BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/49473/2/BAB I.pdf · 2019-08-18 ·...

7
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profitabilitas merupakan istilah untuk menyatakan kemampuan suatu bank dalam menghasilkan labanya. Perolehan maupun nilai profitabilitas tersebut akan mempengaruhi para investor untuk menanamkan sahamnya. Profitabilitas yang baik menandakan kesehatan perusahaan yang baik sehingga pendapatan investor akan sahamnya terjamin, begitu pula sebaliknya. Bank sebagai lembaga intermediasi mengharapkan imbal jasa dan keuntungan dari jasa maupun produk yang ditawarkan. Imbal jasa inilah yang menjadi pemasukan dan salah satu sumber pendapatan bank yang mana akan menunjukkan besar kecilnya keuntungan yang diperoleh. Dalam memahami profitabilitas bank dapat dilihat dari nilai ROA (Return Of Asset) yang dimiliki bank tersebut. ROA (Return Of Asset) disajikan dalam bentuk % yang kemudian akan disajikan bersamaan dengan ROA (Return Of Asset) dari tahun sebelumnya dalam laporan keuangan bank (time series). Bank sebagai lembaga keuangan intermediasi, menyalurkan dana dari pihak surplus ke pihak defisit. Penyaluran dilakukan melalui jasa maupun produk yang ditawarkan perbankan. Jasa ini meliputi wujud penerimaan simpanan uang masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito. Simpanan tersebut kemudian disalurkan pada masyarakat berupa kredit untuk perusahaan dan individu. Pemberian kredit bertujuan sebagai jalan bank dalam menginvestasikan dana yang dimiliki yang nantinya diharapkan akan memberikan pengembalian sebagai pendapatan bagi bank.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/49473/2/BAB I.pdf · 2019-08-18 ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/49473/2/BAB I.pdf · 2019-08-18 · mengambil judul “Pengaruh Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas terhadap Profitabilitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Profitabilitas merupakan istilah untuk menyatakan kemampuan suatu

bank dalam menghasilkan labanya. Perolehan maupun nilai profitabilitas

tersebut akan mempengaruhi para investor untuk menanamkan sahamnya.

Profitabilitas yang baik menandakan kesehatan perusahaan yang baik sehingga

pendapatan investor akan sahamnya terjamin, begitu pula sebaliknya. Bank

sebagai lembaga intermediasi mengharapkan imbal jasa dan keuntungan dari

jasa maupun produk yang ditawarkan. Imbal jasa inilah yang menjadi

pemasukan dan salah satu sumber pendapatan bank yang mana akan

menunjukkan besar kecilnya keuntungan yang diperoleh. Dalam memahami

profitabilitas bank dapat dilihat dari nilai ROA (Return Of Asset) yang dimiliki

bank tersebut. ROA (Return Of Asset) disajikan dalam bentuk % yang

kemudian akan disajikan bersamaan dengan ROA (Return Of Asset) dari tahun

sebelumnya dalam laporan keuangan bank (time series).

Bank sebagai lembaga keuangan intermediasi, menyalurkan dana dari

pihak surplus ke pihak defisit. Penyaluran dilakukan melalui jasa maupun

produk yang ditawarkan perbankan. Jasa ini meliputi wujud penerimaan

simpanan uang masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk tabungan, giro, dan

deposito. Simpanan tersebut kemudian disalurkan pada masyarakat berupa

kredit untuk perusahaan dan individu. Pemberian kredit bertujuan sebagai jalan

bank dalam menginvestasikan dana yang dimiliki yang nantinya diharapkan

akan memberikan pengembalian sebagai pendapatan bagi bank.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/49473/2/BAB I.pdf · 2019-08-18 · mengambil judul “Pengaruh Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas terhadap Profitabilitas

2

Kredit yang tersalur diharapkan dapat memberikan keuntungan sebagai

salah satu pendapatan bank yang berasal dari balas jasanya. Balas jasa ini

berasal dari bunga yang terkandung dalam kesepakatan kedua belah pihak atas

berapa nominal yang harus dibayarkan kembali oleh kreditur kepada debitur.

Proses pembayaran oleh kreditur atas kewajibannya terkadang terjadi

permasalahan dalam prosesnya bahkan masalah terburuk adalah ketika kreditur

tidak mampu lagi membayar. Situasi ini dikenal dengan istilah kredit macet.

Kredit macet menjadi salah satu risiko yang dialami perbankan yaitu risiko

kredit.

