BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG DAN POKOK … · internasional yang berada pada lokasi kota...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG DAN POKOK … · internasional yang berada pada lokasi kota...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG DAN POKOK MASALAH
Dewasa ini perkembangan pembangunan diberbagai sektor
sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini membawa akibat semakin
diperlukannya hubungan yang luas dengan bangsa-bangsa lain.
Dengan demikian banyak juga tenaga-tenaga kerja asing yang
mulai dipakai untuk mendukung pembangunan di Indonesia. Hal
ini karena kurangnya tenaga kerja yang diperlukan dari bangsa
kita sendiri atau dikarenakan tenaga kerja kita masih belum
mampu menguasa i teknologi yang d i b u t u h k a n da lam
pembangunan ini.
Keadaan seperti ini mengakibatkan banyaknya tenaga asing
yang dipakai. Dimana semakin lama akan semakin banyak tenaga
ahli dari luar negeri yang akan masuk ke Indonesia selama bangsa
kita sendiri belum mampu mcnyediakan tenaga kerja yang
kualitasnya dapat memenuhi syarat untuk melaksanakan
pembangunan ini.
Sebagai kota nomor dua di Indonesia setelah Jakarta dan juga
disebut sebagai kota Indamardi (Industri Dagang Maritim dan
Pendidikan), kota Surabaya juga giat melakukan pembangunan di
segala bidang. Hal ini tentunya juga mengakibatkan banyaknya
tenaga asing yang dipakai dalam pembangunan ini. Tak jarang
tenaga asing tersebut membawa serta istri dan anak-anaknya.
Dengan melihat bahwa banyaknya tenaga asing yang berkerja di
Surabaya, maka perlu disediakan fasilitas pendidikan bagi anak-
anak tenaga kerja asing yang memenuhi standar Internasional
untuk pendidikan anak - anak tenaga asing tersebut. Mengingat
2
jumlah mereka yang semakin banyak, maka perlu disediakan
sekolah yang dapat menampung mereka. Dari keadaan itu,
timbullah gagasan untuk mendirikan Sekolah Internasional di
Surabaya. Ini bukan berarti bahwa sebelumnya tidak ada sekolah
internasional di Surabaya, karena sekarang sudah ada sekolah
internasional yang berada pada lokasi kota mandiri Citraland
Surabaya, tetapi hal ini lebih ditujukan kepada rencana waktu
yang akan datang bagi anak didik yang tidak tertampung dan yang
tempat tinggalnya relatif jauh dari sekolah internasional yang ada
sekarang ini. Sebab untuk saat ini, sekolah internasional yang ada
masih bisa menampung anak tenaga asing yang perlu bersekolah.
Berikut ini tabel dari jumlah siswa Surabaya International School :
TAHUN
1986-1987 1990-1991 1991-1992 1992-1993 1993-1994 1994-1995 1995-1996 1996-1997 1997-1998 1998-1999 1999-2000 2000-2001 2001-2002 2002-2003 2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 2008-2009 2009-2010
A
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JUMLAH SISWA
125 200 260 300 360 410 462 514 566 618 670 722 774 826 878 930 982 1034 1086 1138 1190
KETERANGAN
PERHITUNGAN STATISTIK DENGAN TEKNIK REGRESI Constant 150 Std err of Y Est 6,324555 R. Squared 0,994117 No. of Observations 4 Degrees of freedom 2 X coefficient(s) 52 Std Err of Coef. 2,828427
Jumlah siswa:AX coeff+const.
