BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

26
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pertumbuhan penduduk mengalami peningkatkan setiap tahunnya. Di tahun 2019 pada gambar 1.1 total penduduk di Indonesia mencapai angka 266,91 juta jiwa (Wahyudi, 2020). Jumlah penduduk Indonesia mayoritas berjenis kelamin laki-laki sebanyak 134 jiwa, disusul dengan wanita sebanyak 132,98 jiwa. Di tahun 2019, total populasi penduduk Indonesia yang berusia 15-64 tahun sebanyak 68 persen. Jumlah penduduk yang berusia 0-14 tahun sebanyak 66,17 juta jiwa atau 24,8 persen, usia 15-64 sebanyak 183,36 jiwa atau 68,7 persen, dan sisanya berusia 65 tahun keatas sebanyak 17,37 jiwa atau 6,51 persen (databoks.katadata.co.id/, 2019). Gambar 1. 1 Pertumbuhan Penduduk Indonesia 2019 Sumber: (https://databoks.katadata.co.id/, 2019) Pada gambar 1.2 menjelaskan prediksi pertumbuhan penduduk di tahun 2020 akan mengalami peningkatan dari 266,91 juta jiwa menjadi 269,6 juta jiwa (kompas.com, 2020). Jumlah penduduk laki-laki di Indonesia meningkat di tahun 2020 menjadi 135,34 juta jiwa dan penduduk wanita juga meningkat menjadi 134,27 jiwa. Selain itu pertumbuhan penduduk untuk usia 0-14 tahun akan mengalami peningkatkan menjadi 66,07 juta jiwa, untuk usia 15-64 tahun menjadi

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia pertumbuhan penduduk mengalami peningkatkan setiap tahunnya.

Di tahun 2019 pada gambar 1.1 total penduduk di Indonesia mencapai angka 266,91

juta jiwa (Wahyudi, 2020). Jumlah penduduk Indonesia mayoritas berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 134 jiwa, disusul dengan wanita sebanyak 132,98 jiwa. Di tahun

2019, total populasi penduduk Indonesia yang berusia 15-64 tahun sebanyak 68

persen. Jumlah penduduk yang berusia 0-14 tahun sebanyak 66,17 juta jiwa atau

24,8 persen, usia 15-64 sebanyak 183,36 jiwa atau 68,7 persen, dan sisanya berusia

65 tahun keatas sebanyak 17,37 jiwa atau 6,51 persen (databoks.katadata.co.id/,

2019).

Gambar 1. 1 Pertumbuhan Penduduk Indonesia 2019

Sumber: (https://databoks.katadata.co.id/, 2019)

Pada gambar 1.2 menjelaskan prediksi pertumbuhan penduduk di tahun

2020 akan mengalami peningkatan dari 266,91 juta jiwa menjadi 269,6 juta jiwa

(kompas.com, 2020). Jumlah penduduk laki-laki di Indonesia meningkat di tahun

2020 menjadi 135,34 juta jiwa dan penduduk wanita juga meningkat menjadi

134,27 jiwa. Selain itu pertumbuhan penduduk untuk usia 0-14 tahun akan

mengalami peningkatkan menjadi 66,07 juta jiwa, untuk usia 15-64 tahun menjadi

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

2

185,34 juta jiwa dan untuk usia non-produktif akan mencapai 18,2 juta jiwa

(databoks.katadata.co.id, 2019).

Gambar 1. 2 Pertumbuhan Penduduk Indonesia 2020

Sumber: (databoks.katadata.co.id, 2019)

Pertumbuhan penduduk di Indonesia berdasarkan grafik 1. 3 paling banyak

berada di provinsi Jawa, dibandingkan dengan provinsi lainnya (kompas.com,

2020). Pertumbuhan penduduk di Jawa paling banyak berada di Jawa Barat dengan

total penduduk mencapai 49,9 juta jiwa, kemudian disusul Jawa Timur dengan total

penduduk 39,8 juta, selanjutnya Jawa Tengah yaitu 34,9 juta jiwa. Setelah Jawa,

pertumbuhan penduduk paling banyak berada di Sumatera Utara, Sulawesi Selatan,

Sumatra Selatan, dan Lampung (Haddyat, 2019).

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

3

Gambar 1. 3 Jumlah Penduduk Menurut Provinsi 2019

Sumber: (Haddyat, 2019)

Dari data pertumbuhan penduduk di Indonesia, mayoritas penduduk

Indonesia berusia produktif atau kisaran diatas umur 15 tahun. Selain itu posisi

kedua penduduk indonesia adalah usia anak kecil atau dari umur 0-14 tahun. Hal

tersebut menunjukan bahwa kebanyakan penduduk Indonesia merupakan pelajar

atau mahasiswa (Maulana, 2020). Dengan meningkatnya usia produktif di

Indonesia, dapat memberikan suatu dampak positif kepada tingkat pendidikan di

Indonesia. semakin tinggi atau banyak angka penduduk yang berusia muda atau

pelajar, semakin tinggi atau banyak juga jumlah pelajar di Indonesia (Warsito,

2018).

Menurut data survey negara yang ada di ASEAN tahun 2019, Indonesia

berada di peringkat 6 untuk Global Talent Competitiveness Index (GTCI) atau

Peringkat enam dalam daya saing antar negara seerti yang ada di gambar 1.4

(Gerintya, 2019). Faktor yang meliputi GTCI adalah kemampuan dan talenta SDA

meliputi tingkat pendidikan, infrastruktur teknologi komputer informasi. Peringkat

tersebut juga menilai tingkat pendidikan masyarakat seperti aspek pendidikan

formal, literasi baca-tulis-hitung, jurnal ilmiah mahasiswa, dan hal-hal terkait

dengan pendidikan lainnya (Larasati, 2019).

