BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar...

212
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat. Kematangan suatu perusahaan dalam menghadapi derasnya persaingan mutlak diperlukan agar tetap dapat mempertahankan eksistensi usahanya dalam persaingan tersebut. Untuk mencapai kematangan tersebut, tidak hanya diperlukan strategi bisnis yang baik, namun diperlukan sumber daya yang kuat untuk menerapkan strategi bisnis tersebut khususnya sumber daya manusia yang berperan sebagai penggerak usaha. Para karyawan atau staff yang bertindak sebagai sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan membutuhkan motivasi yang tinggi agar kinerja maksimal dapat diperoleh, sehingga diharapkan produktivitas usaha perusahaan dapat meningkat. Oleh karena itu, biasanya perusahaan menerapkan kebijakan- kebijakan terhadap para karyawan yang berkaitan dengan kinerja dalam bekerja, misalnya dengan menerapkan promosi, demosi atau peningkatan maupun penurunan rate salary. Karyawan atau staff yang memiliki kinerja yang baik dalam bekerja tentunya berpotensi sangat besar mendapatkan promosi atau peningkatan rate salarynya sebagai reward atas kinerja yang ditunjukkannya. Begitu juga sebaliknya, karyawan atau staff yang memiliki kinerja yang buruk tentunya akan berpotensi lebih besar mendapatkan punishment berupa demosi ataupun penurunan rate salary dari perusahaan. Hal inilah yang membuat banyak perusahaan yang menggunakan suatu sistem penilaian kinerja atau biasa yang

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingkat persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat. Kematangan suatu

perusahaan dalam menghadapi derasnya persaingan mutlak diperlukan agar tetap

dapat mempertahankan eksistensi usahanya dalam persaingan tersebut. Untuk

mencapai kematangan tersebut, tidak hanya diperlukan strategi bisnis yang baik,

namun diperlukan sumber daya yang kuat untuk menerapkan strategi bisnis

tersebut khususnya sumber daya manusia yang berperan sebagai penggerak usaha.

Para karyawan atau staff yang bertindak sebagai sumber daya manusia

yang dimiliki perusahaan membutuhkan motivasi yang tinggi agar kinerja

maksimal dapat diperoleh, sehingga diharapkan produktivitas usaha perusahaan

dapat meningkat. Oleh karena itu, biasanya perusahaan menerapkan kebijakan-

kebijakan terhadap para karyawan yang berkaitan dengan kinerja dalam bekerja,

misalnya dengan menerapkan promosi, demosi atau peningkatan maupun

penurunan rate salary. Karyawan atau staff yang memiliki kinerja yang baik

dalam bekerja tentunya berpotensi sangat besar mendapatkan promosi atau

peningkatan rate salarynya sebagai reward atas kinerja yang ditunjukkannya.

Begitu juga sebaliknya, karyawan atau staff yang memiliki kinerja yang buruk

tentunya akan berpotensi lebih besar mendapatkan punishment berupa demosi

ataupun penurunan rate salary dari perusahaan. Hal inilah yang membuat banyak

perusahaan yang menggunakan suatu sistem penilaian kinerja atau biasa yang

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

2

disebut job performance appraisal untuk mengukur kinerja pekerjaan para

karyawan atau staffnya.

PT. Learning Resources merupakan perusahaan konsultan yang

menyediakan sejumlah program-program pelatihan soft skill kelas dunia. Di

tengah ketatnya persaingan usaha bisnis saat ini, PT. Learning Resources

berupaya mengembangkan layanan baik dari sisi inovasi, kualitas dan kuantitas,

yakni salah satunya dengan menghadirkan layanan baru yakni sistem job

performance appraisal yang diperuntukkan bagi para perusahaan klien yang ingin

melakukan penilaian kinerja karyawan atau staffnya.

Selama ini sistem job performance appraisal yang dimiliki oleh PT.

Learning Resources yang digunakan untuk menilai kinerja kerja para karyawan

atau staff perusahaan kliennya masih manual, yakni masih banyak menggunakan

kertas dalam proses penilaiannya, kemudian kertas-kertas penilaian tersebut akan

diserahkan pada admin, dalam hal ini pihak PT.Learning Resources, dari kertas-

kertas data penilaian tersebut, akan diolah menggunakan Microsoft Excel, dan

proses perhitungan penilaiannya dan pengurutan rangkingnya pun masih manual

dengan melihat nilai tertinggi dari hasil perhitungan. Sehingga banyak masalah-

masalah yang terkadang muncul di saat pelaksanaan atau implementasi sistem

penilaian ini. Diantaranya human error yang terkadang terjadi seperti kesalahan

penghitungan nilai, hilangnya dokumen penilaian dan juga lamanya waktu

pendistribusian soal-soal monitoring checklist atau dokumen penilaian dari dan ke

kantor pusat perusahaan klien.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

3

Ada banyak metode penilaian yang dapat digunakan untuk menilai kinerja

karyawan, antara lain skala penilaian grafis, checklist, penentuan peringkat,

distribusi paksa, kejadian penting, esai, tinjauan lapangan, pendekatan penilaian

perilaku, manajemen berdasarkan tujuan (Management By Objectives - MBO).

Namun, metode penilaian yang digunakan dalam sistem job performance

appraisal milik PT. Learning Resources ada metode checklist. Penilaian yang

objektif dan kemudahan dalam menilai menjadi alasan mendasar digunakannya

metode ini. Namun, karena tidak digunakan bobot penilaian dalam metode

penilaian pada sistem ini, muncul kemungkinan masalah yang mungkin terjadi,

yakni besarnya peluang munculnya nilai yang sama antar karyawan atau staff

yang dinilai. Hal ini tentunya membuat branch manager bingung dalam

menentukan nama staff atau karyawan sebagai staff terbaik di kantor cabang

tersebut. Staff terbaik tersebut akan dikirimkan sebagai delegasi staff terbaik dari

kantor cabang tersebut yang nantinya akan dijadikan calon delegasi staff terbaik

dari seluruh kantor cabang yang mana penentuan siapakah staff terbaik dari

seluruh kantor cabang didasarkan atas nilai tertinggi dari penilaian yang sudah

dilakukan di kantor cabang.

Dengan memperhatikan potensi masalah-masalah yang bisa timbul pada

penerapan sistem job performance appraisal yang masih manual tersebut, penulis

mencoba merancang dan mengembangkan sistem job performance appraisal yang

terkomputerisasi menggunakan CI Framework. Pemilihan CI Framework sebagai

application framework bukannya tanpa alasan, hal ini didasarkan pada kenyataan

bahwa PT. Learning Resources sampai saat ini belum memiliki dedicated server

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

4

sendiri atau sebuah PC (personal computer) milik sendiri yang dijadikan server

untuk menjalankan sistemnya, dan masih menggunakan jasa web hosting untuk

implementasi sistem yang terkomputerisasi, sehingga sangat tepat jika pilihan

jatuh pada CI Framework sebagai framework yang memiliki kompatibilitas dan

kapabilitas sangat baik terhadap sebagian besar web hosting saat ini dibanding

application framework yang lain. Dan tentunya dalam sistem job performance

appraisal ini masih menggunakan metode penilaian yang sama, yakni metode

checklist untuk menilai kinerja staff atau karyawan, namun penerapan bobot

penilaian akan diterapkan pada sistem job performance appraisal untuk

menghindari terjadinya kemungkinan nilai yang sama antar karyawan atau staff

yang dinilai.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penulis

merumuskan permasalahan yang saat ini dihadapi, antara lain :

1. Bagaimana mencegah human error yang terkadang terjadi seperti

kesalahan penghitungan nilai?

2. Bagaimana mencegah kemungkinan hilangnya dokumen penilaian, baik

pada waktu pendistribusian soal-soal monitoring checklist atau dokumen

penilaian dari dan ke kantor pusat, atau pada saat waktu penilaian di

kantor cabang?

3. Bagaimana meningkatkan efektivitas dan mempersingkat lamanya waktu

pendistribusian soal dari dan ke kantor pusat?

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

5

4. Bagaimana mengurangi pemborosan dalam penggunaan sumber daya,

semisal kertas untuk dokumen penilaian?

5. Bagaimana mengimplementasikan sistem job performance appraisal yang

terkomputerisasi oleh PT.Learning Resources yang belum memiliki

dedicated server sendiri untuk memberikan layanan sistemnya, masih

menggunakan jasa web hosting?

6. Bagaimana meminimalisir kemungkinan terjadinya nilai yang sama antar

staff sangat tinggi yang disebabkan metode checklist yang digunakan pada

sistem yang berjalan belum menggunakan bobot?

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

6

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah yang dibahas pada penelitian dalam skripsi ini,

yaitu :

1. Dalam pengembangan sistem job performance appraisal pada PT.

Learning Resources, penulis menggunakan metode pengembangan sistem

dengan model Waterfall, mulai dari tahap Analysis (Analisis), Design

(Perancangan), Code (Pengkodean), Test (Ujicoba). Sedangkan, untuk

tahap Maintenance (Pemeliharaan) tidak penulis lakukan dalam penelitian

ini.

2. Sistem ini hanya bersifat simulasi yakni menggunakan sample data atau

bukan data sebenarnya.

3. Sistem ini berbasis web.

4. Pada sistem ini pula, penulis menggunakan XAMPP 1.7.0 sebagai

development toolkit yang berisi PHP versi 5.2.8 sebagai bahasa

pemrograman, MySQL versi 5.1.30 sebagai database server, dan Apache

Server versi 2.0 sebagai web server. Notepad++ versi 4.8.1 sebagai

Integrated Development Environment (IDE) dalam pembuatan aplikasi,

Microsoft Visio 2007 sebagai tools dalam pembuatan DFD dan flowchart

Power Designer untuk merancang ERD, dan CI Framework versi 1.7.2

sebagai application framework aplikasinya, fusion chart sebagai reporting

chart, Microsoft Windows Vista Home Premium SP1 sebagai sistem

operasi untuk simulasi, dan Mozilla Firefox 3.0.18 sebagai browsernya.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

7

5. Sistem job performance appraisal ini menggunakan metode checklist

sebagai metode penilaiannya dengan bobot penilaian menggunakan rumus

yang penulis buat sesuai kebutuhan.

6. Penilaian hanya dilakukan oleh supervisor terhadap staff yang ditangani,

dan untuk setiap aspek penilaian terhadap masing-masing staff dilakukan

penilaian sebanyak 10 kali.

7. Dalam sistem ini, penggunanya terdiri atas administrator, head officer,

branch manager, dan supervisor.

8. Laporan yang dapat dihasilkan oleh sistem ini meliputi laporan staff

terbaik seluruh cabang perbulan, laporan staff terbaik seluruh cabang

pertahun, laporan aspek terbaik seluruh cabang perbulan yang dapat dilihat

oleh head officer. Dan laporan untuk branch manager adalah laporan staff

terbaik kantor cabang dan laporan aspek terbaik kantor cabang.

9. Tidak ada perubahan pada seluruh aspek penilaian dalam satu periode

penilaian yakni tiap bulan.

10. Untuk pengujian sistem, penulis hanya menggunakan black box testing.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

8

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian tentang pengembangan sistem job performance

appraisal menggunakan metode checklist menggunakan CI Framework pada PT.

Learning Resources ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat alat bantu berupa sistem job performance appraisal bagi PT.

Learning Resources dalam memberikan layanan pada perusahaan klien

yang ingin melakukan penilaian kinerja menggunakan metode checklist

untuk metode penilaiannya yang bersifat objektif kepada para staffnya

dengan proses yang lebih efektif dan efisien.

2. Membangun sebuah aplikasi berbasis web yang memiliki kompatibilitas

yang baik terhadap sebagian besar web hosting yang ada dengan

menggunakan CI Framework, sehingga permasalahan tentang infrastruktur

yang belum dimiliki saat ini semisal dedicated server bisa diatasi. Dan

penggunaan CI Framework diharapkan aplikasi yang dibuat menjadi lebih

terstruktur, sehingga mudah dilakukan maintenance.

1.5 Manfaat

1.5.1 Bagi Penulis

a. Penulis dapat lebih mengenal dan mendalami konsep pengembangan

aplikasi web menggunakan PHP dan application framework menggunakan

CI Framework.

b. Penulis dapat menerapkan ilmu-ilmu dan materi yang telah penulis

dapatkan di kuliah, di antaranya analisa dan perancangan sistem, rekayasa

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

9

perangkat lunak, web programming, sistem informasi manajemen,

metodologi penelitian, dan sistem basis data.

c. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mahasiswa Teknik

Informatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.5.2 Bagi Akademik

a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi teori yang

diperoleh selama kuliah.

b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan

sebagai bahan evaluasi.

c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi

dunia kerja dan hasil yang diperoleh selama kuliah.

1.5.3 Bagi Perusahaan

a. Tersedianya sistem job performance appraisal sebagai alat bantu penilaian

kinerja para staff perusahaan klien dari PT. Learning Resources.

b. Tersedianya sistem informasi untuk mengetahui kinerja dari masing-

masing staff di kantor cabang dan staff terbaik di kantor cabang dan antar

seluruh kantor cabang.

c. Mempercepat proses pendistribusian soal-soal monitoring checklist dan

penilaian kinerja staff.

d. Membantu administrator dalam mengolah data perusahaan klien, semisal

kantor cabang berikut para staffnya dan mengelola data-data soal-soal

monitoring checklist yang digunakan dalam melakukan penilaian.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

10

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis dalam melakukan pengumpulan data,

menggunakan beberapa metode yaitu wawancara, observasi, dan studi

kepustakaan (library research).

A. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan

langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. (Pangestu,

2009)

B. Wawancara

Mengumpulkan data dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka

antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden

dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara). (Pangestu, 2009)

(Hasil Wawancara terlampir pada Lampiran A)

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

11

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Sedangkan untuk pengembangan sistem ini penulis menggunakan metode

System Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan model waterfall

yang diciptakan oleh Rasmus Lerdorf (Al-Fatta, 2007: 26), berikut tahapan-

tahapan dalam metode Waterfall menurut Pressman (2001, 29) :

1. Analisis (Analysis)

Analisis merupakan tahap awal dimana dilakukan proses pengumpulan

data, identifikasi masalah, dan analisis kebutuhan sistem hingga aktivitas

pendefinisian sistem. Tahap ini bertujuan untuk menentukan solusi yang

didapat dari aktivitas-aktivitas tersebut.

2. Perancangan (Design)

Pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari perangkat lunak. Maksud

pembuatan model ini adalah untuk memperoleh pengertian yang lebih baik

terhadap aliran data dan kontrol, proses-proses fungsional, tingkah laku

operasi dan informasi-informasi yang terkandung di dalamnya. Terdiri dari

aktivitas utama pemodelan proses, pemodelan data dan desain antarmuka.

3. Pengkodean (Code)

Pada tahap ini hasil dari perancangan mulai diterjemahkan ke dalam

bahasa mesin melalui bahasa pemrograman. Terdiri dari dua aktivitas yaitu

pembuatan kode program dan pembuatan antarmuka program untuk

navigasi sistem.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

12

4. Ujicoba (Test)

Selanjutnya program harus diuji coba dimana di fokuskan terhadap tiga

aktivitas yakni logika internal perangkat lunak, pemastian bahwa semua

perintah yang ada telah dicoba, dan fungsi eksternal untuk memastikan

bahwa dengan masukan tertentu suatu fungsi akan menghasilkan keluaran

sesuai dengan yang dikehendaki.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian ini, maka

penulis membagi sesuai dengan ruang lingkup yang dijelaskan sebelumnya secara

garis besar, yang dibagi menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat

dijabarkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penelitian, waktu dan tempat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang definisi dan komponen pembangun yang ada

pada Sistem Job Performance Appraisal dengan metode checklist

pada PT. Learning Resources.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

13

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang uraian penjelasan metodologi yang

digunakan dalam penelitian terhadap Pengembangan Sistem Job

Performance Appraisal dengan metode checklist pada PT.

Learning Resources secara keseluruhan.

BAB IV PEMBAHASAN SISTEM

Bab ini berisi tentang uraian penjelasan terhadap Pengembangan

Sistem Sistem Job Performance Appraisal dengan metode

checklist pada PT. Learning Resources secara keseluruhan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan dari hasil

penelitian dan studi kasus yang dilaksanakan serta saran-saran

untuk lembaga.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengembangan

Pengembangan adalah proses, cara, pembangunan secara bertahap dan

teratur yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1988 : 414). Jadi pengembangan adalah suatu proses pembangunan

secara bertahap dan teratur yang menuju kepada tujuan yang diinginkan.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.1 Definisi Sistem

Definisi sistem berkembang pesat sesuai dengan konteks di mana

pengertian sistem itu digunakan. Berikut akan diberikan beberapa definisi sistem

secara umum :

1. Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur

atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan

saling bergantung satu sama lain (Al Fatta, 2007:3).

2. Sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya

untuk suatu tujuan bersama (Murdick dan Ross ,1993).

3. Sistem dalam adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan

membentuk satu kesatuan atau organisasi (kamus kamus Webster’s

Unbriged).

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

15

4. Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto, 2005 ).

5. Sistem merupakan sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Mc. Leod, 1995).

Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan

(input), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Ciri pokok sistem

menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan,

terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan, dan mempunyai satu

fungsi atau tujuan utama (Al Fatta, 2007:3).

Gambar 2.1 Model Sistem

Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya

berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme control. Untuk lebih

jelasnya elemen sistem tersebut dapat digambarkan dengan model sebagai berikut:

Gambar 2.2 Model hubungan elemen-elemen sistem

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

16

Pada gambar 2.2 menunjukkan bahwa sistem atau pendekatan sistem

minimal harus mempunyai empat komponen, yakni masukan, pengolahan,

keluaran, dan balikan atau control.

2.2.2 Beberapa Konsep Sistem yang Penting

Untuk lebih mudah memahami pengertian sistem dan sistem informasi

lebih jauh, maka perlu diingat beberapa konsep yang penting dalam

pengembangan sistem (Al Fatta, 2007:8), yaitu :

1. Dekomposisi

Untuk lebih menganalisa dan memahami secara menyeluruh

sebuah sistem yang besar, biasanya dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Untuk mempermudah pekerjaan ini digunakan konsep dekomposisi.

Dekomposisi adalah pembagian sistem ke dalam komponen-komponen

yang lebih kecil (subsistem). Dekomposisi memiliki beberapa keuntungan,

di antaranya :

Analis menjadi lebih mudah mengatur dan menganalisa setiap

subsistem secara lebih detail.

Pada pengembangan sistem, sistem bisa didekomposisi menjadi

beberapa modul. Pengembangan beberapa modul bisa dilakukan secara

paralel dengan syarat tidak ada ketergantungan antar modul yang

dibangun.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

17

2. Modularitas

Konsep modularitas berhubungan dengan dekomposisi. Pada saat

melakukan dekomposisi, diharapkan sistem yang besar terbagi menjadi

subsistem-subsistem yang relatif sama ukurannya. Dengan modul-modul

ini maka beban kerja mengembangkan sistem bisa didistribusikan secara

merata pada sumber daya yang ada. Pengembangan sistem jadi lebih

sederhana karenah hanya terfokus pada satu modul terlebih dahulu, baru

dilakukan integrasi antar modul.

3. Coupling

Dari modul-modul yang kita peroleh, kadang-kadang ditemukan

beberapa modul yang memiliki ketergantungan dengan modul yang lain.

Pada kasus seperti ini, modul-modul yang saling bergantung harus

dipasangkan (di-couple). Dengan cara ini bisa diketahui modul yang bisa

bekerja secara independen dan modul-modul yang harus diselesaikan

terlebih dahulu sebelum modul yang lain bisa bekerja.

4. Kohesi

Dari proses coupling antar modul, kita bisa dapatkan kelompok-

kelompok modul dengan karakteristik yang hampir sama. Di sini muncul

konsep kohesi di mana kelompok modul itu harus dianalisis bersama-sama

dengan kelompok modul yang saling berkohesi.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

18

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan

antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi.

Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks

apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah

bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan

keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1995). Mc Leod (1995) mengatakan

bahwa informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti (Al

Fatta, 2007:9).

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam satu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat

manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tetentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005). Tujuannya

adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada

perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi

subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses

(Murdick dan Ross, 1993). Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan

konsep (input, processing, output – IPO) dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.3 Konsep sistem informasi

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

19

2.2.4 Komponen Sistem Informasi

Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer

(CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari beberapa komponen (Al Fatta,

2007:10), antara lain :

a. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi

kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data.

b. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.

c. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan

sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.

d. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna

sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu

jaringan kerja yang efektif.

e. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis,

programmer, dan operator, serta yang bertanggung jawab terhadap

perawatan sistem.

f. Prosedur, yakni tata cara yang meliputi strategi, kebijakan, metode, dan

peraturan-peraturan dalam menggunakan sistem informasi berbasis

komputer.

2.2.5 Tipe-Tipe Sistem Informasi

CBIS biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi (Al Fatta,

2007:12), yaitu :

a. Transaction Processing System (TPS)

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

20

b. Management Information System (MIS)

c. Decision Support System (DSS)

d. Expert System and Artificial Intelegence (ES & AI)

Berikut penjelasan singkat tentang perbedaan masing-masing tipe aplikasi

sistem informasi tersebut (Al Fatta, 2007:12-13):

• Transaction Processing System

Transaction Processing System atau Sistem Pemrosesan Transaksi adalah

sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses

sejumlah besar data untuk transaksi bisnis rutin. Adapun hal-hal yang bisa

dilakukan dalam sistem ini meliputi :

- Mengotomasi penanganan data-data aktifitas bisnis dan transaksi

yang bisa dianggap sebagai kejadian diskrit dalam kehidupan

organisasi.

- Menangkap data dari setiap transaksi.

- Memverifikasi transaksi untuk diterima atau ditolak.

- Menyimpan transaksi yang telah divalidasi untuk pengumpulan data

berikutnya.

- Menghasilkan laporan untuk menyediakan rangkuman dari setiap

transaksi.

- Memungkinkan memindah transaksi dari satu proses ke proses yang

lainnya untuk menangani seluruh aspek bisnis.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

21

• Management Information System

Management Information System (MIS) atau Sistem Informasi Manajemen

adalah suatu sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk

membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan

dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM

mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi sekumpulan

data yang lebih berarti yang dibutuhkan manajer untuk menjalankan

tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan

pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan

manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.

• Decision Support System

Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan

merupakan sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi

yang mengkombinasikan data dan model analisis atau peralatan data

analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak.

DSS dirancang untuk membantu pengambilan keputusan organisasional.

DSS biasanya tersusun dari :

- Database (bisa diekstraksi dari TPS/MIS)

- Model grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses bisnis.

- Antarmuka pengguna, yang digunakan oleh pengguna untuk

berkomunikasi dengan DSS.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

22

• Expert System

Expert System (ES) atau Sistem Pakar merupakan representasi

pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendeteksi

suatu masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengkodekan dan

memanipulasi pengetahuan dari informasi (misalnya aturan if...then).

Adapun cara kerja ES sebagai berikut :

a. Pengguna berkomunikasi dengan sistem menggunakan dialog

interaktif.

b. ES menanyakan pertanyaan (yang ditanyakan seorang pakar) dan

pengguna memberikan jawaban.

c. Jawaban digunakan untuk menentukan aturan mana yang dipakai dan

ES sistem menyediakan rekomendasi berdasarkan aturan yang telah

disimpan.

d. Seorang knowledge engineer bertanggung jawab pada bagaimana

melakukan akuisisi pengetahuan, sama seperti seorang analis tetapi

dilatih untuk menggunakan teknik yang berbeda.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

23

2.3 Job Performance Appraisal

2.3.1 Pengertian Job Performance Appraisal

Kinerja (performance) pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak

dilakukan oleh karyawan.

Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi

elemen sebagai berikut (Mathis & Jackson, 2009:378) :

• Kuantitas dari hasil

• Kualitas dari hasil

• Ketepatan waktu dari hasil

• Kehadiran

• Kemampuan bekerja sama

Penilaian kinerja pekerjaan (job performance appraisal) atau yang biasa

disebut penilaian prestasi kerja ialah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan

melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan

kemudian mengomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan (Mathis &

Jackson, 2009:382). Penilaian kinerja pekerjaan juga disebut pemeringkatan

karyawan, evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, evaluasi kinerja, dan penilaian

hasil .

Penilaian kinerja dapat menjawab pertanyaan mengenai apakah pemberi

kerja telah bertindak adil atau bagaimana pemberi kerja mengetahui bahwa kinerja

karyawan tersebut tidak memenuhi standar. Meskipun pemberi kerja secara teknis

mungkin tidak membutuhkan alasan untuk memecat seorang karyawan, tetapi

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

24

secara praktis, penilaian dapat memberikan pembenaran untuk tindakan sejenis

jika dibutuhkan.

Gambar 2.4 Peran Penilaian Kinerja

Sistem penilaian kinerja sering kali menjadi penghubung antara

penghargaan yang diinginkan karyawan dan produktivitas mereka. Hubungan

tersebut dapat diperkirakan sebagai berikut :

Produktivitas -> Penilaian kinerja -> Penghargaan

Kompensasi yang berbasis kinerja menegaskan ide bahwa kenaikan gaji

seharusnya diberikan untuk pencapaian kinerja daripada untuk senioritas. Dalam

sistem ini, manajer secara historis telah menjadi pengevaluasi dari kinerja

bawahan dan juga yang membuat rekomendasi kompensasi untuk karyawan. Jika

ada bagian dari proses penilaian yang gagal, para karyawan yang berkinerja baik

tidak menerima kenaikan gaji yang lebih besar, yang akan menyebabkan adanya

ketidakadilan dalam kompensasi yang dirasakan karyawan.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

25

Penilaian kinerja dapat dilakukan oleh siapapun yang mengetahui dengan

baik kinerja dari karyawan secara individual. Kemungkinannya adalah sebagai

berikut :

• Para supervisor yang menilai karyawan / staff mereka

• Para karyawan yang menilai atasan mereka

• Anggota tim yang menilai sesamanya

• Sumber-sumber dari luar

• Karyawan yang menilai diri sendiri

• Penilaian dan multisumber (umpan balik 360)

Gambar 2.5 Logika dan Proses Penilaian Kinerja

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

26

Penilaian karyawan / staff oleh supervisor atau manajer mereka adalah

metode yang paling umum. Atasan langsung mempunyai tanggung jawab utama

untuk mengadakan penilaian dalam kebanyakan organisasi, meskipun atasan

supervisor tersebut akan meninjau dan menyetujui penilaian tersebut. Semakin

banyaknya penggunaan tim dan adanya perhatian pada masukan pelanggan

memberi kontribusi pada dua sumber informasi penilaian yang tumbuh dengan

cepat : anggota tim dan sumber di luar organisasi. Penilaian dan multisumber (

atau umpan balik 360) mengkombinasikan banyak metode dan akhir-akhir in

penggunaannya meningkat.

