BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.ukmc.ac.id/675/10/IF-2014-310002-chapter1.pdf1.2 Rumusan...

5
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencarian rute terpendek merupakan suatu masalah yang paling banyak dibahas dan dipelajari sejak akhir tahun 1950. Pencarian rute terpendek ini telah diterapkan di berbagai bidang untuk mengoptimasi kinerja suatu sistem baik untuk meminimalkan biaya ataupun mempercepat jalannya suatu proses. Salah satu aplikasi pencarian rute terpendek yang paling menarik untuk dibahas adalah pada masalah transportasi (Purwananto et al, 2005). Pencarian rute terpendek termasuk dalam salah satu persoalan dalam teori graf yang berarti meminimalisasi bobot suatu lintasan dalam graf (Rachmah, 2008). Algoritma floyd-Warshall dapat menghitung bobot terkecil dari semua jalur yang menghubungkan sebuah pasangan titik, dan melakukannya sekaligus untuk semua pasangan titik. Dengan kata lain pada saat perhitungan rute optimum yang akan dilalui terlebih dahulu menghitung semua kemungkinan rute yang akan dilalui kemudian mencari rute optimum dengan cara membandingkan setiap pasangan rute. Di Kota Palembang terdapat transportasi umum milik pemerintah daerah yaitu Bus Rapid Transit (BRT) atau yang sering disebut dengan trans musi. Rute perjalanan trans musi dibedakan berdasarkan atas 6 koridor yang tersebar di Kota Palembang. Pada Sepanjang koridor terdapat halte-halte yang mempunyai nama sesuai dengan alamat tempat tersebut. Berdasarkan observasi yang dilakukan dari hasil kuisioner didapatkan hasil bahwa lebih dari 34 persen pengguna transmusi ternyata pernah mengalami kesalahan dalam memilih jalur trans musi akibatnya waktu mereka banyak terbuang. Selain itu juga didapatkan hasil bahwa lebih dari 68 persen pengguna trans musi tidak mampu menentukan titik terdekat antar halte sehingga mereka tidak dapat menghemat waktu perjalanan mereka.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.ukmc.ac.id/675/10/IF-2014-310002-chapter1.pdf1.2 Rumusan...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.ukmc.ac.id/675/10/IF-2014-310002-chapter1.pdf1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencarian rute terpendek merupakan suatu masalah yang paling banyak

dibahas dan dipelajari sejak akhir tahun 1950. Pencarian rute terpendek ini telah

diterapkan di berbagai bidang untuk mengoptimasi kinerja suatu sistem baik untuk

meminimalkan biaya ataupun mempercepat jalannya suatu proses. Salah satu

aplikasi pencarian rute terpendek yang paling menarik untuk dibahas adalah pada

masalah transportasi (Purwananto et al, 2005).

Pencarian rute terpendek termasuk dalam salah satu persoalan dalam

teori graf yang berarti meminimalisasi bobot suatu lintasan dalam graf (Rachmah,

2008). Algoritma floyd-Warshall dapat menghitung bobot terkecil dari semua

jalur yang menghubungkan sebuah pasangan titik, dan melakukannya sekaligus

untuk semua pasangan titik. Dengan kata lain pada saat perhitungan rute optimum

yang akan dilalui terlebih dahulu menghitung semua kemungkinan rute yang akan

dilalui kemudian mencari rute optimum dengan cara membandingkan setiap

pasangan rute.

Di Kota Palembang terdapat transportasi umum milik pemerintah daerah

yaitu Bus Rapid Transit (BRT) atau yang sering disebut dengan trans musi. Rute

perjalanan trans musi dibedakan berdasarkan atas 6 koridor yang tersebar di Kota

Palembang. Pada Sepanjang koridor terdapat halte-halte yang mempunyai nama

sesuai dengan alamat tempat tersebut.

Berdasarkan observasi yang dilakukan dari hasil kuisioner didapatkan

hasil bahwa lebih dari 34 persen pengguna transmusi ternyata pernah mengalami

kesalahan dalam memilih jalur trans musi akibatnya waktu mereka banyak

terbuang. Selain itu juga didapatkan hasil bahwa lebih dari 68 persen pengguna

trans musi tidak mampu menentukan titik terdekat antar halte sehingga mereka

tidak dapat menghemat waktu perjalanan mereka.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.ukmc.ac.id/675/10/IF-2014-310002-chapter1.pdf1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian

Untuk mengatasi permasalahan itu maka diperlukan adanya suatu

aplikasi yang dapat membantu menentukan jalur terpendek pada rute trans musi

sehingga dengan aplikasi seperti ini penggunaan waktu menjadi lebih efekfif dan

permasalahan penumpang atau calon penumpang dapat diselesaikan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimana mengimplementasikan algoritma floyd-

warshall untuk memperkirakan jarak terpendek pada rute trans musi

Palembang?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Objek pada penelitian ini hanya mencakup 2 koridor rute transmusi yaitu;

koridor 1 (Alang Alang Lebar - Ampera), dan koridor 2 (Terminal Sako -

PIM). Alasan pemilihan koridor ini karena dipandang pengguna transmusi

di kedua koridor ini lebih ramai dibandingkan koridor yang lain.

