BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R,...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R,...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah suatu Negara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber
daya alam yang terdapat di Indonesia tentu sangatlah berguna. Potensi sumber
daya alam tentu mampu meningkatan perekonomian suatu negara sehingga
diperlukan adanya suatu pembangunan yang memiliki keterkaitan dengan
pengelolaan sumber daya alam yang tentunya mampu berpengaruh terhadap
lingkungan hidup. Dalam upaya pembangunan tentu terdapat dampak positif dan
negatif. Pembangunan di Indonesia sendiri mampu meningkatkan pendapatan
nasional, namun disamping itu justru dapat menyebabkan adanya pencemaran
yang dapat merusak lingkungan hidup sehingga dapat menurunkan kualitas
lingkungan hidup.
Dalam Rapat Kordinasi Nasional Kementerian Lingkungan Hidup yang
diadakan pada tanggal 1-2 April 2013 di Jakarta mengenai permasalahan
lingkungan di Negara Indonesia terdapat beberapa permasalahan, antara lain :
sekitar 50-70% merupakan isu pencemaran lingkungan utama adalah
permasalahan pencemaran yang disebabkan oleh adanya kegiatan domestik berupa
limbah padat maupun limbah cair atau persampahan. Permasalahan tersebut
tentunya akan berdampak buruk pada permasalahan kerusakan ekosistem yang
terus mengalami peningkatan, baik ekosistem di danau, ekosistem di sungai,
ekosistem di teluk, ekosistem di pesisir dan ekosistem di pantai (KLH 2013).
Dari berbagai permasalahan lingkungan yang ada, sampah menjadi salah
satu faktor yang cukup besar yang menyebabkan adanya kerusakan lingkungan.
Permasalahan sampah terjadi bukan hanya dalam skala lokal, namun sudah
menjadi masalah Nasional bahkan Global. Permasalahan sampah perlu ditangani
dengan serius oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta oleh penghasil
sampah yaitu masyarakat. Permasalahan sampah yang terjadi salah satunya yaitu
di Kabupaten Kuningan Jawa Barat dapat diakibatkan oleh pengelolaan sampah
yang sangat kurang, sedangkan jumlah sampah yang dihasilkan terus bertambah
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2
beriringan dengan pertambahan jumlah penduduk. Menurut UU Republik
Indonesia nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah bahwa pertambahan
jumlah sampah yang dihasilkan dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Oleh sebab itu
apabila semakin meningkatnya jumlah penduduk pada suatu wilayah dengan
prilaku hidup konsumtif, semakin variatif jenis sampah dan karakteristik sampah
yang disebabkan oleh masyarakat, maka jumlah sampah yang dihasilkan akan
meningkat pula begitu juga dengan ragam atau macam sampah yang dihasilkan.
Sehingga dalam cara pemilahan sampah akan mengalami kerumitan sebab jenis
sampah yang dihasilkan oleh masyarakat perharinya semakin banyak.
(Martinawati, dkk, 2016).
Jumlah penduduk Kabupaten Kuningan dalam kurun watu 3 tahun terakhir
yaitu pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Kuningan sebanyak
1.055.417, dan mengalami peningkatan di tahun 2016 menjadi sebanyak
1.061.886, kemudian di tahun 2017 jumlah penduduk Kabupaten Kuningan terus
bertambah menjadi 1.068.201. Sehingga persentase pertumbuhan penduduk dari
tahun 2015-2017 sebesar 1,2 % (Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan).
Menurut Bupati Kuningan dalam peresmian TPS 3R di Desa Haurkuning,
Desa Luragung Landeuh dan Desa Cilimus menjelaskan bahwa jumlah sampah
yang dihasilkan dalam kurun waktu satu hari di Kabupaten Kuningan mampu
mencapai angka 1200 ton sehingga masalah ini menjadi tangung jawab bersama
dari berbagai pihak dalam penanggulangannya. Oleh sebab itu, perlu adanya
kesadaran masyarakat untuk dapat membuang sampah sesuai pada tempatnya.
