BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat...

17
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kita adalah sebagai manusia yang merupakan salah satu mahluk ciptaan Allah SWT, dimana Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepadanya, didalam Al-Qur’an telah dijelaskan dalam surat Az-Zariyat ayat 56 yang berbunyi : Aku menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaku. 1 Dalam garis besar ibadah itu terletak pada rukun islam yang lima yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, haji bagi yang mampu. Adapun ibadah nomor dua yang diwajibkan kepada kita adalah shalat, Sedangkan shalat menurut arti bahasa adalah do’a, Adapun Shalat menurut terminologi adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu. Imam Taqiyuddin Abi Bakar Bin Muhammad Al-Husaini dalam kitabnya kifayah Al-Akhyar menjelasakan : 1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya For Woman, ( Jakarta: PT Sygma Arkandeleema, 2009 ) hlm 523 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kita adalah sebagai manusia yang merupakan salah satu mahluk ciptaan

Allah SWT, dimana Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah

kepadanya, didalam Al-Qur’an telah dijelaskan dalam surat Az-Zariyat ayat 56

yang berbunyi :

”Aku menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah

kepadaku”.1

Dalam garis besar ibadah itu terletak pada rukun islam yang lima yaitu

syahadat, shalat, puasa, zakat, haji bagi yang mampu. Adapun ibadah nomor dua

yang diwajibkan kepada kita adalah shalat, Sedangkan shalat menurut arti bahasa

adalah do’a, Adapun Shalat menurut terminologi adalah ibadah yang terdiri dari

perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan

salam dengan syarat-syarat tertentu. Imam Taqiyuddin Abi Bakar Bin Muhammad

Al-Husaini dalam kitabnya kifayah Al-Akhyar menjelasakan :

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya For Woman, ( Jakarta: PT Sygma

Arkandeleema, 2009 ) hlm 523

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

2

ة با لتسليم وفي الشرع عبارةعن اقوال وافعال مفتتحة با لتكبير مختتم

بشروط

” Shalat menurut syara’ adalah ungkapan tentang beberapa perkataan

dan perbuatan tertentu yang di mulai dengan takbir dan diakhiri dengan

salam dengan beberapa syara’”.2

Shalat merupakan salah satu sarana ibadah yang di butuhkan oleh hamba

Allah SWT untuk mendekatakan diri (Taqarrub) kepadanya, rasa dekat seorang

hamba Allah SWT sebagai pencipta Alam semesta akan memberikan rasa tenang

dan damai di dalam dirinya karena dia merasa yakin bahwa Allah SWT adalah

tempat segala mahluk bergantung / berharap.3

Para ulama’ telah sepakat Bahwa shalat itu kewajiban yang harus dipenuhi

oleh setiap orang muslim yang telah baligh, Hukumnya adalah fardhu ‘ain.

Selama ia masih bisa menghirup udara, selama itu pula kewajiban shalat masih

melekat pada dirinya , karena Allah SWT sudah berfirman dalam Al-Qur’an surat

Al-Hajj ayat 77 yang berbunyi:

2 Imam Taqiyuddin Abi Bakar Muhammad Al-Husaini, Kifayah Al-Akhyar, Juz

1(Surabaya: Darul Ilmu) hlm 82.

3. Abdul Kadir Nuhuyan et.al, Pedoman dan tuntutan shalat lengkap , ( jakarta : Gema

Insani Press, 2002 ) hlm 1.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

3

”Wahai orang-orang yang beriman, Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah

tuhanmu dan berbuat baiklah agar kamu beruntung”.4

Shalat merupakan ibadah yang istimewa dan mempunyai kedudukan yang

amat tinggi dalam syari’at islam , shalat juga merupakan wujud iman dan takwa

seseorang kepada Allah SWT, dan shalat merupakan sebuah sarana yang di

jadikan hamba Allah untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT sebagai dzat