Risiko merupakan suatu akibat yang terjadi atas sebuah keputusan yang

diambil. Dapat berupa hal baik maupun buruk yang jika dikelola dengan baik

dapat menjadi tolak ukur dan keunggulan yang menguntungkan, begitu pula

ketika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan kondisi yang merugikan.

Risiko yang dihadapi bank menurut Bessis (2015) ada 7 risiko yang dua

diantaranya adalah risiko kredit dan likuiditas. Keduanya mewakili risiko yang

timbul dari tugas bank sebagai lembaga intermediasi atau penghubung.

Banyaknya transaksi atau permintaan masyarakat akan kredit

berpotensi membuka kemungkinan bahwa akan besar pula risiko kredit yang

mengikuti. Bessis (2015:3) menyatakan risiko kredit yang juga disebut risiko

default sebagai risiko bahwa peminjam gagal memenuhi kewajiban utang

mereka. Mengukur risiko kredit dapat menggunakan perhitungan NPL (Non

Performing Loan) atau kredit bermasalah.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/49473/2/BAB I.pdf · 2019-08-18 · mengambil judul “Pengaruh Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas terhadap Profitabilitas

3

Saat ketika bank tidak mampu memenuhi permintaan atau melayani

masyarakat akan penarikan itulah saat ketika bank bermasalah pada

likuiditasnya. Bessis (2015:3) menyatakan Risiko likuiditas didefinisikan

secara luas sebagai risiko tidak dapat menghasilkan uang saat dibutuhkan.

Likuiditas sendiri menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar (Current Assets) yang

dimiliki. Untuk mengukur risiko likuiditas bank dapat menggunakan

perhitungan LDR (Loan to Deposit Ratio).

Bank merupakan lembaga keuangan intermediasi yang berfungsi untuk

menampung dan menyalurkan dana masyarakat dari pihak atau rumah tangga

kelebihan (surplus) dengan pihak atau rumah tangga yang kekurangan (defisit).

Dilihat dari sifatnya terbagi menjadi bank konvensional yang merupakan bank

umum yang menjalankan kegiatan operasionalnya secara konvensional dan

bank syariah yang menjalankan kegiatan operasionalnya sesuai dengan ajaran

serta syariat islam.

Qlan & Velayutham (2017) dalam penelitiannya menemukan jika bank

konvensional memiliki biaya pajak yang lebih tinggi, biaya operasi dan margin

laba bersih. Di bidang profitabilitas dan kinerja risiko, bank konvensional

berkinerja lebih baik, sementara bank syariah lebih likuit. Satibi dkk (2018)

menyatakan dalam penelitiannya jika perbankan konvensional lebih efisien,

memiliki kualitas aset yang lebih baik dan lebih stabil daripada perbankan

syariah. Terdapat beberapa penyebab kelemahan perbankan syariah seperti

teknologi informasi yang masih tertinggal dari perbankan konvensional,

kompetensi, dan pengalaman sumber daya manusia dan kesadaran masyarakat

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/49473/2/BAB I.pdf · 2019-08-18 · mengambil judul “Pengaruh Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas terhadap Profitabilitas

4

muslim untuk menggunakan produk perbankan syariah untuk transaksi

keuangan utama mereka.

Fenomena terkait, sesuai dengan ucapan ketua Dewan Komisioner LPS

Halim Alamsyah dalam artikel Saputro (2017) yang menyebutkan, salah satu

penyebab menurunnya profitabilitas bank akibat margin bunga yang lemah

karena tren penurunan bunga kredit. Menurunnya profitabilitas perbankan,

digambarkan Halim melalui penurunan tingkat keuntungan dari aset (ROA)

perbankan dalam 3 tahun terakhir. Pernyataan tersebut mendukung fenomena

penurunan profitabilitas yang terjadi pada bank Indonesia selama 3 tahun

terakhir atau dari tahun 2015 hingga 2017 yang tersaji pada grafik berikut.

Grafik 1.1: Perubahan Suku Bunga

Grafik 1.1 menunjukkan perubahan suku bunga yang cenderung tiap

tahunnya mengalami penurunan. Nilai tersebut diperoleh dari nilai suku bunga

per Desember selama 3 tahun (2015-2017) sesuai dengan kelompok bank. Suku

12,3 11,35 13,08 13,5 12,19 13,49 12,82 12,77 13,66 10,79 11,25

28,9312,46 12,12 13,88

10,83 10,42 13,07 12,59 11,49 13,15 12,1 11,94 13,269,22 10,32

28,41

11,35 11,2 13,6110,54 10,29

12,35 11,74 11,3912,77 11,12 10,89 12,17

7,83 8,84

24,9

10,68 10,5612,66

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Nila

i %

Kelompok Bank

2017

2016

2015

Tahun 2017

Tahun 2016

Tahun 2015

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/49473/2/BAB I.pdf · 2019-08-18 · mengambil judul “Pengaruh Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas terhadap Profitabilitas