Tabel 1.1
Sumber Sampah Periode 2017-2018 di Kabupaten Kuningan
No Timbulan Sampah Persentase
1. Sampah rumah tangga 70,20 %
2. Sampah kantor 10 %
3. Sampah pasar tradisional 6,89 %
4. Sampah fasilitas publik 5,91 %
5. Sampah pusat perniagaan 4,67 %
6. Sampah Kawasan 2.09 %
7. Sampah lain 0,26 %
Sumber : SIPSN Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Persentase timbulan sampah terbesar di Kabupaten Kuningan periode 2017–
2018 yaitu sampah rumah tangga dengan jumlah persentase 70,20 %, dan
persentase timbulan sampah peringkat 2 yaitu sampah kantor dengan jumlah
persentase 10 %, kemudian persentase timbulan sampah peringkat 3 yaitu sampah
pasar tradisional dengan jumlah persentase 6,89 %, dan persentase timbulan
sampah peringkat 4 yaitu sampah fasilitas publik dengan jumlah persentase 5.91
%, kemudian persentase timbulan sampah peringkat 5 yaitu sampah pusat
perniagaan dengan jumlah persentase 4,67 %, serta persentase timbulan sampah
peringkat 6 yaitu sampah kawasan dengan jumlah persentase 2.09 %, dan untuk
persentase timbulan sampah peringkat terakhir yaitu sampah lain dengan jumlah
persentase sebesar 0,26 %.
Permasalahan sampah rumah tangga di Kabupaten Kuningan perlu untuk
segera diatasi. Permasalahan sampah harus diatasi dengan pengelolaan sampah
dengan cara yang baik dan benar, serta harus sesuai dengan peraturan yang ada
serta yang mampu memberikan keuntungan bagi lingkungan dan masyarakat.
Pemerintah telah berupaya dalam mengatasi permasalahan sampah yaitu dengan
dirumuskannya UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Dalam
UUPS dijelaskan proses pengelolaan sampah, yaitu pengurangan sampah yang
terdiri dari kegiatan pembatasan timbunan sampah, daur ulang sampah dan
pemanfaatan sampah. Serta penanganan sampah yang terdiri dari proses
pemilahan sampah dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah
berdasarkan jenisnya serta pemindahan dari sumber sampah ke TPS kemudian ke
TPA. (Diwyacitra Tansatrisna, 2014).
Dalam Perda Kabupaten Kuningan Nomor 04 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan Sampah Pasal 9 ayat (1) Setiap orang dalam pengelolaan sampah
wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan
lingkungan; dan ayat (2) Pengurangan dan penanganan sampah sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1) yaitu dengan cara mengurangi, memakai kembali, dan
mendaur ulang. Pemerintah Kabupaten Kuningan telah berupaya dalam
pengelolaan sampah rumah tangga dengan diberikannya TPS 3R dibeberapa Desa
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS
3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
yang tersebar di berbeda kecamatan, hal ini seiring dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Kuningan Nomor 04 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sampah Pasal
11 ayat (1) Pengelolaan sampah meliputi : a. Pengurangan Sampah; b. Penanganan
Sampah, dan ayat (2) Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1) dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah Daerah
bersama masyarakat. Serta Pasal 12 ayat (1) Pengurangan sampah sebagaimana
dimaksud dalam pasal 11 huruf a adalah kegiatan memperlakukan sampah dengan
cara 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle), meliputi : a. Pembatasan Timbulan Sampah
; b. Pemanfataan Kembali Sampah; c. Pendauran Ulang Sampah.