Gambar 1. 4 Grafik Global Talent Competitiveness Index 2019

Sumber: (Gerintya, 2019)

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

4

Dibandingkan dengan negara tetangga lainnya di ASEAN, Indonesia masih

berada di empat terbawah dalam tingkat pendidikan. Selain itu menurut data dari

UNESCO, Indonesia mengalami penurunan pendaftaran murid ke sekolah. Yang

termasuk dalam Gross Enrollment Ratios adalah rasio total jumlah pelajar tanpa

memadandang usia sesuai dengan tingkat pendidikan yang ditunjukan. Contohnya

seperti membaca, menulis, matematika dasar, Geografi, Musik (Gerintya, 2019).

Pada gambar 1.5 memperlihatkan jumlah pelajar di Indonesia mengalamai

pengingkatan di tahun 2017-2018 (data.worldbank.org, 2019). Di tahun 2019,

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid

Muhammad penyebab meningkatnya jumlah peserta didik bersekolah adalah

adanya layanan Kartu Indonesia Pintar atau KIP merupakaan pendanaan dari

pemerintah untuk membantu masyarakat agar dapat bersekolah secara graits.

Dengan munculnya KIP jumlah pelajar yang bersekolah meningkat dari 17,9 juta

siswa menjadi 18,7 juta siswa (Seftiawan, 2020).

Gambar 1. 5 School Enrollment Indonesia

Sumber: (data.worldbank.org, 2019)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

5

Gambar 1.6 menjelaskan jumlah pelajar di tahun ajaran 2018/2019 menurut

data dari Kemendikbud Indonesia untuk kategori jumlah pelajar Sekolah Menengah

Atas atau SMA di DKI jakarta, dan provinsi di Jawa. Daerah tersebut merupakan

daerah dengan jumlah pelajar tertinggi di Indonesia (statistik.data.kemdikbud.go.id,

2019).

Gambar 1. 6 Jumlah Siswa SMA di Provinsi Jawa 2018/2019

Sumber: (statistik.data.kemdikbud.go.id, 2019)

Berdasarkan hasil dari data tersebut, jumlah peserta didik di Indonesia

semakin pertambah disebabkan oleh adanya sistem zonasi wilayah yang ditetapkan

yang ditetapkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim. Sistem zonasi wilayah adalah

sistem yang mengharuskan setiap murid untuk bersekolah sesuai dengan daerahnya,

dengan tujuan agar setiap orang mendapatkan pemerataan pendidikan (Harususilo,

2019). Sistem zonasi dibentuk dengan tujuan agar setiap murid dapat memperoleh

pendidikan yang berkualitas dan bersekolah di lingkungan tempat tinggalnya.

Zonasi juga melibatkan peran guru di suatu daerah, karena jika kuantitas dan

kualitas guru tidak sebanding, maka tidak dapat terbentuk zonasi wilayah sekolah

(Prodjo, 2019).

Mayoritas sistem pengajaran yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah

adalah metode traditional seperti ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas kepada

murid. (Nadiya, 2019). Dengan adanya sistem zonasi diharapkan, setiap murid

menjadi semangat bersekolah karena dapat bersekolah di tempat unggulan dan

mendapatkan kualitas pendidikan yang setara (Harususilo, 2019).

Metode pembelajaran tersebut nyatanya kurang menarik minat siswa

sehingga membuat kemampuan penalaran siswa menjadi rendah, siswa menjadi

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

6

jarang bertanya ketika tidak mengerti pelajaran ditambah dengan adanya KKM atau

kritera ketuntasan minimal yang membuat siswa kurang aktif dalam berinteraksi

selama proses pembelajaran, karena metode tersebut didominasi oleh guru (Nadiya,

2019). Berdasarlam hal tersebut menjadi salah satu alasan pelajar memilih untuk

mengikuti bimbel agar dapat memahami materi pelajaran dan memperbaiki nilai di

sekolah karena semakin tingginya kriteria ketuntasan minimal sekolah yang tinggi

dan pelajaran yang semakin sulit (Saputri, 2019).

Alasan lain mengapa bimbel menjadi semakin diminati karena banyak orang

beranggapan bahwa bimbel dapat menjadi antisipasi siswa dalam memahami materi

sekolah karena kebanyakan pelajar tidak berani bertanya pada guru di sekolah,

selain itu siswa diberikan informasi tambahan dan cara menyelesaikan soal lebih

cepat (Faradina, 2015). Selain itu pelajar memilih bimbel karena kurangnya

pemahaman materi PTN dan UN dari pihak sekolah dan sulitnya masuk universitas

ternama di Indonesia yang mayoritas harus menggunakan jalur PTN (Subkhan,

2019).

Bimbel hadir di tengah pelajar sebagai solusi atas terbatasnya layanan

pendidikan yang ada di sekolah, karena beberapa layanan seperti belajar tambahan

tidak disediakan oleh pihak sekolah (Subkhan, 2019). Selain itu metode pelajaran

sekolah yang masih terpaku dalam materi sehingga murid kurang dapat

memecahkan soal pertanyaan dengan tepat. Atas dasar hal tersebut, bimbel menjadi

tempat yang diminati karena adapat menjawab kebutuhan siswa dalam cepat belajar

(Kusumawardani, 2019).

