BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di...

18
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di Indonesia, pasar modal sangat berperan penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi sektor riil, hal ini dapat dilihat dari seiring pertumbuhan pasar modal di Indonesia, dalam hal ini adalah aktivitas yang terdapat di Bursa Efek Indonesia, akan seiring pula dengan bertambahnya jumlah entitas yang aktivitasnya terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (listing).Total perusahaan yang listing di BEI per September 2018 adalah 597 perusahaan (www.idx.co.id). Perusahaan yang tercatat di BEI dikelompokan kedalam 3 sektor besar, yang pertama yaitu sektor utama industri penghasil bahan baku, yang kedua sektor industri manufaktur, dan yang ketiga sektor industri jasa. Adapun dalam penelitian ini akan mengambil sektor manufaktur sebagai objek penelitian terkait. Perusahaan manufaktur di bursa BEI digolongkan kedalam 3 sektor. Yaitu: sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang konsumsi. Industri manufaktur adalah sebuah industri yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi dan mendistribusikannya ke konsumen. Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional karena sektor ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, di Indonesia telah banyak berdiri sejumlah perusahaan manufaktur yang terus bekerja keras memproduksi barang untuk memenuhi setiap kebutuhan masyarakat Indonesia yang berperan sebagai konsumen. Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat perkembangan industri secara nasional di negara itu. Perusahaan manufaktur saat ini berkembang sangat pesat setiap tahunnya baik dari segi laporan keuangan maupun saham yang telah go publik. Prospek bisnis di bidang manufaktur juga terbukti sangat menguntungkan setiap tahunnya yang nantinya akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya kepada

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Di Indonesia, pasar modal sangat berperan penting dalam menunjang

pertumbuhan ekonomi sektor riil, hal ini dapat dilihat dari seiring pertumbuhan

pasar modal di Indonesia, dalam hal ini adalah aktivitas yang terdapat di Bursa Efek

Indonesia, akan seiring pula dengan bertambahnya jumlah entitas yang aktivitasnya

terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (listing).Total perusahaan yang listing di

BEI per September 2018 adalah 597 perusahaan (www.idx.co.id). Perusahaan yang

tercatat di BEI dikelompokan kedalam 3 sektor besar, yang pertama yaitu sektor

utama industri penghasil bahan baku, yang kedua sektor industri manufaktur, dan

yang ketiga sektor industri jasa. Adapun dalam penelitian ini akan mengambil

sektor manufaktur sebagai objek penelitian terkait. Perusahaan manufaktur di bursa

BEI digolongkan kedalam 3 sektor. Yaitu: sektor industri dasar dan kimia, sektor

aneka industri, dan sektor industri barang konsumsi.

Industri manufaktur adalah sebuah industri yang mengolah bahan mentah

menjadi barang jadi dan mendistribusikannya ke konsumen. Sektor industri

manufaktur sebagai salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi

nasional karena sektor ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, di

Indonesia telah banyak berdiri sejumlah perusahaan manufaktur yang terus bekerja

keras memproduksi barang untuk memenuhi setiap kebutuhan masyarakat

Indonesia yang berperan sebagai konsumen. Perusahaan manufaktur merupakan

penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri

manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat perkembangan

industri secara nasional di negara itu.

Perusahaan manufaktur saat ini berkembang sangat pesat setiap tahunnya baik

dari segi laporan keuangan maupun saham yang telah go publik. Prospek bisnis di

bidang manufaktur juga terbukti sangat menguntungkan setiap tahunnya yang

nantinya akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya kepada

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

2

perusahaan tersebut. Saham perusahaan manufaktur setiap tahun juga mengalami

kenaikkan karena banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya disektor

perusahaan ini untuk keperluan investasi guna memenuhi kebutuhan dimasa yang

akan datang.

Tabel 1.1 Kontribusi PDB Sektor Manufaktur Tahun 2014-2016

Sumber: www.bps.go.id , data yang telah diolah penulis, 2018

Industri manufaktur mempunyai kontribusi yang besar terhadap PDB nasional

jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Tabel 1.1 menggambarkan bahwa

kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDB nasional selama Tahun 2014

hingga Tahun 2016 cenderung bertambah besar mendekati 19 persen. Sementara

kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang juga memiliki

kontribusi besar terhadap PDB nasional dalam periode waktu yang sama

berkontribusi secara fluktuatif di sekitaran 13 persen. Kondisi seperti itu

menunjukkan bahwa industri manufaktur masih memiliki peranan yang penting

dalam pembentukan PDB nasional baik untuk sektor industri manufaktur itu sendiri

maupun keterkaitannya dengan sektor lain dalam perekonomian Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, dengan jumlah

penduduk yang terus meningkat di Indonesia, tingkat konsumsi masyrakat pun ikut

bertambah. Tingkat konsumsi yang besar dapat menarik para investor asing maupun

domestik untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Terbukti pada tahun 2016

yang dikutip dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), perusahaan

manufaktur masih menjadi sektor penyumbang investasi terbesar di Indonesia

dengan kontribusi 55% dengan penanaman modal asing (PMA) di industri

manufaktur naik dari US$ 11,8 miliar menjadi US$ 16,7 miliar, sedangkan

Uraian 2014 2015 2016

PDB Nasional(%) 5,01 4,88 5,02

PDB Industri Pengolahan(%) 5,61 5,05 4,42

Kontribusi Industri Pengolahan(%) 17,88 18,19 18,20

Kontribusi pertanian, kehutanan dan

perikanan(%)

13,34 13,49 13,45

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

3

penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari Rp 89 triliun menjadi Rp 106,8 triliun

dibandingkan dari sektor jasa Rp 81 triliun dan sektor utama sebesar Rp 22 triliun.

Selain dari kontribusi PDB nasional dan investasi, perusahaan sektor

manufaktur menghasilkan earning per share yang lebih besar dibandingkan dengan

sektor utama. Berikut adalah gambar rata-rata earning per share yang dibagikan

dari sektor manufaktur dan sektor utama dari tahun 2013-2016.

Gambar 1.1 Rata-rata EPS Sektor Manufaktur tahun 2013-2016

Sumber: data yang telah diolah, penulis 2018

Gambar 1.2 Rata-rata EPS Sektor Utama Tahun 2013-2016

Sumber: data yang telah diolah penulis,2018

Berdasarkan gambar 1.1 rata-rata earning per share yang dibagikan oleh sektor

manufaktur mengalami penurunan dari setiap tahunnya dan gambar 1.2

menunjukan rata-rata earning per share yang dibagikan oleh sektor utama

mengalami fluktuatif yang cenderung menurun dari tahun 2013-2016. Namun, rata-

rata pembagian earning per share yang paling besar dilakukan oleh sektor

manufaktur. Meskipun pembagian earning per share pada tahun 2013-2016

908,283

397,854

176,498 143,719

0

200

400

600

800

1000

2013 2014 2015 2016

Rata-rata EPS Sektor Manufaktur

53,38576

45,83176

23,55591

40,63325

0

10

20

30

40

50

60

2013 2014 2015 2016

Rata-rata EPS Sektor Utama

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

4

mengalami penurunan, namun nilai yang dibagikan masih tergolong tinggi jika

dibandingkan dengan sektor utama. Dengan demikian, perusahaan sektor

manufaktur dipilih karena pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia

mengalami peningkatan tiap tahunnya baik dari segi kontribusi PDB, investasi dan

maupun dilihat dari pembagian earning per share yang dilakukan sektor

perusahaan masing-masing dan membuat investor lebih memilih perusahaan

manufaktur sebagai keputusan investasi yang tepat dibandingkan sektor lainnya.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk

melakukan usahanya serta demi tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Harahap

(2014) tujuan perusahaan adalah kesinambungan perusahaan, laba jangka panjang,

dan pengembangan usaha. Namun, perusahaan tidak selalu memiliki dana yang

cukup untuk membiayai semua kegiatan operasionalnya. Oleh sebab itu,

perusahaan kerap dihadapi dengan permasalahan-permasalahan seperti bagaimana

memperoleh, menggunakan dan mengembalikan dana tersebut dengan suatu tingkat

pengembalian yang memuaskan pihak pemberi dana.

Salah satu alternatif perusahaan dalam memperoleh dana adalah pasar modal.

Pasar modal menurut Tandelilin (2014:26) adalah pertemuan antara pihak yang

memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

menjual belikan sekuritas. Dalam pasar modal terdapat investor yang akan membeli

atau menanamkan modalnya di perusahaan yang kemudian akan menjadi sumber

dana perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya. Sebuah perusahaan pasti

menginginkan nilai perusahaan meningkat secara optimal. Optimalisasi nilai

perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan

fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan

memengaruhi keputusan keuangan yang lainnya dan berdampak pada nilai

perusahaan. Salah satu dari sekian banyak keputusan keuangan dalam sebuah

perusahaan adalah menentukan nominal laba bersih yang dibagikan sebagai

pembayaran dividen kepada investor atau pemilik modal perusahaan.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

5

Umumnya pemilik modal atau investor menginginkan keuntungan yang tinggi,

dan pembayaran dividen dari perusahaan bersangkutan sebagai konsekuensi atas

penyertaan modal pada perusahaan tersebut. Perusahaan dihadapkan pada suatu

permasalahan keputusan tentang kebijakan pembayaran dividen yang akan

diberikan kepada pemegang saham.

Menurut Hermuningsih (2012:80) dividen adalah sebagian keuntungan

perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Sehingga hanya perusahaan

yang menghasilkan keuntungan yang dapat membagikan dividen karena dividen

berasal dari keuntungan perusahaan. Menurut Musthafa (2017:141) Kebijakan

dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir

tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan

dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi kembali dalam perusahaan.

Menurut Brigham dan Houtston (2014:95) terdapat lima jenis dividen: Cash

Dividend (Dividen Kas), Stock Dividend (Dividen Saham), Property Dividend

(Dividen Barang), Scrip Dividend (Dividen Hutang) dan Liquidating Dividend

(Dividen Likuidasi). Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel dividen

kas. Dividen kas (cash dividend) bersumber dari aliran kas untuk pemegang saham

yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang.

Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel pengembalian utama yang akan

menentukan nilai saham bagi pemillik saham dan investor. Kebijakan dividen kas

cenderung lebih menarik perhatian bagi pemegang saham dan dividen kas yang

diperoleh tersebut merupakan salah satu bentuk cerminan kepastian nilai yang

diperoleh atas modal yang disetorkan serta dapat menjadi pendapatan di luar usaha

bagi pemegang saham dan sebagian besar perusahaan manufaktur membagikan

dividen kas hampir setiap tahunnya dibandingkan sektor lainnya

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

6

Gambar 1.3 Rata-rata Dividen Kas Tahun 2013-2016

Sumber: Data olahan penulis (2018)

Berdasarkan tabel 1.2 data rata-rata pembagian dividen kas pada tahun 2013-

2016, mengalami fluktuatif yang lebih cenderung menurun dalam pembagian

dividen kas kepada pemegang saham setiap tahunnya. Pada tahun 2013 total rata-

rata pembagian dividen kas mencapai Rp 670,33 per lembar saham, pada tahun

2014 mengalami penurunan yang drastis mencapai Rp 186,08 per lembar saham,

pada tahun 2015 mencapai Rp 51,66 per lembar saham dan pada tahun 2016

pembagian dividen kas mulai mengalami penaikan sedikit hingga mencapai Rp

91,66 per lembar saham. Tingkat fluktuatif pembagian dividen kas disebabkan

karena turunnya jumlah laba yang dihasilkan suatu perusahaan, bertambahnya

utang yang dimiliki perusahaan, tingginya nilai tukar rupiah akibat kurs dollar

meningkat dan disebabkan banyaknya perusahaan yang tidak membagikan dividen

berturut-turut pada rentang waktu 2013-2015 namun pada tahun 2016 mulai

mengalami peningkatan pembagian dividen dikarenakan beberapa perusahaan tetap

membagikan dividennya karena ingin tetap mempertahankan performa

perusahaannya kepada investor dengan tetap membagikan dividen dan sebagian

hutang yang di punyai perusahaan telah mulai terbayarkan.

Sebagai contoh perusahaan Ultrajaya industry & trading company (ULTJ)

yang tidak membagikan dividen secara berturut-turut pada tahun 2014-2015

meskipun mengalami peningkatan laba. Berdasarkan RUPS PT Ultrajaya industry

670,33

186,08

51,6691,66

0,00

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

700,00

800,00

DATA RATA-RATA DIVIDEN KAS TAHUN 2013-2016

2013 2014 2015 2016

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

7

& trading company Tbk tahun 2014-2015. Untuk tahun buku 2014, ULTJ

memperoleh laba lebih rendah dari tahun sebelumnya dimana perusahaan hanya

mendapatkan laba sekitar 280, 3 miliar. Dalam RUPS tersebut diputuskan

mengalokasikan 10% dari laba 2014 sebesar Rp 28,3 miliar untuk saldo laba

sehingga jumlahnya mencapai Rp 135,1 miliar atau setara dengan 21,5persen. PT

Ultrajaya menanamkan kembali laba bersih yang mereka peroleh sebagai laba

ditahan dan memperkuat struktur modal perusahaan.

Fenomena lainnya terjadi pada perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa

Tbk (INTP) yang mengalami fluktuatif pembagian dividen. Menurut Direktur

utama PT INTP, Christian Kartawijaya, Penurunan pembagian dividen kas yang

paling drastis terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 415 per saham yang pada

tahun sebelumnya pada tahun 2014 sebesar Rp 1.350. Hal ini karena adanya

sebagian laba yang ditahan di company dan merupakan intention dari pemegang

saham untuk manajemen INTP untuk meningkatkan distribusi jaringan dan supply

chain yang butuh dana pada tahun 2016 dan selain itu INTP akan melakukan akuisi

dan pengembangan bisnis kedepannya (market.bisnis.com). Terdapat beberapa

faktor yang diduga berpengaruh terhadap pembagian dividen kas, diantaranya

earning per share, quick ratio, arus kas operasi, debt to equity ratio dan ukuran

perusahaan. Variabel tersebut telah pernah diteliti oleh beberapa peneliti

sebelumnya, tetapi masih menunjukan variasi hasil dan inkonsisten penelitian.

Pendapatan per lembar saham (earning per share) merupakan total keuntungan

yang diperoleh investor untuk setiap lembar sahamnya. EPS yang besar

menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan

keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Maka tinggi nilai EPS akan

menggembirakan pemegang sahal karena semakin besar laba yang disediakan untuk

pemegang saham (Harahap, 2014). Rasio EPS dipilih karena rasio ini lebih

memfokuskan pada kemampuan suatu perusahaan dalam membagikan laba per

lembar saham dan EPS akan mempengaruhi langsung dengan pembagian dividen

kas kepada investor. Rasio ini dapat dihitung dengan membandingkan dividen tunai

dengan jumlah saham yang beredar perusahaan dalam suatu tahun yang diteliti.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

8

Fenomena dari earning per share dan pembagian dividen kas bisa dilihat dari

perusahaan PT HM Sampoerna:

Tabel 1.2 Data EPS dan Dividen kas PT HM Sampoerna Tbk

Sumber: www.idx.com, data olahan penulis 2018

Berdasarkan Tabel 1.3 PT HM Sampoerna (HMSP) mengalami fluktuatif

pembagian earning per share dan dividen kas pada tahun 2014-2016. Namun, pada

saat penurunan earning per share tahun 2013-2015 PT HMSP masih tetap

membagikan dividen kas yang relatif tinggi meskipun laba per saham yg diperoleh

menurun drastis. Berbeda halnya pada tahun 2016, jumlah dividen kas yang

dibagikan kepada pemegang saham justru mengalami penurunan yang sangat

drastis. Direktur HM Sampoerna, Paul Janelle mengatakan, pada tahun 2016 total

pasar rokok berkurang 1%-2%. Hal ini dampak dari kenaikan cukai rokok sebesar

15% berdasarkan perhitungan rata-rata tertimbang dan diikuti dengan kenaikan tarif

pajak pertambahan nilai rokok. (market.bisnis.com).

(Tiocandra, 2015) melakukan penelitian tentang pengaruh earning per share

terhadap dividen kas, penelitian tersebut menunjukan hasil earning per share

berpengaruh positif terhadap dividen kas, penelitian ini serupa dengan penelitian

(Amyas, Arfan, & Basri, 2014) dan Kartini (2014) namun penelitian ini tidak

sejalan dengan penelitian Cahyo (2014) yang menyatakan earning per share tidak

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas yang dikeluarkan.

Quick Ratio (rasio cepat) merupakan ukuran uji solvensi jangka pendek yang

lebih teliti dari pada rasio lancar karena pembilangnya mengeliminasi persediaan

yang dianggap aktiva lancar yang sedikit tidak likuid dan kemungkinan menjadi

sumber kerugian (Fahmi 2014:125). Quick Ratio dipilih karena rasio cepat ini

Keterangan 2013 2014 2015 2016

Earning

per share

2468 92 93 110

Dividen

Kas

2430 975 2225 107

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

9

menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Rumus yang digunakan dari

rasio ini adalah aktiva lancar dikurangi dengan nilai persediaan dan

membandingkan dengan total hutang lancar perusahaan. Artinya mengurangi atau

menghilangkan nilai persediaan karena persediaan memerlukan waktu relatif lama

untuk diuangkan apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar

kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya. Fenomena quick ratio

terhadap dividen kas bisa dilihat dari perusahaan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Tabel 1.3 Data QR dan Dividen Kas PT Kimia Farma Tbk

Sumber: www.idx.com, data olahan penulis 2018

Berdasarkan tabel 1.4, PT Kimia Farma Tbk sepanjang tahun 2013-2016

mengalami penurunan quick ratio setiap tahunnya. Namun penurunan ini tidak

diikuti dengan penurunan dividen kas yang dibagikan kepada pemegang saham

tetapi malah sebaliknya, pembagian dividen kas tahun 2013-2016 mengalami

peningkatan yang cukup baik. Masrudi dan Suwitho (2015) melakukan penelitian

mengenai pengaruh quick ratio terhadap dividen kas, penelitian tersebut

menunjukan hasil quick ratio berpengaruh signifikan terhadap dividen kas.

Penelitian tersebut serupa dengan hasil penelitian Amyas, Muhammad Arfan dan

Hasan basri (2014). Hal tersebut menunjukan quick ratio dari suatu perusahaan

merupakan faktor penting dalam menentukan besarnya dividen yang akan

dibayarkan kepada pemegang saham. Hal tersebut menunjukan arus kas keluar,

semakin kuat posisi quick ratio perusahaan berarti semakin besar kemampuan

untuk membayar dividen. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Tiocandra (2015) yang menyatakan quick ratio tidak berpengaruh signifikan

terhadap dividen kas. Penulis menggunakan variabel quick ratio dalam penelitian

ini karena masih terdapat inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya yang

mengatakan bahwa quick ratio tidak berpengaruh terhadap dividen kas .

Keterangan 2013 2014 2015 2016

Quick Ratio 2,45 1,58 1,24 1,14

Dividen

Kas

9,66 4,22 8,96 9,63

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

10

Arus kas operasi menurut Kartikahadi (2012:203) adalah arus kas yang paling

penting untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam mengelola dan

menghasilkan arus kas untuk membelanjai operasi perusahaan, melunasi

liabilitasnya secara tepat waktu, membayar dividen, serta melakukan investasi baru

atau ekspansi secara mandiri tanpa mengandalkan pembelanjaan dari luar yaitu

melalui peminjaman dari pihak ketiga atau penyetoran modal baru dari pemilik.

Rasio ini dipilih karena apabila arus kas operasi yang bernilai negatif

mengindikasikan sinyal buruk bagi pemegang saham karena dapat diartikan

perusahaan tidak mampu menghasilkan kas untuk membiayai kegiatan perusahaan

termasuk pembagian dividen kas. Apabila arus kas bernilai positif menyatakan

bahwa perusahaan mampu membagikan dividen kas. Jadi, semakin tinggi arus kas

operasi maka semakin tinggi juga dividen kas yang akan dibayarkan oleh

perusahaan. Rumus dari rasio ini adalah: Ln Total Arus kas operasiperusahaan pada

tahun yang diteliti. Fenomena yang berkaitan dengan arus kas operasi terhadap

dividen kas bisa dilihat dari PT Indal Aluminium Indsutry Tbk.

Tabel 1.4 Data Ako dan Dividen Kas PT Indal Aluminium Tbk

Sumber: www.idx.com, data olahan penulis 2018

Berdasarkan tabel 1.5, PT Indal Aluminium Industry Tbk mengalami fluktuasi

arus kas operasi tetapi berbeda dengan pembagian dividen kasnya, yang mengalami

peningkatan dividen kas setiap tahunnya. Contohnya pada tahun 2016 PT INAI

mengalami defisit arus kas operasi tetapi PT INAI justru membagikan dividen kas

dengan nominal yang paling besar di antara tahun-tahun sebelumnya. Debora

Deisiy, Hendrik Manossoh dan Victorina (2017) melakukan penelitian mengenai

pengaruh arus kas operasi terhadap dividen kas, penelitian tersebut menunjukan

hasil arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap dividen kas dan penelitian

tersebut serupa dengan Ramli dan Arfan (2011). Namun berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan Heriyani Lusi dan Nurma Risa (2015) melakukan

Keterangan 2013 2014 2015 2016

Arus Kas

Operasi (Ln)

25,07 25,12 24,57 -25,73

Divien Kas 8 35 45 55

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

11

penelitian mengenai pengaruh arus kas operasi terhadap dividen kas, penelitian

tersebut menunjukan hasil arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhasap

dividen kas dan penelitian tersebut serupa dengan hasil penelitian Tiocandra,

Riyondi (2015). Penulis menggunakan variabel arus kas operasi dalam penelitian

ini karena masih terdapat inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya yang

mengatakan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap dividen kas.

Debt to equity ratio menurut Kasmir (2018:157) adalah rasio yang digunakan

untuk menilai utang dengan ekuitas dengan membandingkan antara seluruh utang

dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang

disediakan peminjam (kreditor) dengam pemilik perusahaan. Rasio ini dipilih

karena semakin besar rasio DER menunjukkan semakin besar tingkat

ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal dan semakin besar beban biaya

hutang yang harus dibayar perusahaan. Semakin meningkat rasio hutang maka hal

tersebut berdampak pada menurunnya profit yang diperoleh perusahaan.

Peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia

bagi pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima. Rasio DER dihitung

dengan membandingkan total liabilitas perusahaan dengan total ekuitas

perusahaan. Fenomena dari rasio debt to equity ratio terhadap dividen kas dilihat

dari perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk.

Tabel 1.5 Data DER dan Dividen Kas PT Unilever Indonesia Tbk

Keterangan 2013 2014 2015 2016

DER 1,33 2,10 2,25 2,55

Dividen Kas 664 707 758 799

Sumber: data olahan penulis (2018)

Berdasarkan tabel 1.6 PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami

peningkatan DER setiap tahunnya dan diikuti peningkatan pembagian dividen kas

juga. Menurut David, modal kerja UNVR lebih banyak berasal dari utang

ketimbang modal internal. Karena itu, rasio utang terhadap modal atau debt to

equity ratio (DER) UNVR relatif tinggi. Sampai saat ini UNVR masih menjadi

pemimpin pasar. Meskipun DER tinggi, UNVR masih bisa menjaga tingkat margin.

David menilai UNVR masih menarik. Dengan modal yang kecil, tingkat

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

12

pengembalian laba besar. Dengan menjaga tingkat margin yang tinggi UNVR tetap

konsisten membagikan dividen kepada pemegang saham dan juga demi menjaga

performa perusahaan (investasi.kontan.co.id). Iskandarsyah, Darwanis dan Syukriy

Abdullah (2014) melakukan penelitian mengenai pengaruh debt to equity ratio

terhadap dividen kas, penelitian tersebut menunjukan hasil debt to equity ratio

berpengaruh negatif terhadap dividen kas dan penelitian tersebut serupa dengan

Akmal, Zainudin dan Rahmah Yulianti (2016). Namun berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan Herjdiono Irine (2015) melakukan penelitian mengenai

pengaruh debt to equity ratio terhadap dividen kas, penelitian tersebut menunjukan

hasil debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen kas. Penulis

menggunakan variabel debt to equity ratio dalam penelitian ini karena masih

terdapat inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa arus

kas operasi tidak berpengaruh terhadap dividen kas.

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar atau

kecil perusahaan menurut berbagai cara antara lain total aktiva, log size, nilai pasar

saham (Suwito dan Herawaty, 2005). Ukuran perusahaan (firm size) menunjukkan

dimana perusahaan besar cenderung membagi dividen yang besar dari pada

perusahaan kecil. Rasio ini dipilih dengan proksi total asset karena perusahaan yang

lebih besar yang memiliki asset yang besar akan lebih mudah memasuki pasar

modal, karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas

dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan

mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan

kecil. Fenomena dari ukuran perusahaan terhadap dividen kas bisa dilihat dari salah

satu perusahaan manufaktur yang besar di indonesia yaitu PT Surya Toto Indonesia

Tbk.

Tabel 1.6 Data UP dan Dividen Kas PT Surya Toto Indonesia Tbk

Keterangan 2013 2014 2015 2016

UP

(Ln total asset)

28,18 26,45 26,20 26,44

Dividen kas 200 120 120 8

Sumber: data olahan penulis (2018)

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

13

Perusahaan TOTO termasuk salah satu perusahaan manufaktur terbesar di

indonesia. Berdasarkan tabel 1.7 perusahaan TOTO mengalami peningkatan total

asset yang dimiliki perusahaan setiap tahunnya namun peningkatan aktiva tersebut

tidak diikuti dengan peningkatan pembagian dividen kepada pemegang saham.

Menurut Presiden Direktur TOTO, Hanafi Atmadiredja, mengatakan penurunan

pembagian dividen tahun 2016 yang cukup drastis dilandasi atas peningkatan biaya

operasional perusahaan dan peningkatan kurs dollar yang terjadi di indonesia dan

mengakibatkan laba yang diperoleh juga menurun. Perusahaan TOTO sedang

mengalami peningkatan pertumbuhan perusahaan yang sangat tinggi yang akan

membuat kebutuhan perusahaan terhadap aktiva tinggi. Maka dari itu, aktiva yang

diperoleh setiap tahunnya berasal dari piutang relasi-relasi perusahaan dan aktiva

tersebut tidak hanya difokuskan kepada pembagian dividen ke pemegang saham

tetapi dialokasikan ke pembayaran utang dan ke operasional perusahaan

(bisniskeuangan.com). Akmal, Zainudin dan Rahmah Yulianti (2016) melakukan

penelitian mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap pembayaran dividen

kas, penelitian tersebut menunjukan hasil ukuran perusahaan berpengaruh negatif

terhadap pembayaran dividen kas. Namun berbeda dengan hasil penelitian

Rahmasari, Mia dan Mildawati (2017) melakukan penelitian mengenai pengaruh

ukuran perusahaan terhadap pembayaran dividen kas, penelitian tersebut

menunjukan hasil ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pembayaran

dividen kas dan penelitian tersebut serupa dengan penelitian Sitanggang,Yuniarti

Vista dan Yeni Agustina (2011). Penulis menggunakan variabel ukuran perusahaan

dalam penelitian ini karena masih terdapatnya inkonsistensi dari hasil penelitian

sebelumnya.

Dengan adanya beberapa inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya mengenai

variabel-variabel yang berpengaruh terhadap dividen kas dan juga berdasarkan

fenomena terhadap dividen kas yang telah dibahas, penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian mengenai variabel-variabel tersebut yang terkait

pengaruhnya terhadap dividen kas. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian

lebih lanjut dengan judul:

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

14

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEN

KAS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2013-2016)”.

1.3 Perumusan Masalah

Seiring dengan perkembangan perusahaan yang terdaftar di berbagai sektor-

sektor pada Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki pengaruh yang sangat kuat

terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia, salah satu nya perusahaan

manufaktur. Perusahaan manufaktur selalu berkembang dengan pesat dari tahun ke

tahun dan memberikan kontribusi persentase yang sangat tinggi untuk

perekonomian indonesia di antara sektor lainnya. Perusahaan manufaktur

meningkatkan operasionalisasi usaha perusahaan yang nantinya akan memperoleh

kinerja keuangan yang baik dan memperoleh laba yang baik untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Kondisi kinerja keuangan

dan laba yang stabil bahkan meningkat akan membuat investor tertarik dalam

menanamkan modal sahamnya di perusahaan manufaktur dan akan membuat

pembayaran dividen kepada investor tetap stabil juga.

Melihat kondisi kinerja keuangan, kebijakan dividen juga merupakan cara yang

dapat menarik perhatian investor untuk selalu menanamkan modal sahamnya pada

perusahaan tersebut. Salah satunya dengan kebijakan cash dividend. Kebijakan

dividen kas (cash dividend) cenderung lebih menarik perhatian bagi pemegang

saham dibandingkan dengan dividen non kas, hal ini karena dividen kas yang

diperoleh tersebut merupakan salah satu bentuk cerminan kepastian nilai yang

diperoleh atas modal yang disetorkan serta dapat menjadi pendapatan di luar usaha

bagi pemegang saham . Namun, masih terdapat beberapa perusahaan yang tidak

membagikan dividen sedangkan laba yang diperoleh bernilai positif, maka dari itu

diperlukan pengetahuan mengenai faktor faktor yang dapat mempengaruhi dividen

kas. Earning per share, quick ratio, arus kas operasi, debt to equity ratio dan ukuran

perusahaan merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dividen kas suatu

perusahaan yang masih harus dipelajari dan dikaji karena terdapat inkonsistensi

dengan hasil penelitian terdahulu.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

15

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dibahas

sebelumnya, maka pertanyaan penelitian yang akan diteliti oleh penulis adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana earning per share, quick ratio, arus kas operasi, debt to equity

ratio, ukuran perusahaan dan dividen kas pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2013-2016?

2. Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara earning per share, quick

ratio, arus kas operasi, debt to equity ratio dan ukuran perusahaan terhadap

dividen kas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-

2016?

3. Apakah terdapat pengaruh secara parsial:

a. Earning per share terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2013-2016?

b. Quick ratio terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2013-2016?

c. Arus kas operasi terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2013-2016?

d. Debt to equity ratio terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016?

e. Ukuran perusahaan terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan tersebut, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan earning per share, quick ratio, arus kas operasi, debt to

equity ratio, ukuran perusahaan dan dividen kas pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh earning per share, quick ratio, arus kas operasi,

debt to equity ratio dan ukuran perusahaan terhadap dividen kas secara

simultan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

16

3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial:

a. Earning per share terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

b. Quick ratio terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

c. Arus kas operasi terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

d. Debt to equity ratio terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

e. Ukuran perusahaan terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan agar kiranya hasil penelitian yang sudah dilakukan

dapat dirasakan manfaatnnya bagi pihak lain seperti akademisi, peneliti selanjutnya

yang memiliki kesamaan penelitian, bagi perusahaan, dan bagi investor dikemudian

hari. Selain itu, juga memberikan kontribusi sebagai bahan referensi untuk

penelitian sejenis terutama tentang dividen kas pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.6.1 Aspek Teoritis

1. Bagi Akademisi, untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta literatur

tentang analisis faktor- faktor yang mempengaruhi dividen kas.

2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

bagi peneliti selanjutnya terutama untuk penelitian yang berkaitan dengan

masalah dividen kas.

1.6.2 Aspek Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak,

diantaranya adalah:

1. Bagi investor, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai

faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi dividen kas pada perusahaan

manufaktur. Informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan bahan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

17

pertimbangan yang bermanfaat bagi investor untuk pengambilan keputusan

investasi di perusahaan tersebut.

2. Bagi perusahaan (manajemen), penelitian ini diharapkan dapat membantu

perusahaan dalam mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dividen

kas diantaranya earning per share, quick ratio, arus kas operasi, debt to equity

ratio dan ukuran perusahaan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dalan menentukan kebijakan

dalam pembagian dividen.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

1.7.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan website resmi Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id) dan objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan sektor

manufaktur yang data penelitian ini diambil dari laporan tahunan yang diperoleh

peneliti dari website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan dari website

perusahaan-perusahaan yang bersangkutan.

1.7.2 Waktu dan Periode Penelitian

Waktu yang di gunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah September

2018 – Desember 2018. Periode penelitian yang di gunakan untuk menginvestigasi

pengaruh earning per share, quick ratio, arus kas operasi, debt to equity ratio dan

ukuran perusahaan terhadap dividen kas adalah selama empat tahun, yaitu mulai

tahun 2013-2016.

1.7.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel. Variabel pertama ialah variabel

independen sebanyak lima variabel yaitu earning per share quick ratio, arus kas

operasi, debt to equity ratio dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel kedua ialah

variabel dependen yaitu terhadap dividen kas. Penelitian ini akan mengkaji

pengaruh baik secara simultan maupun parsial faktor-faktor yang mungkin

mempengaruhi dividen kas.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur disebuah negara juga dapat digunakan

18

1.8 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari uraian singkat materi

pokok yang akan dibahas pada masing-masing bab, sehingga dapat memberikan

gambaran menyeluruh tentang penulisan ini.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang Gambaran Umum Objek Penelitian, Latar Belakang,

Perumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Ruang Lingkup Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini menjelaskan secara padat, jelas dan rinci mengenai landasan tentang teori-

teori earning per share, quick ratio, arus kas operasi, debt to equity ratio, ukuran

perusahaan dan variabel dividen kas. Bab ini juga menguraikan penelitian-

penelitian terdahulu yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini, memuat

perbedaan dan persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini, serta

kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian yang

digunakan, identifikasi variabel independen dan dependen, tahap penelitian, jenis

dan sumber data (populasi dan sampel) serta teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas deskripsi penelitian berdasarkan data data yang telah

dikumpulkan dan pembahasan hasil dari analisis penelitian dengan pembahasannya

secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan

penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab yang menjelaskan hasil dari penelitian yang telah dilakukan,

berisi kesimpulan sebagai jawaban dari masalah yang di angkat dalam penelitian,

serta saran untuk langkah kedepan dalam manindak lanjuti dari jawaban masalah

yang ada.