalat tiga rakaat .
Lalu Aisyah bertanya : Wahai Rasullulloh apakah anda tidur lebih
dahulu sebelum shalat witir? Jawab beliau, Wahai Aisyah!
Sesungguhnya kedua belah mataku tidur, tetapi hatiku tidak tidur.(
HR. Bukhari )13
Dalam hadits yang lain yang menyatakan bahwa shalat tarawih juga
boleh di kerjakan dengan 20 rakaat, hadits tersebut adalah sebagai berikut :
) (
Diriwayatkan dari zaid bin ibn Ruman bahwasanya ia berkata: orang-
orang itu melakukan ibadah malam bulan ramadhan di masa umar bin
khattab RA dengan dua puluh rakaat.14
Dari hadits diatas b