yang suci, tentunya seorang hamba harus menempuh jalan dan tata cara yang telah

ditentukan olehnya, yaitu dengan beribadah kepadanya, yang paling utama adalah

melalui shalat.5

Shalat itu dibagi menjadi dua yaitu Shalat fardhu dan shalat sunnah,

adapun shalat sunnah itu tidak wajib dikerjakan karena yang dinamakan shalat

sunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah

merupakan bahasa populer dari shalat tathowwu’, artinya shalat tathowwu’ adalah

4 . Departermen Agama RI.Op.Cit, hlm 341

5 . M.Khalilur rohman.Buku Pintar shalat,( Jakarta: Wahyu Media, tt) hlm 55

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

4

melakukan sesuatu dengan kerelaan hati, yakni melakukan sesuatu kebaikan yang

bukan merupakan kewajiban.6

Di dalam satu tahun kita menemui bulan yang penuh berkah ,bulan yang

terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu bulan ramadhan,

bulan ramadhan adalah karunia terbesar yang diberikan Allah kepada umat islam,

bulan ramadhan bukan saja mulia, karena Allah SWT mewajibkan puasa kepada

umatnya dan mensunnahkan qiyamul al-lail, di dalam bulan ramadhan qiyamul

lail biasanya disebut dengan shalat tarawih .7

Bulan ramadhan adalah merupakan bulan suci, bulan yang dimuliakan

oleh Allah SWT , bulan penuh Maghfiroh (ampunan) berkahnya, bulan di mana

pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat, syaiton-

syaiton di belenggu, bulan dimana jiwa menjadi tenang dan hati menjadi tentram,

sebab itu rasullulloh mengajak umatnya agar meningkatkan ibadah, termasuk

didalamnya beliau menggalakkan tuntunannya dalam melaksanakan shalat di

malam bulan ramadhan yang dinamakan dengan shalat tarawih.8

Landasan sunnahnya menjalankan shalat qiyamul-lail pada bulan

ramadhan atau disebut shalat tarawih adalah sebagai berikut:

6 . Abdul kadir nuhuyan, et al .Op.Cit. Hlm 68

7 Azhari Akmal Tarigan,40 pesan Ramadhan, ( Jakarta : Siraja ,2008 ), hlm 3

8 Ibid,hlm 5

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

5

لل للا علي عن ابي هريرة رضي للا ول للا ق قال نار ر لم ع ق و

, فيقول م ن قام يرغب في قيام رمضار من غير ار يآمرهم فيق بعزيمة

رمضار إيمانا واحتسابا غفر لق ماتقدم من ذنبق

“ Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata Rasullulloh Saw

menganjurkan untuk shalat sunnah di malam ramadhan tanpa

memerintahkannya secara tegas, beliau bersabada “ Barang siapa

bangun untuk shalat di malam ramadhan karena iman dan mencari ridha

Allah maka di ampuni dosannya yang telah berlalu”.(HR. Muslim).9

Shalat sunnah qiyamu ramadhan hukumnya adalah sunnah mu’akadah,

Sunnah yang lebih utama dikerjakan dengan berjama’ah seperti halnya hadis di

bawah ini :

لل فل المسجد , ف لم لل للا عليق و صلل وعن عائشة ار البي

لل الثا نية , فكثر الاس , ثم اجتمعوا من بصلتق الليلة الثا ناس, ثم

لل الل عليق و ول الل ا لثة , اوالرابعة, فلم يخرج اليهم ر لم, فلم

عتم بح قال رايت الذين م اااني , فلم يمعي من الخروج اليك ا

ز رمضان خشيت ار تفترض عليكم, وذالك في

“Dan dari ‘Aisyah, sesungguhnya Nabi SAW, Shalat di masjid. Lalu

orang-orang pada shalat seperti Shalat Nabi itu, kemudian ia shalat

pada malam keduanya maka orang-orang bertambah banyak kemudian

mereka pada berkumpul pada malam ketiganya atau keempatnya, tetapi

Rasullulloh SAW tidak keluar ke hadapan mereka, Kemudian tatkala

9 .Al-Mundziri, Ringkasan Hadits Shahih Muslim (Jakarta : Pustaka Amani,1994) hlm