Penilaian secara tradisional atas karyawan oleh supervisor didasarkan pada

asumsi bahwa supervisor langsung adalah orang yang paling memenuhi syarat

untuk mengevaluasi kinerja karyawan secara realistis dan adil. Untuk mencapai

tujuan ini, beberapa supervisor menyimpan catatan kinerja mengenai pencapaian

karyawan mereka. Catatan ini menyediakan contoh spesifik untuk digunakan

ketika menilai kinerja.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

27

2.3.2 Metode-Metode Penilaian

Gambar 2.6 Berbagai Metode Penilaian Kinerja

Kinerja dapat dinilai dengan sejumlah metode, berbagai metode tersebut

dikategorikan ke dalam empat kelompok (Mathis & Jackson, 2009:394), yaitu :

1 Metode Penilaian Kategori

Metode yang paling sederhana untuk menilai kinerja adalah metode

penilaian kategori, yang membutuhkan seorang manajer untuk menandai

tingkat kinerja karyawan atau staffnya pada formulir khusus yang dibagi

ke dalam kategori kinerja. Metode penilaian kategori yang paling umum

yakni :

1.1 Skala penilaian grafis

1.2 Checklist

2 Metode Penilaian Komparatif

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

28

Metode komparatif memerlukan para manajer untuk membandingkan

secara langsung kinerja karyawan mereka terhadap satu sama lain. Sebagai

contoh, kinerja seorang operator pemasukan data (data entry) akan

dibandingkan dengan kinerja dari operator pemasukan data (data entry)

yang lain oleh supervisor. Metode yang digunakan terdiri dari :

2.1 Penentuan peringkat

2.2 Distribusi paksa

3 Metode Naratif

Para manajer dan spesialis SDM sering kali diharuskan untuk memberikan

informasi penilaian tertulis. Dokumentasi dan deskripsi adalah inti dari

metode kejadian penting, esai, dan tinjauan lapangan. Metode-metode ini

menguraikan tindakan karyawan atau staff dan juga dapat

mengindikasikan penilaian aktual. Metode yang digunakan terdiri dari :

3.1 Kejadian penting

3.2 Esai

3.3 Tinjauan lapangan

4 Metode Perilaku/Tujuan

Metode ini lebih berusaha untuk menilai perilaku karyawan dibandingkan

karakteristik yang lainnya. Beberapa dari pendekatan perilaku yang

berbeda adalah skala penilaian perilaku yang diharapkan (behaviorally

anchored rating scales – BARS), skala observasi perilaku (behavioral

observation scales – BOS), dan skala perilaku yang diharapkan

(behavioral expectation scales – BES). BARS membandingkan apa yang

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

29

dilakukan karyawan terhadap kemungkinan perilaku yang ditunjukkan

pada suatu pekerjaan. BOS menghitung jumlah berapa kali perilaku

tertentu diperlihatkan. BES mengurutkan perilaku pada rangkaian kesatuan

untuk mendefinisikan kinerja yang menonjol, rata-rata, dan tidak dapat

diterima.

Pendekatan penilaian perilaku menguraikan contoh dari perilaku karyawan

pada pekerjaan. Dengan menjelaskan secara terperinci setiap tingkatan

kinerja akan membantu meminimalkan masalah yang terlihat sejak awal

untuk pendekatan yang lain. Metode yang digunakan terdiri dari :

4.1 Pendekatan penilaian perilaku

4.2 Manajemen berdasarkan tujuan (Management By Objectives - MBO)

2.4 Metode Checklist

Metode checklist atau biasa disebut metode daftar periksa adalah alat

penilaian kinerja yang menggunakan daftar pernyataan atau kata-kata (Mathis &

Jackson, 2009:396). Penilai memberi tanda pernyataan yang paling representatif

dari karakteristik dan kinerja karyawan. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan

checklist yang umum:

• Dapat diharapkan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

• Jarang bersedia untuk lembur

• Kooperatif dan penolong

• Bersedia menerima kritik

• Berusaha untuk mengembangkan diri

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

30

Checklist dapat dimodifikasi sehingga beragam bobot dapat diterapkan

pada pernyataan atau kata-kata tersebut. Hasilnya kemudian dijumlahkan.

Umumnya, supervisor yang memberi nilai tidak mengetahui bobot dari setiap

pernyataan satu per-satu karena bobot-bobot tersebut ditabulasikan oleh orang

lain, misalnya salah seorang staf SDM.

Tetapi, ada beberapa kesulitan yang muncul dengan adanya checklist : (1)

Seperti pada skala penilaian grafis, kata-kata atau pernyataan-pernyataannya

mempunyai arti yang berbeda bagi penilai yang berbeda. (2) Penilai tidak dapat

secara langsung melihat hasil penilaian jika menggunakan sebuah checklist yang

diberi bobot. (3) Para penilai tidak menyesuaikan bobot-bobot tersebut pada

faktor-faktor. Kesulitan ini membatasi penggunaan informasi ketika seorang

penilai mendiskusikan hasil checklist dengan seorang karyawan, di mana akan

menciptakan rintangan yang lebih besar menuju bimbingan pengembangan yang

efektif.

Metode checklist adalah metode Penilaian Prestasi Kerja dengan cara

memberi tanda checklist (V) pada uraian perilaku negatif atau positif

pegawai/karyawan yang namanya tertera dalam daftar. Masing-msing perilaku

tersebut diberi bobot nilai. Besarnya bobot nilai tergantung dari tingkat

kepentingan perilaku tersebut terhadap suksesnya suatu pekerjaan.

Keuntungan dari metode ini mudah untuk digunakan dan dapat

menghindari kecenderungan pemberian nilai rata-rata atau pemberian nilai karena

kemurahan hati. Namun karena keharusan adanya relevansi antara item perilaku

yang terdaftar dalam penilaian prestasi dengan pekerjaan yang dilaksanakan,

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

31

maka dibutuhkan keahlian khusus untuk membangun sejumlah item perilaku yang

berbeda untuk jenis pekerjaan dan tingkatan yang berbeda. Oleh karena itu

dibutuhkan bantuan tenaga profesional yang andal di bidang ini. Ketidakandalan

dalam membuat item perilaku dan kesesuaian bobot nilai masing-masing item

dapat mengakibatkan ketidaksesuaian di dalam pemberian ukuran-ukuran item.

Akibatnya para supervisor kesulitan di dalam mengiterprestasikan hasilnya.

Metode penilaian checklist biasanya penilai adalah atasan langsung, dan

pada metode ini menggunakan kalimat-kalimat atau kata-kata yang

menggambarkan prestasi kerja dan karakter-karakter karyawan, sehingga penilai

tinggal memilihnya. Pada checklist ini, terdapat item-item yang masing-masing

diberi bobot, dan pemberian bobot ini memungkinkan penilai dapat

dikwantifikasikan sehingga skor total dapat ditentukan. Metode checklist dapat

memberikan suatu gambaran prestasi kerja secara akurat, dan praktis serta

terstandardisasi.

PERUSAHAAN PT TERUS MAJU Instruksi : Periksa setiap item berikut dan terapkan pada karyawan yang namanya tertera di bawah ini : Nama Karyawan : …………………………………… Bagian : ………………………………

Nama Penilai : …………………………………… Tanggal : ………………………………

Bobot Aspek yang dinilai Cek di sini

(6,5) (4,0) (3,9) (…)

1. Karyawan tidak datang terlambat 2. Karyawan menggunakan atribut seragam lengkap 3. Karyawan tidak merokok ……………………………………………………………..

V

V

Gambar 2.7 Contoh Dokumen Penilaian Checklist

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

32

2.5 Pengertian Pengembangan Sistem Job Performance Appraisal dengan

Metode Checklist

Sesuai dengan landasan teori tentang arti pengembangan, sistem, job

performance appraisal, dan metode checklist, dapat disimpulkan Pengembangan

Sistem Job Performance Appraisal dengan metode checklist berarti proses

pembangunan secara bertahap suatu sistem proses mengevaluasi seberapa baik

karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat

standar menggunakan metode checklist yang mana penilai memberi tanda

pernyataan yang paling representatif dari karakteristik dan kinerja karyawan

dengan alat penilaian kinerja yang menggunakan daftar pernyataan atau kata-kata

yang mana masing-masing pernyataan tersebut diberi bobot nilai dan besarnya

bobot nilai tergantung dari tingkat kepentingan perilaku tersebut terhadap

suksesnya suatu pekerjaan.

2.6 Konsep Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu

sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2005 : 35).

2.7 Metodologi Pengembangan

Metodologi adalah suatu kumpulan atau metode sistem, dasar aturan untuk

mengatur ketertiban dalam pengembangan sistem informasi atau manajemen

sistem informasi (Brown, 2002 : 35).

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

33

Metodologi adalah sebuah pendekatan yang dibuat dalam melaksanakan

penelitian, dimana di dalamnya terdapat rangkaian langkah-langkah dalam

melakukan penelitian dan hasilnya (Fitrianah, 2005 : 2).

Metodologi pengembangan sistem menyediakan pedoman yang mengikuti

secara lengkap setiap aktivitas di siklus hidup pengembangan sistem. Siklus hidup

pengembangan sistem adalah suatu proses secara keseluruhan yang terdiri dari

proses pembangunan, penyebaran, penggunaan, dan perubahan pada sistem

informasi (Satzinger, 2009 : 38). Dalam siklus hidup pengembangan sistem

(SDLC) terdiri dari pendekatan ramalan (predictive approach) dan pendekatan

penyesuaian (adaptive approach) (Satzinger, 2009 : 39). Berikut ini merupakan

penjelasan dari pendekatan SDLC :

a) Pendekatan ramalan adalah pendekatan siklus hidup pengembangan sistem

yang menganggap pengambangan projek dapat direncanakan dan

diorganisir dalam tingkat yang lebih tinggi dan sistem informasi baru

dapat dikembangkan ke dalam rencana. Dalam pendekatan metodologi ini

terdiri dari model waterfall.

b) Pendekatan penyesuaian adalah pendekatan siklus hidup pengambangan

sistem yang sangat fleksibel yang menganggap bahwa project tidak bisa

direncanakan secara lengkap tetapi harus dimodifikasi dalam

pengembangannya. Dalam pendekatan SDLC jenis ini terdiri dari model

spiral, prototype, dan iterasi.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

34

Gambar 2.8 Perbedaan dari pendekatan siklus hidup pengembangan sistem

Metodologi pengembangan sistem atau aplikasi terdiri dari model,

perangkat, dan teknik yang khusus. Berikut ini merupakan gambar komponen

yang berhubungan dalam metodologi.

Gambar 2.9 Arsitektur metodologi

Model merupakan representasi aspek yang paling penting digambarkan

dalam dunia nyata. Dalam hal ini aplikasi dianggap sebagai model yang nyata

dalam mengembangkannya dalam rincian rancang bangun informasi yang

dibutuhkan untuk mengembangkan suatu aplikasi. Model digunakan dalam

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

35

pengembangan sistem terdiri dari input, output, proses, data, objek, interaksi

objek, lokasi, jaringan, dan alat. Kebanyakan model digambar dengan

menggunakan diagram dan grafik. Contoh model yang digunakan pada

pengembangan sistem seperti flowchart, Data Flow Diagram (DFD), UML

diagram (Satzinger, 2009 : 50).

Perangkat merupakan pendukung perangkat lunak yang membantu dalam

membuat model yang dibutuhkan dalam aplikasi. Perangkat secara sederhana

menerjemahkan model ke dalam program. Contoh perangkat yang digunakan

dalam pengembangan sistem yaitu IDE (Integrated Development Environment)

seperti Eclipse dalam pengembangan aplikasi ini dan perangkat pemodelan visual

(Satzinger, 2009 : 51).

Teknik merupakan kumpulan pedoman yang membantu dalam analisis

yang lengkap dari aktivitas pengembangan sistem. Teknik terdiri dari langkah-

langkah perintah untuk membuat sebuah model. Beberapa contoh teknik seperti

teknik wawancara dengan pengguna, teknik pemodelan data (Satzinger, 2009: 51).

Dalam sebuah perencanaan perangkat lunak diperlukan model-model

proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan

proyeknya, metode dan alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta penyampaian

yang dibutuhkan. Ada beberapa model dari proses perangkat lunak, yaitu: Model

Sekuensial Linear(Waterfall), Prototipe, RAD (Rapid Application Development),

Evolusioner, Formal (Pressman, 2002: 27). Beberapa metode dan perbedaannya

dapat dilihat pada tabel.

Tabel 2.1 Perbandingan antar metode pengembangan sistem

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

36

Metode Kelebihan Kekurangan Penggunaan

Secara Umum

Sequential Linier

(Waterfall) oleh

winston W Royce

pada tahun 1970

Metode ini baik

digunakan untuk

kebutuhan yang

sudah diketahui

dengan baik.

Iterasi yang sering

terjadi

menyebabkan

masalah baru bagi

pelanggan, sulit

menentukan

kebutuhan secara

eksplisit.

Bekerja dengan

baik pada proyek

skala kecil.

Prototype Metode ini efektif

dengan

mendapatkan

kebutuhan dan

aturan yang jelas

dan pelanggan

bisa langsung

melihat sistem

yang sebenarnya.

Pengembangan

terkadang

membuat

implementasi

sembarang, karena

ingin working

version selesai

dengan cepat

Prototyping dapat

bekerja dengan

baik jika ada

kerjsama yang

baik antara

pengembang

dengan pengguna.

RAD Metode ini lebih

cepat dari

waterfall jika

kebutuhan dan

batasan proyek

sudah diketahui

dengan baik dan

bisa untuk

dimodularisasi.

Karena proyek

dipecah menjadi

beberapa bagian,

maka dibutuhkan

banyak orang

untuk membentuk

suatu tim, karena

komponen-

komponen yang

sudah ada,

fasilitas-fasilitas

Cocok untuk

aplikasi ang tidak

mempunyai resiko

teknis yang tinggi.

RAD cocok untuk

proyek yang

memiliki SDM

yang baik dan

sudah

berpengalaman.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

37

pada tiap

komponen belum

tentu digunakan

seluruhnya

sehingga kualitas

program bisa

menurun.

Incremental Fleksibel dan

mudah untuk

dikelola dan

pengujian yang

mudah.

Semua kebutuhan

tidak dikumpulkan

pada tahap awal

sehingga

menimbulkan

masalah serta sulit

untuk mengukur

progress karena

tidak ada

milestone.

Cocok untuk

aplikasi yang

kebutuhannya

telah diidentifikasi

dengan baik.

Iterative Fase desain,

pengkodean,

pengujian lebih

cepat.

Butuh waktu yang

banyak untuk

menganalisis dan

terlalu banyak

langkah yang

dibutuhkan model.

Hanya cocok

untuk software

berskala besar.

Spiral Model ini

digunakan untuk

skala besar,

membutuhkan

konsiderasi

langsung terhadap

resiko teknis,

Resiko utama

tidak ditemukan,

maka masalah bisa

muncul kemudian,

sehingga

membutuhkan

kemampuan

Hanya cocok

untuk software

berskala besar.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

38

sehingga dapat

mengurangi

terjadinya resiko

yang lebih besar.

manajemen dan

perkiraan resiko

yang cukup tinggi.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model Waterfall untuk

mengembangkan sistemnya. Di dalam bukunya, Pressman (2001 : 78)

menjelaskan model ini bisa juga disebut dengan linear sequential model,

menggunakan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan

aplikasi, dimulai melalui proses analisis, desain, pengkodean dan ujicoba.

Gambar 2.10 Model Waterfall

Model waterfall tersusun atas aktivitas- akivitas berikut ini :

1. Analysis (Analisis)

Hal pertama yang harus dilakukan dalam tahap analisis adalah komunikasi

dengan berbagai pihak yang terkait mulai dari mengidentifikasi dan

mendefinisikan permasalahan, menentukan keperluan untuk semua elemen

dan aplikasi.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

39

Pengetahuan ini terasa perlu ketika aplikasi harus berinteraksi dengan

elemen-elemen yang lain seperti perangkat keras, manusia dan basis data.

2. Design (Perancangan)

Perancangan menentukan bagaimana suatu aplikasi menyelesaikan apa

yang harus diselesaikan. Pada tahap ini dilakukan pembuatan model dari

aplikasi. Maksud pembuatan model ini adalah untuk memperoleh

pengertian yang lebih baik terhadap aliran data dan kontrol, proses-proses

fungsional, tingkah laku operasi dan informasi-informasi yang terkandung

di dalamnya.

Perancangan dilakukan mulai dari tingkat global sampai ke tingkat rincian

tertentu. Pada tahap ini dilakukan beberapa aktivitas, seperti pemodelan

proses serta pemodelan data.

3. Code (Pengkodean)

Code atau pengkodean adalah tahap dimana aplikasi yang telah dianalisis

dan dirancang mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa

pemrograman. Jika rancangan dibuat secara detil maka pengkodean akan

menjadi aktivitas yang cepat. Pada tahap ini lakukan pengkodean program

dan juga antarmuka program.

4. Test (Ujicoba)

Ketika pengkodean telah selesai dilakukan selanjutnya aplikasi harus diuji

coba. Proses uji coba di fokuskan terhadap tiga aktivitas yakni logika

internal aplikasi, pemastian bahwa semua perintah yang ada telah dicoba,

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

40

dan fungsi eksternal, untuk memastikan bahwa dengan masukan tertentu

suatu fungsi akan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang dikehendaki.

2.8 Alat Bantu Pemodelan Sistem

2.8.1 Flowchart

Pengertian Flowchart

Flowchart adalah penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari

kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari langkah-

langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program (Anharku, 2009). Bagan alir

(flowchart) juga merupakan bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam

program atau prosedur sistem secara logika (Jogiyanto, 2005). Flowchart

menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-

segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif

lain dalam pengoperasian.

Pengertian System Flowchart

System flowchart adalah urutan proses dalam system dengan menunjukkan

alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan

data. (Anharku, 2009)

Pengertian Program Flowchart

Program flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang

menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses

(instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. (Anharku, 2009)

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

41

Pedoman-Pedoman Dalam Membuat Flowchart

Jika seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada

beberapa petunjuk yang harus diperhatikan (Anharku, 2009), seperti :

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan

definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan

deskripsi kata kerja, misalkan Melakukan penggandaan diri.

5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri

dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang

sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama.

Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada

halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya

tidak berkaitan dengan sistem.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

42

Tabel 2.2 Simbol-simbol flowchart

Contoh: Buatlah algoritma untuk menghitung sisa bagi antara bilangan dengan 2,

apakah sisa ataukah tidak sisa,jika sisa maka maka cetak genap jika tidak sisa

maka cetak ganjil. Gambar Flowchartnya:

Gambar 2.11 Contoh Flowchart

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

43

2.8.2 DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah pemodelan proses yang digunakan

untuk menggambarkan alur dari data yang melewati suatu sistem dan menjalankan

atau melakukan pengolahan melalui sistem tersebut (Whitten, 2004). DFD

merupakan cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi,

mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah

di antara aktivitas-aktivitas itu (Al Fatta, 2007:105). Ada banyak cara untuk

merepresentasikan proses model. Cara yang popular adalah dengan menggunakan

data flow diagram (DFD). Ada dua jenis DFD, yaitu DFD Logis dan DFD Fisik.

DFD Logis menggambarkan proses tanap menyarankan bagaimana mereka akan

dilakukan, sedangkan DFD fisik menggambarkan proses model berikut

implementasi pemrosesan informasinya.

Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu, elemen-elemen

yang menyusun suatu DFD. Ada empat elemen yang menyusun suatu DFD (Al

Fatta, 2007:106-107), yaitu:

1. Proses

Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alas an bisnis yang spesifik,

biasa berupa manual maupun terkomputerisasi.

2. Data Flow

Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau

berakhir pada suatu proses.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

44

3. Data Store

Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir

disimpan dalam data store. Aliran data di-update atau ditambahkan ke data

store.

4. External Entity

Orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem tetapi

berinteraksi dengan sistem.

Masing-masing elemen akan diberi lambang tertentu untuk membedakan

satu dengan yang lain. Ada beberapa metode untuk menggambarkan

elemen-elemen tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

berikut :

Tabel 2.3 Elemen-elemen DFD

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

45

Proses bisnis biasanya terlalu kompleks untuk ditujukan dalam satu DFD.

Dekomposisi adalah proses untuk menggambarkan sistem dalam hierarki

dari diagram DFD. Diagram anak menggambarkan proses yang lebih

detail dibandingkan dengan diagram induk. Harus ada proses balancing

untuk menjamin informasi yang disajikan dalam satu level dari suatu DFD

secara akurat direpresentasikan pada DFD level berikutnya.

a) Context Diagram : DFD pertama dalam proses bisnis.

Menunjukkan konteks di mana proses bisnis berada. Menunjukkan

semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal (proses 0). Context

diagram juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima

informasi dari atau memberikan informasi ke sistem.

b) Level 0 Diagram : menunjukkan semua proses utama yang

menyusun keseluruhan sistem. Level ini juga menunjukkan

komponen internal dari proses 0 dan menunjukkan bagaimana

proses-proses utama direlasikan menggunakan data flow. Pada

level ini juga ditunjukkan bagaimana proses-proses utama

terhubung dengan entitas eksternal. Pada level ini juga dilakukan

penambahan data store.

c) Level 1 Diagram : umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap

proses utama dari level 0. Level ini menunjukkan proses-proses

internal yang menyusun setiap proses-proses utama dalam level 0,

sekaligus menunjukkan bagaiman informasi berpindah dari satu

proses ke proses yang lainnya. Jika misalnya proses induk dipecah,

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

46

katakanlah menjadi 3 proses anak, maka 3 proses anak ini secara

utuh menyusun proses induk.

d) Level 2 Diagram : menunjukkan semua proses yang menyusun

sebuah proses pada level 1. Bisa saja penyusunan DFD tidak

mencapai level 2 ini. Atau mungkin harus dilanjutkan ke level

berikutnya (level 3, level 4, dan seterusnya).

Gambar 2.12 Hierarki DFD

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

47

2.8.3 ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambar atau diagram yang

menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis (Al

Fatta, 2007:121). Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan

sebutan E-R diagram (ERD), merupakan notasi grafik dari sebuah model data atau

sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage

data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan

bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus

data. (Ladjamudin, 2005).

Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam

entitas digunakan untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus

menunjukkan hubungan antar data. Pada akhirnya ERD bisa juga digunakan untuk

menunjukkan aturan-aturan bisnis yang ada pada sistem informasi yang akan

dibangun. Bagaimana menggunakan ERD untuk menunjukkan aturan bisnis? Ada

beberapa poin yang bisa dilihat untuk menjawab pertanyaan ini :

• Aturan bisnis adalah batasan yang harus diikuti ketika sistem beroperasi.

• Simbol ERD hanya menunjukkan satu instance dari entitas harus ada

sebelum instance lain dari suatu entitas. Sebagai contoh : seorang dokter

harus ada sebelum perjanjian ketemu dengan dokter dibuat.

• Simbol ERD dapat menunjukkan ketika salah satu instance dari suatu

entitas dapat direlasikan dengan satu anggota atau lebih dari entitas

lainnya. Sebagai contoh, satu dokter bisa memiliki banyak pasien, satu

pasien bisa jadi hanya memiliki satu dokter utama.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

48

• Simbol ERD juga menunjukkan ketika eksistensi dari suatu instance dalam

suatu entity adalah opsional untuk sebuah relasi dengan instance lain dari

suatu entitas. Sebagai contoh, pasien mungkin memiliki atau mungkin

tidak memiliki biaya asuaransi.

Elemen-elemen ERD

Seperti halnya DFD, ERD juga menggunakan simbol-simbol khusus untuk

menggambarkan elemen-elemen ERD. Berikut simbol-simbol yang digunakan

dalam ERD :

Tabel 2.4 Elemen-elemen ERD

Keterangan :

Entitas

Entitas bisa berupa orang, kejadian, atau benda di mana data akan

dikumpulkan. Untuk menjadi sebuah entitas, suatu obyek harus menampilkan

beberapa kali event. Sebagai contoh, jika suatu firma hanya memiliki 1 gudang,

maka gudang tersebut bukan entitas. Tetapi jika perusahaan memiliki banyak

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

49

gudang, maka gudang bisa menjadi instance suatu entitas jika perusahaan ingin

menyimpan data untuk setiap anggota dari gudang.

Atribut

a. Informasi yang diambil tentang sebuah entitas.

b. Hanya yang digunakan oleh organisasi yang dimasukkan dalam model.

c. Nama atribut harus merupakan kata benda.

d. Kadang nama entitas diletakkan di depan nama atribut untuk ketelitian.

Identifier

a. Satu atau lebih atribut dapat menjadi identifier entitas, yang secara unik

mengidentifikasi setiap anggota dari entitas.

b. Concatenated identifier (identifier gabungan) terdiri dari beberapa atribut.

c. Identifier bisa saja artifisial, seperti dengan membuat nomor ID.

d. Identifier tidak akan dikembangkan sampai fase desain.

Relationships

a. Hubungan antar entitas.

b. Entitas pertama dalam relationship disebut entitas induk, entitas kedua

disebut sebagai entitas anak.

c. Relationship harus memiliki nama yang berupa kata kerja.

d. Relationship berjalan 2 arah.

Sebagai contoh, jika dimiliki dua entitas, yaitu buku dan toko buku, maka

bisa dibuat beberapa relationship, di antaranya :

a. Toko buku memesan buku.

b. Toko buku menampilkan buku.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

50

c. Toko buku menstock buku.

d. Toko buku menjual buku.

e. Toko buku mengembalikan buku.