( Sumber : Surabaya International School . Data Jumlah siswa dari
tahun 1987 s/d 1994, jumlah siswa tahun berikutnya didapat dengan
menambahkan X coeffiient pada jumlah siswa tahun sebelumnya )
3
Berdasar tabel diatas dan dengan melihat dan memperhitungkan
jumlah siswa yang dapat ditampung oleh SIS adalah 1000 siswa,
maka rencana untuk pembangunan sekolah internasional yang
baru daya tampung siswanya disamakan dengan SIS, yaitu 1000
orang siswa. Sedang pembangunannya dilaksanakan kurang lebih
10 tahun yang akan datang (tahun 2004-2005), dengan
pertimbangan bahwa daya tampung SIS tinggal sedikit dan
perkembangan pembangunan di Surabaya semakin meningkat,
yang mana hal ini mengakibatkan semakin banyak orang asing
yang datang dan semakin banyak pula anak-anak tenaga asing
yang dibawa orang tuanya yang memerlukan sekolah untuk
menampung mereka.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
2.1 Maksud
Maksud dari proyek Sekolah International di Surabaya ini
adalah untuk :
1. Menyediakan sarana pendidikan yang layak bagi anak-anak
tenaga asing yang tinggal untuk sementara waktu di
Indonesia khususnya Surabaya.
2.Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dan sekaligus
menambah pengetahuan dan minat terhadap kebudayaan
Indonesia. ,
3. Meningkatkan potensi lahan kawasan tersebut.
2.2 Tujuan
Merancang sarana pendidikan yang baik dan layak bagi
anak-anak tenaga kerja asing yang tinggal di Indonesia,
khususnya Surabaya yang bisa menjadi suatu wadah
pendidikan dan pengetahuan yang berperan dalam
pengembangan kemampuan para siswa, mampu
4
menampung kegiatan pembentukan karakter dari berbagai
aspek pada kegiatan di dalam (indoor) dan di luar (outdoor)
serta menumbuhkan apresiasi terhadap berbagai budaya
yang berbeda diantara mereka dan terhadap kebudayaan
Indonesia.
3. SASARAN
3.1 Segi Fungsi
Untuk menyediakan wadah didalam proses belajar
mengajar bagi para anak tenaga asing yang ikut bersama
orang tua mereka dan tinggal untuk beberapa waktu lamanya
di Indonesia, khususnya Surabaya dengan fasilitas dan sarana
belajar yang lengkap dan memadai serta kegiatan ekstra
kurikuler yang berstandar internasional.
3.2 S_egi EkQnojni
Agar dapat menjaring devisa dari para orang tua warga
negara asing yang menyekolahkan anaknya. Selain itu,
dengan adanya sekolah yang menyediakan sarana yang layak
bagi anak-anak warga asing tersebut, secara tidak langsung
ikut mendukung dan memperlancar proses pembangunan di
Surabaya. Hal ini dapat terjadi karena warga negara asing
tersebut tidak perlu lagi memusingkan masalah pendidikan
bagi anak-anak mereka karena sudah ada sekolah yang
melayani kebutuhan pendidikan bagi anak-anak mereka.
3.3 Segi Sosial Budaya
Mengingat para siswa berasal dari berbagai bangsa
dan latar belakang sosial budaya yang berlainan, maka
nantinya diharapkan dapat tumbuh suatu apresiasi dalam diri
mereka terhadap budaya yang beraneka ragam serta dapat
5
mengerti keadaan sosial dan budaya bangsa Indonesia
khususnya Jawa Timur.
3.4 S_e_gi ELsik
Dapat meningkatkan kualitas fisik dari lahan dan
lingkungan di sekitarnya.
4. UNGKUP PELAYANAN PROYEK
4.1 Ditiniau dari Daerah Pelayanan
Lingkup daerah pelayanan Sekolah International di
Surabaya adalah kawasan kota Surabaya dan daerah-daerah
di sekitar kola Surabaya.
4.2 Ditinjau dari Konsumen
Dari segi konsumen, skala ruang lingkupnya, adalah
hanya anak-anak warga negara asing yang orang tuanya
bekerja di Indonesia.
5. BATASAN PROYEK
Didalam proyek ini, batasan-batasan yang berlakukan
antara lain adalah :
- Untuk proyek ini, masalah pembiayaan salah satu faktor yang
harus dipikirkan, karena proyek ini berorientasi pada hal
yang bersifat profit.
- Masalah pengembalian modal perlu dipikirkan.
- Penggunaan lahan mengacu kepada peraturan-peraturan
pemerintah daerah setempat yang dalam hal ini dibuat oleh
Kotamadya Tingkat I Surabaya.
- Perencanaan dan pembangunan proyek ini dianggap selesai
atau tidak bertahap.
- Penekanannya adalah pada pertimbangan disiplin ilmu
6
arsitektur. Yaitu suatu perencanaan dan perancangan fisik
bangunan dari segi arsitektural dan segi struktural
serta memperhatikan sifat dan aktivitas siswa di dalam
perancangan.
6. METODOLOGI PEMBAHASAN
Metode pelaksanaan secara garis besar dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang berguna untuk membantu
perencanaan Sekolah International di Surabaya dilakukan
dengan cara:
a. Studi banding
Dilakukan dengan cara peninjauan langsung pada lokasi
sekolah yang sejenis. Hal ini untuk mengadakan
pengamatan langsung dan mengalami suasananya dan
nantinya dapat menjadi bahan perbandingan didalam
perancangan proyek Sekolah Internasional di Surabaya.
b. Wawancara
Wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat .berkaitan
dan berkepentingan dalam pelaksanaan dan pengelolaan
sekolah internasional yang ada.
c. Studi literatur .
Studi terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan
proyek Sekolah Internasional di Surabaya Ini dilakukan
untuk memperoleh data-data yang dapat membantu dalam
pemahaman proyek, penyusunan program, persyaratan-
persyaratan serta peraturan-peraturan yang membatasi
proyek. Studi ini juga untuk membantu dalam penyusunan
konsep perancangan.
d. Survei
7
mencari lokasi yang dianggap memenuhi syarat dan
menentukan beberapa alternatif dan kemudian memilih
satu dari alternatif yang ada.
2. Pengolahan data
Data-data yang telah terkumpul diproses dan disusun
kemudian dianalisa. Pada akhirnya data-data tersebut dievalusi
untuk mendapatkan data yang relevan dan dapat
membantu dalam proses perencanaan dan perancangan
Sekolah Internasional di Surabaya .
7. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan ini disusun mulai dari penjelasan
umum menuju ke bagian yang menjelaskan proyek secara
khusus dengan penyusunan yang sistematis diharapkan dapat
memberikan gambaran proyek secara jelas dan benar.
Adapun secara garis besar isi dari penulisan ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan,
menguraikan latar belakang perraasalahan, gagasan
usaha, pengertian judul, tujuan dan sasaran proyek,
manfaat proyek, lingkup pembahasan guna mendasari
pengenalan proyek serta metode pembahasan dan
sistimatika penulisan.
Bab II Pengenalan Proyek,
berisikan pengenalan permasalahan yang meliputi
pengertian tentang Sekolah Internasional di Surabaya,
tinjauan proyek selaku lembaga pendidikan, tinjauan
tentang Sekolah Internasional di Surabaya, tingkatan-
tingkatan pendidikan, tinjauan lokasi, dan kondisi fisik
kawasan proyek untuk membatasi perencanaan proyek.
8
Bab III Perencanaan,
merupakan dasar dari perancangan, membahas segala
aspek perencanaan dari proyek, meliputi batasan dan
ruang lingkup perencanaan , program dasar yang
meliputi ; struktur organisasi pengelola dan job
description-nya, jumlah personil, pembiayaan, aktivitas,
program kebutuhan, fasilitas dan kapasitas luasan ruang,
hubungan dan organisasi ruang, serta pola sirkulasi.
Pembahasan ini akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan didalam perancangan.
Bab P/ Perancangan,
menggunakan produk perencanaan selaku batasan
perancangan proyek yang menyangkut konsep
perancangan, perancangan tapak, analisa tapak, analisa
drainase, zoning, perancangan bangunan, serta
pembahasan mengenai sistim utilitas dan sistim struktur
yang di terapkan dalam bangunan.