229

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

6

pagi-pagi ia bersabda : “ Aku tahu apa yang kamu kerjakan, namun

tidak (satu pun hal) yang menghalangi aku keluar pada kepada kamu,

melainkan karena aku khawatir bahwa (shalat ini) akan diwajibkan atas

kamu” peristiwa ini terjadi pada bulan ramadhan”.10

Di dalam shalat tarawih, Rasullulloh SAW hanya memberikan contoh

dan tuntunan dan tidak memberikan batasan dalam jumlah raka’atnya hal tersebut

dan tentunya memberikan kebebasan, kelonggaran kepada umatnya untuk

menentukan sendiri pilihannya dengan melihat kondisi dan kemampuan, dengan

demikian ini adalah merupakan rahmat baginya Allah telah berfirman dalam Al-

Qur’an surat Albaqoroh ayat 289:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang

diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang

dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau

hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami,

janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat

sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya

10 Ibid,hlm 228

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

7

Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak

sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan

rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami

terhadap kaum yang kafir.".11

Ada beberapa pendapat tentang Raka’at shalat tarawih ada pendapat yang

mengatakan bahwa shalat tarawih ini tidak ada batasnya bilangannnya yaitu boleh

dikerjakan dengan 20 raka’at, 8 raka’at, 36 raka’at, ada pula yang mengatakan 8

raka’at, 20 raka’at adapula yang mengatakan 36 raka’at, sedangkan Shalat tarawih

pada masa Nabi dan Abu Bakar ada dua macam yaitu 8 raka’at tarawih dan 3 witir

atau 10 tarawih dan dengan 1 witir,sedangkan pada masa Umar, Usman dan Ali

dilaksanakan 20 rakaat shalat tarawih, dengan 1 witir.12

Kalau kita amati atau fahami di tengah-tengah masyarakat mulai sejak

zaman rasullulloh hingga sekarang ini masih banyak perbedaan tentang berapa

banyak raka’at shalat tarawih itu, pada hal nabi juga tidak pernah memberi

petunjuk tentang berapa jumlah rakaat shalat tarawih, akan tetapi kalau kita

memperhatikan hadits dibawah ini :

ني ها ال عائسة رضي للا ع حمن انق لمة بل عبدالر ف عن ابي

لم في رمضار فقالت لل للا عليق و ول للا لة ر ما نار نانت

ع فل عشرة رنعة يصلل ارب يزيد في رمضار وا فل غيره علل احدى

11 Departemen RI, Op Cit, hlm 49

12 Muhammad Sholikin,Mukjizat dan Misteri Lima Rukun Islam,( Yogyakarta : Mutiara

media,2008), hlm 136

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

8

, ثم يصلل اربعا فل تسئل عن حس هن تسئل عن حسهن وطولهن

ول الل اتام قبل ار وطولهن ,ثم يصلل ثلثا, قالت عائشة ,قلت يا ر

اري(ا ئسة ار عيي تا ماني وا يام قلبي)رواه البختوتر قال ياع

“ Diriwayatkan dari Abi Saalamah Ibn “Abd al-Rahman, ia bertanya

kepada ‘ Aisyah radhiyallahu ‘Anhu:” Bagaimana Rasullulloh SAW shalat pada bulan ramadhan?” lalu aisyah menceritakan bahwa

rasullulloh SAW tidak pernah menambah shalatnya baik dalam bulan

ramadhan maupun di luarnya dari sebelas raka’at, beliau tidak shalat

empat raka’at. Janganlah anda tanyakan bagaimana baik dan lamanya

,kemudian beliau shalat empat raka’at lagi, janganlah engkau tanyakan

bagaimana baik dan lamanya, setelah itu beliau shalat tiga raka’at .

Lalu Aisyah bertanya : Wahai Rasullulloh apakah anda tidur lebih

dahulu sebelum shalat witir?” Jawab beliau, “ Wahai Aisyah!