Tabel 1.2
TPS 3R di Kabupaten Kuningan
No. Lokasi Sudah Tidak/ Tahun Jumlah
Desa Kecamatan Berjalan Belum Pendirian Penduduk Berjalan
1. Caracas Cilimus √ 2013 5.677
2. Linggasana Cilimus √ 2015 1.866
3. Cilimus Cilimus √ 2016 8.433
4. Jalaksana Jalaksana √ 2013 6.943
5 Babakanmulya Jalaksana √ 2015 3.846
6. Manis Kidul Jalaksana √ 2015 6.540
7. Manis Kaler Jalaksana √ 2012 4.551
8. Ragawacana Kramatmulya √ 2014 3.206
9. Widarasari Kramatmulya √ 2017 1.668
10. Kalapagunung Kramatmulya √ 2018 4.464
11. Kelurahan Cipari Cigugur √ 2018 4.234
12. Kelurahan Cigugur Cigugur √ 2018 7.058
13. Kelurahan Awirarangan Kuningan √ 2017 9.290
14. Ancaran Kuningan √ 2018 8.310
15. Ciputat Ciawigebang √ 2015 4.644
16. Luragung Landeuh Luragung √ 2016 4.851
17. Sindangsuka Luragung √ 2018 1.347
18. Cibeureum Cibeureum √ 2018 4.995
19. Haurkuning Nusaherang √ 2016 4.574
20. Nanggerangjaya Mandirancan √ 2018 3.104
21. Ciwaru Ciwaru √ 2012 7.936
Jumlah 107.537 Sumber : DLH Kabupaten Kuningan dan Hasil Observasi Awal Peneliti, 2019
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Pemerintah Kabupaten Kuningan terus berupaya dalam melakukan
pembenahan dan penanganan sampah, bukan hanya dilakukan diperkotaan
melainkan juga dipedesaan. Salah satu upaya Pemerintah Daerah Kabupaten
Kuningan dalam melakukan penanganan permasalahan sampah rumah tangga
yaitu melalui sarana Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle
(TPS 3R). Pengelolaan sampah rumah tangga tentu harus dilakukan oleh beberapa
pihak, bukan hanya pemerintah saja, melainkan masyarakat sebagai penghasil
sampah itu sendiri sangat perlu ikut berpartisipasi. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat dibutuhkan melalui pengurangan
sampah untuk menghindari kemungkinan dampak negatif yang diakibatkan oleh
adanya penumpukan sampah di lingkungan Hernawati (dalam Susanti, dkk.,2017).
Berdasarkan hasil dari observasi awal di lapangan oleh penulis, dari jumlah TPS
3R di Kabupaten Kuningan sebanyak 21 TPS 3R ditemukan bahwa tidak semua
TPS 3R berjalan sebagaimana mestinya. TPS 3R di Kabupaten Kuningan yang
berjalan atau berstatus aktif hanya terdapat 1 TPS 3R, yaitu TPS 3R di Desa
Haurkuning.