Relationship memesan, menampilkan, menstok, menjual dan

mengembalikan mendefinisikan hubungan yang relevan antara buku dan toko

buku.

Kardinalitas

a. Kardinalitas mengacu pada berapa kali instance dari suatu entitas dapat

berelasi dengan instance lain di entitas yang berbeda.

b. Satu instance dalam suatu entitas mengacu pada satu dan hanya satu

instance pada entitas lainnya (1:1).

c. Satu instance dalam suatu entitas mengacu ke satu atau lebih instance

yang berelasi (1:N)

d. Satu atau lebih instance dalam satu entitas mengacu pada satu atau lebih

instance pada entitas yang berelasi (M:N)

Modalitas

a. Mengacu pada apakah suatu instance dari entitas anak dapat ada tanpa

suatu relasi dengan instance dari entitas induk atau tidak.

b. Not null, berarti bahwa suatu instance pada entitas yang berelasi harus ada

untuk suatu instance dari entitas lain untuk disebut valid.

c. Null, berarti bahwa tidak ada instance dalam entitas yang berelasi yang

diperlukan untuk instance pada relasi lain untuk dikatakan valid.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

51

Data dictionary dan metadata

a. Metadata adalah informasi yang tersimpan yang berisi komponen dari

model data.

b. Metadata disimpan dalam data dictionary sehingga bisa dibagi dengan

developer dan pengguna melalui SDLC.

c. Data dictionary yang lengkap dan bisa dibagi untuk membantu

meningkatkan kualitas sistem yang sedang dikembangkan.

Memvalidasi ERD

Untuk membuat ERD, diperlukan latihan dan jam terbang. Ada beberapa

pedoman yang perlu diperhatikan untuk membuat ERD, di antaranya :

a. Entitas harus memiliki banyak kejadian/realitas.

b. Hindari penggunaan atribut yang tidak perlu.

c. Berilah label yang jelas untuk semua komponen.

d. Pasangkan kardinalitas dan modalitas yang jelas dan benar.

e. Pecah atribut menjadi level serendah mungkin yang diperlukan.

f. Label harus merefleksikan istilah-istilah bisnis yang umum.

g. Asumsi harus disebutkan dengan jelas.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

52

2.8.4 Normalisasi

Beberapa definisi normalisasi menurut Ladjamudin (2005 : 169), yaitu :

a) Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki / membangun dengan model

data relasional, secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data

logika.

b) Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel

atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka

sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

c) Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu :

“Apa yang dimaksud dengan desain database logical ?” dan “Apa yang

dimakdud dengan disini database fisikal yang baik ? What is a Physical

good logical dabase design?”.

d) Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok

atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu

atribut dengan atribut lainnya.

e) Normalisasi bisa disebut juga sebagai proses pengelompokkan atribut –

atribut dari suatu relasi sehingga membentuk WELL STRUCTURED

RELATION.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

53

Menurut Ladjamudin (2005 : 176-188), ada beberapa langkah dalam

pembentukan normalisasi, yaitu :

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada

keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau

terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai saat menginput.

2. Bentuk Normal kesatu (First Normal Form / 1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang

berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap

baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang

atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih

memiliki sifat induknya, bila ia dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat

induknya.

Syarat normal kesatu (1-NF) :

a) Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record

demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.

b) Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.

c) Telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.

d) Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

3. Bentuk Normal kedua (Second Normal Form / 2NF)

Bentuk normal kedua didasari konsep full functional dependency

(ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai

berikut :

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

54

Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full

functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya)

terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional

dari subset (himpunan bagian) dari A.

Syarat normal kedua (2-NF) :

a) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

b) Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki ketergantungan

fungsional sepenuhnya (fully fungsional dependency) pada kunci

utama / primary key.

4. Bentuk Normal ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Syarat normal ketiga (3-NF) :

a) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

b) Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki ketergantungan

transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non-key) tidak

boleh memiliki ketergantungan fungsional (fungsional dependency)

terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada

suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap

primary key di relasi itu saja.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

55

2.8.5 STD (State Transition Diagram)

State transition diagram (STD) merupakan suatu diagram yang

menggambarkan bagaimana state dihubungkan dengan state yanglainpada

satu waktu. State transition diagram menggambarkan suatu state yang

mempunyai kondisi dimana dapat menyebakan perubahan satu state ke state

yang lain (Hoffer & Valavich, 1996 : 364) .

State transition diagram pada dasarnya merupakan sebuah diagram yang

terdiri dari state dan transisi (perpindahan). Transisi state terdiri dari kondisi

dan aksi. Transisi dianatar akedua keadaan pada umumnya disebabkan oleh

suatu kondisi. Kondisi adalah suatu kejadian yang dapat di ketahui oleh

system. Sedangkan aksi adalah tindakan oleh sistem apabila terjadi perubahan

state atau merupakan reaksi sistem.

Gambar 2.13 Contoh Perubahan State

Adapun komponen atau simbol yang digunakan dalam diagram ini

adalah:

State 1

Aksi

State 1

1. Modul

Menggunakan simnol lingkran kecil (Gambar 2.3) yang mewakili modul

yang dipanggil apabila terjadi suatu tindakan.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

56

Gambar 2.14 Notasi Modul

2. Tampilan kondisi (state)

Merupakan layer yang ditampilkan menurut keadaan atau atribut, untuk

memenuhi suatu tindakan pada waktu tertentu yang mewakili suatu bentuk

keberadaan atau kondisi tertentu, disimbolkan dengan gambar persegi

(Gambar 2.4).

Gambar 2.15 Notasi Tampilan

3. Tindakan (state transition)

Menggunakan simbol anak panah (Gambar 2.5) disertai keterangan

tindakan yang dilakukan.

Gambar 2.16 Notasi Tindakan

2.9 Alat Bantu Pengembangan Sistem

2.9.1 PHP

Dari sekian pemrograman server-side, PHP (Hypertext Preprocessor)

merupakan bahasa pemrograman open source yang telah dipakai secara luas untuk

tujuan umum yang secara khusus digunakan untuk pengembangan aplikasi

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

57

berbasis web dan dapat diintegrasikan dengan HTML (PHP Manual, 2007).

Dengan PHP kita mampu menghasilkan aplikasi dinamis. Terbukti sejak

dipublikasikan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf untuk membuat situs

pribadinya, banyak kalangan merespon positif dan beramai-ramai menawarkan

jasa untuk mengembangkan.

Pada awal tahun 1995, Rasmus Lerdorf membuat produk bernama PHP/ FI

(Personal Home Page /Forms Interpreter). Produk yang merupakan cikal bakal

PHP ini ditulis menggunakan bahasa C, dan memiliki kemampuan untuk

berkomunikasi dengan database serta membuat halaman dinamis. Produk yang

cukup sukses ini dirilis dengan disertai source code-nya, sehingga setiap orang

dapat melihat dan menggunakannya secara bebas.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya November 1997, Rasmus melepas

PHP/ FI versi 2.0. Namun tidak lama kemudian, Andi Gutmans dan Zeev Suraski

melepas PHP 3.0 yang dihasilkan dengan menulis ulang PHP/ FI, hal ini juga

berarti bahwa usia PHP/ FI tidak bertahan lama. Pada generasi ini pula disepakati

bahwa PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. Hasil dari

produk ini juga cukup bagus, kurang lebih waktu itu 10% web server di Internet

telah memangsangnya.

Usia PHP 3 memang diramalkan tidak bertahan lama, karena tahun 1998

PHP ditulis ulang kembali. Akan tetapi baru tahun 2003 secara resmi PHP 4

dikeluarkan, dengan banyak kemampuan tambahan tentunya. Tujuan utama yang

ingin dicapai adalah meningkatkan performansi dari kompleksitas aplikasi dan

meningkatkan modularitas.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

58

Akhirnya pada akhir Juni 2003, pengembang PHP secara resmi

meluncurkan PHP versi 4 tidak sia-sia memang, karena dapat dikatakan pada versi

4 ini PHP semakin popular dan banyak digunakan.

PHP versi 5 dengan rilis Beta 1. teknologi inilah yang kemudian akrab

disebut sebagai PHP 5, meskipun sampai saat itu pengembangannya masih terus

dilakukan, akan tetapi sudah mendapat respon cukup baik dikalangan pemrogram.

Sampai saat ini, pengembangan yang dilakukan telah mencapai versi 5.0.3

dan disebarkan secara luas sejak Desember 2004. beberapa bug yang ditemukan

pada versi-versi sebelumnya sudah banyak diperbaiki. Sebenarnya sejak versi

5.0.0 sudah sempat dikatakan sebagai final, akan tetapi satu bulan kemudian

disempurnakan dengan meluncurnya versi 5.0.1 dan sampai kini terus

dikembangkan lagi. (Prasetya, 2005: 30).

2.9.2 MySQL

MySQL adalah Relational Database Mangement Sistem (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License),

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database

sejak lama, yaitu SQL (Structure Query Language), SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian database, terutama untuk pemilihan/ seleksi dan pemasukan data,

yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara

otomatis. Sebagai database server yang memiliki konsep database modern,

MySQL memiliki banyak sekali keistimewaan.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

59

Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL (Prasetyo,

2003: 1-3) :

1. Protability, dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi.

2. Open Source, dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. Multi User, dapat digunakan oleh banyak user dalam waktu yang

bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance Tuning, memiliki kecepatan dalam menangani query

sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL persatuan

waktu.

5. Column Type, memiliki tipe kolom yang sangat kompleks.

6. Command dan Fuctions, memiliki operator dan fungsi secara penuh yang

mendukung SELECT dan WHERE dalam query.

7. Security, memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask,

nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail

secara password.

8. Scalability dan Limits, mampu menangani database dalam skala besar,

dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar

baris.

9. Connectivity, dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan

protokol TCP/ IP, Unix soket (Unix), atau Named Pipes (NT).

10. Localisation, dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client

dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

60

11. Interface, memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa

pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application

Programming Interface).

12. Client dan Tools, dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan

untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan

petunjuk online.

13. Struktur Tabel, memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam

menangani ALTER TABLE, dibanding database lainnya semacam

PostgreSQL ataupun Oracle.

2.9.3 Apache Server

Web server adalah software yang memberikan layanan web. Web server

menggunakan protokol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer

Protocol). Apache adalah nama web server yang dibuat berbasiskan kode sumber

dan ide-ide yang ada pada web server leluhurnya, yaitu web server NCSA. Sesuai

namanya, web server NCSA dibuat oleh National Center for Supercomputing

Applications. Tidak seperti proyek leluhurnya yang dibiayai oleh pemerintah

Amerika, web server Apache dikembangkan oleh sekelompok programmer yang

bekerja tanpa dibayar oleh siapapun. Mereka mengerjakan proyek ini dengan

berbagai macam alasan, akan tetapi alasan yang paling mendasar adalah mereka

senang jika perangkat lunak mereka digunakan oleh banyak orang. Apache adalah

web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

61

saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang

jauh melebihi para pesaingnya.

Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh Netcraft, bulan Januari 2005 saja

jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di Internet. Ini

berarti jika semua web server selain Apache digabung, masih belum bisa

mengalahkan jumlah Apache. Saat ini ada dua versi Apache yang bisa dipakai

untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Anda bisa

menggunakan salah satu dari keduanya. Tapi sangat dianjurkan Anda memakai

versi 2.0. Alasan menggunakan Apache:

1. Arsitektur modular.

2. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah

Windows NT/ 2000/ XP dan berbagai varian Unix.

3. Mendukung IP versi 6 (Ipv6).

4. Mendukung berjalannya CGI (Common Gateway Interface) dan SSI

(Server Side Include).

5. Mendukung otentifikasi dan kontrol akses.

6. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi.

7. Konfigurasi yang mudah dipahami.

8. Mendukung Virtual Host.

9. Pesan kesalahan multi bahasa dan bisa dimodifi kasi.

2.9.4 HTML

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa yang menggunakan

perintah sederhana dalam standar dokumen teks ASCII untuk menyediakan suatu

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

62

tampilan visual yang terintegrasi. HTML terdiri atas perintah-perintah sederhana

yang menjelaskan bagaimana struktur dokumen, tetapi tidak memformatnya.

Browser yang menampilkan HTML akan memformat dan menyesuaikan tampilan

HTML sehingga sesuai dengan layer komputer pengunjung.

HTML menggunakan penanda berupa tag (<..>) yang mengindikasikan

bagaimana browser web meampilkan elemen halaman seperti teks atau grafik.

Metode HTML terletak diantara container tag diawali dengan <nametag> dan

diakhiri dengan </ nametag>.

HTML mempunyai tiga buah tag utama, yaitu HTML, HEAD, dan BODY.

Tag HTML berfungsi menyatakan suatu dokumen HTML, tag HEAD berfungsi

memberkan informasi tentang dokumen, dan tag BODY menetukan bagaimana isi

sebuah dokumen ditampilkan oleh browser.

2.9.5 CI / CodeIgniter

Pengertian Framework

Framework adalah kerangka kerja yang memudahkan programmer untuk

membuat sebuah aplikasi sehingga programmer akan lebih mudah melakukan

perubahan (customize) terhadap aplikasinya dan dapat memakainya kembali

untuk aplikasi lain yang sejenis (Shalahudin, 2008 : 13). Dengan framework

pengembang tidak harus menulis suatu aplikasi dari awal. Framework dibangun

dari kumpulan objek yang digabung dengan desain dan pengkodean dari

framework tersebut.

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

63

Pengertian CodeIgniter

CodeIgniter adalah sebuah Application Development Framework –

seperangkat alat bantu - bagi orang-orang yang membangun situs web

menggunakan PHP. Tujuannya adalah untuk memungkinkan Anda untuk

mengembangkan proyek-proyek yang jauh lebih cepat daripada yang dapat jika

Anda langsung mengkodekannya dari awal, dengan menyediakan berbagai library

fungsi yang dibutuhkan untuk membuat tugas-tugas umum, serta antarmuka yang

sederhana dan struktur logika dalam mengakses library fungsi tersebut.

CodeIgniter memungkinkan Anda menjadi lebih kreatif untuk fokus pada proyek

Anda dengan meminimalkan jumlah kode yang dibutuhkan untuk tugas tertentu

yang umum (http://www.codeigniter.com).

Kelebihan CodeIgniter

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki CodeIgniter, antara lain adalah

sebagai berikut :

1. Hemat waktu

Anda tidak membutuhkan banyak waktu untuk mempelajari CI, dan

dengan cepat usaha anda untuk belajar akan terbayar dalam menghemat

waktu di kemudian hari. Kita bisa melihat contoh berikut, bagaimana CI

begitu menghemat serangkaian penggunaan kode yang dibutuhkan. Mari

kita ambil 2 contoh, kode PHP tanpa menggunakan CI dan yang

menggunakan CI.

Berikut contoh kode yang tanpa menggunakan CI :

$connection=mysql_connect("localhost","fred","12345");

mysql_select_db("websites", $connection);

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

64

$result=mysql_query ("SELECT * FROM sites",

$connection);

while ($row = mysql_fetch_array($result, MYSQL_NUM))

{

foreach ($row as $attribute)

print "{$attribute[1]}";

}

Berikut contoh kode yang menggunakan CI :

$this->load->database('websites');

$query = $this->db->get('sites');

foreach ($query->result() as $row)

{

print $row->url;

}

Cobalah membandingkan jumlah karakter atau huruf yang

digunakan, syntax tradisional (tanpa menggunakan CI) menggunakan 224

karakter, dan dengan CI hanya menggunakan 112 karakter.

2. Kokoh dan Aman

Meskipun kita tidak memerlukan untuk menulis banyak kode, CI

menyediakan banyak fungsi standar dengan keamanan yang lebih baik.

Berikut beberapa fitur keamanan yang dimiliki CI, yaitu :

• Mencegah serangan SQL Injection

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa menembus suatu system

berbasis web, salah satu yang paling popular dan sering digunakan

adalah SQL Injection. SQL injection merupakan suatu teknik

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

65

penyerangan dengan cara melakukan input dengan karakter tertentu

untuk dapat menjalankan kode SQL yang tidak terverifikasi dan

memiliki kerentanan terhadap keamanan data yang didapatkan dari

kode SQL yang dijalankan, sehingga biasanya hasil tersebut

digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk

melakukan penyerangan lebih lanjut.

• Melindungi dari serangan XSS

XSS (cross site scripting) adalah jenis serangan yang rentan terjadi

yang mana memungkinkan beberapa kode yang tidak diinginkan

dilakukan dalam aplikasi kita, serangan phishing, pencurian data, dan

banyak lagi. Untuk menghindari ini Anda harus memvalidasi data

kita.

CodeIgniter membantu kita untuk melakukannya, dalam semua

aplikasi jika Anda mengatur filter XSS global dengan benar di dalam

file konfigurasi (config.php), atau kapan pun kita membutuhkannya:

$data = $this->input->xss_clean($data);

Kita bahkan dapat menggunakannya untuk memeriksa potensi

serangan XSS dalam file gambar:

$this->input->xss_clean ($file, TRUE);

Parameter kedua CI mengatakan bahwa itu adalah gambar yang

memerlukan validasi.

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

66

3. Konfigurasi yang mudah dan kompatibilitas yang baik terhadap jasa web

hosting

Beberapa PHP framework selain CI, semisal Symfony maupun Zend,

memiliki konfigurasi yang cukup rumit, bahkan sulit diterapkan pada

hosting standar karena harus melakukan perubahan pada file konfigurasi

pada web hosting yang mana kita tidak memiliki akses yang cukup untuk

melakukannya, semisal kita harus melakukan konfigurasi pada file

httpd.conf maupun php.ini. Inilah salah satu alasan mengapa banyak

pengembang sistem memilih CI sebagai framework dalam

mengembangkan sistemnya.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk membantu PT.Learning Resources untuk

mengembangkan layanan sistem job performance appraisal untuk perusahaan-

perusahaan clientnya yang ingin melakukan penilaian prestasi kerja bagi para

karyawannya. Pendekatan yang digunakan adalah dengan mengembangkan sistem

job performance appraisal dengan teknik checklist berbasis web menggunakan CI

Framework. Penelitian ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan berbagai

permasalahan yang ada. Metode kerja penelitian sesuai dengan Gambar 3.1.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

68

Gambar 3.1 Metode Kerja Penelitian

Tahap Identifikasi Perumusan Masalah Studi Literatur dan

Pustaka

Tahap Analisis Pengembangan Sistem yang ada

Tahap Design Perancangan Basis Data

o ERD o LRS o Kamus Data

Perancangan Aplikasi o Flowchart o DFD o Screen Layout

C di

Tahap Implementasi Testing & Instalasi

Penyusunan kesimpulan

Pemilihan Awal Penelitian

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

3.2.1 Waktu Pelaksanaan

Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan, mulai bulan Desember 2009

sampai dengan bulan Februari 2010 dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu

pengetahuan antara Web Programming, DFD, ERD, PHP, Management

Information System (MIS) , dan Rekayasa Perancangan Lunak.

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

69

3.2.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah pada PT.Learning Resources sebagai konsultan

dan penyedia layanan penilaian kinerja karyawan bagi perusahan-perusahaan

clientnya, sedangkan untuk mencari referensi-referensi dilakukan di perpustakaan

dan di internet.

3.3 Peralatan Penelitian

Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain berupa

perangkat keras dan perangkat lunak :

3.3.1 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah

Notebook dengan spesifikasi sebagai berikut :

• Prosessor AMD Turion X2 RM 70 2 Ghz

• RAM 2 Gb

• HDD 160 Gb

3.3.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

• XAMPP 1.7.0 sebagai development toolkit yang berisi PHP versi 5.2.8

sebagai bahasa pemrograman, MySQL versi 5.1.30 sebagai database

server, dan Apache Server versi 2.0 sebagai web server.

• Notepad++ versi 4.8.1 sebagai Integrated Development Environment

(IDE) dalam pembuatan aplikasi,

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

70

• Microsoft Visio 2007 sebagai tools dalam pembuatan DFD, ERD, dan

Flowchart,

• CI Framework versi 1.7.2 sebagai framework aplikasinya,

• Microsoft Windows Vista Home Premium SP1 sebagai sistem operasinya.

• Dan Mozilla Firefox 3.0.18 sebagai browsernya.

3.4 Metode Penelitian

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Pendekatan yang dilakukan adalah dengan cara melakukan wawancara,

observasi ke lapangan dan dengan cara studi pustaka. Wawancara dilakukan

dengan cara melakukan diskusi dengan pihak yang bisa memberikan informasi

mengenai aplikasi yang akan penulis buat. Sedangkan observasi dilakukan untuk

melihat secara langsung kejadian bagaimana suatu perusahaan dalam melakukan

aktifitasnya. Metode pengumpulan data yang terakhir adalah dengan studi

pustaka, oleh karena studi pustaka saja belum cukup untuk mendapatkan referensi,

maka penulis melakukan pencarian referensi melalui media internet.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

71

3.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam perancangan sistem job performance appraisal dengan teknik rating

scale ini, penulis menggunakan metode pengembangan sistem SDLC (System

Development Life Cycle) dengan model waterfall, dengan beberapa alasan, antara

lain :

1. Kemudahan dalam proses penelitian yang dilakukan tahap demi tahap.

Setiap tahap dari penelitian mengikuti suatu pola yang teratur dan

dilakukan secara top-down. Sistem ini merupakan sistem yang membantu

para supervisor untuk menilai kinerja kerja bawahannya dan head office

untuk mendapatkan bawahan dengan kinerja terbaik. Diharapkan dengan

penggunaan model waterfall sebagai model pengembangan sistem, sistem

yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan sistem yang berjalan.

2. Sesuai dengan landasan teori, bahwa model waterfall ini merupakan

metode pengembangan sistem dengan pendekatan ramalan yang memiliki

ciri-ciri yakni kebutuhan sistem telah dipahami dan tergambar dengan baik

sehingga diharapkan resiko teknis dapat diminimalisir.

3. Metode yang paling luas dipakai dan sudah teruji dalam rekayasa

perangkat lunak serta mempunyai proses-proses yang jelas dan mudah

dipahami.

Model yang diciptakan oleh Winston W Royce pada tahun 1970 (Hanif

Al-Fatta , 2007: 26) ini menuntut suatu pendekatan sistematik-sekuensial dari

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

72

proses pengembangan perangkat lunak, dimulai pada tingkatan sistem dan

dilanjutkan dengan analisis, perancangan, pengkodean, uji coba, dan pemeliharaan

3.4.2.1 Analisis

Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk

mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut. Dalam tahap ini

akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem tersebut.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena

kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pula pada tahap

selanjutnya. Oleh karena itu, penulis akan berusaha lebih hati-hati dalam

menganalisis dan merinci permasalahan yang ada.

Proses pengembangan diawali dari tahap analisis dimana dalam tahap

analisis ini penulis melakukan beberapa aktivitas, yaitu pengumpulan data,

identifikasi masalah, analisa kebutuhan aplikasi, hingga definisi proyek. Semua

aktivitas pada tahap ini akan dijelaskan dengan deskriptif analitis.

Di dalam analisis sistem ini penulis melakukan empat langkah dasar, yaitu

antara lain :

1. Data Gathering (Pengumpulan Data)

Penulis mengumpulkan data dengan melakukan observasi untuk

mengamati bagaimana metode yang digunakan PT.Learning Resources

dalam membantu kliennya untuk melakuan penilaian kinerja karyawannya.

Selain itu penulis juga mengamati fasilitas-fasilitas dan juga infrastruktur

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

73

yang dimiliki dan digunakan oleh PT.Learning Resources untuk

mendukung proses penilaian tersebut.

Selain melakukan observasi, penulis juga melakukan wawancara kepada

beberapa karyawan PT.Learning Resources guna menggali informasi lebih

dalam tentang proses penilaian kinerja karyawan yang mereka lakukan.

2. Identify (Identifikasi Masalah)

Selanjutnya dilakukan identifikasi permasalahan yang didapat dalam

aktivitas pengumpulan data sebelumnya. Dan juga didapatkan personel-

personel kunci yang terlibat pada sistem yang berjalan. Proses identifikasi

ini difokuskan pada keperluan masing-masing aktor pada aplikasi.

3. Software Requirement (Kebutuhan Aplikasi)

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis mulai menganalisis,

menentukan dan menggali lebih dalam kebutuhan-kebutuhan yang

diperlukan oleh sistem hingga akhirnya didapat solusi konkrit dari sistem

yang akan dikembangkan.

4. Project Definition (Definisi Proyek)

Project definition sebagai penjelasan akan solusi yang telah ditentukan

sebelumnya dibutuhkan untuk mendefinisikan sistem secara rinci, baik itu

nama, deskripsi, batasan-batasan serta fitur sistem.

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

74

3.4.2.2 Perancangan

Pada tahap ini terdapat tiga langkah perancangan, yaitu perancangan

sistem database, perancangan sistem aplikasi dan perancangan antarmuka.

Pada perancangan sistem database, penulis menggunakan teknik Entity

Relationship Diagram, Logical Record System (LRS), dan Kamus Data,

sedangkan pada perancangan aplikasi, penulis akan membuat diagram-diagram

atau pemodelan yang akan digunakan dalam perancangan sistem. Teknologi

pemodelan yang penulis gunakan adalah DFD yaitu Diagram Context, DFD Level

0, DFD Level 1 dan juga Flowchart serta arsitektur umum sistem job performance

appraisal.

3.4.2.3 Pengkodean

Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci.

Tiba saatnya, sistem untuk diimplementasikan (pembuatan kode program).

Pengkodean adalah proses menterjemahkan rancangan yang telah dibuat ke dalam

bentuk bahasa yang bisa dibaca oleh mesin yakni menggunakan PHP versi 5.2.8

sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL versi 5.1.30 sebagai database

server untuk menyimpan datanya.

3.4.2.4 Uji Coba

Pada tahap ini dilakukan dengan pengujian masing-masing modul atau

unit program apakah sesuai dengan tugasnya. Kemudian dilakukan uji coba

terhadap integrasi keseluruhan unit program untuk mengetahui apakah sistem

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

75

yang telah dibuat sudah memenuhi kriteria yang dinginkan. Pengetesan ini

dilakuan dengan menggunakan metode black box testing, yaitu dengan mengecek

satu persatu komponen dengan menggunakan tabel pengetesan, apakah komponen

tersebut sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.