Bimbingan belajar atau bimbel lahir sejak 1970 di Indonesia. Awalnya

bimbel merupakan tempat latihan soal untuk sukses menempuh ujian masuk

perguruan tinggi negri atau PTN, oleh karenanya sasarannya adalah anak SMA.

(Subkhan, 2019). Seiring dengan perkembangan waktu, bimbel mulai melebarkan

cakupannya sehingga mulai dapat di ikuti oleh anak SD sampai SMA. Karenanya,

jumlah bimbel di Indonesia semakin banyak setiap tahunnya (Kusumawardani,

2019).

Jumlah bimbingan belajar di Indonesia terus meningkat. Di tahun 2016

menurut BPS atau Badan Pusat Statistik jumlah tempat bimbel mencapai 1866

tempat (Zaenudin, 2019). Namun pada tahun 2019 meningkat mencapai kurang

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

7

lebih 2000 tempat bimbingan belajar (Subkhan, 2019). Di pulau Jawa, jumlah

bimbingan belajar mencapai 965 tempat yang dapat ditemukan di DKI Jakarta,

Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. (Zaenudin, 2019).

Di Indonesia terdapat tiga tempat bimbingan belajar konvensional yang

sudah berdiri lama dan terkenal. Banyak pelajar memilih untuk belajar disana

karena sudah mengetahui kualitas dari tempat bimbel tersebut (Parna, 2018). Tiga

tempat bimbel seperti Ganesha Operation. Bimbel Ganesha sudah berdiri sejak

1984 dengan total cabang sebanyak 265 tempat. Fokus bimbel ini adalah untuk

pelajar yang ingin lulus PTN. Kedua adalah Primagama bimbel ini berdiri sejak

1982 dengan total cabang 461 tempat. Fokus bimbel ini adalah untuk meningkatkan

prestasi siswa agar dapat mudah masuk sekolah unggulan.Yang terakhir adalah

Neutron. Bimbel ini berdiri sejak 1991 dengan total cabang sebanyak 41 tempat di

Jawah Tengah dan Jawa Timur saja . Fokus bimbel in adalah untuk pelajar yang

ingin masuk PTN (Pujianto, 2019).

Berdasarkan informasi tersebut, dapat disimpulkan ketiga bimbel tersebut

memiliki kelebihan dan fokus tersendiri yang membuatnya berbeda dengan

pesaingnya. Seperti Ganesha Operation yang berfokus pada siswa yang ingin masuk

PTN dan tersebar di banyak daerah, Neutron yang fokus di prestasi terlebih PTN

tetapi hanya dapat ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan Primagama

yang terfokus pada peningkatan prestasi siswa. Meskipun bimbel tersebut sudah

berdiri lama, terkenal dan sudah banyak muridnya, bimbel juga perlu melakukan

sebuah inovasi dalam meningkatkan layanannya (Official, 2019).

Dengan adanya perkembangan waktu, menuntut adanya suatu inovasi. Hal

tersebut juga dirasakan dalam bidang pendidikan (Setiawati, 2018). Globalisasi

membuat setiap kalangan fasih dengan internet, baik untuk kalangan anak muda

sampai orang tua. Hal tersebut memberikan peluang dan inovasi baru untuk dunia

pendidikan terlebih untuk bimbingan belajar. Pada gambar 1.7 menunjukan bahwa

di tahun 2019, 150 juta masyarakat Indonesia menggunakan internet (Orenzi,

2019).

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

8

Gambar 1. 7 Statistik Pengguna Digital dan Internet Indonesia 2019

Sumber: (Orenzi, 2019)

Dari 150 juta jiwa penduduk Indonesia yang memakai internet, dapat dilihat

dari gambar 1.8 waktu yang dihabiskan seseorang dalam menggunakan internet

baik untuk social media, menonton TV, dan lain-lain. Mayoritas masyarakat

menghabiskan waktunya untuk memakai social media setiap harinya (Orenzi,

2019).

Gambar 1. 8 Grafik Pengguna Menghabiskan waktu di Intenet 2019

Sumber: (Orenzi, 2019)

Melihat data dari gambar tersebut, perkembangan digitalisasi khususnya

intenet memberikan sebuah peluang untuk berbagai sektor industri salah satunya

adalah pendidikan (Maulina, 2019). Banyaknya waktu yang dihabiskan dalam

memakai internet atau handphone memberikan peluang untuk sektor pendidikan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

9

dalam memberikan layanan lebih, salah satunya dengan mulai munculnya

education technology seperti bimbingan belajar dengan sistem online, dan e-

learning (Azmi, 2016) (CNN Indonesia, 2019).

Menurut Forbes industri Edtech akan tumbuh kedepannya secara global

hingga mencapai 325 miliar dollar AS (Harususilo, 2019). Di Asia pengguna

Edtech paling banyak berada di China, kemudian India, Jepang, Filipina, dan

Indonesia. Dibandingkan dengan negara di ASEAN khususnya, Indonesia

merupakan negara dengan pertumbuhan Edtech tercepat dibandingkan dengan

negara lainnya (Hasan, 2018). Pertumbuhan Edtech di Indonesia tahun 2019

mencapai 25 persen lebih unggul dari negara di Asia Tenggara lainnya (Harususilo,

2019).

Di Indonesia, perkembangan industri education technology atau Edtech

mulai mengalami perkembangan yang cukup besar dari tahun 2017-2019

(Triwijanarko, 2019). Menurut manager Quipper Indonesia, peningkatan Edtech di

Indonesia meningkat dilandasi oleh kesadaran masyarakat yang mulai tinggi akan

pendidikan, terbukti dengan banyaknya pesaing baru di bidang ini. Selain itu,

banyaknya pengguna internet membuat EdTech semakin diminati. Kedepannya

industri Edtech akan terus berkembang seperti munculnya teknologi AR atau

augmented reality, personalized learning, artificial intelligence atau AI menurut

EdTech Review (Harususilo, 2019).