5

bunga terendah berada pada kelompok bank asing dan bank campuran – modal

kerja dengan nilai pada tahun 2015 sebesar 11,25% turun menjadi 10,32%

ditahun berikutnya dan ditahun 2017 menjadi 7,83%. Sedangkan nilai tertinggi

berada pada kelompok bank asing dan bank campuran – konsumsi yang pada

2015 senilai 28,93% yang kemudian turun menjadi 28,41% hingga tahun 2017

menjadi 24,80%.

Tabel 1.1 ROA Bank Tahun 2015-2017

Return On Assets (%)

BNI BRI BTN MANDIRI

2015 2,64 4,19 1,61 3,15

2016 2,69 3,83 1,76 1,95

2017 2,75 3,69 1,71 2,72

Tabel 1.1 menunjukkan nilai ROA (Return Of Assets) dari bank-bank

konvensional BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di Indonesia dalam kurun

waktu tahun 2015-2017. Data yang tersaji menunjukkan nilai ROA (Return Of

Asset) yang berfluktuasi dari tiap bank dengan anggapan jika dari tahun ke

tahun nilai yang diperoleh tidak selalu naik ataupun turun tetapi berubah-ubah.

Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) memiliki nilai ROA (Return Of Asset) yang

paling baik dibanding ketiga bank yang lain dengan nilai terkecil senilai 3,69%

ditahun 2017 dan nilai terbesar ditahun 2015 senilai 4,19%. Bank BTN (Bank

Tabungan Negara) menjadi bank dengan nilai ROA (Return Of Asset) yang

paling rendah dengan nilai terkecil ditahun 2015 senilai 1,61% dan nilai

terbesar senilai 1,76% ditahun 2016.

Dilihat dari research gap berupa adanya perbedaan hasil dari penelitian

terdahulu mengenai hubungan risiko kredit dan likuiditas terhadap

profitabilitas dimana Rohaeni & Rudiansyah (2017) menyatakan jika risiko

Sumber : Laporan Keuangan Bank BNI, BRI. BTN, dan Mandiri

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/49473/2/BAB I.pdf · 2019-08-18 · mengambil judul “Pengaruh Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas terhadap Profitabilitas

6

kredit dan risiko likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedang

dalam penelitian Albulescu (2015) dengan alat analisis regresi linear berganda

memperoleh hasil bahwa risiko kredit berpengaruh negatif terhadap

profitabilitas dan Ramadanti & Meiranto (2015) menyatakan jika LDR (Loan

to Deposit Ratio) berpengaruh positif.

Serta pernyataan ketua Dewan Komisioner LPS (Lembaga Penjamin

Simpanan) jika terjadi penurunan ROA (Return Of Asset) bank dalam 3 tahun

terakhir karena tren penurunan bunga kredit dalam artikel Saputro (2017) yang

sejalan dengan data penurunan suku bunga dari BPS (Badan Pusat Statistik)

dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan kedua hal tersebut, peneliti tertarik

mengambil judul “Pengaruh Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas terhadap

Profitabilitas Bank Konvensional (Tahun 2015-2017)” untuk penelitian ini.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, maka rumusan masalah

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Apakah risiko kredit dan risiko likuiditas secara parsial berpengaruh

terhadap profitabilitas bank?

2. Apakah risiko kredit dan risiko likuiditas secara simutan mempengaruhi

profitabilitas bank?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian yang diharapkan adalah :

a. Mengetahui pengaruh parsial risiko kredit dan risiko likuiditas

terhadap profitabilitas bank.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/49473/2/BAB I.pdf · 2019-08-18 · mengambil judul “Pengaruh Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas terhadap Profitabilitas

7

b. Mengetahui kemampuan risiko kredit dan risiko likuiditas dalam

mempengaruhi profitabilitas bank secara simultan.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Akademis

Sumber rujukan tambahan dalam penelitian selanjutnya

mengenai bagaimana peranan risiko kredit dan likuiditas dalam

mempengaruhi profitabilitas bank.

b. Manfaat Praktis

1.) Bagi Manajemen Bank

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi

guna menjadi dasar pengambilan keputusan untuk menjaga

profitabilitas bank dari risiko kredit dan risiko likuiditas.

2.) Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi referensi informasi dan argumen sehingga dapat

mengembangan penelitian dengan topik sejenis.