3.4.2.5 Pemeliharaan

Tahap terakhir dalam metode pengembangan sistem menggunakan model

Waterfall adalah pemeliharaan (maintenance), yaitu setelah sistem

diimplementasikan dan diuji serta dicoba untuk memastikan bahwa sistem telah

terbebas dari bug. Pemeliharaan ini dilakukan terhadap sistem supaya jika

sewaktu-waktu terjadi kemungkinan kesalahan pada sistem di saat sistem sudah

berjalan, bisa ditangani dengan cepat dan tepat, sehingga tidak menyebabkan

terhambatnya penggunaan sistem oleh end user. Namun, sesuai dengan batasan

permasalahan yang penulis buat, yakni tidak menyertakan pemeliharaan sistem,

maka penulis tidak bisa membahasnya lebih jauh pada tahap pemeliharaan ini.

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

76

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT.Learning Resources

4.1.1 Sekilas PT. Learning Resources

PT.Learning Resources merupakan perusahaan konsultan yang berpusat di

Inggris yang menyediakan sejumlah program-program pelatihan soft skill kelas

dunia dari berbagai pelaku-pelaku konsultan yang sudah mapan dari Amerika,

Eropa dan Australia. Kantornya terletak di Kemang Point Lt.3, Jl.Kemang Raya

No.3, Jakarta 12730.

Para eksekutif dan manajemen PT.Learning Resources telah

mengembangkan program-program pelatihan kelas dunia melalui riset terbaru

tentang teknik pengembangan dan pelatihan lebih dari 15 tahun, membangun

fondasi yang kuat yang memiliki cakupan yang luas tentang kompetensi soft skill

dan perilaku meliputi :

• skill penjualan

• kepemimpinan

• motivasi

• membangun tim kerja

• layanan pelanggan

• dll.

Seluruh pelatihan yang diberikan menggunakan pendekatan pelatihan yang

inovatif menggunakan berbagai sarana dan teknologi terkini seperti video,

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

77

simulasi, simulasi, bisnis, activity boards, dan lainnya. Dan program-program

pelatihan tersebut telah diakui oleh Training Media Review (USA).

Lebih dari 3 tahun, PT.Learning Resources telah memiliki eksistensi

program pelatihan di beberapa negara seperti Indonesia, Singapura, Filipina dan

Thailand, serta sangat dihargai oleh penyedia penilaian independen untuk produk

dan jasa.

4.1.2 Visi dan Misi

1. Visi

a. Membangun manajemen organisasi lebih baik.

b. Mengoptimalkan sumber daya manusia.

c. Meningkatkan daya saing.

d. Menjadi perusahaan konsultan terbaik di Indonesia.

2. Misi

a. Menunjukan performa yang sangat baik kepada klien melalui perencanaan

yang efektif dan implementasi dari kemampuan dinamis yang fokus

kepada pasar sebagai dasar dari strategi perusahaan, untuk meraih daya

saing, kebaikan berstandar kelas dunia, dan citarasa konsumen secara total.

b. Meraih performa yang baik terhadap para karyawan dengan menciptakan

kreativitas, inovasi, dan komitmen untuk kemajuan yang berkelanjutan dan

belajar sepanjang waktu, untuk memaksimalkan pengetahuan dan

mengetahui bagaimana mengembangkan skil dan kompetensi yang sesuai

dalam manajemen perusahaan melalui training kelas dunia.

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

78

c. Memperkuat mitra kami dan organisasi untuk mengoptimalkan fungsi-

fungsi dari aset strategis dan sumber daya serta untuk menciptakan

keuntungan maksimum bagi para pengambil keputusan.

d. Menghasilkan lulusan pelatihan yang profesional sesuai pelatihan soft skill

yang diberikan.

e. Memberikan landasan moral dalam training soft skill yang diberikan.

f. Mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang training.

4.2 Pengembangan Sistem

Pada sub bab ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai

pengembangan sistem yang akan di implementasikan dengan menerapkan

metodologi penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

4.2.1 Analisis

4.2.1.1 Data Gathering (Pengumpulan Data)

Penulis mengumpulkan data dengan melakukan observasi untuk

mengamati bagaimana metode yang digunakan PT.Learning Resources dalam

membantu kliennya untuk melakuan penilaian kinerja karyawannya. Selain itu

penulis juga mengamati fasilitas-fasilitas dan juga infrastruktur yang dimiliki dan

digunakan oleh PT.Learning Resources untuk mendukung proses penilaian

tersebut.

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

79

Selain melakukan observasi, penulis juga melakukan wawancara kepada

beberapa karyawan PT.Learning Resources guna menggali informasi lebih dalam

tentang proses penilaian kinerja karyawan yang mereka lakukan.

Berikut adalah flowchart dari sistem yang sedang berjalan :

a) Pihak PT.Learning Resources sebagai supporting data penilaian

prestasi kerja ini membuat dokumen monitoring checklist yang berisi

soal-soal yang telah disepakati konten soalnya oleh perusahaan klien

yang nantinya akan dicheklist oleh supervisor terhadap para staffnya

pada perusahaan klien.

b) Setelah dokumen-dokumen itu jadi, pihak PT.Learning Resources

memberikannya ke kantor pusat perusahaan klien.

c) Kantor pusat perusahaan klien akan memperbanyak dokumen

monitoring checklist sesuai dengan banyaknya kantor cabang yang

dimiliki, dan akan didistribusikan ke masing-masing cabang tersebut.

d) Dokumen itu diterima oleh pihak kantor cabang melalui branch

manager kantor cabang.

e) Branch Manager lalu menyerahkannya kepada masing-masing

supervisor yang ada di kantor cabang, oleh supervisor akan ditentukan

staff yang akan dinilai yakni staff-staff pada masing-masing bagian.

f) Setelah ditentukan siapa staff yang akan dinilai, maka penilaian bisa

dilakukan, penilaian sendiri dilakukan sebanyak 10 kali setiap

bulannya.

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

80

g) Setelah itu, pada akhir bulannya, hasil penilaian diserahkan oleh

masing-masing supervisor kepada branch manager, dari sinilah sang

branch manager akan menentukan staff terbaik pada masing-masing

bagian di kantor cabangnya menggunakan alat bantu berupa Microsoft

Excel untuk melakukan pengolahan datanya.

h) Lalu data-data staff terbaik pada masing-masing cabang akan

diserahkan ke kantor pusat.

i) Data-data itu diterima oleh head officer, kemudian oleh head officer

data-data staff terbaik pada semua cabang akan diberikan kepada pihak

PT.Learning Resources untuk ditentukan staff terbaik dari seluruh

cabang pada tiap-tiap bagian menggunakan Microsoft Excel.

j) Dokumen hasil staff terbaik dari seluruh cabang itu yang telah diproses

oleh pihak PT.Learning Resources lalu diserahkan kembali kepada

pihak kantor pusat melalui head officer, dan hasil itu akan dibuat

pengumuman dan didistribusikan kembali kepada masing-masing

kantor cabang.

Dari observasi dan wawancara yang dilakukan, didapatkan informasi

bahwa sistem job performance appraisal dengan metode checklist yang telah

diterapkan kepada para kliennya memiliki aspek-aspek penilaian yang tidak

berubah dalam minimal 1 periode(1 tahun) dan belum menggunakan bobot

penilaian. Belum digunakannya bobot penilaian menyebabkan kemungkinan nilai

sama yang dimiliki oleh para staff yang dinilai sangat tinggi. Tentunya ini

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

81

menjadi bermasalah, karena akan mempersulit pencarian staff terbaik, karena

kasus tersebut.

Gambar 4.1 Flowchart sistem yang berjalan

4.2.1.2 Identify (Identifikasi Masalah)

Selanjutnya dilakukan identifikasi permasalahan yang didapat dalam

aktivitas pengumpulan data sebelumnya. Dan juga didapatkan personel-personel

kunci yang terlibat pada sistem yang berjalan. Proses identifikasi ini difokuskan

pada keperluan masing-masing aktor pada aplikasi.

Setelah melakukan observasi serta wawancara terhadap pihak PT.Learning

Resources sebagai penyedia layanan penilaian prestasi kerja ini, penulis melihat

masalah – masalah yang terjadi serta kelemahan dari sistem yang berjalan yang

merupakan faktor timbulnya suatu masalah tersebut, yaitu :

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

82

1. Kurang efektifnya pendistribusian dokumen soal-soal monitoring

checklist, yakni setelah dokumen soal-soal monitoring checklist dibuat

oleh PT.Learning Resources, lalu diberikan kepada pihak kantor pusat

perusahaan klien yang bersangkutan, untuk kemudian akan didistribusikan

ke masing-masing kantor cabang.

2. Kurang efektifnya penentuan staff terbaik untuk seluruh cabang, yakni

setelah dilakukan penilaian oleh para supervisor di masing-masing kantor

cabang, lalu branch manager akan menentukan staff terbaik di kantor

cabangnya menggunakan cara konvensional yaitu Microsoft Excel yang

kemudian hasilnya beserta dokumen monitoring checklist dari staff terbaik

di kantor cabang untuk tiap-tiap bagian akan diserahkan kembali kepada

pihak kantor pusat, kemudian pihak kantor pusat akan memberikan seluruh

dokumen hasil dari masing-masing kantor cabang kepada pihak

PT.Learning Resources untuk menentukan staff terbaik dari seluruh kantor

cabang menggunakan Microsoft Excel.

3. Cukup memakan waktu yang banyak dan kurang efisien terutama di saat

pendistribusian dokumen monitoring cheklist dan pengumpulan hasil

penilaian dari masing-masing cabang.

4. Cukup boros dalam penggunaan sumber daya, semisal kertas untuk

dokumen monitoring checklist.

5. Kemungkinan terjadinya human error sangat tinggi, seperti hilangnya

dokumen monitoring checklist, kesalahan perhitungan penilaian staff, dan

lainnya, karena masih menggunakan cara manual.

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

83

4.2.1.3 Software Requirements (Kebutuhan Sistem)

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis mulai menganalisis,

menentukan dan menggali lebih dalam kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan

oleh sistem hingga akhirnya didapat solusi konkrit dari sistem yang akan

dikembangkan.

Melihat masalah pada sistem yang sedang berjalan, maka kebutuhan

sistem adalah :

1. Fungsional

a. Sistem mampu menambah, mengubah, menghapus dan melihat data

service commitee / head officer, kantor cabang, PIC kantor cabang

(branch manager dan supervisor), bagian, aspek penilaian, grup

penilaian, soal dan staff yang dinilai.

b. Sistem mampu menyediakan form penilaian dengan metode checklist

sebanyak 10 kali untuk setiap aspek penilaian tiap bulannya bagi

supervisor untuk melakukan penilaian prestasi kerja terhadap para

staffnya, sehingga mampu menghemat sumber daya seperti kertas dan

menghindari resiko hilangnya dokumen monitoring checklist yang

telah dilakukan.

c. Sistem mampu melakukan perhitungan penilaian yang dilakukan oleh

supervisor secara akurat dan menentukan staff dengan nilai terbaik

untuk setiap bagian pada masing-masing kantor cabang, sehingga

branch manager tidak perlu lagi untuk menghitung secara manual.

Dan juga, pihak PT.Learning Resources yang bertindak sebagai

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

84

d. Sistem dapat mencegah terjadinya human error dalam melakukan

perhitungan penilaian untuk mendapatkan staff dengan nilai tertinggi

atau staff terbaik.

e. Sistem mampu menampilkan berbagai laporan yang dibutuhkan oleh

head officer seperti laporan aproval delegasi tercepat yakni laporan

pengiriman delegasi tiap-tiap cabang oleh branch manager yang waktu

approvalnya paling cepat, laporan staff terbaik dari seluruh cabang tiap

bulan, laporan staff terbaik tiap tahun, dan laporan staff terbaik tiap

aspek per bulan. Dan juga mampu menampilkan laporan yang

dibutuhkan oleh branch manager yakni laporan staff terbaik tiap aspek

per bulan.

f. Sistem mempunyai empat level user account yaitu : administrator,

head officer, branch manager, dan supervisor.

2. Non Fungsional

a. Sistem mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam

melakukan penilaian prestasi kerja terhadap para staff perusahaan di

seluruh kantor cabang yang tidak bisa dilakukan dengan cukup baik

oleh sistem manual.

b. Sistem job performance appraisal online menggunakan metode

checklist yang bisa diakses secara realtime melalui jaringan internet.

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

85

4.2.1.4 Project Definition (Definisi Proyek)

Project definition sebagai penjelasan akan solusi yang telah ditentukan

sebelumnya dibutuhkan untuk mendefinisikan sistem secara rinci, baik itu nama,

deskripsi, batasan-batasan serta fitur sistem.

Berdasarkan analisa di atas, maka diperlukan suatu pemecahan masalah

terhadap masalah serta kelemahan – kelemahan yang ada. Adapun pemecahan

masalah yang penulis usulkan adalah sebgai berikut :

a) Adanya sistem job performance appraisal yang dapat membantu dalam

melakukan penilaian prestasi kerja terhadap para staff perusahaan klien

dari PT.Learning Resources yang menggunakan jasa sistem ini.

b) Adanya suatu sistem yang dapat membantu dalam pemrosesan data

dengan cepat serta mengurangi kesalahan yang disebabkan human error.

c) Adanya suatu aplikasi yang membantu dalam poses penyimpanan dan

pengarsipan data terutama yang berhubungan dengan pelaporan penilaian

prestasi kerja.

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

86

4.2.2 Perancangan

Pada tahapan ini penulis akan menjelaskan rancangan sistem yang penulis

buat yang dibagi dengan beberapa tahap, yaitu :

4.2.2.1 Desain Proses

Pada tahap ini penulis akan merancang usulan alur proses sistem dengan

dua metode :

1. Desain Physical System

Pada tahap ini penulis akan menunjukkan flowchart dari sistem baru yang

di usulkan. Berikut ini adalah flowchart dari sistem baru yang penulis usulkan :

a) Admin memasukkan data-data master seperti data perusahaan, kantor-

kantor cabang perusahaan, head officer / service committee, PIC (branch

manager dan supervisor), bagian, aspek penilaian, grup soal, dan soal.

Lalu mengirimkan user login head officer dan PIC (branch manager dan

supervisor) ke head officer.

b) Data user login head officer dan PIC (branch manager dan supervisor)

yang diterima dari pihak support data PT.Learning Resources selaku

admin sistem, akan didistribusikan via email ke masing-masing cabang

melalui branch manager.

c) Setelah supervisor mendapat user login, supervisor memasukkan data-data

staff yang dibawahinya.

d) Supervisor lalu melakukan penilaian dengan metode checklist pada form

yang telah disediakan oleh sistem untuk masing-masing aspek penilaian

terhadap setiap staffnya.

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

87

e) Setelah semua penilaian dilakukan oleh semua supervisor terhadap seluruh

staffnya, branch manager akan melakuan approval terhadap staff terbaik

yang akan di delegasikan ke kantor pusat. Selain itu, branch manager juga

dapat melihat staff terbaik untuk setiap aspek penilaian di kantor

cabangnya.

f) Setelah seluruh kantor cabang mengirim atau melakukan approval

terhadap staff terbaik yang didelegasikan ke kantor pusat, selanjutnya head

officer dapat melihat laporan staff terbaik dari seluruh cabang untuk

masing-masing bagian. Yang nantinya, hasil laporan ini bisa diumumkan

ke masing-masing kantor cabang.

Gambar 4.2 Flowchart sistem yang diusulkan

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

88

Di dalam sistem job performance appraisal ini, PT.Learning Resources

menggunakan metode checklist, yakni metode penilaian dengan cara memberi

tanda checklist (V) pada uraian penilaian yang diberikan terhadap staff yang

dinilai. Dalam penilaian ini, masing-masing staff dinilai berdasarkan aspek

penilaian. Biasanya terdapat lebih dari satu aspek penilaian sebagai acuan

penilaian terhadap masing-masing staff. Tiap-tiap aspek penilaian memiliki bobot

penilaian yang apabila dijumlahkan akan menghasilkan bobot penuh atau 100.

Bobot pada masing-masing aspek penilaian mengindikasikan seberapa besar atau

pentingkah aspek penilaian tersebut bagi para staff menurut pandangan

perusahaan.

Tabel 4.1 Contoh Bobot Aspek Penilaian

No Nama Aspek Penilaian Bobot

1. Kedisiplinan 20

2. Penampilan 30

3. Sikap Melayani 50

Setiap aspek penilaian memiliki soal-soal yang dijadikan sebagai

parameter penilaian, yang mana sejumlah soal tersebut akan dikelompokkan

dalam group soal yang berbeda-beda. Masing-masing soal pun memiliki bobot

skala penilaian yang menjadi variabel yang mempengaruhi penjumlahan nilai

pada penilaian staff. Seperti halnya bobot pada aspek penilaian, bobot pada soal

ini juga mengindikasikan seberapa besar atau pentingkah hal tersebut bagi para

staff menurut pandangan perusahaan dalam aspek penilaian tersebut. Bobot skala

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

89

dalam soal terdiri atas 1 sampai dengan 5. Berikut contoh dari pembobotan pada

soal dari suatu aspek penilaian beserta checklistnya :

Nama Staff : Budi

Tabel 4.2 Contoh Aspek Penilaian : Keterampilan Umum Check In (Bobot : 40)

No Soal Bobot Checklist

1. Mengucapkan salam saat nasabah

masuk bank

5 V

2. Memeriksa keadaan sekelilingnya 2

3. Membukakan pintu sambil

memperhatikan nasabah

4 V

Tabel 4.3 Contoh Aspek Penilaian : Kedisiplinan (Bobot : 60)

No Soal Bobot Checklist

1. Tidak datang terlambat masuk

kantor

4

2. Tidak merokok 5 V

Dari hasil penilaian di atas, didapatkan bahwa 2 soal di cheklist yaitu pada

soal no.1 dan 3 dengan bobot masing-masing 5 dan 4, sedangkan untuk soal no.2

dengan bobot 2 tidak di checklist pada aspek penilaian Keterampilan Umum

Check In yang memiliki bobot 40 dari seluruh penilaian yang dilakukan.

Sedangkan, didapatkan bahwa 1 soal di checklist pada soal no.2 dengan bobot 5,

dan soal no.1 dengan bobot 4 tidak di checklist pada aspek penilaian Kedisiplinan

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

90

yang memiliki bobot 60 dari seluruh penilaian yang dilakukan. Pemberian tanda

checklist pada masing-masing soal mengindikasikan bahwa poin tersebut

dilakukan oleh staff sesuai dengan pengamatan supervisor yang menilai. Berikut

ini adalah formulasi perhitungan nilai untuk aspek penilaian :

TN = ( (( tcA/tsbA) x bA) + (( tcB/tsbB) x bB) + ..... )

Dimana,

TN = Total nilai

tcA = Total bobot dari seluruh soal yang dicheklist pada aspek penilaian A

tsbA = Total bobot dari seluruh soal pada aspek penilaian A

bA = Bobot pada aspek penilaian A

tcB = Total bobot dari seluruh soal yang dicheklist pada aspek penilaian B

tsbB = Total bobot dari seluruh soal pada aspek penilaian B

bB = Bobot pada aspek penilaian B

Maka, dari formulasi di atas, didapatkan total nilai untuk staff Budi yaitu sebagai

berikut :

TN = ( ( 9/11 ) x 40 ) + ( ( 5/9 ) x 60 )

= 32.7 + 33.3

= 66.0

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

91

Gambar 4.3 Contoh Penilaian dan hasil penilaian dalam sistem

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

92

2. Desain Logical System

Pada tahap ini penulis akan menunjukan usulan alur proses sistem yang

akan penulis buat dengan menunjukkan fungsi – fungsi sistem informasi pada

user secara logika dengan menggunakan tools DFD (Data Flow Diagram), mulai

dari Context Diagram sampai dengan DFD Level 4.

Gambar 4.4 Context Diagram

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

93

Gambar 4.5 DFD Level 0

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

94

Gambar 4.6 DFD Level 1 dari proses 1.0

Gambar 4.7 DFD Level 1 dari proses 2.0

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

95

Gambar 4.8 DFD Level 1 dari proses 3.0

Gambar 4.9 DFD Level 1 dari proses 4.0

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

96

Gambar 4.10 DFD Level 2 dari proses 1.1

Gambar 4.11 DFD Level 2 dari proses 1.2

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

97

Gambar 4.12 DFD Level 2 dari proses 1.3

Gambar 4.13 DFD Level 2 dari proses 1.4

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

98

Gambar 4.14 DFD Level 2 dari proses 3.1

Gambar 4.15 DFD Level 2 dari proses 3.2

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

99

Gambar 4.16 DFD Level 2 dari proses 3.3

Gambar 4.17 DFD Level 3 dari proses 1.4.1

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

100

Gambar 4.18 DFD Level 3 dari proses 1.4.2

Gambar 4.19 DFD Level 3 dari proses 1.4.3

Page 101: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

101

Gambar 4.20 DFD Level 4 dari proses 1.4.3.1

Gambar 4.21 DFD Level 4 dari proses 1.4.3.2

Page 102: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

102

4.2.2.2 Desain Data

Pada tahap ini penulis, penulis akan melakukan desain data. Ada beberapa

langkah yang penulis lakukan, yakni :

1. ERD (Entity Relationship Diagram)

Berikut ini adalah bagan ERD yang penulis usulkan :

Page 103: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

103

Gambar 4.22 Rancangan ERD yang diusulkan

Page 104: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

104

2. Transformasi ERD ke LRS (Logical Record Structure)

Setelah merancang ERD, penulis mentransformasikan bagan ERD tersebut

ke dalam bentuk LRS (Logical Record Structure) sebagai berikut :

Gambar 4.23 Transformasi ERD ke LRS yang diusulkan

3. Normalisasi

Ada beberapa langkah yang penulis lakukan dalam tahap normalisasi,

yakni menjadikan seluruh entity dalam ERD sebagai bentuk awal dari tabel-tabel

data. Berikut adalah bentuk awal dari seluruh entity yang diduga sebagai bentuk

tidak normal (Unnormalize form) :

a. Cabang : id + nama + alamat + telepon + fax + cp + email

b. Bagian : id + nama

Page 105: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

105

c. Level : id + nama

d. User : id + nip + username + password + nama + jk +

email + level + id_cabang

e. Aspek : id + nama + min + id_bagian + id_parent

f. Grup : id + nama + id_aspek + seq

g. Soal : id + isi + id_aspek + id_bagian + id_group +

bobot + seq

h. Staff : id + nip + nama + jk + cabang + bagian +

supervisor

i. Penilaian : id + id_staff + id_user + id_aspek + nilai + tgl +

init

j. Delegasi : id + cabang + bagian + staff + total + tgl

k. Perusahaan : id + nama + alamat + bidang + telp + fax + web +

kontak + logo

Setelah menjadikan seluruh entity dalam ERD sebagai bentuk awal dari

tabel-tabel data yang diduga sebagai bentuk tidak normal (Unnormalize form).

Maka, langkah selanjutnya adalah melakukan uji normalisasi terhadap bentuk-

bentuk data tersebut, untuk memastikan apakah bentuk awal tabel data tersebut

sudah normal atau belum, jika belum maka akan dilakukan normalisasi sampai

dengan bentuk normal yang diinginkan, akan tetapi jika bentuk data tersebut

sudah normal, maka akan dicek pada bentuk normal keberapakah bentuk awal

data tersebut.

Page 106: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

106

Berikut adalah uji normalisasi dari tabel-tabel data tersebut :

a. Uji normalisasi tabel Cabang

Struktur tabel/entitas/relasi CABANG sebelum uji normalisasi dalam

bentuk tidak normal adalah :

id : nama, alamat, telepon, fax, cp, email

Hasil pengujian :

- Relasi atau tabel CABANG di atas sudah 1NF, karena semua

atributnya adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang

berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id).

Struktur tabel/entitas/relasi CABANG setelah uji normalisasi sampai ke

bentuk normal ke-3 (3NF) adalah :

id : nama, alamat, telepon, fax, cp, email

Page 107: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

107

b. Uji normalisasi tabel Bagian

Struktur tabel/entitas/relasi BAGIAN sebelum uji normalisasi dalam

bentuk tidak normal adalah :

id : nama

Hasil pengujian :

- Relasi atau tabel BAGIAN di atas sudah 1NF, karena semua

atributnya adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang

berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id).

Struktur tabel/entitas/relasi BAGIAN setelah uji normalisasi sampai ke

bentuk normal ke-3 (3NF) adalah :

id : nama

Page 108: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

108

c. Uji normalisasi tabel Level

Struktur tabel/entitas/relasi LEVEL sebelum uji normalisasi dalam bentuk

tidak normal adalah :

id nama

Hasil pengujian :

- Relasi atau tabel LEVEL di atas sudah 1NF, karena semua atributnya

adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id).

Struktur tabel/entitas/relasi DIVISIONS setelah uji normalisasi sampai ke

bentuk normal ke-3 (3NF) adalah :

id nama

Page 109: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

109

d. Uji normalisasi tabel User

Struktur tabel/entitas/relasi USER sebelum uji normalisasi dalam bentuk

tidak normal adalah :

id nip, username, password, nama, jk,

email, level, id_cabang

Hasil pengujian :

- Relasi atau tabel USER di atas sudah 1NF, karena semua atributnya

adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id).

Struktur tabel/entitas/relasi USER setelah uji normalisasi sampai ke bentuk

normal ke-3 (3NF) adalah :

id nip, username, password, nama, jk,

email, level, id_cabang

Page 110: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

110

e. Uji normalisasi tabel Aspek

Struktur tabel/entitas/relasi ASPEK sebelum uji normalisasi dalam bentuk

tidak normal adalah :

id nama, min, id_bagian

Hasil pengujian :

- Relasi atau tabel ASPEK di atas sudah 1NF, karena semua atributnya

adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id).

Struktur tabel/entitas/relasi ASPEK setelah uji normalisasi sampai ke

bentuk normal ke-3 (3NF) adalah :

id nama, min, id_bagian

Page 111: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

111

f. Uji normalisasi tabel Grup

Struktur tabel/entitas/relasi GRUP sebelum uji normalisasi dalam bentuk

tidak normal adalah :

id nama, id_aspek, seq

- Relasi atau tabel GRUP di atas sudah 1NF, karena semua atributnya

adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id).