Bimbingan belajar online di Indonesia mulai bermunculan seperti Ruang

Guru, Zenius Education, Quipper. Ketiga aplikasi tersebut merupakan aplikasi

bimbel online yang banyak diminati dan sudah dikenal di Indonesia (Tekno, 2019).

Alasan pelajar lebih memilih bimbingan belajar secara online karena bimbel

tersebut memudahkan konsumen untuk belajar tanpa harus berpergian ke tempat

tersebut (Renesia.com, 2019).

Selain itu, bimbel online lebih mudah dijangkau untuk banyak kalangan

karena hanya menggunakan internet, waktu belajar cenderung fleksibel sehingga

lebih praktis dalam belajar (Subkhan, 2019). Pelajar memiliki kebebasan dalam

memilih materi yang ingin dipelajari sesuai dengan keinginannya, dan menghemat

biaya karena bimbel online biasanya lebih murah dibanding bimbel konvensional.

Contohnya jika bimbel di Ganesha untuk setahun membutuhkan dana 15 juta untuk

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

10

anak SMA kelas 10, sedangkan di Zenius hanya 440 ribu. Pelajaran di bimbel online

lebih cepat up-date mengikuti materi atau kurikulum baru sesuai standar

Kemendikbud karena sudah memiliki sistem yang mengikuti perkembangan

pendidikan yang ada (Sereneta, 2017).

Zenius Education merupakan pelopor dari Edtech di Indonesia. Zenius

merupakan aplikasi terobosan inovasi yang melihat adanya peluang dalam bidang

Edtech di Indonesia. Zenius Education berhasil menduduki peringkat empat untuk

aplikasi di Indonesia mendahului pesaingnya yaitu Ruang Guru. Gambar 1.9

memperlihatkan bahwa Zenius tahun 2019 berada di posisi ke empat dan Ruang

guru di posisi ke lima (startupranking.com, 2019).

Gambar 1. 9 Tabel Ranking Aplikasi Indonesia 2019

Sumber: (startupranking.com, 2019)

Zenius Education mulai dapat digunakan sejak 2004, dimana Zenius dibuat

oleh Sabda dan Pak Medy selaku founder Zenius. Zenius melihat adanya peluang

internet dan bimbingan belajar di Indonesia sehingga memanfaatkannya menjadi

bimbel online. Selama 5 tahun Zenius mampu meningkatkan kunjungan orang

kedalam website Zenius seperti pada gambar 1.10. Aplikasi Zenius paling banyak

digunakan oleh pelajar yang berada di provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa

Timur, Banten (Ardi, 2017).

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

11

Gambar 1. 10 Grafik Pengunjung Zenius

Sumber: (Ardi, 2017)

Gambar 1. 11 Grafik Penontotn Video Zenius

Sumber: (Ardi, 2017)

Jumlah penonton video Zenius dari tahun 2012-2017 terus mengalami

peningkatan. Pada gambar 1.11 memperlihatkan bahwa video yang ditonton di

tahun ajaran 2012 sebanyak 6.212.000 orang, 2014 meningkat menjadi 24.902.000

orang, dan di tahun 2016 sebanyak 38.364.738 orang yang menonton video

pembelajaran di Zenius Education (Ardi, 2017).

Selain Zenius, applikasi Ruang Guru merupakan perusahaan yang bergerak

di bidang bimbingan belajar secara online. Ruang Guru pertama kali dibentuk tahun

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

12

2013 oleh Iman Usman dan Belva Devara (Freischlad, 2016). Ruang Guru

merupakan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang terfokus pada industri

pendidikan. Saat ini pengguna Ruang Guru sudah mencapai angka 15 juta pelajar

dan sudah memiliki total 300.000 guru. Ruang Guru juga menawarkan 100 bidang

pelajaran dari SD sampai SMA. Layanan yang ada di applikasi tersebut mencakup

layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar baik privat atau tidak

(ruangguru.com, 2019).

Selama berdiri sejak 2013, Ruang Guru berhasil mendapatkan penghargaan

baik di dalam dan luar negri seperti UNICEF Innovation to Watch, ITU Global

Industry Award, Forbes 30 under 30, dll. Ruang Guru terus melakukan peningkatan

layanannya agar bisa di akses seluruh pelajar di Indonesia dengan kualitas guru

yang semakin baik. Selain itu Ruang Guru berharap dapat membantu siswa, guru

dan orang tua agar dapat semakin efektif melakukan sistem belajar (ruangguru.com,

2019).

Selain dua aplikasi tersebut, Quipper juga merupakan aplikasi edukasi yang

cukup dikenal di Indonesia. Quipper berdiri sejak tahun 2010 di London. Quipper

sudah digunakan di lima negara seperti Inggris, Meksiko, Filipina, Jepang dan

Indonesia. Di Indonesia Quipper pertama kali hadir tahun 2014 dengan membuat

Quipper School. Dalam setahun Quipper berhasil mendapatkan satu juta

penggunanya. Indonesia juga merupakan negara pertama yang dipilih dalam

meluncurkan Quipper Video (liputan6.com, 2015).