Desa Haurkuning menjadi satu-satunya Desa yang menjalankan TPS 3R
sebagaimana mestinya. TPS 3R di Desa Haurkuning bernama TPS 3R Songajaya
yang dibangun di lahan tanah bengkok yang beralamat di RT 04 RW 05 Dusun
Kliwon. Berjalannya TPS 3R di Desa ini dikarenakan adanya beberapa penyebab
yang tentunya belum terlaksana atau tidak terlaksana di Desa lainnya yaitu di
Desa Haurkuning telah diadakan penyuluhan/sosialisasi/pelatihan tentang
pengelolaan sampah, selain itu terdapat pula SDM yang mampu mengoperasikan
mesin pencacah sampah organik dan anorganik yang diberikan sebagai bantuan
dari Provinsi Jawa Barat yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kuningan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan, selain
itu terdapat SDM yang bersedia menjadi petugas di TPS 3R yang terdiri dari 2
orang petugas untuk bidang persampahan seperti pengangkutan dan pemilahan
sampah, sedangkan 1 orang petugas yaitu khusus untuk mengoperasikan mesin
pencacah plastik. Sedangkan Desa-desa lain yang memiliki TPS 3R namun
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
tidak/belum berjalan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain yaitu belum
mendapatkan penyuluhan/sosialisasi/pelatihan tentang pengelolaan sampah
sehingga masyarakat atau aparat Desa tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan
mesin pencacah, selain itu tidak adanya SDM yang bersedia menjadi petugas di
TPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat
dioperasikan. Sehingga TPS 3R hanya dijadikan sebagai tempat untuk menimbun
sampah yang nantinya akan diangkut ke TPA, padahal salah satu fungsi dari TPS
3R yaitu untuk mengurangi jumlah timbunan sampah di TPA. Berikut ini adalah
tabel TPS 3R yang berstatus aktif atau berjalan :
Tabel 1.3
TPS 3R berstatus Aktif di Kabupaten Kuningan
No Lokasi Tahun Pendirian Jumlah KK
Desa Kecamatan
1. Haurkuning Nusaherang 2016 1.118
Jumlah 1.118
Sumber : Perhitungan Peneliti
Melihat kondisi tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Berbasis TPS 3R Di Desa Haurkuning Kecamatan Nusaherang Kabupaten
Kuningan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah
tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk buah pikiran?
2. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah
tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk harta benda?
3. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah
tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk tenaga?
4. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah
tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk keterampilan?
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
5. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah
tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk sosial?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk buah
pikiran
2. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk harta
benda
3. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk tenaga
4. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk
keterampilan
5. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk sosial
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan
dan kajian bagi para pembaca yang memiliki ketertarikan untuk melakukan
penelitian yang sama atau hanya sekedar mengetahui mengenai partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga berbasis TPS 3R serta
sebagai masukan dan informasi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai sebagian dari satu syarat yang harus dilakukan oleh penulis
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Geografi
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosisal Universitas Pendidikan
Indonesia
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
b. Manfaat bagi Peran Pemerintah
Penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan
evaluasi dari keberhasilan program Pemerintah Kabupaten Kuningan
dalam melaksanakan berbagai program pengelolaan sampah
c. Manfaat Bagi Masyarakat
Penulis mengarapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga
lingkungan dan pentingnya berperan serta dalam program pemerintah
demi menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi jumlah timbunan
sampah di TPA.
1.5 Struktur Organisasi Skripsi
Penelitian ini terbagi ke dalam tujuh bagian, sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan
Pada bab I pendahuluan ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi dan keaslian
penelitian.
2. BAB II Kajian Pustaka
Pada bab II kajian pustaka ini berisi tinjauan pustaka yang terdiri dari teori-
teori yang relevan dan mendukung seperti teori tentang persampahan dan
partisipasi masyarakat.
3. BAB III Metodologi Penelitian
Pada bab III metodologi penelitian ini berisi lokasi penelitian, metode
penelitian, pendekatan geografi, populasi dan sampel, desain penelitian,
variabel penelitian, definisi operasional, alat dan bahan, teknik pengumpulan
data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.
4. BAB IV Hasil dan Pembahasan
Pada bab IV hasil dan pembahasan ini berisi hasil penelitian yaitu gambaran
umum penelitian dan pembahasan terkait tingkat partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning.
5. BAB V Kesimpulan dan Saran
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
Pada bab V kesimpulan dan saran ini berisi kesimpulan dan rekomendasi yang
menjelaskan inti dari hasil dan analisis penelitian.
6. Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran
1.6 Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian terdiri dari penelitian-penelitian terdahulu yang relevan
yang mempunyai kesamaan tema, masalah, lokasi maupun metode penelitian.