Sesungguhnya kedua belah mataku tidur, tetapi hatiku tidak tidur”.(

HR. Bukhari )13

Dalam hadits yang lain yang menyatakan bahwa shalat tarawih juga

boleh di kerjakan dengan 20 rakaat, hadits tersebut adalah sebagai berikut :

ومور في زمار عمرابناس يق عن يزيدبن الرومار انق قال نار ال

ب في رمضار بثلث وعشرين رنعة )رواه مالك فل المطاء(الخطا

“ Diriwayatkan dari zaid bin ibn Ruman bahwasanya ia berkata:” orang-

orang itu melakukan ibadah malam bulan ramadhan di masa umar bin

khattab RA dengan dua puluh rakaat.14

Dari hadits diatas bisa disimpulkan bahwa Rasullulloh SAW dalam

menjalankan shalat di bulan ramadhan maupun tidak ramadhan adalah tiga belas

13Az-Zabidi , Shahih Al-Bukhari, ( Jakarta : Pustaka Amani, 1996) hlm 281

14 .Suyadi, Shalat Tarawih, ( Yogyakarta : Mitra Pustaka, 2009 ), hlm 40

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

9

raka’at dan bisa pula sebelas rakaat, Jadi tidak mutlak sebelas rakat dan tiga belas

rakat.

Imam Ibnu Rusd al-Maliki berkata, “Mereka berselisih pendapat dalam

masalah bilangan rakaat shalat Tarawih pada bulan Ramadhan. Malik memilih

dalam salah satu pendapatnya, Abu Hanifah, Syafi’i, Ahmad, dan Dawud (Azh

Zhahiri), bahwa bilangannya adalah 20 rakaat di luar witir. Adapun Ibnu Qasim

mengatakan bahwa Imam Malik berpendapat raakaat tarawih adalah 36, dan

witirnya 3 rakaat.15

Mengenai jumlah Raka’at Shalat tarawih, para ulama’ berbeda pendapat

ada yang mengatakan 8 rakaat di tambah 3 rakaat shalat witir, 20 rakaat di

tambah 3 rakaat shalat witir dan ada pula yang mengatakan 36 rakaat. Imam

Hanafi mengatakan 20 rakaat, Sedangkan dari Imam malik mengatakan 36

Rakaat, Imam Syafii 20 rakaat dan imam hambali juga mengatakan 20 rakaat.16

Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk membahas lebih jauh dan

mengkaji secara ilmiah tentang Studi Komparatif Tentang Raka’at Shalat

Tarawih Menurut Imam Madzhab .

B. PENEGASAN JUDUL

15 Ibnu Rusy, Bidayatul Mujtahid,Juz 1 ( Kairo: Dar al salam, 1995 ) hlm 473

16 Abdur Rahman Al- Jaziri , Kitab Shalat Empat Madzhab , ( Jakarta : Hikmah, 2010 ),

hlm 288

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

10

1. Studi : mempunyai arti kajian, telaah , penelitian ilmiyah.17

2. Komparatif : Perbandingan.18

3. Tentang Rakaat : Suatu bagian dari shalat ( dari ‘itidal hingga duduk

atta-hiyad.19

4. Shalat Tarawih : adalah Shalat malam atau qiyamul lail yang

dilaksanakan pada malam bulan ramadhan.

5. Menurut Imam Madzhab : Imam Madzhab adalah Imam empat yang

madzhabnya di kenal di masyarakat kita, yaitu :

a. Imam Abu Hanifah : Ulama’ yang berasal dari kuffah , lahir pada

masa pemerintah Al-Qolid bin Malik, yang mempunyai nama Abu

Hanifah An-Nukman bin Stabit bin zufi Al-tamimi.

b. Imam Malik : Imam yang lahir di Madinah pada tahun 93 H dan

berasal dari kabilah yamniah, yang memiliki nama asal Abu

Abdullah Malik Annas Al-Ashbbahi.