Keunggulan Quipper dibanding dengan pesaingnya adalah Quipper

menggunakan metode gamifikasi dalam metode pengajaran ke murid. Dalam

Quipper terdapat 10 pelajaran seperti Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Geografi,

Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Sosiologi, Sejarah dengan total 1000 topik dan

masing-masing ada lima soal latihan. Durasi videonya sekitar 220 jam dan 4000

soal latihan (Alam, 2017). Berdasarkan gambar 1.12 pengguna Quipper di

Indonesia sudah mencapai lima juta siswa, dengan total guru 350.000an dan lebih

dari 50.000 soal latihan (quipper.com, 2019).

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

13

Gambar 1. 12 Pengguna Quipper Indonesia

(quipper.com, 2019)

Jika dibandingkan ketiga applikasi Edtech Indonesia, pada Tabel 1.1

menjelaskan jumlah pengguna masing-masing bimbel online di Indonesia 2019.

Pengguna Zenius Education di tahun 2019 mencapai 11.9 juta murid (Suryanto,

2019). Sedangkan pengguna Ruang Guru tahun 2019 sebanyak 15 juta siswa

(Nabila, 2019). Dibandingkan dengan kedua applikasi tersebut, Quipper berada di

urutan paling rendah dengan memiliki jumlah pelajar sebanyak 6 juta siswa

(Simamora, 2019).

Tabel 1. 1 Jumlah Pengguna Applikasi Bimbel Online di Indonesia 2019

Sumber: Buatan Peneliti

Zenius Education memiliki rating 4.7 di play store (similarweb.com, 2020).

Gambar 1.13 memperlihatkan ranking Zenius berdasarkan applikasi dengan tatal

0

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

Siswa

Pengguna Aplikasi Bimbel Online di Indonesia2019

Zenius Education Ruang Guru Quipper

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

14

votes pengguna applikasinya sebanyak 13.441 orang

Gambar 1. 13 Rating Zenius Education

(similarweb.com, 2020)

Dibandingkan dengan Zenius Education, rating Ruang Guru lebih unggul

di play store yaitu sebesar 4.7 (similarweb.com, 2020). Pada gambar 1.14 dapat

dilihat bahwa rating Ruang Guru mencapai 4.7 dengan total votes penggunanya

sebanyak 423,504 orang.

Gambar 1. 14 Rating pengguna Ruang Guru

(similarweb.com, 2020)

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

15

Dibandingkan dengan dua applikasi tersebut, Quipper memiliki rating di

play store sebesar 4.1 (similarweb.com, 2020). Pada Gambar 1.15 dapat dilihat

bahwa rating Quipper didapatkan dari hasil voting pengguna applikasinya sebanyak

28.871 orang.

Gambar 1. 15 Pengguna Applikasi Quipper

(similarweb.com, 2020)

Pada Gambar 1.16 menjelaskan bahwa di tahun 2020 dibawah

kepemimpinan Rohan Monga yang merupakan ex- petinggi Gojek memiliki

estimasi keuntungan tahunan Zenius mencapai $4,7 juta dengan total pekerja

sebanyak 200 orang (owler.com, 2020).

Gambar 1. 16 Revenue Zenius Education 2020

(owler.com, 2020)

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

16

Gambar 1.17 menjelaskan bahwa di tahun 2020 estimasi keuntungan

Quipper dibawah kepemimpinan Fumihiro Yamaguchi mencapai $4 juta dengan

total pekerja sebanyak 470 orang (owler.com, 2020).

Gambar 1. 17 Revenue Ruang Guru 2020

(owler.com, 2020)

Ruang Guru dipimpin oleh Adamas Belva pada tahun 2020 berdasarkan

gambar 1.18 berhasil mendapatkan keuntungan tahunanya sebanyak $1 juta dengan

estimasi pegawainya sebanyak 4000 orang (owler.com, 2020).

Gambar 1. 18 Revenue Quipper 2020

(owler.com, 2020)

Berdasarkan gambar 1.19 memperlihatkan perbandingan antara Ruang

Guru dan Quipper. Di tahun 2020 berdasarkan rank Ruang Guru berhasil

mendahului Quipper baik dalam Global rank dimana Ruang Guru menduduki

peringkat 10.332 dan Quipper di peringkat 59.565, Country rank yaitu Indonesia

applikasi Ruang Guru berada di peringkat 165 dan Quipper 2.087, dan Catagory

rank. Gambar 1.22 juga memperlihatkan total pengunjung website keduanya.

Ruang Guru mendapatkan total 19,87 juta orang yang mengunjungi websitenya

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

17

sedangkan Quipper berhasil mendapatkan 1,319 juta orang. Mayoritas konsumen

menggunakan Ruang Guru dan Quipper di handphone dibandingkan komputer

(pro.similarweb.com, 2020).

Gambar 1. 19 Perbandingan Ruang Guru dan Quipper

(pro.similarweb.com, 2020)

Gambar 1.20 membandingkan antara Zenius Education dengan Ruang

Guru. Di tahun 2020 berdasarkan rank Ruang Guru berhasil mendahului Zenius

baik dalam Global rank dimana Ruang Guru menduduki peringkat 10.332 dan

Zenius di peringkat 18.678, Country rank yaitu Indonesia applikasi Ruang Guru

berada di peringkat 165 dan Zenius di peringkat 319, dan Catagory rank. Dari total

visitor Ruang Guru mendapatkan pengunjung sebanyak 19,87 juta orang, dan

Zenius mendapatkan 7,596 juta. Mayoritas penggunjung mengakses keduanya di

handphone dibandingkan menggunakan komputer (pro.similarweb.com, 2020).