2. Halte yang digunakan sebagai obyek penelitian yaitu halte tetap atau halte

yang bukan portable.

3. Sistem yang akan dibangun berbentuk web mobile dan tools yang digunakan

menggunakan bahasa pemrograman PHP, Javascript, dan CSS

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan algoritma floyd-

warshall untuk menentukan jarak terpendek pada rute trans musi Palembang.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

a. Memberikan informasi rute terpendek transmusi sehingga dapat

memberikan efektifitas waktu perjalanan.

b. Memberi informasi mengenai halte yang harus dilewati oleh penumpang.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.ukmc.ac.id/675/10/IF-2014-310002-chapter1.pdf1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian

c. Dapat meningkatkan pengetahuan perancangan perangkat lunak dengan

mengimplementasikan algoritma floyd-warshall.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi pengembangan sistem yang akan digunakan dalam

membangun aplikasi ini adalah waterfall. Alasan menggunakan waterfall karena

model ini dipandang paling cocok dan efektif digunakan dalam penelitian ini.

Gambar 1.1 menunjukkan tahap-tahap utama yang ada dalam model ini.

Gambar 1.1 Model Waterfall Sommerville(sumber: Sommerville, 2003)

Dalam model waterfall, terdapat tahap-tahap pengembangan sistem yang

berurutan atau sistematis dan dikenal sebagai siklus hidup perangkat lunak.

Tahap-tahap utama dari model ini memetakan kegiatan-kegiatan pengembangan

dasar yaitu analisis dan definisi persyaratan, perancangan sistem dan perangkat

lunak, implementasi dan pengujian unit, integrasi dan pengujian sistem, dan

operasi dan pemeliharaan (Sommerville, 2003). Penjelasan mengenai kegiatan

penelitian ini dalam tahapan model waterfall akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Analisis dan definisi persyaratan

Dalam tahap ini hal hal yang akan dilakukan yaitu: mencari batasan, tujuan,

dan syarat kebutuhan dari aplikasi yang akan dibangun. Diantaranya akan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.ukmc.ac.id/675/10/IF-2014-310002-chapter1.pdf1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian

dilakukan kegiatan pegumpulan data dengan cara observasi lapangan serta

wawancara kepada perusahaan BRT (Bus Rapid Transit). Pada tahap ini

pula algoritma floyd-warshall akan diterapkan sebagai salah satu syarat

utama dalam pembangunan aplikasi.

b. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Dalam tahap ini, akan dilakukan penyusunan rancangan aplikasi yang akan

digunakan. Tahap ini meliputi rancangan proses, rancangan ERD (Entity

Relationship Diagram), rancangan DFD (Data Flow Diagram), rancangan

antarmuka (interface), dan rancangan program.

c. Implementasi dan pengujian unit

Dalam tahap ini akan dilakukan penterjemahan dari hasil perancangan ke

kode komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP,

Javascript, dan CSS. Selain itu penulis juga akan melakukan pengujian

untuk tiap unit program yang telah selesai.

d. Integrasi dan pengujian sistem

Pada tahap ini akan dilakukan uji coba terhadap aplikasi yang telah selesai

dibangun untuk mengetahui apakah aplikasi telah dapat berfungsi dengan

baik. Pengujian yang digunakan adalah Black Box Testing, yakni melakukan

pengujian terhadap fungsionalitas-fungsionalitas yang sudah dibangun pada

aplikasi. Selain itu juga pengujian White Box Testing yakni pengujian user

terhadap aplikasi yang di bangun.

e. Operasi dan pemeliharaan

Pada tahap terakhir ini tidak terdapat kegiatan apapun. Hal ini dikarenakan

hasil penelitian ini belum tentu diimplementasikan. Oleh karena itu tidak

disiapkan kegiatan dalam tahap ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai isi laporan secara keseluruhan,

berikut akan diuraikan secara singkat sistematika penulisan laporan sebagai

berikut.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.ukmc.ac.id/675/10/IF-2014-310002-chapter1.pdf1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan akan dijelaskan pada bab ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pembahasan mengenai dasar teori yang akan dipergunakan dalam

penelitian akan diuraikan pada bab ini. Dasar teori yang diberikan

mencakup teori graf, teori algoritma floyd-warshall, dan berbagai teori

lain yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

BAB IIIANALISIS DAN PERANCANGAN

Dalam tahap ini, akan dilakukan penyusunan rancangan aplikasi yang

akan digunakan. Tahap ini meliputi rancangan proses, rancangan

antarmuka (interface), dan rancangan aliran data menggunakan DFD

(Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Proses pembuatan perangkat lunak, tampilan perangkat lunak yang

dibuat, dan hasil pengujian perangkat lunak akan dibahas pada bab ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi simpulan secara umum dan saran yang membangun untuk

masa yang akan datang.