17 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta:

Balai Pustaka,1993) hlm 860

18 Tim Prima Press, Kamus Ilmiah Populer , ( :Gita Media ,2006) hlm 256

19 Tim Pustaka Agung Harapan, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya : Pustaka Agung

Harapan ) hlm 572

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

11

c. Imam Syafi’i : Imam yang Lahir di Gazza Palestina pada tahun 150

H, yang memiliki nama asal Muhammad bin Idris Asy-Syafii Al-

Quraisyi.

d. Imam Ahmad Bin Hambal : Imam yang lahir di baghdad pada tahun

164 H, yang memiliki nama asal Ahmad bin Hambal Hilalus

Syibani.20

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar balakang di atas, yang menjadi pokok permasalahan

dalam skripsi adalah :

1. Bagaimana pendapat imam madzhab terhadap jumlah raka’at shalat

tarawih ?

2. Bagaimana Analisis Komparatif imam madzhab terhadap jumlah raka’at

shalat tarawih?

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam pembahasan skripsi ini adalah

sebagai barikut :

1. Tujuan Formal

20 Muhammad Jawad Al- Mughniyah, fiqh lima madzhab , ( jakarta: lentera,1996) hlm

xxv-xxx1

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

12

Untuk memenuhi dan melengkapi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan studi program strata satu (S-1) dalam syari’ah dan ilmu

hukum pada fakultas syari’ah Universitas Islam Nahdlatul Ulama’

(UNISNU) Jepara.

2. Tujuan Fungsional

a. Untuk mengetahui Bagaimana pendapat Imam madzhab tentang

jumlah rakaat shalat Tarawih.

b. Untuk mengetahui bagaimana metode istinbath hukum imam

madzhab dalam perbedaan rakaat shalat tarawih.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan khususnya

ilmu tentang shalat yang merupakan rukun islam yang kedua, yang sangat

penting terhadap ibadah dan kehidupan.

2. Manfaat praktis

a. Guna mengembangkan penalaran dan membentuk pola pikir yang

dinamis serta untuk mengetahui kemampuan penulis dalam

menerapkan ilmu yang di peroleh.

b. memberi jawaban atas pertanyaan yang diteliti.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

13

F. TELAAH PUSTAKA

Setelah melakukan kajian pustaka penulis tidak menemukan literatur

yang secara khusus membahas tentang raka’at shalat tarawih menurut imam

madzhab , pembahasan tentang rakaat shalat tarawih masih bersifat umum

dalam sub-sub bab, sehingga penulis berharap penelitian ini menjadi kajian

lebih spesifik.

Syeikh Abdurrahman Al-jaziri yang diterjemahkan oleh Syarif

Hadermansyah dan luqman junaidi dalam kitab fiqh empat madzhab,

menerangkan bahwa rakaat shalat tarawih tidak terbatas delapan saja, sebagai

bukti para sahabat meneruskan shalat tarawih mereka dirumah masing-masing

ketika menjadi khalifah umar berijtihad dengan mendirikan shalat tarawih 20

rakaat, akan tetapi pada masa khalifah umar bin abdul aziz menjadi bertambah

menjadi 36 rakaat. K.H.Muhammad Sholikin dalam bukunya yang berjudul

mukjizat dan misteri lima rukun islam menerangkan adapun jumlah rakaat

shalat tarawih sangat bervariasi, pada masa Nabi dan Abu Bakar ada dua

macam 8 rakaat shalat tarawih dan 3 witir atau 10 tarawih dengan 1 witir,Masa

umar, Usman, Ali dilaksanakan 20 tarawih dengan 3 witir,menurut imam

madzhab kalau imam syafii, hanafi dan hambali menetapkan 20 rakaat,

sedangkan imam malik 36 rakaat. Azhari Akmal Tarigan dalam bukunya yang

berjudul 40 pesan puasa Ramadhan menerangkan jumlah rakaat shalat tarawih

yang dilakukan umat islam indonsesia baik yang 8 rakaat ataupun yang 20

rakaat bahkan lebih dari,sama-sama benar jika dalil yang dipakai adalah hadis

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

14

sahih yang diriwayatkan oleh imam bukhari yang artinya siapa yang

melaksanakan qiyam ramadhan dengan iman dan ihtisab, akan di ampuni

dosanya yang telah lalu.