Struktur tabel/entitas/relasi GRUP setelah uji normalisasi sampai ke

bentuk normal ke-3 (3NF) adalah :

id nama, id_aspek, seq

Page 112: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

112

g. Uji normalisasi tabel Soal

Struktur tabel/entitas/relasi SOAL sebelum uji normalisasi dalam bentuk

tidak normal adalah :

id isi, id_aspek, id_group, bobot, seq

- Relasi atau tabel SOAL di atas sudah 1NF, karena semua atributnya

adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id).

Struktur tabel/entitas/relasi SOAL setelah uji normalisasi sampai ke

bentuk normal ke-3 (3NF) adalah :

id isi, id_aspek, id_group, bobot, seq

Page 113: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

113

h. Uji normalisasi tabel Staff

Struktur tabel/entitas/relasi STAFF sebelum uji normalisasi dalam bentuk

tidak normal adalah :

id nip, nama, jk, cabang, bagian, supervisor

- Relasi atau tabel STAFF di atas sudah 1NF, karena semua atributnya

adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id).

Struktur tabel/entitas/relasi STAFF setelah uji normalisasi sampai ke

bentuk normal ke-3 (3NF) adalah :

id nip, nama, jk, cabang, bagian, supervisor

Page 114: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

114

i. Uji normalisasi tabel Penilaian

Struktur tabel/entitas/relasi PENILAIAN sebelum uji normalisasi dalam

bentuk tidak normal adalah :

id id_staff, id_user, id_aspek, nilai, tgl, init

- Relasi atau tabel PENILAIAN di atas sudah 1NF, karena semua

atributnya adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang

berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id).

Struktur tabel/entitas/relasi PENILAIAN setelah uji normalisasi sampai ke

bentuk normal ke-3 (3NF) adalah :

id id_staff, id_user, id_aspek, nilai, tgl, init

Page 115: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

115

j. Uji normalisasi tabel Delegasi

Struktur tabel/entitas/relasi DELEGASI sebelum uji normalisasi dalam

bentuk tidak normal adalah :

id staff, total, tgl

- Relasi atau tabel DELEGASI di atas sudah 1NF, karena semua

atributnya adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang

berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id ).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id ).

Struktur tabel/entitas/relasi DELEGASI setelah uji normalisasi sampai ke

bentuk normal ke-3 (3NF) adalah :

id staff, total, tgl

Page 116: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

116

k. Uji normalisasi tabel Perusahaan

Struktur tabel/entitas/relasi PERUSAHAAN sebelum uji normalisasi

dalam bentuk tidak normal adalah :

id nama, alamat, bidang, telp, fax, web, kontak, logo

- Relasi atau tabel PERUSAHAAN di atas sudah 1NF, karena semua

atributnya adalah bernilai atomik, dan tidak ada elemen data yang

berulang.

- Relasi di atas sudah 2NF, karena

• Sudah dalam bentuk 1NF, dan

• Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi pada

primary key (id).

- Relasi di atas telah memenuhi kriteria 3NF, karena salah satu atau

beberapa atribut non-primary key tidak saling memiliki

ketergantungan fungsional terhadap atribut non-primary key lainnya,

dengan kata lain semua atribut non-primary key dari relasi di atas

hanya memiliki ketergantungan fungsional (Functional Depedency)

terhadap primary key (id).

Struktur tabel/entitas/relasi PERUSAHAAN setelah uji normalisasi sampai

ke bentuk normal ke-3 (3NF) adalah :

id nama, alamat, bidang, telp, fax, web, kontak, logo

Page 117: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

117

4. Kamus Data

Berdasarkan ERD dan LRS yang telah penulis rancang, didapatkan kamus

data struktur database yang akan digunakan sebagai berikut :

Table 4.4 Perusahaan

Field Type Not Null

Comment

Id (PK) Int(1) No Id perusahaan.

Nama Varchar(100) No Nama perusahaan

Alamat Text No Alamat perusahaan

Bidang Varchar(100) No Bidang usaha perusahaan

Telp Varchar(40) No No.telp perusahaan

Fax Varchar(40) No No. fax perusahaan

Web Varchar(50) No url website perusahaan

Kontak Varchar(100) No Kontak personal perusahaan

Logo Varchar(300) No Alamat file logo perusahaan

Tabel 4.5 Kamus Data Tabel User Field Type Not

NullComment

Id (PK) Int(11) No Id user

Nip Varchar (20) No NIP (No.Induk Pegawai) user

Username Varchar (30) No Username user

Password Varchar (200) No Password user

Nama Varchar (50) No Nama user

Jk Enum (‘L’,’P’) No Jenis Kelamin user

Email Varchar (100) No Email user

Level (FK) Int(11) No Level user

Id_cabang (FK) Int(11) No Id_cabang

Page 118: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

118

Tabel 4.6 Kamus Data Tabel Level. Field Type Not

NullComment

Id (PK) Int (11) No Id level

Nama Varchar(100) No Nama level

Tabel 4.7 Kamus Data Tabel Staff

Field Type Not Null

Comment

Id (PK) Int(11) No Id staff

Nip Varchar (20) No NIP (No.Induk Pegawai) staff

Nama Varchar (50) No Nama staff

Jk Enum (‘L’,’P’) No Jenis Kelamin staff

Cabang (FK) Int(11) No Id Cabang staff

Bagian (FK) Int(11) No Id Bagian staff

Tabel 4.8 Kamus Data Tabel Bagian

Field Type Not Null

Comment

Id (PK) Int (11) No Id bagian

Nama Varchar(50) No Nama bagian

Tabel 4.9 Kamus Data Tabel Cabang

Field Type Not Null

Comment

Id (PK) Int (11) No Id cabang

Nama Varchar (50) No Nama kantor cabang

Alamat Text No Alamat kantor cabang

Telepon Varcahar(40) No No.telp kantor cabang

Fax Varchar(40) No No.Fax kantor cabang

Cp Varchar(100) No Contact Person kantor cabang

Email Varchar(100) No Email kantor cabang

Page 119: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

119

Tabel 4.10 Kamus Data Tabel Aspek

Field Type Not Nul

l

Comment

Id (PK) Int (11) No Id aspek penilaian

Nama Varchar (50) No Nama aspek penilaian

Min Int(5) No Nilai minimum penilaian per aspek

Id_bagian (FK) Int(11) No Id bagian aspek penilaian

Id_parent (FK) Int(11) No Id parent aspek penilaian

Tabel 4.11 Kamus Data Tabel Grup

Field Type Not Null

Comment

Id (PK) Int (11) No Id grup soal

Nama Varchar (50) No Nama grup soal

Id_aspek (FK) Int (11) No Id aspek penilaian

Seq Int (11) No Sequential / urutan grup

Tabel 4.12 Kamus Data Tabel Soal

Field Type Not Null

Comment

Id (PK) Int (11) No Id soal

Isi Text No Isi soal/pertanyaan

Id_aspek (FK) Int (11) No Id aspek penilaian

Id_group (FK) Int (11) No Id grup soal

Seq Int (11) No Urutan soal

Page 120: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

120

Tabel 4.13 Kamus Data Tabel Penilaian

Field Type Not Null

Comment

Id (PK) Int (11) No Id penilaian staff

Id_staff (FK) Int (11) No Id staff yang dinilai

Id_user (FK) Int (11) No Id user (supervisor) yang melakukan penilaian

Id_aspek (FK) Int (11) No Id aspek yang dinilai

Nilai Int (11) No Nilai staff dari aspek yang dinilai

Tgl Date time No Waktu penilaian

Init Int (5) No Status penilaian

Tabel 4.14 Kamus Data Tabel Delegasi

Field Type Not Nul

l

Comment

Id (PK) Int (11) No Id delegasi

Staff (FK) Int (11) No Id staff yang di delegasikan

Total Int (11) No Total nilai dari staff yang di delegasikan

Tgl Datetime No Waktu pendelegasian

Page 121: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

121

4.2.2.3 Desain dan Alur Arsitektur Sistem

Gambar 4.24 Arsitektur Sistem

Page 122: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

122

Alur proses arsitektur dari sistem job performance appraisal yang dibuat

dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut, sesuai dengan rancangan

desain arsitektur yang telah dibuat :

1. Alur proses untuk melihat dan melakukan penilaian staff oleh supervisor,

yaitu sebagai berikut :

a. Supervisor yang ingin melihat dan melakukan penilaian terhadap

staffnya, terlebih dahulu melakukan login terlebih dahulu ke dalam

sistem, jika memang belum melakukan proses login sesuai dengan

username dan password yang dimiliki.

b. Setelah melakukan login, supervisor memilih menu monitoring

checklist yang akan memanggil tampilan dari modul pilih_checklist

untuk memilih staff yang ingin dilakukan penilaian checklist.

c. Setelah memilih staff yang ingin dinilai, maka pilihan tersebut

akan digunakan sebagai masukan oleh fungsi get_monitoring() dari

modul monitoring untuk memproses hasil penilaian dari

monitoring checklist staff yang telah dipilih.

d. Hasil penilaian dari fungsi get_monitoring() akan ditampilkan

pada tampilan di modul monitoring_view, sehingga terlihat berapa

kali staff tersebut sudah dinilai beserta hasil penilaiannya, di

dalamnya terdapat menu “history_penilaian” dari penilaian yang

telah dilakukan dan menu “mulai menilai” staff jika belum selesai

dilakukan penilaian, yakni sebanyak 10 kali penilaian.

Page 123: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

123

e. Jika supervisor memilih menu history dari salah satu penilaian

yang telah dilakukan, maka akan memanggil modul tampilan

history_penilaian yang merupakan detail atau history penilaian

yang dilakukan, yang mana hasil dari detail atau history penilaian

tersebut didapatkan dari hasil pemanggilan fungsi get_history() di

modul monitoring.

f. Jika supervisor memilih menu untuk “mulai menilai”, maka akan

memanggil tampilan dari modul penilaian, akan tampil soal-soal

penilaian terhadap staff yang ingin dinilai. Setelah menchecklist

parameter atau soal-soal pada penilaian, supervisor akan

melakukan submit penilaian. Data soal-soal yang dichecklist

tersebut akan dikirimkan ke fungsi beri_nilai() pada modul

monitoring sebagai masukan penilaian terhadap staff tersebut.

2. Alur proses untuk melihat logbook penilaian staff oleh supervisor atau

branch manager, yaitu sebagai berikut :

a. Supervisor atau branch manager yang ingin melihat dan

melakukan penilaian terhadap staffnya, terlebih dahulu melakukan

login terlebih dahulu ke dalam sistem, jika memang belum

melakukan proses login sesuai dengan username dan password

yang dimiliki.

b. Setelah melakukan login, supervisor atau branch manager memilih

menu pilih_logbook untuk memilih staff yang ingin dilihat logbook

penilaiannya.

Page 124: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

124

c. Pilihan staff pada modul tampilan pilih_logbook akan digunakan

sebagai masukan oleh fungsi get_logbook() yang terdapat di modul

logbook untuk mendapatkan logbook penilaian dari staff yang

dipilih tersebut.

d. Hasil dari penggunaan fungsi get_logbook() yakni logbook

penilaian staff akan ditampilkan pada modul tampilan

logbook_view.

3. Alur proses untuk melihat hasil penilaian aspek terbaik di cabang oleh

branch manager, yaitu sebagai berikut :

a. Branch manager yang ingin melihat aspek penilaian terbaik dari

para staff di kantor cabangnya yang didapatkan setelah setiap

supervisor melakuan penilaian terhadap para staffnya, terlebih

dahulu melakukan login terlebih dahulu ke dalam sistem, jika

memang belum melakukan proses login sesuai dengan username

dan password yang dimiliki.

b. Setelah melakukan login, branch manager memilih menu

pilih_best_aspek_cabang untuk memilih aspek penilaian yang

ingin dilihat urutan staff dengan nilai tertinggi pada aspek

penilaian yang dipilih.

c. Aspek penilaian yang dipilih oleh branch manager di modul

tampilan pilih_best_aspek_cabang, akan digunakan sebagai

masukkan pada fungsi get_best_aspek_cabang() yang terdapat

pada modul logbook, dan akan diproses oleh fungsi tersebut untuk

Page 125: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

125

menghasilkan urutan staff berdasarkan nilai tertinggi pada aspek

penilaian yang dipilih.

d. Hasil dari fungsi get_best_aspek_cabang() akan ditampilkan pada

modul best_aspek_cabang_view.

4. Alur proses untuk melakukan approval atau pengiriman delegasi oleh

branch manager, yaitu sebagai berikut :

a. Branch manager yang ingin melakukan approval atau pengiriman

delegasi staffnya yang memiliki nilai tertinggi di kantor

cabangnya, terlebih dahulu melakukan login terlebih dahulu ke

dalam sistem, jika memang belum melakukan proses login sesuai

dengan username dan password yang dimiliki.

b. Setelah melakukan login, branch manager memilih menu

lihat_approval untuk melihat staff dengan total nilai tertinggi di

kantor cabangnya pada tiap-tiap bagian sekaligus untuk melakukan

approval atau pengiriman delegasi staffnya yang memiliki total

nilai tertinggi tersebut.

c. Pada saat memilih menu lihat_approval, modul tampilan

lihat_approval akan memanggil fungsi get_approval() yang

terdapat pada modul approval yang akan menghasilkan staff

terbaik dengan total nilai tertinggi di kantor cabangnya pada tiap-

tiap bagian. Hasil tersebut akan ditampilkan pada modul tampilan

lihat_approval.

Page 126: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

126

d. Setelah memastikan pemilihan staff terbaik dengan total nilai

tertinggi dari seluruh aspek penilaian yang dinilai pada tiap-tiap

bagian, branch manager lalu melakukan submit pengiriman

delegasi ke kantor pusat, yang nantinya akan digunakan sebagai

perwakilan atau delegasi untuk memperebutkan staff terbaik dari

seluruh kantor cabang. Dalam melakukan submit, secara otomatis

akan melakukan pemanggilan fungsi save_delegasi() yang terdapat

pada modul approval. Dan hasil submit tersebut akan digunakan

sebagai masukkan oleh fungsi save_delegasi() untuk melakukan

pengiriman delegasi ke kantor pusat melalui sistem yang tersedia.

5. Alur proses untuk melihat laporan pengiriman delegasi atau approval

tercepat oleh head officer, yaitu sebagai berikut :

a. Head officer yang ingin melihat laporan pengiriman delegasi atau

approval tercepat oleh masing-masing kantor cabang, terlebih

dahulu melakukan login terlebih dahulu ke dalam sistem, jika

memang belum melakukan proses login sesuai dengan username

dan password yang dimiliki.

b. Setelah melakukan login, head officer memilih menu

pilih_app_fastest untuk memilih periode bulan yang ingin dilihat

laporan pengiriman delegasi atau approval tercepat.

c. Periode bulan yang dipilih oleh head officer di modul tampilan

pilih_app_fastest, akan digunakan sebagai masukkan pada fungsi

get_app_fastest() yang terdapat pada modul ho, dan akan diproses

Page 127: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

127

oleh fungsi tersebut untuk menghasilkan urutan kantor cabang

berdasarkan waktu tercepat pengiriman delegasi pada periode

bulan yang dipilih.

d. Hasil dari fungsi get_app_fastest() akan ditampilkan pada modul

app_fastest_view.

6. Alur proses untuk melihat laporan staff terbaik dari seluruh cabang tiap

bulan per bagian oleh head officer, yaitu sebagai berikut :

a. Head officer yang ingin melihat laporan staff terbaik dari masing-

masing delegasi yang terpilih di kantor cabangnya, terlebih dahulu

melakukan login terlebih dahulu ke dalam sistem, jika memang

belum melakukan proses login sesuai dengan username dan

password yang dimiliki.

b. Setelah melakukan login, head officer memilih menu

pilih_app_highest untuk memilih periode bulan yang ingin dilihat

laporan staff terbaik dengan total nilai tertinggi dari seluruh aspek

penilaian yang dinilai untuk seluruh kantor cabang per bulan.

c. Periode bulan yang dipilih oleh head officer di modul tampilan

pilih_app_highest, akan digunakan sebagai masukkan pada fungsi

get_app_highest() yang terdapat pada modul ho, dan akan diproses

oleh fungsi tersebut untuk menghasilkan urutan staff terbaik dari

seluruh kantor cabang pada tiap-tiap bagian sesuai periode bulan

yang dipilih.

Page 128: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

128

d. Hasil dari fungsi get_app_highest() akan ditampilkan pada modul

app_highest_view.

7. Alur proses untuk melihat laporan staff terbaik dari seluruh kantor cabang

tiap tahun per bagian oleh head officer, yaitu sebagai berikut :

a. Head officer yang ingin melihat laporan staff terbaik dari masing-

masing delegasi yang terpilih di kantor cabangnya tiap tahun per

bagian, terlebih dahulu melakukan login terlebih dahulu ke dalam

sistem, jika memang belum melakukan proses login sesuai dengan

username dan password yang dimiliki.

b. Setelah melakukan login, head officer memilih menu

pilih_periodic_year untuk memilih periode tahun yang ingin

dilihat laporan staff terbaik dengan total nilai tertinggi dari seluruh

aspek penilaian yang dinilai untuk seluruh kantor cabang per tahun.

c. Periode tahun yang dipilih oleh head officer di modul tampilan

pilih_periodic_year, akan digunakan sebagai masukkan pada

fungsi get_periodic_year() yang terdapat pada modul ho, dan akan

diproses oleh fungsi tersebut untuk menghasilkan urutan staff

terbaik dari seluruh kantor cabang pada tiap-tiap bagian sesuai

periode tahun yang dipilih.

d. Hasil dari fungsi get_periodic_year() akan ditampilkan pada modul

periodic_year_view.

8. Alur proses untuk melihat laporan aspek terbaik tiap bagian per bulan dari

seluruh delegasi oleh head officer, yaitu sebagai berikut :

Page 129: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

129

a. Head officer yang ingin melihat laporan aspek terbaik tiap bagian

per bulan dari seluruh delegasi, terlebih dahulu melakukan login

terlebih dahulu ke dalam sistem, jika memang belum melakukan

proses login sesuai dengan username dan password yang dimiliki.

b. Setelah melakukan login, head officer memilih menu

pilih_aspek_terbaik untuk memilih periode bulan dan aspek

penilaian yang ingin dilihat laporan aspek terbaik tiap bagian per

bulan dari seluruh delegasi.

c. Periode bulan dan aspek penilaian yang dipilih oleh head officer di

modul tampilan pilih_aspek_terbaik, akan digunakan sebagai

masukkan pada fungsi get_aspek_terbaik() yang terdapat pada

modul ho, dan akan diproses oleh fungsi tersebut untuk

menghasilkan laporan aspek terbaik tiap bagian per bulan dari

seluruh delegasi sesuai periode bulan dan aspek penilaian yang

dipilih.

d. Hasil dari fungsi get_aspek_terbaik() akan ditampilkan pada modul

aspek_terbaik_view.

4.2.2.4 Desain Input / Output

1. Desain Input

Input (masukan) pada sistem yang penulis rancang terdiri dari:

a) input data perusahaan klien

b) input data service committee / head officer

Page 130: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

130

c) input data kantor cabang

d) input data PIC kantor cabang

e) input data bagian

f) input data aspek penilaian

g) input data grup soal

h) input data soal

i) input data staff

j) input penilaian staff per aspek

2. Desain Output

Rancangan output (keluaran) yang dihasilkan sesuai dengan proses dan

kebutuhan sistem. Output yang penulis rancang terdiri dari :

a) laporan pengiriman / approval delegasi tercepat antar cabang

b) laporan staff terbaik dari seluruh cabang tiap bagian per bulan

c) laporan staff terbaik dari seluruh cabang tiap bagian per tahun

d) laporan staff terbaik dari seluruh cabang tiap aspek penilaian per bulan

Page 131: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

131

4.2.2.5 Desain Antarmuka (Inteface)

Secara umum, kerangka desain antarmuka adalah sebagai berikut :

Gambar 4.25 Kerangka Umum Desain Antarmuka

Tahapan desain antarmuka yang akan penulis usulkan terbagi menjadi

empat menu tampilan yang dipengaruhi hak aksesnya, yaitu :

1. Halaman Administrator

Pada halaman ini administrator mempunyai hak akses untuk mengelola

data – data sebagai berikut :

- Mengelola Data Perusahaan Klien :

Administrator mempunyai hak akses untuk masukkan maupun

mengubah data profil perusahaan klien / kantor pusat, termasuk di

dalamnya logo perusahaan.

- Mengelola Data Head Officer

Administrator mempunyai hak akses untuk menambah data head

officer / service committee, memodifikasi, menghapus, melihat data

head officer / service committee.

Page 132: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

132

- Mengelola Data Kantor Cabang

Administrator mempunyai hak akses untuk menambah data kantor

cabang, memodifikasi, menghapus, melihat data kantor cabang.

- Mengelola Data PIC dari Kantor Cabang

Administrator mempunyai hak akses untuk menambah data PIC

(Branch Manager dan Supervisor) dari Kantor Cabang, memodifikasi,

menghapus, melihat data PIC (Branch Manager dan Supervisor) dari

Kantor Cabang.

- Mengelola Data Bagian

Administrator mempunyai hak akses untuk menambah data bagian,

memodifikasi, menghapus, melihat data bagian.

- Mengelola Data Aspek Penilaian

Administrator mempunyai hak akses untuk menambah data aspek

penilaian, memodifikasi, menghapus, melihat data aspek penilaian.

- Mengelola Data Grup Soal

Administrator mempunyai hak akses untuk menambah data grup soal

memodifikasi, menghapus, melihat data grup soal.

- Mengelola Data Soal

Administrator mempunyai hak akses untuk menambah data soal

memodifikasi, menghapus, melihat data soal.

- Mengubah Data Profil Pribadi

Administrator mempunyai hak akses untuk memodifikasi data profil

pribadi.

Page 133: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

133

- Ganti Password

Administrator mempunyai hak akses untuk mengganti passwordnya

sendiri.

2. Halaman Supervisor

Pada halaman ini Supervisor mempunyai hak akses untuk mengelola

berbagai data sebagai berikut :

- Mengelola Data Staff

Supervisor mempunyai hak akses untuk menambah data staff,

memodifikasi, menghapus, melihat data staff.

- Melakukan Penilaian

Supervisor mempunyai hak akses untuk menilai kinerja staffnya.

- Melihat LogBook Penilaian

Supervisor melihat detail penilaian staffnya.

- Mengubah Data Profil Pribadi

Supervisor mempunyai hak akses untuk memodifikasi data profil

pribadi.

- Ganti Password

Supervisor mempunyai hak akses untuk mengganti passwordnya

sendiri.

Page 134: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

134

3. Halaman Branch Manager

Pada halaman ini Branch Manager mempunyai hak akses untuk

melakukan hal-hal berikut :

- Melihat LogBook Penilaian

Branch Manager mempunyai hak akses untuk melihat penilaian para staff

di kantor cabangnya yang dilakuan oleh supervisor.

- Mengirim / Melakukan Approval Delegasi Staff Terbaik di Kantor Cabang

Branch Manager mempunyai hak akses untuk melakukan approval atau

mengirim delegasi staff terbaik dari kantor cabangnya yang telah

dilakukan penilaian oleh supervisor.

- Melihat Staff Terbaik

Branch Manager mempunyai hak akses untuk melihat staff terbaik di

kantor cabangnya berdasarkan aspek penilaian.

- Mengubah Data Profil Pribadi

Branch Manager mempunyai hak akses untuk memodifikasi data profil

pribadi.

- Ganti Password

Branch Manager mempunyai hak akses untuk mengganti passwordnya

sendiri.

Page 135: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

135

4. Halaman Head Officer

Pada halaman ini Head Officer mempunyai hak akses untuk melakukan

hal-hal berikut :

- Melihat Laporan Delegasi Tercepat

Head Officer mempunyai hak akses untuk melihat laporan pengiriman /

approval delegasi tercepat atau status pengiriman delegasi antar cabang.

- Melihat Laporan Staff Terbaik

Head Officer mempunyai hak akses untuk melihat laporan staff terbaik

tiap bagian antar cabang per bulan.

- Melihat Laporan Staff Terbaik Tiap Tahun

Head Officer mempunyai hak akses untuk melihat laporan staff terbaik

tiap bagian antar cabang per tahun.

- Melihat Laporan Staff Terbaik Per Aspek Tiap Bulan

Head Officer mempunyai hak akses untuk melihat laporan staff terbaik per

aspek penilaian tiap bulan.

- Mengubah Data Profil Pribadi

Head Officer mempunyai hak akses untuk memodifikasi data profil

pribadi.

- Ganti Password

Head Officer mempunyai hak akses untuk mengganti passwordnya

sendiri.

Penulis melampirkan desain-desain antarmuka pada lampiran E.

Page 136: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

136

4.2.2.6 STD (State Transition Diagram)

STD adalah sebuah model tingkah laku yang bertumpu pada definisi dari

serangkaian keadaan sistem. Seperti halnya desain antarmuka, STD pun penulis

bagi menjadi empat berdasarkan hak akses pengguna dalam sistem ini.

1. STD Administrator

Berikut ini adalah bagan STD dari Administrator :

Gambar 4.26 STD Administrator

Page 137: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

137

2. STD Supervisor

Berikut ini adalah bagan STD dari Supervisor :

Gambar 4.27 STD Supervisor

3. STD Branch Manager

Berikut ini adalah bagan STD dari Branch Manager :

Gambar 4.28 STD Branch Manager

Page 138: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

138

4. STD Head Officer

Berikut ini adalah bagan STD dari Head Officer :

Gambar 4.29 STD Head Officer

4.2.3 Pengkodean

Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci.

Tiba saatnya, sistem untuk diimplementasikan (pembuatan kode program).

Pengkodean adalah proses menterjemahkan rancangan yang telah dibuat ke dalam

bentuk bahasa yang bisa dibaca oleh mesin yakni menggunakan PHP 5 sebagai

bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai database server untuk menyimpan

datanya serta CI / Codeigniter sebagai PHP frameworknya.