Gambar 1. 20 Perbandingan Zenius dan Ruang Guru

(pro.similarweb.com, 2020)

Gambar 1.21 memandingkan antara Zenius Education dengan Quipper. Di

tahun 2020 berdasarkan rank Zenius berhasil mendahului Quipper baik dalam

Global rank dimana Zenius menduduki peringkat 18.678 dan Quipper di peringkat

59.565, Country rank yaitu Indonesia applikasi Zenius berada di peringkat 319 dan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

18

Quipper di peringkat 2.087, dan Catagory rank. Jika dibandingkan total pengunjung

Zenius lebih unggul dibandingkan Quipper. Zenius mendapatkan total visits

sebanyak 7,596 juta orang, sedangkan Quipper mendapatan pengujung 1,319 juta

orang. Mayoritas pengunjung menggunakan mobile dalam membuka bimbel ini

dibandingkan dengan komputer (pro.similarweb.com, 2020).

Gambar 1. 21 Perbandingan Zenius dan Quipper

(pro.similarweb.com, 2020)

Jika dibandingkan dengan kompetitornya seperti Quipper, Ruang Guru,

Prime Mobile, biaya bimbel Zenius lebih murah dibandingkan dengan

kompetitornya seperti yang ada dalam gambar 1.22. Contohnya 12 bulan di Zenius

setiap murid cukup membayar sebesar 440 ribu rupiah, sedangkan di Quipper murid

harus membayar 790 ribu rupiah, di Prime Mobile untuk 12 bulan murid harus

membayar 950 ribu, dan untuk belajar di Ruang Guru selama 12 bulan harus

membayar 775 ribu rupiah (Zaenudin, 2019).

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

19

Gambar 1. 22 Perbandingan Harga Bimbel Online

Sumber: (Zaenudin, 2019)

Berdasarkan perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa Ruang Guru

dan Zenius merupakan dua applikasi yang lebih unggul dibandingkan dengan

Quipper. Keungulan Ruang Guru adalah adanya ruang belajar dimana siswa bisa

belajar dan mengerjakan latihan soal, adanya ruang les untuk memanggil guru

privat ke rumah, ruan les online untuk berkomunikasi dengan guru secara online,

lebih banyak dikenal, dan mempuyai visualisasi yang lebih menyenangkan

dibandingkan Zenius. Sedangkan kekurangan dari Ruang Guru adalah harganya

lebih mahal dari pada Zenius (selera.id, 2019).

Jika dilihat pengguna Zenius lebih sedikit dari Ruang Guru, namun Zenius

berhasil melampaui Quipper. Kelebihan dari Zenius adalah harganya yang murah

seperti yang sudah dijabarkan di gambar 1.25. Materi Zenius yang lebih lengkap

dan merupakan pelopor bimbl online. Akan tetapi Zenius juga memiliki kekurangan

yaitu Zenius tidak memiliki guru yang standby seperti Ruang Guru, tampilan

Zenius juga membosankan dan kurang menarik (selera.id, 2019).

Jumlah pelajar di Indonesia mengalamai pengingkatan di tahun 20017-2018

setelah tahun 2012 mengalami penurunan yang cukup banyak (data.worldbank.org,

2019). Jumlah pelajar di Indonesia saat ini mencapai angka 52 juta siswa (Nabila,

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

20

2019). Dengan meningkatnya jumlah pelajar ditambah dengan digitalisasi dapat

meningkatkan inovasi baru dalam dunia pendidikan (Setiawati, 2018).

Berdasarkan perbandingkan tersebut Zenius Education merupakan pelopor

applikasi bimbingan belajar secara online. Meskipun harga bimbel di Zenius lebih

murah dibandingkan Ruang Guru atau Quipper (Zaenudin, 2019). Akan tetapi

Zenius masih kalah saing dengan Ruang Guru baik dalam pengguna applikasi atau

website dan rank di play store (pro.similarweb.com, 2020). Dibandingkan dengan

Ruang Guru, pendapatan dan tatal pekerjanya Zenius juga masih lebih rendah

(owler.com, 2020).

Ruang guru lebih diminati masyarakat Indonesia dibandingkan Zenius atau

Quipper karena tampilan visualisasi yang menarik, adanya guru yang standby,

layanan rapor untuk mengetahui perkembangan anak, serta banyak layanan yang

tidak ada di Zenius atau Quipper sehingga merasa puas karena mendapatkan

manfaat atau disebut net benefit. Meskipun harga Ruang Guru lebih mahal

dibandingkan Zenius (selera.id, 2019).

Zenius merupakan bimbel online pertama di Indonesia, akan tetapi Zenius

masih kalah dengan pesaingnya yaitu Ruang Guru yang merupakan pendatang

dilihat dari tabel 1.11 mengenai jumlah pengguna. Akan tetapi meskipun Zenius

memiliki lebih sedikit pengguna, pengguna Zenius terus meningkat setiap tahunnya

dilihat dari gambar 1.13 dan tabel 1.1. Meskipun Zenius mengalami peningkatan

pengguna, nyatanya Ruang Guru tetap menjadi bimbel online yang paling banyak

dicari, digunakan melebihi Zenius yang merupakan pelopor dari bimbel online.

Seharusnya Zenius yang menjadi pionir utama dari bimbel online karena pelopor,

tetapi menjadi yang kedua dibandingkan pesaingnya yaitu Ruang Guru.