G. METODE PENELITIAN

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan berbagai metode

tertentu, agar penulisan ini memenuhi syarat sebagai karya tulis ilmiyah,

metode ini antara lain :

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library

research), dimana data-data yang dipakai adalah data kepustakaan,

pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif, karena itu data yang disajikan berbentuk kata-kata dan angka.21

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan

standar untuk memperolah data yang diperlukan. Dalam penulisan skripsi

ini, penulis melakukan pengumpulan data lewat studi dan penelitian

kepustakaan terhadap buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan

yang sedang penulis kaji, termasuk di dalamnya adalah referensi kitab-

21 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), hlm 3.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

15

kitab klasik, di ambil dari( kitab Bidayatul mujtahid, kitab fiqh empat

madzhab,buku tentang shalat tarawih,bukuPuasa).22

3. Analisis Data

Dalam menganalisis penelitian ini , penulis menggunakan tiga cara

pendekatan ilmiyah, yaitu :

a. Metode Deduktif

Yaitu pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai

suatu teori, dengan kata lain, metode deduktif adalah metode yang

berfikir dengan mengambil apa saja yang di pandang benar pada suatu

peristiwa dalam suatu jenis.23

b. Metode Induktif

Yaitu proses logika yang berangkat dari data empirik lewat

observasi menuju kepada teori, atau dari pengetahuan yang bersifat

khusus untuk di tarik ke sifat umum.24

c. Metode Deskritif

Metode yang berusaha menggambarkan, menganalisa dan menilai

data yang terkait dengan masalah diatas metode ini digunakan untuk

memahami pendapat dan dasar hukum yang dipakai oleh imam

madzhab tentang perbedaan rakaat shalat tarawih, sedangkan langkah-

22 .Moh Nazir , Metode Penelitian,( Jakarta: Ghalia Indonesia,1998) hlm 211

23 Syaifuddin Anwar, Metode Penelitian, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm 40

24 Ibid, hlm 40

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

16

langkah yang digunakan oleh penulis adalah dengan mendeskripsikan

baik yang berkaitan dengan pendapat maupun dasar hukum yang

dipakai.25

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Sebagai upaya untuk mempermudah dalam menyusun dan memahami

penelitian secara sistematis, maka kerangka penulisan disusun sebagai berikut :

a. Bab Pertama : adalah pendahuluan yang terdiri dari enam sub pembahasan.

Pertama Latar belakang masalah yang memuat alasan-alasan pemunculan

masalah yang diteliti. Kedua penegasan judul, yang di sini di tulis kejelasan

kata kunci yang sangat erat kaitannya dengan penelitian ini. Ketiga

Rumusan masalah, yang merupakan penegasan terhadap apa yang

terkandung dalam latar belakang masalah. Keempat Tujuan dan kegunaan

yang akan dicapai dalam penelitian ini. Kelima tinjauan pustaka, Keenam

Metode penelitian , Metode penelitian meliputi : Jenis penelitian, Metode

pengumpulan data, Analisis data. Ketujuh Sistematika penulisan,

Sistematika penulisan merupakan akhir dari bab ini yang bertujuan

mensistematisir penyusunan penelitian.

b. Bab kedua berisi tentang landasan teori konsep Shalat Tarawih yang terdiri

dari :

25 Ibid, hlm 7

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAHeprints.unisnu.ac.id/481/1/BAB I.pdfsunnah adalah shalat tambahan selain shalat lima waktu, kata shalat sunnah merupakan bahasa populer dari

17

Pertama pengertian Shalat tarawih,kedua waktu menjalankan shalat

tarawih, ketiga hukum shalat tarawih , keempat Tata cara shalat tarawih,

kelima Fadhilah shalat tarawih.

c. Bab ketiga Objek kajian memuat tentang biografi Imam madzhab,Istinbat

hukum Imam Madzhab, Pendapat Imam madzhab dan Dasar hukum imam

madzhab tentang raka’at shalat tarawih.

d. Bab keempat Hasil penelitian tentang analisis pendapat imam madzhab

tentang rakaat shalat tarawih, dan Analisis Komparatif tentang perbedaan

raka’at shalat tarawih.

e. Selanjutnya Bab kelima adalah penutup yang berisi kesimpulan, saran dan

penutup.