Page 139: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

139

Penulis memilih menggunakan PHP 5 dan MySQL dalam pengembangan

sistem job performance appraisal karena PT.Learning Resources belum memiliki

dedicated server, dan masih menggunakan web hosting dalam

mengimplementasikan sistem ini, serta tidak semua klien dari PT.Learning

Resources ini memiliki dedicated server juga, sehingga yang paling

memungkinkan untuk menerapkan sistem job performance appraisal adalah

mengembangkannya dengan development tools tersebut. Berbeda jika penulis

menggunakan bahasa pemrograman lain semisal Java atau C# maupun database

server lain semisal Oracle atau SQL Server, tentunya membutuhkan dedicated

server untuk implementasinya.

Dalam pengembangan sistem ini, tak lupa penulis juga menggunakan

framework untuk mempercepat proses pembuatannya dan menjadikan sistem ini

lebih kokoh dan terstruktur. Penulis menjatuhkan pilihan pada CodeIgniter

sebagai PHP Frameworknya, karena CodeIgniter sangat kompatibel dengan

berbagai web hosting yang ada lantaran memiliki karakter yakni zero

configuration. Berbeda dengan framework lain semisal Zend atau Symfony yang

membutuhkan konfigurasi tambahan pada file konfigurasi php.ini ataupun

httpd.conf yang mana pada web hosting tidak diperkenankan melakukan

perubahan konfigurasi pada kedua file konfigurasi tersebut, kecuali jika kita

menggunakan VPS (Virtual Private Server) yang mana layaknya memiliki

dedicated server dan tentunya biayanya juga cukup besar. Penulis akan

menunjukkan konfigurasi minimum yang dibutuhkan jika kita menggunakan

framework Symfony, berdasarkan dokumentasi pada situs resmi Symfony

Page 140: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

140

(http://www.symfony-project.org), untuk dapat menggunakan Symfony, kita harus

memastikan beberapa extensions telah terinstall dan beberapa value konfigurasi

harus diubah sesuai dengan minimum requirements pada framework Symfony,

berikut screenshoot dari konfigurasi yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan

Symfony :

Gambar 4.30 Konfigurasi Minimum Framework Symfony

Dari gambar di atas, dapat terlihat bahwa ada beberapa settingan yang

FAILED, lantaran konfigurasi pada web hosting tidak sesuai dengan kebutuhan

minimum dari framework Symfony, tentunya ini menyebabkan aplikasi yang

dikembangkan dengan Symfony tidak akan berjalan pada web hosting yang

Page 141: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

141

bersangkutan. Karena secara default, semisal extension PHP Accelerator (APC)

pada web hosting dracoola dan eazysmart tidak di install.

Begitu pula dengan framework Zend, berdasarkan buku Beginning Zend

Framework terbitan Appress, untuk dapat menggunakan framework Zend, kita

harus memastikan bahwa modul mod_rewrite harus diaktifkan, dan konfigurasi

virtual host harus diubah dan disesuaikan untuk aplikasi berbasis framework Zend

yang kita gunakan yang terdapat pada file konfigurasi httpd.conf. Biasanya pada

beberapa web hosting (yakni dalam hal ini web hosting eazysmart dan dracoola

untuk mewakili sebagian besar web hosting yang ada), modul mod_rewrite tidak

diaktifkan, yakni pada file konfigurasi httpd.conf kodenya adalah sebagai berikut :

#LoadModule rewrite_module modules/mod_rewrite.so

Untuk mengaktifkannya kodenya harus diubah menjadi sebagai berikut :

LoadModule rewrite_module modules/mod_rewrite.so

Dan jika sudah diubah, web server harus direstart, agar modul tersebut

dapat diload dan dijalankan. Sedangkan, seperti telah penulis jelaskan bahwa

sebagian besar web hosting tidak memberikan fasilitas dan wewenang untuk

mengubah file konfigurasi php.ini maupun httpd.conf, apalagi untuk melakukan

restart pada web server. Tentunya penggunaan framework semisal Zend atau

Symfony akan menyebabkan aplikasi yang dikembangkan tidak memiliki

kompatibilitas yang baik terhadap sebagian besar web hosting yang ada dan

mengakibatkan aplikasi tidak akan dapat berjalan sama sekali pada web hosting.

Namun, jika kita menggunakan framework CodeIgniter / CI, masalah-masalah

terkait kompatibilitas terhadap web hosting tidak akan terjadi, karena framework

Page 142: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

142

CI secara default tidak membutuhkan perubahan konfigurasi pada file konfigurasi

php.ini ataupun httpd.conf.

Versi CodeIgniter yang digunakan penulis adalah 1.7.2, dan saat penulis

menulis penelitian ini versi tersebut merupakan rilis yang terbaru. Sebelum dapat

menggunakan CodeIgniter ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar

seluruh fungsi, helper dan library yang dibutuhkan bisa berjalan dengan baik.

Ada beberapa fungsi helper yang penulis gunakan dalam pengembangan sistem

ini, yaitu url dan form helper, sedangkan library yang digunakan adalah library

session dan database.

Library session mengizinkan developer untuk mengelola kondisi

pengguna dan melacak aktivitas mereka ketika menjelajah di dalam sistem.

Semua informasi session untuk masing-masing pengguna disimpan dalam data

yang terenkripsi di cookie. Dan informasi session tersebut juga bisa disimpan di

dalam database untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan pengelolaan

session, tetapi dengan menambahkan konfigurasi dan membuat tabel di database

untuk menyimpan informasi session. Sedangkan, library database digunakan agar

CodeIgniter bisa mengelola seluruh tabel yang ada di database yang digunakan

dalam sistem.

Untuk mengaktifkan kedua library tersebut, perlu melakukan perubahan

konfigurasi pada file autoload.php yang terletak di dalam folder

system/application/config.

Yakni, ubahlah kode berikut :

$autoload['libraries'] = array();

Page 143: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

143

Menjadi seperti berikut :

$autoload['libraries'] = array('database','session');

Dengan melakukan perubahan konfigurasi tersebut, secara otomatis kedua

library tersebut bisa langsung digunakan dalam pengkodean menggunakan

framework CodeIgniter. Contoh kode untuk mengakses seluruh data yang ada di

suatu tabel menggunakan library database dengan fungsi get adalah sebagai

berikut :

$this->db->get($nama_tabel);

Dan kita pun juga bisa memanfaatkan fungsi yang ada di library session,

semisal untuk melakukan penyimpanan dan pengambilan informasi session

pengguna.

Contoh kode untuk menyimpan informasi session menggunakan fungsi

set_userdata yang terdapat pada library session adalah sebagai berikut :

$newdata = array( 'username' => 'john', 'email' =>

'[email protected]');

$this->session->set_userdata($newdata);

Agar informasi session tersimpan di dalam database, perlu

perubahan konfigurasi pada file config.php yang terletak di dalam folder

system/application/config.

Yakni, ubahlah kode berikut :

$config['sess_use_database'] = FALSE;

$config['sess_table_name'] = 'ci_sessions';

Menjadi seperti berikut :

$config['sess_use_database'] = TRUE;

$config['sess_table_name'] = 'ci_sessions';

Page 144: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

144

Untuk $config['sess_table_name'] disesuaikan dengan nama tabel yang

akan digunakan sebagai tabel untuk menyimpan informasi session. Kita bisa

merubah jika kita ingin menggunakan tabel lain untuk menyimpan informasi

session. Jika kita belum memiliki tabel ci_sessions untuk menyimpan informasi

session, kita terlebih dahulu membuat tabel tersebut, berikut kode SQL untuk

membuat tabel ci_sessions yang sudah disesuaikan untuk dapat menyimpan

informasi session :

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `ci_sessions` (

session_id varchar(40) DEFAULT '0' NOT NULL,

ip_address varchar(16) DEFAULT '0' NOT NULL,

user_agent varchar(50) NOT NULL,

last_activity int(10) unsigned DEFAULT 0 NOT NULL,

user_data text NOT NULL,

PRIMARY KEY (session_id)

);

Dan contoh kode untuk mengambil informasi session yang telah

disimpan sebelumnya menggunakan fungsi userdata yang terdapat pada

library session adalah sebagai berikut :

echo “Username is ”.$this->session->userdata(‘username’);

Sama halnya dengan cara mengaktifkan secara otomatis kedua library

sebelumnya, untuk mengaktifkan kedua helper yakni url dan form helper, kita

perlu mengubah konfigurasi yang ada pada file autoload.php yang terletak di

dalam folder system/application/config.

Yakni, ubahlah kode berikut :

$autoload['helper'] = array();

Menjadi seperti berikut :

Page 145: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

145

$autoload['helper'] = array('url','form');

Setelah mengaktifkan kedua helper tersebut, berarti secara otomatis kedua

helper bisa langsung digunakan dalam pengkodean tanpa perlu me-load ulang

kedua helper tersebut.

Url helper digunakan untuk membantu developer untuk membuat link, dan

form helper membantu developer untuk membuat elemen form yang lebih aman

daripada form yang biasa karena mampu menangani serangan SQL Injection

melalui form input.

Contoh kode untuk membuat link dengan memanfaatkan fungsi yang ada

pada url helper yaitu anchor adalah sebagai berikut :

echo anchor(’http://mail.google.com’,’Google Mail’);

Maka, kode di atas tersebut sama halnya dengan kode HTML sebagai

berikut :

<a href=’http://mail.google.com’>Google Mail</a>

Sedangkan, contoh kode untuk membuat form input dengan

memanfaatkan fungsi yang ada pada form helper yaitu form_input adalah sebagai

berikut :

echo form_input(’username’,’John’);

Maka, kode di atas tersebut sama halnya dengan kode HTML sebagai

berikut :

<input type=’text’ name=’username’ value=’John’ />

Untuk melindungi dari serangan XSS, kita perlu melakukan perubahan

konfigurasi pada file config.php yang terletak di dalam folder

system/application/config.

Page 146: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

146

Yakni, ubahlah kode berikut :

$config['global_xss_filtering'] = FALSE;

Menjadi seperti berikut :

$config['global_xss_filtering'] = TRUE;

Dan penulis juga mengkonfigurasi base_url atau url dasar untuk sistem,

sehingga memudahkan proses development selanjutnya, yakni pada baris berikut

pada file yang sama, berikut contoh konfigurasi yang penulis gunakan :

$config['base_url'] = "http://localhost/reinforcement";

Agar bisa terkoneksi dengan database, perlu perubahan konfigurasi pada

file database.php yang terletak di dalam folder system/application/config.

Yakni ubahlah beberapa parameter berikut dengan memberikan value sesuai

dengan konfigurasi sistem yang dimiliki, $db[‘default’][‘hostname’] dengan

value nama host yang terdapat database server yang ingin dikoneksikan,

$db['default']['username'] dengan memberikan value username di database

server, $db['default'][‘password’] dengan memberikan value password dari

username tersebut, dan $db['default']['database'] dengan value nama database

yang ingin digunakan pada database server, dan $db['default']['dbdriver']

dengan value jenis driver yang disesuaikan dengan database server yang ingin

digunakan. Berikut contoh konfigurasi yang penulis gunakan :

$db['default']['hostname'] = "localhost";

$db['default']['username'] = "root";

$db['default']['password'] = "";

$db['default']['database'] = "reinforcement";

$db['default']['dbdriver'] = "mysql";

Page 147: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

147

Setelah melakukan seluruh konfigurasi di atas, secara umum kita sudah

dapat melanjutkan proses pengkodean di controller maupun view. Dalam

penelitian ini, penulis hanya menggunakan controller dan view saja, dengan tidak

menggunakan model dalam pengembangan sistem. Hal ini disebabkan penulis

sudah membuat dan menggunakan generic functions untuk melakukan akses

database dengan mudah seperti halnya di saat kita menggunakan model. Seluruh

generic functions penulis buat dalam satu file yakni fungsi.php yang terletak di

controller atau di dalam folder system/application/controllers. Pertama, kita

melakukan include file fungsi.php di seluruh file controller yang digunakannya,

lalu, untuk dapat menggunakan generic functions tersebut, seluruh class di

controller melakukan extends ke class Fungsi di dalam fungsi.php yang berisi

generic functions tersebut dan melakukan inisialisasi constructor ke dirinya

sendiri dan parent class (class Fungsi). Dengan melakukan hal ini, berbagai

generic functions tersebut bisa digunakan dengan mudah, terutama di saat

menggunakannya untuk membuat CRUD (Create Read Update and Delete).

Berikut contoh kode untuk melakukan inisialisasi constructor ke class Bagian dan

Fungsi oleh class Bagian :

//file bagian.php

<?php

include "fungsi.php";

class Bagian extends Fungsi{

private $max;

private $action;

function __construct(){

$table = "bagian";

Page 148: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

148

$pk = "id";

$this->action = "bagian";

$this->max = 10;

$session = 2;

$role = array(1,2);

$this->init($table,$pk);

}

Sebagai contoh, untuk mengambil seluruh data di suatu tabel dalam

database, penulis membuat fungsi tersendiri yang diadopsi dari fungsi yang ada di

CodeIgniter yaitu get, namun jika sudah melakukan inisialisasi constructor, kita

tidak perlu lagi memberikan parameter nama tabel yang ingin diambil seluruh

datanya. Perhatikan contoh kode berikut :

$this->getAllData(); //mengambil semua data di tabel bagian

Akan sama dengan kode berikut :

$this->db->get(’bagian’);

Masih ada beberapa generic functions yang bisa digunakan dalam proses

pengkodean, dan penulis merasakan kemudahan dibandingkan penggunaan secara

murni dari fungsi-fungsi yang telah disediakan CodeIgniter tanpa

memodifikasinya. Dan seluruh kode program telah penulis lampirkan pada

Lampiran F.

4.2.4 Uji Coba

Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem yakni terhadap masing-masing

fitur dan fungsi yang tersedia untuk mengetahui apakah aplikasi dapat bekerja

dengan semestinya. Ujicoba dilakukan 2 kali, yakni pertama, pengujian sistem

Page 149: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

149

secara mandiri, dan kedua, pengujian sistem oleh pihak user yakni Bapak Munir

Ahmad dan Laksmi Indrawati dari PT. Learning Resources dengan melakukan

testing mengenai apakah fitur-fitur aplikasi sudah berjalan dengan semestinya

atau tidak. Dalam ujicoba mandiri maupun oleh pihak user ini penulis

menggunakan metode black box testing yaitu ujicoba menggunakan metode

pengujian logika program dengan contoh kasus atau masalah yang diajukan.

(Hasil testing terlampir pada Lampiran D).

4.2.5 Pemeliharaan

Tahap terakhir dalam metode pengembangan sistem menggunakan model

Waterfall adalah pemeliharaan (maintenance), yaitu setelah sistem

diimplementasikan dan diuji serta dicoba untuk memastikan bahwa sistem telah

terbebas dari bug. Pemeliharaan ini dilakukan terhadap sistem supaya jika

sewaktu-waktu terjadi kemungkinan kesalahan pada sistem di saat sistem sudah

berjalan, bisa ditangani dengan cepat dan tepat, sehingga tidak menyebabkan

terhambatnya penggunaan sistem oleh end user. Namun, sesuai dengan batasan

permasalahan yang penulis buat, yakni tidak menyertakan pemeliharaan sistem,

maka penulis tidak bisa membahasnya lebih jauh pada tahap pemeliharaan ini.

Page 150: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

150

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, adalah

sebagai berikut:

1. Sistem job performance appraisal dengan metode checklist dapat bekerja

dengan baik menurut pihak user yakni Bapak Munir Ahmad dan Laksmi

Indrawati dari PT.Learning Resources sebagai alat bantu bagi PT.

Learning Resources kepada perusahaan kliennya yang ingin melakukan

penilaian kinerja menggunakan metode yang objektif kepada para staffnya

secara efektif dan efisien.

2. Penulis telah dapat mengembangkan sebuah aplikasi berbasis web yang

memiliki kompatibilitas yang baik terhadap sebagian besar web hosting

yang ada dengan menggunakan CI Framework, sehingga permasalahan

tentang infrastruktur yang belum dimiliki saat ini semisal dedicated server

bisa diatasi. Dan penggunaan CI Framework membuat aplikasi yang

dikembangkan menjadi lebih terstruktur, sehingga mudah dilakukan

maintenance.

Page 151: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

151

5.2 Saran

Saran yang hendak penulis sampaikan kepada pembaca atau mahasiswa

lain yaitu sebagai berikut :

1. Diperlukan fitur tambahan fitur penilaian lain semisal penilaian staff

berdasarkan target pekerjaan.

2. Adanya fitur penilaian secara offline, dan sinkronisasi data penilaian ke

kantor pusat.

Page 152: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

152

DAFTAR PUSTAKA

L.Mathis, Robert, Human Resource Management, Salemba Empat, 2009

Whitten, Jeffrey L. 2004. System Analysis & Design Methods : Sixth Edision.

New York: McGraw-Hill.

Upton, David, CodeIgniter for Rapid PHP Application Development, PACKT

Publishing, 2007

Al Fatta, Hanif, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi ; 2007

Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2005.

Pressman, Roger S, 2002, Software Enginering A Practitioner’s Approach Sixth

Edition, Canada, McGraw.Hill.

Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,

Penerbit Andi, Yogyakarta

Satzinger, John W., System Analysis and Design Method In A Changing World

Fifth Edition, 2009, Course Technology, Boston USA.

Anharku, Flowchart, Ilmu Komputer.com, 2009

Basuki Pribadi, Awan, Membangun Web Berbasis PHP dengan framework

CodeIgniter, Loko Media, 2010

http://www.codeigniter.com diakses pada 5 Juli 2010 pukul 15.30 WIB

http://www.symfony-project.org diakses pada 3 Juli 2010 pukul 13.00 WIB

http://ronawajah.wordpress.com/2009/08/08/merancang-sistem-penilaian-kinerja-

karyawan/ diakses pada 2 Juli 2010 pukul 17.00 WIB

Page 153: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM JOB PERFORMANCE APPRAISAL

DENGAN METODE CHECKLIST MENGGUNAKAN CI FRAMEWORK

(Studi Kasus : PT. Learning Resources)

Oleh :

Muhammad Tri Wibowo

105091002845

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

i

Page 154: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

PENGEMBANGAN SISTEM JOB PERFORMANCE APPRAISAL

DENGAN METODE CHECKLIST MENGGUNAKAN CI FRAMEWORK

(Studi Kasus : PT. Learning Resources)

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Muhammad Tri Wibowo

105091002845

Menyetujui,

Pembimbing 1

Imam M Shofi, MT NIP. 150 408 905

Pembimbing 2

Slamet Aji Pamungkas, M.Eng NIP. 19670618 199301 1 001

Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT NIP. 150 378 017

ii

Page 155: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

PENGESAHAN UJIAN Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Job Performance Appraisal dengan metode checklist menggunakan CI Framework, Studi Kasus : PT. Learning Resources”, telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Jum’at tanggal 9 Agustus 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Teknik Informatika

Jakarta, September 2010

Tim Penguji,

Penguji I

Viva Arifin, MMSI NIP. 150 378 016

Penguji II

Andrew Fiade, M.Kom

Tim Pembimbing,

Pembimbing I

Imam M Shofi, MT NIP. 150 408 905

Pembimbing II

Slamet Aji Pamungkas, M.Eng NIP. 19670618 199301 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 956

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman MIT M.Sc NIP. 150 378 017

iii

Page 156: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 23 September 2010

Muhammad Tri Wibowo 105091002845

iv

Page 157: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

ABSTRAK

Muhammad Tri Wibowo, Pengembangan Sistem Job Performance Appraisal dengan Metode Checklist Menggunakan CI Framework (studi kasus : PT.Learning Resources) , dibimbing oleh Imam M.Shofi, MT dan Slamet Aji Pamungkas, M.Eng.

Saat ini PT. Learning Resources telah memiliki sistem job performance appraisal dengan metode penilaian checklist untuk mengukur kinerja karyawan perusahaan kliennya, namun masih manual dan belum menggunakan bobot dalam penilaiannya, sehingga mengurangi efisiensi dan efektivitas penilaian. Oleh karena itu, penulis mencoba mengembangkan sistem job performance appraisal yang terkomputerisasi dengan metode checklist yang berbobot dalam penilaiannya agar proses penilaian menjadi lebih efisien dan efektif, dan hasil penilaian yang didapatkan juga akurat dan cepat.

Kebutuhan sistem yang sudah jelas, membuat penulis memutuskan untuk

menggunakan model Waterfall sebagai metode pengembangan sistemnya yang meliputi analisis, perancangan, pengkodean, uji coba, dan perawatan. Tools pemodelan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) untuk memodelkan prosesnya, sedangkan untuk memodelkan datanya menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Untuk bahasa pemrograman yang digunakan dalam mengimplementasikan sistem ini adalah bahasa pemrograman PHP 5, dan teknologi-teknologi lain yang mendukung yakni MySQL versi 5, serta menggunakan CI (CodeIgniter) Framework sebagai application frameworknya agar aplikasi yang dibangun menjadi lebih terstruktur dan memiliki kompatibilitas yang baik terhadap web hosting pada umumnya.

Dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan bahwa pihak terkait yakni

perusahaan klien dari PT. Learning Resources yang menggunakan sistem job performance appraisal dengan metode checklist menggunakan CI Framework dapat melakukan proses penilaian dengan efisien dan efektif, dan hasil penilaian semisal daftar staff terbaik antar kantor cabang dapat diperoleh dengan cepat dan akurat, ini terjadi karena penggunaan bobot penilaian dalam metode penilaian checklist meminimalisir kemungkinan terjadinya kesamaan nilai antar staff. Dan juga dengan sistem ini, mereka dapat mengevaluasi kinerja para karyawannya, sehingga diharapkan kebijakan perusahaan terkait dengan kinerja karyawannya seperti promosi, demosi, training dan lainnya, dapat berjalan dengan optimal.

Kata Kunci : CI Framework, CodeIgniter, Job Performance Appraisal, Metode Checklist, Waterfall Jumlah Halaman : 152 halaman Jumlah Daftar Pustaka : 13 sumber

v

Page 158: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahiim………

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Yang Maha

Kuasa dan telah memberikan berkah dan anugerahNya kepada penulis sehingga

penulis mampu melaksanakan tugas untuk menyelesaikan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tak lupa juga penulis haturkan kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Skripsi ini penulis buat sebagai syarat kelulusan dalam menempuh

pendidikan jenjang Strata-1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Selain itu juga penulis berharap apa yang penulis teliti, yang dijelaskan di

dalam skripsi ini, dapat dipergunakan dengan baik oleh semua pihak yang

membutuhkan, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya di Program Studi Teknik Informatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dapat lebih maju dan lulusannya dapat bekerja secara kooperatif dengan semua

elemen informatika dari seluruh dunia.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini :

1. Bapak Dr. Syopiansyah jaya Putra M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2. Bapak Yusuf Durrachman M.Sc, MIT selaku ketua Program Studi Teknik

Informatika atas kesempatan untuk dapat melakukan penelitian skripsi.

3. Ibu Viva Arifin MMSi yang telah bersedia memberikan acc kepada saya

untuk menyusun skripsi ini.

vi

Page 159: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

4. Bapak Imam Shofi, MT dan Bapak Slamet Aji Pamungkas, M.Eng yang

telah rela meluangkan waktunya untuk mendukung dan membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Munir Ahmad dan Ibu Laksmi Indrawati selaku wakil dari PT.

Learning Resources yang telah bekerja sama dengan baik dalam

pengembangan sistem ini.

6. Pandu Hidayat, Zaini Miftah, Irfan Fadmara, Afrialdi, Neni Ferawati dan

Sidik serta teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

yang telah membantu saya merancang sistem ini.

7. Nurfitriyanto yang telah memberi motivasi kepada saya dalam

mengerjakan skripsi.

8. Annisha Primasari yang telah meminjamkan buku-buku penunjang skripsi

kepada saya.

9. R.Ayu W. dan Shidiq Nouvarinzky yang telah memberikan semangat

kepada saya secara langsung dan tidak langsung dalam pembuatan skripsi

ini.

10. Dosen-Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, baik itu Bapak Taufik Edy S.,

Bapak Rizal Bahawerez, dan lainnya yang tak bisa saya sebutkan satu

persatu yang telah mengajarkan kepada penulis berbagai macam ilmu yang

dapat penulis terapkan dalam penulisan skripsi ini.

11. Kedua orang tua penulis, Suharsono H.S dan Astutiningsih yang telah

memberikan dukungan moril, semangat dan materiil sehingga

memperlancar proses penyusunan skripsi ini.

vii

Page 160: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

12. Kedua kakak penulis, Hartati Setyawati, S.Psi dan Bintari, S.Farm, dan

kedua adik penulis, Rahmat Adi S. dan Mardelia Nur Fatanah yang telah

menjadi tempat penulis melepaskan penat dalam penyusunan Skripsi ini.

13. Saudara-saudara saya, yakni pakde Sadirin, budhe, mas Didi, Wira, dan

lainnya yang telah mensupport saya supaya cepat lulus.

14. Teman-Teman seperjuangan TI UIN 2005, terutama TI-B-05 atas

dukungan kalian semua.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini,

baik penulisan maupun analisis dan desain sistemnya sendiri. Oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun skripsi ini lebih

baik lagi.

Jakarta, September 2010

Penulis

viii

Page 161: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………… i

PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………......… ii

HALAMAN PENGESAHAN …...………………………......… iii

HALAMAN PERNYATAAN …...………………………......… iv

ABSTRAK …...……………………….....................................… v

KATA PENGANTAR ................................................................ vi

DAFTAR ISI …..………………………………………………. ix

DAFTAR TABEL ….………………………………………….. xiv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………….…. xv

DAFTAR LAMPIRAN .……………………………………….. xviii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................. 4

1.3. Batasan Masalah .................................................... 6

1.4 Tujuan .................................................................... 8

1.5 Manfaat .................................................................. 8

1.5.1 Manfaat Bagi Penulis.............................................. 8

1.5.2 Manfaat Bagi Akademik........................................ 9

1.5.3 Manfaat Bagi Perusahaan........................................ 9

1.6 Metodologi Penelitian ............................................ 10

1.6.1 Metode Pengumpulan Data..................................... 10

ix

Page 162: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem............................... 11

1.7 Sistematika Penulisan ............................................ 12

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengembangan..................................... 14

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi............................. 14

2.2.1 Pengertian Sistem .................................................. 14

2.2.2 Beberapa Konsep Sistem Yang Penting ................. 16

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ................................... 18

2.2.4 Komponen Sistem Informasi .................................. 19

2.2.5 Tipe-tipe Sistem Informasi ...................................... 19

2.3 Job Performance Appraisal...................…........….. 23

2.3.1 Pengertian Job Performance Appraisal................... 23

2.3.2 Metode-Metode Penilaian........................................ 27

2.4 Metode Checklist ..................................................... 29

2.5 Pengertian Pengembangan Sistem Job Performance

Appraisal dengan Metode Checklist.......................... 32

2.6 Konsep Pengembangan Sistem.................................. 32

2.7 Metodologi Pengembangan....................................... 32

2.8 Alat Bantu Pemodelan Sistem................................... 40

2.8.1 Flowchart ................................................................. 40

2.8.2 DFD........................................................................... 43

2.8.3 ERD........................................................................... 47

2.8.4 Normalisasi................................................................ 52

x

Page 163: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

2.8.4 STD (State Transition Diagram)............................... 55

2.9 Alat Bantu Pengembangan Sistem............................. 56

2.9.1 PHP ........................................................................... 56

2.9.2 MySQL..................................................................... 58

2.9.3 Apache Server............................................................ 60

2.9.4 HTML……................................................................ 61

2.9.5 CodeIgniter................................................................ 62

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian………..…................................ 67

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian……………………… 68

3.2.1 Waktu Pelaksanaan………………………………... 68

3.2.2 Lokasi Penelitian………………………………….. 69

3.3 Peralatan Penelitian.…………………..…………… 69

3.3.1 Perangkat Keras…..………………………………... 69

3.3.2 Perangkat Lunak..………………………………….. 69

3.4 Metode Penelitian.……………...……..…………… 70

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data......…....………………... 70

3.4.2 Metode Pengembangan Sistem........................…….. 71

3.4.1.1 Analisis...................................…....………………... 72

3.4.2.2 Perancangan.....................................................…….. 74

3.4.1.3 Pengkodean.............................…....………………... 74

3.4.2.4 Uji Coba...........................................................…….. 74

xi

Page 164: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

3.4.1.5 Pemeliharaan...........................…....………………... 75

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT.Learning Resources………… 76

4.1.1 Sekilas PT. Learning Resources.............…………... 76

4.1.2 Visi dan Misi.......………………………………….. 77

4.2 Pengembangan Sistem......……...……..…………… 78

4.2.1 Analisis...................................…....………………... 78

4.2.1.1 Data Gathering (Pengumpulan Data)......………….. 78

4.2.2.2 Identify (Identifikasi Masalah).........................…….. 81

4.2.1.3 Software Requirements (Kebutuhan Sistem)………. 83

4.2.2.4 Project Definition (Definisi Proyek)................…….. 85

4.2.2 Perancangan............................…....………………... 86

4.2.2.1 Desain Proses..........................…....………………... 86

4.2.2.2 Desain Data.............................…....………………... 102

4.2.2.3 Desain dan Alur Arsitektur Sistem............................ 121

4.2.2.4 Desain Input / Output..............…....………………... 129

4.2.2.5 Desain Antarmuka (Inteface) .…....………………... 131

4.2.2.6 STD (State Transition Diagram) .......……………... 136

4.2.3 Pengkodean.....................................………………... 138

4.2.4 Uji Coba...................................…...………………... 148

4.2.5 Pemeliharaan...................................………………... 149

xii

Page 165: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan ..................................................................... 150

5.2. Saran ............................................................................... 151

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 152

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii

Page 166: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbandingan antar metode pengembangan sistem.............. 35

Tabel 2.2. Simbol-simbol flowchart...................................................... 42

Tabel 2.3. Elemen-elemen DFD............................................................ 44

Tabel 2.4. Elemen-elemen ERD............................................................ 48

Tabel 4.1. Contoh Bobot Aspek Penilaian............................................. 88

Tabel 4.2. Contoh Aspek Penilaian : Keterampilan Umum Check In

(Bobot : 40) .......................................................................... 89

Tabel 4.3. Contoh Aspek Penilaian : Kedisiplinan (Bobot : 60)............ 89

Tabel 4.4. Kamus Data Tabel Perusahaan.............................................. 117

Tabel 4.5. Kamus Data Tabel User......................................................... 117

Tabel 4.6. Kamus Data Tabel Level……………................................... 118

Tabel 4.7. Kamus Data Tabel Staff...…….............................................. 118

Tabel 4.8. Kamus Data Tabel Bagian...................................................... 118

Tabel 4.9. Kamus Data Tabel Cabang…................................................. 118

Tabel 4.10. Kamus Data Tabel Aspek..................................................... 119

Tabel 4.11. Kamus Data Tabel Grup....................................................... 119

Tabel 4.12. Kamus Data Tabel Soal........................................................ 119

Tabel 4.13. Kamus Data Tabel Penilaian................................................. 120

Tabel 4.14. Kamus Data Tabel Delegasi.................................................. 120

xiv

Page 167: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Model Sistem .............................................................. 15

Gambar 2.2. Model Hubungan elemen-elemen sistem...................... 15

Gambar 2.3. Konsep Sistem Informasi............................................. 18

Gambar 2.4 Peran Penilaian Kinerja................................................. 24

Gambar 2.5 Logika dan Proses Penilaian Kinerja............................. 25

Gambar 2.6 Berbagai Metode Penilaian Kinerja............................... 27

Gambar 2.5. Contoh Dokumen Penilaian Checklist.......................... 31

Gambar 2.8. Perbedaan dari pendekatan siklus hidup pengembangan

Sistem.............................................................................. 34

Gambar 2.9. Arsitektur Metodologi..................................................... 34

Gambar 2.10.Model Waterfall.............................................................. 38

Gambar 2.11.Contoh Flowchart........................................................... 42

Gambar 2.12.Hierarki DFD.................................................................. 46

Gambar 2.13.Contoh Perubahan State.................................................. 46

Gambar 2.14.Notasi Modul.................................................................. 56

Gambar 2.15.Notasi Tampilan.............................................................. 56

Gambar 2.16.Notasi Tindakan.............................................................. 56

Gambar 3.1. Metode Kerja Penelitian................................................. 68

Gambar 4.1. Flowchart sistem yang berjalan...................................... 81

Gambar 4.2. Flowchart sistem yang diusulkan.................................... 87

Gambar 4.3. Contoh Penilaian dan hasil penilaian dalam sistem........ 91

xv

Page 168: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

Gambar 4.4. Context Diagram ............................................................ 92

Gambar 4.5. Level 0 DFD .................................................................. 93

Gambar 4.6. Level 1 DFD dari proses 1.0 .......................................... 94

Gambar 4.7. Level 1 DFD dari proses 2.0 .......................................... 94

Gambar 4.8. Level 1 DFD dari proses 3.0 .......................................... 95

Gambar 4.9. Level 1 DFD dari proses 4.0 ........................................... 95

Gambar 4.10. Level 2 DFD dari proses 1.1 .......................................... 96

Gambar 4.11. Level 2 DFD dari proses 1.2 ......................................... 96

Gambar 4.12. Level 2 DFD dari proses 1.3 ......................................... 97

Gambar 4.13. Level 2 DFD dari proses 1.4 ......................................... 97

Gambar 4.14. Level 2 DFD dari proses 3.1 ......................................... 98

Gambar 4.15. Level 2 DFD dari proses 3.2 ......................................... 98

Gambar 4.16. Level 2 DFD dari proses 3.3 ......................................... 99

Gambar 4.17. Level 3 DFD dari proses 1.4.1....................................... 99

Gambar 4.18. Level 3 DFD dari proses 1.4.2....................................... 100

Gambar 4.19. Level 3 DFD dari proses 1.4.3....................................... 100

Gambar 4.20. Level 4 DFD dari proses 1.4.3.1.................................... 101

Gambar 4.21. Level 4 DFD dari proses 1.4.3.2.................................... 101

Gambar 4.22. Rancangan ERD yang diusulkan.... ............................... 103

Gambar 4.23. Transformasi ERD ke LRS yang diusulkan................... 104

Gambar 4.24. Arsitektur Sistem ........................................................... 121

Gambar 4.25. Kerangka Umum Desain Antarmuka.............................. 131

Gambar 4.26. STD Administrator......................................................... 136

xvi

Page 169: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

Gambar 4.27. STD Supervisor.............................................................. 137

Gambar 4.28. STD Branch Manager..................................................... 137

Gambar 4.29. STD Head Officer........................................................... 138

Gambar 4.30 Konfigurasi Minimum Framework Symfony................. 140

xvii

Page 170: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A (WAWANCARA)

LAMPIRAN B (SURAT KET. MELAKUKAN PENELITIAN)

LAMPIRAN C (SURAT KET. TELAH WAWANCARA)

LAMPIRAN D (PENGUJIAN SISTEM / BLACK BOX TESTING)

LAMPIRAN E (DESAIN ANTARMUKA / INTERFACE)

Lampiran E.1. Desain Antarmuka untuk Administrator....................... E - 1

Lampiran E.2. Desain Antarmuka untuk Supervisor............................ E - 7

Lampiran E.3. Desain Antarmuka untuk Branch Manager.................. E - 9

Lampiran E.4. Desain Antarmuka untuk Head Officer........................ E - 10

Lampiran E.5. Desain Antarmuka Lainnya.......................................... E - 11

LAMPIRAN F (SOURCE CODE)

Lampiran F.1. Controller………………………………..................... F - 1

Lampiran F.2. View............................................................................. F - 16

Page 171: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

LAMPIRAN A

WAWANCARA

Tanggal : 7 Maret 2010

Narasumber : Bapak Munir Ahmad

Peran Narasumber : Supervisor Reinforcement

Lokasi : PT.Learning Resources

Penulis : Apakah perusahaan anda memiliki sistem penilaian kinerja

karyawan atau bahasa kerennya job performance appraisal?

Narasumber : Ya, perusahaan kami selaku penyedia training dan konsultan telah

memiliki sistem penilaian kinerja karyawan atau job performance appraisal untuk

digunakan kepada klien-klien kami.

Penulis : Apakah sistem tersebut (job performance appraisal) tersebut

sudah terkomputerisasi?

Narasumber : Sistem tersebut yang kami gunakan untuk saat ini belum

terkomputerisasi, masih manual, menggunakan kertas dokumen penilaian untuk

melakukan penilaian, dan menggunakan microsoft Excel untuk melakukan

penghitungannya.

Penulis : Bagaiamana alur atau cara kerja sistem penilaian tersebut?

lalu, narasumber menjelaskan seperti halnya pada yang penulis tuliskan di analisa

sistem berjalan.

Penulis : Metode apa yang digunakan dalam sistem tersebut untuk

melakukan penilaian?

A-1

Page 172: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

Narasumber : Metode penilaian yang digunakan dalam sistem tersebut yaitu

metode checklist.

Penulis : Kita tahu bahwa banyak metode yang bisa digunakan dalam

penilaian kinerja, mengapa perusahaan anda menggunakan metode checklist

dalam penilaiannya?

Narasumber : Setelah saya pelajari ternyata metode penilaian yang cukup

mudah diimplementasikan, maksudnya sang penilai tidak terlalu pusing dengan

penentuan skala nilai seperti halnya di metode rating scale yang cenderung

subjektif dan cukup menguras pikiran dalam pemberian nilainya. Dan metode

checklist merupakan metode penilaian yang objektif sehingga mudah

diaplikasikan oleh penilai dalam hal ini supervisor, misalnya ada pertanyaan

”apakah karyawan tidak terlambat kerja?” maka jawabannya Cuma ada 2 yakni ya

atau tidak, sehingga penilai dengan mudah melakukan penilaian, jika staffnya hari

itu tidak terlambat kerja, maka akan di checklist, yang menandakan bahwa

staffnya tidak terlambat kerja. Berbeda dengan pertanyaan yang terdapat di

metode rating scale yang sifatnya subjektif, misalnya ”bagaimana pekerjaan staff

anda?” dan skala penilaiannya ada 5 yakni, sangat baik, baik, cukup baik, kurang

baik, buruk. Maka tentunya penilai akan kesulitan dan berpikir ekstra untuk

menentukan skala nilai dari staff yang dinilai.

Penulis : Apa saja kendala yang mungkin terjadi dalam sistem yang sedang

berjalan ini?

A-2

Page 173: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

A-3

Narasumber : Ya, namanya manual, permasalahan yang sering terjadi adalah

human error semisal hilangnya dokumen penilaian, salah melakukan perhitungan

nilai, dan cukup lamanya distribusi dokumen penilaian dari dan ke pusat.

Page 174: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

LAMPIRAN D

PENGUJIAN SISTEM (BLACK BOX TESTING)

No Modul Prasyarat Hasil yang diharapkan

Hasil uji coba

mandiri

Hasil uji coba Oleh

Pihak user1 Lihat (Read)

data perusahaan

Login sebagai admin

Dapat melihat data-data perusahaan, seperti alamat, bidang usaha, logo, dll.

OK OK

2 Memasukkan (Input) data perusahaan

Login sebagai admin

Dapat memasukkan data perusahaan dengan sukses

OK OK

3 Ubah (Update) data perusahaan

Login sebagai admin

Dapat mengubah data perusahaan dengan sukses.

OK OK

4 Lihat (Read) data head officer

Login sebagai admin

Dapat melihat daftar head officer perusahaan klien.

OK OK

5 Tambah (Add) data head officer

Login sebagai admin

Dapat memasukkan data head officer dengan sukses

OK OK

6 Ubah (Update) data head

Login sebagai admin

Dapat mengubah data head

OK OK

D-1

Page 175: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

officer officer dengan sukses.

7 Hapus (Delete) data head officer

Login sebagai admin

Dapat menghapus data head officer yang telah ada pada database

OK OK

8 Lihat (Read) data kantor cabang

Login sebagai admin

Dapat melihat daftar kantor cabang perusahaan klien.

OK OK

9 Tambah (Add) data kantor cabang

Login sebagai admin

Dapat menambah daftar kantor cabang dengan sukses.

OK OK

10 Ubah (Update) data kantor cabang

Login sebagai admin

Dapat mengubah data kantor cabang dengan sukses.

OK OK

11 Hapus (Delete) data kantor cabang

Login sebagai admin

Dapat menghapus data kantor cabang dengan sukses

OK OK

12 Lihat (Read) daftar PIC (Branch Manager, Supervisor) tiap kantor cabang

Login sebagai admin, dan sudah membuat kantor cabang yang bersangkutan

Dapat melihat daftar PIC tiap kantor cabang perusahaan klien.

OK OK

13 Tambah (Add) daftar PIC (Branch Manager, Supervisor)

Login sebagai admin, dan sudah membuat kantor cabang

Dapat menambah daftar PIC tiap kantor cabang

OK OK

D-2

Page 176: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

tiap kantor cabang

yang bersangkutan

perusahaan klien.

14 Ubah (Update) data PIC (Branch Manager, Supervisor) tiap kantor cabang

Login sebagai admin, dan sudah membuat kantor cabang yang bersangkutan

Dapat mengubah data PIC tiap kantor cabang perusahaan klien.

OK OK

15 Hapus (Delete) data PIC (Branch Manager, Supervisor) tiap kantor cabang

Login sebagai admin, dan sudah membuat kantor cabang yang bersangkutan

Dapat menghapus data PIC tiap kantor cabang perusahaan klien.

OK OK

16 Lihat (Read) daftar bagian

Login sebagai admin

Dapat melihat daftar bagian pada perusahaan klien.

OK OK

17 Tambah (Add) daftar bagian

Login sebagai admin

Dapat melihat daftar bagian pada perusahaan klien.

OK OK

18 Ubah (Update) data bagian

Login sebagai admin

Dapat mengubah data bagian pada perusahaan klien.

OK OK

19 Hapus (Delete) data bagian

Login sebagai admin

Dapat menghapus data bagian pada perusahaan klien.

OK OK

20 Lihat (Read) daftar aspek penilaian

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar bagian

Dapat melihat daftar aspek penilaian di perusahaan

OK OK

D-3

Page 177: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

pada perusahaan klien

klien.

21 Tambah (Add) data aspek penilaian

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar bagian pada perusahaan klien

Dapat menambah data aspek penilaian di perusahaan klien.

OK OK

22 Ubah (Update) data aspek penilaian

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar bagian pada perusahaan klien

Dapat mengubah data aspek penilaian di perusahaan klien.

OK OK

23 Hapus (Delete) data aspek penilaian

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar bagian pada perusahaan klien

Dapat menghapus data aspek penilaian di perusahaan klien.

OK OK

24 Lihat (Read) daftar grup soal

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar aspek penilaian pada perusahaan klien

Dapat melihat daftar grup soal di perusahaan klien.

OK OK

25 Tambah (Add) data grup soal

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar aspek penilaian pada perusahaan klien

Dapat menambah data grup soal di perusahaan klien.

OK OK

26 Ubah (Update) data grup

Login sebagai admin, dan sudah

Dapat mengubah data grup

OK OK

D-4

Page 178: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

soal membuat daftar aspek penilaian pada perusahaan klien

soal di perusahaan klien.

27 Hapus (Delete) data grup soal

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar aspek penilaian pada perusahaan klien

Dapat menghapus grup soal di perusahaan klien.

OK OK

28 Lihat (Read) daftar soal

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar aspek penilaian pada perusahaan klien

Dapat melihat daftar soal di perusahaan klien.

OK OK

29 Tambah (Add) data soal

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar aspek penilaian pada perusahaan klien

Dapat menambah data soal di perusahaan klien.

OK OK

30 Ubah (Update) data soal

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar aspek penilaian pada perusahaan klien

Dapat mengubah data soal di perusahaan klien.

OK OK

31 Hapus (Delete) data soal

Login sebagai admin, dan sudah membuat daftar aspek penilaian pada perusahaan klien

Dapat menghapus soal di perusahaan klien.

OK OK

32 Lihat (Read) Login sebagai Dapat OK OK

D-5

Page 179: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

daftar staff yang akan dinilai

supervisor, dan admin sudah membuat daftar kantor cabang dan bagian

melihat daftar staff yang akan dinilai.

33 Tambah (Add) data staff yang akan dinilai

Login sebagai supervisor, dan admin sudah membuat daftar kantor cabang dan bagian

Dapat menambah data staff yang akan dinilai.

OK OK

34 Ubah (Update) data staff yang akan dinilai

Login sebagai supervisor, dan admin sudah membuat daftar kantor cabang dan bagian

Dapat mengubah data staff yang akan dinilai.

OK OK

35 Hapus (Delete) data staff yang akan dinilai

Login sebagai supervisor, dan admin sudah membuat daftar kantor cabang dan bagian

Dapat menghapus data staff yang akan dinilai.

OK OK

36 Melakukan penilaian / monitoring checklist terhadap staff

Login sebagai supervisor, staff yang akan dinilai sudah dibuat

Melakukan penilaian terhadap staff oleh supervisor

OK OK

37 Melihat logbook penilaian staff

Login sebagai supervisor atau branch manager, supervisor sudah melakukan penilaian terhadap

Melihat logbook penilaian staff

OK OK

D-6

Page 180: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

D-7

staffnya. 38 Melakukan

approval atau pengiriman delegasi staff terbaik di kantor cabang

Login sebagai branch manager, semua supervisor telah melakukan seluruh penilaian terhadap para staffnya.

Melakukan approval atau pengiriman delegasi staff terbaik di kantor cabang oleh branch manager

OK OK

39 Melihat laporan approval atau pengirman delegasi tercepat

Login sebagai head officer, kantor cabang telah melakukan approval atau pengiriman delegasi.

Melihat laporan approval atau pengirman delegasi tercepat antar kantor cabang

OK OK

40 Melihat laporan staff terbaik per bulan dari seluruh kantor cabang

Login sebagai head officer, kantor cabang telah melakukan approval atau pengiriman delegasi.

Melihat laporan staff terbaik dengan total penilaian tertinggi per bulan dari seluruh kantor cabang oleh branch manager

OK OK

41 Melihat laporan staff terbaik per tahun dari seluruh kantor cabang

Login sebagai head officer, telah menyelesaikan seluruh penilaian selama setahun oleh seluruh kantor cabang

Melihat laporan staff terbaik dengan total penilaian tertinggi per tahun dari seluruh kantor cabang oleh branch manager

OK OK

Page 181: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

LAMPIRAN E

DESAIN ANTARMUKA (INTERFACE)

E.1 Desain Antarmuka untuk Administrator

• Mengelola Data Perusahaan Klien :

o Lihat data perusahaan

o Ubah Data Perusahaan

o

E-1

Page 182: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

• Mengelola Data Head Officer

o Lihat Data Head Officer/Service Committe

o Tambah/Ubah Data Head Officer/Service Committe

• Mengelola Data Kantor Cabang

o Lihat Data Kantor Cabang

E-2

Page 183: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

o Upload Data Kantor Cabang

o Tambah/Ubah Data Kantor Cabang

• Mengelola Data PIC Branch Manager dan Supervisor) dari Kantor

Cabang

o Lihat data PIC (Branch Manager dan Supervisor).

E-3

Page 184: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

o Tambah/Ubah Data PIC (Branch Manager dan Supervisor).

o

• Mengelola Data Bagian

o Lihat data bagian.

o T

o Tambah/Ubah Data Bagian

E-4

Page 185: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

• Mengelola Data Aspek Penilaian

o Lihat data aspek penilaian.

o Tambah/Ubah data Aspek Penilaian

• Mengelola Data Grup Soal

o Lihat data grup soal.

E-5

Page 186: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

o Tambah/Ubah data grup soal

• Mengelola Data Soal

o Lihat data soal

o Tambah/Ubah data soal

o

E-6

Page 187: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

E.2 Desain Antarmuka untuk Supervisor

• Mengelola Data Staff

o Lihat Data Staff.

o Upload Data Staff

o Tambah/Ubah Data Staff

E-7

Page 188: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

• Melakukan Penilaian

o Lihat Checklist Staff per Aspek.

o Checklist Staff

• Melihat LogBook Penilaian

E-8

Page 189: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

E.3 Desain Antarmuka untuk Branch Manager

• Melihat LogBook Penilaian

• Mengirim / Melakukan Approval Delegasi Staff Terbaik di Kantor Cabang

• Melihat Staff Terbaik

E-9

Page 190: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

E.4 Desain Antarmuka untuk Head Officer

• Melihat Laporan Delegasi Tercepat

• Melihat Laporan Staff Terbaik

• Melihat Laporan Staff Terbaik Tiap Tahun

E-10

Page 191: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

• Melihat Laporan Staff Terbaik Per Aspek Tiap Bulan

E.5 Desain Antarmuka Lainnya

• Login

• Lihat Profil

E-11

Page 192: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

• Ubah Profil

• Ubah Password

E-12

Page 193: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

LAMPIRAN F

SOURCE CODE

F.1 Controller

//fungsi.php <?php class Fungsi extends Controller{ private $table; private $pk; private $role; //private $db; function init($table,$pk){ $this->table = $table; $this->pk = $pk; $this->Controller(); //session_start(); $this->load->library('session'); $this->loadHelper(array("form","url")); $this->cekLogin(); } function init_not_login($table,$pk){ $this->table = $table; $this->pk = $pk; $this->Controller(); //session_start(); $this->load->library('session'); $this->loadHelper(array("form","url")); //$this->cekLogin(); } function initRole($role){ $this->role = $role; } function cekLogin(){ if(($this->session->userdata('username'))==null) redirect('auth/not_login'); } function cekRole($role){ foreach($this->role as $r){ if($r==$role) return true; } return false; } function Fungsi(){ parent::Controller(); } function Controller(){ parent::Controller(); } function getAllData($table = ""){ $table = empty($table)?$this->table:$table;

F-1

Page 194: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$query = $this->db->get($table); return $this->objectToArray($query->result()); } function getPaginate($rowData,$page,$n){ $a = (($page-1)*$n); $max_page = ceil(count($rowData)/$n); $data['value'] = array_slice($rowData,$a,$n); //if($page>=1&&$page<=$max_page) { $data['paginate']['prev'] = $page>1&&$page<=$max_page?true:false; $data['paginate']['next'] = $max_page>$page?true:false; $data['paginate']['start'] = $a+1; $data['paginate']['finish'] = $page==$max_page?count($rowData):$a+$n; $data['paginate']['total'] = count($rowData); $data['paginate']['active'] = $page>=1&&$page<=$max_page; } return $data; } function objectToArray( $object ){ if( !is_object( $object ) && !is_array( $object ) ) { return $object; } if( is_object( $object ) ) { $object = get_object_vars( $object ); } return array_map(array('Fungsi','objectToArray'), $object ); } function getCount($data){ return $data->num_rows(); } function getRowData($data){ return $this->objectToArray($data->result()); } function getColumn($table){ $sql = "desc ".$table; $query = $this->db->query($sql); $data = $this->getRowData($query); //print_r($data); foreach($data as $d){ $col[] = $d['Field']; } return $col; } function filterValue($data,$table=""){ $table = empty($table)?$this->table:$table; $col = $this->getColumn($table); $col_data = array_keys($data); $filter = array(); //var_dump($data);

F-2

Page 195: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

foreach($col_data as $cd){ $cek = false; foreach($col as $c){ //echo "cd:".$cd."== c:".$c."<br/>"; if(strtolower($cd) == strtolower($c)){ //echo "masuk<br/>"; $cek = true; } } if($cek) $filter[$cd] = $data[$cd]; } //var_dump($filter); //exit(); return $filter; } function getDataById($id,$table ="",$pk =""){ $table = empty($table)?$this->table:$table; $pk = empty($pk)?$this->pk:$pk; if(is_array($id)){ if(count($id)>0){ $idx = 0; $n = count($id); $param_id = ""; foreach($id as $id_loop){ $param_id .= $pk."='".$id_loop."'"; if(++$idx<$n) $param_id .=" or "; } $sql = "select * from ".$table." where ".$param_id; //return $sql; $query = $this->db->query($sql); $data = $this->objectToArray($query->result()); return $data; } else return array(); } else{ if(!empty($id) && $id!=null){ $sql = "select * from ".$table." where ".$pk."='".$id."'"; //return $sql; $query = $this->db->query($sql); $data = $this->objectToArray($query->result()); return $data[0]; } else return array(); } } function getNullData($table = ""){ $table = empty($table)?$this->table:$table; $col = $this->getColumn($table); foreach($col as $c){

F-3

Page 196: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$data[$c] = ""; } return $data; } function getValueURL($idx){ return $this->uri->segment($idx); } function loadHelper($arr){ foreach($arr as $a){ $this->load->helper($a); } } function loadCRUD($table){ $table = empty($table)?$this->table:$table; $this->load->scaffolding($table); } function persist($data,$table = ""){ $table = empty($table)?$this->table:$table; $this->db->insert($table,$data); } function transient($id,$table = "",$pk =""){ $table = empty($table)?$this->table:$table; $pk = empty($pk)?$this->pk:$pk; $this->db->delete($table,array($pk=>$id)); } function merge($data,$id,$table = "",$pk = ""){ $table = empty($table)?$this->table:$table; $pk = empty($pk)?$this->pk:$pk; $this->db->update($table,$data,array($pk=>$id)); } function getPk(){ return $this->pk; } function getRefTable($table,$pk){ $temp = $this->getAllData($table); $data = array(); foreach($temp as $t){ $data[$t[$pk]] = $t; } return $data; } function getCustomData($sql){ $query = $this->db->query($sql); return $this->objectToArray($query->result()); } } ?> //logbook.php <?php include "fungsi.php"; class Logbook extends Fungsi{ private $max; private $action;

F-4

Page 197: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

function __construct(){ $table = "aspek"; $pk = "id"; $this->action = "aspek"; $this->max = 2; $session = 2; $role = array(1,2); $this->init($table,$pk); $this->loadHelper(array("form","url")); //$this->initRole($role); //if(!$this->cekRole($session)) redirect('error'); //$this->loadCRUD(); //mean $this->load->scaffolding('cabang'); } function show_year(){ $sql = "SELECT min(YEAR(tgl)) as tahun FROM penilaian group by( YEAR(tgl))"; $year = $this->getCustomData($sql); return $year; } function index(){ $data['year'] = $this->show_year(); $sql1 = "select * from staff where supervisor='".$this->session->userdata("uid")."'"; $rs = $this->getCustomData($sql1); $data['staff'] = $rs; $this->load->view('logbook_view_sup',$data); } function finalnya(){ $data['year'] = $this->show_year(); $this->load->view('logbook_view',$data); } function final_view(){ $bulan = date("m");//$_POST['bulan']; $wulan = intval($bulan); $tahun = date("Y");//$_POST['tahun']; $n_m_m = $wulan+1; $n_m_y = $n_m_m>12?$tahun+1:$tahun; $n_m_m = $n_m_m%12>=10?$n_m_m%12:"0".($n_m_m%12); $now_month = $tahun."-".$bulan."-01 00:00:00"; $next_month = $n_m_y."-".$n_m_m."-"."01 00:00:00"; $sql = "select sum(nilai) as nilai, min(id_user) as id from penilaian where tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."' group by(id_user) order by sum(nilai) desc"; //echo $sql; $id_cabang = $this->session->userdata('id_cabang'); $sql2 = "select * from bagian"; $bagian_data = $this->getCustomData($sql2); foreach($bagian_data as $bd){ $error = false; $id_bagian = $bd['id']; $sql3 = "select * from staff where bagian='".$id_bagian."' and cabang='".$id_cabang."'"; $staff_data = $this->getCustomData($sql3); $staff_in = "";

F-5

Page 198: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

//print_r($staff_data); for($i=0;$i<count($staff_data);$i++){ $staff_in .= "'".$staff_data[$i]['id']."'"; if($i<count($staff_data)-1) $staff_in .= ","; } //print_r($staff_in); if($staff_in=="") $error = true; if(!$error){ $sql = "select sum(nilai) as nilai, min(id_user) as id from penilaian where id_staff in (".$staff_in.") and tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."' group by(id_user) order by sum(nilai) desc"; $temp = $this->getCustomData($sql); $nilai_max = $temp[0]['nilai']; foreach($temp as $t){ if($nilai_max==$t['nilai']) $data['nilai'][$id_bagian][] = $t; } } } $data['bagian'] = $this->getAllData("bagian"); print_r($data['nilai']); //$data['year'] = $this->show_year(); if($error) echo "error"; //$this->load->view('approval',$data); } function save_delegasi() { $idc = $_POST['cabang']; $a = $this->db->query("SELECT * FROM bagian"); $b = $a->result(); foreach($b as $idb) { $stf = $_POST['ck-' . $idb->id]; $nil_tot = $_POST['nilai-' . $idb->id]; $bagian = $idb->id; $now = date("Y-m-d H:i:s"); $we = $this->db->query("INSERT INTO delegasi VALUES('','$idc','$bagian','$stf','$nil_tot','$now')"); } redirect('logbook'); } function view(){ $staff = $_POST['staff']; $detail_staff = $this->getDataById($staff,"staff","id"); $bagian = $detail_staff['bagian']; //print_r($detail_staff); $bulan = $_POST['bulan']; $tahun = $_POST['tahun']; $data = $this->detail_logbook2($staff,$bagian,$bulan,$tahun);

F-6

Page 199: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$this->load->view('logbook',$data); } function detail(){ $staff = $this->uri->segment(3); $bagian = $this->uri->segment(4); $bulan = date("m"); $tahun = date("Y"); $data = $this->detail_logbook($staff,$bagian,$bulan,$tahun); $this->load->view('detail_logbook',$data); } function detail_logbook($staff,$bagian,$bulan,$tahun){ $wulan = intval($bulan); $data['detail_staff'] = $this->getDataById($staff,"staff","id"); $data['periode'] = $bulan . '-' . $tahun; $n_m_m = $wulan+1; $n_m_y = $n_m_m>12?$tahun+1:$tahun; $n_m_m = $n_m_m%12>=10?$n_m_m%12:"0".($n_m_m%12); $now_month = $tahun."-".$bulan."-01 00:00:00"; $next_month = $n_m_y."-".$n_m_m."-"."01 00:00:00"; $sd = "select * from staff where id='$staff'"; $data['stf'] = $this->getCustomData($sd); $sql = "select * from penilaian where id_staff='".$staff."' and tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."'"; $data['value'] = $this->getCustomData($sql); $sql = "select * from aspek where id_bagian='".$bagian."' AND min > 0"; $data['aspek'] = $this->getCustomData($sql); //echo $sql."=".count($data['aspek']); $row = 0; foreach($data['aspek'] as $da){ $sql = "select id from soal where id_aspek='".$da['id']."' and id_bagian='".$bagian."'"; $temp = $this->getCustomData($sql); $max = count($temp); $data['nilai_max'][$row++] = $max; } return $data; } function detail_logbook2($staff,$bagian,$bulan,$tahun){ $wulan = intval($bulan); $data['detail_staff'] = $this->getDataById($staff,"staff","id"); $data['periode'] = $bulan . '-' . $tahun; $n_m_m = $wulan+1; $n_m_y = $n_m_m>12?$tahun+1:$tahun; $n_m_m = $n_m_m%12>=10?$n_m_m%12:"0".($n_m_m%12); $now_month = $tahun."-".$bulan."-01 00:00:00"; $next_month = $n_m_y."-".$n_m_m."-"."01 00:00:00"; $sql = "select * from aspek where id_bagian='".$bagian."' and id_parent='0'"; $parent = $this->getCustomData($sql);

F-7

Page 200: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

foreach($parent as $p){ $sql = "select * from aspek where id_bagian='".$bagian."' and id_parent='".$p['id']."'"; $child[$p['id']] = $this->getCustomData($sql); if(count($child[$p['id']])>0){ foreach($child[$p['id']] as $c){ $sql = "select * from penilaian where id_aspek='".$c['id']."' and id_staff='".$staff."' and tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."' order by tgl asc"; $nilai[$c['id']] = $this->getCustomData($sql); $sql = "select id from soal where id_aspek='".$c['id']."' and id_bagian='".$bagian."'"; $temp = $this->getCustomData($sql); $max = count($temp); $data['nilai_max'][$c['id']] = $max; } } else{ $sql = "select * from penilaian where id_aspek='".$p['id']."' and id_staff='".$staff."' and tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."' order by tgl asc"; $nilai[$p['id']] = $this->getCustomData($sql); $sql = "select id from soal where id_aspek='".$p['id']."' and id_bagian='".$bagian."'"; $temp = $this->getCustomData($sql); $max = count($temp); $data['nilai_max'][$p['id']] = $max; } } $data['nilai'] = $nilai; $data['parent'] = $parent; $data['child'] = $child; return $data; } function best_aspek(){ $data['year'] = $this->show_year("penilaian"); $data['bagian'] = $this->getRefTable("bagian","id"); $this->load->view('log_aspek',$data); } function tbl_log_aspek() { if($_POST['view']) { $bulan = $_POST['bulan']; $tahun = $_POST['tahun']; $bagian = $_POST['bagian']; $aspek = $_POST['aspek']; $data['bulan'] = $bulan; $data['tahun'] = $tahun; $data['bag'] = $bagian; $data['asp'] = $aspek; $bln = intval($bulan);

F-8

Page 201: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$n_m_m = $bln+1; $n_m_y = $n_m_m>12?$tahun+1:$tahun; $n_m_m = $n_m_m%12>=10?$n_m_m%12:"0".($n_m_m%12); $now_month = $tahun."-".$bln."-01 00:00:00"; $next_month = $n_m_y."-".$n_m_m."-"."01 00:00:00"; $data['blnini'] = $now_month; $data['blndpn'] = $next_month; $idcbg = $this->session->userdata('id_cabang'); $sql = $this->db->query("SELECT * FROM staff WHERE cabang='$idcbg' AND bagian='$bagian'"); $data['stafflist'] = $sql->result(); $this->load->view('tbl_logbook_aspek',$data); } } function graph_aspek() { $idcbg = $this->session->userdata('id_cabang'); $bagian = $this->getValueURL(3); $idasp = $this->getValueURL(4); $bln = $this->getValueURL(5); $tahun = $this->getValueURL(6); $n_m_m = $bln+1; $n_m_y = $n_m_m>12?$tahun+1:$tahun; $n_m_m = $n_m_m%12>=10?$n_m_m%12:"0".($n_m_m%12); $now_month = $tahun."-".$bln."-01 00:00:00"; $next_month = $n_m_y."-".$n_m_m."-"."01 00:00:00"; $data['bln_ini'] = $now_month; $data['bln_dpn'] = $next_month; $sql = $this->db->query("SELECT * FROM staff WHERE cabang='$idcbg' AND bagian='$bagian'"); $data['stafflist'] = $sql->result(); $data['id_aspek'] = $idasp; $q1 = $this->db->query("SELECT * FROM aspek WHERE id='$idasp'"); $dq1 = $q1->row_array(); $data['nama_aspek'] = $dq1['nama']; $data['min'] = $dq1['min']; $q2 = $this->db->query("SELECT * FROM bagian WHERE id='$bagian'"); $dq2 = $q2->row_array(); $data['nama_bagian'] = $dq2['nama']; $data['bulan'] = $bln; $data['tahun'] = $tahun; $this->load->view('grafik_aspek',$data); } function baru(){ $data['title'] = "Tambah Aspek"; $data['action'] = "insert";

F-9

Page 202: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$data['tombol'] = "Simpan"; $data['value'] = $this->getNullData(); $data['bag'] = $this->getAllData("bagian"); $data['parent'] = $this->getAllData(); $this->load->view('add_aspek',$data); } function insert(){ $data = $this->filterValue($_POST); $this->persist($data); redirect($this->action.'/index'); } function edit(){ $id = $this->getValueURL(4); $data['value'] = $this->getDataById($id); $data['aspk'] = $this->getAllData(); $data['divisi'] = $this->getAllData('bagian'); $data['action'] = "update"; $data['tombol'] = "Edit"; $this->load->view('edit_aspek',$data); } function update(){ $data = $this->filterValue($_POST); $this->merge($data,$_POST[$this->getPk()]); redirect($this->action.'/index'); } function delete(){ $id = $this->getValueURL(4); $this->transient($id); redirect($this->action.'/index'); } } ?> //ho.php <?php include "fungsi.php"; class Ho extends Fungsi{ private $max; private $action; function __construct(){ $table = "user"; $pk = "id"; $this->action = "ho"; $this->max = 10; $session = 2; $role = array(1,2); $this->init($table,$pk); $this->loadHelper(array("form","url")); //$this->initRole($role); //if(!$this->cekRole($session)) redirect('error'); //$this->loadCRUD(); //mean $this->load->scaffolding('cabang'); } function index(){

F-10

Page 203: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$page = $this->getValueURL(4); $page = empty($page) || $page==1?1:$page; $sql = "select * from user where level='4'"; $datasource = $this->getCustomData($sql); $data = $this->getPaginate($datasource,$page,$this->max); $data['page'] = $page; $data['css_id'] = 'bagian-head'; $this->load->view('ho',$data); } function baru(){ $data['title'] = "Tambah Head Officer"; $data['action'] = "insert"; $data['tombol'] = "Simpan"; $data['value'] = $this->getNullData(); $this->load->view('ho_form',$data); } function insert(){ $data = $this->filterValue($_POST); $this->persist($data); redirect($this->action.'/index'); } function show_year($table="penilaian",$col="tgl"){ $sql = "SELECT min(YEAR(".$col.")) as tahun FROM ".$table." group by( YEAR(".$col."))"; $year = $this->getCustomData($sql); return $year; } function edit(){ $id = $this->getValueURL(4); $data['value'] = $this->getDataById($id); $data['action'] = "update"; $data['tombol'] = "Edit"; $this->load->view('ho_form',$data); } function update(){ $data = $this->filterValue($_POST); $this->merge($data,$_POST[$this->getPk()]); redirect($this->action.'/index'); } function delete(){ $id = $this->getValueURL(4); $this->transient($id); redirect($this->action.'/index'); } function app_fastest(){ $data['year'] = $this->show_year("delegasi"); if($_POST['view']){ $bulan = $_POST['bulan']; $tahun = $_POST['tahun']; $wulan = intval($bulan); $n_m_m = $wulan+1; $n_m_y = $n_m_m>12?$tahun+1:$tahun; $n_m_m = $n_m_m%12>=10?$n_m_m%12:"0".($n_m_m%12); $now_month = $tahun."-".$bulan."-01 00:00:00"; $next_month = $n_m_y."-".$n_m_m."-"."01 00:00:00";

F-11

Page 204: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$sql = "select min(cabang) as cabang, min(tgl) as tgl from delegasi where tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."' group by(cabang) order by min(tgl) desc"; $fast = $this->getCustomData($sql); $cabang_data = $this->getRefTable("cabang","id"); $data['ref_cabang'] = $cabang_data; $data['fast'] = $fast; foreach($cabang_data as $cd){ $valid = true; foreach($fast as $f){ if($f['cabang']==$cd['id']) $valid=false; } if($valid) $not_app[] = $cd; } $data['not_app']=$not_app; } $this->load->view('app_fastest',$data); } function graph_fastest() { $bulan = $this->getValueURL(3); $tahun = $this->getValueURL(4); $data['year'] = $this->show_year("delegasi"); $wulan = intval($bulan); $n_m_m = $wulan+1; $n_m_y = $n_m_m>12?$tahun+1:$tahun; $n_m_m = $n_m_m%12>=10?$n_m_m%12:"0".($n_m_m%12); $now_month = $tahun."-".$bulan."-01 00:00:00"; $next_month = $n_m_y."-".$n_m_m."-"."01 00:00:00"; $sql = "select min(cabang) as cabang, min(tgl) as tgl from delegasi where tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."' group by(cabang) order by min(tgl) desc"; $fast = $this->getCustomData($sql); $this->load->view('grafik_fastest',$data); } function app_highest(){ $data['year'] = $this->show_year("delegasi"); if($_POST['view']){ $bulan = $_POST['bulan']; $tahun = $_POST['tahun']; $wulan = intval($bulan); $n_m_m = $wulan+1; $n_m_y = $n_m_m>12?$tahun+1:$tahun; $n_m_m = $n_m_m%12>=10?$n_m_m%12:"0".($n_m_m%12); $now_month = $tahun."-".$bulan."-01 00:00:00"; $next_month = $n_m_y."-".$n_m_m."-"."01 00:00:00"; $bagian_data = $this->getRefTable("bagian","id"); $data['ref_bagian'] = $bagian_data; $cabang_data = $this->getRefTable("cabang","id"); $data['ref_cabang'] = $cabang_data; $staff_data = $this->getRefTable("staff","id"); $data['ref_staff'] = $staff_data; $aspek_data = $this->getRefTable("aspek","id"); $data['ref_aspek'] = $aspek_data; foreach($bagian_data as $bd){

F-12

Page 205: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$sql = "select cabang, staff, total from delegasi where bagian='".$bd['id']."' and tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."' order by total desc"; $high[$bd['id']] = $this->getCustomData($sql); if(count($high[$bd['id']])>0){ foreach($high[$bd['id']] as $H){ $sql = "select * from aspek where id_bagian='".$bd['id']."' and id_parent='0'"; $parent = $this->getCustomData($sql); $colspan[$bd['id']] = count($parent); $aspek[$bd['id']] = $parent; foreach($parent as $p){ $id2_asp = " id_aspek='".$p['id']."' "; $sql = "select * from aspek where id_bagian='".$bd['id']."' and id_parent='".$p['id']."'"; $child[$p['id']] = $this->getCustomData($sql); if(count($child[$p['id']])>0){ foreach($child[$p['id']] as $c){ $id2_asp.= " or id_aspek='".$c['id']."' "; } } unset($temp); $sql = "select sum(nilai) as nilai from penilaian where (".$id2_asp.") and id_staff='".intval($H['staff'])."' and tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."' group by(id_staff) order by tgl asc"; $temp = $this->getCustomData($sql); //if($H['staff']==0 && $p['id']==7) echo $sql."<br/>"; $nilai["p-".$H['staff']][$p['id']] = $temp[0]['nilai']; } foreach($cabang_data as $cd){ $valid = true; foreach($high[$bd['id']] as $h){ if($h['cabang']==$cd['id']) $valid=false; } if($valid) $not_app[$bd['id']][] = $cd; } } } } $data['high'] = $high; $data['nilai'] = $nilai; //print_r($high); $data['aspek'] = $aspek; $data['colspan'] = $colspan;

F-13

Page 206: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$data['not_app']=$not_app; } $this->load->view('app_highest',$data); } function aspek_view(){ if($_POST['view']){ //print_r($_POST); $TEMP = explode("/",$_POST['bagian']); echo $bd['id'] = $TEMP[0]; $p['id'] = $_POST['aspek']; $bulan = $_POST['bulan']; $tahun = $_POST['tahun']; $wulan = intval($bulan); $n_m_m = $wulan+1; $n_m_y = $n_m_m>12?$tahun+1:$tahun; $n_m_m = $n_m_m%12>=10?$n_m_m%12:"0".($n_m_m%12); $now_month = $tahun."-".$bulan."-01 00:00:00"; $next_month = $n_m_y."-".$n_m_m."-"."01 00:00:00"; $bagian_data = $this->getRefTable("bagian","id"); $data['ref_bagian'] = $bagian_data; $cabang_data = $this->getRefTable("cabang","id"); $data['ref_cabang'] = $cabang_data; $staff_data = $this->getRefTable("staff","id"); $data['ref_staff'] = $staff_data; $aspek_data = $this->getRefTable("aspek","id"); $data['ref_aspek'] = $aspek_data; $temp = $this->getDataById($bd['id'],"bagian","id"); $data['bagian'] = array("0"=>$temp); //foreach($bagian_data as $bd) { $sql = "select cabang, staff, total from delegasi where bagian='".$bd['id']."' and tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."' order by total desc"; $high[$bd['id']] = $this->getCustomData($sql); print_r($high[$bd['id']]); echo "sql bagian = ".$sql." hasilnya = ".print_r($high[$bd['id']])."<br/>"; if(count($high[$bd['id']])>0){ foreach($high[$bd['id']] as $H){ /* $sql = "select * from aspek where id_bagian='".$bd['id']."' and id_parent='0'"; $parent = $this->getCustomData($sql); $colspan[$bd['id']] = count($parent); $aspek[$bd['id']] = $parent; foreach($parent as $p) */ { $aspek[$bd['id']] = $this->getDataById($p['id'],"aspek","id"); $id2_asp = " id_aspek='".$p['id']."' "; $sql = "select * from aspek where id_bagian='".$bd['id']."' and id_parent='".$p['id']."'";

F-14

Page 207: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$child[$p['id']] = $this->getCustomData($sql); if(count($child[$p['id']])>0){ foreach($child[$p['id']] as $c){ $id2_asp.= " or id_aspek='".$c['id']."' "; } } unset($temp); $sql = "select sum(nilai) as nilai from penilaian where (".$id2_asp.") and id_staff='".intval($H['staff'])."' and tgl>='".$now_month."' and tgl<'".$next_month."' group by(id_staff) order by tgl asc"; $temp = $this->getCustomData($sql); //if($H['staff']==0 && $p['id']==7) echo $sql."<br/>"; $nilai["p-".$H['staff']][$p['id']] = $temp[0]['nilai']; } foreach($cabang_data as $cd){ $valid = true; foreach($high[$bd['id']] as $h){ if($h['cabang']==$cd['id']) $valid=false; } if($valid) $not_app[$bd['id']][] = $cd; } } } } $data['high'] = $high; $data['nilai'] = $nilai; print_r($nilai); $data['aspek'] = $aspek; $data['colspan'] = $colspan; $data['not_app']=$not_app; } $this->load->view('aspek_view',$data); } function app_aspek(){ $data['year'] = $this->show_year("delegasi"); $data['bagian'] = $this->getRefTable("bagian","id"); $this->load->view('app_aspek_view',$data); } function periodic(){ $data['year'] = $this->show_year("delegasi"); $data['ref_bagian'] = $this->getRefTable("bagian","id"); $this->load->view('periodic',$data); } function periodic_view(){ $tahun = $_POST['tahun'];

F-15

Page 208: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

$bagian = $_POST['bagian']; $next_tahun = intval($tahun)+1; $now = $tahun."-01-01 00:00:00"; $next = (intval($tahun)+1)."-01-01 00:00:00"; $sql = "select sum(total) as total, min(cabang) as cabang, min(staff) as staff from delegasi where bagian='".$bagian."' and tgl>='".$now."' and tgl<'".$next."' group by(staff) order by sum(total) desc"; $rank = $this->getCustomData($sql); $sql = "select total, staff, MONTH(tgl) as bulan from delegasi where bagian='".$bagian."' and tgl>='".$now."' and tgl<'".$next."'"; $temp = $this->getCustomData($sql); $detail = array(array()); //print_r($temp); for($i=0;$i<count($temp);$i++){ $detail[$temp[$i]['staff']][intval($temp[$i]['bulan'])] = $temp[$i]['total']; } //print_r($rank); $data['rank'] = $rank; $data['detail'] = $detail; $data['ref_cabang'] = $this->getRefTable("cabang","id"); $data['ref_staff'] = $this->getRefTable("staff","id"); $data['info_bagian'] = $this->getDataById($bagian,"bagian","id"); $this->load->view('periodic_view',$data); } } ?>

Untuk Source Code Controller lainnya dapat dilihat pada folder aplikasi

controllers (home_app/system/application/controllers).

F.2 View

//perusahaan.php <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" /> <title>Online Reinforcement System</title> <link rel="stylesheet" type="text/css" media="all" href="<?=base_url()?>css/style.css" /> </head>

F-16

Page 209: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

<body id="body"> <?php include "header.php"; ?> <div id="content"> <div id="content-inner"> <div id="message"> </div> <div id="headbar"> <div id="menubar" align="right"> <div class="menuicon service"> <?php echo anchor('ho/index','<img src="' . base_url() . 'css/images/add_data.png" width="32" height="32" title="Service Committee" /><br />Service Committee') ?> </div> </div> <div id="title-head"> <div id="<? //$css_id?>"> <h2>Data Perusahaan</h2> </div> </div> </div> <div id="inner-cont"> <?php if($ada) echo form_open_multipart('perusahaan/edit'); else echo form_open_multipart('perusahaan/insert'); ?> <input type="hidden" value="<?php echo $value['id']; ?>" name="id" /> <?php function makeForm($name,$type=1,$value=""){ switch($type){ case 0: return '<input type="hidden" name="'.$name.'" value="'.$value.'" />'; case 1: return '<input type="text" name="'.$name.'" value="'.$value.'" />'; case 2: return '<input type="file" name="'.$name.'" value="'.$value.'" />'; default: return '<textarea name="'.$name.'">'.$value.'</textarea>'; } }

F-17

Page 210: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

?> <table class="ors-form"> <tr> <td>Nama Perusahaan</td> <td>:</td> <td><?php if($ada) echo $value['nama']; else echo makeForm('nama'); ?></td> </tr> <tr> <td>Alamat</td> <td>:</td> <td><?php if($ada) echo $value['alamat']; else echo makeForm('alamat',3); ?></td> </tr> <tr> <td>Bidang Usaha</td> <td>:</td> <td><?php if($ada) echo $value['bidang']; else echo makeForm('bidang'); ?></td> </tr> <tr> <td>No. Telepon</td> <td>:</td> <td><?php if($ada) echo $value['telp']; else echo makeForm('telp'); ?></td> </tr> <tr> <td>Fax</td> <td>:</td> <td><?php if($ada) echo $value['fax']; else echo makeForm('fax'); ?></td> </tr> <tr> <td>Website</td>

F-18

Page 211: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

<td>:</td> <td><?php if($ada) echo $value['web']; else echo makeForm('web'); ?></td> </tr> <tr> <td>Logo</td> <td>:</td> <td><?php if($ada) echo "<img width='250' height='79' src='".base_url()."/uploads/logo.jpg' alt='logo perusahaan' />"; else echo makeForm('image',2); ?></td> </tr> </table> <p> <?php if($ada){?> <input type="submit" name="submit" class="button" value=" Edit " /> <?php }else{ ?> <input type="submit" name="submit" class="button" value=" Simpan " /> <?php }?> &nbsp;&nbsp;<input type="button" class="button" value=" Kembali " onclick="history.back()" /></p> <?php ?> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> <div id="footer"> <div id="footer-inner"> Online Reinforcement System . &copy; <?php echo date("Y"); ?> . Learning Resources, PT </div> </div> </div> </body> </html>

F-19

Page 212: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21286/1/MUHAMMAD...1 bab i

F-20

Untuk Source Code View lainnya dapat dilihat pada folder aplikasi views

(home_app/system/application/views).