Oleh karenaya, agar dapat meningkatkan jumlah pengguna aplikasinya

lebih maksimal, Zenius perlu meningkatkan net benefit konsumen agar kemudian

menjadi loyal dengan terus menggunakan atau berlangganan dengan aplikasi

Zenius dibandingkan menggunakan bimbel online lain. Ketika konsumen

merasakan hasil yang didapatkan sepadan dengan yang dikeluarkan maka mereka

akan menggunakan aplikasi tersebut terus menerus. Net benefit menurut Merriam

Webster adalah sesuatu yang berguna untuk konsumen dan dapat memberikan hasil

atau efek untuk meningkatkan kualitas atau kesejahteraan (merriam-webster.com,

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

21

2017). Oleh karenanya, Net benefit sangat penting dalam meningkatkan pengguna

applikasi Zenius. Karena tujuan pengguna menggunakan bimbel untuk

meningkatkan nilai, prestasinya atau masuk kuliahan favorit. Dengan mengikuti

bimbel online diharapkan dapat menambah nilai dan pengetahuan akan materi

supaya lebih baik lagi dalam prestasinya di sekolah. Adanya system, informasi, dan

service yang berkualitas dapat mendorong adanya rasa kegunaan pengguna yang

nantinya akan merasakan kepuasan menggunakan dan mendapatkan nilai yang

baik.

Berdasarkan fenomena tersebut peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa

saja yang mempengaruhi system quality, information quality, service quality,

terhadap net benefit melalui user satisfaction dan perceived usefulness Zenius

Education: Telaah pada pengguna Zenius Education

1.2 Rumusan Masalah

Dengan adanya perkembangan waktu, menuntut adanya suatu inovasi. Hal

tersebut juga dirasakan dalam bidang pendidikan (Setiawati, 2018). Hal tersebut

juga dirasakan oleh pelajar yang mulai beralih menggunakan bimbingan belajar

secara online. Di Indonesia, perkembangan industri education technology atau

Edtech mulai mengalami perkembangan yang cukup bany7ak dari tahun 2017-

2019 (Triwijanarko, 2019). Pertumbuhan Edtech di Indonesia tahun 2019

mencapai 25 persen lebih unggul dari negara di Asia Tenggara lainnya

(Harususilo, 2019).

Banyaknya pengguna internet di Indonesia menjadi salah satu pemacu

meningkatnya pertumbuhan Edtech di Indonesia. Banyak pelajar beralih dari

menggunakan bimbel konvensional menjadi bimbel online karena lebih

fleksibel dalam menggunakan waktu, menghemat waktu dan biaya karena tidak

perlu pergi ke tempat les secara langsung, dan materinya lebih update

(Renesia.com, 2019) (Subkhan, 2019) (Sereneta, 2017).

Salah satu pebisnis dibidang Edtech di Indonesia adalah Zenius. Zenius

merupakan pencetus utama dari education technology di Indonesia. Zenius

pertama kali berdiri tahun 2007. Zenius merupakan applikasi dan website

bimbingan belajar secara online dimana tahun 2019 pengguna Zenius sudah

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

22

mencapai 11,9 juta siswa dengan total keuntungan mencapai $4 juta setahun.

Meskipun menjadi yang pertama dan menawarkan layanan dengan tarif lebih

murah pengguna Zenius masih kalah dengan Ruang Guru yang merupakan

kompetitornya, selain itu rank Zenius masih lebih rendah dibandingkan Ruang

Guru. Agar dapat bersaing dengan kompetitornya Zenius perlu meningkatkan

net benefit nya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan jumlah pengguna

merupakan tantangan yang cukup besar untuk Zenius karena banyaknya

kompetitor yang menawarkan bimbel secara online yang sejenis. Zenius

menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan kompetitornya dan

memberikan pelajaran lebih banyak dan lengkap. Namun kedua hal tersebut

belum cukup karena dari design Zenius masih kurang menarik dibandingkan

kompetitornya, selain itu visualisasi yang membosankan juga kurang menarik

pelajar dalam menggunakan applikasinya.

Selain itu, pada gambar 1.20 menjelaskan bahwa Ruang Guru lebih unggul

dibandingkan dengan Zenius baik pengguna dan ranking di play store. Oleh

karenanya, perusahaan perlu melakukan peningkatan net benefit melalui

kualitas layananya agar konsumen merasakan kegunaan applikasi tersebut dan

merasa puas dengan layanan sehingga mendapatkan keuntungan dari apa yang

sudah dikeluarkan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nef benefit dalam education

technology yaitu system quality, information quality, service statisfaction

melalui user satisfaction dan perceived usefulness. System quality menurut

Zheng adalah kualitas website atau e-learning melalui akses membuka applikasi

atau website tersebut apakah mudah atau tidak, semakin mudah diakses maka

kualitas sistem akan semakin baik. Sedangkan Wang menjabarkan bahwa

kualitas sitem adalah bagian untuk mengukur efektifitas suatu e-learning dalam

belajar, dimana selain mudah digunakan harus dapat menarik perhatian

pengguna (Bhaskar, 2018).

Information quality menurut Bailey dan Pearson adalah kualitas dari laporan

atau konten yang dibuat apakah sudah lengkap, akurat, update. Sedangkan

menurut Agarwal dan Prasad berpendapat bahwa information system dapat

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

23

memberikan konsumen kesanangan jika informasi yang diberikan update dan

berkualitas (Cheng, 2012).

Service Quality dapat mengukur efektifitas dari sistem e-learning. Ketika

layanan yang diberikan meningkat maka kepuasan seseorang dalam

menggunakan e-learning juga akan meningkat. Gronroos berpendapat bahwa

dalam service quality terdapat dua aspek yaitu fungsionalitas dan teknik

layanan. Dalam meningkatkan kualitas layanan sistem tersebut perusahaan

haurs dapat menignkatkan layanan dan fungsinya yang lengkap kepada

pelanggan sehingga membuat presepsi konsumen tinggi akan e-learning

tersebut (Bhaskar, 2018).