Telah banyak dilakukan penelitian oleh beberapa peneliti terdahulu mengenai
penelitian partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di berbagai lokasi,
akan tetapi terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu,
dimana penelitian ini lebih difokuskan pada bentuk partisipasi masyarakat yang
berada di wilayah yang memiliki TPS 3R aktif atau berjalan. Adapun rincian
keaslian penelitian sebagai berikut :
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
Tabel 1.4
Penelitian Terdahulu
Penulis Judul Metode Hasil
Devi Hernawati, Partisipasi Masyarakat dalam Menggunakan penelitian Partisipasi masyarakat sangat besar dalam
Choirul Saleh, Pengelolaan Sampah Berbasis kualitatif pembangunan TPST, dalam perencanaan,
Suwondo 3R (Reduce. Reuse, Recycle) Teknik pengumpulan data pelaksanaan pembangunan TPST.
(Jurnal) (Studi Pada Tempat Pengelolaan dilakukan secara trianggulasi Partisipasi masyarakat sangat besar dalam
Sampah Terpadu di Desa (gabungan) memelihara danmemanfaatkanhasil
Mulyoagung Kecamatan Dau Analisis data bersifat induktif, pembangunan TPST.
Kabupaten Malang) dan hasil penelitian kualitatif Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
lebih menekankan makna sampah berbasis 3R dalam skala individu
daripada generalisasi. memang kurang
Fokus dalam penelitian ini Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
adalah: (1) Partisipasi sampah berbasis 3R dalam skala kelompok
masyarakat dalam sangat baik.
pembangunan TPST, (2)
Partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah berbasis
3R.
Diwyacitra Persepsi Dan Partisipasi Menggunakan metode Masyarakat memiliki persepsi positif dan
Tansatrisna Masyarakat Dalam Pengelolaan penelitian survei dengan partisipasi tinggi dalam pengelolaan sampah
(2014) Sampah Rumah Tangga pedekatan kuantitatif yang rumah tangga Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
Skripsi didukung oleh data kualitatif. Terdapat hubungan yang nyata antara faktor
internal dan eksternal individu dengan
persepsi masyarakat terhadap pengelolaan
sampah rumah tangga
Terdapat hubungan nyata antara persepsi
masyarakat terhadap pengelolaan sampah
rumah tangga dengan partisipasi dalam
pengelolaan sampah rumah tangga
Martinawati, Partisipasi Masyarakat dalam Analisis data yang dilakukan Tingkat partisipasi masyarakat terhadap
Imron Zahri, Pengelolaan Sampah Rumah untuk menjawab tujuan dan pengelolaan sampah tergolong tinggi
dan M. Faizal Tangga: SebuahStudi di menguji hipotesis penelitian.
Usia dan lama bermukim mempunyai (2016) Kecamatan Sukarami Pengumpulan data
Jurnal
Kota Palembang
menggunakan kuesioner hubungan tingkat partisipasi masyarakat
terhadap pengelolaan sampah.
Pengolahan data secara tabulasi
Untuk menciptakan lingkungan bebas data
sampah dapat mengurangi beban pemerintah Analisis data menggunakan analisis deskriftif dan analisis dengan partisipasi masyarakat yang tinggi.
statistika
Faizal Ahmad Partisipasi Masyarakat Dalam Menggunakan pendekatan Pola partisipasi yang digambarkan berupa
(2012) Pengelolaan Sampah Berbasis kualitatif dengan jenis latar belakang partisipasi, bentuk partisipasi
Skripsi Komunitas Lokal (Studi deskriptif.
Tingkat partisipasi, faktor yang mendorong Deskriptif Bank Sampah Teknik analisis data dengan
“Poklili”, Kota Depok
model interaktif terdiri atas 4 partisipasi anggota bank sampah dalam
kegiatan pengelolaan sampah di Bank Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ragil Agus Partisipasi masyarakat dalam Teknik pengambilan data Faktor jenis pekerjaan berpengaruh pada
Prianto (2011) pengelolaan sampah di melalui observasi dan peran serta karena mempengaruhi derajat
kelurahan jombang kota wawancara yang didukung oleh aktifitas dalam kelompok dan mobilitas
semarang data sekunder dan data primer. individu.
Teknik analisis data yang Jenis pekerjaan seseorang berhubungan digunakan yaitu metode dengan waktu luang yang dimiliki, perhatian
analisis
kualitatif melalui
dengan lingkungan sekitar, pendapatan,
pengumpulan data, penyajian
wawasan dan sedikit banyak mempengaruhi
data, reduksi data dan
pola berpikir seseorang.
penarikan
kesimpulan
Semakin banyak waktu yang dipergunakan (verifikasi). untuk bekerja maka kesempatan berperan
serta semakin kecil.
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semakin lama seseorang tinggal dan menetap
Lamanya tinggal memiliki keterkaitan yang
kuat dengan bentuk peran serta masyarakat dalam
proses keterlibatan warga dalam pertemuan,
kegiatan fisik/kerja bakti.
Sampah “Poklili”. tahapan yang harus dilakukan
yaitu pengumpulan data, reduksi
data, display data dan tahap
penarikan kesimpulan atau
verifikasi
12
13
di suatu daerah pada umumnya akan
memberikan pengaruh positif bagi
perkembangan kehidupan psikologisnya
sehingga dapat merangsang rasa memiliki
yang mendalam, dan mampu menumbuhkan
kesadaran untuk memelihara, mengelola dan
mengembangkan hasil pembangunan
Semakin banyak jumlah tetangga yang
dikenal, semakin tinggi ikatan psikologis
dengan lingkungannya yang berpengaruh
pada besarnya keinginan untuk terlibat dalam
kegiatan bersama.
A.Ismawati Gambaran Partisipasi Teknik pengambilan data Gambaran pengetahuan, sikap masyarakat
(2013) Masyarakat dalam Pengelolaan melalui observasi dan dalam pengelolaan sampah pada Bank
Skripsi Sampah Pada Bank Sampah wawancara yang didukung oleh Sampah UKM Mandiri dikategorikan baik.
UKM Mandiri di RW 002 data sekunder dan data primer Gambaran tindakan masyarakat yang Kelurahan Tamamaung, berupa hasil dari wawancara merupakan nasabah dalam pengelolaan
Kecamatan Panakkukang, Kota
dan kuisioner.
sampah pada Bank Sampah UKM Mandiri
Makassar
Menggunakan Analisa univariat
dikategorikan baik.
dilakukan terhadap tiap
Gambaran tindakan masyarakat yang bukan variabel dari hasil penelitian.
. merupakan nasabah dalam pengelolaan sampah dikategorikan baik.
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14
Gambaran mobilisasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah pada Bank Sampah
UKM Mandiri dikategorikan baik.
Gambaran partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah pada Bank Sampah
UKM Mandiri dikategorikan kurang.
Iyang Meydha Partisipasi Masyarakat dalam Metode yang digunakan dalam Tingkat partsipasi dalam bentuk ide/pikiran
Widyawan Pengelolaan Sampah Rumah penelitian ini yaitu metode
termasuk ke dalam kategori rendah
(2019) Tangga Berbasis TPS 3R di survey Sedangkan dalam bentuk harta benda, Desa Haurkuning
Kecamatan Nusaherang
Kabupaten Kuningan
tenaga, keterampilan dan sosial termasuk ke
dalam kategori sedang.
Teknik pengambilan data
Sehingga tingkat partisipasi masyarakat
menggunakan studi literatur, dalam penelitian ini termasuk ke dalam
instrumen/angket dan studi
kategori sedang.
dokumentasi Terdapat bentuk partisipasi yang paling
Teknik analisis data tinggi dalam penelitian ini yaitu partisipasi menggunakan presentase dan dalam bentuk harta benda yaitu membayar
biaya retribusi untuk pengangkutan sampah penskoringan.
rumah tangga, serta partisipasi dalam bentuk
tenaga yaitu memungut sampah yang
berserakan.
Sumber : Hasil olahan peneliti
Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15