User satisfaction menurut Boulding adalah respon emosional pelanggan

terhadap pengalaman yang berkaitan dengan kejadian tertentu dengan suatu hal.

Menurut Anderson user satisfaction adalah penilaian keseluruhan pelanggan

pada suatu kualitas layanan atau produk yang ditawarkan (Pham, Limbu, Bui,

Nguyen, & Pham, 2019).

Perceived usefulness menurut Davis adalah kondisi dimana ketika

seseorang percaya bahwa dengan menggunakan hal tersebut dapat

meningkatkan performa pekerjaannya. Menurut Yang usefulness e-learning

dapat dilihat dari sebagaimana efektifitas e-learning sehingga mampu

meningkatkan kualitas penggunanya (Al-hawari, 2016).

Berdasarkan penjelasan tersebut, diperlukannya penelitian pada Zenius

Education yang akan dilakukan secara spesifik. peneliti ingin meneliti

menggunakan faktor-faktor dari system quality, information quality, service

quality, terhadap net benefit melalui user satisfaction dan perceived usefulness.

Oleh karenanya peneliti menyusun beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah system quality memberikan pengaruh positif terhadap user

satisfaction?

2. Apakah information quality memberikan pengaruh positif terhadap user

satisfaction?

3. Apakah service quality memberikan pengaruh positif terhadap user

satisfaction?

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

24

4. Apakah perceived usefulness memberikan pengaruh positif terhadap

user satisfaction?

5. Apakah user satisfaction memberikan pengaruh positif terhadap net

benefit?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif system quality

terhadap user satisfaction.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif information

quality terhadap user satisfaction.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif service quality

terhadap user satisfaction.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif perceived

usefulness terhadap user satisfaction.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif user satisfaction

terhadap net benefit.

1.4 Batasan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, penulis menentukan batasan masalah agar

sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sehingga dapat mempermudah mendapatkan

data dan infomasi yang diperlukan, oleh karena itu peneliti menetapkan batasan

masalah sebagai berikut:

1. Responden penelitian ini adalah pria dan wanita berusia 14-17 tahun

yang berada di kelas SMA 1 atau SMA 2 yang tahu dan menggunakan

Zenius Education sebagai metode bimbel online minimal 3-6 bulan atau

lebih.

2. Penelitian ini menggunakan enam variabel yaitu system quality,

information quality, service quality, user satisfaction, perceived

usefulness dan net benefit.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

25

3. Penelitiain ini menggunakan SEM sebagai software Listrel versi 8.8

untuk menguji validitas, reliabilitas, kecocokan model, dan hipotesis

penelitian.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk dapat memberikan manfaat,

mendukung dan mengembangkan teori yang sudah ada, agar dapat memperluas

ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu ekonomis bisnis terlebih

dalam bidang marketing. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk

berbagai pihak diantaranya:

1. Manfaat untuk bidang Akademis

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai definisi

setiap variabel yang mempengaruhi pengaruh system quality, information

quality, service quality, terhadap net benefit melalui user satisfaction dan

perceived usefulness. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

manfaat dan menambah informasi dan wawasan mengenai hal tersebut

kepada kalangan akademis dan masyarakat.

2. Manfaat untuk Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada Zenius

Education dalam meningkatkan faktor-faktor yang terdapat dalam system

quality, information quality, service quality, terhadap net benefit melalui

user satisfaction dan perceived usefulness.

3. Manfaat untuk Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah

pemahaman peneliti mengenai bidang marketing, terutama dalam perihal

penyebab terjadinya system quality, information quality, service quality,

terhadap net benefit melalui user satisfaction dan perceived usefulness dan

cara mengaplikasikan teori yang terlah dipelajari selama kuliah.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - kc.umn.ac.id

26

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, dimana di setiap bab

saling berhubungan antar satu dengan lainnya. Berikut merupakan sistematika

penulisan skripsi ini, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I berisikan mengenai latar belakang alasan peneliti ingin

melakukan penelitian berdasarkan permasalahan yang ada yang menjadi fondasi

utama peneliti membuat sebuah peneltiian, selain latar belakang, terdapat rumusan

masalah yang menjadi alasan utama peneliti melakukan sebuah penelitian, tujuan

yang akan dicapai dalam penelitian, batasan dalam penelitian, manfaat

dilakukannya penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab II ini peneliti menjelaskan teori-teori yang digunakan, dan konsep

yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian. Teori dan konsep ini bertujuan

untuk menjelaskan definisi objek penelitian yaitu system quality, information

quality, service quality, terhadap net benefit melalui user satisfaction dan perceived

usefulness. Penjelasan rinci mengenai konsep tersebut didapatkan dari buku, jurnal,

dan literature.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab III peneliti menjabarkan secara rinci mengenai gambaran umum

objek penelitian, pendekatan yang dilakukan, model dan variabel penelitian, teknik

pengumpulan data, prosedur pengambilan data, dn teknik analisis yang digunakan

peneliti dalam menjawab rumusan masalah.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV peneliti membahas mengenai gambaran umum objek

penelitian. Peneliti juga menjabarkan hasil kuisioner yang telah disebar kepada

responden yang telah ditentukan dan membuat analisa terkait teori yang ada pada

bab II.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V peneliti menuliskan kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah

dilakukan, dan menjawab pertanyaan penelitian, dan memberikan saran serta

masukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini.